BAB III PERANGKAT LUNAK HIPS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PERANGKAT LUNAK HIPS"

Transkripsi

1 BAB III PERANGKAT LUNAK HIPS 3.1 Introduksi Perangkat Lunak HIPS Perangkat lunak CARIS HIPS (Computer Aided Resource Information System Hydrographic Information Processing System) ditujukan untuk keperluan pengolahan data hasil survei batimetri dengan menggunakan alat Singlebeam Echosounder atau Multibeam Echosounder. Pada bab ini akan dijelaskan instalasi, alur kerja dan modul-modul yang disediakan program HIPS. Perangkat lunak HIPS yang digunakan merupakan versi 6.0 dan asli. Oleh karena itu diperlukan sebuah dongle yang dipasang pada port USB atau parallel di komputer, agar program ini dapat dijalankan. Selain itu, perangkat lunak ini juga terintegrasi dengan CARIS SIPS sehingga dapat digunakan untuk mengolah data hasil survei dengan menggunakan Side Scan Sonar. Tetapi, pembahasan hanya dibatasi untuk kebutuhan pengolahan data multibeam echosounder saja. Sistem komputer minimum yang dibutuhkan untuk perangkat lunak ini adalah, Perangkat keras Spesifikasi Prosesor Pentium GHz atau kompatibel Memori Utama 512 MB Kapasitas Hard Drive Minimal 1 GB + ruang untuk penyimpanan data Monitor 17 inchi Kartu Grafis 128 MB dan mendukung Open GL 2.0 Optic Drive CD-ROM atau DVD-ROM Bagian Masukan - Keyboard - Mouse 3 tombol - Parallel atau USB port untuk Dongle Jaringan LAN Perangkat lunak Jenis Microsoft - Windows 2000 dengan Service Pack 4 - Windows XP dengan Service Pack 2 Tabel 3.1 Sistem komputer minimum untuk menjalankan program HIPS 29

2 3.2 Instalasi Perangkat Lunak HIPS Proses instalasi perangkat lunaknya sebagai berikut, a. Masukan CD program HIPS kedalam CD-ROM drive dan tunggu program otomatisnya berjalan. b. Pada bagian Environment Settings, pilih set : Existing, bila sudah terdapat program HIPS sebelumnya yang telah terinstal pada komputer. Default, bila tidak terdapat program HIPS dalam komputer. c. Pada bagian License Setup, pilih set : Local, dibutuhkan dongle parallel berwarna putih atau USB berwarna biru yang dipasang pada komputer lokal. Network, dibutuhkan dongle parallel berwarna merah atau USB berwarna merah yang dipasang pada komputer yang terhubung pada jaringan. Server, dibutuhkan dongle parallel berwarna merah atau USB berwarna merah yang dipasang pada Server. Pilihan ini tergantung pada komputer apa program HIPS ini akan dijalankan. d. Berikutnya, pada bagian Installation Type, pilih dari lokasi mana program akan dijalankan. Run from Local Computer, untuk menjalankan program dari komputer lokal atau stand-alone. Opsi ini menginstal program, file-file sistem, direktori data dan contoh data. Run from Remote Computer, untuk menjalankan program dari komputer server bila terdapat jaringan komputer. Untuk itu, harus sudah ada program HIPS yang terinstal secara lengkap pada komputer lain atau Server. Pada mode ini, program yang diinstal hanya sedikit (minimum) dan diminta untuk memilih direktori dari disk drive mana lokasi instalasi lengkap HIPS dan data berada. Pengguna dapat menentukan sendiri lokasi pada drive dan direktori mana pada hard drive untuk penyimpanan program HIPS dan data. Setelah proses instalasi selesai, program HIPS siap untuk dijalankan. 30

3 Instalasi penuh pada Server Program: C:\CARIS\HIPS Data: D:\HIPS Komputer terhubung Jaringan Program: Drive Jaringan X: Data: Drive Jaringan Y: Gambar 3.1 Contoh instalasi pada Remote Computer 3.3 Alur Kerja Perangkat Lunak HIPS Program HIPS memiliki model alur kerja untuk masukan, proses, dan penyajian data hasil survei multibeam sebagai berikut, Konfigurasi Kapal dan Alat Sensor Koreksi Pasang Surut Pengolahan Data Subset Bentuk sebuah Proyek Baru Merging data Patch Test & Kalibrasi Recompute DTM Konversi Data Mentah Simpan Sesi Pembersihan Data Alat Sensor Merging data Survei Batimetri Bentuk Lembar Lapangan Baru Generasikan DTM Pembuatan Produk Batimetri Ekspor Data Koreksi Kecepatan Suara Pengolahan Data Swath Gambar 3.2 Diagram Alir Cara Kerja Program HIPS Diagram Alir tersebut terbagi menjadi delapan fase sebagai berikut: 31

4 a. Fase pertama Fase ini berisikan konfigurasi kapal survei serta alat sensor, membuat sebuah nama proyek baru dan menentukan jenis sistem koordinat yang digunakan, melakukan konversi data dari format alat multibeam ke dalam data dalam format HIPS dan menyimpan sesi. b. Fase kedua Melakukan pemeriksaan dan pembersihan data sensor alat bantu, seperti data navigasi GPS RTK dan data pergerakan kapal seperti yaw, heave, pitch. c. Fase ketiga Melakukan input kecepatan gelombang akustik dan pemberian koreksi terhadap data. d. Fase keempat Melakukan input dan pemberian koreksi data pasang surut, melakukan merge dan mengolah data patch test, melakukan merge data survei multibeam, mendefinisikan sebuah lembar lapangan, mendefinisikan sistem koordinat dan lokasi dari data, menggenerasikan DTM dari data yang telah digabungkan. e. Fase kelima Melakukan pembersihan data multibeam dengan menggunakan editor swath. f. Fase keenam Melakukan pembagian data kedalaman ke area yang lebih kecil (subset) untuk dilakukan pemeriksaan dan pembersihan secara langsung terhadap data multibeam yang overlap, melakukan recompute DTM. g. Fase ketujuh Data yang dihasilkan telah bergeoreferensi dan bersih, sehingga dapat dibuat produk batimetri, antara lain, pembuatan kontur, pemberian angka kedalaman dan profil. h. Fase kedelapan Melakukan ekspor data hasil pengolahan dengan format CARIS Map atau format ASCII untuk dibuka diperangkat lunak lain. 32

5 3.4 Modul perangkat lunak HIPS Modul-modul utama yang disediakan oleh program HIPS untuk pengolahan data multibeam, antara lain: a. HIPS Interface Merupakan antar muka yang disediakan oleh HIPS untuk melakukan pengolahan data multibeam. Antar muka yang disediakan antara lain: Display Window, untuk merepresentasikan secara grafis dari area survei. Control Window, terbagi menjadi 3 tombol (tab), yaitu - Project, menampilkan proyek yang sedang dikerjakan. - Session, menampilkan daftar urutan obyek yang ditampilkan kedalam window Display. - Extended Query, menampilkan jumlah total dari data, seperti data pemeruman yang tertolak. Properties Window, melakukan kustomisasi tampilan dari layer-layer seperti tampilan warna, pilihan filtering dan lainnya. Worksheet Window, terbagi menjadi 5 tombol, yaitu tab - Query, untuk melihat informasi pada data yang terpilih. - Output View, untuk melihat hasil dari suatu perintah atau proses. - Quality Control, untuk melihat laporan kontrol kualitas. - Graphs, untuk menampilkan informasi gambar. Reposition and Resize Windows, untuk melakukan pemindahan window dari posisi awal dan memindahkannya kemana pun di layar monitor serta melakukan perubahan ukuran panjang dan lebar dari window. Toolbars, berisikan tombol untuk mengakses perintah umum secara cepat. Tombol toolbar yang tersedia, antara lain: - Standard, akses perintah standar, seperti membuka dan menyimpan file. - Edit, akses untuk melakukan editing data. - Window, akses perintah untuk menampilkan windows. - View, akses fungsi untuk mengatur ukuran tampilan pada window Display. 33

6 - Tools, akses untuk membuka editor dan fungsi-fungsi untuk memproses data. - Process, akses untuk mengeksekusi proses seperti pembuatan DTM dan penggabungan. - Filter, akses untuk mendefinisikan dan mengeksekusi filter-filter secara otomatis. - Select, akses untuk memilih obyek-obyek pada window Display. - Swath Editor, akses untuk memeriksa dan membersihkan data sounding yang belum digabungkan. Selain itu, dapat juga dibuat toolbar baru untuk membuat akses selain dari toolbar yang telah disediakan. Mouse Information, informasi dari tombol mouse untuk memudahkan pengguna dalam menggunakan HIPS, - Left Button, tombol kiri digunakan untuk manipulasi umum pada antar muka. - Right Button, tombol kanan untuk menampilkan menu pop-up didalam setiap window HIPS - Middle Button, tombol tengah untuk melakukan gerakan pan pada tampilan, sehingga mempermudah untuk menggeser dan melihat tampilan di layar. Open Projects and Background Data, untuk membuka proyek yang sedang dikerjakan dan menampilkan data latar belakang pada Display. Display Options, berisikan fungsi untuk manipulasi layar, seperti perbesaran, pengecilan, pergeseran, melihat secara menyeluruh dan lainnya. 3- Display Windows, untuk menampilkan proyek survei dalam bentuk 3 dimensi dan dilakukan pengeditan. Selection Tools, merupakan fungsi untuk memilih obyek atau lajur perum pada tampilan Display. Fungsi-fungsi yang tersedia, yaitu: - Select by Range, memilih satu atau banyak obyek. - Select All in Display, memilih obyek secara menyeluruh atau sebagian pada Display yang sedang ditampilkan. 34

7 - Select All, memilih seluruh obyek yang ada. - Select By Lasso, memilih obyek pada suatu area yang tertutup dengan bantuan kurva. - Select Next Line, memilih lajur perum berdasarkan susunan data berikutnya. - Select Previous, memilih lajur perum berdasarkan susunan data sebelumnya. - Select Lines from Control Windows, memilih lajur perum dari file lajur perum yang terdapat pada Control Window. - Clear All, menghilangkan pilihan lajur atau perum. - Screen Captures, menyimpan tampilan dalam window Display atau window 3-D Display dan menyimpannya sebagai file GeoTiff. - Cut, Copy, Paste, perintah untuk menghilangkan, menyalin dan memindahkan obyek ke lokasi lain. Measure Distance, mengukur jarak antara 2 titik pada area survei atau tampilan 2-D Subset. Close Projects, Images, dan Maps, fungsi untuk menyimpan dan / atau menutup proyek yang sedang dikerjakan. Undo dan Redo, perintah untuk membatalkan suatu tindakan atau mengembalikan tindakan yang telah dibatalkan. b. Options Merupakan menu yang menyediakan opsi untuk bentuk tampilan dan presentasi dari program HIPS. General, berisikan sub menu mengenai: - Zoom dan Pan, untuk mengatur perbesaran pada tampilan layar. - Sounding Size, untuk mengatur ukuran perum. - SVP Location Symbol, menentukan lokasi simbol profil kecepatan suara (Sound Velocity Profile). - Navigation Point Symbol, menentukan lokasi simbol titik-titik navigasi. 35

8 - Pick Aperture, untuk menentukan seberapa dekat kursor menjadi suatu benda (item) untuk memilihnya. - Auto Save, berfungsi untuk melakukan penyimpanan proyek secara otomatis dalam jangka waktu tertentu. - Automatic Recentre, mengembalikan layar ke tengah, setelah dilakukan pergeseran layar untuk melihat hasil sounding. - Enable 3D Hardware Accelaration, menjalankan kemampuan dari akselarasi 3D dari kartu garfis untuk mempercepat proses pengolahan grafik dilayar. Display, menu ini mengatur warna dari garis dan latar belakang pada bagian- bagian yang berbeda dalam program, berisikan sub menu (yang terkait dengan pengolahan data multibeam) mengenai: - Display Window, berisikan pilihan untuk mengatur latar belakang, garis dari jalur kapal dan lainnya. - Sensor Editors, mengatur warna untuk editor. - Grids and Scale Bar, berisikan pilihan untuk menampilkan bentuk grid dan skala grafis pada tampilan. - Units, berisikan satuan ukuran, dalam meter, mil, mil laut dan lain sebagainya. Environment, untuk mengatur lokasi dari informasi pendukung program HIPS, seperti file master, file simbol, file datum, lokasi sketsa. c. Data Directories Berisikan struktur direktori-direktori dari tipe data dan lokasi default untuk memaksimalkan efisiensi akses data selama pemrosesan. Direktori data disini berisikan file-file data mentah, hasil proses dan produk survei, bukan data sistem atau aplikasi program HIPS. Tipe Data Projects Raw Data Session files Field sheets Tide SVP Lokasi direktori default..\caris\hips\hdcs_data..\caris\hips\preprocess..\caris\hips\session..\caris\hips\fieldsheets..\caris\hips\tide..\caris\hips\svp 36

9 Projects, direktori yang berisikan data yang telah dikonversi. Terdiri dari 2 komponen utama, yaitu: Data HIPS dan file kapal. Dengan struktur P/V/D/L (Project/Vessel/Day/Line), dimana tiap proyek survei dibagi ke dalam satu atau lebih kapal-kapal survei di dalam proyek yang sama. Tiap folder kapal dibagi menjadi survei harian yang terpisah dan tiap survei harian memiliki 1 atau lebih lajur survei. Formatnya sebagai berikut, sebagai contoh (Gambar 3.3) : Projects Krakatau HIPS Project File (Krakatau.hpf) Vessel Baruna Jaya Vessel Config Day Line Line 001 Line 002 Line 003 Gambar 3.3 Struktur P/V/D/L Raw Data, direktori ini digunakan untuk menyimpan file-file yang belum diproses yang akan digunakan sebagai masukan dalam HIPS melalui konversi data. Session files, direktori yang digunakan untuk menyimpan dan memanggil kembali sesi yang sedang dikerjakan. Field sheets, direktori yang berisikan lembar-lembar lapangan yang sedang dikerjakan. Tide, direktori yang berisikan seluruh data pasang surut. SVP, direktori yang berisikan seluruh data profil kecepatan suara. 37

10 d. Vessel Editor Merupakan sebuah modul editor kapal untuk membuat dan mengkonfigurasikan file kapal HIPS (HVF). Pada modul ini terdapat fungsi-fungsi: Vessel Shape, berfungsi untuk membentuk kapal. Plan View Shape, fungsi untuk menyatakan panjang total, panjang utama dan lebar dari kapal. Plan View RP, fungsi untuk menyatakan titik referensi dari posisi alat pada kapal, dilihat dari kapal bagian atas. Profile View Shape, fungsi untuk menyatakan titik referensi dari posisi alat, dilihat dari kapal bagian samping. Active Sensors, tabel untuk menyatakan sensor-sensor apa saja yang digunakan dan mengisikan nilainya, seperti: Draft, Roll, Pitch, Navigation, Swath dan lain sebagainya. Vessel Report, berfungsi untuk mengetahui laporan dari bentuk dan konfigurasi kapal dalam format ASCII. Options, berisikan mengenai elipsoid standar yang digunakan dan pilihan warna untuk tampilan Vessel Editor, transduser, sensor, dan lainnya. Setelah data dimensi kapal dimasukan, dimensi kapal dapat dilihat dan diputar secara 3 dimensi. e. New Project Merupakan modul untuk memulai file proyek baru yang berisikan fungsi-fungsi berikut, Description, mendeskripsikan jenis proyek survei yang sedang dilakukan. Owner, menyatakan pemilik dari proyek survei ini. Projections, berfungsi untuk menyatakan sistem proyeksi yang digunakan. Open Survey Data, membuka dan melihat plot data hasil konversi. Project, untuk mengetahui data proyek yang sedang dijalankan, juga terdapat fitur untuk menghapus dan mengembalikan data yang telah dihapus sementara pada HIPS. Session, untuk mengetahui data apa saja yang sedang ditampilkan pada sesi layar. 38

11 Query, untuk mengetahui informasi garis-garis lajur perum yang terdapat pada layar. Project Properties, berisikan infromasi koordinat dan elipsoid yang digunakan serta menyediakan fitur transformasi koordinat secara instan. Save Session, digunakan untuk menyimpan sesi proyek yang sedang berjalan. Data yang dihasilkan berisikan informasi mengenai - Workspace, nama pembuat sesi, nama proyek HIPS, pembuatan, dan modifikasi terakhir kali, dan lokasi lokasi sumber data HIPS. - View Extent, mengetahui ukuran dan lokasi layar terakhir kali digunakan. - Project Data, mengetahui garis-garis lajur perum, gambar latar, dan lembar-lembar lapangan. f. File Conversion Modul ini berfungsi untuk mengkonversi data mentah hasil survei multibeam dari berbagai sistem multibeam yang didukung ke dalam data format HIPS. Conversion Wizard, menu untuk melakukan konversi. Format data multibeam yang didukung antara lain, - Atlas, CMAX, Coda, EdgeTech, Elac, Furuno, GSF, GeoAcoustics, Hypack, LADS, MarineSonics, Qmips, Seabeam, Seafalcon, SEGY, Simrad, Scripps, SDF, SHOALS, Swathplus, UNB, Winfrog, XTF. g. Navigation Editor Modul yang berfungsi untuk memeriksa dan membersihkan data rekaman navigasi. Dari editor ini dapat diketahui kesalahan dari rekaman data navigasi sepanjang lajur survei, yang disesuaikan dengan waktu pengambilan data, karena hal ini akan berpengaruh pada posisi final dari pemeruman pada saat penggabungan data. Titik-titik fiks dari navigasi ini dapat disambungkan dengan beberapa metode interpolasi yang tersedia, yaitu: Linear, hubungan antar titik fiks pengamatan disambungkan secara langsung dengan titik fiks pengamatan berikutnya. 39

12 Bezier Curve, kurva bezier yang terdiri atas, Loose, Medium dan Tight. Kurva yang digunakan bila datanya memiliki outliers yang melompatlompat tetapi dalam jumlah banyak Untuk mendeteksi kesalahan pada rekaman data navigasi dapat menggunakan editor 3 grafik deret waktu (time-series) yang berisi informasi yang dihitung diantara titik-titik fiks dalam data rekaman navigasi, mengenai: Speed, perubahan kecepatan dari kecepatan yang ditetapkan (dalam satuan knot) Distance, posisi kapal berada di sisi kiri atau kanan dari lajur survei yang sebenarnya, (dalam satuan meter atau kaki) Course Made Good, arah posisi kapal pada lajur perum (dalam satuan derajat) Untuk menetapkan keabsahan dan informasi dari navigasi lajur survei, dapat digunakan fungsi: Reject-With Interpolation, hasil perum pada navigasi lajur ini dapat diproses lebih lanjut karena memiliki posisi yang diinterpolasi. Reject-Break Interpolation, hasil perum pada navigasi lajur ini ditandai sebagai tertolak dan tidak dapat diproses. Accept, menyatakan bahwa lajur survei dapat diterima. Query, menampilkan informasi dari fix posisi pada window lembar kerja. h. Attitude Editor Modul yang berfungsi untuk menampilkan dan mengedit informasi dari sensor pergerakan kapal. Fungsi yang disediakan berbentuk grafik deret waktu (time series) antara lain: Gyro, pengamatan gyro ditampilkan dalam satuan derajat dari 1 hingga 360. Heave, pengamatan heave ditampilkan dalam satuan meter dan bernilai positif ketika kapal bergerak naik. Pitch, pengamatan pitch ditampilkan dalam satuan derajat dan bernilai positif ketika haluan (bow) berada dibawah. 40

13 Roll, pengamatan roll ditampilkan dalam satuan derajat dan bernilai positif ketika sisi kanan (starboard) berada diatas. Smoothing data, tersedia dua pilihan penghalusan data attitude, yaitu: - Moving Average - Fast Fourier Transform i. Sound Velocity Editor Modul yang berfungsi untuk membuat dan mengedit profil kecepatan suara yang akan digunakan dalam proses pengkoreksian kecepatan suara. Input data, memasukan data profil kecepatan gelombang akustik. Depth Scale, menentukan tampilan kedalaman dan kecepatan dari grafik area dengan men-set suatu nilai kedalaman maksimum. Edit Position, berfungsi untuk menentukan posisi Lintang dan Bujur dari data Sound Velocity Profile (SVP). Options, menentukan warna yang digunakan untuk tampilan data SVP. Terdapat 4 pilihan pemberian koreksi pada data kedalaman ketika proses Merging, yaitu: - Previous in Time, koreksi diberikan sebelum pengukuran swath - Nearest in Time, koreksi diberikan berdasarkan waktu terdekat dari pengambilan data CTD terakhir sebelum pengukuran swath - Nearest in Distance, koreksi diberikan berdasarkan jarak terdekat dari posisi pengambilan data CTD terhadap pengukuran swath - Nearest in Distance within Time, koreksi yang merupakan kombinasi antara nearest in time dan nearest in distance j. Swath Editor Modul yang berfungsi untuk membersihkan data multibeam. Didalam editor ini terdapat 6 sudut pandang yang dapat dipilih, yaitu: Plan View, menampilkan tampilan menyeluruh dari posisi atas kapal dari profil dan pancaran swath ke arah starboard dan port. 41

14 Side View, menampilkan survei dari sisi samping kapal dengan pergerakan kapal dari kiri ke kanan. Tiap garis merepresentasikan pemeruman dari pancaran yang sama. Rear View, menampilkan survei dari arah belakang kapal. Tiap lajur merepresentasikan satu swath. Profile View, menampilkan sebuah swath tunggal. 3-D View, menampilkan seluruh pemeruman yang dapat dilihat secara 3 dimensi. Data dalam tampilan ini dapat dirotasikan dan digerakan. Dari sudut pandang tersebut, dapat dipilih salah satu fungsi untuk dilakukan pemeriksaan data swath. Fungsi pemeriksaan yang disediakan, antar lain: Find Soundings, mencari sebuah lajur survei untuk suatu swath atau pancaran spesifik, berdasarkan nomor profil, nomor pancaran atau waktu profil. DeTrend, pilihan untuk menghilangkan kemiringan umum dari dasar laut dari tampilan belakang dan samping kapal, dan menggambar kembali profil dari swath dan pancaran untuk mempermudah menentukan lokasi anomali kedalaman. Adjust Vertical Exaggeration, merupakan perbandingan dari skala vertikal dengan skala horisontal yang digunakan dalam tampilan belakang dan samping kapal. Filter, merupakan tool untuk melakukan penyaringan secara otomatis terhadap data multibeam dengan menetapkan nilai tertentu. k. Tide Editor Modul yang berfungsi untuk menampilkan informasi dari file pasang surut dalam format grafik dan tabulasi. Dengan editor ini dapat digunakan untuk mengedit data atau membuat sebuah file pasang surut baru. Fungsi yang terdapat dalam modul ini, antara lain: Adjust tide scale, untuk melakukan pengaturan nilai skala pasang surut Adjust time interval, untuk melakukan pengaturan nilai skala waktu interval pengamatan pasang surut. 42

15 Save a tide file, menyimpan data hasil pengeditan pasang surut. Edit table data, mengedit data hasil pasang surut, seperti menghapus dan memasukan nilai pasang surut. Search time gaps, mencari kemungkinan kesalahan dari pengukur pasang surut, yang menghasilkan gap pada seri waktu (time series) pasang surut. Add tide, memasukan data pasang surut berdasarkan waktu. Options, melakukan pengaturan tampilan dan warna dari data pasang surut. Multiple Tide Station, fitur untuk melakukan koreksi pengamatan pasang surut dibeberapa lokasi survei. l. Field Sheets Modul ini merupakan lembar lapangan yang berfungsi untuk mengorganisasikan produk data kedalaman yang telah dibersihkan dan diproses. Fungsi yang disediakan antara lain: New Field Sheet, mendefinisikan lembar lapangan baru, terdiri atas: - Directory, direktori dari lokasi lembar lapangan. - Existing Field Sheet, lembar lapangan yang sudah tersedia sebelumnya - Field Sheet Name, pemberian nama lembar lapangan yang baru. - Scale, menentukan skala dari lembar lapangan. - Coordinate Resolution, men-set jarak minimum antara dua nilai koordinat yang berbatasan dalam lembar lapangan. - Depth Resolution, men-set jarak minimum antara dua nilai kedalaman yang berbatasan dalam lembar lapangan. - Group dan Zone, menentukan elipsoid referensi dan zona area. - Field Sheet Extents, menentukan batasan dari area survei. Display Query, menampilkan informasi dari atribut tile dan nilai yang telah didefinisikan. Profiles, merupakan tampilan melintang dari suatu DTM Selected Soundings, menampilkan angka kedalaman.. Contours, membuat kontur dari hasil pemeruman. 43

16 m. BASE Surface Permukaan BASE (Bathymetric Associated with Statistical Error) merupakan modul yang berfungsi untuk membuat kondisi topografi secara 3 dimensi atau Digital Terrain Model (DTM) melalui proses gridding. Proses Gridding merupakan suatu penambahan titik-titik posisi yang tidak diketahui nilainya, hasil prediksi dari titik-titik posisi yang telah diketahui nilainya berdasarkan algoritma tertentu yang diterapkan pada data, sehingga menjadi suatu jaringan titik-titik yang teratur. Base Surface Wizard, menu untuk melakukan pembuatan DTM Pilihan metode gridding: - Swath Angle - Uncertainty - CUBE n. Subset Editor Merupakan modul untuk menampilkan dan mengedit data hasil pemeruman yang mengalami overlap, dan melihat kondisi seabed secara menyeluruh. Fungsi yang terdapat dalam Subset Editor antara lain: Subset bounding box, kotak batasan menyatakan sebuah area dari subset digenerasikan. Tiap kali kotak dipindahkan atau dirubah ukurannya, sebuah subset baru dihasilkan. The 3D View, menampilkan seluruh subset - Surface, hasil pemeruman ditampilkan sebagai permukaaan yang halus. - Surface Wireframe, hasil pemeruman ditampilkan sebagai TIN (Triangular Irregular Network) yang saling menghubungkan hasil perum. - Points, hasil pemeruman ditampilkan sebagai titik-titik yang tidak berhubungan. - Spheres, hasil pemeruman ditampilkan sebagai bola-bola yang tidak berhubungan. - Cylinders, hasil pemeruman ditampilkan sebagai silinder. 44

17 The 2D View, menampilkan profil pemeruman dengan bentuk potongan kotak 2 dimensi. Subset Cleaning, untuk menyatakan keabsahan dari hasil pemeruman - Reject, hasil perum ditolak - Accept, hasil perum diterima - Designated, mengidentifikasi pemeruman terdangkal dalam suatu fitur. Tujuannya untuk menjamin kedalaman terdangkal sepanjang fitur dasar laut yang signifikan dipakai dalam peta dan standar produk hidrografi lainnya. - Outstanding, dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut. - Query, menampilkan informasi dari data yang dipilih. o. Calibration Modul ini digunakan untuk melakukan pengaturan kalibrasi patch test survei multibeam. Fungsi yang terdapat dalam modul ini, antara lain: HDCS Interface, antarmuka yang digunakan untuk memilih data lajur perum patch test. Subset, pembagian area menjadi lebih kecil untuk dilakukan kalibrasi. Calibration, tools yang digunakan untuk memperoleh nilai koreksi dari kalibrasi pitch, roll, yaw dan latensi navigasi. p. Export Data Merupakan modul yang berisi fungsi untuk melakukan ekspor data dari produk format HIPS ke format lainnya. Modul ini berisi fungsi, Export Wizard, menu untuk melakukan konversi data produk HIPS kedalam format, antara lain: - file teks American Standard Code for Information Interchange (ASCII) - file CARIS Map - file Generic Sensor Format (GSF) - file Hydrographic Object Binary (HOB) - File Hydrographic Transfer Format (HTF) - File TIFF 45

18 q. Batch Processing Modul yang digunakan untuk melakukan proses secara otomatis dengan sejumlah perintah (seperti koreksi pasang surut atau SVP) ke dalam sebuah file Batch yang dapat dibuka ulang dan digunakan pada sejumlah lajur perum. r. Quality Control Report Modul yang berupa laporan kontrol kualitas dari hasil pembuatan DTM dari metode gridding yang telah diterapkan pada data. Berisikan informasi mengenai tranduser, sudut pancar atau dengan interval tertentu, Standar IHO SP44 semua orde, dan standar deviasi. 46

19 Terdapat beberapa modul yang tidak diikutsertakan dalam pengolahan data yang disebabkan oleh beberapa hal, antara lain: ketiadaan data, modul tersebut tidak dapat dijalankan atau karena keterbatasan penulis. Modul tersebut, antara lain : GPS Tide, fitur Tiling-Binning, Standar S57 CATZOC dan fitur smoothing data. Contoh data yang digunakan dalam pengolahan data multibeam ini ialah wilayah survei Karang Susuh, Teluk Jakarta. Batas wilayah pemeruman : A LS BT B LS BT C LS BT D LS BT Gambar 3.4 Foto peta lokasi wilayah survei Karang Susuh 47

BAB IV PENGOLAHAN DATA MULTIBEAM ECHOSOUNDER MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK HIPS DAN ANALISISNYA

BAB IV PENGOLAHAN DATA MULTIBEAM ECHOSOUNDER MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK HIPS DAN ANALISISNYA BAB IV PENGOLAHAN DATA MULTIBEAM ECHOSOUNDER MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK HIPS DAN ANALISISNYA Pada Bab ini akan dibahas mengenai persiapan data, pengolahan data, ekspor data hasil survei multibeam echosounder

Lebih terperinci

3. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan, yaitu pada bulan Maret sampai

3. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan, yaitu pada bulan Maret sampai 27 3. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan, yaitu pada bulan Maret sampai dengan Juli 2012. Data yang digunakan merupakan data mentah (raw data) dari

Lebih terperinci

LAMPIRAN A - Prosedur Patch Test

LAMPIRAN A - Prosedur Patch Test DAFTAR PUSTAKA Abidin, Hasanuddin Z. Metode Penentuan dengan GPS dan Aplikasinya. Pradnya Paramita. 2001. Budhiargo, Guntur. Analisis data batimetri multibeam echosounder menggunakan Caris HIPS. Skripsi.

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 22 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Pengambilan data atau akuisisi data kedalaman dasar perairan dilakukan pada tanggal 18-19 Desember 2010 di perairan barat daya Provinsi Bengkulu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Survei dan pemetaan dasar laut telah mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan meningkatnya kebutuhan informasi akan sumber daya

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Pengukuran kedalaman laut atau pemeruman pada penelitian ini dilakukan di perairan Selat Sunda yang dimaksudkan untuk mendapatkan data kedalaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kebutuhan akan data batimetri semakin meningkat seiring dengan kegunaan data tersebut untuk berbagai aplikasi, seperti perencanaan konstruksi lepas pantai, aplikasi

Lebih terperinci

BAB 3 KALIBRASI DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 3 KALIBRASI DAN PENGOLAHAN DATA BAB 3 KALIBRASI DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 Survei Lokasi 3.1.1 Lokasi Geografis dan Garis Survei Lokasi dari area survei berada di sekitar Pulau Bawean, Jawa Timur. gambar 3.1 memperlihatkan lokasi dari area

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Spesifikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk aplikasi ini dibagi menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer berasal dari bahasa Latin computare yang artinya menghitung. Jadi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer berasal dari bahasa Latin computare yang artinya menghitung. Jadi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Komputer berasal dari bahasa Latin computare yang artinya menghitung. Jadi komputer dapat diartikan sebagai alat untuk menghitung. Perkembangan teknologi dan

Lebih terperinci

Jurnal Geodesi Undip Oktober 2017

Jurnal Geodesi Undip Oktober 2017 ANALISIS PENGOLAHAN DATA MULTIBEAM ECHOSOUNDER MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK MB-SYSTEM DAN CARIS HIPS AND SIPS BERDASARKAN STANDAR S-44 IHO 2008 Sendy Brammadi, Arief Laila Nugraha, Bambang Sudarsono, Imam

Lebih terperinci

1. Desktop Microsoft Windows

1. Desktop Microsoft Windows 1. Desktop Microsoft Windows Icon Shortcut Quick Launch Taskbar Taskbar Shortcut Pada umumnya, taskbar ialah bagian yang terletak pada bagian bawah dari desktop. Tombol Start, tombol program-program aktif,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 95 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras minimum yang digunakan untuk menjalankan aplikasi ini dengan baik adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Survei batimetri merupakan proses untuk mendapatkan data kedalaman dan kondisi topografi dasar laut, termasuk lokasi obyek-obyek yang mungkin membahayakan. Pembuatan

Lebih terperinci

3 MEMBUAT DATA SPASIAL

3 MEMBUAT DATA SPASIAL 3 MEMBUAT DATA SPASIAL 3.1 Pengertian Digitasi Peta Digitasi secara umum dapat didefinisikan sebagai proses konversi data analog ke dalam format digital. Objek-objek tertentu seperti jalan, rumah, sawah

Lebih terperinci

BAB 3 VERIFIKASI POSISI PIPA BAWAH LAUT PASCA PEMASANGAN

BAB 3 VERIFIKASI POSISI PIPA BAWAH LAUT PASCA PEMASANGAN BAB 3 VERIFIKASI POSISI PIPA BAWAH LAUT PASCA PEMASANGAN 3.1 Pendahuluan Pada kegiatan verifikasi posisi pipa bawah laut pasca pemasangan ini akan digunakan sebagai data untuk melihat posisi aktual dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Penjualan Pada saat perusahaan menjual barang dagangnya, maka diperoleh pendapatan. Jumlah yang dibebankan kepada pembeli untuk barang dagang yang diserahkan merupakan

Lebih terperinci

PENGOLAHAN DATA MULTIBEAM ECHOSOUNDER MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK HIPS

PENGOLAHAN DATA MULTIBEAM ECHOSOUNDER MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK HIPS PENGOLAHAN DATA MULTIBEAM ECHOSOUNDER MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK HIPS TUGAS AKHIR Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Oleh Bimo Parikesit NIM 15102025 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aplikasi Program aplikasi adalah program komputer yang dibuat untuk mengerjakan atau menyelesaikam masalah masalah khusus, seperti penggajian. 1 2.2 Pengertian Visualisasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. akan dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan aplikasi. Untuk itulah,

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. akan dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan aplikasi. Untuk itulah, BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program Aplikasi Dengan aplikasi perangkat lunak yang dibuat dalam skripsi ini, implementasi akan dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan aplikasi.

Lebih terperinci

Bab I Pengenalan ArcGIS Desktop

Bab I Pengenalan ArcGIS Desktop Bab I Pengenalan ArcGIS Desktop Bab ini akan membahas tentang: - Pengenalan ArcGIS Desktop - Pembuatan project pada ArcMap - Penambahan layer pada ArcMap 1.1 Sekilas tentang ArcGIS Desktop ArcGIS Desktop

Lebih terperinci

1.1 Memulai PowerPoint 2007

1.1 Memulai PowerPoint 2007 Student Guide Series: Microsoft PowerPoint 007. Memulai PowerPoint 007 Microsoft PowerPoint 007 yang untuk selanjutnya disingkat Power- Point 007 adalah program aplikasi presentasi yang paling populer

Lebih terperinci

SURVEI HIDROGRAFI. Tahapan Perencanaan Survei Bathymetri. Jurusan Survei dan Pemetaan Universitas Indo Global Mandiri Palembang

SURVEI HIDROGRAFI. Tahapan Perencanaan Survei Bathymetri. Jurusan Survei dan Pemetaan Universitas Indo Global Mandiri Palembang SURVEI HIDROGRAFI Tahapan Perencanaan Survei Bathymetri Jurusan Survei dan Pemetaan Universitas Indo Global Mandiri Palembang Tahapan Perencanaan Survey Bathymetri Pengukuran bathimetri dilakukan berdasarkan

Lebih terperinci

TERBATAS 1 BAB II KETENTUAN SURVEI HIDROGRAFI. Tabel 1. Daftar Standard Minimum untuk Survei Hidrografi

TERBATAS 1 BAB II KETENTUAN SURVEI HIDROGRAFI. Tabel 1. Daftar Standard Minimum untuk Survei Hidrografi 1 BAB II KETENTUAN SURVEI HIDROGRAFI 1. Perhitungan Ketelitian Ketelitian dari semua pekerjaan penentuan posisi maupun pekerjaan pemeruman selama survei dihitung dengan menggunakan metoda statistik tertentu

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. mempersiapkan kebutuhan system (baik hardware maupun software), persiapan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. mempersiapkan kebutuhan system (baik hardware maupun software), persiapan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Di dalam tahap implementasi ini terdapat 3 sub tahap, yaitu mempersiapkan kebutuhan system (baik hardware maupun software), persiapan instalasi aplikasi,

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 54 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program 4.1.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah : Processor

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa inggris dari kata computer yang berarti menghitung. Dapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris berasal dari kata computer yang artinya menghitung.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Rencana Implementasi Tabel 4.1 Tabel rencana implementasi OCT NOV DEC JAN Act Plan I II III IV V I II III IV I II III IV V I II Pemilihan Hardware & Software # # Konfigurasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. aplikasi sistem informasi geografis ini adalah : a. Spesifikasi perangkat keras minimum : memori 64 MB.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. aplikasi sistem informasi geografis ini adalah : a. Spesifikasi perangkat keras minimum : memori 64 MB. 92 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Perangkat keras (Hardware) Perangkat keras yang dibutuhkan untuk mengoperasikan program aplikasi sistem informasi geografis ini adalah : a. Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB II. Ringkasan Modul:

BAB II. Ringkasan Modul: BAB II PENGENALAN ArcMAP Ringkasan Modul: Membuka Data Spasial atau Peta yang Telah Ada dengan ArcMap Melihat Data Atribut Sebuah Layer Menggunakan Map Tips Penyusunan Layer Mengaktifkan dan Menonaktifkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari Ir. Sofi Ansori Penulis

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari Ir. Sofi Ansori Penulis KATA PENGANTAR Sebagai prakata, pertama kali yang sangat ingin penulis sampaikan adalah ucapan terima kasih kepada beberapa pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu proses penulisan

Lebih terperinci

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut: MODUL 2 GEOSTATISTIK A. TUJUAN Tujuan praktikum ini adalah sebagai berikut: 1. Praktikan dapat membuat data membuat data yang dapat dibaca oleh perangkat lunak SGeMS 2. Praktikan dapat menginput dan menampilkan

Lebih terperinci

BAB 3 KOREKSI KOORDINAT

BAB 3 KOREKSI KOORDINAT BAB 3 KOREKSI KOORDINAT Sebagai langkah awal dalam memproduksi data spasial dalam format digital, petapeta analog (berupa print out atau cetakan) di-scan ke dalam format yang dapat dikenali oleh ArcGIS.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. a. Spesifikasi perangkat keras minimum: 3. Harddisk dengan kapasitas 4, 3 GB

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. a. Spesifikasi perangkat keras minimum: 3. Harddisk dengan kapasitas 4, 3 GB BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi 4.1.1. Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras yang dibutuhkan untuk mengoperasikan program SIG ini adalah: a. Spesifikasi perangkat keras minimum:

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu Systema, yang artinya sekumpulan objek

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu Systema, yang artinya sekumpulan objek BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Sistem Sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu Systema, yang artinya sekumpulan objek yang bekerja bersama-sama menghasilkan metode, prosedur, teknik yang digabungkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris komputer berasal dari kata to compute yang artinya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. adalah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu.

BAB 2 LANDASAN TEORI. adalah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Visual Basic 6.0 Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu.

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Setelah mempelajari buku Student Guide Series Microsoft Office Word 2007 ini, diharapkan pembaca dapat:

Kata Pengantar. Setelah mempelajari buku Student Guide Series Microsoft Office Word 2007 ini, diharapkan pembaca dapat: Kata Pengantar Microsoft Office Word 2007 adalah program aplikasi pengolah kata (word processor) dengan tampilan user interface (UI) baru yang mengganti menu, toolbars, dan sebagian besar task panes yang

Lebih terperinci

Masukkan CD Program ke CDROM Buka CD Program melalui My Computer Double click file installer EpiInfo343.exe

Masukkan CD Program ke CDROM Buka CD Program melalui My Computer Double click file installer EpiInfo343.exe Epi Info Instalasi File Installer Masukkan CD Program ke CDROM Buka CD Program melalui My Computer Double click file installer EpiInfo343.exe File installer versi terbaru dapat diperoleh melalui situs

Lebih terperinci

Pengenalan SPSS 15.0

Pengenalan SPSS 15.0 Pengenalan SPSS 15.0 1.1 Pengantar SPSS SPSS atau kepanjangan dari Statistical Product and Service Solution merupakan salah satu dari sekian banyak software statistika yang banyak digunakan oleh berbagai

Lebih terperinci

APLIKASI KOMPUTER OLEH : Ramayanti, S.Kom, MT. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika

APLIKASI KOMPUTER OLEH : Ramayanti, S.Kom, MT. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika Modul ke: 02 Desi Fakultas FASILKOM APLIKASI KOMPUTER OLEH : Ramayanti, S.Kom, MT Program Studi Teknik Informatika Bagian Isi PENDAHULUAN SEJARAH WINDOWS FITUR-FITUR WINDOWS XP FITUR BARU PADA WINDOWS

Lebih terperinci

I. Digitasi (Digitizing) Daftar Isi. 1) Aktifkan extension JPEG (JFIF) Image Support : FILE EXTENSIONS

I. Digitasi (Digitizing) Daftar Isi. 1) Aktifkan extension JPEG (JFIF) Image Support : FILE EXTENSIONS Daftar Isi Hal I Digitasi (Digitizing) 1 II Pemberian Atribut (Attributing) 5 III Pemberian Koordinat (Coordinate Transformation) 8 IV Proyeksi Koordinat (Coordinate Projection) 15 V Design Peta (Map Layout)

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan sistem informasi ini adalah sebagai berikut : a. Processor Pentium III 1 Ghz

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan sistem informasi ini adalah sebagai berikut : a. Processor Pentium III 1 Ghz BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi Perangkat Keras minimum yang diperlukan untuk menjalankan sistem informasi ini adalah sebagai berikut : a.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 68 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem informasi geografi untuk aplikasi ini terbagi menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1

Lebih terperinci

1.1 Memulai Access 2007

1.1 Memulai Access 2007 Microsoft Access 2007 1.1 Memulai Access 2007 Microsoft Access 2007 yang untuk selanjutnya disingkat Access 2007 adalah program aplikasi database yang populer dan banyak digunakan saat ini. Dengan Access

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN WEST POINT BRIDGE DESIGNER Disiapkan untuk

BUKU PEDOMAN WEST POINT BRIDGE DESIGNER Disiapkan untuk BUKU PEDOMAN WEST POINT BRIDGE DESIGNER 2007 Disiapkan untuk Bridge Design and Story Telling Competition 2008 Program Kelas Internasional, Program Studi Teknik Sipil, UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA Fakultas

Lebih terperinci

MODUL 1 INSTALASI DAN PENGENALAN OS. MCROSOFT WINDOWS

MODUL 1 INSTALASI DAN PENGENALAN OS. MCROSOFT WINDOWS MODUL 1 INSTALASI DAN PENGENALAN OS. MCROSOFT WINDOWS I. TUJUAN 1. Praktikan dapat melakukan instalasi operating system (OS) Windows melalui media flashdisk dan mengkonfigurasi sistem 2. Praktikan dapat

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Untuk dapat menjalankan system ini diperlukan perangkat keras dan piranti lunak yang memadai. 4.1.1 Perangkat Keras (Hardware) 4.1.1.1 Perangkat Keras Untuk

Lebih terperinci

MENGENAL PERANGKAT LUNAK PENGOLAH KATA

MENGENAL PERANGKAT LUNAK PENGOLAH KATA MENGENAL PERANGKAT LUNAK PENGOLAH KATA PERANGKAT LUNAK PENGOLAH KATA (WORD PROCESSOR) Perangkat lunak pengolah kata adalah program dalam komputer yang digunakan untuk mengolah (mengetik, mengedit, menghapus

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. tentang jenis-jenis alat yang digunakan, cara-cara membangun jaringan komputer

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. tentang jenis-jenis alat yang digunakan, cara-cara membangun jaringan komputer 77 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Piranti Lunak Perangkat ajar membangun jaringan komputer merupakan piranti lunak multimedia yang dibuat dalam bentuk CD dan terdapat perpaduan unsur-unsur

Lebih terperinci

MEMBUAT PETA POTENSI LONGSOR DAN RAWAN BANJIR BANDANG MENGGUNAKAN ArcGIS 10.0

MEMBUAT PETA POTENSI LONGSOR DAN RAWAN BANJIR BANDANG MENGGUNAKAN ArcGIS 10.0 MODUL PELATIHAN MEMBUAT PETA POTENSI LONGSOR DAN RAWAN BANJIR BANDANG MENGGUNAKAN ArcGIS 10.0 Februari 2012 Versi 2.1 DAFTAR ISI I. Mempersiapkan Data... 1 I.1. Digitasi area longsor dan mikrotopografi

Lebih terperinci

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pengenalan Dasar ILWIS JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pengenalan Dasar ILWIS JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN Sistem Informasi Geografis (SIG) Pengenalan Dasar ILWIS Oleh: Deni Ratnasari 3513100040 Rizky Annisa Putri 3513100041 Cristian Febrianto 3513100051 Dody Pambudhi 3513100054 Kelas : Sistem Informasi Geografis

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak. program aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak. program aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi minimum hardware yang digunakan untuk menjalankan program aplikasi dengan

Lebih terperinci

Registrasi Image dengan ARC VIEW

Registrasi Image dengan ARC VIEW MODUL 5 DIGITASI dengan Arc View Registrasi Image dengan ARC VIEW Aktifkan extension image analysis, TIFF or JPEG Add Theme, pilih gambar yang mau didigitasi. Tool Align akan aktif. Pilih Tool Align Klik

Lebih terperinci

Tutorial Software Lecture Maker

Tutorial Software Lecture Maker Tutorial Software Lecture Maker Software Lecture maker merupakan salah satu software multimedia yang banyak diaplikasikan untuk media pembelajaran. Kelebihan dari software ini adalah dapat dieksekusi dalam

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 141 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Aplikasi 1. Form Login Form Login ini muncul pertama kali saat aplikasi dijalankan. Untuk menjaga keamanan pengaksesan informasi, hanya mereka yang memiliki

Lebih terperinci

PERTEMUAN I PENGENALAN SHEET

PERTEMUAN I PENGENALAN SHEET PERTEMUAN I PENGENALAN SHEET Microsoft Excel merupakan program aplikasi spreadsheet (lembar kerja elektronik). Fungsi dari Microsoft Excel adalah untuk melakukan operasi perhitungan serta dapat mempresentasikan

Lebih terperinci

1. MENGENAL VISUAL BASIC

1. MENGENAL VISUAL BASIC 1. MENGENAL VISUAL BASIC 1.1 Mengenal Visual Basic 6.0 Bahasa Basic pada dasarnya adalah bahasa yang mudah dimengerti sehingga pemrograman di dalam bahasa Basic dapat dengan mudah dilakukan meskipun oleh

Lebih terperinci

BAB IV BASIS DATA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI DAERAH PENELITIAN

BAB IV BASIS DATA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI DAERAH PENELITIAN BAB IV BASIS DATA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI DAERAH PENELITIAN Untuk keperluan penelitian ini, sangat penting untuk membangun basis data SIG yang dapat digunakan untuk mempertimbangkan variabel yang

Lebih terperinci

MODUL #1 Membuat Kartu Nama dengan CorelDraw

MODUL #1 Membuat Kartu Nama dengan CorelDraw MODUL #1 Membuat Kartu Nama dengan CorelDraw A. Tujuan 1. Kartu Nama Kartu nama atau kartu bisnis adalah kartu yang digunakan sebagai sarana penunjang dalam menjalankan bisnis. Dari kartu nama akan tercerminkan

Lebih terperinci

Lampiran 1 DFD Level 1 GIS Kampus IPB Darmaga. Lampiran 2 DFD Level 2 proses 3 GIS Kampus IPB Darmaga

Lampiran 1 DFD Level 1 GIS Kampus IPB Darmaga. Lampiran 2 DFD Level 2 proses 3 GIS Kampus IPB Darmaga LAMPIRAN Lampiran 1 DFD Level 1 GIS Kampus IPB Darmaga Lampiran 2 DFD Level 2 proses 3 GIS Kampus IPB Darmaga 20 Lampiran 3 Input Proses Output Id Nama Proses Data Input Data Output Deskripsi Proses Proses

Lebih terperinci

Microsoft Excel. I. Pendahuluan

Microsoft Excel. I. Pendahuluan Microsoft Excel I. Pendahuluan Microsoft Excel adalah General Purpose Electronic Spreadsheet yang bekerja dibawah Sistem Operasi Windows. Microsoft Excel dapat digunakan untuk menghitung angka-angka, bekerja

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sekilas Tentang Microsoft Visual Basic 6.0 Microsoft Visual Basic merupakan salah satu aplikasi pemrograman visual yang memiliki bahasa pemrograman yang cukup popular dan mudah

Lebih terperinci

Microsoft Word Bagian I

Microsoft Word Bagian I APLIKASI KOMPUTER Modul ke: Microsoft Word Bagian I Fakultas Teknik Program Studi Elektro www.mercubuana.ac.id I b r a h i m, S.T, M.T. Ibra.lammada@gmail.com Pengertian Sejauh ini kita sudah sedikit banyak

Lebih terperinci

PROSEDUR PROGRAM. Berikut ini adalah langkah-langkah instalasi aplikasi Bee Board : Gambar A.1 Installer Bee Board

PROSEDUR PROGRAM. Berikut ini adalah langkah-langkah instalasi aplikasi Bee Board : Gambar A.1 Installer Bee Board PROSEDUR PROGRAM A. Prosedur Installasi Aplikasi Berikut ini adalah langkah-langkah instalasi aplikasi Bee Board : 1. Jalankan file installer Bee Board Gambar A.1 Installer Bee Board 2. Window instalasi

Lebih terperinci

Pengenalan Office 2010

Pengenalan Office 2010 Pengenalan Office 2010 Microsoft Office 2010 merupakan kumpulan perangkat lunak (software) yang terdiri atas program aplikasi perkantoran. Yaitu: Word 2010. Program aplikasi pengetikan. Misalnya untuk

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Dukungan Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi Sistem Informasi Geografi Prediksi Banjir ini

Lebih terperinci

Konfigurasi Desktop BAB 2

Konfigurasi Desktop BAB 2 Konfigurasi Desktop BAB 2 Pada Bab ini Anda akan mempelajari cara: Konfigurasi Display Konfigurasi Keyboard Konfigurasi Mouse Konfigurasi Sound Konfigurasi CD Device Konfigurasi Folder Konfigurasi Asosiasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk perancangan ArcGis 9.3. a. Processor Intel Pentium IV atau lebih tinggi

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk perancangan ArcGis 9.3. a. Processor Intel Pentium IV atau lebih tinggi BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Dukungan Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk perancangan ArcGis 9.3 a. Processor Intel Pentium IV atau lebih tinggi b. Memory

Lebih terperinci

MENGOPERASIKAN SISTEM OPERASI

MENGOPERASIKAN SISTEM OPERASI MENGOPERASIKAN SISTEM OPERASI software system operasi generasi terakhir yang dikeluarkan Microsoft adalah Windows 95 Windows 98 Windows XP dan Vista Windows 7 Windows Me Sofware yang dirancangan khusus

Lebih terperinci

Autoplay Media Studio

Autoplay Media Studio 2013 Autoplay Media Studio Donny kurniawan X-TKJ1 10/29/2013 A. Tujuan - Mengetahui fungsi dan tujuan software Autoplay Media Studio. - Dapat mengoperasikan Autoplay Media Studio. - Dapat membuat sebuah

Lebih terperinci

Modul #1: Mengolah Suara dengan Adobe Audition

Modul #1: Mengolah Suara dengan Adobe Audition Modul #1: Mengolah Suara dengan Adobe Audition A. Tujuan Mahasiswa mampu melakukan pengeditan suara menggunakan Adobe Audition. B. Mengolah Suara dengan Adobe Audition Adobe Audition adalah multitrack

Lebih terperinci

Database Management Pengenalan MS. Access 2003

Database Management Pengenalan MS. Access 2003 4 Yang dibahas pada bab ini :: Mengenal MS. Access 2003 Komponen Utama MS. Access 2003 Memulai MS. Access 2003 Mengenal Lembar Kerja MS. Access 2003 Mengatur Regional Settings Mengakhiri MS. Access 2003

Lebih terperinci

adalah jenis-jenis tombol-tombol (buttons) yang dipakai di dalam system ini : Gambar 4.63 : Tombol ruler

adalah jenis-jenis tombol-tombol (buttons) yang dipakai di dalam system ini : Gambar 4.63 : Tombol ruler 159 Selain alat Bantu (tool) seperti yang telah disebutkan di atas, ada juga tomboltombol (buttons) yang berfungsi untuk melakukan beberapa analisis peta. Di bawah ini adalah jenis-jenis tombol-tombol

Lebih terperinci

Praktikum M.K. Oseanografi Hari / Tanggal : Dosen : 1. Nilai PENGENALAN SURFER. Oleh. Nama : NIM :

Praktikum M.K. Oseanografi Hari / Tanggal : Dosen : 1. Nilai PENGENALAN SURFER. Oleh. Nama : NIM : Praktikum M.K. Oseanografi Hari / Tanggal : Dosen : 1. 2. 3. Nilai PENGENALAN SURFER Nama : NIM : Oleh JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2015 MODUL 6. PENGENALAN SURFER

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) a. Processor Intel Pentium 4. b. Hard Disk Drive 50 Gb

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) a. Processor Intel Pentium 4. b. Hard Disk Drive 50 Gb BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) Spesifikasi Perangkat Keras minimum yang diperlukan untuk menjalankan sistem informasi ini adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Republik Indonesia adalah Negara kepulauan yang dua per tiga (2/3) wilayahnya adalah lautan, sehingga Negara Republik Indonesia dapat dikategorikan sebagai Negara

Lebih terperinci

BAB VI MENGENAL TRAINER " BATO - 05 "

BAB VI MENGENAL TRAINER  BATO - 05 BAB VI MENGENAL TRAINER " BATO - 05 " Perangkat PLC ini telah di set sedemikian rupa sehingga mudah dalam penginstalan dan pengoperasian program control system dari suatu rangkaian. Adapun modul trainer

Lebih terperinci

BAB 1 Pengenalan 3ds Max

BAB 1 Pengenalan 3ds Max BAB 1 Pengenalan 3ds Max 1.1 Rekomendasi Sistem Komputer 3ds max merupakan program permodelan 3 dimensi yang lebih komunikatif, baik desain produk maupun periklanan. Agar bisa bekerja dengan baik, tentunya

Lebih terperinci

Langkah-langkah membuat kontur Batimetri menggunakan Geosoft

Langkah-langkah membuat kontur Batimetri menggunakan Geosoft Langkah-langkah membuat kontur Batimetri menggunakan Geosoft Buka program Geosoft. Klik File Project New. Maka akan muncul tampilan seperti berikut Geosoft adalah software yang menggunakan database didalamnya.

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN APLIKASI KOMPUTER SISTEM OPERASI. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN APLIKASI KOMPUTER SISTEM OPERASI. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN APLIKASI KOMPUTER SISTEM OPERASI Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komputer Teknik Informatika 02 MK10230 Desi Ramayanti, S.Kom, MT Abstract Sistem Operasi adalah

Lebih terperinci

3.1 Mengenal Audacity Portable

3.1 Mengenal Audacity Portable Audacity Portable Sesuai dengan namanya Audacity Portable adalah program audio editor yang bersifat portabel. Bersifat portable artinya software ini dapat Anda tempatkan dalam drive penyimpanan yang dapat

Lebih terperinci

Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan

Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Oleh Nuryadin Eko Raharjo, M.Pd email:nuryadin_er@uny.ac.id Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2009 BAB PERLENGKAPAN GAMBAR 5 Dalam autocad tersedia

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi Sistem Informasi Geografi (SIG) untuk aplikasi ini dibagi menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

Lebih terperinci

PENGENALAN MICROSOFT OFFICE 2007

PENGENALAN MICROSOFT OFFICE 2007 PENGENALAN MICROSOFT OFFICE 2007 Microsoft Office 2007 ini memiliki perbedaan mendasar dengan Microsoft versi sebelumnya. Perbedaan tersebut terletak pada tampilannya, terutama menu. Microsoft Office 2007

Lebih terperinci

Spesifikasi Pengembangan Validasi HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Umum Sistem

Spesifikasi Pengembangan Validasi HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Umum Sistem Spesifikasi Tahap spesifikasi ini mencakup proses perancangan dan pemrograman perangkat lunak secara keseluruhan. Tahap ini juga melibatkan perbaikan terhadap spesifikasi sebelumnya. Perancangan BogorDelftConStruct

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini menggunakan data side scan sonar yang berasal dari survei lapang untuk kegiatan pemasangan kabel PLN yang telah dilakukan oleh Pusat

Lebih terperinci

Mempersiapkan Presentasi Profil Perusahaan

Mempersiapkan Presentasi Profil Perusahaan Mempersiapkan Presentasi Profil Perusahaan 1 Presentasi Pengertian Presentasi Presentasi adalah sebuah kegiatan yang menunjukkan atau menyajikan sebuah informasi atau gagasan kepada orang lain. Tujuan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi SIG ini dengan baik adalah sebagai berikut :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi SIG ini dengan baik adalah sebagai berikut : BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Perangkat Keras (Hardware) Spesifikasi minimum perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi SIG ini dengan baik adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

TUTORIAL DASAR PERANGKAT LUNAK ER MAPPER

TUTORIAL DASAR PERANGKAT LUNAK ER MAPPER TUTORIAL DASAR PERANGKAT LUNAK ER MAPPER Adhitya Novianto (G24080066) Geofisika Dan Meteorologi Institut Pertanian Bogor Alat dan Bahan Seperangkat alat komputer Perangkat lunak ER Mapper Pada tutorial

Lebih terperinci

BAB I MENGENAL PLANNER

BAB I MENGENAL PLANNER Bab I Mengenal Planner BAB I MENGENAL PLANNER Planner adalah tool manajemen proyek yang general purpose dan menyediakan berbagai fitur, yang tersedia melalui 4 layar terpisah yang disebut layout views.

Lebih terperinci

User Manual DIVIPOS Free Version 1.0 versi 1.0

User Manual DIVIPOS Free Version 1.0 versi 1.0 User Manual DIVIPOS Free Version 1.0 versi 1.0 http://www.datadigi.com http://www.divipos.com 1 INSTALASI APLIKASI 1. SPESIFIKASI MINIMUM KOMPUTER Berikut adalah spesifikasi minimal komputer yang diperlukan:

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN TESTING Perkiraan Kebutuhan Piranti Keras (Hardware) b. Memory DDR 512MB

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN TESTING Perkiraan Kebutuhan Piranti Keras (Hardware) b. Memory DDR 512MB 115 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN TESTING 4.1. Implementasi 4.1.1. Perkiraan Kebutuhan Piranti Keras (Hardware) Perkiraan piranti keras atau hardware yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain :

Lebih terperinci

BAB-II OPERASI TABEL

BAB-II OPERASI TABEL BAB-II OPERASI TABEL 2.1. Modifikasi Tabel Terkadang Anda perlu mengatur field yang sudah ditempatkan pada tabel, kemudian suatu saat struktur tabel tersebut ingin kita rubah, misalnya mengganti field,

Lebih terperinci

Latihan 1: Menyiapkan dan Membuat Presentasi Sederhana

Latihan 1: Menyiapkan dan Membuat Presentasi Sederhana Student Exercise Series: Microsoft Office PowerPoint 007 Latihan : Menyiapkan dan Membuat Presentasi Sederhana Sebagai latihan pertama siapkan presentasi baru yang masih kosong dan buat sebuah judul presentasi

Lebih terperinci

MICROSOFT WINDOWS 1.1. Pengenalan Windows 1.2. Memulai Windows Xp Profesional

MICROSOFT WINDOWS 1.1. Pengenalan Windows 1.2. Memulai Windows Xp Profesional MICROSOFT WINDOWS 1.1. Pengenalan Windows Windows adalah salah satu software sistem operasi yang dikeluarkan oleh perusahaan Microsoft Inc. Microsoft Windows adalah software sistem informasi yang paling

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Dalam merancang dan membangun aplikasi sabak digital pada smartphone

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Dalam merancang dan membangun aplikasi sabak digital pada smartphone BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Kebutuhan Aplikasi Dalam merancang dan membangun aplikasi sabak digital pada smartphone android, aplikasi ini membutuhkan perangkat keras (hardware) dan perangkat

Lebih terperinci

Bab 2 Entri dan Modifikasi Sel

Bab 2 Entri dan Modifikasi Sel Bab 2 Entri dan Modifikasi Sel Pada Bab ini anda akan mempelajari cara: Memasukkan teks dan angka pada spreadsheet secara manual Menyimpan file spreadsheet Menggunakan fasilitas cepat Fill Series Memotong,

Lebih terperinci