APLIKASI SLOTTED LINER COMPLETION SEBAGAI SAND CONTROL PADA SUMUR- SUMUR HORIZONTAL DI LAPANGAN ATTAKA UNOCAL INDONESIA
|
|
- Liana Budiaman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PROCEEDING SIMPOSIUM NASIONAL IATMI 21 YOGYAKARTA, 3-5 OKTOBER 21 APLIKASI SLOTTED LINER COMPLETION SEBAGAI SAND CONTROL PADA SUMUR- SUMUR HORIZONTAL DI LAPANGAN ATTAKA UNOCAL INDONESIA ABSTRAK Syahrani, Agung Dharmawan, Djoko Pinartjojo, T.R. Popp UNOCAL Indonesia Permasalahan operasional yang terkait dengan terproduksinya pasir serta partikel-partikel halus formasi lainnya sudah merupakan suatu persoalan klasik dilapangan-lapangan minyak dimanapun. Walaupun demikian, usaha-usaha yang dilakukan dalam rangka menanggulangi persoalan ini terkadang memiliki resiko serta biaya yang cukup tinggi. Seringkali usaha preventif dilakukan dengan cara memproduksi sumur dengan optimum rate dimana pasir tidak ikut terproduksi. Akan tetapi hal ini tidak selalu menjamin bahwa pada suatu saat nanti jika telah terjadi depletion atau perubahan tekanan di dalam reservoir, maka sumur akan tetap berproduksi tanpa terikutnya pasir. Jika problema pasir ini terjadi pada saat tekanan reservoir sudah rendah maka resiko serta biaya workover untuk penaggulangannya akan semakin mahal, dan mungkin tidak akan ekonomis dengan sisa cadangan minyak yang ada. Karena itu perencanaan dan pemilihan metoda penaggulangan masalah terproduksinya pasir ini harus dilakukan sedini mungkin dengan memperhatikan karakteristik dari reservoirnya. Dari sekitar 9 buah sumur horizonatal di lapangan Attaka, ada 6 (enam) buah sumur yang terakhir di bor menggunakan slotted liner sebagai pilihan metoda sand control. Disamping ongkosnya lebih murah, metoda ini dipilih karena lebih banyak memberikan jaminan terhadap kestabilan formasi sebagai konsekuensi dari perubahan tekanan dan besarnya pressure drop di horizontal section. Hasil test produksi menunjukan bahwa sumur-sumur yang menggunakan slotted liner mempunyai performance yang cukup baik dan cukup efektif dalam mencegah terproduksinya pasir secara dini. 1. PENDAHULUAN Lapangan Attaka merupakan lapangan minyak Terbesar di Kalimantan Timur. Struktur geologinya terdiri dari endapan pasir dari Delta Mahakam yang berlapis lapis. Secara geografis, Attaka terletak kira-kira 25 Km dari arah timur laut Delta Mahakam di lepas pantai Kalimantan Timur. Mempunyai luas areal closur kira-kira 8 acre. Jebakan hidrokarbonnya diidentifikasikan sebagai kombinasi dari antiklin, stratigraphy dan patahan yang sangat kompleks. Endapan hidrokarbon tersebar dalam cakupan ribuan kaki secara vertikal pada formasi batuan pasir dengan lingkungan pengendapan delta hingga laut dangkal (Gambar-1). Umumnya sedimentasi terjadi pada rentang waktu pertengahan hingga akhir Miocene (Gambar-2). Pada tahun 197 Unocal Indonesia (UIC) berhasil mengebor sumur eksplorasi #1A dengan hasil test 1133 BOPD. Pemboran sumur Horizontal di Attaka dimulai sejak 1996, dengan tujuan utama untuk memproduksi minyak di lapisan-lapisan tipis pada formasi-formasi Deltaic dan Shallow. Beberapa kelebihan dan keuntungan dalam penerapan teknologi horizontal well di Attaka dapat di jelaskan sebagai berikut: a) mengurangi efek water coning, b) menjangkau daerah pengurasan yang lebih luas, c) menghasilkan rate produksi yang lebih tinggi serta mempercepat recovery, dan d) Mengurangi drawdown di sumur untuk mencegah runtuhnya formasi dan pergerakan partikel lepas Walaupun masalah produksi pasir telah dicoba di antisipasi dengan penerapan sumur horizontal, namun pada kenyataannya masalah pasir masih kerapkali muncul dan menjadi problem operasional dalam sumur-sumur horizontal. Metoda komplesi yang digunakan umumnya adalah open hole dengan screen (wire wrapped screen), dimana tujuan utamanya adalah untuk mencegah masuknya pasir/partikel formasi kedalam lubang sumur. Namun beberapa sumur yang di bor di daerah-daerah yang tidak kompak menghasilkan produksi pasir yang cukup banyak, dan pada akhirnya sumur mengalami sand-blocking atau robeknya screen sebagai akibat dari produksi pasir yang berlebihan. Diperkirakan bahwa terjadi keruntuhan formasi di horizontal section karena pressure drop yang tinggi. 2. MITIGASI MASALAH PRODUKSI PASIR DI LAPANGAN ATTAKA Masalah produksi pasir umumnya terjadi pada formasiformasi dangkal berumur relative muda, terutama pada endapan endapan berumur tersier, Di lapangan Attaka problema terproduksinya pasir tidak saja terjadi pada formasiformasi dangkal (Shallow) akan tetapi terjadi juga hingga di kedalaman formasi 3 6 kaki vertikal. Beberapa kecendrungan yang dapat diamati di Attaka pada saat suatu sumur/formasi mulai memproduksi pasir bersama fluida adalah: Kondisi aliran Multifasa: Umumnya produksi pasir di Attaka akan terjadi jika sumur telah memproduksi sejumlah air. Hal ini diperkirakan karena telah terjadi perubahan kondisi sementasi matriks formasi disekitar lubang sumur. Disamping itu, efek multifasa memungkinkan terjadinya kompetisi diantar air, minyak dan gas untuk mengalir ke lubang sumur sehingga meningkatkan gaya gesek diantara fluida dengan batuan. Untuk formasi yang cukup lemah, gaya gesek ini sudah cukup untuk merangsang terjadinya pelepasan partikel Karakteristik Formasi: Umumnya formasi-formasi didaerah Shallow dan Lower deltaic mempunyai kecendrungan besar untuk menghasilkan pasir pada saat berproduksi. Ini dapat dimaklumi, karena umurnya yang relatif muda menyebabkan tingkat kekompakan di formasi-formasi tersebut sangat rendah.
2 Pengaruh Tekanan Formasi Pada daerah Intermediate, umumnya produksi pasir berhubungan erat dengan telah rendahnya tekanan di formasi tersebut, dimana umumnya driving mekanismenya adalah depletion. Untuk sumur-sumr Horizontal, perubahan tekanan ini sangat sensitif terhadap kekompakan formasi di horizontal section. Akibat yang ditimbulkan bila produksi pasir tidak terkontrol antara lain : a)kerusakan pada fasilitas permukaan; b) Erosi pada casing dan tubing; d) Hilangnya produktifitas sumur secara tiba-tiba. 3. PEMAKAIAN SLOTTED LINER PADA SUMUR HORIZONTAL Untuk sumur-sumur Horizontal yang terdahulu umumnya dipergunakan wire-wrapped screen pada horizontal sectionnya. Metoda ini sebenarnya cukup effektif untuk menahan laju aliran pasir, namun tidak cukup kuat untuk menahan kekompakan formasi jika telah terjadi penurunan tekanan. Dalam beberapa kasus, terjadi kerusakan screen akibat abrasi yang kuat dan juga tersumbatnya screen akibat runtuhnya formasi ataupun oleh kumulasi partikel-partikel halus yang tertahan oleh screen. Untuk kasus kasus seperti ini terpaksa horizontal section di abandon, dan sumur di rekomplesi ke potensial diatasnnya Akhir-akhir ini Attaka banyak melakukan pemboran sumur Horizontal di formasi yang lebih dangkal (Shallow). Sebagaimana di jelaskan diatas, formasi Dangkal ini umumnya tidak terlalu kompak karena kondisi pengendapannya. Pengalaman di sumur-sumur vertikal, banyak sekali workover yang gagal akibat dari problem pasir. Walaupun formasi di daerah Shallow umumnya mempunyai porositas yang bagus ( %) serta permeabilitas yang baik pula, akan tetapi masalah komplesi sering menjadi alasan mengapa recovery di shallow menjadi lebih rendah dari yang diharapkan. Karena itu pemakaian slotted liner mulai diusulkan untuk dipergunakan pada pemboran sumur-sumur horizontal didaerah yang lebih dangkal dan tidak kompak. Slotted liner sebenarnya adalah sejenis casing yang telah diberi lubang-lubang (perforasi) yang sangat halus. Ukuran lubangnya tersedia dari kisaran.2 hingga.3 inchi. Dicoba pertama kali pada sumur SL-1 yang dibor pada Desember-2 untuk mengambil cadangan minyak di formasi Tujuan utama yang ingin dicapai adalah untuk pencegahan runtuhnya formasi setelah pemboran maupun setelah terjadi penurunan tekanan atau setelah watered-out. Slotted liner yang dipakai adalah: Keystone slots, lebar.28, panjang 1.5, 188 slots/foot, untuk 7 slotted liner. Keystone slots, lebar.28, panjang 1.5, 134 slots/foot, untul 5 slotted liner. Cara pemasangan slotted liner pada sumur -sumur horizontal dapat dilakukan dengan dua cara pemasangan: a. Pemasangan Dikombinasi Sekaligus Dengan Casing. Cara ini dapat dilakukan pada lubang 8-1/2 maupun lubang 6-1/8. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan adalah: adanya depleted zone diatas target, tekanan formasi, sudut kemiringan, adanya Coal atau zona air. Cara pemasangannya adalah sebagai berikut Pengeboran lubang 8-1/2 atau 6-1/8 sampai ke landing point dan diteruskan ke horizontal section. Selanjutnya dirangkaikan: 7 atau 5 slotted liner yang dibutuhkan sepanjang horizontal section, pup joint yang dilubangi pada bagian atas dan dicement pada bagian bawah, landing collar/float collar, 7 atau 5 casing sesuai dengan yang dibutuhkan dan terakhir adalah liner hanger. Setelah kombinasi casing dan slotted sampai pada kedalaman yang diinginkan, maka dilanjutkan dengan penyemenan. Hal penting yang harus diperhatikan disini adalah bahwa cement akan mengalir melalui lubang yang ada di pup joint, sehingga pup joint sebaiknya ditempatkan diantara lapisan shale terdekat diatas target horizontal dengan sudut kemiringan yang cukup tinggi. Faktor penting lainnya adalah tinggi dari cement yang diinginkan. Sebaiknya dihitung tekanan hidrostatik yang diterima oleh formasi akibat berat dan tinggi dari cement agar tidak terjadi losses. Cement yang ada di pup joint dibersihkan dengan menggunakan clean out run yang terdiri dari mata bor ukuran 6-1/8 untuk casing 7 atau 4-1/8 untuk casing 5. b. Pemasangan hanya dengan slotted liner. Hanya dilakukan pada lubang 6-1/8 dengan menggunakan 5 slotted liner. Cara pemasangan ini sangat mirip dengan pemasangan slotted liner pada sumur deviated, hanya saja slotted liner dipasang pada horizontal section. Performance sumur sumur yang telah dipasang slotted liner dapat dilihat pada Tabel-1. Panjang horizontal sectionnya rata-rata 532 kaki. Secara umum dapat dikatakan bahwa sumur-sumur dengan slotted liner mempunyai IP (initial production) rata-rata 54 BOPD. Tidak terlihat adanya produksi pasir selama 2 bulan pertama untuk semua sumur. Pemantauan di lapangan menunjukan bahwa performance sumur-sumur horizontal yang dilengkapi slotted liner menunjukkan hasil yang cukup baik, serta total biaya pemboran yang rata-rata lebih rendah daripada sumur-sumur yang dilengkapai dengan screen biasa. Melihat beberapa keberhasilan yang dicapai dari 6 sumur yang telah dipasang slotted liner, maka direncanakan akan lebih banyak lagi pemasangan slotted liner sumur-sumur horizontal, terutama pada daerah-daerah dangkal, dan tidak kompak/ mudah lepas (unconsolidated). 4. DISKUSI Masalah produksi pasir menjadi focus di Attaka, karena banyak sekali problema operasi yang ditimbulkannya. Yang terutama adalah sulit untuk mempertahankan rata produksi pada level yang cukup tinggi. Secara mekanis, produksi pasir dapat di tahan dengan melengkapi sumur horizontal dengan Screen. Kesulitan akan menjadi lebih kompleks jika terjadi formasi collapse pada horizontal section karena batuan formasinya tidak kompak. Untuk sementara, slotted liner mungkin merupakan alternatif terbaik untuk komplesi sumur-
3 sumur horizontal pada formasi yang kurang kompak. Walaupun belum menjamin bahwa pasir tidak akan terproduksi, namun setidak-tidaknya gugurnya formasi kedalam lubang bor sudah dapat diantisipasi sehingga lebih memperpanjang umur sumur tersebut, dan lebih memberi keleluasaan untuk membuat perencanaan optimisasi produksi, misalnya melakukan production logging, menutup water source, menambah perforasi dan jenis kerja ulang lainya. Akan tetapi tetap diperlukan pemantauan ulah sumur yang ketat sejak awal produksi, hal ini untuk mencegah terjadinya pressure drop yang berlebihan di lubang sumur, yang mana dapat mengakibatkan terganggunya kesetimbangan formasi ataupun water breakthrough yang premature. 5. KESIMPULAN Tujuan dari makalah ini adalah untuk menjelaskan pengalaman Unocal Indonesia dalam mencari metoda yang tepat untuk menanggulangi masalah produsksi pasir. Dari pengamatan beberapa sumur, ternyata pemakaian slotted liner dalam sumur-sumur horizontal memberikan beberapa keuntungan antara lain: Lebih sederhana dalam design dan pemasangannya Biaya pemboran dapat lebih murah Lebih memberi ruang untuk kerja ulang (redrill, perforasi, sequeeze, gravel pack, PLT dll) Dapat mengeliminasi pemakaian 2-7/8 wire wrapped screen (SSWWS) Lebih kokoh, memeberikan kemungkinan tingkat kesuksesan lebih tinggi dibandingkan dengan SSWWS Menghasilkan performance sumur yang lebih baik. 7. DAFTAR PUSAKA 1. D.T Vo, Sukerim, Agung Dh, Rusdi S, Renas W.(2), Lookback on Performance of 5 Horizontal Wells Targetting Thin Oil Columns, Mahakam Delta, East kalimantan SPE 64385, Asia Pasific Oil and Gas Conerence and Exhibition held in Brisbane, Australia, October. 2. George G, Calvin K. Deem, Christophe M. (2) Screen Selection for Sand Control Based on Laboratory Test, SPE 64398, Asia Pasific Oil and Gas Conerence and Exhibition held in Brisbane, Australia, October. 3. Rike Service Inc. (1997), Sand Control & Operations, 4. W.L. PenBerthy Jr (1999), Sand Control Completion Options For Horizontal Wells in Soft Formations Petroleum Engineer, February ed. Hal J. B. Navaro (1996), Slotted Liner Completions Used in the Fisrt Horizontal Wells in Mexico, SPE 3711, SPE International Conference on Horizontal Well Technology, Calgary, Canada, 18-2 November. 6. Djoko P, Drilling Program Attaka Horizontal wells, UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan Terima Kasih kepada Unocal Indonesia Co, dan PERTAMINA atas pemberian izin untuk memperesentasikan paper ini. Ucapan Terima kasih juga ditujukan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan paper ini. Tabel 1 SUMUR-SUMUR HORIZONTAL DENGAN SLOTTED LINER COMPLETION NAMA SUMUR SL-1HZ SL-2HZ SL-3HZ SL-4HZ SL-5HZ SL-6HZ Waktu Komplesi Dec 21, 2 March 1, 21 June 12, 21 June 3, 21 June 25, 21 August 11,21 Well TD (FT-MD) Panjang Slotted Liner (FT) Nama Reservoir Shallow, 35-8 Shallow, 32-7A Lower Intermediate Shallow, Deltaic, 56-4, A Ukuran casing Vs 7 VS 5 7 VS 5 7 VS 5 7 VS 5 7 VS 7 7 VS 7 Ukuran Slotted Liner Produksi mula-mula /Water cut 64 bopd 1.2 % 582 bopd % 522 bopd % 754 bopd % 276 bopd 6.3 % 252 bopd 4.5 % Produksi Terakhir / Water cut 269 bopd 57% 36 bopd 6% 45 bopd 3% 84 bopd 1% 419 bopd 6.4% 62.5%
4 Gambar-1 Lokasi Lapangan Attaka Gambar-5 Dual Screen Gambar 2 Kolom Stratigrafi Lapangan Attaka P r o d u c t i o n P e r f o r m a n c e Attaka SL-3 Well 8 1 Oil Rate (Bopd), Water Rate (Bwpd) Gas Rate (MScfd), WHP (psi) 6/8/1 6/18/1 6/28/1 7/8/1 7/18/1 7/28/1 8/7/1 8/17/1 8/27/1 9/6/1 9/16/1 Date Water Rate Oil Rate WHP Gas Rate Gambar-3 Contoh Ulah Produksi Pada Sumur Slotted Liner Completion Production Performance Attaka SC-1 Well (Wire Wrapped Screen) Oil Rate (Bopd), Water Rate (Bwpd) /26/99 1/5/ 1/15/ 1/25/ 2/4/ 2/14/ 2/24/ 3/5/ 3/15/ Date Gas Rate (MScfd), WHP (psi) Gambar-6 Konfigurasi Slotted liner Water Rate Oil Rate WHP Gas Rate Gambar-4 Contoh Ulah Produksi Pada Sumur Screen Completion
5 Gambar-8 Komplesi dengan slotted liner Gambar-7 Komplesi dengan screen
RESERVOAR MANAJEMEN PADA KOLOM MINYAK ULTRA-TIPIS (ULTRA-THIN BANDS) UNTUK RESERVOAR BERTENAGA PENDORONG GAS CAP AND AIR : KASUS LAPANGAN ATTAKA
PROCEEDING SIMPOSIUM NASIONAL IATMI 2001 Yogyakarta, 3-5 Oktober 2001 RESERVOAR MANAJEMEN PADA KOLOM MINYAK ULTRA-TIPIS (ULTRA-THIN BANDS) UNTUK RESERVOAR BERTENAGA PENDORONG GAS CAP AND AIR : KASUS LAPANGAN
Lebih terperinciBAB IV SIMULASI RESERVOIR REKAH ALAM DENGAN APLIKASI MULTILATERAL WELL
BAB IV SIMULASI RESERVOIR REKAH ALAM DENGAN APLIKASI MULTILATERAL WELL Simulasi reservoir pada reservoir rekah alam dilakukan pada studi ini untuk mengetahui performance dari reservoir dan memprediksi
Lebih terperinciISBN
ISBN 978-979-98831-1-7 Proceeding Simposium Nasional IATMI 25-28 Juli 2007, UPN Veteran Yogyakarta STUDI KEMUNGKINAN PENGGUNAAN FIBER SEBAGAI SARINGAN PASIR DI INDUSTRI MIGAS Oleh : Suwardi UPN VETERAN
Lebih terperinciMODIFIKASI PENGESETAN LINER DAN PEMBERSIHAN LATERAL SECTION DALAM PENYELESAIAN SUMUR HORIZONTAL PRP-CC5
PROCEEDING SIMPOSIUM NASIONAL IATMI 2001 Yogyakarta, 3-5 Oktober 2001 MODIFIKASI PENGESETAN DAN PEMBERSIHAN LATERAL SECTION DALAM PENYELESAIAN SUMUR HORIZONTAL PRP-CC5 PERTAMINA DOH Rantau Kata Kunci :
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:
EVALUASI DAN OPTIMASI PERENCANAAN CASING PADA OPERASI PEMBORAN SUMUR X-9, PRABUMULIH PT. PERTAMINA EP Feldy Noviandy Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti
Lebih terperinciIkatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2-5 Desember Makalah Profesional IATMI
Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2-5 Desember 2009 Makalah Profesional IATMI 08-036 Upaya Peningkatan Produksi Pada Struktur Rantau Zona 600 Yang Sudah Dilakukan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Gambar 1.1
I.1. I. PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Lapangan Reira telah diproduksi sejak 30 tahun yang lalu. Hingga saat ini telah lebih dari 90 sumur diproduksi di Reira. Pada awal masa eksploitasi, sumursumur
Lebih terperinciPengembangan Resin untuk Mengatasi Kepasiran di Reservoir yang Tidak Terkonsolidasi (Unconsolidated Reservoir)
Pengembangan untuk Mengatasi Kepasiran di Reservoir yang Tidak Terkonsolidasi (Unconsolidated Reservoir) Taufan Marhaendrajana, ITB; Gema Wahyudi Purnama, ITB; Ucok W. Siagian, ITB Abstract Terjadinya
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR II.1. Model Reservoir Rekah Alam
BAB II TEORI DASAR Pada saat ini jenis reservoir rekah alam mulai sering ditemukan, hal ini dikarenakan semakin menipisnya reservoir batu klastik yang mengandung hidrokarbon. Fakta menunjukkan bahwa sekitar
Lebih terperinciPEMODELAN SUMUR HORIZONTAL BERSEGMEN PADA RESERVOIR DENGAN BOTTOMWATER MENGGUNAKAN SIMULATOR NUMERIK
PROCEEDING SIMPOSIUM NASIONAL IATMI 21 Yogyakarta, 3-5 Oktober 21 PEMODELAN SUMUR HORIZONTAL BERSEGMEN PADA RESERVOIR DENGAN BOTTOMWATER MENGGUNAKAN SIMULATOR NUMERIK Joko Pamungkas 1, Asep Kurnia Permadi
Lebih terperinciEdwil Suzandi; PT.Semberani Persada Oil (SemCo) Sigit Sriyono; PT.Semberani Persada Oil (SemCo) Made Primaryanta; PT.Semberani Persada Oil (SemCo)
IATMI 2005-33 PROSIDING, Simposium Nasional Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) 2005 Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, 16-18 November 2005. OPTIMASI PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. I.1 Maksud dan Tujuan
Bab I Pendahuluan I.1 Maksud dan Tujuan Pemboran pertama kali di lapangan RantauBais di lakukan pada tahun 1940, akan tetapi tidak ditemukan potensi hidrokarbon pada sumur RantauBais#1 ini. Pada perkembangan
Lebih terperinciEVALUASI HASIL PEMBORAN SUMUR HORIZONTAL STRUKTUR RANTAU - DOH. RANTAU
PROCEEDING SIMPOSIUM NASIONAL IATMI 2001 Yogyakarta, 3-5 Oktober 2001 EVALUASI HASIL PEMBORAN SUMUR HORIZONTAL STRUKTUR RANTAU - DOH. RANTAU Rahmat Wijaya dan Jassa Maulana W Teknik Reservoir Asset DOH.
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: PENGARUH KICK OFF POINT TERHADAP PERENCANAAN LINTASAN PEMBORAN BERARAH PADA SUMUR W, X, Y, Z
PENGARUH KICK OFF POINT TERHADAP PERENCANAAN LINTASAN PEMBORAN BERARAH PADA SUMUR W, X, Y, Z Fernandi Kesuma Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti Email
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:
ANALISIS SIFAT PATAHAN (SEALING-LEAKING) BERDASARKAN DATA TEKANAN, DECLINE CURVE, DAN CONNECTIVITY INJECTION PADA LAPANGAN DIMA Alfredo, Djoko Sulistyanto Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Trisakti
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN IGIP/RESERVES GAS
BAB IV PERHITUNGAN IGIP/RESERVES GAS Setelah dilakukannya pemodelan perangkap hidrokarbon yang ada di Lapangan Tango, juga perhitungan properti reservoir dengan melakukan analisis kuantitatif untuk menghasilkan
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:
EVALUASI PERENCANAAN CASING PEMBORAN SECARA TEKNIS DAN EKONOMIS PADA SUMUR NP 03-X DI LAPANGAN NP PERTAMINA UTC Abstrak Novi Pahlamalidie Jurusan Teknik Perminyakan, Universitas Trisakti Email: novipahlamalidie@yahoo.com
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PENGESAHAN...iii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH...iv. KATA PENGANTAR...v. HALAMAN PERSEMBAHAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN...iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH...iv KATA PENGANTAR...v HALAMAN PERSEMBAHAN...vii RINGKASAN...viii DAFTAR ISI...ix DAFTAR GAMBAR...xiii DAFTAR TABEL...xv
Lebih terperinciSTUDI PENEMPATAN SUMUR HORIZONTAL UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN RECOVERY
JTM Vol. XVI No. 3/2009 STUDI PENEMPATAN SUMUR HORIZONTAL UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN RECOVERY Abdurachman 1, Taufan Marhaendrajana 1 Sari Pada lapangan X, adanya bottom water drive membuat dibutuhkannya
Lebih terperinciKESIMPULAN DAN SARAN
BAB 4. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan 1. Disain casing konservatif dari sumur X COPI adalah sebagai berikut: a. 20 inch Conductor; b. 13-3/8 inch Surface Section; c. 9-5/8 inch Production Section;
Lebih terperinciISSN JEEE Vol. 6 No. 2 Novrianti. Studi Kelayakan Pekerjaan Pemilihan Zona Produksi dan Squeeze off Cementing pada Sumur MY05
ISSN 2540-9352 JEEE Vol. 6 No. 2 Novrianti Studi Kelayakan Pekerjaan Pemilihan Zona Produksi dan Squeeze off Cementing pada Sumur MY05 Novrianti 1 1 Universitas Islam Riau Abstrak Meningkatnya water cut
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:
EVALUASI PERBANDINGAN METODE REGULER GAS LIFT DAN COILED TUBING GAS LIFT UNTUK APLIKASI DI LAPANGAN MSF Galih Aristya, Widartono Utoyo Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Trisakti Abstrak Pada
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PENGESAHAN...ii. KATA PENGANTAR...iii. HALAMAN PERSEMBAHAN...iv. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN...ii KATA PENGANTAR...iii HALAMAN PERSEMBAHAN...iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH...v RINGKASAN...vi DAFTAR ISI...vii DAFTAR GAMBAR...xi DAFTAR TABEL...xiii
Lebih terperinciAPLIKASI INFLOW CONTROL DEVICES (ICD) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKSI SUMUR MINYAK PADA LAPANGAN SLV MENGGUNAKAN SIMULASI RESERVOIR
APLIKASI INFLOW CONTROL DEVICES (ICD) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKSI SUMUR MINYAK PADA LAPANGAN SLV MENGGUNAKAN SIMULASI RESERVOIR Selvi Afriyani 1), R.S. Trijana Kartoatmodjo 2), Samsol 3) 1) Mahasiswa
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... v KATA PENGANTAR... vi RINGKASAN... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR
Lebih terperinciIkatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2-5 Desember Makalah Profesional IATMI
Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 29 Bandung, 2- Desember 29 Makalah Profesional IATMI 9-16 ANALISIS DATA WATER OIL RATIO UNTUK MEMPREDIKSI NILAI PERMEABILITAS VERTIKAL
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: Evaluasi Perencanaan Desain Casing Pada Sumur SELONG-1 Di Lapangan Selong
Evaluasi Perencanaan Desain Casing Pada Sumur SELONG-1 Di Lapangan Selong Hendri Kurniantoro, Mu min Prijono Tamsil Program Studi Teknik Perminyakan, Universitas Trisakti Abstrak Perencanaan casing merupakan
Lebih terperinciPENENTUAN SIFAT FISIK BATUAN RESERVOIR PADA SUMUR PENGEMBANGAN DI LAPANGAN RR
PENENTUAN SIFAT FISIK BATUAN RESERVOIR PADA SUMUR PENGEMBANGAN DI LAPANGAN RR Mogam Nola Chaniago Mahasiswa Magister Teknik Geologi UPN Veteran Yogyakarta Abstrak Lapangan RR terletak di bagian timur laut
Lebih terperinciUniversitas Indonesia Optimasi desain casing..., Muhammad Anugrah, FT UI, 2008
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ConocoPhillips Indonesia Inc. Ltd (COPI), selalu menggunakan casing dari grade yang tinggi untuk sumur-sumur yang dibor. Terdapat setidaknya tiga alasan utama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri perminyakan adalah salah satu industri strategis yang memegang peranan sangat penting saat ini, karena merupakan penyuplai terbesar bagi kebutuhan
Lebih terperinciIkatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia
Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional dan Kongres X Jakarta, 12 14 November 2008 Makalah Profesional FIELD TRIAL TEKNOLOGI CLEAR WELL UNTUK MENGATASI MASALAH SCALE DAN OPTIMASI PRODUKSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Salah satu kegiatan pengumpulan data bawah permukaan pada kegiatan pengeboran sumur minyak dan atau gas bumi baik untuk sumur eksplorasi maupun untuk sumur
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: EVALUASI LINTASAN PEMBORAN BERARAH PADA SUMUR Z LAPANGAN XYY PETROCHINA INTERNATIONAL
EVALUASI LINTASAN PEMBORAN BERARAH PADA SUMUR Z LAPANGAN XYY PETROCHINA INTERNATIONAL Varian Erwansa, Faisal E Yazid, Abdul Hamid Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Trisakti Email: varian_lab@yahoo.com
Lebih terperinciDESAIN KONSEPTUAL OPTIMASI PRODUKSI UNTUK SUMUR HORIZONTAL YANG DIPRODUKSI DARI RESERVOIR KARBONAT DAN MEMPUNYAI MASALAH WATER CONING
IATMI 26-TS-28 PROSIDING, Simposium Nasional & Kongres IX Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) 26 Hotel The Ritz Carlton Jakarta, 15-17 November 26 DESAIN KONSEPTUAL OPTIMASI PRODUKSI UNTUK
Lebih terperinciEvaluasi Peningkatan Produksi Pada Formasi Sandstone Sumur #H Dan #P Dengan Perencanaan Stimulasi Pengasaman Matriks (Studi Kasus Lapangan Falih)
JEEE Vol. 4 No. 2 Herawati, Novrianti, Suyandi Evaluasi Peningkatan Produksi Pada Formasi Sandstone Sumur #H Dan #P Dengan Perencanaan Stimulasi Pengasaman Matriks (Studi Kasus Lapangan Falih) Ira Herawati
Lebih terperinciANALISA SISTEM NODAL DALAM METODE ARTICIAL LIFT
ANALISA SISTEM NODAL DALAM METODE ARTICIAL LIFT Oleh: *)Ganjar Hermadi ABSTRAK Dalam industri migas khususnya bidang teknik produksi, analisa sistem nodal merupakan salah satu metode yang paling sering
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN. memperbesar jari-jari pengurasan sumur sehingga seakan-akan lubang
BAB VI KESIMPULAN 1. Operasi Radial Jet Drilling merupakan salah satu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan rate produksi suatu sumur yang mempunyai prinsip membuat lubang yang berfungsi untuk mengurangi
Lebih terperinciBAB II GEOLOGI REGIONAL DAERAH PENELITIAN
BAB II GEOLOGI REGIONAL DAERAH PENELITIAN 2.1. Geologi Regional. Pulau Tarakan, secara geografis terletak sekitar 240 km arah Utara Timur Laut dari Balikpapan. Secara geologis pulau ini terletak di bagian
Lebih terperinciSTUDI PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK DI ZONA A LAPANGAN X DENGAN METODE INJEKSI AIR
STUDI PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK DI ZONA A LAPANGAN X DENGAN METODE INJEKSI AIR TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh : RADEN
Lebih terperinciAPLIKASI WATER DRAINAGE INJECTION PADA TEKNOLOGI DOWN-HOLE WATER SINK (DWS) UNTUK SUMUR VERTIKAL DENGAN TENAGA PENDORONG AIR YANG LEMAH
APLIKASI WATER DRAINAGE INJECTION PADA TEKNOLOGI DOWN-HOLE WATER SINK (DWS) UNTUK SUMUR VERTIKAL DENGAN TENAGA PENDORONG AIR YANG LEMAH Oleh: MARIO ANGGARA PUTRA NIM 12242 TUGAS AKHIR Diajukan sebagai
Lebih terperinciHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v RINGKASAN... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... ix
Lebih terperinciANALISA BOND INDEX DALAM PENILAIAN HASIL PENYEMENAN (CEMENTING) PRODUCTION ZONE PADA SUMUR RNT-X LAPANGAN RANTAU PT PERTAMINA EP FIELD RANTAU, ACEH
ANALISA BOND INDEX DALAM PENILAIAN HASIL PENYEMENAN (CEMENTING) PRODUCTION ZONE PADA SUMUR RNT-X LAPANGAN RANTAU PT PERTAMINA EP FIELD RANTAU, ACEH BOND INDEX ANALYSIS IN CEMENTING S ASSESSMENT RESULTS
Lebih terperinciPENGGUNAAN IPR-VOGEL PADA DESIGN ESP DI LAPANGAN RANTAU
IATMI 2005-08 PROSIDING, Simposium Nasional Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) 2005 Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, 16-18 November 2005. PENGGUNAAN IPR-VOGEL PADA DESIGN ESP DI
Lebih terperinciWELL HEAD SEBAGAI SALAH SATU FASILITAS PRODUKSI PERMUKAAN ABSTRAK
WELL HEAD SEBAGAI SALAH SATU FASILITAS PRODUKSI PERMUKAAN Victor Pandapotan Nainggolan, 1201172, email: victornainggolan94@gmail.com S1 Teknik Perminyakan Sekolah Tinggi Teknologi Minyak dan Gas Balikapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang sangat penting di dalam dunia industri perminyakan, setelah
BAB I PENDAHULUAN Kegiatan ekplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi merupakan kegiatan yang sangat penting di dalam dunia industri perminyakan, setelah kegiatan eksplorasi dilaksanakan dan ditemukan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... vi RINGKASAN... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: Perencanaan Ulang Sumur Gas Lift pada Sumur X
Perencanaan Ulang Sumur Gas Lift pada Sumur X Amanu Pinandito, Sisworini, Sisworini, Djunaedi Agus Wibowo Abstrak Sumur X yang sudah beroperasi sejak 2004 merupakan sumur yang menggunakan gas lift sejak
Lebih terperinciOPTIMASI CADANGAN MINYAK METODA MATERIAL BALANCE UNTUK MENDUKUNG PENGURASAN MINYAK LAPISAN J10 BLOK B,C STRUKTUR KUALA SIMPANG BARAT ASSET HULU RANTAU
PROCEEDING SIMPOSIUM NASIONAL IATMI 2001 Yogyakarta, 3-5 Oktober 2001 OPTIMASI CADANGAN MINYAK METODA MATERIAL BALANCE UNTUK MENDUKUNG PENGURASAN MINYAK LAPISAN J10 BLOK B,C STRUKTUR KUALA SIMPANG BARAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah penelitian, yaitu Cekungan Sunda merupakan salah satu cekungan dari rangkaian cekungan sedimen busur belakang berumur Tersier yang terletak di Sumatra dan Laut
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN GAS DENGAN ANALISIS NODAL
OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN GAS DENGAN ANALISIS NODAL Abstrak Deane Parahita Program Studi Teknik Perminyakan Trisakti Produktivitas sumur ditunjukkan dari kemampuan suatu formasi untuk memproduksi fluida
Lebih terperinciISSN JEEE Vol. 6 No. 1 Fitrianti, Novrianti
JEEE Vol. 6 No. 1 Fitrianti, Novrianti Analisis Peningkatan Produksi Pada Sumur Minyak Dengan Metode Partial Water Shut Off Dalam Meningkatkan Rasio Keberhasilan Partial Water Shut Off Pada Lapangan Hawa
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Pemahaman yang baik terhadap geologi bawah permukaan dari suatu lapangan minyak menjadi suatu hal yang penting dalam perencanaan strategi pengembangan lapangan tersebut.
Lebih terperinciTINJAUAN ULAH PRODUKSI SUMUR-SUMUR LAPISAN VULKANIK JATIBARANG DAERAH OPERASI HULU CIREBON
PROCEEDING SIMPOSIUM NASIONAL IATMI 21 Yogyakarta, 3-5 Oktober 21 TINJAUAN ULAH PRODUKSI SUMUR-SUMUR LAPISAN VULKANIK JATIBARANG DAERAH OPERASI HULU CIREBON M.P.Saing Teknik Produksi Aset-I DO Hulu Cirebon
Lebih terperinci1. Reservoir berada di bawah perkotaan, lalu lintas yang ramai, tempat-tempat bersejarah ataupun lahan perkebunan (pertanian).
Pemboran berarah (directional drilling) adalah metode pemboran yang mengarahkan lubang bor menurut suatu lintasan tertentu ke sebuah titik target yang terletak tidak vertikal di bawah mulut sumur. Untuk
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.... HALAMAN PENGESAHAN.... PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH.... HALAMAN PERSEMBAHAN.... KATA PENGANTAR.... RINGKASAN.... DAFTAR ISI.... viii DAFTAR GAMBAR.... DAFTAR TABEL....
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan berjalannya waktu jumlah cadangan migas yang ada tentu akan semakin berkurang, oleh sebab itu metoda eksplorasi yang efisien dan efektif perlu dilakukan guna
Lebih terperinciCahaya Rosyidan*, Irfan Marshell,Abdul Hamid
EVALUASI HILANG SIRKULASI PADA SUMUR M LAPANGAN B AKIBAT BEDA BESAR TEKANAN HIDROSTATIS LUMPUR DENGAN TEKANAN DASAR LUBANG SUMUR Cahaya Rosyidan*, Irfan Marshell,Abdul Hamid Teknik Perminyakan-FTKE, Universitas
Lebih terperinciMENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,
S A L I N A N PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENGELOLAAN AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN HULU MINYAK DAN GAS SERTA PANAS BUMI DENGAN
Lebih terperinciDESAIN PENGASAMAN MATRIKS KARBONAT PADA SUMUR X LAPANGAN Y
DESAIN PENGASAMAN MATRIKS KARBONAT PADA SUMUR X LAPANGAN Y Oleh : Dian Wisnu Adi Wardhana ABSTRAK Maksud dari skripsi ini adalah memilih dan merencanakan jenis Stimulasi Acidizing yang sesuai dengan kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pliosen Awal (Minarwan dkk, 1998). Pada sumur P1 dilakukan pengukuran FMT
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Lapangan R merupakan bagian dari kompleks gas bagian Selatan Natuna yang terbentuk akibat proses inversi yang terjadi pada Miosen Akhir hingga Pliosen Awal
Lebih terperinciTinjauan Pustaka. Enhanced oil recovery adalah perolehan minyak dengan cara menginjeksikan bahanbahan yang berasal dari luar reservoir (Lake, 1989).
Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Enhanced Oil Recovery (EOR) Enhanced oil recovery (EOR) adalah metode yang digunakan untuk memperoleh lebih banyak minyak setelah menurunnya proses produksi primer (secara
Lebih terperinciAnalisis Performance Sumur X Menggunakan Metode Standing Dari Data Pressure Build Up Testing
Abstract JEEE Vol. 5 No. 1 Novrianti, Yogi Erianto Analisis Performance Sumur X Menggunakan Metode Standing Dari Data Pressure Build Up Testing Novrianti 1, Yogi Erianto 1, Program Studi Teknik Perminyakan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 KUISIONER. 1. Menurut anda, apakah perangkat ajar ini menarik dari segi penampilan? a. Sangat menarik b. Cukup menarik c.
L1 LAMPIRAN 1 KUISIONER 1. Menurut anda, apakah perangkat ajar ini menarik dari segi penampilan? a. Sangat menarik b. Cukup menarik c. Kurang menarik 2. Bagaimana penyajian materi dalam perangkat ajar
Lebih terperinciPemanfaatan Teknologi Seismik 4D dalam Pengelolaan Lapangan Minyak Tua ( Usulan Sumur Tambahan untuk Pengurasan Bypass-Oil )
Pemanfaatan Teknologi Seismik 4D dalam Pengelolaan Lapangan Minyak Tua ( Usulan Sumur Tambahan untuk Pengurasan Bypass-Oil ) Sugiharto Danudjaja Mahasiswa Magister Teknik Geologi UPN Veteran Yogyakarta
Lebih terperinciEVALUASI PERHITUNGAN POTENSI SUMUR MINYAK TUA DENGAN WATER CUT TINGGI
EVALUASI PERHITUNGAN POTENSI SUMUR MINYAK TUA DENGAN WATER CUT TINGGI Agustinus Denny Unggul Raharjo 1* 1 Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknik Perminyakan & Pertambangan, Universitas Papua Jalan
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:
EVALUASI LINTASAN PEMBORAN BERARAHDENGAN METODE MINIMUM OF CURVATURE PADASUMUR X LAPANGAN Y PETROCHINA INTERNATIONAL Abdul Hamid,Aan Setiawan Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Trisakti E-mail:
Lebih terperinciANALISA PENENTUAN OPEN END PADA PELAKSANAAN SQUEEZE CEMENTING DI ZONA POROUS SUMUR A LAPANGAN B
ANALISA PENENTUAN OPEN END PADA PELAKSANAAN SQUEEZE CEMENTING DI ZONA POROUS SUMUR A LAPANGAN B Rexnord Samuel Simanungkalit Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknik Kebumian dan Energi Universitas Trisakti
Lebih terperinciAnalisa Injection Falloff Pada Sumur X dan Y di Lapangan CBM Sumatera Selatan dengan Menggunakan Software Ecrin
Analisa Injection Falloff Pada Sumur X dan Y di Lapangan CBM Sumatera Selatan dengan Menggunakan Software Ecrin Yosua Sions Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknik Kebumian dan Energi Universitas Trisakti
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. disimpulkan beberapa hal sebagai berikut, yaitu: dibandingkan lapisan lainnya, sebesar MSTB.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan analisa dan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut, yaitu: 1. Hasil analisa decline curve dari semua
Lebih terperinciMateri kuliah dapat didownload di www.fiktm.itb.ac.id/kk-geologi_terapan
Materi kuliah dapat didownload di www.fiktm.itb.ac.id/kk-geologi_terapan HIDROGEOLOGI UMUM (GL-3081 3081) MINGGU KE-8 TEKNOLOGI PEMBORAN DAN KONSTRUKSI SUMUR BOR Oleh: Prof.Dr.Ir.. Deny Juanda Puradimaja,
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN UMUM LAPANGAN
HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii KATA PENGANTAR... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v RINGKASAN... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xii
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Oleh: LUSY MARYANTI PASARIBU NIM :
PENGEMBANGAN KORELASI KUMULATIF PRODUKSI MINYAK SUMURAN BERDASARKAN DATA PRODUKSI DAN SIFAT FISIK BATUAN LAPANGAN DALAM KONDISI WATER CONING DENGAN BANTUAN SIMULASI RESERVOIR TUGAS AKHIR Oleh: LUSY MARYANTI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Badan Geologi (2009), Subcekungan Enrekang yang terletak
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Menurut Badan Geologi (2009), Subcekungan Enrekang yang terletak pada bagian utara-tengah dari Sulawesi Selatan merupakan salah satu subcekungan yang memiliki
Lebih terperinciPENERAPAN TEKNOLOGI RESERVOIR SATURATION TOOL DI LAPANGAN PERTAMINA BUNYU KALIMANTAN TIMUR
PROCEEDING SIMPOSIUM NASIONAL IATMI 2001 Yogyakarta, 3-5 Oktober 2001 PENERAPAN TEKNOLOGI RESERVOIR SATURATION TOOL DI LAPANGAN PERTAMINA BUNYU KALIMANTAN TIMUR Panca Priantara, Henky Kurniawan, Krisna,
Lebih terperinci), bikarbonat (HCO 3- ), dan boron (B). Hal ini dapat mempengaruhi penurunan pertumbuhan dan perkembangan pada sektor pertanian.
1. Apa yang dimaksud dengan gas metana batubara (Coal Bed Methane) Gas metana batubara (Coal Bed Methane) adalah suatu gas alam yang terperangkap di dalam lapisan batubara (coal seam). Gas metana ini bisa
Lebih terperinciGambar 1.1 Proses Pembentukan Batubara
1. Bagaimana terbentuknya? Gas metana batubara terbentuk selama proses coalification, yaitu proses perubahan material tumbuhan menjadi batubara. Bahan organik menumpuk di rawa-rawa sebagai tumbuhan mati
Lebih terperinciLampiran : Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 13 Tahun 2007 Tanggal : 06 November 2007
Lampiran : Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 13 Tahun 2007 Tanggal : 06 November 2007 FORMULIR ISIAN IZIN PENGELOLAAN AIR LIMBAH KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS SERTA PANAS BUMI DENGAN
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... vi RINGKASAN... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR...
Lebih terperinciKEBERHASILAN OPTIMASI KERJA ULANG PINDAH LAPISAN (KUPL)
KEBERHASILAN OPTIMASI KERJA ULANG PINDAH LAPISAN (KUPL) Edgie Yuda Kaesti Mahasiswa Magister teknik Geologi UPN Veteran Yogyakarta ABSTRAK Struktur Cemara dibagi menjadi tiga bagian, yaitu Cemara Barat,
Lebih terperinciIKATAN AHLI TEKNIK PERMINYAKAN INDONESIA. Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2 5 Desember 2009
IKATAN AHLI TEKNIK PERMINYAKAN INDONESIA Simposium Nasional IATMI 29 Bandung, 2 5 Desember 29 Implementasi Pilot Waterflooding Lapangan Bunyu Region KTI Bagi Aspek Lingkungan Oleh: Ahmad Syaifuddin Erwin
Lebih terperinciMengatasi Kerusakan Formasi Dengan Metoda Pengasaman Yang Kompetibel Pada Sumur Minyak Dilapangan X
Mengatasi Kerusakan Formasi Dengan Metoda Pengasaman Yang Kompetibel Pada Sumur Minyak Dilapangan X To Overcome Formation Damage with using Acid wich Compatible to Oil Well In X Field Ali Musnal Jurusan
Lebih terperinciAPMI ASOSIASI PERUSAHAAN PEMBORAN MINYAK, GAS DAN PANAS BUMI INDONESIA INDONESIAN OIL, GAS & GEOTHERMAL DRILLING CONTRACTORS ASSOCIATION
APMI ASOSIASI PERUSAHAAN PEMBORAN MINYAK, GAS DAN PANAS BUMI INDONESIA INDONESIAN OIL, GAS & GEOTHERMAL DRILLING CONTRACTORS ASSOCIATION Jl. Gandaria Ill No. 5, Kebayoran Baru, Jakara 12130, Indonesia
Lebih terperinciMAKALAH TEKNIK PENGEBORAN DAN PENGGALIAN JENIS-JENIS PEMBORAN
MAKALAH TEKNIK PENGEBORAN DAN PENGGALIAN JENIS-JENIS PEMBORAN Oleh: EDI SETIAWAN NIM. 1102405 Dosen Mata Kuliah: Mulya Gusman, S.T, M.T PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemodelan geologi atau lebih dikenal dengan nama geomodeling adalah peta
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pemodelan geologi atau lebih dikenal dengan nama geomodeling adalah peta geologi tiga dimensi yang ditampilkan secara numerik, yang dilengkapi dengan deskripsi kuantitas
Lebih terperinciEVALUASI PENANGGULANGAN LOST CIRCULATION PADA SUMUR M-1 DAN M-2 LAPANGAN X PHE WMO
EVALUASI PENANGGULANGAN LOST CIRCULATION PADA SUMUR M-1 DAN M-2 LAPANGAN X PHE WMO Marinna Ayudinni Nakasa Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian Dan Energi E-mail: marinnaayud@gmail.com
Lebih terperinciMETODE PENENTUAN LOKASI SUMUR PENGEMBANGAN UNTUK OPTIMASI PENGEMBANGAN LAPANGAN X DENGAN MENGGUNAKAN
METODE PENENTUAN LOKASI SUMUR PENGEMBANGAN UNTUK OPTIMASI PENGEMBANGAN LAPANGAN X DENGAN MENGGUNAKAN PARAMETER POROSITAS, PERMEABILITAS DAN SATURASI MINYAK SECARA SEMI-ANALITIK TUGAS AKHIR Oleh: YOGA PRATAMA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang dan Pembatasan Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang dan Pembatasan Masalah Pada tahun 1997, PT CPI mengaplikasikan teknik perolehan dengan metode peripheral waterflood di lapangan Bekasap untuk mengimbangi penurunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hidrokarbon merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat meningkatkan kemajuan Bangsa Indonesia khususnya pada eksplorasi minyak dan gas bumi. Kegiatan ekplorasi
Lebih terperinciSosialisasi PTK-033 (Revisi-01) PLACED INTO SERVICE Untuk Fasilitas Sumur (Sumur, Artificial Lift, Pipa Alir dan Pipa Injeksi)
Sosialisasi PTK-033 (Revisi-01) PLACED INTO SERVICE Untuk Fasilitas Sumur (Sumur, Artificial Lift, Pipa Alir dan Pipa Injeksi) Sosialisasi kepada KKKS September 2012 2009 BPMIGAS. All rights reserved.
Lebih terperinciAPLIKASI VSD DALAM MENGATASI MASALAH WATER CUT DAN GAS YANG BERLEBIH PADA SUMUR ESP
APLIKASI VSD DALAM MENGATASI MASALAH WATER CUT DAN GAS YANG BERLEBIH PADA SUMUR ESP Abstrak Electric Submersible Pump sebagai salah satu dari alat pengangkat buatan mempunyai beberapa keuntungan seperti
Lebih terperinciDigital Well Analyzer Sebagai Inovasi Pengukuran Fluid Level Untuk Mendukung Program Optimasi Produksi
Digital Well Analyzer Sebagai Inovasi Pengukuran Fluid Level Untuk Mendukung Program Optimasi Produksi Oleh: Agus Amperianto, Alfian Mayando, Erick Yosniawan PERTAMINA EP - UNIT BISNIS EP LIRIK Kompleks
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lapangan X merupakan salah satu lapangan eksplorasi PT Saka Energy
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lapangan X merupakan salah satu lapangan eksplorasi PT Saka Energy Indonesia yang secara umum terletak di wilayah South Mahakam, sebelah tenggara dan selatan dari Kota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Peningkatan kebutuhan energi di dunia akan minyak dan gas bumi sebagai bahan bakar fosil yang utama cenderung meningkat seiring dengan perubahan waktu. Kebutuhan dunia
Lebih terperinciIkatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2 5 Desember Makalah Profesional IATMI
Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2 5 Desember 2009 Makalah Profesional IATMI 08 037 PERENDAMAN PARAFFIN SOLVENT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI SUMUR MINYAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Analisa konektivitas reservoir atau RCA (Reservoir Connectivity Analysis)
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Analisa konektivitas reservoir atau RCA (Reservoir Connectivity Analysis) merupakan metode yang baru mulai dipublikasikan pada tahun 2005 (Vrolijk, 2005). Metode
Lebih terperinciANALISYS OF CRITICAL PRODUCTION RATE USING THE METHOD IN THE EVALUATION CHIERICI WATER CONING WELLS X Y PT PERTAMINA EP ASSET 1 FIELD RAMBA
ANALISA LAJU PRODUKSI KRITIS MENGGUNAKAN METODE CHIERICI DALAM EVALUASI TERJADINYA WATER CONING PADA SUMUR X LAPANGAN Y PT PERTAMINA EP ASSET 1FIELD RAMBA ANALISYS OF CRITICAL PRODUCTION RATE USING THE
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. yaitu sumur AN-2 dan HD-4, kedua sumur ini dilakukan treatment matrix acidizing
BAB V PEMBAHASAN Pada lapangan FRY kali ini dipilih 2 sumur untuk dianalisa dan dievaluasi yaitu sumur AN-2 dan HD-4, kedua sumur ini dilakukan treatment matrix acidizing guna memperbaiki kerusakan formasi
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:
ANALISA DATA TEKANAN UNTUK MENENTUKAN DESKRIPSI RESERVOIR DALAM MELAKUKAN PENGEMBANGAN PRODUKSI PADA FORMASI X LAPANGAN Y Reza Dwi Wicaksono Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fosil, dimana reservoir-reservoir gas konvensional mulai mengalami penurunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang CBM (Coal Bed Methane) atau Gas Metan Batubara pada beberapa tahun terakhir ini menjadi salah satu kandidat alternatif pemenuhan kebutuhan energi fosil, dimana reservoir-reservoir
Lebih terperinciSeminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:
ANALISA DATA LOG UNTUK MENENTUKAN ZONA PRODUKTIF DAN MEMPERKIRAKAN CADANGAN AWAL PADA SUMUR R LAPANGAN Y Riza Antares, Asri Nugrahanti, Suryo Prakoso Jurusan Teknik Perminyakan Universitas Trisakti Abstrak
Lebih terperinci