BAB I PROFIL PERUSAHAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PROFIL PERUSAHAAN"

Transkripsi

1 BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1 Sejarah Perusahaan Berawal pada tahun 1966 sebagai sebuah Perusahaan Dagang kecil di Pasar Klewer Solo dengan nama Usaha Dagang (UD.) Sri Rejeki dan dipimpin oleh pendirinya yaitu H.M. Lukminto, kiprah dari perusahaan ini dimulai. Dan perusahaan ini terdaftar pada tanggal 30 Agustus 1975 di Departemen Perindustrian Jawa Tengah dan diubah dari sebuah Perusahaan Dagang menjadi sebuah Perseroan Terbatas dengan nama Sri Rejeki berdasarkan Notaris Publik nomor 48 tanggal 22 Mei 1978 serta secara resmi berubah nama menjadi PT. Sri Rejeki Isman (Sritex) pada tanggal 16 Oktober Pabrik pertamanya didirikan pada tahun 1968 di jalan Baturono nomor 81A Solo, yang memproduksi produk bleach dan dyed (pencelupan), yang kemudian perusahaan mengembangkan bisnisnya di tahun 1982 dengan mendirikan pabrik weaving (penenunan). Dan seiring dengan perkembangan industri tekstil, Sritex melanjutkan perkembangannya, dan hingga saat ini PT. Sri Rejeki Isman telah menjadi Pabrik Garment dan Tekstil Vertikal yang Terintegrasi (an Integrated Vertical Textiles- Garments Plant), yang menempati kawasan seluas lebih dari 50 hektar di Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah. Dan juga memiliki karyawan atau pegawai sekitar orang. Dan untuk memenuhi permintaan atau kebutuhan pasar PT. Sri Rejeki Isman telah memiliki 3 Unit Spinning, 5 Unit Weaving, 3 Unit Dyeing Printing dan 5 Unit Garment. Menyadari kemampuan kapasitas produksinya di saat-saat permintaan pasar di titik tertinggi maka PT. Sri Rejeki Isman ikut mendirikan anak-anak perusahaan yaitu Johartex di Magelang berupa Pabrik Weaving (Tenun) dan juga Jogyatex berupa Pabrik Knitting (Rajut). PT. Sri Rejeki Isman tetap mempertahankan kantor pusatnya yaitu di Jalan KH. Samanhudi 88, Jetis, Sukoharjo, Solo Jawa Tengah serta menfokuskan urusan pemasaran dengan membuka Marketing Offices di jalan KH. Wahid Hasyim nomor 147 Jakarta dan di jalan Slompretan nomor 117, Surabaya, Jawa Timur. Di lokasi pabrik di Jetis, Sukoharjo, Solo fasilitas infrastruktur meliputi 36 bangunan yang di dalamnya tercakup 3 bagian besar yaitu : 1

2 Divisi Textile seperti Unit Spinning, Unit Weaving, Unit Dyeing/Printing/Finishing, Divisi Garment, yang memproduksi produk jadi seperti Fashion Wear, Military Uniform, Work Wear dari bahan-bahan yang diproduksi di Sritex, Divisi Retail, dengan lokasi yang ditata sangat baik serta dikhususkan melayani permintaan pasar retail. Selain itu perusahaan dengan pemahaman inti bahwa tanpa pegawai ataupun karyawan perusahaan tidak berarti apa-apa, maka sebagai rasa terima kasih perusahaan menyediakan fasilitas-fasilitas lainnya seperti : Lingkungan kerja sehat, yang memiliki suasana nyaman dan menyenangkan, Tempat Pelatihan in-house maupun external untuk meningkatkan kemampuan kerja pegawai dan karyawannya, Dana sebagai Pinjaman dengan bunga rendah untuk karyawan, yang difokuskan untuk kepemilikan rumah sendiri, Pembangunan tempat olahraga, yang menjadi kebanggaan bagi seluruh karyawannya. Juga kesetiaan perusahaan sejak awal untuk tetap menjalankan aturan-aturan ketenagakerjaan seperti halnya umur, upah dan pengalaman kerja minimum dari karyawan dengan tujuan untuk mengatisipasi segala jenis risiko yang mungkin terjadi di pabrik. Dan pencapaian-pencapaian yang disebabkan oleh kualitas produk yang dihasilkan serta pembaharuan dalam pelaksanaan produksi menjadi bukti nyata dengan didapatnya Sertifikat ISO 9001:2000 pada tanggal 17 September 2002 serta Sertifikatsertifikat Pencapaian dari pihak konsumen atau pelanggan yang menyatakan bahwa produk Sritex sangat memuaskan dan memenuhi syarat spesifikasi yang diinginkan, dalam hal mana sertifikat-sertifikat menjadi referensi sekaligus mendorong kepercayaan diri Sritex untuk dapat menembus dan berkiprah di pasar internasional (4 benua). 1.2 Lingkup Bidang Usaha Sesuai dengan pesan dari Presiden Komisaris sekaligus Pendiri Sritex, H.M. Lukminto disebutkan bahwa maksud dan tujuan dari Sritex adalah menjalankan usaha di bidang Textiles dan Garments. Yang dalam pelaksanaannya, kegiatan usaha Sritex adalah : 2

3 a. Memproduksi Textile yang dimulai dari proses produksi bahan baku hingga menghasilkan bahan kain sesuai dengan spesifikasi ataupun pesanan dari pihak konsumen yang tertuang di dalam suatu kontrak jual beli, yang memiliki masa berlaku selama jangka waktu tertentu. Dalam arti kata setiap pesanan atau penandatanganan kontrak tersebut pihak Sritex harus memenuhi waktu penyerahan barang tepat pada waktunya. Adapun proses produksi yang dilakukan adalah : o Spinning (pemintalan benang), o Weaving (penenunan), o Dyeing (pencelupan kain dengan warna polos), o Printing (pencetakan motif kain), o Finishing (pemrosesan akhir untuk meningkatkan kualitas kain). b. Memproduksi Garment, yang merupakan proses lanjutan dari proses produksi Textile, dimana bahan-bahan kain yang telah selesai diproduksi kembali hingga menghasilkan produk jadi seperti wears, uniforms. Sejalan dengan usaha utamanya di bidang Textile dan Garment, Sritex sangat fleksibel dalam menerima pesanan dari konsumennya dengan jenis bahan dasar yang sangat bervariasi, seperti Rayon, Polyester, Cotton, T/C, Georgette, Dobby, Jacquard serta perpaduan komposisi dari jenis yang telah disebutkan di depan. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Sritex didukung sepenuhnya oleh manajemen yang terdiri dari para Direktur yang memimpin Direktorat dan SBU, diawasi oleh jajaran Komisaris dan Presiden Direktur yang memiliki pengalaman di bidang industri Textile dan Garment. Didukung pula oleh karyawan-karyawan yang memiliki kapabilitas dan pengalaman yang luas baik dalam industri serta pemasaran textile dan garment. Sebagian dari produksi Sritex yang cukup memberikan hasil signifikan adalah untuk produksi bahan kain dan pembuatan uniform angkatan bersenjata dari berbagai negara termasuk di dalamnya untuk Tentara Nasional Indonesia. Dengan mempertimbangkan peluang pasar yang masih luas serta lebih besarnya marjin usaha yang dapat diperoleh, Sritex terus mengembangkan kegiatan produksi dan kemampuan pemasarannya. Dan hal yang sangat menarik adalah cara Sritex melakukan proses produksinya pada saat pesanan mencapai titik tertinggi dan kapasitas Sritex tidak memungkinkan untuk melakukan produksi sesuai dengan jumlah pesanan. Sritex dengan tekadnya memajukan daerahnya membagikan sejumlah pesanannya kepada pabrik-pabrik textile 3

4 dan garment sejenis yang setingkat di bawahnya di wilayah Jawa Tengah serta Yogyakarta (terdaftar sekitar 10 hingga 25 perusahaan) dengan tetap mempertahankan kualitas hasil produksi textile dan garment sesuai dengan spesifikasi yang dikehendaki Sritex. Dan pada tahun ini yaitu sejak Januari 2007, Sritex telah mengubah status perusahaannya menjadi Perusahaan Publik, sehingga pencapaian positif dari seluruh kegiatan usaha yang telah dilakukannya mutlak dipertahankan dan dikembangkan lebih baik lagi. Gambar 1.1 Kantor Pusat Sritex (Jetis, Sukoharjo, Solo) (Sumber : Sritex Company Profile, 2006) 1.3 Visi, Misi, Nilai, Strategi dan Tujuan Sritex memiliki Visi, Misi, dan Nilai yang bila ditelaah lebih lanjut saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Untuk mencapai Visinya diperlukan suatu Misi, sedangkan Misi dilandasi oleh Nilai yang berasal dari suatu prinsip dasar yang harus dimiliki oleh seluruh karyawan Sritex. Prinsip-prinsip dasar ini harus dapat diaplikasikan agar dapat menjadi suatu tindakan nyata yang akan membentuk sikap dan budaya perusahaan yang diharapkan Visi "To be The World s Most Reputable Textile and Garment Producer" (Sritex Company Profile, 2006) Visi yang ditetapkan oleh pimpinan Sritex, menunjukkan keinginan untuk melanjutkan tahapan prestasi Sritex selama ini yaitu setelah berprestasi di pasar dalam negeri, kemudian berhasil menembus pasar internasional serta telah menempati peringkat dalam 4

5 pengakuan konsumen, Sritex ingin memiliki reputasi terbaik di antara produsen pesaingnya Misi "To produce the highest quality products in accordance to the market s needs and to comply with full requirements and assurance for all valued customers" (Sritex Company Profile, 2006) Merupakan gambaran tujuan atau target kerja dari segala upaya yang harus dilakukan Sritex untuk memenuhi spesifikasi sesuai yang diinginkan konsumen guna mendapatkan penghargaan konsumen itu sendiri kepada perusahaan. To be a profitable and growth-oriented company for the interest of our customers and employees (Sritex Company Profile, 2006) Koridor acuan untuk pencapaian target perusahaan, yang menggunakan pola dengan satu langkah dua atau tiga tujuan terlampaui yaitu ingin menjadi perusahaan yang menghasilkan keuntungan, berorientasi pada pengembangan, dan kedua hasil tersebut menjadi keuntungan bagi pekanggan dan pegawai Sritex sendiri. To provide and maintain condusive work environment for our employees which is our most important resources (Sritex Company Profile, 2006) Acuan langkah kerja untuk menjadikan pegawai sebagai mitra kerja yang sebenarbenarnya, yaitu menciptakan dan memelihara lingkungan kerja yang kondusif untuk seluruh pegawai yang menjadi sumber daya terpenting bagi Sritex. To be socially contributive (Sritex Company Profile, 2006) Acuan langkah tanggung jawab sosial dari Sritex, yang ingin memberikan sesuatu yang bernilai terhadap lingkungan di luar perusahaan Nilai "Through Loyalty, Capability, Hard Work and Work Smart in the team, led Sritex to be a Textiles and Garments Plant of International Scale" (Lukminto, 2006) Tujuan nilai dari SDM yang menjadi hal terpenting di perusahaan dan yang harus dicapai yaitu SDM yang memiliki loyalitas, kapabilitas, keinginan untuk bekerja dengan 5

6 keras serta bekerja dengan cerdas di dalam sebuah tim kerja akan membawa Sritex ke tingkat skala global Strategi Kegiatan usaha Sritex merupakan bisnis yang berisiko tinggi, dimana dalam setiap langkah usahanya bergerak dalam angka yang besar (biaya dan sumber daya yang digunakan) untuk mencapai hasil yang sangat presisi spesifikasinya (jenis dan warna bahan kain, waktu produksi sesuai kontrak), oleh karena itu Sritex memiliki dua arah strategi usaha internal (SDM) dan external (Pemasaran/Marketing) sebagai acuan yang harus digunakan dalam menghadapi persaingan usaha serta mempertahankan kelangsungan dan perkembangan usaha perusahaan di masa mendatang. Ada strategistrategi yang dimiliki Sritex, yaitu : a. High Motivation and Great Spirits Penekanan kepada seluruh pelaku produksi dan pemasaran untuk tetap memiliki motivasi tinggi, hal ini sangat terlihat dari penyediaan berbagai fasilitas dan aktivitas yang memberikan motivasi serta semangat bagi karyawan sehingga fokus tertuju untuk memberikan hasil kerja terbaik bagi perusahaan. b. Practicing Step-by-Step, Creatively and Systematically Sritex menetapkan prinsip penetapan rencana secara bertahap untuk menjalankan kegiatan usahanya mulai dari proses pemilihan bahan baku, kemampuan dan penguasaan proses produksi, hingga strategi pemasaran yang seluruhnya dilakukan secara kreatif dengan arahan yang baik serta sistematis dengan target utama : International Scale Textiles and Garments Plant. c. Experiences and Supports Experiences Pengalaman hampir 40 tahun Sritex merupakan proses pembelajaran yang sangat menguntungkan dan sangat berguna bagi perusahaan untuk menjalankan polapola produksi dan pemasaran yang telah terbukti dengan baik dan benar sehingga dapat menekan risiko-risiko kerugian yang mungkin timbul baik dari proses produksi yang sedang dan akan dilakukan maupun menentukan cara-cara menjalin kerjasama yang baik dengan berbagai kalangan konsumen dari dalam negeri ataupun mancanegara dengan berbagai bentuk channeling. Sritex memiliki tingkat kredibilitas, integritas, dan komitmen yang tinggi dalam melakukan kerjasama produksi dan pemasaran produknya, dimana faktor trust 6

7 (kepercayaan) menjadi dasar utama dalam melakukan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan kecil yang mendukung produksinya. Dengan demikian, maka perusahaan-perusahaan kecil yang bekerjasama dengan Sritex terfokus pada hasil akhir yang memiliki standar yang cukup tinggi. Supports Sritex selalu mencari cara dan berupaya untuk mendapatkan support besar dari 3 pihak yang dianggap memberikan hasil yang signifikan terhadap terhadap kinerja Sritex yaitu : Supports from Family, Supports from Business Partners, Support from Employees. d. Hubungan dengan konsumen Sritex sangat mengutamakan pelayanan kepada konsumen seperti kemudahan untuk datang berkunjung ke lokasi, menyediakan fasilitas kendaraan untuk kelancaran kunjungan, menyediakan tempat menginap berupa hotel bertaraf serta menyediakan jamuan sekelas restaurant, sehingga konsumen lebih terfokus pada tujuan bisnisnya bersama Sritex. e. Pengembangan Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan salah satu kekuatan bagi kelangsungan usaha perusahaan. Untuk itu Sritex secara berkala mempersiapkan karyawan yang berkompetensi tinggi untuk diikutsertakan kedalam Program Pelatihan dan Pengembangan untuk lebih menguasai bidang pekerjaan yang dilakukan di dalam ataupun di luar negeri, dengan target bukan hanya mereka dapat melakukan pekerjaannya dengan benar tetapi dapat berlaku secara profesional dalam mendukung bisnis perusahaan secara keseluruhan. Sritex juga memperbaharui sistem kesejahteraan karyawan agar dapat memotivasi karyawan untuk lebih meningkatkan produktivitas kerja, dengan cara membangun suatu koperasi yang bersifat simpan pinjam kepemilikan rumah bagi anggotanya. f. Pengembangan Sistem Teknologi Produksi dan Informasi Secara cerdas Sritex mengkonsentrasikan pengembangan proses produksi dengan menggunakan peralatan terkini untuk mengikuti spesifikasi produk yang diinginkan oleh konsumen dengan prima. Adapun beberapa strategi yang dilakukan Sritex terhadap Sistem Teknologi Produksinya adalah : 7

8 Mendatangkan mesin-mesin textile dari berbagai negara yang menjadi acuan sebagai penghasil mesin-mesin textile dan Garment berkelas dunia seperti Italia, Jepang, Jerman, Swiss, dan Republik Rakyat China. Sritex melakukan penggabungan-penggabungan mesin-mesin dari berbagai negara tersebut di atas dengan tujuan mesin-mesin yang didatangkan dapat menghasilkan produk akhir yang berkualitas. Sritex memiliki website dengan alamat sehingga marketing offices di Jakarta dan Surabaya terhubung secara online ke kantor pusat di Jetis, Sukoharjo, Solo melalui media komunikasi berbasis website. Jaringan komunikasi ini juga dapat dimanfaatkan untuk penyediaan data back-up atas data-data marketing offices di data center kantor pusat.. Saat ini Sritex mulai mengimplementasikan program komputerisasi terpadu (Integrated Information System) yang mengintegrasikan seluruh proses bisnis perusahaan mulai dari entry data sampai pengambilan keputusan di kantor pusat. Untuk mendukung kelancaran operasional, divisi teknologi informasi Sritex telah mengimplementasikan sistem komputerisasi untuk pengelolaan data tenaga kerja. Selain itu, perusahaan juga mengembangkan Information System berbasis WEB dan data warehouse, untuk pengelolaan data-data antar direktorat secara terkonsolidasi yang menghasilkan laporan pendukung keputusan. f. Perluasan Jaringan Pemasaran Sritex berupaya untuk terus mengembangkan jaringan bisnisnya dengan hanya membuka 2 marketing offices yang berlokasi di Jakarta dan Surabaya untuk melakukan pendekatan dengan konsumen, serta memudahkan mereka dalam mendapatkan pelayanan dari perusahaan dengan tetap mempertimbangkan sisi profitabilitas Tujuan Tujuan Sritex dapat dikategorikan ke dalam beberapa point, antara lain : 1. Menciptakan Pabrik Textiles dan Garments dengan Skala Internasional dengan didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas. 2. Membentuk budaya perusahaan yang efficient and qualified dalam melakukan tahap-tahap produksi hingga menghasilkan produk akhir yang berkualitas internasional disamping meningkatkan kemampuan dalam memenuhi spesifikasi 8

9 pesanan konsumen dengan tetap secara terus-menerus menjaga hubungan baik ke berbagai pihak terkait. 3. Meningkatkan pendapatan perusahaan dengan memperluas jaringan pemasaran melalui penerapan sistem informasi dan teknologi yang online dan terpadu. 1.4 Budaya Perusahaan dan Etika Kerja Budaya dan etika merupakan pondasi dasar dan pandangan hidup bagi setiap manusia, begitu juga bagi Sritex Budaya dan Etika digunakan sebagai panduan kerja dan salah satu sarana pengenalan risiko yang mungkin ditemukan dalam menjalankan kegiatan usaha Budaya Perusahaan Definisi budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi (Robbins, 1996). Persepsi bersama ini akan menciptakan nilai-nilai sebagai langkah awal dalam pembentukan budaya yang selanjutnya dianut oleh seluruh karyawan. Nilai-nilai tersebut akan membentuk suatu prinsip dasar dalam bentuk sikap yang merupakan garis besar haluan perusahaan untuk mencapai budaya yang diharapkan. Sritex menetapkan bahwa prinsip-prinsip dasar yang dilambangkan dengan "4 Pilar Utama", yang harus dimiliki oleh seluruh karyawan untuk menciptakan nilai-nilai yang kemudian akan membentuk terciptanya budaya dan kinerja yang baik dari perusahaan. Prinsip-prinsip dasar tersebut memiliki ciri masing-masing dengan penjabaran, sebagai berikut : 1. Seorang pegawai Sritex harus memiliki Loyalitas terhadap perusahaan dalam melakukan kegiatannya, hal ini ditandai dengan adanya motivasi kuat dalam memberikan usaha terbaiknya dengan dasar kesetiaan terhadap perusahaan. 2. Seorang pegawai Sritex juga perlu memiliki Kapabilitas sehingga mengarah pada pengerahan kemampuan dirinya untuk lebih baik dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pengontrolan, dan perbaikan di bidangnya. 3. Seorang pegawai Sritex perlu mengubah dirinya menjadi seorang Pekerja Keras mengingat kesuksesan tidak dapat dicapai hanya dengan hitungan hari. 4. Seorang pegawai Sritex harus dapat Bekerja dengan Cerdas mengingat bidang pekerjaannya berada dalam suatu industri atau pabrik yang memerlukan ketelitian dan kejelian untuk dapat ikut serta dalam persaingan yang semakin tajam. 9

10 Keempat pilar utama ini sangat dibutuhkan untuk mewujudkan suatu tim kerja yang bersinergi secara solid guna mencapai sasaran utama dari Sritex yaitu menjadi sebuah pabrik textiles dan garments yang berskala internasional Etika Kerja Etika kerja (code of conduct) adalah prinsip-prinsip moral yang mengontrol dan mempengaruhi perilaku karyawan dalam bekerja. Setiap karyawan diharapkan untuk menjalankan pekerjaannya sesuai aturan / hukum yang berlaku dan tetap konsisten dengan standar etika yang tinggi. Hal-hal pokok yang harus dipatuhi dan diperhatikan karyawan dalam pelaksanaannya, antara lain : Tidak ada urusan pribadi di kantor. Dilarang melakukan pembicaraan negatif yang berkaitan dengan pribadi rekan kerja. Berpakaian sepantasnya, terhindar dari penggunaan pakaian yang menimbulkan kesan negatif karena memperlihatkan bagian tubuh dengan tidak patut. Dilarang menerima uang, barang, tip, komisi atau fasilitas lainnya baik secara langsung ataupun tidak dari rekanan atau pihak lain yang mengakibatkan terjadi benturan kepentingan (conflict of interest). Tidak mengikat hubungan kerja dengan pihak lain atau melakukan bisnis pribadi di lingkungan perusahaan, dan menggunakan fasilitas perusahaan untuk kepentingan pribadi karyawan. Menjaga segala informasi mengenai perusahaan yang bersifat rahasia dan informasi lainnya yang dianggap penting terutama terhadap pesaing ataupun kepada pihakpihak lain yang tidak berkepentingan. Mematuhi jam kerja yang telah ditetapkan, dalam arti tidak meninggalkan tugas dan kewajibannya sebagai karyawan tanpa izin dari atasan. Penggunakan jabatan dan wewenang hanya untuk kepentingan perusahaan. Selain hal-hal pokok di atas, telah ditetapkan juga acuan moral untuk seluruh karyawan Sritex yaitu : Kesetiaan dalam mematuhi hukum dan peraturan yang berkaitan dengan kegiatan usaha yang berlaku di Indonesia. Bersikap jujur, adil dan dapat dipercaya dalam segala kegiatan dan aktivitas yang dilakukan atas nama Sritex. 10

11 Menjaga dan memelihara suasana kondusif melalui pemberlakuan kesempatan kerja yang adil bagi seluruh pegawai. Secara konsisten berupaya menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan sehat. Mentaati kode etik yang berlaku melalui secara terpimpinan di semua tingkat dan wajib dilaksanakan oleh seluruh pegawai. Menghindari segala bentuk konflik kepentingan di lingkungan kerja. 1.5 Struktur Organisasi Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Sritex dipimpin oleh seorang Presiden Direktur yang dibantu oleh seorang Wakil Presiden Direktur yang membawahi secara langsung : a. Direktur Operasional, b. Direktur Finance dan Accounting, c. Direktur Strategic Business Unit Garment, d. Direktur Strategic Business Unit Textile. Serta di bawah direktur-direktur tersebut di atas terdapat 8 General Manager dengan perincian seperti pada Gambar Sumber Daya Sumber daya merupakan salah satu modal utama bagi setiap perkembangan perusahaan dan upaya untuk tetap survive dalam kancah persaingan yang semakin ketat. Tiga sumber daya dalam suatu perusahaan yang dianggap sangat penting, yaitu : Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Teknologi, dan Sumber Daya Keuangan. Dan Sumber Daya Manusia merupakan sumber daya sentral karena berfungsi sebagai motor penggerak utama dalam menjalankan bisnis perusahaan Sumber Daya Manusia Karyawan atau pegawai Sritex saat ini mencapai sekitar orang, dengan komposisi umum sebagai berikut : Untuk tingkatan Operator sebagian besar merupakan tenaga kerja yang berasal dari Solo, Sukoharjo dan daerah sekitarnya, Sedangkan untuk tingkatan Operator ke atas Sritex merekrut tenaga kerja dari seluruh wilayah Indonesia sesuai dengan keahlian yang dimilikinya. 11

12 12

13 1.6.2 Sumber Daya Teknologi Seperti telah disebutkan pada sub bab Sritex melakukan strategi cerdas dalam melengkapi mesin-mesin produksinya. Sritex benar-benar mempelajari karakteristik setiap mesin yang dibelinya dari mancanegara seperti Italia, Jepang, Jerman, Swiss, dan Republik Rakyat China, yang merupakan produsen mesin-mesin textile dan garment handal, tetapi mesin-mesin buatan luar negeri tersebut tetap memiliki kelemahan dan keunggulan masing-masing, dalam hal ini Sritex melakukan penggabungan bagian-bagian mesin, sehingga bagian-bagian mesin buatan suatu negara yang memiliki kelemahan dapat digantikan oleh bagian-bagian mesin buatan negara lain yang terbukti lebih dapat menghasilkan hasil akhir yang berkualitas prima. Disamping itu, Sritex saat ini telah mengimplementasikan program komputerisasi terpadu (Integrated Information System) yang mengintegrasikan seluruh proses bisnis perusahaan mulai dari entry data sampai pengambilan keputusan di kantor pusat. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah proses administrasi, serta pengawasan terhadap marketing offices secara langsung dari kantor pusat. Dengan dikembangkannya program komputerisasi terpadu ini, diharapkan dapat mempercepat proses penyampaian informasi ke kantor pusat di Jetis, Sukoharjo, Solo Sumber Daya Keuangan Selain sumber daya manusia dan sumber daya teknologi, Sritex didukung oleh sumber daya keuangan yang berasal dari : Penanaman Modal Keluarga, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), Serta saat ini menggalang dana untuk permodalan dengan melakukan Go Public sejak Januari 2007, Sampai dengan saat ini, sumber daya keuangan Sritex dirasa cukup baik walaupun tidak diperoleh data finansial yang pasti. Hal ini dapat dilihat dari performance Sritex sebagai salah satu pabrik textile dan garment di Indonesia berkelas dunia. 1.7 Tantangan Bisnis Dalam menjalankan usahanya sebagai produsen textiles dan garments, Sritex selalu dihadapkan dengan tantangan bisnis yang cenderung semakin berat yaitu : 13

14 1. Munculnya Republik Rakyat China sebagai kompetitor terbesar yang menguasai pangsa pasar Textile dan Garment di dunia (berdasarkan wawancara dengan Iwan Setiawan, Presiden Direktur Sritex, 19 Mei 2007). 2. Keputusan Badan Perdagangan Dunia (WTO) tentang kuota tekstil Indonesia yang tidak bisa diperpanjang lagi (Tempointeraktif, 2004, Kuota Tekstil Indonesia tidak Diperpanjang Lagi?, 25 November, Dikutip : 7 Juni 2007 dari 3. Dikeluarkannya Undang-undang nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yang dirasakan sangat memberatkan neraca keuangan Sritex dan berpengaruh langsung terhadap biaya produksi yang harus dikeluarkan, disamping dapat menimbulkan tidak kondusifnya situasi kerja di antara perusahaan dengan pegawainya (berdasarkan wawancara dengan Kasmuri, General Manager HRD dan Personalia Sritex, 28 Mei 2007). Tantangan bisnis tersebut tidak dapat dihindari, tetapi harus dihadapi oleh Sritex. Dengan kondisi internal yang dimiliki saat ini, Sritex tetap berupaya secara konsisten menghadapi tantangan-tantangan tersebut. Hal ini dikarenakan masih diimbangi oleh aliran pesanan textiles dan garments dari dalam negeri dan mancanegara yang masih diperoleh Sritex dan dirasakan berpotensi baik dalam meningkatkan pendapatan. 14

B. Latar Belakang Penyusunan Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct)

B. Latar Belakang Penyusunan Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct) Bab I Pendahuluan A. Pengertian Umum Pedoman Perilaku Perusahaan atau Code of Conduct adalah norma tertulis yang menjadi panduan standar perilaku dan komitmen seluruh karyawan PT. Perkebunan Nusantara

Lebih terperinci

Perkara Penting yang Sedang Dihadapi

Perkara Penting yang Sedang Dihadapi Ikhtisar Data Keuangan Penting Laporan Dewan Pengawas dan Pengurus Profil Dana Pensiun BTN Analisa & Pembahasan Manajemen Penilaian Efektivitas Pengendalian Intern Evaluasi efektivitas sistem pengendalian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ini berdiri pada tahun 1973 sebagai sebuah home industry yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ini berdiri pada tahun 1973 sebagai sebuah home industry yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT. Multi Garmenjaya sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di industri produk jadi tekstil (garmen), merupakan salah satu dari beberapa perusahaan garmen

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. daya saing yang tinggi untuk dapat bersaing dalam pasar global. Untuk itu perlu

I. PENDAHULUAN. daya saing yang tinggi untuk dapat bersaing dalam pasar global. Untuk itu perlu I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dan perdagangan bebas mulai diberlakukan pada tahun 2003 untuk kawasan ASEAN dan pada tahun 2020 untuk seluruh dunia. Hal ini menyebabkan tingkat persaingan

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS

BAB II PROSES BISNIS BAB II PROSES BISNIS 2.1 Proses Bisnis Utama Proses bisnis utama merupakan proses yang menggambarkan kegiatan usaha yang dilakukan oleh Sritex khusus dalam melakukan proses produksi Textiles dan Garments

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Textil merupakan salah satu komoditas ekspor andalan bagi Indonesia. Banyaknya permintaan akan textile dari Negara-negara seperti Amerika, German, atau bahkan Eropa

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Pada tahun 1995, permintaan ekspor pakaian jadi (garment) khususnya kemeja ke negara timur tengah semakin bertambah dan keadaan

Lebih terperinci

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9 Tim GCG Hal : 1 of 9 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 3 1.1 Definisi Good Corporate Governance 3 1.2 Prinsip Good Corporate Governance 3 1.3 Pengertian dan Definisi 4 1.4 Sasaran dan Tujuan Penerapan GCG 5

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT DAFTAR ISI Executive Summary BAB I Tujuan Umum... 3 BAB II Organisasi... 4 1. Struktur... 4 2. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang... 4 3. Hubungan Kerja dengan Dewan Komisaris,

Lebih terperinci

Pemasaran Global. Definisi:

Pemasaran Global. Definisi: Strategi Global Pemasaran Global Definisi: Pemasaran Global dapat diartikan melakukan perluasan akses usaha yang secara sinergi menggabungkan antara promosi serta penjualan barang dan jasa ke seluruh

Lebih terperinci

PT. IKS PARKING Jl. Jend. Ahmad Yani No. 357, Sidomulyo, Sukoharjo. Solo Telp: (0271)

PT. IKS PARKING Jl. Jend. Ahmad Yani No. 357, Sidomulyo, Sukoharjo. Solo Telp: (0271) Jl. Jend. Ahmad Yani No. 357, Sidomulyo, Sukoharjo. Solo Telp: (0271) 733128 Email: iks.indonesia@gmail.com LATAR BELAKANG Fenomena moda transport darat di Indonesia merupakan kehidupan di jalan-jalan

Lebih terperinci

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk Pendahuluan Piagam Audit Internal ( Internal Audit Charter ) adalah dokumen formal yang berisi pengakuan keberadaan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. kertas, dimana dapat diklarifikasikan dalam 2 (dua) kelompok besar, yaitu :

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. kertas, dimana dapat diklarifikasikan dalam 2 (dua) kelompok besar, yaitu : BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Suparma (SPM) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri kertas. Produksi kertas tersebut telah menghasilkan berbagai jenis

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Komite Audit

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Komite Audit PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Komite Audit PIAGAM KOMITE AUDIT PT LIPPO KARAWACI Tbk ( Perseroan ) I. Landasan Hukum Landasan pembentukan Komite Audit berdasarkan kepada: a. Keputusan Direksi PT Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT. Gudang Garam Tbk PT. Gudang Garam Tbk berdiri pada 26 Juni 1958 oleh Tjoa Ing Hwie yang berganti nama menjadi Surya Wonowidjojo. Pada awal berdirinya, PT.

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA 1 DAFTAR ISI I. DEFINISI...3 II. VISI DAN MISI...4 III. TUJUAN PENYUSUNAN PIAGAM KOMITE AUDIT...4 IV. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB...4 V.

Lebih terperinci

S P E E THE CODE OF M Y BUSINESS CONDUCT J E P A S S

S P E E THE CODE OF M Y BUSINESS CONDUCT J E P A S S N T R E S P E O J E M Y N E THE CODE OF BUSINESS CONDUCT N O I S S C T P A PESAN UNTUK SELURUH KARYAWAN HEINEKEN telah berkembang menjadi produsen bir global terkemuka dan Heineken menjadi merek bir paling

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO

BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Bank Index adalah Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) didirikan di Jakarta pada tanggal 30 Juli 1992, dan mulai resmi beroperasi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Akhir

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Akhir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Akhir Kota Bekasi merupakan salah satu kota satellite yang sebagian besar penduduknya bekerja dan beraktifitas di Kota Jakarta. Pertumbuhan penggunaan kendaraan

Lebih terperinci

Strategic Governance Policy. Pendahuluan. Bab 1 PENDAHULUAN. Kebijakan Strategik Tata Kelola Perusahaan Perum LKBN ANTARA Hal. 1

Strategic Governance Policy. Pendahuluan. Bab 1 PENDAHULUAN. Kebijakan Strategik Tata Kelola Perusahaan Perum LKBN ANTARA Hal. 1 Bab 1 PENDAHULUAN Kebijakan Strategik Tata Kelola Perusahaan Perum LKBN ANTARA Hal. 1 Bagian Kesatu PENDAHULUAN I.1. I.1.a. Latar Belakang dan Tujuan Penyusunan Strategic Governance Policy Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah PT. Samudra Marine Indonesia yaitu perusahaan jasa pembuatan kapal, perbaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetisi, budaya persaingan, budaya cepat dan akurat. Setiap organisasi

BAB I PENDAHULUAN. kompetisi, budaya persaingan, budaya cepat dan akurat. Setiap organisasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi telah memunculkan budaya baru yaitu budaya kompetisi, budaya persaingan, budaya cepat dan akurat. Setiap organisasi berusaha utuk mengaksesnya

Lebih terperinci

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DIREKSI 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra ) memiliki

Lebih terperinci

ANALISIS ENTREPRENEURIAL LEADERS DI PT. SRI REJEKI ISMAN PENELITIAN PROYEK AKHIR. Oleh : YOGI BAHTIAR NIM :

ANALISIS ENTREPRENEURIAL LEADERS DI PT. SRI REJEKI ISMAN PENELITIAN PROYEK AKHIR. Oleh : YOGI BAHTIAR NIM : ANALISIS ENTREPRENEURIAL LEADERS DI PT. SRI REJEKI ISMAN PENELITIAN PROYEK AKHIR Oleh : YOGI BAHTIAR NIM : 29105128 Program Magister Administrasi Bisnis Sekolah Bisnis Manajemen INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6 6.1 Kesimpulan Dalam pembahasan tentang kesiapan PT PAL Indonesia (Persero), penelitian ini menemukan bahwa PT PAL Indonesia (Persero) pada prinsipnya memiliki kesiapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan mulai dari tingkat

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan mulai dari tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia dalam perusahaan memiliki peranan dan fungsi yang sangat penting bagi tercapainya tujuan perusahaan. Sumber daya manusia dalam hal ini mencakup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Penelitian ini dilakukan di Warehouse (gudang) Jawa Barat yang meliputi kota Bandung, Karawang, Tasikmalaya, Sukabumi

Lebih terperinci

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK.

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. PENDAHULUAN Tata kelola perusahaan yang baik merupakan suatu persyaratan dalam pengembangan global dari kegiatan usaha perusahaan dan peningkatan citra perusahaan. PT Duta

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK

PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT A. PT Duta Intidaya, Tbk (Perseroan) sebagai suatu perseroan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan mematuhi hukum dan peraturan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI INSTANSI

BAB III DESKRIPSI INSTANSI BAB III DESKRIPSI INSTANSI A. Profil Perusahaan Nama Perusahaan : PT. SARI WARNA ASLI UNIT I Alamat : Desa Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar Jawa Tengah, Indonesia Luas Bangunan : 43.000 m² Telepon : 62-271644570

Lebih terperinci

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) DAFTAR ISI I. DASAR HUKUM II. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG III. ATURAN BISNIS IV. JAM KERJA V. RAPAT VI. LAPORAN DAN TANGGUNG JAWAB VII. KEBERLAKUAN

Lebih terperinci

MENGHARGAI SESAMA DAN MASYARAKAT PENDEKATAN ANZ TERHADAP HAK ASASI MANUSIA

MENGHARGAI SESAMA DAN MASYARAKAT PENDEKATAN ANZ TERHADAP HAK ASASI MANUSIA DAN MASYARAKAT 24 08 2010 PENDEKATAN ANZ TERHADAP HAK ASASI MANUSIA DAFTAR ISI PENDAHULUAN 3 BAGAIMANA KAMI MENERAPKAN STANDAR KAMI 4 STANDAR HAK ASASI MANUSIA KAMI 4 SISTEM MANAJEMEN KAMI 6 3 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

COMPANY PROFILE. : Jl. Raya Laswi No. 236 Majalaya Kab. Bandung Jawa Barat Indonesia Telpon : ( 022 ) / Fax : ( 022 )

COMPANY PROFILE. : Jl. Raya Laswi No. 236 Majalaya Kab. Bandung Jawa Barat Indonesia Telpon : ( 022 ) / Fax : ( 022 ) COMPANY PROFILE A. Profil Perusahaan Nama Perusahaan Alamat : PT. FAMILY SEJATI TEXTILE : Jl. Raya Laswi No. 236 Majalaya Kab. Bandung Jawa Barat Indonesia Telpon : ( 022 ) 595 0064 / 595 5451 Fax : (

Lebih terperinci

KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK

KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK TAHUN 2017 tit a INDOFARMA PENGESAHAN CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk Pada hari ini, Jakarta tanggal 15 Juni 2017, Charter Komite Audit PT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang sangat ketat dalam semua bidang usaha. Bidang usaha tersebut

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang sangat ketat dalam semua bidang usaha. Bidang usaha tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi yang sedang berlangsung saat ini, terjadi persaingan bisnis yang sangat ketat dalam semua bidang usaha. Bidang usaha tersebut meliputi

Lebih terperinci

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) DAFTAR ISI I. DASAR HUKUM II. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG III. ATURAN BISNIS IV. JAM KERJA V. RAPAT VI. LAPORAN DAN TANGGUNG JAWAB VII. KEBERLAKUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasabahnya. Banyak sekali strategi-strategi perbankan yang di tonjolkan

BAB I PENDAHULUAN. nasabahnya. Banyak sekali strategi-strategi perbankan yang di tonjolkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Persaingan bisnis perbankan di Indonesia yang semakin tajam ini menuntut setiap bank agar mampu mempertahankan dan menjaga loyalitas nasabahnya. Banyak sekali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan semakin meningkatnya kebutuhan nasabah akan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan semakin meningkatnya kebutuhan nasabah akan kualitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan semakin meningkatnya kebutuhan nasabah akan kualitas pelayanan dan produk keuangan perbankan yang semakin hari semakin kompleks maka pihak perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi dunia usaha ditandai dengan terbukanya persaingan yang ketat di segala bidang. Hal ini merupakan suatu tantangan bagi pelaksanaan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Kerja praktik dilaksanakan di perusahaan PT. INDOFARMA Tbk, pada divisi pengembangan jasa teknik atau dikenal dengan nama INDOMACH (indofarma

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM. Gambaran umum PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY & tempat. Kerja praktek akan di bahas pada bab ini secara jelas dan terperinci.

BAB II GAMBARAN UMUM. Gambaran umum PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY & tempat. Kerja praktek akan di bahas pada bab ini secara jelas dan terperinci. BAB II GAMBARAN UMUM Gambaran umum PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY & tempat Kerja praktek akan di bahas pada bab ini secara jelas dan terperinci. 2.1 Gambaran Umum PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY 2.1.1 Sejarah

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PIAGAM AUDIT INTERNAL PT LIPPO KARAWACI TBK I. LANDASAN HUKUM Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Nomor IX.I.7, Lampiran Keputusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi dalam bidang usaha bersaing untuk mempertahankan eksistensinya di dalam ruang lingkup yang digeluti oleh organisasi tersebut. Dalam usaha untuk

Lebih terperinci

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DEWAN KOMISARIS 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra )

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karyawan merupakan makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi setiap perusahaan. Mereka menjadi perencana, pelaksana, dan pengendali yang selalu berperan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (subsidiary) dari PT. Pertamina (Persero). Ada dua sektor yang menjadi target

BAB I PENDAHULUAN. (subsidiary) dari PT. Pertamina (Persero). Ada dua sektor yang menjadi target BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelumas Pertamina adalah produk pelumas yang diproduksi oleh perusahaan Indonesia yaitu PT. Pertamina Lubricants yang merupakan anak perusahaan (subsidiary)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat menentukan kemajuan sebuah organisasi. Bahkan bisa dikatakan sumber daya manusia merupakan unsur terpenting

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk Halaman I. Pembukaan 1 II. Kedudukan 2 III. Keanggotaan 2 IV. Hak dan Kewenangan 4 V. Tugas dan Tanggungjawab 4 VI. Hubungan Dengan Pihak Yang

Lebih terperinci

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) DAFTAR ISI I. DASAR HUKUM II. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG III. ATURAN BISNIS IV. JAM KERJA V. RAPAT VI. LAPORAN DAN TANGGUNG JAWAB VII.

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU DAN KODE ETIK

PEDOMAN PERILAKU DAN KODE ETIK PEDOMAN PERILAKU DAN KODE ETIK DANA PENSIUN PERHUTANI 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 II. MAKSUD DAN TUJUAN... 2 III. RUANG LINGKUP... 3 3.1 Komponen Perilaku dan Kode Etik... 3 3.2 Pelaksanaan Penerapan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT. I Pendahuluan 1. II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1. III Kedudukan 2. IV Keanggotaan 2. V Hak dan Kewenangan 3

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT. I Pendahuluan 1. II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1. III Kedudukan 2. IV Keanggotaan 2. V Hak dan Kewenangan 3 DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT Halaman I Pendahuluan 1 II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1 III Kedudukan 2 IV Keanggotaan 2 V Hak dan Kewenangan 3 VI Tugas dan Tanggung Jawab 4 VII Hubungan Dengan Pihak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peduli pada kualitas produk dan layanan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peduli pada kualitas produk dan layanan. 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Singkat Perusahaan Kebutuhan pelumas di Indonesia terus meningkat seiring dengan kemajuan ekonomi dan industri. Sejalan dengan itu konsumen

Lebih terperinci

PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT UNILEVER INDONESIA TBK

PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT UNILEVER INDONESIA TBK PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT UNILEVER INDONESIA TBK I. LATAR BELAKANG Komite Nominasi dan Remunerasi ( Komite ) PT Unilever Indonesia Tbk., ( Perseroan ) adalah komite yang dibentuk dan bertanggung

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MANDOM INDONESIA Tbk

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MANDOM INDONESIA Tbk PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MANDOM INDONESIA Tbk 1. DASAR PENYUSUNAN Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi disusun berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33 /POJK.04/2014 tgl 8

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL Latar Belakang Unit Audit Internal unit kerja dalam struktur organisasi Perseroan yang dibentuk untuk memberikan keyakinan yang memadai dan konsultasi yang bersifat independen dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI 1.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari ikatan budaya yang diciptakan. Ikatan budaya tercipta oleh masyarakat yang bersangkutan, baik dalam keluarga, organisasi,

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 2 /PBI/2011 TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPATUHAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 2 /PBI/2011 TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPATUHAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 2 /PBI/2011 TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPATUHAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kompleksitas kegiatan usaha

Lebih terperinci

PT DUTA ANGGADA REALTY TBK. PIAGAM KOMITE AUDIT

PT DUTA ANGGADA REALTY TBK. PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA ANGGADA REALTY TBK. PIAGAM KOMITE AUDIT Piagam Komite Audit 1 I. Dasar Pembentukan a. Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 Tentang Peraturan Nomor

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Pelabuhan Indonesia III PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) pada awal berdirinya adalah sebuah Perusahaan Negara yang pendiriannya dituangkan dalam PP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan bisnis di era global saat ini semakin ketat. Fungsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan bisnis di era global saat ini semakin ketat. Fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis di era global saat ini semakin ketat. Fungsi Sumber Daya Manusia (SDM) sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk tetap bisa bersaing dalam ekonomi

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Landasan Hukum... 3 1.3 Maksud dan Tujuan...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM CV. FLIPFLOP MEDIA. 2.1 Pengertian Perusahaan

BAB II TINJAUAN UMUM CV. FLIPFLOP MEDIA. 2.1 Pengertian Perusahaan BAB II TINJAUAN UMUM CV. FLIPFLOP MEDIA 2.1 Pengertian Perusahaan Perusahaan ialah suatu tempat untuk melakukan kegiatan proses produksi barang atau jasa. Hal ini disebabkan karena kebutuhan manusia tidak

Lebih terperinci

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT. (Audit Committee Charter)

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT. (Audit Committee Charter) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT 28 November 2013 PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT DAFTAR ISI A. PENDAHULUAN... 1 A.1. Latar Belakang Penyusunan... 1 A.2. Tujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini situasi persaingan dalam dunia usaha semakin ketat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini situasi persaingan dalam dunia usaha semakin ketat. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini situasi persaingan dalam dunia usaha semakin ketat. Setiap perusahaan baik yang berskala kecil, menengah, maupun yang besar akan selalu menghadapi persaingan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 48 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Harapan Subur didirikan secara resmi pada tanggal 1 Juni 1999. PT. Harapan Subur ini merupakan perusahaan yang berjalan dibidang

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Nama : PT. Kewalram Indonesia. Alamat : Jl. Raya Rancaekek KM 25 Desa Sukadana. Telp : /

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Nama : PT. Kewalram Indonesia. Alamat : Jl. Raya Rancaekek KM 25 Desa Sukadana. Telp : / 26 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1 Nama dan Alamat Perusahaan Nama : PT. Kewalram Indonesia Alamat : Jl. Raya Rancaekek KM 25 Desa Sukadana Kecamatan Cimanggung Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk berpacu dengan percepatan perubahan dalam dunia bisnis, sebagai

BAB I PENDAHULUAN. untuk berpacu dengan percepatan perubahan dalam dunia bisnis, sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era global dengan tingkat teknologi tinggi, para pimpinan perusahaan butuh dukungan besar dari para bawahannya untuk mengontrol sistem baru. Para pemimpin perusahaan

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Komite Audit PT PP London Sumatra Indonesia Tbk ( Perusahaan ) dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam rangka membantu melaksanakan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Anugrah Plastindo Lestari adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan pada tanggal 01 Desember 1994 dengan nomor akte pendirian 02-2185.HT.01.01.

Lebih terperinci

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambaha

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambaha No.1775, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DJSN. Kode Etik. Majelis Kehormatan. PERATURAN DEWAN JAMINAN SOSIAL NASIONAL NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG KODE ETIK DAN MAJELIS KEHORMATAN DEWAN JAMINAN SOSIAL

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Alpha Swara Pratama yang berlokasi di Jl. Peta Selatan No. 77, Kalideres, Jakarta merupakan Perseroan Terbatas yang didirikan

Lebih terperinci

Kebijakan Seleksi Pemasok atau Vendor

Kebijakan Seleksi Pemasok atau Vendor Kebijakan Seleksi Pemasok atau Vendor PT Prodia Widyahusada Tbk Revisi: 00 November 2017 Kebijakan Seleksi & Peningkatan Kemampuan Pemasok/Vendor/Supplier PT Prodia Widyahusada Tbk ( Perseroan ) memiliki

Lebih terperinci

PRINSIP ESSILOR. Prinsip-prinsip kita berasal dari beberapa karakteristik Essilor yang khas:

PRINSIP ESSILOR. Prinsip-prinsip kita berasal dari beberapa karakteristik Essilor yang khas: PRINSIP ESSILOR Setiap karyawan Essilor dalam kehidupan professionalnya ikut serta bertanggung jawab untuk menjaga reputasi Essilor. Sehingga kita harus mengetahui dan menghormati seluruh prinsip yang

Lebih terperinci

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000 MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000 Oleh : Muhamad Ali, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2011 MODUL IX SISTEM MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 49 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. XYZ didirikan pada tahun 1986, merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang polyester dan berlokasi di Tangerang. Sejak tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat tercapai. Untuk itu pencapaian tujuan ini perlu ditunjang oleh

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat tercapai. Untuk itu pencapaian tujuan ini perlu ditunjang oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan usahanya, setiap perusahaan memiliki tujuan untuk memperoleh laba. Tujuan ini dilakukan agar perusahaan dapat bertahan hidup dan terus berkembang.

Lebih terperinci

LAMPIRAN : Pengukuran umum divisi A lebih baik dari divisi B BAGIAN 1

LAMPIRAN : Pengukuran umum divisi A lebih baik dari divisi B BAGIAN 1 LAMPIRAN : Pengukuran umum divisi A lebih baik dari divisi B BAGIAN 1 Berikut ini adalah Saudara dalam mengikuti penelitian ini: yang dapat menjadi panduan 1. Peserta diminta memberikan jawaban pada kolom

Lebih terperinci

Keindahan adalah sebuah keniscayaan.

Keindahan adalah sebuah keniscayaan. PT. RAJAWALI HIYOTO MISI 1. Menyediakan produk yang dapat diterima, terjangkau dan mudah diperoleh konsumen di wilayah-wilayah terpilih. 2. Memperbaiki proses kerja secara berkesinambungan hingga mencapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Data Perusahaan 2.1.1. Identitas Perusahaan PT. Ching Luh Group adalah usaha yang bergerak dibidang sepatu khusunya sepatu olah raga. Yang membuat sepatu-sepatu merk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan Industri asuransi global terutama di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan Industri asuransi global terutama di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan Industri asuransi global terutama di Indonesia sendiri hingga saat ini memang sangat potensial dan terus tumbuh, ditandai dengan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 46 /POJK.03/2017 TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPATUHAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 46 /POJK.03/2017 TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPATUHAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 46 /POJK.03/2017 TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPATUHAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

Anti-Suap dan Korupsi (ABC) Prosedur ini tidak boleh diubah tanpa persetujuan dari kantor Penasihat Umum dan Sekretaris Perusahaan Vesuvius plc.

Anti-Suap dan Korupsi (ABC) Prosedur ini tidak boleh diubah tanpa persetujuan dari kantor Penasihat Umum dan Sekretaris Perusahaan Vesuvius plc. VESUVIUS plc Kebijakan Anti-Suap dan Korupsi PERILAKU BISNIS UNTUK MENCEGAH SUAP DAN KORUPSI Kebijakan: Anti-Suap dan Korupsi (ABC) Tanggung Jawab Perusahaan Penasihat Umum Versi: 2.1 Terakhir diperbarui:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini banyak sekali terjadi kasus-kasus hukum

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini banyak sekali terjadi kasus-kasus hukum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini banyak sekali terjadi kasus-kasus hukum yang melibatkan manipulasi akuntansi. Profesi auditor telah menjadi sorotan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber :

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber : BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat KISEL Koperasi Telekomunikasi Seluler (kisel) adalah lembaga penyedia jasa Distribution Channel (Penjualan dan Distribusi), General

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (Audit Committee Charter)

PIAGAM KOMITE AUDIT (Audit Committee Charter) PIAGAM KOMITE AUDIT (Audit Committee Charter) PT MIDI UTAMA INDONESIA Tbk TANGERANG 1 PIAGAM KOMITE AUDIT (Audit Committee Charter) I. PENDAHULUAN Komite Audit PT Midi Utama Indonesia Tbk ( Perseroan )

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang penting untuk kemajuan suatu organisasi. Dalam pemilihan sumber daya manusia diperlukan beberapa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN No.124 yang berlokasi di Jalan Moh. Toha No.147 Km 6,1 Bandung,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN No.124 yang berlokasi di Jalan Moh. Toha No.147 Km 6,1 Bandung, BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah singkat PT ALENATEX PT ALENATEX didirikan pada tahun 1982 dengan akta notaris tgl 29 Mei 1979 No.124 yang berlokasi di Jalan Moh. Toha No.147 Km 6,1 Bandung,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara umum, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia memiliki daya saing yang relatif baik di pasar internasional. Hal ini disebabkan Indonesia memiliki

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Bernofarm pertama kali didirikan di Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 11 maret 1971 dengan nama CV Sumber Farma. Nama PT. Bernofarm sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberadaan suatu perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan jangka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberadaan suatu perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan jangka 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberadaan suatu perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan jangka panjang yang dilandasi motif ekonomi untuk menghasilkan nilai-nilai tambah dan manfaat

Lebih terperinci

PIAGAM INTERNAL AUDIT

PIAGAM INTERNAL AUDIT PIAGAM INTERNAL AUDIT PT INTILAND DEVELOPMENT TBK. 1 dari 8 INTERNAL AUDIT 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Piagam Audit Internal merupakan dokumen penegasan komitmen Direksi dan Komisaris serta

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/ INSTANSI A. SEJARAH

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/ INSTANSI A. SEJARAH BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/ INSTANSI A. SEJARAH Sejarah PT PELINDO III (Persero) terbagi menjadi beberapa fase penting.perseroan pada awal berdirinya adalah sebuah Perusahaan Negara yang pendiriannya dituangkan

Lebih terperinci

Etika Usaha dan Etika Kerja 1

Etika Usaha dan Etika Kerja 1 Etika Usaha dan Etika Kerja 1 DAFTAR ISI PESAN MANAJEMEN 3 Hal 1. ETIKA USAHA a. Etika Terhadap Karyawan 4 b. Etika Terhadap Pelanggan 4 c. Etika Terhadap Mitra Usaha 5 d. Etika Terhadap Pemasok/Rekanan

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK 2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI

Lebih terperinci

BAB II SUMATERA EYE CENTER MEDAN. yang menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan maksud untuk

BAB II SUMATERA EYE CENTER MEDAN. yang menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan maksud untuk 15 BAB II SUMATERA EYE CENTER MEDAN A. Sejarah Ringkas Berdirinya suatu perusahaan tidak terlepas dari maksud dan tujuan yang hendak dicapai perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan, yaitu suatu unit kegiatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. data yang saya perlukan sehubungan dengan masalah yang diteliti.

KATA PENGANTAR. data yang saya perlukan sehubungan dengan masalah yang diteliti. Lampiran 1 Alat Ukur Iklim Kerja KATA PENGANTAR Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menempuh gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) di Universitas Kristen Maranatha Bandung, saya membutuhkan beberapa informasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Sekilas Perusahaan Pelanggan Kinerja Tahun 2017 Strategi dan Proyeksi Tahun 2018

DAFTAR ISI. Sekilas Perusahaan Pelanggan Kinerja Tahun 2017 Strategi dan Proyeksi Tahun 2018 PUBLIC EXPOSE 2018 2 DAFTAR ISI Sekilas Perusahaan Pelanggan Kinerja Tahun 2017 Strategi dan Proyeksi Tahun 2018 3 SEKILAS PERUSAHAAN 1 Industri Tekstil terbesar di Asia Tenggara 2 Ter-integrasi secara

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. I. Landasan Hukum Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember

Lebih terperinci