INTEGRATED HUMAN RESOURCES

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "INTEGRATED HUMAN RESOURCES"

Transkripsi

1 P R O P O S A L L/O/G/O Kantor Pusat: Jl Nangka RT 004/ 006 No 4B Tanjung Barat Jagakarsa Jakarta Selatan 12270, Telp (HP: )

2 Latar Belakang Tantangan yang dihadapi oleh perusahaan saat ini sangat berat mengingat perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal perusahaan berjalan sangat cepat. Lingkungan eksternal di dalam negeri Indonesia mengalami perubahan yang cukup drastis sejak reformasi digulirkan, mencakup hampir seluruh tata kehidupan bangsa Indonesia, tak terkecuali kehidupan usahanya. Di sisi lain, perubahan lingkungan eksternal di luar Indonesia yang cukup signifikan bagi perusahaan adalah akan segera datangnya era pasar bebas, di mana kompetisi diatur dengan aturan-aturan internasional yang sarat oleh pengaruh budaya barat. Agar berhasil survive di era yang sedemikian kompleks, perusahaan harus mampu secara terus menerus melakukan perubahan, mampu menjawab tuntutan jaman, mampu beradaptasi dan responsif tehadap lingkungan. Keberhasilan perusahaan meraih prestasi di era yang sedemikian kompleks ditentukan antara lain oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) yang ia miliki (input) dan bagaimana perusahaan mengelola SDM tersebut (proses). Input SDM yang berkualitas adalah individuindividu yang memiliki kematangan pribadi, kemampuan berinteraksi, kreatif, inovatif, memiliki visi kedepan, produktif dan mampu bekerja dalam suatu team yang berorientasi pada kinerja dan prestasi, sekaligus kepuasan pelanggan. Sedangkan proses pengelolaan SDM berpangkal pada cara pandang manajemen terhadap SDM-nya, yakni bahwa SDM bukan liabilitas melainkan mitra, yang dikelola berdasarkan pemahaman yang mendalam tentang perilaku manusia dan segala hal dibalik perilaku tersebut, dan kemudian dituangkan dalam suatu sistem manajemen SDM yang menunjang terbentuknya komitmen individu untuk secara sukarela menjaga kualitas kinerja mereka demi reputasi perusahaan dan kepuasan pelanggan.? Bagi manajemen yang memandang SDM sebagai mitra, program pengembangan organisasi dan pengembangan SDM merupakan kegiatan yang penting dan menempati prioritas dalam perencanaan perusahaan. Namun demikian, meski kegiatan-kegiatan pengembangan organisasi dan pengembangan SDM ditempatkan sebagai salah satu kegiatan yang penting, pelaksanaannya kadang terkesan sporadis, seperti misalnya ketika manajemen merasa bahwa perusahaan membutuhkan suatu pelatihan, maka diselenggarakanlah pelatihan tersebut, atau ketika manajemen merasa bahwa suatu sistem organisasi atau SDM perlu diciptakan, maka diciptakanlah sistem tersebut. Kegiatankegiatan pengembangan organisasi dan pengembangan SDM semacam ini merupakan kegiatankegiatan yang kurang terencana dan terkesan sporadis sehingga berakibat pada kurang maksimalnya hasil yang ingin dicapai, atau bahkan tak tercapai sama sekali disamping juga memboroskan baik dana maupun energi dari SDM-nya. Pada umumnya hal ini terjadi karena kegiatan pengembangan yang diselenggarakan bukan kegiatan yang sebenarnya dibutuhkan oleh perusahaan atau SDM dari perusahaan tersebut. PERMASALAHANNYA

3 Program Terpadu Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, dibutuhkan suatu program terpadu yang dirancang untuk membantu manajemen merencanakan dan melaksanakan pengembangan organisasi dan pengembangan SDM. Program ini tidak hanya dibutuhkan oleh perusahaan yang sedang mengalami masalah, melainkan juga perlu dilakukan oleh perusahaan yang tidak bermasalah bahkan yang sedang dalam puncak sukses sekalipun, karena program ini akan membantu perusahaan mempertahankan sukses yang telah diraih, bahkan meraih sukses yang lebih besar. Dibandingkan dengan program sporadis, program terpadu memiliki beberapa kelebihan, antara lain: 1 2 Program 3 Setiap 4 Melibatkan Program dirancang berdasarkan analisis kebutuhan pengembangan organisasi dan SDM dari perusahaan yang bersangkutan dengan menggunakan metode analisis kebutuhan berdasarkan kaidah-kaidah statistik sehingga hasil analisis dapat dipertanggung jawabkan akurasinya. direncanakan berdasarkan prioritas kebutuhan pengembangan sekaligus kesanggupan perusahaan, dengan demikian program tersebut dapat dilaksanakan secara terstruktur mengikuti langkah-langkah pengembangan yang efektif. program dievaluasi efektivitasnya dan dilaporkan kepada manajemen sehingga program yang terbukti tidak efektif akan ditinjau kembali baik manajemen maupun karyawan, mulai dari identifikasi kebutuhan pengembangan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sehingga tumbuh sense-ofbelonging dari setiap orang di perusahaan. Sebagaimana diketahui, sense-of-belonging merupakan kunci utama keberhasilan program.

4 Program Terpadu Program terpadu menggunakan tiga pendekatan, pendekatan organisasi, pendekatan sistem manajemen SDM dan pendekatan SDM. Pendekatan Organisasi Beberapa contoh dari pendekatan organisasi antara lain: asesmen organisasi/analisis kebutuhan pengembangan organisasi, restrukturisasi organisasi, program fasilitasi dalam penyusunan peraturan perusahaan, information management, total quality management, team building, survey feedback perubahan budaya perusahaan, dan masih banyak lagi. Pendekatan Sistem Manajemen SDM Beberapa contoh dari pendekatan sistem manajemen SDM antara lain: asesmen sistem SDM/analisis kebutuhan pengembangan sistem SDM, fasilitasi dalam penyusunan perencanaan SDM, job analysis, competency management, performance management, mengembangkan sistem rekrutmen, career planning, performance appraisal, sistem kompensasi, dan masih banyak lagi. Pendekatan SDM Pendekatan SDM antara lain: Asesmen Individu meliputi: a. Psikotes bagi karyawan baru. b. Asesmen karyawan untuk pengembangan. c. Asesmen managerial bagi manajer atau calon manager yang hendak dipromosikan. Konseling meliputi: a. Konseling managerial. Pimpinan atau manager kadang membutuhkan partner diskusi untuk membahas permasalahan yang ia hadapi terutama yang berhubungan dengan SDM. b. Konseling masalah pribadi. Pelatihan, meliputi tiga level pendekatan yaitu pengembangan bagi karyawan, pengembangan bagi manager madya dan pengembangan bagi top manajemen. Desain pelatihan dapat dirancang secara khusus sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau berdasarkan paket-paket pelatihan yang telah ada (lihat Lampiran).

5 Program Terpadu Sebagai ilustrasi, berikut ini ditampilkan contoh deskripsi kegiatan suatu program terpadu. Sebelum mempelajari contoh tersebut, mohon dicermati beberapa hal penting di bawah ini: Setiap program memiliki kekhasannya sendiri sehingga contoh berikut bukan merupakan kegiatan yang baku. Program kegiatan yang dipilih dalam contoh ini adalah Program Analisis Kebutuhan Pengembangan, yang biasanya merupakan termin pertama dari suatu program terpadu, mengingat keberhasilan program terpadu sangat ditentukan oleh pemahaman atas kondisi perusahaan. Namun demikian, program kerjasama termin pertama tidak selalu berupa Program Analisis Kebutuhan Pengembangan, terutama pada perusahaan-perusahaan yang telah melakukan analisis kebutuhan pengembangan sebelum bertemu dengan konsultan. Pada perusahaan-perusahaan tersebut, program kerjasama termin pertama dapat berupa tindak lanjut dari hasil analisis yang telah ada. Rencana pengembangan yang disarankan mungkin akan menggunakan satu pendekatan atau lebih dari tiga pendekatan yang telah diuraikan di atas, tergantung dari hasil analisis kebutuhan.

6 Program Terpadu CONTOH PROGRAM TERPADU! Program terpadu diawali dengan pertemuan pertama antara top manajemen dengan konsultan yang dilaksanakan di perusahaan calon klien. Agenda dari pertemuan ini meliputi: a. Top manajemen menjelaskan harapannya terhadap konsultan. b. Konsultan menjelaskan garis besar profesi dan cara kerja konsultan (sebagaimana dijabarkan dalam proposal ini). c. Pembahasan kesepakatan kerjasama. d. Kesepakatan kerjasama termin pertama disepakati, berupa Program Analisis Kebutuhan Pengembangan. e. Diskusi antara top manajemen dengan konsultan guna menggali informasi awal berkaitan dengan kondisi perusahaan. f. Pengambilan data sekunder oleh konsultan meliputi data organisasi (misalnya: struktur organisasi) dan data SDM (misalnya data personalia karyawan) Konsultan menyusun dan mengirim rencana bagi kegiatan termin pertama untuk dipelajari oleh top manajemen. Jika rencana kegiatan telah disetujui oleh top manajemen, pertemuan kedua segera diagendakan. Pertemuan kedua antara top manajemen dan konsultan guna menanda tangani kesepakatan kerjasama formal termin pertama. Pengambilan data primer, berlangsung antara 1 s/d 4 minggu tergantung kualitas data yang dibutuhkan, jumlah karyawan dan metode yang digunakan, sebagaimana telah disepakati dalam kesepakatan kerjasama. Analisis data, penulisan hasil dan penyusunan rencana pengembangan, berlangsung antara 1 s/d 4 minggu tergantung kualitas data yang dibutuhkan, jumlah karyawan dan metode yang digunakan, sebagaimana telah disepakati dalam kesepakatan kerjasama. Presentasi hasil analisis dan rencana pengembangan oleh konsultan didepan top manajemen berikut manager dan karyawan yang diundang, diikuti dengan pembahasan guna mencapai kesepakatan mengenai rencana pengembangan perusahaan secara keseluruhan dan rencana pengembangan termin kedua. Jika kesepakatan tercapai maka konsultan menyusun dan menyerahkan proposal bagi kegiatan termin kedua berdasarkan hasil kesepakatan.

7 Memimpin Rapat Efektif Jika diperhatikan, banyak sekali rapat-rapat di kantor-kantor yang makan waktu lama, bertele-tele dan akhirnya peserta rapat keluar dari ruang rapat tanpa menghasilkan keputusan-keputusan yang kreatif dan inovatif. Memimpin rapat ternyata bukan pekerjaan yang mudah. Pelatihan ini akan memberikan pengertian dan pengalaman pada para peserta mengenai cara memimpin rapat secara sistematis, yang memanfaatkan waktu secara efisien namun tetap melibatkan semua peserta rapat hingga menghasilkan keputusan-keputusan yang inovatif bagi kemajuan organisasi. Sebelum mengikuti pelatihan ini, disarankan peserta telah mengikuti pelatihan Komunikasi Interpersonal. Waktu: 7 jam efektif. Effective Power Management Power adalah kekuatan yang dimiliki seseorang untuk membuat orang lain melakukan sesuatu yang dikehendakinya. Sebagai manajer, seseorang otomatis memiliki power terhadap bawahan mereka meski secara umum, power bisa dimiliki setiap orang terhadap orang lain tanpa harus menjadi seorang manager. Oleh karena itu penting bagi manager untuk mengetahui seluk beluk power dan cara memanfaatkannya secara efektif dan efisien guna mengerahkan bawahan mencapai tujuan organisasi. Pelatihan ini akan memperkenalkan kepada para manager berbagai jenis power, baik karakteristik maupun kekuatannya, cara menggunakan masing-masing jenis power serta kemungkinan hasil yang akan dicapai dari penggunaan masing-masing jenis power tersebut.

8 Creative Thinking Persaingan bebas menuntut kemampuan berpikir kreatif setiap orang dalam organisasi. Sayangnya, iklim budaya Indonesia tidak menunjang berkembangnya kemampuan berpikir kreatif tersebut. Pelatihan ini akan memberikan pengertian dan pengalaman mengenai bagaiamana cara berpikir kreatif sekaligus memotivasi karyawan untuk mulai membiasakan diri berpikir kreatif dalam bekerja maupun dalam kehidupan sehari-hari. Membentuk Team Kerja yang Efektif Kelompok kerja dibawah kepemimpinan seorang manager hanya akan terdiri dari beberapa orang yang bekerja bersama tanpa sinergi, jika manager tidak mampu merekayasa kelompok sehingga menjadi team kerja yang berprestasi. Pelatihan ini akan memberikan pengertian dan pengalaman pada para manager mengenai bagaimana cara membentuk team kerja yang efektif, atau mengubah kelompok menjadi team. Faktor-faktor penyebab inefisiensi kelompok, tahap-tahap yang wajib dialami kelompok sehingga menjadi team, syarat-syarat membentuk team, strategi membentuk team sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, adalah sebagian dari materi yang akan dibahas dan dipraktekkan dalam pelatihan ini. Waktu 14 jam efektif.

9 Mengambil Keputusan Efektif Pengambilan keputusan merupakan salah satu tugas utama seorang manager. Tanpa dibekali strategi mengambil keputusan yang efektif dan efisien, para manager hanya akan mengandalkan bakat, pengalaman dan kreativitas mereka, yang mungkin tidak cukup menunjang tuntutan lingkungan bisnis yang mengutamakan kecepatan maupun kompetisi yang ketat. Pelatihan ini akan memberikan pengertian dan pengalaman mengenai cara mengambil keputusan yang efektif guna menunjang tugas manager sebagai pengambil keputusan. Teknik Presentasi Salah satu tugas seorang menager adalah mempresentasikan baik ide, hasil kerja maupun kebijakankebijakan organisasi. Presentasi yang tidak efektif, misalnya karena bertele-tele, membingungkan, membosankan, berbelit-belit, berkepanjangan, atau tidak menarik, semuanya merupakan pemborosan bagi organisasi karena informasi yang dipresentasikan tidak diterima secara maksimal oleh hadirin. Pelatihan ini memberikan pengertian dan pengalaman pada para manager mengenai strategi presentasi, mulai dari pemahaman terhadap karakteristik hadirin, cara menyusun isi peresentasi yang sistematis, cara memilih contoh-contoh, cara menarik perhatian hadirin, membuat tayangan, penguasaan panggung, hingga melatih sikap tubuh, suara dan penampilan yang menunjang proses presentasi. Waktu 14 Jam Efektif

10 Pelatihan Manajemen Diri Pelatihan ini bertujuan untuk membantu peserta mengenali diri sendiri, dan dari pengenalan terhadap diri sendiri tersebut, peserta diajak menyusun rencana bagi diri mereka sendiri termasuk rencana yang berkaitan dengan karir mereka, sekaligus kemampuan untuk memanage waktu guna merealisasikan rencana tersebut. Pelatihan ini akan memberikan pengertian dan metode bagi peserta mengenai hidup yang terfokus dan terorganisir guna mencapai cita-cita dan harapan masa depan. Waktu 14 jam efektif. Team Building Team building merupakan program pengembangan kelompok kerja menjadi team kerja. Team building biasanya dimulai dari kelompok puncak organisasi atau biasa disebut top majanemen. Berbeda dengan paket pelatihan Membentuk Team Kerja yang Efektif, Team Building merupakan program pengembangan kelompok yang dilakukan secara nyata dan spesifik bagi setiap kelompok. Didahului dengan program pemgumpulan data yang bertujuan untuk menemukan masalah ataupun aspek-aspek yang masih dapat dimaksimalkan dalam kelompok jika kelompok tidak memiliki masalah yang berarti. Berdasarkan data tersebut, diselenggarakan pertemuan di luar organisasi/perusahaan yang membebaskan anggota kelompok dari interupsi berkaitan dengan tugas, kemudian dibantu oleh konsultan organisasi dan sumber daya manusia kelompok membahas dan menemukan metode untuk memaksimalkan efektivitas kelompok. Waktu berkisar antara 7 sampai 14 jam diluar waktu pengambilan data.

11 Menjalin Hubungan Atasan Bawahan Hubungan atasan bawahan yang buruk merupakan keluhan yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari di dunia kerja. Dengan mudah kita akan bisa menyusun daftar panjang akibat hubungan buruk atasan bawahan seperti misalnya: malas kerja, absensi, turnover, stres, burnout, yang semuanya bermuara pada inefisiensi. Dalam hal ini, managerlah yang bertanggung jawab atas buruknya hubungan antara mereka dengan bawahan mereka. Oleh karena itu, seorang manager idealnya memahami cara menjalin hubungan yang baik namun tetap profesional dengan bawahan mereka. Pelatihan ini terutama memberikan pengertian dan pengalaman kepada para manager cara mengenali karakteristik bawahan mereka dan menentukan sikap yang tepat dalam memimpin mereka. Disamping itu peserta juga akan mempelajari cara memahami sekaligus memberikan bimbingan bagi bawahan yang memiliki masalah baik yang berhubungan dengan pekerjaan maupun diluar masalah pekerjaan, karena masalah-masalah diluar pekerjaan tak jarang juga akan mempengaruhi kinerja bawahan.

12 Komunikasi Interpersonal Kemampuan berkomunikasi adalah modal penting bagi seseorang dalam bekerja. Hubungan antar manusia dapat berjalan dengan efektif dan efisien jika masing-masing karyawan menguasai cara berkomunikasi antar mereka. Salah paham, inefisiensi, konflik yang tidak perlu, mayoritas disebabkan oleh kemampuan komunikasi yang terbatas. Pelatihan ini akan membantu peserta memahami proses komunikasi antar manusia, berbagai hambatan serta cara mengatasi hambatan tersebut. waktu 14 jam efektif. Kepemimpinan Madya Tidak semua orang dilahirkan dengan bakat memimpin, sehingga tanpa dibekali pengetahuan mengenai kiat-kiat memimpin, para manajer yang tidak memiliki bakat memimpin akan mengalami kesulitan dengan bawahan mereka. Para bawahan juga akan merasa tertekan oleh cara atasan mereka dalam memimpin, atau malah sebaliknya justru merasa sangat bebas dan berperilaku seenaknya sendiri. Pelatihan ini merupakan gabungan dari beberapa pelatihan antara lain: Komunikasi Interpersonal, Effective Power Management, Strategi Memotivas Bawahan dan Menjalin Hubungan Atasan Bawahan. Waktu 28 jam efektif.

13 Strategi Memotivasi Bawahan Sering dijumpai manager yang kebingungan menghadapi bawahan yang tidak memiliki kemauan untuk bekerja. Hal ini terjadi karena manager tidak memahami cara memotivasi mereka. Pelatihan ini akan memperkenalkan pada peserta konsep motivasi dan metode untuk memotivasi bawahan. Budaya Organisasi Beberapa ahli menilai bahwa budaya organisasi merupakan salah satu faktor utama penentu keberhasilan organisasi. Oleh karena itu, mengupayakan budaya yang menunjang keberhasilan organisasi diyakini merupakan salah satu kunci menuju keberhasilan bisnis. Pelatihan ini bertujuan untuk memperkenalkan pada peserta bagaimana budaya terbentuk dalam suatu organisasi, bagaimana budaya itu menunjang kinjerja organisasi atau malah sebaliknya bertentangan dengan faktor-faktor yang diperlukan untuk mencapai keberhasilan organisasi. Pada pelatihan ini juga akan diperkenalkan beberapa budaya organisasi yang dianggap menunjang atau malah menghambat kinerja organisasi. Peserta kemudian akan diajak menganalisis pengaruh budaya bangsa terhadap budaya organisasi, menganalisis dan mengidentifikasi budaya organisasi tempat mereka bekerja, seberapa jauh pengaruh budaya tersebut terhadap kinerja organisasi, serta strategi untuk membentuk budaya yang berorientasi pada ISO 9000 dan bagi organisasi tempat mereka bekerja saat ini. Waktu 7 Jam efektif

14 Komunikasi Efektif dalam Organisasi Komunikasi dalam organisasi acap kali merupakan penyebab inefisiensi. Informasi tidak teroganisir dengan baik, gosip dan isu lebih dipercaya daripada penjelasan-penjelasan resmi, salah paham yang mengakibatkan kerugian finansial yang tidak sedikit, karyawan yang tidak mengetahui harapan-harapan pimpinan mereka, informasi yang disembunyikan, hingga disintegrasi dalam organisasi karena tidak adanya kesatuan pemikiran akibat tidak ada atau terbatasnya komunikasi antar anggota organisasi. Dalam pelatihan ini peserta akan mengenal proses komunikasi, hambatan komunikasi dalam organisasi, penyebab timbulnya hambatan, akibat yang ditimbulkan dari adanya hambatan-hambatan tersebut serta cara mengurangi atau menghilangkannya. Dalam pelatihan ini peserta juga akan diajak untuk mengenali hambatanhambatan komunikasi dalam organisasi tempat mereka bekerja sekaligus merancang sistem komunikasi yang efektif dalam organisasi untuk meminimalisir hambatan-hambatan tersebut.

15 Manajemen Kinerja Kinerja merupakan kunci bagi keberhasilan organisasi. Sumber daya manusia yang dimanage dengan benar akan secara efektif memaksimalkan kontribusi setiap anggota organisasi dan meningkatkan kinerja organisasi. Dalam pelatihan ini, strategi untuk menjaga kinerja yang sudah ada dan meningkatkannya akan diperkenalkan disertai latihan-latihan untuk lebih memperdalam pengertian peserta terhadap setiap aspek dalam manajemen kinerja. Waktu 14 jam efektif Politik dalam Organisasi Praktek politik tidak hanya terbatas pada level negara melainkan juga terjadi dalam organisasi. Praktek politik dalam organisasi bukannya memperjuangkan kepentingan partai politik dalam organisasi, melainkan perilaku beberapa anggota organisasi yang bertujuan untuk memenangkan kepentingan /keuntungan pribadi atau kelompok diatas kepentingan / keuntungan organisasi. Dengan demikian praktek politik dalam organisasi merupakan praktek yang menggerogoti kinerja dan efisiensi organisasi. Mengenali praktek politik berupa intrik-intrik yang dimainkan oleh sebagian anggota organisasi merupakan salah satu materi pelatihan ini, disamping pengenalan terhadap faktor-faktor penyebab timbulnya perilaku berpolitik dalam organisasi serta berbagai macam cara untuk meminimalkan tumbuhnya perilaku berpolitik anggota organisasi. Pelatihan ini juga akan mengajak peserta mencoba mengenali praktek politik dalam organisasi mereka.

16 Struktur dan Desain Organisasi yang Efektif dan Efisien Struktur dan desain organisasi tak jarang cukup berpengaruh pada efisiensi dan kinerja organisasi. Struktur dan desain yang tidak sesuai bisa menjadi penyebab inefisiensi dan lemahnya kinerja organisasi. Dalam pelatihan ini peserta akan diperkenalkan pada berbagai bentuk struktur serta desain organisasi, serta strategi menentukan struktur dan desain yang sesuai dengan karakteristik organisasi. Pada pelatihan ini peserta juga akan mencoba untuk menentukan struktur dan desain yang sesuai bagi organisasi mereka. Manajemen Perubahan Salah satu proses yang harus dijalani organisasi agar mampu beradaptasi dengan segala macam perubahan adalah dengan melakukan perubahan terus menerus dalam tubuh organisasi itu sendiri. Pelatihan ini akan memperkenalkan pada peserta proses perubahan yang akan terjadi dalam organisasi, faktor-faktor penentu perubahan tersebut, hambatan-hambatan yang akan dihadapi serta berbagai metode perubahan dalam organisasi. Pada pelatihan ini peserta juga akan mencoba mengenali kebutuhan perubahan dalam organisasi mereka, menemukan faktor-faktor penentu dalam organisasi mereka, hambatan-hambatan yang mungkin akan mereka hadapi, sekaligus mendesain metode perubahan yang sesuai bagi organisasi mereka.

17 Perubahan Budaya Organisasi Program ini merupakan suatu workshop yang akan merencanakan secara nyata perubahan-perubahan yang akan dilakukan oleh organisasi. Gabungan dari paket pelatihan Budaya Organisasi, Komunikasi Efektif dalam Organisasi, Manajemen Kinerja, Politik dalam Organisasi dan Manajemen Perubahan, disertai pembahasan terhadap organisasi dan diakhiri dengan aktivitas menyusun program perubahan budaya organisasi yang operasional. Waktu tergantung proses dari peserta. Restukturisasi Organisasi Program ini merupakan suatu workshop yang akan merencanakan secara nyata program restrukturisasi organisasi. Gabungan dari paket pelatihan Komunikasi Efektif dalam Organisasi, Manajemen Kinerja dan Manajemen Perubahan, disertai pembahasan terhadap organisasi dan diakhiri dengan aktivitas menyusun program restrukturisasi organisasi yang operasional. Waktu tergantung proses dari peserta.

18 Kepemimpinan Puncak Dalam era dimana dengan perubahan yang terjadi sedemikian cepat dan terus menerus, seiring dengan semakin ketatnya persaingan bisnis, seorang pemimpin tidak lagi hanya dituntut untuk mampu memotivasi bawahan agar melaksanakan tugas mereka dengan baik. Lebih dari itu, seorang pemimpin dituntut untuk mampu mengilhami bawahan agar memiliki visi dan misi jangka panjang yang lebih dari sekedar apa yang diinginkan bawahan pada saat ini. Disamping itu pemimpin juga harus mampu menggerakkan enerji bawahan untuk mewujudkan misi tersebut sebab hanya dengan visi jangka panjang, cita-cita yang realistis serta tekad dan keberanian untuk meraihnya, seorang bawahan akan mampu mencapai kinerja melebihi harapannya sendiri. Organisasi yang dipimpin oleh seorang pemimpin yang mampu mengadopsi pelatihan ini akan mampu survive dengan gemilang dalam era bisnis yang kompleks sekarang ini. Sebelum mengikuti pelatihan ini, idealnya peserta telah mengikuti pelatihan Kepemimpinan Madya, Budaya Organisasi dan Perubahan Organisasi, atau ketiga pelatihan tersebut digabungkan kedalam pelatihan ini, dimana peserta akan mendapatkan pengetahuan dan pengalaman mengenai cara mengilhami bawahan, cara memberikan sugesti, mempengaruhi dan menggugah bawahan untuk menemukan diri mereka dan meningkatkan motivasi mereka. Waktu 14 jam efektif.

19 Analisis Jabatan Deskripsi jabatan merupakan aspek penting dalam manajemen sumber daya manusia. Kemampuan menyusun deskripsi jabatan merupakan skill yang akan sangat bermanfaat bagi organisasi. Performance Appraisal Pengukuran kinerja merupakan aktivitas manajemen sumber daya manusia yang sangat penting. Keberhasilan organisasi banyak dipengaruhi oleh sejauh mana kinerja diukur dengan tepat, sedangkan pengukuran kinerja yang tepat sangat dipengaruhi oleh alat ukur yang pas. Pelatihan ini akan membekali peserta dengan kemampuan menyusun berbagai alat pengukuran kinerja sekaligus cara pelaksanaannya.

20 Teknik Wawancara untuk Seleksi Wawancara seleksi biasanya selain dilakukan oleh bagian personalia/sdm, juga dilakukan oleh calon atasan dan beberapa manajer. Pelatihan ini akan membekali mereka dalam melakukan wawancara dan membantu mereka menggali sebanyak mungkin informasi dari calon guna mengambil keputusan seleksi yang tepat. Training for Trainers Pelatihan merupakan kegiatan manajemen sumber daya manusia yang berbiaya tinggi. Oleh karena itu trainer yang kurang mampu menyampaikan materi dalam suatu pelatihan akan merupakan pemborosan karena materi yang diberikan tidak dapat diterima secara maksimal oleh peserta. Pelatihan ini akan memberikan pendalaman mengenai teknik melatih disertai praktek. Waktu 14 jam efektif.

21 Training for Designer Pelatihan merupakan kegiatan manajemen sumber daya manusia yang berbiaya tinggi. Oleh karena itu desain pelatihan yang kurang sesuai dengan prisnip-prinsip belajar orang dewasa akan merupakan pemborosan karena materi yang diberikan tidak dapat diterima secara maksimal oleh peserta. Pelatihan ini akan memberikan pendalaman mengenai teknik mendesain berbagai macam program pelatihan disertai praktek. Pelatihan di Alam Terbuka Beberapa dari pelatihan yang telah diuraikan sebelum ini dapat diselenggarakan di alam terbuka. Pelatihan di alam terbuka memberikan nilai tambah seperti misalnya pengalaman interaksi, tantangan dan permasalahan yang berkaitan dengan perilaku merupakan pengalaman nyata. Disamping itu, pelatihan di alam terbuka memberikan pengalaman yang berbeda bagi mereka yang sehari-hari menghabiskan waktu diantara dinding-dinding kantor. Keindahan alam yang mempesona dan kegiatan yang fun merupakan nilai tambah tersendiri. Waktu menyesuaikan topik pelatihan yang dipilih.

22 Kelompok Diskusi Pasca Pelatihan Setelah mengikuti suatu pelatihan, peserta diharapkan akan mendapatkan pengetahuan baru, bahkan dimungkinkan akan mengalami perubahan sikap dan perilaku kearah yang diharapkan. Namun perubahan yang didapat selama pelatihan mungkin akan luntur ketika peserta kembali ke situasi kerja yang masih mempertahankan cara-cara lama. Agar perubahan pengetahuan, sikap maupun perilaku semakin menguat bahkan mampu menular pada anggota organisasi yang lain, maka disarankan agar organisasi membentuk kelompok diskusi pasca pelatihan, yang bertemu secara periodik guna mendiskusikan pengalaman peserta dalam mempraktekkan pengetahuan, ketrampilan dan perubahan perilaku yang mereka peroleh saat pelatihan. Dalam diskusi itu besar kemungkinan akan muncul hambatan-hambatan yang dihadapi saat mempraktekkan hasil pelatihan. Oleh karena itu melalui diskusi yang dilakukan secara periodik, peserta bertukar pengalaman mengenai cara paling efektif dalam mempraktekkan hasil pelatihan. Melalui diskusi ini pula, bisa dimungkinkan munculnya paradigma-paradigma baru berkaitan dengan pengetahuan, ketrampilan dan perubahan perilaku yang khas bagi organisasi yang bersangkutan. Untuk memperkaya wawasan, disarankan agar diskusi dibimbing oleh fasilitator yang memiliki latar belakang pengentahuan tentang organisasi dan perilaku kerja.

23 PENUTUP Investasi Lama waktu 7 Jam Rp ,- per peserta Lama waktu 14 Jam Rp ,- per peserta Akhir kata kami mengucapkan terima kasih banyak atas kesempatan yang telah diberikan kepada kami untuk mengajukan proposal Integrated Human Resources ini. Besar harapan kami untuk dapat bersama-sama bekerjasama dengan organisasi yang bapak/ibu pimpin dalam memajukan sumber daya manusia. Untuk keterangan lebih lanjut silahkan hubungi Nita di Nomor

PROPOSAL PEMBUATAN SISTEM HUMAN RESOURCES

PROPOSAL PEMBUATAN SISTEM HUMAN RESOURCES PROPOSAL PEMBUATAN SISTEM HUMAN RESOURCES Kantor Pusat: Jl Nangka RT 004/ 006 No 4B Tanjung Barat Jagakarsa Jakarta Selatan 12270, Telp. 021-97207800 (HP: 08562883866) Latar Belakang Dalam sebuah perusahaan

Lebih terperinci

PROPOSAL TRAINING PEMBUATAN SISTEM HUMAN RESOURCES

PROPOSAL TRAINING PEMBUATAN SISTEM HUMAN RESOURCES PROPOSAL TRAINING PEMBUATAN SISTEM HUMAN RESOURCES Kantor Pusat: Jl Nangka RT 004/ 006 No 4B Tanjung Barat Jagakarsa Jakarta Selatan 12270, Telp. 021-97207800 (HP: 08562883866) Latar Belakang Dalam sebuah

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Kinerja di Balai Ternak Embrio Bogor. Hasil penelitian ini menunjukkan

Lebih terperinci

PROPOSAL OUTBOUND TEAM BUILDING

PROPOSAL OUTBOUND TEAM BUILDING PROPOSAL OUTBOUND TEAM BUILDING Kantor Pusat: Jl Nangka RT 004/ 006 No 4B Tanjung Barat Jagakarsa Jakarta Selatan 12270, Telp. 021-97207800 (HP: 08562883866) Latar Belakang Dunia profesionalisme kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat. Hal tersebut ditandai dengan adanya perkembangan dan perubahan budaya sosial, meningkatnya persaingan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia mulai dikenal sejak abad 20, terutama setelah terjadi revolusi industri,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia yang berkualitas merupakan modal dasar sekaligus menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia yang berkualitas merupakan modal dasar sekaligus menjadi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber Daya Manusia yang berkualitas merupakan modal dasar sekaligus menjadi kunci keberhasilan dari perusahaan. Pada dasarnya, suatu perusahaan didirikan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber

BAB II LANDASAN TEORI. dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Setiap organisasi tentunya mempunyai berbagai tujuan yang hendak dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber dayanya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. punggung utama penerapan BPJS Ketenagakerjaan. Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan. PT Jamsostek (Persero) sebelum

BAB I PENDAHULUAN. punggung utama penerapan BPJS Ketenagakerjaan. Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan. PT Jamsostek (Persero) sebelum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai wujud aplikasi UUD 1945 Bab XIV tentang Kesejahteraan Sosial dan implementasi Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) sebagaimana diatur oleh Undang-Undang

Lebih terperinci

MANAJEMEN OPERASIONAL

MANAJEMEN OPERASIONAL MANAJEMEN OPERASIONAL SUBSISTEM MANAJEMEN TENAGA KERJA Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI. PENDAHULUAN Subsistem yang berhubungan dengan pengembangan sumber daya manusia dalam hal keterampilan dan pengetahuan

Lebih terperinci

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team Anda mungkin memiliki banyak pengalaman bekerja dalam kelompok, seperti halnya tugas kelompok, tim olahraga dan lain sebagainya. Kelompok kerja merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di era otonomi daerah menghadapi tantangan besar dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di era otonomi daerah menghadapi tantangan besar dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan di era otonomi daerah menghadapi tantangan besar dan kompleks yang harus direspons secara positif dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan karena

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyawan merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan karena sebagai ujung tombak perusahaan sehingga praktek manajemen Sumber Daya Manusia atau SDM harus diperhatikan

Lebih terperinci

Jenis dan Bentuk Perubahan Organisasi

Jenis dan Bentuk Perubahan Organisasi Modul ke: Jenis dan Bentuk Perubahan Organisasi Fakultas Pasca Sarjanan Dr. Ir. Sugiyono, Msi. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Source: Jones, G.R.2004. Organizational Theory, Design,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perubahan zaman yang begitu cepat, setiap instansi / perusahaan otomatis harus siap menghadapinya, karena kalau tidak siap perusahaan akan sulit untuk dapat bersaing,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini kehidupan manusia, termasuk Indonesia telah memasuki era

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini kehidupan manusia, termasuk Indonesia telah memasuki era 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kehidupan manusia, termasuk Indonesia telah memasuki era globalisasi dan hingga saat ini belum ada definisi yang pasti bagi globalisasi. Globalisasi

Lebih terperinci

Office : Jl Tirto utomo VIII/4 Malang

Office : Jl Tirto utomo VIII/4 Malang Office : Jl Tirto utomo VIII/4 Malang Email : brilianpsikologi@gmail.com Phone : 082134779380 Website : www.brilianpsikologi.com TENTANG KAMI Brilian Psikologi merupakan lembaga independen yang bergerak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi banyak organisasi, karyawan yang berbakat merupakan landasan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi banyak organisasi, karyawan yang berbakat merupakan landasan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bagi banyak organisasi, karyawan yang berbakat merupakan landasan keunggulan dalam bersaing. Organisasi tersebut melakukan persaingan yang berdasarkan pada ide-ide

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan perhatian khusus karena unsur tersebut yang mengendalikan unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan perhatian khusus karena unsur tersebut yang mengendalikan unsur-unsur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan elemen organisasi yang sangat penting dan memerlukan perhatian khusus karena unsur tersebut yang mengendalikan unsur-unsur yang lainnya.sumber

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Sebagai bahan perbandingan dalam Penelitian terdahulu yang berjudul Gaya

BAB II URAIAN TEORITIS. Sebagai bahan perbandingan dalam Penelitian terdahulu yang berjudul Gaya BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Sebagai bahan perbandingan dalam Penelitian terdahulu yang berjudul Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan, diantaranya dikemukakan oleh Rizky Putra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun internasional harus bekerja secara kompetitif dengan meningkatkan efektifitas dan efisiensi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Pengelolaan Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Serpong sudah menggunakan pendekatan-pendekatan model madrasah efektif mulai dari input, proses, dan outputnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang mewarnai era globalisasi memungkinkan perusahaan atau organisasi beroperasi diberbagai belahan dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu disiplin ilmu yang berkembang demikian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu disiplin ilmu yang berkembang demikian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu disiplin ilmu yang berkembang demikian pesat dengan berbagai aspek permasalahannya. Pendidikan tidak hanya bersinggungan dengan

Lebih terperinci

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI AIR MINUM INDONESIA (LSP AMI) FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI AHLI MANAJEMEN AIR MINUM TINGKAT UTAMA NAMA PESERTA NAMA ASESOR FR-APL-02 ASESMEN MANDIRI : CLUSTER AHLI MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan manusia yang dilakukan sehari-hari untuk berinteraksi dan

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan manusia yang dilakukan sehari-hari untuk berinteraksi dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini komunikasi merupakan sesuatu yang menjadi bagian dari kehidupan manusia yang dilakukan sehari-hari untuk berinteraksi dan bersosialisasi

Lebih terperinci

SUPERVISORY DEVELOPMENT PROGRAM EFFECTIVE TEAM LEADERSHIP PPM MANAJEMEN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI 12/22/2016 1

SUPERVISORY DEVELOPMENT PROGRAM EFFECTIVE TEAM LEADERSHIP PPM MANAJEMEN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI 12/22/2016 1 SUPERVISORY DEVELOPMENT PROGRAM EFFECTIVE TEAM LEADERSHIP BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI 12/22/2016 1 SASARAN PELATIHAN Setelah mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan dapat : 1.Mengembangkan gaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentuk karyawan untuk berfikir, bersikap dan berperilaku. Budaya organisasi

BAB I PENDAHULUAN. membentuk karyawan untuk berfikir, bersikap dan berperilaku. Budaya organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Budaya dapat membantu organisasi agar dapat terus bertahan dengan menyediakan standar yang tepat. Secara tidak langsung budaya organisasi dapat membentuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Total Quality Management (TQM) 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) Total Quality Management (TQM) merupakan suatu bukti pendekatan sistematis terhadap perencanaan dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan global yang terjadi di Indonesia dalam beberapa dasawarsa terakhir ini, menuntut upaya strategi bisnis dan kemampuan teknologi yang mahir di berbagai sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin meningkatnya perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi, telah menuntut berbagai perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup yang selalu berubah dengan cepat. Keadaan ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup yang selalu berubah dengan cepat. Keadaan ini menuntut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakikatnya sebuah organisasi selalu berupaya untuk meningkatkan produktivitas sumber daya manusia yang dimiliki untuk menghadapi dan berperan dalam lingkungan hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan harus bersaing dengan perusahaan perusahaan dari seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan harus bersaing dengan perusahaan perusahaan dari seluruh dunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era perdagangan bebas, persaingan dunia usaha semakin ketat di mana setiap perusahaan harus bersaing dengan perusahaan perusahaan dari seluruh dunia. Didalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Otonomi Daerah, Pengaturan, Pembagian dan Pemanfaatan Sumber Daya

I. PENDAHULUAN. Otonomi Daerah, Pengaturan, Pembagian dan Pemanfaatan Sumber Daya I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Ketetapan MPR RI Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah, Pengaturan, Pembagian dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang Berkeadilan serta Perimbangan

Lebih terperinci

JAWABAN - JAWABAN SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN. Dosen Pengampu : 1.Prof. Dr.

JAWABAN - JAWABAN SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN. Dosen Pengampu : 1.Prof. Dr. JAWABAN - JAWABAN SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN Dosen Pengampu : 1.Prof. Dr. Sumarto, MSIE 2.Prof. Dr. H. Mukhidin oleh : Nama : Aprianto NIM :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan yang siap untuk berkompetisi harus memiliki manajemen yang efektif dalam meningkatkan kinerja karyawan. Dalam hal ini diperlukan dukungan karyawan yang cakap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini persaingan semakin kompetitif, maka diperlukan sumber daya manusia yang lebih berkualitas. Peranan sumber daya manusia (SDM)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengembangan Pegawai 2.1.1 Pengertian Pengembangan Pegawai Pengembangan pegawai dirasa semakin penting manfaatnya karena tuntutan pekerjaan atau jabatan akibat kemajuan ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan berbagai aspek kehidupan dan sektor ekonomi dalam era globalisasi saat ini berlangsung dengan pesat yang menuntut setiap perusahaan baik yang bergerak

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Pada masa sekarang ini perekonomian bangsa Indonesia telah memasuki era

BAB I. Pendahuluan. Pada masa sekarang ini perekonomian bangsa Indonesia telah memasuki era BAB I Pendahuluan 1.1. Latar belakang Pada masa sekarang ini perekonomian bangsa Indonesia telah memasuki era perdagangan bebas, sehingga setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan banyak tenaga ahli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan yang siap untuk berkompetisi harus memiliki manajemen yang efektif dalam meningkatkan kinerja karyawan. Dalam hal ini diperlukan dukungan karyawan yang cakap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Kontingensi Teori kontingensi dalam kepemimpinan pemerintah adalah salah satu teori yang berdasarkan pada tiga hal yakni hubungan atasan dengan bawahan,

Lebih terperinci

PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH

PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH KOMINFO PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH Disampaikan Pada Acara Bimtek Kehumasan Peran Humas Dalam Implementasi UU No. 14 Tahun 2008, Kisaran, 23 Nopember 2010 oleh S O E K A R

Lebih terperinci

MODUL 8 HUMAN RESOURCES MANAGEMENT TRAINING AND DEVELOPMENT

MODUL 8 HUMAN RESOURCES MANAGEMENT TRAINING AND DEVELOPMENT MODUL 8 HUMAN RESOURCES MANAGEMENT TRAINING AND DEVELOPMENT Group 4 1. Agam Zamzami 004-2011-05-021 2. Eben Frantogy 004-2011-05-043 3. Galih Prakoso 004-2011-05-046 4. Handika Panji S. 004-2011-05-049

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi dan. organisasi dihadapkan pada lingkungan yang serba tidak pasti.

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi dan. organisasi dihadapkan pada lingkungan yang serba tidak pasti. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belakangan ini lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi dan kemajuan teknologi informasi menciptakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada karyawan PT. Pikiran Rakyat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada karyawan PT. Pikiran Rakyat 165 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada karyawan PT. Pikiran Rakyat Bandung untuk mengetahui pengaruh seleksi karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Industri Rumah Sakit pada dasarnya adalah kumpulan dari berbagai unit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Industri Rumah Sakit pada dasarnya adalah kumpulan dari berbagai unit BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Sumber Daya Manusia Industri Rumah Sakit pada dasarnya adalah kumpulan dari berbagai unit pelayanan. Berbagai unit tersebut terdiri dari sekumpulan individu yang berusaha

Lebih terperinci

Pengembangan Karir. Pengembangan Karir.

Pengembangan Karir. Pengembangan Karir. Pengembangan Karir. 1. Pengembangan Karir. Pengembangan karir (career development) menurut Mondy meliputi aktivitas-aktivitas untuk mempersiapkan seorang individu pada kemajuan jalur karir yang direncanakan.

Lebih terperinci

PERENCANAAN Tujuan Instruksional Materi Pembahasan

PERENCANAAN Tujuan Instruksional Materi Pembahasan PERENCANAAN Tujuan Instruksional Memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai perencanaan, proses pembuatan rencana dan tingkat rencana organisasi serta hambatan-hambatan dalam perencanaan. Materi Pembahasan

Lebih terperinci

LOGO TIP FTP - UB

LOGO TIP FTP - UB www.themegallery.com LOGO TIP FTP - UB Pendahuluan Aspek manajemen, organisasi dan SDM merupakan aspek yang cukup penting dianalisis untuk kelayakan suatu usaha. Karena walaupun suatu usaha telah dinyatakan

Lebih terperinci

Development and Education Consultant Lembaga Psikologi dan Pengembangan Potensi AbiLiTy

Development and Education Consultant Lembaga Psikologi dan Pengembangan Potensi AbiLiTy 1 Profile MARUTA Development and Education Consultant adalah konsultan psikologi yang menawarkan jasa profesional di bidang terapan ilmu psikologi kepada masyarakat umum dan organisasi. Kami hadir untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang sebagai usaha mencerdaskan manusia melalui kegiatan. manusia dewasa, mandiri dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang sebagai usaha mencerdaskan manusia melalui kegiatan. manusia dewasa, mandiri dan bertanggung jawab. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi saat ini menuntut adanya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Salah satu wahana untuk

Lebih terperinci

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM Setelah kita mempelajari proses perencanaan, kemudian dilakukan proses rekrutmen, seleksi, selanjutnya yang akan kita bahas adalah tentang pelatihan dan pengembangan karyawan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang sangat pesat dan persaingan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang sangat pesat dan persaingan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang sangat pesat dan persaingan yang semakin ketat menjadikan setiap organisasi harus menghadapi tantangan yang menuntut sumber daya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Otonomi daerah telah membawa perubahan pada sistem pemerintahan di Indonesia dari sentralistik menjadi desentralistik. Perubahan ini berdampak pada pembangunan. Kini pembangunan

Lebih terperinci

Lembaga Psikologi dan Pengembangan Potensi AbiLiTy

Lembaga Psikologi dan Pengembangan Potensi AbiLiTy 1 Profile MARUTA Development and Education Consultant adalah konsultan psikologi yang menawarkan jasa profesional di bidang terapan ilmu psikologi kepada masyarakat umum dan organisasi. Kami hadir untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis management artis / talent di Indonesia saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis management artis / talent di Indonesia saat ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis management artis / talent di Indonesia saat ini sudah mulai berkembang. Bisa dilihat saat ini banyak siaran TV yang menayangkan acara

Lebih terperinci

BAB I. HRD (Human Resource Development) atau dalam bahasa Indonesia. disebut sebagai bidang sumber daya manusia, yaitu bagian atau divisi dalam suatu

BAB I. HRD (Human Resource Development) atau dalam bahasa Indonesia. disebut sebagai bidang sumber daya manusia, yaitu bagian atau divisi dalam suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang HRD (Human Resource Development) atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai bidang sumber daya manusia, yaitu bagian atau divisi dalam suatu manajemen perusahaan yang

Lebih terperinci

ABSTRAKSI APUNG NOERACHMAT

ABSTRAKSI APUNG NOERACHMAT ABSTRAKSI APUNG NOERACHMAT : KINERJA PEGAWAI UNIT PELAYANAN PT. TELKOM DIVISI REGIONAL V JAWA TIMUR DI SURABAYA TIMUR Dalam upaya menjadi perusahaan infokom terdepan di kawasan regional melalui komitmen

Lebih terperinci

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH Manajerial Menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan Memimpin dalam rangka pendayagunaan sumber daya secara optimal Menciptakan budaya dan iklim yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gaya kepemimpinan suatu organisasi merupakan salah satu faktor lingkungan intern yang sangat jelas mempunyai pengaruh terhadap perumusan kebijaksanaan dan penentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus mampu mempertahankan prestasi kerja sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. harus mampu mempertahankan prestasi kerja sumber daya manusia yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era bisnis global semakin berkembang pesat membuat perusahaan dituntut harus mampu mempertahankan prestasi kerja sumber daya manusia yang dimilikinya. Dengan mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karyawan untuk mendapatkan kinerja terbaik. memikirkan bagaimana cara perusahaan beradaptasi dengan lingkungan yang

BAB I PENDAHULUAN. karyawan untuk mendapatkan kinerja terbaik. memikirkan bagaimana cara perusahaan beradaptasi dengan lingkungan yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi berkepentingan terhadap kinerja terbaik yang mampu dihasilkan oleh rangkaian sistem yang berlaku dalam organisasi tersebut. Manajemen Sumber Daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Era Globalisasi dan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat ini, pemerintah sedang melaksanakan pembangunan di segala bidang yang pada hakekatnya bertujuan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mutu terpadu (TQM) termasuk dalam kategori tinggi, dengan pencapaian tertinggi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mutu terpadu (TQM) termasuk dalam kategori tinggi, dengan pencapaian tertinggi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah melakukan proses analisis data sesuai dengan rumusan masalah, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut. 5.1 Kesimpulan 1. Secara keseluruhan, kinerja SMA di Provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN menjadi Rp 335 triliun di tahun Perkembangan lain yang menarik dari

BAB I PENDAHULUAN menjadi Rp 335 triliun di tahun Perkembangan lain yang menarik dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berdasarkan data BAPEPAM dalam laporan keuangan tahun 2012 menurut Prabowo (2013) bahwa data sektor asuransi menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik dengan

Lebih terperinci

Sistem Manajemen Kinerja dalam Kerangka Reformasi Birokrasi. Disusun oleh: Wakhyudi Widyaiswara Madya Pusdiklatwas BPKP. Abstrak

Sistem Manajemen Kinerja dalam Kerangka Reformasi Birokrasi. Disusun oleh: Wakhyudi Widyaiswara Madya Pusdiklatwas BPKP. Abstrak Sistem Manajemen Kinerja dalam Kerangka Reformasi Birokrasi Disusun oleh: Wakhyudi Widyaiswara Madya Pusdiklatwas BPKP Abstrak Setiap organisasi memiliki arah dan tujuan yang tercermin dalam visi dan misi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelatihan Pelaksanaan pelatihan didalam suatu perusahaan sangatlah penting. Perusahaan memiliki tujuan tersendiri untuk memberikan pelatihan pada karyawannya. Pelatihan dilakukan

Lebih terperinci

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH Manajerial Menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan Memimpin dalam rangka pendayagunaan sumber daya secara optimal Menciptakan budaya dan iklim yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran

Lebih terperinci

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 5, NO 1, Edisi Februari 2013 (ISSN : ) EMPAT DISIPLIN MENJADI ORGANISASI YANG SEHAT

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 5, NO 1, Edisi Februari 2013 (ISSN : ) EMPAT DISIPLIN MENJADI ORGANISASI YANG SEHAT EMPAT DISIPLIN MENJADI ORGANISASI YANG SEHAT Sri Wiranti Setiyanti Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Semarang Abstraksi Terdapat dua kualitas yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan yang sukses,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan datang. Setiap perusahaan akan melakukan berbagai upaya dalam. sumber daya, seperti modal, material dan mesin.

BAB I PENDAHULUAN. akan datang. Setiap perusahaan akan melakukan berbagai upaya dalam. sumber daya, seperti modal, material dan mesin. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, suatu perusahaan dituntut untuk selalu bekerja keras dalam menyelesaikan segala tantangan baik yang sudah ada maupun yang akan datang.

Lebih terperinci

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation. Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation. Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan The secret of business is to know something that nobody else knows -Aristotle Onassis Rahasia dari bisnis adalah mengetahui apa yang tidak diketahui orang lain -Aristotle

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah, sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah, sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam setiap perusahaan, organisasi maupun dalam sebuah instansi pemerintah, sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting dan berpengaruh bagi kelangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan ilmu pengetahuan ini, dituntut orang-orang yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan ilmu pengetahuan ini, dituntut orang-orang yang berkualitas 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi yang sudah sangat canggih dengan berbagai teknologi dan ilmu pengetahuan ini, dituntut orang-orang yang berkualitas dan berkompetisi tinggi.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen (management) merupakan bahan baku dan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses ini melibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di bidang ekonomi saat ini menunjukkan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di bidang ekonomi saat ini menunjukkan perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan di bidang ekonomi saat ini menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan muncul dan tumbuhnya berbagai perusahaan yang

Lebih terperinci

PROFIL APROINTERIOR PERUSAHAAN DESIGN

PROFIL APROINTERIOR PERUSAHAAN DESIGN APROINTERIOR DESIGN PROFIL PERUSAHAAN 2016 1 DAFTAR ISI Berikut merupakan daftar isi dari profil perusahaan APROINTERIOR : 01 Tentang Perusahaan 04 Yang Kami Tangani 02 Visi & Misi 05 Tentang Kami 03 Sejarah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perencanaan Sumber Daya Manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perencanaan Sumber Daya Manusia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perencanaan Sumber Daya Manusia Siagian (2008) menyatakan perencanaan pada dasarnya merupakan pengambilan keputusan sekarang tentang hal-hal yang akan dikerjakan dimasa depan.

Lebih terperinci

Nama : Yohanna Enggasari. Pertanyaan :

Nama : Yohanna Enggasari. Pertanyaan : Nama : Yohanna Enggasari Pertanyaan : 1. Definisikan manajemen dan organisasi serta mengapa manajemen diperlukan dalam sebuah organisasi? 2. Sebutkan fungsi fungsi manajemen dan berikan contoh kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri telekomunikasi saat ini cenderung berada dalam kondisi pasar dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan ke depan akan terus meningkat tekanannya,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan era globalisasi dimana pertumbuhan perusahaan semakin cepat dan semakin maju dalam persaingan bisnis, sehingga perusahaan harus bersikap lebih

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. SIMPULAN Berdasarkan hasil perhitungan statistik dan analisis data seperti yang diuraikan pada bab sebelumnya, terkait dengan persepsi guru tentang efektivitas kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan. Untuk itu, perlu dilakukan audit operasional atas fungsi SDM di

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan kepala sekolah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan kepala sekolah BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain : 1. Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang hendak dicapai. Salah satu tujuan utama yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami perubahan yang sangat cepat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami perubahan yang sangat cepat. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian Indonesia saat ini mengalami perubahan yang sangat cepat. Hal ini diakibatkan karena adanya globalisasi dan perkembangan teknologi informasi. Kondisi

Lebih terperinci

MEMBUDAYAKAN COACHING DI TEMPAT KERJA OLEH: SEGER, Widyaiswara Madya pada Pusdiklat PSDM

MEMBUDAYAKAN COACHING DI TEMPAT KERJA OLEH: SEGER, Widyaiswara Madya pada Pusdiklat PSDM MEMBUDAYAKAN COACHING DI TEMPAT KERJA OLEH: SEGER, Widyaiswara Madya pada Pusdiklat PSDM Coaching sebuah kata yang akhir-akhir ini telah menjadi sebuah istilah yang sering kita dengar dalam lingkungan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN BERBASIS KOMPETENSI

PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN BERBASIS KOMPETENSI PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN BERBASIS KOMPETENSI UU No.4 Tahun 2014 tentang ASN PEMBINAAN KARIR JABATAN DAN JENJANG PANGKAT POLA DASAR KARIR PERPINDAHAN JABATAN POLA KARIR MANAJEMEN KARIR TALENT POOL SDM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis dan sangat dinamis dan karena perkembangan tersebut diperlukan sistem manajemen yang efektif dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu usaha yang dikelola ataupun dijalankan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu usaha yang dikelola ataupun dijalankan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu usaha yang dikelola ataupun dijalankan perorangan atau secara bersama-sama (beberapa orang) untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dalam perubahan zaman yang begitu cepat ini, setiap instansi/perusahaan otomatis harus siap untuk menghadapinya, karena kalau tidak siap perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Pada masa sekarang ini, manajemen bukan lagi merupakan istilah yang asing bagi kita. Istilah manajemen telah digunakan sejak dulu, berasal dari bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedikitnya hambatan-hambatan yang akan muncul. yang berkaitan dengan down-sizing, restrukturisasi dan persaingan global

BAB I PENDAHULUAN. sedikitnya hambatan-hambatan yang akan muncul. yang berkaitan dengan down-sizing, restrukturisasi dan persaingan global BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi kelangsungan hidup organisasi. Globalisasi telah menyebabkan terjadinya perubahanperubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan- perubahan mendasar, baik yang terjadi secara nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan- perubahan mendasar, baik yang terjadi secara nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan- perubahan mendasar, baik yang terjadi secara nasional maupun gobal saat ini, akan membawa dampak terhadap kegiatan organisasi, baik secara langsung

Lebih terperinci

7 SUMBER DAYA MANUSIA

7 SUMBER DAYA MANUSIA 7 SUMBER DAYA MANUSIA Dalam implementasi manajemen sumber daya manusia, kami menerapkan budaya sharing session sebagai bentuk aktivitas mempertajam nilai organisasi Perseroan. Pencapaian positif dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Kehidupan masa mendatang cenderung semakin kompleks dan penuh tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap insan yang kompeten

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Peran Manajemen Sumber Daya Manusia sangat penting bagi suatu organisasi, sebesar atau sekecil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat Keberhasilan suatu organisasi dapat dilihat dari kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat Keberhasilan suatu organisasi dapat dilihat dari kinerja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingkat Keberhasilan suatu organisasi dapat dilihat dari kinerja organisasi dalam mengelola sumber daya yang dimiliki. Suatu organisasi atau dengan kinerja yang baik

Lebih terperinci

TESIS. Oleh Oleh : Edy Pramono NIM : P

TESIS. Oleh Oleh : Edy Pramono NIM : P PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN TERHADAP EFEKTIFITAS LAYANAN PENERBITAN AKTA KELAHIRAN DAN PERKAWINAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA SURAKARTA TESIS Oleh Oleh : Edy

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kumpulan resources yang tidak berguna. Selain itu, sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kumpulan resources yang tidak berguna. Selain itu, sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dan menentukan dalam arah dan perubahan organisasi. Tanpa manusia sebagai penggeraknya, organisasi menjadi kumpulan

Lebih terperinci