KAS DAN MANAJEMEN BANK
|
|
- Yohanes Budiono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MODUL 2 KAS DAN MANAJEMEN BANK 2.1 Pentingnya memiliki rekening bank 2.2 Rekening bank yang ditunjuk 2.3 Memilih bank yang handal 2.4 Informasi rinci tentang operasi perbankan dasar 2,5 Cek 2.6 Kas
2 TANDA PENERBIT CNV Internationaal Kotak Pos GL Utrecht Belanda T: E: I: Penulis: Dukungan Pendanaan, Michael Schwerzel Copyright CNV Internationaal 2015 Semua hak dilindungi. Setiap bagian dari publikasi ini dapat direproduksi oleh organisasi mitra serikat buruh CNV Internationaal tanpa izin khusus, sepanjang sumber tersebut dikutip sebagai berikut: CNV Internationaal, 2015, Toolkit Manajemen Keuangan untuk Serikat Buruh (PO Box GL Utrecht, Belanda). Jika organisasi mitra non serikat buruh CNV Internationaal ingin mereproduksi bagian dari publikasi ini, izin tertulis dari CNV Internationaal diperlukan.
3 MODUL 0 PENGANTAR DAN TINJAUAN / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ Tujuan Toolkit Keuangan Toolkit Keuangan ini bertujuan untuk membantu penerima dana CNV Internationaal memperbaiki kapasitas pengelolaan keuangan mereka. Hal ini bertujuan untuk membantu organisasi dalam mematuhi standar keuangan yang ditetapkan dalam kontrak antara CNV Internationaal dan organisasi mitra di seluruh dunia. Tujuan khususnya adalah: Untuk meningkatkan penganggaran, akuntansi dan pelaporan keuangan organisasi mitra. Untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas organisasi mitra. Untuk meningkatkan pengetahuan tentang standar keuangan CNVI. Untuk meningkatkan keterampilan staf keuangan, bekerja di organisasi mitra, untuk mematuhi standar-standar keuangan ini. Untuk menyediakan pengalaman praktek, alat dan template dan menjadi panduan praktis tentang bagaimana menggunakan alat-alat dan template ini. Apa yang bukan dari Toolkit ini Toolkit ini: bukan seperangkat aturan tambahan terhadap hukum, kerangka kerja dan panduan kontrak dan peraturan yang ada. bukan merupakan interpretasi dari peraturan kontrak yang ada. bukan sebagai pengganti untuk pembacaan kondisi kontrak dan panduan serta instruksi yang ada. Penggunaan Toolkit Toolkit ini dikembangkan untuk penerima dana CNVI. Penerima dana CNVI bisa termasuk Konfederasi (pendanaan langsung) atau Federasi (pendanaan tidak langsung). Penerima dana CNVI bisa: Konfederasi Serikat Buruh Nasional yang telah terlibat dalam kontrak dengan CNVI; Federasi Serikat Buruh yang menjadi anggota Konfederasi Serikat Buruh Nasional dan berpartisipasi dalam Program Nasional yang utamanya didanai oleh CNVI. Toolkit ini harus menjadi pedoman bagi organisasi, dan khususnya bagi staf keuangan, untuk membantu mereka dengan tugas-tugas spesifik, seperti menyiapkan anggaran atau laporan keuangan. Ketika bekerja spesifik pada area manajemen keuangan, organisasi dan staf keuangan dapat dengan lebih baik mempersiapkan diri dengan mempelajari dahulu modul Toolkit yang sesuai. Dengan mempelajari modul yang sesuai, organisasi akan lebih memahami bagaimana memenuhi standar keuangan CNVI dan juga dapat bekerja dengan template yang disediakan. Pada prinsipnya modul ini hanya perlu dipelajari dan digunakan ketika organisasi (atau staf keuangan) bekerja pada area manajemen keuangan yang spesifik. Ini tidak dimaksudkan sebagai buku yang harus dibaca dari awal sampai akhir, tetapi sebagai buku kerja: hanya pelajari modul ketika hal tersebut relevan. 3
4 Struktur dan isi Toolkit Keuangan Toolkit keuangan mencakup 8 bidang manajemen keuangan dan disusun menjadi 8 modul. Isi dari Toolkit Keuangan adalah: Modul 2 - Kas dan Manajemen Bank 2.1 Pentingnya memiliki rekening bank P Rekening bank yang ditunjuk P Memilih bank yang handal P Informasi rinci tentang operasi perbankan dasar P Cek P Kas P. 13 4
5 Template ini disajikan dalam buku kerja yang terpisah dan dapat didownload di: Toolkit ini tersedia dalam cetakan (A5 buku saku ) dan bentuk MS PowerPoint. cetakan salinan toolkit dapat diperoleh dari kantor CNVI pusat di Utrecht Belanda. Toolkit ini juga dapat di-download dari situs CNVI, pada 5
6 6
7 MODUL 2 MANAJEMEN BANK DAN KAS / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ KISAH NYATA Sekira 10 tahun yang lalu, ada sebuah penipuan perbankan besar di Belanda. Petugas pembukuan dari Yayasan besar berhasil mentransfer jutaan Euro ke sebuah rekening bank asing dan meninggalkan negara itu setelahnya. Karena merupakan seorang pekerja keras dia kemudian mendapat kepercayaan dari manajer pelaksana. Untuk memfasilitasi prosedur pembayaran, petugas pembukuan ini berhak untuk mengeluarkan dan memberikan otorisasi pembayaran hingga per pembayaran. Rupanya, manajer pelaksana tidak ingin diganggu oleh masalah keuangan terlalu banyak. Petugas pembukuan memberitahu kepada manajer bank bahwa yayasannya akan melakukan beberapa pembayaran yang cukup besar ke sebuah rekening bank asing karena perubahan kebijakan. Manajer bank tidak curiga dan tidak ingin mengetahui tentang perubahan kebijakan ini. Sementara itu, petugas pembukuan ini telah membuka beberapa rekening bank asing atas namanya. Dalam satu pekan ia mentransfer 10 juta euro ke rekening tersebut, 200 transfer masing-masing Setelah itu ia melarikan diri ke luar negeri. Pencurian itu ditemukan hanya setelah beberapa hari dan menyebabkan skandal besar. Hanya setelah pekerjaan polisi intensif dan intervensi diplomatik, Yayasan berhasil mengambil sebagian besar dari uang yang dicuri. Karena rindu dengan rumah, petugas pembukuan kembali ke Belanda dan sekarang di penjara. Skandal ini bisa saja dengan mudah dicegah jika yayasan telah menerapkan langkah-langkah pengendalian internal yang sederhana seperti pemisahan pembayaran otoritas dan prosedur perbankan yang lebih baik. 7
8 MODUL 2: Manajemen Bank Dan Kas 2.0 PENGANTAR Modul ini adalah tentang penanganan uang. Modul ini menyajikan alat yang dapat Anda gunakan untuk memenuhi standar yang dijelaskan dalam FPMF untuk operasi bank dan kas. Modul ini menginformasikan kepada anda tentang: Pentingnya memiliki sebuah rekening bank Rekening bank khusus Bagaimana memeriksa apakah sebuah bank dapat dipercaya? Informasi rinci tentang operasi perbankan dasar Informasi rinci tentang bekerja dengan cek Informasi rinci tentang penanganan kas 2.1 PENTINGNYA MEMILIKI SEBUAH REKENING BANK Kebanyakan organisasi memiliki sebuah rekening bank. Namun, beberapa federasi telah mengindikasikan bahwa mereka masih belum memiliki sebuah rekening bank. Sebagai aturan dasar semua federasi yang menerima pendanaan dari CNVI untuk rencana kerja, harus memiliki sebuah rekening bank. Mengapa ini penting? 1. Menyimpan uang di bank jauh lebih aman daripada memiliki uang tunai di kantor 2. Melakukan pembayaran dari rekening bank ke rekening bank aman dan transparan 3. Laporan Bank adalah sumber informasi terpercaya tentang pembayaran yang dilakukan dan uang yang diterima. 4. Bank menawarkan banyak fasilitas lain, bahwa klien dapat menggunakan, untuk meningkatkan manajemen kas Federasi yang belum memiliki rekening bank harus didorong oleh konfederasi, untuk membuka rekening bank. Pada prinsipnya, konfederasi tidak boleh membayar angsuran kepada federasi secara tunai, tapi harus selalu melalui transfer bank. Federasi dapat memasukkan biaya perbankan dalam anggaran sebagai biaya yang memenuhi syarat. Tidak ada argumen yang dapat diterima terkait tidak membuka rekening bank karena biaya, karena ini akan diganti oleh dana CNVI. 2.2 REKENING BANK KHUSUS CNVI lebih suka bahwa rekening bank yang digunakan untuk rencana kerja, adalah rekening bank yang khusus. Hanya pembayaran untuk pengeluaran yang memenuhi syarat dari rencana kerja yang diizinkan akan dibayar dari rekening bank ini. Pembayaran untuk proyek-proyek lainnya, atau biaya organisasi yang tidak berhubungan dengan rencana kerja, tidak diperbolehkan. Hanya dana secara langsung berkaitan dengan rencana kerja dapat ditransfer ke rekening bank ini. Hal ini berlaku untuk: Dana CNVI yang ditransfer oleh CNVI atau oleh Konfederasi dalam hal transfer ke federasi Penyertaan pendanaan (Co-funding): ditransfer oleh pihak lain seperti Foundation (yayasan) atau subsidi dari pemerintah Penyertaan pendanaan (Co-funding): kontribusi kas dari sumberdayanya sendiri 8
9 MODUL 2: Manajemen Bank Dan Kas 2.3 MENYELEKSI BANK YANG DAPAT DIANDALKAN Jika sebuah organisasi membuka rekening bank baru di sebuah bank baru, keandalan bank ini harus diperiksa. Pertanyaannya adalah: bagaimana melakukan ini? Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan meminta lisensi bank. Bank harus selalu memiliki lisensi bank. Lisensi Bank dikeluarkan oleh bank sentral di suatu negara, yang memeriksa keandalan dan solvabilitas bank. Tanpa lisensi seperti itu, bank tidak dapat dianggap handal. Ketika diminta untuk menunjukkan izin mereka, bank tidak boleh ragu untuk menyajikan lisensi ini. Organisasi harus mendapatkan informasi tentang reputasi bank. Mereka dapat bertanya kepada organisasi-organisasi nirlaba serupa yang memiliki rekening bank dengan bank tertentu tentang pengalaman mereka. Apakah mereka mendapatkan pelayanan yang baik, biayanya seperti apa, apakah jika ada pertanyaan langsung ditangani dengan cepat dan benar dan apakah bank ini mengeluarkan laporan bank secara teratur? Jika bank menunjukkan izin dan bank memiliki reputasi yang baik, federasi dapat memutuskan untuk melakukan bisnis dengan bank pilihan mereka. Mereka akan melakukan pertemuan resmi dengan pejabat bank, menandatangani kontrak perbankan dan membuka rekening bank. Setelah membuka rekening bank bendahara federasi menginformasikan bendahara Konfederasi tentang rekening bank baru dan permintaan dana CNVI akan ditransfer ke rekening bank ini. Bendahara berkomunikasi secara tertulis tentang rincian penyelidikan dan menetapkan alasan mengapa mereka memilih bank ini. Jika Konfederasi menyetujui, mereka dapat mulai mentransfer dana ke rekening bank khusus tersebut. Prosedur yang sama berlaku ketika Konfederasi ingin membuka rekening bank baru dengan sebuah bank baru. Mereka akan mengkomunikasikan hasil penyelidikan mereka kepada program officer CNVI. 2.4 INFORMASI RINCI TENTANG OPERASI PERBANKAN DASAR FPMF menyajikan standar untuk operasi perbankan dasar. Standar ini adalah untuk melindungi dana dan memastikan dana tidak dapat disalahgunakan. Standar ini dijelaskan di bawah. Setiap rekening bank harus memiliki tiga penandatangan, yakni anggota Pimpinan. Bank meminta penandatangan untuk rekening bank tersebut. Penandatangan adalah orang yang berwenang untuk menandatangani cek atas nama organisasi. Pada saat pembukaan rekening bank para penandatangan harus hadir langsgung dan memperlihatkan dokumen indetifikasi mereka. Bank akan membuat salinan dari dokumen dan penandatangan harus menandatangani beberapa dokumen. Jika bank menerima perintah pembayaran dari organisasi, setidaknya salah satu dari tanda tangan ini harus ada pada voucher pembayaran. Bank harus dapat memverifikasi bahwa perintah pembayaran diverifikasi oleh setidaknya satu orang yang memiliki wewenang untuk melakukannya. Seringkali bank memberikan petunjuk tentang jumlah yang tepat dari orang-orang yang telah menandatangani perintah pembayaran, tergantung pada jumlah yang ada dalam perintah. Setiap organisasi harus memiliki sebuah panel penandatangan yang akan memilih sejumlah tanda tangan otorisasi yang diperlukan. Harus ada orang yang cukup dinominasikan untuk memastikan administrasi yang efisien dari pembayaran bank. Penandatangan perlu dikaji secara berkala dan daftar diperbarui ketika orang keluar dari organisasi. Dua tanda tangan dibutuhkan untuk melakukan pembayaran dari rekening bank. Para penandatangan untuk rekening bank harus ditentukan dan batas otorisasi ditetapkan untuk pengeluaran. 9
10 MODUL 2: Manajemen Bank Dan Kas Prinsip dasarnya adalah bahwa tidak ada yang dapat menandatangani sendirian untuk pembayaran. Hal ini untuk membantu memerangi penipuan dan harus selalu ditegakkan, terlepas dari posisi mereka. Bahkan manajer pelaksana atau ketua pimpinan tidak boleh memiliki kewenangan tersebut. Tiap organisasi perlu memiliki prosedur untuk otorisasi pembayaran. Bagaimana melakukannya dijelaskan di Modul 3 Menertibkan Dokumen Pendukung. Saldo rekening bank harus selalu dalam kredit. Tidak boleh ada overdraft (cerukan) tanpa persetujuan dari bendahara. Mengingat jadwal pembayaran CNVI (yaitu untuk Konfederasi dan dari Konfederasi ke Federasi), tidak boleh ada kekurangan likuiditas pada rekening bank yang khusus ini, karena semua organisasi menerima pembayaran uang muka sampai dengan 100%. Dalam kasus luar biasa di mana ada kekurangan likuiditas sementara, bendahara diperbolehkan untuk mengizinkan cerukan pada rekening. Namun, untuk melakukan itu, organisasi harus mengatur fasilitas kredit dengan bank. Dengan kata lain; bank bersedia untuk meminjamkan uang kepada organisasi. Namun, ada beberapa kelemahan ini. Bank meminjamkan uang dengan tingkat bunga yang tinggi. Biaya bunga tersebut tidak memenuhi syarat, sehingga ini ditanggung organisasi. Biasanya, bank hanya bersedia meminjamkan uang jika klien memiliki agunan. Menyerahkan kolateral sebagai jaminan untuk pinjaman bisa sangat berisiko bagi organisasi karena mereka dapat kehilangan aset berharga. Terutama ketika sebuah organisasi tidak yakin apakah dapat melunasi pinjaman ke bank, bank biasanya tidak memilih untuk meminjamkan uang terlebih dahulu. Untuk alasan ini bendahara harus berhati-hati untuk mengizinkan cerukan apapun pada rekening mereka. Mereka dapat membolehkan ini jika mereka yakin uang muka berikutnya datang dengan segera. Pemantauan keuangan sangat membantu untuk mencegah situasi ini di awal. Jika departemen keuangan memonitor saldo rekening bank secara teratur mereka akan melihat kekurangan tunai di waktu depan. Mereka harus memperingatkan manajer pelaksana atau bendahara, yang harus memutuskan bagaimana menangani masalah ini. Mereka mungkin memutuskan untuk menunda pembayaran atau mereka dapat mendesak donor (yaitu CNVI atau Konfederasi) untuk mempercepat proses pembayaran. Semua pembayaran, baik secara tunai, cek atau transfer bank, harus dilakukan hanya atas dasar dokumentasi resmi. Pembayaran harus didokumentasikan pada voucher pembayaran, yang harus melekat pada faktur yang sesuai. Orang yang memberikan otorisasi pengeluaran harus menandatangani voucher pembayaran. Modul 3 Menertibkan dokumen pendukung menyajikan informasi tentang penggunaan voucher pembayaran, termasuk sebuah contoh. Voucher pembayaran dapat digunakan untuk lebih dari satu item pengeluaran. Voucher harus memiliki nomor referensi berurutan (sebaiknya di cetak). Voucher juga harus dikodekan dengan cost center dan kode rekening yang sesuai dengan judul item anggaran sehingga informasi dapat dicatat dengan benar dalam sistem akuntansi atau administrasi. Modul 4 Akunting/akuntansi menyajikan informasi tentang pembukuan voucher pembayaran. 10
11 MODUL 2: Manajemen Bank Dan Kas Semua pengeluaran harus didukung oleh invoice/kwitansi. Jika ini tidak dikeluarkan oleh pemasok, tanda terima dapat dibuat oleh organisasi dan ditandatangani oleh pemasok. Tidak selalu memungkinkan untuk mendapatkan invoice dari pemasok. Khususnya ketika melakukan pembayaran kecil (mis. taksi, restauran), mungkin sulit untuk mendapatkan invoice. Namun, pembayaran harus tetap didukung dan diverifikasi oleh dokumen pendukung. Jadi bagaimana menangani situasi ini ini? Anggota staf yang melakukan pembayara sering untuk rencana kerja harus membawa buku kwitansi. Ketika mereka harus melakukan transaksi dengan pemasok yang tidak dapat memberikan invoice, anggota staf tersebut dapat membuat sebuah tanda terima. Isinya adalah: Kwitansi/tanda terima ini menjelaskan jumlah, tanggal dan jasa yang diberikan atau barang yang dibeli. Kwitansi/tanda terima harus selalu ditandatangani oleh anggota staf dan penerima pembayaran. Kwitansi/tanda terima diserahkan ke Departemen Keuangan. Dalam kebanyakan situasi ini yang dilakukan jika anggota staf mengisi pernyataan untuk penggantian pengeluaran yang dibuat. Departemen keuangan memberkas kwitansi/tanda terima dan catatan pembayaran di buku bank atau buku kas kecil. Modul 4 menyajikan penjelasan lebih lanjut tentang penggunaan buku bank dan buku kas. 2.5 CEK FPMF menyajikan beberapa prinsip untuk bekerja dengan cek, ketika cek digunakan untuk rekening bank. Prinsip ini untuk melindungi dana dan dijelaskan lebih lanjut di bawah. Buku cek harus ditempatkan di lokasi yang aman untuk menghindari penyalahgunaan dan kemungkinan penyelewangan dana. Tiap organisasi, khususnya mereka yang memiliki dana kas yang besar di tempat, harus memiliki kotak aman (atau tempat yang aman) untuk menyimpan tunai, buku cek dan dokumen resmi. Karena buku cek bisa mewakili nilai yang sangat besar, harus diperlakukan sebagai kas, dan harus dijaga di tempat yang aman juga. Hanya beberapa orang terbatas yang dapat memiliki akses ke kotak pengaman. Disarankan untuk menyimpan kotak pengaman di tempat yang tersembunyi dan terpasang kuat pada dinding bata. 11
12 MODUL 2: Manajemen Bank Dan Kas Penandatangan cek tidak boleh memiliki akses ke buku cek. Ini adalah aturan dasar dari pengendalian internal. Buat agar orang lain yang memiliki akses terhadap cek (mis. akses ke kotak pengaman) dan bukan orang yang memiliki wewenang untuk menandatangani cek, ini penting untuk menghindari penyalahgunaan cek. Lebih spesifik lagi, organisasi harus memiliki prosedur jelas yang menjelaskan: 1. Pengelolaan cek secara keseluruhan seperti tanggung jawab, administrasi cek, penanganan cek, pengendalian internal dan keamanan 2. Buat tugas dan tanggung jawab spesifik terkait cek: - Siapa yang dapat mengeluarkan cek dan kapan? - Siapa yang dapat menuliskan cek? - Siapa yang boleh menandatangani cek dan sampai berapa jumlahnya? Jangan minta penandatangan untuk menandatangani cek kosong hanya untuk kenyamanan karena ini meningkatkan risiko penyalahgunaan. Setiap cek harus difotokopi sebelum diberikan kepada penerima. Fotokopi cek harus melekat pada faktur dan diberkas. Karena cek merupakan bukti penting pembayaran, cek yang dikeluarkan harus selalu difotokopi. Ini adalah bagian dari membangun jejak audit. Dengan melampirkan fotokopi cek ke faktur, auditor dapat mengikuti pembayaran aktual faktur. Nomor cek harus disajikan pada laporan bank. Auditor dapat menghubungkan nomor cek ini ke faktur tertentu dan dapat meyakinkan bahwa faktur benar telah dibayar. Tentu saja ini tidak hanya penting bagi auditor, tetapi juga untuk tujuan pengendalian internal. Cek yang dibatalkan harus disimpan. Cek diberi nomor urut. Organisasi harus tahu cek pembayaran yang dikeluarkan. Untuk melacak semua cek yang telah dikeluarkan, sebuah organisasi harus menyimpan cek batal juga. Dengan melakukan hal tersebut, organisasi dapat mengetahui tinjauan lengkap terkait cek yang dikeluarkan. Untuk pengendalian internal adalah penting untuk melacak setiap cek yang dikeluarkan, untuk mencegah cek yang hilang dan kemungkinan disalahgunakan. Cek yang dibatalkan harus disimpan dalam berkas yang benar. 12
13 MODUL 2: Manajemen Bank Dan Kas 2.6 KAS/TUNAI Konfederasi dan federasi sering harus membayar dalam tunai, ini berarti bahwa setiap organisasi harus menyimpan tunai. Tiap orgnisasi harus memiliki aturan tertentu untuk pengelolaan kas mereka demi meminimalisir peluang kehilangan uang tunai. Aturan Penanganan Kas: 1. Simpan uang tunai dalam tempat yang aman Uang tunai harus disimpan dalam tempat yang aman, sebaiknya dalam kotak pengaman. Merupakan hal yang penting bahwa hanya anggota staf yang perlu yang memiliki akses ke kotak pengaman tersebut. Setiap kotak pengaman memiliki kode untuk bisa membukanya, kode ini harus dirubah secara periodik. sebaiknya bendahara organisasi harus mengubah kode ini dengan kehadiran Kepala Keuangan atau petugas pembukuan. Jika organisasi tidak memiliki kotak pengaman, maka organisasi tersebut harus mendapatkannya. Jika hal ini tidak memungkinkan, setidaknya ada kaleng kecil di mana uang tunai bisa disimpan. Biasanya kaleng ini dapat dikunci dengan sebuah kunci. Hanya jumlah orang terbatas yang dapat memiliki kuncinya. Sembunyikan kaleng ini dari orang lain, misalnya dalam sebuah meja yang terkunci. 13
14 MODUL 2: Manajemen Bank Dan Kas 2. Ketika menangani kas, jauhkan dari pandangan orang lain Prosedur penanganan kas, (mis. menghitung kas, memasukan atau mengeluarkan uang tunai dari kaleng) harus dijauhkan dari pandangan orang. Khususnya ketika organisasi tidak memiliki sebuah kotak pengaman. Uang tunai di tempat terbuka dapat menarik mata orang lain dan membuat orang menjadi resah. Orang lain seharusnya tidak tahu bahwa organisasi menyimpan uang tunai di kantor dan kedua, mereka juga seharusnya tidak mengetahui di mana organisasi menyimpan uang tunai mereka. 3. Buat jumlah kas serendah mungkin Aturan umumnya adalah, coba lakukan pembayaran sebisa mungkin melalui bank atau cek, karena metode ini selalu lebih aman daripada pembayaran tunai. Karena tunai bisa dicuri atau hilang, akan lebih baik menyimpan jumlah tunai sesedikit mungkin di dalam kaleng atau kotak pengaman. Ketika pembayaran tunai besar harus dilakukan (mis. ketika tim proyek akan melakukan sebuah perjalanan lapangan), ambil tunai dari bank pada hari yang sama dibayarkan ke tim proyek. Sehingga tidak perlu menginapkan uang tunai dalam jumlah besar semalam di kantor. Aturan sebaliknya juga berlaku. Ketika organisasi menerima sejumlah besar uang tunai, sangat disarankan untuk tidak menyimpan uang tunai jumlah besar di kantor. Uang ini harus didepositkan dalam rekening bank sesegera mungkin, sebaiknya pada hari yang sama. 4. Simpan buku kas Tiap transaksi tunai (kas masuk, kas keluar) harus dicatat dalam sebuah buku kas. Penting untuk memeriksa catatan dan lakukan penghitungan kas. Ini harus dilakukan setidaknya sekali sebulan. Namun, jika organisasi melakukan pembayaran tunai lebih sering, pemeriksaan dan penghitungan harus dilakukan lebih sering. Modul 4 Akuntansi menyajikan lebih banyak informasi tentang pembukuan kas kecil dan juga menyajikan contoh buku kas kecil juga. 5. Menyimpan tanda terima Tiap transaksi tunai harus divalidasi dengan tanda terima. Ketika kas keluar, harus ada tanda terima sebagai gantinya. Tanpa sebuah tanda terima berarti tidak ada bukti aktual bahwa pembayaran tersebut sah. Kadang sulit untuk menerima faktur (mis. taksi, restoran). Namun, pembayaran harus didukung dan diverifikasi dengan dokumen pendukung. Jadi bagaimana menangani situasi ini? Ketika anggota staf melakukan sebuah transaksi dengan pemasok yang tidak dapat menyerahkan sebuah faktur, anggota staf tersebut harus menuliskan tanda terima. Tanda terima ini menjelaskan jumlah, tanggal dan jenis layanan atau barang yang dibeli dan harus ditandatangani oleh anggota staf dan yang menerima pembayaran. Tanda terima ini diserahkan ke departemen keuangan. Dalam kebanyakan situasi ini akan terjadi ketika anggota staf menyerahkan pernyataan untuk penggantian pengeluaran yang dilakukan. 6. Berikan tanda terima untuk uang yang diterima Ketika uang tunai diterima, harus ada tanda terimanya juga. Orang yang menangani transaksi tunai ini harus menuliskan sebuah tanda terima dan menyatakan bahwa uang tunai telah diterima. Pada tanda terima ini, tanggal, jumlah dan alasan penerimaan uang harus dituliskan dan ditandatangani oleh baik penerima maupun pemberi. Keduanya menyimpan salinan tanda terima tersebut. Tanda terima harus selalu disimpan rapi dengan buku kas. 14
15 MODUL 2: Manajemen Bank Dan Kas 7. Tunjuk anggota staf yang diberikan wewenang untuk prosedur kas/ uang tunai Organisasi harus menunjuk anggota staf tertentu yang diberikan wewenang untuk melakukan prosedur kas. Sebaiknya orang ini adalah orang yang menangani kas (ke bank untuk mengambil atau membayar tunai, membayar tunai ke pemasok atau anggota staf) harus bukan orang yang sama dengan orang yang mencatat buku kas. Anggota staf yang memeriksa buku kas juga harus orang yang berbeda. 8. Susun dan implementasikan prosedur kas Penanganan kas adalah hal sensitif dan harus dilakukan dengan hati-hati. Oleh sebab itu memiliki prosedur yang jelas sangat disarankan. Prosedur ini harus menerjemahkan aturan tersebut, sebagaimana dijelaskan di atas, pada situasi yang spesifik dari tiap organisasi. Disamping itu, organisasi dapat menambahkan aturan lainnya juga, jika situasi organisasi tersebut menghendaki hal ini. Petugas keuangan organisasi yang paling tinggi jabatannya (mis. bendahara, kepala keuangan) harus memeriksa kinerja dari prosedur ini setiap tahun dan memutakhirkannya, jika perlu. 15
16
Toolkit KERANGKA KERJA MANAJEMEN PROYEK KEUANGAN
Toolkit KERANGKA KERJA MANAJEMEN PROYEK KEUANGAN TANDA PENERBIT CNV Internationaal Kotak Pos 2475 3500 GL Utrecht Belanda T: 00 31 751 1260 E: internationaal@cnv.nl I: www.internationaal.nl Penulis: Dukungan
Lebih terperinciMANAJEMEN RISIKO MODUL 7
MODUL 7 MANAJEMEN RISIKO 7.1 Apa yang disebut penilaian risiko 7.2 Pentingnya manajemen risiko 7.3 Bagaimana melakukannya? Lampiran: Contoh potensi area risiko, dampak dan mitigasinya TANDA PENERBIT CNV
Lebih terperinciTANDA PENERBIT. CNV Internationaal Kotak Pos GL Utrecht Belanda T: E: I:
MODUL 6 AUDIT 6.1 Audit Eksternal 6.2 Audit Internal Lampiran 1: Daftar Periksa (Checklist) Komite Audit Internal Lampiran 2: Daftar Periksa (Checklist) Audit CNV Internationaal Lampiran 3: Pedoman laporan
Lebih terperinciMODUL 5 PELAPORAN KEUANGAN. 5.1 Pelaporan keuangan untuk federasi 5.2 Laporan Keuangan dari Konfederasi ke CNVI
MODUL 5 PELAPORAN KEUANGAN 5.1 Pelaporan keuangan untuk federasi 5.2 Laporan Keuangan dari Konfederasi ke CNVI TANDA PENERBIT CNV Internationaal Kotak Pos 2475 3500 GL Utrecht Belanda T: 00 31 751 1260
Lebih terperinciMODUL 1 - ANGGARAN & PERENCANAAN
TEMPLATE KEUANGAN Toolkit Keuangan ini menyediakan template keuangan. Lampiran pada modul 1, 4 dan 5 adalah file excel. MODUL 1 ANGGARAN & PERENCANAAN 1.1 Format Anggaran Rencana Kerja Tahunan 1.2 Format
Lebih terperinciANGGARAN & PERENCANAAN
MODUL 1 ANGGARAN & PERENCANAAN 1.1 Kapan harus menganggarkan merencanakan 1.2 Proses penganggaran 1.3 Biaya yang memenuhi syarat 1.4 Menjelaskan format anggaran CNVI Lampiran: Memorandum of Understanding
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan
Lebih terperinciStandar Audit SA 250. Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan
SA 0 Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 PERTIMBANGAN ATAS PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN DALAM AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.
BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Secara umum, pengendalian internal merupakan bagian dari masingmasing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Efektif berkaitan dengan banyaknya hasil yang dicapai. Menurut Yamit
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Efektivitas Efektif berkaitan dengan banyaknya hasil yang dicapai. Menurut Yamit (1998:14) efektivitas adalah suatu ukuran
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu
BAB II LANDASAN TEORITIS A. TEORI - TEORI 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas a. Sistem Informasi Akuntansi Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu memberikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu memberikan yang bermanfaat bagi para pemakainya.
Lebih terperinciDalam proses pengumpulan data-data perusahaan terdapat beberapa metode yang digunakan
Dalam proses pengumpulan data-data perusahaan terdapat beberapa metode yang digunakan yakni dengan melakukan observasi langsung ke perusahaan, serta mengajukan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan pengendalian
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan
Lebih terperinciKode Etik. .1 "Yang Harus Dilakukan"
Kode Etik Kode Etik Dokumen ini berisi "Kode Etik" yang harus dipatuhi oleh para Direktur, Auditor, Manajer, karyawan Pirelli Group, serta secara umum siapa saja yang bekerja di Italia dan di luar negeri
Lebih terperinciSIKLUS PENGELUARAN B Y : M R. H A L O H O
SIKLUS PENGELUARAN B Y : M R. H A L O H O Tujuan dari siklus pengeluaran Meyakinkan bahwa seluruh barang dan jasa telah dipesan sesuai kebutuhan Menerima seluruh barang yang dipesan dan memeriksa (verifikasi)
Lebih terperinci88 Lampiran 1: Daftar Pertanyaan (Wawancara) DAFTAR PERTANYAAN (WAWANCARA)
88 Lampiran 1: Daftar Pertanyaan (Wawancara) DAFTAR PERTANYAAN (WAWANCARA) Daftar pertanyaan untuk wawancara ini berisi pertanyaanpertanyaan yang berkaitan dengan siklus penggajian dan pembelian di SMA
Lebih terperinciKEBIJAKAN ANTIKORUPSI
Kebijakan Kepatuhan Global Maret 2017 Freeport-McMoRan Inc. PENDAHULUAN Tujuan Tujuan dari Kebijakan Antikorupsi ini ("Kebijakan") adalah untuk membantu memastikan kepatuhan oleh Freeport-McMoRan Inc ("FCX")
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mewujudkan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada
Bab V Simpulan dan Saran 116 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan terhadap pengendalian intern siklus penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.955, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Pedoman. PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal Evaluasi pengendalian internal adalah suatu kegiatan untuk menilai dan mengevaluasi pengendalian internal perusahaan dan
Lebih terperinciKode Etik. .1 "Yang Harus Dilakukan"
Kode Etik Kode Etik Dokumen ini berisi "Kode Etik" yang harus dipatuhi oleh para Direktur, Auditor, Manajer, karyawan Pirelli Group, serta secara umum siapa saja yang bekerja di Italia dan di luar negeri
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto Mandiri dibatasi pada hal-hal berikut ini: a. Mengidentifikasikan kelemahan sistem pengendalian
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN KUESIONER
96 DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER Petunjuk Pengisian Pertanyaan terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian Amerupakan pertanyaan umum dan bagian B merupaan pertanyaan khusus. Bapak / Ibu dimohon untuk memberi tanda
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Bukti Bank Keluar
LAMPIRAN 1 Bukti Bank Keluar LAMPIRAN 2 Permintaan Pembayaran LAMPIRAN 3 Inoice Lampiran 4 Kwitansi LAMPIRAN 5 Faktur Pajak LAMPIRAN 6 Surat Penawaran Iklan Lampiran 7 Form Order Iklan Majalah Bumi Track
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Akuntansi Pengertian sistem akuntansi (Mulyadi:2010) adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi
Lebih terperinciSyarat dan Ketentuan Perbankan Umum
Syarat dan Ketentuan Perbankan Umum Untuk klien perbankan komersial dari Bank Kantor Cabang Indonesia Syarat dan ketentuan ini berlaku untuk rekening dan berbagai layanan perbankan yang diberikan oleh
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA KOPERASI SARI BHAKTI
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA KOPERASI SARI BHAKTI 3.1 Gambaran Umum Koperasi 3.1.1 Gambaran Umum Koperasi Koperasi Sari Bhakti adalah koperasi primer yang didirikan oleh pekerja PT Indofood
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pengertian sistem menurut Anastasia dan Lilis (2010:3), sistem merupakan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Pengertian sistem menurut Anastasia dan Lilis (2010:3), sistem merupakan serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembelian Pembelian dapat juga dikatakan sebagai procurement atau pangadaan barang. Mulyadi (2008:298) mengatakan bahwa Pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan
Lebih terperinciKEBIJAAKAN ANTI-KORUPSI
Kebijakan Kepatuhan Global Desember 2012 Freeport-McMoRan Copper & Gold PENDAHULUAN Tujuan Tujuan dari Kebijakan Anti-Korupsi ( Kebijakan ) ini adalah untuk membantu memastikan kepatuhan oleh Freeport-McMoRan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. Barezky Total CV. Barezky Total adalah termasuk dalam Usaha Mikro, Kecil,
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA
BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA Audit operasional adalah audit yang dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektivitas,
Lebih terperinciLAMPIRAN 4 PRESEDEN PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA.
LAMPIRAN 4 PRESEDEN PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (versi lengkap) DAFTAR ISI Para Pihak dan Latar Belakang 1. Definisi dan Interpretasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran atau pertukaran yang siap dan bebas digunakan untuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Piutang 2.1.1 Definisi Piutang Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) adalah: Menurut sumber terjadinya, piutang digolongkan dalam dua kategori
Lebih terperinciBAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN DAN HUTANG USAHA PADA PT MITRA MAKMURJAYA MANDIRI
BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN DAN HUTANG USAHA PADA PT MITRA MAKMURJAYA MANDIRI IV.1. Survey Pendahuluan Survey pendahuluan yang dilakukan adalah atas aktivitas yang berkaitan dengan prosedur
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
2.1. Kas dan Pengelolaan Kas BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Kas Menurut Dwi (2012) kas adalah aset keuangan yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan. Kas merupakan aset yang paling
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk kepentingan negara
Lebih terperinciFlowchart Prosedur Penjualan Kredit, Piutang dagang, Penerimaan Kas, Pengeluaran Kas dan Pemasaran yang Berjalan di Perusahaan
L1 Flowchart Prosedur Penjualan Kredit, Piutang dagang, Penerimaan Kas, Pengeluaran Kas dan Pemasaran yang Berjalan di Perusahaan Untuk public training Bagian Penjualan dan Pemasaran Mulai 1 Mempromosikan
Lebih terperinciPT Santara Daya Inspiratama, selanjutnya akan disebut sebagai Perusahaan. Klien yang
1 PT Santara Daya Inspiratama, selanjutnya akan disebut sebagai Perusahaan. Klien yang membuka akun Mitra Santara (MS) di Santara, selanjutnya akan disebut sebagai Mitra Santara. Keduanya disebut sebagai
Lebih terperinciPERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL
PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki
BAB 4 PEMBAHASAN Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki pengendalian internal yang memadai, terutama pada siklus pendapatannya. Siklus pendapatan terdiri dari kegiatan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. audit operasional pada objek yang dimaksud yakni PT. Centa Brasindo Abadi. Sebelum
BAB IV PEMBAHASAN Pembahasan yang akan dijabarkan pada bab ke empat ini mengenai pelaksanaan audit operasional pada objek yang dimaksud yakni PT. Centa Brasindo Abadi. Sebelum dilakukannya kegiatan audit
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.Modern Putra Indonesia. Berikut ini sistem penjualan perusahaan yang akan dibahas oleh penulis adalah mengenai
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN Bp/ Ibu/ Sdr dimohon untuk mengisi data demografi pada kotak di samping pertanyaan atau memberikan tanda ( ) pada tempat yang telah disediakan : Nama Responden : Nama KAP : Jenis Kelamin
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pembelian 2.1.1 Pengertian Pembelian Pembelian adalah transaksi pembelian terjadi antara perusahaan dengan pemasok atau pihak penjual. Barang-barang yang dibeli dapat berupa
Lebih terperinciAUDIT SIKLUS AKUISISI MODAL DAN PEMBAYARAN KEMBALI MODAL
AUDIT SIKLUS AKUISISI MODAL DAN PEMBAYARAN KEMBALI MODAL Siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali, berfokus pada akuisisi sumber daya modal melalui utang berbunga dan ekuitas pemilik dan pembayaran
Lebih terperinciSTANDAR PENGENDALIAN MUTU 1 STANDAR PERIKATAN JASA 4410 PERIKATAN KOMPILASI
EXPOSURE DRAFT STANDAR PENGENDALIAN MUTU STANDAR PERIKATAN JASA 0 PERIKATAN KOMPILASI PENGENDALIAN MUTU BAGI KANTOR JASA AKUNTANSI (KJA) YANG MELAKSANAKAN PERIKATAN SELAIN PERIKATAN ASURANS Exposure Draft
Lebih terperinciBab 7 Kas. Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess
Bab 7 Kas Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess Tujuan 1. Menguraikan sifat kas dan pentingnya pengendalian internal terhadap kas. 2. Mengikhtisarkan prosedur dasar untuk menyelenggarakan
Lebih terperinciKEBIJAKAN ANTI PENCUCIAN UANG FXPRIMUS
KEBIJAKAN ANTI PENCUCIAN UANG FXPRIMUS PERNYATAAN DAN PRINSIP KEBIJAKAN Sesuai dengan Undang-undang Intelijen Keuangan dan Anti Pencucian Uang 2002 (FIAMLA 2002), Undang-undang Pencegahan Korupsi 2002
Lebih terperinciLAMPIRAN 5. PENJELASAN ATAS PRESEDEN PERJANJIAN KERJA SAMA PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT YANG DIDUKUNG CSR (versi lengkap)
LAMPIRAN 5 PENJELASAN ATAS PRESEDEN PERJANJIAN KERJA SAMA PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT YANG DIDUKUNG CSR (versi lengkap) 125 Pendahuluan Ulasan berikut ini menjelaskan secara ringkas cara menggunakan
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Prosedur 1.
22 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Prosedur Di dalam kehidupan sehari-hari sering terdapat aspek pengaturan dan pengorganisasian dari berbagai prosedur sedemikian rupa untuk menghasilkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Pengertian sistem Pada dasarnya sistem digunakan untuk menangani suatu permasalahan atau pekerjaan agar mencapai tujuan perusahaan. Dalam melaksanakan
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT
- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pengendalian intern siklus penjualan pada PT. Sukabumi Trading Coy serta
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian terhadap pengauditan internal atas pengendalian intern siklus penjualan pada PT. Sukabumi Trading Coy serta berdasarkan pembahasan
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal
36 BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Landasan Teori Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal hal atau teori teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Evaluasi IV.1.1. Ruang Lingkup Evaluasi Ruang lingkup pengendalian internal atas siklus pendapatan adalah : 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciCONTOH. Manual Sistem Akuntansi dan Keuangan
CONTOH Manual Sistem Akuntansi dan Keuangan DAFTAR ISI 1 DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN 1. Profil Organisasi 2. Tujuan, Struktur, Revisi Manual 2. STRUKTUR 1. Bagan Organisasi Yayasan 2. Uraian Tugas. PROSEDUR
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Republik
Lebih terperinciLAMPIRAN 6. PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas)
LAMPIRAN 6 PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas) Pihak Pertama Nama: Perwakilan yang Berwenang: Rincian Kontak: Pihak Kedua Nama:
Lebih terperinciPERJANJIAN KEANGGOTAAN DANA SYARIAH
Pribadi dan Rahasia Hak cipta dipegang oleh PT Dana Syariah Indonesia PERJANJIAN KEANGGOTAAN DANA SYARIAH ANTARA ANDA sebagai Anggota dan PT. Dana Syariah Indonesia sebagai Dana Syariah Dana Syariah.id
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK
BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan ekonomis suatu perusahaan.
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI
PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI mencakup: A. Komposisi, Kriteria, dan Independensi Direksi B. Masa Jabatan Direksi C. Rangkap Jabatan Direksi D. Kewajiban, Tugas, Tanggung Jawab
Lebih terperinciPengertian Kas PENGERTIAN KAS
Pengertian Kas Menurut Munawir (1983:14), pengertian kas adalah sebagai berikut: Kas merupakan uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan, termasuk dalam pengertian kas adalah cek
Lebih terperinciBAB IV EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA
BAB IV EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA Pada bab ini penulis akan mengadakan evaluasi atas keadaan organisasi seperti yang telah diuraikan dalam
Lebih terperinciPERJANJIAN KEANGGOTAAN AKSELERAN ANTARA. ANDA sebagai Anggota. dan. PT AKSELERAN KEUANGAN INKLUSIF INDONESIA sebagai Akseleran
Pribadi dan Rahasia Hak cipta draft ini dipegang oleh PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia PERJANJIAN KEANGGOTAAN AKSELERAN ANTARA ANDA sebagai Anggota dan PT AKSELERAN KEUANGAN INKLUSIF INDONESIA
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan
BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan perorangan Speed Power Racing adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan spare parts (perlengkapan) kendaraan
Lebih terperinciSA Seksi 801 AUDIT KEPATUHAN YANG DITERAPKAN ATAS ENTITAS PEMERINTAHAN DAN PENERIMA LAIN BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH. Sumber: PSA No.
SA Seksi 801 AUDIT KEPATUHAN YANG DITERAPKAN ATAS ENTITAS PEMERINTAHAN DAN PENERIMA LAIN BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH Sumber: PSA No. 62 PENDAHULUAN KETERTERAPAN 01 Seksi ini berisi standar untuk pengujian
Lebih terperinciBAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT
BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG
PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi merupakan suatu alat yang sangat penting bagi manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan organisasi perusahaan
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Pengertian Bank berdasarkan pasal 1 UU No.10 tahun 1998 tentang Perbankan menyatakan bahwa: Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG. Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB II SYARAT FORMAL
DAFTAR ISI DASAR HUKUM -------------------------------------------------------------------- 3 GLOSSARY -------------------------------------------------------------------------- 4 BAB I PRINSIP UMUM ------------------------------------------------------
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. maupun sebagai investasi dalam perusahaan tersebut.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kas Setiap perusahaan memerlukan kas dalam menjalankan aktivitas usahanya baik sebagai alat tukar dalam memperoleh barang atau jasa maupun sebagai investasi dalam perusahaan
Lebih terperinciS U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA
No.7/19/DPNP Jakarta, 14 Juni 2005 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang Melakukan Aktivitas Berkaitan dengan Reksa Dana. Sehubungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi menyajikan informasi keuangan di berbagai entitas dalam dunia usaha. Salah satu entitas usaha yaitu perusahaan yang menjalankan aktivitas untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan. merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur organisasi
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Indonesia yang didirikan pada tanggal 10 Mei Perusahaan didirikan oleh Endang
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat PT. BERLIAN TECHPRINT INDONESIA merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang didirikan pada tanggal 10 Mei 2007. Perusahaan didirikan oleh
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan
BAB IV PEMBAHASAN Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan keekonomisan suatu perusahaan. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. teori-teori tersebut memiliki pengertian yang sama diantaranya adalah :
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem, Informasi, Akuntansi 1. Pengertian Sistem Definisi sistem banyak sekali ditemukan penulis, namun pada prinsipnya teori-teori tersebut memiliki pengertian yang
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :
L1 LAMPIRAN Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : 1. Ya, artinya sistem dan prosedur telah diterapkan serta dilaksanakan dengan baik sebagaimana
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BOGOR DENGAN
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BINJAI. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BINJAI NOMOR :20/Kpts/KPU-Kota /2015
SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BINJAI KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BINJAI NOMOR :20/Kpts/KPU-Kota-002.434908/2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN WALIKOTA DAN
Lebih terperinciAUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIAN: PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIAN: PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI Akun dan Kelas Transaksi Dalam Siklus Penjualan Serta Penagihan Tujuan keseluruhan dari audit siklus
Lebih terperinciKEBIJAKAN ANTI PENCUCIAN UANG (ANTI MONEY LAUNDERING / "AML") FXPRIMUS
KEBIJAKAN ANTI PENCUCIAN UANG (ANTI MONEY LAUNDERING / "AML") FXPRIMUS PERNYATAAN KEBIJAKAN DAN PRINSIP Sesuai dengan Undang-Undang Intelijen Keuangan dan Anti Pencucian Uang 2002 (FIAMLA 2002), Undang-
Lebih terperinciAUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS TRANSAKSI YANG TERLIBAT PENJUALAN TUNAI - PENJUALAN - DISKON DAN RETUR - PENERIMAAN KAS PENJUALAN KREDIT - PENJUALAN - DISKON DAN RETUR - PENCATATAN PIUTANG -
Lebih terperinci- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT
- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 2 - PEDOMAN STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK
Lebih terperinciSYARAT DAN KETENTUAN FASILITAS DANA BANTUAN SAHABAT
SYARAT DAN KETENTUAN FASILITAS DANA BANTUAN SAHABAT Syarat dan Ketentuan Fasilitas Dana Bantuan Sahabat ( Syarat dan Ketentuan Umum ) ini berlaku bagi Nasabah yang permohonan Fasilitas Dana Bantuan Sahabat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju, peranan sistem dalam kegiatan perusahaan sangatlah penting dalam membangun kepentingan perusahaan.
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN. TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR.... TAHUN. TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional
Lebih terperinciKETENTUAN DAN PERSYARATAN KHUSUS PEMBUKAAN REKENING INVESTOR
KETENTUAN DAN PERSYARATAN KHUSUS PEMBUKAAN REKENING INVESTOR Ketentuan dan Persyaratan Khusus Pembukaan Rekening Investor ini (berikut semua lampiran, perubahan dan atau pembaharuannya selanjutnya disebut
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PRINSIP MENGENAL NASABAH OLEH PIALANG BERJANGKA
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PRINSIP MENGENAL NASABAH OLEH PIALANG BERJANGKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN
Lebih terperinci