WIDYA CIPTA, VOL III NO. 2 SEPTEMBER 2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "WIDYA CIPTA, VOL III NO. 2 SEPTEMBER 2012"

Transkripsi

1 OTOMATISASI KANTOR DALAM MENANGANI SURAT MASUK DAN KELUAR DALAM SEBUAH ORGANISASI MODERN Dedy Syahyuni Akademi Sekretari dan Manajemen Bina Sarana Informatika Jln. Kramat Raya 168 Jakarta Pusat ABSTRACT At this time the office automation is one of the things that concern for managers or administrators within the company. With Office automation make administrative work more quickly and easily. One of the jobs that can be facilitated by the presence of office automation is automation in mailing procedures. With a computerized mail handling makes the handling of letters became more orderly. Keywords: Office Automation System, Letter I. PENDAHULUAN Sebuah organisasi modern baik organisasi pemerintah atau swasta mau tidak mau harus bersinggungan dengan perkembangan dunia teknologi informasi yang terus bergerak dengan cepat. Semakin hari setiap organisasi dituntut untuk terus mengambangkan dirinya agar tidak tertinggal dengan para kompetitor dalam dunia persaingan bisnis. Terlepas dari oranisasi jasa atau manufaktur, teknologi harus dipakai untuk memproduksi atau mengumpulkan data dari lingkungannya. Semakin hari semakin cepat terjadinya pertukaran informasi di lingkungan bisnis dimana dengan pertukaran dan penyerapan informasi yang baik maka akan membuat organisasi menjadi lebih cermat dan peka terhadap perubahan dan tuntutan dunia bisnis. Apabila sebuah organisasi lambat atau telat dalam menyerap informasi dari lingkungan bisnis tersebut maka akan berdampak pada lambannya inovasi atau langkah yang harus diambil oleh organisasi tersebut. Salah satu bentuk data atau informasi yang berasal dari lingkungannya adalah dalam bentuk surat. Semakin baik tata kelola persuratan dalam sebuah organisasi maka akan membuat organisasi tersebut semakin cepat, cermat dan peka dalam menyikapi permasalahan atau perubahan dunia bisnis. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Otomatisasi Kantor Menurut Haryadi (2009:34) memberikan batasan bahwa Otomatisasi Kantor (Office Automation System) atau (OAS) adalah mendukung pegawai data, yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru, melainkan hanya menganalisis informasi untuk mentransformasikan data untuk memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu, sebelum membaginya atau menyebarkannya secara keseluruhan, baik ke yang sudah kita kenal seperti word proessing, preadsheets, desktops, publishing, electronic scheduling, dan komunikasi melalui voice mail, , dan video conferencing. Sedangkan menurut Sutabri (2005:193) Otomatisasi kantor (office Automation System) atau (OAS) memiliki tiga tujuan yang harus diraih yaitu: 1. Pengembangan dan penerapan 2. Memperbaiki proses pelaksanaan pekerjaan di kantor 3. Meningkatkan produktifitas pekerja dan efektifitas pekerjaan. Lebih lanjut Sutabri menyatakan, secara fungsional, OAS adalah dapat didefinisikan sebagai sebuah rencana untuk menggabungkan dan menerapkan teknologi tinggi melalui perbaikan proses pelaksanaan pekerjaan. Dan secara teknis OAS adalah dapat berupa mengubah dan mengkomunikasikan informasi yang terjadi antara lain adalah teks, grafik, fax, telex, data komputer, berupa suara antara lain radio, telepon, atau gambar video. Sebuah contoh untuk OAS zaman dulu yang menangani informasi dalam bentuk tulisan adalah mesin ketik yang dipakaidalam pembuatan surat. Dengan perkembangan komputer yang dapat berkomunikasi dengan 138

2 komputer lain muncullah Electronic Mail. Dengan Electronic Mail orang perkantoran dapat mengkomunikasikan teks, grafik, dan data komputer dengan menggunakan jalur komunikasi komputer. Menurut Sutabri (2005:194) terdapat Beberapa fasilitas OAS yang sering digunakan dalam kantor sebagai berikut: 1. Dokument Management adalah guna meningkatkan efisiensi penyimpanan dan pengambilan dokumen. 2. Electonic mail adalah surat yang dikirim melalui jaringan komputer dan setiap pemakainya harus mempunyai account. Dengan ini kita dapat menulis surat atau memo lalu menitipkan surat tersebut kepada jaringan maka secara otomatis jaringan akan memberitahukan bahwa beliau menerima sebuah surat atau memo. 3. Fax Information Service adalah mempunyai fungsi kerja yang mirip dengan voice information service, tetapi yang dikirim adalah informasi dalam bentuk kertas yang dikirim dari jarak jauh. 2.2 Sistem Informasi Manajemen dalam Kantor Menurut Anoraga (2004:303) definisi Sistem Informasi Manajemen adalah sebagai berikut: 1. Sistem informasi manajemen adalah mengenai hal melaporkan informasi kepada orang yang tepat dalam suatu organisasi 2. Dalam pengertian yang lebih luas, SIM merupakan keseluruhan jalinan hubungan, jaringan lalu lintas keterangan-keterangan dalam organisasi mulai dari sumbersumber yang melahirkan bahan-bahan keterangan-keterangan melalui proses pengumpulan, pengolahan, penyimpanan sampai penyebaran keterangan dengan berbagai peralatan yang dapat memungkinkan para anggota melaksanakan tugas dengan sebaikbaiknya maupun membantu para manajer dalam membuat keputusan atau menjalankan tugas kepimpinannya. Secara garis besar terdapat tiga fungsi sistem informasi manajemen menurut Anoraga (2004:303), yaitu digunakan untuk mengumpulkan data, menyimpan data dan memproses atau mengolah data dan menyajikan informasi tersebut kepada manajer. Pengumpulan data Penyimpanan Dan Pengolahan Data Penyajian Informasi Kepada Manajer Gambar : Fungsi Sistem Informasi Manajemen Sumber. Anoraga (2004: 303) 2.3 Surat Pengertian Surat Dalam kegiatan rutin suatu organisasi atau perusahaan, komunikasi yang lebih banyak digunakan adalah komunikasi tertulis seperti surat-menyurat. Komunikasi melalui surat memberikan kesempatan yang lebih leluasa untuk berfikir dan merenungkan hal-hal yang akan disampaikan. Baik buruknya saran, pendapat, harapan dan sebagainya, dapat kita pertimbangkan dengan matang. Sebab bagaimanapun untuk bisa mengkomunikasikan sesuatu dengan baik, kita memerlukan persiapan-persiapan, kita memerlukan data yang lengkap, keputusan yang bijak, serta pilihan kata dan kalimat yang tepat. Oleh karena itu surat sangatlah penting bagi kelancaran komunikasi suatu organisasi atau perusahaan. Menurut Finoza (2009:4), surat adalah informasi tertulis yang dapat dipergunakan sebagai alat komunikasi tulis yang dibuat dengan persyaratan tertentu. Hampir sama dengan Finoza, menurut Ali (2009:3), surat adalah sehelai kertas atau lebih 139

3 yang digunakan untuk mengadakan komunikasi atau hubungan secara tertulis. Menurut Shin-ai (2008:1), surat adalah sehelai kertas atau lebih yang digunakan untuk mengadakan komunikasi atau hubungan tertulis yang ditujukan dari satu pihak kepada pihak lain. Sementara itu menurut Marjo (2000:15), surat adalah alat komunikasi tertulis, atau saran untuk menyampaikan pernyataan maupun informasi secara tertulis dari pihak satu kepihak yang lain Fungsi Surat Menurut Finoza (2009:4), dalam pelaksanaannya surat mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Surat sebagai alat komunikasi tertulis b. Surat sebagai tanda bukti tertulis c. Surat sebagai alat pengingat d. Surat sebagai pedoman untuk bertindak e. Surat sebagai keterangan keamanan f. Surat sebagai duta/wakil organisasi g. Surat sebagai dokumentasi historis dari suatu kegiatan Penggolongan Surat Menurut Finoza (2009:7), penggolongan surat dikelompokkan menjadi beberapa jenis antara lain: 1. Menurut wujud surat a. Surat Bersampul adalah surat yang terdiri atas kertas surat beserta sampul/amplopnya. b. Kartu Pos adalah surat berbentuk kartu dengan ukuran 10cm x 15cm yang dikeluarkan oleh kantor pos. Ada juga yang berukuran lebih besar antara lain 15cmx 20cm yang dikeluarkan oleh perusahaan swasta. c. Warkat Pos adalah surat yang wujudnya berupa gabungan sampul dan kertas surat. d. Telegram dan Teleks telegram berasal dari kata tele yang berarti jauh, dan gram (graf) yang berarti tanda yang tercetak. Jadi, makna telegram adalah tanda/berita yang tercetak dari jarak jauh. Kata telex sebenarnya merupakan singkatan dari telegrapher exchange yang berarti pertukaran berita yang tercetak dari jarak jauh e. Memo dan Nota adalah surat yang dipakai untuk keperluan intern suatu organisasi. Memo dan nota dipergunakan untuk meminta atau memberi informasi serta petunjuk antar pejabat kantor. f. Surat Tanda Bukti adalah surat khusus yang umumnya berbentuk formulir yang dipakai untuk tanda bukti suatu kegiatan antara dua belah pihak atau untuk membuktikan keabsahan sesuatu hal. 2. Menurut Pemakaiannya a. Surat Pribadi Jika dilihat dari isinya surat pribadi dapat dibedakan atas dua macam, yaitu : 1. Surat Pribadi Bersifat Prive adalah surat yang dikirim kepada teman atau kerabat. Surat ini memiliki kebebasan bentuk surat resmi dan bahasanya boleh tidak baku. 2. Surat Pemerintah adalah surat yang dikirim kepada pejabat atau institusi dengan menggunakan bentuk dan bahasa yang baku, contoh: Surat Lamaran, Surat Pernyataan, dll. b. Surat Pemerintah adalah surat resmi yang dipergunakan oleh instansi pemerintah untu kepentingan administrasi pemerintah. c. Surat Bisnis adalah surat yang dipakai oleh perusahaan untuk urusan perdagangan atau jual beli d. Surat Sosial adalah surat yang dipakai oleh organisasi kemasyarakatan 3. Menurut Banyaknya Sasaran yang Dituju a. Surat Biasa adalah surat yang ditujukan kepada satu atau beberapa orang atau organisasi yang jumlahnya sedikit. b. Surat Edaran dan Pengumuman adalah surat yang ditujukan kepada orang atau organisasi yang jumlahnya banyak. 4. Menurut Sifat dan Isinya a. Surat Biasa adalah surat yang isinya boleh diketahui oleh orang lain selain orang yang dituju. b. Surat Rahasia adalah yang hanya boleh dibuka dan diketahui oleh orang-orang yang dituju. Biasanya menggunakan 140

4 lebih dari satu sampul surat, dipojok kanan atas ditulis rahasia. 5. Menurut Urgensi Penyelasaiannya. a. Surat Biasa adalah surat yang diperlukan biasa dan tidak diistimewakan. b. Surat Segera/Express adalah surat yang memerlukan penyelesaian segera, tetapi tidak secepat surat kilat. c. Surat Kilat adalah surat yang memerlukan penyelesaian sangat segera. 6. Menurut Tujuannya a. Surat Perintah adalah surat yang berisi perintah atau instruksi dari atasan kepada bawahan untuk melakukan sesuatu. b. Surat Pemberitahuan adalah surat yang isinya memberitahukan tentang sesuatu hal. c. Surat Pesanan adalah surat yang berasal dari pembeli yang ditujukan kepada penjual yang berisi pesanan suatu barang. d. Surat Penawaran adalah surat yang berasal dari penjual kepada pembeli yang dituju. 2.4 Surat Masuk Pengertian Surat Masuk Surat masuk menurut Nuraida (2008:76) adalah surat yang masuk kedalam instansi/perusahaan atau bagian dalam suatu instansi/perusahaan, baik yang berasal dari instansi/perusahaan lain atau dari bagian lain pada instansi/perusahaan yang sama Prosedur Pengurusan Surat Masuk Menurut Nuraida (2008:76-77), dalam melaksanakan pengurusan surat masuk diperlukan langkah-langkah sebagai berikut diantaranya: A. Pengurusan Surat di Unit Kearsipan 1. Penerimaan Surat a. Surat masuk yang diterima disortir terlebih dahulu kemudian dicatat dalam buku agenda surat masuk. b. Bila menerima surat dari pos atau harus memeriksa kebenaran alamat surat dan mengembalikan surat bila alamat yang tercantum pada surat salah. c. Menggolongkan surat berdasarkan alamat yang dituju (misalnya surat yang ditujukan kepada unit pengolah atau nama pejabat tertentu) d. Mengelompokkan surat terbuka dan tertutup. e. Membuka surat terbuka dan memeriksa kelengkapan surat tersebut (lampiran surat bila ada). f. Membubuhkan stempel tanggal dan waktu surat diterima dibelakang surat, ini berlaku untuk surat rahasia. 2. Pengarahan Surat a. Mengarahkan surat kepada pimpinan instansi/kantor/perusahaan, bila berkaitan dengan kebijakan. b. Mengarahkan surat langsung kepada unit pengolah, bila berkaitan dengan pekerjaan teknis operasional. 3. Penilaian Surat Menentukan surat penting, surat rahasia, atau surat biasa. 4. Pencatatan Surat a. Setelah diagendakan surat masuk dilampirkan dan dicatat pada lembar disposisi atau pengganti naskah dalam dua rangkap. Lembar kedua dari lembar disposisi atau pengganti naskah dimasukkan kedalam tata naskah yang berkaitan dengan isi surat tersebut. Lembar pertama yang telah diajukan diambil dari lembar disposisi atau pengganti naskah dan disertakan pula surat masuk. Sebelum didistribusikan, surat dicatat pada peredaran naskah, atau dicatat pada sebuah surat yang terdiri dari kolomkolom yang berisi no. urut, no. agenda, no. tata naskah, kepada pihak mana surat tersebut ditujukan, kepada pihak mana surat tersebut diteruskan, dan waktu surat tersebut dikembalikan. b. Mencatat surat penting pada kartu kendali yang dibuat dalam tiga rangkap dengan warna yang berbeda, misalnya: putih (1), hijau (II), dan merah (III) atau disesuaikan dengan kebutuhan. c. Mencatat surat biasa pada lembar pengantar yang dibuat dalam dua rangkap. 141

5 d. Mencatat surat rahasia pada lembar pengantar yang dibuat dalam dua rangkap. 5. Penyimpanan Surat. a. Surat masuk yang telah didistribusikan dan mendapatkan tanggapan dari pengolah, dikembalikan ke sekretariat dan dimasukkan kedalam tata naskah sesuai dengan kode klasifikasi arsip. b. Bila naskah atau surat masuk dikembalikan ke sekretariat dengan disposisi untuk diteruskan kepejabat lain, maka sebelum naskah atau surat tersebut dikirimkan harus dicatat dulu dalam buku agenda surat masuk untuk kemudian dikirim kepada pejabat yang bersangkutan. c. Setelah naskah atau surat terebut ditanggapi kemudian dimasukkan kedalam tata naskah sesuai kode klasifikasi arsip dan bila surat tersebut diperlukan suatu saat maka pencarian kembali surat yang beredar dapat dilihat dalam buku agenda surat masuk. 6. Penyampaian Surat a. Surat Penting 1. Menahan kartu kendali pertama sebagai pengganti buku agenda. 2. Menyampaikan surat beserta kartu kendali kedua dan ketiga kepada tata usaha/unit pengolah. 3. Menerima kartu kendali kedua setelah diparaf, sebagai tanda terima. b. Surat Biasa 1. Menyampaikan surat beserta dua lembar pengantar kepada tata usaha/unit pengolah. 2. Menerima lembar pengantar kedua setelah diparaf sebagai tanda terima. c. Surat Rahasia 1. Menyampaikan surat dalam keadaan tertutup beserta dua lembar pengantar kepada tata usaha/unit pengolah. 2. Menerima lembar pengantar kedua setelah diparaf sebagai tanda terima. B. Pengurusan Surat di Tata Usaha Unit Pengolah 1. Penerimaan Surat a. Tata usaha menerima surat penting, surat biasa, dan surat rahasia. b. Tata usaha memberi paraf pada kartu kendali kedua, dan lembar pengantar kedua. c. Tata usah menyimpan kartu kendali ketiga dan lembar pengantar pertama pada tempat masing-masing. 2. Penyampaian Surat kepada pimpinan a. Tata usaha melampirkan lembar disposisi untuk surat penting, surat biasa, dan surat rahasia masing-masing dibuat dalam dua rangkap. b. Tata usaha menyampaikan suratsurat tersebut beserta lembar diposisi kepada pimpinan. 3. Penyampaian Surat kepada Pelaksana a. Tata usaha menyampaikan surat yang telah di disposisi oleh pimpinan dalam dua rangkap kepada pelaksana. b. Tata usaha mengambil lembar disposisi kedua setelah diparaf pelaksana dan menyimpannya kedalam Tickler File menurut tanggal penyelesaian. 2.5 Surat Keluar Pengertian Surat Keluar Surat keluar menurut Nuraida (2008:78) adalah Surat yang dikirim oleh suatu instansi/perusahaan atau antar bagian dalam instansi/perusahaan tersebut, ditujukan kepada instansi/perusahaan lain atau ke bagian lain dalam instansi/perusahaan yang sama Prosedur Penanganan Surat Keluar Menurut Nuraida (2008:78-79), dalam melaksanakan penanganan surat keluar diperlukan langkah-langkah sebagai berikut diantaranya : A. Pengurusan di Tata Usaha Unit Pengolah 1. Penyiapan Konsep Penyiapan dan penulisan konsep dilakukan oleh pejabat yang menandatangani surat tersebut atau staf yang ditunjuk. 2. Pengelompokan Mengelompokkan surat-surat yang akan dikirim berdasarkan jenis surat, yaitu surat penting, surat biasa, atau surat rahasia. 3. Pencatatan a. Surat keluar dicatat dalam buku agenda surat keluar yang terdiri dari 142

6 kolom-kolom: nomor agenda, tanggal surat, nomor surat, perihal, keterangan, dan tujuan surat tersebut. b. Pemberian nomor dan tanggal dilakukan setelah pengetikan surat dilaksanakan dan setelah dibubuhi tanda tangan oleh pihak yang berwenang dan surat tersebut siap untuk dikirim. c. Pemberian nomor dan kode dilaksanakan menurut pola klasifikasi yang telah ditetapkan. d. Mencatat surat penting pada kartu kendali (tiga rangkap). e. Mencatat surat biasa dan surat rahasia pada lembar pengantar (dua rangkap). 4. Penyampaian/pengiriman/pendistribusian Pengiriman surat keluar dilaksanakan oleh bagian ekspedisi, bagian pengiriman, atau kurir. a. Penyampaian Surat Penting 1. Menyampaikan surat asli, pertanggal serta kartu kendali pertama dan kedua kepada unit kearsipan. 2. Menerima dan menyimpan pertanggal surat keluar setelah distempel tanggal dan jam pengirimannya oleh unit kearsipan. b. Penyampaian Surat Biasa Menyampaikan surat biasa, pertanggal, dan lembar pengantar pertama dan kedua keunit kearsipan. 1. Menerima dan menyimpan pertanggal surat keluar setelah distempel tanggal dan jam pengirimannya oleh unit kearsipan. 2. Menyimpan lembar pengantar pertama. c. Penyampaian Surat Rahasia 1. Menyampaikan surat rahasia dalam keadaan tertutup dan menyampaikan lembar pengantar pertama dan kedua kepada unit kearsipan. 2. Menyimpan lembar pengantar pertama. 3. Menyimpan kartu kendali pertama, kedua, dan lembar pengantar kedua. B. Pengurusan Surat Keluar di Unit Kearsipan 1. Penerimaan a. Menerima dan memeriksa surat keluar, pertanggal, dan kelengkapan surat tersebut dari tata usaha/unit pengolah. b. Mengembalikan pertanggal surat setelah distempel dan mengembalikan lembar pengantar pertama kepada unit pengolah. c. Menyimpan kartu kendali pertama (P), kedua (H), dan lembar pengantar kedua. 2. Pengiriman a. Mengirim surat asli setelah distempel dan dimasukkan kedalam amplop kepada alamat yang dituju dengan melampirkan surat pengantar (dua rangkap). b. Mengelompokkan surat-surat yang akan dikirim berdasarkan prioritas pengirimannya (kilat khusus atau kilat biasa). III. METODE PENELITIAN Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan studi pustaka (library research). IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Seperti yang telah diulas pada bagian pendahuluan, sebuah organisasi baik pemerintah atau swasta, mau tidak mau harus bersinggungan dengan dunia luar. Dunia luar dalam hal ini adalah lingkungan atau stake holder organisasi tersebut. Stake holder disini adalah semua pihak yang bersinggungan dengan organisasi baik secara langsung atau tidak langsung dalam kegiatan utama organisasi tersebut. Kepentingan dari para stake holder juga memiliki kadar atau kepentingan yang berbeda-beda tergantung dari kedekatan atau motif dari sebuah hubungan dengan organisasi tersebut. Semakin dekat hubungan atau motif hubungan maka akan semakin penting komunikasi diantara organisasi-organisasi tersebut dan semakin penting hubungan komunikasi tersebut mengharuskan organisasi untuk lebih peka terhadap lancar atau tidaknya penanganan komunikasi diantara organisasi. Karena pentingnya penanganan komunikasi antar organisasi tersebut maka perlu adanya sebuah sistem atau prosedur yang baik dalam penanganan informasi baik kedalam atau keluar organisasi. Semakin baik penanganan komunikasi, maka akan semakin 143

7 baik pula hubungan komunikasi diantara organisasi. Oleh karena itu penanan surat, khususnya organisasi yang berhubungan dengan pelaporan atau pelayanan publik harus mendapatkan perhatikan lebih dari pihak manajemen atau administrator organisasi tersebut. Ketepatan dan kecepatan pengolahan surat yang masuk atau keluar merupakan salah satu kunci keberhasilan komunikasi. Bila komunikasi atau informasi yang masuk terlambat di olah maka akan berdampak negatif bagi organisasi, sebagai contoh dalam pelayanan. Surat keluhan yang datang dari konsumen atau stake holder akan memberikan masalah yang sangat besar di kemudian hari apabila tidak di tindak lanjuti dengan cepat dan tepat. Begitu pula bila sebuah surat keputusan atau pemberitahuan dari organisasi kepada khalayak umum misalnya para pemasok terlambat dikirim maka akan berdampak pada salah komunikasi atau keterlambatan dalam koordinasi antar organisasi. Dari surat internal organisasi, informasi yang tidak didata atau diolah dengan baik akan berdampak pada kurang baiknya keputusan yang dibuat oleh pihak manajemen khususnya keputusan tersebut didasari oleh informasi yang didapatkan dari lingkungannya. Keputusan akan menjadi salah sasaran atau kurang tepat. Jadi sekali lagi perlu adanya upaya yang tepat dalam menangani informasi yang masuk dan keluar salah satunya dengan penanganan surat masuk dan keluar dalam sebuah organisasi sehingga informasi penting yang masuk dan keluar dari organisasi dapat berfungsi dengan maksimal. Saat ini, semua organisasi mau tidak mau harus membuka diri dengan perubahan teknologi informasi dimana dengan teknologi ini semua informasi dapat masuk dan keluar dengan cepat. Penggunaan surat elektronik atau sudah menjadi hal yang umum baik untuk surat yang bersifat pribadi atau rahasia sekalipun. Oleh karena itu, sebuah organisasi baik pemerintah atau swasta dituntut untuk terus membenahi sistem informasi khususnya dalam hal penanganan arus informasi organisasi. Beralihnya trend dan tuntutan perkembangan teknologi mengharuskan semua hal dilakukan dengan cepat. Ditinggalkannya prosedur atau kebiasaan lama merupakan hal yang umum termasuk beralihnya pengiriman surat melalui pos ke penggunaan dan lain sebagainya. Otomatisasi Kantor (Office Automation System) merupakan sebuah solusi atas kesenjangan ini. Sebuah organisasi mau tidak mau harus memakai cara terbaik mereka dalam pekerjaan yang kian hari kian menuntut ketepatan dan kecepatan dalam pekerjaan. Otomatisasi Kantor (Office Automation System) membuka peluang untuk pencapaian tuntutan lingkungan tesebut. Dalam hal pengelolaan surat atau tata persuratan Otomatisasi Kantor (Office Automation System) dapat membuat pekerjaan manjadi lebih ringkas dan memungkinkan organisasi bekerja lebih tepat dan cepat. Faktor salah kelola oleh manusia atau mismanagement, kecerobohan atau keterlambatan pengelolaan surat masuk dapat diminimalisasi dengan penggunaan Otomatisasi Kantor (Office Automation System). Otomatisasi Kantor (Office Automation System) dapat menggunakan banyak cara yaitu dengan menggunakan software komputer mulai dari yang sangat sederhana atau menggunakan sistem komputer khusus. Penggunaan mesin scan juga mulai dipakai di beberapa perusahaan atau organisasi untuk mendokumentasikan surat yang datang atau keluar dalam bentuk file komputer. Selain dari itu pengunaan juga semakin sering digunakan dalam menghubungkan salah satu bagian dengan bagian lain dalam organisasi atau organisasi satu dengan organisasi lain. Penggunaan software komputer dalam Otomatisasi Kantor (Office Automation System) menjadikan surat yang masuk dapat ditindak lanjuti dengan cepat dan tepat. Surat dapat dicatat dalam sistem komputer dan dengan sistem komputer tersebut petugas persuratan pada suatu saat nanti dapat melakukan pencarian data dengan cepat dan tepat hanya dengan menggunakan fasilitas dalam software komputer dalam mencari data yang dimaksud. Dalam hal surat keluar, seperti surat masuk, surat keluar juga dicatat dalam sistem komputer untuk didata nomor, isi dan tujuan dari surat. Dengan pencatatan yang baik membuat surat tidak akan salah terkirim dan lebih mudah untuk dilakukan pemeriksaaan surat bila suatu waktu nanti dibutuhkan oleh pihak manajemen. Penggunaan mesin scan dapat memudahkan para petugas persuratan untuk menemukan kembali bentuk atau wujud surat bila suatu saat nanti dibutuhkan untuk dilihat kembali oleh pihak perusahaan. Dokumentasi dari surat masuk dan keluar tersebut biasanya dilakukan oleh bagian persuratan atau bagian kearsipan oleh karena itu biasanya mesin scan ada di bagian persuratan atau kearsipan. Penggunaan surat elektronik atau juga semakin sering dipakai dalam tata persuratan antar organisasi atau antar bagian 144

8 dalam organisasi. Penggunaan surat elektronik atau memudahkan para pengguna untuk saling bertukar informasi. Dengan penggunaan para pengguna surat tidak perlu lagi menggunakan kertas dan surat dapat semakin cepat terkirim dan dikelola oleh bagian atau organisasi yang dituju. Oleh karena itu sebaiknya setiap bagian memiliki alamat tersendiri dan untuk surat yang dikirimkan untuk keperluan luar organisasi sebaiknya menggunakan alamat khusus dari organisasi tersebut. V. PENUTUP 5.1 Simpulan 1. Semakin banyak organisasi yang berhubungan dengan dunia bisnis yang mengharuskan organisasi bekerja dengan tepat dan cepat dan informasi yang layak merupakan kunci keberhasikan organisasi tersebut dalam memenangkan persaingan dunia bisnis. 2. Kebutuhan akan kecepatan dan ketepatan dalam pertukaran informasi tersebut tidak dapat lagi dilakukan dengan cara manual tetapi diperlukan sebuah terobosan baru yaitu dengan mengunakan Otomatisasi Kantor (Office Automation System). Pengunaan komputer, software khusus, scan dan surat elektronik atau sudah merupakan sebuah kebutuhan dalam dunia bisnis. 3. Sebuah surat yang dikelola dalam waktu yang terlalau lama akan membuat ketidakpuasan dari bagian yang membutuhkan dan dapat merusak citra organisasi atau membuat ketidakpuasan khususnya bila surat tersebut berhubungan dengan konsumen atau para para pemasok. 5.2 Saran 1. Sebaiknya sebuah organiasi sudah mulai menggunakan surat elektronik atau setidaknya mensosialisasikan pengunana surat elektronik untuk kepentingan efektivitas dan efisiensi tata kelola persuratan. 2. Sebuah organisasi yang baik harus memberikan peralataan yang menunjang setiap pekerjaan dalam organisasi tersebut jadi dalam tata kelola surat yang menggunakan sistem komputer atau Otomatisasi Kantor (Office Automation System), sebuah organisasi harus menyediakan beberapa peralatan dan perlengkapan yang menunjang pekerjaan tata kelola persuratan seperti komputer, printer, mesin scan, mesin fotokopi dan lain sebagainya. 3. Sebaiknya sebuah surat yang ditujukan ke luar organisasi menggunakan sebuah alamat surat elektronik khusus dimana sebaiknya mencantumkan jati diri organisasi yang mengirimkan surat, mengingat surat juga berperan sebagai duta atau perwakilan sebuah organisasi. DAFTAR PUSTAKA Anoraga Manajemen Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta Kerja Sama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bank BPD. Jateng Ali, Adelan Panduan Lengkap Korespondensi. Jakarta: Eska Media Finoza, Lamuddin Aneka Surat Sekretaris & Bisnis Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia. Haryadi, Hendi Adminitrasi Perkantoran Untuk Manajer dan Staff. Jakarta: Visi Media. Marjo, YS Surat-Surat Lengkap. Jakarta: Setia Kawan. Nuraida, Ida Manajemen Administrasi Perkantoran. Yogyakarta: Kanisius. Shin ai, Aliya Personal Secretary. Bandung: Karya Kita. Sutabri, Tata Sistem Informasi Manajemen Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi. 145

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pengertian, Fungsi, dan Syarat-syarat 2.1.1 Pengertian menurut Finoza (2009:4), adalah informasi tertulis yang dapat dipergunakan sebagai alat komunikasi tulis yang dibuat dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sarana komunikasi kedinasan di lingkungan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sarana komunikasi kedinasan di lingkungan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Surat Tatalaksana surat merupakan cara pengaturan penertiban surat sebagai sarana komunikasi kedinasan di lingkungan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN Landasan Teori Pengertian dan FungsiSurat A Pengertian

BAB III PEMBAHASAN Landasan Teori Pengertian dan FungsiSurat A Pengertian BAB III PEMBAHASAN 3.1. Landasan Teori 3.1.1. Pengertian dan FungsiSurat A Pengertian Menurut Barthos (2005: 36) Surat adalah alat komunikasi tertulis yang berasal dari satu pihak dan ditujukan kepada

Lebih terperinci

PROSES PENANGANAN SURAT MASUK OLEH SEKRETARIS PADA PT TRILLION GLORY INTERNATIONAL. Oleh: Asmara Soedomo dan Yulianthiyas

PROSES PENANGANAN SURAT MASUK OLEH SEKRETARIS PADA PT TRILLION GLORY INTERNATIONAL. Oleh: Asmara Soedomo dan Yulianthiyas PROSES PENANGANAN SURAT MASUK OLEH SEKRETARIS PADA PT TRILLION GLORY INTERNATIONAL Oleh: Asmara Soedomo dan Yulianthiyas Abstract: This research is to find out the process of letter-in handling in PT Trillion

Lebih terperinci

Contoh Lampiran 49 PERSIT KARTIKA CHANDRA KIRANA... LEMBAR DISPOSISI

Contoh Lampiran 49 PERSIT KARTIKA CHANDRA KIRANA... LEMBAR DISPOSISI Contoh Lampiran 49 PERSIT KARTIKA CHANDRA KIRANA... LEMBAR DISPOSISI Diterima Tgl : Agenda No : Dari : Pengirim No Surat : Catatan : 1. Mohon tidak memisahkan lembar disposisi ini dari suratnya 2. Pengisian

Lebih terperinci

2.2 Fungsi Surat Menurut Ramelan (2005:11), dikemukakan bahwa surat berfungsi sebagai berikut:

2.2 Fungsi Surat Menurut Ramelan (2005:11), dikemukakan bahwa surat berfungsi sebagai berikut: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Surat Menurut Finoza (2010:4), surat adalah informasi tertulis yang dapat dipergunakan sebagai alat komunikasi tulis yang dibuat dengan persyaratan tertentu. 2.2

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Menurut Ramelan (2005:5), mengartikan bahwa surat merupakan sarana tertulis untuk menyampaikan pesan. Sedangkan menurut Wijaya (2009:13), s urat-surat kesekretariatan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Perangkat Lunak untuk Workflow Pengelolaan Surat Menyurat Dinas Bagian Surat Masuk Di Kabupaten Buton Utara

Rancang Bangun Perangkat Lunak untuk Workflow Pengelolaan Surat Menyurat Dinas Bagian Surat Masuk Di Kabupaten Buton Utara JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 A-272 Rancang Bangun Perangkat Lunak untuk Workflow Pengelolaan Surat Menyurat Dinas Bagian Surat Masuk Di Kabupaten Buton Utara Yoga Kurniawan, Sholiq

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SURAT DAN TATA PERSURATAN DALAM ARSIP

PENGELOLAAN SURAT DAN TATA PERSURATAN DALAM ARSIP PENGELOLAAN SURAT DAN TATA PERSURATAN DALAM ARSIP Ermawaty Arsiparis Muda Bagian Keuangan Unimed Abstrak Surat adalah sarana untuk menyampaikan pernyataan atau informasi secara tertulis dari pihak yang

Lebih terperinci

PEDOMAN SURAT - MENYURAT

PEDOMAN SURAT - MENYURAT PEDOMAN SURAT - MENYURAT DANA PENSIUN PERHUTANI 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 II. MAKSUD DAN TUJUAN... 2 III. RUANG LINGKUP... 3 3.1 Pengolongan Surat..... 3 3.2 Teknik Pembuatan dan Penyusunan Surat...

Lebih terperinci

BAB III PENANGANAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA SAWAH BESAR DUA

BAB III PENANGANAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA SAWAH BESAR DUA BAB III PENANGANAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA SAWAH BESAR DUA A. Pengertian Surat Masuk dan Surat Keluar Surat masuk adalah surat yang diterima oleh suatu

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. merupakan suatu pemberitahuan, pengumuman, laporan, dan lain-lain.

BAB III LANDASAN TEORI. merupakan suatu pemberitahuan, pengumuman, laporan, dan lain-lain. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Surat Menyurat Surat menyurat tidak pernah lepas dari suatu organisasi, kegiatan tersebut merupakan hal yang penting dalam mendapatkan informasi baik secara internal maupun secara

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM, Menimbang Mengingat : bahwa untuk tertib

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI, PANITIA PENGAWAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Selama melaksanakan Proyek Akhir di Sub Bagian Tata Usaha dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Selama melaksanakan Proyek Akhir di Sub Bagian Tata Usaha dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Selama melaksanakan Proyek Akhir di Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian kurang lebih tiga bulan melaksanakan beberapa tugas-tugas pokok. Tugas-tugas tersebut antara lain melakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Tentang Pengelolaan Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata pengelolaan mempunyai beberapa macam arti, yaitu: Proses, cara perbuatan mengelola Proses melakukan kegiatan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Surat Menyurat Surat merupakan bagian yang sangat penting bagi organisasi atau instansi, karena surat dapat digunakan sebagai alat komunikasi secara tertulis dan juga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN 1. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Prosedur Pengelolaan Surat 1) Prosedur Prosedur merupakan faktor yang sangat penting dalam pelaksanaan tugas atau pekerjaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Definisi aplikasi adalah penggunaan dan penerapan suatu konsep yang menjadi suatu pokok pembahasan (Eka Noviansyah, 2008 : 4). Aplikasi dapat diartikan juga sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan administrasi Kearsipan di Sekretariat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sragen Dalam bagian ini penulis akan membahas secara lebih mendalam

Lebih terperinci

BAB III PENYUSUNAN NASKAH DINAS

BAB III PENYUSUNAN NASKAH DINAS BAB III PENYUSUNAN NASKAH DINAS A. Persyaratan Penyusunan Setiap naskah dinas harus merupakan kebulatan pikiran yang jelas, padat, dan meyakinkan dalam susunan yang sistematis. Dalam penyusunannya perlu

Lebih terperinci

PERAN SEKRETARIS DALAM MENGELOLA SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR PADA DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN

PERAN SEKRETARIS DALAM MENGELOLA SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR PADA DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN PERAN SEKRETARIS DALAM MENGELOLA SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR PADA DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN Oleh : Desilia Purnama Dewi, SE. MM & Liana Oktavia Dosen Prodi Sekretari Universitas

Lebih terperinci

PENANGANAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI SUBBAGIAN TATA USAHA DAN ARSIP BAGIAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH KOTA PARIAMAN

PENANGANAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI SUBBAGIAN TATA USAHA DAN ARSIP BAGIAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH KOTA PARIAMAN PENANGANAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI SUBBAGIAN TATA USAHA DAN ARSIP BAGIAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH KOTA PARIAMAN Elita 1, Bakhtaruddin Nst. 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas

Lebih terperinci

Prosedur Penanganan Surat Masuk

Prosedur Penanganan Surat Masuk KEARSIPAN Prosedur Penanganan Surat Masuk 1. Penerimaan Surat Semua surat yang masuk diterima dan dikumpulkan pada suatu bagian atau petugas tertentu. Kemudian diteliti alamatnya satu persatu apakah alamatnya

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. secara teoritis. Teori-teori yang akan dikemukakan merupakan dasardasar

BAB III LANDASAN TEORI. secara teoritis. Teori-teori yang akan dikemukakan merupakan dasardasar BAB III LANDASAN TEORI Landasan Teori yaitu bagian yang akan membahas tentang uraian pemecahan masalah yang akan ditemukan pemecahannya melalui pembahasanpembahasan secara teoritis. Teori-teori yang akan

Lebih terperinci

-1- BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 90 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS BAGI PEMERINTAHAN DESA

-1- BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 90 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS BAGI PEMERINTAHAN DESA -1- BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 90 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS BAGI PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang

Lebih terperinci

OTOMATISASI KANTOR. Oleh Lily Wulandari

OTOMATISASI KANTOR. Oleh Lily Wulandari OTOMATISASI KANTOR Oleh Lily Wulandari 1 Pokok Bahasan Pengertian Otomatisasi Kantor Aplikasi OA Peranan OA dalam Pemecahan Masalah 2 PENDAHULUAN Otomatisasi Kantor merupakan sebuah rencana untuk menggabungkan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka efisiensi dan efektifitas administrasi penyelenggaraan

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 77 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN UMUM SURAT MENYURAT ELEKTRONIK (ELECTRONIC MAILING) PADA PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENGURUSAN SURAT

BAB I PENGURUSAN SURAT BAB I PENGURUSAN SURAT A. Prosedur Mengurus Surat Penting Masuk dengan Menggunakan Kartu Kendali. Tugas masing-masing bagian. 1. Penerima Surat Membubuhkan stempel tanggal dan waktu surat diterima di balik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Sistem Analisa dokumen yang menggambarkan bagaimana, dan untuk apa saja dokumendokumen itu digunakan dalamanalisis Sistem Informasi Penyedia Informasi Naskah

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Peranan Sekretaris Bagian Umum Dan Kepegawaian pada Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Sidoarjo adalah melakukan beberapa kegiatan kesekretariatan yang akan dijelaskan

Lebih terperinci

POKOK BAHASAN Yang akan dibahas pada pertemuan ini adalah :

POKOK BAHASAN Yang akan dibahas pada pertemuan ini adalah : Pertemuan Ke-5 OTOMATISASI KANTOR OA POKOK BAHASAN Yang akan dibahas pada pertemuan ini adalah : Otomatisasi Kantor Peranan OA dalam Pemecahan Masalah TinO DwiantOrO kuliah@dwiantoro.com http://www.dwiantoro.com

Lebih terperinci

2015, No Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 19)

2015, No Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 19) BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1046, 2015 KEMENAKER. Tata Naskah Dinas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengelolaan surat masuk pada PT. PLN (Persero) Satuan Kerja Listrik

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengelolaan surat masuk pada PT. PLN (Persero) Satuan Kerja Listrik BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengelolaan masuk pada PT. PLN (Persero) Satuan Kerja Listrik Perdesaan Jawa Barat (LISDES JABAR) Pengurusan atau pengelolaan sering juga disebut dengan istilah Mail

Lebih terperinci

Manajemen Perkantoran Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika.

Manajemen Perkantoran Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika. Manajemen Perkantoran Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas i Pasundan Caca E Supriana S Si MT Caca E. Supriana, S.Si., MT. caca.e.supriana@unpas.ac.id Materi Pengertian

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DENGAN

Lebih terperinci

: PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

: PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.11/MEN/X/2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KOTA YOGYAKARTA 1 Nomor : 78 BERITA DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Tahun 2007 PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 70 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENGENDALIAN SURAT DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT DAERAH

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 56 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

Pengurusan dan Pengendalian Surat

Pengurusan dan Pengendalian Surat Pengurusan dan Pengendalian Surat EVADA EL UMMAH KHOIRO, M.AB. APLIKASI KESEKRETARIATAN PERTEMUAN 7 Pengertian pengurusan dan pengendalian surat Adalah kegiatan bagaimana dalam menangani baik surat masuk

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.2082, 2015 KEMENRISTEK-DIKTI. Tata Naskah Dinas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

BERITA NEGARA. No.2082, 2015 KEMENRISTEK-DIKTI. Tata Naskah Dinas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2082, 2015 KEMENRISTEK-DIKTI. Tata Naskah Dinas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Modul ke: MATA KULIAH BAHASA INDONESIA 14 SURAT DINAS Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id SUPRIYADI, S.Pd., M.Pd. HP. 0815 1300 7353/ 0812 9479 4583 E-Mail: supriyadibahasa@gmail.com

Lebih terperinci

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Mata Pelajaran : Administrasi Umum Kompetensi Keahlian : AP/UPW

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Mata Pelajaran : Administrasi Umum Kompetensi Keahlian : AP/UPW PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TAMPAKSIRING Jl. DR. Ir. Soekarno, Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring Telp. (0361) 981 681 SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL

Lebih terperinci

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengelolaan surat masuk pada bagian kesekretariatan di Fakultas

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengelolaan surat masuk pada bagian kesekretariatan di Fakultas BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengelolaan surat masuk pada bagian kesekretariatan di Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan - ITB Pengelolaan surat masuk pada bagian kesekretariatan di Fakultas Teknik

Lebih terperinci

OTOMATISASI KANTOR (OA) Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, M.AB

OTOMATISASI KANTOR (OA) Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, M.AB OTOMATISASI KANTOR (OA) Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, M.AB POKOK BAHASAN Otomatisasi Kantor Aplikasi OA Peranan OA dalam Pemecahan Masalah PENDAHULUAN Otomatisasi dimulai di pabrik dan menyebar ke kantor

Lebih terperinci

PENGURUSAN DAN PENGENDALIAN SURAT DI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI (DISNAKERTRANS) DIY. Nova Kurniasari. Abstract

PENGURUSAN DAN PENGENDALIAN SURAT DI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI (DISNAKERTRANS) DIY. Nova Kurniasari. Abstract PENGURUSAN DAN PENGENDALIAN SURAT DI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI (DISNAKERTRANS) DIY 1 Nova Kurniasari Abstract The final report describes the mail handling of Sub Bagian Umum at the Dinas Tenaga

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pengurusan telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal November 2011 SEKRETARIS UTAMA, GINA MASUDAH HUSNI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1360, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN. Tata Naskah Dinas. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012

Lebih terperinci

3. Surat penawaran, Surat pesanan merupakan contoh dari surat. A. Sangat Segera B. Surat Biasa C. Surat Kilat D. Surat Segera

3. Surat penawaran, Surat pesanan merupakan contoh dari surat. A. Sangat Segera B. Surat Biasa C. Surat Kilat D. Surat Segera PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TAMPAKSIRING Jl. DR. Ir. Soekarno, Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring Telp. (0361) 981 681 SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL

Lebih terperinci

OTOMATISASI KANTOR (OFFICE AUTOMATION/OA)

OTOMATISASI KANTOR (OFFICE AUTOMATION/OA) Aplikasi i Manajemen Perkantoran E Dr. Lily Wulandari Materi 3 OTOMATISASI KANTOR (OFFICE AUTOMATION/OA) 1 Outline Sejarah Office Automation Definisi OA Pengguna OA Tujuan OA Jenis-jenis Aplikasi OA Sejarah

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 56 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

KAJIAN DOKUMENTASI SURAT MENUJU ARAH PAPERLESS UNIKOM

KAJIAN DOKUMENTASI SURAT MENUJU ARAH PAPERLESS UNIKOM bidang TEKNIK KAJIAN DOKUMENTASI SURAT MENUJU ARAH PAPERLESS UNIKOM KANIA EVITA DEWI, SUFA ATIN, UTAMI DEWI WIDIANTI 3 Program Studi Teknik Informatika-Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer

Lebih terperinci

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-AA TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-AA TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-AA TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 54 TAHUN 2009 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 54 TAHUN 2009 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 54 TAHUN 2009 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 125 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 125 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 125 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI MENTERI DALAM NEGERI,

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI MENTERI DALAM NEGERI, PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : a. bahwa untuk tertib administrasi dan penyeragaman sistem

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 20152015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap kegiatan administrasi menghasilkan input dan output. Aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Setiap kegiatan administrasi menghasilkan input dan output. Aktivitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Setiap kegiatan administrasi menghasilkan input dan output. Aktivitas organisasi berfungsi sebagai rangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan yang hendak

Lebih terperinci

OTOMATISASI KANTOR (OA)

OTOMATISASI KANTOR (OA) SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 2 Page 1 of 6 OTOMATISASI KANTOR (OA) OTOMATISASI KANTOR, mencakup semua sistem elektronik formal dan informal yang terutama berkaitan dengan komunikasi informasi ke dan dari

Lebih terperinci

PERBEDAAN PERMENDAGRI 3 TAHUN 2005 DAN PERMENDAGRI 54 TAHUN 2009

PERBEDAAN PERMENDAGRI 3 TAHUN 2005 DAN PERMENDAGRI 54 TAHUN 2009 PERBEDAAN PERMENDAGRI 3 TAHUN 2005 DAN PERMENDAGRI 54 TAHUN 2009 1. Judul : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA 2. BAB II Pasal 2 :

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN NASIONAL PENGELOLA

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Pelaksanaan Proyek Akhir berlangsung selama 3 (tiga) bulan pada

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Pelaksanaan Proyek Akhir berlangsung selama 3 (tiga) bulan pada BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Metode Pelaksanaan Pelaksanaan Proyek Akhir berlangsung selama 3 (tiga) bulan pada Bagian Tata Usaha Badan Arsip dan Perpustakaan Kota Surabaya yang pelaksanaannya pada:

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 43 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG BUPATI LUMAJANG, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu (Herayudi, 2009 : 143).

BAB II LANDASAN TEORI. melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu (Herayudi, 2009 : 143). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Aplikasi adalah kumpulan perintah program yang dibuat untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu (Herayudi, 2009 : 143). Aplikasi adalah satu unit perangkat lunak yang

Lebih terperinci

WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BIMA, Menimbang : a. b. c. Mengingat :

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

BERITA DAERAH KABUPATEN WONOGIRI BERITA DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 289 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI WONOGIRI NOMOR 32 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI BUPATI WONOGIRI, Menimbang : a.

Lebih terperinci

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 60 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS PEMERINTAH DAERAH

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 60 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS PEMERINTAH DAERAH 34 LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 60 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS PEMERINTAH DAERAH BENTUK DAN SUSUNAN NASKAH DINAS, PENEMPATAN a.n, u.b, Plt, Plh DAN Pj, PARAF, PENANDATANGANAN,

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI

PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 11 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI TANGGAL : 1 AGUSTUS 2011 NOMOR : 11 TAHUN 2011 TENTANG : TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SUKABUMI Sekretariat

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 31 2010 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 31 TAHUN 2010 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kelancaran

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 96 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 96 TAHUN 2017 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 96 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ARSIP AKTIF DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Menimbang

Lebih terperinci

NSPK TATA NASKAH. Bagian Umum Direktorat Jenderal PAUDNI

NSPK TATA NASKAH. Bagian Umum Direktorat Jenderal PAUDNI NSPK TATA NASKAH Bagian Umum Direktorat Jenderal PAUDNI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN INFORMAL Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Norma,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Landasan teori merupakan bagian yang membahas tentang teori-teori yang

BAB III LANDASAN TEORI. Landasan teori merupakan bagian yang membahas tentang teori-teori yang BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan bagian yang membahas tentang teori-teori yang berhubungan dengan kegiatan pembuatan rancang bangun aplikasi pencatatan surat masuk dan surat keluar berbasis

Lebih terperinci

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT SALINAN Menimbang : BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 94 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG

Lebih terperinci

OTOMATISASI PERKANTORAN

OTOMATISASI PERKANTORAN OTOMATISASI PERKANTORAN Otomatisasi perkantoran (office automation /OA), mencakup semua sistem elektronik formal dan informal yang terutama berkaitan dengan komunikasi informasi ke dan dari orang-orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. STIKES Rumah Sakit Dr. Soetomo adalah perguruan tinggi kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. STIKES Rumah Sakit Dr. Soetomo adalah perguruan tinggi kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang STIKES Rumah Sakit Dr. Soetomo adalah perguruan tinggi kesehatan swasta milik Yayasan Dr. Soetomo. STIKES merupakan peningkatan status Akademi Perekam Medis dan Informatika

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 60 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS PEMERINTAH DAERAH

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 60 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS PEMERINTAH DAERAH BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 60 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SURAT MASUK PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN

PENGELOLAAN SURAT MASUK PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN PENGELOLAAN SURAT MASUK PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN Sylvia Vianty Ranita Politeknik LP3I Medan Tel. 061-7867311, Fax. 061-7874466 email: sylvia.ranita@yahoo.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah sebagai

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 294, Tambahan Lembaran Nega

2016, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 294, Tambahan Lembaran Nega No.805, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAKAMLA. Tata Naskah Dinas. PERATURAN KEPALA BADAN KEAMANAN LAUT NOMOR 02 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN KEAMANAN LAUT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang bersangkutan dengan cara diadakannya komunikasi tertulis yang disebut. memberikan informasi atau mempertukarkan ide.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang bersangkutan dengan cara diadakannya komunikasi tertulis yang disebut. memberikan informasi atau mempertukarkan ide. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Surat Dalam suatu instansi selalu dibutuhkan suatu komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan satu informasi tanpa harus bertemu langsung dengan orang yang bersangkutan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 113 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 113 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 113 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkan

Lebih terperinci

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan BUPATI PAMEKASAN PERATURAN BUPATI PAMEKASAN NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN NASKAH DINAS SATU PINTU DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAMEKASAN, Menimbang

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia. Korespondensi

Bahasa Indonesia. Korespondensi Bahasa Indonesia Korespondensi 1 Daftar isi A. Pendahuluan... 3 B. Arti dan Fungsi Surat... 4 C. Syarat Syarat Surat yang Baik... 5 D. Jenis Jenis Surat... 6 E. Bagian Bagian dan Bentuk Surat... 13 F.

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN KEARSIPAN. Dari pengertian di atas dapat diambil ciri-ciri arsip yaitu:

BAB II MANAJEMEN KEARSIPAN. Dari pengertian di atas dapat diambil ciri-ciri arsip yaitu: BAB II MANAJEMEN KEARSIPAN 2.1. Pengertian Arsip Pengertian arsip adalah sekumpulan warkat yang memiliki kegunaan tertentu yang disimpan secara sistematis dan setiap saat diperlukan dan dapat ditemukan

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini Memahami Surat Formal Disertai Berbagai Macam Contoh Surat, oleh Mariskha Z, S.E., M.M. Hak Cipta 2015 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail:

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 12/IT3/TU/2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 12/IT3/TU/2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 12/IT3/TU/2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR, Menimbang : bahwa dalam

Lebih terperinci

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO WALIKOTA MOJOKERTO Menimbang : bahwa dalam upaya meningkatkan tertib

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure PENGURUSAN SURAT KELUAR

Standard Operating Procedure PENGURUSAN SURAT KELUAR Standard Operating Procedure PENGURUSAN SURAT KELUAR BIRO UMUM DAN KEPEGAWAIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017 LEMBAR IDENTIFIKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA PENGURUSAN SURAT KELUAR 00006 020037 2 4 Halaman

Lebih terperinci

BAB VI PERANGKAT PENGENDALIAN SURAT

BAB VI PERANGKAT PENGENDALIAN SURAT BAB VI PERANGKAT PENGENDALIAN SURAT A. Pengertian Perangkat pengendalian surat adalah semua sarana pengendalian yang digunakan dalam proses pengurusan surat di Sekretariat Negara. B. Perangkat Pengendalian

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI PENGELOLAAN SURAT PADA STIKES DR. SOETOMO SURABAYA

RANCANG BANGUN APLIKASI PENGELOLAAN SURAT PADA STIKES DR. SOETOMO SURABAYA RANCANG BANGUN APLIKASI PENGELOLAAN SURAT PADA STIKES DR. SOETOMO SURABAYA TUGAS AKHIR Program Studi S1 Sistem Informasi Oleh: TRI RUDY SUSANTO 09410100128 INSTITUT BISNIS dan INFORMATIKA STIKOM SURABAYA

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI KOLAKA TIMUR NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG

- 1 - BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI KOLAKA TIMUR NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG - 1 - SALINAN BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI KOLAKA TIMUR NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KOLAKA TIMUR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang : a.

Lebih terperinci