BAB IV METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB IV METODE PENELITIAN 4. Jenis dan Ruang Lingkup Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antar variabel yang dibangun berdasarkan teori. Klasifikasi suatu penelitian berkaitan dengan pemanfaatan data yang digunakan baik kuantitatif atau kualitatif. Data yang digunakan telah dikuantitatifkan untuk memudahkan proses perhitungan secara statistik. Penelitian ini menggunakan SEM (Structural Equation Modelling) yang didasarkan pada evaluasi atas adanya hubungan saling ketergantungan antar variabel dengan teknik analisis konfirmatori first order dan second order. Lokasi penelitian berada di Kota Denpasar. Ditinjau dari keberadaan respondennya, dimana semua bank umum yang memiliki kantor pusat dan cabang utama terkonsentrasi di wilayah Denpasar, maka penelitian ini diadakan di daerah Denpasar. Subjek penelitian yakni semua nasabah bank umum di wilayah kerja Kantor Bank Indonesia (KBI) Denpasar yang memiliki fasilitas internet banking, dengan objek penelitian dimensi-dimensi kualitas layanan online yaitu kualitas informasi website, kualitas interaksi website, kualitas desain website, kehandalan, ketanggapan, jaminan, dan empati, serta kepuasan nasabah, komitmen nasabah dan loyalitas nasabah.

2 2 4.2 Variabel Penelitian 4.2. Identifikasi Variabel Variabel dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi: ) Variabel eksogen, yakni variabel yang tidak diprediksi oleh variabel lain dalam model. Variabel eksogen dikenal juga sebagai independent variable. Dalam penelitian ini variabel eksogen adalah kualitas layanan online (X) yang terdiri dari kualitas informasi website (X), kualitas interaksi website (X2), kualitas desain website (X3), kehandalan (X4), ketanggapan (X5), Jaminan (X6) dan empati (X7). 2) Variabel endogen, yakni variabel yang diprediksikan oleh satu atau beberapa variabel yang lain dalam model. Variabel endogen dikenal juga sebagai dependent variable. Dalam penelitian ini variabel endogen adalah kepuasan (Y), komitmen (Y2) dan loyalitas (Y3) Definisi Operasional Variabel Berdasarkan kerangka konseptual penelitian dan pemetaan teori yang dijelaskan sebelumnya, dapat dihasilkan indikator-indikator variabel. Indikatorindikator variabel diadopsi dari penelitian-penelitian sebelumnya, serta beberapa modifikasi atas indikator tersebut, sehingga operasional variabel dapat didefinisikan sebagai berikut : ) Kualitas informasi website (X) adalah penilaian nasabah terhadap kualitas informasi website yang disajikan. Variabel tersebut dapat diukur melalui indikator sebagai berikut : 2

3 3. Keakuratan informasi yang disediakan (X) adalah penilaian bahwa website internet banking menyediakan informasi yang akurat. 2. Kebenaran informasinya dapat dipercaya (X2) adalah penilaian bahwa website internet banking memberikan informasi yang dapat dipercaya tingkat kebenarannya. 3. Informasi selalu up to date (X3) adalah penilaian bahwa website internet banking menyediakan informasi yang akurat (up to date). 4. Informasi yang ada sesuai dengan tema website (X4) adalah penilaian bahwa website menyediakan informasi yang sesuai dengan tema internet banking. 5. Informasi mudah dimengerti (X5) adalah penilaian bahwa Informasi yang diberikan mudah dipahami. 6. Informasi berupa panduan (X6) adalah penilaian bahwa informasi yang disediakan memandu dalam melakukan proses. 2) Kualitas interaksi website (X2) adalah penilaian nasabah terhadap website yang bersifat interaktif dan mudah digunakan. Variabel tersebut dapat diukur melalui indikator sebagai berikut :. Efektif: fungsi pencarian website (X2) adalah penilaian bahwa penggunan website internet banking adalah tepat. 2. Efisien: waktu langkah memproses transaksi minimal (X22) adalah penilaian bahwa penggunan website internet banking adalah cepat.

4 4 3. Terdapat contoh demo atau tutorial dalam pengoperasiannya (X23) adalah penilaian bahwa website internet banking mudah dipelajari untuk pengoperasiannya. 4. User friendly website (X24) adalah penilaian bahwa interaksi dengan website internet banking (manusia dengan sistem) jelas dan dimengerti. 5. Menu sistem simple (X25) adalah penilaian bahwa website internet banking mudah diingat dalam menggunakannya. 3) Kualitas desain website (X3) adalah penilaian nasabah terhadap interface website yang divisualisasikan dengan bentuk tampilan website. Variabel tersebut dapat diukur melalui indikator sebagai berikut :. website memiliki tampilan yang menarik (X3) adalah penilaian bahwa website internet banking memiliki tampilan yang menarik. 2. Inovatif: ciri khas desain website (X32) adalah penilaian bahwa website internet banking inovatif. 3. Kreatif: ide dari bentuk desain website (X33) adalah penilaian bahwa website internet banking Kreatif. 4. Layout desain website tertata dengan rapi dan teratur (X34) adalah penilaian bahwa website internet banking terorganisir dengan baik. 5. Font, colour, animasi, grafik, gambar merupakan komposisi yang saling mendukung (X35) adalah penilaian bahwa website internet banking memiliki desain yang baik. 4

5 5 6. Waktu downloading tiap halaman website minimal (X36) adalah penilaian bahwa waktu yang diperlukan men-download tiap halaman website internet banking minimal. 7. Animasi, grafik, gambar tidak memperlambat proses inti website (X37) adalah penilaian bahwa grafik animasi tidak mengganggu saat menggunakan website internet banking. 4) Kehandalan (X4) adalah penilaian nasabah terhadap kehandalan layanan internet banking melaksanakan layanan seperti yang dijanjikan. Variabel tersebut dapat diukur melalui indikator sebagai berikut :. Internet banking memproses transaksi saat itu juga (real time process) (X4) adalah penilaian bahwa layanan internet banking memproses transaksi saat itu juga (Real time process). 2. Internet banking melakukan proses transaksi dengan tepat (X42) adalah penilaian bahwa transaksi dengan layanan internet banking sangat akurat. 3. Internet banking merupakan cara melakukan transaksi yang paling baik (X43) adalah penilaian bahwa transaksi dengan layanan internet banking dapat dihandalkan. 4. Internet banking tidak melakukan kesalahan memproses transaksi (X44) adalah penilaian bahwa proses transaksi yang dilakukan layanan internet banking berjalan dengan benar.

6 6 5. Internet banking dapat digunakan setiap saat (X45) adalah penilaian bahwa layanan internet banking aktif 24/7 (24 jam sehari 7 hari seminggu). 5) Ketanggapan (X5) adalah penilaian nasabah terhadap layanan internet banking yang secara efektif merespon masalah. Variabel tersebut dapat diukur melalui indikator sebagai berikut :. Internet banking menyediakan solusi masalah (X5) adalah penilaian bahwa layanan internet banking menunjukan peranannya dalam meyelesaikan masalah. 2. Respon internet banking saat memproses transaksi (X52) adalah penilaian bahwa konfirmasi layanan internet banking atas keberhasilan atau kegagalan menjalankan transaksi. 3. Internet banking membantu bertransaksi dengan cepat (X53) adalah penilaian bahwa layanan internet banking membantu menjadikan transaksi menjadi cepat. 6) Jaminan (X6) adalah penilaian nasabah terhadap layanan internet banking dengan jaminan keamanan dalam mempercayakan segala proses. Variabel tersebut dapat diukur melalui indikator sebagai berikut :. Term and condition policy dapat diakses (X6) adalah penilaian bahwa peraturan keamanan (term and condition) dapat diakses. 2. Terdapat sistem keamanan (protected password, website security) (X62) adalah penilaian bahwa layanan internet banking memiliki teknologi sistem keamanan yang baik (protected password, website security). 6

7 7 3. Terdapat nomor kontak atau call centre (X63) adalah penilaian bahwa layanan internet banking tersedia nomor kontak yang bisa dihubungi atau call centre. 4. Bank pemilik internet banking memiliki reputasi yang baik (X64 adalah penilaian bahwa bank pemilik layanan internet banking memiliki reputasi yang baik. 7) Empati (X7) adalah penilaian nasabah terhadap layanan internet banking yang menyediakan perhatian secara individual. Variabel tersebut dapat diukur melalui indikator sebagai berikut :. Memberikan informasi tentang transaksi (X7) adalah penilaian bahwa layanan internet banking memberikan perhatian pribadi. 2. Cara melakukan transaksi yang sesuai dengan kebutuhan nasabah (X72) adalah penilaian bahwa layanan internet banking memungkinkan melakukan transaksi yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. 3. Produk dan jasa yang ditawarkan disesuaikan dengan kebutuhan nasabah secara spesifik (X73) adalah penilaian bahwa layanan internet banking memahami kebutuhan nasabah secara spesifik. 8) Kepuasan nasabah (Y) adalah tingkat perasaan seseorang sebagai hasil dari perbandingan antara kenyataan dan harapan yang diterima dari sebuah produk atau jasa. Variabel tersebut dapat diukur melalui indikator sebagai berikut :. Nasabah puas atas layanan internet banking (Y) adalah penilaian bahwa secara keseluruhan nasabah puas atas layanan internet banking.

8 8 2. Nasabah puas ketika transaksi yang dilakukan berhasil dengan sukses (Y2) adalah penilaian bahwa transaksi internet banking yang nasabah lakukan berhasil dengan sukses. 3. Layanan internet banking memenuhi harapan nasabah (Y3) adalah penilaian bahwa layanan internet banking sesuai dengan yang nasabah harapkan. 9) Komitmen nasabah (Y2) adalah membina hubungan jangka panjang dengan biaya efektif, demi keuntungan bersama kedua belah pihak. Variabel tersebut dapat diukur melalui indikator sebagai berikut :. Nasabah hanya menggunakan layanan internet banking di satu bank saja (Y2) adalah penilaian bahwa nasabah menggunakan layanan internet banking pada bank yang menyediakan layanan tersebut. 2. Nasabah bersedia membayar biaya yang dikenakan dalam menggunakan internet banking (Y22) adalah penilaian bahwa terdapat komitmen nasabah untuk membayar biaya yang dikenakan dalam menggunakan internet banking. 3. Nasabah akan tetap menggunakan layanan internet banking sebagai alternatif pilihan (Y23) adalah penilaian bahwa nasabah menggunakan layanan internet banking sebagai alternatif pilihan utama dalam melakukan transaksi perbankan. 0) Loyalitas nasabah (Y3) adalah komitmen yang dipegang kuat dalam melakukan pembelian ulang (rebuy) atau penggunaan kembali (repatronize) 8

9 9 barang atau jasa yang disukai secara konsisten di masa yang akan datang. Variabel tersebut dapat diukur melalui indikator sebagai berikut :. Nasabah dapat menceritakan keunggulan layanan internet banking kepada orang lain (Y3) adalah penilaian bahwa nasabah mengatakan suatu yang positif tentang layanan internet banking kepada orang lain. 2. Nasabah merekomendasikan layanan internet banking kepada teman dan kolega (Y32) adalah penilaian bahwa nasabah merekomendasikan layanan internet banking kepada teman atau kolega. 3. Nasabah kembali menggunakan layanan internet banking (Y33) adalah penilaian bahwa nasabah tetap menggunakan layanan internet banking dimasa datang dalam melakukan transaksi perbankan. 4.3 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi adalah sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan membentuk masalah pokok dalam satu riset khusus (Santoso, 200). Selain itu populasi menjelaskan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini adalah semua nasabah yang memiliki akses dan pernah melakukan transaksi melalui internet banking dari bank-bank umum di Denpasar yang menyediakan fasilitas layanan internet banking. Seperti yang telah dijelaskan pada Bab I, hingga bulan Maret 2009 bank-bank yang terdaftar di wilayah Kantor Bank Indonesia Denpasar sebanyak 46 bank umum

10 0 dan sebanyak 8 bank umum tersebut diidentifikasikan menyediakan layanan internet banking. Menurut Sugiyono (2004) sampel merupakan bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dengan kata lain, sampel adalah sebagian kecil dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki. Dilain sisi, sesungguhnya populasi dari nasabah bank umum yang berada di Denpasar tidak diketahui secara pasti, sehingga tidaklah memungkinkan untuk meneliti seluruh populasi. Pada penelitian ini sampel diambil dari bank umum yang memiliki fasilitas layanan internet banking yaitu sebanyak lima bank. Bank-bank tersebut yaitu Bank Mandiri, BCA, Permata, CIMB Niaga, dan Commonwealth, dengan alasan sebagai berikut: ) Kelima bank umum tersebut mewakili klasifikasi bank umum yang ada di Denpasar yaitu Bank Mandiri mewakili klasifikasi bank pemerintah, BCA, Permata, dan CIMB Niaga mewakili klasifikasi bank swasta nasional, Bank Commonwealth mewakili klasifikasi bank asing. 2) Menurut survei yang dilakukan MRI (Marketing Riset Indonesia) yang diberitakan oleh InfoBankNews.com, bank-bank umum tersebut termasuk rangking sepuluh besar transaksi perbankan melalui fasilitas e-banking. 3) Hasil wawancara awal yang dilakukan peneliti, kebanyakan dari responden yang ditemui memiliki fasilitas internet banking pada bank-bank umum tersebut. Ukuran sampel memegang peranan penting dalam estimasi dan interpretasi hasil. Sebagaimana dalam metode statistik lainnya ukuran sampel ini menjadi 0

11 dasar dalam estimasi kesalahan sampling. Sejauh ini belum ada rumusan untuk menghitung besar sampel pemodelan SEM. Secara empirik dinyatakan bahwa ukuran sampel yang cukup adalah (Ghozali, 2008). Disamping itu, pertimbangan utama dalam penggunaan sampel adalah kendala sumber daya (waktu, dana dan sumber daya lain), dan ketepatan, dimana melalui pemilihan desain sampel yang baik peneliti akan memperoleh data yang akurat. Berdasarkan pandangan dan batasan tersebut, maka sampel yang diambil dalam penelitian adalah 200 responden dengan 42 indikator pertanyaan atau pernyataan. Pemilihan teknik pengambilan sampel merupakan upaya penelitian untuk mendapat sampel yang representatif yang dapat menggambarkan populasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode sampel tidak acak (non probability sampling) yaitu setiap elemen populasi tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel atau responden. Unsur populasi yang terpilih menjadi sampel bisa disebabkan karena kebetulan atau karena faktor lain yang sebelumnya sudah direncanakan oleh peneliti. Selain itu teknik pengambilan sampel juga menggunakan sampel yang dipilih dengan pertimbangan peneliti (purposive sampling), yaitu seseorang diambil sebagai sampel karena dipastikan bahwa seseorang tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitian. Kriteria dalam purposive sampling yang dimaksud, yaitu : ) Responden merupakan nasabah pada salah satu dari kelima bank yang ditentukan peneliti (Bank Mandiri, BCA, Permata, CIMB Niaga, dan Commonwealth).

12 2 2) Responden memiliki fasilitas akses internet banking pada salah satu dari kelima bank tersebut, atau apabila responden memiliki fasilitas akses internet banking lebih dari satu bank, diharapkan responden dapat memilih salah satu dari fasilitas akses internet banking bank mana yang paling sering digunakan atau lebih dominan digunakan. 3) Responden telah melakukan transaksi dengan internet banking minimal dua kali dalam sebulan. 4.4 Prosedur Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode survei yaitu menggunakan kuesioner yang berisi butir-butir pengukur konstruk atau variabel dalam bentuk daftar pertanyaan dan pernyataan yang digunakan dalam model penelitian. Penyebaran dan pengumpulan data dilakukan secara langsung kepada responden dan melalui kolega yang bekerja pada bank-bank yang mewakili sampel tersebut dengan self administered report yaitu responden diminta untuk mengisi sendiri kuesioner yang diberikan. 4.5 Instrumen Penelitian 4.5. Skala Pengukuran Bentuk dasar yang digunakan dalam kuesioner ini adalah close ended questions dan scaled response questions. Close ended questions adalah suatu bentuk pertanyaan atau pernyataan dengan berbagai alternatif respon bagi respondennya guna mengetahui karakteristik responden. Scaled response questions adalah bentuk pertanyaan atau pernyataan yang memakai skala likert, 2

13 3 guna mengukur dan mengetahui tingkat kepuasan dan ekspektasi nasabah mengenai atribut-atribut dan suatu produk atau jasa yang sedang diteliti, dari sudut pandang nasabah. Data yang dihasilkan dalam penelitian ini menggunakan dua skala, yaitu skala nominal dan skala ordinal. Skala nominal digunakan untuk mengetahui karakteristik responden seperti variabel demografi responden. Skala ordinal merupakan skala berjarak atas suatu respon yang ditawarkan dengan bentuk skala likert. Dengan skala ini, responden diminta untuk menentukan tingkat penilaian dari berbagai indikator dimensi e-service quality yang ditanyakan dengan menyatakan kepuasan atau ketidakpuasan terhadap indikator tersebut. Masingmasing alternatif jawaban akan diberi skor numerik sebagai berikut: sangat tidak setuju (), tidak setuju (2), netral (3), setuju (4), sangat setuju (5) Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen penelitian diharapkan dapat memberikan data-data yang sesuai, maka perlu dilakukan pengujian terhadap instrumen, antara lain: ) Uji Validitas (keabsahan) Menurut Wibowo (2003) uji validitas adalah uji sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur melakukan fungsi ukurnya. Instrumen pengukuran dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut memberikan hasil ukur yang sesuai dengan yang dimaksud dilakukannya pengukuran tersebut. Uji validitas pada penelitian ini menggunakan teknik Analisis konfirmatori (confirmatory factor analysis). Analisis konfirmatori bertujuan

14 4 untuk menguji apakah indikator-indikator pembentuk konstruk merupakan indikator yang valid sebagai pengukur konstruk laten. Indikator dapat dikatakan valid apabila, pertama, indikator tersebut signifikan secara statistik. Kedua, nilai convergent validity atau loading factor masing-masing indikator sebesar 0,7 yang dianggap memiliki validitas yang baik untuk suatu penelitian, namun loading factor sebesar 0,5 0,6 masih dapat diterima untuk penelitian tahap awal (Ghozali, 2008:32). 2) Uji Reliabilitas (Kehandalan) Reliabilitas menunjukan apakah suatu pengukuran dapat memberikan hasil yang konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap subyek yang sama. Pengujian realiabilitas adalah berkaitan dengan masalah adanya kepercayaan terhadap instrumen penelitian. Ketepatan suatu instrumen ditunjukan oleh bagaiamana kemampuan instrumen dapat mengukur dengan tepat. Reliabilitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ukuran konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajat sampai dimana masing-masing indikator itu mengidentifikasikan sebuah variabel bentukan atau faktor laten yang umum. Reliabilitas dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan composite (construct) reliability. Besarnya nilai construct reliability yang menunjukkan reabilitas yang baik sebesar 0,7 atau lebih, sedangkan cut off value minimal sebesar 0,6 0,7 masih dapat diterima dengan syarat validitas indikator 4

15 5 dalam model baik (Ghozali, 2008:37). Perhitungannya construct reliability (CR) adalah sebagai berikut: ( Ʃ Standardized loading ) 2 ( Ʃ Standardized loading ) 2 + Ʃe j CR = dimana : CR : construct reliability Ʃe j : kesalahan pengukuran ( - λ 2 ) Transformasi Data Hasil data yang diperoleh dari kuisioner merupakan data mentah yang belum dapat diolah langsung dalam penelitian ini. Untuk itu diperlukan proses yang disebut sebagai transformasi data yaitu suatu proses untuk mengubah tingkatan data sehingga siap untuk dianalisis. Pada penelitian ini, suatu pernyataan atau pertanyaan yang diajukan menggunakan skala likert dan menghasilkan data ordinal. Data ordinal tersebut tidak menunjukan perbandingan suatu jawaban nyata. Agar perbandingan antara jawaban sebenarnya relatif terlihat, yang selanjutnya dapat diolah, maka data

16 6 ordinal tersebut perlu dinaikan tingkatannya menjadi data interval. Untuk mentransformasikan data ordinal ke data interval diperlukan metode suksesif interval (MSI), dengan langkah-langkah sebagai berikut (Hays dalam Waryanto dan Millafati, 2006): ) Untuk setiap pertanyaan, hitung frekuensi jawaban setiap kategori (pilihan jawaban). 2) Berdasarkan frekuensi setiap kategori dihitung proporsinya. 3) Dari proporsi yang diperoleh, hitung proporsi kumulatif untuk setiap kategori. 4) Tentukan pula nilai batas z untuk setiap kategori. 5) Hitung scale value (interval rata-rata) untuk setiap kategori dengan persamaan sebagai berikut: SV = densitas pada batas bawah - densitas pada batas atas area di bawah batas atas - area di bawah batas bawah 6) Hitung score (nilai hasil transformasi) untuk setiap kategori melalui persamaan: Score = SV i + SV min Metode Analisis Data Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis SEM (Structural Equation Modelling) dengan menggunakan program AMOS dan SPSS. Structural Equation Modelling atau pemodelan persamaan struktural 6

17 7 merupakan suatu alat statistik yang mampu menganalisis variabel laten, variabel indikator, dan kesalahan pengukuran secara bersamaan. Pengujian dengan SEM pada penelitian ini untuk model secara keseluruhan (full model) menggunakan teknik konfirmatori first order dan second order serta evaluasi Goodness of Fit Indices. Sebelum melakukan pengujian terhadap variabel-variabel yang dibentuk berdasarkan oleh teori yang ada, beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh data sebelum diolah dengan SEM, antara lain (Santoso, 2007): a. Asumsi-asumsi dalam SEM. Asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dalam prosedur pengumpulan dan penolahan data yang dianalisis dengan pemodelan SEM adalah sebagai berikut: ) Ukuran Sampel Ukuran sampel yang harus dipenuhi dalam pemodelan ini adalah minimum berjumlah 00 selanjutnya menggunakan perbandingan 5 observasi untuk setiap estimed parameter. 2) Normalitas dan Linearitas. Asumsi yang paling fundamental dalam analisis multivariat adalah normalitas yang merupakan bentuk suatu distribusi data pada suatu variabel metrik tunggal dalam menghasilkan distribusi normal. Suatu distribusi data yang tidak membentuk distribusi normal, maka data tersebut tidak normal, sebaliknya data dikatakan normal apabila data membentuk suatu distribusi normal. 3) Angka Ekstrim

18 8 Angka ekstrim (Outliers) adalah observasi yang muncul dengan nilai-nilai ekstrim baik secara univariat maupun multivariat yaitu yang muncul karena kombinasi karakteristik unik yang dimilikinya dan terlihat sangat jauh berbeda dari observasi-observasi lainnya. 4) Multikolinearitas Asumsi multikolinearitas (multicollinearity) mengharuskan tidak adanya korelasi yang sempurna atau besar diantara variabel-variabel independen. b. Pengujian Model Sebuah pemodelan SEM yang lengkap pada dasarnya terdiri dari measurement model dan structural model. Measurement model ditujukan untuk mengkonfirmasi sebuah dimensi atau faktor berdasarkan indikator-indikator empirisnya. Structural model adalah model mengenai struktur hubungan yang membentuk atau menjelaskan kausalitas antara faktor. Prosedur yang dilalui dalam validasi model terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: ) Konseptualisasi model. Tahap awal yang dilakukan adalah perumusan atau formulasi model. Dalam tahap ini dirumuskan hipotesis yang berkaitan dengan pola keterkaitan antar variabel disesuaikan dengan teori. Konseptualisasi model mengharuskan dua hal yang harus dilakukan : a) Hubungan yang dihipotesiskan antara variabel laten harus ditentukan. Tahap pengembangan model ini berfokus pada model struktural dan harus mempresentasikan kerangka teoritis yang diuji. 8

19 9 Disini, variabel eksogen, endogen dan intervening harus dapat dibedakan dengan jelas. Karena variable endogen tidak secara sempurna dipengaruhi oleh variabel yang dihipotesiskan (masih terdapat kemungkinan variabel endogen tersebut dipengaruhi oleh variabel selain yang dihipotesiskan), maka error term (residual) juga dihipotesiskan mempengaruhi variabel endogen dalam suatu model. Setelah itu, memutuskan arah (positif atau negatif) dan jumlah hubungan antara variabel-variabel eksogen dan antara variabel eksogen dan variabel endogen. Disini, peran teori dan hasil penelitian sebelumnya sangat berperan. b) Pengukuran model dan menghubungkannya dengan operasionalisasi variabel laten, sehingga dikenal beberapa indikator (manifest variable) yang digunakan untuk mengukur variabel laten (unobserved variabel) tersebut. Variabel manifest dalam AMOS biasanya menggunakan refflective indicators (juga disebut sebagai effect indicators). Indikator reflektif berarti bahwa konstruk laten dianggap mempengaruhi variabel observed. 2) Penyusunan diagram jalur (path diagram construction). Representasi mengenai bagaimana beberapa variabel pada suatu model berhubungan satu sama lain, yang memberikan suatu pandangan menyeluruh mengenai struktur model disebut sebagai diagram jalur (path diagram). Konstruksi diagram alur bermanfaat untuk menunjukkan alur hubungan kausal antar variabel eksogen dan endogen. Untuk melihat

20 20 hubungan kausal dibuat beberapa model kemudian diuji menggunakan SEM untuk mendapatkan model yang paling tepat, dengan kriteria Goodness of Fit. Berdasarkan teori dibuat model struktural, kemudian ditentukan variabel bebas dan variabel terikatnya yang dibuat arah panah sesuai dengan arah kausalitas. Bila model pengukuran ini dimasukkan ke dalam diagram jalur, maka diperoleh diagram jalur model struktural dan model pengukuran secara terintegrasi. Setelah diagram jalur dibuat, maka dilakukan konversi diagram alur ke dalam model Struktural, seperti e X e2 X2 e3 X3 e4 X4 e5 X5 e6 X6 e7 X2 e8 X22 e9 X23 e0 X24 e X25 e2 X3 e3 X32 e4 X33 e5 X34 e6 X35 e7 X36 e8 X37 e9 X4 e20 X42 e2 X43 e22 X44 e23 X45 e24 X5 e25 X52 e26 X53 e27 X6 e28 X62 e29 X63 e30 X64 e3 X7 e32 X72 e33 X73 Kualitas Informasi Website (X) Kualitas Interaksi Website (X2) e48 e46 e47 Kualitas Desain Website (X3) ditunjukkan pada Gambar 4.. e49 Kehandalan (X4) Ketanggapan (X5) Jaminan (X6) Empati (X7) e50 e5 e52 Kualitas Layanan Online (X) Kepuasan Nasabah (Y) Komitmen Nasabah (Y2) e43 e44 Y e34 Y2 e35 Y3 e36 Loyalitas Nasabah (Y3) Y2 e37 Y22 e38 Y23 e39 e45 Y3 Y32 Y33 e40 e4 e42 20

21 2 Gambar 4. Model Diagram Jalur Pengaruh Kualitas Layanan Online Terhadap Kepuasan, Komitmen, dan Loyalitas Nasabah Persamaan-persamaan struktural yang direpresentasikan menyatakan hubungan kausalitas antar berbagai konstruk. Persamaan struktural yang diajukan dalam konseptual penelitian sebagai berikut: Y = γ X + ε... () Y 2 = β Y + ε 2... (2) Y 3 = β 2 Y + ε 3... (3) Y 3 = β 3 Y 2 + ε 3... (4) Y 3 = β Y + β 3 Y 2 + ε3.. (5) dimana: γ (gamma) = hubungan langsung variabel eksogen terhadap variabel endogen β (beta) = hubungan langsung variabel endogen terhadap variabel endogen ε (epsilon) = measurement error X = Kualitas layanan online Y = Kepuasan nasabah Y 2 = Komitmen nasabah Y 3 = Loyalitas nasabah

22 22 3) Memilih matriks input. Perbedaan SEM dengan teknik-teknik multivariat lainnya adalah dalam input data yang digunakan dalam pemodelan dan estimasinya. SEM hanya menggunakan matriks varian atau kovarian atau matriks korelasi sebagai data input untuk keseluruhan estimasi yang dilakukannya. Observasi individual tetap digunakan dalam program ini, tetapi input-input tersebut akan segera di konversi dalam bentuk matriks kovarians atau matriks korelasi sebelum estimasi dilakukan. Hal ini karena fokus SEM bukanlah pada data individual tetapi pada pola hubungan antar responden. 4) Identifikasi model. Permasalahan yang sering muncul di dalam model struktural adalah pendugaan parameter, bisa unidentified atau under identified, yang menyebabkan proses pendugaan parameter tidak memperoleh solusi, bisa over identified yang mengakibatkan proses pendugaan tidak menghasilkan penduga yang unik, dan model tidak bisa dipercaya. Gejala yang muncul akibat adanya masalah identifikasi antara lain (dalam output komputer): a) standard error untuk satu atau beberapa koefisien adalah sangat besar. b) Program tidak mampu menghasilkan matrik informasi yang seharusnya disajikan. c) muncul angka-angka yang aneh seperti adanya varians error yang negatif. 22

23 23 d) muncul korelasi yang tinggi (> 0,9) antar koefisien hasil estimasi yang didapat. 5) Estimasi parameter. Estimasi parameter untuk suatu model diperoleh dari data karena AMOS berusaha untuk menghasilkan matriks kovarians berdasarkan model (model-based covarians matrix) yang sesuai dengan kovarians matriks sesungguhnya (observed covariance matrix). Uji signifikansi dilakukan dengan menentukan apakah parameter yang dihasilkan secara signifikan berbeda dari nol. 6) Penilaian model fit. Secara keseluruhan goodness of fit dari suatu model dapat dinilai berdasarkan beberapa ukuran fit berikut: a) Chi-Square dan Probabilitas Nilai chi-square ini menunjukkan adanya penyimpangan antara sampel covariance matrix dan model (fitted) covariance matrix. Namun, nilai chi-square ini hanya akan valid apabila asumsi normalitas data terpenuhi dan ukuran sampel adalah besar. Chi-square ini merupakan ukuran mengenai buruknya fit suatu model. Nilai chi-square sebesar 0 menunjukkan bahwa model memiliki fit yang sempurna (perfect fit). Probabilitas Chi-Square ini diharapkan tidak signifikan. Nilai chisquare yang signifikan (kurang dari 0,05) menunjukkan bahwa data

24 24 empirik yang diperoleh memiliki perbedaan dengan teori yang telah dibangun berdasarkan structural equation modeling. Sedangkan nilai probabilitas yang tidak signifikan adalah yang diharapkan, yang menunjukkan bahwa data empiris sesuai dengan model. b) Goodness of Fit Index (GFI) GFI merupakan suatu ukuran mengenai ketepatan model dalam menghasilkan observed matriks kovarians. Nilai GFI ini harus berkisar antara 0 dan. Meskipun secara teori GFI mungkin memiliki nilai negatif tetapi hal tersebut seharusnya tidak terjadi, karena model yang memiliki nilai GFI negatif adalah model yang paling buruk dari seluruh model yang ada. Nilai GFI yang lebih besar daripada 0,9 menunjukkan fit suatu model yang baik. c) Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) AGFI adalah sama seperti GFI, tetapi telah menyesuaikan pengaruh degrees of freedom pada suatu model. Sama seperti GFI, nilai AGFI sebesar berarti bahwa model memiliki perfect fit. Sedangkan model yang fit adalah yang memiliki nilai AGFI adalah 0,9. Ukuran yang hampir sama dengan GFI dan AGFI adalah Parsimony goodness of fit index (PGFI). Tetapi seperti AGFI, juga telah menyesuaikan adanya dampak dari degree of freedom dan kompleksitas model interpretasi 24

25 25 PGFI ini sebaliknya diikuti dengan indeks model fit lainnya. Model yang baik apabila memiliki nilai PGFI jauh lebih besar daripada 0,6. d) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) RMSEA ini mengukur penyimpangan nilai parameter pada suatu model dengan matriks kovarians populasinya. Nilai RMSEA yang kurang dari 0,05 mengindikasikan adanya model fit, dan nilai RMSEA yang berkisar antara 0,08 menyatakan bahwa model memiliki perkiraan kesalahan yang reasonable. Sedangkan pernyataan lain dikatakan bahwa RMSEA berkisar antara 0,08 sampai dengan 0, menunjukkan model memiliki fit yang cukup, sedangkan RMSEA yang lebih besar dari 0, mengindikasikan model fit yang sangat jelek. e) CMIN/DF The minimum sample discrepancy function (CMIN) dibagi dengan degree of freedomnya akan menghasilkan indeks CMIN/DF, yang umumnya dilaporkan oleh para peneliti sebagai salah satu indikator untuk mengukur tingkat fitnya sebuah model. Dalam hal ini CMIN/DF tidak lain adalah statistik chi-square, X 2 dibagi DFnya sehingga disebut X 2 relatif. Nilai X 2 relatif kurang dari 2.0 atau bahkan kadang kurang dari 3.0 adalah indikator dari acceptable fit antara model dan data. f) TLI (Tucker Lewis Index) TLI adalah sebuah alternatif increamental fit index yang membandingkan sebuah model yang diuji terhadap sebuah baseline

26 26 model. Nilai yang direkomendasikan sebagai acuan untuk diterimanya sebuah model adalah penerimaan 0,95 dan nilai yang sangat mendekati menunjukkan a very good fit. g) CFI (Comparative Fit Index) Besaran indeks ini adalah pada rentang sebesar 0-. Semakin mendekati mengindikasikan tingkat fit yang paling baik. Nilai yang direkomendasikan adalah CFI 0,95. Keunggulan indeks ini adalah bahwa indeks ini besarannya tidak dipengaruhi oleh ukuran sampel karena itu sangat baik untuk mengukur tingkat penerimaan sebuah model. Hasil rangkuman indeks kesesuaian ditunjukkan pada Tabel 4.. Tabel 4. Indeks Kesesuaian (Goodness Of-Fit Indices) Goodness of fit indices X 2 -Chi Square Significance Probability RMSEA GFI AGFI CMIN/DF TLI CFI Sumber: Adi (2008:45). Cut-off Value Diharapkan kecil 0,05 0,08 0,90 0,90 2,00 0,95 0,95 26

27 27 7) Modifikasi Model. Setelah melakukan penilaian model fit, maka model penelitian diuji untuk menentukan apakah modifikasi model diperlukan karena tidak fitnya hasil yang diperoleh pada tahap keenam. Namun harus diperhatikan, bahwa segala modifikasi harus berdasarkan teori yang mendukung. 8) Validasi silang model. Pengujian atas fit tidaknya model terhadap suatu data baru. Validasi silang ini penting apabila terdapat modifikasi substansial yang dilakukan terhadap model asli yang dilakukan pada langkah ketujuh.

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah kelompok subyek yang hendak digeneralisasikan oleh hasil penelitian (Sugiyono, 2014). Sedangkan Arikunto (2010) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Alasan memilih Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah karena untuk memudahkan penulis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Indomaret Point Pandanaran di kota Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh guru PAUD di Salatiga, dengan menggunakan sampel guru PAUD di Salatiga yang diambil dari 3 kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan memilih Kabupaten Ngawi, Jawa Timur karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian ini terdiri dari tujauan pustaka, landasan teori dan kerangka pemikiran Tinjauan pustaka berisi penelitian-penelitian sebelumnya dan digunakan sebagai dasar dilaksanakannya

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 1.1. Desain Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian menggunakan metode Kausalitas, digunakan untuk meneliti pada pupolasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Responden Pada bab IV ini akan menampilkan hasil penelitian yang berupa gambaran umum objek penelitian dan data deskriptif serta menyajikan hasil komputasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data, baik data yang bersifat data sekunder maupun data primer, dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013).

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh store image yang terdiri dari lokasi

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh store image yang terdiri dari lokasi III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh store image yang terdiri dari lokasi toko, produk, harga, pelayanan konsumen dan fasilitas fisik terhadap loyalitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2016. Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian berada di Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat penelitian, melakukan perumusan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan analisis data yang disesuaikan dengan pola penelitian dan variabel yang diteliti. Model yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI 5.1 Deskripsi Umum Sampel Penelitian Setelah dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden maka hasil kuesioner yang layak dan secara penuh mengisi kuesioner berjumlah 134

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dijelaskan metode-metode penelitian yang akan digunakan, yang meliputi sumber dan jenis data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data dan teknik analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan dengan penelitian, melakukan perumusan masalah dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah pengaruh kualitas layanan, komitmen, dan kepercayaan terhadap loyalitas. Sebagai variabel bebas (independent

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel 3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian dilaksanakan pada 12 Februari 2016 hingga13 April 2016 di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek & Subyek Penelitian Obyek dari penelitian ini yaitu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan subyeknya ialah para Mahasiswa Magister UMY. Alasan mengapa peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di Ruang

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di Ruang BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Obyek penelitian pada penelitian ini adalah RSUD Praya. 2. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Structural Equation Modeling (SEM) adalah alat analisis statistik yang dipergunakan untuk menyelesaikan model bertingkat secara serempak yang tidak dapat diselesaikan oleh persamaan regresi linear. SEM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Industri ini mengacu pada kegiatan operasional percetakan dan obyek penelitian ini ialah untuk mengetahui besarnya pengaruh Kepercayaan Pelanggan dan Kualitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Proses penelitian ini di awali dengan mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di tempat penelitian, melakukan perumusan masalah dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman pada bulan Januari 2016, dengan subjek penelitian adalah Pegawai Negeri Sipil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: Secara singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1. 1. Tahap Pendahuluan Studi Literatur 2. Tahap Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan dilakukan pengujian dan analisis model berdasarkan data kuesioner yang terkumpul untuk menjawab pertanyaan penelitian dan hipotesis yang telah diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh persepsi atas suatu harga (price

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian konklusif yang bertujuan untuk memverifikasi hipotesis yang diajukan dan untuk menguji beberapa korelasi tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Subjek dari penelitian ini adalah konsumen Hero Supermarket di Kota Yogyakarta, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Hero Supermarket di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis pendekatan dan penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel secara langsung dari populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman, dan Nitipuran, Yogyakarta. Sedangkan subyek dari

BAB III METODE PENELITIAN. di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman, dan Nitipuran, Yogyakarta. Sedangkan subyek dari BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Obyek dan subyek penelitian Obyek penelitian adalah di kantor UPT Kementerian Sosial di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman,

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Penelitian

Bab 3. Metode Penelitian Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian mengenai pengujian model Theory Planned Behavior dalam menentukan pengaruh sikap siswa, norma subjektif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survei, yaitu mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data. B. Populasi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN 1. Obyek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu Centro yang ada di Mall Ambarrukmo Plaza Jl. Laksda Adisucipto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan tiga jenis variabel yang dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah PT. Mega Andalan Komponen Logam yang beralamat di Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Dan subyek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan SMA Negeri 1 Maronge NTB. Subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG Bab ini akan memaparkan analisis terhadap faktor-faktor yang menentukan keputusan hutang pada pemilik usaha tenun dengan menggunakan Theory Planned

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data dan Tehnik Pengumpulan Data Data yang di gunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer. Menurut Azwar (2009) data primer adalah data yang di peroleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan terbagi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan terbagi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Dalam penelitian ini peneliti mengambil waktu dan lokasi penelitian pada wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang akan menjadi sasaran dalam penelitian ilmiah, objek penelitian yang akan dilakukan menjadi sasaran dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (BBPLK) Serang. Sedangkan untuk subyek penelitian ini yaitu seluruh pegawai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (BBPLK) Serang. Sedangkan untuk subyek penelitian ini yaitu seluruh pegawai BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Serang. Sedangkan untuk subyek penelitian ini yaitu seluruh pegawai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survei yang merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan

Lebih terperinci

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

BAB 3 DESAIN PENELITIAN BAB 3 DESAIN PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan desain yang dipergunakan dalam penelitian antara lain : jenis penelitian, populasi dan sampel, pengukuran konsep, jenis data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang

BAB III METODE PENELITIAN. D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Kantor Pelayanan Pajak di Provinsi D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang pribadi, dimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalan penelitian ini adalah Balai Metrologi DIY. Sebagai subyek penelitiannya adalah pegawai organik kantor Balai Metrologi DIY. Pegawai yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berada di Jalan Lingkar Selatan, Kasihan, Bantul, Daerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya. Sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria penulisan sebagai landasan untuk menjawab permaslahan peneitian

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Lokasi penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah para konsumen yang pernah melakukan pembelian The Body Shop. Penelitiandilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah produk Fashion muslimah merek Rabbani.

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah produk Fashion muslimah merek Rabbani. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai paradigma penelitian, objek/subjek penelitian, teknik pengambilan sampel, jenis data, metode pengumpulan data, identifikasi variabel, definisi

Lebih terperinci

BAB II LAPORAN PENELITIAN. Pada bagian ini memuat: (a) Deskripsi Data Penelitian; dan (b) Analisis Data Penelitian.

BAB II LAPORAN PENELITIAN. Pada bagian ini memuat: (a) Deskripsi Data Penelitian; dan (b) Analisis Data Penelitian. BAB II LAPORAN PENELITIAN Pada bagian ini memuat: (a) Deskripsi Data Penelitian; dan (b) Analisis Data Penelitian. A. Deskripsi Data Penelitian Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

Lebih terperinci

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS Faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen dapat diidentifikasi dengan melihat faktor eksternal dan internak yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis mengenai hubungan antar variabel berdasarkan fakta empiris dan dapat diyakini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV Opal Transport. B. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek penelitian Subjek penelitian yang akan kami ambil adalah mahasiswa yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengetahui perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menjelaskan hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN II. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif kausal, karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel X terhadap Y yang bersifat kausal.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat penelitian, melakukan perumusan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini menggambarkan lapangan atau objek penelitian yang diarahkan untuk menganalisis suatu model mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Repetitive Buying di Alex

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Penelitian survei merupakan sebuah sistem untuk mengumpulkan informasi dari atau tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma sebuah penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria penulisan sebagai landasan untuk menjawab permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau penelitian terapan yang mana didalamnya terdapat solusi atas suatu permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah situs layanan pemesanan hotel dan tiket Traveloka dan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. alamat Jalan Rekso Bayan No 1 Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. alamat Jalan Rekso Bayan No 1 Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian: Obyek penelitian ini adalah Polresta Yogyakarta Polda DIY, dengan alamat Jalan Rekso Bayan No 1 Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini bertujuan untuk mengungkap hasil analisis data penelitian dan pembahasannya. Pembahasan diawali dengan dimulai hasil statistik deskriptif yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) VII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) Strutural Equation Model (SEM) merupakan suatu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel laten dengan variabel teramati sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian mulai tanggal 1 Mei 2014 sampai 20 Juni

BAB III METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian mulai tanggal 1 Mei 2014 sampai 20 Juni BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan tempat penelitian Penulis melakukan penelitian mulai tanggal 1 Mei 2014 sampai 20 Juni 2014 di Kantor Biro Sekretariat Asosiasi Perusahaan Jalur Prioritas yang berlokasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh karakteristik produk (product characteristic),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini BMT Marhamah dan subyek dalam penelitian ini adalah karyawan tetap di BMT Marhamah. B. Jenis Data Jenis data yang

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Konfirmatori Analisis faktor konfirmatori dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. nilai pelanggan terhadap kunjugan ulang tamu hotel dan word of mouth. Sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. nilai pelanggan terhadap kunjugan ulang tamu hotel dan word of mouth. Sedangkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian kali ini dilakukan di hotel kategori bintang 3 di Yogyakarta. Penelitian ini ditujukan untuk melihat pengaruh kepuasan, kualitas layanan,

Lebih terperinci

A.Sejarah SEM dan Pengertian B.Model SEM C.Persamaan Matematis dalam SEM D.Konsep dan Istilah E. Asumsi F. Bagian SEM G.Proses Analisis SEM

A.Sejarah SEM dan Pengertian B.Model SEM C.Persamaan Matematis dalam SEM D.Konsep dan Istilah E. Asumsi F. Bagian SEM G.Proses Analisis SEM DAFTAR ISI I. LATAR BELAKANG II. ISI A.Sejarah SEM dan Pengertian B.Model SEM C.Persamaan Matematis dalam SEM D.Konsep dan Istilah E. Asumsi F. Bagian SEM G.Proses Analisis SEM III. IV. KESIMPULAN JURNAL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam peneliian ini adalah pendekatan kuantitatif dan disajikan dalam bentuk angka-angka yang akan diolah dengan metode statistika.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data dan obyek pada penelitian ini adalah Waroeng Spesial Sambal di Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di Pusat Traing Perbankan (PTP) Yogyakarta dengan alamat Perum Candi Gebang Permai Blok T. No. 1,3,4,5 Wedomartani Sleman Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. belanja online Tokopedia.com yang berada di DKI Jakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. belanja online Tokopedia.com yang berada di DKI Jakarta. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian dilakukan pada bulan Maret 2017 sampai dengan Juli 2017 di DKI Jakarta. Penelitian ini akan dilakukan pada pengguna situs belanja

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Tempat yang dijadikan sebagai objek penelitian ini adalah usaha jasa perjalanan wisata Kili Kili Adventure yang berlokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah produk Honda PGM-FI. Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah produk Honda PGM-FI. Dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah produk Honda PGM-FI. Dalam penelitian ini subyek yang di pilih adalah konsumen yang merupakan masyarakat D.I Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menjadi Obyek penelitian adalah PT. Astra International Motor-HSO

BAB III METODE PENELITIAN. yang menjadi Obyek penelitian adalah PT. Astra International Motor-HSO BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek /Subyek Penelitian Menurut Husein Umar (2005) pengertian obyek penelitian adalah sebagai berikut : Obyek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan variabel yang akan diteliti serta hubungan antar satu variabel dengan variabel yang lain atau

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Deskriptif 1. Analisis secara deskriptif Bagian ini akan membahas hasil pengolahan data yang telah dikumpulkan dari lapangan berdasarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembedanya tersebut. Dimana variabel penilitian terdiri dari variabel retikat (dependent

BAB III METODE PENELITIAN. pembedanya tersebut. Dimana variabel penilitian terdiri dari variabel retikat (dependent BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah apa saja yang dapat membedakan variabel yang dapat dipengaruhi maupun variabel

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kausal yang menganalisis pengaruh antara variabel yang satu dengan yang lain. Jenis penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab III akan memaparkan jenis penelitian yang digunakan, populasi dan sampel, pengukuran konsep, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS. sehingga peneliti dapat menegtahui baik buruknya pengukuran tersebut. Variabel penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS. sehingga peneliti dapat menegtahui baik buruknya pengukuran tersebut. Variabel penelitian dan BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Definisi Operasional dan Indikator Variabel Penelitian Definisi operasional merupakan penjelasan tentang bagaimana suatu variabel diukur,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan

III. METODE PENELITIAN. Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan Schindler, 2003). Dengan demikian populasi adalah individu yang memiliki informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2014 hingga Juni 2014 di PT Asuransi AXA Indonesia dan VFS Global

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS STRUCTUAL EQUATION MODEL (SEM)

VIII. ANALISIS STRUCTUAL EQUATION MODEL (SEM) Atribut yang ditetapkan pada variabel kepuasan merupakan atribut mengenai kepuasan konsumen secara keseluruhan (overall satisfaction). Berdasarkan sebaran pilihan responden, lebih dari setengah dari jumlah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 58

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 58 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain survey, yaitu metode pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain survey, yaitu metode pengumpulan digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survey, yaitu metode pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Structural equation modeling, yang dalam buku ini untuk selanjutnya akan disebut SEM, adalah suatu teknik modeling statistik yang bersifat sangat cross-sectional,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Mengacu pada rumusan masalah yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya, maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk menguji dan membuktikan

Lebih terperinci

LIMA Dinamika Fakta Empirik

LIMA Dinamika Fakta Empirik LIMA Dinamika Fakta Empirik Data yang diperoleh dirasakan melalui uji indikator variabel, yang dinilai berdasarkan nilai reratanya, serta uji model yang dikembangkan dalam penelitian ini. Uji indikator

Lebih terperinci