ANALISIS EFISIENSI DISTRIBUSI PEMASARAN DENGAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS EFISIENSI DISTRIBUSI PEMASARAN DENGAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)"

Transkripsi

1 Simposium Nasional RAPI VIII 2009 ISSN : ANALISIS EFISIENSI DISTRIBUSI PEMASARAN DENGAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) Indah Pratiwi, Siti Nandiroh 2, Atirotul Miski 3,2,3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos Pabelan Kartasura 5702 Telp indah_pratiwi@ums.ac.id Abstrak Produsen hendakna dapat meningkatkan efisiensi dari setiap wilaah distribusi pemasaranna agar dapat mencapai target pasar ang telah ditentukan. Bila perusahaan memiliki saluran distribusi ang cukup potensial maka perusahaan itu akan dapat menguasai pasar, karena hasil produksi perusahaan tersebut dapat menebar secara luas. PT. Aksara SoloPos merupakan perusahaan ang bergerak dibidang penerbitan surat kabar. Perusahaan ini memiliki perolehan laba bervariasi dari setiap saluran distribusi ang dimiliki, ini menebabkan perolehan laba dari perusahaan kurang optimal dan perlu adana penentuan saluran distribusi ang paling efektif ang memiliki volume penualan paling tinggi dengan pencapaian laba ang optimal, sehingga nantina bisa diadikan sebagai acuan untuk memperbaiki saluran wilaah distribusi ang inefisien menadi efisien. Pada penelitian ini menggunakan metode Data Envelopment Analsis (DEA), karena DEA merupakan metode pembanding ang mampu menganalisa tingkat efisiensitas dari beberapa daerah distribusi pemasaran ang setaraf atau selevel, dengan menggunakan masing-masing input output ang dimiliki. Hal tersebut akan dapat diketahui daerah distribusi mana ang seharusna bisa lebih ditingkatkan efisiensi pemasaranna, dan langkah apa ang harus ditempuh. Dari 9 Decision Making Units (DMU) ang diolah didapatkan hasil bahwa terdapat 4 (empat) Daerah Distribusi Pemasaran ang mempunai tingkat efisiensi ang sempurna (TE=), aitu daerah Solo, Wonogiri, Sukoharo, Purwodadi. Dan terdapat 5 (lima) daerah distribusi pemasaran ang inefisiensi atau tidak efisien (Te<), aitu daerah Boolali, Klaten, Sragen, Karanganar dan daerah lain ang meliputi akarta, Ngawi & Madiun, Pacitan, Magelang, Yogakarta dan Semarang). Kata kunci: Data Envelopment Analsis (DEA), Decision Making Units, Efisiensi. Pendahuluan Perkembangan dunia usaha dewasa ini semakin pesat, baik dalam enis usaha perdagangan, industri, asa maupun media massa. Perusahaan dituntut untuk mampu bersaing dengan perusahaan lain ang seenis, dengan sumber daa ekonomi ang dimiliki, sehingga perlu adana manaemen ang baik agar dapat bekera secara efektif dan efisien untuk mendapatkan laba ang maksimal. Setiap produsen menghendaki adana peningkatan penualan dan pendapatan. Perusahaan memiliki suatu sistem saluran distribusi ang cukup potensial maka akan dapat menguasai pasar, karena hasil produksi dapat menebar secara luas. Harian Umum SoloPos ini terbit dalam edisi harian ang membidik segmen pasar dari semua kalangan, sehingga efektifitas dan efisiensi hasil pendistribusian produkna ang bekerasama dengan agen-agen merupakan hal ang sangat penting untuk diperhatikan. Pada proses pendistribusianna memiliki perolehan laba ang bervariasi, di setiap saluran distribusi ang memiliki volume penualan ang berbeda. Hal ini menebabkan perolehan laba dari perusahaan kurang optimal dan perlu adana penentuan saluran distribusi ang paling efektif aitu ang memiliki volume penualan paling tinggi dengan pencapaian laba ang optimal, sehingga nantina bisa diadikan sebagai acuan untuk memperbaiki saluran wilaah distribusi ang inefisien menadi efisien. Untuk masalah diatas, maka dalam penelitian ini digunakan metode Data Envelopment Analsis (DEA). DEA adalah sebuah pendekatan non parametik ang pada dasarna merupakan teknik berbasis linear programming. DEA bekera dengan langkah identifikasi unit ang akan dievaluasi, input ang dibutuhkan serta output ang dihasilkan unit tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka akan dapat diketahui daerah distribusi mana ang seharusna bisa lebih ditingkatkan efisiensi pemasaranna, dan cara apa saa ang dapat ditempuh, sehingga diharapkan perusahaan dapat mengetahui faktor input dan output ang mempengaruhi efisiensi daerah distribusi pemasaran, evaluasi tingkat efisiensi dari daerah distribusi pemasaran dan perencanaan strategi perbaikan guna menadikan daerah distribusi ang inefisien menadi efisien berdasa daerah distribusi ang sudah efisien. I-9

2 Simposium Nasional RAPI VIII 2009 ISSN : Perumusan Masalah. Bagaimana tingkat efisiensi dari daerah saluran distribusi pemasaran Harian Umum SoloPos? 2. Daerah saluran distribusi mana ang memiliki tingkat efisiensi paling tinggi dibandingkan daerah saluran distribusi lainna? Landasan Teori Pemasaran adalah proses sosial ang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa ang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan asa ang bernilai dengan pihak lain. (Kotler, 2005:0). Saluran pemasaran pada prinsipna adalah serangkaian dari organisasi ang saling tergantung ang memudahkan pemindahan kepemilikan sebagaimana produk-produk bergerak dari produsen ke pengguna bisnis atau pelanggan. Suatu saluran pemasaran dapat dilihat sebagai suatu kanal ang besar atau saluran pipa ang didalamna mengalir seumlah produk, kepemilikan, komunikasi, pembiaaan dan pembaaran, dan resiko menertai mengalir ke pelanggan. Secara formal, suatu saluran pemasaran (uga disebut sebuah channel of distribution) merupakan suatu struktur bisnis dari organisasi ang saling bergantung ang menangkau dari titik awal suatu produk sampai ke pelanggan dengan tuuan memindahkan produk ke tuuan konsumsi akhir (Lamb, 200:8). Model data envelopment analsis (DEA) dikembangkan pertama kali oleh Charnes, Chooper dan Rhodes (978), untuk mengevaluasi efisiensi relatif unit-unit pengambil keputusan dalam sebuah organisasi dengan memberi bobot pada input/output. Model DEA ini beserta turunanna disebut model standar, dimana dalam model ini setiap unit-unit pengambil keputusan memilih secara terpisah bobot-bobotna untuk memaksimalkan efisiensi secara individual (I Noman Sutapa, 200). Data Envelopment Analsis (DEA), sebuah pendekatan non parametric ang pada dasarna merupakan teknik berbasis linier programming. DEA bekera dengan langkah identifikasi unit ang akan dievaluasi, input ang dibutuhkan dan output ang dihasilkan unit tersebut. Kemudian membentuk efficienc frontier atas asset data ang tersedia dan menghitung nilai produktivitas unit-unit ang tidak termasuk dalam efficienc frontier serta mengidentifikasi unit mana ang tidak menggunakan input secara efisien relative terhadap unit ang berkinera terbaik dari set data ang dianalisis. Metode DEA diciptakan sebagai alat evaluasi kinera suatu aktivitas disebuah unit entitas. Secara sederhana output pengukuran dinatakan dengan rasio: ang merupakan satuan pengukuran produktivitas ang bisa input dinatakan secara parsial atau total ang melibatkan semua input dan output suatu entitas kedalam pengukuran ang dapat menunukan faktor input (output) apa ang paling berpengaruh terhadap suatu entitas kedalam pengukuran dan uga dapat membantu menunukan input (output) apa ang paling berpengaruh dalam menghasilkan suatu output (Purwantoro N,2003). Technical Efecienc (TE) berkaitan dengan penggunaan sumber daa manusia, kapital, mesin sebagai input untuk memproduksi output relative terhadap performansi terbaik DMUs dalam suatu sample (Bhat,997 dalam Purnomo, 2002). Model prima DEA ang pertama digunakan, dikenal dengan model Constant Return to Scale (CRS) ang berasumsi bahwa setiap DMUs telah beroperasi pada skala optimal. Model awal ang digunakan dikenal dengan rasio CCR, merupakan persamaan non linier sebagai berikut: = Max h n = I ui x s.t J = I v, u i ε v J i u x v n in n in Notasi umum ang digunakan dalam model DEA adalah: Indeks: n = DMU S, n =,., N = output, =,., J i = input, i =,., I () I-20

3 Simposium Nasional RAPI VIII 2009 ISSN : Data: n = nilai dari output ke- dari DMU ke n x in = nilai dari input ke-i dari DMU ke n ε = angka positif ang kecil Variabel: u, v i = bobot untuk output, input i ( ε) h n = efisiensi relatif DMU n Persamaan () merupakan persamaan non linear atau persamaan linear fraksional, ang kemudian ditranformasikan ke dalam bentuk linear sehingga dapat diaplikasikan dalam persamaan linear sebagai berikut: Max h n = J = I I s.t. = J = v I u x i n in u i x in = u x n - u i x in 0 v, u i ε Constant return to scale (CRS) berasumsi bahwa semua DMU beroperasi pada skala optimal. Banker, Charnes, & Cooper (984) menarankan mengembangkan model DEA-CRS dalam situasi Variable Return to Scale (VRS). Program linier DEA-CRS dapat dengan mudah dimodifikasi kedalam model DEA-VRS dengan menambah pembatas konveksitas (Convexit Constrains). N n= λ = (3) n Dengan spesifikasi CRS dimana DMUs sebenarna tidak beroperasi pada skala optimal, akan mengakibatkan ukuran Technical Efficienc (TE) dikalahkan oleh Scale Efficienc (SE). Dengan kata lain, nilai Technical Efficienc (TE) ang diperoleh dari formulasi Technical Effienc (TEVRS ) dan Scale Efficienc (SE). Constant return to scale (CRS) berasumsi bahwa semua DMUs beroperasi pada skala optimal. Kompetisi ang tidak sempurna, keterbatasan dana, dan sebagaina menebabkan DMUs tidak dapat berkompetisi pada skala optimal. Banker, Charnes, & Cooper (984) menarankan pengembangan model DEA-CRS dalam situasi variable return to scale (VRS). Program linier DEA-CRS dapat dengan mudah dimodifikasi kedalam model DEA-VRS dengan menambahkan pembatas konveksitas (convexit constraints) pada persamaan berikut: n = n λ (4) Penggunaan spesifikasi CRS dimana DMUs sebenarna tidak beroperasi pada skala optimal, akan mengakibatkan ukuran technical efficienc (TE) dikalahkan oleh scale efficienc (SE). Dengan kata lain, nilai technical efficienc (TE) ang diperoleh dari formulasi DEA-CRS (TE CRS ) dapat didekomposisikan ke dalam dua komponen, aitu: pure technical efficienc (TE VRS ) dan scale efficienc (SE). (2) CRS VRS A PC PV P 0 Gambar Scale Efficienc dalam DEA Gambar mengilustrasikan contoh input dan output dan penggambaran pembatas CRS dan VRS. Nilai TE CRS ditunukkan oleh arak AP C, sedangkan TE VRS ditunukkan oleh arak AP V. Perbedaan PP C dan PP V dinatakan sebagai SE = AP C /AP V, sehingga dapat diekspresikan ke dalam persamaan matematis ini:. TECRS SE = (5) TEVRS Apabila nilai TE CRS sama dengan nilai TE VRS maka nilai SE akan sama dengan satu. Namun ika nilai SE lebih dari satu, hal itu merupakan indikasi bahwa DMU tersebut mempunai scale inefficienc. Apabila TE VRS > SE maka perubahan efisiensi (baik peningkatan maupun penurunan) dipengaruhi oleh efisiensi teknis murni. Namun, apabila TE VRS < SE maka perubahan efisiensi lebih disebabkan oleh perkembangan scale efficienc. x I-2

4 Simposium Nasional RAPI VIII 2009 ISSN : Pendekatan DEA Window Analsis merupakan salah satu bentuk modifikasi DEA untuk mengatasi permasalahan sample ang kecil. Dalam pendekatan ini, masing-masing unit pada beberapa periode ang berbeda diperlakukan sebagai comparable units ang berbeda. Dengan demikian, performansi suatu unit pada suatu periode dihadapkan dengan performansi unit ang sama pada periode ang berbeda dan dihadapka pula dengan performansi unit-unit ang lain. Kondisi ini menghasilkan peningkatan umlah titik data dalam sampel analisa, sehingga degree of freedom dan dapat menanggulangi permasalahn ukuran sampel ang kecil. Misalkan suatu sampel memiliki N DMUs (n =,...N) dengan kurun waktu observasi sepanang T periode (t =,...T) dimana digunakan i input untuk memproduksi output. Dengan begitu sampel memiliki n x T observasi. Masing-masing observasi n pada periode t, DMU n n n n n t memiliki i dimensi vektor input x = ( x x,... x ) T dan n n n n dimensi vektor output ( ) T t t, 2t t = t, 2 t,.... rt Window dimulai pada waktu k, k T dengan lebar window w, w T k dan ditunukkan dengan k w dan memiliki n x w observasi. Kumpulan input untuk model window analsis dinatakan sebagai matriks input 2 n 2 n 2 n = x, x,..., x, x, x,..., x,..., x, x,..., x sedangkan matriks output adalah ( k k k k + k + k + k + w k + w k w ) 2 n 2 n 2 n (,,...,,,,...,,...,, ) X k w + Yk w = k k k k + k + k + k + w k + w,..., k + w Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Aksara SoloPos ang beralamatkan di Jl. Adisucipto 90 Solo Prosedur Penelitian, langkah-langkahna :. Tahap Persiapan 2. Studi Lapangan 3. Penentuan Decision Making Unit (DMU), meliputi : Solo, Boolali, Wonogiri, Sukoharo, Klaten, Sragen, Karanganar, Purwodadi, Daerah lain ( Jakarta, Ngawi & Madiun, Pacitan dan Magelang) 4. Identifikasi Input/Output a. Variabel Input, meliputi : Jumlah, Jumlah Pengiriman, Biaa Pengiriman b. Variabel Output, meliputi : Penualan dari agen, Pendapatan, Laba atau keuntungan 5. Identifikasi Model Matematis DEA Dalam penelitian ini notasi input didefinisikan dalam bentuk x i, dimana menunukkan input ke-i pada DMU ke. Sedangkan notasi output didefinisikan dalam bentuk r, ang menunukkan output ke-r pada DMU ke-. 6. Perhitungan DEA, menggunakan bantuan Software LINDO version Teknik Analisa Data DEA dikembangkan sebagai perluasan dari metode rasio klasik untuk efisiensi. DEA menentukan untuk tiap DMU rasio maksimal dari umlah output ang diberi bobot terhadap umlah input ang diberi bobot, dengan bobot ditentukan oleh model. Model ang digunakan dengan CCR dikenal dengan model matematis DEA-CCR Primal ang memiliki formulasi matematis sebagai berikut: Max h n = u x n (6) s.t. u x n - i i v = i x in v x i in 0 u, v i ε Tuuan persamaan diatas adalah untuk menemukan umlah terbesar dari output ang dibobotkan dari DMU n, dengan menaga umlah dari input ang dibobotkan pada sutau nilai dan agar rasio antara output ang dibobotkan dengan input ang dibobotkan, dari semua DMU s, kurang dari atau sama dengan satu. Selain itu dapat dipakai untuk menghitung nilai efisiensi tiap unit daerah distribusi pemasaran.. rt I-22

5 Simposium Nasional RAPI VIII 2009 ISSN : Kerangka Pemecahan Masalah Gambar 2 Kerangka Pemecahan masalah Pengumpulan Dan Pengolahan Data. Penentuan Decision Making Unit (DMU) Tabel Klasifikasi DMU Daerah Distribusi Pemasaran DMU Solo DMU Boolali DMU 2 Wonogiri DMU 3 Sukoharo DMU 4 Klaten DMU 5 Sragen DMU 6 Karanganar DMU 7 Purwodadi DMU 8 Daerah Lain DMU 9 2. Identifikasi Input dan Output Tabel 2 Identifikasi Input dan Output Simbol Input (I) Input Simbol Output (O) Output I = Jumlah O = Penualan dari I = 2 Jumlah Pengiriman O = 2 Pendapatan I = 3 Biaa Pengiriman O = 3 Laba 3. Pengumpulan Data Input dan Output Table 3 Perhitungan Penualan Dan Biaa Distribusi Per Hari No Daerah Distribusi Pemasaran (Unit) Data Input Pengiriman (Eksemplar) Biaa Pengiriman Penualan dr (Eksemplar) Data Output Pendapatan Laba. Solo 36 I Boolali Wonogiri Sukoharo Klaten Sragen Karanganar Purwodadi Daerah Lain I-23

6 Simposium Nasional RAPI VIII 2009 ISSN : No Daerah Distribusi Pemasaran (Unit) Tabel 4 Data Input dan Output Daerah Distribusi Pemasaran Data Input Data Output Biaa Penualan dr Pendapatan Pengiriman Pengiriman (Eksemplar) (Eksemplar) Laba. Solo Boolali Wonogiri Sukoharo Klaten Sragen Karanganar Purwodadi Daerah Lain Sumber: Periode bulan Januari sampai Juni Pembobotan Tabel 5 Rekapitulasi Data Setelah Dikalikan dengan Bobot No Daerah Distribusi Pemasaran (Unit) Data Input Pengiriman (Eksemplar) Biaa Pengiriman Penualan dr (Eksemplar) Data Output Pendapatan Laba. Solo Boolali Wonogiri Sukoharo Klaten Sragen Karanganar Purwodadi Daerah Lain Keterangan : Pembobotan 0,6 5. Model Efisiensi Teknis DEA CRS Primal Contoh formulasi DMU Solo adalah sebagai berikut :!formulasi model matematis DEA CRS Primal DMU (Solo)!fungsi tuuan Max O O O3 Subect to (input) I I I3 =!Pembatas DMU O O O I I I3 <= 0!Pembatas DMU O O O I I I3 <= 0!Pembatas DMU O O O3 44 I 2446 I I3 <= 0!Pembatas DMU O O O I I I3 <= 0!Pembatas DMU O O O I I I3 <= 0!Pembatas DMU O O O I 0592 I I3 <= 0!Pembatas DMU O O O I I I3 <= 0!Pembatas DMU O O O I I I3 <= 0!Pembatas DMU O O O I I I3 <= 0 Bentuk keluaran formulasi Linear Programming (LP) pada Software LINDO adalah sebagai berikut : LP OPTIMUM FOUND AT STEP 3 OBJECTIVE FUNCTION VALUE ) VARIABLE VALUE REDUCED COST O O O I-24

7 Simposium Nasional RAPI VIII 2009 ISSN : I I I ROW SLACK OR SURPLUS DUAL PRICES (INPUT) ) ) ) ) ) ) ) ) ) NO. ITERATIONS= 3 Gambar 4 Tampilan Output DEA-CRS Tabel 6 Nilai Efisiensi Teknis (TE) DEA CCR No. DMU TE. Solo Boolali Wonogiri Sukoharo Klaten Sragen Karanganar Purwodadi Daerah Lain 0.22 Tabel 7Penentuan DMU Efisien / Inefisien No. DMU TE Efisien / Inefisien. Solo 0.73 Inefisien 2. Boolali 0.9 Inefisien 3. Wonogiri.00 Efisien 4. Sukoharo 0.59 Inefisien 5. Klaten 0.8 Inefisien 6. Sragen 0.88 Inefisien 7. Karanganar 0.46 Inefisien 8. Purwodadi.00 Efisien 9. Daerah Lain 0.22 Inefisien I-25

8 Simposium Nasional RAPI VIII 2009 ISSN : Analisa Data Gambar 5 Nilai Efisiensi DMU Dari gambar 5 dapat dilihat bahwa DMU nilai efisiensi relatifna adalah 0.73, DMU 2 nilai efisiensi relatifna 0.9, DMU 3 nilai efisiensi relatifna, DMU 4 nilai efisiensi relatifna 0.59, DMU 5 nilai efisiensi relatifna 0.8, DMU 6 nilai efisiensi relatifna 0.88, DMU 7 nilai efisiensi relatifna 0.46, DMU 8 nilai efisiensi relatifna.00 dan DMU 9 nilai efisiensi relatifna Dari penabaran diatas dapat diketahui bahwa DMU 3 dan DMU 8 adalah DMU ang efisien karena nilai efisiensi relatifna sama dengan (TE = ). Sedangkan DMU, DMU 2, DMU 4, DMU 5, DMU 6, DMU 7 dan DMU 9 adalah DMU ang inefisien atau tidak efisien karena nilai efisiensi relatifna lebih kecil dari (TE < ).. Analisa Indikator Input Dan Output Gambar 6 Indikator Input dan Output Jumlah Gambar 7 Indikator Input dan Output Jumlah Pengiriman Gambar 8. Indikator Input dan Output Jumlah Penualan dari Gambar 9 Indikator Input dan Output Biaa Pengiriman Gambar 0. Indikator Input dan Output Pendapatan Gambar. Indikator Input dan Output Laba I-26

9 Simposium Nasional RAPI VIII 2009 ISSN : Strategi Pemasaran Setelah dilakukan pengolahan data maka didapatkan bahwa daerah distribusi pemasaran ang mempunai tingkat efisiensi sempurna adalah daerah Wonogiri dan Purwodadi, aitu ang mempunai tingkat efisiensi sama dengan, dan ada 7 daerah distribusi pemasaran ang mempunai tingkat efisiensi kurang sempurna, aitu daerah Solo, Sukoharo, Boolali, Klaten, Sragen, Karanganar dan daerah lain (meliputi: Jakarta, Ngawi & Madiun, Pacitan, Magelang, Yogakarta dan Semarang), karena 7 daerah tersebut mempunai nilai efisiensi kurang dari. Langkah-langkah ang perlu dilakukan perusahaan untuk dapat meningkatkan nilai efisiensi, aitu melakukan strategi-strategi pemasaran di setiap daerah disribusi pemasaran, aitu dapat dilakukan dengan cara :. Melakukan penurunan terhadap faktor-faktor input ang menebabkan teradina ketidakefisienan suatu daerah distribusi pemasaran, sehingga diharapkan dapat meningkatkan nilai efisiensi. 2. Mengadakan promosi-promosi di setiap daerah distribusi pemasaran. 3. Meminimumkan faktor waktu keterlambatab dalam hal pendistribusian produk. Kesimpulan. Faktor faktor ang mempengaruhi daerah distribusi pemasaran adalah umlah agen, umlah pengiriman, biaa pengiriman, umlah penualan koran, pendapatan dan laba. 2. Dengan menggunakan metode Data Envelopment Analsis (DEA), dapat diketahui tingkat efisiensi masing masing daerah distribusi pemasaran. Disini dapat diketahui bahwa tidak semua daerah distribusi pemasaran mempunai tingkat efisiensi ang sempurna. Daerah daerah distribusi pemasaran ang mempunai tingkat efisiensi ang sempurna (TE = ) adalah Wonogiri dan Purwodadi. Dan daerah daerah distribusi pemasaran ang inefisiensi (TE < ) adalah Solo, Sukoharo, Boolali, Klaten, Sragen, Karanganar dan daerah lain (meliputi: Jakarta, Ngawi & Madiun, Pacitan, Magelang, Yogakarta dan Semarang). Daftar Pustaka Purwantoro, N., (2003), Penerapan Data Envelopment Analsis Dalam Kasus Pemilihan Produk Inket Personal Printer Sinungan, M., (997), Produktivitas, Apa dan Bagaimana, Bumi Akasara, Jakarta Sutapa, I, N., (200), Pengalokasian Anggaran dengan Mempertimbangkan MultiInput-Output Menggunakan Data Envelopment Analsis Proseding Seminar Nasional: Teknik Industri dan Manaemen Produksi 200, Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaa I-27

BAB III METODOLOGI. Sudah banyak sekali penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai efisiensi dari DMU,

BAB III METODOLOGI. Sudah banyak sekali penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai efisiensi dari DMU, BAB III METODOLOGI III. 1 Metode Pengukuran Efisiensi Perbankan Sudah banyak sekali penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai efisiensi dari DMU, hal ini terbukti dari jumlah penelitian yang berjumlah

Lebih terperinci

Kata Kunci : Data Envelopment Analysis, Technical Efficiency, Scale Effficiency

Kata Kunci : Data Envelopment Analysis, Technical Efficiency, Scale Effficiency PENGUKURAN EFISIENSI JASA PELAYANAN STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (Studi Kasus : SPBU G, SPBU K, SPBU S, SPBU J) Moses L. Singgih dan Viki Chandra

Lebih terperinci

PENGUKURAN EFISIENSI PERUSAHAAN DENGAN METODE DEA ( DATA ENVELOPMENT ANALYSIS ) (Studi Kasus Di : PT.Trakindo Utama Surabaya Branch East Area) SKRIPSI

PENGUKURAN EFISIENSI PERUSAHAAN DENGAN METODE DEA ( DATA ENVELOPMENT ANALYSIS ) (Studi Kasus Di : PT.Trakindo Utama Surabaya Branch East Area) SKRIPSI PENGUKURAN EFISIENSI PERUSAHAAN DENGAN METODE DEA ( DATA ENVELOPMENT ANALYSIS ) (Studi Kasus Di : PT.Trakindo Utama Surabaya Branch East Area) SKRIPSI Oleh : RIA RUBYANTI NPM : 0532010126 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

CLASTERING PROGRAM STUDI TEKNIK DENGAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

CLASTERING PROGRAM STUDI TEKNIK DENGAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) CLASTERING PROGRAM STUDI TEKNIK DENGAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) Joni Mustofa, Budi Santoso Teknik Industri FTI-UPNV Jatim e-mail: iyonakajoni@gmail.com ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur Pengukuran Efisiensi pada Bagian Produksi Genteng di PT. Wisma Wira Jatim Surabaya dengan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Farida Pulansari ST.MT Teknik Industri FTI-UPN Veteran Jawa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang diinginkan sesuai dengan kerangka kerja yang telah ditetapkan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang diinginkan sesuai dengan kerangka kerja yang telah ditetapkan. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan secara rinci mengenai pengumpulan datadata yang diperlukan dan juga proses pengolahan data hingga diperoleh hasil yang diinginkan sesuai dengan

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI KINERJA MENGGUNAKAN MODEL DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PADA PT XYZ

ANALISIS EFISIENSI KINERJA MENGGUNAKAN MODEL DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PADA PT XYZ ANALISIS EFISIENSI KINERJA MENGGUNAKAN MODEL DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PADA PT XYZ ZA IMATUN NISWATI 081385659518 zaimatunnis@gmail.com Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan intermediasi memandang bahwa sebuah lembaga keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan intermediasi memandang bahwa sebuah lembaga keuangan BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Pada penelitian ini menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA). Ruang lingkup pada penelitian ini ialah menganalisis pengaruh efisiensi kinerja

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Program Linear Program linear merupakan model matematik untuk mendapatkan alternatif penggunaan terbaik atas sumber-sumber organisasi. Kata sifat linear digunakan untuk

Lebih terperinci

Pengukuran Efisiensi Produksi dengan Metode Data Envelopement Analysis di Divisi Wire Rod Mill

Pengukuran Efisiensi Produksi dengan Metode Data Envelopement Analysis di Divisi Wire Rod Mill Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.3, September 2013, pp.233-238 ISSN 2302-495X Pengukuran Efisiensi Produksi dengan Metode Data Envelopement Analysis di Divisi Wire Rod Mill Akbar Utama H.M 1, Achmad Bahauddin

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Perhitungan KPI Frazelle

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Perhitungan KPI Frazelle BAB V PEMBAHASAN 5.1 Perhitungan KPI Frazelle Perhitungan KPI dengan tabel Frazelle digunakan untuk mencari nilai variable pada tiap DMU, sehingga memudahkan untuk mengelompokan variable terkait dalam

Lebih terperinci

Pengukuran Efisiensi Produksi Dengan Metode DEA (Data Envelopement Analysis) Di Divisi Wire Rod Mill PT.XYZ

Pengukuran Efisiensi Produksi Dengan Metode DEA (Data Envelopement Analysis) Di Divisi Wire Rod Mill PT.XYZ Pengukuran Efisiensi Produksi Dengan Metode DEA (Data Envelopement Analysis) Di Divisi Wire Rod Mill PT.XYZ Akbar Utama H.M 1, Achmad Bahauddin 2, Putro Ferro Ferdinant 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

1. Pendahuluan ANALISIS PENGARUH TINGKAT EFISIENSI TENAGA KESEHATAN TERHADAP ANGKA PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS (TB) PARU DI GORONTALO

1. Pendahuluan ANALISIS PENGARUH TINGKAT EFISIENSI TENAGA KESEHATAN TERHADAP ANGKA PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS (TB) PARU DI GORONTALO Prosiding SNaPP2015 Kesehatan pissn 2477-2364 eissn 2477-2356 ANALISIS PENGARUH TINGKAT EFISIENSI TENAGA KESEHATAN TERHADAP ANGKA PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS (TB) PARU DI GORONTALO 1 Kholis Ernawati, 2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis data sekunder 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis data sekunder yang diambil dari beberapa sumber, yaitu data Statistik Perbankan Syariah (SPS)

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif (quantitative method) yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui efisiensi

Lebih terperinci

6.4.2 Hasil seleksi Provinsi dengan metode SAA 100 BAB 7 KESIMPULAN 107 DAFTAR PUSTAKA 109

6.4.2 Hasil seleksi Provinsi dengan metode SAA 100 BAB 7 KESIMPULAN 107 DAFTAR PUSTAKA 109 6.4.2 Hasil seleksi Provinsi dengan metode SAA 100 BAB 7 KESIMPULAN 107 DAFTAR PUSTAKA 109 x DAFTAR TABEL Nomor Judul Halaman 3.1 Produktivitas φ (bashan i, prod j) 42 6.1 Hirarki Kriteria 74 6.2 Mean

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:161), objek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan hal yang tidak bias dipisahkan dari berbagai penelitian yang dilakukan. Objek penelitian merupakan sebuah sumber yang dapat memberikan

Lebih terperinci

Y u s t i n a N g a t i l a h Teknik Industri FTI-UPNV Jatim

Y u s t i n a N g a t i l a h Teknik Industri FTI-UPNV Jatim PENGUKURAN EFISIENSI RELATIF UD. BAHAN BANGUNAN DAN STRATEGI PERBAIKANNYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS ( DEA ) DI KABUPATEN SIDOARJO Y u s t i n a N g a t i l a h Teknik Industri

Lebih terperinci

Mengukur Efisiensi Relatif Pialang Bursa Berjangka Jakarta

Mengukur Efisiensi Relatif Pialang Bursa Berjangka Jakarta Mengukur Efisiensi Relatif Pialang Bursa Berjangka Jakarta Oleh: Nurlisa Arfani Kinerja pialang yang diukur dalam penelitian ini adalah tingkat efisiensi pialang dalam menjalankan bisnisnya. Pialang dikatakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Pemilihan Sampel Penelitian menggunakan sampel data sekunder yang diperoleh melalui akses data terhadap Laporan tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Berikut akan dijelaskan langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian di Berly Bakery. 3.1 Studi Lapangan Tahap ini merupakan tahap awal yang merupakan tahap persiapan penelitian.

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI DISTRIBUSI PEMASARAN PRODUK DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

ANALISIS EFISIENSI DISTRIBUSI PEMASARAN PRODUK DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) Analisis 120 Efisiensi Distribusi Pemasaran Jurnal Produk Penelitian (Suseno Ilmu Budi Teknik Prasetyo) Vol.8, No.2 Desember 2008 : 120-128 ANALISIS EFISIENSI DISTRIBUSI PEMASARAN PRODUK DENGAN METODE

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. intermediasi. Aset, deposito dan beban personalia sebagai faktor input serta Kredit

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. intermediasi. Aset, deposito dan beban personalia sebagai faktor input serta Kredit BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis efisiensi teknik bank persero dengan pendekatan intermediasi. Aset, deposito dan beban personalia sebagai faktor input

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan analisis data yang disesuaikan dengan pola penelitian dan variabel yang diteliti. Model yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

Pengukuran Efisiensi Menggunakan Allocation Model Dalam Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Pada Divisi Doorlock PT. XYZ

Pengukuran Efisiensi Menggunakan Allocation Model Dalam Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Pada Divisi Doorlock PT. XYZ . Pengukuran Efisiensi Menggunakan Allocation Model Dalam Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Pada Divisi Doorlock PT. XYZ Aditiya Eko Saputro 1, Faula Arina 2, Ratna Ekawati 3 Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bank-bank besar di Jepang masih beroperasi di atas skala efisiensi minimum, hasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bank-bank besar di Jepang masih beroperasi di atas skala efisiensi minimum, hasil BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka Penelitian yang dilakukan Drake dan Hall (2003) di Jepang dengan menggunakan pendekatan nonparametrik (DEA) menujukkan hasil bahwa merger bank-bank besar di

Lebih terperinci

MAKSIMALISASI PROFIT DALAM PERENCANAAN PRODUKSI

MAKSIMALISASI PROFIT DALAM PERENCANAAN PRODUKSI MAKSIMALISASI PROFIT DALAM PERENCANAAN PRODUKSI Tri Hernawati Staf Pengaar Kopertis Wilayah I Dpk Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara Medan Abstrak Profit yang maksimal merupakan tuuan utama

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI PRODUKTIVITAS RELATIF TIAP KANTOR LAYANAN DARI PT BANK XXXX DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

PENENTUAN NILAI PRODUKTIVITAS RELATIF TIAP KANTOR LAYANAN DARI PT BANK XXXX DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PENENTUAN NILAI PRODUKTIVITAS RELATIF TIAP KANTOR LAYANAN DARI PT BANK XXXX DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

EVALUASI DUA TAHAP EFISIENSI CABANG BANK MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

EVALUASI DUA TAHAP EFISIENSI CABANG BANK MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) EVALUASI DUA TAHAP EFISIENSI CABANG BANK MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) Oleh : Vivit Ninda Mayangsari (1207 100 030) Dosen Pembimbing: Drs. Sulistiyo,, MT 1 Latar Belakang Rumusan Masalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.KERANGKA PENELITIAN Penelitian ini dilakukan berdasarkan pada kebutuhan untuk melengkapi analisis benchmarking yang telah dilakukan sebelumnya oleh BUMIDA untuk menentukan

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Pengumpulan Data

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Pengumpulan Data BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilaksanakan selama 1 bulan, terhitung mulai tanggal 28 Mei 2013 sampai 28 Juni 2013, sesuai dengan izin yang diberikan oleh Kepala Cabang PT. Mega

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Efisiensi Dan Efektivitas Efisiensi adalah perbandingan atau rasio dari keluaran (output) dengan masukan (input). Efisiensi mengacu pada bagaimana baiknya sumber daya digunkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sektor keuangan, terutama industri perbankan, berperan sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sektor keuangan, terutama industri perbankan, berperan sangat penting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor keuangan, terutama industri perbankan, berperan sangat penting bagi aktivitas perekonomian. Bank adalah lembaga keuangan terpenting dan sangat mempengaruhi perekonomian

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS PROGRAM STUDI S 1 DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS PROGRAM STUDI S 1 DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Analisis Efisiensi dan... (Atika Widadty) 1 ANALISIS EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS PROGRAM STUDI S 1 DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA ANALYSIS EFFICIENCY AND PRODUCTIVITY STUDI PROGRAM S

Lebih terperinci

Pengembangan Kawasan Andalan Probolinggo- Pasuruan-Lumajang Melalui Pendekatan Peningkatan Efisiensi

Pengembangan Kawasan Andalan Probolinggo- Pasuruan-Lumajang Melalui Pendekatan Peningkatan Efisiensi JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (0) ISSN: 0-97 Pengembangan Kawasan Andalan Probolinggo- Pasuruan-Lumajang Melalui Pendekatan Reza P. Adhi, Eko Budi Santoso Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota,

Lebih terperinci

PENGALOKASIAN ANGGARAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MULTI-INPUT/OUTPUT MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS

PENGALOKASIAN ANGGARAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MULTI-INPUT/OUTPUT MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL., NO., JUNI 00: 6 - PENGALOKASIAN ANGGARAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MULTI-INPUT/OUTPUT MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS I Nyoman Sutapa Dosen Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

LINDO. Lindo dapat digunakan sampai dengan 150 kendala dan 300 variabel

LINDO. Lindo dapat digunakan sampai dengan 150 kendala dan 300 variabel LINDO Pegertian: Lindo (Linear Interactive Discrete Optimize) adalah paket program siap pakai yang digunakan untuk memecahkan masalah linear, integer dan quadratic programming. Kemampuan: Lindo dapat digunakan

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DI PT.X MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DI PT.X MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DI PT.X MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Sarjana Teknik Industri Eka Datu Padang 13

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN. Kerjakan soal-soal berikut ini dengan singkat dan jelas!

SOAL LATIHAN. Kerjakan soal-soal berikut ini dengan singkat dan jelas! SOAL LATIHAN Kerjakan soal-soal berikut ini dengan singkat dan jelas! 1. Suatu perusahaan mempunyai tiga lokasi gudang yaitu F a, F b dan F c yang akan didistribusikan ke 3 kota yaitu W 1, W 2 dan W 3.

Lebih terperinci

MENGUKUR EFISIENSI KINERJA PROGRAM STUDI DENGAN MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

MENGUKUR EFISIENSI KINERJA PROGRAM STUDI DENGAN MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) Dewiani,Mengukur Efsiensi Kinerja -25 MENGUKU EFSENS KNEJA POGAM STUD DENGAN MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSS (DEA) M.J. Dewiani S 1) 1) Sistem nformasi, STKOM Surabaa, email: dewiani@stikom.edu Abstract:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Efisiensi merupakan indikator penting dalam mengukur kinerja keseluruhan dari aktiva suatu perusahaan. Efisiensi sering diartikan bagaimana suatu perusahaan dapat berproduksi

Lebih terperinci

PENGUKURAN EFISIENSI BANK BUMN DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS

PENGUKURAN EFISIENSI BANK BUMN DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS PENGUKURAN EFISIENSI BANK BUMN DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS Bayu Sulistyono bay.sulistyono@gmail.com Magister Manajemen, Universitas Mercubuana Jakarta, Indonesia Abstrak

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Data Envelopment Analysis DEA adalah suatu metodologi yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi dari suatu unit pengambilan keputusan (unit kerja) yang bertanggung jawab

Lebih terperinci

3 KERANGKA PEMIKIRAN. Konsep Efisiensi Produksi

3 KERANGKA PEMIKIRAN. Konsep Efisiensi Produksi 10 produsen. Kelemahan model tersebut menurut Coelli et al. (1998) dan Adiyoga (1999) yaitu: (1) Model tersebut sulit digunakan pada produsen yang menghasilkan dua output; (2) distribusi dari inefisiensi

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN. Gambar 10 Lokasi penelitian.

3 METODE PENELITIAN. Gambar 10 Lokasi penelitian. 3 METODE PENELITIAN 3. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Lambada Lhok Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar, Pemerintah Aceh. Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini, akan dibahas mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini, akan dibahas mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini, akan dibahas mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian. 3.1.Studi Lapangan Studi lapangan merupakan tahapan awal dari penelitian yang akan

Lebih terperinci

Jurnal Perspektif Bisnis, Vol.1, No.1, Juni 2013, ISSN:

Jurnal Perspektif Bisnis, Vol.1, No.1, Juni 2013, ISSN: Pendidikan dan Efisiensi: Metode Data Envelopment Analysis (Education and Efficiency: Data Envelopment Analysis Methode) Ahmad Rifa i Dosen Jurusan Administrasi Bisnis FISIP Universitas Lampung ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN LITERATUR

BAB II KAJIAN LITERATUR BAB II KAJIAN LITERATUR Dalam Bab ini akan dijelaskan mengenai kajian literatur berdasarkan penelitian terdahulu, landasan teori dan kesimpulan yang diambil dari hubungan antara kajian induktif dan kajian

Lebih terperinci

Pengembangan Kawasan Andalan Probolinggo- Pasuruan-Lumajang Melalui Pendekatan Peningkatan Efisiensi

Pengembangan Kawasan Andalan Probolinggo- Pasuruan-Lumajang Melalui Pendekatan Peningkatan Efisiensi JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (0) ISSN: 7-59 (0-97 Print) C-8 Pengembangan Kawasan Andalan Probolinggo- Pasuruan-Lumajang Melalui Pendekatan Reza P. Adhi dan Eko Budi Santoso Program Studi Perencanaan

Lebih terperinci

EFISIENSI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL DI INDONESIA DENGAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) ABSTRAK

EFISIENSI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL DI INDONESIA DENGAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) ABSTRAK EFISIENSI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL DI INDONESIA DENGAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) Lely R 1, dan Malik Cahyadin 2 1, 2 Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS Email

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA UNIT USAHA MENGGUNAKAN MODEL CCR (STUDI KASUS PADA APOTEK KIMIA FARMA SEMARANG) Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang Semarang

ANALISIS KINERJA UNIT USAHA MENGGUNAKAN MODEL CCR (STUDI KASUS PADA APOTEK KIMIA FARMA SEMARANG) Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang Semarang ANALISIS KINERJA UNIT USAHA MENGGUNAKAN MODEL CCR (STUDI KASUS PADA APOTEK KIMIA FARMA SEMARANG) Laily Rahmania 1, Farikhin 2, Bayu Surarso 3 1,2,3 Jurusan Matematika FSM Universitas Diponegoro Jl. Prof.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Dalam setiap perusahaan berusaha untuk menghasilkan nilai yang optimal dengan biaya tertentu yang dikeluarkannya. Proses penciptaan nilai yang optimal dapat

Lebih terperinci

EFISIENSI PENGELOLAAN EKONOMI DAERAH DALAM MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI DI DAERAH. Disusun Oleh: Ivantia S. Mokoginta Miryam L.

EFISIENSI PENGELOLAAN EKONOMI DAERAH DALAM MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI DI DAERAH. Disusun Oleh: Ivantia S. Mokoginta Miryam L. Perjanjian No: III/LPPM/2014-03/46-P EFISIENSI PENGELOLAAN EKONOMI DAERAH DALAM MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI DI DAERAH Disusun Oleh: Ivantia S. Mokoginta Miryam L. Wijaya Lembaga Penelitian dan Pengabdian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran tingkat kesehatan bank dikenal dengan metode CAMEL (Capital

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran tingkat kesehatan bank dikenal dengan metode CAMEL (Capital BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dalam mengukur tingkat kesehatan bank di Indonesia mengalami perubahan yang signifikan. Dari mulai Surat Edaran Bank Indonesia No.26/BPPP/1993

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian suatu Negara, yaitu sebagai lembaga intermediasi antara pihak yang

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL DENGAN METODE DATA EVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PERIODE

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL DENGAN METODE DATA EVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PERIODE ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL DENGAN METODE DATA EVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PERIODE 2010-2014 Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Sumanth (1984) dalam bukunya menjelaskan bahwa efisiensi berhubungan dengan seberapa baik kita menggunakan sumber daya yang ada untuk mendapatkan suatu hasil. Secara matematis efisiensi

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis adalah suatu alur berpikir yang digunakan oleh penulis berdasarkan teori maupun konsep yang telah ada sebagai acuan dalam

Lebih terperinci

Pengukuran Tingkat Efisiensi Pelayanan Unit Hemodialisis di Rumah Sakit H1 dan H2 dengan Data Envelopment Analysis (DEA)

Pengukuran Tingkat Efisiensi Pelayanan Unit Hemodialisis di Rumah Sakit H1 dan H2 dengan Data Envelopment Analysis (DEA) JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: 2301-928X D-219 Pengukuran Tingkat Efisiensi Pelayanan Unit Hemodialisis di Rumah Sakit H1 dan H2 dengan Data Envelopment Analysis (DEA) Riza

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEVELOPMENT ENVELOPMENT ANALYSIS DALAM MENGEVALUASI EFISIENSI UNIT PRODUK GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS ABSTRAK

PENERAPAN METODE DEVELOPMENT ENVELOPMENT ANALYSIS DALAM MENGEVALUASI EFISIENSI UNIT PRODUK GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS ABSTRAK PENERAPAN METODE DEVELOPMENT ENVELOPMENT ANALYSIS DALAM MENGEVALUASI EFISIENSI UNIT PRODUK GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS Dwi Mirafi Orita email: fiorita2002@yahoo.com Mahasiswa Pascasarjana Program Studi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Pada bab ini, akan dibahas mengenai tinjauan pustaka dari metode yang akan digunakan dalam penelitian dan dasar teori. 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Penelitian Terdahulu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Kabupaten Kuningan merupakan Kabupaten yang terletak di bagian timur Jawa Barat yang berada pada lintasan jalan regional penghubung kota Cirebon dengan wilayah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian 3.1.1 Ruang Lingkup Periode Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap reksa dana saham di Indonesia pada periode tahun 2004 sampai dengan tahun

Lebih terperinci

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: Vol. 6 No. 2 Februari 2014

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: Vol. 6 No. 2 Februari 2014 PENGUKURAN PERFORMANSI SUPPLIER DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) DI PT MISAJA MITRA PATI JAWA TENGAH Lilis Suryani 1, Ira Setyaningsih 2 1,2 Program Studi Teknik Industri, Universitas

Lebih terperinci

Sumber : Statistik Perbankan Syariah 2013

Sumber : Statistik Perbankan Syariah 2013 Pendahuluan Bank sebagai salah satu lembaga keuangan memegang peranan yang sangat penting dalam perekonomian suatu Negara, yaitu sebagai lembaga intermediasi antara (surplus unit) dan (deficit unit). Fungsi

Lebih terperinci

Kinerja Beberapa Bank Syariah Berdasar Tingkat Efisiensi Melalui Pengukuran DEA

Kinerja Beberapa Bank Syariah Berdasar Tingkat Efisiensi Melalui Pengukuran DEA Kinerja Beberapa Bank Syariah Berdasar Tingkat Efisiensi Melalui Pengukuran DEA Pinaestri Cahyaningsih Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta cahyaningsih121@gmail.com Didit Purnomo

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Operation Research (OR) digunakan dalam penyelesaian masalahmasalah manajemen untuk meningkatkan produktivitas, atau efisiensi. Metode dalam Teknik

Lebih terperinci

APLIKASI DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) UNTUK PENGUKURAN EFISIENSI AKTIVITAS PRODUKSI.

APLIKASI DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) UNTUK PENGUKURAN EFISIENSI AKTIVITAS PRODUKSI. OPEN ACCESS MES (Journal of Mathematics Education and Science) ISSN: 2579-6550 (online) 2528-4363 (print) Vol. 2, No. 2. April 2017 APLIKASI DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) UNTUK PENGUKURAN EFISIENSI AKTIVITAS

Lebih terperinci

Implementasi Model CCR Data Envelopment Analysis (DEA) Pada Pengukuran Efisiensi Keuangan Daerah

Implementasi Model CCR Data Envelopment Analysis (DEA) Pada Pengukuran Efisiensi Keuangan Daerah 76 urnal Sistem nformasi Bisnis 01(2016) On-line : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jsinbis mplementasi Model CCR Data Envelopment Analsis (DEA) Pada Pengukuran Efisiensi Keuangan Daerah LM. Fajar

Lebih terperinci

Mengukur Tingkat Efisiensi Bank Pembiayaan Rakyat Syari ah dengan Menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA)

Mengukur Tingkat Efisiensi Bank Pembiayaan Rakyat Syari ah dengan Menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) Mengukur Tingkat Efisiensi Bank Pembiayaan Rakyat Syari ah dengan Menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) Arif Ramadhan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta Didit Purnomo

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2. Metode Pengukuran Kinera Perusahaan Tradisional Institusi perbankan mempunyai peranan yang vital dalam perekonomian suatu negara. Karena itu, sangat penting bagi pihak-pihak yang

Lebih terperinci

Hipotesis 4 METODE PENELITIAN Lokasi, Waktu, dan Metode Penelitian

Hipotesis 4 METODE PENELITIAN Lokasi, Waktu, dan Metode Penelitian 24 kapasitas produksi. Usia mesin berdasarkan rekomendasi peneliti antara lain: Wongkeawchan et al. 2002. Peneliti tersebut menunjukkan mesin berusia tua menurunkan efisiensi pabrik gula nasional. Kapasitas

Lebih terperinci

9 Universitas Indonesia Efisiensi relatif..., RR. Retno Wulansari, FE UI, 2010.

9 Universitas Indonesia Efisiensi relatif..., RR. Retno Wulansari, FE UI, 2010. BAB 2 DEA : ALAT ANALISIS UNTUK MENGKAJI EFISIENSI RELATIF 2.1. Evaluasi Kinerja Suatu unit kerja/organisasi pada suatu entitas pemerintahan akan dapat diukur kinerjanya berdasarkan kegiatan yang telah

Lebih terperinci

Gambar 1 Konsep Efisiensi dan Produktivitas

Gambar 1 Konsep Efisiensi dan Produktivitas BAB 2 PENGUKURAN EFISIENSI RELATIF: TINJAUAN DAN LITERATUR 2.1. Arti Efisiensi Efisiensi seringkali dikaitkan dengan kinerja suatu organisasi karena efisiensi mencerminkan perbandingan antara keluaran

Lebih terperinci

Pengukuran Kinerja Efisiensi dan Produktivitas Pabrik Minyak Sawit (PMS) PT. Perkebunan Nusantara XIII dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA)

Pengukuran Kinerja Efisiensi dan Produktivitas Pabrik Minyak Sawit (PMS) PT. Perkebunan Nusantara XIII dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Pengukuran Kinerja Efisiensi dan Produktivitas Pabrik Minyak Sawit (PMS) PT. Perkebunan Nusantara XIII dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Gusti Randy Pratama Mahasiswa Program Studi Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan lapangan pekerjaan (Badan Pusat Statistik 2010). Oleh sebab itu

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan lapangan pekerjaan (Badan Pusat Statistik 2010). Oleh sebab itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan salah satu komponen pelaku usaha yang mempunyai sumbangan cukup besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan (Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan UKM dalam negeri didominasi oleh industri makanan, salah satunya produk roti yang menunukan bahwa minat masyarakat terhadap produk ini terus bertambah.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui perbedaan nilai efisiensi pada bank umum persero (BUMN) dan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui perbedaan nilai efisiensi pada bank umum persero (BUMN) dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain penelitian Penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian studi empiris yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai efisiensi pada bank umum persero (BUMN)

Lebih terperinci

PENGUKURAN EFISIENSI RELATIF PERUSAHAAN YAKULT DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) DI WILAYAH SURABAYA SKRIPSI OLEH :

PENGUKURAN EFISIENSI RELATIF PERUSAHAAN YAKULT DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) DI WILAYAH SURABAYA SKRIPSI OLEH : PENGUKURAN EFISIENSI RELATIF PERUSAHAAN YAKULT DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) DI WILAYAH SURABAYA SKRIPSI OLEH : DENI SUSANTO 0732015025 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

Analisis Efisiensi Distribusi Produk Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) (Studi Kasus Pada Koperasi SAE Pujon)

Analisis Efisiensi Distribusi Produk Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) (Studi Kasus Pada Koperasi SAE Pujon) Analisis Efisiensi Distribusi Produk Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) (Studi Kasus Pada SAE Pujon) Efficiency Analysis Product Distribution Using Data Envelopment Analysis Method (DEA)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat sekarang ini, perkembangan perusahaan baik dalam bidang jasa atau produksi dapat dikatakan maju secara signifikan. Hal ini dapat dibuktikan dengan semakin

Lebih terperinci

2. Metode MODI (Modified Distribution) / Faktor Pengali (Multiplier)

2. Metode MODI (Modified Distribution) / Faktor Pengali (Multiplier) 2. Metode MODI (Modified Distribution) / Faktor Pengali (Multiplier) Metode MODI disebut juga metode Faktor Pengali atau Multiplier. Cara iterasinya sama seperti Metode Batu Loncatan. Perbedaan utama terjadi

Lebih terperinci

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 1 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 1 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA ANALISIS TINGKAT EFISISIENSI SEKOLAH DASAR DI KOTA MALANG MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) EFFICIENCY ANALYSIS OF ELEMENTARY SCHOOL IN MALANG CITY WITH DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) METHOD

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Profil Perusahaan dan UKM Pengumpulan data gudang di lakuakan berdasarkan observasi pada UKM dan perusahaan didaerah Yogyakarta serta dari

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE NONPARAMETRIK DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE NONPARAMETRIK DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE NONPARAMETRIK DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan

Lebih terperinci

BAB 3 LINEAR PROGRAMMING

BAB 3 LINEAR PROGRAMMING BAB 3 LINEAR PROGRAMMING Teori-teori yang dijelaskan pada bab ini sebagai landasan berpikir untuk melakukan penelitian ini dan mempermudah pembahasan hasil utama pada bab selanjutnya. 3.1 Linear Programming

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Subang merupakan salah satu Kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Barat. Dalam perkembangannya Kabupaten Subang tumbuh menjadi kota wisata, untuk menarik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. Tabel 2. 1 penelitian terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. Tabel 2. 1 penelitian terdahulu 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. Tinjauan Pustaka Tabel 2. 1 penelitian terdahulu Nama Peneliti/Tahun Penelitian Nurlaili Adilho dan Eni Setyowati, 2014 Suliyanto dan Dian Purnomo Jati,

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI USAHATANI JAGUNG MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) DI DESA MAINDU, KECAMATAN MONTONG, KABUPATEN TUBAN

ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI USAHATANI JAGUNG MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) DI DESA MAINDU, KECAMATAN MONTONG, KABUPATEN TUBAN Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (JEPA) Volume 2, Nomor 3 (2018): 244-254 ISSN: 2614-4670 (p), ISSN: 2598-8174 (e) ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI USAHATANI JAGUNG MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Sub Terminal Agribisnis (STA) Rancamaya yang berlokasi di Jl. Raya Rancamaya Rt 01/01, Kampung Rancamaya Kidul, Desa Rancamaya,

Lebih terperinci

ANALISIS MENGUKUR TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

ANALISIS MENGUKUR TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA ANALISIS MENGUKUR TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (STUDI PADA BANK SYARIAH MANDIRI, BANK MEGA SYARIAH, BANK MUAMALAT INDONESIA PERIODE 2009-2012) ARTIKEL PUBLIKASI OLEH SITI FATIMAH AZARO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikeluarkanya paket kebijakan Menteri Keuangan pada Desemeber 1983 yang

BAB I PENDAHULUAN. dikeluarkanya paket kebijakan Menteri Keuangan pada Desemeber 1983 yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penerapan ekonomi syariah di Indonesia secara historis dimulai sejak dikeluarkanya paket kebijakan Menteri Keuangan pada Desemeber 1983 yang dikenal dengan pakdes 1983.

Lebih terperinci

Bab II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

Bab II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Bab II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka Kajian pustaka merupakan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian sebagai acuan untuk membantu membahas persoalan-persoalan

Lebih terperinci

OPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING

OPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING OPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING Abstrak Oleh : Sintha Yuli Puspandari 1206 100 054 Dosen Pembimbing : Drs. Sulistiyo, M.T Jurusan Matematika Fakultas Matematika

Lebih terperinci

Bagaimana cara menyelesaikan persoalan Linier Programming and Integer Programming dengan

Bagaimana cara menyelesaikan persoalan Linier Programming and Integer Programming dengan I. Pendahuluan A. Latar Belakang (Min. 1 lembar) B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang ada pada modul 1 ini adalah : Bagaimana cara menyelesaikan persoalan Linier Programming and Integer Programming

Lebih terperinci

Efisiensi Relatif Usahatani Bawang Merah di Kabupaten Bantul dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA)

Efisiensi Relatif Usahatani Bawang Merah di Kabupaten Bantul dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) Ilmu Pertanian Vol. 18 No.1, 2015 : 1-8 Efisiensi Relatif Usahatani Bawang Merah di Kabupaten Bantul dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) Relative Efficiency of Red Onion Farming in Bantul

Lebih terperinci

2014 IMPLEMENTASI D ATA ENVELOPMENT ANALYSIS (D EA) UNTUK MENGUKUR EFISIENSI INDUSTRI TAHU D I KABUPATEN SUMED ANG

2014 IMPLEMENTASI D ATA ENVELOPMENT ANALYSIS (D EA) UNTUK MENGUKUR EFISIENSI INDUSTRI TAHU D I KABUPATEN SUMED ANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Sumedang merupakan salah satu Kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Barat yang tepat berada di tengah-tengah provinsi yang menghubungkan kota dan Kabupaten

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI TEKNIS DARI DISTRIBUSI LISTRIK MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) DAN ANALISIS OPERASIONAL

ANALISIS EFISIENSI TEKNIS DARI DISTRIBUSI LISTRIK MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) DAN ANALISIS OPERASIONAL ANALISIS EFISIENSI TEKNIS DARI DISTRIBUSI LISTRIK MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) DAN ANALISIS OPERASIONAL Moses L. Singgih dan Erlin Tri Anggraini e-mail: moses@ie.its.ac.id Jurusan Teknik

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Optimalisasi Distribusi Sistem distribusi adalah cara yang ditempuh atau digunakan untuk menyalurkan barang dan jasa dari produsen

Lebih terperinci