EVALUASI PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA JAYAPURA 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EVALUASI PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA JAYAPURA 2014"

Transkripsi

1 LAPORAN PENDAHULUAN EVALUASI PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA JAYAPURA

2 Gambar 1 Komposisi Pendapatan Daerah Kota Jayapura (%) % 77.3% 14.4% % 76.2% 15.4% % 72.6% 19.0% % 71.3% 21.5% 0.0% 10.0% 20.0% 30.0% 40.0% 50.0% 60.0% 70.0% 80.0% 90.0% 100.0% PAD Perimbangan L2PDYS Gambar 2 Trend PAD Kota Jayapura, (Juta Rupiah) 90,000 80,000 70,000 60,000 AXIS TITLE 50,000 40,000 30,000 20,000 10, PAD 63,492 78,138 73,500 2

3 Gambar 3 Komposisi PAD Kota Jayapura, (Juta Rupiah) 60,000 50,000 Juta Rupiah 40,000 30,000 20,000 10,000 - Pajak daerah Retribusi daerah Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Lain-lain PAD yang sah ,309 23,071 1,599 5, ,189 22,755 2,085 5, ,487 20,814 3,250 3,950 Gambar 4 Desain Keterkaitan Potensi Daerah dan Pendapatan 3

4 Gambar 5 Diagram Skematis Pengelolaan PAD sisi Administrator INPUT PROCESS OUTPUT Kompetensi Administrator Pemerintah Pendidikan Keterampilan Manajerial & Admnst Kemampuan Berpikir Analitis-Vertikal-Logikal Dan Konvergen Keterampilan Berpikir- Lateral-Imajinatif & Divergen Kreativitas Administrator Pemerintah Proses Dipengaruhinya Efektivitas Penerimaan Daerah Dipengaruhinya fektivitas Penerimaan Daerah Black Box Persepsi Administrator Pemerintah Karakter Individu Pengaruh Lingkungan Peer Group-Atasan-Bawahan feedback 4

5 Gambar 6 Roadmap Pengelolaan Pendapatan Daerah 5

6 Tabel 1. Nama Distrik dan Jumlah Kelurahan/Kampung No Distrik Kelurahan Kampung Nama Jumlah Nama Jumlah 1. Jayapura Utara Angkasapura 7 Kayu Baru 1 Trikora Mandala Tanjung Ria Imbi Bhayangkara Gurabesi 2. Jayapura Selatan Numbay 5 Tobati 2 Argapura Tahima Soroma Hamadi Ardipura Entrop 3 Abepura Asano 8 Enggros 3 Awiyo Nafri Yobe Koya Koso Abe Pantai Kota Baru Wai Mhorok Vim Wahno 4. Muara Tami Koya Barat 2 Holtekamp 5 Koya Barat Skouw Sae Skour Mabo Moso Koya Tengah 5. Heram Hedam 3 Yoka 2 Waena Waena Yabansai 6

7 Gambar 7 Wilayah Administrasi Kota Jayapura (Km 2 ) Gambar 8 Struktur Perekonomian Kota Jayapura, Primer Sekunder Tersier 7

8 Tabel 2 Laju Pertumbuhan Ekonomi Sektoral PDRB Kota Jayapura Atas Dasar Harga Konstan 2000, (%) Sektor * 2013** Pertanian 7,73 7,44 6,31 4,20 Pertambangan dan Penggalian 8,63 7,43 8,59 4,76 Industri Pengolahan 7,75 5,29 3,37 2,14 Listrikdan Air Bersih 4,33 4,63 5,35 6,33 Bangunan 23,75 16,65 16,00 14,36 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 13,61 9,89 11,69 11,95 Pengangkutan dan Komunikasi 16,48 15,49 15,05 10,19 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan -28,16 27,16 11,50 21,95 Jasa-jasa 12,98 10,67 7,86 11,28 PDRB 8,99 13,92 11,75 12,28 * Angka perbaikan * Angka semetara Gambar 9 Profil PDRB Perkapita Kota Jayapura (dalam juta rupiah) PDRB Perkapita ADHB PDRB Perkapita ADHK

9 Gambar 10 Grafik Perkembangan Pendapatan Daerah Kota Jayapura ,200,000 1,000,000 1,027, , , , , , , , , , , Gambar 11 Grafik Perbandingan Struktur Pendapatan Daerah Kota Jayapura Tahun 2006, 2009 dan % 100.0% 80.0% 60.0% 40.0% 20.0% 0.0% 13.0% 9.4% 18.9% 81.9% 82.2% 71.4% 5.1% 8.4% 9.7% PAD Dana Perimbangan L2PYS 9

10 Tabel 3 Profil Pendapatan Asli Daerah Kota Jayapura Tahun (Rp Juta) Jenis Penerimaan Tahun Pendapatan Asli Daerah Pajak Daerah Hasil Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Rata-Rata Proporsi (%) ,83 37,67 4,92 5,69 Gambar 12 Target dan Realisasi PAD Kota Jayapura Tahun (Rp Juta) 120, ,000 80,000 60,000 40,000 20, Target (Rp Juta) 16,5 19,7 22,1 25,5 28,5 39,4 50,5 59,2 66,6 90,0 Realisasi (Juta) 16,6 20,3 23,8 28,3 37,0 42,9 50,5 61,8 76,8 100, 10

11 Gambar 13 Target dan Realisasi Pajak Kota Jayapura Tahun ,000 60,000 50,000 40,000 30,000 20,000 10, Target (Rp Juta) 6,66 8,24 8,85 10,1 12,4 17,9 24,5 29,8 40,9 55,4 Realisasi (Juta) 6,79 8,11 9,19 11,7 16,6 19,9 26,1 33,3 48,1 62,3 Gambar 14 Target dan Realisasi Retribusi Daerah Kota Jayapura Tahun ,000 30,000 25,000 20,000 15,000 10,000 5, Target (Rp Juta) 8,65 9,86 10,9 12,4 13,8 17,7 20,0 22,9 19,2 27,3 Realisasi (Juta) 8,60 10,0 11,0 12,5 15,8 18,0 20,7 23,0 22,7 30,1 11

12 Gambar 15 Target dan Realisasi Pengelolaan Kekayaan Daerah Kota Jayapura Tahun Target (Rp Juta) 650 1,00 2,50-3,00 3,25 Realisasi (Juta) 1,35 1,61 2,38 2,39 2,08 3,71 Gambar 16 Target dan Realisasi Lain-lain PAD Kota Jayapura Tahun ,000 3,500 3,000 2,500 2,000 1,500 1, Target (Rp Juta) 950 1,10 1,72 2,30 1,19 1,70 3,43 3,45 3,45 3,95 Realisasi (Juta) 832 1,79 2,86 2,74 2,99 2,60 1,32 3,07 3,85 4,00 12

13 Gambar 17 Realisasi Rata-Rata SKPD Terhadap PAD Kota Jayapura Tahun % 94.73% 0.67% 7.39% 1.13% 0.92% 0.05% 0.03% Disperindagkop Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Kebersihan dan Pemakaman Dinas Pertanian Dishub Dinas tata kota Dinas Kesehatan Dispenda Tabel 4 Target dan Realisasi Retribusi Penerimaan Pelayanan Pasar Tahun Tahun Target (Rp Juta) Realisasi (Rp Juta) 413,35 703, ,5 366, ,7 510, Pencapaian (%) 68,89 100,53 87,88 48,56 71,56 62,38 57,29 27,75 56,72 105, %

14 Tabel 5 Target dan Realisasi Penerimaan Retribusi Penjualan Benih Ikan dan Penerimaan Retribusi Hasil Perikanan (Outlet) Tahun Tahun Retribusi Penjualan Benih Ikan Retribusi Hasil Perikanan (Outlet) Target (Rp Juta) Realisasi (Rp Juta) Target (Rp Juta) Realisasi (Rp Juta) , Tabel 6 Target dan Realisasi Retribusi Pelayanan Kesehatan Tahun Tahun Target (Rp Juta) Realisasi (Rp Juta) , , , , , ,

15 Tabel 7 Target dan Realisasi Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat Tahun Tahun Target (Rp Juta) Realisasi (Rp Juta) , , , , ,5 15, , , , Tabel 8 Target dan Realisasi Retribusi Rumah Potong Hewan Tahun Tahun Target (Rp Juta) Realisasi (Rp Juta) , , , ,

16 Tabel 8 Target dan Realisasi Retribusi Ijin Pengujian Kendaraan Bermotor, Terminal dan Menara Telekomunikasi Tahun (Rp Juta) Ijin Pengujian Kendaraan Tahun Bermotor Terminal Menara Telekomunikasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi , , , ,9 430, , , , , Tabel 9 Target dan Realisasi Retribusi IMB Tahun Tahun Target (Rp Juta) Realisasi (Rp Juta)

17 Tabel 10 Target dan Realisasi Pajak Hotel Tahun Tahun Target (Rp Juta) Realisasi (Rp Juta) Tabel 11 Target dan Realisasi Pajak Restoran Tahun Tahun Target (Rp Juta) Realisasi (Rp Juta)

18 Tabel 12 Target dan Realisasi Pajak Hiburan Tahun Tahun Target (Rp Juta) Realisasi (Rp Juta) , ,5 657, , Tabel 13 Target dan Realisasi Pajak Reklame Tahun Tahun Target (Rp Juta) Realisasi (Rp Juta)

19 Tabel 14 Target dan Realisasi Pajak Penerangan Jalan Umum Tahun Tahun Target (Rp Juta) Realisasi (Rp Juta) Tabel 15 Target dan Realisasi Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan Tahun Tahun Target (Rp Juta) Realisasi (Rp Juta) , , , , , ,

20 Tabel 16 Target dan Realisasi Pajak Parkir Tahun Tahun Target (Rp Juta) Realisasi (Rp Juta) , Tabel 17 Target dan Realisasi Pajak BPHTB Tahun Tahun Target (Rp Juta) Realisasi (Rp Juta)

21 Gambar 18 ProfilPenerimaanPajakDaerah dan RetribusiDaerah Kota Jayapura Tahun ,000 60,000 50,000 Rp Juta 40,000 30,000 20,000 10, Realisasi Pajak Realisasi Retribusi Tabel 18 Asumsi Pertumbuhan Ekonomi Untuk Masing-Masing Sektor Ekonomi SektorEkonomi Persen Pertanian 4,2 Pertambangan dan Penggalian 4,76 Industri Pengolahan 2,14 Listrikdan Air Bersih 6,33 Bangunan 14,36 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 11,95 Pengangkutan dan Komunikasi 10,19 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 21,95 Jasa-jasa 11,28 PDRB SektorJasa (4, 6, 7, 8, dan 9) 12,34 21

22 Tabel 19 EstimasiTarget PenerimaanPajakDaerah Kota Jayapura Tahun (Rp Juta) Keterangan Realisasi Tahun Pajak Hotel ( Pajak Restoran Pajak Hiburan Pajak Reklame Pajak Penerangan Jalan Umum Pajak Mineral Bukan Logam & Batuan Pajak Parkir Pajak Air Bawah Tanah Pajak BPHTB* Estimasi Catatan *untukpenerimaan BPHTB sulit diestimasi atau tidak dapat diduga (unpredictable), sangat tergantung pada transaksi tanah dan bangunan (property). 22

23 Tabel 20 EstimasiTarget PenerimaanRetribusiDaerah Kota Jayapura Tahun (Rp Juta) Keterangan Realisasi Estimasi Tahun Retribusi Pelayanan Pasar Retribusi Penjualan Benih Ikan Retribusi Hasil Perikanan (Outlet) Retribusi Rumah Potong Hewan Retribusi Pelayanan Kesehatan Retribusi Pelayanan Pemakaman & Pengabuan Mayat

24 Tabel 21 Estimasi Target PenerimaanRetribusi Daerah Kota Jayapura Tahun (Rp Juta) Keterangan Tahun Retribusi Pengujian kendaraan Bermotor Retribusi Terminal Menara Telekomunikasi Pengukuran Kapal GT.7 Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan Estimasi Realisasi

25 Gambar 19 Estimasi Target Penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Kota Jayapura Tahun , ,000 Rp Juta 150, ,000 50, Estimasi Pajak Estimasi Retribusi Tabel 22 Program/Kegiatan Disperindagkop Program/ Kegiatan Pemeliharaan pasar Cetak karcis (10.000/thn) Pengadaan alat kebersihan pasar * Pengembangan SDM * Sosialisasi (pada pemungut dan pedagang)* Usulan Program/ Kegiatan Pendataan pedagang Perbaikan sarana prasarana pasar* Kendaraan operasional Kesejateraan pemungut retribusi Penataan pedagang dipasar Keterangan: * : sesuai kebutuhan 25

26 Tabel 23 Efektivitas Program/Kegiatan Dinas Kelautan dan Perikanan Terkait Penjualan Benih Ikan Program/ Kegiatan Saat Ini Efektivitas Program Pendanaan SDM/Fisik Lainnya Pengembangan perikanan budidaya - Operasional Balai Benih Ikan Lokal (BBIL) Kota Jayapura Cukup memadai (DAU APBD) Cukup memadai Belum dapat memenuhi kebutuhan benih daerah - Teknologi budidaya anjuran Sangat memadai (DAU/OTSUS APBD) Cukup memadai Pembinaan temporer (tidak dibarengi pendampingan) - Pengembangan sarana dan prasana produksi perikanan Memadai (DAK/DAU APBD) Pembangunan fisik (perbaikan kolam) - Pengembangan percontohan budidaya minapolitan Cukup memadai (TP APBN) Namun dirasa kaku, sebab dana tersebut kegiatannya telah ditetapkan oleh pusat, sehingga untuk diterapkan dilapangan mengalami kesulitan (tidak sesuai dengan karakteristik daerah) Cukup memadai Pelaksanaan program belum terencana, sehingga arah yang ingin dicapai belum jelas Tabel 24 Efektivitas Program/Kegiatan Dinas Kelautan dan Perikanan Terkait Outlet Pemasaran Program/ Kegiatan Saat Ini Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produk perikanan - Operasional outlet pemasaran hasil perikanan - Fasilitas penguatan dan pengembangan pemasaran hasil perikanan - Fasilitas pengembangan sentra pengelolaan hasil perikanan - Fasilitas pengemangan jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan Efektivitas Program Pendanaan Cukup memadai (DAU APBD) Cukup memadai (DAU/OTSUS APBD) Cukup memadai (DAU/OTSUS APBD) Cukup memadai (DAU/OTSUS APBD) SDM/Fisik Cukup Memadai Cukup Memadai Cukup Memadai Cukup memadai 26

27 Tabel 25 Program/Kegiatan Dinas Kelautan dan Perikanan Terkait Penjualan Benih Ikan Program/ Kegiatan Saat Ini Pengembangan perikanan budidaya - Operasional Balai Benih Ikan Lokal (BBIL) Kota Jayapura - Teknologi budidaya anjuran* - Pengembangan sarana dan prasana produksi perikanan* Pengembangan minapolitan percontohan budidaya* Usulan Program/ Kegiatan Program pengembangan perikanan budidaya agar menjadi program tetap - Kegiatan perencanaan dan pengembangan Balai Benih Ikan Lokal (BBIL) Kota Jayapura * - Kegiatan training komoditi bagi petugas BBIL - Kegiatan training manajemen pengelolaan BBIL - Normalisasi saluran irigasi primer dan sekunder* Penguatan perencanaan dan pengembangan fasilitas, sehingga dalam beroperasi lebih optimal* Peningkatan kualitas SDM pengelola BBIL, baik petugas teknis perbenihan, maupun manajemen pengelolaan* Keterangan:*: sesuai kebutuhan Tabel 26 Program/ Kegiatan Dinas Kelautan dan Perikanan Terkait Outlet Pemasaran Program/ Kegiatan Saat Ini Operasional outlet pemasaran hasil perikanan - Fasilitas penguatan dan pengembangan pemasaran hasil perikanan* - Fasilitas pengembangan sentra pengelolaan hasil perikanan* - Fasilitas pengembangan jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan* Usulan Program/ kegiatan - Kegiatan training kepada pengelolaan hasil perikanan bagi petugas outlet - Kegiatan training promosi pemasaran hasil perikanan bagi petugas outlet - Kegiatan training manajemen pengelolan outlet pemasaran hasil perikanan. Keterangan:*: sesuai kebutuhan 27

28 Tabel 27 Program/ Kegiatan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Program/ Kegiatan Pembinaan/ sosialisasi. Koordinasi lintas sektor terutama asosiasi. Pelatihan SDM dibidang teknis (aparatur). Pengadaan fasilitas pendukung.* Program sertifikasi usaha & pengelola.* Memberikan kemudahan bagi investor pariwisata.* Penyuluhan sadar wisata bagi semua stake holder. * Usulan Program/ Kegiatan Pengadaan kendaraan roda empat dan dua untuk operasional agar pembinaan industri pariwisata berhasil Pelatihan SDM bagi: aparatur, dan pengelola usaha pariwisata (swasta ) dan pengelola obyek wisata (masyarakat).* Penyuluhan sadar wisata. Penyiapan obyek wisata yg lebih baik sehingga meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara.* Keterangan:*: sesuai kebutuhan Tabel 28 Program/Kegiatan Dinas Kesehatan Program/ Kegiatan Saat Ini Puskesmas UGD. - Program kunjungan dokter spesialis. - Penyuluhan kesehatan.* Usulan Program/ Kegiatan - Meningkatkan sarana dan prasarana di Puskesmas terutama ruang tunggu pasien. Keterangan:*: sesuai kebutuhan 28

29 Tabel 29 Program/Kegiatan Dinas Pertanian Program/ Kegiatan Penyediaan sapi bakalan di RPH. - Peningkatan keamanan ternak menuju RPH dan di RPH. - Perubahan manajemen RPH. - Fasilitasi sarana dan prasarana RPH.* - Operasional RPH. Usulan Program/ Kegiatan - Peningkatan medis dan paramedis.* - Peningkatan keamanan lingkungan RPH/ Polisi/ Satpol PP.* - Penyediaan sapi bakalan di RPH - Fasilitasi sarana dan prasarana RPH.* - Perubahan Manajemen RPH - Sosialisasi pemotongan ternak sapi/ kambing di RPH Keterangan:*: sesuai kebutuhan Tabel 30 Efektivitas Program/Kegiatan Dinas Perhubungan Program/ Kegiatan Saat Ini I. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor Swiping kendaraan roda empat Pengawasan lapangan Uji petik pada setiap terminal Efektivitas Program Pendanaan SDM/ Fisik Lainnya DPA Dishub, dimana sementara belum memenuhi jumlah Jumlah personil masih sangat kurang Alat-alat pendukung atau saranan masih sangat kurang II. Retribusi Terminal Pengawasan di pintu terminal Rutin Kurang Swiping/ penertiban Rutin Kurang Penatan parkir Rutin Kurang III. Retribusi Pengukuran Kapal GT.7 Swiping laut Pengawasan laut Uji Kelayakan berlayar: kapal dan mesin kapal DPA Dishub. Kota Jayapura Masih sangat kurang. Perlu pendidikan dan pelatihan - Personil sangat kurang - Pembiayaan masih kurang baik IV. Retribusi Menara Telekomunikasi Survey menara Pemda kota Jayapura Kurang Pendataan menara Pemda kota Jayapura Kurang Pendidikan dan Peatihan Pemerintah pusat Kurang Fasilitas pendukung Pemerintah pusat Kurang 29

30 Tabel 31 Program/Kegiatan Dinas Perhubungan Program/ Kegiatan I. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor Swiping kendaraan roda empat *. Pengawasan lapangan*. Uji petik pada setiap terminal *. II. Retribusi Terminal Pengawasan di pintu terminal *. Swiping/ penertiban *. Penatan parkir III. Retribusi Pengukuran Kapal GT.7 Swiping laut *. Pengawasan laut Uji Kelayakan berlayar: kapal dan mesin kapal *. IV. Retribusi Menara Telekomunikasi Survey menara *. Pendataan menara Pendidikan dan Peatihan Fasilitas pendukung *. Ususlan Program/ Kegiatan I. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor Meningkatkan SDM, baik dari kuantitas dan kualitas melalui Pendidikan dan Pelatihan bidang pengujian. Pembangunan gedung pengujian kendaraan bermotor. Fasilitas pengujian (alat uji) II. Retribusi Terminal Pembangunan kantor terminal Pembangunan SDM pengelola terminal melalui pendidikan dan diklat III. Retribusi Pengukuran Kapal GT.7 Meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan Pembangunan sarana pendukung, seperti tempat Pengadaan fasilitas pendukung seperti boat IV. Retribusi Menara Telekomunikasi Pengembangan SDM melalui pendidikan dan pelatihan Pembangunan fasilitas. Pengawasan menara. Kartu tanda pengawasan. Alat uji koordinat Revtro HT Pengadaan alat informasi HT canggih dan JPS. Keterangan:*: sesuai kebutuhan 30

31 Tabel 32 Program/Kegiatan Dispenda Program/ Kegiatan Intensifikasi PAD Pengembangan sistem pelayanan SIM-PAD (Sistem Informasi Manajemen- PAD) Pengembangan SDM aparatur pemeriksa/ pengawas pajak dan retribusi daerah Peningkatan SDM pengelola pajak dan retribusi daerah I. Pajak Hotel Intensifikasi dan penertiban parkir tepi jalan. Pengembangan sistem PBB-P2/ BPHTB. Intensifikasi PBB-P2/ BPHTB Penyempurnaan sistem peraturan/ perundangan dan sosialisasi pajak hotel II. Pajak Restoran Penerapan sistem online pajak restoran Penyempurnaan sistem peraturan/ perundangan Sosialisasi pajak restoran Penyediaan loket pembayaran pajak di Bank Papua III. Pajak Hiburan Penerapan sistem online pajak hiburan Penyempurnaan sistem peraturan/ perundangan Penyuluhan / sosialisasi IV. Pajak Reklame Penataan dan penertiban reklame Sosialisasi Perbaikan sisdur pemasangan reklame Peninjauan tarif pajak reklame V. Pajak Penerangan Jalan Umum Memperbaharui MoU dengan PLN Cabang Jayapura Rapat Koordinasi pengelola PAD VI. Pajak Parkir Uji potensi pajak parkir Sosialisasi Perbaikan peraturan perundangan VII. Pajak Air Bawah Tanah Penyusunan peraturan perundangan-undangan/ juknis Sosialisasi VIII. BPHTB Pengembangan sistem BHPTB. Intensifikasi BPHTB Kerja sama instansi terkait (BPN, PPAt, Bank Papua, kantor lelang Jayapura) Peningkatan SDM melalui pendidikan di STAN Jakarta 2 orang Perbaikan sistem pelayanan Sosialisasi IX. PBB P-2 Pengembangan sistem PBB-P2 Intensifikasi PBB-P2 Kerja sama instansi terkait (Bank Papua, BPN, BPTSP, Lurah dan distrik) Peningkatan SDM melalui tugas belajar di STAN Jakarta Perbaikan sistem pelayanan Pendataan WP baru Penguatan peta blog 31

32 Program/ Kegiatan Sosialisasi X. Retribusi Pelayanan Persampahan/ Kebersihan Intensifikasi PAD/ Retribusi kebersihan Kerja sama instansi terkait (lurah/distrik, BPTSP) Sosialisasi. XI. Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum Intensifikasi dan penertiban parkir di tepi jalan umum Kerja sama dengan instansi terkait (lurah, distrik, perindag, BPTSP). Sosialisasi Perbaikan sistem perundangan/ tarif retribusi ditinjau XII. Retribusi Tempat Khusus Parkir Perbaikan sarana prasarana sistem elektronik Tabel 33 Permasalahan Disperindagkop terkait Retribusi Sewa Kios Aspek Permasalahan Solusi yang dilakukan Saat ini Regulasi Tidak ada masalah SDM Pegawai dinas turun langsung melakukan penarikan Kesadaran Masih kurang Untuk meningkatkan kesadaran Masyarakat membayar sewa kios yaitu dengan memberikan bonus tidak membayar karcis keamanan dan kebersihan selama periode tertentu Kelembagaan Tidak ada masalah Sistem/Alur Pemungutan Fasilitas Kondisi pada beberapa pasar kurang baik Pegawai dinas turun langsung setiap bulan untuk melakan pemungutan sewa kios, cara ini penerimaan lebih besar dari pada ditangani UPTD 32

33 Tabel 34 Permasalahan Disperindagkop terkait Retribusi Los dan Pelataran Aspek Permasalahan Solusi yang dilakukan saat ini Regulasi Tidak ada masalah - SDM Petugas Pemungut yang masih kurang Penambahan pegawai UPTD dengan (rata-rata 1 pasar hanya terdiri dari 2 memperkerjakan pegawai honor pegawai: 1 kepala UPTD dan 1 staf Dinas melakukan sosialisasi terhadap petugas Kurang tertib dalam memberikan karcis kepada pedagang. Mis: karcis pemungut untuk memberikan karcis sesuai dengan karcis yang dibayarkan. Kesadaran Kurangnya kesadaran pedagang dalam Dinas melakukan sosialisasi kepada pedagang Masyarakat membayar retribusi tentang retribusi pelayanan pasar Kelembagaan Tidak ada masalah - Sistem/Alur Pemungutan Tidak ada masalah Fasilitas Belum adanya fasilitas untuk melakukan Menggunakan fasilitas yang ada pendistribusian karcis Tabel 35 Permasalahan Dinas Kelautan dan Perikanan terkait Retribusi Penjualan Benih Ikan Aspek Permasalahan Solusi yang dilakukan SKPD saat ini Regulasi Tidak ada masalah - SDM Belum memadai (baik kuantitas dan Mengirim petugas balai benih ikan kualitas) untuk magang (Sukabumi-Jabar, - Tenaga honorer: 3 orang Tatelu-Sumut) - PNS : 1 orang Kesadaran Masyarakat Cukup baik Jumlah pelanggan saat ini ± 200 orang yang merupakan anggota dari kelompok pembudidaya Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membeli produk balai benih ikan dengan melakukan sosialisasi Kelembagaan Tidak ada masalah - Sistem/Alur SOP belum berjalan baik Dalam proses penataan Pemungutan Fasilitas Belum begitu memadai, mengalami Untuk mengatasi masalah pasokan air masalah dalam pasokan air, baik dalam yang minim, maka pihak balai benih kualitas mampun kuantitas. Hal ini membawa indukan ke danau sentani berpengaruh langsung pada produktivitas benih yang dihasilkan. untuk dibudidayaan hingga tiba saat penetaan, kemudian dikembalikan ke balai 33

34 Tabel 36 Permasalahan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata terkait Pengelolaan Pendapatan No Aspek Permasalahan Solusi 1 Regulasi Pembinaan secara teknis telah diatur melalui peraturan/ perundang-undangan Sosialisasi dalam penerapan aturan yg berkaitan dengan peningkatan PAD baik yg ditindak lanjuti Perda namun kurang secara administrasi maupun teknis terlaksana dengan baik. terhadap objek pajak & retribusi 2 SDM Sebagai instansi teknis, SDM yang dimiliki cukup memadai & sudah melalui pelatihan/ keterampilan Perlu pelatihan SDM agar mampu membina, mengawasi & mengendalikan semua usaha pariwisata sebagai penghasil PAD Masyarakat sudah merasakan manfaat dari usaha mengelola objek wisata bagi peningkatan pendapatan 3 Kesadaran Retribusi objek wisata memberikan Masyarakat dampak positif terhadap pendapatan masyarakat sebagai pemilik hak ulayat yang mengelola, namun tidak masuk PAD 4 Kelembagaan Tidak ada masalah Sebagai dinas teknis harus berkoordinasi dengan semua mitra kerja: institusi pemerintah, swasta, dan masyarakat pemilik hak ulayat yang tergabung dalam MPI 5 Sistem/ alur Harus jemput bola, sekaligus pembinaan Berkoordinasi dengan instansi terkait kelembagaan usahanya. asosiasi pariwisata (PHRI, ASITA) 6 Fasilitas Masih kurangnya mobilitas pendukung Perlu ada kendaraan operasional agar pembinaan dapat diaktifkan Tabel 37 Permasalahan Dinas Kesehatan terkait Pengeolaan Pendapatan No Aspek Permasalahan Solusi 1 Regulasi Tidak ada masalah 2 SDM Tidak semua puskesmas mempunyai dokter gigi dan apoteker. Ada 12 Puskesmas yg ada di kota Jayapura, 7 Penambahan dokter gigi dan apoteker puskesmas mempunyai dokter gigi, 5 puskesmas hanya memiliki asisten apoteker 3 Kesadaran Baik Masyarakat 4 Kelembagaan Tidak ada masalah 5 Sistem/ alur Tidak ada data base. Kondisi saat ini masih Pengadaan database kelembagaan manual menggunakan sistem kartu 6 Fasilitas Ruang tunggu pasien yang kurang nyaman dan kecil Memperluas ruang tunggu 34

35 Tabel 38 Permasalahan Dinas Kebersihan dan Pemakaman terkait Pengelolaan Pendapatan No Aspek Permasalahan Solusi 1 Regulasi - 2 SDM - 3 Kesadaran - Masyarakat 4 Kelembagaan - 5 Sistem/ alur - kelembagaan 6 Fasilitas - Keterbatasan lahan Lokasi pemakaman yang dikelola Pemkot : Abepura. Pemakaman muslim di Nafri tidak efektif karena sudah menjadi hak ulayat.lokasi pemakaman lainnya merupakan hak ulayat. Perluasan wilayah pemakaman di Waena untuk pemakaman muslim (dalam proses) Tabel 39 Permasalahan Dinas Pekerja Umum terkait Pengelolaan Pendapatan No Aspek Permasalahan Solusi 1 Regulasi - 2 SDM - 3 Kesadaran Masyarakat - 4 Kelembagaan - 5 Sistem/ alur kelembagaan - 6 Fasilitas 1. Alat berat terbatas pada skala kecil. Alat berat yang dimiliki: Escapator mini : 3 unit (1 unit kondisi rusak) Escapator besar: 1 unit dengan kondisi rusak Dumtruck: 3 unit (1 unit kondisi rusak) 2. Perawatan alat berat: Belum memiliki workshop (barak/bengkel) 1. Menambah alat berat: Escapator besar 2. Membangun workshop (barak/bengkel) 35

36 Tabel 40 Permasalahan Dinas Pertanian terkait Pengelolaan Pendapatan No Aspek Permasalahan Solusi 1 Regulasi Diatur dalam Perda Retribusi No. 11 Tahun 2004 Pemberian sanksi yang tegas 2 SDM Tidak ada tenaga dokter hewan, tenaga teknis Penambahan SDM tenaga dokter hewan, Pelatihan atau magang 3 Kesadaran Kurangnya pengetahuan dan kesadaran Sosialisasi melalui: RRI, RT/RW, dan Masyarakat masyarakat akan faksinasi (RPH Yoka) spanduk 4 Kelembagaan RPH dijadikan sebagai UPTD 5 Sistem/ alur Ada SK Kadis untuk petugas pemungut Petugas pemungut lebih difungsikan kelembagaan 6 Fasilitas Belum lengkap: pos jaga, meja/kursi pertemuan, papan tulis, kendaraan roda dua untuk penarikan retribusi, kendaraan roda empat (pick up) untuk angkut ternak, timbangan berat hidup. Perlunya pengadaan peralatan yang belum tersedia. Tabel 4.40 Permasalahan Dinas Perhubungan terkait Retribusi Pengujian kendaraan Bermotor No Aspek Permasalahan Solusi 1. SDM Cukup, ketrampilan perlu ditingkatkan Diharapkan ada pendidikan dan pelatihan di bidang retribusi kendaraan bermotor 2. Kesadaran Masyarakat Cukup baik 3. Kelembagaan 1. Koordinator 2. Dinas 3. Kepala UPT 4. Sistem/ alur kelembagaan 5. Fasilitas - Jembatan uji, tangga penguji, dan administrasi Untuk sementara masih menggunakan sistem manual dan dengan alat uji yang sederhana. Kondisi tempat uji sering kebanjiran air dan lumpur. Kementrian Perhubungan Darat bidang PKB Pembangunan gedung uji baru dan fasilitas uji yang memadai. 36

37 Tabel 41 Permasalahan Dinas Perhubungan terkait Retribusi Terminal No Aspek Permasalahan Solusi 1. Regulasi Retribusi terminal Angkutan umum dan pribadi 2. SDM - Staf kontrak. - Perlu diangkat menjadi PNS - Personil yang ada sementara dikontrak karena staf Dishub masih kurang. karena staf dishub sangat kurang. - Upahtenaga kontrak tidak sesuai dengan UMR - Personil perlu ditambah sesuai pintu-pintu terminal yang ada. - Upah kontrak perlu ditingkatkan sesuai UMR 3. Kesadaran Cukup Masih kurang Masyarakat 4. Kelembagaan Sistem/ alur Pada pintu-pintu masuk terminal Melalui dishub kelembagaan 6. Fasilitas Tempat berteduh kurang baik Karcis sesuai perda kota Jayapura Karcis sesuai perda Tabel 42 Permasalahan Dinas Perhubungan terkait Retribusi Pengukuran Kapal GT.7 No Aspek Permasalahan Solusi 1. Regulasi Nelayan Sosialisasi perda atau sistem 2. SDM Masih kurang, baik kuantitas dan kualitas. Kegiatan pengukuran kapal di laut lepas beresiko Perlu pengembangan SDM melalui Pendidikan dan Pelatihan di bidang tinggi kelautan khususnya dalam hal pengukuran kapal. Diklat bidang laut (PPNS) 3. Kesadaran Masyarakat Cukup 4. Kelembagaan - Ikatan nelayan - Staf 5. Sistem/ alur kelembagaan - Perda - Melalui loket 6. Fasilitas - Belum ada tempat ukur resmi yang dimiliki pemerintah - Perlu Kapal < GT 7dan Speed boat dinas Peningkatan sarana dan fasilitas, seperti loket PPI Hamadi 37

38 Tabel 43 Permasalahan Dinas Perhubungan terkait Retribusi Menara Telekomunikasi No Aspek Permasalahan Solusi 1. Regulasi 2. SDM Jumlah personil kurang (beban tugas banyak). Penambahan personil. Pendidikan dan pelatihan bidang pos tel. 3. Kesadaran Masyarakat - 4. Kelembagaan 5. Sistem/ alur kelembagaan Melalui dispenda kota Jayapura Perlu survey dan pemberian peringatan melalui surat teguran pembayaran 6. Fasilitas Tranver (kantor pusat ke Dispenda) 1. Interview 2. Kuesioner 3. Telpon 7. Lainnya Anggaran survey masih perlu ditingkatkan Anggaran ditingkatkan agar optimal tugas pengawasan Tabel 44 Permasalahan Dispenda terkait Pajak Hotel No Aspek Permasalahan Solusi 1. Regulasi Pentingnya petunjuk teknis pemungutan pajak hotel Menyusun peraturan walikota petunjuk teknis pajak hotel 2. SDM Kurangnya SDM aparatur pengawasan pajak Terlaksananya Bintek Aparatur pengawas pajak 3. Kesadaran Kesadaran wajib pajak/ masyarakat masih Sosialisasi perda dan pemberitahuan Masyarakat rendah melalui media masa 4. Kelembagaan Belum tersedia bagian/ fungsi informasi Menyediakan bagian/ fungsi informasi kepada wajib pajak 5. Sistem dan Perlunya penyempurnaan sistem prosedur Penyempurnaan sistem pelayanan sesuai prosedur pelayanan pajak tuntutan perkembangan 38

39 Tabel 46 Permasalahan Dispenda terkait Pajak Restoran No Aspek Permasalahan Solusi 1. Regulasi Pentingnya petunjuk teknis pemungutan pajak restoran Menyusun peraturan walikota petunjuk teknis pajak restoran 2. SDM Kurangnya SDM aparatur pengawasan pajak Terlaksananya Bintek Aparatur pengawas pajak 3. Kesadaran Kesadaran wajib pajak/ masyarakat masih Sosialisasi perda dan Masyarakat rendah pemberitahuan melalui media masa 4. Kelembagaan Belum tersedia bagian/ fungsi informasi Menyediakan bagian/ fungsi informasi kepada wajib pajak 5. Sistem dan Perlunya penyempurnaan sistem prosedur prosedur pelayanan pajak Tabel 47 Permasalahan Dispenda terkait Pajak Hiburan Penyempurnaan sistem pelayanan sesuai tuntutan perkembangan No Aspek Permasalahan Solusi 1. Regulasi Pentingnya petunjuk teknis pemungutan pajak hiburan Menyusun peraturan walikota petunjuk teknis pajak hiburan 2. SDM Kurangnya SDM aparatur pengawasan pajak Terlaksananya Bintek Aparatur pengawas pajak 3. Kesadaran Kesadaran wajib pajak/ masyarakat masih Sosialisasi perda dan Masyarakat rendah pemberitahuan melalui media masa 4. Kelembagaan Belum tersedia bagian/ fungsi informasi Menyediakan bagian/ fungsi informasi kepada wajib pajak 5. Sistem dan prosedur Perlunyasistem prosedur pelayanan pajak yang baik Penyempurnaan sistem pelayanan pajak cepat, tepat, dan akurat. 39

40 Tabel 48 Permasalahan Dispenda terkait Pajak Reklame No Aspek Permasalahan Solusi 1. Regulasi Pentingnya petunjuk teknis pemungutan pajak reklame Menyusun peraturan walikota petunjuk teknis pajak reklame 2. SDM Belum tersedianya SDM khusus pajak reklame Tersedianya 2 orang pengelola/ bagian pajak reklame 3. Kesadaran Kesadaran wajib pajak/ masyarakat masih Memberikan sticker/ sarana sosialisasi. Masyarakat rendah dalam membayar pajak 4. Kelembagaan Belum tersedia bagian/ fungsi informasi Menyediakan bagian/ fungsi informasi kepada wajib pajak 5. Sistem dan Belum tercipta sistem perizinan reklame Terwujudnya sistem perizinan reklame prosedur yang baik. yang baik. Tabel 49 Permasalahan Dispenda terkait Pajak Hiburan No Aspek Permasalahan Solusi 1. Regulasi Pentingnya petunjuk teknis pemungutan PPJU Menyusun peraturan walikota pengelolaan PPJU. 2. SDM Tenaga audit pajak terbatas Tersedianya tenaga audit PDRB 3. Kesadaran Kesadaran wajib pajak/ masyarakat Sosialisasi. Masyarakat masih rendah dalam membayar rekening listrik. 4. Kelembagaan Belum tersedia bagian/ fungsi informasi Tersedianya fungsi informasi 5. Sistem dan Sisdur pengawasan PPJU belum efektif. Penyetoran PPJU secara prosedur transparan dan akuntabel. Tabel 49 Permasalahan Dispenda terkait Pajak Parkir No Aspek Permasalahan Solusi 1. Regulasi Pentingnya petunjuk teknis pemungutan parkir Tersedianya petunjuk teknis pengelola pajak parkir. 2. SDM SDM terbatas Tersedianya tenaga pengawas/ pemeriksa 3. Kesadaran Kesadaran wajib pajakmasih rendah. Terlaksananya pengawasan/ sosialisasi. Masyarakat Kebocoran pada pengelola pajak parkir. 4. Kelembagaan Belum tersedia bagian/ fungsi informasi Tersedianya fungsi informasi 5. Sistem dan Belum efektif sistem pelayanan pajak parkir. Terlaksananya sisdur pengelolaan pajak prosedur parkir yang baik. 40

41 Tabel 50 Permasalahan Dispenda terkait Pajak ABT No Aspek Permasalahan Solusi 1. Regulasi Belum tersedia juknis pengelolaan pajak ABT. Tersedianya perwal petunjuk teknis pajak ABT. 2. SDM Belum tersedianya SDM pengawasan. Terlaksananya Bintek. 3. Kesadaran Kesadaran masyarakatn masih rendah. Sosialisasi. Masyarakat 4. Kelembagaan Belum tersedia bagian/ fungsi informasi Tersedianya fungsi informasi 5. Sistem dan Sisdur pelayanan belum maksimal prosedur Tabel 51 Permasalahan Dispenda terkait Pajak BPHTB Terwujudnya sisdur pelayanan yang memuaskan. No Aspek Permasalahan Solusi 1. Regulasi Juknis tersedia, namun menambah juknis sangat diperlukan. Penting juknis tentang pendataan, pelayanan, penagihan, pengurangan. 2. SDM SDM yang berkompeten terbatas Program Diklat. 3. Kesadaran Pentingnya kesadaran masyarakat. Sosialisasi dan verifikasi lapangan. Masyarakat 4. Kelembagaan Pentingnya peningkatan kapasitas kelembagaan Terwujudnya fungsi pelayanan yang baik 5. Sistem dan Sisdur pelayanan masih minim. Terwujudnya sisdur yang jelas, waktu, biaya, prosedur Sistem belum terintegrasi orang tugas yang nyaman. Terintegrasi dengan PBB-P2 dan PAD. Tabel 52 Permasalahan Dispenda terkait Pajak PBB P2 No Aspek Permasalahan Solusi 1. Regulasi Terbatasnya juknis pengelolaan PBB Terwujudnya perwal pendataan, pelayanan, penagihan. 2. SDM Tenaga terampil masih terbatas Tersedianya tenaga terampil melalui Diklat. 3. Kesadaran Masyarakat Kesadaran masyarakat masih rendah. - Sosialisasi. - Tatap muka. - Pekan panutan. 4. Kelembagaan Belum adanya fungsi informasi Tersedianya fungsi informasi. 5. Sistem dan prosedur Simiop sulit diterapkan - Diklat - Simiop 41

42 Tabel 53 Permasalahan Dispenda Terkait Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan No Aspek Permasalahan Solusi 1. Regulasi Terbatasnya juknis berupa perwal. Tersdianya juknis perwal pengelolaan retribusi pelayanan persampahan/ kebersihan. 2. SDM SDM pengelola terbatas Diklat. Bintek 3. Kesadaran Kesadaran masyarakat sangat - Sosialisasi. Masyarakat rendah. 4. Kelembagaan Minimnya keterlibatan aparatur bawahan Camat/ distrik, lurah, RT pro aktif. 5. Sistem dan prosedur Sistem penagihan retribusi pelauanan RT belum optimal - Dikaitkan dengan pembayaran listrik/ PDAM. - SIT Tabel 54 Permasalahan Dispenda terkait Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum No Aspek Permasalahan Solusi 1. Regulasi Minimnya perwal tentang juknis pengelolaan parkir. Konsultasi teknis daerah yang sudah maju. 2. SDM Juru parkir yang tidak terampil dan tidak Diklat. jujur. 3. Kesadaran Kesadaran masyarakat rendah. - Sosialisasi. Masyarakat 4. Kelembagaan Pengawasan lemah Penertiban juru parkir. 5. Sistem dan Terbatasnya sarana prasarana, marka jalan/ Penjelasan marka. prosedur parkir. 42

43 Tabel 55 Permasalahan Dispenda Terkait Retribusi Tempat Khusus Parkir No Aspek Permasalahan Solusi 1. Regulasi Terbatasnya Juknis Penyusunan juknis Konsultasi teknis. 2. SDM SDM yang termpil dan berdedikasi. Diklat. Bimtek. 3. Kesadaran Kesadaran masyarakat rendah. - Sosialisasi. Masyarakat 4. Kelembagaan Pengawasan lemah. Pengawasan retribusi parkir efektif. 5. Sistem dan Sistem pelayanan manual Sistem pelayanan dengan elektronik. prosedur 43

44 44

TABULASI RASIO KEMISKINAN DAN INDEKS KEMAHALAN KONTRUKSIK TINGKAT KELURAHAN DAN KAMPUNG DI KOTA JAYAPURA TAHUN 2014

TABULASI RASIO KEMISKINAN DAN INDEKS KEMAHALAN KONTRUKSIK TINGKAT KELURAHAN DAN KAMPUNG DI KOTA JAYAPURA TAHUN 2014 Nama Kelurahan / Kampung Luas Kelurahan /Kampung Luas Tahun 2013 1,58 Tahun 2014 DISTRIK JAYAPURA UTARA 1 Kelurahan sapura 6,44 12,63 4.527 72 4.599 6,55 2 Kelurahan Trikora 1,90 3,73 5.397 85 5.482 7,81

Lebih terperinci

PENCAPAIAN KINERJA INDIKATOR MACRO PEMBANGUNAN DAERAH KOTA JAYAPURA

PENCAPAIAN KINERJA INDIKATOR MACRO PEMBANGUNAN DAERAH KOTA JAYAPURA PENCAPAIAN KINERJA INDIKATOR MACRO PEMBANGUNAN DAERAH KOTA JAYAPURA Berdasarkan Permen No. 12 thn 2007 ttg Susunan Data A. DATA UMUM 1. GEOGRAFI a. Posisi / Letak Kota Jayapura berdiri sejak tanggal 21

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA JAYAPURA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA JAYAPURA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN WALIKOTA JAYAPURA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PENETAPAN BATASAN JUMLAH SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN UANG PERSEDIAAN (SPP-UP), SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN GANTI UANG PERSEDIAAN (SPP-GU DAN SURAT

Lebih terperinci

PUSAT PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG MANGUPRAJA MANDALA.

PUSAT PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG MANGUPRAJA MANDALA. PUSAT PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG MANGUPRAJA MANDALA www.bapenda.badungkab.go.id info@bapenda.badungkab.go.id KONDISI GEOGRAFIS LUAS 418,52 KM 2 (7,43% LUAS P. BALI) Terdiri dari 6 kecamatan Terbagi atas

Lebih terperinci

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 34 BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Pengelolaan Keuangan Daerah merupakan rangkaian siklus Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang pelaksanaannya dimulai dari perencanaan,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PENDAPATAN DAERAH BULAN : JANUARI T.A 2015 LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PENDAPATAN DAERAH BULAN : JANUARI T.A 2015 LAPORAN REALISASI ANGGARAN PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PENDAPATAN DAERAH BULAN : JANUARI T.A 2015 LAPORAN REALISASI ANGGARAN Kode Rekening U r a i a n / % Sisa 1 2 3 4 5 4 1 PENDAPATAN DAERAH 4,870,554,573,000.00 436,379,514,072.86

Lebih terperinci

RENCANA AKSI DAERAH PERUBAHAN TAHUN 2016 DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

RENCANA AKSI DAERAH PERUBAHAN TAHUN 2016 DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR RENCANA AKSI DAERAH PERUBAHAN TAHUN 2016 DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN A. UTAMA 1 Meningkatnya Penerimaan 1 Optimalnya

Lebih terperinci

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 3.1. PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH Menurut ketentuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Pasal 5 Undang-Undang Nomor 33 Tahun

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) DINAS PENDAPATAN KOTA DENPASAR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Visi Pemerintah Kota Denpasar dalam membangun Denpasar menekankan pada upaya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan kesempatan serta keleluasaan kepada daerah untuk menggali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan kesempatan serta keleluasaan kepada daerah untuk menggali BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Upaya Pemerintah Daerah dalam Peningkatan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Penajam Paser Utara. Ditetapkannya Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

DATA ISIAN SIPD TAHUN 2017 BPPKAD KABUPATEN BANJARNEGARA PERIODE 1 JANUARI SAMPAI DENGAN 8 JUNI 2017

DATA ISIAN SIPD TAHUN 2017 BPPKAD KABUPATEN BANJARNEGARA PERIODE 1 JANUARI SAMPAI DENGAN 8 JUNI 2017 DATA ISIAN SIPD TAHUN 2017 BPPKAD KABUPATEN BANJARNEGARA PERIODE 1 JANUARI SAMPAI DENGAN 8 JUNI 2017 JENIS DATA 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Satuan Data XIX. RINGKASAN APBD I. Pendapatan Daerah - 584244829879

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEBAHASAN. Daerah Kabupaten Boyolali Tahun daerah kabupaten boyolali tahun :

BAB III ANALISIS DATA DAN PEBAHASAN. Daerah Kabupaten Boyolali Tahun daerah kabupaten boyolali tahun : BAB III ANALISIS DATA DAN PEBAHASAN A. Pembahasan Masalah 1. Kontribusi Pajak Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2013-2015 Pajak Penerangan Jalan ini termasuk ke

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pembangunan merupakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat melalui beberapa proses dan salah satunya adalah dengan

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat - 1 - Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DI KOTA

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kinerja Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lampung Timur

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kinerja Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lampung Timur IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kinerja Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lampung Timur Pada bab ini dikemukakan deskripsi dan analisis hasil penelitian yang diperoleh melalui pengukuran dan pengujian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peranan yang diberikan yaitu dalam bentuk sarana dan prasarana baik itu yang berupa sarana

BAB I PENDAHULUAN. Peranan yang diberikan yaitu dalam bentuk sarana dan prasarana baik itu yang berupa sarana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peranan Pemerintah Daerah sangat penting dalam kegiatan percepatan pembangunan daerah. Peranan yang diberikan yaitu dalam bentuk sarana dan prasarana baik itu yang berupa

Lebih terperinci

PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI PAJAK. Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com

PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI PAJAK. Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI PAJAK Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com DASAR HUKUM Undang-Undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Dirubah dengan Undang-Undang

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG BAGI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH UNTUK DESA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG BAGI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH UNTUK DESA SALINAN BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG BAGI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH UNTUK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Asli Daerah (PAD) menurut Halim (2008:96) merupakan semua penerimaan daerah yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah. Kelompok PAD dipisahkan

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI DINAS PENDIDIKAN PENDIDIKAN DASAR PENDIDIKAN MENENGAH PENDIDIKAN NON FORMAL, INFORMAL DAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BINA PROGRAM KURIKULUM KURIKULUM PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PENDAPATAN DAERAH BULAN : MARET T.A 2016 LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PENDAPATAN DAERAH BULAN : MARET T.A 2016 LAPORAN REALISASI ANGGARAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PENDAPATAN DAERAH BULAN : MARET T.A 2016 Kode Rekening U r a i a n / % Sisa 1 2 3 4 5 4 1 PENDAPATAN DAERAH 5,099,987,364,000.00 1,308,646,932,025.00

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kemajuan dan perkembangan ekonomi Kota Bandar Lampung menunjukkan

I. PENDAHULUAN. Kemajuan dan perkembangan ekonomi Kota Bandar Lampung menunjukkan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Kemajuan dan perkembangan ekonomi Kota Bandar Lampung menunjukkan trend ke arah zona ekonomi sebagai kota metropolitan, kondisi ini adalah sebagai wujud dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pendapatan Asli Daerah a. Pengertian Pendapatan Asli Daerah Menurut Mardiasmo (2002:132), Pendapatan Asli Daerah adalah penerimaan yang diperoleh dan sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang. b. Isu Strategis

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang. b. Isu Strategis BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Visi Pemerintah Kota Denpasar dalam membangun Denpasar menekankan pada upaya Denpasar Kreatif Berwawasan Budaya Dalam Keseimbangan Menuju Keharmonisan. Pembangunan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah ketersediaan dana oleh suatu negara yang diperlukan untuk pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. adalah ketersediaan dana oleh suatu negara yang diperlukan untuk pembiayaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam upaya pelaksanaan pembangunan nasional, hal yang paling penting adalah ketersediaan dana oleh suatu negara yang diperlukan untuk pembiayaan pengeluaran pemerintah

Lebih terperinci

V. PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN TEMPAT KHUSUS PARKIR (TKP)

V. PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN TEMPAT KHUSUS PARKIR (TKP) 113 V. PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN TEMPAT KHUSUS PARKIR (TKP) Penyelenggaraan dan pengelolaan parkir di Kabupaten Bogor sesuai dengan Peraturan Bupati Bogor Nomor 24 Tahun 2006. Berdasarkan Peraturan

Lebih terperinci

DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN PERENCANAAN KINERJA DAN KEUANGAN RPJMD IKU Indikator Kinerja Utama (RENSTRA) Rencana Strategis (RKA) (RKT) EVALUASI Rencana Kerja dan Anggaran Rencana Kinerja

Lebih terperinci

LAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN SKPD KABUPATEN BOGOR TAHUN ANGGARAN 2016 Bulan : MARET 2016

LAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN SKPD KABUPATEN BOGOR TAHUN ANGGARAN 2016 Bulan : MARET 2016 Page 1 LAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN SKPD KABUPATEN BOGOR TAHUN ANGGARAN 2016 Bulan : MARET 2016 ORGANISASI : 1.20.52. DINAS PENDAPATAN DAERAH 39,325,105,000 1,870,059,922,000 1,881,996,881,682

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keuangan Daerah dan APBD Peraturan Menteri Dalam Negeri No 21 tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah mendefinisikan Keuangan Daerah sebagai semua hak dan kewajiban

Lebih terperinci

PEMUNGUTAN PAJAK PARKIR DAN RETRIBUSI PARKIR OLEH PEMERINTAH DAERAH

PEMUNGUTAN PAJAK PARKIR DAN RETRIBUSI PARKIR OLEH PEMERINTAH DAERAH PEMUNGUTAN PAJAK PARKIR DAN RETRIBUSI PARKIR OLEH PEMERINTAH DAERAH www.clipartbest.com I. PENDAHULUAN Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah

Lebih terperinci

URAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN. terpenuhinya kebutuhan surat menyurat Terbayarnya tagihan telepon, air dan listrik

URAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN. terpenuhinya kebutuhan surat menyurat Terbayarnya tagihan telepon, air dan listrik URUSAN : KELAUTAN DAN PERIKANAN NAMA SKPD : NO PROGRAM 1 PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 2 Penyediaan jasa Komunikasi, sumberdaya air dan listrik 3 Penyediaan Jasa Administrasi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 c. Pengukuran Aset Tetap Biaya administrasi dan biaya umum lainnya sampai dengan aset tersebut dapat dipergunakan untuk operasional telah diakui sebagai suatu komponen biaya aset tetap. Setiap potongan

Lebih terperinci

PAJAK HOTEL PERDA NO. 1 TAHUN PERDA TENTANG PAJAK HOTEL ABSTRAK

PAJAK HOTEL PERDA NO. 1 TAHUN PERDA TENTANG PAJAK HOTEL ABSTRAK PAJAK HOTEL PERDA NO. 1 TAHUN PERDA TENTANG PAJAK HOTEL : Perlu diatur kembali pajak dan retribusi untuk mendorong kesempatan berusaha dan memperoleh manfaat dalam menghadapi tantangan local, nasional

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah 3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2011 dan Perkiraan Tahun 2012 Kerangka Ekonomi Daerah dan Pembiayaan

Lebih terperinci

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Pengelolaan keuangan daerah mempunyai peranan yang sangat penting dalam menjalankan roda pemerintahan, oleh karena itu pengelolaan keuangan daerah selalu berkembang

Lebih terperinci

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Pengelolaan keuangan daerah merupakan sub-sistem dari sistem pengelolaan keuangan negara dan merupakan elemen pokok dalam penyelenggaraan Pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Penetapan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Penetapan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Penetapan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah merupakan paradigma baru dalam pengelolaan Barang Milik negara/aset

Lebih terperinci

PUBLIKASI KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014 Cibinong, 12 Desember 2014

PUBLIKASI KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014 Cibinong, 12 Desember 2014 PUBLIKASI KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014 Cibinong, 12 Desember 2014 Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kabupaten Bogor yang memiliki tugas pokok membantu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Penerimaan Pemerintah baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dapat

I. PENDAHULUAN. Penerimaan Pemerintah baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dapat 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penerimaan Pemerintah baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dapat berasal dari pungutan pajak maupun bukan pajak, serta sumbangan ataupun bantuan dan pinjaman.

Lebih terperinci

BAB III KEBIJAKAN UMUM DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III KEBIJAKAN UMUM DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB III KEBIJAKAN UMUM DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Pelaksanaan Otonomi Daerah secara luas, nyata dan bertanggungjawab yang diletakkan pada Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang dibarengi dengan pelaksanaan otonomi daerah

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang dibarengi dengan pelaksanaan otonomi daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional merupakan upaya pembangunan yang berkesinambungan dan berkelanjutan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Mempercepat

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kontribusi Pajak Dan Retribusi Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kontribusi Pajak Dan Retribusi Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kontribusi Pajak Dan Retribusi Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Potensi pendapatan asli daerah adalah kekuatan yang ada di suatu daerah untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 46 BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Profil Dinas Perhubungan 1. Sejarah Dinas Perhubungan Berdasarkan Peraturan Pemerintah Kota Yogyakarta Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan, Kedudukan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PENDAPATAN DAERAH BULAN : MEI T.A 2015 LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PENDAPATAN DAERAH BULAN : MEI T.A 2015 LAPORAN REALISASI ANGGARAN PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PENDAPATAN DAERAH BULAN : MEI T.A 2015 LAPORAN REALISASI ANGGARAN Kode Rekening U r a i a n Target / Anggaran Realisasi % Sisa 1 2 3 4 5 4 1 PENDAPATAN DAERAH 4,870,554,573,000.00

Lebih terperinci

BAB II PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD Perubahan Asumsi Dasar Kebijakan Umum APBD

BAB II PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD Perubahan Asumsi Dasar Kebijakan Umum APBD BAB II PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 2.1. Perubahan Asumsi Dasar Kebijakan Umum APBD Dalam penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD ini, perhatian atas perkembangan kondisi perekonomian Kabupaten Lombok

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perkembangan Target dan Realisasi Pajak Daerah Pengembangan penelitian ini, data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pengelola Keuangan

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2014 DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PENETAPAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2014 DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PENETAPAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2014 DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil, kami yang

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung Dinas Pendapatan Daerah merupakan salah satu unsur organisasi Pemerintah Daerah yang mempunyai

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 77 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan antara pemerintah pusat dan daerah, pendapatan asli daerah didefinisikan

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan antara pemerintah pusat dan daerah, pendapatan asli daerah didefinisikan BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pendapatan Asli Daerah II.1.1. Definisi Pendapatan Asli Daerah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah,

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 70 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 385.TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 385.TAHUN 2012 TENTANG SALINAN WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 385.TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH KOTA TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

: OTDA, PEMERINTAHAN UMUM, ADM KEUANGAN ORGANISASI URUSAN PEMERINTAHAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET JUMLAH

: OTDA, PEMERINTAHAN UMUM, ADM KEUANGAN ORGANISASI URUSAN PEMERINTAHAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET JUMLAH URUSAN PEMERINTAHAN : 1.20. - OTDA, PEMERINTAHAN UMUM, ADM KEUANGAN ORGANISASI : 1.20.11. - DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KODE REKENING 1.20.1.20.11.00.00.4. PENDAPATAN DAERAH 1.499.438.473.537,50

Lebih terperinci

Hubungan Keuangan antara Pemerintah Daerah-Pusat. Marlan Hutahaean

Hubungan Keuangan antara Pemerintah Daerah-Pusat. Marlan Hutahaean Hubungan Keuangan antara Pemerintah Daerah-Pusat 1 Desentralisasi Politik dan Administrasi Publik harus diikuti dengan desentralisasi Keuangan. Hal ini sering disebut dengan follow money function. Hubungan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH TIMUR, Menimbang : a. bahwa Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

SKPD : DINAS PENDAPATAN DAERAH

SKPD : DINAS PENDAPATAN DAERAH : DINAS PENDAPATAN DAERAH Kode Program/ Keluaran 8 9 10 11 Hasil 1 URUSAN WAJIB 1 20 BIDANG URUSAN OTONOMI Peningkatan Peningkatan - Optimalnya 3,161,941,904,435 - Optimalnya 3,161,941,904,435 DAERAH,

Lebih terperinci

REALISASI PAD KOTA DENPASAR TAHUN 2007

REALISASI PAD KOTA DENPASAR TAHUN 2007 No REALISASI PAD KOTA DENPASAR TAHUN 2007 Uraian Target Tahun 2007 Realisasi I BAGIAN P A D 125.037.127.310,16 138.481.391.182,44 A Pos Pajak Daerah 75.200.000.000,00 85.524.066.401,52 34.000.000.000,00

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu landasan yuridis bagi pengembangan Otonomi Daerah di Indonesia adalah lahirnya Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Pengganti

Lebih terperinci

1. BUMD, PERBANKAN DAERAH DAN LEMBAGA KEUANGAN DAERAH

1. BUMD, PERBANKAN DAERAH DAN LEMBAGA KEUANGAN DAERAH 5. 6. 7. 8. 9... 2. MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER 9 7 7 7 6 3 5 2 2 22 8 5 7 9 3 6 8 3 5 5 6 4 3 8 44 32 9 37 3 25 3 2 4,2,,5, 6,5,,453, 7,67, 7,49,,68, 5,569. JUMLAH 9 8 224

Lebih terperinci

BAB VII PERANCANGAN PROGRAM

BAB VII PERANCANGAN PROGRAM BAB VII PERANCANGAN PROGRAM Mardiasmo dan Makhfatih (2000) mengatakan bahwa potensi penerimaan daerah adalah kekuatan yang ada di suatu daerah untuk menghasilkan sejumlah penerimaan tertentu. Untuk melihat

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR . PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil, kami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia sejak lama telah mencanangkan suatu gerakan

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia sejak lama telah mencanangkan suatu gerakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bangsa Indonesia sejak lama telah mencanangkan suatu gerakan pembangunan yang dikenal dengan istilah pembangunan nasional.uud 1945 dan pancasila menempatkan

Lebih terperinci

Paragraf 2 Bagian Kesatu Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Pasal 22. Pasal 23

Paragraf 2 Bagian Kesatu Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Pasal 22. Pasal 23 Paragraf 2 Bagian Kesatu Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Pasal 22 Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan Daerah dibidang pengelolaan

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA (PK) PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

PENETAPAN KINERJA (PK) PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG LAMPIRAN II PENETAPAN KINERJA (PK) PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG SKPD : DINAS PENDAPATAN DAERAH / PASEDAHAN AGUNG KABUPATEN BADUNG TAHUN ANGGARAN : 2014 NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja Out Put Target

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam pemerintahan suatu negara, pemerintah mempunyai peran dalam perekonomiannya.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam pemerintahan suatu negara, pemerintah mempunyai peran dalam perekonomiannya. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sumber Penerimaan Daerah Dalam pemerintahan suatu negara, pemerintah mempunyai peran dalam perekonomiannya. Menurut Adam Smith peranan pemerintah dapat diklasifikasikan dalam :

Lebih terperinci

PEMUTAKHIRAN DATA PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DIREKTORAT PENDAPATAN DAERAH DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PEMUTAKHIRAN DATA PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DIREKTORAT PENDAPATAN DAERAH DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI PEMUTAKHIRAN DATA PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DIREKTORAT PENDAPATAN DAERAH DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI SUMBER PENDAPATAN DAERAH 1. PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengurus keuangannya sendiri dan mempunyai hak untuk mengelola segala. sumber daya daerah untuk kepentingan masyarakat setempat.

BAB I PENDAHULUAN. mengurus keuangannya sendiri dan mempunyai hak untuk mengelola segala. sumber daya daerah untuk kepentingan masyarakat setempat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era reformasi saat ini, Pemerintah Indonesia telah mengubah sistem sentralisasi menjadi desentralisasi yang berarti pemerintah daerah dapat mengurus keuangannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan otonomi daerah memberikan kewenangan kepada daerah untuk mengatur dan mengelola dirinya sendiri. Sebagai administrator penuh, masing-masing daerah harus

Lebih terperinci

Jumlah Penduduk Yang Mengurus KTP, KK, dan Akta Kelahiran Kabupaten Sintang Tahun

Jumlah Penduduk Yang Mengurus KTP, KK, dan Akta Kelahiran Kabupaten Sintang Tahun DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Per-Kecamatan di Kabupaten Sintang Tahun... Jumlah Penduduk Yang Mengurus KTP, KK, dan Akta Kelahiran Kabupaten Sintang Tahun 2010... Jumlah Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN PENDAPATAN ASLI DAERAH Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan semua penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2001 TANGGAL 13 SEPTEMBER 2001 TENTANG RETRIBUSI DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2001 TANGGAL 13 SEPTEMBER 2001 TENTANG RETRIBUSI DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2001 TANGGAL 13 SEPTEMBER 2001 TENTANG RETRIBUSI DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 18 ayat

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 18 ayat (3), Pasal 22, dan Pasal 33

Lebih terperinci

4. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 42, Tambahan

4. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 42, Tambahan SALINAN BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN (REVISI) GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN (REVISI) GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan rencana pengelolaan keuangan tahunan pemerintah daerah yang disetujui oleh DPRD dalam Peraturan Daerah

Lebih terperinci

PUBLIKASI KINERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR Edisi : Selasa, 9 Desember 2014

PUBLIKASI KINERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR Edisi : Selasa, 9 Desember 2014 PUBLIKASI KINERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR Edisi : Selasa, 9 Desember 2014 Dalam upaya mewujudkan Visi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 yaitu Kabupaten Bogor menjadi Kabupaten Termaju di

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Billions RPJMD Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016-2021 BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu Kinerja pelaksanaan APBD Provinsi Kepulauan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat membiayai pengeluaran pemerintah dalam rangka menyelenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat membiayai pengeluaran pemerintah dalam rangka menyelenggarakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era otonomi daerah yang secara resmi mulai diberlakukan di Indonesia sejak 1 Januari 2001 menghendaki daerah untuk berkreasi mencari sumber penerimaan yang

Lebih terperinci

Subbag Hukum BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Selatan

Subbag Hukum BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Selatan PENGATURAN MENGENAI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH SEBAGAIMANA DIATUR DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2009 TENTANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH www.kaltimpost.co.id I. PENDAHULUAN Dalam rangka

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

RINCIAN PENDAPATAN DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013

RINCIAN PENDAPATAN DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 LAMPIRAN XIV PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 RINCIAN PENDAPATAN DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 KODE 4 1 PENDAPATAN ASLI

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI DAERAH

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI DAERAH PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI DAERAH UMUM Dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undangundang Nomor

Lebih terperinci

WALIKOTA TEGAL KEPUTUSAN WALIKOTA TEGAL NOMOR / 164 / 2011 TENTANG PENETAPAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH PEMERINTAH KOTA TEGAL TAHUN 2012

WALIKOTA TEGAL KEPUTUSAN WALIKOTA TEGAL NOMOR / 164 / 2011 TENTANG PENETAPAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH PEMERINTAH KOTA TEGAL TAHUN 2012 SALINAN WALIKOTA TEGAL KEPUTUSAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 188.8 / 164 / 2011 TENTANG PENETAPAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH PEMERINTAH KOTA TEGAL TAHUN 2012 WALIKOTA TEGAL, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Peran pemerintah daerah semakin meningkat dengan adanya kebijakan otonomi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Peran pemerintah daerah semakin meningkat dengan adanya kebijakan otonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peran pemerintah daerah semakin meningkat dengan adanya kebijakan otonomi daerah. Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah,

Lebih terperinci

APBD KABUPATEN GARUT TAHUN ANGGARAN ) Target dan Realisasi Pendapatan

APBD KABUPATEN GARUT TAHUN ANGGARAN ) Target dan Realisasi Pendapatan APBD KABUPATEN GARUT TAHUN ANGGARAN 2006 1) dan Pendapatan Dalam tahun anggaran 2006, Pendapatan Daerah ditargetkan sebesar Rp.1.028.046.460.462,34 dan dapat direalisasikan sebesar Rp.1.049.104.846.377,00

Lebih terperinci

RETRIBUSI JASA USAHA 2011 PERDA KOTA PONTIANAK NO.1,LD.2011/NO

RETRIBUSI JASA USAHA 2011 PERDA KOTA PONTIANAK NO.1,LD.2011/NO RETRIBUSI JASA USAHA PERDA KOTA PONTIANAK NO.1,LD./NO.1 SETDA KOTA PONTIANAK : 30 HLM PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK TENTANG RETRIBUSI JASA USAHA ABSTRAK : Dengan berlakunya UU No.28 Th 2009 tentang Pajak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah dan masyarakat bersama-sama mengelola sumber daya yang. perkembangan kegiatan ekonomi dalam wilayah tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah dan masyarakat bersama-sama mengelola sumber daya yang. perkembangan kegiatan ekonomi dalam wilayah tersebut. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakat bersama-sama mengelola sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pendapatan Asli Daerah 2.1.1. Definisi Pendapatan Asli Daerah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN TENTANG PELAKSANAAN RETRIBUSI PERPARKIRAN. Dasar Hukum Pengeloal Perparkiran Kota Medan meliputi:

BAB III GAMBARAN TENTANG PELAKSANAAN RETRIBUSI PERPARKIRAN. Dasar Hukum Pengeloal Perparkiran Kota Medan meliputi: BAB III GAMBARAN TENTANG PELAKSANAAN RETRIBUSI PERPARKIRAN A. Dasar Hukum Dasar Hukum Pengeloal Perparkiran Kota Medan meliputi: 1. Keputusan Mendagri RI No.43 Tahun 1980 tentang pedoman pengelolaan perparkiran

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1997 TENTANG RETRIBUSI DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1997 TENTANG RETRIBUSI DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1997 TENTANG RETRIBUSI DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa sebagai pelaksanaan Pasal 18 ayat (3), Pasal 22, Pasal 25 ayat (6) dan

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN ANGGARAN 2014 PER SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (dalam rupiah)

LAPORAN REALISASI PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN ANGGARAN 2014 PER SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (dalam rupiah) Pemerintah Kabupaten Klungkung Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Bulan : Oktober 2014 LAPORAN REALISASI PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN ANGGARAN 2014 PER SATUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dibutuhkan oleh daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah.

BAB I PENDAHULUAN. yang dibutuhkan oleh daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era otonomi daerah yang secara resmi mulai diberlakukan di Indonesia, sejak tanggal 1 Januari 2001 menghendaki daerah untuk berkreasi dalam mencari sumber penerimaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. memberikan keleluasaan kepada daerah, dalam menggali potensi pendanaan dalam

BAB IV PEMBAHASAN. memberikan keleluasaan kepada daerah, dalam menggali potensi pendanaan dalam BAB IV PEMBAHASAN 1V.1 Pendapatan Asli Daerah DKI Jakarta Pendapatan Asli Daerah merupakan pendapatan daerah yang bertujuan untuk memberikan keleluasaan kepada daerah, dalam menggali potensi pendanaan

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 43 TAHUN 2016 T E N T A N G

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 43 TAHUN 2016 T E N T A N G WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 43 TAHUN 2016 T E N T A N G TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG INSTANSI PELAKSANA PEMUNGUTAN

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2015 DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2015 DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2015 DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil, kami yang

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Bali disusun dengan pendekatan kinerja

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 708 TAHUN : 2005 SERI : D ERATURAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PEMBERIAN UPAH PUNGUT PENDAPATAN ASLI DAERAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci