PENDUGAAN UMUR SIMPAN MINUMAN BERPERISA APEL MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TESTING (ASLT) DENGAN PENDEKATAN ARRHENIUS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENDUGAAN UMUR SIMPAN MINUMAN BERPERISA APEL MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TESTING (ASLT) DENGAN PENDEKATAN ARRHENIUS"

Transkripsi

1 Pendugaan Umur Simpan Minuman Berperisa Apel - Swadana, dkk PENDUGAAN UMUR SIMPAN MINUMAN BERPERISA APEL MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TESTING (ASLT) DENGAN PENDEKATAN ARRHENIUS Shelf Life Determination of Apple Flavored Drink Using Accelerated Shelf Life Testing (ASLT) Method by Arrhenius Equation Approach Abisatya Widya Swadana 1 *, Sudarminto Setyo Yuwono 1 1) Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, FTP Universitas Brawijaya Malang Jl. Veteran, Malang *Penulis Korespondensi, abisatya_ws@yahoo.com ABSTRAK Minuman ringan merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan makanan atau bahan tambahan lainnya baik alami maupun sintetis, yang pada umumnya dikemas dalam gelas plastik PP. Informasi umur simpan untuk produk tersebut belum banyak dilaporkan.tujuan dari penelitian ini adalah menentukan laju perubahan mutu, menentukan parameter kritis, dan menduga umur simpan minuman berperisa apel dengan metode akselerasi (Arrhenius) yang disimulasikan pada tiga kondisi suhu penyimpanan pada inkubator (30⁰C, 35⁰C, dan 45⁰C). Parameter yang diamati selama proses penyimpanan adalah ph, warna, total asam, kadar vitamin C, total padatan terlarut, dan organoleptik.penolakan panelis terjadi pada parameter aroma. Hasil penelitian menunjukkan nilai energi aktivasi terkecil digunakan untuk penentuan umur simpan produk yaitu parameter total asam (reaksi orde satu) dengan regresi linier y = x Umur simpan minuman berperisa apel adalah 1 tahun 2 bulan pada suhu 25⁰C. Kata kunci:aslt, Minuman Berperisa Apel, Pendekatan Arrhenius, Umur Simpan ABSTRACT Soft drink is a formula drink in form of powder or liquid that contains food additives or other synthetic or natural good, generally that are packed in plastic glass PP. The information about expired date of apple flavored drinks are less.aim of the study is to determine expired date of the apple flavored drinks and to explore the changes on quality during storage. Three conditions of storage temperature in the incubator (30⁰C,35⁰C,and 45⁰C) are used in this study. Parameters observed during the storage process are ph, color, total acid, vitamin C, total soluble solids, and organoleptic.result show that aroma was the critical parameter for the expired date. The total acid was used as a model in determine expired date by linear regression y = x The shelf life of apple flavored drink is 1 year 2 months at 25⁰C. Keywords: Apple flavored drink, Arrhenius Approach, ASLT, Shelf life PENDAHULUAN Minuman ringan merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan makanan atau bahan tambahan lainnya baik alami maupun sintetis yang dikemas dalam kemasan siap untuk dikonsumsi. Minuman berperisa apel pada umumnya dikemas dalam gelas plastik PP berukuran 240 ml. Informasi umur simpan untuk produk tersebut belum banyak dilaporkan. 203

2 Pendugaan Umur Simpan Minuman Berperisa Apel - Swadana, dkk Informasi umur simpan produk sangat penting bagi banyak pihak, baik produsen, konsumen, penjual, dan distributor. Konsumen tidak hanya dapat mengetahui tingkat keamanan dan kelayakan produk untuk dikonsumsi, tetapi juga dapat memberikan petunjuk terjadinya perubahan citarasa, penampakan dan kandungan gizi produk tersebut. Bagi produsen, informasi umur simpan merupakan bagian dari konsep pemasaran produk yang penting secara ekonomi dalam hal pendistribusian produk serta berkaitan dengan usaha pengembangan jenis bahan pengemas yang digunakan. Bagi penjual dan distributor informasi umur simpan sangat penting dalam hal penanganan stok barang dagangannya. Umur simpan produk pangan adalah selang waktu antara saat produksi hingga konsumsi di mana produk berada dalam kondisi yang memuaskan berdasarkan karakteristik penampakan, rasa, aroma, tekstur, dan nilai gizi [1]. Umur simpan didapatkan dari nilai energi aktivasi terendah atribut kritis mutu. Penentuan umur simpan minuman berperisa apel menggunakan metode Accelerated Shelf-Life Testing (ASLT) dengan pendekatan Arrhenius. Prinsip metode ASLT yaitu mempercepat kerusakan fisik-kimia produk dengan suhu kemudian ditentukan umur simpan yang sebenarnya dengan perhitungan matematis. BAHAN DAN METODE Bahan Bahan yang digunakan dalam menduga umur simpan adalah produk minuman berperisa apel yang dikemas dalam kemasan PP 240 ml.bahan untuk analisis yaitu aquades, larutan iodine 0.01 N, larutan pati 1%, larutan NaOH 0.1 N, indikator PP, asam askorbat, larutan asam oksalat standart, media agar PCA dan pepton yang didapat dari Laboratorium Kimia dan Biokimia Pangan dan Hasil Pertanian serta Laboraturium Mikrobiologi Pangan dan Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian. Alat Alat yang digunakan untuk mengkondisikan penyimpanan adalah oven listrik (Memmert).Alat yang digunakan dalam analisis yaitu seperangkat glassware,bola hisap (Merienfiel), spatula, timbangan analitik, ph meter (Ezido spec: PL 600 V 220 volt), Colour Reader, danhand Refractometer. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan menggunakan dua tahap yaitu penentuan karakteristik mutu kritis minuman berperisa apel dan penentuan umur simpan minuman berperisa apel menggunakan metode Accerelerated Shelf Life Testing (ASLT) yang menggunakan pengaruh suhu untuk mempercepat kerusakan dengan pendekatan Arrhenius[2]. Penentuan mutu kritis dilakukan menggunakan uji organoleptik [3], menggunakan 20 orang panelis tidak terlatih yang dilakukan setiap 7 hari sekali dengan analisis kimiawi dilakukan mulai pada hari ke 0 dan pada saat minuman berperisa apel dinyatakan ditolak oleh panelis. Penentuan karakteristik mutu kritis ditetapkan pada suhu 45ºC dan penentuan umur simpan dengan pendekatan Arrhenius dilakukan pada tiga suhu yaitu 30ºC, 35ºC, dan 45ºC. Tahapan Penelitian 1. Penentuan karakteristik mutu kritis minuman berperisa apel: a. Minuman berperisa apel disimpan dalam suhu 45⁰C dan dilakukan analisis awal sebelum masa penyimpanan (Total Asam Tertitrasi [4], Warna [5], ph [6], Total padatan terlarut[4], Kadar vitamin C[7], dan Total Mikroba [8]), b. Penentuan karakteristik mutu melalui uji organoleptik dilakukan setiap 7 hari sekali mulai dari hari ke-0 sampai panelis menolak. Pengujian organoleptik [3] meliputi warna, kenampakan, aroma apel, aroma asam, serta rasa menggunakan metode Hedonic Scale Scoring [9]. Minuman berperisa apel dinyatakan tidak layak dikonsumsi jika lebih dari 50% panelis menolak, c. Ketika mutu minuman ditolak, maka dilakukan analisis Total Asam Tertitrasi [4], Warna [5], ph [6], Total padatan terlarut[4], Kadar vitamin C[7], dan Total Mikroba [8]. 204

3 Pendugaan Umur Simpan Minuman Berperisa Apel - Swadana, dkk 2. Penentuan Umur Simpan dengan Pendekatan Arrhenius: a. Minuman berperisa apel disimpan dalam 3 suhu yang berbeda yaitu 30ºC, 35ºC, dan 45ºC, b. Semua suhu dilakukan pengamatan setiap 7 hari dengan pengamatan yang dilakukan terhadap parameter yang mempengaruhi yaitu, Total Asam Tertitrasi [4], Warna [5], ph [6], Total padatan terlarut[4], Kadar vitamin C[7], c. Dari hasil pengamatan minuman berperisa apel terhadap waktu akan diplotkan dan didapatkan 3 persamaan regresi yang didapat dari 3 suhu penyimpanan yang berbeda, d. Dari tiap-tiap persamaan akan didapatkan nilai slope (b) dan nilai konstanta (k), e. Penentuan orde reaksi yang akan digunakan menggunakan grafik orde nol yang merupakan hubungan antara nilai k dengan lama penyimpanan dan orde satu yang merupakan hubungan antara ln k dengan lama penyimpanan. Dari dua persamaan tersebut akan didapat R2 terbesar yang dipilih sebagai orde reaksi, f. Untuk pendekatan Arrhenius nilai k diplotkan dengan 1/T (K-1) dan ln K yang merupakan intersep dan slope dari persamaan regresi linier ln k= ln k0 -(E/R) (1/T) dengan ln k0 adalah intersep, E/R adalah slope, Ea adalah energi aktivasi dan R adalah konstanta gas ideal yaitu kal/molok, g. Setelah didapatkan nilai k0 yang merupakan faktor preeksponensial dan nilai energi aktivasi reaksi perubahan karakteristik minuman berperisa apel dimana E A = E, maka akan didapatkan persamaan Arrhenius yang merupakan persamaan laju reaksi perubahan karakteristik perubahan minuman berperisa apel dengan persamaan k k0. e E/RT dengan T adalah suhu penyimpanan, h. Dengan persamaan Arrhenius yang didapat, maka dapat dihitung nilai konstanta Arrhenius dengan masing-masing suhu penyimpanan, i. Parameter yang memiliki nilai energi aktivasi yang terendah merupakan parameter kunci [10], j. Umur simpan dihitung menggunakan persamaan reaksi berdasarkan orde reaksinya, k. Untuk penentuan umur simpan minuman berperisa apel adalah dengan memasukkan nilai suhu ke dalam persamaan ln k=ln k0 (E/R) (1/T). Nilai k yang didapat dimasukkan dalampersamaan orde reaksi untuk mendapatkan umur simpan minuman berperisa apel. Prosedur Analisis Pengujian organoleptik dilakukan setiap satu minggu sekali meliputi warna, kenampakan, aroma apel, aroma asam, serta rasa hingga 50% panelis menolak. Analisis Kimia meliputi analisis Total Asam Tertitrasi [4], Warna [5], ph [6], Total padatan terlarut[4], dan Kadar vitamin C[7]. Data yang didapat digunakan untuk menentukan umur simpan, dianalisis menggunakan metode regresi linier sederhana pada program Microsoft Excel. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Mutu Minuman Berperisa Apel Pada pendugaan umur simpan minuman berperisa apel terlebih dulu dilakukan analisis terhadap parameter yang mempengaruhi mutu produk pada awal penyimpanan. Karakteristik mutu minuman berperisa apel dapat dipengaruhi oleh kondisi penyimpanan, komposisi bahan penyusun, proses pengolahan, dan pengemasan. Hasil analisis karakteristik mutu awal (A 0 ) dapat dilihat pada Tabel 1. Untuk menentukan nilai mutu akhir minuman berperisa apel (A t ), dilakukan penyimpanan pada suhu tinggi (45⁰C) dan diamati secara berkala setiap 7 hari sekali oleh sedikitnya 20 panelis sampai lebih dari 50% panelis menolak minuman berperisa apel. Parameter pengujian meliputi karakteristik warna, penampakan, rasa dan aroma sampai karakteristik mutu ditolak oleh konsumen. Nilai rata-rata setiap karakteristik mutu yang dihasilkan melalui uji penerimaan dapat dilihat pada Tabel

4 Hari Ke - Pendugaan Umur Simpan Minuman Berperisa Apel - Swadana, dkk Tabel 1. Karakteristik Mutu Minuman Berperisa Apel Sebelum Penyimpanan (A 0 ) Hari ke 0 No Parameter Analisis Awal Penyimpanan 1 Kadar Vitamin C (mg/100ml) Analisis Warna : Tingkat Kecerahan Warna (L*) Intensitas Warna Merah (a*) Intensitas Warna Kuning (b*) Total Asam (% asam) ph Total Padatan Terlarut (⁰Brix) Total Mikroorganisme (CFU/ml) 0 Tabel 2. Rerata Score Uji Organoleptik Minuman Berperisa Apel Selama Penyimpanan Pada Kritis 45⁰C Hasil Uji Organoleptik % Warna Kenampakan Rasa Keseluruhan Penerimaan Aroma Apel Aroma Asam % Penolakan Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa parameter aroma apel merupakan parameter penentu kriteria penolakan konsumen terhadap minuman berperisa apel diikuti aroma asam, rasa, warna, kesulurahan (overall) dan kenampakan. Menurunnya parameter aroma dapat terjadi karena kurangnya ketahanan kemasan polypropylene (PP) dalam menahan gas [11]. Secara umum, hilangnya senyawa volatil pada aroma dan rasa mengikuti prinsip prinsip permeasi yang sama untuk gas dan uap dalam bahan plastik seperti yang dijelaskan sebelumnya[12]. Nielsen, et al[13] juga mengungkapkan kemasan polypropylene mengalami penyerapan aroma (scalping) lebih besar dibandingkan daripada kemasan lain (LDPE, LLDPE, dan PET) sehingga menyebabkan hilangnya aroma apel ketika penyimpanan. Setelah produk ditolak oleh lebih dari 50% panelis, minuman berperisa apel dianalisis karakteristik fisik kimianya seperti sebelum disimpan. Hasil analisis digunakan sebagai karakteristik mutu akhir minuman berperisa apel (A t ). Nilai karakteristik mutu akhir dari minuman berperisa apel (A t ) dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Karakteristik Mutu Minuman Berperisa ApelSetelah Penyimpanan (A t ) Hari ke-85 No Parameter Analisis Akhir Penyimpanan 1 Kadar Vitamin C (mg/100ml) Analisis Warna : Tingkat Kecerahan Warna (L*) Intensitas Warna Merah (a*) 3.20 Intensitas Warna Kuning (b*) Total Asam (% asam) ph Total Padatan Terlarut (⁰ Brix) Total Mikroorganisme (CFU/ml) 0 206

5 mg/100 ml sampel Pendugaan Umur Simpan Minuman Berperisa Apel - Swadana, dkk Kinetika Reaksi Dasar Untuk Menduga Penurunan Mutu Kinetika reaksi dasar dihitung dari masing-masing produk yang disimpan pada suhu 30⁰ C, 35⁰ C, dan 45⁰ C melalui analisis kimia yang meliputi vitamin C, ph, total asam tertitrasi, warna, serta total padatan terlarut. Konversi suhu dari ⁰ C menjadi K dilakukan untuk perhitungan selanjutnya. 1. Vitamin C Plot data hasil perubahan kadar vitamin C minuman berperisa apel selama penyimpanan pada tiga suhu dapat dilihat pada Gambar y = x R² = y = -0,0106x + 2,0546 R² = 0,9544 y = x R² = Gambar 1. Nilai Perubahan Kadar Vitamin C Minuman Berperisa Apel Pada 3 Kondisi Penyimpanan Degradasi vitamin C secara aerob terjadi tergantung kadar oksigen tersisanya dalam produk pangan. Adanya ruang kosong dalam kemasan yang mengandung udara, memungkinkan terjadinya pemecahan vitamin C secara aerob. Oksigen dapat menyebabkan degradasi asam askorbat menjadi asam dehidroaskorbat. Gugus lakton dari asam dehidroaskorbat terhidrolisis menjadi asam 2,3-diketogulonat, yang tidak menunjukkan aktivitas vitamin C. Kemudian terjadi proses dekarboksilasi pada asam 2,3-diketogulonat menghasilkan xylosone, degradasi lebih lanjut membentuk senyawa furfural dan redukton [14]. Pemilihan kinetika orde reaksi penurunan kadar vitamin C dilakukan dengan cara membandingkan nilai koefisien korelasi (R 2 ) tiap persamaan regresi linier pada suhu yang sama dari reaksi orde nol (A diplotkan terhadap waktu) dan reaksi orde satu (ln A diplotkan terhadap waktu). Orde reaksi dengan nilai R 2 yang lebih besar merupakan orde reaksi yang digunakan [15]. Pemilihan orde perubahan kadar vitamin C dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Persamaan Regresi Linier Untuk Parameter Kadar Vitamin C (mg/100 ml sampel) Orde Nol dan Orde Satu Pada Minuman Berperisa Apel Persamaan Reaksi R 2 (K) Hari Penyimpanan vitc suhu 30 vitc suhu 35 vitc suhu 45 Ordo Nol Ordo Satu Ordo Ordo Nol Satu 303 y = x y = x y = x y = x y = x y = x Dari Tabel 4 dapat diketahui bahwa koefisien korelasi orde nol lebih besar daripada koefisien korelasi orde satu (R 2 orde nol > R 2 orde satu), maka laju penurunan kadar vitamin C mengikuti reaksi orde nol. 207

6 E Pendugaan Umur Simpan Minuman Berperisa Apel - Swadana, dkk 2. Warna Berikut adalah plot data hasil perubahan warna ( E) minuman berperisa apel selama penyimpanan pada tiga suhu yang dapat dilihat pada Gambar minggu 14 ke Warna 30 Warna 35 Warna 45 y = x R² = y = x R² = y = x R² = Gambar 2. Nilai Perubahan Warna ( E) Minuman Berperisa Apel Pada 3 Kondisi Penyimpanan Perubahan warna yang semakin cerah diduga karena minuman berperisa apel mengandung bahan pewarna makanan yang bisa mengalami degradasi. Kehilangan warna pada makanan dan minuman yang mengandung bahan pewarna sunset yellow disebabkan karena perpecahan ikatan rangkap dimer dari 5-amino-6-hydroxy-2-naphthalene sulfonate dan kemungkinan juga dari p-aminobenzensulfonate [16]. Selanjutnya pemilihan orde perubahan derajat perubahan warna ( E) dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Persamaan Regresi Linier Untuk Parameter Warna ( E) Orde Nol dan Orde Satu Pada Minuman Berperisa Apel Persamaan Reaksi R 2 (K) Ordo Ordo Nol Ordo Satu Ordo Nol Satu 303 y = x - 0,1835 y = x y = x - 0,0618 y = x y = x + 0,0311 y = x Dari Tabel 5 dapat diketahui bahwa koefisien korelasi orde nol lebih besar daripada koefisien korelasi orde satu (R 2 orde nol > R 2 orde satu), maka laju penurunan derajat perubahan warna ( E) mengikuti reaksi orde nol. 3. Total Asam Plot data hasil perubahan nilai total asam minuman berperisa apel selama penyimpanan pada tiga suhu dapat dilihat pada Gambar 3. PP (polipropilene) merupakan plastik tipis yang tidak mengkilap mempunyai daya tahan yang cukup tinggi terhadap suhu tetapi bukan penahan gas yang baik [17]. Kandungan asam asam organik yang bersifat volatil pada flavor apel seperti asam sitrat, asam butanoik, dan asam heksanoik [18] diduga mampu menguap keluar kemasan, sehingga mengakibatkan persentase total asam pada minuman berperisa apel menurun. Pemilihan orde perubahan nilai total asam dapat dilihat pada Tabel

7 nilai ph % total asam Pendugaan Umur Simpan Minuman Berperisa Apel - Swadana, dkk y = x R² = y = x R² = y = x R² = Gambar 3. Nilai Perubahan Total Asam Minuman Berperisa Apel Pada 3 Kondisi Penyimpanan Tabel 6. Persamaan Regresi Linier Untuk Parameter Total Asam Orde Nol Dan Orde Satu Pada Minuman Berperisa Apel Persamaan Reaksi R 2 (K) Ordo Ordo Nol Ordo Satu Ordo Satu Nol 308 y = x y = x y = x y = x y = x y = x Dari Tabel 6 dapat diketahui bahwa koefisien korelasi orde nol lebih besar daripada koefisien korelasi orde satu (R 2 orde nol< R 2 orde satu), maka laju penurunan nilai total asam mengikuti reaksi orde satu. 4. ph Plot data hasil perubahan nilai ph minuman berperisa apel selama penyimpanan pada tiga suhu dapat dilihat pada Gambar y = x R² = y = x R² = y = x R² = Hari Penyimpanan total asam 30 total asam 35 total asam Hari Penyimpanan ph 30 ph 35 ph 45 Gambar 4. Nilai Perubahan Nilai ph Minuman Berperisa Apel Pada 3 Kondisi Penyimpanan Pemilihan kinetika orde reaksi penurunan nilai ph pada minuman berperisa apel dilakukan dengan cara membandingkan nilai koefisien korelasi (R 2 ) tiap persamaan regresi linier pada suhu yang sama dari reaksi orde nol dan reaksi orde satu. Orde reaksi dengan nilai R 2 yang lebih besar merupakan orde reaksi yang digunakan [15]. Pemilihan orde perubahan nilai ph dapat dilihat pada Tabel 7 209

8 ⁰ Brix Pendugaan Umur Simpan Minuman Berperisa Apel - Swadana, dkk Tabel 7. Persamaan Regresi Linier Untuk Parameter Nilai ph Orde Nol dan Orde Satu Pada Minuman Berperisa Apel Persamaan Reaksi R 2 (K) Ordo Ordo Nol Ordo Satu Ordo Satu Nol 303 y = x y = x y = x y = x y = x y = x Dari Tabel 7 dapat diketahui bahwa koefisien korelasi orde satu lebih besar daripada koefisien korelasi orde nol (R 2 orde nol< R 2 orde satu), maka laju penurunan nilai ph mengikuti reaksi orde satu. 5. Total Padatan Terlarut Plot data hasil perubahan total padatan terlarut minuman berperisa apel selama penyimpanan pada tiga suhu dapat dilihat pada Gambar y = x R² = Hari Penyimpanan TPT 30 TPT 35 TPT 45 y = x R² = y = x R² = Gambar 5. Nilai Perubahan Total Padatan Terlarut Minuman Berperisa Apel Pada 3 Kondisi Penyimpanan Penurunan total padatan terlarut dapat terjadi karena berkurangnya total asam yang terlarut pada minuman berperisa. Menurunnya total asam disebabkan adanya senyawa asam volatil yang berkurang selama penyimpanan, dan mampu keluar dari kemasan polypropylene. PP (polipropilene) merupakan plastik tipis yang tidak mengkilap mempunyai daya tahan yang cukup tinggi terhadap suhu tetapi bukan penahan gas yang baik [17]. Selain itu berkurangnya kadar vitamin C, juga dapat mempengaruhi penurunan total padatan terlarut dalam produk.pemilihan orde perubahan total padatan terlarut dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Persamaan Regresi Linier Untuk Parameter Total Padatan Terlarut Orde Nol Dan Orde Satu Pada Minuman Berperisa Apel Persamaan Reaksi R 2 Ordo Ordo (K) Ordo Nol Ordo Satu Nol Satu 303 y = x y = x y = x y = x y = x y = x Dari Tabel 8 dapat diketahui bahwa koefisien korelasi orde nol lebih besar daripada koefisien korelasi orde satu (R 2 orde nol > R 2 orde satu), maka laju penurunan total padatan terlarut mengikuti reaksi orde nol. 210

9 Pendugaan Umur Simpan Minuman Berperisa Apel - Swadana, dkk Pendugaan Umur Simpan Minuman Berperisa Apel Berikut disajikan persamaan regresi linier plot 1/T dan ln k yang merupakan persamaan Arrhenius untuk setiap parameter pengamatan minuman berperisa apel pada Tabel 9. Tabel 9. Persamaan Arrhenius Tiap Parameter Minuman Berperisa Apel No Parameter Analisis Persamaan Arrhenius 1 Kadar Vitamin C (mg/100ml) y = x Warna ( E) y = x Total Asam Tertitrasi (% asam) y = x ph y = x Total Padatan Terlarut (⁰ Brix) y = x Dari persamaan Arrhenius di atas, selanjutnya ditentukan nilai energi aktivasi (Ea) yang diperoleh dari kemiringan (slope) persamaan tersebut dan dipilih satu parameter yang paling mempengaruhi penurunan mutu minuman berperisa apel selama penyimpanan dalam berbagai variasi suhu yaitu parameter yang mempunyai nilai energi aktivasi (Ea) terendah karena semakin rendah nilai energi aktivasinya suatu reaksi akan berjalan lebih cepat berarti semakin cepat pula memberikan kontribusi terhadap kerusakan minuman berperisa apel. Dalam penelitian ini persentase total asam memiliki energi aktivasi terendah seperti yang ditunjukkan pada Tabel 10 sebesar kal/mol Tabel 10. Nilai Energi Aktivasi Tiap Parameter Minuman Berperisa Apel No Parameter Analisis Energi Aktivasi(kal/mol) 1 Kadar Vitamin C (mg/100ml) Warna ( E) Total Asam Tertitrasi (% asam) ph Total Padatan Terlarut (⁰ Brix) Berikut adalah hasil perhitungan umur simpan minuman berperisa apel pada berbagai suhu penyimpanan dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Hasil Perhitungan Umur Simpan Minuman Berperisa Apel Di Berbagai Penyimpanan Dengan Parameter Total Asam Umur Simpan K K ⁰ C (hari) SIMPULAN Penelitian tahap 1 menunjukkan bahwa parameter mutu kritis yang mempengaruhi kerusakan minuman berperisa apel adalah perubahan aroma apel. Pada penelitian tahap 2 menunjukkan bahwa nilai energi aktivasi terendah terdapat pada parameter total asam yang digunakan untuk menghitung umur simpan dengan persamaan Arrheniusy = x Hasil perhitungan umur simpan minuman berperisa apel pada penyimpanan suhu kamar 25ºC adalah 1 tahun 2 bulan; 27ºC adalah 1 tahun 1 bulan; 30ºC adalah 1 tahun 18 hari. 211

10 Pendugaan Umur Simpan Minuman Berperisa Apel - Swadana, dkk DAFTAR PUSTAKA 1) Institute of Food Science and Technology (1974). Shelf Life of Food. J. Food Sci. 39 : ) Herawati, H, Penentuan Umur Simpan Produk Pangan. Jurnal Litbang Pertanian, 27(4): ) Cahyawati, A Pendugaan Umur Simpan Jamur Kancing (Agaricus bisporus) Beku Menggunakan Metode Accelerated Shelf Lifet Testing (ASLT) Dengan Pendekatan Arrhenius. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya. Malang. 4) AOAC Official Methods of Analysis. Association of Official Analytical Chemist Inc, Washington DC. 5) Yuwono, S.S., dan Tri Susanto Pengujian Fisik Pangan. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang. 6) Apriyantono, A, D. Fardiaz, N. L. Puspitasari, Sedarnawati, S. Budiyanto Analisis Pangan. Petunjuk Laboratorium. IPB Press, Bogor. 7) Sudarmadji, S., Bambang Haryono, dan Suhardi Prosedur Analisis untuk Bahan Pangan dan Pertanian. Liberty. Yogyakarta. 8) Hastuti, U. S Penuntun Praktikum Mikrobiologi. UMM Press. Malang 9) Lawless, H.T., and Heymann Sensory Evaluation of Food Principles and Practice. International Thompson Publishing. New York. 10) Dewi, R Pendugaan Umur Simpan Keripik Cakar Ayam (ceker) Menggunakan Metode Accelerated Shelf Life Testing Dalam Berbagai Bahan Pengemas Dengan Memperhitungkan Biaya. Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya. Malang. 11) Buckle, K. A., R. A. Edwards, G. H. Fleet, dan M. Wootton Ilmu Pangan. Terjemahan: Purnomo H, Adiono. Jakarta: Universitas Indonesia Press. 12) Eskin M.N.A. and Robinson D.S Food Shelf Life Stability. CRC Press. USA 13) Nielsen, T.J., Jagerstad, I.M., Oste, R.E. and Wesslen, B.O Comparative absorption of low molecular aroma compounds into commonly used food packaging polymer film. Journal of Food Science, 57, ) Tatum, J. H., Philip, E. S., & Berry, R. E. (1969). Degradation products from ascorbic acid. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 17(1), ) Labuza,T.P.and D.Riboh.1982.Theory and Aplication Of Arrhenius Kinetics to The Prediction of Nutrien Losses in Food. J. Food Technology 36: ) Gosetti, F., V. Gianotti, S. Polati and Maria Carla Gennaro HPLC-MS Degradation Study of E110 Sunset Yellow FCF in A Commercial Beverage. J. of Chromatography A, 1090 : ) Robertson L Food Packaging Principle and Practice. New York : Marcell Dekker, Inc 18) Paillard, N. M. M. 1990: The flavour of apples, pears and quinces. In: Morton, 1. D.; MacLeod, A. J. ed. Food flavours, Part C. The flavour of fruits. Amsterdam, The Netherlands, Elsevier Science Publishing Company Inc. Pp

PENDUGAAN UMUR SIMPAN TEPUNG PISANG GORENG MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TESTING DENGAN PENDEKATAN ARRHENIUS

PENDUGAAN UMUR SIMPAN TEPUNG PISANG GORENG MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TESTING DENGAN PENDEKATAN ARRHENIUS PENDUGAAN UMUR SIMPAN TEPUNG PISANG GORENG MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TESTING DENGAN PENDEKATAN ARRHENIUS Shelf Life Prediction of Fried Banana Flour Using Accelerated Shelf Life Testing

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. bawang putih, dan asam jawa. Masing-masing produsen bumbu rujak ada yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. bawang putih, dan asam jawa. Masing-masing produsen bumbu rujak ada yang II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bumbu rujak Rujak manis adalah semacam salad. Rujak manis terdiri dari campuran beberapa potongan buah segar dengan dibumbui saus manis pedas. Pada umumnya bumbu rujak manis terbuat

Lebih terperinci

PENDUGAAN UMUR SIMPAN TEPUNG BUMBU AYAM GORENG MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TESTING DENGAN PENDEKATAN ARRHENIUS

PENDUGAAN UMUR SIMPAN TEPUNG BUMBU AYAM GORENG MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TESTING DENGAN PENDEKATAN ARRHENIUS PENDUGAAN UMUR SIMPAN TEPUNG BUMBU AYAM GORENG MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TESTING DENGAN PENDEKATAN ARRHENIUS Shelf Life Prediction of Fried Chicken Spices Flour Using Accelerated Shelf

Lebih terperinci

PENDUGAAN UMUR SIMPAN PRODUK PANGAN

PENDUGAAN UMUR SIMPAN PRODUK PANGAN PENDUGAAN UMUR SIMPAN PRODUK PANGAN Paper Pendugaan Umur Simpan Produk Kopi Instan Formula Merk-Z Dengan Metode Arrhenius, kami ambil dari hasil karya tulis Christamam Herry Wijaya yang merupakan tugas

Lebih terperinci

PENENTUAN UMUR SIMPAN BUMBU RUJAK DALAM KEMASAN BOTOL PLASTIK MENGGUNAKAN METODE ARRHENIUS

PENENTUAN UMUR SIMPAN BUMBU RUJAK DALAM KEMASAN BOTOL PLASTIK MENGGUNAKAN METODE ARRHENIUS PENENTUAN UMUR SIMPAN BUMBU RUJAK DALAM KEMASAN BOTOL PLASTIK MENGGUNAKAN METODE ARRHENIUS (Determination Of Shelf-Life Rujak Seasoning Packed In Plastic Bottle Using Arrhenius Method) Ida Ayu Agung Putri

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keripik pisang merupakan makanan ringan yang mudah mengalami ketengikan. Salah

ABSTRAK. Keripik pisang merupakan makanan ringan yang mudah mengalami ketengikan. Salah 1 KAJIAN LAMA SIMPAN KERIPIK PISANG KEPOK PUTIH (Musa acuminate sp.) BERDASARKAN TINGKAT AROMA, RASA DAN KERENYAHAN ORGANOLEPTIK DALAM BERBAGAI JENIS KEMASAN DENGAN MODEL PENDEKATAN ARRHENIUS Citra Ratri

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Proses Pengolahan Bumbu Pasta Ayam Goreng Proses pengolahan bumbu pasta ayam goreng meliputi tahapan sortasi, penggilingan, penumisan, dan pengentalan serta pengemasan. Sortasi

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 17 METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP) Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fateta-IPB.

Lebih terperinci

Sifat Kritis dan Umur Simpan Ukel Manis

Sifat Kritis dan Umur Simpan Ukel Manis Ika Murti Dewi,Sifat Kritis dan Umur Simpan Ukel Manis 47 Sifat Kritis dan Umur Simpan Ukel Manis Ika Murti Dewi 1), Agung Wazyka 2), Astuti Setyowati 2) Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas

Lebih terperinci

PENDUGAAN UMUR SIMPAN PADA PENYIMPANAN DINGIN TEMPE KEDELAI (Glycine max (L.) Merill) DENGAN PENGEMASAN VAKUM MENGGUNAKAN MODEL ARRHENIUS

PENDUGAAN UMUR SIMPAN PADA PENYIMPANAN DINGIN TEMPE KEDELAI (Glycine max (L.) Merill) DENGAN PENGEMASAN VAKUM MENGGUNAKAN MODEL ARRHENIUS PENDUGAAN UMUR SIMPAN PADA PENYIMPANAN DINGIN TEMPE KEDELAI (Glycine max (L.) Merill) DENGAN PENGEMASAN VAKUM MENGGUNAKAN MODEL ARRHENIUS Anang Lastriyanto*, Nur Komar, Hartanti Setyo Pratiwi Jurusan Keteknikan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian. I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7)

Lebih terperinci

PENERAPAN UMUR SIMPAN SARI WORTEL PADA BIAYA PENYIMPANAN SELAMA PEMASARAN. Rekna Wahyuni Universitas Yudharta Pasuruan

PENERAPAN UMUR SIMPAN SARI WORTEL PADA BIAYA PENYIMPANAN SELAMA PEMASARAN. Rekna Wahyuni Universitas Yudharta Pasuruan PENERAPAN UMUR SIMPAN SARI WORTEL PADA BIAYA PENYIMPANAN SELAMA PEMASARAN Rekna Wahyuni Universitas Yudharta Pasuruan ABSTRACT: Research target is to know shelf life of carrot juice. Knownly by shelf life

Lebih terperinci

PENDUGAAN UMUR SIMPAN PRODUK MI INSTAN DARI PATI SAGU DENGAN METODE AKSELERASI

PENDUGAAN UMUR SIMPAN PRODUK MI INSTAN DARI PATI SAGU DENGAN METODE AKSELERASI PENDUGAAN UMUR SIMPAN PRODUK MI INSTAN DARI PATI SAGU DENGAN METODE AKSELERASI Shelf Life Estimation of Instant Noodle from Sago Starch Using Accelerared Method Dewi Kurniati (0806113945) Usman Pato and

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 24 HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Asam Malat dan Vitamin C terhadap Penerimaan Sensori Minuman sari buah jeruk memiliki karakteristik rasa asam dan apabila ditambahkan vitamin C dalam produk akan meningkatkan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Karakteristik teh hijau No Parameter SNI Menurut Nasution dan Tjiptadi (1975) 1 Keadaan - Rasa

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Karakteristik teh hijau No Parameter SNI Menurut Nasution dan Tjiptadi (1975) 1 Keadaan - Rasa IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KARAKTERISASI PRODUK Karakteristik produk diketahui dengan melakukan analisis proksimat terhadap produk teh hijau. Analisis proksimat yang dilakukan adalah kadar air, kadar

Lebih terperinci

korespodensi :

korespodensi : PENDUGAAN UMUR SIMPAN MINUMAN SARI BUAH SIRSAK (Annona Muricata L.) BERDASARKAN PARAMETER KERUSAKAN FISIK DAN KIMIA DENGAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TESTING (ASLT) ESTIMATION SHELF LIFE OF SOURSOP

Lebih terperinci

PENENTUAN UMUR SIMPAN BUMBU RUJAK DALAM KEMASAN BOTOL PLASTIK MENGGUNAKAN METODE ARRHENIUS SKRIPSI

PENENTUAN UMUR SIMPAN BUMBU RUJAK DALAM KEMASAN BOTOL PLASTIK MENGGUNAKAN METODE ARRHENIUS SKRIPSI PENENTUAN UMUR SIMPAN BUMBU RUJAK DALAM KEMASAN BOTOL PLASTIK MENGGUNAKAN METODE ARRHENIUS SKRIPSI Oleh : IDA AYU AGUNG PUTRI TRISIANA DEWI NIM. 1111305001 PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sebagai bahan utamanya dan bumbu pelengkap seperti terasi, garam, asam jawa.

I. PENDAHULUAN. sebagai bahan utamanya dan bumbu pelengkap seperti terasi, garam, asam jawa. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Rujak manis adalah semacam salad yang dibuat dari campuran potongan buah segar dengan saus manis pedas. Bumbu rujak manis terbuat dari gula merah, sebagai bahan utamanya

Lebih terperinci

Mochamad Nurcholis, STP, MP. Food Packaging and Shelf Life 2013

Mochamad Nurcholis, STP, MP. Food Packaging and Shelf Life 2013 Mochamad Nurcholis, STP, MP Food Packaging and Shelf Life 2013 OVERVIEW TRANSFER PANAS (PREDIKSI REAKSI) TRANSFER PANAS (PLOT UMUR SIMPAN PENDEKATAN LINEAR) TRANSFER PANAS (PLOT UMUR SIMPAN PENDEKATAN

Lebih terperinci

SHELF LIFE OF Spirulina BISCUIT WITH DIFFERENT PACKAGING By: ABSTRACT

SHELF LIFE OF Spirulina BISCUIT WITH DIFFERENT PACKAGING By:   ABSTRACT PENDUGAAN UMUR SIMPAN BISKUIT Spirulina DENGAN MENGGUNAKAN JENIS KEMASAN YANG BERBEDA Oleh: Moulitya Dila Astari (1), Dewita (2), Suparmi (2) Email: moulitya@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

I. PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi I. PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat

Lebih terperinci

118 Penentuan Umur Simpan Minuman...(Hesti anagari,dkk)

118 Penentuan Umur Simpan Minuman...(Hesti anagari,dkk) 118 Penentuan Umur Simpan Minuman...(Hesti anagari,dkk) PENENTUAN UMUR SIMPAN MINUMAN FUNGSIONAL SARI AKAR ALANG ALANG DENGAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TESTING (ASLT) (STUDI KASUS DI UKM R.ROVIT BATU

Lebih terperinci

PENENTUAN UMUR SIMPAN SIRUP PALA BERDASARKAN PERUBAHAN DERAJAT KEASAMAN ph Melisa J Sahambangung 1,Lady Ch Lengkey 2, David Rumambi 2,

PENENTUAN UMUR SIMPAN SIRUP PALA BERDASARKAN PERUBAHAN DERAJAT KEASAMAN ph Melisa J Sahambangung 1,Lady Ch Lengkey 2, David Rumambi 2, PENENTUAN UMUR SIMPAN SIRUP PALA BERDASARKAN PERUBAHAN DERAJAT KEASAMAN ph Melisa J Sahambangung,Lady Ch Lengkey, David Rumambi, Mahasiswa Program Studi Teknik Pertanian Fakultas Pertanian UNSRAT Dosen

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL ARRHENIUS UNTUK PENDUGAAN MASA SIMPAN PRODUK MINUMAN KEMASAN BERDASARKAN KANDUNGAN VIT C

PENGGUNAAN MODEL ARRHENIUS UNTUK PENDUGAAN MASA SIMPAN PRODUK MINUMAN KEMASAN BERDASARKAN KANDUNGAN VIT C PENGGUNAAN MODEL ARRHENIUS UNTUK PENDUGAAN MASA SIMPAN PRODUK MINUMAN KEMASAN BERDASARKAN KANDUNGAN VIT C Yohanes Martono, Yohana Eka Puspita Sari, Jimmy Hidarto Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan

Lebih terperinci

BETA (BIOSISTEM DAN TEKNIK PERTANIAN. Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana

BETA (BIOSISTEM DAN TEKNIK PERTANIAN. Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana BETA (BIOSISTEM DAN TEKNIK PERTANIAN Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana http://ojs.unud.ac.id/index.php/beta Volume 5, Nomor 1, Maret 2017 Penentuan Umur Simpan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium Teknologi

III. METODE PENELITIAN. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium Teknologi III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Biomassa, Laboratorium Analisis Hasil Pertanian di Jurusan Teknologi Hasil

Lebih terperinci

METODOLOGI. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

METODOLOGI. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian 18 METODOLOGI Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di Laboratorium PT. Hale International dan Laboratorium Analisis Pangan Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, IPB.Penelitian dilakukan mulai bulan Januari

Lebih terperinci

Penentuan Umur Simpan Sirup Pala Menggunakan Metode ASLT (Accelerated Shelf Life Testing) Dengan Pendekatan Arrhenius

Penentuan Umur Simpan Sirup Pala Menggunakan Metode ASLT (Accelerated Shelf Life Testing) Dengan Pendekatan Arrhenius Penentuan Umur Simpan Sirup Pala Menggunakan Metode ASLT (Accelerated Shelf Life Testing) Dengan Pendekatan Arrhenius F.B. Sandana ), D. Rawung ), M. Ludong ) dan C. Mamuaja ) ). Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan bulan November 2011 sampai Januari 2012. Pengambilan sampel dilakukan di Cisolok, Palabuhanratu, Jawa Barat. Analisis sampel dilakukan di Laboratorium

Lebih terperinci

Oleh. Prof. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung, Lampung ABSTRAK

Oleh. Prof. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung, Lampung ABSTRAK KAJIAN LAMA SIMPAN KERIPIK PISANG KEPOK PUTIH (Musa acuminate sp.) BERDASARKAN TINGKAT AROMA, RASA DAN KERENYAHAN ORGANOLEPTIK DALAM BERBAGAI JENIS KEMASAN DENGAN MODEL PENDEKATAN ARRHENIUS Oleh Citra

Lebih terperinci

Aplikasi Prinsip Kinetika untuk Penentuan Masa Simpan Produk Pangan

Aplikasi Prinsip Kinetika untuk Penentuan Masa Simpan Produk Pangan Aplikasi Prinsip Kinetika untuk Penentuan Masa Simpan Produk Pangan Fateta, IPB 1 Fateta, IPB 2 Fateta, IPB 3 Fateta, IPB 4 PENENTUAN UMUR SIMPAN Penelitian & pengujian pengalaman empiris UMUR SIMPAN Informasi

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah,

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, 1 I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Tujuan dan Maksud Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENGARUH SUHU DAN WAKTU PENGGORENGAN VAKUM TERHADAP MUTU KERIPIK DURIAN Pada tahap ini, digunakan 4 (empat) tingkat suhu dan 4 (empat) tingkat waktu dalam proses penggorengan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Jenis makanan basah ataupun kering memiliki perbedaan dalam hal umur simpan

1. PENDAHULUAN. Jenis makanan basah ataupun kering memiliki perbedaan dalam hal umur simpan 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Parameter sensori sangat penting pada tahap penelitian dan pengembangan produk pangan baru. Produk baru yang dihasilkan harus memiliki penanganan yang tepat agar

Lebih terperinci

Jl. Telaga Warna, Tlogomas Malang *Penulis Korespondensi, ABSTRAK

Jl. Telaga Warna, Tlogomas Malang *Penulis Korespondensi,   ABSTRAK PENDUGAAN UMUR SIMPAN MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF-LIFE TESTING (ASLT) DENGAN PENDEKATAN ARRHENIUS PADA PRODUK TAPE KETAN HITAM KHAS MOJOKERTO HASIL STERILISASI Shelf-Life Prediction of Sterilized

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: Latar belakang, Identifikasi masalah,

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: Latar belakang, Identifikasi masalah, I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: Latar belakang, Identifikasi masalah, Maksud dan tujuan penelitian, Manfaat penelitian, Kerangka Berpikir, Hipotesa penelitian dan Waktu dan tempat penelitian.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tata letak Pabrik Firmenich Indonesia

Lampiran 1. Tata letak Pabrik Firmenich Indonesia LAMPIRAN 56 Lampiran 1. Tata letak Pabrik Firmenich Indonesia 57 Lampiran 2. Skema Pembuatan Flavor Emulsi Air dimineralisasi Pelarut Bahan baku (cair) Bahan baku (bubuk) Mulai Persiapan bahan Penimbangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri dalam bidang pertanian sudah berkembang cukup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri dalam bidang pertanian sudah berkembang cukup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri dalam bidang pertanian sudah berkembang cukup pesat. Banyak industri yang menghasilkan produk pangan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Pangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kendal terkenal dengan sentra pertanian, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kendal terkenal dengan sentra pertanian, salah satunya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten Kendal terkenal dengan sentra pertanian, salah satunya adalah budidaya jambu biji. Jambu biji jenis getas merah (Psidium guajava Linn) merupakan jenis jambu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk menyelamatkan harga jual buah jambu getas merah terutama

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk menyelamatkan harga jual buah jambu getas merah terutama 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah jambu getas merah merupakan buah-buahan tropis yang mudah sekali mengalami kerusakan dan secara nyata kerusakannya terjadi pada saat penanganan, transportasi,

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A. Bahan dan Alat Keripik wortel sebagai bahan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil produksi sendiri yang dilakukan di laboratorium proses Balai Besar Industri

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. PENELITIAN SERI I 4.1.1. Perubahan Kapasitas Antioksidan Bir Pletok Selama Penyimpanan Penentuan kapasitas antioksidan diawali dengan menentukan persamaan kurva standar asam

Lebih terperinci

bulan Februari 2017, sedangkan penelitian utama dilaksanakan bulan April hingga

bulan Februari 2017, sedangkan penelitian utama dilaksanakan bulan April hingga IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian pendahuluan dilaksanakan dari bulan Januari sampai dengan bulan Februari 2017, sedangkan penelitian utama dilaksanakan bulan April

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjalan berdampingan. Kedua proses ini menjadi penting karena dapat

BAB I PENDAHULUAN. berjalan berdampingan. Kedua proses ini menjadi penting karena dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan berdampingan. Kedua proses ini menjadi penting karena dapat mempengaruhi seseorang di saat mereka dewasa.

Lebih terperinci

Pendugaan Umur Simpan Sirup Buah Semu Jambu Mete (Anacardium Occidentale, L) dengan Metode Accelerated Shelf Life Testing (ASLT)

Pendugaan Umur Simpan Sirup Buah Semu Jambu Mete (Anacardium Occidentale, L) dengan Metode Accelerated Shelf Life Testing (ASLT) Pendugaan Umur Simpan Sirup Buah Semu Jambu Mete (Anacardium Occidentale, L) dengan Metode Accelerated Shelf Life Testing (ASLT) Afriyanti 1), Novian Wely Asmoro 2) 1)2) Fakultas Pertanian, Jurusan Teknologi

Lebih terperinci

Pendugaan Waktu Kedaluwarsa Pendistribusian Manisan Salak Menggunakan Metode Q 10

Pendugaan Waktu Kedaluwarsa Pendistribusian Manisan Salak Menggunakan Metode Q 10 Pendugaan Waktu Kedaluwarsa Pendistribusian Manisan Salak Menggunakan Metode Q 10 Prediction of Distribution Expired Time of Snake Fruit Candy Using Q 10 Method Ida Ayu Mas Oceanic, Ida Bagus Putu Gunadnya

Lebih terperinci

Percobaan akan dilakukan pada bulan Mei-September Percobaan. Keteknikan Pengolahan Pangan, Laboratorium Pilot Plan, dan Laboratorium Kimia

Percobaan akan dilakukan pada bulan Mei-September Percobaan. Keteknikan Pengolahan Pangan, Laboratorium Pilot Plan, dan Laboratorium Kimia IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Percobaan Percobaan akan dilakukan pada bulan Mei-September 2015. Percobaan dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Pangan, Laboratorium Isolasi, Laboratorium

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu. dan termasuk ke dalam famili Solanacea. Buahnya merupakan sumber vitamin

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu. dan termasuk ke dalam famili Solanacea. Buahnya merupakan sumber vitamin I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7)

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah jenis tanaman sayur umbi

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah jenis tanaman sayur umbi I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, (7) Tempat dan Waktu Penelitian. BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,

Lebih terperinci

PENDUGAAN UMUR SIMPAN HALUA KENARI MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TESTING (ASLT) MODEL ARRHENIUS PADA UKM KEPULAUAN SITARO

PENDUGAAN UMUR SIMPAN HALUA KENARI MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TESTING (ASLT) MODEL ARRHENIUS PADA UKM KEPULAUAN SITARO PENDUGAAN UMUR SIMPAN HALUA KENARI MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TESTING (ASLT) MODEL ARRHENIUS PADA UKM KEPULAUAN SITARO [Estimation of Shelf Life Halua Kenari using Accelerated Shelf Life

Lebih terperinci

ISSN No Media Bina Ilmiah 45

ISSN No Media Bina Ilmiah 45 ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 45 PENURUNAN MUTU DAN PENDUGAAN UMUR SIMPAN SAUS TOMAT PADA SUHU BERBEDA Oleh Ni Wayan Putu Meikapasa Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Mahasaraswati

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KARAKTERISTIK PRODUK Karakteristik produk diketahui dengan melakukan analisis proksimat dan uji mikrobial terhadap produk kopi instan formula. Analisis proksimat yang dilakukan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perubahan Konsentrasi O dan CO dalam Kemasan mempunyai densitas antara.915 hingga.939 g/cm 3 dan sebesar,9 g/cm 3, dimana densitas berpengaruh terhadap laju pertukaran udara

Lebih terperinci

Peranan a w dalam Pendugaan dan Pengendalian Umur Simpan

Peranan a w dalam Pendugaan dan Pengendalian Umur Simpan Peranan a w dalam Pendugaan dan Pengendalian Umur Simpan phariyadi.staff.ipb.ac.id FOKUS : Pangan Sensitif Thd Perubahan Aktivitas Air Pangan sensitif thd perubahan air? Migrasi uap air ke/dari bahan pangan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Oleh : Wulan Apriliana Dewi

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Oleh : Wulan Apriliana Dewi PREDIKSI NILAI Q 10 DAN UMUR SIMPAN KOPI BUBUK KOMERSIAL ROBUSTA DAN ARABIKA DARI BEBERAPA MEREK YANG DIKEMAS DENGAN KEMASAN BERBEDA MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TESTING (ASLT) Q 10 VALUE

Lebih terperinci

Bul. Teknol. dan Induatri Pangan, Vol. XI, No. I, Th. BOO0 EVALUASI MODELMODEL PENDUGAAN UMUR SIMPAN PANGAN DARI DIFUSI HUKUM FICK UNIDIREKSIONAL

Bul. Teknol. dan Induatri Pangan, Vol. XI, No. I, Th. BOO0 EVALUASI MODELMODEL PENDUGAAN UMUR SIMPAN PANGAN DARI DIFUSI HUKUM FICK UNIDIREKSIONAL Hasil Penelitian Bul. Teknol. dan Induatri Pangan, Vol. XI, No. I, Th. BOO0 EVALUASI MODELMODEL PENDUGAAN UMUR SIMPAN PANGAN DARI DIFUSI HUKUM FICK UNIDIREKSIONAL EVALUATION OF SHELF-LIFE EQUATION MODELS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Baiq Rein (2010), makanan tradisional merupakan makanan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Baiq Rein (2010), makanan tradisional merupakan makanan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Baiq Rein (2010), makanan tradisional merupakan makanan yang dikonsumsi oleh golongan etnik tertentu. Makanan tradisional ini termasuk kelompok makanan, minuman,

Lebih terperinci

Shelf Life Estimation of Instant Noodle from Sago Starch and Catfish (Pangasius sp.) Using Accelerated Method. Harapan Siregar ( )

Shelf Life Estimation of Instant Noodle from Sago Starch and Catfish (Pangasius sp.) Using Accelerated Method. Harapan Siregar ( ) PENDUGAAN UMUR SIMPAN MI INSTAN BERBASIS PATI SAGU DAN IKAN PATIN DENGAN METODE AKSELERASI Shelf Life Estimation of Instant Noodle from Sago Starch and Catfish (Pangasius sp.) Using Accelerated Method

Lebih terperinci

Pendugaan Umur Simpan Jeruk Siam (Citrus nobilis var. microcarpa) Berdasarkan Kandungan Vitamin C Menggunakan Persamaan Arrhenius

Pendugaan Umur Simpan Jeruk Siam (Citrus nobilis var. microcarpa) Berdasarkan Kandungan Vitamin C Menggunakan Persamaan Arrhenius Pendugaan Umur Simpan Jeruk Siam (Citrus nobilis var. microcarpa) Berdasarkan Kandungan Vitamin C Menggunakan Persamaan Arrhenius (The Presume of Siamese Orange (Citrus nobilis var. microcarpa) Life Based

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Permen Jelly Pepaya Karakteristik permen jelly pepaya diketahui dengan melakukan analisis proksimat dan uji mikrobiologis terhadap produk permen jelly pepaya.

Lebih terperinci

PENENTUAN UMUR SIMPAN SIRUP KRANJI (Dialium indum L.) MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF-LIFE TESTING (ASLT) SUHU

PENENTUAN UMUR SIMPAN SIRUP KRANJI (Dialium indum L.) MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF-LIFE TESTING (ASLT) SUHU PENENTUAN UMUR SIMPAN SIRUP KRANJI (Dialium indum L.) MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF-LIFE TESTING (ASLT) SUHU Determination Of Keranji (Dialium Indum L.) Syrup Shelf-Life Usingaccelerated Shelf-Life

Lebih terperinci

PENDUGAAN UMUR SIMPAN PRODUK NUGGET IKAN DENGAN MERK DAGANG Fish Nugget So Lite. Shelf Life Estimation of So Lite Fish Nugget

PENDUGAAN UMUR SIMPAN PRODUK NUGGET IKAN DENGAN MERK DAGANG Fish Nugget So Lite. Shelf Life Estimation of So Lite Fish Nugget PENDUGAAN UMUR SIMPAN PRODUK NUGGET IKAN DENGAN MERK DAGANG Fish Nugget So Lite Shelf Life Estimation of So Lite Fish Nugget Ulfah Amalia 1 1 Staf Pengajar Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas

Lebih terperinci

Susut Mutu Produk Pasca Panen

Susut Mutu Produk Pasca Panen Susut Mutu Produk Pasca Panen Rini Yulianingsih Atribut Mutu Tekstur Aroma dan Rasa Warna Nilai Gizi 1 Reaksi Kimia dan Biokimia Lipid O 2, Panas Katalis Peroksida Karbohidrat Protein Panas, asam kuat,

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Organoleptik Bakso Ikan Nila Merah Uji organoleptik mutu sensorik yang dilakukan terhadap bakso ikan nila merah yang dikemas dalam komposisi gas yang berbeda selama

Lebih terperinci

pangan fungsional yang beredar di pasaran. Salah satu pangan fungsional yang

pangan fungsional yang beredar di pasaran. Salah satu pangan fungsional yang III. KERANGKA PIKIRAN DAN HIPOTESIS 3.1. Kerangka Pikiran Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan memicu banyaknya produk pangan fungsional yang beredar di pasaran. Salah satu pangan fungsional

Lebih terperinci

PENDUGAAN MASA KADALUWARSA DENDENG LUMAT IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus) PADA KEMASAN ALUMINIUM FOIL. Oleh

PENDUGAAN MASA KADALUWARSA DENDENG LUMAT IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus) PADA KEMASAN ALUMINIUM FOIL. Oleh PENDUGAAN MASA KADALUWARSA DENDENG LUMAT IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus) PADA KEMASAN ALUMINIUM FOIL Oleh Elita Suryani Gultom 1), Dahlia 2), Suparmi 2) Abstract The research was to estimate the shelf

Lebih terperinci

KINETIKA PENURUNAN KADAR VANILIN SELAMA PENYIMPANAN POLONG PANILI KERING PADA BERBAGAI KEMASAN PLASTIK

KINETIKA PENURUNAN KADAR VANILIN SELAMA PENYIMPANAN POLONG PANILI KERING PADA BERBAGAI KEMASAN PLASTIK 146 Penurunan Kadar Vanilin...(Baskara K, dkk) KINETIKA PENURUNAN KADAR VANILIN SELAMA PENYIMPANAN POLONG PANILI KERING PADA BERBAGAI KEMASAN PLASTIK R. Baskara Katri Anandito, Basito, Hatmiyarni Tri Handayani

Lebih terperinci

PENGOLAHAN PASTA LAOR (Eunice viridis) DENGAN BERBAGAI KONSENTRASI GARAM

PENGOLAHAN PASTA LAOR (Eunice viridis) DENGAN BERBAGAI KONSENTRASI GARAM PENGOLAHAN PASTA LAOR (Eunice viridis) DENGAN BERBAGAI KONSENTRASI GARAM Komariah Tampubolon 1), Djoko Purnomo 1), Masbantar Sangadji ) Abstrak Di wilayah Maluku, cacing laut atau laor (Eunice viridis)

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH : LUCIANA HENDRIKA SUWARNO NRP

SKRIPSI OLEH : LUCIANA HENDRIKA SUWARNO NRP PENGARUH JENIS KEMASAN DAN KONDISI PENYIMPANAN TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, SIFAT FISIKOKIMIA, MIKROBIOLOGIS, DAN ORGANOLEPTIK MINUMAN BERAS KENCUR DARI BERAS PUTIH VARIETAS JASMINE SKRIPSI OLEH : LUCIANA

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. dan kadar air. Hubungan kadar air dengan aktivitas air (a w

PENDAHULUAN. dan kadar air. Hubungan kadar air dengan aktivitas air (a w Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Volume 5 Nomor 2: 61-66 61 Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri 5(2): 61-66 (2016) ISSN 2252-7877 (Print) ISSN 2549-3892 (Online)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian. I. PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENGERINGAN BEKATUL Proses pengeringan bekatul dilakukan dengan pengering rak karena cocok untuk bahan padat, suhu udara dapat dikontrol, dan terdapat sirkulator udara. Kipas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari kedelai yang melalui proses fermentasi. Berdasarkan data dari BPS, produksi

BAB I PENDAHULUAN. dari kedelai yang melalui proses fermentasi. Berdasarkan data dari BPS, produksi Produksi kedelai (ton) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tempe merupakan salah satu makanan tradisional di Indonesia yang terbuat dari kedelai yang melalui proses fermentasi. Berdasarkan data dari BPS,

Lebih terperinci

SHELF LIFE ESTIMATION OF CORN COOKIES PACKED IN OPP-PP AND METALIZED PLASTIC USING ACCELERATED SHELF-LIFE TESTING METHOD-ARRHENIUS EQUATION SKRIPSI

SHELF LIFE ESTIMATION OF CORN COOKIES PACKED IN OPP-PP AND METALIZED PLASTIC USING ACCELERATED SHELF-LIFE TESTING METHOD-ARRHENIUS EQUATION SKRIPSI PENDUGAAN UMUR SIMPAN KUE KERING JAGUNG DALAM KEMASAN PLASTIK OPP-PP DAN METALIZED PLASTIC DENGAN METODE ACCELERATED SHELF-LIFE TESTING BERDASARKAN PERSAMAAN ARRHENIUS SHELF LIFE ESTIMATION OF CORN COOKIES

Lebih terperinci

PENENTUAN UMUR SIMPAN TERASI INSTAN DALAM KEMASAN

PENENTUAN UMUR SIMPAN TERASI INSTAN DALAM KEMASAN AGROINTEK Volume 10, No.1 Maret 2016 55 PENENTUAN UMUR SIMPAN TERASI INSTAN DALAM KEMASAN Mohammad Firdaus Nur Cahyo, Sri Hastuti, Iffan Maflahah Prodi Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Pertanian,

Lebih terperinci

A Study on the Shelf Life of Frozen Catfish Fillet (Pangasius hypopthalmus) Added with Ginger Powder By: ABSTRACT

A Study on the Shelf Life of Frozen Catfish Fillet (Pangasius hypopthalmus) Added with Ginger Powder By: ABSTRACT A Study on the Shelf Life of Frozen Catfish Fillet (Pangasius hypopthalmus) Added with Ginger Powder By: Freddi 1), Edison 2) and Suparmi 2) ABSTRACT The research on shelf life of frozen Catfish fillet

Lebih terperinci

PENDUGAAN MASA KADALUSA DENGDENG LUMAT IKAN PATIN (Pangasius hypopthalmus) Oleh. Elita Survani Gultom 1), Dahlia 2), Suparmi 2)

PENDUGAAN MASA KADALUSA DENGDENG LUMAT IKAN PATIN (Pangasius hypopthalmus) Oleh. Elita Survani Gultom 1), Dahlia 2), Suparmi 2) PENDUGAAN MASA KADALUSA DENGDENG LUMAT IKAN PATIN (Pangasius hypopthalmus) Oleh Elita Survani Gultom 1), Dahlia 2), Suparmi 2) 1) Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau 2) Dosen

Lebih terperinci

Analisis Kandungan Mikroba Pada Permen Soba Alga Laut Kappaphycus Alvarezii Selama Penyimpanan

Analisis Kandungan Mikroba Pada Permen Soba Alga Laut Kappaphycus Alvarezii Selama Penyimpanan Analisis Kandungan Mikroba Pada Permen Soba Alga Laut Kappaphycus Alvarezii Selama Penyimpanan 1,2 Srinildawaty Badu, 2 Yuniarti Koniyo, 3 Rully Tuiyo 1 badu_srinilda@yahoo.com 2 Jurusan Teknologi Perikanan,

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penentuan Laju Respirasi dengan Perlakuan Persentase Glukomanan Proses respirasi sangat mempengaruhi penyimpanan dari buah sawo yang terolah minimal, beberapa senyawa penting

Lebih terperinci

UMUR SIMPAN. 31 October

UMUR SIMPAN. 31 October UMUR SIMPAN 31 October 2014 1 Outline 1. Pendahuluan 2. Umur Simpan 3. Penentuan Umur Simpan 4. Penutup 31 October 2014 2 Pendahuluan Makanan dan minuman disimpan, holding time mutu menurun. Produk minuman

Lebih terperinci

Umur Simpan Ikan Asin Sepat Siam (Trichogaster Pectoralis) Duri Lunak Dengan Pengemasan Vakum Dan Non Vakum Pada Penyimpanan Suhu Ruang

Umur Simpan Ikan Asin Sepat Siam (Trichogaster Pectoralis) Duri Lunak Dengan Pengemasan Vakum Dan Non Vakum Pada Penyimpanan Suhu Ruang Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 216, Palembang 2-21 Oktober 216 Umur Simpan Ikan Asin Sepat Siam (Trichogaster Pectoralis) Duri Lunak Dengan Pengemasan Dan Non Pada Penyimpanan Suhu Ruang Ace

Lebih terperinci

Herry Kurniawan 1), Suparmi 2), Sumarto 2) Abstract

Herry Kurniawan 1), Suparmi 2), Sumarto 2) Abstract A STUDY ON PACKAGING SELAIS (Cryptoperus bicirchis) CATFISH SAVORY CHIPS By Herry Kurniawan 1), Suparmi 2), Sumarto 2) Abstract This research was conducted at the Laboratory of Technology of Processing

Lebih terperinci

Pendugaan Umur Simpan Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Segar dalam Kemasan Plastik Polipropilen

Pendugaan Umur Simpan Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Segar dalam Kemasan Plastik Polipropilen Pendugaan Umur Simpan Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Segar dalam Kemasan Plastik Polipropilen Estimation of Shelf Life White Oyster Mushrooms (Pleurotus ostreatus) Fresh in Plastic Polypropylene

Lebih terperinci

PENENTUAN KADALUWARSA PRODUK PANGAN

PENENTUAN KADALUWARSA PRODUK PANGAN PENENTUAN KADALUWARSA PRODUK PANGAN HANDOUT MATA KULIAH : REGULASI PANGAN (KI 531) OLEH : SUSIWI S JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA F P M I P A UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 Handout PENENTUAN KADALUWARSA

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT Bahan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah orange emulsion flavor yang diproduksi oleh PT. Firmenich Indonesia, alcohol, larutan pengencer Buffer

Lebih terperinci

Kata kunci : dodol nangka, uji organoleptik, umur simpan, ESS ABSTRACT

Kata kunci : dodol nangka, uji organoleptik, umur simpan, ESS ABSTRACT Penentuan Umur Simpan Dodol Nangka Dengan Metode ESS (Extended Storage Studies) Siti Muizzun Nisak 1, Ida Bagus Putu Gunadnya 2, I Made Anom S. Wijaya 2 Email: muizzunnisak@ymail.com ABSTRAK Tujuan dari

Lebih terperinci

PENENTUAN UMUR SIMPAN BAHAN PANGAN

PENENTUAN UMUR SIMPAN BAHAN PANGAN PENENTUAN UMUR SIMPAN BAHAN PANGAN Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa mampu menjelaskan metode peramalan umur simpan bahan pangan yang dikemas UMUR SIMPAN atau MASA KADALUARSA Lamanya penyimpanan pada

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PARAMETER KUALITAS BUBUK TOMAT SELAMA PENYIMPANAN PADA BERBAGAI SUHU DAN JENIS KEMASAN

KARAKTERISTIK PARAMETER KUALITAS BUBUK TOMAT SELAMA PENYIMPANAN PADA BERBAGAI SUHU DAN JENIS KEMASAN KARAKTERISTIK PARAMETER KUALITAS BUBUK TOMAT SELAMA PENYIMPANAN PADA BERBAGAI SUHU DAN JENIS KEMASAN Quality parameter characteristics of tomato powder during strorage at various temperature and packaging

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. sebagai bahan baku atau bahan tambahan untuk membuat berbagai jenis makanan.

PENDAHULUAN. sebagai bahan baku atau bahan tambahan untuk membuat berbagai jenis makanan. PENDAHULUAN Latar Belakang Kentang merupakan salah satu hasil tanaman hortikultura yang berbentuk umbi. Kentang memiliki kadar air yang cukup tinggi sehingga mudah mengalami kerusakan. Umbi kentang banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahan makanan pada umumnya sangat sensitif dan mudah mengalami penurunan kualitas karena faktor lingkungan, kimia, biokimia, dan mikrobiologi. Penurunan kualitas bahan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 1. Kemasan aluminium foil labih baik daripada polipropilen karena lebih mampu menjaga mutu keripik gadung selama penyimpanan berdasarkan laju penurunan mutu analisis

Lebih terperinci

Gambar 6. Hasil Analisis Sensori Flavored Edible Film

Gambar 6. Hasil Analisis Sensori Flavored Edible Film 3. HASIL PENELITIAN 3.1. Karakteristik Sensori Flavored Edible Film Parameter analisis sensori ini meliputi penilaian rasa dan aroma. Hasil analisis uji sensori flavored edible film dapat dilihat pada

Lebih terperinci

PENDUGAAN SISA UMUR SIMPAN MINUMAN TEH DALAM KEMASAN GELAS PLASTlK DI PASARAN

PENDUGAAN SISA UMUR SIMPAN MINUMAN TEH DALAM KEMASAN GELAS PLASTlK DI PASARAN PENDUGAAN SISA UMUR SIMPAN MINUMAN TEH DALAM KEMASAN GELAS PLASTlK DI PASARAN Oleh : Deni Kurniawan F34101071 2008 DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

Jl. Prof. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung, Lampung * ABSTRACT

Jl. Prof. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung, Lampung *  ABSTRACT Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Teknologi Pertanian Politeknik Negeri Lampung 8 September 216 ISBN 978-62-753-4 halaman 174-182 Pendugaan Umur Simpan Keripik Pisang Kepok Putih (Musa acuminate

Lebih terperinci

JURNAL RONA TEKNIK PERTANIAN ISSN :

JURNAL RONA TEKNIK PERTANIAN ISSN : JURNAL RONA TEKNIK PERTANIAN ISSN : 2085-2614 JOURNAL HOMEPAGE : http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/rtp Pengemasan Manisan Kolang-Kaling Basah (Arenga pinnata L.) dengan Bahan Kemas Plastik dan Botol Kaca

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 18 HASIL DAN PEMBAHASAN Perubahan Mutu Organoleptik Biskuit Selama Penyimpanan Uji kesukaan dan mutu hedonik merupakan salah satu cara untuk uji sensori suatu produk. Uji kesukaan dan mutu hedonik dilakukan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN D. KARAKTERISTIK BIJI KOPI Karakteristik awal biji kopi diketahui dengan melakukan analisis proksimat, yaitu kadar air, kadar lemak, kadar serat, kadar protein, dan kadar abu terhadap

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 31 HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Keju Lunak Rendah Lemak Karakterisasi keju lunak rendah lemak dilakukan sesuai dengan parameter atribut mutu yang diamati selama masa penyimpanan. Untuk satu produk,

Lebih terperinci

PENDUGAAN UMUR SIMPAN JAGUNG MANIS BERDASARKAN KANDUNGAN TOTAL PADATAN TERLARUT DENGAN MODEL ARRHENIUS

PENDUGAAN UMUR SIMPAN JAGUNG MANIS BERDASARKAN KANDUNGAN TOTAL PADATAN TERLARUT DENGAN MODEL ARRHENIUS PENDUGAAN UMUR SIMPAN JAGUNG MANIS BERDASARKAN KANDUNGAN TOTAL PADATAN TERLARUT DENGAN MODEL ARRHENIUS Shelf Life Estimation of Sweet Corn Based on Its Total Soluble Solid by Using Arrhenius Model Rita

Lebih terperinci