HUBUNGAN SUBJECTIVE VALUE DENGAN EMOSI DALAM PENYUSUNAN SKRIPSI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS PADJADJARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN SUBJECTIVE VALUE DENGAN EMOSI DALAM PENYUSUNAN SKRIPSI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS PADJADJARAN"

Transkripsi

1 HUBUNGAN SUBJECTIVE VALUE DENGAN EMOSI DALAM PENYUSUNAN SKRIPSI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS PADJADJARAN KARINA DELICIA BUDIONO SURYA CAHYADI ABSTRAK Penyusunan skripsi merupakan aktivitas yang harus dilakukan oleh setiap mahasiswa sarjana sebagai syarat kelulusan. Dalam penyusunan skripsi, semua mahasiswa menunjukkan adanya emosi yang mereka alami. Intensitas emosi-emosi yang muncul dalam setting belajar dan berprestasi (dikenal sebagai achievement emotions) dipengaruhi oleh subjective value yang dilakukan oleh individu (Pekrun, et.al, 2007). Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan subjective value dan emosi pada mahasiswa yang sedang melakukan penyusunan skripsi. Responden penelitian ini berjumlah 446 orang mahasiswa Universitas padjadjaran. Penentuan sampel menggunakan teknik cluster sampling. Data diperoleh dengan menyebarkan Kuesioner Penilaian Kognitif dan Kuesioner Achievement Emotions dalam pengerjaan skripsi. Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik korelasi Pearson. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah subjective value memiliki hubungan positif dengan semua emosi positif (r = 0,380 0,519). Subjective value memiliki hubungan negatif dengan semua emosi negatif (-0,105-0,259) kecuali emosi cemas. Sedangkan pada level sub dimensi, intrinsic value memiliki hubungan positif dengan semua emosi positif (r = -0,456 0,745) dan hubungan negatif dengan semua emosi negatif (r = 0,140 0,368). Extrinsic value memiliki hubungan positif dengan semua emosi positif (r = 0,516 0,558) dan hubungan negatif dengan semua emosi negatif (r = -0,088-0,297) kecuali emosi cemas, tidak terdapat hubungan. Penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum mahasiswa menganggap berharga skripsi, sehingga hal tersebut meningkatkan intensitas emosi positif dan menekan emosi negatif yang dirasakan dalam penyusunan skripsi. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk memilih topik skripsi yang akan dikerjakan. Semakin topik skripsi dianggap menarik maka dalam pengerjaannya pun akan semakin menyenangkan dan memunculkan emosi positif. Kata kunci : Penilaian kognitif, subjective value, emosi, achievement emotions, mahasiswa, skripsi PENDAHULUAN Mata kuliah skripsi merupakan salah satu persyaratan wajib untuk lulus bagi mahasiswa pada jenjang sarjana. Pengerjaan skripsi dituntut kemandirian dari masingmasing individu karena tidak adanya waktu terjadwal yang ditetapkan seperti mata kuliah lainnya. Mahasiswa hanya dibimbing oleh satu atau dua dosen (tergantung 1

2 kebjakan masing-masing fakultas) untuk menyelesaikan skripsi. Sehingga kegiatan mahasiswa dalam penyelesaian skripsi dapat dibagi menjadi dua kegiatan yaitu kegiatan mandiri (membaca literatur, menulis laporan, berdiskusi dengan teman dll) dan kegiatan bimbingan (berdiskusi dengan dosen, kegiatan bimbingan, memberikan hasil revisi). Pada pelaksanaan kegiatan tersebut (aktivitas mandiri dan bimbingan) ditemukan bahwa mahasiswa mengalami berbagai emosi. Berdasarkan survey berskala kecil terhadap 69 mahasiswa UNPAD yang sedang mengerjakan skripsi, menunjukkan bahwa semua mahasiswa mengalami emosi-emosi tertentu. berikut adalah penjabaran emosi yang dirasakan oleh mahasiswa : cemas/anxiety (71%), berharap/hope (70%), bosan/boredom (63%), menikmati/enjoyment (58,5%), bangga/pride (46%), putus Asa/ hopelessness (24%), lega/relief (23%), marah/anger (18,5%), malu/shame (7%), frustasi/frustration (6%), sedih/sadness (4%), dan kecewa/disspointment (3%). yang terkait dengan kegiatan belajar dan berprestasi dikenal dengan istilah achievement emotions (Pekrun et al., 2002; Pekrun et al., 2007; Pekrun, 2014). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Pekrun, bahwa pada konteks pendidikan akan muncul beberapa emosi tertentu seperti menikmati/ enjoyment, berharap/hope, bangga/pride, lega/relief, marah/anger, cemas/anxiety, malu/shame, putus asa/hopelessness, dan bosan/boredom (Pekrun, dkk, 2002a). -emosi tersebut dapat dibagi kedalam dua kelompok emosi, yaitu emosi positif dan emosi negatif. Menurut control-value theory, kemunculan emosi dipengaruhi langsung oleh penilaian yang dilakukan oleh individu. Penilaian tersebut berupa subjective control dan subjective value. Pada penelitian ini akan menjelaskan lebih lanjut mengenai subjective value. Subjective value terdiri dari Intrinsic value dan extrinsic value. Intrinsic value adalah nilai dari aktifitas mencapai prestasi dan hasil prestasi itu sendiri. Extrinsic value adalah nilai bahwa suatu aktivitas dijadikan sebagai instrumen/alat untuk mencapai suatu prestasi, dimana prestasi tersebut dijadikan instrumen/alat untuk mencapai prestasi lainnya (Pekrun, dkk, 2007). Control-value theory menjelaskan bahwa subjective value menentukan intensitas emosi yang muncul pada individu. Semakin tinggi value maka akan semakin tinggi intensitas emosi yang dirasakan oleh individu. positif diasumsikan sebagai fungsi dari adanya positive value dan emosi negatif dari adanya negative value terhadap aktivitas mencapai prestasi atau hasil presatasi (Pekrun,

3 dalam Pekrun, dkk, 2007). Mengacu pada hal tersebut, maka pada penelitian ini akan melihat bagaimana hubungan antara subjective value dan emosi (positif & negatif) pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi guna mendapatkan bukti empirik. TINJAUAN PUSTAKA Control-Value Theory of Achievement Emotion menganggap bahwa subjective control dan subjective value adalah hal penting terhadap munculnya achievement emotion (Pekrun, dkk, 2007). Pada penelitian ini akan difokuskan pada hubungan antara subjective value dan emosi. Subjective value terhadap aktivitas dan hasil melibatkan dua hal yaitu derajat penilaian akan pentingnya suatu hal bagi diri individu dan persepsi bahwa hal tersebut dapat mendukung atau menghambat pencapaian tujuan (Pekrun & Garcia, 2014). Dimensi ini dibedakan menjadi intrinsik dan ekstrinsik. Intrinsic value pada aktivitas dan hasil dapat dinilai berarti dari aktivitas dan hasil itu sendiri (Pekrun & Garcia, 2014). Intrinsic value memiliki nilai interest dan important (mengerjakan dengan baik suatu tugas dan pentingnya keberhasilan dalam mengerjakan tugas ini mendukung nilai-nilai yang dimiliki oleh individu) (Wiegfield & Ecceles, 2000 dalam Cole, 2008). Kesenangan individu yang didapat dari performa aktivitasnya atau ketertarikan individu akan suatu hal (Wigfield&Eccles, 1992). Extrinsic value pada aktivitas dan hasil dapat dinilai karena fungsi instrumental untuk memperoleh konsekuensi yang diinginkan (Pekrun & Garcia, 2014). Nilai akan pencapaian diartikan sebagai pentingnya dalam mengerjakan tugas dengan baik, nilai kegunaan adalah bagaimana suatu tugas berhubungan dengan tujuan di masa depan (Wigfield&Eccles, 1992). Value secara umum berhubungan dengan perilaku yang ditampilkan, ketekunan, dan usaha. Misalnya, individu yang memiliki task value yang tinggi akan suatu aktivitas cenderung memilih untuk berpartisipasi dengan aktivitas tersebut, bertahan lebih lama, dan mengerahkan usaha yang lebih dibanding dengan individu yang memiliki task value yang lebih rendah. Selain itu, ketika individu merasa kompeten bahwa mereka dapat berhasil menyelesaikan tugas (harapan tinggi untuk berhasil), jika nilai tugas mereka rendah, mereka mungkin tidak memilih untuk berpartisipasi.(wigfield & Eccles, 2000 dalam Cole, 2008). Menurut Pekrun dalam bukunya Emotional and Learning, Educational Practices Series, achievement emotion berhubungan dengan aktivitas berprestasi dan 3

4 sukses atau gagalnya hasil dari aktivitas tersebut, achievement emotions selanjutnya akan disebut sebagai emosi saja. - emosi tersebut terdiri dari emosi positif dan emosi negatif, positif terdiri dari menikmati/ enjoyment, berharap/hope, bangga/pride, lega/relief. negatif terdiri dari marah/anger, cemas/anxiety, malu/shame, putus asa/hopelessness, dan bosan/boredom (Pekrun, dkk, 2007). Sehingga pada penelitian ini hanya akan dibatasi pada sembilan emosi saja. Dikatakan oleh Pekrun (2007) bahwa subjective value merupakan moderator dari subjective control. Secara spesifik teori ini mengemukakan bahwa values memengaruhi munculnya kedua tipe emosi (positif & negatif) dan intensitasnya. Intensitas emosi muncul akibat dari fungsi derajat subjective value. Jika achievement activity dan achievement outcome dipersepsikan tidak memiliki value maka tidak akan mendorong munculnya emosi, kecuali emosi boredom/bosan (Cahyadi, 2013). Menurut Pekrun, intensitas emosi meningkat dengan meningkat pula controllability (untuk emosi positif) atau uncontrollability (untuk emosi negatif) dan dengan peningkatan value terhadap aktivitas mencapai prestasi atau hasil prestasi (Pekrun, dkk, 2007). METODE PENELITIAN Rancangan penelitian yang digunakan adalah non-eksperimental kuantitatif dengan bentuk penelitian, studi korelasi. bentuk penelitian ini dipilih karena penelitian atau studi korelasi ini dapat melihat hubungan yang konsisten terhadap dua variable yang dapat digunakan untuk memprediksi kejadian-kejadian yang berhubungan dengan dua variable tersebut di masa depan. Serta keuntungan lainnya peneliti akan mendapatkan data mengenai konsistensi dari penelitian-penelitian terdahulu (Graziano, 2000). Variabel penelitian ini adalah subjective value (independent variable) dan emosi (dependent variable). Penelitian dilakukan pada mahasiswa Universitas Padjadjaran yang sedang menyusun skripsi. Responden pada penelitian ini berjumlah 446 mahasiswa yang terdiri dari empat belas fakultas di Universitas Padjadjaran. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster sampling. Teknik pengambilan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner (self report). Alat ukur yang digunakan adalah alat ukur penilaian kognitif dengan konteks pengerjaan skripsi untuk mengukur subjective value dan alat ukur Achievement Emotions dengan konteks mandiri dan bimbingan untuk mengukur emosi mahasiswa. 4

5 Kedua alat ukur tersebut dibuat dengan mengacu pada Control-Value Theory. Reliabilitas dan validitas kedua alat ukur ini sudah teruji. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik korelasi Pearson dengan bantuan software SPSS version 20. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Pengukuran Hasil yang didapat menunjukkan bahwa secara umum subjective value yang dimiliki oleh mahasiswa terhadap penyusunan skripsi adalah tergolong tinggi (89,9%). Hal ini menandakan bahwa skripsi dipandang sebagai hal yang berharga. Subjective value terdiri dari intrinsic value dan extrinsic value. Sebanyak 77,8% mahasiswa memiliki nilai tinggi pada intrinsic value. Sebanyak 94,8% mahasiswa memiliki nilai tinggi pada extrinsic value. Hal ini menandakan bahwa mahasiswa menganggap keberhargaan skripsi berdasarkan nilai yang terkandung dalam skripsi itu sendiri dan berdasarkan hasil ditemukan bahwa lebih banyak mahasiswa yang menganggap skripsi berharga karena nilai instrumental di dalamnya. Rincian mengenai gambaran subjective value mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di Universitas padjadjaran dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini. Tabel 1 Gambaran Subjective Value Tinggi Rendah Rerata Std. Deviation Subjective value ,9% 45 10,1% Intrinsic Value % % Extrinsic Value % % Berdasarkan hasil yang didapat menunjukkan bahwa kebanyakan mahasiswa merasakan emosi-emosi positif dengan nilai berada dalam kategori tinggi kecuali emosi menikmati berada dalam kategori sedang. Artinya, emosi berharap, bangga, dan lega dihayati lebih dalam oleh mahasiswa ketika melakukan penyusunan skripsi. Sedangkan, emosi menikmati intensitasnya sedang dalam arti tidak terlalu dihayati oleh mahasiswa. Pada penelitian ini ditemukan bahwa kebanyakan mahasiswa merasakan emosi-emosi negatif dalam kategori sedang dan rendah. bosan, malu, marah, dan cemas berada dalam kategori sedang. Hal ini menandakan bahwa emosi-emosi 5

6 tersebut memiliki intensitas sedang sehingga tidak terlalu dihayati oleh mahasiswa dalam menyusun skripsi. Sedangkan emosi putus asa memiliki intensitas rendah, artinya mahasiswa tidak menghayati kemunculan emosi tersebut dalam penyusunan skripsi. Rincian mengenai gambaran emosi pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di Universitas Padjadjaran dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2 Gambaran Mahasiswa Menikmati/enjo yment Tinggi Sedang Rendah Rerata Std. Deviasi % % % Positif Berharap/hope % % 4 0.9% Bangga/pride % % 8 1.8% Negatif Lega/relief % % 3 0.7% Bosan/boredom 58 13% % % malu/shame % % % marah/anger % % % Putus asa/hopelessness % % % cemas/anxiety % % % Hubungan subjective value dengan emosi dalam Penyusunan Skripsi Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjective value memiliki hubungan positif terhadap semua emosi positif (menikmati, bangga, berharap, dan lega) dengan nilai korelasi berkisar 0,380 0,519. Hubungan positif menunjukkan bahwa semakin skripsi dianggap berharga bagi mahasiswa maka intensitas emosi positif yang dihayati mahasiswa akan semakin tinggi. Penelitian ini menunjukkan hubungan yang terjadi antara subjective value dan emosi negatif (bosan, malu, marah, putus asa) adalah hubungan yang bernilai negatif dengan nilai korelasi berkisar -0,105-0,259. Hubungan ini menunjukkan bahwa semakin tidak dianggap berharga skripsi bagi mahasiswa maka akan meningkatkan emosi negatif yang dihayati oleh individu. Hal yang sama pun terjadi pada intrinsic dan extrinsic value. intrinsic value memiliki hubungan positif dengan semua emosi positif (r = -0,456 0,745) dan 6

7 hubungan negatif dengan semua emosi negatif (r = 0,140 0,368). Hubungan positif menunjukkan bahwa semakin skripsi dianggap penting, menarik, dan menyenangkan maka hal tersebut akan semakin menguatkan penghayatan mahasiswa terhadap kemunculan emosi positif dalam penyusunan skripsi. Semakin skripsi dianggap sebagai hal yang tidak menarik, tidak penting, dan tidak menyenangkan maka akan semakin menguatkan penghayatan mahasiswa terhadap kemunculan emosi negatif. Extrinsic value memiliki hubungan positif dengan semua emosi-emosi positif (r = 0,516 0,558) dan hubungan negatif dengan hampir semua emosi-emosi negatif (r = -0,088-0,297) kecuali emosi cemas, tidak terdapat hubungan. Hubungan positif menandakan bahwa semakin tinggi anggapan mahasiswa bahwa skripsi memiliki nilai instrumental di dalamnya maka akan membuat penghayatan terhadap emosi positif yang muncul semakin tinggi. Hubungan negatif menandakan bahwa semakin tinggi anggapan mahasiswa bahwa skripsi tidak memiliki nilai instrumental di dalamnya maka akan membuat penghayatan terhadap emosi negatif yang muncul semakin tinggi. Akan tetapi untuk emosi cemas tidak terdapat hubungan dengan subjective value, hubungan hanya terjadi dengan intrinsic value. Rincian hubungan yang terjadi antara subjective value dan emosi dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini : Positif Negatif Tabel 3 Korelasi Subjective value dengan Menikmati/ enjoyment Subjective Value Subjective Value Intrinsic value Extrinsic value 0.380*.745*.558* Berharap/ hope 0.519*.495*.516* Bangga/ pride 0.469*.564*.544* Lega/relief 0.502*.456*.530* Bosan/ boredom * -.368* -.272* Putus asa/ hopelesssness * -.306* -.297* Malu/ shame * -.172* -.088* Marah/ anger * -.295* -.217* Cemas/anxiety * Keterangan : * : Berkorelasi dengan nilai signifikansi p-value < 0,05 (1-tailed) 7

8 Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika mehasiswa menganggap berharga skripsi hal tersebut akan meningkatkan penghayatannya terhadap emosi-emosi positif (menikmati, bangga, berharap, dan lega) yang muncul. ketika mahasiswa menganggap bahwa skripsi tidak dapat membuat dirinya mendapatkan hal yang berguna untuk pengembangan diri dan mendapatkan hal-hal yang diinginkan di masa depan maka hal tersebut akan semakin meningkatkan intensitas emosi-emosi negatif (bosan, malu, marah, putus asa, kecuali emosi cemas) yang muncul. Anggapan terhadap keberhargaan skripsi dapat dibagi ke dalam dua hal yaitu: pertama, dianggap berharga karena skripsi itu sendiri, dimana skripsi dianggap sebagai hal yang menarik, menyenangkan, dan penting untuk dikerjakan karena dapat menjadi sarana mengembangkan diri baik itu secara skill, knowledge, dan attitude dan self-actualization (Based on Mitchell & Albright, 1972 dalam Heckhausen, 2008). Kedua, dianggap berharga karena skripsi memiliki nilai instrument untuk mencapai tujuan lain. Tujuan lain pengerjaan skripsi yang dimaksud pada penelitian ini adalah kelulusan dan mendapatkan gelar. Pada penelitian ini ditemukan bahwa mahasiswa menganggap berharga skripsi baik itu aktivitas penyusunan skripsi maupun hasil yang didapatkannya. Selain itu gambaran emosi yang muncul menunjukkan bahwa emosi berharap, bangga, dan lega sangat dihayati kemunculannya oleh mahasiswa. Sedangkan penghayatan kemunculan emosi menikmati tidak begitu dalam dilakukan oleh mahasiswa. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian sebelumnya mengenai emosi menikmati (enjoyment) pada mahasiswa mata kuliah statistik menemukan bahwa emosi menikmati (enjoyment) memiliki value yang tinggi, (Pekrun, Barrera, Goetz, & Maier, 2003 dalam Pekrun, 2007). Studi terbaru oleh Barrera (2001) pada mahasiswa dalam mata kuliah statistika menunjukkan bahwa emosi menikmati yang dialami mahasiswa tinggi ketika mata kuliah ini diangap penting (value) adalah tinggi. Begitu sebaliknya ketika emosi menikmati dirasa rendah berarti value yang dilakukan oleh mahasiswa juga rendah (Pekrun, 2002b). Intensitas yang terjadi pada kemunculan emosi-emosi positif semuanya sam-sama karena tinggi subjective value atau anggapan keberhargaan mahasiswa terhadap skripsi, akan tetapi yang menyebakan perbedaan intensitas pada tiap emosi adalah nilai dari subjective value itu sendiri. Dampak penilaian akan keberhargaan skripsi yang tinggi memengaruhi intensitas munculnya emosi negatif. Tidak ada emosi negatif yang memiliki intensitas tinggi 8

9 pada kemunculannya. bosan, malu, marah, dan cemas memiliki intensitas sedang. Sedangkan, emosi cemas memiliki intensitas rendah. Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat komposisi subjective value yang memiliki hubungan lebih tinggi diantara intrinsic dan extrinsic value terhadap masing-masing emosi positif. Ketika mahasiswa lebih menganggap skripsi sebagai hal yang berharga karena hal tersebut dapat membuatnya mengembangkan dirinya maka akan memunculkan emosi menikmati. Ketika mahasiswa lebih menganggap bahwa skripsi sebagai hal yang dapat membuatnya lulus dan mendapatkan gelas maka emosi yang dapat diprediksi muncul adalah emosi berharap dan lega. Sedangkan ketika mahasiswa sama-sama menganggap skripsi dapat membuatnya mengembangkan diri dan lulus menjadi sarjana maka emosi yang akan muncul adalah emosi bangga. Ketika mahasiswa tidak menganggap bahwa skripsi dapat mengembangkan dirinya maka semua emosi negatif yang akan muncul yaitu bosan, malu, marah, putus asa, dan emosi cemas. Berdasarkan pernyataan Pekrun dalam tulisannya mengungkapkan bahwa emosi positif dan negatif memengaruhi bagaimana seseorang belajar dengan cara memengaruhi atensi individu, motivasi, strategi yang digunakan dan regulasi diri dalam belajar (Pekrun, 2014). Hal lain yang ditemukan pada penelitian ini adalah emosi cemas tidak berhubungan dengan subjective value secara keseluruhan. Hal ini terjadi karena emosi ini tidak berhubungan dengan extrinsic value. Mahasiswa menganggap penyelesaian skripsi merupakan hal yang yang ia senangi berdasarkan aktivitas yang dilakukannya, hal yang ia kerjakan dengan baik karena ia merasa tertarik saat melakukannya, dan merupakan hal yang penting untuk dapat berhasil dalam setiap aktivitas yang ia lakukan. Ketiga hal tersebut terjadi tanpa ada penilaian bahwa aktivitas atau hasil tersebut berhubungan dengan tujuan di masa depan. Penjelasan tersebut sejalan dengan definisi extrinsic value yang diajukan oleh Pekrun bahwa penilaian ini melibatkan dua hal yaitu derajat penilaian akan pentingnya suatu hal bagi diri individu dan persepsi bahwa hal tersebut dapat mendukung atau menghambat pencapaian tujuan (Pekrun&Garcia, 2014). Ketika salah satu value tidak ada maka kemunculan emosi dipastikan tidak akan terjadi. Sekecil apa pun penilaian individu terhadap aktivitas yang dikerjakannya berhubungan dengan masa depan atau penting bagi dirinya, hal tersebut tetap berperan terhadap kemunculan suatu emosi terutama penentuan intensitas emosi yang dirasakannya. 9

10 SIMPULAN DAN SARAN Subjective value terhadap skripsi yang dianggap berharga oleh mahasiswa meningkatkan intenstitas emosi positif yang muncul dalam penyusunan skripsi. Hubungan yang terjadi antara subjective value dan emosi adalah positif untuk emosi positif dan negatif untuk emosi negatif. Pada penelitian ini terbukti bahwa subjective value harus memiliki nilai penting bagi diri individu sendiri dan persepsi bahwa hal tersebut mendukung/bermanfaat/menghambat pencapaian tujuan individu di masa depan. Ketika tidak ada salah satu value terhadap hal tersebut, maka tidak akan memunculkan subjective value secara utuh atau dengan kata lain aktivitas atau hasil menjadi tidak bermakna dan hal tersebut berpengaruh pada ketidakmunculan emosi. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan mahasiswa untuk meningkatkan kemunculan emosi positif dan menekan emosi negatif dengan cara melakukan pemilihan topik skripsi dengan tepat. Karena ketika menyenangi, tertarik dan menganggap bahwa topik tersebut perlu untuk diteliti hal tersebut akan dapat memunculkan emosi-emosi positif. DAFTAR PUSTAKA Cahyadi, S Model Prestasi dalam Pengerjaan Skripsi Terkait dengan Peran Achievement Emotions dan Self-Regulation Pada Mahasiswa Psikologi di Bandung. Disertasi. Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran. Tidak dipublikasikan. Cole, James S., David A. Bergin, and Tiffany A. Whittaker Predicting Student Achievement For Low Stakes Test With Effort and Task Value. Contemporary Educational Psychology 33, Graziano, A. M., & Raulin, M. L Research Methods a Process of Inquiry, 4th Edition. USA : Pearson Education, Inc. Heckhausen, Jutta & Heinz heckhausen Motivation and Action. New York: Cambridge University Press. Pekrun, R., Goetz, T., Titz, W., & Perry, R. P. (2002a). Academic emotions in Students` self-regulated learning and achievement: A program of Quantitative and qualitative research. Educational Psychologist, 37, Pekrun, R., Goetz, T., Titz, W., & Perry, R. P. (2002b). Positive Emotions in Education. Oxford University Press, S Pekrun, Reinhard Emotion and Learning, Educational Practices Series

11 Brussels : International Academy of Education. Pekrun, Reinhard and Garcia, Lisa- Linnenbrink International Handbook of Emotions in Education. New York : Taylor & Francis. Wigfield, A. & Eccles, J. S., The Development of Achievement Task Values: A Theoretical Analysis. _: Academic Press, Inc. 11

HUBUNGAN ACHIEVEMENT EMOTIONS DAN SELF-REGULATION MAHASISWA DALAM MENGERJAKAN SKRIPSI LIDYA KEMALA SARI PANJAITAN SURYA CAHYADI

HUBUNGAN ACHIEVEMENT EMOTIONS DAN SELF-REGULATION MAHASISWA DALAM MENGERJAKAN SKRIPSI LIDYA KEMALA SARI PANJAITAN SURYA CAHYADI HUBUNGAN ACHIEVEMENT EMOTIONS DAN SELF-REGULATION MAHASISWA DALAM MENGERJAKAN SKRIPSI LIDYA KEMALA SARI PANJAITAN SURYA CAHYADI ABSTRAK Pengerjaan skripsi adalah hal yang harus dilalui mahasiswa sebagai

Lebih terperinci

PERAN EMOSI NEGATIF TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA DALAM MENGERJAKAN SKRIPSI PADA SUATU PERGURUAN TINGGI DI JAWA BARAT ANDI HILDA ADANI

PERAN EMOSI NEGATIF TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA DALAM MENGERJAKAN SKRIPSI PADA SUATU PERGURUAN TINGGI DI JAWA BARAT ANDI HILDA ADANI PERAN EMOSI NEGATIF TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA DALAM MENGERJAKAN SKRIPSI PADA SUATU PERGURUAN TINGGI DI JAWA BARAT ANDI HILDA ADANI SURYA CAHYADI Skripsi adalah tugas akhir mahasiswa yang

Lebih terperinci

Surya Cahyadi, Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran Contact:

Surya Cahyadi, Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran Contact: Indonesian Journal of Applied Science vol 4 no 2-2014 PERAN EMOSI TERHADAP SELF-REGULATION MAHASISWA DALAM PENGERJAAN SKRIPSI THE ROLE OF EMOTIONS ON STUDENTS SELF-REGULATION IN SKRIPSI WRITING Surya Cahyadi,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TASK VALUE DENGAN SELF-REGULATION OF LEARNING PADA MAHASISWA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN SINDANGSARI AL-JAWAMI

HUBUNGAN ANTARA TASK VALUE DENGAN SELF-REGULATION OF LEARNING PADA MAHASISWA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN SINDANGSARI AL-JAWAMI HUBUNGAN ANTARA TASK VALUE DENGAN SELF-REGULATION OF LEARNING PADA MAHASISWA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN SINDANGSARI AL-JAWAMI IKLIMA ULFAH SURYA CAHYADI ABSTRAK Mahasiswa yang tinggal di pesantren

Lebih terperinci

RANCANGAN KONSELING UNTUK MENDORONG MUNCULNYA EMOSI POSITIF DAN MENEKAN MUNCULNYA EMOSI NEGATIF PADA MAHASISWA YANG MENGERJAKAN SKRIPSI

RANCANGAN KONSELING UNTUK MENDORONG MUNCULNYA EMOSI POSITIF DAN MENEKAN MUNCULNYA EMOSI NEGATIF PADA MAHASISWA YANG MENGERJAKAN SKRIPSI RANCANGAN KONSELING UNTUK MENDORONG MUNCULNYA EMOSI POSITIF DAN MENEKAN MUNCULNYA EMOSI NEGATIF PADA MAHASISWA YANG MENGERJAKAN SKRIPSI Leni Syariyenti, S,Psi., Dr. Surya Cahyadi, Dra. Rasni Adha Yuanita,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Studi ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat perbedaan pengaruh antara alasan keberhasilan terhadap intrinsic values, extrinsic value, task difficulty,dan effort.

Lebih terperinci

PERANAN GOAL ORIENTATION TERHADAP SELF-REGULATED LEARNING PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN ABSTRAK

PERANAN GOAL ORIENTATION TERHADAP SELF-REGULATED LEARNING PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN ABSTRAK PERANAN GOAL ORIENTATION TERHADAP SELF-REGULATED LEARNING PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN MIRANDA RIZKA Z SURYA CAHYADI ABSTRAK Keputusan pelajar untuk meregulasi fungsi-fungsi

Lebih terperinci

KONTRIBUSI SELF CONCEPT MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN KALKULUS

KONTRIBUSI SELF CONCEPT MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN KALKULUS KONTRIBUSI SELF CONCEPT MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN KALKULUS Rifqi Hidayat, Jajang Rahmatudin Universitas Muhammadiyah Cirebon rifqi.math@gmail.com, j.rahmatudin@gmail.com

Lebih terperinci

BUKU KERJA (WORKBOOK)

BUKU KERJA (WORKBOOK) BUKU KERJA (WORKBOOK) Konseling untuk Mengatasi Masalah Keterlambatan Penyelesaian Skripsi Panduan Konselor untuk Mengubah Persepsi tentang Subjective Control & Value pada Mahasiswa dengan Tingkat Engagement

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diferensial. Penelitian diferensial adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diferensial. Penelitian diferensial adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan penelitian dan prosedur penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diferensial. Penelitian diferensial adalah membandingkan dua atau lebih kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mata Kuliah Psikodiagnostik merupakan mata kuliah khas dari program studi Psikologi. Mata kuliah ini menjadi khas karena hanya program studi Psikologi yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Subyek penelitian yang dipakai adalah para mahasiswa Binus yang bekerja di. Center) di Binus University

BAB 3 METODE PENELITIAN. Subyek penelitian yang dipakai adalah para mahasiswa Binus yang bekerja di. Center) di Binus University BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Subyek Penelitian Subyek penelitian yang dipakai adalah para mahasiswa Binus yang bekerja di Binus University dengan kriteria: 1. Bekerja sebagai asisten laboratorium SLC (Software

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERFORMANCE GOAL ORIENTATION DENGAN SIKAP TERHADAP SERTIFIKASI GURU PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS A

HUBUNGAN ANTARA PERFORMANCE GOAL ORIENTATION DENGAN SIKAP TERHADAP SERTIFIKASI GURU PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS A 1 HUBUNGAN ANTARA PERFORMANCE GOAL ORIENTATION DENGAN SIKAP TERHADAP SERTIFIKASI GURU PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS A Rohmatul Ummah, Anita Listiara* Fakultas Psikologi Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut. 25 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metodologi penelitian dalam penelitian ini, terdiri dari: pendekatan penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel, subjek

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN SUBJECTIVE WELL- BEING PADA GURU SEKOLAH DASAR

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN SUBJECTIVE WELL- BEING PADA GURU SEKOLAH DASAR HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN SUBJECTIVE WELL- BEING PADA GURU SEKOLAH DASAR Suci Melati Puspitasari 16510707 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2015 BAB I Pendahuluan Latar Belakang Masalah Guru

Lebih terperinci

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal EEAJ 3 (1) (2014) Economic Education Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj PENGARUH KESIAPAN BELAJAR, MINAT BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN SIKAP SISWA TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR

Lebih terperinci

perlukah siswa tingkat sekolah dasar mendapatkan pr?

perlukah siswa tingkat sekolah dasar mendapatkan pr? perlukah siswa tingkat sekolah dasar mendapatkan pr? Trends in International Mathematics and Science Study atau disingkat dengan sebutan TIMSS merupakan studi yang diinisiasi oleh IEA (the International

Lebih terperinci

Perbedaan Motivasi Berprestasi Ditinjau Dari Orientasi Pusat Kendali Pada Mahasiswa. Atrie Bintan Lestari. Hendro Prabowo, SPsi

Perbedaan Motivasi Berprestasi Ditinjau Dari Orientasi Pusat Kendali Pada Mahasiswa. Atrie Bintan Lestari. Hendro Prabowo, SPsi Perbedaan Motivasi Berprestasi Ditinjau Dari Orientasi Pusat Kendali Pada Mahasiswa Atrie Bintan Lestari Hendro Prabowo, SPsi Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang maju mengikuti pertumbuhan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang maju mengikuti pertumbuhan ilmu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman yang maju mengikuti pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi, diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas untuk menghadapi

Lebih terperinci

PENGARUH EXPECTANCY DAN TASK VALUE TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI PADA MATERI AKUNTANSI

PENGARUH EXPECTANCY DAN TASK VALUE TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI PADA MATERI AKUNTANSI PENGARUH EXPECTANCY DAN TASK VALUE TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI PADA MATERI AKUNTANSI I Wayan Wendra Hermawan, Yon Rizal, Tedi Rusman Pendidian Ekonomi Unila P.IPS Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro

Lebih terperinci

KEMENTRIAN PENDIDIKAN TINGGI, RISET DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

KEMENTRIAN PENDIDIKAN TINGGI, RISET DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN huliah manajemen fasilitas prencana PEMBELAJARAN SEMESTER Program Studi : Psikologi Nama mata kuliah : Motivasi dan Emosi Kode: PSI6213 Jumlah SKS: 2 SKS Semester : Genap Mata kuliah prasyarat : - Dosen

Lebih terperinci

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MAHASISWA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MAHASISWA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI JPPM Vol. 9 No. 2 (2016) HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MAHASISWA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI Nita Delima Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Subang nitadelima85@yahoo.com

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran motivational beliefs berdasarkan expectancy-task value models pada distributor MLM X di Jakarta. Terjun dalam bisnis MLM yang intinya adalah membangun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

PSIKOLOGI PENDIDIKAN 1

PSIKOLOGI PENDIDIKAN 1 PSIKOLOGI PENDIDIKAN 1 LITERATUR Gage, N.L ; David C Berliner. 1998. EDUCATIONAL PSYCHOLOGY. 6 th Edition. New York : Houghton Mifflin Co. Woolfolk, Anita.2004. Educational Psychology 9 th Edition. Boston:

Lebih terperinci

Rosi Kurniawati Tino Leonardi, M. Psi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya

Rosi Kurniawati Tino Leonardi, M. Psi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya Hubungan Antara Metakognisi dengan Prestasi Akademik pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Airlangga yang Aktif Berorganisasi di Organisasi Mahasiswa Tingkat Fakultas Rosi Kurniawati Tino Leonardi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan pada jaman ini sangat berkembang di berbagai negara. Sekolah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan pada jaman ini sangat berkembang di berbagai negara. Sekolah sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan pada jaman ini sangat berkembang di berbagai negara. Sekolah sebagai lembaga formal merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Medan, Medan Estate Deli Serdang dan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei- Juni

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI Seperti disebutkan sebelumnya, dalam pelaksanaan pelatihan pada PT. MASWANDI perlu diadakannya pertanyaan-pertanyaan yang harus

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran secara umum dan spesifik mengenai persepsi penerapan Student Centered Learning serta keduabelas prinsipnya pada mahasiswa fakultas psikologi Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Arikunto (2010) menjelaskan bahwa penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya

Lebih terperinci

STUDI MENGENAI INTENSI BERPERILAKU ASERTIF DALAM KEGIATAN PERKULIAHAN PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

STUDI MENGENAI INTENSI BERPERILAKU ASERTIF DALAM KEGIATAN PERKULIAHAN PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN STUDI MENGENAI INTENSI BERPERILAKU ASERTIF DALAM KEGIATAN PERKULIAHAN PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN NURUL HAMIDAH Dr. Rismiyati E. Koesma 1 Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran

Lebih terperinci

iii Universitas Kristen Maranatha

iii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hubungan antara grit dan IPK pada mahasiswa Kurikulum Berbasis KKNI angkatan 2013 di Universitas X di Kota Bandung. Subjek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN MOTIVASI ORANGTUA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS ATAS

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN MOTIVASI ORANGTUA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS ATAS PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN MOTIVASI ORANGTUA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS ATAS Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KONTROL DIRI TERHADAP SUBJECTIVE WELL-BEING PADA GURU

KONTRIBUSI KONTROL DIRI TERHADAP SUBJECTIVE WELL-BEING PADA GURU KONTRIBUSI KONTROL DIRI TERHADAP SUBJECTIVE WELL-BEING PADA GURU Disusun Oleh: Nama : Suci Melati Puspitasari NPM : 16510707 Pembimbing : Henny Regina Salve M.Psi, Psi Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

STUDI MENGENAI GAMBARAN HARDINESS PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI DI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

STUDI MENGENAI GAMBARAN HARDINESS PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI DI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN STUDI MENGENAI GAMBARAN HARDINESS PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI DI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN AININ RAHMANAWATI ABSTRAK Mahasiswa, sebagai anggota dari pendidikan tinggi

Lebih terperinci

Hubungan antara Gaya Regulasi Motivasi dengan Psychological Well Being pada Mahasiswa Bidikmisi Fakultas Ilmu Budaya Unpad Novita Purnamasari

Hubungan antara Gaya Regulasi Motivasi dengan Psychological Well Being pada Mahasiswa Bidikmisi Fakultas Ilmu Budaya Unpad Novita Purnamasari Hubungan antara Gaya Regulasi Motivasi dengan Psychological Well Being pada Mahasiswa Bidikmisi Fakultas Ilmu Budaya Unpad Novita Purnamasari Dibimbing Oleh : Dr.Ahmad Gimmy Prathama Siswandi, M.Si ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif. Metode kuantitatif menurut Robert Donmoyer (Given, 2008), adalah pendekatan-pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini memaparkan mengenai variable penelitian (devinisi operasional dan hipotesis), subjek

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini memaparkan mengenai variable penelitian (devinisi operasional dan hipotesis), subjek BAB III METODE PENELITIAN Bab ini memaparkan mengenai variable penelitian (devinisi operasional dan hipotesis), subjek penelitian (populasi, karakteristik, dan teknik pengambilan sampel), desain penelitian,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA RASA BERSYUKUR DAN SUBJECTIVE WELL BEING PADA PENDUDUK MISKIN DI DAERAH JAKARTA

HUBUNGAN ANTARA RASA BERSYUKUR DAN SUBJECTIVE WELL BEING PADA PENDUDUK MISKIN DI DAERAH JAKARTA HUBUNGAN ANTARA RASA BERSYUKUR DAN SUBJECTIVE WELL BEING PADA PENDUDUK MISKIN DI DAERAH JAKARTA Ayu Redhyta Permata Sari 18511127 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2015 Latar belakang masalah -Keterbatasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia yang berlokasi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 64 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang dipergunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode sensus, menurut Arikunto (1996:115) populasi adalah keseluruhan

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA Sri Hartutik, Irma Mustikasari STIKES Aisyiyah Surakarta Ners_Tutty@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Sampel Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang terlibat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Penetapan Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Sehubungan dengan data yang diperlukan maka daerah penelitian difokuskan pada PT. Pegadaian Cabang Gorontalo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab dua (kajian pustaka) telah membahas teori yang telah menjadi dasar penelitian. Bab ini akan memaparkan metode penelitian dan bagaimana teori yang dibahas dalam bab kajian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya tingkat perbedaan.

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui derajat grit pada mahasiswa kedokteran umum Universitas X di Bandung. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif. Teknik sampling yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGIPENELITIAN. Setelah menguraikan teori-teori yang digunakan pada penelitian ini, selanjutnya peneliti

BAB III METODELOGIPENELITIAN. Setelah menguraikan teori-teori yang digunakan pada penelitian ini, selanjutnya peneliti BAB III METODELOGIPENELITIAN Setelah menguraikan teori-teori yang digunakan pada penelitian ini, selanjutnya peneliti akan menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian. Pada bab ini, akan

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI ANGKATAN 2013 TELKOM UNIVERSITY MENGGUNAKAN KNOWLEDGE CONVERSION 5C

ANALISIS KARAKTERISTIK MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI ANGKATAN 2013 TELKOM UNIVERSITY MENGGUNAKAN KNOWLEDGE CONVERSION 5C ANALISIS KARAKTERISTIK MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI ANGKATAN 2013 TELKOM UNIVERSITY MENGGUNAKAN KNOWLEDGE CONVERSION 5C 1 Carina Yustitia Setiadi, 2 Amelia Kurniawati, 3 Rayinda

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Mahasiswa pada umumnya diakhir perkuliahan akan diwajibkan untuk mengerjakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Mahasiswa pada umumnya diakhir perkuliahan akan diwajibkan untuk mengerjakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mahasiswa pada umumnya diakhir perkuliahan akan diwajibkan untuk mengerjakan tugas akhir, salah satunya adalah skripsi. Hal tesebut dilakukan untuk memenuhi syarat

Lebih terperinci

MOTIVASI BERPRESTASI DAN SIKAP SISWA SMK TERHADAP KEWIRASWASTAAN. Wahid Munawar 1

MOTIVASI BERPRESTASI DAN SIKAP SISWA SMK TERHADAP KEWIRASWASTAAN. Wahid Munawar 1 Abstrak: MOTIVASI BERPRESTASI DAN SIKAP SISWA SMK TERHADAP KEWIRASWASTAAN Wahid Munawar 1 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi berprestasi dengan sikap siswa SMK terhadap kewiraswastaan.

Lebih terperinci

Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta Kata kunci: Persepsi profesi bidan, prestasi belajar Asuhan Kebidanan II

Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta   Kata kunci: Persepsi profesi bidan, prestasi belajar Asuhan Kebidanan II KORELASI PERSEPSI MAHASISWA PROFESI BIDAN DENGAN PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN II PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2014 Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan bagian metode penelitian yang terdiri atas desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel dan definisi operasional, instrumen penelitian, prosedur

Lebih terperinci

Kata Kunci : Emotional Intelligence, remaja, berpacaran

Kata Kunci : Emotional Intelligence, remaja, berpacaran Studi Deskriptif Mengenai Emotional Intelligence Pada Siswa dan Siswi SMA Negeri X yang Berpacaran Muhamad Chandika Andintyas Dibimbing oleh : Esti Wungu S.Psi., M.Ed ABSTRAK Emotional Intelligence adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Dimana ciri- ciri penelitian ini adalah menggunakan perhitungan statistik, memiliki subjek yang banyak,

Lebih terperinci

74 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

74 Perpustakaan Unika LAMPIRAN LAMPIRAN 74 75 LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN 76 Kepada Yth. Karyawan/i PT. Taewon Indonesia Bekasi Dengan hormat, Saya, Chandra Andhikajati, mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi Universitas Katolik

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA PSIKOLOGI FAKULTAS HUMANIORA BINUS UNIVERSITY TAHUN AJARAN GENAP

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA PSIKOLOGI FAKULTAS HUMANIORA BINUS UNIVERSITY TAHUN AJARAN GENAP HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA PSIKOLOGI FAKULTAS HUMANIORA BINUS UNIVERSITY TAHUN AJARAN GENAP 2011 2012. Alwin Nobel Harapan Indah Jl. Dahlia Indah 2 Blok GD no.

Lebih terperinci

HUBUNGAN METAKOGNISI, EFIKASI DIRI AKADEMIK DAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA

HUBUNGAN METAKOGNISI, EFIKASI DIRI AKADEMIK DAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA HUBUNGAN METAKOGNISI, EFIKASI DIRI AKADEMIK DAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA Quroyzhin Kartika Rini 1 Ursa Majorsy 2 Ratna Maharani Hapsari 3 Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma { 1 quroyzhin,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel dan Definisi Operasional Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstruk dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Sehubungan dengan penelitian ini, lokasi yang akang dijadikan tempat penelitian yaitu Kantor Imigrasi Kelas I Gorontalo. Pemilihan tempat penelitian pada

Lebih terperinci

INTUISI Jurnal Ilmiah Psikologi

INTUISI Jurnal Ilmiah Psikologi INTUISI 7 (1) (2015) INTUISI Jurnal Ilmiah Psikologi http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/intuisi HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE MENGAJAR GURU MATEMATIKA DENGAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA

Lebih terperinci

PERBEDAAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS V DI SDSN BENDUNGAN HILIR 09 PAGI JAKARTA DENGAN SISWA KELAS V DI SDN 30/IX TEMPINO

PERBEDAAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS V DI SDSN BENDUNGAN HILIR 09 PAGI JAKARTA DENGAN SISWA KELAS V DI SDN 30/IX TEMPINO PERBEDAAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS V DI SDSN BENDUNGAN HILIR 09 PAGI JAKARTA DENGAN SISWA KELAS V DI SDN 30/IX TEMPINO Dwi Anggun Herdyan Partiwi & Antonina Pantja Juni Wulandari Universitas Bina

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Dari pembahasan mengenai korelasi antara derajat stress dan sense of humor pada mahasiswa yang sedang mengontrak Usulan Penelitian di Fakultas Psikologi Universitas

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN Bab ini membahas mengenai persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan yang terdiri dari uji validitas, uji reliabilitas, serta

Lebih terperinci

PERBEDAAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AWAL DAN TINGKAT AKHIR FARHAND DIANSYAH FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012

PERBEDAAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AWAL DAN TINGKAT AKHIR FARHAND DIANSYAH FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012 PERBEDAAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AWAL DAN TINGKAT AKHIR FARHAND DIANSYAH 10508075 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Mahasiswa Tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi deskriptif analitis yaitu studi yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi deskriptif analitis yaitu studi yang bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan studi deskriptif analitis yaitu studi yang bertujuan untuk memperoleh jawaban mengenai konsep diri, dan motivasi kerja

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Profil Subjek Penelitian Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus University angkatan 2011 dan angkatan 2012 dengan hasil yang mengisi 124 orang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MENULIS SISWA KELAS X SMA. Oleh

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MENULIS SISWA KELAS X SMA. Oleh HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MENULIS SISWA KELAS X SMA Oleh Riana Dwi Putra Edi Suyanto Muhammad Fuad Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung Email: rianadwiputra@gmail.com

Lebih terperinci

ABSTRAK. dalam menghasilkan mahasiswa yang berkompeten. perilaku belajar sebesar 8,9%. Teknik pengambilan sampel dengan cara simple

ABSTRAK. dalam menghasilkan mahasiswa yang berkompeten. perilaku belajar sebesar 8,9%. Teknik pengambilan sampel dengan cara simple ABSTRAK Emotional Intelligence (EQ) sangat penting dalam dunia pendidikan saat ini, karena berpengaruh pada pencapaian prestasi belajar mahasiswa dan mendukung visi misi dari Jurusan Manajemen Fakultas

Lebih terperinci

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X BAWARI PONTIANAK

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X BAWARI PONTIANAK FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X BAWARI PONTIANAK Sumarni, Okiana, Rum Rosyid Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Untan Email:sumarniakip@gmail.com Abstrak :

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Flow Akademik 1. Definisi Flow Akademik Menurut Bakker (2005), flow adalah suatu keadaan sadar dimana individu menjadi benar-benar tenggelam dalam suatu kegiatan, dan menikmatinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu BAB III METODE PENELITIAN Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam memperlajari peraturan-peraturan

Lebih terperinci

MOTIVASI BELAJAR DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

MOTIVASI BELAJAR DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL MOTIVASI BELAJAR DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. 29 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang digunakan Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:270). Metode korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

Lebih terperinci

Penyesuaian Akademis Mahasiswa Tingkat Pertama

Penyesuaian Akademis Mahasiswa Tingkat Pertama Prosiding SNaPP2011: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 Penyesuaian Akademis Mahasiswa Tingkat Pertama Dewi Rosiana Fakultas Psikologi, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No.1 Bandung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metodologi penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan dengan tujuan dan kegunaan tertentu, Sugiyono (2013:01).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian menurut Sukmadinata (2011:52) merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena

BAB 3 METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena BAB 3 METODE PENELITIAN Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena melalui proses tersebut dapat ditentukan apakah hasil dari suatu penelitian dapat dipertanggung

Lebih terperinci

EFIKASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII. Abstract

EFIKASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII. Abstract EFIKASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII Nobelina Adicondro & Alfi Purnamasari Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Jalan Kapas No. 9 Yogyakarta alfi_purnamasari@yahoo.com.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengarahkan proses dan hasil penelitan sedapat mungkin menjadi valid,

BAB III METODE PENELITIAN. mengarahkan proses dan hasil penelitan sedapat mungkin menjadi valid, BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Desain penelitian adalah rencana dari struktur penelitian yang mengarahkan proses dan hasil penelitan sedapat mungkin menjadi valid, obyektif, efisien, dan

Lebih terperinci

TINGKAT PRESTISE DAN PERSEPSI SISWA PADA CITRA SEKOLAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA

TINGKAT PRESTISE DAN PERSEPSI SISWA PADA CITRA SEKOLAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA TINGKAT PRESTISE DAN PERSEPSI SISWA PADA CITRA SEKOLAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA Rima Dhamayanti SMK Sritanjung Banyuwangi rimadhamayanti@gmail.com Abstract: The research aims to

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pikir BAB III METODOLOGI PENELITIAN Kerangka pikir berisikan tahapan-tahapan yang akan ditempuh dalam melaksanankan penelitian. Penelitian di dalam penelitian ini terbagai ke dalam beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana variasi pada satu atau lebih faktor lain

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu:

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu: A. Variabel X: academic locus

Lebih terperinci

MOTIVASI MAHASISWA MENYELESAIKAN STUDI DI JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

MOTIVASI MAHASISWA MENYELESAIKAN STUDI DI JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG MOTIVASI MAHASISWA MENYELESAIKAN STUDI DI JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG Ramadhani. R 1, Zulfa Eff Uli Ras 2, Rijal Abdullah 3 Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian & Definisi Operasional. asertivitas, pengguna dan bukan pengguna media sosial twitter

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian & Definisi Operasional. asertivitas, pengguna dan bukan pengguna media sosial twitter BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan yaitu perbedaan asertivitas,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini berjudul Studi Deskriptif tentang Expectancy dan Task- Value pada Tenaga Wiraniaga Freelance Kosmetik X di Bandung. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana profil Expectancy

Lebih terperinci

School Engagement pada Siswa SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan

School Engagement pada Siswa SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan School Engagement pada Siswa SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan Evi Ema Victoria Polii Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Maranatha, Bandung Abstract This research aims to find the description and

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Self-efficacy mengarah pada keyakinan seseorang terhadap kemampuannya dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Self-efficacy mengarah pada keyakinan seseorang terhadap kemampuannya dalam BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Self Efficacy 2.1.1 Definisi self efficacy Self-efficacy mengarah pada keyakinan seseorang terhadap kemampuannya dalam mengatur dan melaksanakan serangkaian tindakan dalam mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang

BAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau prosedur untuk mengetahui dan mendapatkan data dengan tujuan tertentu yang menggunakan teori dan konsep yang bersifat empiris, rasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, keadaan dunia pendidikan di Indonesia mengalami. perkembangan. Salah satu perkembangan terbaru yang terjadi adalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, keadaan dunia pendidikan di Indonesia mengalami. perkembangan. Salah satu perkembangan terbaru yang terjadi adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, keadaan dunia pendidikan di Indonesia mengalami perkembangan. Salah satu perkembangan terbaru yang terjadi adalah ditetapkannya standar kurikulum

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RPP METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RPP METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN No. Revisi : 00 Tgl. 18 Februari 2008 Hal 1 dari 8 SILABUS MATAKULIAH : METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN KODE MATAKULIAH : 2 (SKS TEORI ) SEMESTER : GASAL/GENAP PROGRAM STUDI : PTBB DOSEN PENGAMPU : Endang

Lebih terperinci

BAB II ORIENTASI TUJUAN DAN NILAI TUGAS

BAB II ORIENTASI TUJUAN DAN NILAI TUGAS DAFTAR ISI SURAT PERNYATAAN... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii ABSTRAK... v ABSTRACT... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB 1 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

yang berjumlah kurang lebih 211 orang guru, terdiri dari tiga SMA Negeri se-kota

yang berjumlah kurang lebih 211 orang guru, terdiri dari tiga SMA Negeri se-kota BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif asosiatif, karena peneliti akan mengetahui korelasi antara satu variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. spesialis, dan doktor. Perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik,

BAB I PENDAHULUAN. spesialis, dan doktor. Perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor.

Lebih terperinci

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR SISWA SMP NASKAH PUBLIKASI

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR SISWA SMP NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR SISWA SMP NASKAH PUBLIKASI Diajukanoleh : APRIYANDER YUDHO N S F100070124 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan FKIP-UKSW

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan FKIP-UKSW BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini diuraikan tentang Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Prestasi Belajar terhadap Minat Menjadi Guru Ekonomi pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi

Lebih terperinci