ANALISIS PERHITUNGAN BUNGA ANGSURAN PADA CV. ABADI MOTOR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PERHITUNGAN BUNGA ANGSURAN PADA CV. ABADI MOTOR"

Transkripsi

1 ANALISIS PERHITUNGAN BUNGA ANGSURAN PADA CV. ABADI MOTOR Rino Rinaldo 1), Eliya Isfaatun 2) Abstract This study aims to determine the installment sale interest calculation method that can provide profit maksimum.adapun method used is the method of Long End Interest, Short End Interest, annuity, and Time price contract From the residual method of solution known that the contract price will give the maximum profit for the company compared to other methods Keywords: Installment selling, Interest End Long Method, Method of Short End Interest, annuity method, and Method of Time Price Contract A. PENDAHULUAN Dunia bisnis yang sedang memasuki era globalisasi mengakibatkan persaingan semakin tajam, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk senantiasa berproduksi secara efisien bila ingin tetap memiliki keunggulan daya saing. Perusahaan sebagai suatu entitas yang beroperasi dengan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi, umumnya tidak hanya berorientasi pada pencapaian laba maksimal, tetapi juga berusaha meningkatkan volume penjualan dan pendapatan perusahaan. Untuk itu, perusahaan memiliki rencana strategis dan taktis yang disusun dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahan untuk dapat meningkatkan volume penjualan adalah dengan metode penjualan angsuran. Penjualan angsuran merupakan salah satu strategi dalam meningkatkan penjualan (penjual dapat menjual barang dagang lebih banyak, sedangkan pembeli dapat membeli barang yang diinginkan tanpa harus menunggu sampai uang terkumpul cukup). Dalam metode penjualan ini (down payment) pada saat pertama kali, dan sisanya dicicil dalam jangka waktu yang telah ditentukan, ditambah bunga atas sisa pinjaman. Umumnya dalam penjualan angsuran ini, perusahaan membuat perjanjian atau konrak jual beli antara pihak penjual dengan pihak pembeli, hal ini bertujuan untuk menghindari kemungkinan pembeli tidak membayar kewajibannya atas sisa dari angsuran yang telah disepakati. Penulis 1 adalah Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta Penulis 2 adalah Dosen STIE Nusa Megarkencana Yogyakarta 40

2 Perusahaan atau penjual hendaknya mengetahui metode perhitungan penjualan angsuran yang dapat memberikan laba maksimum. Pihak penjual harus menentukan metode perhitungan yang tepat. Metode perhitungan penjualan angsuran yang dapat digunakan antara lain metode Long End Interest, Short End Interest, Annuitas, dan Sisa harga kontrak Dari uraian diatas, rumusan masalah yang ingin dikemukakan penulis adalah Bagaimana perhitungan bunga penjualan angsuran dengan menggunakan metode sisa harga kontrak, metode long end interest, short end interest dan annuitas? dan metode manakah yang pendapatan bunganya paling besar dan juga menguntungkan bagi perusahaan? Dalam hal ini penulis membatasi masalah mengenai perhitungan bunga penjualan angsuran yang terjadi pada bulan Maret 2008 untuk jenis motor Satria FU. pada CV. Abadi Motor. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perhitungan bunga penjualan dengan menggunakan metode sisa harga kontrak, metode long end interest, short end interest, dan annuitas dan untuk mengetahui metode manakah yang pendapatan bunganya paling besar dan menguntungkan bagi perusahaan. B. LANDASAN TEORI 1. Pengertian penjualan angsuran Penjualan angsuran adalah penjualan barang atau jasa yang dilaksanakan dengan perjanjian dimana dilakukan secara bertahap atau berangsur. Biasanya pada saat barang atau jasa diserahkan kepada pembeli, penjual menerima uang muka (down payment) sebagai pertama dan sisanya diangsur dengan beberapa kali angsuran. Karena penjualan harus menunggu beberapa periode untuk menagih seluruh piutang penjulannya, maka biasanya pihak penjual akan membebankan bunga atas saldo yang belum diterimanya. Resiko atas tidak tertagihnya piutang usaha angsuran ini sangat tinggi, mungkin saat akan dilakukan penjualan angsuran telah dilakukan survei atas pembeli dan memperoleh hasil yang baik. Karena penagihan piutang usaha angsuran memakan waktu yang cukup lama (beberapa periode), hal tersebut kemungkinan dapat merubah hasil survei yang telah dilakukan semula terhadap pembeli. Untuk menghindari hal-hal demikian, penjual biasanya akan membuat kontrak jual beli (security agreement), yang memberikan hak kepada penjual untuk menarik kembali barang yang telah di jual dari pembeli. Untuk mengurangi barang angsuran tersebut dari resiko terbakar atau hilang, pihak penjual dapat menetapkan syarat bagi pembeli agar barang angsuran tersebut diasuransikan untuk kepentingkan pihak penjual. Premi asuransi ditanggung oleh pembeli, jika barang angsuran hilang atau terbakar, pihak asuransi akan membayar ganti rugi kepada penjual dan bukan pembeli. Kadang kala mungkin jiwa dari pembeli diwajibkan oleh penjual untuk diasuransikan dengan premi auransi atas tanggungan si pembeli. 41

3 2. Bentuk-bentuk Perjanjian Penjualan Angsuran Untuk melindungi kepentingan penjual dari kemungkinan tidak ditepatinya kewajibankewajiban oleh pihak pembeli, maka terdapat beberapa bentuk perjanjian (kontrak) penjualan angsuran sebagai berikut : 1. Perjanjian penjualan bersyarat (conditional sales contract), dimana barang-barang telah diserahkan, tetapi hak atas barang-barang masih berada di tangan penjual sampai seluruhnya sudah lunas. 2. Pada saat perjanjian ditanda-tangani dan pertama telah dilakukan, hak milik dapat diserahkan kepada pembeli, tetapi dengan menggadaikan atau menghipotikkan untuk bagian harga penjualan yang belum dibayar kepada si penjual. 3. Hak milik atas barang-barang untuk sementara diserahkan kepada suatu badan trust (trustee) sampai harga penjualan dilunasi. Setelah lunas oleh pembeli, baru trustee menyerahkan hak atas barangbarang itu kepada pembeli. Perjanjian semacam ini dilakukan dengan membuat akte kepercayaan (trust deed : atau trust indeture). 4. Beli sewa (lease-purchase), di mana barang-barang yang telah diserahkan kepada pembeli. Pembayaran angsuran dianggap sewa sampai harga dalam kontrak telah dibayar lunas, baru sesudah itu hak milik berpindah kepada pembeli. 3. Pengakuan Laba Kotor Pada Penjualan Angsuran Dasar pengakuan laba kotor yang dapat dipakai di dalam penjualan angsuran ada 2, yaitu : 1. Dasar Penjualan (sales bases atau acrual bases) Pada dasar ini laba kotor atas penjualan angsuran diakui dalam periode penjualan angsuran terjadi, tanpa memperhatikan apakah nya sudah diterima atau belum. Pengakuan laba kotor yang demikian ini sama dengan pengakuan laba kotor dalam penjualan kredit biasa. Agar laporan rugi-laba dapat mencerminkan proper matching revenue with exspenses sebaiknya perusahaan mencadangkan biaya penagihan dan biaya-biaya lain yang berhubungan dengan penjualan tersebut. Pencatatan biayabiaya tersebut adalah seperti pencatatan kerugian piutang dengan menggunakan metode cadangan. Dasar ini cocok dipakai apabila 3 syarat berikut ini terpenuhi, yaitu : a. Jangka waktu relatif pendek. b. Biaya-biaya yang berhubungan dengan penjualan angsuran, termasuk biaya penagihan dan biaya-biaya yang laim dapat ditaksir secara relatif teliti. c. Kemungkunan terjadinya pembatalan sangat kecil. 42

4 2. Dasar Kas (cash bases) Menurut dasar kas ini laba kotor atas penjualan angsuran baru diakui apabila dari piutang penjualan angsuran sudah diterima. Penerimaan kas tersebut terdiri dari 2 unsur, yaitu : a. Pembayaran atas harga pokok penjualan. b. Pembayaran atas laba kotor. Perlakuan terhadap penerimaan piutang penjualan angsuran tersebut ada 3 metode, yaitu : a. Harga pokok kemudian laba kotor (cost recovery method). b. Laba kotor kemudian harga pokok. c. Harga pokok dan laba kotor secara proposional (metode penjualan angsuran). Mengurangi Kemungkinan Terjadinya Pembatalan Panjualan Angsuran Usaha untuk mengurangi kemungkinan terjadinya pembatalan penjualan angsuran dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti : a. Penjualan angsuran dilakukan secara selektif, dalam arti bahwa penjualan angsuran hanya diberikan calon pembeli yang kemampuan dan kejujurannya dapat dipercaya, misalnya pegawai negeri, profesi tertentu dan sebagainya. b. Penjualan angsuran dilakukan dengan persetujuan atau sepengetahuan atasan pembeli. c. Pembayaran angsurannya dilakukan dengan pemotongan gaji. C. METODE PENELITIAN Dalam penulisan ilmiah ini, yang menjadi objek penelitian penulis adalah CV.Abadi Motor yaitu, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan yang menjual kendaraan sepeda motor berbagai jenis merk Suzuki sekaligus bengkel Suzuki. CV.Abadi Motor ini beralamat di Ciracas, Jakarta Timur. Data atau variabel yang digunakan oleh penulis adalah data penjualan dari CV. Abadi Motor pada bulan Maret tahun Perusahaan tersebut menjual sebuah kendaraan sepeda motor Satria FU atas nama Bapak Ali yang beralamat di Pekayon, Jakarta Timur. Dengan harga jual sebesar Rp uang muka (down payment) sebesar Rp dan angsuran perbulan sebesar Rp dengan jangka waktu selama x Angsuran. Alat Analisis Yang Digunakan 43

5 Metode Sisa Harga Kontrak Rumusnya adalah sebagai berikut : Bunga = i x a / n x sisa harga kontrak awal Keterangan : i = tingkat bunga a = periode n = jangka waktu Metode Bunga Long End Interest ( Jangka Panjang) Rumus perhitungan bunganya sebagai berikut : Bunga = i x a / n x sisa harga kontrak bulan sebelumnya Keterangan : i = tingkat bunga a = periode n = jangka waktu Metode Bunga Short End Interest (Jangka Pendek) Rumusnya adalah sebagai berikut : Keterangan : Bunga = i x a / n x Angsuran pokok yang jumlahnya tetap pada setiap periode Metode Bunga Annuitas i = tingkat bunga a = periode n = jangka waktu Rumus faktor annuitas adalah sebagai berikut : 1-1 A = ( 1 + i ) n ` i 44

6 Keterangan : 1 A = annuitas i = tingkat bunga n = jangka waktu 1 = nilai tunai (present value) ( 1 + i ) n Apabila telah diketahui factor Annuitetnya, maka jumlah angsurannya adalah sebagai berikut : Jumlah angsuran = Sedangkan rumus perhitungan bunganya adalah sebagai berikut : Bunga = i x a / n x sisa harga kontrak awal D. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan transaksi penjualan angsuran yang dilakukan oleh CV. Abadi Motor pada bulan Maret 2008 yaitu penjualan motor Satria FU dengan harga jual sebesar Rp , Uang muka sebesar Rp dengan angsuran perbulan sebesar Rp selama x angsuran dengan bunga 25, % pertahun yang di dapat dari perhitungan tingkat bunga perusahaan sebagai berikut. Perhitungan Bunga Penjualan Angsuran dengan Sisa Harga Kontrak Tingkat bunga = (Angsuran/bln x Jk.Wkt Angsuran + Uang Muka) Harga Tunai Harga Tunai Uang muka = (Rp x + Rp ) Rp Rp Rp = Rp x 100 % = 25, % Rp Dalam metode ini bunga yang dibebankan di hitung dari saldo awal pokok pinjaman setelah dikurangi dengan uang muka, sehingga jumlah yang 45

7 dibebankan untuk setiap periode sama besarnya dan jumlah angsuran ditambah bunga periode tersebut yang akan menghasilkan jumlah yang sama besar. Perhitungannya : Harga jual : Rp Uang muka : Rp Dibayar x angsuran : Rp Jadi,besarnya setiap kali angsuran = Rp = Rp ,91 Bunga untuk setiap periode = Tingkat bunga x periode x sisa harga kontrak Jgk.waktu angsuran = 25, % x 1 x Rp = Rp ,09 Jumlah yang diterima perusahaan setiap periode = Angsuran pokok perbulan + Bunga = Rp ,91 + Rp ,09 = Rp Daftar Pembayaran Angsuran dengan Metode Sisa Harga Kontrak. Bulan Bunga (25, %) Angsuran pokok Jumlah Sisa harga kontrak Maret Maret April , , ,09 Mei , , ,18 Juni , , ,27 Juli , , ,36 Agustus , , ,45 September , , ,54 Oktober , , ,63 November , , ,72 Desember , , ,81 Januari , , ,90 Februari , , NIHIL 46

8 Jumlah , , Dari tabel di atas dapat diketahui hasil dari perhitungan dengan menggunakan metode sisa harga kontrak, perusahaan akan memperoleh pendapatan bunga penjualan sebesar Rp ,99 Perhitungan Bunga Penjualan dengan Metode Long End Interest Pada metode ini bunga yang dibebankan pada setiap kali angsuran dihitung dari saldo pokok pinjaman awal periode tersebut. Bunga yang dibayar setiap periode makin lama makin kecil sesuai dengan makin kecilnya saldo pinjaman penjualan angsuran tersebut. Perhitungannya : Harga jual : Rp Uang muka : Rp Dibayar x angsuran : Rp Jadi,besarnya setiap kali angsuran = Rp = Rp ,91 Bunga untuk setiap periode = Tingkat bunga x periode x sisa harga kontrak Jgk.waktu angsuran April 2008 = 25, % x 1 x Rp = Rp ,09 Mei 2008 = 25, % x 1 x Rp ,09 = Rp ,45 Perhitungan bunga untuk setiap periode selanjutnya sama seperti perhitungan tersebut di atas. 47

9 Daftar Pembayaran Angsuran dengan Metode Long End Interest Bulan Bunga (25, %) Angsuran pokok Jumlah Sisa harga kontrak Maret Maret April , , ,09 Mei , , , ,18 Juni , , , ,27 Juli , , , ,36 Agustus , , , ,455 September , , , ,54 Oktober , , , ,63 November , , , ,72 Desember , , , ,81 Januari , , , ,90 Februari , , ,55 NIHIL Jumlah , , ,55 Dari tabel di atas dapat diketahui hasil dari perhitungan dengan menggunakan metode Long End Interest, perusahaan akan memperoleh bunga penjualan Rp ,54 Perhitungan Bunga Penjualan dengan Metode Short End Interest Pada metode ini bunga dihitung dari akumulasi angsuran yang telah jatuh tempo (tidak termasuk uang muka). Dengan demikian bunga yang dibebankan makin lama makin besar, seirama dengan makin membesarnya akumulasi angsuran setiap periode. Perhitungannya : Harga jual : Rp Uang muka : Rp Dibayar x angsuran : Rp Jadi,besarnya setiap kali angsuran = Rp = Rp ,91 Bunga untuk setiap periode = Tingkat bunga x periode x Akumulasi pokok piutang Jgk.waktu angsuran 48

10 April 2008 = 25, % x 1 x Rp ,91 = Rp ,64 Mei 2008 = 25, % x 1 x Rp ,81 = Rp ,29 Perhitungan bunga untuk setiap periode selanjutnya sama seperti perhitungan tersebut di atas. Daftar Pembayaran Angsuran dengan Metode Short End Interest Bulan Bunga (25, %) Angsuran pokok Jumlah Sisa harga kontrak Maret Maret April , , , ,09 Mei , , , ,18 Juni , , , ,27 Juli , , , ,36 Agustus , , , ,45 September , , , ,54 Oktober , , , ,63 November , , , ,72 Desember , , , ,81 Januari , , , ,90 Februari , , NIHIL Jumlah , , ,55 Dari tabel di atas dapat diketahui hasil dari perhitungan dengan menggunakan metode Short End Interest, perusahaan akan memperoleh bunga penjualan Rp ,54 Anuitas Pada metode ini setiap periode sama besarnya, dan setiap tersebut meliputi pokok pinjaman dan bunga. Perhitungannya : 49

11 Dalam metode ini sebelum melakukan perhitungan, harus dicari terlebih dahulu faktor anuitetnya. Adapun rumus faktor Anuitet tersebut adalah sebagai berikut : 1-1 A = ( 1 + i ) n i = ( 1 + 0, ) 0, = 1-0, , = 9, Jumlah angsuran = Sisa harga kontrak Faktor annuitas = = ,06 9, Bunga untuk setiap periode = Tingkat bunga x periode x sisa harga kontrak Jgk.waktu angsuran April 2008 = 25, % x 1 x Rp = Rp ,09 Mei

12 = 25, % x 1 x Rp ,03 = Rp ,19 Perhitungan bunga untuk setiap periode selanjutnya sama seperti perhitungan tersebut di atas. Daftar Pembayaran Angsuran dengan Metode Annuitas Bulan Bunga (25, %) Angsuran pokok Jumlah Sisa harga kontrak Maret Maret April , , , ,03 Mei , , , ,16 Juni , , , ,05 Juli , , , ,16 Agustus , , , ,85 September , , , ,41 Oktober , , , ,65 November , , , ,52 Desember , , , ,75 Januari , , , ,49 Februari , , ,06 NIHIL Jumlah , , ,66 Dari tabel di atas dapat diketahui hasil dari perhitungan dengan menggunakan metode Annuitet, perusahaan akan memperoleh bunga penjualan Rp ,68 Atas dasar perhitungan dalam daftar penjualan tersebut, maka pencatatan jurnal pada perusahaan atas transaksi di atas adalah E. KESIMPULAN Setelah melakukan perhitungan bunga penjualan angsuran dengan menggunakan metode Sisa Harga Kontrak, Long End Interest, Short End Interest dan Annuitas maka akan terlihat perbedaan laba yang akan diperoleh perusahaan dengan keempat metode tersebut. Perbandingan tersebut dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. Perbandingan Perhitungan Bunga Pembayaran Angsuran Keterangan Total Pembelian Sisa Harga Long End Short End Annuitas Kontrak Interest Interest , , ,66 51

13 Harga Jual Pendapatan Bunga , , , ,68 Berdasarkan pembahasaan yang telah dilakukan, perhitungan bunga dengan menggunakan metode sisa harga kontrak lebih menguntungkan bagi perusahaan, karena metode ini menghasilkan perhitungan pendapatan bunga yang lebih besar dibandingkan dengan metode metode yang lainnya F. DAFTAR PUSTAKA Beams, Floyd A,Akuntansi Keuangan lanjutan di Indonesia, Buku Dua, Jakarta : Salemba Empat, Drebin, Allan R, Advance Accounting (Akuntansi Keuangan Lanjutan ), Edisi Kelima, Jakarta : Erlangga, Jeter, Advanced Accounting, John Wiley, Pahler, Advanced Accounting : Concept & Practice, 7 th Edition, Harcourt, Widayat, Utoyo, Akuntansi Keuangan Lanjutan : Ikhtisar Teori dan Soal, Edisi Revisi, Jakarta : FE Universitas Indonesia, Yunus, Hadori Harnanto, Akuntansi Keuangan Lanjutan, Edisi Pertama, Yogyakarta : BPFE Yogyakarta,

PENJUALAN ANGSURAN. Masalah dalam penjualan angsuran dibedakan menjadi dua sebagai berikut: 1. Masalah non akuntansi 2.

PENJUALAN ANGSURAN. Masalah dalam penjualan angsuran dibedakan menjadi dua sebagai berikut: 1. Masalah non akuntansi 2. PENJUALAN ANGSURAN Penjualan angsuran (installment sales) adalah penjualan yang pembayarannya dilakukan secara bertahap, dimasa yang akan datang. Tujuannya untuk meningkatkan volume penjualan meningkatkan

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN PENJUALAN ANGSURAN DOSEN : KASWANDI Z S.E, MM

MAKALAH SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN PENJUALAN ANGSURAN DOSEN : KASWANDI Z S.E, MM MAKALAH SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN PENJUALAN ANGSURAN DOSEN : KASWANDI Z S.E, MM DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 5 Khotrunnada Patria Septianti 2013.35.2316 Mulyati 2013.35.2319 K. Hasanal Burhansyah 2013.35.2321

Lebih terperinci

PENJUALAN ANGSURAN (INSTALLMENT SALES)

PENJUALAN ANGSURAN (INSTALLMENT SALES) PENJUALAN ANGSURAN (INSTALLMENT SALES) DEFINISI PENJUALAN ANGSURAN : ADALAH PENJUALAN BARANG DAGANGAN ATAU JASA YANG DILAKSANAKAN DENGAN PERJANJIAN DIMANA PEMBAYARAN DILAKUKAN SECARA BERTAHAP ATAU BERANGSUR

Lebih terperinci

PDF created with pdffactory Pro trial version

PDF created with pdffactory Pro trial version MASALAH BUNGA DALAM PENJUALAN ANGSURAN Dalam penjualan angsuran pada umumnya ada 4 kebijakan yang berkaitan dengan cara perhitungan bunga. 1. Bunga diperhitungkan dari sisa harga selama jangka waktu angsuran

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KUANTITAS ANGSURAN DAN PENINGKATAN UNIT PENJUALAN KENDARAAN BERMOTOR PADA DEALER RESMI MOTOR PT NIAGA UTAMA SEJAHTERA

ANALISIS TINGKAT KUANTITAS ANGSURAN DAN PENINGKATAN UNIT PENJUALAN KENDARAAN BERMOTOR PADA DEALER RESMI MOTOR PT NIAGA UTAMA SEJAHTERA ANALISIS TINGKAT KUANTITAS ANGSURAN DAN PENINGKATAN UNIT PENJUALAN KENDARAAN BERMOTOR PADA DEALER RESMI MOTOR PT NIAGA UTAMA SEJAHTERA Mutiara Wahyuni Choirul Anwar ABSTRAK. Karya Ilmiah ini bertujuan

Lebih terperinci

PENGARUH PERHITUNGAN BUNGA ANGSURAN TERHADAP PENDAPATAN PADA PT.SETIA UTAMA MOTOR. DOSEN PEMBIMBING : Niayah SE, Akt, MM Bora Amelia P EB08

PENGARUH PERHITUNGAN BUNGA ANGSURAN TERHADAP PENDAPATAN PADA PT.SETIA UTAMA MOTOR. DOSEN PEMBIMBING : Niayah SE, Akt, MM Bora Amelia P EB08 PENGARUH PERHITUNGAN BUNGA ANGSURAN TERHADAP PENDAPATAN PADA PT.SETIA UTAMA MOTOR DOSEN PEMBIMBING : Niayah SE, Akt, MM Bora Amelia P 21210434 3EB08 Latar Belakang Penulisan ini dilatarbelakangi oleh banyaknya

Lebih terperinci

BAB 7 AKUNTANSI untuk PENJUALAN ANGSURAN

BAB 7 AKUNTANSI untuk PENJUALAN ANGSURAN BAB 7 AKUNTANSI untuk PENJUALAN ANGSURAN Pengertian Penjualan Angsuran Perhitungan dan Pencatatannya Perlakuan Akuntansi Lainnya Pembatalan Penjualan Angsuran Penjualan Angsuran untuk Barang Bergerak dan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN BEBAN BUNGA PADA PENJUALAN ANGSURAN (Studi Kasus pada PT. Platinum Indoprima Mandiri Kediri)

ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN BEBAN BUNGA PADA PENJUALAN ANGSURAN (Studi Kasus pada PT. Platinum Indoprima Mandiri Kediri) ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN BEBAN BUNGA PADA PENJUALAN ANGSURAN (Studi Kasus pada PT. Platinum Indoprima Mandiri Kediri) Sri Luayyi Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kediri

Lebih terperinci

ANALISIS METODE PERHITUNGAN BUNGA DALAM MENINGKATKAN HASIL PENJUALAN ANGSURAN PADA PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR

ANALISIS METODE PERHITUNGAN BUNGA DALAM MENINGKATKAN HASIL PENJUALAN ANGSURAN PADA PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR ANALISIS METODE PERHITUNGAN BUNGA DALAM MENINGKATKAN HASIL PENJUALAN ANGSURAN PADA PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR Nama : Bella Maryatilova NPM : 22214109 Kelas : 3EB21 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr.

Lebih terperinci

ANALISA PERHITUNGAN BUNGA PENJUALAN ANGSURAN PADA PERUSAHAAN GALIH JAYA MOTOR BENI AZHARI

ANALISA PERHITUNGAN BUNGA PENJUALAN ANGSURAN PADA PERUSAHAAN GALIH JAYA MOTOR BENI AZHARI ANALISA PERHITUNGAN BUNGA PENJUALAN ANGSURAN PADA PERUSAHAAN GALIH JAYA MOTOR BENI AZHARI 11210376 LATAR BELAKANG Perkembangan Pasar Sistem Penjualan Keuntungan Kredit / Angsuran Tunai Metode Flat Metode

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN PERHITUNGAN BUNGA ANGSURAN PADA PT. TERANG ANUGERAH

ANALISIS PENENTUAN PERHITUNGAN BUNGA ANGSURAN PADA PT. TERANG ANUGERAH ANALISIS PENENTUAN PERHITUNGAN BUNGA ANGSURAN PADA PT. TERANG ANUGERAH SEMINAR PENULISAN ILMIAH Diajukan guna melengkapi syarat- syarat untuk mencapai gelar setara Sarjana Muda Jurusan Akuntansi Jenjang

Lebih terperinci

BAB I I. Terdapat berbagai pendapat yang dikemukakan oleh. Penjualan cicilan merupakan suatu kontrak penjualan

BAB I I. Terdapat berbagai pendapat yang dikemukakan oleh. Penjualan cicilan merupakan suatu kontrak penjualan BAB I I URAIAN TEORETIS A. Pengertian Penjualan Cicilan Terdapat berbagai pendapat yang dikemukakan oleh para ekonom sehun dengan d e f i n i s i atas penjualan cicilan. Di antaranya adalah Nugroho Widjajanto

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH LAB. AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1 (ED) KODE / SKS : KK / 2 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH LAB. AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1 (ED) KODE / SKS : KK / 2 SKS MATA KULIAH LAB. AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1 (ED) 1 & 2 FIRMA 1. Pengertian Firma Setelah praktikum bab ini, maka diharapkan PEMBENTUKAN 2. Akuntansi Dalam akuntansi dalam pembentukan mahasiswa dapat :

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE BUNGA PENJUALAN ANGSURAN PADA PT. MEGA FINANCE

ANALISIS PERBANDINGAN METODE BUNGA PENJUALAN ANGSURAN PADA PT. MEGA FINANCE ANALISIS PERBANDINGAN METODE BUNGA PENJUALAN ANGSURAN PADA PT. MEGA FINANCE Pendahuluan Perkembangan Indonesia dalam bidang ekonomi dewasa ini dinilai cukup baik. Banyak cara untuk mengoptimalkan tingkat

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN BUNGA ANGSURAN PADA CV MANDALA MOTOR. OLEH Dyani Christy

ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN BUNGA ANGSURAN PADA CV MANDALA MOTOR. OLEH Dyani Christy ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN BUNGA ANGSURAN PADA CV MANDALA MOTOR OLEH Dyani Christy 24209182 Perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan untuk memperoleh laba atas penjualan produk dapat dilakukan

Lebih terperinci

PROGRAM S1 JURUSAN AKUNTANSI

PROGRAM S1 JURUSAN AKUNTANSI SKRIPSI ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI PENJUALAN CICILAN MOTOR PADA CV.CEMPAKA MANDIRI UKUI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Ujian Oral Komprehensif Sarjana Lengkap Pada Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

PERHITUNGAN BUNGA PENJUALAN ANGSURAN PADA PT. JAYA MAKMUR MOTOR JAKARTA

PERHITUNGAN BUNGA PENJUALAN ANGSURAN PADA PT. JAYA MAKMUR MOTOR JAKARTA PERHITUNGAN BUNGA PENJUALAN ANGSURAN PADA PT. JAYA MAKMUR MOTOR JAKARTA Disusun oleh : Nama : Syarif Hidayatulloh NPM : 28213749 Jurusan : S-1/Akuntansi Dosen Pembimbing : Edi Pranoto, SE., MMSI LATAR

Lebih terperinci

Analisis Perhitungan Metode Bunga Penjualan Angsuran Pada PT.Adira Dinamika Multi finance Tbk

Analisis Perhitungan Metode Bunga Penjualan Angsuran Pada PT.Adira Dinamika Multi finance Tbk Analisis Perhitungan Metode Bunga Penjualan Angsuran Pada PT.Adira Dinamika Multi finance Tbk Nama : Agnestasia NPM : 20211323 Pembimbing : Diana Sari, SE.,MMSI 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Banyak perusahaan

Lebih terperinci

ANALISA PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PT TUNAS BARU SULAWESI DI MAKASSAR

ANALISA PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PT TUNAS BARU SULAWESI DI MAKASSAR ANALISA PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PT TUNAS BARU SULAWESI DI MAKASSAR RUSDIAH HASANUDDIN STIE YPUP Makassar ABSTRAK Studi ini bertujuan untuk mengetahui metode pengakuan pendapatan yang ditetapkan oleh

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BUNGA PENJUALAN ANGSURAN PADA PT.SUMMIT OTO FINANCE

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BUNGA PENJUALAN ANGSURAN PADA PT.SUMMIT OTO FINANCE PERBANDINGAN PERHITUNGAN BUNGA PENJUALAN ANGSURAN PADA PT.SUMMIT OTO FINANCE 1.Latar Belakang Dunia usaha pada saat ini di Indonesia sedang berkembang setelah melewati masa krisis yang terjadi sekitar

Lebih terperinci

PENERAPAN AKUNTANSI PENJUALAN ANGSURAN DAN PERLAKUAN BARANG YANG DITARIK KEMBALI PADA PT. KAISAR MOTOR JAYA BATAM

PENERAPAN AKUNTANSI PENJUALAN ANGSURAN DAN PERLAKUAN BARANG YANG DITARIK KEMBALI PADA PT. KAISAR MOTOR JAYA BATAM PENERAPAN AKUNTANSI PENJUALAN ANGSURAN DAN PERLAKUAN BARANG YANG DITARIK KEMBALI PADA PT. KAISAR MOTOR JAYA BATAM Elmi, Ravika Permata Hati dan Hamidi Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau

Lebih terperinci

ekonomi Sesi JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG A. PENGERTIAN DAN FUNGSI JURNAL PENYESUAIAN B. AKUN YANG PERLU DISESUAIKAN a.

ekonomi Sesi JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG A. PENGERTIAN DAN FUNGSI JURNAL PENYESUAIAN B. AKUN YANG PERLU DISESUAIKAN a. ekonomi 18 Sesi KELAS XII IPS - KURIKULUM GABUNGAN N JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG A. PENGERTIAN DAN FUNGSI JURNAL PENYESUAIAN Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo-saldo

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN METODE BUNGA PENJUALAN ANGSURAN PADA PT. YAMAHA BINTARA MOTOR

ANALISIS PERHITUNGAN METODE BUNGA PENJUALAN ANGSURAN PADA PT. YAMAHA BINTARA MOTOR ANALISIS PERHITUNGAN METODE BUNGA PENJUALAN ANGSURAN PADA PT. YAMAHA BINTARA MOTOR NAMA : HENDRI SIREGAR NPM : 24213025 JENJANG/JURUSAN : S1 / AKUNTANSI DOSEN PEMBIMBING : RINO RINALDO,SE,MMSI LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

odul ke: Adjusting Process Jurnal Penyesuaian akultas FASILKOM Yustika Erliani SE, MMSI rogram Studi Sistem Informasi

odul ke: Adjusting Process Jurnal Penyesuaian akultas FASILKOM Yustika Erliani SE, MMSI rogram Studi Sistem Informasi odul ke: Adjusting Process Jurnal Penyesuaian akultas FASILKOM Yustika Erliani SE, MMSI rogram Studi Sistem Informasi Matching Principle Ketika seorang akuntan mempersiapkan sebuah laporan keuangan, mereka

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan BAB II LANDASAN TEORI II.1. Penjualan II.1.1. Definisi Penjualan Penjualan secara umum memiliki pengertian kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan

Lebih terperinci

Penyesuaian Perusahaan Jasa

Penyesuaian Perusahaan Jasa Penyesuaian Perusahaan Jasa Daftar saldo atau neraca saldo perlu disesuaikan agar mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Jurnal penyesuaian dibuat untuk memisahkan antara biaya yang sudah menjadi beban

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I FAKULTAS : EKONOMI JENJANG/JURUSAN : D & S / AKUNTANSI KODE : KK-046 KOORDINATOR MATA KULIAH : IMAM SUBAWEH, SE.AK, MM UNIVERSITAS GUNADARMA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 23 Secara umum pendapatan dapat diartikan sebagai peningkatan penghasilan yang diperoleh perusahaan dalam

Lebih terperinci

Pengakuan Pendapatan

Pengakuan Pendapatan Pengakuan Pendapatan Pengakuan Pendapatan Lingkungan Terkini Pengakuan Pendapatan saat Penjualan Pengakuan Pendapatan sebelum Pengiriman Pengakuan Pendapatan setelah Pengiriman Pedoman Pengakuan Pendapatan

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 Dr. Bandi, M.Si., Ak 9/3/21 Bandi, 29 1 Materi 6 PENJUALAN ANGSURAN 9/3/21 Bandi, 29 2 SIKLUS (PROSES) AKUNTANSI KEUANGAN Penjurnalan penutupan Bukti Bk Jurnal Pisah? Bk Besar

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN PERUSAHAAN JASA

SOAL LATIHAN PERUSAHAAN JASA SOAL LATIHAN PERUSAHAAN JASA JURNAL PENYESUAIAN, NERACA LAJUR, LAPORAN KEUANGAN, JURNAL PENUTUP DAN JURNAL BALIK 1. Berikut ini sebagian neraca saldo Biro Perjalanan Angkasa per 30 Juni 2008. Piutang Perlengkapan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam kedaan siap dipakai atau dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan,

Lebih terperinci

A. HUTANG OBLIGASI perjanjian obligasi Obligasi berjamin dan tanpa jaminan

A. HUTANG OBLIGASI perjanjian obligasi Obligasi berjamin dan tanpa jaminan A. HUTANG OBLIGASI Hutang jangka panjang memiliki definisi sebagai suatu pengorbanan ekonomi dengan kemungkinan yang sangat besar terjadi di masa depan akibat dari kewajiban masa kini yang belum dibayarkan

Lebih terperinci

Siklus Akuntansi. Transaksi Bukti. Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar. Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian.

Siklus Akuntansi. Transaksi Bukti. Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar. Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian. PENYESUAIAN Siklus Akuntansi Transaksi Bukti Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian Jurnal Penutup Neraca Saldo setelah penutupan Laporan Keuangan

Lebih terperinci

TIME VALUE of MONEY. Modul ini membahas tentang future value, present value. Konsep anuitas, dan implementasi nilai mata uang

TIME VALUE of MONEY. Modul ini membahas tentang future value, present value. Konsep anuitas, dan implementasi nilai mata uang Modul ke: TIME VALUE of MONEY Fakultas EKONOMI Modul ini membahas tentang future value, present value. Konsep anuitas, dan implementasi nilai mata uang Program Studi Manajemen 84008 www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. Jurnal Buku Besar Neraca Laporan Saldo Keuangan

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. Jurnal Buku Besar Neraca Laporan Saldo Keuangan 1 MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Jurnal Buku Besar Neraca Laporan Saldo Keuangan Jurnal Neraca Penyesuaian Lajur PRINSIP DAN KONSEP YANG BERKAITAN DENGAN PENENTUAN

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Produk-poduk Gadai Syariah berdasarkan PSAK 102, 105, dan 107. berdasarkan PSAK 105 : Akuntansi Mudharabah.

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Produk-poduk Gadai Syariah berdasarkan PSAK 102, 105, dan 107. berdasarkan PSAK 105 : Akuntansi Mudharabah. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Produk-poduk Gadai Syariah berdasarkan PSAK 102, 105, dan 107 Produk gadai syariah: 1. AMANAH (Pembiayaan Kepemilikan Kendaraan Bermotor Bagi Karyawan) berdasarkan PSAK 102 : Akuntansi

Lebih terperinci

Hendra Winata Putra Akuntansi / Fakultas Bisnis dan Ekonomika

Hendra Winata Putra Akuntansi / Fakultas Bisnis dan Ekonomika ANALISIS DAN PENERAPAN AKUNTANSI YANG TEPAT TERHADAP PENJUALAN ANGSURAN PADA CV X DI SURABAYA Hendra Winata Putra Akuntansi / Fakultas Bisnis dan Ekonomika hendrawinataputra@gmail.com Hari Hananto, S.E.,

Lebih terperinci

BAB 9 KEWAJIBAN. Setiap perusahaan umumnya memiliki kewajiban atau yang biasa disebut dengan utang yang harus diselesaikan atau dibayar oleh

BAB 9 KEWAJIBAN. Setiap perusahaan umumnya memiliki kewajiban atau yang biasa disebut dengan utang yang harus diselesaikan atau dibayar oleh BAB 9 KEWAJIBAN A. Pengertian Kewajiban Setiap perusahaan umumnya memiliki kewajiban atau yang biasa disebut dengan utang yang harus diselesaikan atau dibayar oleh Kewajiban adalah utang yang harus dibayar

Lebih terperinci

AKUNTANSI UNTUK LEASING

AKUNTANSI UNTUK LEASING AKUNTANSI UNTUK LEASING Lease Lessor Lessee : Suatu perjanjian kontraktual antara Lessor dengan Lessee, yang memberikan hak kepada Lessee untuk menggunakan harta tertentu yang dimiliki oleh Lessor selama

Lebih terperinci

PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER 31 MEI 2013

PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER 31 MEI 2013 PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER MEI 2013 Nomor Akun Nama Akun Saldo Debit Kredit 100 Kas Rp 4.800.000,00 120 Piutang usaha Rp 600.000,00 130 Perlengkapan Rp 1.000.000,00 170 Kendaraan Rp 15.000.000,00

Lebih terperinci

Pada umumnya piutang diklasifikasikan menjadi :

Pada umumnya piutang diklasifikasikan menjadi : BAB PIUTANG DAGANG / USAHA 1. PENDAHULUAN Penjualan barang atau jasa adalah merupakan sumber pendapatan perusahaan. Dalam melaksanakan penjualan kepada para konsumen, perusahaan dapat melakukannya secara

Lebih terperinci

DR. Dudi Rudianto, SE, MSi. Jl. Raya Ekonomi B/16 Komp. YPKP Bandung (022) / Fax (022)

DR. Dudi Rudianto, SE, MSi. Jl. Raya Ekonomi B/16 Komp. YPKP Bandung (022) / Fax (022) CURRENT LIABILITIES By : DR. Dudi Rudianto, SE, MSi. Jl. Raya Ekonomi B/16 Komp. YPKP Bandung (022) 7232288/ 08122488071 Fax (022) 7201756 Email : duddyrudianto@telkom.netdd di t Financing Decisions :

Lebih terperinci

PENGAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PENDAPATAN PADA PT WIDYACIPTA FORTUNA

PENGAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PENDAPATAN PADA PT WIDYACIPTA FORTUNA PENGAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PENDAPATAN PADA PT WIDYACIPTA FORTUNA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Program Diploma III Oleh: JHON PARULIAN DAMANIK 31105002 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN

Lebih terperinci

Sistem Pembukuan Dan, Erida Ayu Asmarani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Sistem Pembukuan Dan, Erida Ayu Asmarani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Ketentuan mengenai gadai ini diatur dalam KUHP Buku II Bab XX, Pasal 1150 sampai dengan pasal 1160. Sedangkan pengertian gadai itu sendiri dimuat dalam Pasal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain. Terdapat beberapa pengertian atau definisi dari piutang berdasarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain. Terdapat beberapa pengertian atau definisi dari piutang berdasarkan 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Piutang 2.1.1 Pengertian Piutang Secara umum piutang merupakan hak atas uang, barang dan jasa kepada orang lain. Terdapat beberapa pengertian atau definisi dari piutang berdasarkan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI AKUNTANSI STIE Bisma Lepisi Jl. Ks. Tubun No. 11 Tangerang 15112 Telp.:(021) 558 9161-62. Fax.:(021) 558 9163 SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI AKUNTANSI Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Kelompok Mata

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. revisi (1994) dengan PSAK 34 sesudah revisi (2010). Kedua, pembahasan dilanjutkan

BAB IV PEMBAHASAN. revisi (1994) dengan PSAK 34 sesudah revisi (2010). Kedua, pembahasan dilanjutkan BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini, pertama penulis akan menjelaskan perbedaan PSAK 34 sebelum revisi (1994) dengan PSAK 34 sesudah revisi (2010). Kedua, pembahasan dilanjutkan dengan penerapan persentase

Lebih terperinci

JURNAL ANALISIS METODE PENJUALAN ANGSURAN UNTUK MENGETAHUI LABA BERSIH PADA DEALER RIZKI JAYA MOTOR

JURNAL ANALISIS METODE PENJUALAN ANGSURAN UNTUK MENGETAHUI LABA BERSIH PADA DEALER RIZKI JAYA MOTOR JURNAL ANALISIS METODE PENJUALAN ANGSURAN UNTUK MENGETAHUI LABA BERSIH PADA DEALER RIZKI JAYA MOTOR Oleh: NAMA : Dina Pratiwi NPM : 12.1.01.04.0040 Dibimbing oleh : 1. Dr. M. Muchson, S.E, M.M. 2. Linawati,

Lebih terperinci

1. KONSEP DAN PRISIP AKUNTANSI

1. KONSEP DAN PRISIP AKUNTANSI JURNAL PENYESUAIAN 1. KONSEP DAN PRISIP AKUNTANSI A. BASIS AKUNTANSI AKRUAL (ACCRUAL BASIS): Transaksi yang diakui dan dicatat pada saat kejadian B. BASIS KAS (CASH BASIS): Transaksi dicatat pada saat

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN (Materi 2)

LAPORAN KEUANGAN (Materi 2) LAPORAN KEUANGAN (Materi 2) Laporan keuangan terdiri dari dua laporan utama dan beberapa laporan yang sifatnya sebagai pelengkap. Laporan utama tersebut adalah : 1. Laporan Perhitungan Rugi-Laba 2. Neraca

Lebih terperinci

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2007 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2006) (MATA UANG INDONESIA) 1 MUSTIKA

Lebih terperinci

ANALISIS PSAK 102 (REVISI 2013) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR (KKB) BRISYARIAH IB

ANALISIS PSAK 102 (REVISI 2013) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR (KKB) BRISYARIAH IB Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN: 2460-2159 ANALISIS PSAK 102 (REVISI 2013) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR (KKB) BRISYARIAH IB 1 Renka Suka Alamsyah,

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN BUNGA ANGSURAN ANTARA OTO MULTIARTHA FINANCE DAN OSCAR KREDIT EKSPRESS FINANCE PADA SHOWROOM ARYA MOTOR.

ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN BUNGA ANGSURAN ANTARA OTO MULTIARTHA FINANCE DAN OSCAR KREDIT EKSPRESS FINANCE PADA SHOWROOM ARYA MOTOR. ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN BUNGA ANGSURAN ANTARA OTO MULTIARTHA FINANCE DAN OSCAR KREDIT EKSPRESS FINANCE PADA SHOWROOM ARYA MOTOR. Nama : RIKA AGUSTINA NPM : 25210942 Tanggal Sidang : 17 juli 2013

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PENGAKUAN LABA KOTOR DALAM PENJUALAN ANGSURAN PADA P.T. HADJI KALLA DI KOTA MAKASSAR

PENERAPAN METODE PENGAKUAN LABA KOTOR DALAM PENJUALAN ANGSURAN PADA P.T. HADJI KALLA DI KOTA MAKASSAR PENERAPAN METODE PENGAKUAN LABA KOTOR DALAM PENJUALAN ANGSURAN PADA P.T. HADJI KALLA DI KOTA MAKASSAR Radus Batau Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Timur Email : aryances@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

A. Mengenal Transaksi pada Perusahaan Dagang

A. Mengenal Transaksi pada Perusahaan Dagang A. Mengenal Transaksi pada Perusahaan Dagang A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: d Perusahaan dagang merupakan bentuk usaha yang kegiatan utamanya membeli barang dagang untuk dijual kembali kepada masyarakat.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI A. Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap PSAK No. 16 (revisi 2007) menjelaskan definisi aset tetap sebagai berikut: Aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan

Lebih terperinci

PIUTANG PIUTANG WESEL (notes receivable)

PIUTANG PIUTANG WESEL (notes receivable) PIUTANG WESEL PIUTANG PIUTANG WESEL (notes receivable) Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian piutang wesel 2. Menjelaskan pengakuan piutang

Lebih terperinci

SIKLUS (PROSES) AKUNTANSI KEUANGAN

SIKLUS (PROSES) AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 Dr. Bandi, M.Si., Ak 1 Materi 4 LIKUIDASI BERANGSUR 2 SIKLUS (PROSES) AKUNTANSI KEUANGAN Penjurnalan penutupan Bukti Kesepakatan skt unt likuidasi: Realisasi >1x Bk Jurnal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian pendapatan Pendapatan secara sederhana merupakan arus masuk aktiva ke dalam perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah : Akuntansi Kode Mata Kuliah : SI 0 Bobot Kredit : SKS Semester Penempatan : II Kedudukan Mata Kuliah : Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan Mata Kuliah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini, membuat perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia saling bersaing untuk. mampu bersaing dan bertahan dalam setiap situasi.

BAB I PENDAHULUAN. ini, membuat perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia saling bersaing untuk. mampu bersaing dan bertahan dalam setiap situasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan dunia bisnis di Indonesia semakin berkembang pesat. Hal ini, membuat perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia saling bersaing untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pendapatan Pendapatan merupakan tujuan utama dari pendirian suatu perusahaan. Sebagai suatu organisasi yang berorientasi profit maka pendapatan mempunyai peranan

Lebih terperinci

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI :

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI : NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI : TANGGAL : 2 BULAN : 1 TAHUN : 2008 SINTENREMEN.COM PERUSAHA DAFTAR AKUN Per : 02 Januari 2008 NO AKUN NAMA AKUN SALDO AWAL 1111 Kas di

Lebih terperinci

BAB II AKUNTANSI SEWA

BAB II AKUNTANSI SEWA BAB II AKUNTANSI SEWA 2.1. PENGERTIAN SEWA Pada awalnya sewa lebih dikenal dengan istilah leasing, leasing itu sendiri berasal dari kata lease yang berarti sewa atau yang lebih umum diartikan sebagai sewa

Lebih terperinci

SOAL KASUS AKUNTANSI

SOAL KASUS AKUNTANSI SOAL KASUS AKUNTANSI SOAL KASUS 1 Berikut ini disajikan mengenai kegiatan operasional Bengkel Maju Lancar selama bulan Juli 2006, adalah sebagai berikut : A. NERACA BENGKEL MAJU LANCAR NERACA SALDO PER

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN. Pengertian Laporan Keuangan

LAPORAN KEUANGAN. Pengertian Laporan Keuangan BAB 3 LAPORAN KEUANGAN Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian laporan keuangan 2. Membedakan dan menggolongkan jenis aktiva dan pasiva 3.

Lebih terperinci

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 29 /SEOJK.05/2015 TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO - 1 - PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO YANG MELAKUKAN KEGIATAN

Lebih terperinci

BAB XIV AKUNTANSI PIUTANG

BAB XIV AKUNTANSI PIUTANG SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AKUNTANSI BAB XIV AKUNTANSI PIUTANG Drs. Heri Yanto, MBA, PhD Niswah Baroroh, SE, M.Si Kuat Waluyojati, SE, M.Si KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERBANKAN SYARIAH MUDHARABAH AFRIZON. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi.

PERBANKAN SYARIAH MUDHARABAH AFRIZON. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi. PERBANKAN SYARIAH Modul ke: MUDHARABAH Fakultas FEB AFRIZON Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Investasi mudharabah adalah pembiayaan yang di salurkan oleh bank syariah kepada pihak lain untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS

BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS 1. Sifat Laporan Sumber Dan Penggunan Kas Sifat laporan perubahan modal kerja adalah memberikan ringkasan transaksi keuangan selama satu periode dengan menunjukan

Lebih terperinci

AKUNTANSI UNTUK PAJAK PENGHASILAN

AKUNTANSI UNTUK PAJAK PENGHASILAN AKUNTANSI UNTUK PAJAK PENGHASILAN Laba yang dihasilkan oleh perusahaan merupakan obyek pajak penghasilan. Jumlah Laba Kena Pajak (SPT) dihitung berdasar ketentuan dan Undang undang yang berlaku dalam tahun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Bank Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penjualan cicilan adalah suatu kontrak penjualan. kredit biasa, yang sudah sering dilakukan sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. Penjualan cicilan adalah suatu kontrak penjualan. kredit biasa, yang sudah sering dilakukan sebagai salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penjualan cicilan adalah suatu kontrak penjualan yang menetapkan serangkaian pembayaran yang harus dilaksanakan dalam suatu periode. Penjualan cicilan merupakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA SISTEM PERHITUNGAN BUNGA PADA PERBANKAN KONVENSIONAL DAN SISTEM PERHITUNGAN BAGI HASIL PADA PERBANKAN SYARIAH

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA SISTEM PERHITUNGAN BUNGA PADA PERBANKAN KONVENSIONAL DAN SISTEM PERHITUNGAN BAGI HASIL PADA PERBANKAN SYARIAH BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA SISTEM PERHITUNGAN BUNGA PADA PERBANKAN KONVENSIONAL DAN SISTEM PERHITUNGAN BAGI HASIL PADA PERBANKAN SYARIAH PADA PEMBIAYAAN MODAL KERJA A. Analisis tentang Sistem

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Kerugian tersebut disebabkan oleh gagalnya usaha pembiayaan kendaraan bermotor

BAB IV PEMBAHASAN. Kerugian tersebut disebabkan oleh gagalnya usaha pembiayaan kendaraan bermotor BAB IV PEMBAHASAN Di dalam melakukan penjualan HDMF lebih sering mengalami kerugian. Kerugian tersebut disebabkan oleh gagalnya usaha pembiayaan kendaraan bermotor HDMF yang menyebabkan kendaraan bermotor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin besar dan menuju era

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin besar dan menuju era BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha yang semakin besar dan menuju era globalisasi, mengakibatkan persaingan usaha semakin tajam dan ketat di antara perusahaan yang

Lebih terperinci

PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER 31 MEI 2013

PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER 31 MEI 2013 PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER MEI 2013 Nomor Akun Nama Akun Saldo Debit Kredit 100 Kas Rp 4.800.000,00 120 Piutang usaha Rp 600.000,00 130 Perlengkapan Rp 1.000.000,00 170 Kendaraan Rp 15.000.000,00

Lebih terperinci

A. PILIHALAH JAWABAN YANG PALING BENAR

A. PILIHALAH JAWABAN YANG PALING BENAR YAYASAN PERGURUAN ISLAM REPUBLIK INDONESIA SMK PIRI 3 YOGYAKARTA KELOMPOK BISNIS DAN MANAJEMEN Proram Keahlian : Akuntansi, Administrasi Perkantoran dan Multimedia Alamat : Jl. MT Haryono 23, Pugeran,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENETUAN JUMLAH DWON PAYMENT, ANGSURAN DAN LAMA TENOR TERHADAP HASIL PENJUALAN PADA PT SMART MULTI FINANCE CABANG MELAK.

ANALISIS PENGARUH PENETUAN JUMLAH DWON PAYMENT, ANGSURAN DAN LAMA TENOR TERHADAP HASIL PENJUALAN PADA PT SMART MULTI FINANCE CABANG MELAK. ANALISIS PENGARUH PENETUAN JUMLAH DWON PAYMENT, ANGSURAN DAN LAMA TENOR TERHADAP HASIL PENJUALAN PADA PT SMART MULTI FINANCE CABANG MELAK Oleh : Elisabet Fakultas Ekonomi,Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Lebih terperinci

MOJAKOE. June 5. Pengantar Akuntansi 2

MOJAKOE. June 5. Pengantar Akuntansi 2 June 5 MOJAKOE 2013 Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEUI. Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di : www.spa-feui.com Pengantar Akuntansi 2 UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP 2011/2012 PENGANTAR

Lebih terperinci

MODUL 3 DASAR DASAR PROSEDUR PEMBUKUAN

MODUL 3 DASAR DASAR PROSEDUR PEMBUKUAN MODUL 3 DASAR DASAR PROSEDUR PEMBUKUAN Tujuan pembelajaran. Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mampu untuk: 1. Menyebutkan nama nama rekening yang sering dipergunakan dan hal hal yang dicatat dalam

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH DASAR AKUNTANSI 2 (KC) KODE / SKS : KD / 2 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH DASAR AKUNTANSI 2 (KC) KODE / SKS : KD / 2 SKS Minggu Pokok Bahasan 1 & 2 Firma (Partnership) memahami tentang karakteristik sebuah firma permaslahan yang timbul di dalam akuntansi firma, mulai dari pencatatan investasi sampai dengan pembuatan laporan

Lebih terperinci

Pertemuan Ketiga PIUTANG

Pertemuan Ketiga PIUTANG Pertemuan Ketiga PIUTANG PENGERTIAN TAGIHAN Penjualan barangbarang dan jasajasa dari perusahaan pada saat ini banyak dilakukan dengan kredit sehingga ada tenggang waktu sejak penyerahan barang atau jasa

Lebih terperinci

ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG USAHA TERHADAP HUTANG USAHA PADA PT. BINTANG AGROKIMIA UTAMA MEDAN

ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG USAHA TERHADAP HUTANG USAHA PADA PT. BINTANG AGROKIMIA UTAMA MEDAN ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG USAHA TERHADAP HUTANG USAHA PADA PT. BINTANG AGROKIMIA UTAMA MEDAN Sunarji Harahap STIE Professional Manajemen College Indonesia ABSTRAK Peranan piutang, khususnya piutang usaha

Lebih terperinci

Bab 7 Manajemen Piutang

Bab 7 Manajemen Piutang Dasar Manajemen Keuangan 97 Bab 7 Manajemen Piutang Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan tentang manajemen piutang dan kredit, analisa perputaran dan anggaran pengumpulan piutang. D alam

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Akuntansi Sistem akuntansi yang diterapkan secara memadai sangat membantu manajemen dalam menghadapi masalah yang muncul. Berikut ini akan diuraikan beberapa definisi tentang

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN BUNGA PENJUALAN ANGSURAN PADA PENGEMBANGAN PERUMAHAN GRAND GALAXY CITY PERSEMBAHAN AGUNG SEDAYU GRUP

ANALISIS PERHITUNGAN BUNGA PENJUALAN ANGSURAN PADA PENGEMBANGAN PERUMAHAN GRAND GALAXY CITY PERSEMBAHAN AGUNG SEDAYU GRUP ANALISIS PERHITUNGAN BUNGA PENJUALAN ANGSURAN PADA PENGEMBANGAN PERUMAHAN GRAND GALAXY CITY PERSEMBAHAN AGUNG SEDAYU GRUP Nama : ARI RAMLI YUSUF NPM : 29210606 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Silvia Avira

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Piutang Pengertian Piutang Herry (2009:266)

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Piutang Pengertian Piutang  Herry (2009:266) BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Piutang 2.1.1 Pengertian Piutang Piutang merupakan komponen aktiva lancar yang penting dalam aktivitas ekonomi suatu perusahaan karena merupakan aktiva lancar perusahaan yang paling

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh suatu perusahaan, maka

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh suatu perusahaan, maka I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh suatu perusahaan, maka dibutuhkan alternatif sumber pembiayaan yang bertujuan untuk mendapatkan tambahan dana

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PEMBIAYAAN AKTIVA TETAP MELALUI LEASING DAN BANK KAITANNYA DENGAN PENGHEMATAN PAJAK

KEPUTUSAN PEMBIAYAAN AKTIVA TETAP MELALUI LEASING DAN BANK KAITANNYA DENGAN PENGHEMATAN PAJAK Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 3, No. 2, 2008 ISSN : 1907-9958 KEPUTUSAN PEMBIAYAAN AKTIVA TETAP MELALUI LEASING DAN BANK KAITANNYA DENGAN PENGHEMATAN PAJAK Hiras Pasaribu (Staf Pengajar Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II AK215133/3

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II AK215133/3 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II AK215133/3 NATRION, ST., SE., M.Ak PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA JAKARTA 2016 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan ekonomis suatu perusahaan.

Lebih terperinci

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. JURNAL BUKU BESAR NERACA LAPORAN SALDO KEUANGAN

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. JURNAL BUKU BESAR NERACA LAPORAN SALDO KEUANGAN MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. JURNAL BUKU BESAR NERACA LAPORAN SALDO KEUANGAN 1 MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas MATERI K.D 1.5 Kompetensi Dasar : 1.5 Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Dagang Kegiatan akhir dari proses akuntansi perusahaan dagang di antaranya adalah membuat laporan keuangan. Secara umum komponen

Lebih terperinci

(Piutang Wesel) Afifudin, SE., M.SA.,Ak.

(Piutang Wesel) Afifudin, SE., M.SA.,Ak. (Piutang Wesel) Afifudin, SE., M.SA.,Ak. (Fakultas Ekonomi-Akuntansi Universitas Islam Malang) Jl. MT. Haryono 193 Malang 65144, Telp. 0341-571996, 551932, Fax. 552249 E_mail: afifudin26@gmal.com atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi Warren (2013 : 9), mendefinisikan akuntansi diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. sistem informasi terbagi dalam dua kelompok, yaitu landasan teori tentang

BAB III LANDASAN TEORI. sistem informasi terbagi dalam dua kelompok, yaitu landasan teori tentang BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori atau kajian pustaka yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi terbagi dalam dua kelompok, yaitu landasan teori tentang permasalahan dan landasan teori tentang

Lebih terperinci

Akuntansi Keuangan Lanjutan 1

Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 Sesi 2: Persekutuan Pembentukan & Usaha Persekutuan Bab 1 Persekutuan Pembentukan & Usaha Persekutuan Copyright 2014 (kecuali gambar, diambil dari Google) Bandi FE UNS: bandi.staff.fe.uns.ac.id

Lebih terperinci

PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG USAHA SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) TRANSMIGRASI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG USAHA SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) TRANSMIGRASI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG USAHA SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) TRANSMIGRASI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : NUR SHANTI LAILIYAH NIM : 2013410792 SEKOLAH TINGGI ILMU

Lebih terperinci