MILIK NEGARA Tidak perjualbelikan PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MILIK NEGARA Tidak perjualbelikan PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI"

Transkripsi

1 MILIK NEGARA Tidak perjualbelikan PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2015

2 MILIK NEGARA Tidak perjualbelikan PEDOMAN PENANAMAN SIKAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2015

3 SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL Kurikulum sebagai jantungnya sebuah program pendidikan. Kurikulum juga sebagai strategi dan cara yang dirancang untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyadari betapa pentingnya kedudukan dan peran kurikulum untuk memberi arah pada program pendidikan dalam pembentukan kompetensi output pendidikan yang diharapkan. Kompetensi yang selaras dengan tuntutan zaman dimana anak menjalani kehidupannya. Kurikulum 2013 mencakup pengembangan pada aspek struktur kurikulum, proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik, dan penilaian yang bersifat otentik. Kurikulum 2013 mengusung pengembangan pembelajaran konstruktivisme yang lebih bersifat fleksibel dalam pelaksanaan sehingga memberi ruang pada anak untuk mengembangkan potensi dan bakatnya. Model pendekatan kurikulum tersebut berlaku dan ditetapkan di seluruh tingkat serta jenjang pendidikan sejak Pendidikan Anak Usia Dini hingga Pendidikan Menengah. Keajegan model pendekatan disemua jenjang ditujukan untuk membentuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang lebih konsisten sejak awal, sehingga diharapkan peserta didik mampu berkembang menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sikap beragama, kreatif, inovatif, dan berdaya saing dalam lingkup yang lebih luas. Sebagai jenjang paling dasar, Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini diharapkan menjadi fundamen bagi penyiapan peserta didik agar lebih siap dalam memasuki jenjang pendidikan lebih tinggi. Menghantarkan anak usia dini yang siap melanjutkan pendidikan tidak hanya terbatas pada

4 kemampuan anak membaca, menulis, dan berhitung, akan tetapi dalam keselurun aspek perkembangan. Tanggung jawab ini harus dipikul bersama antara pemerintah, pengelola dan pendidikan PAUD, orang tua dan masyarakat. Untuk menyamakan langkah, khususnya bagi para pelaksana layanan program PAUD, maka perlu diberikan pedoman, pelatihan, dan acuan-acuan yang dapat dijadikan sebagai rujukan para pendidik menerapkan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini di satuan pendidikannya. Pencapaian pendidikan yang lebih baik melalui penerapan Kurikulum 2013 PAUD merupakan suatu keniscayaan jika diusung oleh semua komponen. Terima kasih Jakarta, Juli 2015 Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Ir. Harris Iskandar, Ph.D NIP ii

5 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberkahi kita semua sehingga Penyusun Pedoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini terselesaikan sesuai waktu yang ditetapkan. Pedoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini sebagai jembatan penghubung dari kajian yuridis, filosofis, sosiologis, teoretis, dan pedagogis yang menjadi landasan pengembangan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini menjadi langkah praktis dalam menerapkan kurikulum 2013 kepada peserta didik di satuan PAUD masing-masing. Pedoman-pedoman disusun sesederhana mungkin agar mampu dipahami oleh seluruh pendidik Pendidikan Anak Usia Dini yang sangat beragam dan tersebar dengan tetap merujuk pada kajian-kajian yang melandasinya. Pedomanpedoman implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini ini bersifat terbuka dan fleksibel, artinya sangat memungkinkan pada penerapannya disesuaikan dengan kondisi, potensi, dan budaya setempat. Hal penting yang diusung dalam Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini adalah keterbukaan kita menerima perubahan baik perubahan dalam cara berpikir, kebiasaan, sikap, dan cara kerja. Perubahan tersebut akan berimbas pada perubahan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Untuk semua usaha yang telah dilakukan, kami mengucapkan terima kasih kepada Tim Penyusun, Tim Penelaah, Tim Reviewer yang telah bekerja keras memfinalkan pedoman implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. Terima kasih. Jakarta, Juli 2015 Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, DR. Erman Syamsuddin NIP: iii

6 DAFTAR ISI Sambutan Direktur Jenderal... i Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Bab I. Pendahuluan... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 2 C. Dasar Hukum... 2 D. Sasaran... 3 E. Pengertian... 4 Bab II. Kompetensi Sikap dalam Kurikulum PAUD... 5 A. Kompetensi Inti Sikap... 5 B. Kompetensi Dasar Sikap... 6 C. Pemaknaan Kompetensi Dasar Sikap. 7 Bab III Memasukan Pengembangan Sikap dalam Rencana Pembelajaran 16 A. Perencanaan B. Pembiasaan Bab IV Strategi Penanaman Sikap dalam Kegiatan Pembelajaran PAUD 23 Bab V Pembudayaan Bab VI Penilaian Penanaman Sikap A. Tujuan iv

7 B. Prinsip Penilaian C. Cara Penilaian D. Intrumen Penilaian E. Pengembangan Indikator F. Pelaporan Penutup Daftar Pustaka v

8 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu dan teknolgi yang demikian cepat menjadikan persaingan sumber daya manusia demikian tajam makin mengukuhkan bahwa pendidikan di masa depan tidak hanya membekali peserta didik dengan pengetahuan dan keterampilan semata, tetapi yang sangat penting adalah pengembangan karakter yang kuat, gigih, dan kreatif. Dalam pola pengembangan sumber daya manusia yang ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sangat jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang mengembangkan kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan dengan komposisi yang berbeda. Semakin awal jenjang pendidikan tersebut semakin besar komposisi pengembangan kompetensi sikap. Sebagai jenjang pendidikan yang paling dasar, Pendidikan Anak Usia Dini diharapkan menjadi fondasi kuat untuk membentuk sikap dan karakter peserta didik. Implementasinya dalam Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini pengembangan sikap bukan hanya sebagai dampak ikutan (nurturan) dari pengembangan pengetahuan dan keterampilan, melainkan komponen yang harus direncanakan secara lebih matang dan mendalam yang dilaksanakan secara terus menerus sehingga membentuk kebiasaan lebih lanjut menjadi perilaku yang akhirnya menjadi sikap dan karakter baik. Pengembangan sikap memerlukan proses yang konsisten dalam jangka waktu lama. Namun demikian pelaksanaannya tetap disesuaikan dengan cara belajar anak usia dini yang dilaksanakan dengan melalui kegiatan menyenangkan dan bermakna. Hal terpenting dalam 1

9 pengembangan sikap adalah keteladan dari tim guru yang menjadi model bagi anak didik. Tanpa hal penting ini pengembangan sikap baik akan menjadi sia-sia. Mengingat begitu pentingnya pengembangan sikap dalam proses penerapan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini, maka dipandang perlu adanya panduan yang dapat dijadikan contoh inspiratif bagi para guru dalam mengembangkan sikap baik untuk anak didik di Satuan PAUD masing-masing. B. Tujuan 1. Tujuan penanaman sikap sejak usia dini adalah : a. Membangun pemahaman anak tentang sikap, nilai, dan perilaku baik b. Membiasakan anak melakukan dan menerapkan sikap baik. c. Membangun karakter anak yang mendukung keberihasilan di jenjang pendidikan selanjutnya. 2. Tujuan Pedoman penanaman sikap di PAUD adalah : a. Sebagai panduan bagi pendidik, pengasuh, pengelola, orang tua, dan masyarakat tentang cara menanamkan sikap melalui berbagai kegiatan. b. Rujukan bagi pengelola, pembina PAUD, dan pemangku kepentingan lainnya dalam memantau perkembangan sikap anak usia dini di satuan PAUD. C. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2

10 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak; 4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah RI Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan; 5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 6. Peraturan Presiden RI Nomor 60 Tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif; 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan; 8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini sebagai pengganti Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009; 9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini; 10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum D. Sasaran Sasaran atau pengguna pedoman penanaman sikap di Satuan PAUD meliputi : 3

11 1. Guru 2. Pengelola 3. Orang tua 4. Masyarakat 5. Pengambil kebijakan E. Pengertian 1. Pedoman penanaman sikap adalah acuan yang berisi tentang pengelolaan kegiatan yang terkait dengan penanaman sikap untuk anak usia dini. 2. Sikap adalah perilaku yang diharapkan terbangun pada anak sesuai dengan kompetensi sikap spiritual dan kompetensi sikap sosial yang tercantum dalam Kurikulum 2013 PAUD. 3. Satuan Pendidikan Anak Usia Dini merupakan wahana pendidikan dan pembinaan anak yang terdiri dari Taman Kanak-Kanak/Raudhatul Athfal, Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak, dan Satuan PAUD Sejenis. 4

12 BAB II KOMPETENSI SIKAP DALAM KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Penanaman sikap pada pendidikan anak usia dini memiliki peran yang sangat penting dalam membangun karakter anak sejak dini melalui pembiasaan dan keteladanan. Penanaman sikap ini menjadi prioritas utama dibandingkan dengan pengembangan pengetahuan dan keterampilan. Dalam kurikulum 2013 PAUD pengembangan sikap mencakup seluruh aspek perkembangan, artinya sikap berada di aspek nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, sosial emosional, bahasa dan seni. Di dalam struktur kurikulum 2013 PAUD pengembangan sikap meliputi kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial. A. Kompetensi Inti Sikap Kompetensi Inti yang terkait dengan sikap terdiri dari Kompetensi Inti 1 Sikap Spiritual dan Kompetensi Inti 2 Sikap Sosial. Kompetensi Inti 1 Sikap Spiritual Menerima ajaran agama yang dianutnya Mencerminkan kecerdasan spiritual sebagai sikap kesadaran mengenal agama yang dianutnya. Kompetensi Inti 2 Sikap Sosial Memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya diri, disiplin, mandiri, peduli, mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, jujur, dan santun dalam berinteraksi dengan keluarga, pendidik dan/atau pengasuh, dan teman Mencerminkan kecerdasan sosial-emosional sebagai sikap dan perilaku yang 5

13 mengenal perasaan diri, orang lain, dan nilai-nilai sosial yang sesuai dengan norma serta budaya yang berlaku. Kompetensi Inti tercapai di akhir program PAUD setelah anak selesai mengikuti layanan PAUD. Kompetensi Inti dikembangkan menjadi Kompetensi Dasar. B. Kompetensi Dasar Sikap Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik, kemampuan awal anak serta tujuan setiap program pengembangan. Kompetensi Dasar Sikap dirumuskan dalam Kompetensi Dasar dari Sikap Spiritual dan Kompetensi Dasar dari Sikap Sosial. Kompetensi Dasar 1 Sikap spiritual terdiri dari: Kompetensi Dasar 1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaan- Nya Kompetensi Dasar 1.2 Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa syukur kepada Tuhan Kompetensi Dasar 2 Sikap Sosial terdiri dari: Kompetensi Dasar 2.1 Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat Kompetensi Dasar 2.2 Kompetensi Dasar 2.3 Kompetensi Dasar 2.4 Kompetensi Dasar 2.5 Kompetensi Dasar 2.6 Kompetensi Dasar 2.7 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan sehari-hari untuk melatih kedisiplinan Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar 6

14 Kompetensi Dasar 2.8 Kompetensi Dasar 2.9 Kompetensi Dasar 2.10 Kompetensi Dasar 2.11 Kompetensi Dasar 2.12 Kompetensi Dasar 2.13 Kompetensi Dasar 2.14 (mau menunggu giliran, mau mendengar ketika orang lain berbicara) untuk melatih kedisiplinan Memiliki perilaku yang mencerminkan kemandirian Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli dan mau membantu jika diminta bantuannya Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap menghargai dan toleran kepada orang lain Memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggung jawab Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap rendah hati dan santun kepada orang tua, pendidik, dan teman. C. Pemaknaan Kompetensi Dasar Sikap Kompetensi Dasar 1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaan-nya Sikap mempercayai adanya Tuhan ditandai dengan perilaku anak mengetahui sifat Tuhan sebagai pencipta, mengenal ciptaanciptaan Tuhan, mengucapkan kalimat takjub saat melihat ciptaan Tuhan. Kompetensi Dasar 1.2 Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa syukur kepada Tuhan 7

15 Sikap menghargai diri, orang lain dan lingkungan terlihat dari perilaku anak yang terbiasa merawat kebersihan diri, tidak menyakiti diri atau teman, menghargai teman (tidak mengolok-olok), hormat pada guru dan orang tua, menjaga dan merawat tanaman, binatang peliharaan. Kompetensi Dasar 2.1 Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat Sikap hidup sehat tercermin dari kebiasaan anak makan-makanan bergizi seimbang, mencuci tangan, menggosok gigi, mandi, berpakaian bersih, membuang sampah, menyayangi tanaman, melindungi diri dari percobaan kekerasan, menjaga keamanan diri dari tempat dan benda berbahaya. Kompetensi Dasar 2.2 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu Sikap ingin tahu ditenggarai dengan kebiasaan anak yang selalu tertarik pada sesuatu yang baru atau yang belum biasa dia lihat, aktif bertanya, 8

16 berusaha mencoba atau melakukan sesuatu untuk mendapatkan jawaban. Anak tumbuh rasa ingin tahunya, terpelihara rasa ingin tahunya, dan dapat mewujudkan rasa ingin tahunya bila didukung oleh lingkungan yang tepat. Kompetensi Dasar 2.3 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif Sikap kreatif pada anak ditunjukkan pada kebiasaan anak yang memiliki daya cipta, banyak gagasan, selalu aktif untuk melakukan sesuatu, tertarik pada sesuatu masalah untuk diatasi, berani menghadapi tantangan, senang melakukan hal-hal baru, tidak puas bila selalu mengulang hal yang sama, menggunakan benda atau bahan belajar untuk membuat sesuatu, selalu optimis, senang menceritakan impian-impiannya walaupun terkadang terlalu berlebihan. Kompetensi Dasar 2.4 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis 9

17 Sikap estetis nampak pada perilaku anak yang peduli dan menghargai keindahan diri sendiri, karya sendiri atau orang lain, alam dan lingkungan sekitar, senang menjaga kerapihan diri, dan menghargai hasil karya baik dalam bentuk gambar, lukisan, pahat, gerak, atau bentuk seni lainnya, merawat kerapihankebersihan-dan keutuhan benda mainan atau milik pribadinya. Kompetensi Dasar 2.5 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri Sikap percaya diri anak ditunjukkan dengan perilaku anak yang tidak ragu menyapa guru saat penyambutan, berani tampil di depan teman, guru, orang tua dan lingkungan sosial lainnya, berani mengemukakan pendapat, menyampaikan keinginan, berkomunikasi dengan orang yang belum dikenal sebelumnya dengan pengawasan guru, bangga menunjukkan hasil karya, senang ikut serta dalam kegiatan bersama, tidak berpengaruh pada penilaian orang tentang 10

18 dirinya. Sikap percaya diri modal dasar bagi keberhasilan anak di masa depan. Kompetensi Dasar 2.6 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan seharihari untuk melatih kedisiplinan Sikap taat terhadap aturan ditunjukkan dengan perilaku anak yang bersedia mengikuti aturan secara sadar tanpa paksaan, tidak marah ketika diingatkan aturan oleh temannya, mengingatkan temannya bila bertindak tidak sesuai aturan. Kompetensi Dasar 2.7 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar (mau menunggu giliran, mau mendengar ketika orang lain berbicara) untuk melatih kedisiplinan Sikap sabar terlihat pada perilaku anak yang menunjukkan kesediaan diri untuk menahan diri, bersikap tenang, tidak lekas marah dan dapat menunda keinginan, sikap mau menunggu giliran, mau mendengarkan ketika orang lain berbicara, tidak menangis saat berpisah dengan ibunya, tidak mudah mengeluh, tidak tergesa-gesa, selalu menyelesaikan gagasannya hingga tuntas, dan berusaha tidak menyakiti atau membalas dengan kekerasan. 11

19 Kompetensi Dasar 2.8 Memiliki perilaku yang mencerminkan kemandirian Sikap mandiri ditunjukan dengan perilaku anak yang tidak bergantung pada orang lain, terbiasa mengambil keputusan secara mandiri, merencanakan, memilih, memiliki inisiatif untuk belajar atau melakukan sesuatu tanpa harus dibantu atau dengan bantuan seperlunya. Kompetensi Dasar 2.9 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli dan mau membantu jika diminta bantuannya Sikap peduli ditunjukkan dengan perilaku anak yang mau mengindahkan dan memperhatikan kondisi teman, mau menemani teman melakukan kegiatan bersama, senang menawarkan bantuan pada teman atau guru, peka untuk membantu orang lain yang membutuhkan, mampu menenangkan diri dan temannya dalam berbagai situasi, senang mengajak temannya untuk berkomunikasi, bereaksi positif kepada semua temannya. 12

20 Kompetensi Dasar 2.10 Perilaku yang mencerminkan sikap menghargai dan toleran kepada orang lain Sikap menghargai dan toleran ditunjukkan dengan perilaku anak yang menerima perbedaan teman dengan dirinya, menghargai karya teman, tidak mentertawakan saat teman berbicara, tidak ingin menang sendiri, menghargai pendapat teman, mau berbagi, mendengarkan dengan sabar pendapat teman, senang berteman dengan semuanya, mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diterima, mengucapkan kata maaf bila salah, memberi tahu temannya dengan santun bila melakukan kesalahan. Kompetensi Dasar 2.11 Memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri Sikap mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan nampak dari perilaku anak yang dapat mengikuti kegiatan transisi, tetap tenang saat berada di tempat baru dengan situasi baru misalnya saat bertamu, berada di pusat perbelanjaan, atau saat 13

21 bertemu dengan guru baru, menyesuaikan diri dengan cuaca dan kondisi alam. Kompetensi Dasar 2.12 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggung jawab Sikap tanggung jawab terlihat pada perilaku anak yang menunjukkan kesediaan diri untuk menerima konsekuensi atau menanggung akibat atas tindakan yang diperbuat baik secara sengaja maupun tidak disengaja, mau mengakui kesalahan dengan meminta maaf, merapihkan/membereskan mainan pada tempat semula, mengerjakan sesuatu hingga tuntas, mengikuti aturan yang telah ditetapkan walaupun sekali-kali masih harus diingatkan, senang menjalankan kegiatan yang jadi tugasnya (misalnya piket sebagai pemimpin harus membantu menyiapkan alat makan, dst). Kompetensi Dasar 2.13 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur Sikap jujur tercermin dari perilaku anak yang berbicara sesuai fakta, tidak curang dalam perkataan dan perbuatan, tidak berbohong, menghargai kepemilikan orang lain, mengembalikan benda yang bukan haknya, mengerti batasan yang boleh dan tidak boleh dilakukan, terus terang, anak senang melakukan sesuatu sesuai aturan atau kesepakatan, dan mengakui kelebihan diri atau temannya. 14

22 Kompetensi Dasar 2.14 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap rendah hati dan santun kepada orang tua, pendidik, dan teman. Sikap rendah hati dan santun tercermin dari perilaku anak yang tidak angkuh, ramah menyapa siapapun, bermuka riang saat berbicara dengan siapapun, tidak suka melebih-lebihkan diri sendiri, lembut hati, halus dan baik budi bahasanya, sederhana, tenang, tidak pamer, memiliki sikap terbuka, tidak ingin menang sendiri, sopan dan hormat pada siapapun, berbicara secara santun, menghargai teman dan orang yang lebih tua usianya. 15

23 BAB III MEMASUKAN PENGEMBANGAN SIKAP DALAM RENCANA PEMBELAJARAN A. Perencanaan Kompetensi sikap pada kurikulum 2013 bersifat pembiasaan yang dilakukan guru bersama anak di setiap kegiatan rutin ataupun kegiatan terstruktur. Kegiatan rutin dimaksud misalnya kegiatan makan, toileting, penyambutan, penjemputan, dan sebagainya. Sedangkan kegiatan terstruktur misalnya kegiatan yang direncanakan dilakukan anak di sentra, area atau kelompok. Pengembangan kompetensi sikap sama halnya dengan pengembangan kompetensi lainnya harus direncanakan dan diterapkan seteliti mungkin, agar sikap yang terbangun pada anak sesuai dengan yang diharapkan. Pengembangan kompetensi sikap yang direncanakan dengan baik akan mendorong terbentuknya karakter sejak usia dini. Untuk mengingatkan guru bahwa sikappun harus dikenalkan lebih dahulu kepada anak, maka nilai sikap harus dimasukkan ke dalam rencana pembelajaran, baik rencana pembelajaran di mingguan maupun di harian. Sebagai contoh di bawah ini RPPM yang memuat penanaman sikap: 16

24 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MINGGUAN (RPPM) TAMAN KANAK-KANAK KENCANA Semester/Bulan/Minggu: I/Juli/Minggu ke 4 Tema : Diriku Sub Tema : Tubuhku Sub-sub tema : -- Kelompok : B (usia 5-6 Tahun) KD Materi Pembelajaran Rencana Kegiatan tubuhku ciptaan Tuhan, 2. doa sebelum dan sesudah belajar, 3. kebiasaan mencuci tangan dan menggosok gigi 4. nama anggota tubuh, fungsi anggota tubuh, cara merawat 5. senang memberi salam 6. senang mengikuti aturan 7. pengelompokan berdasarkan warna (merah, biru, kuning), bentuk dua dimensi (persegi, segi tiga,), dan jumlah bilangan (5-10), 8. senang bersikap ramah, 9. aku suka mendengar cerita 10. lagu Tuhan Ciptakan Aku 1. Membuat bingkai foto diri warna merah, biru, kuning 2. Membuat boneka foto diri dari tanah liat 3. Membuat boneka diri dari satlekok bulu tangkis dengan tempelan kertas merah, biru, kuning 4. Menggunting dan menempel gambar anggota tubuh 5. Melukis dengan cat air 6. Menggambar dengan krayon atau spidol 7. Mencetak bentuk tubuh dari pasir 8. Membuat kolase bentuk dan bagian muka dari daun kering 9. Menghitung anggota tubuh 10. Menggambar jari tangan dengan krayon atau spidol 11. Mengukur tinggi badan dengan tali rapia 12. Menyusun huruf anggota tubuh berdasarkan contoh dari kartu kata bergambar 13. Main peran pergi ke dokter gigi 14. Membuat roti berbentuk muka 15. Membangun rumah dari balok 17

25 Kompetensi Dasar dengan Kode 1.1, 2.1, 2.5, 2.6, 2.13 adalah kode untuk kompetensi sikap. Artinya kompetensi sikap dimasukkan ke dalam RPPM dan RPPH sehingga terprogram bukan hanya dampak ikutan. Selanjutnya kompetensi tersebut diturunkan menjadi materi disesuaikan dengan tema yang digunakan minggu tersebut. Contoh KD TEMA MATERI KD 1.1 Mengenal Tuhan melalui Tubuhku Tubuhku ciptaan ciptaannya Tuhan KD 2.1 Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat DST Kebiasaan mencuci tangan dan menggosok gigi Dst Dari contoh RPPM selanjutnya dijabarkan menjadi RKKH, contohnya: Contoh 1. Model Sentra Seni Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) Taman Kanak-Kanak Kenanga Semester/bulan/Mingg ke : 1/Juli/2 Hari/Tanggal : Senin/14 Juli 2015 Kelompok/Usia Tema/Sub Tema : B/5-6 Tahun : Diriku/Tubuhku Materi dalam kegiatan: 1. nama anggota tubuh, fungsi anggota tubuh, cara merawat, 18

26 2. pengelompokan berdasarkan warna (merah, biru, kuning), (Catatan: materi pengelompokkan berdasarkan bentuk dan jumlah bilangan disampaikan hari berikutinya), 3. lagu Tuhan Ciptakan Aku Materi yang masuk dalam pembiasaan: 1. Bersyukur sebagai ciptaan Tuhan 2. Mengucapkan salam 3. Doa sebelum belajar 4. Mengenal aturan bermain 5. Mencuci tangan dan menggosok gigi. Alat dan Bahan 1. Lidi/irisan bambu/stik es krim, kertas, lem, kertas warna warni untuk kegiatan membuat bingkai fota diri warna merah, biru, kuning: 2. Kertas Koran untuk alas, tanah liat, celemak untuk menutup baju anak untuk kegiatan Membuat boneka foto diri dari tanah liat. 3. Kok bekas, kertas warna warni, lem, asesoris mata untuk kegiatan membuat boneka diri 4. Gambar anggota tubuh, lem, kertas untuk menempel, gunting untuk kegiatan menggunting dan menempel gambar anggota tubuh. Pelaksanaan a. Pembukaan (30 menit) Bernyayi Aku Ciptaan Tuhan Tepuk Aku Ciptaan Tuhan Doa sebelum belajar Mengenalkan aturan bermain 19

27 Berdiskusi bagian-bagian tubuh, fungsi, dan cara merawat tubuh Diskusi yang harus dilakukan sebagai rasa terimakasih terhadap Tuhan atas tubuhnya Berdiskusi tentang pengelompokkan warna (merah, biru, kuning) Guru memberi dukungan dengan cara membacakan buku b. Inti (60 menit) 1. Anak mengamati, bertanya, mengumpulkan informasi, menalar tentang: a. Anggota tubuhnya b. Ciri-ciri anggota tubuhnya dan cirri-ciri anggota tubuh temannya c. Jumlah bagian anggota tubuhnya 2. Anak mengkreasikan hasil karya sebagai bentuk mengomunikasikan gagasan: Kegiatan sentra seni: membuat bingkai foto diri c. Recalling 1. Menanyakan kegiatan apa saja yang dimainkan anak 2. Menguatkan konsep tentang bagian tubuh, fungsi, dan cara merawatnya, siapa yang menciptakan bagian tubuh, dan bagaimana cara mensyukuri ciptaannya. 3. Menguatkan konsep pengelompokan berdasarkan warna (merah, biru, kuning). 20

28 d. Penutup (15 menit) 1. Menanyakan perasaan selama hari ini 2. Mengajak anak bersyukur telah bermain yang menyenangkan 3. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah di mainkan hari ini, mainan apa yang paling disukai 4. Pemberian tugas kepada anak untuk dilakukan di rumah yakni menanyakan bertanya kepada orang tuanya tentang tempat lahir, tanggal lahir, siapa yang menolong kelahiran, dst. 5. Bercerita pendek yang berisi pesan-pesan 6. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari 7. Berdoa setelah belajar B. Pembiasaan Materi pembiasaan yang dicantumkan dalam RPPH di atas, selanjutnya dikokohkan ke dalam standar operasional prosedur (SOP) yang diterapkan setiap hari untuk membangun pembiasaan. Pembiasaan Bersyukur sebagai ciptaan Tuhan Mengucapkan salam Doa sebelum belajar dan aturan main Mencuci tangan dan menggosok gigi. Masuk dalam SOP Sebelum dan sesudah melakukan kegiatan Kedatangan/penyambutan anak Pembukaan Sebelum dan sesudah makan 21

29 Mengingat SOP sebagai sarana pengembangan karakter, maka seharusnya satuan PAUD menyusun SOP sebagai kelengkapan KTSP. 22

30 BAB IV STRATEGI PENANAMAN SIKAP DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN PAUD Penanaman sikap tidak sekedar memberi pengetahuan baik dan buruk tetapi lebih pada menumbuhkan kesadaran dan menerapkan akan nilai baik dan buruk dalam perilaku sehari-hari. Oleh karena itu penanaman sikap harus dilakukan secara lembut dan menyenangkan. Suasana dan lingkungan yang aman dan nyaman, perlu diciptakan dalam proses penanaman nilai-nilai sikap. Untuk memperdalam pemahaman sikap yang diharapkan, setiap nilai sikap yang telah dimasukan ke dalam rencana pembelajaran harus diterapkan secara berkelanjutan. Penanaman nilai sikap terus diterapkan dalam bentuk pembiasaan yang direncanakan secara matang oleh satuan PAUD. Sikap yang diterapkan dimasukkan dalam RPPH atau dalam SOP. Misalnya di RPPH hari ini dicantumkan berdoa sebelum dan sesudah makan. Dalam RPPH minggu depan berdoa sebelum dan sesudah makan tidak dicantumkan kembali tetapi dimasukan ke dalam SOP sehingga kegiatan berdoa sebelum dan sesudah makan terus diterapkan setiap kali anak menjelang dan setelah makan di setiap hari dan sepanjang tahun. 23

31 mengeta hui membiasa kan memikir kan melaku kan merasa kan Ada 5 langkah yang perlu diperhatikan dalam menanamkan sikap pada anak: 1) Anak dikenalkan dengan perilaku dan nilai yang baik dan seharusnya (knowing the good), 2) Anak diajak membahas untuk memikirkan dan mengerti mengapa ini baik dan itu tidak baik (thinking the good), 3) Anak diajak merasakan manfaat bila perilaku baik itu diterapkan (feeling the good), dan 4) Anak diajak melakukan perilaku yang baik (acting the good.) 5) Anak dibiasakan untuk menerapkan sikap baik dalam setiap kesempatan (habituating the good). Contoh sederhana: Guru menanamkan perilaku membuang sampah pada tempatnya. 1) Anak diajak mengamati halaman yang banyak sampah (kotor, banyak lalat, bau, dll) 24

32 2) Anak diajak bicara tentang apa yang terjadi bila halaman kotor (lalat yang kotor bisa menempel pada makanan yang mengakibatkan sakit perut). 3) Anak diajak merasakan bagaimana rasanya bila akibat buang sampah sembarangan tersebut menimpa dirinya atau keluarganya. Lalu anak diajak mengambil kesimpulan apa yang harus dilakukan agar akibat buang sampah sembarangan tersebut tidak terjadi. 4) Bersama-sama membersihkan sampah yang kotor di halaman untuk dibuang ke tempat sampah. 5) Menyediakan tempat sampah untuk membiasakan anak membuang sampah pada tempatnya. Penanaman sikap disesuaikan dengan tahapan usia dan perkembangan anak. Semakin muda usia anak maka modeling guru/ orang tua menjadi sangat dominan. Pada anak yang sudah lebih besar maka dukungan guru/orang tua untuk membangun kesadaran anak lebih diperlukan. Beberapa contoh menanamkan sikap kepada anak dalam kegiatan pembelajaran. 1. Mengenalkan sikap ADANYA TUHAN MELALUI CIPTAAN-NYA Kegiatan: Bermain di halaman a. Guru mengajak anak-anak ke halaman untuk memperhatikan bendabenda di sekitarnya. b. Pendidik menanyakan apa saja benda yang ditemui anak-anak. Siapa yang menciptakant bunga, kupu-kupu, batu dst. c. Mendiskusikan benda-benda lain ciptaan Tuhan 25

33 d. Diskusi kegunaan benda-benda ciptaan Tuhan e. Diskusi bagaimana jika benda-benda ciptaan Tuhan tidak ada f. Mendiskusikan apa yang harus dilakukan agar ciptaan Tuhan yang ada di halaman itu tidak rusak. g. Guru mencontohkan ucapan takjub saat melihat ciptaan Tuhan, misalnya,...masya Allah... bagus sekali bunganya... atau...puji Tuhan halus sekali bulu kelinci ini..., dan sebagainya. h. Mengajak anak untuk membereskan dan memelihara tanaman yang ada di halaman PAUD. 2. Mengenalkan sikap MENGHARGAI DIRI SENDIRI, ORANG LAIN DAN LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI RASA SYUKUR KEPADA TUHAN Kegiatan : berdiskusi tentang bersyukur a. Guru memperlihatkan foto keluarga masing-masing anak. b. Guru menanyakan yang dirasakan pada keluarga atau teman. c. Mendiskusikan perasaan anak bila ada keluarga atau teman yang sakit. 26

34 d. Mendiskusikan apa yang harus dilakukan pada keluarga dan teman. e. Mendiskusikan bagaimana caranya menyayangi keluarga dan teman? f. Guru mencontohkan cara berbicara santun pada orang tua dan teman. g. Anak diajak berdiskusi perilaku yang tidak boleh dilakukan pada keluarga dan teman h. Mempraktekkan cara mengucapkan syukur kepada Tuhan sesuai agamanya. 3. Menanamkan sikap PERILAKU HIDUP SEHAT Kegiatan: Memeriksa gigi a. Guru memperlihatkan gambar gigi dan mendiskusikan kegunaan gigi b. Menanyakan apakah gigi bisa sakit dan bagaimana jika giginya sakit c. Mendiskusikan apa yang harus dilakukan agar giginya tidak sakit d. Mempraktekan cara menggosok gigi yang benar. e. Mengajak anak secara bergantian memeriksakan giginya ke dokter kunjung. f. Selagi menunggu temannya di periksa, anak-anak diajak main tebak-tebakan gunanya melakukan sesuatu untuk merawat kesehatan diri dengan menggunakan kartu gambar. Misalnya gambar yang sedang mandi, mandi gunanya untuk.., mencuci tangan gunanya untuk..., 27

35 mengelap meja gunanya untuk..., membuang sampah di tempat sampah gunanya untuk... dst. 4. Menanamkan SIKAP INGIN TAHU Kegiatan : Bermain dengan magnet Pijakan/Dukungan Guru a. Guru menyiapkan alat-alat yang akan dijadikan bahan praktek misalnya magnet, kaleng, paku, plastik, kertas, daun dll b. Anak-anak diminta untuk mengamati bahan-bahan yang disiapkan c. Anak dipersilakan untuk mencoba menggunakan magnet kepada benda-benda yang disediakan d. Berdiskusi tentang benda yang menempel dan yang tidak bisa menempel di magnet? e. Berdiskusi mengapa ada benda yang menempel dan ada benda yang tidak menempel pada magnet? f. Guru memberi penghargaan saat anak dapat mengelompokan benda yang dapat menempel dan yang tidak dapat menempel g. Anak dipersilakan mencobakan kepada benda lainnya yang ada di ruangan atau halaman. 28

36 5. Menanamkan SIKAP KREATIF Kegiatan: Memasak kue a. Guru menyiapkan bahan-bahan untuk memasak b. Anak-anak untuk mengamati dan merasakan bahan-bahan yang tersedia c. Guru menuliskan resep dengan gambar atau kata sederhana d. Anak secara bergilir menuangkan bahan sesuai dengan resep yang ditulis atau yang dibacakan guru, lalu bersama-sama mengadoni bahan tersebut sehingga menjadi adonan yang siap dibentuk e. Anak berdiskusi gagasan tentang bentuk adonan yang akan dibuat oleh anak f. Guru menyampaikan aturan bahwa adonan tidak kotor g. Anak diperkenankan untuk menggunakan bahan lainnya bila diperlukan h. Guru mempertajam gagasan anak dengan bertanya, mengapa ini.. untuk apa.. apa yang terjadi bila..dst i. Anak menuangkan gagasan menjadi karya kreatif. j. Guru membiasakan anak untuk memecahkan masalahnya sendiri bila dia menemukan kesulitan melakukan sesuatu k. Guru memberi dukungan seperlunya dengan sedikit bantuan, contoh atau dengan kalimat, misalnya, bagaimana kalau begini.. bisa tidak jika... l. Guru memberi penghargaan pada keberhasilan yang dicapai anak 29

37 6. Menanamkan SIKAP ESTETIS Kegiatan: Membangun dengan balok unit a. Guru membacakan buku cerita yang sesuai dengan tema b. Anak dipersilakan memikirkan rencana bangunan yang akan dibuatnya. c. Guru memperlihatkan cara menyusun balok yang rapi sesuai presisinya. d. Mendiskusi dengan anak mengapa menyusun balok harus rapi. e. Anak mengemukakan pendapat bagaimana agar hasil karya menjadi rapi dan bersih. f. Anak membangun gagasannya dengan balok unit. g. Guru menawarkan menggunakan asesoris untuk menambah keindahan dan keutuhan gagasan. h. Guru memberikan penghargaan pada setiap hasil karya anak dengan menekankan pada keindahan dan kerapihan kerjanya. 7. Menanamkan SIKAP PERCAYA DIRI Kegiatan: outbond a. Guru mengenalkan kegiatan yang akan diikuti anak b. Guru menyampaikan aturan bermain serta alat pengaman yang harus digunakan 30

38 c. Mendiskusikan siapa yang akan memulai d. Guru mendukung semua anak berani mencoba permainan e. Anak mencoba permainan dengan pengawasan Tim Teknis ahli f. Setelah selesai semua, guru mengajak mendiskusikan apa yang dirasakan anak saat mengikuti permainan g. Guru menghargai setiap usaha yang dilakukan anak sebagai proses pembentukan sikap percaya diri 8. Menanamkan SIKAP TAAT PADA ATURAN Kegiatan : Main peran berkendaraan di jalan raya Sebelum bermain: a. Mendiskusikan keadaan di jalan raya b. Mendiskusikan aturan di jalan raya c. Mendiskusikan mengapa harus mengikuti aturan d. Anak menyampaikan contoh perilaku mentaati aturan e. Contoh perilaku yang tidak mengikuti aturan 31

39 Setelah bermain: a. Mendiskusikan aturan di satuan PAUD b. Mendiskusikan contoh perilaku yang taat aturan c. Akibat kalau tidak disiplin mengikuti aturan? d. Bagaimana menerapkan aturan? e. bagaimana kalau ada teman tidak disiplin mengikuti aturan? f. Guru menguatkan sikap taat yang ditunjukkan anak dengan kalimat, misalnya Anisa taat pada aturan bermain, karena sudah mengembalikan mainan ke tempatnya semula. 9. Menanamkan SIKAP MANDIRI Kegiatan: Membuat patung dari tanah liat a. Mendiskusikan bahan main dan kegunaannya b. Mendiskusikan gagasan anak membuat sesuatu dengan tanah liat. Setiap anak dipersilakan membuat sesuai dengan keinginannya untuk membangun kemandirian dalam berpikir c. Guru mengenalkan kata mandiri dalam bekerja d. Mendiskusikan arti mandiri e. Mendiskusikan contoh perilaku mandiri saat bermain 32

40 f. Anak membuat karya dengan tanah liat g. Guru memberi penghargaan pada usaha anak untuk bekerja secara mandiri. h. Setelah kegiatan guru melakukan menguatkan dengan menekankan pada perilaku mandiri anak, misalnya, semua anak-anak ibu sudah mampu mandiri, mengerjakan sendiri tanpa minta dibantu orang lain. 10. Menanamkan SIKAP SABAR Kegiatan : Membacakan buku ceritera a. Guru membacakan buku yang menceritakan anak sabar b. Diskusi pemahaman tentang sabar c. Mendiskusikan mengapa harus bersabar d. Contoh perilaku yang bersabar e. Apa akibat nya kalau tidak bersabar f. Bagaimana kalau ada teman yang tidak bersabar? g. Menerapkan sikap sabar saat bermain, menunggu giliran, menunggu dijemput, dan kegiatan lainnya. 33

41 h. Guru menghargai sikap sabar yang ditunjukkan anak dengan cara menguatkan melalui kalimat, misalnya, terima kasih kamu sudah sabar menunggu dijemput mama tanpa marah-marah. 11. Menanamlan SIKAP PEDULI Kegiatan: Makan Bersama a. Guru mempersilakan semua anak duduk di kursi sekeliling meja. Kemudian meminta mereka untuk memperhatikan siapa temannya yang belum hadir. b. Guru memastikan semua anak yang sudah duduk sudah mencuci tangannya dengan bersih. c. Guru mengajak semua anak memperhatikan temannya apakah ada yang tidak membawa bekal? d. Mengajak anak untuk saling berbagi makanan yang dibawanya e. Guru mengucapkan terima kasih karena anak-anak sudah mau berbagi dan peduli dengan teman. f. Guru menawarkan kepada anak siapa yang akan memimpin doa sebelum makan. Kemudian mempersilakan makan bekal masingmasing. 34

42 g. Setelah makan guru mengajak semua anak untuk membereskan dan membersihkan kembali meja dan ruangan dari sisa-sisa makanan.setelah semua rapi, guru mengajak anak bercerita tentang sikap peduli. 12. Menanamkan SIKAP TOLERAN Kegiatan: bermain tebak-tebakan dalam kelompok kecil a. Guru mengajak anak bermain di halaman. Kemudan anak dibagi dalam kelompok kecil. b. Setiap kelompok membuat harus menebak ciri-ciri yang disampaikan kelompok lain. c. Guru memperhatikan bagaimana anak berbagi gagasan dalam kelompom. d. Guru memperhatikan cara kelompok menentukan dan mengambil kesimpulan tentang benda yang akan di tebak kelompok lainnya. e. Anak bermain tebak-tebakan. Satu kelompok menyebutkan ciri-ciri, kelompok lain menebaknya. f. Setelah bermain guru menanyakan apa yang dirasakan anak. 35

43 g. Guru menghargai sikap toleran yang dimunculkan anak ketika berdiskusi, misalnya. tadi ibu melihat saat diskusi kalian saling menghargai pendapat teman. Itu namanya toleransi. h. Guru menyampaikan kosa kata toleran dan meminta anak untuk memberi contoh sikap toleran. 13. Menanamkan SIKAP MENYESUAIKAN DIRI Strategi: berbelanja di pasar modern a. Mendiskusikan tujuan dan kegiatan yang akan di lakukan di supermarket b. Mendiskusikan aturan dan perilaku yang diharapkan disupermarket c. Mencontohkan bersikap tenang selama di situasi dan lingkungan baru d. Mencontohkan sikap memilah yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan e. Bersikap sabar dan tenang ketika harus mengantri dan menunggu f. Memperlihatkan kehati-hatian kepada orang yang belum dikenal g. Anak disilakan berbelanja sesuai dengan keperluannya dan uang yang tersedia h. Setelah kegiatan guru menanyakan perasaan anak. i. Guru memberikan penguatan berupa kata bangga karena anak-anak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dan peraturan berbeda. 36

44 14. Menanamkan SIKAP SOPAN Kegiatan : Panggung boneka Gambar : a. Guru menyiapkan beberapa boneka dan panggung boneka b. Anak-anak diminta duduk tertib untuk mengikuti cerita panggung boneka tentang anak yang sopan. c. Guru memainkan tokoh boneka sebagai anak yang berperilaku sopan dan boneka yang menjadi tokoh anak tidak sopan. d. Guru menerapkan kata tolong, maaf, terima kasih, permisi. sebagai contoh perilaku sopan dengan nada rendah dan riang. e. Setelah selesai guru mengajak diskusi tentang tokoh mana yang disukai anak, mengapa..? f. Guru menanyakan pada anak perilaku sopan santun dan apa akibatnya kalau tidak sopan santun g. Bagaimana kalau ada teman yang tidak sopan? 37

45 15. Menanamkan SIKAP TANGGUNG JAWAB Kegiatan : Membereskan kembali mainan a. Guru mengajak anak merapikan kembali mainan yang sudah digunakan sesuai tempat semula b. Setelah selesai anak diajak duduk untuk mengikuti recalling c. Guru mengucapkan terima kasih karena anak-anak sudah bertanggung jawab mengembalikan mainan ke tempat semula sehingga ruangan rapi kembali. d. Guru mendiskusikan pengertian tanggung jawab menurut pikiran anak e. Anak mendiskusikan contoh perilaku tanggung jawab f. Anak mendiskusikan cara mengajak temannya untuk bertanggung jawab. g. Apa kerugiannya bila ada anak yang tidak bertanggung jawab. h. Guru menegaskan kembali apa yang harus dilakukan anak setelah bermain, setelah makan, setelah bangun tidur, dsb. i. Mengajak anak bernyanyi atau lainnya tentang tanggung jawab. 16. Menanamkan SIKAP JUJUR Kegiatan: Panggung boneka a. Guru memainkan boneka tangan dengan tokoh si jujur dan si pembohong. 38

46 b. Tokoh si jujur mencerminkan perilaku yang tidak berbohong, menghargai miliki teman, mengembalikan benda yang bukan miliknya, mengakui kesalahannya, meminta izin bila menggunakan benda orang lain. c. Setelah selesai bersama anak mendiskusikan o pengertian jujur menurut anak o Mengapa harus jujur o Contoh perilaku jujur dan tidak jujur 39

47 BAB V PEMBUDAYAAN Penanaman sikap bukan kegiatan yang cukup dilakukan sekali-kali atau hanya dilakukan selintas saja, tetapi harus dilakukan terus menerus sehingga menjadi pembiasaan. Pembiasaan yang sudah dilakukan anak pun harus terus dikuatkan hingga menjadi perilaku yang menetap atau karakter. Untuk itu perlu langkah serius untuk melakukan pembudayaan terhadap penanaman sikap pada anak. Pembudayaan berarti tindaklanjut dari 5 langkah yang diterapkan pada penanaman sikap seperti yang diuraikan sebelumnya, yaitu: 1. Mengetahui yang baik (knowing the good), 2. Memikirkan yang baik (thinking the good), 3. Merasakan yang baik (feeling the good), dan 4. melakukan yang baik (acting the good.) 5. membiasakan yang baik (habituating the good). Pembudayaan dilakukan dengan memasukkan proses penanaman sikap ke dalam kegiatan yang lebih bersifat permanen, yakni dimasukkan ke dalam program harian. Guna pelaksanaannya menjadi konsisten maka disusun Standar Operasional Prosedur pelaksanaan kegiatan harian. Standar Operasional Prosedur (SOP) ditujukan untuk para guru, pengelola, dan semua orang yang bekerja dengan anak di lembaga PAUD tersebut yang memfasilitasi anak belajar dan membangun sikap. 40

48 SOP menjadi penting sebab penanaman sikap diberikan melalui keteladanan, pembiasaan, dan pengulangan dalam kehidupan sehari-hari. Karenanya penanaman sikap memerlukan 5 K, yakni: Konsensus Komitmen 5 K Konsisten Kontinu Konsekuensi 1. Konsensus, ada kesepakatan bersama antar guru dan orang tua tentang karakter yang akan dibangun dan cara membangunnya. 2. Komitmen, ada ketaatan dan tanggung jawab bersama oleh guru dan orang tua dalam melaksanakan kesepakatan penerapan karakter pada anak. 3. Konsisten, ada keajegan dalam proses penerapan karakter melalui kegiatan bermain di lembaga PAUD maupun di keluarga. 4. Kontinu, dilakukan secara terus menerus sepanjang hari sepanjang tahun hingga perilaku tersebut menjadi kebiasaan selanjutnya terpatri dalam jiwa dan pikiran anak sehingga membantuk karakter. 5. Konsekuen, ada konsekuensi yang diterapkan dan harus dipatuhi baik oleh guru, orang tua, maupun anak bila terjadi pelanggaran terhadap komitmen pengembangan karakter anak. Konsekuensi yang diterapkan untuk anak tidak bersifat hukuman fisik. Bentuk dan caranya dapat disepakati dengan anak, misalnya anak boleh memilih tidak menonton kartun kesukaannya atau membereskan tempat tidur. 41

49 Penanaman karakter pada anak harus dimulai dari guru, karena anak peniru ulung. Semua yang ditangkap indera anak akan menjadi perilaku anak jika dilakukan terus-menerus. Guru dan seluruh orang dewasa yang ada di satuan PAUD harus menyadari bahwa mereka adalah model bagi pengembangan perilaku anak. Oleh karena itu patut guru dan semua orang dewasa di satuan PAUD memiliki kesamaan pikir, kesamaan perilaku, dan kesamaan tanggung jawab dalam menanamkan perilaku pada anak. Untuk membangun perilaku yang konsisten pada guru dan orang dewasa lainnya, maka perlu disusun Standar Operasional Prosedur (SOP) pada setiap kegiatan rutin yang dilakukan sehari-hari bersama anak. Standar Operasional Prosedur dalam tatanan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini bukan hanya menjadi lampiran dari KTSP, tetapi dokumen penting yang memuat prosedur penanaman karakter anak-anak usia dini dibentuk. SOP disusun oleh satuan PAUD dengan mengacu pada visi, misi dan tujuan satuan. Contoh pembuatan SOP dipaparkan lebih jauh dalam Pedoman Penyusunan SOP. Sama halnya dengan pengembangan pengetahuan dan keterampilan anak yang dilakukan dengan cara yang menyenangkan, maka pengembangan sikap pun dilakukan dengan cara yang menyenangkan, jauh dari unsur paksaan dan tekanan. Pemaksaan dan ancaman tidak akan mampu menumbuhkan kesadaran dan sikap positif anak. 42

50 BAB VI PENILAIAN PENANAMAN SIKAP A. Tujuan Tujuan penilaian adalah untuk mengetahui sejauh mana perubahan sikap dan perilaku anak-anak setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Kegiatan penilaian dilakukan oleh pendidik secara berkesinambungan dan terus menerus agar perubahan sikap dan perilaku anak dapat dilihat secara utuh. B. Prinsip Penilaian 1. Menyeluruh, artinya penilaian hendaknya mencakup aspek proses dan hasil penanaman sikap yang secara bertahap menggambarkan perubahan sikap dan perilaku anak. 2. Berkesinambungan, artinya penilaian dilakukan secara berencana, bertahap dan terus menerus untuk memperoleh gambaran menyeluruh terhadap hasil penanaman sikap kebangsaan. 3. Obyektif, penilaian dilakukan seobyektif mungkin sesuai dengan apa yang dialami atau terjadi pada diri anak dengan memperhatikan perbedaan keunikan masing-masing individu. 4. Mendidik, artinya hasil penilaian digunakan untuk membina dan mendorong anak-anak dalam meningkatkan kemampuan atau mengembangkan sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai karakter kebangsaan. 5. Kebermaknaan, artinya hasil penilaian harus bermakna baik bagi pendidik, orang tua, anak didik dan pihak lain yang memerlukan. 43

51 C. Cara Penilaian Penilaian penanaman sikap dapat dilakukan melalui kegiatan : 1. Pengamatan, yaitu suatu cara untuk mengetahui perkembangan atau perubahan sikap dan perilaku anak dalam kehidupan sehari-hari dengan cara melihat secara langsung. 2. Wawancara, yaitu menanyakan kepada anak secara langsung tentang kegiatan bermain yang dilakukannya. Pendidik atau pengasuh dapat menanyai anak-anak ketika mereka melakukan kegiatan dengan tujuan untuk mengetahui dan memperkuat gagasan mainnya. D. Instrumen Penilaian Instrumen penilaian menggunakan format capaian hasil perkembangan seperti yang tercantum dalam Pedoman Penilaian, karena penilaian perkembangan sikap menjadi satu kesatuan dengan perkembangan lainnya. E. Pengembangan Indikator Indikator kemampuan sikap dikembangkan dengan merujuk kepada cakupan setiap Kompetensi Dasar Sikap dengan dasar teori yang relevan. Indikator perkembangan sikap juga menyatu dengan indikator pengetahuan dan sikap yang sudah dikelompokkan sesuai dengan aspek perkembangan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Format Penilaian Pencapaian Perkembangan Anak yang terdapat dalam Pedoman Penilaian. F. Pelaporan Sama halnya dengan penilaian, pelaporan perkembangan sikap juga menyatu dengan kompetensi pengetahuan dan keterampilan yang 44

52 disajikan per kelompok aspek perkembangan. Pelaporan disajikan dalam bentuk narasi yang menerangkan ketercapaian perkembangan dan aspek yang masih harus didukung orang tua agar segera mencapai kematangan perkembangan. 45

53 BAB VI PENUTUP Pedoman ini sesungguhnya mengukuhkan keyakinan kita semua bahwa menanamkan sikap sejak usia dini seperti mengukir di atas batu, walaupun sulit tetapi hasilnya akan terpatri lama. Karena itu penanaman sikap menjadi tanggungjawab bersama, antara orang tua, pendidik, pengasuh, masyarakat, dan pemerintah. Untuk itu kebersamaan, keselarasan, dan kemitraan harus selalu digalang untuk mencapa hasil yang diharapkan. Melalui tangan bapak ibu guru, pengelola dan pemerhati PAUD harapan melahirkan anak cerdas diperkokoh dengan sikap tangguh semoga segera terwujud. Semoga. Terima kasih. Salam Penyusun 46

54 Daftar Pustaka A, Koesoema, Doni, 2007, Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global, Grasindo, Jakarta. Mulyana, Rohmat, 2004, Mengartikulasikan Pendidikan Nilai, Alfabeta, Bandung. Buwono X, Sultan Hamengku, 2007, Merajut Kembali Keindonesiaan Kita, Gramedia, Jakarta. Tilaar, H.A.R., 2007, Mengindonesia Etnisitas & Identitas: Tinjauan dari Perspektif Ilmu Pendidikan Bangsa Indonesia, PT Pineka Cipta, Jakarta. Lincoln, Erik & Amalee, Irfan, 2008, 12 Nilai Dasar Perdamaian, Pelangi Mizan, Bandung. Linda & Eyre, Ricard. Teaching Your Children Value, Missouri Department of Elementary and Secondary Education, Jeferson City. Retrieved 18 March 2010 from Sulhan, Najib, 2006, Pembangunan Karakter pada Anak: Manajemen Pembelajaran Guru Menuju Sekolah Efektif, Surabaya Intelektual Club, Surabaya. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1991, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta. 47

55 Dicetak oleh: DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2015 hhtp://

PEDOMAN PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL

PEDOMAN PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL Kurikulum sebagai jantungnya sebuah program pendidikan. Kurikulum juga sebagai strategi dan cara yang dirancang untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Pemerintah dalam hal

Lebih terperinci

Contoh RKH RPPH PAUD Tema Diri Sendiri (Tubuhku) K13

Contoh RKH RPPH PAUD Tema Diri Sendiri (Tubuhku) K13 Contoh RKH RPPH PAUD Tema Diri Sendiri (Tubuhku) K13 Contoh RKH / RPPH PAUD Tema Diri Sendiri (Tubuhku) Kurikulum 2013 terbaru lengkap dengan rencana kegiatan mingguan. Download RKH RPPH PAUD (TK KB TPA)

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Rencana pelaksanaan pembelajaran harus dibuat sebelum pelaksanaan pembelajaran Rencana pembelajaran harus mengacu kepada karakteristik

Lebih terperinci

Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini

Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E, Lantai

Lebih terperinci

Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)

Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) Langkah-langkah penyusunan RPPM 1. Mengacu pada kompetensi dasar (Kompensi Dasar) yang memuat sikap, pengetahuan, dan keterampilan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBELAJARAN. C. Prinsip Prinsip yang digunakan dalam proses pembelajaran anak usia dini sebagai berikut.

PEDOMAN PEMBELAJARAN. C. Prinsip Prinsip yang digunakan dalam proses pembelajaran anak usia dini sebagai berikut. SALINAN LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 146 TAHUN 2014 TENTANG KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PEDOMAN PEMBELAJARAN I. PENDAHULUAN Pendekatan pembelajaran

Lebih terperinci

Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini

Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E, Lantai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Pedoman Penyusunan Rencana Pembelajaran PAUD

BAB I PENDAHULUAN. PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Pedoman Penyusunan Rencana Pembelajaran PAUD BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembelajaran merupakan wujud nyata dari pelaksanaan pendidikan pada Satuan pendidikan. Pembelajaran yang baik dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan. Kegiatan

Lebih terperinci

KD yang dicapai : 1.1, 2.2, 2.8, , , , , ,

KD yang dicapai : 1.1, 2.2, 2.8, , , , , , Berikut ini contoh RPPH : Contoh 1: RPPH Model Pembelajaran Kelompok Dengan Sudut-Sudut Kegiatan Kelompok : A (4-5 tahun) Semester/Minggu : I/XV Tema : Binatang Sub Tema : Binatang Bersayap Hari/Tanggal

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI. Nuraeni Bimbingan dan Konseling, FIP IKIP Mataram

PENDIDIKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI. Nuraeni Bimbingan dan Konseling, FIP IKIP Mataram PENDIDIKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI Nuraeni Bimbingan dan Konseling, FIP IKIP Mataram Email: sasakrengganis@gmail.com Abstrak: Menanamkan nilai-nilai karakter sejak usia dini merupakan tanggung jawab

Lebih terperinci

Sosialisasi Kurikulum 2013 (K -13) PAUD Bagi Pengelola dan Guru-guru PAUD Se Kecamatan Jorlang Hataran Tanggal 25 April 2016

Sosialisasi Kurikulum 2013 (K -13) PAUD Bagi Pengelola dan Guru-guru PAUD Se Kecamatan Jorlang Hataran Tanggal 25 April 2016 Sosialisasi Kurikulum 2013 (K -13) PAUD Bagi Pengelola dan Guru-guru PAUD Se Kecamatan Jorlang Hataran Tanggal 25 April 2016 Oleh: SOTARDUGA SIHOMBING, S.Pd., MM. Dosen Pendidikan Ekonomi FKIP UHN FAKULTAS

Lebih terperinci

2-3. Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 2-3 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007

2-3. Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 2-3 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007 2-3 Checklist Indikator PERKEMBANGANANAK Usia 2-3 tahun Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007 Diolah oleh: http://www.rumahinspirasi.com MORAL & NILAI AGAMA a. Dapat

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 28 November 2012 SILABUS Kelas I Tema 2 : Kegemaranku Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012 SILABUS KELAS: 1 TEMA: KEGEMARANKU KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini ( PAUD ) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang sekolah dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik KELAS. 1 Semester 1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik KELAS. 1 Semester 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik KELAS 1 Semester 1 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia, IPS

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SALINAN LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 146 TAHUN 2014 TENTANG KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan pendidikan : SEKOLAH DASAR Kelas / semester : 1 / 2 Tema / topik : Lingkungan bersih dan sehat Petemuan ke : 1 Semester : 2 (dua) Alokasi waktu : 1 Hari A.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG IMPLEMENTASI METODE CERITA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK

BAB IV ANALISIS TENTANG IMPLEMENTASI METODE CERITA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK BAB IV ANALISIS TENTANG IMPLEMENTASI METODE CERITA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK A. Penerapan Metode Cerita dalam Pembentukan Akhlak Anak Usia Dini di PAUD Cahaya Gunungpati Semarang 1. Persiapan 1 a. Persiapan

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KELOMPOK BERMAIN ARROHMAN. Alamat: Bacak, Monggol, Saptosari, Gunungkidul

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KELOMPOK BERMAIN ARROHMAN. Alamat: Bacak, Monggol, Saptosari, Gunungkidul STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KELOMPOK BERMAIN ARROHMAN Alamat: Bacak, Monggol, Saptosari, Gunungkidul STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LAYANAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KB ARROHMAN 1. SOP Kedatangan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan :... Kelas / Semester : 6 / 2 Tema / Topik : Wirausaha Petemuan ke : 1 Alokasi Waktu : 1 Hari

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan :... Kelas / Semester : 6 / 2 Tema / Topik : Wirausaha Petemuan ke : 1 Alokasi Waktu : 1 Hari RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RPP Kelas 6 Tema : Wirausaha Satuan Pendidikan :... Kelas / Semester : 6 / 2 Tema / Topik : Wirausaha Petemuan ke : 1 Alokasi Waktu : 1 Hari A. KOMPETENSI INTI Menerima,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RPP Kelas 1 Tema : Kegemaranku Satuan Pendidikan :... Kelas / Semester : I (Satu) / 1 Tema / Topik : KEGEMARANKU Petemuan ke : 1 : 1 Hari A. KOMPETENSI INTI 1. Menerima

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Disusun oleh: YUSUF SANGAJI 13108241022 PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 RENCANA

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN ESTETIKA, JASMANI, OLAH RAGA, DAN KESEHATAN

STRATEGI PENGEMBANGAN ESTETIKA, JASMANI, OLAH RAGA, DAN KESEHATAN STRATEGI PENGEMBANGAN ESTETIKA, JASMANI, OLAH RAGA, DAN KESEHATAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN 2017 Perlunya Strategi pengembangan agar : a. Kegiatan pembelajaran menjadi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTEK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTEK RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTEK Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP N 1 Piyungan : Prakarya (kerajinan) : VIII / Ganjil : Kerajinan dari Bahan Alam. :

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 3 : Tugasku Sebagai Umat Beragama Pembelajaran Ke : 6 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

KURIKULUM 2013 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 8 : BUMI DAN ALAM SEMESTA. Nama Sekolah Kelas / Semester : III (Tiga) / 2

KURIKULUM 2013 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 8 : BUMI DAN ALAM SEMESTA. Nama Sekolah Kelas / Semester : III (Tiga) / 2 KURIKULUM 2013 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 8 : BUMI DAN ALAM SEMESTA Nama Sekolah Kelas / Semester : III (Tiga) / 2 : Nama Guru NIP / NIK : : 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN UPAYA GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI TK PERTIWI PAGUMENGANMAS. A. Gambaran Umum TK Pertiwi Pagumenganmas

BAB III HASIL PENELITIAN UPAYA GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI TK PERTIWI PAGUMENGANMAS. A. Gambaran Umum TK Pertiwi Pagumenganmas 44 BAB III HASIL PENELITIAN UPAYA GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI TK PERTIWI PAGUMENGANMAS A. Gambaran Umum TK Pertiwi Pagumenganmas 1. Sejarah TK Pertiwi Pagumenganmas TK Pertiwi Pagumenganmas

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 3 : Tugasku Sebagai Umat Beragama Pembelajaran Ke : 4 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya mencapai kedewasaan subjek didik yang mencakup segi intelektual, jasmani dan rohani, sosial maupun emosional. Undang-Undang Sisdiknas

Lebih terperinci

SILABUS TEMATIK KELAS I

SILABUS TEMATIK KELAS I SILABUS TEMATIK KELAS I Satuan Pendidikan Kelas Kompetensi Inti : SD/MI : I (satu) KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 1 : Bermain di Lingkungan Rumah Pembelajaran Ke : 6 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

KB PAUD JATENG TERPADU RENCANA PROGRAM SEMESTER (PROMES) KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KB-A (USIA 2 3 TAHUN)

KB PAUD JATENG TERPADU RENCANA PROGRAM SEMESTER (PROMES) KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KB-A (USIA 2 3 TAHUN) KB PAUD JATENG TERPADU RENCANA PROGRAM (PROMES) KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KB-A (USIA 2 3 TAHUN) 1 & 2 TAHUN PELAJARAN 2017 / 2018 YAYASAN PENGELOLA PENDIDIKAN BERMAIN KB PAUD JATENG TERPADU

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 1 : Bermain di Lingkungan Rumah Pembelajaran Ke : 4 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

LEMBAR OBSERVASI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK

LEMBAR OBSERVASI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK LEMBAR OBSERVASI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK (Studi Deskriptif Analitis Di SMP Negeri 1 Pekanbaru) Hari/Tanggal

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 2 : Tugasku Sehari-Hari di Sekolah Pembelajaran Ke : 6 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 4 : Tugasku Dalam Kehidupan Sosial Pembelajaran Ke : 6 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 2 : Tugasku Sehari-Hari di Sekolah Pembelajaran Ke : 4 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan budaya dan karakter bangsa merupakan isu yang mengemuka di

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan budaya dan karakter bangsa merupakan isu yang mengemuka di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persoalan budaya dan karakter bangsa merupakan isu yang mengemuka di masyarakat saat ini. Korupsi, tindakan asusila, kekerasan, perkelahian massa, pelanggaran

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 2 : Tugasku Sehari-Hari di Sekolah Pembelajaran Ke : 1 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 2 : Tugasku Sehari-Hari di Sekolah Pembelajaran Ke : 3 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

Mengasah Kemampuan Berbahasa. di Usia 4-6 tahun SERI BACAAN ORANG TUA

Mengasah Kemampuan Berbahasa. di Usia 4-6 tahun SERI BACAAN ORANG TUA 12 SERI BACAAN ORANG TUA Mengasah Kemampuan Berbahasa di Usia 4-6 tahun Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

STUDI TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDI PEKERTI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU

STUDI TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDI PEKERTI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU STUDI TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDI PEKERTI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU DRS. AHMAD EDDISON, M.Si. Dosen Program Studi PPKn FKIP Universitas Riau, Pekanbaru, Riau E-mail: ahmadeddison@gmail.com

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan :... Kelas : 4 / 2 Tema / Topik : Cita-citaku Minggu ke : 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan :... Kelas : 4 / 2 Tema / Topik : Cita-citaku Minggu ke : 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RPP Kelas 4 Tema : Cita-citaku Satuan Pendidikan :... Kelas : 4 / 2 Tema / Topik : Cita-citaku Minggu ke : 1 Semester : 1 (satu) : 1 Hari A. KOMPETENSI INTI Menerima,

Lebih terperinci

Seri Pendidikan Orang Tua: PENGASUHAN POSITIF

Seri Pendidikan Orang Tua: PENGASUHAN POSITIF Seri Pendidikan Orang Tua: PENGASUHAN POSITIF APA ITU PENGASUHAN POSITIF? 02 Pengasuhan berdasarkan kasih sayang, saling menghargai, membangun hubungan yang hangat antara anak dan orang tua, serta menstimulasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana seorang anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. dimana seorang anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang 14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia dini ialah anak yang baru dilahirkan sampai dengan usia 6 tahun. Usia dini merupakan usia yang sangat fundamental dalam menentukan pembentukan karakter

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan :... Kelas / Semester : I (Satu) / 2 Tema / Topik : Lingkunganku Bersih dan Sehat Petemuan ke : 1 Alokasi Waktu : 1 Hari A. KOMPETENSI INTI 1. Menerima

Lebih terperinci

CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK KELAS 1 SD

CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK KELAS 1 SD CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK KELAS 1 SD Identitas Sekolah : (tuliskan nama satuan pendidikan) Kelas/Semester : I/1 Tema/Sub Tema : Diriku / Aku dan teman baru Pertemuan Ke : 2

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Kerajinan dari limbah organik (kulit jagung dan pelepah pisang).

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Kerajinan dari limbah organik (kulit jagung dan pelepah pisang). RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP N 1 Piyungan : Prakarya (kerajinan) : VIII / Ganjil : Kerajinan dari limbah organik (kulit

Lebih terperinci

1.2 Mengidentifikasi. 4. Menuliskan dan mengelompokkan kegunaan makanan bagi. 3. Menyebutkan bagian tubuh. 5. Menyusun menu makanan

1.2 Mengidentifikasi. 4. Menuliskan dan mengelompokkan kegunaan makanan bagi. 3. Menyebutkan bagian tubuh. 5. Menyusun menu makanan IPA Kelas I SD/MI 1 SILABUS Sekolah :... Kelas : I Mata Pelajaran : IPA Semester : I (satu) Tema : Diri sendiri Standar : 1. Mengenal anggota tubuh dan kegunaannya, serta cara perawatannya. Contoh 1.1

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RPP Kelas 1 Tema : Keluargaku Satuan Pendidikan :... Kelas / Semester : I (Satu) / 1 Tema / Topik : Keluargaku Petemuan ke : 1 Alokasi Waktu : 1 Hari A. KOMPETENSI

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 2 : Tugasku Sehari-Hari di Sekolah Pembelajaran Ke : 2 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

Membangun Karakter Anak Usia Dini SERI BACAAN ORANG TUA

Membangun Karakter Anak Usia Dini SERI BACAAN ORANG TUA 21 SERI BACAAN ORANG TUA Membangun Karakter Anak Usia Dini Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini merupakan individu usia 0-6 tahun yang mempunyai karakteristik unik. Pada usia tersebut anak sedang menjalani pertumbuhan dan perkembangan yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG

BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG Pendidikan adalah unsur yang tidak dapat dipisahkan dari diri manusia, sejak

Lebih terperinci

Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini

Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E, Lantai

Lebih terperinci

PENILAIAN KOMPETENSI DASAR MUATAN/ MATERI KEGIATAN PEMBELAJARAN ALAT DAN BAHAN KET SUDAH MUNCUL MUNCUL. Macam-macam gejala alam

PENILAIAN KOMPETENSI DASAR MUATAN/ MATERI KEGIATAN PEMBELAJARAN ALAT DAN BAHAN KET SUDAH MUNCUL MUNCUL. Macam-macam gejala alam RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH) MODEL KELOMPOK DENGAN PENGAMAN TK : TKI WALADUN SHOLIH TEMA/SUB TEMA : ALAM SEMESTA/GEJALA ALAM (pelangi) SEMESTER/MINGGU : 2 (DUA)/XIV HARI/TANGGAL : Rabu, 25

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini merupakan penjabaran dari sebuah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini merupakan penjabaran dari sebuah pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan penjabaran dari sebuah pendidikan yang bermula dari seluruh negara di dunia yang dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan early childhood

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh Nama : Devi Kusumaningrum NIM : 13108244002 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENDIDIKAN PRASEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTEK. : Kerajinan dari Bahan Tekstil (Kai Flanel).

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTEK. : Kerajinan dari Bahan Tekstil (Kai Flanel). RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTEK Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP N 1 Piyungan : Prakarya (kerajinan) : VIII / Ganjil : Kerajinan dari Bahan Tekstil

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 4 : Tugasku Dalam Kehidupan Sosial Pembelajaran Ke : 4 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan :... Kelas / Semester : III (Tiga) / 2 Tema / Topik : Menjaga Kelestarian Lingkungan Petemuan ke : 1 Alokasi Waktu : 1 Hari A. KOMPETENSI INTI 1.

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 3489 TAHUN 2016 TENTANG KURIKULUM RAUDHATUL ATHFAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 3489 TAHUN 2016 TENTANG KURIKULUM RAUDHATUL ATHFAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 3489 TAHUN 2016 TENTANG KURIKULUM RAUDHATUL ATHFAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

KURIKULUM Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 6 : ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN. Kelas / Semester : V / 2

KURIKULUM Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 6 : ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN. Kelas / Semester : V / 2 KURIKULUM 2013 Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 6 : ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN Nama Sekolah : SDN MANUKAN KULON Kelas / Semester : V / 2 Nama Guru NIP / NIK : EKO BUDIYONO

Lebih terperinci

Dalam pengembangan kegiatan pembelajaran perlu dibuat sebuah perencanaan yang disebut silabus.

Dalam pengembangan kegiatan pembelajaran perlu dibuat sebuah perencanaan yang disebut silabus. Dalam pengembangan kegiatan pembelajaran perlu dibuat sebuah perencanaan yang disebut silabus. a. Silabus Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas,

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA DALAM PRESENTASI HASIL MAGANG II

PENILAIAN KINERJA DALAM PRESENTASI HASIL MAGANG II Lampiran 1 Nama :... NIM :... Program Studi :... PENILAIAN KINERJA DALAM PRESENTASI HASIL MAGANG II No Sikap/Aspek yang dinilai Skor 1. Siap dengan materi presentasi 2. Menguasai materi presentasi 3. Materi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SD Kelas/ Semester : IV/ 2 (Dua) Tema ke : 6 Indahnya Negeriku Sub Tema ke : 1 Keanekaragaman Hewan dan Tumbuhan Pembelajaran ke : 1 Alokasi Waktu

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 1 : Bermain di Lingkungan Rumah Pembelajaran Ke : 5 : 1 x Pertemuan (6 x 35 menit)

Lebih terperinci

PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Arah atau Sasaran Kurikulum PAUD Kurikulum diarahkan pada pencapaian perkembangan sesuai dengan tingkatan

PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Arah atau Sasaran Kurikulum PAUD Kurikulum diarahkan pada pencapaian perkembangan sesuai dengan tingkatan PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Arah atau Sasaran Kurikulum PAUD Kurikulum diarahkan pada pencapaian perkembangan sesuai dengan tingkatan pertumbuhan dan perkembangan anak berdasarkan standar perkembangan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kriteria Pengukuran Instrumen Sikap Sosial

Lampiran 1 Kriteria Pengukuran Instrumen Sikap Sosial LAMPIRAN 51 Lampiran 1 Kriteria Pengukuran Instrumen Sikap Sosial Kompetensi Inti KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelompok A di TK Pertiwi Banaran 5 Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 yang dapat diidentifikasi adanya masalah yang

Lebih terperinci

Artinya: Niscaya Allah meningkatkan derajat orang-orang yang beriman di antara kamu dan yang memiliki Ilmu ( Q.S. Mujadillah : 11)

Artinya: Niscaya Allah meningkatkan derajat orang-orang yang beriman di antara kamu dan yang memiliki Ilmu ( Q.S. Mujadillah : 11) LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR : 3489 TAHUN 2016 TENTANG KURIKULUM RAUDHATUL ATHFAL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bismillahirrahmanirrahiim Artinya: Niscaya Allah meningkatkan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 3 : Tugasku Sebagai Umat Beragama Pembelajaran Ke : 5 : 1 x Pertemuan (6 x 35

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK A TK PUTRA BANGSA BERDIKARI KECAMATAN PALOLO

MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK A TK PUTRA BANGSA BERDIKARI KECAMATAN PALOLO MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK A TK PUTRA BANGSA BERDIKARI KECAMATAN PALOLO Arlin Tatenge 1 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH) KELOMPOK BERMAIN AISYIYAH GONDANGMANIS TAHUN PELAJARAN 2016/2017

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH) KELOMPOK BERMAIN AISYIYAH GONDANGMANIS TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Lampiran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH) KELOMPOK BERMAIN AISYIYAH GONDANGMANIS TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Semester/Bulan/Mingguan : I/Agustus/4 Hari, tanggal : Sabtu, 13 Agustus 2016 Kelompok/Usia

Lebih terperinci

CARA AUD BELAJAR R.U.S.M.A.N.T.O

CARA AUD BELAJAR R.U.S.M.A.N.T.O CARA AUD BELAJAR R.U.S.M.A.N.T.O 0813-2708-8295 rusmanto77@gmail.com Alamat Jl. Raya Susukan Rt.003 Rw.002 Kec. Susukan Banjarnegara 53475 Anda beruntung dapat mengikuti Kegiatan Ini Ketika Anda Mau Belajar

Lebih terperinci

SILABUS TEMATIK KELAS I

SILABUS TEMATIK KELAS I SILABUS TEMATIK KELAS I Tema 6 Subtema 1 Mata PPKN Bahasa Indonesia : Lingkungan Bersih, Sehat, dan Asri : Lingkungan Rumahku 3.2 Mengenal tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar

Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam menjabarkan kompetensi

Lebih terperinci

KOMPETENSI PENDIDIK (GURU PAUD, GURU PENDAMPING, GURU PENDAMPING MUDA) 1 KOMPETENSI GURU PAUD

KOMPETENSI PENDIDIK (GURU PAUD, GURU PENDAMPING, GURU PENDAMPING MUDA) 1 KOMPETENSI GURU PAUD LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KOMPETENSI PENDIDIK (GURU PAUD, GURU PENDAMPING, GURU

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa Kabupaten A. Deskripsi Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan pendidikan karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa

Lebih terperinci

APA YANG HARUS DIKETAHUI DI USIA 2 TAHUN?

APA YANG HARUS DIKETAHUI DI USIA 2 TAHUN? APA YANG HARUS DIKETAHUI DI USIA 2 TAHUN? ASPEK YANG DISUKAI ANAK YANG BISA KITA AJARKAN FISIK Sangat Aktif. Bisa jalan, lari, lompat 2 kaki, bertumpu, dan manjat. Bisa corat-coret, bekerja dengan 3-4

Lebih terperinci

STRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK

STRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK A. SD/MI KELAS: I STRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK Kompetensi Dasar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 1. Menerima

Lebih terperinci

Memelihara kebersihan lingkungan merupakan salah satu contoh aturan yang ada di masyarakat.

Memelihara kebersihan lingkungan merupakan salah satu contoh aturan yang ada di masyarakat. Memelihara kebersihan lingkungan merupakan salah satu contoh aturan yang ada di masyarakat. Bagaimana jika kelasmu kotor? Sampah berserakan di manamana? Tentu kalian tidak senang! Dalam menerima pelajaran

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013 Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 3 : TUGASKU SEHARI-HARI Nama Sekolah : Kelas / Semester : II / 1 Nama Guru NIP / NIK : : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 4 : Tugasku Dalam Kehidupan Sosial Pembelajaran Ke : 1 : 1 x Pertemuan (6 x 35

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013 Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 3 : PEDULI TERHADAP MAKHLUK HIDUP Nama Sekolah : Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 Nama Guru NIP / NIK : : RENCANA PELAKSANAAN

Lebih terperinci

CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN UNTUK KELOMPOK USIA 4-5

CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN UNTUK KELOMPOK USIA 4-5 CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN UNTUK KELOMPOK USIA 4-5 TAHUN 1. Menyusun silabi yang diturunkan dari indikator kompetensi NO INDIKATOR KOMPETENSI SILABI- KONSEP/MATERI 1. Agama dan Moral Menyanyikan

Lebih terperinci

Menghormati Orang Lain

Menghormati Orang Lain BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Desain Sikap Toleran Pada Buku Teks Tematik Kelas 1 SD Desain sikap toleran pada buku teks tematik kelas 1 SD meliputi: sikap menghormati orang lain, bekerjasama,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 2.1 Latar Belakang Lembaga Pendidikan Al-Hikmah Kelompok bermain adalah salah satu bentuk pendidikan pra sekolah yang menyediakan program dini bagi anak usia tiga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara efektif dapat

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MUATAN KARAKTER MELALUI BELAJAR DAN BERMAIN DI TK

IMPLEMENTASI MUATAN KARAKTER MELALUI BELAJAR DAN BERMAIN DI TK IMPLEMENTASI MUATAN KARAKTER MELALUI BELAJAR DAN BERMAIN DI TK Ernalis 1 ABSTRAK Dalam rangka menghasilkan peserta didik yang unggul dan mempunyai kepribadian yang baik, pendidikan karakter sudah harus

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh Nama : Yusuf Sangaji NIM : 13108241022 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 RENCANA

Lebih terperinci

tempat umum gambar 1

tempat umum gambar 1 tema 4 di biasanya berlaku aturan aturan juga berlaku di rumah dan di sekolah bagaimana menerapkan aturan di masyarakat berikut kalian pelajari tata tertib dan aturannya coba kalian lihat gambar 1 anak

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG PENUMBUHAN BUDI PEKERTI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG PENUMBUHAN BUDI PEKERTI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG PENUMBUHAN BUDI PEKERTI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 28 November 2012 SILABUS Kelas I Tema 4: Keluargaku Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012 JARINGAN INDIKATOR PPKn Menunjukkan perilaku baik (jujur, disiplin,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan :... Kelas / Semester : 3 / 2 Tema / Topik : Berperilaku Baik dalam Kehidupan Sehari-hari Minggu ke : 1 Semester : 2 (satu) : 1 Hari A. KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Pra tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Pra tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pra tindakan Penelitian dilakukan di TK Merpati Pos yang tepatnya berada di Kelurahan Kerten Kecamatan Laweyan Kabupaten Surakarta. TK Merpati Pos berdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan Nasional, anak usia dini adalah anak usia 0 (Sejak Lahir) sampai usia

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan Nasional, anak usia dini adalah anak usia 0 (Sejak Lahir) sampai usia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional, anak usia dini adalah anak usia 0 (Sejak Lahir) sampai usia 6 tahun. Secara alamiah perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN A. Desain Kurikulum di TKIT Nurul Qomar Pedurungan Semarang Kurikulum di TKIT Nurul Qomar Pedurungan Semarang dipadukan antara: 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Lebih terperinci

KURIKULUM 2013 Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KURIKULUM 2013 Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013 Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 6 : ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN Nama Sekolah : MI IMAMI Kelas / Semester : V / 2 Nama Guru : Alinatul Khusna, S.Pd.I

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting penelitian dan karakteristik subyek penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PAUD Rahmat Jaya Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo pada kelompok B yang berusia rata-rata

Lebih terperinci