BAB II LANDASAN TEORI. pemilihan, dan pengaturan informasi indrawi tentang orang lain. Apa yang. (Sarwono dan Meinarno, 2009: 24).

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI. pemilihan, dan pengaturan informasi indrawi tentang orang lain. Apa yang. (Sarwono dan Meinarno, 2009: 24)."

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsi Persepsi sosial dapat diartikan sebagai proses perolehan, penafsiran, pemilihan, dan pengaturan informasi indrawi tentang orang lain. Apa yang diperoleh, ditafsirkan, dipilih, dan diatur adalah informasi indrawi dari lingkungan sosial, serta yang menjadi fokusnya adalah orang lain (Sarwono dan Meinarno, 2009: 24). Gambar 2.1 Empat Aspek dalam Persepsi Sosial (Sumber: Baron dan Byrne, 2004: 38-39) Komunikasi nonverbal Atribusi Karakateristik pembentukan kesan Mengelola kesan atau presentasi Branca, 1964; Woodworth dan Marquis, 1957 (dalam Walgito, 1991: 53) persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan. Penginderaan adalah merupakan suatu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat penerima yaitu alat indera. Namun proses tersebut tidak berhenti di situ saja, pada umumnya stimulus tersebut diteruskan oleh syaraf ke otak sebagai pusat susunan syaraf, dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Karena itu proses persepsi tidak dapat lepas dari proses penginderaan, dan proses penginderaan merupakan proses yang mendahului terjadinya persepsi. Proses penginderaan terjadi setiap saat, 18

2 19 yaitu pada waktu individu menerima stimulus yang mengenai dirinya melalui alat indera. Alat indera merupakan penghubung antara individu dengan dunia luarnya. Disini persepsi tokoh masyarakat sangat dibutuhkan oleh masyarakat sekitar dalam menafsirkan suatu kejadian yang sudah terlihat oleh panca indera dengan tindakan yang sesuai dengan nilai agama dan hukum moral yang ada. Menurut Leavitt (dalam Sobur, 2003: 445), Persepsi (percepstion) dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu. Menurut De Vito (dalam Sobur, 2003: ), persepsi adalah proses ketika kita menjadi sadar akan banyaknya stimulus yang mempengaruhi indera kita. Yusuf (dalam Sobur, 2003: 446) menyebutkan persepsi sebagai pemaknaan hasil pengamatan. Gulo (dalam Sobur, 2003: 446) mendefinisikan persepsi sebagai proses seseorang menjadi sadar akan segala sesuatu dalam lingkungannya melalui indera-indera yang dimilikinya. Menurut Desiderato (dalam Rakhmat, 1994: 51) menyatakan bahwa persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubunganhubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli indrawi (sensory stimuli).

3 20 Persepsi didefinisikan sebagai suatu proses yang ditempuh individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indera mereka agar memberikan makna bagi lingkungan mereka (Robbins, 2001: 88). Persepsi pada intinya merupakan suatu interpretasi dari hasil panca indera dalam suatu objek walaupun hasilnya berbeda dan dalam keadaan sadar. Di sini objek yang dimaksud adalah remaja hamil diluar nikah, sehingga persepsi tokoh masyarakat yang sesuai dalam masalah ini sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat sekitar untuk memahami bagaimana hukum pernikahan tersebut serta apa tanggapan langsung dari tokoh masyarakat yang secara spontan dilakukan sesuai dengan hukum agama Islam dan kebudayaan timur sebagai bentuk sanksi moral. 2. Indikator Persepsi Menurut Walgito (1989: 54) ada beberapa hal yang di perlukan agar persepsi dapat disadari oleh individu yaitu: a. Adanya objek yang dipersepsikan. Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor stimulus dapat datang dari luar langsung mengenai alat indera (reseptor), dapat datang dari dalam yang langsung mengenai syaraf penerima (sensoris) yang bekerja sebagai reseptor. b. Alat indera atau reseptor. Yaitu merupakan alat untuk menerima stimulus, disamping itu harus ada pula syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang di terima reseptor ke pusat syaraf

4 21 yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Dan sebagai alat untuk mengadakan respon diperlukan syaraf motoris. c. Adanya perhatian. Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi terhadap sesuatu diperlukan adanya perhatian yang merupakan langkah pertama sebagai suatu kesiapan dalam mengadakan persepsi. Tanpa perhatian tidak akan terjadi persepi. Jadi indikator persepsi dapat disimpulkan dimana objek yang menimbulkan stimulus yaitu remaja hamil di luar nikah kemudian mengenai alat indera berupa mata, telinga, hidung, kulit, mulut, akal, dan hati yang diterima oleh tokoh masyarakat kemudian kemudian ke pusat syaraf yang dilakukan secara sadar sehingga menimbulkan sebuah perhatian yang terpusat pada remaja yang hamil di luar nikah tersebut. B. Proses terjadinya Persepsi Schermerhorn, dkk (1994: ) proses persepsi secara umum terbagi dalam 4 tahap, yaitu: 1. Perhatian dan Seleksi (Attention and Selection) Pemilihan informasi secara selektif hanya memberikan kesempatan pada proporsi yang kecil dari seluruh informasi yang ada. Proses seleksi ini berasal dari proses terkontrol, yaitu individu secara sadar memutuskan informasi mana yang akan diperhatikan dan mana yang akan diabaikan.

5 22 2. Organisasi (Organization) Pada tahap ini, seluruh informasi yang telah masuk seleksi pada tahap sebelumnya akan diorganisasikan. Adapun cara untuk mengorganisasi informasi secara efisien adalah schema. Schema adalah kerangka kognitif yang menggambarkan pengetahuan yang diorganisasi dengan pemberian konsep atau stimulus yang dibangun melalui pengalaman. 3. Interpretasi (Interpretation) Setelah perhatian digambarkan pada stimulus tertentu dan informasi telah diorganisasi, maka individu akan mencoba untuk memperoleh jawaban tentang makna dari informasi tersebut. Tahap ini sangat dipengaruhi oleh causal attribution, yaitu sebuah percobaan untuk menjelaskan mengapa sesuatu terjadi dengan seperti itu. 4. Pencarian Kembali (Retrieval) Informasi yang telah tersimpan dalam sebuah memori harus dicari kembali bila informasi tersebut digunakan. Individu akan lebih mudah mendapatkan kembali informasi yang telah tersimpan bila telah terskema dan terorganisir dengan baik. Secara sederhana, Goldstein (dalam Feldman, 2003: 101) memberikan gambaran terbentuknya persepsi. Gambar 2.2, Recognize The Letter R (Sumber: Goldstein, 1984 dalam Feldman, 2003: 101) Stimulus Sensasion Freature Detection Perception Integration High Level Analysis

6 23 Proses persepsi bermula dari diterimanya stimulus yang berasal dari lingkaran luar. Stimulus tersebut akan menghasilkan sensasi pada panca indera. Sensasi yang diterima oleh panca indera tersebut kemudian diteruskan menuju ke detektor bentuk. Pada detektor bentuk, sensasi dianalisis dengan tingkatan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Analisis ini dilakukan dengan lebih mendalam dan mendetail. Hasil analisis kemudian dikirim ke otak dan selanjutnya diintegrasikan untuk membentuk suatu persepsi yang utuh tentang stimulus tersebut. Jadi proses persepsi diawali dengan perhatian dan seleksi terhadap informasi yang ada yaitu remaja hamil di luar nikah, kemudian informasi yang telah terseleksi tersebut diorganisir agar tidak terjadi sebuah fitnah belaka atau informasi yang semu, kemudian mulailah tahap interpretasi, yaitu individu mencoba memahami makna informasi tersebut. Ketika individu membutuhkan informasi tersebut, maka dilakukan tahap pencarian kembali dari tokoh masyarakat ketika terjadi kembali remaja yang hamil di luar di Desa Genukwatu. C. Bentuk-bentuk Persepsi Menurut Walgito (2004: 118) bentuk-bentuk persepsi adalah sebagai berikut: 1. Persepsi melalui Indera Penglihatan Alat indera merupakan alat utama dalam individu mengadakan persepsi. Seseorang dapat melihat dengan matanya tetapi mata bukanlah

7 24 satu-satunya bagian hingga individu dapat mempersepsi apa yang dilihatnya, mata hanyalah merupakan salah satu alat atau bagian yang menerima stimulus, dan stimulus ini dilangsungkan oleh syaraf sensoris ke otak, hingga akhirnya individu dapat menyadari apa yang dilihat. Apabila seseorang melihat sesuatu objek maka stimulus yang mengenai mata bukanlah objeknya secara langsung, tetapi sinar yang dipantulkan oleh objek tersebut yang bekerja sebagai stimulus yang mengenai mata. Sinar yang mengenai mata mempunyai sifat gelombang, ada yang bergelombang pendek dan ada juga yang bergelombang panjang. Di samping itu sinar juga mempunyai sifat kekuatan atau intensitas gelombang yang bermacam-macam. Perbedaan dalam soal intensitas akan membawa perbedaan dalam soal terang tidaknya sinar yang diterima. Perbedaan panjang pendeknya gelombang akan membawa perbedaan dalam warna yang dilihat. Apabila seseorang melihat suatu benda, maka dari benda itu dapat dilihat bentuknya, jaraknya, warnanya, ukurannya, dan kadang-kadang geraknya. 2. Persepsi melalui Indera Pendengaran Orang dapat mendengar sesuatu dengan alat pendengaran, yaitu telinga. Telinga merupakan salah satu alat untuk dapat mengetahui sesuatu yang ada di sekitarnya. Telinga dapat dibagi atas beberapa bagian yang maisng-masing mempunyai fungsi atau tugas sendiri-sendiri, yaitu: a. Telinga bagian luar, yaitu merupakan bagian yang menerima stimulus dari luar.

8 25 b. Telinga bagian tengah, yaitu merupakan bagian yang meneruskan stimulus yang diterima oleh telinga bagian luar, jadi bagian ini merupakan transformer. c. Telinga bagian dalam, yaitu merupakan reseptor yang sensitif yang merupakan syaraf-syaraf penerima. Seperti halnya dalam penglihatan, dalam pendengaran individu dapat mendengar apa yang mengenai reseptor sebagai suatu respon terhadap stimulus tersebut. Kalau individu dapat menyadari apa yang didengar, maka dalam hal ini individu dapat mempersepsi apa yang didengar, dan terjadilah suatu pengamatan atau persepsi. 3. Persepsi melalui Indera Pencium Orang dapat mencium bau sesuatu melalui alat indera pencium yaitu hidung. Sel-sel penerima atau reseptor bau terletak dalam hidung sebelah dalam. Stimulusnya berwujud benda-benda yang bersifat khemis atau gas yang dapat menguap, dan mengenai alat-alat penerima yang ada dalam hidung, kemudian diteruskan oleh syaraf sensoris ke otak, dan sebagai respon dari stimulus tersebut orang dapat menyadari apa yang diciumnya yaitu bau yang diciumnya. 4. Persepsi melalui Indera Pengecap Indera pengecap terdapat di lidah. Stimulusnya merupakan benda cair. Zat cair itu mengenai ujung sel penerima yang terdapat pada lidah, yang kemudian dilangsungkan oleh syaraf sensoris ke otak, hingga akhirnya orang dapat menyadari atau mempersepsi tentang apa yang

9 26 dikecap itu. Mengenai rasa ini ada empat macam rasa pokok yaitu rasa pahit, manis, asin, asam. Masing-masing rasa ini mempunyai daerah penerima rasa sendiri-sendiri pada lidah. 5. Persepsi melalui Indera Peraba (Kulit) Indera ini dapat merasakan rasa sakit, rabaan, tekanan dan temperatur. Tetapi tidak semua bagian kulit dapat menerima rasa-rasa ini. Pada bagian-bagian tertentu saja yang dapat untuk menerima stimulusstimulus tertentu. Rasa-rasa tersebut di atas merupakan rasa-rasa kulit yang primer, sedangkan di samping itu masih terdapat variasi yang bermacammacam. Dalam hal tekanan atau rabaan, stimulusnya langsung mengenai bagian kulit bagian rabaan atau tekanan. Stimulus ini akan menimbulkan kesadaran akan lunak, keras, halus, kasar. Stimulus yang dapat menimbulkan rasa sakit dapat bersifat khemis maupun electrical dan sebangsanya yang pada pokoknya stimulus itu cukup kuat menimbulkan kerusakan pada kulit, dan hal ini menimbulkan rasa sakit. Bentuk persepsi pada intinya merupakan persepsi yang tidak hanya dilakukan oleh penglihatan saja, namun dengan alat indera secara lengkap agar menghasilkan suatu data yang maksimal dan sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan, dimana stimulus itu bersifat kuat maka hasil yang didapat agar lebih spesifik. Dan dalam hal ini stimulus yang dimaksud

10 27 adalah remaja hamil di luar nikah dan seseorang yang melihat kemudian memberikan persepsi adalah tokoh masyarakat. D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi Menurut Gibson, dkk (dalam Jenny, 2012), faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu Faktor Internal dan Faktor Eksternal. 1. Faktor internal yang mempengaruhi persepsi, yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu, yang mencakup beberapa hal antara lain : a. Fisiologis Informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya informasi yang diperoleh ini akan mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk memberikan arti terhadap lingkungan sekitarnya. Kapasitas indera untuk mempersepsi pada tiap orang berbeda-beda sehingga interpretasi terhadap lingkungan juga dapat berbeda. b. Perhatian Individu memerlukan sejumlah energi yang dikeluarkan untuk memperhatikan atau memfokuskan pada bentuk fisik dan fasilitas mental yang ada pada suatu objek. Energi tiap orang berbeda-beda sehingga perhatian seseorang terhadap objek juga berbeda dan hal ini akan mempengaruhi persepsi terhadap suatu objek.

11 28 c. Minat Persepsi terhadap suatu objek bervariasi tergantung pada seberapa banyak energi atau perceptual vigilance yang digerakkan untuk mempersepsi. Perceptual vigilance merupakan kecenderungan seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau dapat dikatakan sebagai minat. d. Kebutuhan yang Searah Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya seseorang individu mencari objek-objek atau pesan yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan dirinya. e. Pengalaman dan Ingatan Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada ingatan dalam arti sejauh mana seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian lampau untuk mengetahui suatu rangsang dalam pengertian luas. f. Suasana Hati Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang, mood ini menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada waktu yang dapat mempengaruhi bagaimana seseorang dalam menerima, berreaksi dan mengingat. Faktor internal pada intinya berupa fisiologis, perhatian, minat, kebutuhan searah, pengalaman, suasana hati seseorang yaitu tokoh masyarakat sangat mempengaruhi dalam terjadinya persepsi, karena hubungan akan hal ini sangat berkaitan erat, walaupun pada kenyataannya

12 29 semua juga tergantung objek (remaja hamil di luar nikah) dan tergantung energi yang digunakan tokoh masyarakat ketika melihat hal tersebut. 2. Faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi, merupakan karakteristik dari linkungan dan objek-objek yang terlibat didalamnya. Elemen-elemen tersebut dapat mengubah sudut pandang seseorang terhadap dunia sekitarnya dan mempengaruhi bagaimana seseoarang merasakannya atau menerimanya. Sementara itu faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi adalah : a. Ukuran dan Penempatan dari Objek atau Stimulus Faktor ini menyatakan bahwa semakin besarnya hubungan suatu objek, maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu objek individu akan mudah untuk perhatian pada gilirannya membentuk persepsi. b. Warna dari Objek-objek Objek-objek yang mempunyai cahaya lebih banyak, akan lebih mudah dipahami (to be perceived) dibandingkan dengan yang sedikit. c. Keunikan dan Kekontrasan Stimulus Stimulus luar yang penampilannya dengan latar belakang dan sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan individu yang lain akan banyak menarik perhatian.

13 30 d. Intensitas dan Kekuatan dari Stimulus Stimulus dari luar akan memberi makna lebih bila lebih sering diperhatikan dibandingkan dengan yang hanya sekali dilihat. Kekuatan dari stimulus merupakan daya dari suatu objek yang bisa mempengaruhi persepsi. e. Motion atau Gerakan Individu akan banyak memberikan perhatian terhadap objek yang memberikan gerakan dalam jangkauan pandangan dibandingkan objek yang diam. Faktor eksternal pada intinya sangat dipengaruhi oleh objek (remaja hamil di luar nikah) ketika gerakan dari objek (remaja hamil di luar nikah) tersebut kuat dan mempunyai kedekatan hubungan maka akan semakin mudah untuk dipahami daripada objek (remaja hamil di luar nikah) yang diam, karena objek-objek tersebut memiliki suatu cahaya yang lebih untuk lebih diperhatikan dengan melihat penampilan yang di luar sangkaan. E. Perspektif Islam tentang Persepsi 1. Telaah Teks Psikologi tentang Persepsi a. Sampel Teks Psikologi tentang Persepsi Branca, 1964; Woodworth dan Marquis, 1957 (dalam Walgito, 1991: 53) persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan. Penginderaan adalah merupakan suatu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat penerima yaitu alat indera. Namun proses tersebut tidak berhenti di situ saja, pada

14 31 umumnya stimulus tersebut diteruskan oleh syaraf ke otak sebagai pusat susunan syaraf, dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Menurut Desiderato (dalam Rakhmat, 1994: 51) menyatakan bahwa persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli indrawi (sensory stimuli). Persepsi didefinisikan sebagai suatu proses yang ditempuh individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indera mereka agar memberikan makna bagi lingkungan mereka (Robbins, 2001: 88). Persepsi pada intinya merupakan suatu interpretasi dari hasil panca indera dalam suatu objek walaupun hasilnya berbeda dan dalam keadaan sadar. Di sini objek yang dimaksud adalah remaja hamil diluar nikah, sehingga persepsi tokoh masyarakat yang sesuai dalam masalah ini sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat sekitar untuk memahami bagaimana hukum pernikahan tersebut serta apa tanggapan langsung dari tokoh masyarakat yang secara spontan dilakukan sesuai dengan hukum agama Islam dan kebudayaan timur sebagai bentuk sanksi moral.

15 32 b. Analisis Komponen Teks tentang Persepsi Tabel 2.1 Analisis Teks Komponen tentang Persepsi No Komponen Deskripsi 1. Aktor Tokoh masyarakat 2. Aktivitas Memberi pengetahuan, mengamati, menyimpulkan 3. Proses Seleksi, organisasi, interpretasi, pencarian kembali 4. Bentuk Penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, peraba, akal, hati 5. Faktor Internal: Fisiologis, perhatian, minat, kebutuhan searah, pengalaman, suasana hati. Eksternal: Ukuran dan penempatan, warna dari objek, keunikan stimulus, kekuatan stimulus, gerakan. 6. Objek Tokoh masyarakat dan remaja hamil di luar nikah 7. Tujuan (+) Kuat, sehat, soleh (-) Lemah, sakit, hasud 8. Standart Agama dan sosial Norma 9. Efek (+) Beriman, taubat, soleh (-) Cibiran masyarakat, sanksi moral, dosa

16 33 c. Pola Teks tentang Persepsi Gambar 2.3 Pola Teks tentang Persepsi Tokoh masyarakat Memberi pengetahuan, mengamati, menyimpulkan Seleksi, organisasi, interpretasi, pencarian kembali Tokoh masyarakat dan remaja hamil di luar nikah Internal: Fisiologis, perhatian, minat, kebutuhan searah, pengalaman, suasana hati. Eksternal: Ukuran dan penempatan, warna dari objek, keunikan stimulus, kekuatan stimulus, gerakan. Penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, peraba, akal, hati (+) Kuat, sehat, soleh (-) Lemah, sakit, hasud Agama dan sosial (+) Beriman, taubat, soleh (-) Cibiran masyarakat, sanksi moral, dosa

17 34 d. Mind Map (Peta Konsep) tentang Persepsi Gambar 2.4 Mind Map (Peta Konsep) tentang Persepsi Persepsi Aktor Aktivitas Proses Bentuk Faktor Objek Tujuan Standart norma Tokoh masyarakat Memberi pengetahuan Mengamati Menyimpulkan Seleksi Organisasi Interpretasi Pencarian kembali Penglihatan Pendengaran Penciuman Pengecap Peraba Akal Hati Internal Eksternal Tokoh masyarakat Remaja hamil di luar nikah (+) Kuat, sehat, soleh (-) Lemah, sakit, hasud Agama Sosial Fisiologis Perhatian Minat Kebutuhan searah Pengalaman Suasana hati Ukuran dan penempatan Warna dari objek Keunikan stimulus Kekuatan stimulus Gerakan Efek (+) Beriman, taubat, soleh (-) Cibiran masyarakat, sanksi moral, dosa

18 35 2. Telaah Teks Islam tentang Persepsi a. Sampel Teks Islam tentang Persepsi Menurut dalam kajian Islam, dalam persepsi itu bisa di lihat dari lafadznya bukan dari sebabnya kenapa remaja bisa hamil di luar nikah, sehingga orang yang berprasangka itu juga termasuk mendapat dosa. Dan maksud dari orang yang mendustakan agama disini adalah remaja yang hamil di luar nikah yaitu remaja yang melakukan perzinaan sampai mengakibatkan kehamilan. Firman Allah dalam Q.S Al-Hujurat ayat 12 (Depag, 2012: 517): Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purbasangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (Q.S Al-Hujurat: 12) b. Analisis Komponen Teks Islam tentang Persepsi Tabel 2.2 Analisis Komponen Teks Islam tentang Persepsi No Komponen Deskripsi 1. Aktor 2. Aktivitas.,,

19 36 3. Proses 4. Bentuk 5. Faktor Internal:.,,,,,,,,.,,,,,., Ekternal: 6. Objek 7. Tujuan Positif: Negatif:.,,,,.,.,, 8. Standart Norma : : ( ) 9. Efek Positif:.,, (,,, ) Negatif:.,,.,, 3. Inventarisasi dan Tabulasi Teks tentang Persepsi Tabel 2.3 Inventarisasi dan Tabulasi Teks tetang Persepsi No Term Kategori Teks Makna Substansi Psikologi 1. Aktor Tokoh Orangorang Tokoh masyarakat masyarakat yang beriman Sumber 2:97,2:26,2:62,2:7 6,2:178,2 :104,5:41,2:3,5:82, 49:12,dst Jml 450

20 37 2. Aktivitas 3. Proses Seleksi, organisasi, interpreta si, pencarian kembali 4. Bentuk Penglihatan, pendenga ran, penciuman, pengecap, peraba, akal, hati Memberi pengetahuan, mengamati, menyimpulkan Pengetahuan Perhatikanlah Purbasangka (kecuriga an) Sebenarbenarnya Memberi pengetahuan 40:83,7:1 87,27:42, 7:52,16:4 3,58:11,5 3:35,53:3 0,52:41,4 7:16,dst Mengamati 3:137,43: 25,37:73, 30:50,30: 42,29:20, 27:69,27: 51,27:28, 27:14,dst Menyimpulkan :12 1 Seleksi 1:1,86:16,86:15,71 :18,50:42,50:19,39 :20,37:7, 37:2,37:1,dst Catatan Organisasi 54:52,81: 10,45:29, 45:28,78: 29,69:19, 69:9,69:8,50:23,5: 95, dst. Sebabsebab Mencaricari Perhatikanlah Interpretasi 2:97,2:11 5,13:11,5 :78,6:4,5 1:22,21:1 0,3:152,8 :6,9:7,dst Pencarian kembali 3:7,4:34, 9:48,9:62,49:12 Penglihatan 3:137,43: 25,37:73, 30:50,30: 42,29:20, 27:69,27: 51,27:28, 27:14,dst Telinga Pendengaran 2:19,4:11 9,5:45,7: 179,7:19 5,17:46,1 8:11,18:5 7,22:46,4 1:5,dst

21 38 5. Faktor Internal: Fisiologis, perhatian, minat, kebutuhan searah, pengala man, suasana hati. Eksternal : Ukuran dan penempa tan, warna dari objek, keunikan stimulus, kekuatan stimulus, gerakan. Internal Hidung Penciuman 5:45,2:19 6,68:16 Katakanlah Pengecap 6:19,13:1 6,2:219,3 :154,39:3 8,6:56,6: 71,49:14, 6:91,17:2 8,dst Kulit Peraba 4:56,39:2 3,41:21,8 6:2,12:62,16:80,22 :20,35:13,38:44,41 :20,dst Akal Akal 5:58,93:7,72:4,65: 10,57:3,5 3:6,50:37,39:21,39 :18,36:68,dst Hati Hati 3:137,43: 25,37:73, 30:50,30: 42,29:20, 27:69,27: 51,27:28, 27:14,dst Purbasangka Fisiologis 49:12 1 (kecuriga an) Perhatian Perhatian 2:1,12:9, 23: Mengurangi Menghilangkan Minat 4:12,2:28 2,4:24,4: 40,4:46,4 :101,5:13,9:4,47:3 5,49:14, dst Kebutuhan searah 22:29,10 6:4,94:2, 88:7,39:3 8,35:34,3 3:33,27:6 2,24:43,2 4:33,dst Kejadian Pengalaman 10:102,3 9:6,50:6, 56:1,69:5,2:87,12:

22 39 64,36:68, 32:7,30;8,dst Perasaan Suasana hati 33:10,1;5,2:262,2: 263,2:26 4,4:148,9 :110,11:5,29: Objek Tokoh masyarakat, remaja hamil di luar nikah Ukuran Ukuran dan penempatan Takut Warna dari objek Mereka (remaja hamil di luar nikah) Sikap Eksternal Hukuman Orangorang yang beriman Perempu an yang Keunikan stimulus Kekuatan stimulus 5:48,7:14 3,15:19,1 5:21,20:1 21,23:18, 25:2,29:1,42:27,54 :49,dst 2:19,24:5 2,4:3,72: 13,6:137, 21:49,27: 10,28:32, 11:70,30: 28,dst 2:76,4:89,2:115,2: 19,63:4,2 :102,24:3 1,2:97,4: 46,60:10, dst 4:128,6:1 11,14:8,1 3:11,47:1,33:32,29 :10,2:61, 16:125,1 6:61,dst Gerakan 20:97,3:1 37,44:1,4 :25,40:3, 28:63,24: 22,24:8,2 4:2,8:14, dst Tokoh masyarakat Remaja hamil di luar 2:97,2:26,2:62,2:7 6,2:178,2 :104,5:41,2:3,5:82, 2:177,dst :3,24:2 2

23 40 7. Tujuan (+) Kuat, sehat, soleh (-) Lemah, sakit, hasud Positif: Negatif berzina dan lakilaki yang berzina nikah Kuat Kuat 16:92,28: 52 76,30:54, 2:115,7:1 55,23:41, 57:25,54: 43,53:5,5 1:1,dst Sehat Sehat 2:18,3:97 4,19:10,11 3:1 Soleh Soleh 47:2 1 Lemah Lemah 30:54,4: ,3:123, 2:282,68: 42,63:8,4 7:35,46:1 1,40:47,3 8:34,dst Sakit Sakit 5:6,2:196 22,113:1,44 :55,38:44,38:34,37 :145,37:8 9,26:80,2 4:61,dst Dengki Hasud 2: Standart Norma Agama dan sosial : Agama: Dan bertakwa lah kepada Allah Orangorang yang beriman Agama: Taqwa 2:282,5:2,2:189,2: 196,4:1,4 :131,33:3 7,8:1,5:4, 65:1,dst Beriman 2:97,2:26,2:62,2:7 6,2:178,2 :104,5:41,2:3,5:82, 2:177,dst Dosa Dosa 3:135,4:3 1,46:31,1 6:25,24:5 2,4:48,29 :12,6:120,40:11,40 :21,dst

24 41 9. Efek (+)Beriman, taubat, soleh. (-) Cibiran masyarakat, sanksi moral, dosa. : Positif: Negatif: Taubat Taubat 9:118,2:1 28,4:17,4 :18,9:104,9:117,2: 160,33:7 3,33:24,2 5:71,dst Dunia: Sosial: Hukuman Sanksi 20:97,3:1 37,44:1,4 :25,40:3, 28:63,24: 22,24:8,2 4:2,8:14, dst Beriman 1:1,17:1, 62:1,14:1,34:1,39: 1,16:1,49 :1,55:1,5 7:1,dst Taubat Taubat 9:118,2:1 28,4:17,4 :18,9:104,9:117,2: 160,33:7 3,33:24,2 5:71,dst Maha penyayang Orangorang sholeh Soleh 47:2 1 Menggun Cibiran 49:12 1 jingkan masyarakat Deralah Sanksi moral 24:1,24:2 2 Dosa Dosa 3:135,4:3 1,46:31,1 6:25,24:5 2,4:48,29 :12,6:120,40:11,40 :21,dst 153

25 42 4. Format Mind Map (Peta Konsep) Teks Islam tentang Persepsi Gambar 2.5 Format Mind Map (Peta Konsep) Teks Islam tentang Persepsi Aktor Aktivitas Proses Bentuk Faktor Internal Eksternal Persepsi Obyek Tujuan Positif Negatif Standart norma Efek Positif Negatif

26 43 5. Rumusan Konseptual Teks Islam tentang Persepsi a. Rumusan Global (Ijmali) Teks Islam tentang Persepsi Persepsi merupakan suatu tindakan seseorang yang ditandai dengan adanya aktivitas melalui beberapa proses yang dilakukan oleh panca indera sehingga mempunyai bentuk yang sesuai dengan faktor internal dan eksternal atas objek yang diteliti berdasarkan standart norma agama dan sosial dengan tujuan positif atau negatif yang kemudian menimbulkan efek positif dan negatif juga. b. Rumusan Partikular (Tafsili, Rinci) Teks Islam tentang Persepsi Persepsi merupakan suatu tindakan seseorang yaitu yang ditandai dengan adanya aktivitas,, melalui beberapa proses berupa,,, yang dilakukan oleh panca indera (,,,,,, ) sehingga mempunyai bentuk yang sesuai dengan faktor internal,,,,, dan eksternal,,,, atas objek dan yang diteliti berdasarkan standart norma agama ( ),,, dan sosial ( ) dengan tujuan positif,, atau negatif,, yang kemudian menimbulkan efek positif,, dan negatif,, juga.

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

Mata Kuliah Persepsi Bentuk Modul ke: Fakultas FDSK Mata Kuliah Persepsi Bentuk Pertemuan 1 PERSEPSI bagaimana orang melihat atau menginterpretasikan peristiwa, objek, serta manusia. Nina Maftukha S.Pd., M.Sn. Program Studi Desain

Lebih terperinci

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

Mata Kuliah Persepsi Bentuk Modul ke: Fakultas FDSK Mata Kuliah Persepsi Bentuk Pertemuan 1 PERSEPSI bagaimana orang melihat atau menginterpretasikan peristiwa, objek, serta manusia. Ali Ramadhan S.Sn.,M.Ds Program Studi Desain Produk

Lebih terperinci

PERSEPSI BENTUK. Persepsi Modul 1. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

PERSEPSI BENTUK. Persepsi Modul 1. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk PERSEPSI BENTUK Modul ke: Persepsi Modul 1 Fakultas Desain dan Seni Kreatif Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Abstract Persepsi dapat diartikan sebagai bagaimana

Lebih terperinci

01FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

01FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Modul ke: Persepsi Bentuk Fakultas 01FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Denta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Fadila & Ridho (2013:6), Perilaku Konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk

Lebih terperinci

SENSASI SENSAS dan PERSEPSI PERSE 4/2/

SENSASI SENSAS dan PERSEPSI PERSE 4/2/ SENSASI dan PERSEPSI 4/2/2015 1 SENSASI =PENGAMATAN (PENGINDERAAN) 4/2/2015 2 A. PENGERTIAN PENGAMATAN MANUSIA PENGAMATAN REALITAS (DUNIA OBJEKTIF) 4/2/2015 3 PENGAMATAN Pengamatan / penginderaan : proses

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Konsumen Menurut Dewi (2013:1), konsumen adalah seseorang yang menggunakan produk dan atau jasa yang dipasarkan. Sedangkan kepuasan konsumen adalah sejauh mana harapan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. keberadaan objek, hubungan, dan kejadian yang diperoleh atas kepemilikkanindera,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. keberadaan objek, hubungan, dan kejadian yang diperoleh atas kepemilikkanindera, BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Persepsi 2.1.1. Definisi Persepsi Menurut Chaplin (2008) persepsi adalah proses atau hasil menjadi paham atas keberadaan objek, hubungan, dan kejadian yang diperoleh atas kepemilikkanindera,

Lebih terperinci

BAB IX. Hubungan Antara Proses Penginderaan dan Persepsi

BAB IX. Hubungan Antara Proses Penginderaan dan Persepsi BAB IX Hubungan Antara Proses Penginderaan dan Persepsi A. PENGINDERAAN Penginderaan adalah proses penerimaan stimulus oleh individu melalui alat penerima, yaitu alat indera yang terdiri dari indera penglihatan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. PERSEPSI 1. Pengertian Persepsi Slameto (2010) mengemukakan bahwa persepsi merupakan suatu proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persepsi Siswa 1. Pengertian Persepsi Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu suatu stimulus yang diterima oleh individu melalui alat reseptor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 Definisi Perilaku Konsumen Menurut American Marketing Association (Peter dan Olson, 2013:6), perilaku konsumen sebagai dinamika interaksi antara pengaruh

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE 5 dan 6

PERTEMUAN KE 5 dan 6 PERTEMUAN KE 5 dan 6 Aprilia_tinalidyasari@uny.ac.id PERSEPSI Dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu, Dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi 2.1.1 Pengertian Persepsi Menurut Kotler (2002:198), persepsi adalah proses yang digunakan oleh seorang individu untuk memilih, mengorganisasi dan menginterpretasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi 2.1.1 Pengertian Persepsi Ada beberapa pengertian persepsi menurut para ahli, yaitu: Persepsi menurut Pride dan Ferrel dalam Fadila dan Lestari (2013:45), persepsi

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Komunikasi. Modul ke: 06FIKOM PERSEPSI. Fakultas. Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM

Pengantar Ilmu Komunikasi. Modul ke: 06FIKOM PERSEPSI. Fakultas. Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM Modul ke: Pengantar Ilmu Komunikasi PERSEPSI Fakultas 06FIKOM Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM PERSEPSI? Kata persepsi seringkali diucapkan dalam proses komunikasi sehari-hari. Ada

Lebih terperinci

Pengantar Psikologi Fungsi-Fungsi Psikis. Dosen Meistra Budiasa, S.Ikom, MA

Pengantar Psikologi Fungsi-Fungsi Psikis. Dosen Meistra Budiasa, S.Ikom, MA Pengantar Psikologi Fungsi-Fungsi Psikis Dosen Meistra Budiasa, S.Ikom, MA Persepsi Objek-objek sekitar kita, kita tangkap melalui alat-alat indra dan diproyeksikan pada bagian tertentu di otak sehingga

Lebih terperinci

PERSEPSI INTI KOMUNIKASI. Rizqie Auliana

PERSEPSI INTI KOMUNIKASI. Rizqie Auliana PERSEPSI INTI KOMUNIKASI Rizqie Auliana rizqie_auliana@uny.ac.id Pengertian Persepsi atau perception adl hal sederhana dari getaran apapun dari pikiran sehat kita. Persepsi sebagai proses yang memungkinkan

Lebih terperinci

Otak melakukan Integrasi (penggabungan), rekognisi, reorganisasi & interpretasi informasi sensoris yg lebih kompleks Makna

Otak melakukan Integrasi (penggabungan), rekognisi, reorganisasi & interpretasi informasi sensoris yg lebih kompleks Makna SENSASI PERSEPSI Dita Rachmayani., S.Psi., M.A PROSES Sensasi Transduksi Persepsi Tanggapan Proses pendeteksian hadirnya stimuli Sederhana/perasaan/- kesan yg timbul sebagai akibat Perangsangan suatu reseptor

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Persepsi 2.1.1 Definisi Persepsi Dalam Kamus Lengkap Psikologi, memaparkan bahwa persepsi adalah: (1) proses mengetahui atau mengenali objek dan kejadian objektif dengan bantuan

Lebih terperinci

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

Mata Kuliah Persepsi Bentuk Modul ke: Mata Kuliah Persepsi Bentuk Pertemuan 2 Fakultas FDSK Nina Maftukha, S.Pd., M.Sn. Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Apakah sensasi = persepsi? Apakah sensasi = persepsi? Sensasi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. nikah, baik berupa persepsi tokoh masyarakat, proses sebelum tokoh

BAB V PENUTUP. nikah, baik berupa persepsi tokoh masyarakat, proses sebelum tokoh BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pemaparan data di atas, peneliti dapat mengambil suatu kesimpulan tentang persepsi tokoh masyarakat tentang remaja hamil di luar nikah, baik berupa persepsi tokoh

Lebih terperinci

PERSEPSI BENTUK. Persepsi, Lanjutan Modul 2. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

PERSEPSI BENTUK. Persepsi, Lanjutan Modul 2. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk PERSEPSI BENTUK Modul ke: Persepsi, Lanjutan Modul 2 Fakultas Desain dan Seni Kreatif Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Abstract Istilah persepsi sering disamakan

Lebih terperinci

02FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

02FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Modul ke: Persepsi Bentuk Fakultas 02FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Denta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Persepsi Konsumen Persepsi adalah suatu proses memilih, mengatur dan menginterpretasikan informasi mengenai suatu produk barang atau jasa oleh konsumen. Persepsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi 2.1.1 Pengertian Persepsi Persepsi setiap orang terhadap suatu objek berbeda-beda. Hal ini sudah sering sekali kita dengar dalam kehidupan umum. Seorang individu dalam

Lebih terperinci

PENGINDERAAN & PERSEPSI

PENGINDERAAN & PERSEPSI P S I K O L O G I K O G N I T I F PENGINDERAAN & PERSEPSI Ursa Majorsy 2 nd meeting 1 Menjelaskan bagaimana manusia memperoleh informasi dari lingkungan Menjelaskan tahap-tahap pemrosesan informasi Persepsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hasil Belajar Matematika Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah dilakukan proses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran

Lebih terperinci

Psikologi Komunikasi

Psikologi Komunikasi MODUL PERKULIAHAN Psikologi Komunikasi Proses Komunikasi Intra Personal I Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ilmu Markom & 85006 Wulansari Budiastuti,S.T.,M.Si. Komunikasi

Lebih terperinci

Kelompok 3. Edwin septian yusuf ( ) Iva marviana s ( ) Sindy ( ) Roxanne ( ) Reza

Kelompok 3. Edwin septian yusuf ( ) Iva marviana s ( ) Sindy ( ) Roxanne ( ) Reza Kelompok 3 Edwin septian yusuf (625090208) Iva marviana s (625100188) Sindy (625090139) Roxanne (625102002) Reza PERSEPSI Persepsi Perngertian persepsi : Proses diterimanya rangsang(objek,kualitas,hubungan

Lebih terperinci

Pertemuan 6 20 April 2013

Pertemuan 6 20 April 2013 Pertemuan 6 20 April 2013 PERSEPSI Proses penerimaan dan pengolahan informasi dalam diri individu dimulai dari proses penerimaan informasi yang paling awal, yaitu sensasi, kemudian diikuti dengan proses

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing 2.1.1 Pengertian Marketing Kita dapat membedakan antara definisi pemasaran secara sosial dan secara manajerial. Definisi sosial menunjukan peran yang dimainkan oleh

Lebih terperinci

BAB II TANJAUAN PUSTAKA. merupakan tafsiran dari stimulus yang telah ada di dalam otak.

BAB II TANJAUAN PUSTAKA. merupakan tafsiran dari stimulus yang telah ada di dalam otak. BAB II TANJAUAN PUSTAKA A. Persepsi 1. Definisi Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubunganhubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan (Rakhmat, 2001:51).

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. penelitian yang telah diuraikan dalam Bab II, maka diperoleh hal-hal sebagai

BAB V PEMBAHASAN. penelitian yang telah diuraikan dalam Bab II, maka diperoleh hal-hal sebagai BAB V PEMBAHASAN Berdasarkan data dan analisis data yang diperoleh serta temuan-temuan penelitian yang telah diuraikan dalam Bab II, maka diperoleh hal-hal sebagai berikut: a. Persepsi dan Permahaman Siswa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum Persepsi 2.1.1. Pengertian Persepsi Dalam Kamus Psikologi dijelaskan bahwa perception berarti persepsi, penglihatan, tanggapan, yaitu proses dimana seseorang menjadi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perumahan Kota Modern , tentunya tidak bisa lepas dari berbagai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perumahan Kota Modern , tentunya tidak bisa lepas dari berbagai BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Pemilihan media baru dalam dunia pendidikan di kalangan remaja di perumahan Kota Modern 2014-2015, tentunya tidak bisa lepas dari berbagai alasan rasional yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hlm, Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak Jilid II, Erlangga, Jakarta, 1998, hlm. 7

BAB I PENDAHULUAN. hlm, Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak Jilid II, Erlangga, Jakarta, 1998, hlm. 7 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum pendidikan dapat di artikan sebagai usaha membina kepribadiannya sesuai dengan nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Hal ini sesuai peranan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa seperti sekarang ini pendidikan merupakan suatu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa seperti sekarang ini pendidikan merupakan suatu kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa seperti sekarang ini pendidikan merupakan suatu kebutuhan primer, dimana dalam memasuki era globalisasi seperti sekarang ini pendidikan sangatlah penting peranannya.

Lebih terperinci

SENSASI PENDENGARAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum I yang dibina oleh Ibu Dyah Sulistyorini, M, Psi. Oleh

SENSASI PENDENGARAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum I yang dibina oleh Ibu Dyah Sulistyorini, M, Psi. Oleh SENSASI PENDENGARAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum I yang dibina oleh Ibu Dyah Sulistyorini, M, Psi Oleh Diar Arsyianti ( 406112402734) Universitas Negeri Malang Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

Sensasi persepsi perhatian - berpikir - mengambil keputusan - memori motivasi

Sensasi persepsi perhatian - berpikir - mengambil keputusan - memori motivasi Proses Kognitif Proses kognitif dalam diri manusia terdiri dari : Sensasi persepsi perhatian - berpikir - mengambil keputusan - memori motivasi 1. Sensasi - Tahap paling awal dalam penerimaan informasi

Lebih terperinci

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Komunikasi Intra Personal. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Komunikasi Intra Personal. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation PSIKOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: Komunikasi Intra Personal Fakultas Ilmu Komunikasi Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom Program Studi Public Relation www.mercubuana.ac.id Definisi: Komunikasi Intrapersonal Komunikasi

Lebih terperinci

Muhammad Irawan Saputra, S.I.Kom., M.I.Kom

Muhammad Irawan Saputra, S.I.Kom., M.I.Kom Muhammad Irawan Saputra, S.I.Kom., M.I.Kom Persepsi Ilmuwan abad 19 percaya apa yang kita lihat adalah kenyataan Mendapat tantangan dari ilmuwan sekarang yaitu pikiran kita mempengaruhi apa yang kita lihat

Lebih terperinci

PERSEPSI, SIKAP dan NILAI

PERSEPSI, SIKAP dan NILAI PERSEPSI, SIKAP dan NILAI Oleh kelompok II : Fabiana Dwi W / 115030201111079 Devi Herdiana / 11502030200111127 Vina Adila / 115030200111066 Ratih Kusuma Dewi / 115030200111060 Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

Perilaku Konsumen. Pengantar. Hikmah Ubaidillah, M.IKom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Marketing Communication

Perilaku Konsumen. Pengantar. Hikmah Ubaidillah, M.IKom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Marketing Communication Modul ke: Perilaku Konsumen Pengantar Fakultas Ilmu Komunikasi Hikmah Ubaidillah, M.IKom Program Studi Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Persepsi Proses dimana individu memilih, mengatur dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEGIATAN KEAGAMAAN REMAJA IPNU-IPPNU RANTING DESA PECAKARAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEGIATAN KEAGAMAAN REMAJA IPNU-IPPNU RANTING DESA PECAKARAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEGIATAN KEAGAMAAN REMAJA IPNU-IPPNU RANTING DESA PECAKARAN Pada bab ini, penulis akan menganalisis persepsi masyarakat terhadap kegiatan keagamaan

Lebih terperinci

KOMUNIKASI INTRAPERSONAL

KOMUNIKASI INTRAPERSONAL Modul ke: 2 KOMUNIKASI INTRAPERSONAL SENSASI DAN PERSEPSI Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Muhamad Rosit, M.Si. Program Studi Bab ini akan menguraikan bagaimana orang menerima informasi, mengolahnya,

Lebih terperinci

ANALISIS PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMANFAATAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS X IPA DI SMA NEGERI SE-KOTA JAMBI SKRIPSI

ANALISIS PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMANFAATAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS X IPA DI SMA NEGERI SE-KOTA JAMBI SKRIPSI ANALISIS PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMANFAATAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS X IPA DI SMA NEGERI SE-KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH WENNI ROSALINA A1C409028 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. perception berasal dari bahasa latin perceptio, dari percipere, yang

BAB II LANDASAN TEORITIS. perception berasal dari bahasa latin perceptio, dari percipere, yang BAB II LANDASAN TEORITIS A. Persepsi Secara etimologi, persepsi atau dalam bahasa inggris perception berasal dari bahasa latin perceptio, dari percipere, yang artimya menerima atau mengambil. 1 Sedangkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi Dalam kehidupan sehari-hari ada sebuah proses dimana saat individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani sebagai bagian integral dari proses pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani sebagai bagian integral dari proses pendidikan secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani sebagai bagian integral dari proses pendidikan secara keseluruhan. Karena dengan pendidikan jasmani dapat mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) 1. Pengertian BPJS Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1. Iklan Dalam Proses Komunikasi Komunikasi merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan dengan pesan dan media tertentu, termasuk halnya kegiatan iklan.

Lebih terperinci

Ellen Prima, S.Psi., M.A.

Ellen Prima, S.Psi., M.A. Modul ke: Mekanisme - Mekanisme Persepsi Fakultas PSIKOLOGI Ellen Prima, S.Psi., M.A. Program Studi PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id Pengantar Menurut kamus besar kata mekanisme dapat diartikan sebagai cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Hizbut Tahrir) menjadi sebuah fenomena di tengah-tengah masyarakat. Taqiyyudin An Nabhani, seorang ulama asal palestina.

BAB I PENDAHULUAN. (Hizbut Tahrir) menjadi sebuah fenomena di tengah-tengah masyarakat. Taqiyyudin An Nabhani, seorang ulama asal palestina. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Pada akhir tahun belakangan ini salah satu organisasi Transnasional (Hizbut Tahrir) menjadi sebuah fenomena di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Pasalnya hal

Lebih terperinci

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Komunikasi Intra Personal. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Komunikasi Intra Personal. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation PSIKOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: 02 Komunikasi Intra Personal Fakultas Ilmu Komunikasi Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom Program Studi Public Relation www.mercubuana.ac.id Definisi: Komunikasi intrapersonal

Lebih terperinci

BAB VII. Fungsi Indera Pengecap

BAB VII. Fungsi Indera Pengecap BAB VII Fungsi Indera Pengecap A. PENDAHULUAN Indera pengecap sangat erhubungan erat dengan indera penciuman. Jika indera penciuman mengalami gangguan, misalnya karena menderita influenza, maka indera

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2 SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2 1. Bagian mata yang berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam mata adalah... Pupil

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan

BAB II KAJIAN TEORI. dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan 6 BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Pernikahan 2.1.1. Pengertian Pernikahan Pernikahan merupakan suatu istilah yang tiap hari didengar atau dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan adalah nikah,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. beberapa kelompok wanita selama masa reproduksinya. Indikator Anak Lahir Hidup

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. beberapa kelompok wanita selama masa reproduksinya. Indikator Anak Lahir Hidup BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anak Lahir 2.1.1 Definisi Anak Lahir Anak lahir hidup adalah banyaknya kelahiran hidup dari sekelompok atau beberapa kelompok wanita selama masa reproduksinya. Indikator Anak

Lebih terperinci

Sifat Sensoris (Sensory Properties)

Sifat Sensoris (Sensory Properties) Analisis Sifat Sensoris Bahan Pangan By. Jaya Mahar Maligan Laboratorium Nutrisi Pangan dan Hasil Pertanian Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Jurusan Teknologi Hasil Pertanian FTP - UB 2016 Sifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menarik dalam kajian sebuah ilmu pengetahuan terutama ilmu psikologi, tapi

BAB I PENDAHULUAN. menarik dalam kajian sebuah ilmu pengetahuan terutama ilmu psikologi, tapi BAB I PENDAHULUAN A. Fenomena Fenomena hamil di luar nikah menjadi sebuah pembahasan yang menarik dalam kajian sebuah ilmu pengetahuan terutama ilmu psikologi, tapi hal ini menjadi sesuatu yang biasa di

Lebih terperinci

INTERAKSI MANUSIA & KOMPUTER

INTERAKSI MANUSIA & KOMPUTER INTERAKSI MANUSIA & KOMPUTER MATERI DAN REFERENSI Mata Kuliah Interaksi Manusia dan Komputer ini menerangkan tentang dasar-dasar interaksi manusia dengan komputer, sehingga mahasiswa nantinya akan mampu

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN MASA BAYI

PERKEMBANGAN MASA BAYI PERKEMBANGAN MASA BAYI Tahap Masa Bayi Neonatal (0 atau baru Lahir-2 minggu Bayi (2 minggu- 2 tahun) TUGAS PERKEMBANGAN MASA BAYI Belajar makan makanan padat Belajar berjalan Belajar bicara Belajar menguasai

Lebih terperinci

Perilaku dan Proses Mental

Perilaku dan Proses Mental MODUL PERKULIAHAN Perilaku dan Proses Mental Modul Sensasi dan Persepsi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 02 61093 (A21616AA) Abstract Penjelasan tentang Sensasi

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : PSIKOLOGI UMUM 2 KODE MATAKULIAH / SKS = IT / 3 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : PSIKOLOGI UMUM 2 KODE MATAKULIAH / SKS = IT / 3 SKS TIU : Agar mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan proses persepsi, motivasi, dan emosi, belajar, ingatan, berpikir, tidur dan mimpi Sub dan Sasaran Belajar 1 Persepsi A. Pengertian Sensasi dan Persepsi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. Berdasarkan data yang telah disajikan berkenan dengan persepsi psikolog

BAB IV ANALISIS. Berdasarkan data yang telah disajikan berkenan dengan persepsi psikolog BAB IV ANALISIS Berdasarkan data yang telah disajikan berkenan dengan persepsi psikolog terhadap Praktik Ruqyah Syar iyyah Di Kalimantan Selatan, berikut peneliti memberikan analisis terhadap apa yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komunikasi adalah studi tentang bagaimana cara manusia berkomunikasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komunikasi adalah studi tentang bagaimana cara manusia berkomunikasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar atau Umum 2.1.1 Psikologi Komunikasi Komunikasi adalah studi tentang bagaimana cara manusia berkomunikasi satu sama lain. Komunikasi merupakan suatu aktivitas yang

Lebih terperinci

Aspek Interaksi Manusia dan Komputer

Aspek Interaksi Manusia dan Komputer HUMAN Manusia merasakan dunia nyata dengan menggunakan piranti yang lazim dikenal dengan panca indera -mata, telinga, hidung, lidah dan kulit- sehingga lewat komponen inilah kita dapat membuat model manusia

Lebih terperinci

1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan

1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan PANCA INDERA Pengelihatan 1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan (tembus cahaya) yang disebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dikeluarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dikeluarkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. UU Nomor 29 Tahun 2004 UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dikeluarkan pemerintah Tanggal 6 Oktober Tahun 2004. Undang-undang ini menyebutkan bahwa penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Garam Beryodium Garam beryodium adalah suatu inovasi yang ditawarkan kepada konsumen atau setiap keluarga untuk mencegah kekurangan yodium sebagai upaya jangka panjang (Depkes

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang. dalam pembangunan bangsa dan karakter.

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang. dalam pembangunan bangsa dan karakter. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional sebagai salah satu sektor pembangunan nasional dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Melalui persepsi manusia terus-menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Melalui persepsi manusia terus-menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Persepsi Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak. Melalui persepsi manusia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Schiffman dan Kanuk dalam Sumarwan (2004:25) Perilaku konsumen dapat diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Kerja 1. Pengertian Kepuasan Kerja Sutrisno (dalam Anoraga, 2009) Kepuasan kerja pada dasarnya adalah security feeling (rasa aman) dan mempunya segi-segi, yaitu : 1.)

Lebih terperinci

SPEAK IN SUCH A WAY THAT OTHERS LOVE TO LISTEN TO YOU. LISTEN IN SUCH A WAY THAT OTHERS LOVE TO SPEAK TO YOU -Anonymous

SPEAK IN SUCH A WAY THAT OTHERS LOVE TO LISTEN TO YOU. LISTEN IN SUCH A WAY THAT OTHERS LOVE TO SPEAK TO YOU -Anonymous SPEAK IN SUCH A WAY THAT OTHERS LOVE TO LISTEN TO YOU LISTEN IN SUCH A WAY THAT OTHERS LOVE TO SPEAK TO YOU -Anonymous Persepsi: inti komunikasi QUIZ 1. Apa yang Anda ketahui tentang persepsi? jelaskan

Lebih terperinci

PERSEPSI KELOMPOK 4. Febrianto Amelia Sheren Shelly Meilisa

PERSEPSI KELOMPOK 4. Febrianto Amelia Sheren Shelly Meilisa PERSEPSI KELOMPOK 4 Febrianto Amelia Sheren Shelly Meilisa Pengamatan Dunia Nyata Persepsi kita terhadap dunia nyata merupakan olahan smua informasi yang di terima oleh inderaindera yang dipengaruhi oleh

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN UPT PENDIDIKAN KECAMATAN GEBOG DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH 2012 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persepsi Tentang Tuhan 1. Pengertian Persepsi Objek yang dipersepsi dalam penelitian ini adalah Tuhan, karenanya sebelum menjelaskan apa itu persepsi tentang Tuhan, pada bagian

Lebih terperinci

D.Persepsi Kedalaman ( Depth Perception )

D.Persepsi Kedalaman ( Depth Perception ) D.Persepsi Kedalaman ( Depth Perceptin ) Persepsi kedalaman merupakan kemampuan indera penglihatan untuk mengindera ruang. Akan tetapi ruang berdimensi tiga, sedang kan penginderaan visual kita hanya berdimensi

Lebih terperinci

Pokok Bahasan 5a PENGAMATAN

Pokok Bahasan 5a PENGAMATAN Pokok Bahasan 5a PENGAMATAN Prof. Drs. Dakir Prof. Dra. Sri Rumini Dr. Edi Purwanto Dra. Purwandari, M.Si Dra. Tin Suharmini, M.Si Yulia Ayriza, M.Si, Ph.D (yulia_ayriza@uny.ac.id) Pengamatan Pengertian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1. Pengertian Persepsi Menurut kamus Bahasa Indonesia, persepsi adalah tanggapan, penerimaan langsung dari suatu serapan, atau merupakan proses seseorang mengetahui beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obat merupakan unsur yang sangat penting dalam upaya penyelenggaraan kesehatan. Sebagian besar intervensi medik menggunakan obat, oleh karena itu diperlukan obat tersedia

Lebih terperinci

INDERA PENCIUMAN. a. Concha superior b. Concha medialis c. Concha inferior d. Septum nasi (sekat hidung)

INDERA PENCIUMAN. a. Concha superior b. Concha medialis c. Concha inferior d. Septum nasi (sekat hidung) INDERA PENCIUMAN Indera penciuman adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan sekitar melalui aroma yang dihasilkan. Seseorang mampu dengan mudah mengenali makanan yang sudah busuk dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata persepsi berasal dari kata perception yang berarti pengalaman,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata persepsi berasal dari kata perception yang berarti pengalaman, 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Persepsi Kata persepsi berasal dari kata perception yang berarti pengalaman, pengamatan, rangsangan, dan penginderaan. Persepsi adalah pengalaman tentang objek,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Alasan Pemilihan Teori Dalam penelitian ini, teori yang digunakan adalah teori kualitas pelayanan dari Zeithaml, Parasuraman and Berry (1990). Peneliti menggunakan ini karena

Lebih terperinci

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-4

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-4 Penempatan School of Communication Pegawai & Business Inspiring Creative Innovation Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-4 PERSEPSI Persepsi adalah suatu proses pengorganisasian dan

Lebih terperinci

Persepsi merupakan sebuah proses memilah, mengorganisir, dan menginterpretasikan berbagai informasi dan mengolahnya agar kita dapat mendapatkan

Persepsi merupakan sebuah proses memilah, mengorganisir, dan menginterpretasikan berbagai informasi dan mengolahnya agar kita dapat mendapatkan PERSEPSI Persepsi merupakan sebuah proses memilah, mengorganisir, dan menginterpretasikan berbagai informasi dan mengolahnya agar kita dapat mendapatkan pandangan tentang dunia yang sebenarnya (Gamble&Gamble)

Lebih terperinci

PERSEPSI SISWA SMAN I LANGGUDU TERHADAP JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) SYUKURMAN, M.Pd

PERSEPSI SISWA SMAN I LANGGUDU TERHADAP JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) SYUKURMAN, M.Pd 1 PERSEPSI SISWA SMAN I LANGGUDU TERHADAP JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) SYUKURMAN, M.Pd Persepsi adalah proses seseorang dalam memahami dan memeberikan makna terhadap sesuatu berdasarkan hasil

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai sikap, dan terakhir akan dibahas teori-teori mengenai lingkungan

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai sikap, dan terakhir akan dibahas teori-teori mengenai lingkungan BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi uraian dari beberapa teori tentang persepsi, sikap, dan lingkungan belajar yang menjadi dasar dalam penelitian ini. Pertama-tama akan dibahas teori-teori tentang persepsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karena melalui alat inderalah kita dapat merasakan semua hal yang terjadi pada fisik kita.

BAB I PENDAHULUAN. Karena melalui alat inderalah kita dapat merasakan semua hal yang terjadi pada fisik kita. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam mengisi aktivitas keseharian, Alat indera memiliki peranan yang sangat penting. Karena melalui alat inderalah kita dapat merasakan semua hal yang terjadi pada

Lebih terperinci

KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA MENGENAI PERAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA MENGENAI PERAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF 74 KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA MENGENAI PERAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF Hadi Heriawan 1, Iwa Kuntadi 2, Haryadi 3 Departemen Pendidikan Teknik

Lebih terperinci

ANALISIS PERSEPSI PELAJAR TINGKAT MENENGAH PADA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

ANALISIS PERSEPSI PELAJAR TINGKAT MENENGAH PADA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS ANALISIS PERSEPSI PELAJAR TINGKAT MENENGAH PADA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS Rofiq Faudy Akbar STAIN Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. rofiqfa@gmail.com Abstrak Persepsi adalah pandangan secara

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. persepsi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 1167) kata

BAB II KAJIAN TEORI. persepsi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 1167) kata 9 BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Persepsi Siswa a. Pengertian Persepsi Terdapat beberapa rumusan yang memberikan pengertian mengenai persepsi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 1167)

Lebih terperinci

ISLAM DAN TOLERANSI. ABDUL RACHMAN, S.S., M.Pd.I. Modul ke: Fakultas TEKNIK. Program Studi Teknik Industri.

ISLAM DAN TOLERANSI. ABDUL RACHMAN, S.S., M.Pd.I. Modul ke: Fakultas TEKNIK. Program Studi Teknik Industri. Modul ke: ISLAM DAN TOLERANSI Fakultas TEKNIK ABDUL RACHMAN, S.S., M.Pd.I Program Studi Teknik Industri www.mercubuana.ac.id Masjid Al-Aqsa, sebuah nama masjid bersejarah di Kudus, Jawa Tengah memang kurang

Lebih terperinci

UKHUWAH ISLAMIYYAH Oleh : Agus Gustiwang Saputra

UKHUWAH ISLAMIYYAH Oleh : Agus Gustiwang Saputra UKHUWAH ISLAMIYYAH Oleh : Agus Gustiwang Saputra Hukum Ukhuwah Islamiyyah (Persaudaan sesama muslim) adalah : WAJIB dan TAFARRUQ (berpecah belah) adalah HARAM. Allah berfirman : Sesungguhnya orang-orang

Lebih terperinci

Psikologi Pendidikan BBM 8 SETIAWATI PPB-FIP-UPI. next

Psikologi Pendidikan BBM 8 SETIAWATI PPB-FIP-UPI. next Psikologi Pendidikan BBM 8 OLEH : SETIAWATI PPB-FIP-UPI next FAKTOR-FAKTOR NON INTELEKTUAL YANG MEMPENGARUHI PEMBELAJARAN 2 FISIK DAN KESEHATAN, KEMATANGAN SERTA DORONGAN BERPRESTASI next 1.Fisik dan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Budaya berkenaan dengan cara manusia hidup. Manusia belajar berpikir,

BAB I PENDAHULUAN. Budaya berkenaan dengan cara manusia hidup. Manusia belajar berpikir, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya berkenaan dengan cara manusia hidup. Manusia belajar berpikir, merasa, mempercayai dan mengusahakan apa yang patut menurut budayanya. Bahasa, persahabatan, kebiasaan

Lebih terperinci

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra CREATIVE THINKING MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra HIDUNG Hidung merupakan panca indera manusia yang sangat penting untuk mengenali bau dan juga untuk bernafas. Bagian-Bagian Hidung Dan Fungsinya

Lebih terperinci

FAKTOR MANUSIA (2) (LANJUTAN) DOSEN. UTAMI DEWI WIDIANTI

FAKTOR MANUSIA (2) (LANJUTAN) DOSEN. UTAMI DEWI WIDIANTI FAKTOR MANUSIA (2) (LANJUTAN) DOSEN. UTAMI DEWI WIDIANTI PANCA INDERA (1) A. Indera Penglihatan, atau mata merupakan salah satu panca indera manusia yang paling berharga. Mata manusia terutama digunakan

Lebih terperinci