BAB IV PEMBAHASAN. Kerugian tersebut disebabkan oleh gagalnya usaha pembiayaan kendaraan bermotor

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PEMBAHASAN. Kerugian tersebut disebabkan oleh gagalnya usaha pembiayaan kendaraan bermotor"

Transkripsi

1 BAB IV PEMBAHASAN Di dalam melakukan penjualan HDMF lebih sering mengalami kerugian. Kerugian tersebut disebabkan oleh gagalnya usaha pembiayaan kendaraan bermotor HDMF yang menyebabkan kendaraan bermotor tersebut harus ditarik dari konsumen dan dijual kembali kepada konsumen lain dengan harga yang biasanya lebih rendah dari nilai buku kendaraan bermotor tersebut. Kendaraan bermotor yang ditarik tersebut biasanya dijual oleh HDMF secara tunai dan secara cicilan di cabang-cabang HDMF. Di dalam melakukan penjualan baik secara tunai ataupun cicilan, HDMF mengakui laba dan rugi di dalam periode penjualan, di mana laba dan rugi tersebut langsung diakui dan dicatat pada saat penjualan terjadi. Di dalam skripsi ini akan dibahas perlakuan akuntansi untuk penjualan kendaraan bermotor hasil tarikan secara cicilan di HDMF pada tahun Pada tahun 2008, HDMF mengalami 3 kali kegagalan di dalam penjualan cicilan yang diselenggarakannya. Ketiga kegagalan penjualan tersebut akan dibahas dan dianalisis di dalam skripsi ini. IV.1. Penjualan Cicilan HDMF pada bulan April 2008 IV.1.1. Analisis Perlakuan Akuntansi untuk Penjualan Cicilan HDMF Transaksi penjualan cicilan HDMF pada bulan April terjadi pada tanggal 22 April 2008, HDMF menjual secara cicilan kendaraan bermotor merek Honda dengan tipe Vario CW tahun 2008 dengan nomor polisi B 6467 KKN kepada Marsion Tumanggor. Kendaraan bermotor ini merupakan hasil tarikan tanggal 27 Maret

2 yang mempunyai nilai buku Rp ,00. Harga jual dari kendaraan bermotor tersebut Rp ,00 dengan flat rate %, effective rate 37.63% dan tenor 35 bulan. Realization date dari transaksi tersebut terjadi pada tanggal 22 April 2008, realization start pada tanggal 22 Mei 2008, dan installment end pada tanggal 22 Maret Biaya administrasi yang harus dibayar oleh customer sebesar Rp ,00 dan biaya asuransi sebesar Rp ,00 (biaya administrasi dan biaya asuransi sudah termasuk di dalam harga jual). Di dalam transaksi penjualan cicilan ini, customer membayar uang muka sebesar Rp ,00 dengan presentase %. Total principal atas transaksi ini sebesar Rp ,00 dengan total interest Rp ,00, dan total A/R sebesar Rp ,00. Jumlah installment yang harus dibayar oleh customer setiap bulan sebesar Rp ,00 yang dibulatkan menjadi Rp ,00, dan collectibility dari transaksi ini kurang lancar. Berikut ini ditampilkan tabel penjualan cicilan: Tabel 4.1 Tabel Angsuran Penjualan Cicilan ANGSURAN POKOK BUNGA SALDO AR SALDO POKOK 16,447,270 9,900, , , ,448 15,977,348 9,740, , , ,447 15,507,426 9,576, , , ,289 15,037,504 9,406, , , ,970 14,567,582 9,231, , , ,483 14,097,660 9,051, , , ,825 13,627,738 8,864, , , ,989 13,157,816 8,672, , , ,971 12,687,894 8,475, , , ,763 12,217,972 8,270, , , ,361 11,748,050 8,060, , , ,758 11,278,128 7,843,162 47

3 12 469, , ,948 10,808,206 7,619, , , ,925 10,338,284 7,388, , , ,681 9,868,362 7,149, , , ,211 9,398,440 6,904, , , ,505 8,928,518 6,650, , , ,559 8,458,596 6,389, , , ,363 7,988,674 6,119, , , ,910 7,518,752 5,841, , , ,192 7,048,830 5,555, , , ,201 6,578,908 5,259, , , ,927 6,108,986 4,954, , , ,363 5,639,064 4,639, , , ,499 5,169,142 4,315, , , ,326 4,699,220 3,980, , , ,833 4,229,298 3,635, , , ,012 3,759,376 3,279, , , ,851 3,289,454 2,912, , ,582 91,340 2,819,532 2,534, , ,453 79,469 2,349,610 2,143, , ,697 67,225 1,879,688 1,741, , ,325 54,597 1,409,766 1,325, , ,349 41, , , , ,781 28, , , , ,635 14,287 (29) Sumber: HDMF Jurnal yang dibuat oleh HDMF untuk pencatatan tersebut adalah: Jurnal untuk penjualan cicilan aktiva dalam penguasaan: Bank Rp Piutang Customer Rp Kerugian atas Aktiva dalam penguasaan Rp Aktiva dalam Penguasaan Rp Beban Administrasi Rp Utang Asuransi Rp Jurnal untuk pembayaran asuransi ke pihak asuransi: 48

4 Hutang Asuransi Rp Bank Rp Jurnal untuk pencatatan piutang customer: Piutang Customer Rp Aktiva dalam penguasaan Rp Unearned Revenue Rp Jurnal pada pembayaran pertama: Bank Rp Piutang Customer Rp Pendapatan lain-lain Rp 78 Unearned Revenue Rp Pendapatan Bunga Rp Untuk pembayaran berikutnya sama dengan pembayaran pertama. Pada tanggal 31 Desember 2008 dilakukan penyesuaian untuk bunga yang masih harus diterima, jurnalnya: Unearned Revenue Rp Pendapatan Bunga Rp Jurnal untuk menutup perkiraan nominal: Pendapatan Bunga Rp Ikhtisar laba-rugi Rp Biaya Administrasi Rp Kerugian atas penjualan Rp Pada tanggal 1 Januari 2009 dilakukan reversing entry untuk bunga yang masih harus diterima, jurnalnya: 49

5 Pendapatan Bunga Rp Unearned Revenue Rp IV.1.2. Analisis Perlakuan Akuntansi untuk Asset Tarikan HDMF Pada contoh kasus di penjualan cicilan HDMF pada tanggal 22 April 2008 terdapat keterangan bahwa collectibility kurang lancar. Hal ini terlihat dari pembayaran angsuran yang tidak tepat pada waktunya dan menyebabkan customer harus membayar penalti atas keterlambatannya. Pada angsuran yang ke delapan customer tidak mampu untuk membayar angsurannya dan menyebabkan kendaraan bermotor tersebut harus ditarik oleh HDMF. Berikut ini adalah data-datanya: Tabel 4.2 Tabel Pembayaran Angsuran Penjualan Cicilan 50

6 Sumber: HDMF Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa sebenarnya customer tidak membayar angsuran ke delapan, angsuran tersebut dibayar karena kendaraan bermotor tersebut telah ditarik. Tambahan data tarikan kendaraan bermotor tersebut adalah outstanding principal Rp ,00 dengan outstanding interest Rp ,00, dan outstanding A/R Rp ,00 Berikut ini adalah jurnal yang dilakukan oleh HDMF terkait dengan asset tarikan: Jurnal untuk pembayaran penalti: Bank Rp Pendapatan penalti Rp Pembayaran penalti berikutnya sama dengan pembayaran penalti pertama. Pada angsuran ke 9, kendaraan bermotor tersebut ditarik. Jurnal pada waktu kendaraan bermotor ditarik: 51

7 Aktiva dalam penguasaan Rp Unearned Revenue Rp Piutang Customer Rp Pada tanggal 02 Maret 2009 kendaraan bermotor tersebut dijual dengan harga Rp , jurnal yang dibuat: Bank Rp Kerugian atas Aktiva dalam penguasaan Rp Aktiva dalam penguasaan Rp IV.1.3. Evaluasi Perlakuan Akuntansi untuk Penjualan Cicilan dan Asset Tarikan pada HDMF Perlakuan akuntansi di HDMF untuk penjualan cicilan dan asset tarikan yang sudah disajikan pada poin dan masih memiliki kekurangan di dalam keakuratan pencatatannya. Berdasarkan metode penjualan cicilan, HDMF seharusnya mengakui kerugian pada saat kendaraan bermotor tersebut ditarik dan bukan pada waktu kendaraan bermotor tersebut dijual kembali. Apabila HDMF mengakui kerugian pada saat penjualan kembali kendaraan bermotor tersebut, maka hal ini tidak menunjukkan keakuratan pencatatan pada tahun tersebut apabila kendaraan bermotor tersebut dijual pada tahun yang berbeda dengan tanggal penarikan kendaraan bermotor tersebut. Pada waktu pencatatan piutang customer, HDMF juga seharusnya tidak melakukan pencatatan atas Unearned Revenue karena pendapatan tersebut masih belum pasti terealisasi semua. Sehingga pada waktu penarikan kendaraan bermotor, HDMF seharusnya juga tidak melakukan pencatatan pada Unerned Revenue. 52

8 Berikut ini cara perhitungan kerugian atas pemilikan kembali yang dilakukan HDMF dengan menggunakan metode penetapan laba/rugi di dalam periode penjualan: Total yang ditagih dan diterima ( Rp Rp ) Rp Kerugian dari nilai aktiva yang dimiliki kembali: Dasar Semula Rp Nilai pasar yang wajar atas aktiva Rp Rp Kerugian bersih Rp Kerugian yang ditetapkan sebelum pemilikan kembali Rp Kerugian atas pemilikan kembali Rp Jurnal koreksi yang dibuat atas jurnal yang dibuat oleh HDMF pada waktu kendaraan bermotor ditarik dari customer: Piutang Customer Rp Kerugian atas Aktiva dalam penguasaan kembali Rp Aktiva dalam penguasaan Rp Unearned Revenue Rp Berdasarkan jurnal koreksi di atas, maka jurnal yang seharusnya dibuat oleh HDMF adalah: Aktiva dalam penguasaan Rp Kerugian atas Aktiva dalam penguasaan kembali Rp Piutang Customer Rp IV.2. Penjualan Cicilan HDMF pada bulan Mei 2008 IV.2.1. Analisis Perlakuan Akuntansi untuk Penjualan Cicilan HDMF 53

9 Transaksi penjualan cicilan HDMF pada bulan Mei terjadi pada tanggal 05 Mei 2008, HDMF menjual secara cicilan kendaraan bermotor merek Yamaha dengan tipe Jupiter MX CW Auto tahun 2008 dengan nomor polisi B 6123 TOZ kepada Soetrisno. Kendaraan bermotor ini merupakan hasil tarikan tanggal 10 April 2008 yang mempunyai nilai buku Rp ,00. Harga jual dari kendaraan bermotor tersebut Rp ,00 dengan flat rate %, effective rate %, dan tenor 35 bulan. Realization date dari transaksi tersebut terjadi pada tanggal 05 Mei 2008 dengan realization start 05 Juni 2008, dan installment end pada tanggal 05 April Biaya administrasi yang harus dibayar oleh customer sebesar Rp ,00 dan biaya asuransi sebesar Rp ,00 (biaya administrasi dan biaya asuransi sudah termasuk di dalam harga jual). Di dalam transaksi penjualan cicilan ini, customer membayar uang muka sebesar Rp ,00 dengan persentase %, Total principal atas transaksi ini sebesar Rp ,00 dengan total interest Rp ,00, dan total A/R Rp ,00. Jumlah installment yang harus dibayar oleh customer setiap bulan sebesar Rp ,00 yang dibulatkan menjadi Rp ,00, dan collectibility dari transaksi ini kurang lancar. Berikut ini ditampilkan tabel penjualan cicilan: Tabel 4.3 Tabel Angsuran Penjualan Cicilan ANGSURAN POKOK BUNGA SALDO AR SALDO POKOK 16,868,880 10,523, , , ,208 16,386,912 10,345, , , ,069 15,904,944 10,162, , , ,782 15,422,976 9,974, , , ,341 14,941,008 9,780, , , ,744 14,459,040 9,581, , , ,985 13,977,072 9,376,500 54

10 7 481, , ,059 13,495,104 9,165, , , ,962 13,013,136 8,948, , , ,689 12,531,168 8,725, , , ,234 12,049,200 8,495, , , ,593 11,567,232 8,259, , , ,760 11,085,264 8,015, , , ,729 10,603,296 7,765, , , ,495 10,121,328 7,508, , , ,052 9,639,360 7,243, , , ,393 9,157,392 6,970, , , ,514 8,675,424 6,690, , , ,406 8,193,456 6,401, , , ,064 7,711,488 6,104, , , ,481 7,229,520 5,799, , , ,650 6,747,552 5,485, , , ,564 6,265,584 5,161, , , ,215 5,783,616 4,828, , , ,596 5,301,648 4,486, , , ,698 4,819,680 4,134, , , ,515 4,337,712 3,771, , , ,037 3,855,744 3,398, , ,712 98,256 3,373,776 3,015, , ,805 87,163 2,891,808 2,620, , ,218 75,750 2,409,840 2,214, , ,961 64,007 1,927,872 1,796, , ,043 51,925 1,445,904 1,366, , ,475 39, , , , ,266 26, , , , ,427 13,541 0 (30) Sumber: HDMF Jurnal yang dibuat oleh HDMF untuk pencatatan tersebut adalah: Jurnal untuk penjualan cicilan aktiva dalam penguasaan: Bank Rp Piutang Customer Rp Kerugian atas Aktiva dalam penguasaan Rp Aktiva dalam Penguasaan Rp

11 Beban Administrasi Rp Utang Asuransi Rp Jurnal untuk pembayaran asuransi ke pihak asuransi: Hutang Asuransi Rp Bank Rp Jurnal untuk pencatatan piutang customer: Piutang customer Rp Aktiva dalam penguasaan Rp Unearned Revenue Rp Jurnal pada pembayaran pertama: Bank Rp Piutang customer Rp Pendapatan lain-lain Rp 32 Unearned Revenue Rp Pendapatan Bunga Rp Untuk pembayaran berikutnya sama dengan pembayaran pertama. IV.2.2. Analisis Perlakuan Akuntansi untuk Asset Tarikan HDMF Pada contoh kasus di penjualan cicilan HDMF pada tanggal 05 Mei 2008 terdapat keterangan bahwa collectibility kurang lancar. Hal ini terlihat dari pembayaran angsuran yang tidak tepat pada waktunya dan menyebabkan customer harus membayar penalti atas keterlambatannya. Pada angsuran yang ke delapan, customer tidak mampu untuk membayar angsurannya dan menyebabkan kendaraan bermotor tersebut harus ditarik oleh HDMF. Berikut ini adalah data-datanya: 56

12 Tabel 4.4 Tabel Pembayaran Angsuran Penjualan Cicilan Sumber: HDMF Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa sebenarnya customer tidak membayar angsuran ke enam, angsuran tersebut dibayar karena kendaraan bermotor tersebut telah ditarik. Tambahan data tarikan kendaraan bermotor tersebut adalah outstanding principal Rp ,00 dengan outstanding interest Rp ,00, dan outstanding A/R Rp ,00. Berikut ini adalah jurnal yang dilakukan oleh HDMF terkait dengan asset tarikan: Jurnal untuk pembayaran penalti: Bank Rp Pendapatan penalti Rp Pembayaran penalti berikutnya sama dengan pembayaran penalti pertama. Pada angsuran ke 7, kendaraan bermotor tersebut ditarik. Jurnal pada waktu kendaraan bermotor ditarik: Aktiva dalam penguasaan Rp

13 Unearned Revenue Rp Piutang Customer Rp Pada tanggal 11 Januari 2009 kendaraan bermotor tersebut dijual dengan harga Rp , jurnal yang dibuat: Bank Rp Kerugian atas Aktiva dalam penguasaan Rp Aktiva dalam penguasaan Rp IV.2.3. Evaluasi Perlakuan Akuntansi untuk Penjualan Cicilan dan Asset Tarikan pada HDMF Perlakuan akuntansi di HDMF untuk penjualan cicilan dan asset tarikan yang sudah disajikan pada poin dan masih memiliki kekurangan di dalam keakuratan pencatatannya. Berdasarkan metode penjualan cicilan, HDMF seharusnya mengakui kerugian pada saat kendaraan bermotor tersebut ditarik dan bukan pada waktu kendaraan bermotor tersebut dijual kembali. Apabila HDMF mengakui kerugian pada saat penjualan kembali kendaraan bermotor tersebut, maka hal ini tidak menunjukkan keakuratan pencatatan pada tahun tersebut apabila kendaraan bermotor tersebut dijual pada tahun yang berbeda dengan tanggal penarikan kendaraan bermotor tersebut. Pada waktu pencatatan piutang customer, HDMF juga seharusnya tidak melakukan pencatatan atas Unearned Revenue karena pendapatan tersebut masih belum pasti terealisasi semua. Sehingga pada waktu penarikan kendaraan bermotor, HDMF seharusnya juga tidak melakukan pencatatan pada Unerned Revenue. 58

14 Berikut ini cara perhitungan kerugian atas pemilikan kembali yang dilakukan HDMF dengan menggunakan metode penetapan laba/rugi di dalam periode penjualan: Total yang ditagih dan diterima ( Rp Rp ) Rp Kerugian dari nilai aktiva yang dimiliki kembali: Dasar Semula Rp Nilai pasar yang wajar atas aktiva Rp Rp Kerugian bersih Rp Kerugian yang ditetapkan sebelum pemilikan kembali Rp Kerugian atas pemilikan kembali Rp Jurnal koreksi yang dibuat atas jurnal yang dibuat oleh HDMF pada waktu kendaraan bermotor ditarik dari customer: Piutang Customer Rp Kerugian atas Aktiva dalam penguasaan kembali Rp Aktiva dalam penguasaan Rp Unearned Revenue Rp Berdasarkan jurnal koreksi di atas, maka jurnal yang seharusnya dibuat oleh HDMF adalah: Aktiva dalam penguasaan Rp Kerugian atas Aktiva dalam penguasaan kembali Rp Piutang Customer Rp IV.3. Penjualan Cicilan HDMF pada bulan Juni 2008 IV.3.1. Analisis Perlakuan Akuntansi untuk Penjualan Cicilan HDMF 59

15 Transaksi penjualan cicilan HDMF yang terjadi pada tanggal 29 Juni 2008, HDMF menjual secara cicilan kendaraan bermotor merek Yamaha dengan tipe Scorpio Z CW tahun 2008 dengan nomor polisi B 6545 NVN kepada Ridwan AR. Kendaraan bermotor ini merupakan hasil tarikan tanggal 14 Juni 2008 yang mempunyai nilai buku Rp ,00. Harga jual dari kendaraan bermotor tersebut Rp ,00 dengan flat rate %, effective rate %, dan tenor 11 bulan. Realization date dari transaksi tersebut terjadi pada tanggal 29 Juni 2008 dengan realization start 29 Juli 2008, dan installment end pada tanggal 29 Mei Biaya administrasi yang harus dibayar oleh customer sebesar Rp ,00 dan biaya asuransi sebesar Rp ,00 (biaya administrasi dan biaya asuransi sudah termasuk di dalam harga jual). Di dalam transaksi penjualan cicilan ini, customer membayar uang muka sebesar Rp ,00 dengan persentase %, Total principal atas transaksi ini sebesar Rp ,00 dengan total interest Rp ,00, dan total A/R Rp ,00. Jumlah instalment yang harus dibayar oleh customer setiap bulan sebesar Rp ,00 yang dibulatkan menjadi Rp ,00, dan collectibility dari transaksi ini kurang lancar. Berikut ini ditampilkan tabel penjualan cicilan: Tabel 4.5 Tabel Angsuran Penjualan Cicilan ANGSURAN POKOK BUNGA SALDO AR SALDO POKOK 15,746,643 13,282, ,039, ,820 14,315,130 12,242, ,070, ,149 12,883,617 11,171, ,101, ,573 11,452,104 10,070, ,134, ,066 10,020,591 8,935, ,167, ,600 8,589,078 7,767, ,202, ,146 7,157,565 6,565, ,237, ,677 5,726,052 5,327,440 60

16 ,274, ,160 4,294,539 4,053, ,311, ,567 2,863,026 2,741, ,350,648 80,865 1,431,513 1,390, ,390,493 41, Sumber: HDMF Jurnal yang dibuat oleh HDMF untuk pencatatan tersebut adalah: Jurnal untuk penjualan cicilan aktiva dalam penguasaan: Bank Rp Piutang Customer Rp Kerugian atas Aktiva dalam penguasaan Rp Aktiva dalam Penguasaan Rp Beban Administrasi Rp Utang Asuransi Rp Jurnal untuk pembayaran asuransi ke pihak asuransi: Hutang Asuransi Rp Bank Rp Jurnal untuk pencatatan piutang customer: Piutang customer Rp Aktiva dalam penguasaan Rp Unearned Revenue Rp Jurnal pada pembayaran pertama: Bank Rp Piutang customer Rp Pendapatan lain-lain Rp 487 Unearned Revenue Rp

17 Pendapatan Bunga Rp Untuk pembayaran berikutnya sama dengan pembayaran pertama. IV.3.2. Analisis Perlakuan Akuntansi untuk Asset Tarikan HDMF Pada contoh kasus di penjualan cicilan HDMF pada tanggal 29 Juni 2008 terdapat keterangan bahwa collectibility kurang lancar. Hal ini terlihat dari pembayaran angsuran yang tidak tepat pada waktunya dan menyebabkan customer harus membayar penalti atas keterlambatannya. Pada angsuran yang ke delapan, customer tidak mampu untuk membayar angsurannya dan menyebabkan kendaraan bermotor tersebut harus ditarik oleh HDMF. Berikut ini adalah data-datanya: Tabel 4.6 Tabel Pembayaran Angsuran Penjualan Cicilan No Date Principal Interest Installment Penalty Past Due Paid Date 1 29 Juli ,039, , Juli Agustus ,070, , , September September ,101, , , Oktober Oktober ,134, , , Desember 2008* 5 29 November ,167, , , Desember 2008* Total 5,514,357 1,643,208 7,115, ,160 *item(s) paid because reposess Sumber: HDMF Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa sebenarnya customer tidak membayar angsuran ke empat, angsuran tersebut dibayar karena kendaraan bermotor tersebut telah ditarik. Tambahan data tarikan kendaraan bermotor tersebut adalah 62

18 outstanding principal Rp ,00 dengan outstanding interest Rp ,00, dan outstanding A/R Rp ,00. Berikut ini adalah jurnal yang dilakukan oleh HDMF terkait dengan asset tarikan: Jurnal untuk pembayaran penalti: Bank Rp Pendapatan penalti Rp Pembayaran penalti berikutnya sama dengan pembayaran penalti pertama. Pada angsuran ke 5, kendaraan bermotor tersebut ditarik. Jurnal pada waktu kendaraan bermotor ditarik: Aktiva dalam penguasaan Rp Unearned Revenue Rp Piutang Customer Rp Pada tanggal 09 Januari 2009 kendaraan bermotor tersebut dijual dengan harga Rp , jurnal yang dibuat: Bank Rp Aktiva dalam penguasaan Rp Keuntungan atas Aktiva dalam penguasaan Rp IV.3.3. Evaluasi Perlakuan Akuntansi untuk Penjualan Cicilan dan Asset Tarikan pada HDMF Perlakuan akuntansi di HDMF untuk penjualan cicilan dan asset tarikan yang sudah disajikan pada poin dan masih memiliki kekurangan di dalam keakuratan pencatatannya. Berdasarkan metode penjualan cicilan, HDMF seharusnya mengakui keuntungan pada saat kendaraan bermotor tersebut ditarik dan bukan pada 63

19 waktu kendaraan bermotor tersebut dijual kembali. Apabila HDMF mengakui keuntungan pada saat penjualan kembali kendaraan bermotor tersebut, maka hal ini tidak menunjukkan keakuratan pencatatan pada tahun tersebut apabila kendaraan bermotor tersebut dijual pada tahun yang berbeda dengan tanggal penarikan kendaraan bermotor tersebut. Pada waktu pencatatan piutang customer, HDMF juga seharusnya tidak melakukan pencatatan atas Unearned Revenue karena pendapatan tersebut masih belum pasti terealisasi semua. Sehingga pada waktu penarikan kendaraan bermotor, HDMF seharusnya juga tidak melakukan pencatatan pada Unerned Revenue. Berikut ini cara perhitungan kerugian atas pemilikan kembali yang dilakukan HDMF dengan menggunakan metode penetapan laba/rugi di dalam periode penjualan: Total yang ditagih dan diterima ( Rp Rp ) Rp Kerugian dari nilai aktiva yang dimiliki kembali: Dasar Semula Rp Nilai pasar yang wajar atas aktiva Rp Rp Kerugian bersih Rp Kerugian yang ditetapkan sebelum pemilikan kembali Rp Keuntungan atas pemilikan kembali Rp Jurnal koreksi yang dibuat atas jurnal yang dibuat oleh HDMF pada waktu kendaraan bermotor ditarik dari customer: Piutang Customer Rp Aktiva dalam penguasaan Rp Keuntungan atas Aktiva dalam penguasaan kembali Rp Unearned Revenue Rp

20 Berdasarkan jurnal koreksi di atas, maka jurnal yang seharusnya dibuat oleh HDMF adalah: Aktiva dalam penguasaan Rp Piutang Customer Rp Keuntungan atas Aktiva dalam penguasaan kembali Rp IV.4. Evaluasi Laporan Keuangan HDMF atas Penjualan Cicilan Di dalam menjalankan usahanya, HDMF menyusun laporan keuangan seperti yang terdapat di dalam skripsi ini. Akun-akun yang terkait dengan usaha penjualan cicilan HDMF adalah: 1. Piutang Pembiayaan Konsumen-bersih Akun ini mencatat nilai dari piutang konsumen dari hasil usaha pembiayaan konsumen dan hasil penjualan cicilan. Piutang pembiayaan konsumen-bersih ini diperoleh dari piutang konsumen dikurangi dengan unearned revenue. 2. Aktiva Lain-lain Akun ini mencatat nilai buku dari aktiva yang ditarik oleh HDMF akibat ketidakmampuan konsumen membayar angsuran dari usaha pembiayaan konsumen atau penjualan cicilan yang dilakukan oleh HDMF. 3. Pendapatan Lain-lain Akun ini mencatat keuntungan yang diperoleh oleh HDMF apabila HDMF menjual kendaraan bermotor hasil tarikannya melebihi dari nilai buku kendaraan bermotor tersebut. 4. Beban Lain-lain 65

21 Akun ini mencatat kerugian yang ditanggung oleh HDMF apabila HDMF menjual kendaraan bermotor hasil tarikannya di bawah dari nilai buku kendaraan bermotor tersebut. Berdasarkan akun-akun yang terkait dengan usaha penjualan cicilan tersebut, maka berikut ini disajikan laporan laba rugi dan neraca HDMF pada tahun 2008 yang dapat dilihat pada lampiran 4 dan lampiran 5. Berdasarkan ketiga transaksi penjualan cicilan yang dilakukan oleh HDMF, maka seharusnya pada transaksi penjualan cicilan HDMF pada bulan Mei 2008 dan Juni 2008, HDMF mencatat dan mengakui kerugian akibat penarikan kembali kendaraan bermotor tersebut pada tahun Hal ini mengakibatkan HDMF harus menambahkan jumlah pendapatan lain-lain dan beban lain-lain di laporan laba-rugi HDMF pada tahun Hal ini juga mengakibatkan jumlah aktiva lain-lain pada neraca HDMF menjadi berubah dan pada akhirnya total ekuitas dari HDMF menjadi berubah pula. HDMF seharusnya membuat akun tersendiri untuk mencatat kerugian atau keuntungan yang didapat oleh HDMF atas usaha penjualan cicilan. Oleh karena itu, maka pada lampiran 6 dan lampiran 7 disajikan laporan laba rugi dan neraca perbaikan pada HDMF tahun

JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA

JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA Pengertian Tujuan Fungsi Pencatatan Jurnal Penyesuain Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk menyesuaikan saldo-saldo perkiraan (akun)

Lebih terperinci

PERHITUNGAN BUNGA PENJUALAN ANGSURAN PADA PT. JAYA MAKMUR MOTOR JAKARTA

PERHITUNGAN BUNGA PENJUALAN ANGSURAN PADA PT. JAYA MAKMUR MOTOR JAKARTA PERHITUNGAN BUNGA PENJUALAN ANGSURAN PADA PT. JAYA MAKMUR MOTOR JAKARTA Disusun oleh : Nama : Syarif Hidayatulloh NPM : 28213749 Jurusan : S-1/Akuntansi Dosen Pembimbing : Edi Pranoto, SE., MMSI LATAR

Lebih terperinci

PENJUALAN ANGSURAN (INSTALLMENT SALES)

PENJUALAN ANGSURAN (INSTALLMENT SALES) PENJUALAN ANGSURAN (INSTALLMENT SALES) DEFINISI PENJUALAN ANGSURAN : ADALAH PENJUALAN BARANG DAGANGAN ATAU JASA YANG DILAKSANAKAN DENGAN PERJANJIAN DIMANA PEMBAYARAN DILAKUKAN SECARA BERTAHAP ATAU BERANGSUR

Lebih terperinci

Siklus Akuntansi. Transaksi Bukti. Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar. Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian.

Siklus Akuntansi. Transaksi Bukti. Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar. Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian. PENYESUAIAN Siklus Akuntansi Transaksi Bukti Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian Jurnal Penutup Neraca Saldo setelah penutupan Laporan Keuangan

Lebih terperinci

ekonomi Sesi JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG A. PENGERTIAN DAN FUNGSI JURNAL PENYESUAIAN B. AKUN YANG PERLU DISESUAIKAN a.

ekonomi Sesi JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG A. PENGERTIAN DAN FUNGSI JURNAL PENYESUAIAN B. AKUN YANG PERLU DISESUAIKAN a. ekonomi 18 Sesi KELAS XII IPS - KURIKULUM GABUNGAN N JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG A. PENGERTIAN DAN FUNGSI JURNAL PENYESUAIAN Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo-saldo

Lebih terperinci

Penyesuaian Perusahaan Jasa

Penyesuaian Perusahaan Jasa Penyesuaian Perusahaan Jasa Daftar saldo atau neraca saldo perlu disesuaikan agar mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Jurnal penyesuaian dibuat untuk memisahkan antara biaya yang sudah menjadi beban

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan BAB II LANDASAN TEORI II.1. Penjualan II.1.1. Definisi Penjualan Penjualan secara umum memiliki pengertian kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan

Lebih terperinci

Overview Siklus Akuntansi

Overview Siklus Akuntansi Overview Siklus Akuntansi Akuntansi adalah.. Secara umum Akuntansi adalah sistem informasi yang memberikan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan

Lebih terperinci

Akuntansi Perusahaan Dagang

Akuntansi Perusahaan Dagang Akuntansi Perusahaan Dagang 1 Karakteristik Perusahaan Dagang Membeli Persediaan Barang Jadi Menjual Persediaan Barang jadi Itu Kepada Konsumen Contoh : - Supermarket - Dealer kendaraan bermotor 2 Rekening-Rekening

Lebih terperinci

BAB 10 PENUTUPAN BUKU DAN JURNAL PEMBALIK

BAB 10 PENUTUPAN BUKU DAN JURNAL PEMBALIK BAB 10 PENUTUPAN BUKU DAN JURNAL PEMBALIK A. Menjelaskan Kegunaan Jurnal Penutup Akun riil (real account) merupakan akun-akun neraca Setelah jurnal penyesuaian diposting ke buku besar, maka data dalam

Lebih terperinci

ANALISA PERHITUNGAN BUNGA PENJUALAN ANGSURAN PADA PERUSAHAAN GALIH JAYA MOTOR BENI AZHARI

ANALISA PERHITUNGAN BUNGA PENJUALAN ANGSURAN PADA PERUSAHAAN GALIH JAYA MOTOR BENI AZHARI ANALISA PERHITUNGAN BUNGA PENJUALAN ANGSURAN PADA PERUSAHAAN GALIH JAYA MOTOR BENI AZHARI 11210376 LATAR BELAKANG Perkembangan Pasar Sistem Penjualan Keuntungan Kredit / Angsuran Tunai Metode Flat Metode

Lebih terperinci

Tabel 5.1. Daftar Jenis Kendaraan CV. METROPOLITAN HOME. Umur Manfaat. B. Perbandingan Perolehan Kendaraan melalui Pembelian Tunai, Kredit

Tabel 5.1. Daftar Jenis Kendaraan CV. METROPOLITAN HOME. Umur Manfaat. B. Perbandingan Perolehan Kendaraan melalui Pembelian Tunai, Kredit 78 Tabel 5.1 Daftar Jenis Kendaraan CV. METROPOLITAN HOME Jenis Kendaraan Tgl. Perolehan Umur Manfaat Harga Perolehan (Rp) Nilai Sisa Buku (Rp) Isuzu Panther 16 Juni 2006 8 tahun 59.000.000 39.947.916,69

Lebih terperinci

Berikut transaksi yang terjadi pada perusahaan jasa : "Penelitian Linda Sukamto" Tahun 2015 Tgl Transaksi Jumlah

Berikut transaksi yang terjadi pada perusahaan jasa : Penelitian Linda Sukamto Tahun 2015 Tgl Transaksi Jumlah Berikut transaksi yang terjadi pada perusahaan jasa : "Penelitian Linda Sukamto" Tahun 2015 Tgl Transaksi Jumlah 1/8 Linda menyerahkan setoran modal berupa uang tunai Rp. 50,000,000 5/8 Membeli bangunan

Lebih terperinci

PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER 31 MEI 2013

PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER 31 MEI 2013 PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER MEI 2013 Nomor Akun Nama Akun Saldo Debit Kredit 100 Kas Rp 4.800.000,00 120 Piutang usaha Rp 600.000,00 130 Perlengkapan Rp 1.000.000,00 170 Kendaraan Rp 15.000.000,00

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan dunia usaha baik industri, perdagangan, maupun jasa mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Dalam kondisi ekonomi nasional dan arus globalisasi

Lebih terperinci

SOAL DASAR-DASAR AKUNTANSI

SOAL DASAR-DASAR AKUNTANSI SOAL DASAR-DASAR AKUNTANSI 1. Mengapa transaksi-transaksi harus dicatat di dalam jurnal? A. Untuk memastikan bahwa seluruh transaksi telah dipindahkan ke dalam Buku Besar. B. Untuk memastikan bahwa jumlah

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE 3 AYAT JURNAL PENYESUAIAN PEMBAHASAN MODUL PRAKTEK DASAR AKUNTANSI PERTEMUAN 2

PERTEMUAN KE 3 AYAT JURNAL PENYESUAIAN PEMBAHASAN MODUL PRAKTEK DASAR AKUNTANSI PERTEMUAN 2 PERTEMUAN KE 3 AYAT JURNAL PENYESUAIAN PEMBAHASAN MODUL PRAKTEK DASAR AKUNTANSI PERTEMUAN 2 Ayat Jurnal Penyesuaian (Adjusting Journal Entry) Yaitu ayat jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo-saldo

Lebih terperinci

PERTEMUAN III: LAPORAN KEUANGAN DAN SIKLUS AKUNTANSI. Tujuan Pembelajaran:

PERTEMUAN III: LAPORAN KEUANGAN DAN SIKLUS AKUNTANSI. Tujuan Pembelajaran: PERTEMUAN III: LAPORAN KEUANGAN DAN SIKLUS AKUNTANSI Tujuan Pembelajaran: 1. Peserta memahami tentang konsep dasar persamaan akuntansi 2. Peserta memahami tentang siklus akuntansi 3. Peserta dapat melakukan

Lebih terperinci

Atau kertas berkolom yang digunakan sebagai kertas kerja dalam penyusunan laporan keuangan.

Atau kertas berkolom yang digunakan sebagai kertas kerja dalam penyusunan laporan keuangan. NERACA LAJUR Neraca Lajur (worksheet) adalah kertas kerja (working paper) yang bisa digunakan akuntan untuk mengikhtisarkan ayat jurnal penyesuaian dan saldo akun untuk penyesuaian laporan keuangan. Atau

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN BUNGA ANGSURAN PADA CV MANDALA MOTOR. OLEH Dyani Christy

ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN BUNGA ANGSURAN PADA CV MANDALA MOTOR. OLEH Dyani Christy ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN BUNGA ANGSURAN PADA CV MANDALA MOTOR OLEH Dyani Christy 24209182 Perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan untuk memperoleh laba atas penjualan produk dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB I AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI

BAB I AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI BAB I AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI Uji Kompetensi Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Pernyataan-pernyataan tentang akuntansi berikut ini benar, kecuali.. a. Akuntansi adalah bahasa bisnis b.

Lebih terperinci

PENYESUAIAN PEMBUKUAN. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

PENYESUAIAN PEMBUKUAN. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM PENYESUAIAN PEMBUKUAN Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Tujuan pembuatan neraca saldo adalah untuk mempersiapkan penyusunan laporan keuangan. Namun, karena data yang tercantum dalam neraca saldo masih memerlukan

Lebih terperinci

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI Pencatatan transaksi usaha yang terjadi dalam perusahaan dilakukan berdasarkan konsep persamaan akuntansi (accounting equation). Persamaan akuntansi

Lebih terperinci

odul ke: Adjusting Process Jurnal Penyesuaian akultas FASILKOM Yustika Erliani SE, MMSI rogram Studi Sistem Informasi

odul ke: Adjusting Process Jurnal Penyesuaian akultas FASILKOM Yustika Erliani SE, MMSI rogram Studi Sistem Informasi odul ke: Adjusting Process Jurnal Penyesuaian akultas FASILKOM Yustika Erliani SE, MMSI rogram Studi Sistem Informasi Matching Principle Ketika seorang akuntan mempersiapkan sebuah laporan keuangan, mereka

Lebih terperinci

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI Pencatatan transaksi usaha yang terjadi dalam perusahaan dilakukan berdasarkan konsep persamaan akuntansi (accounting equation). Persamaan akuntansi merupakan catatan tentang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan kerangka teoritis yang telah diuraikan pada BAB II, maka pada bab

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan kerangka teoritis yang telah diuraikan pada BAB II, maka pada bab BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan kerangka teoritis yang telah diuraikan pada BAB II, maka pada bab ini akan membahas perlakuan akuntansi sewa pada PT FMA Finance. Metode pembahasan dilakukan

Lebih terperinci

BAB VII PENDAPATAN : PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

BAB VII PENDAPATAN : PENGAKUAN DAN PENGUKURAN BAB VII PENDAPATAN : PENGAKUAN DAN PENGUKURAN A. PENGERTIAN (Dewi Ratnaningsih, 1998 : 66) Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu

Lebih terperinci

JURNAL PENYESUAIAN. Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda

JURNAL PENYESUAIAN. Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda JURNAL PENYESUAIAN Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda Pada akhir topik ini mahasiswa diharapkan dapat: Memahami maksud dan tujuan dibuatnya jurnal penyesuaian Menentukan rekening/perkiraan apa

Lebih terperinci

Penyesuaian & Penyelesaian Siklus Akuntansi

Penyesuaian & Penyelesaian Siklus Akuntansi Penyesuaian & Penyelesaian Siklus Akuntansi Penyesuaian - Akrual Penyesuaian terhadap akrual dipakai untuk mencatat: Pendapatan yang diterima, dan Pengeluaran yang terjadi pada periode akuntansi namun

Lebih terperinci

Pencatatan Akuntansi. Bawah ke atas

Pencatatan Akuntansi. Bawah ke atas Pencatatan Akuntansi Bawah ke atas Transaksi Buku Besar Transaksi dianaliis efeknya Analisis persamaan dasar Analisis debit-kredit Jurnal Buku besar Analisis setiap transaksi Mencatat ke dalam jurnal Posting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas (kesatuan)

BAB I PENDAHULUAN. informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas (kesatuan) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akuntansi merupakan aktivitas jasa. Fungsinya adalah untuk menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas (kesatuan) usaha yang

Lebih terperinci

V. PENUTUPAN BUKU BESAR

V. PENUTUPAN BUKU BESAR V. PENUTUPAN BUKU BESAR Menutup buku adalah memindahkan saldo rekening-rekening nominal atau sementara ke rekening modal (laba ditahan untuk PT) sehingga menunjukkan saldo akhir sesuai yang tercantum dalam

Lebih terperinci

IV. PENYESUAIAN. Universitas Gadjah Mada

IV. PENYESUAIAN. Universitas Gadjah Mada IV. PENYESUAIAN mencatat (menjurnal dan mengakunkan) data-data transaksi akhir tahun sehingga jumlah yang terdapat dalam tiap rekening sesuai dengan kenyataannya. Manfaat penyesuaian: 1. Kepraktisan Jika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. DEFINISI AKUNTANSI Definisi akuntansi dapat dilihat dari 2 (dua) sudut pandang yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. A. DEFINISI AKUNTANSI Definisi akuntansi dapat dilihat dari 2 (dua) sudut pandang yaitu: BAB I PENDAHULUAN A. DEFINISI AKUNTANSI Definisi akuntansi dapat dilihat dari 2 (dua) sudut pandang yaitu: 1. Fungsi dan Kegunaan Akuntansi merupakan aktivitas jasa yang berfungsi memberikan informasi

Lebih terperinci

Kunci Jawaban Siklus Akuntansi_LKS Akuntansi Kota Tangerang Tahun 2014

Kunci Jawaban Siklus Akuntansi_LKS Akuntansi Kota Tangerang Tahun 2014 No. Akun Kunci Jawaban Siklus Akuntansi_LKS Akuntansi Kota Tangerang Tahun 2014 Nama Akun PT. STAPI MOTOR NERACA LAJUR (SETELAH PAJAK) 31 December 2013 Daftar Saldo Ayat Jurnal Penyesuaian Daftar Saldo

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA Yth. Direksi Perusahaan Modal Ventura di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA Sesuai dengan amanat ketentuan Pasal

Lebih terperinci

Siklus Akuntansi Jasa-Gitosmangi

Siklus Akuntansi Jasa-Gitosmangi Siklus Akuntansi JasaGitosmangi E. JURNAL PENYESUAIAN Jurnal penyesuaian dibuat pada akhir periode akuntansi setelah penyusunan Neraca Saldo dan sebelum penyusunan kertas kerja (worksheet). Jurnal penyesuaian

Lebih terperinci

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2007 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2006) (MATA UANG INDONESIA) 1 MUSTIKA

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN PERHITUNGAN BUNGA ANGSURAN PADA PT. TERANG ANUGERAH

ANALISIS PENENTUAN PERHITUNGAN BUNGA ANGSURAN PADA PT. TERANG ANUGERAH ANALISIS PENENTUAN PERHITUNGAN BUNGA ANGSURAN PADA PT. TERANG ANUGERAH SEMINAR PENULISAN ILMIAH Diajukan guna melengkapi syarat- syarat untuk mencapai gelar setara Sarjana Muda Jurusan Akuntansi Jenjang

Lebih terperinci

PENDAPATAN : PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

PENDAPATAN : PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN : PENGAKUAN DAN PENGUKURAN A. Pengertian Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode yang mengakibtakan kenaikan

Lebih terperinci

A. HUTANG OBLIGASI perjanjian obligasi Obligasi berjamin dan tanpa jaminan

A. HUTANG OBLIGASI perjanjian obligasi Obligasi berjamin dan tanpa jaminan A. HUTANG OBLIGASI Hutang jangka panjang memiliki definisi sebagai suatu pengorbanan ekonomi dengan kemungkinan yang sangat besar terjadi di masa depan akibat dari kewajiban masa kini yang belum dibayarkan

Lebih terperinci

AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG. OLEH Ruly Wiliandri

AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG. OLEH Ruly Wiliandri AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG OLEH Ruly Wiliandri Perusahaan dan Kegiatannya Perusahaan adalah suatu unit kegiatan ekonomi yang memproses bahan baku dan tenaga kerja (input) untuk menghasilkan barang

Lebih terperinci

Struktur Akuntansi. Faktor Eksternal. Tujuan Statemen Keuangan. Rerangka Konseptual PABU. Auditor. Statemen Auditor. Stakeholder Lainnya

Struktur Akuntansi. Faktor Eksternal. Tujuan Statemen Keuangan. Rerangka Konseptual PABU. Auditor. Statemen Auditor. Stakeholder Lainnya Struktur Akuntansi Faktor Eksternal Tujuan Statemen Keuangan Rerangka Konseptual PABU Auditor Statemen Keuangan Statemen Auditor Stakeholder Lainnya Pelaporan Keuangan & Buku Besar Pendekatan atas ke bawah

Lebih terperinci

PT. Daya Mulia Sejahtera Laporan Laba rugi Per 31 Desember

PT. Daya Mulia Sejahtera Laporan Laba rugi Per 31 Desember L1 PT. Daya Mulia Sejahtera Laporan Laba rugi Per 31 Desember 2005-2006 Keterangan 2005 2006 Penjualan 11,552,652,345.00 12,501,522,540.00 Harga pokok penjualan Persediaan awal barang 2,010,628,560.00

Lebih terperinci

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 20 JAKARTA SOAL TEORI KEJURUAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 20 JAKARTA SOAL TEORI KEJURUAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 20 JAKARTA SOAL TEORI KEJURUAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 20 Kompetensi Keahlian : Akuntansi Kode Paket : B Alokasi Waktu : 120 menit Bentuk

Lebih terperinci

PDF created with pdffactory Pro trial version

PDF created with pdffactory Pro trial version MASALAH BUNGA DALAM PENJUALAN ANGSURAN Dalam penjualan angsuran pada umumnya ada 4 kebijakan yang berkaitan dengan cara perhitungan bunga. 1. Bunga diperhitungkan dari sisa harga selama jangka waktu angsuran

Lebih terperinci

Subject: Manajemen Keuangan Bisnis I Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya CASH BUDGET

Subject: Manajemen Keuangan Bisnis I Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya CASH BUDGET Subject: Manajemen Keuangan Bisnis I Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya CASH BUDGET Berikut ini adalah beberapa kebijakan PT Jaya terkait penyusunan budget

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan serangkaian aktivitas-aktivitas yang bersifat ekonomis, dimana dari

BAB I PENDAHULUAN. melakukan serangkaian aktivitas-aktivitas yang bersifat ekonomis, dimana dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya perusahaan didirikan sebagai suatu kesatuan usaha dengan melakukan serangkaian aktivitas-aktivitas yang bersifat ekonomis, dimana dari aktivitas-aktivitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perusahaan Leasing memiliki peran yang cukup penting dalam pembiayaan

I. PENDAHULUAN. Perusahaan Leasing memiliki peran yang cukup penting dalam pembiayaan 1 I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Perusahaan Leasing memiliki peran yang cukup penting dalam pembiayaan barang-barang modal atau barang konsumtif. Jenis barang yang dibiayai pun terus meningkat. Jika

Lebih terperinci

JUMLAH AKTIVA

JUMLAH AKTIVA NERACA 31 DESEMBER 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3 866.121.482 3.038.748.917 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 8 2.635.991.416 328.548.410 Pihak ketiga - setelah dikurangi

Lebih terperinci

DASAR-DASAR PROSEDUR PEMBUKUAN. Chapter 2 DASAR-DASAR AKUNTANSI Eka Dewi Nurjayanti, S.P.,M.Si

DASAR-DASAR PROSEDUR PEMBUKUAN. Chapter 2 DASAR-DASAR AKUNTANSI Eka Dewi Nurjayanti, S.P.,M.Si DASAR-DASAR PROSEDUR PEMBUKUAN Chapter 2 DASAR-DASAR AKUNTANSI Eka Dewi Nurjayanti, S.P.,M.Si Pengaruh transaksi tidak digambarkan langsung dlm laporan keuangan, tetapi ditampung dulu dlm alat pencatatan

Lebih terperinci

Penganggaran Perusahaan 113 BAB 7 ANGGARAN KAS

Penganggaran Perusahaan 113 BAB 7 ANGGARAN KAS Penganggaran Perusahaan 113 BAB 7 ANGGARAN KAS A. Anggaran Kas Kas merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga kelancaran aktivitas perusahaan. Jumlah kas yang ada kurang atau lebih dapat berakibat

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE BUNGA PENJUALAN ANGSURAN PADA PT. MEGA FINANCE

ANALISIS PERBANDINGAN METODE BUNGA PENJUALAN ANGSURAN PADA PT. MEGA FINANCE ANALISIS PERBANDINGAN METODE BUNGA PENJUALAN ANGSURAN PADA PT. MEGA FINANCE Pendahuluan Perkembangan Indonesia dalam bidang ekonomi dewasa ini dinilai cukup baik. Banyak cara untuk mengoptimalkan tingkat

Lebih terperinci

2. Pinjaman (kredit) dari bank dan investasi oleh pemilik adalah: a. Kewajiban c. Hak (klaim atas) kekayaan b. Modal d. Aktiva

2. Pinjaman (kredit) dari bank dan investasi oleh pemilik adalah: a. Kewajiban c. Hak (klaim atas) kekayaan b. Modal d. Aktiva Soal Latihan Bab 4 Pilihlah jawaban yang paling tepat! (multiple choice) 1. Tuan Bellion ingin mengetahui jumlah yang ia tanamkan dalam perusahaan. Aktiva perusahaan terdiri dari uang tunai (kas) sebesar

Lebih terperinci

ekonomi Sesi PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI A. AKUN a. Akun Riil

ekonomi Sesi PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI A. AKUN a. Akun Riil ekonomi KELAS XII IPS - KURIKULUM 2013 04 Sesi PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI A. AKUN Persamaan akuntansi merupakan hal yang paling mendasar dari struktur akuntansi karena pencatatan transaksi hingga berbentuk

Lebih terperinci

PENCATATAN LAPORAN KEUANGAN

PENCATATAN LAPORAN KEUANGAN MODUL 03 PENCATATAN LAPORAN KEUANGAN 8 JP ( 360 menit) Pengantar Dalam modul ini membahas tentang pencatatan beban dan pendapatan, jurnal penyesuaian, laporan keuangan, jurnal penutup, jurnal balik dan

Lebih terperinci

PENGARUH PERHITUNGAN BUNGA ANGSURAN TERHADAP PENDAPATAN PADA PT.SETIA UTAMA MOTOR. DOSEN PEMBIMBING : Niayah SE, Akt, MM Bora Amelia P EB08

PENGARUH PERHITUNGAN BUNGA ANGSURAN TERHADAP PENDAPATAN PADA PT.SETIA UTAMA MOTOR. DOSEN PEMBIMBING : Niayah SE, Akt, MM Bora Amelia P EB08 PENGARUH PERHITUNGAN BUNGA ANGSURAN TERHADAP PENDAPATAN PADA PT.SETIA UTAMA MOTOR DOSEN PEMBIMBING : Niayah SE, Akt, MM Bora Amelia P 21210434 3EB08 Latar Belakang Penulisan ini dilatarbelakangi oleh banyaknya

Lebih terperinci

BAB 8 NERACA LAJUR. A. Pengertian dan Kegunaan Neraca Lajur

BAB 8 NERACA LAJUR. A. Pengertian dan Kegunaan Neraca Lajur BAB 8 NERACA LAJUR A. Pengertian dan Kegunaan Neraca Lajur Neraca lajur merupakan kertas kerja bantu penyusunan laporan keuangan dan bukan merupakan laporan keuangan Neraca lajur disebut juga kertas kerja

Lebih terperinci

TUGAS LABORATORIUM PENGANTAR AKUNTANSI

TUGAS LABORATORIUM PENGANTAR AKUNTANSI UNIVERSITAS TERBUKA 2012.1 TUGAS LABORATORIUM PENGANTAR AKUNTANSI EKSI4101 MUHAMAD YUSUF 018303549 Persamaan Akuntansi, Jurnal Umum, Buku Besar, Neraca, Neraca Lajur, Lap R/L, Lap Perubahan Ekuitas, Neraca

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. jasa atas penjualan tunai, penjualan kredit, dan penjualan kontrak. Ketiga pendapatan

BAB IV PEMBAHASAN. jasa atas penjualan tunai, penjualan kredit, dan penjualan kontrak. Ketiga pendapatan BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Evaluasi atas Pendapatan Perusahaan Pendapatan PT. Infimedia Solusi Pratama terbagi menjadi tiga, yaitu pendapatan jasa atas penjualan tunai, penjualan kredit, dan penjualan kontrak.

Lebih terperinci

Biro Jasa SATRIA selama bulan Januari melakukan transaksi sebagai berikut: 2 Jan Dibayar sewa ruko untuk usaha sebesar Rp ,00 selama 2 bulan

Biro Jasa SATRIA selama bulan Januari melakukan transaksi sebagai berikut: 2 Jan Dibayar sewa ruko untuk usaha sebesar Rp ,00 selama 2 bulan Biro Jasa SATRIA selama bulan Januari melakukan transaksi sebagai berikut: 1 Jan Pemilik menyerahkan uang tunai Rp500.000,00 dan peralatan senilai Rp750.000,00 sebagai modal awal 2 Jan Dibayar sewa ruko

Lebih terperinci

INVESTASI: INSTRUMEN EKUITAS DAN UTANG

INVESTASI: INSTRUMEN EKUITAS DAN UTANG INVESTASI: INSTRUMEN EKUITAS DAN UTANG KARAKTERISITK PEMBEDA INSTRUMEN EKUITAS DAN UTANG: 1. Terdapat nilai jatuh tempo, yang mencerminkan nilai yang harus dibayar ke pemegang surat utang pada tanggal

Lebih terperinci

LATIHAN AKHIR SEMESTER 1

LATIHAN AKHIR SEMESTER 1 LATIHAN AKHIR SEMESTER 1 Latihan Akhir Semester 1 133 I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1. Kegiatan utama perusahaan dagang adalah.... a. membeli dan menjual barang tanpa mengubah bentuk b. membeli

Lebih terperinci

Pengakuan Pendapatan

Pengakuan Pendapatan Pengakuan Pendapatan Pengakuan Pendapatan Lingkungan Terkini Pengakuan Pendapatan saat Penjualan Pengakuan Pendapatan sebelum Pengiriman Pengakuan Pendapatan setelah Pengiriman Pedoman Pengakuan Pendapatan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Sistematika pembahasan yang dilakukan terhadap KOPKAR ADIS adalah berdasarkan akun-akun yang terdapat di dalam laporan keuangan dengan melakukan analisis dan evaluasi

Lebih terperinci

BAB 10 PENCATATAN JURNAL PENYESUAIAN. Asgard Chapter

BAB 10 PENCATATAN JURNAL PENYESUAIAN.  Asgard Chapter BAB 10 PENCATATAN JURNAL PENYESUAIAN Asgard Chapter 2008 www.cherrycorner.com PENCATATAN JURNAL PENYESUAIAN Jurnal penyesuaian dibuat untuk mencatat beberapa transaksi yang sengaja dilakukan pada akhir

Lebih terperinci

- 2 - b. kualitas piutang pembiayaan; c. rentabilitas; dan d. likuiditas.

- 2 - b. kualitas piutang pembiayaan; c. rentabilitas; dan d. likuiditas. Yth. Direksi Perusahaan Pembiayaan di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /SEOJK.05/2016 TENTANG TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN Sesuai dengan amanat ketentuan

Lebih terperinci

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 20 JAKARTA SOAL TEORI KEJURUAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 20 JAKARTA SOAL TEORI KEJURUAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 20 JAKARTA SOAL TEORI KEJURUAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 20 Kompetensi Keahlian : Akuntansi Kode Paket : C Alokasi Waktu : 120 menit Bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini, membuat perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia saling bersaing untuk. mampu bersaing dan bertahan dalam setiap situasi.

BAB I PENDAHULUAN. ini, membuat perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia saling bersaing untuk. mampu bersaing dan bertahan dalam setiap situasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan dunia bisnis di Indonesia semakin berkembang pesat. Hal ini, membuat perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia saling bersaing untuk

Lebih terperinci

BAB 3 AKUN (REKENING) DAN PENGGUNAANNYA

BAB 3 AKUN (REKENING) DAN PENGGUNAANNYA BAB 3 AKUN (REKENING) DAN PENGGUNAANNYA Dalam bab 2 telah dijelaskan bagaimana kita menganalisis transaksi bisnis dan pengaruhnya ke dalam persamaan dasar akuntansi yang disajikan dalam bentuk tabel, sebagaimana

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang berhubungan dengan piutang dan persediaan. PT A memiliki masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang berhubungan dengan piutang dan persediaan. PT A memiliki masalah BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Dari pembahasan empat perusahaan dagang pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa masalah yang sering ditemui pada perusahaan dagang adalah yang berhubungan

Lebih terperinci

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA Siklus Akuntansi Transaksi Bukti Transaksi Jurnal Buku Besar Laporan Keuangan Posting Salah satu aktivitas di dalam siklus akuntansi yang cukup menyita waktu dan tenaga

Lebih terperinci

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. Jurnal Buku Besar Neraca Laporan Saldo Keuangan

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. Jurnal Buku Besar Neraca Laporan Saldo Keuangan 1 MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Jurnal Buku Besar Neraca Laporan Saldo Keuangan Jurnal Neraca Penyesuaian Lajur PRINSIP DAN KONSEP YANG BERKAITAN DENGAN PENENTUAN

Lebih terperinci

BAB 4 : Input Saldo Awal BAB 4

BAB 4 : Input Saldo Awal BAB 4 BAB 4 51 INPUT SALDO AWAL Dalam sistem komputer akuntansi, sebelum menginput transaksi biasanya terlebih dulu harus menginput saldo awal Neraca dan saldo awal Buku Pembantu. Saldo awal Neraca sama dengan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN BAB 4 ANALISIS PENELITIAN 4.1 Prosedur Transaksi Sewa Guna Usaha di PT Buana Finance Tbk Sebelum melakukan pengisian aplikasi, konsumen harus melengkapi persyaratan administrasi seperti: 1. Akta Pendirian

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENGENDALIAN PIUTANG TERHADAP PENDAPATAN PT. MEGA TITIAN NUSANTARA

ANALISIS PENGARUH PENGENDALIAN PIUTANG TERHADAP PENDAPATAN PT. MEGA TITIAN NUSANTARA ANALISIS PENGARUH PENGENDALIAN PIUTANG TERHADAP PENDAPATAN PT. MEGA TITIAN NUSANTARA Tri Yulidiantika 26210974 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma 2010 Dosen Pembimbing : Haryono,

Lebih terperinci

PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER 31 MEI 2013

PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER 31 MEI 2013 PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER MEI 2013 Nomor Akun Nama Akun Saldo Debit Kredit 100 Kas Rp 4.800.000,00 120 Piutang usaha Rp 600.000,00 130 Perlengkapan Rp 1.000.000,00 170 Kendaraan Rp 15.000.000,00

Lebih terperinci

2009 Catatan Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa d,2g,

2009 Catatan Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa d,2g, Neraca Konsolidasi 30 Juni 2009 dan 2008 ASET 2009 Catatan 2008 Investasi 2f,3 Deposito berjangka 147.379.881.024 2c,31 111.631.639.513 Obligasi dimiliki hingga jatuh tempo 4.000.000.000 1.000.000.000

Lebih terperinci

AKUNTANSI PEMERINTAHAN SOAL PERSAMAAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN

AKUNTANSI PEMERINTAHAN SOAL PERSAMAAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN SOAL PERSAMAAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN Disusun Oleh Ayang Suchita M R PROGRAM STUDI AKUNTANSI SEMESTER VI INSTITUT MANAJEMEN WIYATA INDONESIA Jln. Gudang No. 7-9 Sukabumi 43112 Telp.

Lebih terperinci

JURNAL KHUSUS DAN BUKU TAMBAHAN. Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda 2017

JURNAL KHUSUS DAN BUKU TAMBAHAN. Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda 2017 JURNAL KHUSUS DAN BUKU TAMBAHAN Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda 2017 PADA AKHIR TOPIK INI MAHASISWA DIHARAPKAN DAPAT: Menjelaskan jenis-jenis transaksi yang dicatat dalam masing-masing jurnal

Lebih terperinci

AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG ARMINI NINGSIH POLITEKNIK NEGERI SAMARIDA

AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG ARMINI NINGSIH POLITEKNIK NEGERI SAMARIDA AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG ARMINI NINGSIH POLITEKNIK NEGERI SAMARIDA PADA AKHIR PERTEMUAN INI MAHASISWA DIHARAPKAN MAMPU : 1. Menguraikan dan menggambarkan akuntansi untuk transaksi barang dagangan

Lebih terperinci

BAB 9 KEWAJIBAN. Setiap perusahaan umumnya memiliki kewajiban atau yang biasa disebut dengan utang yang harus diselesaikan atau dibayar oleh

BAB 9 KEWAJIBAN. Setiap perusahaan umumnya memiliki kewajiban atau yang biasa disebut dengan utang yang harus diselesaikan atau dibayar oleh BAB 9 KEWAJIBAN A. Pengertian Kewajiban Setiap perusahaan umumnya memiliki kewajiban atau yang biasa disebut dengan utang yang harus diselesaikan atau dibayar oleh Kewajiban adalah utang yang harus dibayar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Sebuah perusahaan pastilah memerlukan pencatatan keuangan atas transaksi-transaksi bisnis yang telah dilakukan agar perusahaan

Lebih terperinci

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. JURNAL BUKU BESAR NERACA LAPORAN SALDO KEUANGAN

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. JURNAL BUKU BESAR NERACA LAPORAN SALDO KEUANGAN MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. JURNAL BUKU BESAR NERACA LAPORAN SALDO KEUANGAN 1 MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

Aplikasi Time Value of Money. Financial Management Group Assignment. Aplikasi pada Platform Kredit Kendaraan Bermotor

Aplikasi Time Value of Money. Financial Management Group Assignment. Aplikasi pada Platform Kredit Kendaraan Bermotor February 19, 2009 Halaman 1 Aplikasi Kredit : Angsuran Aplikasi Time Value of Money Aplikasi pada Platform Kredit Kendaraan Bermotor Flat pada kredit IRR pada kredit N ilai uang adalah salah satu instrument

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 76 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pajak Penghasilan Pasal 21 Sesuai dengan Undang-undang Perpajakan yang berlaku, PT APP sebagai pemberi kerja wajib melakukan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis terhadap Laporan Arus Kas dan Penyajiannya berdasarkan Metode Tidak Langsung a. Telah diketahui bahwa laporan arus kas merupakan bagian yang tidak terpisahkan

Lebih terperinci

PENGERTIAN DASAR AKUNTANSI. Akuntansi dapat didefinisikan berdasarkan dua aspek penting yaitu :

PENGERTIAN DASAR AKUNTANSI. Akuntansi dapat didefinisikan berdasarkan dua aspek penting yaitu : PENGERTIAN DASAR AKUNTANSI Akuntansi dapat didefinisikan berdasarkan dua aspek penting yaitu : 1. Penekanan pada aspek fungsi yaitu pada penggunaan informasi akuntansi. Berdasarkan aspek fungsi akuntansi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada laporan akuntansi DPLK AIAF, periode akuntasi (tahun buku) adalah 1 Januari sampai dengan 31 Desember. A. Jurnal Pencatatan Akuntansi Dana Pensiun Pencatatan Transaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laba yang optimal dapat diperoleh melalui peningkatan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. Laba yang optimal dapat diperoleh melalui peningkatan pendapatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah mencapai laba optimal. Laba yang optimal dapat diperoleh melalui peningkatan pendapatan melalui peningkatan penjualan. Namun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Bank Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau

Lebih terperinci

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900 NERACA KONSOLIDASI` PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 3 CATATAN ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2l, 4, 24 Rp 3,111,393,145 Rp 1,677,351,069 Investasi jangka pendek 2d, 5 5,348,940,000 6,606,593,125

Lebih terperinci

Yth. 1. Direksi Perusahaan Pembiayaan Syariah; dan 2. Direksi Perusahaan Pembiayaan yang mempunyai Unit Usaha Syariah, di tempat.

Yth. 1. Direksi Perusahaan Pembiayaan Syariah; dan 2. Direksi Perusahaan Pembiayaan yang mempunyai Unit Usaha Syariah, di tempat. Yth. 1. Direksi Perusahaan Pembiayaan Syariah; dan 2. Direksi Perusahaan Pembiayaan yang mempunyai Unit Usaha Syariah, di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 2 /SEOJK.05/2016 TENTANG

Lebih terperinci

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain) NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 AKTIVA LANCAR K E T E R A N G A N 2003 2002 Kas dan setara kas 5,048,154 5,040,625 Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 19,943,324 21,928,185 Pihak ketiga-setelah

Lebih terperinci

http://www.hadiborneo.wordpress.com/ PENGERTIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN (CONSUMERS FINANCE) Lembaga pembiayaan konsumen (consumers finance) adalah suatu lembaga atau badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan

Lebih terperinci

Langkah-langkah pembuatan jurnal penutup adalah sebagai berikut :

Langkah-langkah pembuatan jurnal penutup adalah sebagai berikut : JURNAL PENUTUP Pada akhir periode setelah selesai menyusun laporan keuangan, maka kita mempersiapkan akunakun yang akan dibawa ke awal periode akuntansi berikutnya, yaitu akunakun Harta, Utang dan Modal.

Lebih terperinci

- 1 - DANA PENSIUN. PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN AKTIVA BERSIH

- 1 - DANA PENSIUN. PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN AKTIVA BERSIH Berjalan Sebelumnya AKTIVA INVESTASI (Nilai Wajar) Deposito on call XX XX Deposito Berjangka XX XX Sertifikat Deposito XX XX Sertifikat Bank Indonesia XX XX Saham XX XX Obligasi XX XX Unit Penyertaan Reksadana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pendapatan Menurut Keiso, Weygandt, Warfield (2008 :516), Pendapatan ialah arus masuk aktiva dan penyelesaian kewajiban akibat penyerahan atau produksi barang, pemberian

Lebih terperinci

Dana Pensiun Pegawai PT Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti

Dana Pensiun Pegawai PT Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Neraca ASET INVESTASI (Harga Historis) Surat Berharga Negara 126.026.683.00 102.978.183.00 Tabungan 319.181.46 183.688.885,00 Deposito on Call 16.200.000.00 11.929.000.00 Deposito Berjangka 178.308.000.00

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. revenue. Istilah pendapatan digunakan untuk menyatakan penghasilan (revenue)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. revenue. Istilah pendapatan digunakan untuk menyatakan penghasilan (revenue) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pendapatan a. Pengertian Pendapatan Pendapatan sering juga diartikan sebagai penghasilan atau juga disebut revenue. Istilah pendapatan digunakan untuk menyatakan

Lebih terperinci