Sosialisasi PTK-033 (Revisi-01) PLACED INTO SERVICE Untuk Fasilitas Sumur (Sumur, Artificial Lift, Pipa Alir dan Pipa Injeksi)
|
|
- Ridwan Santoso
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Sosialisasi PTK-033 (Revisi-01) PLACED INTO SERVICE Untuk Fasilitas Sumur (Sumur, Artificial Lift, Pipa Alir dan Pipa Injeksi) Sosialisasi kepada KKKS September 2012
2 2009 BPMIGAS. All rights reserved. The information consist in this document is exclusively designed and prepared for BPMIGAS purposes only. No part of this publication can be reproduced, stored in an information access system, used in a spreadsheet, or distributed in any format or media electronic, mechanical, photocopy, recording, or any other form without the written permission from BPMIGAS
3 2009 BPMIGAS All rights reserved PLACED INTO SERVICE (PIS) 3
4 PP 079 / 2010 Pasal 16, ayat (2) : Penyusutan dimulai pada bulan harta tersebut digunakan (Placed Into Service) PIS : Yang dimaksud dengan Placed Into Service adalah saat dimulainya suatu harta berwujud digunakan dan telah memenuhi syarat syarat yang ditetapkan oleh Badan Pelaksana 4
5 PTK-033 (Revisi-01) Placed Into Service (PIS) adalah saat dimana suatu harta benda berwujud (kapital) telah digunakan sesuai dengan peruntukannya dalam kegiatan operasi dan telah memenuhi syaratsyarat yang ditetapkan dalam PTK PIS ini. 5
6 2009 BPMIGAS All rights reserved Ruang lingkup PIS 6
7 2009 BPMIGAS All rights reserved
8 2009 BPMIGAS All rights reserved Istilah-istilah Fasilitas Sumur 8
9 Fasilitas Sumur a. Sumur yang terdiri dari peralatan berupa casing, tubing produksi, peralatan bawah permukaan, kepala sumur, dan christmas tree; b. Artificial Lift; c. Pipa Alir Sumur; d. Pipa Injeksi Sumur; dimana penyediaannya dapat dilakukan sendiri-sendiri ataupun bersama-sama sesuai dengan lingkup kegiatan AFE yang disetujui oleh BPMIGAS.
10 Pengeboran Sumur Pengeboran Sumur (drilling) adalah kegiatan membuat lubang sumur hingga mencapai kedalaman sasaran reservoir untuk keperluan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi di darat atau di lepas pantai dengan mengunakan unit pengeboran
11 Kerja Ulang Sumur Kerja ulang Sumur (workover) adalah: a. Kegiatan yang bersifat memperbaiki sumur minyak dan/atau gas yang bertujuan untuk meningkatkan atau mengaktifkan kembali produksi sumur, atau b. Kegiatan perbaikan sumur yang dilakukan dengan skala besar tetapi tidak termasuk pekerjaan perawatan sumur (well service)
12 Komplesi Sumur Komplesi Sumur (well completion) adalah kegiatan dan metode mempersiapkan sumur untuk diproduksikan atau mengalirkan fluida yang dilakukan setelah pengeboran meliputi: perforasi, pengujian kandungan lapisan, pemasangan peralatan produksi atau injeksi baik di permukaan (kepala sumur dan christmas tree) maupun di bawah permukaan (tubing, packer, dan artificial lift apabila kegiatan tersebut menjadi satu lingkup dalam pekerjaan Komplesi Sumur).
13 Penutupan Sumur Penutupan Sumur adalah kegiatan menutup dan/atau menyumbat sumur: a. Secara sementara (temporarily abandoned atau temporarily suspended) untuk kemudian pengeboran dilanjutkan dan/atau diproduksikan; atau b. Secara permanen (plug and abandonement) dengan semen untuk kemudian ditinggalkan karena tidak diproduksikan, sebagaimana dimaksud dalam SNI tentang Operasi Pemboran Darat dan Lepas Pantai yang aman di Indonesia.
14 Artificial Lift Adalah suatu alat bantu untuk memproduksikan sumur minyak agar produksinya optimum pada saat tekanan reservoirnya tidak mampu lagi mengangkat minyak ke permukaan (natural flowing), atau untuk mengangkat fluida reservoir ke permukaan. Di antara jenis artificial lift yang dipakai adalah electric submersible pump, sucker rod pump, gas lift valve, hydraullic pump, dan progressive cavity pump.
15 Pipa Alir Sumur dan Pipa Injeksi Sumur Pipa alir sumur (well flowline atau well connection) adalah pipa untuk menyalurkan minyak dan atau gas bumi dari kepala sumur menuju ke stasiun pengumpul yang berada di Fasilitas Produksi terpasang. Pipa injeksi sumur adalah pipa untuk menyalurkan fluida injeksi ke dalam sumur dari Fasilitas Produksi terpasang dalam rangka meningkatkan penyerapan minyak, mempertahankan tekanan sumur, atau menginjeksikan fluida.
16 2009 BPMIGAS All rights reserved Permohonan PIS Fasilitas Sumur 16
17 Pengajuan Permohonan Permohonan PIS Fasilitas Sumur disampaikan kepada BPMIGAS u.p. Deputi Pengendalian Operasi Tembusan: 1. Kepala Divisi Operasi Produksi 2. Kepala Dinas Operasi Survei dan Pengeboran (untuk kegiatan sumur) 3. Kepala Dinas Produksi (untuk artificial lift) 4. Kepala Dinas Pengangkutan dan Penyimpanan (untuk pipa alir sumur dan pipa injeksi sumur) 17
18 2009 BPMIGAS All rights reserved Permohonan PIS Kegiatan Sumur 18
19 Permohonan PIS untuk Kegiatan Sumur Ringkasan pekerjaan yang berisi perbandingan antara realisasi atas pelaksanaan pekerjaan dengan rencana pekerjaan dalam AFE yang telah disetujui oleh BPMIGAS termasuk antara lain: Informasi tanggal mulai pekerjaan sumur, tanggal penyelesaian sumur, kedalaman akhir sumur, dan lokasi permukaan sumur. Informasi riwayat sumur dan kejadian-kejadian yang dihadapi pada saat pelaksanaan pekerjaan. Informasi wellbore schematic, pemasangan casing, tubing produksi, peralatan bawah permukaan, kepala sumur, dan christmass tree.
20 Lampiran Daftar Kelengkapan Dokumen PIS Untuk Fasilitas Sumur Header diisi apa adanya Surat permohonan berisi informasi umum, dilengkapi nama dan nomor kontak untuk dihubungi lebih lanjut Pemeriksaan kelengkapan dokumen, antara lain: Fotokopi izin-izin; Data hasil uji produksi; Data penutupan sumur; Formulir III.A.1.1 Fotokopi MOM/surat menyurat Peta/koordinat/foto sumur Formulir III.A.1.2 Formulir III.A.2 20
21 Lampiran Daftar Kelengkapan Dokumen PIS Untuk Fasilitas Sumur Jika lengkap dilanjutkan proses evaluasi teknis, jika tidak dikembalikan ke KKKS Berisi catatan mengenai batas waktu untuk melengkapi dokumen Pelapor dokumen membubuhkan nama dan tanda tangan Pemeriksa dokumen membubuhkan nama dan tanda tangan 21
22 Lampiran Ringkasan Kegiatan Header diisi sesuai dengan header AFE Budget Schedule 19 Diisi estimasi biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan sumur 22
23 Lampiran Ringkasan Kegiatan Informasi ringkas mengenai operasi pengeboran/kerja ulang Informasi detil mengenai: Casing dan tubing yang terpasang Jumlah semen yang digunakan Pahat yang digunakan Bahan lumpur pengeboran yang digunakan 23
24 Lampiran Ringkasan Kegiatan Informasi mengenai peralatan permukaan yang terpasang seperti kepala sumur, x-mas tree, valve, dll Informasi mengenai peralatan bawah permukaan yang terpasang seperti packers, SSD, liner hanger, sand screen, ESP/SRP/PCP, dll 24
25 Lampiran Ringkasan Kegiatan Informasi mengenai peralatan logging yang digunakan Informasi mengenai analisis hasil logging 25
26 Lampiran Ringkasan Kegiatan Gambar Wellbore Schematic yang jelas. Sebelah kiri adalah perencanaan. Sebelah kanan adalah aktual yang terpasang. Dapat menggunakan lembar terpisah jika perlu. Foto-foto tentang sumur, termasuk foto-foto kejadian pada saat pengeboran. Dapat menggunakan lembar terpisah jika perlu. Grafik Time vs Depth vs Cost Estimate antara rencana dan aktual. Dapat menggunakan lembar terpisah jika perlu. 26
27 Lampiran Ringkasan Kegiatan Daftar kegiatan yang menyebabkan pengaruh terhadap biaya seperti: MIRU Stuck pipe / Fishing job / Lost in hole Lost circulation / Well control Rig repair / Equipment failure Cementing / casing problem Logging problem Completion problem Dll Dapat menggunakan lembar terpisah jika perlu. Line AFE BS 19 yang terpengaruh oleh permasalahan dimaksud Penjelasan ringkas masalah Daftar MOM/korespondensi jika ada 27
28 Lampiran Ringkasan Kegiatan Daftar perubahan lingkup kerja/program dan Line AFE BS 19 yang terpengaruh oleh permasalahan dimaksud. Dapat menggunakan lembar terpisah jika perlu. Penjelasan ringkas masalah Daftar MOM/korespondensi jika ada 28
29 Lampiran Ringkasan Kegiatan Kolom rekomendasi merupakan komentar BPMIGAS terhadap hasil evaluasi teknis yang dilakukan. Dapat menggunakan lembar terpisah jika perlu. Ditandatangani oleh Pimpinan KKKS bersamaan dengan pengajuan surat permohonan PIS. Ditandatangani oleh BPMIGAS pada saat selesainya evaluasi teknis. 29
30 Lampiran Daftar Material dan Spare Part Untuk Sumur Daftar material ini merupakan daftar yang mirip dengan Budget Schedule 20 Ditandatangani oleh Supervisor logistik dan Pimpinan KKKS bersamaan dengan pengajuan surat permohonan PIS. 30
31 2009 BPMIGAS All rights reserved Permohonan PIS Artificial Lift 31
32 Permohonan PIS untuk Artificial Lift Ringkasan pekerjaan yang berisi perbandingan antara realisasi atas pelaksanaan pekerjaan dengan rencana pekerjaan dalam AFE yang telah disetujui oleh BPMIGAS termasuk antara lain: Informasi identitas sumur, nomor AFE dan tanggal surat persetujuan AFE. Informasi target produksi sesuai AFE dan aktual produksi. Informasi jenis Artificial Lift.
33 Lampiran Daftar Kelengkapan Dokumen PIS Untuk Artificial Lift Header diisi apa adanya Pemeriksaan kelengkapan dokumen, antara lain: Fotokopi berita acara pekerjaan pemasangan artificial lift Desain sumur Purchase order Material request Program pekerjaan Laporan rig Laporan pengujian sumur setelah pemasangan Daftar material dan spare part 33
34 Lampiran Daftar Kelengkapan Dokumen PIS Untuk Artificial Lift Berisi catatan mengenai batas waktu untuk melengkapi dokumen Pelapor dokumen membubuhkan nama dan tanda tangan Pemeriksa dokumen membubuhkan nama dan tanda tangan Jika lengkap dilanjutkan proses evaluasi teknis, jika tidak dikembalikan ke KKKS 34
35 2009 BPMIGAS All rights reserved Permohonan PIS Pipa Alir Sumur dan Pipa Injeksi Sumur 35
36 Permohonan PIS untuk Pipa Alir Sumur dan Pipa Injeksi Ringkasan pekerjaan yang berisi perbandingan antara realisasi atas pelaksanaan pekerjaan dengan rencana pekerjaan dalam AFE yang telah disetujui oleh BPMIGAS termasuk antara lain: Perbandingan kapasitas antara kapasitas produksi atau penyaluran yang telah disetujui oleh BPMIGAS dalam AFE dengan kapasitas penyaluran terbukti. Perbandingan unjuk kerja antara unjuk kerja yang sesuai dengan kriteria dan spesifikasi yang telah disetujui oleh BPMIGAS dalam AFE dengan unjuk kerja terbukti.
37 Lampiran Daftar Kelengkapan Dokumen PIS untuk Pipa Alir Sumur dan Pipa Injeksi Sumur Header diisi apa adanya Surat permohonan berisi informasi umum, dilengkapi nama dan nomor kontak untuk dihubungi lebih lanjut Pemeriksaan kelengkapan dokumen, antara lain: Proses konstruksi PFD dan P&ID Spesifikasi pipa Koordinat lokasi dan gambar foto fasilitas Gambar elevasi dan jalur pipa Foto pipa dan fasilitas Fotokopi sertifikasi Fotokopi berita acara pembuktian kapasitas dan unjuk kerja Hasil pembuktian kapasitas dengan metode simulasi Daftar spare part dan laporan surplus material Fotokopi berita acara serah terima
38 Lampiran Daftar Kelengkapan Dokumen PIS untuk Pipa Alir Sumur dan Pipa Injeksi Sumur Jika lengkap dilanjutkan proses evaluasi teknis, jika tidak dikembalikan ke KKKS Berisi catatan mengenai batas waktu untuk melengkapi dokumen Pelapor dokumen membubuhkan nama dan tanda tangan Pemeriksa dokumen membubuhkan nama dan tanda tangan
39 2009 BPMIGAS All rights reserved Evaluasi Permohonan PIS 39
40 2009 BPMIGAS All rights reserved 40
41 Evaluasi Administrasi Pemeriksaan kelengkapan dokumen Permintaan penjelasan/perbaikan/kelengkapan Pengembalian dokumen untuk pengajuan ulang Melanjutkan proses untuk evaluasi teknis 41
42 Evaluasi Teknis BPMIGAS akan melakukan evaluasi teknis dengan membandingkan pelaksanaan realisasi pekerjaan dengan rencana kerja dalam AFE yang telah disetujui oleh BPMIGAS. Adapun hal-hal yang dievaluasi antara lain: Pekerjaan penyiapan lokasi, kegiatan Pengeboran Sumur, kegiatan Kerja Ulang Sumur, kegiatan pengujian sumur, kegiatan Penutupan Sumur, dan Komplesi Sumur. Pekerjaan pemasangan Artificial Lift. Evaluasi kapasitas penyaluran dan unjuk kerja sesuai dengan kriteria dan spesifikasi Pipa Alir Sumur dan/atau Pipa Injeksi Sumur. 42
43 Evaluasi Teknis Apabila diperlukan BPMIGAS bersama-sama dengan KKKS dapat melakukan pemeriksaan ke lapangan dimana fasilitas tersebut berada, termasuk untuk memeriksa status dan keberadaan dari spare part dan surplus material. Untuk melakukan pemeriksaan lapangan sebagaimana dimaksud di atas, BPMIGAS akan memberitahukan hal ini kepada KKKS paling lambat 5 (lima) hari kerja sebelum melaksanakan pemeriksaan tersebut. Evaluasi teknis akan dilakukan dalam jangka waktu maksimum 20 (dua puluh) hari kerja terhitung sejak Daftar Kelengkapan Dokumen PIS ditandatangani. 43
44 2009 BPMIGAS All rights reserved Persetujuan/Penolakan Permohonan PIS 44
45 Kondisi Persetujuan PIS a. Apabila fasilitas telah digunakan sesuai dengan peruntukannya dan sesuai dengan ruang lingkup dan/atau kapasitas sebagaimana disetujui oleh BPMIGAS dalam AFE. 45
46 Kondisi Persetujuan PIS b. Apabila fasilitas telah digunakan sesuai dengan peruntukannya tetapi tidak mencapai kapasitas dan/atau tidak sesuai dengan rencana kerja yang disetujui BPMIGAS dalam AFE, maka akan dinyatakan hal-hal yang menyebabkan ketidaksesuaian antara pelaksanaan dan rencana kerja termasuk adanya perubahan lingkup kerja serta dampak terhadap nilai AFE yang disetujui. 46
47 Tanggal Efektif PIS Mengacu kepada saat permohonan PIS diterima dan dinyatakan lengkap oleh BPMIGAS Untuk pekerjaan yang dilakukan sebelum POD-nya disetujui maka tanggal efektif PIS adalah tanggal persetujuan POD. 47
48 Kondisi Penolakan PIS Fasilitas tidak memberikan manfaat sesuai peruntukannya berdasarkan ruang lingkup yang disetujui. Surat Penolakan PIS akan menyatakan alasanalasan penolakan dan tindak lanjut yang perlu dilakukakn KKKS. 48
49 Pembebanan Biaya $ Aktual $AFE Biaya yang dapat dibebankan sesuai aktual. $ Aktual > $AFE Biaya yang dapat dibebankan maksimum sebesar nilai AFE. Selisih kelebihan biaya akan mengikuti ketentuan PTK AFE. 49
50 2009 BPMIGAS All rights reserved Pertanyaan-pertanyaan yang Sering Ditanyakan 50
51 Pertanyaan dan Jawaban PIS Fasilitas Sumur berlaku sejak kapan? Semua kegiatan pengeboran/ workover/ flowline yang diselesaikan setelah 23 Desember 2011 diberlakukan pengajuan PIS sebelum pengajuan Closed Out AFE. 51
52 Pertanyaan dan Jawaban PIS Sumur apakah hanya melaporkan tangibles saja atau termasuk intangibles? Walaupun saat ini biaya yang dikapitalisasi hanya biaya tangibles, namun untuk keperluan PIS seluruhnya dilaporkan karena memudahkan untuk proses closed out AFE dan terhadap PSC baru semua biaya pengeboran akan dikapitalisasi. 52
53 Pertanyaan dan Jawaban Pengeboran sebuah sumur hingga komplesi disetujui dalam beberapa AFE, bagaimana PISnya? PIS dilakukan untuk satu sumur sehingga penilaian AFE-nya dapat digabungkan bersama-sama dalam satu surat permohonan PIS. 53
54 Pertanyaan dan Jawaban Jika Artificial lift dipasang dalam kegiatan komplesi sumur apakah dijadikan satu pengajuan PIS Sumur atau perlu mengajukan dokumen tersendiri PIS Artificial Lift? Diharapkan menyediakan juga dokumen yang diperlukan untuk mengevaluasi PIS Artificial Lift. Persetujuan PIS-nya tidak terpisah. 54
55 Pertanyaan dan Jawaban Well connection masuk ke PIS Fasilitas Produksi atau PIS Fasilitas Sumur? Jika dibangun bersamaan dengan proyek fasilitas produksi dalam satu AFE maka masuk ke PIS Fasilitas Produksi. Jika dengan AFE berbeda atau dipasang di sumur baru ke fasilitas produksi existing maka masuk ke PIS Fasilitas Sumur. 55
56 Pertanyaan dan Jawaban Pengeboran sumur dry hole namun flowline sudah terpasang, bagaimana PIS-nya? PIS adalah pada saat bermanfaat. Jika flowline belum berfungsi belum bisa diajukan PIS. PIS flowline dapat diajukan pada saat dimanfaatkan sesuai peruntukannya. Bagaimana dengan biaya pembongkaran dan pemasangan kembali? Dapat diperhitungkan pada saat AFE dan pengajuan PIS yang baru. 56
57 Pertanyaan dan Jawaban Persetujuan PIS apakah menyebut angka $ yang disetujui? Tidak. Bagaimana dengan pembebanannya? Biaya yang dapat dibebankan maksimum sebesar nilai AFE. Selisih kelebihan biaya akan mengikuti ketentuan PTK AFE. 57
58 Pertanyaan dan Jawaban Apakah jika sudah mengajukan PIS tidak perlu mengajukan Closed Out AFE? Tidak. Walaupun PIS untuk kepentingan depresiasi, namun Persetujuan PIS diperlukan sebagai kelengkapan dokumen pengajuan Closed Out AFE proyek-proyek kapital. 58
59 Pertanyaan dan Jawaban Pembebanan biaya maksimum $AFE itu terhadap AFE original atau revisi? Persetujuan $AFE terakhir (original maupun revisi). Pada saat pengajuan PIS, Revisi AFE masih dalam proses persetujuan BPMIGAS? Jika diajukan sebelum mendapat persetujuan AFE Revisi, maka akan mengacu kepada AFE yang terakhir. Sebaiknya diajukan setelah AFE Revisi disetujui. 59
60 Pertanyaan dan Jawaban Bagaimana dengan PIS untuk sumur-sumur yang dibor dan diproduksikan sebelum PODnya disetujui? PIS dapat diajukan namun akan dinyatakan bahwa tanggal efektif PIS adalah tanggal persetujuan POD. Bagaimana dengan PIS untuk sumur eksplorasi yang Put On Production (POP)? PIS dapat diajukan pada saat POP disetujui. 60
61 2009 BPMIGAS All rights reserved Selesai 61
PTK 033 (Revisi-01) Placed Into Service Fasilitas Penunjang Operasi
PTK 033 (Revisi-01) Placed Into Service Fasilitas Penunjang Operasi Sosialisasi KKKS di Kalsul, 19 20 Sept 2012 2009 BPMIGAS. All rights reserved. The information consist in this document is exclusively
Lebih terperinciPTK Placed Into Ser vice (Rev - 1) Hotel Novotel, Balikpapan September 2012
PTK 033 - Placed Into Service (Rev - 1) Hotel Novotel, Balikpapan 19 20 September 2012 AGENDA SOSIALISASI PTK - 033 Rev. 1 Pembukaan Overview Summary Revisi PTK 033 Persyaratan PIS Fasilitas Produksi Persyaratan
Lebih terperinciCHECK LIST KELENGKAPAN DOKUMEN PERSETUJUAN PENYELESAIAN PEKERJAAN
PROYEK SEISMIC & SURVEY 6 Laporan hasil pekerjaan yang telah dikirimkan ke fungsi teknis terkait (sesuai Pedoman Tata Kerja Keteknikan Geofisika yang berlaku), dalam bentuk: form Evaluasi Teknis Pasca
Lebih terperinciSATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (SKK MIGAS) PEDOMAN TATA KERJA. Nomor: PTK-039/SKKO0000/2015/S0 Revisi ke-01
SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (SKK MIGAS) PEDOMAN TATA KERJA Nomor: PTK-039/SKKO0000/2015/S0 Revisi ke-01 AUTHORIZATION FOR EXPENDITURE (AFE) JAKARTA AUTHORIZATION
Lebih terperinciSATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (SKK MIGAS) PEDOMAN TATA KERJA. Nomor: PTK-038/SKKO0000/2015/S0.
SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (SKK MIGAS) PEDOMAN TATA KERJA Nomor: PTK-038/SKKO0000/2015/S0 Revisi ke-01 WORK PROGRAM AND BUDGET JAKARTA PEDOMAN TATA KERJA Halaman
Lebih terperinciWELL HEAD SEBAGAI SALAH SATU FASILITAS PRODUKSI PERMUKAAN ABSTRAK
WELL HEAD SEBAGAI SALAH SATU FASILITAS PRODUKSI PERMUKAAN Victor Pandapotan Nainggolan, 1201172, email: victornainggolan94@gmail.com S1 Teknik Perminyakan Sekolah Tinggi Teknologi Minyak dan Gas Balikapan
Lebih terperinciAPMI ASOSIASI PERUSAHAAN PEMBORAN MINYAK, GAS DAN PANAS BUMI INDONESIA INDONESIAN OIL, GAS & GEOTHERMAL DRILLING CONTRACTORS ASSOCIATION
APMI ASOSIASI PERUSAHAAN PEMBORAN MINYAK, GAS DAN PANAS BUMI INDONESIA INDONESIAN OIL, GAS & GEOTHERMAL DRILLING CONTRACTORS ASSOCIATION Jl. Gandaria Ill No. 5, Kebayoran Baru, Jakara 12130, Indonesia
Lebih terperinciLAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : KEP-176/PJ/2000 TANGGAL : 26 JUNI 2000
LAMPIRAN I PERKIRAAN PENGHASILAN NETO ATAS PENGHASILAN BERUPA SEWA DAN PENGHASILAN LAIN SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN HARTA KECUALI SEWA DAN PENGHASILAN LAIN SEHUBUNGAN DENGAN PERSEWAAN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:
EVALUASI PERBANDINGAN METODE REGULER GAS LIFT DAN COILED TUBING GAS LIFT UNTUK APLIKASI DI LAPANGAN MSF Galih Aristya, Widartono Utoyo Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Trisakti Abstrak Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia saat ini. Terutama kebutuhan energi yang berasal dari sumber daya alam yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Energi merupakan salah satu kebutuhan utama dalam kehidupan masyarakat dunia saat ini. Terutama kebutuhan energi yang berasal dari sumber daya alam yang tidak
Lebih terperinciLAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : KEP-170/PJ/2002 TANGGAL : 28 Maret 2002
LAMPIRAN I ATAS BERUPA SEWA DAN LAIN SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN HARTA KECUALI SEWA DAN LAIN SEHUBUNGAN DENGAN PERSEWAAN TANAH DAN ATAU BANGUNAN YANG TELAH DIKENAKAN PAJAK YANG BERSIFAT FINAL BERDASARKAN
Lebih terperinciCLOSED OUT AFE. Divisi Pemeriksaan Biaya Operasi
CLOSED OUT AFE Divisi Pemeriksaan Biaya Operasi 3 STRUKTUR ORGANISASI DEPUTI PENGENDALIAN KEUANGAN BPMIGAS 4 5 Production Sharing Contract (Section IV., 4.1.2) Work Program And Budget Expenditure Budget
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin maju peradaban manusia, kebutuhan akan energi akan semakin meningkat. Salah satu energi yang selalu diandalkan oleh umat manusia adalah energi dari sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada industri minyak dan gas di sektor hulu terdapat beberapa tahap yang dilakukan dalam proses eksplorasi hingga produksi sumber minyak dan gas. Berawal dari pencarian
Lebih terperinciPTK No: 033/2009 Place Into Service. Agus Kurnia Nusa Dua, Bali 3-5 Juni 2010
PTK No: 033/2009 Place Into Service Agus Kurnia Nusa Dua, Bali 3-5 Juni 2010 Out Line Presentasi: I. Latar Belakang II. Ketentuan Lain terkait PTK PIS III. PTK PIS IV. Lain-Lain 2 I. Latar Belakang 3 Beberapa
Lebih terperinciSATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (SKK MIGAS) PEDOMAN TATA KERJA
SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA (SKK MIGAS) PEDOMAN TATA KERJA Nomor: PTK-059/SKKO0000/2015/S0 KONTRAK KERJA SAMA UNTUK KEGIATAN USAHA JAKARTA Halaman i DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i BAB
Lebih terperinciPERKIRAAN PENGHASILAN NETO ATAS SEWA DAN PENGHASILAN LAIN SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN HARTA
Lampiran I PERKIRAAN PENGHASILAN NETO ATAS SEWA DAN PENGHASILAN LAIN SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN HARTA No JENIS PENGHASILAN PERKIRAAN PENGHASILAN NETO (1) (2) (3) 1. Sewa dan penghasilan lain sehubungan
Lebih terperincieksplorasi sebesar US$ 3,84 miliar, administrasi US$ 1,6 miliar, pengembangan US$
2 eksplorasi sebesar US$ 3,84 miliar, administrasi US$ 1,6 miliar, pengembangan US$ 5,3 miliar, dan produksi sebanyak US$ 14,9 miliar. Investasi di sektor hulu migas menunjukkan tren meningkat beberapa
Lebih terperinciNO. JENIS PENGHASILAN PERKIRAAN PENGHASILAN NETO
LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : KEP- 305/PJ/2001 TANGGAL : 18 April 2001 PERKIRAAN PENGHASILAN NETO ATAS PENGHASILAN BERUPA SEWA DAN PENGHASILAN LAIN SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN HARTA
Lebih terperinciBERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Satuan Kerja Khusus. Kegiatan Usaha Hulu. Minyak dan Gas Bumi. Organisasi. Tata Kerja.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.194, 2013 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Satuan Kerja Khusus. Kegiatan Usaha Hulu. Minyak dan Gas Bumi. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI ENERGI
Lebih terperinciHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v RINGKASAN... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... ix
Lebih terperinciTAKARIR. = Pipa Selubung. = Pipa Produksi
TAKARIR Break Event Point Cost Recovery Casing Declining Balance Dry Gas First Tranche Petroleum Flow Line Gross Revenue Higher Rate of Income Tax Net Present Value Off Shore On Shore Packer Payback Period
Lebih terperinci125 SNI YANG SUDAH DITETAPKAN BSN DI BIDANG USAHA MINYAK DAN GAS BUMI
125 SNI YANG SUDAH DITETAPKAN BSN DI BIDANG USAHA MINYAK DAN GAS BUMI NO NOMOR SNI J U D U L KETERANGAN 1. SNI 07-0728-1989 Pipa-pipa baja pengujian tekanan tinggi untuk saluran pada industri minyak dan
Lebih terperinciLAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014
LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI... GOLONGAN POKOK... PADA JABATAN KERJA
Lebih terperinci244/PMK.03/2008 JENIS JASA LAIN SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 23 AYAT (1) HURUF C ANGKA 2 UNDANG-
244/PMK.03/2008 JENIS JASA LAIN SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 23 AYAT (1) HURUF C ANGKA 2 UNDANG- Contributed by Administrator Wednesday, 31 December 2008 Pusat Peraturan Pajak Online PERATURAN MENTERI
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:
EVALUASI DAN OPTIMASI PERENCANAAN CASING PADA OPERASI PEMBORAN SUMUR X-9, PRABUMULIH PT. PERTAMINA EP Feldy Noviandy Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti
Lebih terperinciGambar 1.1 Wellhead pada Oil Well yang Diproduksi (petroleumstudies.wordpress.com)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wellhead merupakan peralatan yang digunakan pada proses pengeboran sumur migas. Wellhead berfungsi untuk mengisolasi tekanan dari dalam sumur migas agar tidak bocor
Lebih terperinciISSN JEEE Vol. 6 No. 2 Novrianti. Studi Kelayakan Pekerjaan Pemilihan Zona Produksi dan Squeeze off Cementing pada Sumur MY05
ISSN 2540-9352 JEEE Vol. 6 No. 2 Novrianti Studi Kelayakan Pekerjaan Pemilihan Zona Produksi dan Squeeze off Cementing pada Sumur MY05 Novrianti 1 1 Universitas Islam Riau Abstrak Meningkatnya water cut
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.... HALAMAN PENGESAHAN.... PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH.... HALAMAN PERSEMBAHAN.... KATA PENGANTAR.... RINGKASAN.... DAFTAR ISI.... viii DAFTAR GAMBAR.... DAFTAR TABEL....
Lebih terperinci1. Reservoir berada di bawah perkotaan, lalu lintas yang ramai, tempat-tempat bersejarah ataupun lahan perkebunan (pertanian).
Pemboran berarah (directional drilling) adalah metode pemboran yang mengarahkan lubang bor menurut suatu lintasan tertentu ke sebuah titik target yang terletak tidak vertikal di bawah mulut sumur. Untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 TEMPAT PENELITIAN Penelitian dilakukan disuatu lokasi lapangan sumur gas Segat di propinsi Riau dan Jakarta. Penelusuran data dilakukan di Jakarta yang merupakan kantor
Lebih terperinciSATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (SKK MIGAS) PEDOMAN TATA KERJA. Nomor: PTK-033/SKKO0000/2015/S0 Revisi ke-02
SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (SKK MIGAS) PEDOMAN TATA KERJA Nomor: PTK-033/SKKO0000/2015/S0 Revisi ke-02 JAKARTA PEDOMAN TATA KERJA Halaman i DAFTAR ISI DAFTAR
Lebih terperinciMODIFIKASI PENGESETAN LINER DAN PEMBERSIHAN LATERAL SECTION DALAM PENYELESAIAN SUMUR HORIZONTAL PRP-CC5
PROCEEDING SIMPOSIUM NASIONAL IATMI 2001 Yogyakarta, 3-5 Oktober 2001 MODIFIKASI PENGESETAN DAN PEMBERSIHAN LATERAL SECTION DALAM PENYELESAIAN SUMUR HORIZONTAL PRP-CC5 PERTAMINA DOH Rantau Kata Kunci :
Lebih terperinci2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 136,
No.305, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Pasca Operasi Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, Pertamina EP juga melaksanakan kegiatan usaha penunjang lain yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah PT Pertamina EP merupakan perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan usaha di sektor hulu bidang minyak dan gas bumi, meliputi eksplorasi dan eksploitasi. Di
Lebih terperinciFULL DEVELOPMENT OF PIPELINE NETWORKING AT X FIELD
Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 1 ISSN (E) : 2540-7589 FULL DEVELOPMENT OF PIPELINE NETWORKING AT X FIELD Fazri Apip Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknik Kebumian
Lebih terperinciPe d o m a n Ta ta Ke r j a N o Revisi/2011 P l a c e d I nto S e r v i c e (PIS) Fa s i l i ta s Te k n o l o g i Info r m a s i
Pe d o m a n Ta ta Ke r j a N o. 033 - Revisi/2011 P l a c e d I nto S e r v i c e (PIS) Fa s i l i ta s Te k n o l o g i Info r m a s i Pedoman Tata Kerja No. 033 - Revisi/2011 Placed Into Ser vice (PIS)
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2010
I. UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2010 TENTANG BIAYA OPERASI YANG DAPAT DIKEMBALIKAN DAN PERLAKUAN PAJAK PENGHASILAN DI BIDANG USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI
Lebih terperinciSATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (SKK MIGAS) PEDOMAN TATA KERJA. Nomor: PTK-060/SKKO0000/2015/S0
SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (SKK MIGAS) PEDOMAN TATA KERJA Nomor: PTK-060/SKKO0000/2015/S0 (PPP) JAKARTA PEDOMAN TATA KERJA Halaman i DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR
Lebih terperinciDAFTAR ISI (Lanjutan)
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... I HALAMAN PENGESAHAN... IV HALAMAN PERSEMBAHAN.... V KATA PENGANTAR... VI RINGKASAN...VIII DAFTAR ISI... IX DAFTAR GAMBAR...XIII DAFTAR TABEL... XV DAFTAR LAMPIRAN... XVI BAB
Lebih terperinciPENANGGULANGAN KEPASIRAN PADA SUMUR PRODUKSI DI LAPANGAN SANGATTA
PENANGGULANGAN KEPASIRAN PADA SUMUR PRODUKSI DI LAPANGAN SANGATTA Oleh : Sophan Andriansah Perencanaan & Engineering PT. PERTAMINA EP REGION KTI Sangatta Field Jl Gas No.1 km. 13 Sangkima Sangatta Kutai
Lebih terperinciMateri kuliah dapat didownload di www.fiktm.itb.ac.id/kk-geologi_terapan
Materi kuliah dapat didownload di www.fiktm.itb.ac.id/kk-geologi_terapan HIDROGEOLOGI UMUM (GL-3081 3081) MINGGU KE-8 TEKNOLOGI PEMBORAN DAN KONSTRUKSI SUMUR BOR Oleh: Prof.Dr.Ir.. Deny Juanda Puradimaja,
Lebih terperinciANALISA SISTEM NODAL DALAM METODE ARTICIAL LIFT
ANALISA SISTEM NODAL DALAM METODE ARTICIAL LIFT Oleh: *)Ganjar Hermadi ABSTRAK Dalam industri migas khususnya bidang teknik produksi, analisa sistem nodal merupakan salah satu metode yang paling sering
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : Rizky Ramdhany Panji Rachmat Setiawan Riswan Rais
ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT AJAR TENTANG PENINGKATAN PRODUKSI MINYAK BUMI MENGGUNAKAN METODE HYDRAULIC FRACTURING BERBASISKAN MULTIMEDIA DAN ANIMASI PADA PT.MEDCO ENERGI SKRIPSI Oleh : Rizky Ramdhany
Lebih terperinciLaboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2017
BAB I PENDAHULUAN I.1.Latar Belakang Operasi pemboran merupakan proses kelanjutan dari eksplorasi untuk menginformasikan ada tidaknya kandungan minyak atau gas bumi di dalam suatu lapisan di bawah permukaan.
Lebih terperinciMENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,
S A L I N A N PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENGELOLAAN AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN HULU MINYAK DAN GAS SERTA PANAS BUMI DENGAN
Lebih terperinciWellhead Posted by hasan
Wellhead Posted by hasan Wellhead merupakan salah satu komponen penting dalam proses pengeboran dalam oil dan gas.wellhead biasanya dipasang pada setiap akhir dari tubing string dan casing di permukaan
Lebih terperinciIkatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia
Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional dan Kongres X Jakarta, 12 14 November 2008 Makalah Profesional FIELD TRIAL TEKNOLOGI CLEAR WELL UNTUK MENGATASI MASALAH SCALE DAN OPTIMASI PRODUKSI
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:
EVALUASI PERENCANAAN CASING PEMBORAN SECARA TEKNIS DAN EKONOMIS PADA SUMUR NP 03-X DI LAPANGAN NP PERTAMINA UTC Abstrak Novi Pahlamalidie Jurusan Teknik Perminyakan, Universitas Trisakti Email: novipahlamalidie@yahoo.com
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 1974 TENTANG PENGAWASAN PELAKSANAAN EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI MINYAK DAN GAS BUMI DI DAERAH LEPAS PANTAI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN 4. Asumsi yang digunakan untuk menyederhanakan permasalahan pada penelitian ini adalah:
Bab 1 Pendahuluan Pada saat produksi awal suatu sumur minyak, fluida dapat mengalir secara natural dari dasar sumur ke wellhead atau kepala sumur. Seiring dengan meningkatnya produksi dan waktu operasi,
Lebih terperinciPENGARUH KENAIKAN CASING PRESSURE TERHADAP LAJU ALIR PRODUKSI DI LAPANGAN MINYAK DURI
1 PENGARUH KENAIKAN CASING PRESSURE TERHADAP LAJU ALIR PRODUKSI DI LAPANGAN MINYAK DURI Nurkhalis, Sunarno, Fajril Akbar Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Riau Kampus Binawidya Panam Pekanbaru
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.945, 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN. Alokasi Biaya Tidak Langsung. Batasan Pengeluaran. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 256/PMK.011/2011 TENTANG BATASAN
Lebih terperinciSERTIFIKASI MIGAS BIDANGPERAWATAN SUMUR
SERTIFIKASI MIGAS BIDANGPERAWATAN SUMUR I. LATAR BELAKANG Dasar Hukum STTK Bidang Perawatan Sumur adalah Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia No.20 Tahun 2008, Tentang : Pemberlakuan Standar
Lebih terperinciCahaya Rosyidan*, Irfan Marshell,Abdul Hamid
EVALUASI HILANG SIRKULASI PADA SUMUR M LAPANGAN B AKIBAT BEDA BESAR TEKANAN HIDROSTATIS LUMPUR DENGAN TEKANAN DASAR LUBANG SUMUR Cahaya Rosyidan*, Irfan Marshell,Abdul Hamid Teknik Perminyakan-FTKE, Universitas
Lebih terperinciDAFTAR SNI PRODUK/PERALATAN SUB BIDANG MINYAK DAN GAS BUMI
DAFTAR SNI PRODUK/PERALATAN SUB BIDANG MINYAK DAN GAS BUMI 1. 2. 3. / / / Pipa-pipa baja pengujian tinggi untuk saluran pada industry minyak dan gas bumi 07-0728- 1989 High tested steel pipes for petroleum
Lebih terperinciDraft Kaji Ulang SKKNI Operasi Produksi
LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI... GOLONGAN POKOK... PADA JABATAN KERJA
Lebih terperinciSistem Sumur Dual Gas Lift
Bab 2 Sistem Sumur Dual Gas Lift 2.1 Metode Pengangkatan Buatan (Artificial Lift Penurunan tekanan reservoir akan menyebabkan penurunan produktivitas sumur minyak, serta menurunkan laju produksi sumur.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi mencakup kegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi mencakup kegiatan Eksplorasi dan Eksploitasi. Ekplorasi adalah kegiatan yang bertujuan memperoleh informasi mengenai kondisi
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2010
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2010 TENTANG BIAYA OPERASI YANG DAPAT DIKEMBALIKAN DAN PERLAKUAN PAJAK PENGHASILAN DI BIDANG USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPEMBORAN EXPLORASI MANCARI DAN MENGGAMBARKAN BAGAIMANA PROSES PEMBORAN EXPLORASI
PEMBORAN EXPLORASI MANCARI DAN MENGGAMBARKAN BAGAIMANA PROSES PEMBORAN EXPLORASI Pemboran Eksplorasi Suatu aktivitas vital baik dalam pengambilan sample maupun pemboran produksi. Tujuan dari kegiatan pemboran
Lebih terperinci2017, No untuk pembangunan bendungan serta sejalan dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 21/PMK.06/2017 tentang Tata Cara Pendanaan Pengadaan
No.611, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPU-PR. Penggunaan Dana Badan Usaha Terlebih Dahulu. Pengadaan Tanah bagi Pembangunan Bendungan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Lebih terperinciMenyajikan jenis garis gambar teknik berdasarkan bentuk dan fungsi garis Membuat kelas pembelajaran melalui kelas maya
No Kompetensi Utama KISI KISI PROFESIONAL dan PEDAGOGIK UKG 2015 PPPPTK BBL MEDAN STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN/ BK Indikator Esensial/ Indikator
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1372, 2012 KEMENTERIAN KEUANGAN. Akuntansi. Pelaporan Aset. BMN. Kontrak Kerja Sama. Pedoman. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 245/PMK.05/2012 TENTANG
Lebih terperinciKISI-KISI UJI KOMPETENSI AWAL 2014 PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK PERMINYAKAN
KISI-KISI UJI KOMPETENSI AWAL 2014 PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK PERMINYAKAN Kompetensi Utama Standar Kompetensi Guru St. Inti/SK Kompet. Guru Mapel KD Indikator Esensial Pedagogik Permendiknas No. 16
Lebih terperinciUU Nomor 22 Tahun 2001 dan Peran BP Migas dalam Regulasi Industri Migas di Indonesia Oleh Morentalisa. Eksplorasi: Plan of Development (POD)
UU Nomor 22 Tahun 2001 dan Peran BP Migas dalam Regulasi Industri Migas di Indonesia Oleh Morentalisa Kegiatan Hulu Migas Survey Umum Pembagian Wilayah Kerja (WK) Tanda tangan kontrak Eksplorasi: Eksploitasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diterapkan apabila tekanan reservoir atau metoda sembur alam sudah tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Tenik pengangkatan fluida reservoir kepermukaan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan metode sembur alam (natural flow) atau dengan metode pengangkatan
Lebih terperincii-tax DASHBOARD NG Latest Technology, Web Based and Ease of Use CARTENZ E-GOVERNMENT SOFTWARE
Cartenz Data Sheet CARTENZ E-GOVERNMENT SOFTWARE i-tax DASHBOARD NG FITUR UTAMA Modul Registrasi dan Administrasi Pengguna 1. Menu Profil: Pengguna dapat memasukan foto yang dijadikan sebagai identitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rekayasa industri lepas pantai, peranan survei hidrografi sangat penting, baik dalam tahap perencanaan, tahap konstruksi maupun dalam tahap eksplorasi, seperti
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada tanggal 1 Juli 2009 telah menerbitkan
II. LANDASAN TEORI A. Sekilas Akuntansi Perminyakan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada tanggal 1 Juli 2009 telah menerbitkan pernyataan yang khusus diperuntukkan bagi usaha perminyakan dimana dalam ruang
Lebih terperinciPEMBORAN SUMUR DALAM (DEEP WELL) PADA ZONE FRACTURE (UPSIDE POTENSIAL) STRUKTUR GUNUNG KEMALA, STUDI KASUS : SUMUR GNK-85 DEEP
IATMI 2005-14 PROSIDING, Simposium Nasional Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) 2005 Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, 16-18 November 2005. PEMBORAN SUMUR DALAM (DEEP WELL) PADA ZONE
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: EVALUASI LINTASAN PEMBORAN BERARAH PADA SUMUR Z LAPANGAN XYY PETROCHINA INTERNATIONAL
EVALUASI LINTASAN PEMBORAN BERARAH PADA SUMUR Z LAPANGAN XYY PETROCHINA INTERNATIONAL Varian Erwansa, Faisal E Yazid, Abdul Hamid Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Trisakti Email: varian_lab@yahoo.com
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Tridiantara Alvindo adalah suatu badan usaha berbentuk perseroan yang bergerak di
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil PT. Tridiantara Alvindo Duri-Riau PT. Tridiantara Alvindo adalah suatu badan usaha berbentuk perseroan yang bergerak di industri minyak dan gas bumi. Sebagai
Lebih terperinciEVALUASI PENGGUNAAN AERATED DRILLINGPADASUMURDINDRA LAPANGANPANAS BUMI BPA-08PT.PERTAMINA UPSTREAM TECHNOLOGYCENTER
EVALUASI PENGGUNAAN AERATED DRILLINGPADASUMURDINDRA LAPANGANPANAS BUMI BPA-08PT.PERTAMINA UPSTREAM TECHNOLOGYCENTER Mohamad Egy Hilmy, Abdul Hamid Abstrak Pada pemboran sumur panas bumi,tujuan utama yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut SKK Migas, rasio cadangan produksi minyak Indonesia tahun 2013 tinggal 11 tahun, jumlah cadangan minyak bumi Indonesia sebesar 3,6 miliar barrel atau hanya
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: Perencanaan Ulang Sumur Gas Lift pada Sumur X
Perencanaan Ulang Sumur Gas Lift pada Sumur X Amanu Pinandito, Sisworini, Sisworini, Djunaedi Agus Wibowo Abstrak Sumur X yang sudah beroperasi sejak 2004 merupakan sumur yang menggunakan gas lift sejak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan tugas yang kompleks dan pada akhirnya tidak dapat ditangani
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Proyek adalah serangkaian kegiatan yang dimaksudkan untuk mencapai suatu hasil akhir tertentu yang cukup penting untuk menjadi menarik bagi manajemen. Proyek
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 162 TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 162 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN GOLONGAN POKOK JASA
Lebih terperinciUniversitas Indonesia Optimasi desain casing..., Muhammad Anugrah, FT UI, 2008
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ConocoPhillips Indonesia Inc. Ltd (COPI), selalu menggunakan casing dari grade yang tinggi untuk sumur-sumur yang dibor. Terdapat setidaknya tiga alasan utama
Lebih terperinciTeknik Pemboran. Instruktur : Ir. Aris Buntoro, MSc.
Teknik Pemboran Instruktur : Ir. Aris Buntoro, MSc. TEKNIK PEMBORAN Mengenal operasi pemboran dalam dunia minyak dan gas bumi Mengenal 5 komponen peralatan pemboran dunia minyak dan gas bumi, yaitu : Power
Lebih terperinciOPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN GAS UNTUK SUPPLY GAS INJEKSI SUMUR SUMUR GAS LIFT SECARA TERINTEGRASI
OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN GAS UNTUK SUPPLY GAS INJEKSI SUMUR SUMUR GAS LIFT SECARA TERINTEGRASI oleh : Unggul Nugroho Edi, MT *) ABSTRAK Dalam penelitian ini digunakan metode simulasi model reservoir,
Lebih terperinciOPTIMASI PRODUKSI SUMUR-SUMUR CONTINUOUS GAS LIFT PADA LAPANGAN Y SKRIPSI. Oleh : AULIA RAHMAN PRABOWO / TM
OPTIMASI PRODUKSI SUMUR-SUMUR CONTINUOUS GAS LIFT PADA LAPANGAN Y SKRIPSI Oleh : AULIA RAHMAN PRABOWO 113.090.031 / TM PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciKSO Pertamina EP Axis Sambidoyong Energi
KSO Pertamina EP Axis Sambidoyong Energi Kami adalah suatu badan kerja sama dalam bentuk Kerjasama Operasi (KSO) antara PT. PERTAMINA EP dengan PT Axis Sambidoyong Energi berdasarkan Perjanjian Kerjasama
Lebih terperinciBAB IV KAJIAN KEEKONOMIAN GAS METANA-B
BAB IV KAJIAN KEEKONOMIAN GAS METANA-B Sebelum dilakukan perhitungan keekonomian dari pengusahaan Gas Metana- B sesuai dengan prosedur penelitian yang telah diuraikan pada Bab III, kita harus melakukan
Lebih terperinciTATA KERJA ORGANISASI
NOMOR : PHER/FIN/STK/2016/002 HALAMAN : 1 dari 7 I. TUJUAN Tujuan dari TKO ini adalah untuk mengatur proses Usulan Pelepasan dan Penghapusan Material Persediaan yang efisien, transparan dan akuntable.
Lebih terperinciKEASLIAN KARYA ILMIAH...
HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERUNTUKAN... ii HALAMAN PERSETUJUAN... iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vi RINGKASAN... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR...
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: OPTIMASI PRODUKSI PADA PAD G-76 DENGAN PROGRAM TERINTEGRASI SUMUR DAN JARINGAN PIPA PRODUKSI
OPTIMASI PRODUKSI PADA PAD G-76 DENGAN PROGRAM TERINTEGRASI SUMUR DAN JARINGAN PIPA PRODUKSI Abstrak Pradhita Audi Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti
Lebih terperinciBUKU PINTAR KARIR OIL & GAS. Author : Heru Prasadja, ST. oilgascareer-guide. Supported by.
BUKU PINTAR KARIR OIL & GAS Author : Heru Prasadja, ST www. oilgascareer-guide.com Supported by www.oilgas-training.com Buku Pintar Karir Oil & Gas By : Heru Prasadja, ST Ex Senior Structural Engineer
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: Evaluasi Perencanaan Desain Casing Pada Sumur SELONG-1 Di Lapangan Selong
Evaluasi Perencanaan Desain Casing Pada Sumur SELONG-1 Di Lapangan Selong Hendri Kurniantoro, Mu min Prijono Tamsil Program Studi Teknik Perminyakan, Universitas Trisakti Abstrak Perencanaan casing merupakan
Lebih terperinciAPLIKASI SLOTTED LINER COMPLETION SEBAGAI SAND CONTROL PADA SUMUR- SUMUR HORIZONTAL DI LAPANGAN ATTAKA UNOCAL INDONESIA
PROCEEDING SIMPOSIUM NASIONAL IATMI 21 YOGYAKARTA, 3-5 OKTOBER 21 APLIKASI SLOTTED LINER COMPLETION SEBAGAI SAND CONTROL PADA SUMUR- SUMUR HORIZONTAL DI LAPANGAN ATTAKA UNOCAL INDONESIA ABSTRAK Syahrani,
Lebih terperinciDRILLING SERVICE BANDUNG
METODE KERJA PEKERJAAN HORIZONTAL DRILLING CV BORHAN & SON S DRILLING SERVICE BANDUNG Create and Presentation by Theissen Khadafi, S.Kel METODE KERJA PEMBORAN HORIZONTAL Secara umum pekerjaan Horizontal
Lebih terperinciPENGANTAR HUKUM INTERNASIONAL
MALAHAYATI, S.H., LL.M. PENGANTAR HUKUM INTERNASIONAL Revisi Kedua Penerbit CV. BieNa Edukasi, Lhokseumawe, 2014 2014 BieNa Edukasi All rights reserved. No part of this publication may be reproduced or
Lebih terperinci2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4435) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah No
No.116, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Kontrak Bagi Hasil Gross Split. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08 TAHUN 2017 TENTANG KONTRAK
Lebih terperinciPERANCANGAN POMPA ELECTRIC SUBMERSIBLE (ESP) PADA SUMUR XY-15 DI LAPANGAN XX INDONESIA
PERANCANGAN POMPA ELECTRIC SUBMERSIBLE (ESP) PADA SUMUR XY-15 DI LAPANGAN XX INDONESIA Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Firmansyah
Lebih terperinciMETODE PELAKSANAAN DRILLING & GROUTING WATERSTOP (TUBE A MANCHETTE METHOD)
METODE PELAKSANAAN DRILLING & GROUTING WATERSTOP (TUBE A MANCHETTE METHOD) 1. Umum Pekerjaan drilling dan waterstop grouting ini dilakukan pada lokasi sepanjang upstream cofferdam hulu. Berdasarkan kondisi
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: EVALUASI METODE CASING DRILLING PADA TRAYEK CASING 13-3/8 DI SUMUR SP-23
EVALUASI METODE CASING DRILLING PADA TRAYEK CASING 13-3/8 DI SUMUR SP-23 Syandi Putra, Widradjat Aboekasan Program Studi Teknik Perminyakan, Universitas Trisakti Abstrak Dalam upaya meningkatkan perolehan
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Sejahtera Alam Energy adalah salah satu perusahaan di bidang pengembangan energi panas bumi yang memiliki wilayah kerja panas bumi di Baturraden,
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v RINGKASAN... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: PENGARUH KICK OFF POINT TERHADAP PERENCANAAN LINTASAN PEMBORAN BERARAH PADA SUMUR W, X, Y, Z
PENGARUH KICK OFF POINT TERHADAP PERENCANAAN LINTASAN PEMBORAN BERARAH PADA SUMUR W, X, Y, Z Fernandi Kesuma Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti Email
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proses manajemen rantai pasok atau Supply Chain Management. (SCM) telah menjadi komponen utama dari strategi persaingan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG DAN MASALAH Proses manajemen rantai pasok atau Supply Chain Management (SCM) telah menjadi komponen utama dari strategi persaingan untuk meningkatkan produktivitas
Lebih terperinci