BAB 2 LANDASAN TEORI. Komunikasi adalah studi tentang bagaimana cara manusia berkomunikasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI. Komunikasi adalah studi tentang bagaimana cara manusia berkomunikasi"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar atau Umum Psikologi Komunikasi Komunikasi adalah studi tentang bagaimana cara manusia berkomunikasi satu sama lain. Komunikasi merupakan suatu aktivitas yang penting dalam kehidupan manusia karena manusia adalah makhluk sosial. Dimana manusia tidak dapat hidup sendiri dan memerlukan komunikasi untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Komunikasi tersebut mencakup bahasa lisan dan tulisan. Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin yaitu communis yang berarti sama. Communico, communication, atau communicare yang berarti membuat sama (to make common). (Mulyana,2008: 46). Menurut Rakhmat (2012: 7) Komunikasi merupakan suatu hal yang penting bagi pertumbuhan kepribadian manusia. Dance mendefinisikan komunikasi sebagai suatu usaha untuk menimbulkan respon melalui lambang-lambang verbal. Karena kurangnya komunikasi akan menghambat perkembangan kepribadian manusia. Psikologi menganalis seluruh komponen dalam suatu proses komunikasi. Psikologi meneliti pengalaman dan kesadaran manusia. Psikologi mencoba menyimpulkan kesadaran yang menyebabkan terjadinya perilaku manusia dan mengarahkan perhatiannya pada perilaku manusia. Psikologi komunikasi melihat bagaimana respon yang terjadi pada masa lalu dan dapat mermalkan respon yang akan terjadi pada masa yg akan datang. 9

2 10 Dalam buku psikologi komunikasi (Rakhmat: 2012: 9) mengartikan pengertian komunikasi sebagai berikut: 1. penerimaan sinyal atau penyampaian pesan oleh organisme 2. penyampaian gelombang suara atau penyampaian perubahan energy dari suatu tempat ke tempat lain 3. pesan yang disampaikan 4. suatu proses yang dilakukan oleh satu sistem yang lain melalui suatu pengaturan sinyal-sinyal yang disampaikan. Psikologi komunikasi merupakan suatu ilmu yang berusaha meramalkan, menguraikan, dan mengendalikan peristiwa mental dalam komunikasi. Peristiwa mental adalah internal meditation of stimuli sebagai suatu akibat berlangsungnya proses komunikasi. Sedangkan komunikasi merupakan peristiwa sosial yang terjadi ketika manusia berinteraksi dengan manusia yang lain. Dan peristiwa sosial membawa kepada pendekatan psikologi sosial yang juga pendekatan osikologi komunikasi. (Rakhmat: 2012: 13) Psikologi menganalisis seluruh komponen yang terlibat dalam proses komunikasi. Psikologi memberikan karakteristik manusia serta faktor-faktor internal maupun eksternal yang akan mempengaruhi perilaku komunikasi. Psikologi komunikasi diantara individu yaitu mengenai bagaimana pesan dari individu menjadi stimulus yang akan menimbulkan respon pada individu lainnya. Komunikasi bertujuan untuk memberikan suatu informasi, mempengaruhi, atau menghibur. Persuasif merupakan suatu proses mengendalikan dan mempengaruhi perilaku orang lain melalui suatu pendekatan psikologis.

3 Public Relations Menurut Suhandang (2012: 29) Public Relations terdiri dari dua buah kata, yaitu Public dan Relations. Public bermakna himpunan, kumpulan orang, lembaga, atau organisasi yang berkepentingan dan berada di sekitar badan atau perusahaan dimana organisasi itu berada. Publik mengacu pada sekelompok orang yang menaruh perhatian pada suatu hal yang sama serta mempunyai minat dan kepentingan yang sama. Istilah relations merupakan suatu kegiatan komunikasi dalam menciptakan hubungan yang harmonis diantara dua pihak, dimana satu dengan yang lainnya samasama memperoleh keuntungan sehingga akan terjalin suatu hubungan yang baik. Oleh karena itu istilah yang dimaksud mengandung arti kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh lembaga Public relations untuk menciptakan hubungan relasi antara perusahaan, organisasi, badan, atau instansi terkait dengan publiknya. (Suhandang,2012: 34) Definisi mengenai Public Relations memang cukup banyak, dengan demikian Cutlip, Center, dan Broom mengemukakan beberapa kesamaan dari semua definisi public relations, yaitu sebagai berikut: (Nova,2009: 35) 1. Melaksanakan program yang terencana sebagai bagian dari manajemen. 2. Menangani hubungan antarorganisasi dan masyarakat. 3. Menganalisis dampak kebijaksanaan, prosedur, dan tindakan terhadap masyarakat. 4. Memantau kesadaran, perilaku, pendapat, dan sikap di dalam dan di luar organisasi.

4 12 5. Membentuk dan mengelola komunikasi dua arah antara organisasi dan masyarakatnya agar dapat menghasilkan hubungan yang terpelihara antar organisasi dengan masyarakat. 6. Menghasilkan perubahan dalam hal kesadaran, pendapat, sikap, dan perilaku di dalam dan di luar organisasi. 7. Menyesuaikan kebijaksanaan, prosedur, dan tindakan yang diketahui bertentangan dengan kepentingan masyarakat dan kelangsungan hidup organisasi. Public Relations merupakan penghubung antara perusahaan dengan publiknya melalui jaringan komunikasi yang baik sehingga dapat membina hubungan yang baik pula antar organisasi dengan masyarakat. Oleh karena itu dalam suatu event maka seorang Public Relations harus dapat menempatkan diri ke dalam pikiran publik dan dapat melihat sesuai cara pandang mereka, agar dapat membangun hubungan yang baik antara suatu organisasi atau perusahaan dengan publik. Dengan terjalinnya komunikasi yang baik antara Public Relations dengan masyarakat, maka event yang diselenggarakan oleh suatu organisasi akan memberi kepuasan pada pengunjung event tersebut. Selain itu Public Relations harus dapat memantau pendapat publik mengenai segala suatu hal atau kendala yang berhubungan dengan perusahaan ataupun organisasi agar dapat ditindaklanjuti oleh pihak manajemen sehingga kendala atau berbagai hal yang terjadi dapat diselesaikan.

5 Teori Khusus Event Pameran Event merupakan suatu kegiatan yang diselenggarakan untuk memperingati hal penting yang berkaitan dengan hidup manusia, baik secara individu ataupun kelompok yang terikat secara tradisi, adat, budaya, serta agama yang diselenggarakan pada waktu tertentu untuk suatu tujuan tertentu dan melibatkan lingkungan masyarakat. (Noor,2009: 7) Menurut Kennedy (2009: 3) event diartikan sebagai pameran, festival, atau pertunjukan dengan syarat ada pihak penyelenggara, peserta, dan pengunjung. Dalam arti luas, event merupakan suatu kegiatan yang diselenggarakan oleh sebuah organisasi dengan mendatangkan orang-orang ke suatu tempat agar mereka dapat memperoleh informasi atau pengalaman dan tujuan lain yang diharapkan oleh penyelenggara. Menurut Kennedy (2009: 44) pameran merupakan alat bantu pemasaran yang juga sebagai bagian dari aktivitas promosi penjualan. Dalam definisi lain, Ruslan (2003: 219) menjelaskan pameran sebagai suatu kegiatan untuk menunjukkan sesuatu kepada masyarakat mengenai keunggulan dan kelebihan yang dimiliki oleh peserta pameran tersebut. Secara umum pameran merupakan suatu media iklan dan promosi yang bertujuan untuk memperkenalkan produk atau jasa kepada masyarakat agar mereka tertarik dan membelinya. Pada dasarnya pameran merupakan suatu event yang dirancang untuk diketahui oleh masyarakat luas dan terbuka untuk umum yang diselenggarakan oleh suatu organisasi. Menyelenggarakan sebuah pameran merupakan suatu kegiatan eksternal pada bidang hubungan masyarakat. Pameran dagang atau pameran terbuka untuk umum pada dasarnya merupakan suatu media iklan. Karena tujuan pameran

6 14 adalah untuk memperkenalkan suatu produk pada masyarakat agar mereka tertarik, kemudian membelinya. Kegiatan Humas juga dapat memanfaatkan acara pameran untuk mencapai tujuannya, serta menunjang keberhasilan suatu penyelenggaraan pameran. (Evelina,2009: 2) Dapat disimpulkan bahwa event merupakan salah satu bentuk aktivitas PR. Event adalah suatu kegiatan yang mempunyai tujuan tertentu yang diadakan oleh suatu perusahaan atau organisasi. Dalam sebuah event maka pengunjung merupakan salah satu faktor pendukung sukses atau tidaknya event tersebut. Untuk itu maka diperlukan promosi yang baik untuk mempromosikan suatu event. Event Pop Up Market merupakan suatu pameran terbuka, dimana peserta pameran akan memperkenalkan produk nya kepada pengunjung sehingga terjadi komunikasi tatap muka serta negosiasi harga pada produk hingga pengunjung tertarik untuk membelinya Event termasuk kedalam kegiatan pemasaran dan komunikasi. Komunikasi pemasaran merupakan suatu aplikasi komunikasi dengan tujuan untuk membantu kegiatan pemasaran dari sebuah event. Komunikasi pemasaran dengan event mempunyai hubungan yang diistilahkan sebagai bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix) yang biasa disebut dengan 4P yang merupakan product, price, place, dan promotion. (Kennedy,2009: 3) Menurut Natoradjo (2011: 88) dalam pemasaran event, usaha untuk mempengaruhi dan menarik minat pengunjung dilakukan dengan menggunakan konsep yang dikenal sebagai bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari 4P: product (produk), price (harga), promotion (promosi), dan place (distribusi). Dalam

7 15 suatu pameran diperlukan pemasaran yang baik agar produk, dan fungsi dari pameran tersebut dapat dipahami kegunaannya. Bauran pemasaran itu dikelola dan dikendalikan secara terpadu untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dari konsumen. Berikut ini adalah definisi mengenai konsep pemasaran event menurut Kotler dan Armstrong (2010: 76) 1. Produk Produk adalah kombinasi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan dan ditawarkan kepada target sasaran. Dalam sebuah event pameran, seseorang akan membeli suatu produk tidak hanya untuk memenuhi kebutuhannya saja, tetapi juga karena manfaat produk dan keunikan dari produk yang berarti bahwa produk tersebut memiliki keistimewaan dibandingkan dengan produk lain yang sejenis. 2. Harga Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar pelanggan untuk mendapatkan suatu produk. Dalam suatu event pameran, harga adalah prioritas kedua setelah nilai manfaat dari suatu produk. Dan pengunjung dalam suatu event pameran biasanya membandingkan harga produk dalam suatu produk yang sejenis untuk mendapatkan harga yang sesuai dengan budget mereka. 3. Promosi Promosi adalah suatu kegiatan untuk mengkomunikasikan manfaat dari produk dan meyakinkan konsumen sasaran untuk membelinya. Dalam suatu event, maka dibutuhkannya promosi yang baik agar pengunjung yang datang sesuai dengan target sasaran. Pada event Pop Up Market, promosi yang besar dilakukan melalui social media dimana target sasaran mereka lebih banyak

8 16 dikhususkan kepada mahasiswa yang saat ini sudah menjadikan social media menjadi suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. 4. Lokasi Lokasi merupakan suatu aktivitas dari perusahaan untuk memastikan agar produk mereka dapat dijangkau oleh konsumen. Lokasi yang baik serta strategis dalam suatu event akan mempengaruhi usaha pemasaran dan strategi dalam meningkatkan penjualan serta dapat meningkatkan nilai jual sebuah event. Tujuan dilakukannya pemasaran pada suatu event adalah untuk mendatangkan pengunjung agar jumlah pengunjung mencapai target atau melebihi target yang telah ditetapkan. Jumlah pengunjung yang sesuai atau melebihi target merupakan salah satu kesuksesan sebuah event Persepsi Persepsi merupakan inti komunikasi. Disebut sebagai inti komunikasi karena jika persepsi tidak akurat maka tidak mungkin kita dapat berkomunikasi dengan efektif. Persepsi yang menentukan kita untuk memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain. (Mulyana,2008: 180). Berikut ini adalah beberapa definisi mengenai persepsi, diantaranya adalah: Brain Fellows dalam buku Mulyana mengemukakan bahwa persepsi merupakan suatu proses yang memungkinkan suatu organisme untuk menerima dan menganalisis informasi (Mulyana,2008: 180). Kenneth K. Sereno dan Edward M. Bodaken dalam buku Mulyana mengemukakan bahwa persepsi adalah sarana yang memungkinkan individu untuk memperoleh kesadaran terhadap sekeliling dan lingkungan. (Mulyana,2008: 180)

9 17 Rakhmat (2011: 48) mengartikan persepsi sebagai proses untuk memberi makna pada sensasi sehingga manusia mendapatkan suatu pengetahuan baru. Ferrinadewi (2008: 42) menjelaskan persepsi sebagai suatu proses dimana stimuli yang telah dipilih lalu diorganisir dan diinterpretasikan menjadi informasi yang bermakna. Berdasarkan pengertian mengenai persepsi, maka dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan proses untuk menginterpretasikan suatu makna pada rangsangan melalui sensasi yang meliputi penginderaan. Dalam suatu event pameran yang memamerkan berbagai macam produk dalam satu lokasi, maka setiap individu akan mempersepsikan segala suatu hal dengan cara yang berbeda. Rangsangan yang lebih menarik perhatian selanjutnya akan diinterpretasikan oleh individu tersebut. Individu yang menjadi pengunjung dalam suatu event pameran akan mempunyai persepsi mengenai event tersebut secara keseluruhan dari segi tema event maupun kelebihan atau keunikan event tersebut. Selain itu keanekaragaman produk serta berbagai macam hiburan pada event, selanjutnya akan dipersepsikan oleh tiap individu dengan cara mereka masing-masing. Persepsi individu yang menjadi pengunjung dalam suatu event merupakan salah satu penentu kesuksesan event tersebut. Persepsi yang positif akan dijadikan acuan bagi pihak penyelenggara untuk meningkatkan event tersebut kedepaannya untuk meningkatkan jumlah pengunjung serta mewujudkan keberhasilan event berdasarkan tujuannya. Persepsi tidak hanya tergantung pada rangsangan, tetapi juga tergantung pada hubungan antara rangsangan dengan objek, lingkungan, dan individu. Menurut Supranto & Limakrisna (2007: ), ada empat tahapan sebuah persepsi. Yaitu:

10 18 1. Keterbukaan Pertama-tama informasi dan komunikasi yang meyakinkan harus bisa menjangkau individu. Sekali keterbukaan terjadi, satu perasaan atau lebih akan timbul dan permulaan proses dari informasi dimulai. Pada proses ini individu akan menangkap jenis informasi yang menarik perhatian mereka serta bermanfaat bagi individu tersebut. 2. Perhatian Proses kapasitas yang dialokasikan pada rangsangan yang diterima. Setelah keterbukaan, langkah selanjutnya adalah mengalokasikan kapasitas proses informasi kepada informasi yang didapat. Semakin relevan pesan dan isinya, maka semakin mudah untuk menarik perhatian. Menurut Rakhmat (2011: 51) perhatian merupakan suatu proses mental ketika rangkaian stimulus menonjol dalam kesadaran pada saat stimulus lainnya melemah 3. Interpretasi Pengambilan citra atau pemberian makna oleh individu terhadap suatu objek. Atau sebagai pemberian arti atau makna terhadap sensasi. Interpretasi merupakan suatu fungsi atau pola yang dibentuk oleh karakteristik stimulus, individual, dan situasional. Pada proses ini, individu akan menciptakan gambaran akhir dan menarik kesimpulan mengenai makna yang diterima serta menafsirkan suatu hal dari sudut pandang mereka sendiri. 4. Memori Memori digunakan untuk terus menanamkan ingatan mengenai segala sesuatu hal didalam benak individu. Sehingga melalui memori, individu akan mengingat informasi mengenai berbagai hal yang telah tertanam didalam benak individu tersebut. Dalam suatu event, maka individu cenderung akan

11 19 mengingat produk yang ada serta pengalaman yang didapat saat menghadiri event tersebut. Menurut Rakhmat (2012: 50) tahapan persepsi meliputi 3 hal yaitu: 1. Tahap Sensasi Sensasi merupakan alat penginderaan dan penghubung antara organisme dengan lingkungannya (Rakhmat,2012: 48). Menurut Mulyana (2008: 181) Sensasi adalah pengindraan, yaitu alat-alat indra kita yang meliputi indra peraba, indra penglihat, indra pencium, indra pengecap, dan indra pendengar. Sensasi merujuk pada pesan yang dikirimkan ke otak melalui penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan sentuhan. Reseptor indrawi adalah penghubung antara otak manusia dan lingkungan sekitar. Rangsangan yang bereaksi terhadap indrawi tersebut selanjutnya akan dikirim ke otak. Semua indra itu mempunyai andil bagi berlangsungnya komunikasi manusia. 2. Tahap Atensi Atensi tidak terelakkan karena sebelum kita akan menafsirkan atau merespons rangsangan atau kejadian, maka kita harus terlebih dahulu memperhatikan rangsangan atau kejadian tersebut. Maksudnya adalah persepsi mensyaratkan kehadiran suatu objek untuk dipersepsi. Rangsangan yang menarik perhatian kita cenderung akan kita anggap lebih penting daripada yang tidak menarik perhatian. Setelah melalui atensi maka kita dapat menginterpretasikan atas informasi yang kita peroleh melalui salah satu atau lebih indra kita. Melalui interpretasi maka kita akan meletakkan rangsangan

12 20 bersama rangsangan yang lain sehingga menjadi suatu keseluruhan yang bermakna. (Mulyana,2008: 180) 3. Tahapan Memori Memori merupakan suatu sistem yang berstruktur yang akan menyebabkan suatu organisme untuk merekam fakta tentang dunia dan akan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya (Rakhmat,2012: 61) Dari tahapan persepsi yang telah dijelaskan, maka dapat disimpulkan bahwa tahap sensasi meliputi keterbukaan dimana keduanya merupakan suatu tahap awal dalam persepsi. Pada tahap keterbukaan, individu akan menangkap jenis informasi yang menarik perhatian melalui panca indera. Dimana saat mengunjungi Pop Up Market maka pengunjung akan mengetahui seperti apa event Pop Up Market dilihat dari segi keunikan event tersebut, produk yang beraneka ragam, serta hiburan yang dihadirkan. Selanjutnya tahap atensi meliputi perhatian dan interpretasi. Dimana pada event Pop Up Market tiap individu akan merespon rangsangan yang cenderung lebih menarik perhatian, misalnya terhadap keunikan suatu produk atau keunikan pada tiap booth. Setelah itu individu tersebut akan menginterpretasikan rangsangan yang diterima sehingga akan menafsirkan rangsangan tersebut dari sudut pandang masing-masing. Yang terakhir adalah tahapan memori, dimana pengunjung dapat menyimpan ingatan mengenai keunikan event Pop Up Market dan pengalaman yang didapat saat berbelanja pada event Pop up Market

13 Kerangka Teori Tabel 2.1 Kerangka teori Komunikasi Komunikasi Organisasi Public Relations Persepsi Event Pameran 1. Keterbukaan 2. Perhatian 3. Interpretasi 4. Memori 1. Produk 2. Lokasi 3. Harga 4. Promosi

14 Kerangka Pikir Tabel 2.2 Kerangka Pikir Variabel X (Persepsi Pengunjung Mahasiswa) Variabel Y (Event Pop Up Market ) Prasetiya Mulya 1. Keterbukaan 2. Perhatian 3. Interpretasi 4. Memori 1. Produk 2. Lokasi 3. Harga 4. Promosi

15 Tinjauan Pustaka Penulis menggunakan penelitian terdahulu sebagai pedoman penelitian untuk memberikan arahan serta gambaran terhadap penelitian yang dilakukan. Berikut penelitian terdahulu yang digunakan oleh penulis Tabel 2.3 Tinjauan Pustaka Nama Peneliti Judul Penelitian Alat Analisis Hasil Penelitian Patricia Yohana Pengaruh Event Peneliti Hasil penelitian (2012) Pameran Franchise menggunakan menunjukkan National metode penelitan bahwa terdapat Roadshow di kuantitatif dengan hubungan antara Jakarta Terhadap pengumpulan data kedua variabel Brand Awareness menggunakan yang rendah namun Bahana Paramarta kuesioner. searah. A Rinto Dwi Persepsi Peneliti Hasil penelitian Atmojo (2012) Pengunjung menggunakan menunjukkan Terhadap Kualitas metode penelitian bahwa persepsi Pelayanan Pada kuantitatif dengan pengunjung positif Museum pengumpulan data terhadap kualitas Mulawarman menggunakan pelayanan pada Tenggarong observasi, Museum wawancara, dan Mulawarman kuesioner. Tenggarong. A.A. Ayu Sriyani Persepsi dan Peneliti Persepsi dan Laksmi, I Gusti Preferensi menggunakan preferensi Alit Gunadi, Lury Pengunjung metode penelitian pengunjung adalah

16 24 Sevita Yusiana Terhadap Tata kuantitatif dengan negatif terhadap (2013) Fasilitas Wisata di pengumpulan data tata fasilitas wisata Taman Hutan Raya menggunakan di Taman Hutan Ngurah Rai Bali kuesioner dan Raya Ngurah Rai observasi. Bali dilihat dari segi fasilitasnya seperti jembatan kayu, pondok istirahat, tempat duduk, dan lain sebagainya. Hartiwi Prabowo, Pengaruh Word Of Peneliti Hasil penelitian dan Lily (2011) Mouth Marketing menggunakan menunjukkan dan Pameran metode penelitian bahwa ada Terhadap kuantitatif dengan pengaruh yang Keputusan Orang pengumpulan data signifikan dari Tua Memilih menggunakan word of mouth dan Sekolah kuesioner. pameran secara bersamaan terhadap persepsi dan pengaruh yang signifikan dari persepsi atas value proposition terhadap

17 25 pengambilan keputusan Persamaan mengenai penelitian terdahulu dengan penelitian penulis adalah semua penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan rata-rata pengumpulan data menggunakan kuesioner. Dan penelitian tersebut menunjukkan bahwa persepsi merupakan salah satu faktor yang berpengaruh tidak hanya pada sebuah event namun pada brand awareness, kualitas pelayanan, pengambilan keputusan, serta fasilitas suatu tempat. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian penulis adalah pada penelitian terdahulu tidak hanya melihat hubungan dan pengaruh antara persepsi terhadap event namun meneliti persepsi terhadap perilaku membeli, brand awareness, kualitas pelayanan, pengambilan keputusan, serta tata fasilitas suatu tempat.

PERSEPSI INTI KOMUNIKASI. Rizqie Auliana

PERSEPSI INTI KOMUNIKASI. Rizqie Auliana PERSEPSI INTI KOMUNIKASI Rizqie Auliana rizqie_auliana@uny.ac.id Pengertian Persepsi atau perception adl hal sederhana dari getaran apapun dari pikiran sehat kita. Persepsi sebagai proses yang memungkinkan

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Komunikasi. Modul ke: 06FIKOM PERSEPSI. Fakultas. Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM

Pengantar Ilmu Komunikasi. Modul ke: 06FIKOM PERSEPSI. Fakultas. Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM Modul ke: Pengantar Ilmu Komunikasi PERSEPSI Fakultas 06FIKOM Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM PERSEPSI? Kata persepsi seringkali diucapkan dalam proses komunikasi sehari-hari. Ada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Mulyana (2001:167), persepsi adalah proses internal yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Mulyana (2001:167), persepsi adalah proses internal yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persepsi Menurut Mulyana (2001:167), persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memiih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Persepsi Konsumen Persepsi adalah suatu proses memilih, mengatur dan menginterpretasikan informasi mengenai suatu produk barang atau jasa oleh konsumen. Persepsi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing 2.1.1 Pengertian Marketing Kita dapat membedakan antara definisi pemasaran secara sosial dan secara manajerial. Definisi sosial menunjukan peran yang dimainkan oleh

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar / Umum 2.1.1 Komunikasi Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communication yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya

Lebih terperinci

Muhammad Irawan Saputra, S.I.Kom., M.I.Kom

Muhammad Irawan Saputra, S.I.Kom., M.I.Kom Muhammad Irawan Saputra, S.I.Kom., M.I.Kom Persepsi Ilmuwan abad 19 percaya apa yang kita lihat adalah kenyataan Mendapat tantangan dari ilmuwan sekarang yaitu pikiran kita mempengaruhi apa yang kita lihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Schiffman dan Kanuk dalam Sumarwan (2004:25) Perilaku konsumen dapat diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Hizbut Tahrir) menjadi sebuah fenomena di tengah-tengah masyarakat. Taqiyyudin An Nabhani, seorang ulama asal palestina.

BAB I PENDAHULUAN. (Hizbut Tahrir) menjadi sebuah fenomena di tengah-tengah masyarakat. Taqiyyudin An Nabhani, seorang ulama asal palestina. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Pada akhir tahun belakangan ini salah satu organisasi Transnasional (Hizbut Tahrir) menjadi sebuah fenomena di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Pasalnya hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya perekonomian, semakin berkembang pula kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya perekonomian, semakin berkembang pula kegiatan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan berkembangnya perekonomian, semakin berkembang pula kegiatan olahraga di Indonesia terutama dalam bidang bulutangkis. Karena olahraga bulutangkis merupakan

Lebih terperinci

Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat

Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat BAB 14 PROMOSI Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat pemberitaan, membujuk, dan mempengaruhi segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial, ia tidak terlepas dari pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial, ia tidak terlepas dari pengaruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Manusia merupakan makhluk sosial, ia tidak terlepas dari pengaruh manusia lain dalam berinteraksi sehari-hari. Terutama dalam memenuhi kebutuhannya, karena setiap manusia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Minat Beli

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Minat Beli BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Minat Beli Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah negara yang sedang berkembang, dimana pada saat kondisi sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, persaingan ekonomi yang semakin ketat menuntut setiap perusahaan untuk dapat memiliki manajemen yang baik dan karyawan yang dapat bekerja dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Persepsi berasal dari Bahasa Inggris perception yang berarti pengalihan atau

BAB II LANDASAN TEORI. Persepsi berasal dari Bahasa Inggris perception yang berarti pengalihan atau BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Persepsi 2.1.1 Pengertian Persepsi Persepsi berasal dari Bahasa Inggris perception yang berarti pengalihan atau tanggapan. Menurut Slamento (2006: 20), persepsi adalah proses

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan

BAB II LANDASAN TEORI. maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Sehubungan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan penjelasan. Dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan. Masing-masing restoran harus mampu menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan. Masing-masing restoran harus mampu menyediakan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sebagai salah satu kota besar di Indonesia yang memiliki banyak makanan kuliner, Jogjakarta merupakan pasar potensial bagi industri restoran. Jumlah penduduk yang besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan penjualan. Pemasar perlu memiliki strategi pemasaran agar

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan penjualan. Pemasar perlu memiliki strategi pemasaran agar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keputusan pembelian oleh konsumen merupakan sasaran utama pemasar dalam menciptakan penjualan. Pemasar perlu memiliki strategi pemasaran agar konsumen mengambil

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam era globalisasi sekarang ini, Public Relations (PR) atau yang sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. dalam memilih tempat untuk berbelanja, sedangkan bagi perusahaan retail

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. dalam memilih tempat untuk berbelanja, sedangkan bagi perusahaan retail 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi yang terjadi di Indonesia dewasa ini semakin mempengaruhi daya beli yang ada pada masyarakat, semakin banyak macam hasil produk yang

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Modul ke: 01 Fakultas Program Pascasarjana Pokok Bahasan 1. Konsep IMC 2. Manajemen IMC Dr. Inge Hutagalung, M.Si Program Studi Magister Ilmu Komunikasi KONSEP IMC PEMAHAMAN

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. A. latar Belakang Masalah. dan teknologi yang sangat terasa adalah terjadinya perubahan yang sangat cepat di

BAB I PENGANTAR. A. latar Belakang Masalah. dan teknologi yang sangat terasa adalah terjadinya perubahan yang sangat cepat di BAB I PENGANTAR A. latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi sekarang ini dampak perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat terasa adalah terjadinya perubahan yang sangat cepat di segala aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhannya. Perkembangan ini menciptakan suatu persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhannya. Perkembangan ini menciptakan suatu persaingan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin cepat dan batas yang semakin tipis membuat masyarakat sekarang ini lebih selektif dan menuntut dalam pemenuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri jasa telah mendominasi perekonomian hampir semua kota besar di Indonesia, termasuk Bandung. Industri ini bahkan mampu menciptakan lapangan kerja dan

Lebih terperinci

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

Mata Kuliah Persepsi Bentuk Modul ke: Fakultas FDSK Mata Kuliah Persepsi Bentuk Pertemuan 1 PERSEPSI bagaimana orang melihat atau menginterpretasikan peristiwa, objek, serta manusia. Ali Ramadhan S.Sn.,M.Ds Program Studi Desain Produk

Lebih terperinci

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

Mata Kuliah Persepsi Bentuk Modul ke: Fakultas FDSK Mata Kuliah Persepsi Bentuk Pertemuan 1 PERSEPSI bagaimana orang melihat atau menginterpretasikan peristiwa, objek, serta manusia. Nina Maftukha S.Pd., M.Sn. Program Studi Desain

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mempromosikannya. Salah satunya dengan menggunakan event sebagai media

BAB 1 PENDAHULUAN. mempromosikannya. Salah satunya dengan menggunakan event sebagai media BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam melakukan sebuah penjualan, diperlukan berbagai cara untuk mempromosikannya. Salah satunya dengan menggunakan event sebagai media promosi yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler (2005:4) pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial

II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler (2005:4) pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran 2.1.1 Arti Pemasaran Menurut Kotler (2005:4) pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

Sensasi persepsi perhatian - berpikir - mengambil keputusan - memori motivasi

Sensasi persepsi perhatian - berpikir - mengambil keputusan - memori motivasi Proses Kognitif Proses kognitif dalam diri manusia terdiri dari : Sensasi persepsi perhatian - berpikir - mengambil keputusan - memori motivasi 1. Sensasi - Tahap paling awal dalam penerimaan informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Pemasaran Menurut Stanton (d alam Swastha, 2008:5), Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Interaksi yang terbentuk oleh adanya komunikasi, dapat menciptakan terbinanya hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini, kondisi dunia usaha di Indonesia dihadapkan pada keadaan persaingan yang sangat ketat. Hal ini antara lain disebabkan oleh para pesaing dari luar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pembangunan perumahan merupakan salah satu bagian dari rangkaian upaya pembangunan nasional khususnya di bidang kesejahteraan rakyat yang diarahkan

Lebih terperinci

kepada masyarakat (dalam hal ini publik), seorang praktisi Public Relations

kepada masyarakat (dalam hal ini publik), seorang praktisi Public Relations 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations membutuhkan wartawan dan wartawan membutuhkan Public Relations. Ungkapan ini tidak salah karena pada kenyataannya, dalam kegiatan sehari hari, media

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 Definisi Perilaku Konsumen Menurut American Marketing Association (Peter dan Olson, 2013:6), perilaku konsumen sebagai dinamika interaksi antara pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Dari tahun wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Dari tahun wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki daya tarik wisata dan merupakan kota tujuan wisata yang paling diminati oleh wisatawan, dilihat dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Event merupakan bagian dari kegiatan Public Relations. Sebuah acara

BAB I PENDAHULUAN. Event merupakan bagian dari kegiatan Public Relations. Sebuah acara BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Event merupakan bagian dari kegiatan Public Relations. Sebuah acara diselenggarakan untuk membantu humas dalam mencapai tujuannya. Event adalah rangkaian kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat berlomba-lomba untuk mulai berusaha dan beraktivitas untuk mendapatkan penghasilan agar dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagaimana suatu perilaku terbentuk dan factor apa saja yang mempengaruhi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagaimana suatu perilaku terbentuk dan factor apa saja yang mempengaruhi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Keputusan Pembelian Terdapat banyak teori yang menjelaskan tentang determinan perilaku manusia. Dalam teori-teori tersebut para ahli memaparkan pendapatnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 13 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kerangka Teori 2.1.1.Teori Umum. 2.1.1.1 Komunikasi. Secara umum, komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan dengan tujuan mendapatkan

Lebih terperinci

: Nurmansyah Permana NPM :

: Nurmansyah Permana NPM : PENGARUH IKLAN TERHADAP VOLUME PENJUALAN PT. MUSTIKA RATU Nama : Nurmansyah Permana NPM : 13209126 BAB I Latar Belakang Dalam dunia usaha, fungsi pemasarann merupakan sarana yang paling penting dalam menunjang

Lebih terperinci

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Komunikasi Intra Personal. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Komunikasi Intra Personal. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation PSIKOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: Komunikasi Intra Personal Fakultas Ilmu Komunikasi Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom Program Studi Public Relation www.mercubuana.ac.id Definisi: Komunikasi Intrapersonal Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan jaman saat ini, kegiatan ekonomi berkembang sangat pesat. Hal tersebut ditandai dengan perkembangan berbagai sektor industri,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk di DKI Jakarta saat ini, bermunculan pula berbagai jenis usaha yang berpotensi menghasilkan keuntungan. Beragamnya penduduk

Lebih terperinci

2.2 Bauran Pemasaran Laksana (2008:17) menyatakan bahwa bauran pemasaran (marketing mix) yaitu alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai

2.2 Bauran Pemasaran Laksana (2008:17) menyatakan bahwa bauran pemasaran (marketing mix) yaitu alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu fungsi bisnis yang memegang peranan penting dalam perusahaan. Bidang pemasaran berupaya untuk mengindentifikasi keinginan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi 2.1.1 Pengertian Persepsi Ada beberapa pengertian persepsi menurut para ahli, yaitu: Persepsi menurut Pride dan Ferrel dalam Fadila dan Lestari (2013:45), persepsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis global yang menjanjikan. Perjalanan sekarang menjadi faktor pelengkap

BAB I PENDAHULUAN. bisnis global yang menjanjikan. Perjalanan sekarang menjadi faktor pelengkap BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan bentuk nyata dari suatu perjalanan sebagai sebuah bisnis global yang menjanjikan. Perjalanan sekarang menjadi faktor pelengkap dalam kehidupan

Lebih terperinci

1. Marketing Communication 2. Pentingnya Marketing Communication 3. Periklanan Personal Selling

1. Marketing Communication 2. Pentingnya Marketing Communication 3. Periklanan Personal Selling 1. Marketing Communication Komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada pelanggan atas produk yang di hasilkannya,

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada pelanggan atas produk yang di hasilkannya, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan dalam menjalankan aktifitasnya baik perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu melaksanakan strategi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dengan masalah atau fenomena yang dikaji sehingga dapat diketahui pemecahan dari

BAB 2 LANDASAN TEORI. dengan masalah atau fenomena yang dikaji sehingga dapat diketahui pemecahan dari BAB 2 LANDASAN TEORI Suatu penelitian ilmiah membutuhkan landasan-landasan teori yang berkaitan dengan masalah atau fenomena yang dikaji sehingga dapat diketahui pemecahan dari permasalahan tersebut. Kurniawan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Minat Beli Ulang Hal yang penting bagi perusahaan adalah mempengaruhi pelanggan agar mereka mengambil keputusan untuk membeli produk atau jasa yang disediakan. Pembelian sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Distribution Outlet (distro) dan clothing kini menjadi salah satu bisnis yang sangat pesat perkembangannya di industri kreatif. Tak kurang dari 1000 distro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Semakin beragamnya keinginan dan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan yang dihadapi perusahaan-perusahaan baik

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan yang dihadapi perusahaan-perusahaan baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan yang dihadapi perusahaan-perusahaan baik perusahaan industri maupun non industri sangat tinggi. Dengan demikian setiap perusahaan harus mampu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kottler dan Amstrong (2001:7), Pemasaran adalah Suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan berkelompok memperoleh apa yang mereka

Lebih terperinci

PERSEPSI BENTUK. Persepsi Modul 1. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

PERSEPSI BENTUK. Persepsi Modul 1. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk PERSEPSI BENTUK Modul ke: Persepsi Modul 1 Fakultas Desain dan Seni Kreatif Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Abstract Persepsi dapat diartikan sebagai bagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Event merupakan salah satu instrumen komunikasi yang banyak dimanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. Event merupakan salah satu instrumen komunikasi yang banyak dimanfaatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Event merupakan salah satu instrumen komunikasi yang banyak dimanfaatkan oleh perusahaan untuk memperkenalkan diri kepada khalayaknya. Pemanfaatan event yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu dapat. perusahaan baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu dapat. perusahaan baik secara kuantitatif maupun kualitatif. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman membuat setiap pemilik atau pelaku usaha seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu dapat bersaing dengan usaha pesaingnya.

Lebih terperinci

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS

Produksi Media Public Cetak. Modul ke: 02FIKOM. Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Fakultas. Program Studi HUMAS Modul ke: Produksi Media Public Cetak Fakultas 02FIKOM Hubungan Komunikasi Pemasaran dan Humas ) Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Marketing Public Relations (MPR) sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Manajemen Pemasaran Suparyanto & Rosad (2015:3) mengatakan bahwa manajemen pemasaran adalah ilmu yang mempelajari tentang perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. akurat yang diperlukan, melakukan wawancara mendalam dengan key informan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. akurat yang diperlukan, melakukan wawancara mendalam dengan key informan BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Setelah penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan seluruh data data akurat yang diperlukan, melakukan wawancara mendalam dengan key informan serta observasi lapangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Event Organizer

BAB I PENDAHULUAN. (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Event Organizer BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Event Organizer yang diartikan sebagai penyedia jasa profesional penyelenggara acara merupakan salah satu bagian dari gaya hidup masyarakat modern. Event Organizer

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Retail (Eceran) Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha menjual barang atau jasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan semakin berkembang. Hal tersebut terjadi seiring dengan pengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan semakin berkembang. Hal tersebut terjadi seiring dengan pengaruh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dewasa ini, kondisi dunia bisnis telah berkembang menjadi semakin kompetitif, bergerak dengan cepat serta semakin sulit untuk diprediksi. Konsumsi masyarakat terhadap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. American Marketing Association dalam Kotler dan Keller (2009:5), Pemasaran adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. American Marketing Association dalam Kotler dan Keller (2009:5), Pemasaran adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran American Marketing Association dalam Kotler dan Keller (2009:5), Pemasaran adalah fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,

Lebih terperinci

MARKETING PUBLIC RELATIONS

MARKETING PUBLIC RELATIONS MARKETING PUBLIC RELATIONS Iman Mulyana Dwi Suwandi www.e iman.uni.cc Seri Manajemen Pemasaran Halaman 2 Istilah marketing public relations dikemukakan pertama kali oleh Thomas L. Harris yang memberikan

Lebih terperinci

MODUL MANAJEMEN EVEN (3 SKS) Oleh : Ratih Hasanah, M.Si.

MODUL MANAJEMEN EVEN (3 SKS) Oleh : Ratih Hasanah, M.Si. Pertemuan 3 MODUL MANAJEMEN EVEN (3 SKS) Oleh : Ratih Hasanah, M.Si. POKOK BAHASAN KOMUNIKASI PEMASARAN DAN EVENT DESKRIPSI Pertemuan pertama ini membahas mengenai komunikasi pemasaran dengan event. Elemen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran mengandung arti luas karena membahas mengenai masalah yang terdapat dalam perusahaan dan hubungannya dengan perdagangan barang dan jasa. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selalu bersaing dalam menarik konsumen. Para pengusaha sebagai produsen harus saling

BAB I PENDAHULUAN. selalu bersaing dalam menarik konsumen. Para pengusaha sebagai produsen harus saling BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin ketat saat ini menuntut setiap perusahaan untuk selalu bersaing dalam menarik konsumen. Para pengusaha sebagai produsen harus saling

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin

PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin ketat. Masing masing perusahaan berusaha untuk merealisasikan tujuannya. Usaha

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut dibagi menjadi dua bagian, yaitu teori umum dan teori khusus. Teori umum

BAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut dibagi menjadi dua bagian, yaitu teori umum dan teori khusus. Teori umum BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam melakukan penelitian, penulis mengacu kepada beberapa teori. Teori tersebut dibagi menjadi dua bagian, yaitu teori umum dan teori khusus. Teori umum menjelaskan teori-teori yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Bauran Pemasaran Bauran pemasaran menurut Kotler, (2002 :18) adalah Seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai lebih dari 240 juta pelanggan pada akhir tahun 2011 lalu. naik 60 juta

BAB I PENDAHULUAN. mencapai lebih dari 240 juta pelanggan pada akhir tahun 2011 lalu. naik 60 juta 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam era perdagangan bebas atau dalam persaingan yang sangat ketat dimana konsumen menjadi lebih dinamis dalam memilih suatu produk. Perkembangan bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang melakukan

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang melakukan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang melakukan pembangunan secara terus-menerus. Perkembangan teknologi dan ekonomi yang pesat menyebabkan persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bentuk dunia bisnis dalam persaingan yaitu bisnis yang bergerak dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bentuk dunia bisnis dalam persaingan yaitu bisnis yang bergerak dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bentuk dunia bisnis dalam persaingan yaitu bisnis yang bergerak dalam bidang produksi dan penjualan barang-barang konsumsi (consumer goods). Bisnis ini menjadi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Fast Food Strategi Pemasaran

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Fast Food Strategi Pemasaran II. TINJAUAN PUSTAKA A. Fast Food Restoran fast food merupakan restoran komersial yang mengutamakan kecepatan pelayanan. Ciri-ciri lain dari restoran ini adalah menyajikan menu hidangan dalam bentuk tertentu,

Lebih terperinci

B A B I P E N D A H U L U A N

B A B I P E N D A H U L U A N B A B I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar belakang Penelitian Krisis ekonomi yang berkepanjangan di Indonesia dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2001 menyebabkan perekonomian Indonesia menjadi tidak stabil.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. individu-individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

I. PENDAHULUAN. individu-individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu-individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI 9 BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2011) pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah perusahaan atau organisasi yang baik untuk berkembang tentu membutuhkan adanya peran komunikasi yang lancar. Komunikasi adalah sebuah elemen penting yang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi di instansi pemerintahan umumnya berisi tentang acara kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2009:6) : Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. disamping faktor-faktor pendukung lainnya. Peranan pelanggan atau konsumen sudah

BAB 1 PENDAHULUAN. disamping faktor-faktor pendukung lainnya. Peranan pelanggan atau konsumen sudah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelanggan atau konsumen merupakan faktor penentu kesuksesan suatu perusahaan disamping faktor-faktor pendukung lainnya. Peranan pelanggan atau konsumen sudah tidak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bauran Pemasaran Bauran pemasaran merupakan salah satu konsep utama dalam dunia pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat pemasaran taktis

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN. Perubahan paradigma museum dari museum yang berorientasi pada

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN. Perubahan paradigma museum dari museum yang berorientasi pada 100 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Perubahan paradigma museum dari museum yang berorientasi pada koleksi menjadi museum yang berorientasi pada pengunjung merupakan bukti kuatnya perubahan

Lebih terperinci

Marketing Communication Management

Marketing Communication Management Modul ke: Marketing Communication Management Ruang Lingkup Bisnis Komunikasi Pemasaran Fakultas FIKOM Mujiono Weto, S.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Kesadaran akan pentingnya peran dan fungsi public relations di organisasi terus mengalami peningkatan. Perkembangan ilmu komunikasi telah menghantarkan public

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan dasar-dasar teori dari berbagai penjelasan para ahli yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan pengkajian terhadap fenomena ataupun

Lebih terperinci

03FIKOM. Proses Komunikasi Intra Personal. Novi Erlita S.Sos.M.A. Proses Pengolahan Informasi Sensasi Persepsi Simulasi Memori. Modul ke: Fakultas

03FIKOM. Proses Komunikasi Intra Personal. Novi Erlita S.Sos.M.A. Proses Pengolahan Informasi Sensasi Persepsi Simulasi Memori. Modul ke: Fakultas Modul ke: Fakultas 03FIKOM Proses Komunikasi Intra Personal Proses Pengolahan Informasi Sensasi Persepsi Simulasi Memori Novi Erlita S.Sos.M.A Program Studi PUBLIC RELATIONS SISTEM KOMUNIKASI INTRAPERSONAL

Lebih terperinci

BAB IX. Hubungan Antara Proses Penginderaan dan Persepsi

BAB IX. Hubungan Antara Proses Penginderaan dan Persepsi BAB IX Hubungan Antara Proses Penginderaan dan Persepsi A. PENGINDERAAN Penginderaan adalah proses penerimaan stimulus oleh individu melalui alat penerima, yaitu alat indera yang terdiri dari indera penglihatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Public Relations merupakan suatu jembatan penghubung antara suatu lembaga atau perusahaan dengan publik. Pada dasarnya kegiatan public relations ini adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Konsumen Menurut Dewi (2013:1), konsumen adalah seseorang yang menggunakan produk dan atau jasa yang dipasarkan. Sedangkan kepuasan konsumen adalah sejauh mana harapan

Lebih terperinci

SELAMAT BELAJAR BERSAMA SAYA

SELAMAT BELAJAR BERSAMA SAYA Modul ke: 14 Fakultas Desain dan Seni Kreatifk Program Studi Desain Produk SELAMAT BELAJAR BERSAMA SAYA Novena Ulita, S.Pd, M.Sn Contact Person ; HP/WA : 0852 9037 5521 Email : novena.ulita@mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis pasar modern sudah cukup lama memasuki industri retail Indonesia dan dengan cepat memperluas wilayahnya sampai ke pelosok daerah. Bagi sebagian konsumen pasar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Jasa Kotler mendefinisikan jasa sebagai setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di negara manapun di dunia ini termasuk di Indonesia apabila perekonomian bangsa dikelola secara jujur, adil dan profesional, maka pertumbuhan ekonomi akan

Lebih terperinci