BUKU KERJA (WORKBOOK)

Transkripsi

1 BUKU KERJA (WORKBOOK) Konseling untuk Mengatasi Masalah Keterlambatan Penyelesaian Skripsi Panduan Konselor untuk Mengubah Persepsi tentang Subjective Control & Value pada Mahasiswa dengan Tingkat Engagement Pengerjaan Skripsi yang Rendah Rika Dwi Agustiningsih Magister Profesi Psikologi Universitas Padjadjaran 0

2 KATA PENGANTAR Buku kerja (workbook) konseling untuk Penyelesaian Masalah Skripsi telah dikembangkan untuk digunakan oleh konselor di bidang pendidikan, yang terdiri dari psikolog, dosen, dan praktisi pendidikan yang terlibat atau tertarik dalam penanganan masalah skripsi pada mahasiswa. Pengguna workbook ini harus memiliki pengetahuan mengenai skripsi dan bidang keilmuan yang ada di Perguruan Tinggi Indonesia. Workbook ini menjelaskan aktivitas secara rinci termasuk material yang dibutuhkan selama pelaksanaan sesi konseling, seperti lembar kerja konselor dan bahan referensi (informasi tambahan untuk meningkatkan pengetahuan konselor terkait permasalahan yang spesifik dalam pengerjaan skripsi). Workbook ini pun dilengkapi dengan panduan dalam menjalankan aktivitas konseling. Secara teoritis, workbook ini berfokus pada pendekatan kognitif-humanistik dan lebih khusus pada pendekatan konseling centred approach pendekatan memecahkan masalah dengan mengubah pandangan atau penilaian individu terhadap aktivitas dan hasil pengerjaan skripsi. Di dalam workbook akan diberikan gambaran singkat mengenai proses konseling yang khusus untuk mengatasi permasalahan skripsi yang dilandasi oleh teori tertentu untuk mengubah penilaian tentang subjective control dan value yang keliru dalam pengerjaan skripsi, yang berisikan informasi latar belakang, pemahamanan mengenai masalah skripsi, kerangka konseling, keterampilan dasar dalam konseling, penggunaan formulir dalam konseling, dan rencana kegiatan konseling. Konseli akan mendapatkan worksheet yang menjadi bagian formulir dalam buku ini yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi permasalahan konseli. Material ini dikembangkan dengan harapan bahwa mahasiswa yang menjadi konseli dapat menerima manfaat dari proses intervensi konseling ini. Proses konseling ini akan terdiri dari beberapa sesi, namun semuanya tergantung pada perkembangan proses dari setiap sesi yang dijalani konseli. Melalui pertemuan antara konselor dan konseli, kami berharap dapat membantu konselor untuk dapat menangani permasalahan konseli terkait pengerjaan skripsi sehingga mereka dapat mengubah penilaiannya tentang aktivitas dan hasil pengerjaan skripsi, memiliki emosi positif yang mendukung dalam pengerjaan skripsi, serta mempercepat waktu kelulusan. i

3 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL 1 KATA PENGANTAR 2 DAFTAR ISI 3 UNIT I. PENDAHULUAN Pendahuluan Alasan Penggunaan Konseling Tujuan Konseling Manfaat Konseling 6 UNIT II. PEMAHAMAN MENGENAI MASALAH SKRIPSI Situasi Pengerjaan Skripsi Karakteristik Mahasiswa yang Mengalami Kesulitan dalam Pengerjaan Skripsi Contoh Irrational Beliefs dalam Pengerjaan Skripsi Kebutuhan Mahasiswa Teori 11 UNIT III. KERANGKA KERJA KONSELING Prinsip Dasar Konseling Pengertian Konseling Proses Konseling Peran dan Kualitas Konselor Tuntutan terhadap Konseli 20 UNIT IV. KETERAMPILAN DASAR KONSELING 21 UNIT V. FORMULIR DALAM PROSES KONSELING Lembar Kesediaan Counselor s Note Formulir PAPS Thought Diary Looking for Evidence Alternative Thought Daily Activity Planning 48 UNIT VI. RENCANA KEGIATAN KONSELING 53 Aktivitas Konseling 54 Pra Sesi 54 Sesi I 55 Sesi II 60 Sesi III 62 Sesi IV 64 Sesi V 66 Sesi VI 68 Rancangan Intervensi 70 UNIT VII. PENUTUP 79 Evaluasi Konseling 80 SUMBER REFERENSI 81 ii

4 UNIT I. PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan 1.2 Alasan Penggunaan Konseling 1.3 Tujuan Konseling 1.4 Manfaat Konseling 1

5 1.1 Pendahuluan Model konseling dirancang karena adanya kebutuhan dari Perguruan Tinggi untuk mendorong peserta didiknya agar dapat menyelesaikan studinya secara tepat waktu. Hal ini berarti bahwa mahasiswa dituntut untuk dapat menyelesaikan tugas akhir atau skripsinya mengikuti aturan dan ketentuan waktu yang telah ditetapkan oleh perguruan tinggi. Aktivitas penyusunan skripsi yang panjang dan memiliki waktu pengerjaan yang fleksibel, baik dalam pengerjaan mandiri maupun bimbingan dengan dosen, membuat mahasiswa harus mampu menentukan apakah ia akan menggunakan waktunya untuk fokus dalam mengerjakan skripsi atau untuk melakukan aktivitas lainnya. Proses pengerjaan skripsi terdiri dari tiga tahapan besar, yaitu penentuan fenomena yang diawali dengan menentukan topik penelitian, mencari literatur yang berkaitan dengan topik, mengidentifikasi fenomena terkait dengan topik pembahasan, melakukan analisis mengenai keterkaitan antara fenomena yang terjadi dengan landasan teori, yang harus dilalui mahasiswa melalui seminar usulan penelitian. Kedua, pengambilan data di lapangan atau laboratorium, dimulai dengan menentukan desain penelitian, merancang alat ukur, hingga penulisan hasil analisisnya dalam bentuk tulisan terstruktur, hasil temuan skripsi dipaparkan dalam seminar hasil penelitian. Terakhir, pembahasan hasil penelitian yang diakhiri dengan siding ujian sarjana yang terdiri dari ujian skripsi dan ujian komprehensif. Mahasiswa dapat mengalami permasalahan pada tahapan tertentu yang menghambat pengerjaan skripsi hingga berdampak pada keterlambatan studi. Dalam penyusunan skripsi, dibutuhkan usaha, ketekunan, dan konsentrasi dalam aktivitasnya. Mahasiswa harus memiliki keterlibatan yang aktif baik dalam usahanya maupun konsentrasinya. Berdasarkan konsep control-value theory of achievement emotions (Pekrun, 2002), keterlibatan pada aktivitas pengerjaan skripsi tersebut dipengaruhi oleh emosi (positif atau negatif) yang mempengaruhi proses pengerjaan skripsi, atau dalam hal ini disebut dengan achievement emotions. Kemunculan achievement emotions pada aktivitas dan hasil dari pengerjaan skripsi, menekankan bahwa cognitive appraisals berperan penting terhadap munculnya emosi-emosi tersebut (Goetz, Frenzel, Stoeger, & Hall, 2010). Konseling merupakan kegiatan intervensi yang terencana antara konselor dan konseli untuk membantu konseli berubah, meningkatkan, ataupun menyelesaikan masalahnya terkait dengan perilaku, kesulitan, atau ketidaknyamanan yang dirasakan. Dengan demikian, konseling dalam hal ini merupakan proses membantu konseli untuk menyelesaikan permasalahan terkait skripsi dengan menemukan mekanisme penyelesaian masalah yang pernah dilakukannya di masa lampau, bagaimana ia dapat menggunakannya atau memodifikasinya pada situasi saat ini, 2