BAB III. MEKANISME PASAR, PERMINTAAN DAN PENAWARAN. ekonomi masyarakat. Akan tetapi, jauh sebelum trend ini mencapai titik dimana pemerintah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III. MEKANISME PASAR, PERMINTAAN DAN PENAWARAN. ekonomi masyarakat. Akan tetapi, jauh sebelum trend ini mencapai titik dimana pemerintah"

Transkripsi

1 BAB III. MEKANISME PASAR, PERMINTAAN DAN PENAWARAN III.1 MEKANISME PASAR III.1.1 Pengertian Beberapa abad yang lalu dalam sebagian besar negara industri ada kecenderungan dimana makin berkurangnya pengendalian langsung dari pemerintah terhadap kegiatan ekonomi masyarakat. Akan tetapi, jauh sebelum trend ini mencapai titik dimana pemerintah benar-benar tidak ikut campur tangan dalam kegiatan ekonomi, keadaan sudah berbalik ke arah lain. Dapat dikatakan bahwa sejak akhir abad ke-19 dalam semua negara industri peranan pemerintah dalam kegiatan ekonomi semakin meningkat. Pada kenyataannya perekonomian Indonesia adalah perekonomian campuran dimana lembaga swasta maupun pemerintah melaksanakan kontrol ekonomi. Dalam suatu mekanisme pasar tanpa sadar seseorang atupun organisasi berhubungan dengan ketiga masalah ekonomi yang telah diutarakan dalam bab terdahulu yakni masalah: apa, bagimana, dan untuk apa. Sebagai contoh misalnya kota Jakarta atau Surabaya. Tanpa mengalir arus barang-barang kebutuhan keluar-masuk kota-kota tersebut akan berada di ambang kelaparan. Bagaimana berjuta-juta orang dapat tidur nyenyak tanpa rasa khawatir terjadi kemacetan proses ekonomi dimana kehidupan kota tergantung padanya? Betapa besar peranan pemerintah dalam mengendalikan kegiatan ekonomi seperti: undang-undang tarif, undangundang kebersihan makanan, undang-undang perburuhan, penetapan harga tertinggi dan terendah, kesejahteraan masyarakat dan sebagainya? Semua orang dapat mengetahuinya dengan jelas. Namun, banyak orang yang tidak tahu berapa besar kehidupan ekonomi kita berjalan tanpa campur tangan pemerintah. Berjuta-juta barang diprodusir oleh berjuta-juta orang atas kemauan sendiri. Bagaimana mekanisme pasar secara otomatis bekerja?

2 Dalam membahas pemecahan ketiga masalah pokok ekonomi melalui mekanisme pasar selanjutnya, kita pakai asumsi bahwa semua kegiatan ekonomi berorientasi pada pasar atau dengan perkataan lain, berdasarkan atas kekuatan permintaan dan penawaran yang biasa disebut sistem ekonomi pasar. Dalam suatu ekonomi pasar, barang maupun jasa mempunyai harga. Bahkan tiap-tiap jenis tenaga kerja yang berbeda-beda pun mempunyai harga, yaitu upah/gaji. Apabila suatu barang (barang apa saja), misalnya telur, dibutuhkan lebih banyak, maka pesanan-pesanan baru akan membanjir. Dalam keadaan demikian permintaan meningkat, sehingga para konsumen atau pembeli saling berebut untuk membeli telur lebih banyak. Sebagai akibatnya para penjual akan menaikkan harga telur guna menjatah persediaan yang terbatas. Harga yang lebih tinggi akan mendorong penjual untuk memproduksi telur lebih banyak. Demikian sebaliknya apabila suatu barang, misalnya kacang hijau tersedia dalam jumlah yang lebih besar dari jumlah yang ingin dibeli oleh masyarakat pada tingkat harga yang berlaku. Karena para penjual ingin agar persediaan kacang hijau cepat habis, akan terjadi persaingan antara pejual. Penjual akan berebut untuk mendapatkan pembeli bagi kacang hijau yang jumlahnya terlalu banyak. Karena itu para penjual akan dan harus bersedia menurunkan harga barang. Penurunan harga kacang hijau ini akan mendorong konsumen untuk membeli kacang hijau yang lebuh banyak. Tetapi sebaliknya produsen akan mengurangi produksinya karena harga yang terjadi lebih rendah. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa dengan meningkatnya permintaan harga akan cenderung naik pula. Demikian sebaliknya bila penawaran lebih besar, maka harga akan cenderung turun. Bilamana tercapai keseimbangan antara jumlah barang yang dibeli dengan jumlah yang dijual pada suatu timgkat harga (atau keseimbangan antara kekuatan permintaan dan penawaran), maka dengan demikian telah tercapai harga keseimbangan. Proses terjadinya harga keseimbangan tersebut dinamakan mekanisme pasar.

3 Pemecahan Tiga Masalah Ekonomi Ketiga masalah pokok ekonomi apa, bagaimana, dan untuk siapa, sangat erat hubungannya dengan mekanisme pasar. Mekanisme pasar yang bekerja melalui permintaan dan penawaran, walaupun jauh dari sempurna, berfungsi memecahkan ketiga masalah apa, bagaimana dan untuk siapa. Dengan mempertemukan pembeli dan penjual (permintaan dan penawaran) pada setiap pasar, suatu perekonomian memecahkan ketiga masalah ekonomi tersebut: a. Barang apa yang akan diprodusir ditentukan oleh daya beli (keuangan) dari konsumen. Uang yang mereka bayarkan pada perusahaan untuk barang yang mereka beli, pada akhirnya merupakan sumber dana untuk membayar balas jasa faktor produksi berupa gaji, upah, sewa, dan dividenyang diterima konsumen sebagai pendapatan. Perusahaan didorong untuk memprodusir barang yang mempunyai permintaan yang tinggi karena labanya besar. b. Bagaimana barang diprodusir ditentukan oleh persaingan antara berbagai produsen. Satu-satunya jalan bagi produsen untuk menghadapi persaingan harga dan memaksimumkan laba adalah dengan jalan menekan seminimum mungkin biaya produksi dengan menggunakan metode produksi yang paling efisien. Metode yang paling murah akan menggantikan metode yang lebih mahal. Misalnya: mesin uap menggantikan kuda karena mesin uap dirasa lebih murah biaya per unit kerjanya. Lokomotif disel menggantikan lokomotif dengan tenaga pengggerak batu bara dan sebagainya. Contoh internasional: Bob Jones bertani secara ekstensif dengan menggunakan tenaga kerja yang relatif sedikit tanah Amerika yang relatif banyak per jam kerja; Piere Reny bertani secara intensif dengan menggunakan tenaga kerja yang relatif banyak tiap hektar tanah Perancis. Siapakah yang memerintahkan keputusankeputusan mengenai bagaimana ini, yang benar-benar sesuai dengan kenyataan bahwa kepadatan penduduk di Prancis adalah lebih tinggi daripada di Amerika? Perserikatan Bangsa-Bangsa? Tentu saja tidak. Sistem harga adalah alat isyarat masyarakat. Ibarat seorang tuan yang memberikan hadiah dan hukuman kepada keledainya supaya bergerak maju, sistem harga menghasilkan laba dan rugi agar timbul keputusan mengenai apa, bagaimana dan untuk siapa.

4 c. Untuk siapa barang diprodusir ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar faktor produksi (tanah, tenaga kerja, dan modal). Karena pasar ini menetukan tingkat upah, sewa tanah, suku bunga dan laba yang kesemuanya merupakan pendapatan bagi setiap orang dan yang membentuk pendapatan masyarakat. Oleh karena itu distribusi pendapatan diantara penduduk ditentukan oleh sejumlah faktor seperti jam kerja per orang, luas tanah yang dimiliki dan harga faktor-faktor produksi seperti upah, gaji, sewa, tanah dan sebagainya. Distribusi ini sangat tergantung pada distribusi awal dari pemilikan harta, kemampuan yang dipelajari atau kemampuan alam, rezeki dan juga ada dan tidaknya diskriminasi ras dan jenis kelamin. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ketiga maslah pokok ekonomi ini dapat dipecahkan oleh harga melalui mekanisme pasar. III.1.2 Konsep Pasar Pasar adalah keseluruhan permintaan dan penawaran barang, jasa atau faktor produksi tertentu. Biasanya pasar dibedakan dalam arti sempit dan dalam arti luas. Pengertian pasar dalam arti sempit adalah tempat dimana barang diperjualbelikan. Sedangkan dalam arti luas pasar adalah proses dimana pembeli dan penjual saling berinteraksi untuk menentukan / menetapkan harga jual. Berdasarkan jumlah pembeli dan penjual serta jenis barang yang diperjualbelikan, pasar dapat dibedakan dalam beberapa bentuk pasar, yaitu:

5 III Pasar Persaingan Sempurna (PPS) Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar dimana (1) terdapat banyak penjual dan banyak pembeli, (2) barang yang diperjualbelikan homogen menurut anggapan konsumen, (3) ada kebebasan untuk mendirikan dan membubarkan perusahaan, (4) sumber produksi bebas bergerak ke mana pun, dan (5) pembeli dan penjual mengetahui satu sama lain dan mengetahui barang-barang yang diperjualbelikan. (1) Pengertian banyak penjual dan banyak pembeli disini bukan dalam arti absolut sekian ratus atau sekian ribu orang, melainkan sedemikian banyaknya sehingga baik penjula maupun pembeli secara sendiri-sendiri tidak mampu mempengaruhi harga tetapi mampu apabila itu dilakukan secara bersama-sama. Baik pembeli maupun penjual sendiri-sendiri tidak mampu menaikkan atau menurunkan harga. Jumlah yang dibeli oleh seorang pembeli sedemikian kecilnya sedangkan jumlah seluruh pembeli demikian banyaknya. Demikian juga halnya dengan penjual. Bila ia menaikkan harga maka pembelinya akan lari kepada penjual lainnya, dan atas tindakannya ini ia akan merugi sendiri. Baik penjual maupun pembeli menerima harga yang terbentuk di pasar (sebagai price taker). (2) Yang dimaksud dengan barang yang diperjualbelikan homogen adalah bahwa konsumen tidak dapat membedakan barang satu dengan yang lain. Mereka menganggap barang itu sama mutunya. Dalam kenyataan barang yang homogen betul tidak ada, tetapi ada yang mendekati seperti beras, jagung, sayur-sayuran, buah-buahan dan sebagainya. (3) Yang dimaksud dengan kebebasan untuk mendirikan dan membubarkan suatu perusahaan (atau ada juga yang mengatakan: kebebasan keluar masuk suatu jenis usaha), adalah bahwa setiap orang boleh mendirikan suatu perusahaan bila ia akan

6 memperoleh keuntungan dengan mendirikan perusahaan itu. Sebaliknya bebas pula dalam arti bebas untuk membubarkan usahanya bila dipandang rugi. (4) Sumber produksi bebas bergerak ke arah mana pun, artinya: tidak ada halangan bagi tenaga kerja, modal dan pengusaha untuk berpidah-pindah ke mana pun yang lebih menguntungkan. (5) Pembeli dan penjual mengetahui satu sam lain dan mengetahui barang-barang yang diperjualbelikan, maksudnya bahwa pembeli dan penjual mengetahui situasi pasar, misalnya tingkat harga yang berlaku, biaya, tempat, waktu barang-barang yang diperjualbelikan. Dalam praktek bentuk pasar persaingan sempurna ini tidak ada. Yang ada hanya mendekati saja. Misalnya, pasar beras di mana petani produsen sebagai penjual dan pedagang sebagai pembeli. III Pasar Monopoli dan Monopsoni Pasar persaingan sempurna merupakan bentuk pasar yang ekstrem yang hanya terdapat dalam konsep manusia tetapi tidak dalam kehidupan sehari-hari. Bentuk ekstrem lain adalah pasar monopoli dan monopsoni yang walaupun terdapat dalam kehidupan sehari-hari namun jarang sekali. Pasar monopoli adalah pasar dimana hanya terdapat satu penjual saja. Seorang monopolis dapat bertindak sebagai penentu harga (price maker). Kalau ingin menaikkan harga maka ia dapat mengurangi produkisnya. Contoh monopolis di Indonesia adalah PAM, PLN, PERUMTEL, dan sebagainya. Monopsoni berarti pembeli tunggal. Dikalangan consumen jarana sekali terdapat monopsoni, tetapi dikalangan producen cukup banyak. Sebagai contoh: BAT di Sulawesi Selatan, NTB, dan Bali mendekati kedudukan monopsonitis dalam menghadapi petani tembakau sebagai penjual. Seperti halnya monopoli maka monopsoni dapat mempengaruhi harga, karena kedudukanya sebagai penentu harga (price maker), yaitu dengan jalan menaikkan

7 dan menurunkan jumlah faktor produksi yang dibeli. BAT mendekati monopsoni dalam pembelian tembakau, tetapi tidak bertindak sebagai monopolis dalam penjualan sigaret, karena masih ada penjual-penjual lain. III Pasar Oligopoli dan Oligopsoni Pasar oligopoli adalah suatu pasar dimana terdapat penjual/produsen yang saling bersaingan. Tiap-tiap penjual (oligopolis) mempunyai pengaruh atas harga barang yang dijual, tetapi pengaruhnya tidak sebesar seperti dalam hal monopoli. Penjual/produsen saling tergantung, artinya perubahan harga ataupun jumlah yang dilancarkan oleh satu perusahaan akan mempengaruhi perusahaan lain. Karena itu setiap kebijakan yang dilakukan oleh suatu perusahaan harus betul-betul dipertimbangkan pengaruhnya terhadap perusahaan lain. Oleh karenanya, masing-masing perusahaan akan saling mengamati. Karena hanya terdapat beberapa penjual, maka masing-masing penjual mempunyai pengaruh terhadap harga. Cara yang biasa ditempuh untuk menguasai atau menarik konsumen adalah dengan memakai merekmerek tertentu terhadap barang-barang yang dijual. Kebanyakan konsumen sudah terikat pada suatu merek dagang tertentu. Sulit untuk melepaskan mereka. Sebagai contoh: BAT dengan merek Comodore, dan Faroka dengan merek Kansas. Pasar oligopsoni adalah suatu pasar dimana terdapat beberapa pembeli dan masingmasing pembeli cukup besar untuk mempengaruhi harga barang yang dibelinya. Antara monopoli dan oligopoli sebenarnya masih ada lagi bentuk pasar yang disebut duopoli, yaitu suatu pasar yang hanya ada dua penjual. Sedangkan antara monopsoni dengan oligopsoni terdapat duopsoni, yaitu suatu pasar dimana hanya terdapat dua pembeli. III Pasar Persaingan Monopolistik Pasar persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua jenis pasar ekstrem, yaitu diantara pasar persaingan sempurna dan pasar monopolistik. Pasar

8 persaingan monopolistik mempunyai unsur-unsur monopoli (dan monopsoni) serta persaingan. Pasar persaingan monopolistik adalah suatu pasar dimana terdapat cukup banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak (differentiated products). Dalam pasar persaingan monopolistik atau persaingan monopsonitik jumlah penjual/produsen atau pembeli cukup banyak namun tidak sebanyak seperti yang terdapat pada pasar persaingan sempurna. Akan tetapi, pasar persaingan monopolistik dan persaingan monopsonitik masih mempunyai sedikit pengaruh atas harga. Semua bentuk pasar yang bukan pasar persaingan sempurna disebut pasar persaingan tidak sempurna (imperfect competition) dengan berbagai bentuk: monopoli-monopsoni, duopoli-duopsoni, oligopoli-oligopsoni, dan persaingan monopolistikmonopsonitik. Ciri-ciri pasar persaingan monopolistik adalah: a. Jumlah penjual/produsen cukup banyak, namun tidak sebanyak seperti pada pasar persaingan sempurna, namun masing-masing perusahaan masih dapat berpengaruh harga walaupun pengaruh itu tidak besar. b. Barang yang diperjualbelikan tidak homogen benar melainkan ada perbedaan walaupun hanya berbeda dalam merek, warna, mutu dan ukuran. c. Ada sedikit pembatasan atas berdirinya perusahaan baru dalam arti perusahaan baru tidak sesulit seperti dalam oligopoli dan monopoli, tetapi tidak semudah seperti pada pasar persaingan sempurna. Sebagai contoh: unilever menghasilkan sabun dengan merek yang berbeda-beda. Kemeja yang mutunya sama tetapi diberi merek yang berbeda dengan harga yang berbeda pula. III.2 KONSEP PERMINTAAN (DEMAND) III.2.1 Definisi Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat menyaksikan bahwa kuantitas suatu barang yang dibeli pada suatu waktu tergantung pada harganya. Makin tinggi harga barang, makin

9 sedikit jumlah barang yang dibeli, semakin rendah harganya semakin besar jumlah barang yang diminta. Hal ini berlaku dengan syarat semua hal yang lain tetap sama. Permintaan akan suatu jenis barang ialah jumlah barang yang mau dibeli pada berbagai tingkat harga di pasar pada jangka waktu tertentu. Dengan kata lain, permintaan yang dimaksudkan disini adalah permintaan yang berdaya beli, artinya permintaan yang disertai dengan sejumlah uang untuk membeli barang yang bersangkutan. Setiap waktu tertentu terdapat hubungan tertentu antara harga dan jumlah barang yang dibeli yang demikian disebut tabel permintaan atau kurva permintaan. III.2.2 Kurva Permintaan (Demand Curve) Di atas telah dijelaskan bahwa makin tinggi harga barang, makin sedikit jumlah barang yang dibeli, makin rendah harga barang makin besar jumlah barang yang hendak dibeli/diminta. Hubungan antara harga dengan jumlah barang yang akan dibeli ditunjukkan dalam Tabel III.1. Tabel III.1: Tabel Permintaan Padi Harga per karung (dalam ribuan Rupiah) P Jumlah yang Diminta (juta karung per bulan) Q A 5 9 B 4 10 C 3 12 D 2 15 E 1 20 Pada setiap harga pasar, pada suatu waktu tertentu akan terdapat jumlah tertentu barang (misalnya padi) yang hendak dibeli oleh para pembeli. Pada harga yang lebih rendah jumlah yang mau dibeli/diminta bertambah, demikian sebaliknya pada harga yang lebih tinggi jumlah yang mau dibeli/diminta berkurang. Tabel III.1 memperlihatkan daftar jumlah barang (padi) yang diminta dengan berbagai tingkat harga. Pada suatu tingkat harga tertentu, misalnya Rp

10 5.000 per karung terdapat suatu jumlah tertentu padi yang diminta oleh konsumen di pasar, yaitu 9 juta karung per bulan. Pada harga yang lebih rendah, misalnya Rp 4.000, jumlah yang akan diminta akan menjadi lebih banyak, yakni 10 juta karung tiap bulan. Pada harga Rp jumlah yang diminta semakin besar lagi, yaitu 20 juta karung. Berdasar Tabel III.1 kita dapat menentukan jumlah yang diminta pada berbagai tingkat harga. Angka-angka pada Tabel III.1 pula bisa digambarkan dalam bentuk grafik. Sumbu vertikal pada Gambar III.1 menggambarkan berbagai tingkat satuan padi (dengan tanda P), sedangkan sumbu horizontal menggambarkan berbagai jumlah padi (dalam satuan waktu) yang akan diminta per bulan. Dalam kaitannya dengan itu hal yang sangat penting untuk diperhatikan adalah pengertian satuan. Harga yang tercantum baik dalam tabel maupun dalam grafik adalah harga per satuan. Satuan disini bukan berarti satuan dalam pengertian yang absolut, tetapi berupa ribuan, ratusan, lima ratusan kilogram, meter persegi, keranjang dan sebagainya, dan juga bukan harga keseluruhan. Jadi kalu dalam Tabel III.1 disebutkan bahwa pada harga Rp yang diminta 10 karung, maka yang dimaksudkan adalah bahwa harga Rp itu adalah harga setiap satuannya, bukan 10 karung itu seharga Rp Yang kedua adalah sumbu horizontal dengan sumbu Q (quantity) menggambarkan jumlah barang yang dibeli per satuan waktu. Satuan waktu disini dapat berarti dalam satu minggu, satu bulan, setengah tahun dan sebagainya. Untuk menentukan titik A pada Gambar III.1 yang berhubungan dengan bilangan Rp dan 9 juta karung, kita ukurkan dari titik nol pada sumbu vertikal (sumbu harga) ke atas sebanyak 5 satuan dan kemudian ke kanan pada sumbu horizontal (sumbu quantity) sebanyak 9 satuan. Demikian halnya untuk menentukan titik B. Kita ukurkan pada sumbu vertikal sebanyak 4 satuan dan pada sumbu horizontal sebanyak 10 satuan. Hal yang sama dapat kita lakukan untuk titik C, D, dan E. Apabila titik-titik tersebut kita hubungkan terbentuk kurva permintaan (demand curve) yang kita beri tanda d. Gambar III.1: Kurva Permintaan Padi.

11 P d A Harga (Rp 000 per karung) 5 4 B 3 A C 2 B D Jumlah (juta karung per bulan) E d Sifat darii kurva permintaan adalah: Turun miring dari kiri atas ke kanan bawah (downward sloping to the right). Hal ini sangat erat kaitannya dengan hubungan antara jumlah dan harga yang bersifat berbanding terbalik atau mempunyai arah yang berlawanan. Q naik apabila P turun. Sifatnya pertama dari kurva permintaan ini disebut hukum permintaan yang turun miring (the law of downward sloping demand) yang menyatakan: apabila harga satuan barang naik (sedangkan hal lainnya tetap konstan) maka jumlah yang diminta menjadi berkurang. Atau dapat pula dirumuskan di pasar bertambah, maka (bila semua hal lain tetap) hal itu hanya dapat terjual dengan harga yang lebih rendah. Pada harga yang lebih rendah, jumlah yang hendak dibeli bertambah. Hal ini disebabkan oleh karena dapat mendorong masuknya pembeli baru ke pasar. Sebagai contoh: apabila harga beras membubung setinggi langit, maka hanya orang kaya saja yang mampu membeli, sedang yang miskin cukup maka singkong rebus saja. Kemudian harga turun namun

12 masih cukup tinggi walaupun tidak setinggi langit, maka orang yang berpenghasilan cukup tinggi akan mengubah menunya dengan mengganti jagung dengan nasi sehingga terdorong untuk membeli beras. Demikian seterusnya bila harga terus turun sehingga akan menambah jumlah barang yang diminta. Penurunan harga dapat mendorong masing-masing konsumen barang yang bersangkutan untuk memperbesar pembeliannya. Contoh: apabila harga air sangat mahal, maka segolongan masyarakat hanya akan membeli air dalam jumlah yang cukup untuk kebutuhan minum. Kemudian apabila harga air turun, maka segolongan masyarakat tadi akan menambah pembeliannya untuk keperluan mencuci. Pada harga yang sangat murah, segolongan masyarakat tersebut bisa meningkatkan pembelian airnya untuk keperluan menyiram bungabunga di halaman. III.3 KONSEP PENAWARAN (SUPPLY) III.3.1 Definisi Kalau dalam konsep permintaan dibicarakan tentang hubungan antara berbagai tingkat harga dengan berbagai jumlah barang yang hendak dibeli oleh para konsumen, maka yang dibicarakan dalam konsep penawaran adalah hubungan antara berbagai tingkat harga dengan berbagai jumlah barang yang hendak dijual/ditawarkan oleh produsen. Penawaran adalah jumlah barang yang mau dijual pada berbagai tingkat harga di pasar pada jangka waktu tertentu. III.3.2 Kurva Penawaran (Supply Curve) Berbeda dengan permintaan dimana hubungan antara harga jumlah barang yang diminta berbanding terbalik maka dalam penawaran hubungan antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan berbanding lurus, atau searah. Artinya pada tingkat harga yang tinggi jumlah brang yang ditawarkan banyak. Sedangkan pada tingkat harga yang rendah jumlah brang yang ditawarkan sedikit sekali. Hubungan antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan dapat

13 digambarkan dalam bentuk Tabel III.2. Pada tabel tersebut ditunjukkan tabel penawaran padi. Angka-angka yang tertera pada kolom harga (P) adalah berbagai tingkat harga per satuan, sedangkan yang tertera pada kolom jumlah (Q) adalah berbagai jumlah barang (padi) yang akan ditawarkan. Tabel III.2: Tabel Penawaran Padi. Kemungkinan Harga per karung (dalam ribuan Rupiah) P Jumlah yang akan ditawarkan (juta karung per bulan) Q A 5 18 B 4 16 C 3 12 D 2 7 E 1 0 Pada tingkat harga tertentu, misalnya Rp per karung, terdapat jumlah tertentu padi yang ditawarkan di pasar, yaitu 18 juta karung per bulan. Pada harga yang lebih rendah, misalnya Rp jumlah yang akan ditawarkan menjadi semakin rendah, yaitu 12 juta karung tiap bulan. Angka-angka pada Tabel III.2 dapat digambarkan dalam bentuk grafik, dimana sumbu vertikal menunjukkan berbagai kemungkinan tingkat harga satuan padi (dengan tanda P) dan sumbu horizontal menggambarkan berbagai jumlah padi (dalam satuan waktu) yang ditawarkan per bulan. Gambar III.2: Kurva Penawaran Padi P atau Harga (Rp 000 per karung) P S

14 Q atau Jumlah (juta karung per bulan) Bentuk kurva penawaran padi pada Gambar III.2 bergerak dari kiri bawah naik miring ke kanan atas. Pada harga padi yang tinggi para petani memperbesar produksinya baik dengan menambah areal tanah yang ditanami maupun dengan menambah pupuk serta menambah tenaga kerja. III.4 KESEIMBANGAN Sekarang kita akan menggabungkan permintaan dan penawaran untuk mengetahui bagaimana harga ditentukan pada pasar yang bersaing. Untuk itu kita akan mencari harga keseimbangan. Penggabungan ini dapat diperlihatkan pada Tabel III.3. Angka-angka yang tercantum dalam tabel itu adalah dengan anggapan sebagai kemungkinan, artinya jika harga (P) adalah sekian maka Q yang dijual adalah sekian, jika harga begini maka Q yang dijual adalah begitu demikian dan seterusnya. Tetapi tingkat harga yang mana dari berbagai kemungkinan itu yang benar-benar dicapai serta berapa banyaknya suatu barang yang dihasilkan dan dikonsumsi? Hal ini jelas tidak dapat dipecah melalui tabel permintaan atau penawaran saja. Kita perhatikan kombinasi A pada Tabel III.3. Dapatkah harga padi sebesar Rp per karung bertahan terus sampai periode tertentu? Jawabnya tidak. Pada tingkat harga ini padi yang ditawarkan sebanyak 18 juta karung per bulan, sedangkan jumlah yang diminta konsumen hanya sebesar 9 juta karung per bulan sehingga terjadi kelebihan penawaran atau surplus sebesar 9 juta karung per bulan. Terjadinya kelebihan penawaran atau surplus ini akan mendorong para penjual saling bersaing untuk menurunkan harga seperti terlihat arah panah pada kolom 4 mengarah ke bawah, harga cenderung untuk turun, namun tidak sampai menjadi nol. Sebaliknya bagaimana apabila situasi seperti terlihat pada kombinasi titik E? Pada

15 tingkat harga Rp dengan jumlah padi yang ditawarkan sebanyak nol dan jumlah yang diminta sebanyak 20 karung per bulan, dapatkah keadaan ini bertahan lama? Jawabnya sama, yaitu tidak. Pada tingkat harga ini jumlah padi yang diminta lebih besar dari jumlah padi yang ditawarkan, sehingga terjadi kelebihan permintaan (shortage). Kelebihan permintaan ini menimbulkan persaingan dikalangan konsumen sendiri, sehingga mendorong naiknya harga. Dorongan kenaikan harga ini diperlihatkan arah panah yang mengarah ke atas kolom 4. Baik pada saat terjadi surplus dimana harga cenderung turun maupun terjadi kelebihan permintaan dimana harga cenderung naik, kesemuanya mengarah sampai tercapai harga keseimbangan. Harga keseimbangan adalah suatu tingkat harga di mana jumlah yang hendak ditawarkan dan jumlah yang hendak diminta sama besarnya. Harga keseimbangan merupakan satu-satunya harga yang dapat bertahan lama. Keseimbangan ini pasti tercapai pada titik perpotongan antara kurva permintaan dan kurva penawaran. Tabel III.3: Tabel Penawaran dan Permintaan Padi. Kemungkinan Harga per karung (dalam ribuan Rupiah) P Jumlah yang diminta (juta karung per bulan) Q Jumlah yang ditawarkan (juta karung per bulan) Q Desakan terhadap harga A ke bawah B ke bawah C netral D ke atas E ke atas Harga keseimbangan tercapai pada tingkat harga Rp Pada harga keseimbangan jumlah padi yang diminta oleh konsumen sama dengan jumlah yang ditawarkan oleh para produsen. Pada harga yang lebih rendah jumlah padi yang diminta lebih besar dari jumlah padi yang ditawarkan. Pada harga yang lebih tinggi jumlah padi yang diminta lebih kecil dari jumlah padi yang ditawarkan.

16 Harga keseimbangan tercapai pada perpotongan antara kurva permintaan dan kurva penawaran, yaitu pada titik C dimana jumlah yang ditawarkan persis sama dengan jumlah yang diminta. Pada tingkat harga (P) yang lebih tinggi, jumlah yang ditawarkan lebih besar dari jumlah yang diminta, sehingga terjadi kelebihan penawaran (surplus). Surplus ini akan mendorong harga (P) turun kembali ke tingkat keseimbangan seperti terlihat pada gambar kurva dimana anak panah mengarah ke bawah.

17 Gambar III.3: Bagaimana Penawaran dan Permintaan Menentukan Harga dan Jumlah. Pada tingkat harga (P) yang lebih rendah jumlah yang ditawarkan lebih kecil dari jumlah yang diminta sehingga terjadi kekurangan penawaran (shortage). Kekeurangan ini akan mendorong harga (P) naik kembali ke tingkat keseimbangan seperti terlihat pada gambar kurva dimana anak panah mengarah ke atas. III.4.1 Pergeseran Penawaran dan Permintaan Di atas telah dijelaskan bahwa titik keseimbangan tercapai bila terjadi perpotongan antara kurva penawaran dengan kurva permintaan. Akan tetapi, apa yang terjadi apabila terdapat pergeseran kurva penawaran atau pergeseran kurva permintaan? Seorang penulis Inggris bernama Gregory King mencatat di abad ke-17 bahwa apabila panen jelek, maka harga pangan akan naik, dan bila panen baik dan melimpah, maka rendahnya harga yang diperoleh

18 petani. Melalui gambar grafik dapat dijelaskan bagaimana bekerjanya kurva penawaran dan kurva permintaan tersebut. III Pergeseran Penawaran Gambar III.4 melukiskan bagaimana panenan yang buruk mengurangi jumlah yang hendak ditawarkan oleh petani pada setiap harga pasar sehingga menggeser titik keseimbangan E. Kurva penawaran (supply) S.S bergeser ke kiri atas menjadi kurva penawaran (supply) baru, yaitu S S sedangkan kurva permintaan tidak berubah. Karena pergeseran kurva penawaran ini, maka perpotongan kurva penawaran baru dengan kurva permintaan berpindah pula yaitu di titik E, harga keseimbangan baru terbentuk, dimana permintaan dan penawaran baru yang lebih sedikit dengan harga (P) yang naik. Pada keseimbangan baru ini jumlah yang ditawarkan sama dengan yang diminta. Apabila kurva penawaran bergeser, maka harga keseimbangan berubah. Penurunan penawaran akan menyebabkan kenaikan harga. Bila karena sesuatu hal penawaran bergeser ke kiri, perpotongan harga keseimbangan berpindah ke atas menyusur sepanjang kurva permintaan, akibatnya harga (P) menjadi lebih tinggi dan jumlah barang (Q) lebih rendah. Kurva penawaran bergeser ke kiri menunjukkan penurunan penawaran. Selain harga yang bersangkutan ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi penawaran suatu barang, antara lain: harga barang klain, teknologi yang ada, harga faktor-faktor produksi, harapan produsen dan jumlah produsen di pasar.

19 Gambar III.4: Pergeseran Penawaran Perpindahan dalam Gambar = Pergeseran P d = Perpindahan Penawaran (S ke S ) S S H a r g a E E Jumlah Q III Pergeseran Permintaan Dengan menggunakan diagram kita dapat mempelajari pengaruh dan ketentuan-ketentuan yang mengubah permintaan. Kita umpamakan saja terjadi kenaikan yang banyak pada pendapatan keluarga, sehingga mengakibatkan setiap orang menginginkan jumlah beras yang lebih besar. Dalam keadaan yang demikian pada tingkat harga (P) yang sama, diminta jumlah beras(q) yang lebih besar. Kurva permintaan akan bergeser ke kanan dari dd ke d d dan keseimbangan baru terbentuk, yaitu di titik E. Gambar III.5 memperlihatkan pergeseran kurva permintaan di sepanjang kurva penawaran sebagai akibat dari pertambahan permintaan. Sehingga mengakibatkan keseimbangan bergeser dari titik E ke E dan diikuti dengan naiknya harga(p). Apa sebabnya? Setelah kurva permintaan bergeser, pada harga yang lama, konsumen membutuhkan lebih banyak beras daripada beras yang tersedia. Akibatnya kekurangan timbul, konsumen berebut beras. Harga yang ditawar lebih tinggi sampai titik E dimana penawaran dan permintaan seimbang kembali.

20 Gambar III.5: Pergeseran Permintaan Perpindahan dalam Tabel = Pergeseran. P d Perpindahan Permintaan (d ke d ) d S H a r g a E E Jumlah Q Perubahan permintaan sedangkan penawaran tidak berubah akan menyebabkan perubahan harga. Kenaikan permintaan akan menyebabkan kenaikan harga. Jika permintaan berpindah ke kanan, maka keseimbangan pun akan bergeser ke atas menyusur kurva penawaran dimana hal ini menunjukkan kenaikan permintaan. Kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi permintaan konsumen antara lain: pendapatan, populasi, harga barang pengganti, dan selera.

21 REFERENCES: 1. Carla Poli, Sumaryati M, Maatita H, dkk. PENGANTAR ILMU EKONOMI I. Buku Panduan Mahasiswa. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Kartasapoetra G, Rachmat A, Dan Danny R. ILMU EKONOMI UMUM. Armico. Bandung Nuddin Harahap dan Zainal Abidin, Buku Ajar Pemasaran Hasil Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Brawijaya. Malang. 4. Suherman Rosyidi, PENGANTAR TEORI EKONOMI (Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro dan Makro). Rajawali Pers. Jakarta.

TEORI PASAR. Pengantar Ilmu Ekonomi

TEORI PASAR. Pengantar Ilmu Ekonomi TEORI PASAR Pengantar Ilmu Ekonomi Pasar Secara Sederhana Tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual-beli barang dan jasa. Secara Luas (W.J. Stanton ) orang-orang yang mempunyai

Lebih terperinci

TEORI PASAR. Pengantar Ilmu Ekonomi

TEORI PASAR. Pengantar Ilmu Ekonomi TEORI PASAR Pengantar Ilmu Ekonomi Pasar Secara Sederhana Tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual-beli barang dan jasa. Secara Luas (W.J. Stanton ) orang-orang yang mempunyai

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X STRUKTUR PASAR K TSP & K-13 A. PENGERTIAN DAN FUNGSI PASAR B. STRUKTUR PASAR Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X STRUKTUR PASAR K TSP & K-13 A. PENGERTIAN DAN FUNGSI PASAR B. STRUKTUR PASAR Tujuan Pembelajaran K TSP & K-13 Kelas X ekonomi STRUKTUR PASAR Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan menjelaskan bentuk- bentuk pasar dalam struktur pasar yang ada di masyarakat.

Lebih terperinci

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA Struktur Pasar Faktor-faktor yang membedakan bentuk pasar 1. Ciri-ciri barang yang dihasilkan 2. Banyaknya perusahaan dalam industri 3. Tingkat kesulitan perusahaan baru dalam

Lebih terperinci

II. PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN HARGA

II. PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN HARGA Kardono-nuhfil 1 II. PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN HARGA Teori permintaan menjelaskan sifat para pembeli dalam permintaan suatu barang, sedangkan teori penawaran menjelaskan sifat para penjual dalam penawaran

Lebih terperinci

Materi 5 Ekonomi Mikro

Materi 5 Ekonomi Mikro Materi 5 Ekonomi Mikro Mekanisme Pasar : Permintaan dan Penawaran Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami konsep dan mekanisme pasar dalam hal permintaan dan penawaran, dan keseimbangan

Lebih terperinci

Harga (Pq) Supply (S)

Harga (Pq) Supply (S) I. MEKANISME HARGA Fokus pembicaraan dalam ekonomi mikro adalah membahas bagaimana pembeli dan penjual melakukan interaksi dalam memperoleh barang dan jasa. Kesepakatan dalam interaksi ditandai dengan

Lebih terperinci

TEORI PASAR. Materi Presentasi. Pasar Persaingan Sempurna Pasar Monopoli Pasar Monopolistis Pasar Oligopoli. Sayifullah, SE., M.

TEORI PASAR. Materi Presentasi. Pasar Persaingan Sempurna Pasar Monopoli Pasar Monopolistis Pasar Oligopoli. Sayifullah, SE., M. TEORI PASAR Sayifullah, SE., M.Akt Materi Presentasi Pasar Persaingan Sempurna Pasar Monopoli Pasar Monopolistis Pasar Oligopoli 1 Teori Pasar Pasar Persaingan Sempurna Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Lebih terperinci

PERMINTAAN DALAM EKONOMI MIKRO. Yopi Nisa Febianti Dosen Pend. Ekonomi FKIP Unswagati ABSTRAK

PERMINTAAN DALAM EKONOMI MIKRO. Yopi Nisa Febianti Dosen Pend. Ekonomi FKIP Unswagati ABSTRAK PERMINTAAN DALAM EKONOMI MIKRO Yopi Nisa Febianti 1 1. Dosen Pend. Ekonomi FKIP Unswagati ABSTRAK Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sebagai konsumen selalu melakukan berbagai permintaan untuk berbagai

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar Ekonomi Mikro Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: 02Fakultas Ekonomi & Bisnis Menjelaskan tentang Siklus Kegiatan Ekonomi, Teori Permintaan dan Penawaran (Demand &Supply), Kurva Permintaan&Penawaran, Faktor-Faktor Penyebab

Lebih terperinci

berbeda-beda dalam hal Elastisitas terdiri dari Elastis Linier E=1

berbeda-beda dalam hal Elastisitas terdiri dari Elastis Linier E=1 Harga Harga Keseimbangan dibentuk oleh Harga Pendapatan Selera Konsumen Harga Barang Lain Perkiraan dipengaruhi oleh Permintaan dijelaskan oleh Hukum Permintaan berbeda-beda dalam hal Penawaran dijelaskan

Lebih terperinci

PERMINTAAN DAN PENAWARAN PASAR

PERMINTAAN DAN PENAWARAN PASAR PERMINTAAN DAN PENAWARAN PASAR PERMINTAAN DAN PENAWARAN PASAR A. PERMINTAAN Pengertian Permintaan Permintaan adalah sejumlah barang dan jasa yang diinginkan untuk dibeli atau dimiliki pada berbagai tingkat

Lebih terperinci

Teori Dasar Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan

Teori Dasar Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Teori Dasar Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi Slide 2 PERMINTAAN (Demand) DEFINISI : Permintaan

Lebih terperinci

b. Fungsi Pasar c. Jenis-jenis Pasar 1)

b. Fungsi Pasar c. Jenis-jenis Pasar 1) b. Fungsi Pasar Pasar sangat penting bagi roda perekonomian suatu negara, maka dari itu muncullah fungsi utama pasar antara lain: 1) Fungsi Pembentukan Harga: Fungsi pembentukan harga. artinya pasar merupakan

Lebih terperinci

PASAR MONOPOLI, OLIGOPOLI, PERSAINGAN SEMPURNA

PASAR MONOPOLI, OLIGOPOLI, PERSAINGAN SEMPURNA PASAR MONOPOLI, OLIGOPOLI, PERSAINGAN SEMPURNA P E R T E M U A N 6 N I N A N U R H A S A N A H, S E, M M MONOPOLI Bahasa Yunani monos polein artinya menjual sendiri Penguasaan atas produksi dan atau pemasaran

Lebih terperinci

TEORI PASAR (STRUKTUR PASAR)

TEORI PASAR (STRUKTUR PASAR) TEORI PASAR (STRUKTUR PASAR) www.mercubuana.ac.id 1. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (Perfect Competitive Market) 2. PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA (Imperfect Competitive Market) 2.1. Pasar Monopoli 2.2. Pasar

Lebih terperinci

Bahan Ajar Ekonomi Teknik. Pertemuan 2 dan 3

Bahan Ajar Ekonomi Teknik. Pertemuan 2 dan 3 Bahan Ajar Ekonomi Teknik PENGANTAR EKONOMI & MANAJEMEN 2 4/2/2015 Universitas Gunadarma Nur RACHMAD Pertemuan 2 dan 3 2.Mekanisme penentuan harga permintaan dan penawaran Sub Pokok Bahasan : Konsep permintaan

Lebih terperinci

MEKANISME PASAR A. Pengertian dan Bentuk Pasar PRODUKSI 1. Fungsi-fungsi Produksi

MEKANISME PASAR A. Pengertian dan Bentuk Pasar PRODUKSI 1. Fungsi-fungsi Produksi MEKANISME PASAR A. Pengertian dan Bentuk Pasar Dalam memajukan perekonomian suatu negara, pasar memiliki peranan yang sangat penting. Melalui aktifitas pasar, produksi dapat sampai ke tangan konsumen yang

Lebih terperinci

MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2

MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2 MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2 BAB I RUANG LINGKUP EKONOMI 1.1 Definisi dan Metologi Ekonomi Ekonomi adalah semua yang menyangkut hal-hal berhubungan dengan kehidupan rumah tangga (bangsa, negara

Lebih terperinci

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Modul ke: Fakultas FIKOM Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Persaingan Sempurna Persaingan Tidak Sempurna Struktur

Lebih terperinci

PELATIHAN OLIMPIADE EKONOMIPERSIAPAN OLIMPIADE SAINS PROVINSI. HARI/TANGGAL : Jumat / 25 MEI JUMLAH SOAL : 50 butir

PELATIHAN OLIMPIADE EKONOMIPERSIAPAN OLIMPIADE SAINS PROVINSI. HARI/TANGGAL : Jumat / 25 MEI JUMLAH SOAL : 50 butir PELATIHAN OLIMPIADE EKONOMIPERSIAPAN OLIMPIADE SAINS PROVINSI HARI/TANGGAL : Jumat / 25 MEI 2012 WAKTU : 120 MENIT JUMLAH SOAL : 50 butir Pilihlah satu jawaban yang paling tepat pada soal di bawah ini!

Lebih terperinci

7 PENERAPAN FUNGSI DALAM

7 PENERAPAN FUNGSI DALAM 7 PENERAPAN FUNGSI DALAM BISNIS DAN EKONOMI Terdapat beberapa kegunaan fungsi dalam suatu analisis ekonomi. Penerapan aplikasi fungsi dalam ekonomi yang paling pokok adalah dalam analisis permintaan, analisis

Lebih terperinci

pada strategi pemasaran untuk mencapai hasil yang lebih baik. 2. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan informasi dan

pada strategi pemasaran untuk mencapai hasil yang lebih baik. 2. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan informasi dan 1. Untuk mengetahui faktor pendapatan, harga sepeda motor Yamaha, harga sepeda motor kompetitor (Honda) di Medan untuk dijadikan rekomendasi pada strategi pemasaran untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Lebih terperinci

Materi 10 Ekonomi Mikro

Materi 10 Ekonomi Mikro Materi 10 Ekonomi Mikro Pasar Persaingan Monopolistik Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami: - Pasar Persaingan Monopolistik - Karakteristik Pasar Persaingan Monopolistik - Keseimbangan

Lebih terperinci

STRUKTUR PASAR I. Beberapa asumsi yang diperlukan dalam menganalisa struktur pasar : PRICE MAKERS

STRUKTUR PASAR I. Beberapa asumsi yang diperlukan dalam menganalisa struktur pasar : PRICE MAKERS Bentuk Bentuk asar erfect Competition Monopoly Monopolistic Competition Oligopoli STRUKTUR ASAR I Beberapa asumsi yang diperlukan dalam menganalisa struktur pasar : RICE TAKERS RICE MAKERS Asumsi erfect

Lebih terperinci

BAB II Permintaan, Penawaran & Keseimbangan

BAB II Permintaan, Penawaran & Keseimbangan BAB II Permintaan, Penawaran & Keseimbangan 2.1. Pengertian Permintaan Permintaan adalah berbagai jumlah barang yang diminta oleh konsumen pada berbagai tingkat harga pada periode tertentu. Hukum permintaan

Lebih terperinci

BAB 10 STRUKTUR PASAR DALAM ISLAM (PASAR PERSAINGAN SEMPURNA DAN TIDAK SEMPURNA)

BAB 10 STRUKTUR PASAR DALAM ISLAM (PASAR PERSAINGAN SEMPURNA DAN TIDAK SEMPURNA) BAB 10 STRUKTUR PASAR DALAM ISLAM (PASAR PERSAINGAN SEMPURNA DAN TIDAK SEMPURNA) A. Pendahuluan Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk bertransaksi barang atau jasa atau tempat bertemunya

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Permintaan Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang rela dan mampu dibeli oleh konsumen selama periode tertentu (Pappas & Hirschey

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Pangan adalah komoditas strategi karena merupakan kebutuhan dasar manusia. Pangan tidak saja berarti strategis

Lebih terperinci

Perusahaan, Produksi, dan Biaya

Perusahaan, Produksi, dan Biaya Perusahaan, Produksi, dan Biaya Perusahaan adalah kesatuan teknis, yang bertujuan untuk menghasilkan benda-benda atau jasa. Perusahaan ingin mencapai laba setinggi mungkin. Pengertian sehari-hari, laba

Lebih terperinci

MICROECONOMICS DEMAND SUPPLY & MARKET EQUILIBRIUM MARIA PRAPTININGSIH, S.E., M.S FE.

MICROECONOMICS DEMAND SUPPLY & MARKET EQUILIBRIUM MARIA PRAPTININGSIH, S.E., M.S FE. MICROECONOMICS DEMAND SUPPLY & MARKET EQUILIBRIUM MARIA PRAPTININGSIH, S.E., M.S FE. FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA 2011 Permintaan dan penawaran Konsep dasar dari permintaan dan penawaran

Lebih terperinci

Teori & Hukum Permintaan & Penawaran + Kurva

Teori & Hukum Permintaan & Penawaran + Kurva Teori & Hukum Permintaan & Penawaran + Kurva 1. PERMINTAAN Definisi Permintaan Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh konsumen, pada berbagai tingkat harga, dan pada

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar Ekonomi Mikro Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: 12Fakultas Ekonomi & Bisnis Menjelaskan Teori Produksi Tentang Kondisi Persaingan Sempurna Abdul Gani, SE MM Program Studi Manajemen Jenis-Jenis Pasar Pasar Persaingan

Lebih terperinci

PASAR FAKTOR PRODUKSI. 1) Pengertian dan Ciri-ciri Pasar Faktor Produksi (Pasar Input)

PASAR FAKTOR PRODUKSI. 1) Pengertian dan Ciri-ciri Pasar Faktor Produksi (Pasar Input) PASAR FAKTOR PRODUKSI 1) Pengertian dan Ciri-ciri Pasar Faktor Produksi (Pasar Input) Pasar faktor produksi dapat diartikan sebagai suatu pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli faktor produksi. Penjualnya

Lebih terperinci

Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global Dominick Salvatore. Kurva Permintaan,

Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global Dominick Salvatore. Kurva Permintaan, Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global Dominick Salvatore Kurva Permintaan, - Demand (Permintaan) adalah kuantitas barang atau jasa yg. rela atau mampu dibeli oleh konsumen selama periode waktu tertentu

Lebih terperinci

PERMINTAAN DAN TERBENTUKNYA HARGA PASAR

PERMINTAAN DAN TERBENTUKNYA HARGA PASAR Bab 17 Permintaan dan Penawaran serta Terbentuknya Harga Pasar 351 BAB 17 PERMINTAAN DAN PENAWARAN ARAN SERTA TERBENTUKNYA HARGA PASAR Sumber: Dokumen Penerbit, 2006 Gambar 17.1 Tawar-menawar antara penjual

Lebih terperinci

Struktur pasar dan karakteristik pasar persaingan sempurna

Struktur pasar dan karakteristik pasar persaingan sempurna BAB 5 PASAR PERSAINGAN 1. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA Struktur pasar dan karakteristik pasar persaingan sempurna Dalam kegiatan dunia usaha, kita melihat banyak perusahaan yang menjual produk tertentu. Ketika

Lebih terperinci

2 Penawaran dan Permintaan I: Bagaimana Pasar bekerja

2 Penawaran dan Permintaan I: Bagaimana Pasar bekerja 2 Penawaran dan Permintaan I: Bagaimana Pasar bekerja Kekuatan Penawaran dan Permintaan Pasar 4 Penawaran dan permintaan adalah dua kata yang mana ahli ekonomi sering menggunakan. Penawaran dan permintaan

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X PASAR DAN TERBENTUKNYA HARGA PASAR K-13 KTSP & K-13 A. PERMINTAAN Semester 1 KelasX SMA/MA KTSP & K-13

ekonomi Kelas X PASAR DAN TERBENTUKNYA HARGA PASAR K-13 KTSP & K-13 A. PERMINTAAN Semester 1 KelasX SMA/MA KTSP & K-13 K-13 KTP & K-13 Kelas X ekonomi PAAR AN TERBENTUKNYA HARGA PAAR emester 1 KelasX MA/MA KTP & K-13 Tujuan Pembelajaran etelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan. 1. Menjelaskan hukum

Lebih terperinci

PERILAKU KONSUMEN. A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen

PERILAKU KONSUMEN. A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen PERILAKU KONSUMEN A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang

Lebih terperinci

ELASTISITAS HARGA Elastisitas Permintaan

ELASTISITAS HARGA Elastisitas Permintaan ELASTISITAS HARGA TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari bab ini diharapkan siswa dapat: 1. Elastisitas Permintaan 1. Permintaan Elastis ( Ed > 1 1) 2. Permintaan Inelastis ( Ed < 1 1). 3. Permintaan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Tataniaga Menurut Hanafiah dan Saefudin (2006), istilah tataniaga dan pemasaran merupakan terjemahan dari marketing, selanjutnya tataniaga

Lebih terperinci

PERMINTAAN BARANG DAN JASA

PERMINTAAN BARANG DAN JASA PERMINTAAN BARANG DAN JASA Kuantitas Barang yang Diminta Barang yang diminta (quantity demanded) adalah jumlah total yang ingin dibeli oleh semua rumah tangga jumlah yang diminta adalah kuantitas yang

Lebih terperinci

Pertemuan Ke 5. Bentuk Pasar

Pertemuan Ke 5. Bentuk Pasar Pertemuan Ke 5 Bentuk Pasar Berdasarkan jumlah penjual yang ada, struktur pasar output dibedakan menjadi empat, yaitu : 1. Pasar Persaingan Sempurna (perfect competitive market) : pasar dengan jumlah penjual

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Perilaku Konsumen Perilaku konsumen menurut Kotler(2007) dapat didefinisikan bahwa seluruh individu dan rumah tangga yang dapat membeli atau dapat memperoleh

Lebih terperinci

BAB VI Struktur Pasar

BAB VI Struktur Pasar BAB VI Struktur Pasar 6.1. Pengertian Struktur Pasar Di stasiun televisi sering kita melihat iklan yang mencerminkan persaingan di pasar produk masing-masing, misalnya persaingan yang sangat ketat di pasar

Lebih terperinci

V. TEORI INFLASI Pengertian Inflasi

V. TEORI INFLASI Pengertian Inflasi Nuhfil Hanani 1 V. TEORI INFLASI 5.1. Pengertian Inflasi Inflasi menunjukkan kenaikan dalam tingkat harga umum. Laju inflasi adalah tingkat perubahan tingkat harga umum, dan diukur sebagai berikut: tingkat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Perkembangan Jagung Jagung merupakan salah satu komoditas utama tanaman pangan yang mempunyai

Lebih terperinci

KONSEP PERMINTAAN DAN PENAWARAN

KONSEP PERMINTAAN DAN PENAWARAN BAB II KONSEP PERMINTAAN DAN PENAWARAN diperoleh suatu garis lurus dari kiri atas ke kanan bawah (gambar 2.1). Garis ini disebut sebagai kurva permintaan yaitu kurva yang menunjukkan jumlah total produk

Lebih terperinci

Permintaan Agregat dalam Perekonomian Tertutup: Perilaku Pasar Barang dan Pasar Uang

Permintaan Agregat dalam Perekonomian Tertutup: Perilaku Pasar Barang dan Pasar Uang Modul 1 Permintaan Agregat dalam Perekonomian Tertutup: Perilaku Pasar Barang dan Pasar Uang Arief Ramayandi, S.E., MecDev., Ph.D. Ari Tjahjawandita, S.E., M.Si. M PENDAHULUAN odul ini akan menjelaskan

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian LAMPIRAN 3. SILABUS SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 5 Bandar Lampung Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas/Program : X Semester : 1 Standar Kompetensi : 3. Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan permintaan,

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 7FEB. Review Bab 1-6. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 7FEB. Review Bab 1-6. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: Review Bab 1-6 Fakultas 7FEB Febrina Mahliza, SE, M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Masalah Ekonomi dan Kebutuhan Membuat Pilihan Kelangkaan (scarcity)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Pracaya (1999), kata kol berasal dari Bahasa Belanda kool

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Pracaya (1999), kata kol berasal dari Bahasa Belanda kool BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kol Menurut Pracaya (1999), kata kol berasal dari Bahasa Belanda kool sedangkan kubis berasal dari Bahasa inggris yaitu cabbage. Kubis yang juga disebut

Lebih terperinci

SEWA, BUNGA DAN KEUNTUNGAN SEWA EKONOMI DAN PENDAPATAN PINDAHAN SEWA, BUNGA DAN KEUNTUNGAN SEWA EKONOMI DAN PENDAPATAN PINDAHAN

SEWA, BUNGA DAN KEUNTUNGAN SEWA EKONOMI DAN PENDAPATAN PINDAHAN SEWA, BUNGA DAN KEUNTUNGAN SEWA EKONOMI DAN PENDAPATAN PINDAHAN SEWA, BUNGA DAN KEUNTUNGAN SEWA EKONOMI DAN PENDAPATAN PINDAHAN SEWA, BUNGA DAN KEUNTUNGAN SEWA EKONOMI DAN PENDAPATAN PINDAHAN Dalam menerangkan mengenai sewa ekonomi dan pendapatan pindahan ada beberapa

Lebih terperinci

PERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL PERTANIAN

PERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL PERTANIAN PENGANTAR EKONOMI PERTANIAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL PERTANIAN (Menurut Perubahan supply-demand Cob-web theory) Oleh: Agustina Bidarti Sosek Pertanian FP Unsri Tiga unsur permintaan dan penawaran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Penelitian Terdahulu Terdapat penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan topik dan perbedaan objek dalam penelitian. Ini membantu penulis

Lebih terperinci

Bab 9 PASAR OLIGOPOLI

Bab 9 PASAR OLIGOPOLI Bab 9 PASAR OLIGOPOLI Pengertian PASAR Pasar adalah tempat atau sarana bertemunya penjual dan pembeli baik secara langsung maupun tidak langsung untuk melakukan transaksi jual/beli Sebuah pasar dapat terjadi

Lebih terperinci

Bab 10 Struktur Pasar: Pasar Persaingan Sempurna, Monopoli & Monopolistik. Ekonomi Manajerial Manajemen

Bab 10 Struktur Pasar: Pasar Persaingan Sempurna, Monopoli & Monopolistik. Ekonomi Manajerial Manajemen Bab 10 Struktur Pasar: Pasar Persaingan Sempurna, Monopoli & Monopolistik 1 Ekonomi Manajerial Manajemen 2 Struktur Pasar & Tingkat Persaingan Proses dimana tingkat harga dan output ditentukan sangat dipengaruhi

Lebih terperinci

Bentuk-Bentuk Pasar. Categories : Bentuk-Bentuk Pasar. ekonomi.

Bentuk-Bentuk Pasar. Categories : Bentuk-Bentuk Pasar. ekonomi. http://www.plengdut.com/2013/01/bentuk-bentuk-pasar.html Bentuk-Bentuk Pasar Diposkan oleh irmawan hadi saputra di 7:29 PM Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook Categories : Bentuk-Bentuk

Lebih terperinci

A. Permintaan Barang dan Jasa

A. Permintaan Barang dan Jasa Pada semester 1, kalian telah mempelajari pasar, di mana di dalam pasar terdapat penjual dan pembeli. Penjual dan pembeli yang berinteraksi akan melakukan proses tawar-menawar. Proses tawar-menawar ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sumber Daya Alam dan Energi dalam Pembangunan. meliputi semua yang terdapat dibumi baik yang hidup maupun benda mati,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sumber Daya Alam dan Energi dalam Pembangunan. meliputi semua yang terdapat dibumi baik yang hidup maupun benda mati, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sumber Daya Alam dan Energi dalam Pembangunan 2.1.1 Sumber Daya Energi Sumber daya adalah segala sesuatu yang berguna dan mempunyai nilai di dalam kondisi dimana kita menemukannya.

Lebih terperinci

HUKUM PENAWARAN. Sub Pembahasan : Pengertian Penawaran Hukum penawaran Kurva penawaran Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran Ekuilibrium

HUKUM PENAWARAN. Sub Pembahasan : Pengertian Penawaran Hukum penawaran Kurva penawaran Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran Ekuilibrium HUKUM PENAWARAN TIU : Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat memahami dan menjelaskan pengertian permintaan dan penawaran, keseimbangan pasar. TIK: Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa

Lebih terperinci

TEORI EKONOMI MIKRO PENDAHULUAN

TEORI EKONOMI MIKRO PENDAHULUAN TEORI EKONOMI MIKRO ENDAHULUAN Faktor enggerak Kegiatan Ekonomi Kebutuhan Ekonomi, sifatnya tidak terbatas Kelangkaan (Scarcity), ketersediaannya terbatas ilihan (Alternatif)/ Opportunity cost, penggunaan

Lebih terperinci

KONSEP DASAR EKONOMI M. SETIO N 2008

KONSEP DASAR EKONOMI M. SETIO N 2008 KONSEP DASAR EKONOMI 1 M. SETIO N 2008 KONSEP DASAR EKONOMI PENDAHULUAN Dua buku Adam Smith yang ditulis (1759, The Theory of Moral Sentiments, dan 1776, Wealth of Nations) mengajarkan 2 (dua) sifat manusia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Permintaan Permintaan dapat diartikan sebagai jumlah barang yang dibutuhkan. Permintaan ini hanya didasarkan pada kebutuhan saja atau sering disebut dengan permintaan

Lebih terperinci

STRUKTUR PASAR PERSAINGAN MONOPOLI

STRUKTUR PASAR PERSAINGAN MONOPOLI STRUKTUR PASAR PERSAINGAN MONOPOLI TIU : Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat memahami tentang konsep pasar persaingan monopoli, mampu menghitung tingkat harga baik dalam jangka pendek dan jangka

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI

RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI Dalam teori EKONOMI MIKRO yang dibahas adalah proses alokasi sumberdaya secara efisien di tingkat individu, perusahaan dan industri. EFISIENSI DITINGKAT MIKRO belum tentu baik

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X INTERVENSI PEMERINTAH DALAM KESEIMBANGAN PASAR K-13 Semester 1 Kelas X IPS SMA/MA Kurikulum 2013 A.

ekonomi Kelas X INTERVENSI PEMERINTAH DALAM KESEIMBANGAN PASAR K-13 Semester 1 Kelas X IPS SMA/MA Kurikulum 2013 A. K-13 Kelas X ekonomi INTERVENSI PEMERINTAH DALAM KESEIMBANGAN PASAR Semester 1 Kelas X IPS SMA/MA Kurikulum 2013 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan menjelaskan

Lebih terperinci

Definisi Pasar Monopoli

Definisi Pasar Monopoli Struktur Pasar Definisi Pasar Monopoli suatu bentuk pasar dimana dalam suatu industri hanya terdapat sebuah perusahaan dan produk yang dihasilkan tidak memiliki pengganti yang sempurna Karakteristik Pasar

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS Penggunaan Fungsi dalam Ekonomi Matematika adalah suatu alat untuk menyederhanakan penyajian dan pemahaman suatu masalah. Dengan menggunakan bahasa matematika, penyajian suatu

Lebih terperinci

PASAR MONOPOLI PENDAHULUAN BAB I

PASAR MONOPOLI PENDAHULUAN BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar sebagai kumpulan jumlah pembeli dan penjual individual mempunyai karakteristik-karakteristik tertentu. Karakteristik tersebut muncul karena masing-masing individu

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Pada penelitian tentang penawaran ekspor karet alam, ada beberapa teori yang dijadikan kerangka berpikir. Teori-teori tersebut adalah : teori

Lebih terperinci

Dexter Harto Kusuma makalah elastisitas ekonomi mikro I. PENDAHULUAN

Dexter Harto Kusuma makalah elastisitas ekonomi mikro I. PENDAHULUAN Dexter Harto Kusuma makalah elastisitas ekonomi mikro I. PENDAHULUAN Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah elastisitas. Pemahaman elastisitas dari permintaan dan penawaran

Lebih terperinci

Rini Dwiastuti, Nuhfil Hanani, Tatiek Koerniawati, Nurbaladina PERTEMUAN KEDELAPAN (lanjutan): Struktur Pasar

Rini Dwiastuti, Nuhfil Hanani, Tatiek Koerniawati, Nurbaladina PERTEMUAN KEDELAPAN (lanjutan): Struktur Pasar Rini Dwiastuti, Nuhfil Hanani, Tatiek Koerniawati, Nurbaladina 2010 PERTEMUAN KEDELAPAN (lanjutan): Struktur Pasar Struktur Presentasi Fenomena harga di tk petani < harga dasar Identifikasi struktur pasar

Lebih terperinci

STRUKTUR PASAR. 1. Menurut segi fisiknya, pasar dapat dibedakan menjadi beberapa macam, di

STRUKTUR PASAR. 1. Menurut segi fisiknya, pasar dapat dibedakan menjadi beberapa macam, di STRUKTUR PASAR 1.1 Pengertian Pasar Pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat menetapkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Beras merupakan salah satu komoditas penting dalam kehidupan sosial

II. TINJAUAN PUSTAKA. Beras merupakan salah satu komoditas penting dalam kehidupan sosial 12 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Beras sebagai komoditas pokok Beras merupakan salah satu komoditas penting dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Posisi komoditas beras bagi sebagian besar penduduk Indonesia

Lebih terperinci

Kebijakan Makro Ekonomi

Kebijakan Makro Ekonomi EKONOMI MAKRO PENJELASAN Memberikan gambaran bagaimana suatu perekonomian berfungsi dan menjalankan kegiatannya Menerangkan bagaimana suatu masyarakat yang memiliki faktor produksiyang terbatas, tetapi

Lebih terperinci

TEORI EKONOMI MIKRO PENDAHULUAN. Anwar Cahyadi, SE., MSi.

TEORI EKONOMI MIKRO PENDAHULUAN. Anwar Cahyadi, SE., MSi. TEORI EKONOMI MIKRO ENDAHULUAN Anwar Cahyadi, SE., MSi. 1 Faktor enggerak Kegiatan Ekonomi Kebutuhan Ekonomi, sifatnya tidak terbatas Kelangkaan (Scarcity), ketersediaannya terbatas ilihan (Alternatif)/

Lebih terperinci

ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN Permintaan adalah sejumlah barang yang diminta oleh konsumen pada tingkat harga tertentu. Teori Permintaan adalah menghubungkan antara tingkat harga dengan tingkat kuantitas

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 1FEB. Konsep Ilmu Ekonomi. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 1FEB. Konsep Ilmu Ekonomi. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: Konsep Ilmu Ekonomi Fakultas 1FEB Febrina Mahliza, SE, M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Definisi Kegiatan ekonomi merupakan kegiatan individu/perusahaan/masyarakat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sarnowo dan Sunyoto (2013:1) permintaan adalah jumlah barang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sarnowo dan Sunyoto (2013:1) permintaan adalah jumlah barang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Permintaan Menurut Sarnowo dan Sunyoto (2013:1) permintaan adalah jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu. Rasul et al (2012:23)

Lebih terperinci

EKONOMI & MANAJEMEN 2 BAB 2 MEKANISME PENETUAN HARGA PERMINTAAN DAN PENAWARAN

EKONOMI & MANAJEMEN 2 BAB 2 MEKANISME PENETUAN HARGA PERMINTAAN DAN PENAWARAN EKONOMI & MANAJEMEN 2 BAB 2 MEKANISME PENETUAN HARGA PERMINTAAN DAN PENAWARAN 1 PERMINTAAN Permintaan adalah sejumlah barang dan jasa yang diinginkan untuk dibeli atau dimiliki pada berbagai tingkat harga

Lebih terperinci

BAB XVI PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN HARGA PASAR. Kata Kunci PETA KONSEP

BAB XVI PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN HARGA PASAR. Kata Kunci PETA KONSEP BAB XVI PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN HARGA PASAR Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa memiliki kompetensi untuk mendeskripsikan pengertian permintaan, penawaran, serta hukum permintaan dan hukum

Lebih terperinci

III. Harga dan Pasar BAB

III. Harga dan Pasar BAB BAB III Harga dan asar ada bab ini kamu akan mempelajari tentang faktor-faktor yang memengaruhi permintaan yang dilakukan oleh pembeli dan penawaran yang dilakukan oleh penjual hingga berlakunya hukum

Lebih terperinci

III. KERANGKA TEORITIS. adalah perbedaan antara permintaan dan penawaran di suatu negara. Perbedaan

III. KERANGKA TEORITIS. adalah perbedaan antara permintaan dan penawaran di suatu negara. Perbedaan III. KERANGKA TEORITIS 3.1 Konsep Pemikiran Teoritis Pada pasar kopi (negara kecil), keinginan untuk memperdagangkannya adalah perbedaan antara permintaan dan penawaran di suatu negara. Perbedaan antara

Lebih terperinci

ekonomi K-13 INFLASI K e l a s A. INFLASI DAN GEJALA INFLASI Tujuan Pembelajaran

ekonomi K-13 INFLASI K e l a s A. INFLASI DAN GEJALA INFLASI Tujuan Pembelajaran K-13 ekonomi K e l a s XI INFLASI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan menjelaskan penyebab inflasi dan dampaknya bagi kehidupan bermasyarakat. A. INFLASI

Lebih terperinci

Bahan ajar Pengantar ekonomi dan manajemen 2. Nur RACHMAD [STRUKTUR PASAR] Pertemuan 8 dan 9

Bahan ajar Pengantar ekonomi dan manajemen 2. Nur RACHMAD [STRUKTUR PASAR] Pertemuan 8 dan 9 2015 Bahan ajar Pengantar ekonomi dan manajemen 2 Nur RACHMAD [STRUKTUR PASAR] Pertemuan 8 dan 9 2 Pengertian Pasar STRUKTUR PASAR Pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan (pembeli)

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB ILMU EKONOMI 1.2. PENGERTIAN EKONOMI MIKRO

PENDAHULUAN BAB ILMU EKONOMI 1.2. PENGERTIAN EKONOMI MIKRO Teori Ekonomi Mikro PENDAHULUAN BAB 1 1.1 ILMU EKONOMI Secara umum ilmu ekonomi atau ekonomika dapat diartikan sebagai suatu ilmu tentang usaha-usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya dengan adanya alat-alat

Lebih terperinci

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL. laba yang ingin dicapai perusahaan juga mempengaruhi kelangsungan hidup

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL. laba yang ingin dicapai perusahaan juga mempengaruhi kelangsungan hidup 14 BAB II PENENTUAN HARGA JUAL Keputusan penentuan harga jual sangat penting, karena selain mempengaruhi laba yang ingin dicapai perusahaan juga mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpotongan. Titik perpotongan tersebut disebut titik keseimbangan.

BAB I PENDAHULUAN. berpotongan. Titik perpotongan tersebut disebut titik keseimbangan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Interaksi antara permintaan dan penawaran akan menciptakan keseimbangan pasar terjadi apabila pada harga keseimbangan jumlah barang yang diminta konsumen sama persis

Lebih terperinci

Kuliah ke 3, 8 Oktober 2009 Erry Sukriah, SE, MSE MEKANISME PASAR. Permintaan & Penawaran

Kuliah ke 3, 8 Oktober 2009 Erry Sukriah, SE, MSE MEKANISME PASAR. Permintaan & Penawaran Kuliah ke 3, 8 Oktober 2009 Erry Sukriah, SE, MSE MEKANISME PASAR Permintaan & Penawaran AGENDA Mekanisme Pasar Permintaan Barang dan Jasa Penawaran Barang dan Jasa Keseimbangan pasar Circular Flows in

Lebih terperinci

Permintaan Agregat & Penawaran Agregat

Permintaan Agregat & Penawaran Agregat Permintaan Agregat & Penawaran Agregat Permintaan Agregat Permintaan Agregat adalah, jumlah dari keseluruhan barang dan jasa yang diminta oleh seluruh pelaku ekonomi pada berbagai tingkat harga. Permintaan

Lebih terperinci

Jenis-Jenis Pasar PERSAINGAN DAN MONOPOLI DEFINISI PASAR

Jenis-Jenis Pasar PERSAINGAN DAN MONOPOLI DEFINISI PASAR DEFINISI PASAR PERSAINGAN DAN MONOPOLI Pengertian Pasar atau Definisi Pasar adalah tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli barang dan jasa. Di pasar antara penjual dan pembeli akan melakukan

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: 02 Pusat Pengantar Ekonomi Mikro Teori Permintaan dan Penawaran Bahan Ajar dan Elearning TEORI PERMINTAAN, TEORI PENAWARAN, KESEIMBANGAN PASAR 2 Teori Permintaan Teori permintaan menerangkan

Lebih terperinci

TEORI PASAR. Wawong Dwi Ratminah Prodi Teknik Pertambangan FTM, UPN Veteran Yogyakarta

TEORI PASAR. Wawong Dwi Ratminah Prodi Teknik Pertambangan FTM, UPN Veteran Yogyakarta TEORI PASAR Wawong Dwi Ratminah Prodi Teknik Pertambangan FTM, UPN Veteran Yogyakarta PASAR Secara Sederhana : Tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual-beli barang dan jasa.

Lebih terperinci

Ilmu Ekonomi /30 September 2012 Ika Atikah, S.Hi, M.H 1 TEORI ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Ilmu Ekonomi /30 September 2012 Ika Atikah, S.Hi, M.H 1 TEORI ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN Ilmu Ekonomi /30 September 2012 Ika Atikah, S.Hi, M.H 1 TEORI ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi.

Lebih terperinci

3 KERANGKA PEMIKIRAN

3 KERANGKA PEMIKIRAN 19 3 KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Perdagangan Internasional Pola perdagangan antar negara disebabkan oleh perbedaan bawaan faktor (factor endowment), dimana suatu negara akan mengekspor

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. terjadinya permintaan. Kita tentu masih ingat bahwa masalah ekonomi timbul

BAB II URAIAN TEORITIS. terjadinya permintaan. Kita tentu masih ingat bahwa masalah ekonomi timbul BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Permintaan Untuk memahami arti permintaan, terlebih dahulu kita lihat latar belakang terjadinya permintaan. Kita tentu masih ingat bahwa masalah ekonomi timbul akibat

Lebih terperinci

Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Blog:

Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Blog: Pokok Bahasan 3 PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP Email: asyahza@yahoo.co.id; syahza.almasdi@gmail.com Guru Besar Universitas Riau Pandangan Klasik, Keynes

Lebih terperinci

TEORI PERMINTAAN KONSUMEN PENDEKATAN UTILITY

TEORI PERMINTAAN KONSUMEN PENDEKATAN UTILITY TEORI PERMINTAAN KONSUMEN PENDEKATAN UTILITY TIU : Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan pengertian utilitas, menerangkan pengaruh utilitas dan permintaan serta menganalisisnya. TIK:

Lebih terperinci