Kaleidoskop Kebebasan Indonesia Oleh: Hendra Sunandar

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kaleidoskop Kebebasan Indonesia Oleh: Hendra Sunandar"

Transkripsi

1 Kaleidoskop Kebebasan Indonesia 2015 Oleh: Hendra Sunandar SuaraKebebasan.org melakukan penelusuran terkait isu-isu kebebasan sepanjang tahun 2015 yang paling menyita perhatian publik. Tak hanya kritik dan kekurangan yang diperoleh, namun ada beberapa isu yang layak mendapatkan apresiasi. Tulisan ini tidak memberikan nilai terhadap perjalanan kebebasan di Indonesia sepanjang tahun 2015, namun hanya memberikan annual snapshot guna dijadikan evaluasi di tahun selanjutnya. 1. Pencabutan Subsidi BBM Sebetulnya, upaya pengurangan subsidi BBM sudah dilakukan sejak akhir tahun 2014, namun pada tahun selanjutnya, pemerintah melakukan putarbalik kebijakan terkait harga BBM ini guna menyesuaikan dengan harga di pasaran. Sumber: okezone Bagaimanapun, kebijakan pengurangan subsidi BBM adalah terobosan yang perlu diapresiasi. Seperti diketahui, Indonesia selama lima tahun terakhir sudah mengeluarkan uang Rp Triliun untuk subsidi BBM yang angkanya lebih besar dari anggaran infrastruktur dan kesehatan. Subsidi dengan tingkat konsumtif tinggi tersebut berbanding terbalik dengan

2 tingginya keperluan masyarakat Indonesia yang masih mengalami kemiskinan dan pengangguran yang cukup banyak. Dengan demikian, evaluasi subsidi agar tepat sasaran adalah hal yang dianggap perlu. Berikut adalah dinamika harga BBM sepanjang tahun 2015: Tanggal Harga Premium Harga Solar 18 November 2014 Rp 8500,00 Rp 7500,00 1 Januari 2015 Rp 7600,00 Rp 7250,00 19 Januari 2015 Rp 6700,00 (Bali dan Rp 6400,00 (Bali dan Madura Rp 6930,00) Madura Rp 6720,00) 1 Maret 2015 Rp 6800,00 Rp 6400,00 28 Maret 2015 Rp 7300,00 Rp 6900,00 1 Oktober 2015 Rp 7300,00 (Jawa, Rp 6900,00 Madura dan Bali Rp 7400,00) Upaya menetapkan harga BBM dengan menyesuaikan keadaan pasar adalah bentuk penyelamatan negara dari perampasan legal, meskipun di luar sana, kita banyak menemukan sindiran dan caci maki yang disematkan kepada Presiden terkait kebijakan ini. Meskipun mendapatkan cacian dari publik, Jokowi sebenarnya sudah berhasil menyelamatan pemborosan uang negara oleh mereka yang sebenarnya mampu membeli BBM non-subsidi, dan mengalihkannya untuk sektor yang lebih produktif. Kita beruntung memiliki Presiden yang tidak takut untuk mengeluarkan kebijakan tidak popular dan beresiko bagi popularitas, seperti isu BBM ini. Subsidi pada dasarnya inefisiensi anggaran, yang seharusnya anggaran itu bisa dipacu untuk menopang dan mendukung sektor-sektor yang menjadi prioritas dan mayoritas masyarakat secara luas, seperti UMKM. Meskipun sampai saat ini, kita belum merasakan manfaat yang besar dari pencabutan subsidi itu, tapi waktu yang akan membuktikan.

3 2. Pemblokiran Situs Islam Radikal Memasuki tanggal 31 Maret 2015, pelarangan situs Islam yang mengandung unsur radikalisme menjadi salah satu yang menyita perhatian, hal ini dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika atas rekomendasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Menurutnya, hal ini diupayakan untuk mengurangi intensitas penyebaran ujaran radikalisme agama yang dirasakan menganggu kedamaian dan persatuan keanekaragaman masyarakat Indonesia. Jumlah situs tersebut ada 19 dengan rincian sebagai berikut. Arrahmah.com, voa-islam.com, hgu4ba.blogspot.com, panjimas.com, thoriquna.com, dakwatuna.co, kafilahmujahid.com, annajah.net, muslimday.net, hidayatullah.com, salamonline.com, aqlislamiccenter.com, kiblat.net, dakwahmedia.com, muqawamah.com, lasdipo.com, gemaislam.com, eramuslim.com, dan daulahislam.com. Awalnya, niat tersebut adalah baik. Namun, jika dikaji secara komprehensif tenyata kebijakan itu menuai kecaman karena sebagai bentuk pembatasan terhadap kebebasan berekspresi, dan di sisi lain kebijakan tersebut dinilai terlalu instan dalam upaya deradikalisasi agama. Sekalipun situssitus tersebut diblokir, bukan berarti pelaku dari pembuat situs itu akan mati. Dia akan tetap mencari jalan untuk menyebarkan ide-ide yang dianggapnya paling benar, dan tidak akan memutus rantai persoalan. Tentu kita berharap upaya deradikalisasi agama dilakukan secara menyeluruh, namun hal itu juga sebaiknya diiringi dengan cara yang tepat dan memiliki efek berkelanjutan di masa depan. Oleh karena itu, cara-cara

4 edukatif tetap masih menjadi satu jalan terbaik. Misalnya, melalui diskusidiskusi, pengajaran di Pesantren, serta perwujudan sikap dari dalam diri Sumber: jakartakita.com terhadap umat agama lain masih dianggap sebagai cara yang efektif. 3. Pelarangan Peredaran Minuman Beralkohol Pada 16 April 2015, Menteri Perdagangan saat itu Rahmat Gobel mulai memberlakukan kebijakan pelarangan peredaran minuman beralkohol di Minimarket. Hal itu tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan No 06/M-DAG/PER/1/2015 yang ditandatangani pada 16 Januari 2015 mengenai Pengendalian, Peredaran dan Penjualan Minuman Beralkohol. Aturan ini melarang penjualan minuman beralkohol dengan golongan A atau dengan kadar alkohol 5 persen. Menurutnya, hal itu dilakukan untuk melindungi konsumen nasional. Namun, alih-alih untuk melindungi, justu kebijakan menteri ini mendapatkan protes dari beberapa masyarakat karena dinilai tidak memiliki kontribusi dalam upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi dan hanya menimbulkan debat-debat yang tidak produktif. Sumber: Berita Satu

5 Penulis juga menyayangkan dengan adanya kebijakan yang tidak produktif ini. Peraturan ini secara langsung juga merugikan mereka yang mengkonsumsi alkohol karena akan menyulitkan akses untuk mendapatkannya, karena tidak semua orang rutin membeli minuman beralkohol di kafe atau bar. Padahal ada cara lain yang bisa digunakan untuk mencegah konsumsi alkohol oleh anak-anak di bawah umur, seperti memperketat penjualan dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk. Dengan demikian, peraturan tidak dibuat secara sepihak. Satu lagi, kita seharusnya belajar dari pengalaman sebelumnya. Jika kita menelisik pada Peraturan Daerah, sejak 2013 sudah ada 147 aturan baru yang melarang dan membatasi penjualan minuman beralkohol. Namun, hal ini tidak menurunkan angka kematian akibat konsumsi oplosan, yang menurut catatan mencapai 18 ribu kematian di tiap tahunnya. Ini artinya pencegahan tidak bisa dilakukan melalui banyaknya aturan, karena yang terjadi justru sebaliknya. Peredaran gelap alkohol ilegal pada saat yang sama juga semakin tinggi dan korban penyalahgunaan alkohol semakin meningkat. Oleh karenanya, daripada membuat aturan, lebih baik pemerintah memberikan edukasi guna menekan jumlah penyalahgunaan alkohol secara berlebih dan oplosan, terutama untuk mereka anak-anak di bawah umur. 4. Peluncuran Paket Deregulasi Salah satu kebijakan Presiden Jokowi yang tidak boleh dilupakan adalah adanya paket deregulasi yang diluncurkan secara bertahap guna meningatkan minat investasi pemilik modal dan penyaluran data kredit perbankan, serta berujung pada peningkatan pertumbuhan ekonomi.

6 Sejak diluncurkan awal September hingga akhir tahun 2015, tercatat sudah ada VI paket kebijakan ekonomi yang diluncurkan dengan jumlah deregulasi sebanyak 175 yang diterbitkan. Berikut adalah rinciannya: Sumber: Tentu ini adalah kabar baik dalam dunia usaha, karena ini akan memicu persaingan antar pengusaha sehingga dengan sendirinya akan terus memperbaiki kualitas produksi dengan hambatan negara yang seminimal mungkin. Namun, nampaknya Indonesia masih butuh waktu untuk menikmati hasil dari kebijakan deregulasi ini. Seperti yang diucapkan oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Kebijakan deregulasi yang diumumkan pemerintah baru akan berdampak pada ekonomi nasional pada tahun depan, karena dikeluarkan pada akhir pungkasnya. Sebagaimana diakui olehnya, kebijakan deregulasi sebetulnya sudah meningkatkan minat investasi pemilik modal. Sayangnya hal itu belum optimal dan masih relatif rendah. Tentu kita semua berharap kebijakan ini akan mendapatkan hasil yang baik dan mampu memperbaiki iklim investasi dan meningkatkan kepercayaan investor asing. 5. Isu Radikalisme Agama

7 Sepanjang tahun 2015, nampaknya isu radikalisme agama masih belum selesai dibahas. Di beberapa tempat masih terjadi persoalan kebhinekaan yang perdebatannya terus berputar dari dahulu hingga sekarang. Kasus seperti pelarangan Syiah di Kota Bogor, kasus di Aceh Singkil, penolakan pembangunan Masjid di Manokwari, kasus di Tolikara, kasus sweeping FPI di Taman Ismail Marzuki, belum lagi dugaan keterlibatan WNI dalam terror yang dilakukan ISIS dan masih banyak kasus-kasus serupa terkait perbedaan paham keagamaan. Sumber: CPPS UGM Ironi! Di dunia internasional, Indonesia diklaim sebagai negara dengan tingkat toleransi yang tinggi, namun jika ditelisik lebih dalam ternyata persoalan yang dipuji tersebut masih menjadi pekerjaan rumah yang belum selesai. Sebagai negara yang majemuk, seharusnya Indonesia bisa lebih dewasa dalam menghadapi perbedaan ini. Seperti diketahui, radikalisme ditandai oleh perasaan yang menganggap ajarannya yang paling benar sendiri dan menganggap yang lain salah. Dalam titik ekstrim, radikalisme dapat mengarah pada tindakan kekerasan. Ini menjadi berbuntut panjang jika radikalisme didasarkan pada paham keagamaan yang jumlahnya majemuk. Terlebih, dalam era globalisasi yang memungkinkan batas negara menjadi kabur ini membuat komunikasi antar individu yang berbeda menjadi sangat mungkin terjadi. Kita tidak bisa membatasi diri hanya karena perbedaan,

8 karena itu akan menghambat kemajuan. Oleh karenanya penting untuk terus didengungkan pentingnya toleransi antar umat beragama. Seperti yang diungkapkan oleh Michael Walzer, Professor Ilmu Politik Institute for Advanced Study (IAS), bahwa toleransi membuat perbedaan menjadi mungkin dan perbedaan membuat toleransi menjadi penting. Masih banyaknya problem terkait radikalisme agama yang belum selesai dan ini menjadikan pekerjaan rumah di tahun selanjutnya. Untuk menyelesaikannya, kita tidak bisa hanya mengandalkan kerja pemerintah saja, tetapi juga harus ada sinergi antara pemerintah dengan masyarakat dan inisiatif dari masyarakat, khususnya mereka yang aktif dalam isu-isu terkait interfaith. 6. Debat Trans-Pacific Partnership Topik lain yang menarik terkait kebebasan adalah tentang perlu atau tidaknya Indonesia bergabung ke dalam Trans-Pacific Partnership (TPP). TPP adalah kemitraan Trans-Pasifik, sebuah blok perdagangan bebas yang baru diteken pada 5 Oktober 2015 lalu. Blok perdagangan ini beranggotakan 12 negara, yakni Amerika Serikat, Australia, Kanada, Jepang, Selandia Baru, Meksiko, Chile, Peru, Malaysia, Singapura, Brunei dan Vietnam. Indonesia hingga saat ini tidak termasuk dalam daftar negara yang ikut serta dalam kerjasama perdagangan ini. Namun, pada 26 Oktober 2015 perdebatan mengenai perlu atau tidaknya Indonesia bergabung cukup memiliki dentuman keras.

9 Sumber: Perdebatan tersebut terjadi karena diawali oleh pernyataan Presiden Jokowi ketika bertemu dengan Presiden Barack Obama pada bulan Oktober yang mengindikasikan bahwa Indonesia akan segera bergabung dalam blok perdagangan tersebut. Hal ini sontak mengagetkan kita semua, pasalnya selama pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono Indonesia kerap kali menjaga jarak dengan tawaran ini. Hal tersebut terjadi karena muncul stereotip bahwa TPP seolah-olah dibentuk oleh Amerika Serikat, sedangkan Indonesia secara politik ingin memelihara hubungan baik dengan China. Dugaan-dugaan itu akan selalu ada dalam kebijakan politik internasional dan sudah menjadi sesuatu yang wajar. Sebagai catatan, dalam TPP ini juga berlaku Investor-State Dispute Settlement (ISDS) yang memungkinkan investor dapat mengajukan tuntutan hukum terhadap pemerintah, jika kebijakan yang dihadirkan pemerintah menghambat investasi mereka. Ini bukan sesuatu yang buruk jika dipahami melalui logika pasar. Apalagi dalam kenyataannya hambatanhambatan investasi seringkali datang dari negara, sehingga dengan adanya aturan ini maka akan sangat mendukung kenyamanan investor dalam menanamkan modalnya. Bagaimanapun penulis tetap percaya bahwa kemajuan suatu negara banyak dibuktikan oleh seberapa besar intensitas perdagangan bebas yang diterapkan. Pasalnya sejarah sudah membuktikan bahwa, kebebasan membawa pertumbuhan menjadi lebih cepat.

10 7. Pelarangan Ojek Online Menjelang penutupan tahun 2015, Indonesia dikejutkan dengan surat edaran No. UM.3012/1/21/Phb/2015 yang ditandatangani oleh Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan tertanggal 9 November 2015 yang berisi pelarangan ojek berbasis online untuk beroperasi. Sesaat setelah beredarnya surat tersebut, banyak masyarakat yang melakukan reaksi penolakan melalui sosial media. Tak bisa dicegah, dalam beberapa menit banyak sekali meme dan sindiran yang dialamatkan kepada mantan Direktur Utama PT KAI tersebut. Bahkan tagar #SaveGojek dengan cepat menjadi trending topic di Twitter. Menurut yang tertera dalam surat tersebut, ojek online (diantaranya Go-Jek, Grab Bike, Blue-Jek, Lady-Jek, dll) dipandang telah melanggar UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan dianggap sebagai moda transportasi terlarang karena tidak ada izin dengan lembaga terkait. Publik marah dan larangan Jonan itu pun langsung ditanggapi oleh Presiden Joko Widodo dengan memanggilnya ke Istana dan meminta aturan tersebut dicabut. Fenomena ini membuktikan bahwa kebebasan sudah menjadi kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. Kita tahu bahwa ojek online lahir dari inovasi yang muncul berkat adanya kebebasan dalam berekonomi. Lebih jauh, melalui kebebasan berpendapat pulalah ojek online dapat diselamatkan dari regulasi yang merumitkan orang untuk bertindak bebas.

11 Sumber: viva news Sepintas jika kita merujuk pada UU No. 22 tahun 2009, maka kita akan menemukan beberapa aturan yang merumitkan individu untuk berinovasi, seperti aturan mengenai kewajiban menggunakan plat berwarna kuning, mendapatkan izin penyelenggaraan angkutan umum, izin trayek dan lainlain, yang untuk mendapatkannya dibutuhkan waktu yang cukup lama dan biaya yang tidak sedikit. Dengan demikian, penting untuk mendorong agar UU tersebut direvisi sesuai kebutuhan saat ini. Seperti yang tertuang dalam kicauan Presiden Jokowi yang berbunyi Saya segera panggil Menhub. Ojek dibutuhkan rakyat. Jangan karena aturan rakyat jadi susah. Harus ditata. Jkw pada 18 Desember 2015 melalui akun Di luar aspek regulasi, di tahun 2015 kita juga menyaksikan sikap ketidakdewasaan dari para ojek konvensional dalam menyikapi munculnya ojek online. Di beberapa tempat di Jakarta, terjadi intimidasi, ancaman, dan penganiayaan terhadap supir ojek online, karena keberadaannya telah mengurangi pendapatan mereka. Dalam logika kompetisi hal ini adalah konyol dan memalukan! Sayangnya, mereka yang jelas-jelas melanggar HAM ini tidak diusut secara tuntas secara hukum. Kita berharap kasus ini tidak terjadi lagi dan aparat hukum dapat bertindak lebih tegas.

12 8. Pilkada Serentak Pada 9 Desember 2015, untuk pertama kalinya Indonesia menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di 265 daerah. Ini merupakan capaian yang perlu diapresiasi, mengingat dalam pelaksanaannya tidak ditemukan kerusuhan-kerusuhan yang terjadi layaknya perang Sunni-Syiah di Timur Tengah, ataupun konflik antara Ahmadiyah dan non-ahmadiyah seperti di Cikeusik yang banyak menimbulkan korban jiwa. Jika dilihat dari segi keamanan, Pilkada serentak 2015 berjalan dengan normal dan terkoordinasi. Selain itu, beberapa isu yang paling mencuat terkait pelaksanaan Pilkada adalah adanya calon tunggal di empat daerah, yakni Kabupaten Tasikmalaya, Kota Mataram, Kabupaten Timor Tengah Utara, dan Kabupaten Blitar. Tak ayal, hal ini menuai protes dari beberapa pihak yang berujung pada ditundanya pelaksanaan Pilkada di daerah tersebut hingga tahun Sumber: Bawaslu Hal ini patut disayangkan karena berdampak pada kehilangan hak politik masyarakat untuk memilih pemimpinnya setiap 5 tahun sekali. Munculnya fenomena calon tunggal ini juga perlu dijadikan evaluasi mengapa hal tersebut bisa terjadi. Apakah ini tanda bahwa masyarakat semakin skeptis dengan pemilu atau ini merupakan bentuk kegagalan partai politik dalam upaya memproduksi calon pejabat publik?

13 Meskipun dari segi keamanan Pilkada berjalan lancar, namun bukan berarti dari segi lainnya tanpa persoalan. Hal-hal krusial seperti kapabilitas calon kepala daerah juga kerap menjadi perdebatan, tak hanya itu keberadaan calon yang tengah menjabat dalam Pilkada serentak juga sebagian besar berhasil memenangkan pemilihan menjadi perbincangan yang hangat dalam diskusi-diskusi di media sosial. 9. Ujaran Kebencian Menjelang tahun baru, yakni 17 Desember 2015, publik juga dihebohkan dengan penangkapan Yulianus Paonganan karena dianggap melakukan dugaan ujaran kebencian terhadap Presiden Jokowi di Twitter dengan memposting foto Presiden Jokowi bersama Nikita Mirzani dibarengi dengan tagar #PapaDoyanLonte. Sumber: Ditangkapnya seseorang yang biasa disapa Ongen tersebut oleh Badan Reserse Kriminal Polri tersebut tidak saja menggemparkan netizen, tetapi juga mengingatkan kita agar lebih bersikap hati-hati dalam melakukan kebebasan berekspresi, karena terdapat UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik (ITE) yang bisa menjerat siapapun yang dianggap menyinggung pihak manapun.

14 Namun, apakah penangkapan itu dirasa tepat? Apakah yang membedakan antara kritik dengan ujaran kebencian ataupun ungkapan satir? Jangan sampai aturan membuat bingung para pembacanya karena tidak ada definisi yang jelas mengenai perbedaan antara kritik dengan ujaran kebencian. Alhasil, hanya muncul ambiguitas sehingga penangkapan Ongen pun menimbulkan pro dan kontra. Tetapi mari kita sedikit membahas, menurut aktivis Safanet Damar Juniarto, Pasal 28 ayat 2 yang disangkakan kepada Ongen adalah delik aduan yang seharusnya mengacu pada Pasal 156 KUHP. Untuk itu, harus ada aduan agar tidak berdiri sendiri dan harus jelas penyebaran kebencian jenis apa yang dijadikan alasan. Lalu jika merujuk pada tagar #PapaDoyanLonte, kebencian jenis apa yang dijadikan persoalan? Dalam tweet tersebut juga tidak ditemukan provokasi atau ajakan untuk memulai tindak kekerasan atau kejahatan seperti yang dilakukan sebagian umat Islam terhadap Syiah dan Ahmadiyah. Anda pasti tahu, di era media sosial seperti sekarang maka kita akan mudah menemukan ejekan dan makian yang dilakukan oleh satu pihak terhadap pihak lain, dan itu pun sudah dianggap biasa dan bukan dianggap sebagai ujaran kebencian. Ke depan, harus ada aturan dan definisi yang jelas mengenai perbedaan antara kritik dan ujaran kebencian agar tidak terjadi kesimpangsiuran hukum. Jika hal itu menyangkut ujaran kebencian yang didalamnya terbukti terdapat ajakan untuk melakukan kekerasan, kejahatan dan tindak kriminal, maka sebagai upaya preventif seharusnya aksi ini ditindak lewat jalur hukum. Namun, jika hanya berbentuk kritik maka itu adalah kebebasan yang harus dijaga dan tak sepatutnya masuk ranah hukum, kecuali jika negara ini otoriter. 10. Pelarangan Metro Mini

15 Memasuki 21 Desember 2015, warga DKI Jakarta juga dikejutkan dengan kebijakan Ahok yang melarang dan menyita sebagian besar Metro Mini di Jakarta karena dianggap sudah tidak layak sebagai transportasi publik. Meskipun sudah lama diperingatkan oleh pemerintah untuk berbenah diri, namun hal itu tidak dilakukan dengan maksimal. Sebagaimana diketahui, bila merujuk pada Peraturan Daerah DKI No. 5 Tahun 2014 tentang Transportasi, seluruh moda transportasi angkutan umum di Jakarta tidak diperkenankan memiliki usia lebih dari 10 tahun. Namun, aturan itu juga mensyaratkan kewajiban setiap angkutan umum untuk melakukan uji kelayakan secara berkala. Pelarangan ini seperti layaknya pisau bermata dua. Di satu sisi, hal ini mencederai kebebasan setiap orang untuk berusaha, namun juga terkait dengan keselamatan penumpang, mengingat berkali-kali terjadi kecelakaan yang melibatkan Metro Mini. Selain itu, tak jarang ditemukan supir yang ugal-ugalan. Ke depan, sudah seharusnya manajemen Metro Mini melakukan pembenahan diri, baik dari segi kendaraan yang digunakan maupun supir yang beroperasi, sehingga pemerintah tidak akan melakukan pelarangan lagi. Ya, setiap orang memiliki kebebasan dalam berekonomi, namun juga harus dibarengi dengan kualitas yang baik. Pemerintah juga seharusnya untuk tidak gegabah untuk memberikan pelarangan, sebaiknya juga dibarengi dengan edukasi, pengawasan dan penegakan hukum, serta pengarahan dan ikut membina agar Metro Mini bisa memperbaiki pelayanannya, ketimbang langsung melarang pihak yang bersangkutan untuk beroperasi yang justru telah menghambat orang untuk berusaha.

16 Sumber: Tempo Selain itu, catatan juga perlu disematkan kepada Organisasi Angkatan Darat (Organda) yang merupakan penggabungan organisasi-organisasi pengusaha angkutan umum. Organisasi yang dibentuk pada tahun 1962 ini awalnya dibangun untuk membina dan mengembangkan kemampuan profesionalisme para anggotanya, namun hasilnya hanya memunculkan kartel-kartel yang tersusun secara formal dalam usaha angkutan umum. Kartel dapat dimaksud terwujud dalam upaya persetujuan sekelompok perusahaan untuk mengendalikan harga. Misalnya, berkali-kali Organda melakukan upaya untuk menaikkan tarif angkutan umum secara keseluruhan sesuai keinginan. Hal itu pulalah yang dahulu sempat dipersoalkan oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPS). Dalam perspektif kebebasan, seharusnya setiap pengusaha diberikan kewenangannya secara mandiri untuk menentukan tarifnya agar konsumen dengan sendirinya difasilitasi dengan banyaknya pilihan untuk menentukan barang dan jasanya dengan kualitas bagus dan harga yang terjangkau. Apa yang ditunjukan Organda jelas merupakan pelanggaran atas dunia usaha dan harus segera ditindaklanjuti keberadaannya secara lebih tegas, karena tidak membawa manfaat dalam persaingan usaha. Toh, Organda juga tidak mampu untuk membantu perbaikan kualitas kendaraan transportasi umum, tetapi pada saat ada keinginan untuk menaikkan tarif angkutan, organisasi ini terlihat paling lantang. Ironi!

17 Harapan ke depan, pemerintah bisa lebih tegas dan berani dalam upaya perubahan total dari moda transportasi di Jakarta ini, baik dari kualitas kendaraan hingga etika dari supir yang berkendara. Ketimbang memihak pada Organda, moda transportasi seperti Go-Jek, Grab Bike, Taxi Grab, Uber dan sejenis merupakan salah satu terobosan dari inovasi masyarakat yang perlu didukung pemerintah. Dengan demikian, masyarakat menjadi diuntungkan dengan banyaknya pilihan transporasi yang tersedia. Catatan Untuk 2016: Tantangan dan Peluang Seperti yang dapat dilihat dari catatan di atas, kebebasan masih menjadi problem yang belum selesai di tahun Bahkan 2015 telah memberikan pekerjaan rumah bagi kita untuk diselesaikan di tahun selanjutnya. Oleh karenanya, penting bagi kita untuk terus berkaca demi memperbaiki hal-hal yang belum diselesaikan guna menyongsong 2016 yang lebih baik. Pada tahun 2015, terdapat beberapa isu tak produktif dan berujung pada tingginya protes dari masyarakat, seperti pelarangan ojek online, pelarangan peredaran minuman beralkohol di Minimarket, serta pelarangan situs-situs. Tak jarang hal ini juga memicu trending topic di media sosial sebagai reaksi masyarakat yang juga dihasilkan berkat adanya kebebasan berpendapat. Tak hanya itu, di pertengahan 2015 Indonesia juga disuguhkan oleh perilaku tidak bertanggung jawab dan melanggar HAM oleh beberapa pengemudi ojek konvensional terhadap pengemudi ojek online. Isu lain yang tidak produktif yakni radikalisme agama yang masih menjadi persoalan yang belum usai, seperti isu tentang Tolikara, Aceh Singkil, Syiah, dan lainlain. Hal ini membuat wacana keagamaan menjadi hal yang terus diperbincangkan, meskipun topik dan argumennya selalu berulang dari tahun ke tahun. Selain itu, jika kita lihat seksama perdebatan melalui Twitter, maka kita masih disungguhkan perdebatan antara pro dan kontra

18 JIL, yang sebetulnya sudah sangat usang. Ya, itulah isu tak produktif yang menghiasi sepanjang 2015! Di sisi lain, kita harus akui, selama tahun 2015 pun juga terdapat beberapa isu yang layak diapresiasi seperti pencabutan subsidi BBM, lalu diluncurkannya paket deregulasi oleh pemerintah Jokowi dan pelaksanaan Pilkada serentak yang berlangsung damai dan tanpa kekererasan. Ada isu yang layak diapresiasi, namun ada juga isu tak produktif yang masih harus dikritisi dan diperbaiki untuk tahun selanjutnya. Butuh sinergiti dari banyak pihak untuk menyelesaikannya. Kita pun berharap ke depan, ide-ide kebebasan akan terus mencapai kepercayaan dan realisasinya di masyarakat dan pemerintah. Kebebasan sudah menjadi kebutuhan dasar manusia guna melangsungkan hidupnya. Kebebasan adalah hak dasar yang lahir bersamaan sejak diri kita hadir di Bumi. Ia tidak diperanakkan oleh siapapun dan juga sebagai unsur yang tidak dapat dilihat, tetapi memiliki manfaat yang luar biasa bagi perjalanan hidup manusia. Tanpa adanya kebebasan, kita tak mungkin berinovasi dan tumbuh lebih cepat. Gadget yang sedang Anda pegang sekarang adalah hasil dari kebebasan yang dahulu diperjuangkan oleh Adam Smith yang kemudian diteruskan oleh Friedrich A. Hayek dan rekan-rekannya yang tergabung dalam The Moon Pelerin Society. Kebebasan telah memicu individu untuk berinovasi dan melahirkan gadget. Dengan gadget yang hanya berukuran sekapal tangan, Anda sudah bisa menjelajah dan berinteraksi tanpa batas dengan dunia luar, Anda bisa melakukan apa saja dengan mudah, baik itu menyuarakan pendapat lewat media sosial hingga memesan ojek online untuk berpergian. Anda pun juga sudah bisa memesan makanan hanya melalui gadget. Itulah buah kebebasan! Ya, Anda sendiri menikmatinya, bukan? Maka, sudah sewajarnya jika saat ini kita terus memperjuangkan agar kebebasan menjadi arus utama dalam orientasi kehidupan manusia dan

19 orientasi dalam pengambilan kebijakan, karena kita sudah mendapatkan manfaat yang besar dari kebebasan ini. Sudah sepatutnya kita bersamasama berjuang dan menjaga agar kebebasan tetap hidup guna menyongsong generasi selanjutnya. Salam Kebebasan! Hendra Sunandar adalah lulusan Program Studi Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Menyelesaikan studinya pada bulan Agustus 2015 dan kini aktif sebagai Jurnalis Feature di SuaraKebebasan.org

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya yakni GOJEK. Perusahaan seperti GOJEK menyatakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya yakni GOJEK. Perusahaan seperti GOJEK menyatakan dalam BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada bisnis jasa transportasi darat khususnya ojek di Indonesia baru pertama kali perusahaan menggunakan layanan berbasis online dalam operasionalnya yakni GOJEK. Perusahaan

Lebih terperinci

Sikap Media Terhadap Isu Kenaikan Harga BBM Bersubsidi. (Analisis Framing Pemberitaan Koran Tempo dan Harian Sindo) ABSTRAK

Sikap Media Terhadap Isu Kenaikan Harga BBM Bersubsidi. (Analisis Framing Pemberitaan Koran Tempo dan Harian Sindo) ABSTRAK Sikap Media Terhadap Isu Kenaikan Harga BBM Bersubsidi (Analisis Framing Pemberitaan Koran Tempo dan Harian Sindo) Arlinda Nurul Nugraharini (D2C009105) Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan

Lebih terperinci

LIKA-LIKU PERUBAHAN REGULASI TRANSPORTASI ONLINE DI INDONESIA Oleh: Deasy Kamila, S.H. Diterima : 16 April 2018; disetujui 23 April 2018

LIKA-LIKU PERUBAHAN REGULASI TRANSPORTASI ONLINE DI INDONESIA Oleh: Deasy Kamila, S.H. Diterima : 16 April 2018; disetujui 23 April 2018 LIKA-LIKU PERUBAHAN REGULASI TRANSPORTASI ONLINE DI INDONESIA Oleh: Deasy Kamila, S.H. Diterima : 16 April 2018; disetujui 23 April 2018 Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, lalu lintas perdagangan di

Lebih terperinci

STRATEGI NASIONAL PERLINDUGAN KONSUMEN

STRATEGI NASIONAL PERLINDUGAN KONSUMEN SNI STRATEGI NASIONAL PERLINDUGAN KONSUMEN Direktur Perdagangan, Investasi, dan Kerjasama Ekonomi Internasional Disampaikan dalam Forum Sinkronisasi Kebijakan Bidang PKTN Jakarta, 18 September 2017 OUTLINE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media massa dan media komunikasi yang memegang basic value; yaitu

BAB I PENDAHULUAN. media massa dan media komunikasi yang memegang basic value; yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia informasi digital abad ini memperlihatkan lompatan yang dramatis. Meski banyak muncul tanggapan optimistis mengenai fenomena tersebut, tidak sedikit

Lebih terperinci

POLICY BRIEF ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK

POLICY BRIEF ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK POLICY BRIEF ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK A. PENDAHULUAN Salah satu agenda pembangunan nasional yang tertuang dalam Rencana Pembangunan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. A. Perlindungan Hukum Terhadap Penumpang Ojek Online (GO-JEK)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. A. Perlindungan Hukum Terhadap Penumpang Ojek Online (GO-JEK) 55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Perlindungan Hukum Terhadap Penumpang Ojek Online (GO-JEK) Pada perkembangannya GOJEK telah resmi beroperasi di 10 kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta,

Lebih terperinci

Uber Ternyata Lebih Murah dan Menguntungkan Oleh hendra Sunandar

Uber Ternyata Lebih Murah dan Menguntungkan Oleh hendra Sunandar Uber Ternyata Lebih Murah dan Menguntungkan Oleh hendra Sunandar Sejak kemunculannya di tahun 2009, Uber banyak mendapatkan sorotan negatif, tak hanya di Indonesia, beberapa negara di Eropa juga menunjukkan

Lebih terperinci

Bagaimana Negara Menghambat Kesejahteraan

Bagaimana Negara Menghambat Kesejahteraan Bagaimana Negara Menghambat Kesejahteraan Oleh: Hendra Sunandar Bagi yang menggeluti studi ekonomi politik, tentunya tidak asing dengan sosok Jeffrey Sach dan Andrew Warner melalui tulisannya yang berjudul

Lebih terperinci

PASAL-PASAL BERMASALAH PADA NASKAH RUU PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA TERORISME NO. 15/2003

PASAL-PASAL BERMASALAH PADA NASKAH RUU PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA TERORISME NO. 15/2003 PASAL-PASAL BERMASALAH PADA NASKAH RUU PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA TERORISME NO. 15/2003 Pasal 1 (8) Pasal Potensi Pelanggaran HAM Kerangka hukum yang bertabrakan Tidak ada Indikator jelas mengenai keras

Lebih terperinci

UU NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

UU NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: UU NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Lalu lintas adalah gerak kendaraan, orang, dan hewan di jalan;

Lebih terperinci

Lagi, Pemberhentian (Sementara) Ahok

Lagi, Pemberhentian (Sementara) Ahok Refly Harun Senin, 13 Februari 2017-11:12 https://kumparan.com/refly-harun/lagi-pemberhentian-sementara-ahok Lagi, Pemberhentian (Sementara) Ahok Ahok (Foto: Istimewa) Dari Osaka, Jepang, saya mengikuti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (ojek), kini telah hadir ojek online (GO-JEK), GO-JEK adalah perusahaan berjiwa

BAB 1 PENDAHULUAN. (ojek), kini telah hadir ojek online (GO-JEK), GO-JEK adalah perusahaan berjiwa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi lalu lintas yang padat dan kesibukan masyarakat di Surabaya tidak memungkiri mereka untuk menggunakan jasa transportasi. Untuk menghindari kemacetan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akibat dipicu perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat, variasi penggunaan bahasa di ruang publik pun mengalami perkembangan pula. Salah satu diantaranya

Lebih terperinci

2017, No pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme sehingga perlu diganti; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaim

2017, No pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme sehingga perlu diganti; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaim No.1872, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PPATK. Penyedia Jasa Keuangan. Penghentian Sementara dan Penundaan Transaksi. Pencabutan. PERATURAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN NOMOR

Lebih terperinci

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME A. KONDISI UMUM Keterlibatan dalam pergaulan internasional dan pengaruh dari arus globalisasi dunia, menjadikan Indonesia secara langsung maupun tidak langsung

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa terorisme merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG

Lebih terperinci

RechtsVinding Online

RechtsVinding Online POLEMIK PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TERKAIT TRANSPORTASI BERBASIS APLIKASI Oleh: Muhammad Faiz Aziz * Naskah diterima: 02 Mei 2016; disetujui: 10 Mei 2016 Diam-diam dan secara mengejutkan Kementerian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan pengirim mengikatkan diri untuk membayar uang angkutan. 1

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan pengirim mengikatkan diri untuk membayar uang angkutan. 1 iii BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pengangkutan merupakan bidang kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Pengangkutan adalah perjanjian timbal balik antara pengangkut dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan transaksi. Pasar modal (capital market) merupakan sarana pendanaan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan transaksi. Pasar modal (capital market) merupakan sarana pendanaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal mempunyai peran yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara sebagai sarana bagi perusahaan dan para investor melakukan kegiatan transaksi. Pasar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP SURAT EDARAN KAPOLRI NOMOR:SE/06/X/2015 TENTANG PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN (HATE SPEECH) DI MEDIA SOSIAL

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP SURAT EDARAN KAPOLRI NOMOR:SE/06/X/2015 TENTANG PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN (HATE SPEECH) DI MEDIA SOSIAL BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP SURAT EDARAN KAPOLRI NOMOR:SE/06/X/2015 TENTANG PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN (HATE SPEECH) DI MEDIA SOSIAL A. Analisis Surat Edaran Kapolri Nomor: SE/06/X/2015

Lebih terperinci

CEGAH PERKEMBANGAN RADIKALISME DENGAN DERADIKALISASI

CEGAH PERKEMBANGAN RADIKALISME DENGAN DERADIKALISASI CEGAH PERKEMBANGAN RADIKALISME DENGAN DERADIKALISASI O L E H : PROF. DR. IRFAN IDRIS, MA DIREKTUR DERADIKALISASI BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME (BNPT) RI JOGJAKARTA, 11 JUNI 2014 1 Kerangka Konsepsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN DAN PENGATURAN KEBIJAKAN PERSAINGAN USAHA DI ASEAN Sejarah Masyarakat Ekonomi ASEAN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN DAN PENGATURAN KEBIJAKAN PERSAINGAN USAHA DI ASEAN Sejarah Masyarakat Ekonomi ASEAN 22 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN DAN PENGATURAN KEBIJAKAN PERSAINGAN USAHA DI ASEAN 2.1. Masyarakat Ekonomi ASEAN 2.1.1. Sejarah Masyarakat Ekonomi ASEAN Masyarakat Ekonomi ASEAN

Lebih terperinci

Infrastruktur dan Kemudahan Berusaha Kunci Menangkan Persaingan Senin, 22 Pebruari 2016

Infrastruktur dan Kemudahan Berusaha Kunci Menangkan Persaingan Senin, 22 Pebruari 2016 Infrastruktur dan Kemudahan Berusaha Kunci Menangkan Persaingan Senin, 22 Pebruari 2016 Era kompetisi saat ini, menyebabkan persaingan tidak hanya datang dari bidang perdagangan, tapi juga persaingan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi pribadi bagi kehidupan sehari-hari mereka. Transportasi

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi pribadi bagi kehidupan sehari-hari mereka. Transportasi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transportasi merupakan salah satu faktor umum dalam keberlangsungan pembangunan masyarakat Indonesia. Masyarakat era modern saat ini menggunakan moda transportasi umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduk Muslim dunia (Top ten largest with muslim population, 2012). Muslim

BAB I PENDAHULUAN. penduduk Muslim dunia (Top ten largest with muslim population, 2012). Muslim BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk Muslim terbanyak di dunia. Penduduk muslimnya berjumlah 209.120.000 orang atau 13% dari jumlah penduduk Muslim

Lebih terperinci

Wacana Pasal Penghinaan Presiden atau Wakil Presiden Dalam RUU KUHP Oleh: Zaqiu Rahman * Naskah diterima: 28 Agustus 2015; disetujui: 31 Agustus 2015

Wacana Pasal Penghinaan Presiden atau Wakil Presiden Dalam RUU KUHP Oleh: Zaqiu Rahman * Naskah diterima: 28 Agustus 2015; disetujui: 31 Agustus 2015 Wacana Pasal Penghinaan Presiden atau Wakil Presiden Dalam RUU KUHP Oleh: Zaqiu Rahman * Naskah diterima: 28 Agustus 2015; disetujui: 31 Agustus 2015 Pasal Penghinaan Presiden atau Wakil Presiden Dalam

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita sekalian

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita sekalian KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA AMANAT PADA APEL GELAR PASUKAN DALAM RANGKA OPERASI LILIN 2014 TANGGAL 23 DESEMBER 2014 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita sekalian Yang Saya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jepang, Singapura, dan Malaysia (bisnis.news.viva.co.id). Perkembangan pasar

BAB I PENDAHULUAN. Jepang, Singapura, dan Malaysia (bisnis.news.viva.co.id). Perkembangan pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cepat dibandingkan dengan pertumbuhan pasar modal di negara-negara kawasan Asia lainnya, seperti Jepang, Singapura,

Lebih terperinci

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME A. KONDISI UMUM Keterlibatan dalam pergaulan internasional dan pengaruh dari arus globalisasi dunia, menjadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2009, peristiwa pemilu mempengaruhi harga saham (Suwaryo, 2008). Setiap investor sangat

BAB I PENDAHULUAN. 2009, peristiwa pemilu mempengaruhi harga saham (Suwaryo, 2008). Setiap investor sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peristiwa politik bisa mempengaruhi harga saham. Pada pemilu sebelumnya di tahun 2009, peristiwa pemilu mempengaruhi harga saham (Suwaryo, 2008). Setiap investor sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang kerap digunakan dalam konteks politik di Indonesia. Aksi saling serang antar

BAB I PENDAHULUAN. yang kerap digunakan dalam konteks politik di Indonesia. Aksi saling serang antar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan) merupakan isu publik yang kerap digunakan dalam konteks politik di Indonesia. Aksi saling serang antar politisi

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan roda empat berpelat hitam dengan harga yang terjangkau. Salah

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan roda empat berpelat hitam dengan harga yang terjangkau. Salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun belakangan ini, Indonesia menjadi pasar yang menarik bagi para penyedia layanan transportasi berbasis aplikasi. Transportasi berbasis aplikasi ini merupakan

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN. TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN. TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR.... TAHUN. TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional

Lebih terperinci

Media Islam dan Produk Jurnalistik. Oleh Usman Yatim

Media Islam dan Produk Jurnalistik. Oleh Usman Yatim Media Islam dan Produk Jurnalistik Oleh Usman Yatim Media Islam, ada apa? Posisi? Sangat lemah (kepemilikan, permodalan/bisnis, kualitas/statusmainstream/medsos Citra? Buruk (Radikal, Teror, Hoax (fitnah,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, T

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, T No. 339, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Pencucian Uang. Asal Narkotika. Prekursor Narkotika. Penyelidikan. Penyidikan. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PENYELIDIKAN

Lebih terperinci

informasi dunia sehingga mengharuskan dibentuknya pengaturan mengenai pengelolaan Informasi dan Transaksi Elektronik di tingkat nasional

informasi dunia sehingga mengharuskan dibentuknya pengaturan mengenai pengelolaan Informasi dan Transaksi Elektronik di tingkat nasional Kuliah Keamanan Komputer Disusun oleh : M. Didik R. Wahyudi, MT& Melwin Syafrizal, S.Kom., M.Eng. 1. Pembangunan nasional adalah suatu proses yang berkelanjutan yang harus senantiasa tanggap terhadap berbagai

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG

Lebih terperinci

Mam MAKALAH ISLAM. Gerakan ISIS, Ancaman Ideologi dan Keamanan NKRI

Mam MAKALAH ISLAM. Gerakan ISIS, Ancaman Ideologi dan Keamanan NKRI Mam MAKALAH ISLAM Gerakan ISIS, Ancaman Ideologi dan Keamanan NKRI 5 Agustus 2014 Makalah Islam Gerakan ISIS, Ancaman Ideologi dan Keamanan NKRI Fuad Nasar (Pemerhati Masalah Sosial Keagamaan) Islamic

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat :

Lebih terperinci

BPK DAN KPPU MENYEPAKATI KERJASAMA DALAM PENANGANAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

BPK DAN KPPU MENYEPAKATI KERJASAMA DALAM PENANGANAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT BPK DAN KPPU MENYEPAKATI KERJASAMA DALAM PENANGANAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT http://ekbis.sindonews.com/ Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Harry Azhar Azis menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dan akan terus berkembang mengikuti dinamika masyarakat itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dan akan terus berkembang mengikuti dinamika masyarakat itu sendiri. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan sosial di tengah-tengah masyarakat selalu mengalami perubahan dan akan terus berkembang mengikuti dinamika masyarakat itu sendiri. Tidak terkecuali

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 31 BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tentang kecenderungan ketidakberpihakan (impartiality) media dalam pemberitaan konflik KPK dan POLRI dalam kasus pengadaan simulator

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk dalam kompensasi tidak langsung adalah berbagai macam bentuk tunjangan

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk dalam kompensasi tidak langsung adalah berbagai macam bentuk tunjangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Bernardin dan Russel (1993) upah merupakan salah satu bentuk kompensasi langsung, disamping sistem gaji dan pembayaran berdasarkan kinerja. Termasuk dalam kompensasi

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.5952 KOMUNIKASI. INFORMASI. Transaksi. Elektronik. Perubahan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 251) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan pulang-pergi dengan menggunakan sepeda motor setiap harinya.

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan pulang-pergi dengan menggunakan sepeda motor setiap harinya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepeda motor adalah salah satu alat transportasi yang sedang banyak digemari oleh masyarakat di indonesia. Dari tahun ke tahun jumlah pengendara sepeda motor mengalami

Lebih terperinci

Pidato Presiden RI mengenai Dinamika Hubungan Indonesia - Malaysia, 1 September 2010 Rabu, 01 September 2010

Pidato Presiden RI mengenai Dinamika Hubungan Indonesia - Malaysia, 1 September 2010 Rabu, 01 September 2010 Pidato Presiden RI mengenai Dinamika Hubungan Indonesia - Malaysia, 1 September 2010 Rabu, 01 September 2010 PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MENGENAI DINAMIKA HUBUNGAN indonesia - MALAYSIA DI MABES

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.789, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPT. Kerjasama. Penegak Hukum. Penanganan Tindak Pidana. Terorisme PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/K.BNPT/11/2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Opini adalah pendapat, ide, atau pikiran untuk menjelaskan kecenderungan tertentu terhadap perspektif dan ideologi yang bersifat kontroversial. Publik adalah

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG ADMINISTRASI PENYIDIKAN DAN PENINDAKAN TINDAK PIDANA DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

1 of 6 3/17/2011 3:59 PM

1 of 6 3/17/2011 3:59 PM UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2009 TENTANG POS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menjamin hak setiap warga negara untuk berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Transportasi merupakan komponen utama dalam sistem kehidupan, sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. Transportasi merupakan komponen utama dalam sistem kehidupan, sistem BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan komponen utama dalam sistem kehidupan, sistem pemerintahan, dan sistem kemasyarakatan. Transportasi juga sebagai dasar untuk pembangunan ekonomi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI 113 BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 SIMPULAN Berdasarkan hasil temuan di lapangan, diperkuat dengan teori serta wawancara mengenai penggunaan akun anonim dan identitas samaran pada jejaring sosial Twitter

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara REKONSTRUKSI DATA B.1. Analisa

Universitas Sumatera Utara REKONSTRUKSI DATA B.1. Analisa REKONSTRUKSI DATA B. NO Analisa Analisa dan koding tematik Perceive threat Adanya ketidakadilan terhadap pelebelan terorisme yang dirasakan umat Islam FGD.B..8 FGD.B..04 FGD.B.. FGD.B..79 FGD.B..989 Umat

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1 KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1 Oleh Herry Darwanto 2 I. PERMASALAHAN Sebagai negara yang masyarakatnya heterogen, potensi konflik di Indonesia cenderung akan tetap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan/atau barang yang peruntukannya untuk umum atau pribadi. Kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. dan/atau barang yang peruntukannya untuk umum atau pribadi. Kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tranportasi merupakan sarana yang dibutuhkan banyak orang sejak dahulu hingga sekarang, dalam melaksanakan kegiatannya yang diwujudkan dalam bentuk angkutan. Pengangkutan

Lebih terperinci

BAB II LATAR BELAKANG KEBIJAKAN KENAIKAN HARGA BBM PADA PEMERINTAHAN SBY-JK PERIODE

BAB II LATAR BELAKANG KEBIJAKAN KENAIKAN HARGA BBM PADA PEMERINTAHAN SBY-JK PERIODE BAB II LATAR BELAKANG KEBIJAKAN KENAIKAN HARGA BBM PADA PEMERINTAHAN SBY-JK PERIODE 2004-2009 Pemilihan legislatif dan eksekutif tahun 2004 yang lalu menjadi pemilihan yang bersejarah bagi negeri ini dimana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menerapkan konsep, strategi dan teknik-teknik public relations salah satunya

BAB 1 PENDAHULUAN. menerapkan konsep, strategi dan teknik-teknik public relations salah satunya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bagi masyarakat di Indonesia maupun di seluruh dunia, politik merupakan permasalahan yang selalu menjadi perbincangan hangat. Hal ini tentu saja membuat para pelaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dudih Sutrisman, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dudih Sutrisman, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai sebuah negara berdaulat telah melalui perjalanan sejarah panjang dalam kepemimpinan nasional sejak kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17

Lebih terperinci

PPN/Bappenas: KNKS Untuk Percepatan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia Kamis, 27 Juli 2017

PPN/Bappenas: KNKS Untuk Percepatan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia Kamis, 27 Juli 2017 PPN/Bappenas: KNKS Untuk Percepatan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia Kamis, 27 Juli 2017 Pada 2016, penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 258,7 juta jiwa dan sekitar 85 persen

Lebih terperinci

KEBIJAKAN EKONOMI PADA MASA PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO (SBY) DAN JUSUF KALLA TAHUN

KEBIJAKAN EKONOMI PADA MASA PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO (SBY) DAN JUSUF KALLA TAHUN KEBIJAKAN EKONOMI PADA MASA PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO (SBY) DAN JUSUF KALLA TAHUN 2004-2009 Agenda utama dalam bidang ekonomi yang telah ditetapkan oleh Pemerintahan SBY - Kalla bertujuan untuk

Lebih terperinci

2016, No Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menjadi Undang- Undang; b. bahwa Pasal 22B huruf a dan huruf b Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tent

2016, No Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menjadi Undang- Undang; b. bahwa Pasal 22B huruf a dan huruf b Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tent No.1711,2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU.Pemilihan.Gubernur.Bupati.Walikota.Pelanggaran Administrasi. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan pemerintah siap menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan pemerintah siap menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan pemerintah siap menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada April 2012, hal ini dipastikan akan menuai pro-kontra di masyarakat. Pasalnya, kenaikan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI TRANSAKSI ELEKTRONIK DENGAN

MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI TRANSAKSI ELEKTRONIK DENGAN MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DENGAN TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG- UNDANG TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 10 TAHUN

Lebih terperinci

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Jakarta, Tgl. 5 Sept 2014 Jumat, 05 September 2014

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Jakarta, Tgl. 5 Sept 2014 Jumat, 05 September 2014 Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Jakarta, Tgl. 5 Sept 2014 Jumat, 05 September 2014 PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG KABINET PARIPURNA DI KANTOR PRESIDEN TANGGAL

Lebih terperinci

Presiden Jokowi: 2016 sebagai Tahun Percepatan Pembangunan Nasional Selasa, 16 Agustus 2016

Presiden Jokowi: 2016 sebagai Tahun Percepatan Pembangunan Nasional Selasa, 16 Agustus 2016 Presiden Jokowi: 2016 sebagai Tahun Percepatan Pembangunan Nasional Selasa, 16 Agustus 2016 Pemerintah akan terus berjuang untuk mengatasi tiga permasalahan utama yang dihadapi bangsa Indonesia Memasuki

Lebih terperinci

HASIL WAWANCARA. ATD.M.SI dan Bapak Tri Bowo ATD.M.SI, perwakilan dari dinas perhubungan,

HASIL WAWANCARA. ATD.M.SI dan Bapak Tri Bowo ATD.M.SI, perwakilan dari dinas perhubungan, HASIL WAWANCARA Berikut ini merupakan hasil wawancara yang dilakukan dengan Bapak Tusiman ATD.M.SI dan Bapak Tri Bowo ATD.M.SI, perwakilan dari dinas perhubungan, Ibu Rina Astuti selaku perwakilan dari

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 SALINAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya, dan sekarang sering kita lihat di media mengenai

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya, dan sekarang sering kita lihat di media mengenai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ojek telah ada di masyarakat Indonesia sejak lama dan pada hakekatnya merupakan sebuah usaha perorangan dari tukang ojek untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dan sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang kecelakaan lalu lintas, bahkan pemberitaan tentang kecelakaan lalu lintas

BAB I PENDAHULUAN. tentang kecelakaan lalu lintas, bahkan pemberitaan tentang kecelakaan lalu lintas BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Hampir setiap hari surat kabar maupun media lainnya memberitakan tentang kecelakaan lalu lintas, bahkan pemberitaan tentang kecelakaan lalu lintas selalu menjadi bahan

Lebih terperinci

BUTIR-BUTIR SAMBUTAN MENTERI PERHUBUNGAN PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS BIDANG PERHUBUNGAN DARAT TAHUN 2014 YOGYAKARTA, 14 OKTOBER 2014

BUTIR-BUTIR SAMBUTAN MENTERI PERHUBUNGAN PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS BIDANG PERHUBUNGAN DARAT TAHUN 2014 YOGYAKARTA, 14 OKTOBER 2014 BUTIR-BUTIR SAMBUTAN MENTERI PERHUBUNGAN PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS BIDANG PERHUBUNGAN DARAT TAHUN 2014 YOGYAKARTA, 14 OKTOBER 2014 Yth. Gubernur DI Yogyakarta, atau yang Mewakili, Yth.

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meringankan beban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHALUAN. kemajuan teknologi yang kian hari makin canggih. Perkembangan teknologi

BAB I PENDAHALUAN. kemajuan teknologi yang kian hari makin canggih. Perkembangan teknologi 1 BAB I PENDAHALUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini kita sedang menghadapi era informasi, dimana ini berdampak pada perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini tentu diawali dengan kemajuan teknologi

Lebih terperinci

Presiden Jokowi: Masyarakat Inggris Harus Lebih Mengenal Indonesia Rabu, 20 April 2016

Presiden Jokowi: Masyarakat Inggris Harus Lebih Mengenal Indonesia Rabu, 20 April 2016 Jokowi: Masyarakat Inggris Harus Lebih Mengenal Indonesia Rabu, 20 April 2016 Joko Widodo menyampaikan, bahwa masyarakat Indonesia lebih mengenal Inggris, ketimbang sebaliknya. "Di Indonesia, pertandingan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditas penentu kelangsungan perekonomian suatu negara. Hal ini disebabkan oleh berbagai sektor dan kegiatan ekonomi di Indonesia

Lebih terperinci

KEMUNGKINAN PENERAPAN SISTEM BUY THE SERVICE PADA ANGKUTAN UMUM PENUMPANG (AUP) DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR. Oleh: TRI WURI ANGGOROWATI L2D

KEMUNGKINAN PENERAPAN SISTEM BUY THE SERVICE PADA ANGKUTAN UMUM PENUMPANG (AUP) DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR. Oleh: TRI WURI ANGGOROWATI L2D KEMUNGKINAN PENERAPAN SISTEM BUY THE SERVICE PADA ANGKUTAN UMUM PENUMPANG (AUP) DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR Oleh: TRI WURI ANGGOROWATI L2D 306 025 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai bangsa yang lekat dengan primordialisme, agama menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai bangsa yang lekat dengan primordialisme, agama menjadi salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai bangsa yang lekat dengan primordialisme, agama menjadi salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan bernegara. Kepercayaan agama tidak hanya

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PELANGGARAN ADMINISTRASI TERKAIT LARANGAN MEMBERIKAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tersebut terkadang menimbulkan konflik yang dapat merugikan masyarakat itu. berbeda atau bertentangan maka akan terjadi konflik.

I. PENDAHULUAN. tersebut terkadang menimbulkan konflik yang dapat merugikan masyarakat itu. berbeda atau bertentangan maka akan terjadi konflik. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman sumber daya alam dan memiliki banyak suku yang berada diseluruh kepulauan Indonesia, mulai dari Aceh sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2014 ini. Politik selalu menjadi topik yang menarik untuk dibahas bagi

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2014 ini. Politik selalu menjadi topik yang menarik untuk dibahas bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tahun 2014 ini menjadi tahun yang ramai dengan perbincangan politik. Mulai dari pemilihan anggota DPRD sampai pemilihan calon presiden terjadi pada tahun 2014 ini.

Lebih terperinci

PILKADA lewat DPRD?

PILKADA lewat DPRD? http://www.sinarharapan.co/news/read/30485/mengorbankan-rakyat-untuk-menutupi-kelemahan-parpol PILKADA lewat DPRD? Mengorbankan Rakyat untuk Menutupi Kelemahan Parpol 04 January 2014 Vidi Batlolone Politik

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH

BAB IV STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH BAB IV STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH 4.1. Strategi dan Tiga Agenda Utama Strategi pembangunan daerah disusun dengan memperhatikan dua hal yakni permasalahan nyata yang dihadapi oleh Kota Samarinda dan visi

Lebih terperinci

2 2015, No.322 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722) 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publi

2 2015, No.322 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722) 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publi BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.322, 2015 KEMENHUB. Angkutan Orang. Kereta Api. Pelayanan Minimum. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 48 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar dan seakan akan dunia adalah sebuah kampung kecil yang telah

BAB I PENDAHULUAN. besar dan seakan akan dunia adalah sebuah kampung kecil yang telah BAB I PENDAHULUAN 5.3 Latar Belakang Dunia pada jaman sekarang ini telah mengalami berkembangan yang begitu besar dan seakan akan dunia adalah sebuah kampung kecil yang telah dikonseptualisasikan oleh

Lebih terperinci

Setelah Pesta Usai. Kubu Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono lebih memilih menyerahkan masalah DPT ini pada KPU untuk diambil langkah penyelesaiannya.

Setelah Pesta Usai. Kubu Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono lebih memilih menyerahkan masalah DPT ini pada KPU untuk diambil langkah penyelesaiannya. Setelah Pesta Usai Pemilihan Umum Presiden 2009 secara resmi berakhir, ditandai dengan pengumuman dan penetapan hasil rekapitulasi suara pada Sabtu (25/7) lalu di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan

Lebih terperinci

Surat Edaran Kapolri Tentang Ujaran Kebencian (Hate Speech), Akankah Membelenggu Kebebasan Berpendapat? Oleh: Zaqiu Rahman *

Surat Edaran Kapolri Tentang Ujaran Kebencian (Hate Speech), Akankah Membelenggu Kebebasan Berpendapat? Oleh: Zaqiu Rahman * 1 Surat Edaran Kapolri Tentang Ujaran Kebencian (Hate Speech), Akankah Membelenggu Kebebasan Berpendapat? Oleh: Zaqiu Rahman * Naskah diterima: 23 November 2015; disetujui: 7 Desember 2015 Di era kebebasan

Lebih terperinci

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, tanggal 1 April 2014 Selasa, 01 April 2014

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, tanggal 1 April 2014 Selasa, 01 April 2014 Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, tanggal 1 April 2014 Selasa, 01 April 2014 PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG KABINET PARIPURNA DI KANTOR PRESIDEN,

Lebih terperinci

Ironi Perdagangan Bebas: Dilema Pemerintah Terkait Isu Produk Holtikultura 1. Oleh: Ferdiansyah R

Ironi Perdagangan Bebas: Dilema Pemerintah Terkait Isu Produk Holtikultura 1. Oleh: Ferdiansyah R Ironi Perdagangan Bebas: Dilema Pemerintah Terkait Isu Produk Holtikultura 1 Oleh: Ferdiansyah R Perdagangan bebas memang tidak selamanya menghadirkan kabar baik. Terkadang ia juga menghadirkan ironi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penduduk di Indonesia dewasa ini telah mengalami proses integrasi damai

BAB I PENDAHULUAN. Penduduk di Indonesia dewasa ini telah mengalami proses integrasi damai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penduduk di Indonesia dewasa ini telah mengalami proses integrasi damai ataupun konflik dalam bidang politik, ekonomi, perdagangan, dan sosial. Proses tersebut sejalan

Lebih terperinci

Assalamu alaikum warohmatullahi wabarokaatuh Salam sejahtera bagi kita semua;

Assalamu alaikum warohmatullahi wabarokaatuh Salam sejahtera bagi kita semua; OPENING REMARKS by: H.E. Dr. Marzuki Alie Speaker of the Indonesian House of Representatives Assalamu alaikum warohmatullahi wabarokaatuh Salam sejahtera bagi kita semua; Yang kami hormati, Para Delegasi

Lebih terperinci

Peresmian Forum Sistem Pembayaran Indonesia

Peresmian Forum Sistem Pembayaran Indonesia Sambutan Gubernur Bank Indonesia Peresmian Forum Sistem Pembayaran Indonesia Jakarta, 27 Agustus 2015 Yang kami hormati, Menteri Keuangan RI, Bapak Bambang Brodjonegoro Menteri Perdagangan RI, Bapak Thomas

Lebih terperinci