METODE PELAKSANAAN DRILLING & GROUTING WATERSTOP (TUBE A MANCHETTE METHOD)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METODE PELAKSANAAN DRILLING & GROUTING WATERSTOP (TUBE A MANCHETTE METHOD)"

Transkripsi

1 METODE PELAKSANAAN DRILLING & GROUTING WATERSTOP (TUBE A MANCHETTE METHOD)

2 1. Umum Pekerjaan drilling dan waterstop grouting ini dilakukan pada lokasi sepanjang upstream cofferdam hulu. Berdasarkan kondisi geologi untuk pondasi bendungan di mana lapisan bawah pasir vulkanik tidak terkonsolidasi sehingga pada kenyataannya lubang bor sering runtuh dan pelaksanaan drilling dan grouting metode konvensional menjadi sulit untuk dilaksanakan. Sesuai dengan kondisi di atas maka metode drilling dan grouting yang akan diterapkan yaitu dengan metode yang dikenal dengan tube a manchette groutingatau grouting manset. 2. Referensi Dokumen Kontrak Spesifikasi Teknis Shop Drawing Nomor 3. Alat yang digunakan Rotary Drilling Machine (16 unit) Drilling Pump(16 unit) Colloidal Mixer(3 set) Grouting Mixer(6 set) Grouting Pump(5 unit) Rubber Packer(12 set) Air Compressor(3 unit) Pressure Gauge (3 set) Generator Set(1 unit)

3 4. Fasilitas untuk Pelaksanaan Pekerjaan a. Mixing plant Mixing plant merupakan tempat pencampuran material grouting. Kelengkapan peralatan: colloidal mixer, water tank/ reservoir, grouting pump, panel power supply, dan tempat material semen. b. Power supply Power supply diambil dari generator set untuk keperluan drilling machine, drilling pump, colloidal mixer, grouting mixer, grouting pump, dan water pump. c. Water supply Air diambil dari sungai atau sumber air yang memenuhi kualitas yang diperlukan untuk campuran material grouting dan pelaksanaan drilling. d. Platform/ andang Platform/ andang digunakan untuk tempat dudukan drilling machine dan mixing plant. 5. Material Pada umumnya bahan yang digunakan dalam pekerjaan grouting adalah semen dan air sebagai bahan pencampur. a. Semen Untuk material utama grouting digunakan semen portland. Pada proyek ini digunakan merek Semen Tiga Roda. b. Air Untuk campuran material grouting dan untuk drilling diambil dari air sungai atau sumber air yang memenuhi persyaratan teknis. Perbandingan campuran grouting untuk injeksi awal berdasarkan pada nilai Lugeon yang bervariasi tergantung pada kondisi tanah/ batuan yang ada atau berdasarkan tingkat keretakan batuan. Rasio perbandingan air semen untuk campuran grouting dibuat bervariasi dari perbandingan semen : air mulai dari 1 : 10 sampai dengan 1 : 0.5.

4 6. Metode Pelaksanan Pekerjaan Secara umum pada metode groutingmanset ini, di dalam lubang bor ditambahkan pemasangan pipa PVC perforasi (dinding pipa berlubang-lubang). Tahapan pelaksanaannya adalah sebagai berikut: Pengeboran lubang dia mm tiap stage 5 m Water Pressure Test (WPT) Pengeboran lubang kembali dengan pipa casing dia mm Pembersihan lubang bor Pemasangan pipa manset dari pipa PVC perforated dia. 1½ dan pemasangan pipa tremi untuk pregrout Injeksi semen pregrout dan secara simultan mengangkat pipa casing dan pipa tremi Pelaksanaan grouting setelah pengerasan pregrout ± 4 jam, grouting dimulai dari bawah ke atas Gambar 1 Tahap PelaksanaanDrilling dan Grouting Metode TAM Khusus untuk Pilot Hole, dilakukan Core Drilling yaitu pengeboran mnggunakan bor cekung (coring bit) dan sebuah core barrel untuk menghasilkan inti yang menerus.

5 Mulai Persiapan Lahan: 1. Penyiapan lahan sesuai gambar kerja 2. Pengukuran Cek Tidak Ya Pelaksanaan pekerjaan Rotary Drilling Holes per stage (tiap stage 5 meter) Cek kedalaman Pengeboran stage selanjutnya Tidak Setuju Ya Uji Kelulusan Air (WPT) Pengeboran kembali per stage dengan pipa casing (tiap stage 5 meter) Tidak Stage terakhir Ya Pembersihan lubang bor Pemasangan pipa manset dan selang tremi Pregrout dengan campuran bubur semen 1:1 Persiapan campuran bubur semen Cek Tidak Ya Grouting dari stage paling bawah ke atas Selesai Gambar 2FlowChart Pelaksanaan Drilling dan Grouting Metode TAM

6 7. Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan 7.1. Persiapan Lahan Lahan yang akan dikerjakan dikupas terlebih dahulu menggunakan Excavator atau Bulldozer. Pengupasan lapisan atas ini dilakukan untuk membersihkan tempat kerja dari rumput, semak, pohon pohon besar kecil, serta sisa pohon yang sudah ditebang, kemudian membuang bagian tanah atau batuan yang dapat menghalangi pekerjaan selanjutnya. Gambar 3Pengupasan Lahan 7.2. Pengukuran Menentukan titik-titik yang akan dibor dan di-grouting. Gambar 4Pengukuran Titik Bor 7.3. Drilling dan Grouting TAM Detail mengenai metode grouting manset dapat dilihat dalam ilustrasi berikut ini:

7 Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3, dst Pengeboran pipa dia mm dari kedalaman 0.00 m hingga 5.00 m (satu stage), dilanjutkan dengan water pressure test Pemasangan casing dia mm hingga kedalaman 5.00 m termasuk pembersihan kotoran Pengeboran kembali pipa dia mm untuk stage berikutnya Gambar 5Tahapan Pengeboran pada Metode Grouting Manset Gambar 6Pengeboran pada Metode Grouting Manset

8 Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3, dst Setelah dilakukan pengeboran stage 1, kemudian dilaksanakan pekerjaan Water Pressure Test (WPT) stage 1 Water Pressure Test stage 2 dilaksanakan setelah pekerjaan pemasangan casing stage 1 dan pengeboran stage 2, dst Stage 3, dst, WPT dilaksanakan setelah pemasangan casing stage di atasnya dan pengeboran stage yang akan dilakukan WPT Gambar 7Tahapan Water Pressure Test pada Metode Grouting Manset Gambar 8Water Pressure Test pada Metode Grouting Manset

9 Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3, dst Casing diangkat Casing diangkat Pregrout Pregrout Pregrout Casing Setelah casing terpasang hingga dasar lubang kemudian dimasukkan pipa manset dan pipa tremi yang telah dibuat lubang anulus dan ditutup dengan isolasi ke dalam lubang bor, selanjutnya semen kental dipompakan ke dasar lubang lewat pipa tremi Setelah diperkirakan semen telah mengisi dasar lubang, pipa tremi dan casing diangkat sedikit demi sedikit ke atas sambil memompakan semen kental lewat pipa tremi sehingga semen terus mengisi lubang bor Tahap selanjutnya adalah terus memompakan semen kental ke dalam lubang lewat pipa tremi sambil terus diangkat bersama casing hingga semua pipa tremi dan casing terangkat ke permukaan dan semen penuh hingga permukaan lubang Gambar 9Tahapan Pregrout pada Metode Grouting Manset (a) (b) Gambar 10(a) Pemasangan Pipa Manset, Pipa Tremi, dan (b) Proses Pregrout

10 Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3, dst Setelah semen pre-grout mengeras (+ 4 jam) dilanjutkan memasukkan packer hingga ke dasar lubang untuk selanjutnya semen ditekan hingga memecah semen pregrout dan masuk ke dalam pori/ rekahan sekitar lubang Setelah volume atau tekanan tercapai grouting dihentikan dan dilanjutkan grouting pada step di atasnya yang berjarak 0.5 m hingga tekanan atau volume terpenuhi Tahap berikutnya sama dengan tahap sebelumnya dan tahap selanjutnya yaitu grouting per 0.5 m yaitu memasukkan semen hingga mencapai tekanan dan volume yang diharapkan Gambar 11Tahapan Grouting pada Metode Grouting Manset Gambar 12Grouting pada Metode Grouting Manset

METODE PELAKSANAAN DRILLING & GROUTING DOWNSTAGE METHOD

METODE PELAKSANAAN DRILLING & GROUTING DOWNSTAGE METHOD METODE PELAKSANAAN DRILLING & GROUTING DOWNSTAGE METHOD 1. Umum Tanah/ batuan dasar pondasi bangunan tidak sepenuhnya dapat memenuhi kriteria perencanaan. Untuk memenuhi kriteria perencanaan, maka diperlukan

Lebih terperinci

PENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIA TAHUN 2014

PENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIA TAHUN 2014 FORMULIR PENDAFTARAN PENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIA TAHUN 2014 Judul Karya: Grouting dengan Metode Tube a Manchete (TAM) di Proyek Waduk Bajulmati X Kategori Karya *) Metode Konstruksi Teknologi

Lebih terperinci

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1. Material Perlu diketahui bahwa bangunan atau material bangunan memegang peranan penting dalam suatu konstruksi bangunan ini menentukan kekuatan, keamanan dan kekakuan

Lebih terperinci

Jl. Ciumbuleuit no. 94 Bandung. Jl. Ciumbuleuit no. 94 Bandung.

Jl. Ciumbuleuit no. 94 Bandung.   Jl. Ciumbuleuit no. 94 Bandung. Media Teknik Sipil, Volume XI, Januari 2011 ISSN 1412-0976 ANALISIS BIAYA DAN TATA LAKSANA PEKERJAAN GROUTING DENGAN PERBANDINGAN GROUTING TIRAI TIPE JET DAN GROUTING TIRAI TIPE PERMEATION PADA PROYEK

Lebih terperinci

DESAIN CAMPURAN SEMEN DAN AIR PADA PEKERJAAN GROUTING PROYEK BENDUNGAN/WADUK NIPAH MADURA-JAWA TIMUR

DESAIN CAMPURAN SEMEN DAN AIR PADA PEKERJAAN GROUTING PROYEK BENDUNGAN/WADUK NIPAH MADURA-JAWA TIMUR DESAIN CAMPURAN SEMEN DAN AIR PADA PEKERJAAN GROUTING PROYEK BENDUNGAN/WADUK NIPAH MADURA-JAWA TIMUR I Made Udiana Dosen Jurusan Teknik Sipil, FST, Universitas Nusa Cendana, Kupang ABSTRAK Injeksi semen

Lebih terperinci

DCE - 09 Pengukuran dan Perhitungan Hasil Kerja

DCE - 09 Pengukuran dan Perhitungan Hasil Kerja DAFTAR MODUL NO KODE JUDUL 1. DCE - 01 UUJK Profesi dan etos Kerja 2. DCE - 02a Manajemen Keselamatan Kerja dan Kesehatan DCE - 02b Manajemen Lingkungan 3. DCE - 03 Dokumen Kontrak 4. DCE - 04 Spesifikasi

Lebih terperinci

TEKNIK PENGUJIAN TEKANAN AIR PADA PEKERJAAN GROUTING PROYEK BENDUNGAN/WADUK NIPAH MADURA-JAWA TIMUR. I Made Udiana *)

TEKNIK PENGUJIAN TEKANAN AIR PADA PEKERJAAN GROUTING PROYEK BENDUNGAN/WADUK NIPAH MADURA-JAWA TIMUR. I Made Udiana *) TENI PENGUJIAN TEANAN AIR PADA PEERJAAN GROUTING PROYE BENDUNGAN/WADU NIPAH MADURA-JAWA TIMUR I Made Udiana ABSTRA Injeksi semen bertekanan (grouting) adalah suatu proses, di mana suatu cairan diinjeksikan/disuntikan

Lebih terperinci

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Material Dari standar teknis yang ditetapkan untuk suatu pekerjaan pondasi bored pile dimana material yang digunakan semuanya harus sesuai dengan kriteria standar teknis

Lebih terperinci

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1. Material Pondasi Perlu kita ketahui bahwa bahan bangunan atau material bangunan memegang peranan penting dalam suatu konstruksi bangunan ini menentukan kekuatan, keamanan,

Lebih terperinci

BAB II HAND BORING. 2.1 Referensi. Tanah. ITB Dasar Teori

BAB II HAND BORING. 2.1 Referensi. Tanah. ITB Dasar Teori BAB II HAND BORING 2.1 Referensi - Laboratorium Mekanika Tanah. Buku Panduan Praktikum Mekanika Tanah. ITB. 2005. 2.2 Dasar Teori Pemboran tanah adalah pekerjaan paling umum dan paling akurat dalam survey

Lebih terperinci

A N A L I S A H A R G A S A T U A N P E K E R J A A N UNTUK JALAN DAN JEMBATAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG SEMESTER I TAHUN 2015

A N A L I S A H A R G A S A T U A N P E K E R J A A N UNTUK JALAN DAN JEMBATAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG SEMESTER I TAHUN 2015 LAMPIRAN IX PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR : 44 TENTANG STANDARISASI HARGA SATUAN BANGUNAN, UPAH DAN ANALISA PEKERJAAN UNTUK KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG TAHUN ANGGARAN 2015 A N A L

Lebih terperinci

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Material Perlu kita ketahui bahwa bahan bangunan atau material bangunan memegang peranan penting dalam suatu konstruksi bangunan ini menentukan kekuatan, keamanan, dan

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1 Tinjauan umum Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dalam sendiri dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan teknik

Lebih terperinci

BABV PELAKSANAAN PERKUATAN DINnING GALIAN DENGAN METODE "SOIL NAILING" PADA PROYEK MENARA DEA

BABV PELAKSANAAN PERKUATAN DINnING GALIAN DENGAN METODE SOIL NAILING PADA PROYEK MENARA DEA BABV PELAKSANAAN PERKUATAN DINnING GALIAN DENGAN METODE "SOIL NAILING" PADA PROYEK MENARA DEA 5.1 Tinjauan Umum Proyek Menara Dea merupakan proyek pembangunan "multistorey building" di kawasan terpadu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 62 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Pada penelitian ini lokasi yang dijadikan tempat penelitian yaitu pada Proyek Bendungan Jatigede yang direncanakan dibangun pada sungai Cimanuk sekitar

Lebih terperinci

KERJA PRAKTIK. Dosen Pembimbing. Ika Sari Damayanthi S, ST, MT. Disusun Oleh: Siti Ratna Sari Triaz Saputra

KERJA PRAKTIK. Dosen Pembimbing. Ika Sari Damayanthi S, ST, MT. Disusun Oleh: Siti Ratna Sari Triaz Saputra KERJA PRAKTIK PELAKSANAAN PEKERJAAN RAFT FOUNDATION PADA PROYEK CINERE TERRACE SUITES Dosen Pembimbing Ika Sari Damayanthi S, ST, MT Disusun Oleh: Siti Ratna Sari 41113010028 Triaz Saputra 41113010066

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN. 5.1 Pekerjaan Pondasi Tiang Bor (Bored Pile) ke dalam tanah dengan cara mengebor tanah terlebihdahulu, lalu kemudian diisi

BAB V METODE PELAKSANAAN. 5.1 Pekerjaan Pondasi Tiang Bor (Bored Pile) ke dalam tanah dengan cara mengebor tanah terlebihdahulu, lalu kemudian diisi BAB V METODE PELAKSANAAN 5.1 Pekerjaan Pondasi Tiang Bor (Bored Pile) Pondasi tiang bor (bored pile) adalah pondasi tiang yang pemasangannya dilakukan dengan mengebor tanah pada awal pengerjaannya. Bored

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI III - 1

BAB III METODOLOGI III - 1 III - 1 BAB III METODOLOGI 3.1. Tahap Persiapan Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai pengumpulan data dan pengolahannya. Dalam tahap awal ini disusun hal-hal penting untuk mengefektifkan

Lebih terperinci

TUGAS MATA KULIAH METODE KONSTRUKSI

TUGAS MATA KULIAH METODE KONSTRUKSI TUGAS MATA KULIAH METODE KONSTRUKSI METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN DEWATERING Disusun Oleh : Hilman Arief Ramadhan 4014030009 Fakultas : Teknik Sipil Program Studi : Manajeman Konstruksi Lanjutan Dosen :

Lebih terperinci

METODE PEKERJAAN BORE PILE

METODE PEKERJAAN BORE PILE METODE PEKERJAAN BORE PILE Dalam melaksanakan pekerjaan bore pile hal-hal yang harus diperhatikan adalah : 1. Jenis tanah Jenis tanah sangat berpengaruh terhadap kecepatan dalam pengeboran. Jika tipe tanah

Lebih terperinci

BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA. a) Daftar Harga Satuan Bahan Bangunan Tabel 8.1 Daftar Harga Satuan Bahan Bangunan

BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA. a) Daftar Harga Satuan Bahan Bangunan Tabel 8.1 Daftar Harga Satuan Bahan Bangunan VIII-1 BAB VII 8.1 Pendahuluan Guna mengetahui dana yang dibutuhkan untuk pembangunan bendung karet Wonokerto Demak perlu dibuat rencana anggaran biaya sebagai pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan. Rencana

Lebih terperinci

BAB. V PELAKSANAAN PEKERJAAN V. 1. Uraian Umum Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya suatu proyek. Hal ini membutuhkan pengaturan serta pengawasan pekerjaan

Lebih terperinci

SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBUATAN SUMUR BOR

SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBUATAN SUMUR BOR SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBUATAN SUMUR BOR PASAL 1 PENJELASAN UMUM 1. PENDAHULUAN Kegiatan penyediaan air bersih pada pekerjaan ini, bermaksud melaksanakan pembuatan sumur bor/ sumur

Lebih terperinci

BAB IV PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI TIANG BOR DENGAN METODE ENLARGED BASE BORED PILE. Contoh pelaksanaan pekerjaan lubang bor No.

BAB IV PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI TIANG BOR DENGAN METODE ENLARGED BASE BORED PILE. Contoh pelaksanaan pekerjaan lubang bor No. BAB IV PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI TIANG BOR DENGAN METODE ENLARGED BASE BORED PILE Contoh pelaksanaan pekerjaan lubang bor No.476A (Zone C) 4.1. Pekerjaan Pembuatan Lubang Bor Pekerjaan pembuatan lubang

Lebih terperinci

PEMBORAN EXPLORASI MANCARI DAN MENGGAMBARKAN BAGAIMANA PROSES PEMBORAN EXPLORASI

PEMBORAN EXPLORASI MANCARI DAN MENGGAMBARKAN BAGAIMANA PROSES PEMBORAN EXPLORASI PEMBORAN EXPLORASI MANCARI DAN MENGGAMBARKAN BAGAIMANA PROSES PEMBORAN EXPLORASI Pemboran Eksplorasi Suatu aktivitas vital baik dalam pengambilan sample maupun pemboran produksi. Tujuan dari kegiatan pemboran

Lebih terperinci

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan,

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan, BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG 4.1. Tinjauan Bahan dan Material Bahan dan material bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena dari berbagai macam bahan dan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA ( TERM OF REFERENCE TOR )

KERANGKA ACUAN KERJA ( TERM OF REFERENCE TOR ) PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH KERANGKA ACUAN KERJA ( TERM OF REFERENCE TOR ) KEGIATAN KEGIATAN PEMBANGUNAN SUMUR BOR DI DAERAH RAWAN KERING PEKERJAAN PEMBUATAN SUMUR EKSPLORASI DINAS ENERGI DAN SUMBER

Lebih terperinci

II. PEKERJAAN PENDAHULUAN

II. PEKERJAAN PENDAHULUAN METODE PELAKSANAAN I. PRA PEMBANGUNAN 1. Pemeriksaan gambar-gambar untuk pelaksanaan : Semua gambar-gambar yang disiapkan adalah gambar-gambar yang telah ditandatangani oleh Direksi dan apabila ada perubahan

Lebih terperinci

Standpipe Piezometer memberikan metode yang mudah dan ekonomis untuk mengukur tekanan air pori pada tanah dan batuan. Aplikasi

Standpipe Piezometer memberikan metode yang mudah dan ekonomis untuk mengukur tekanan air pori pada tanah dan batuan. Aplikasi Standpipe Piezometer Standpipe Piezometer Standpipe Piezometer memberikan metode yang mudah dan ekonomis untuk mengukur tekanan air pori pada tanah dan batuan. Aplikasi Mengukur ketinggian permukaan air

Lebih terperinci

LAMPIRAN IX KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Nomor : 1451 K/10/MEM/2000 Tanggal : 3 November 2000

LAMPIRAN IX KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Nomor : 1451 K/10/MEM/2000 Tanggal : 3 November 2000 LAMPIRAN IX KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Nomor : 1451 K/10/MEM/2000 Tanggal : 3 November 2000 PEDOMAN TEKNIK PENGAWASAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI SUMUR PRODUKSI AIR BAWAH TANAH I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Dalam setiap Proyek Konstruksi, metode pelaksanaan yang dilakukan memiliki

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Dalam setiap Proyek Konstruksi, metode pelaksanaan yang dilakukan memiliki BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1. Uraian Umum Dalam setiap Proyek Konstruksi, metode pelaksanaan yang dilakukan memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan Proyek yang lainnya. Metode pelaksanaan yang

Lebih terperinci

BAB VI TINJAUAN KHUSUS. (Secant Pile dan Soldier Pile)

BAB VI TINJAUAN KHUSUS. (Secant Pile dan Soldier Pile) BAB VI TINJAUAN KHUSUS (Secant Pile dan Soldier Pile) 6.1 Uraian umum Pada proyek Brooklyn Soho and Apartment, didnding penahan tanah menggunakan metode Secant pile dan Soldier pile. 6.1.1 Secant Pile

Lebih terperinci

5- PEKERJAAN DEWATERING

5- PEKERJAAN DEWATERING 5- PEKERJAAN DEWATERING Pekerjaan galian untuk basement, seringkali terganggu oleh adanya air tanah. Oleh karena itu, sebelum galian tanah untuk basement dimulai sudah harus dipersiapkan pekerjaan pengeringan

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Proses Pembentukan Batubara

Gambar 1.1 Proses Pembentukan Batubara 1. Bagaimana terbentuknya? Gas metana batubara terbentuk selama proses coalification, yaitu proses perubahan material tumbuhan menjadi batubara. Bahan organik menumpuk di rawa-rawa sebagai tumbuhan mati

Lebih terperinci

MAKALAH METODE PELAKSANAAN JEMBATAN BETON BERTULANG BALOK T

MAKALAH METODE PELAKSANAAN JEMBATAN BETON BERTULANG BALOK T MAKALAH METODE PELAKSANAAN JEMBATAN BETON 1.1 Pengertian Jembatan BERTULANG BALOK T Konstruksi jembatan adalah suatu konstruksi bangunan pelengkap sarana transportasi jalan yang menghubungkan suatu tempat

Lebih terperinci

TATA CARA PEMANFAATAN AIR HUJAN

TATA CARA PEMANFAATAN AIR HUJAN Lampiran Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 12 Tahun 2009 Tanggal : 15 April 2009 TATA CARA PEMANFAATAN AIR HUJAN I. Pendahuluan Dalam siklus hidrologi, air hujan jatuh ke permukaan bumi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Chevron Corporation merupakan salah satu perusahaan dunia yang bergerak dalam bidang minyak bumi dan gas yang berpusat di California, Amerika Serikat. Di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era modern ini pembangunan infrastruktur sipil di Indonesia berkembang sangat pesat. Pembangunan infrastruktur seperti bendungan, pelabuhan, fly over, jalan tol

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Peralatan Dalam pekerjaan proyek konstruksi peralatan sangat diperlukan agar dapat mencapai ketepatan waktu yang lebih akurat, serta memenuhi spesifikasi

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI BALOK BETON PRATEGANG DI PROYEK WISMA KARTIKA GROGOL

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI BALOK BETON PRATEGANG DI PROYEK WISMA KARTIKA GROGOL BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI BALOK BETON PRATEGANG DI PROYEK WISMA KARTIKA GROGOL 7.1 Uraian Umum Seperti yang telah diketahui bahwa beton adalah suatu material yang

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. URAIAN UMUM Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat menentukan berhasil tidaknya suatu proyek. Hal ini membutuhkan pengaturan serta pengawasan pekerjaan

Lebih terperinci

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN BAB VI BAHAN DAN PERALATAN 6.1 Jenis-jenis dan Mutu Bahan Yang Digunakan Mutu dari setiap bahan yang akan digunakan tidak boleh berkurang dan diharapkan dapat memenuhi target yang telah direncanakan. Adapun

Lebih terperinci

BAB VII METODE PELAKSANAAN

BAB VII METODE PELAKSANAAN BAB VII METODE PELAKSANAAN 7.1 Persiapan a. Pembersihan dan pembuatan jalan masuk Sebelum pekerjaan dimulai lapangan kerja harus dibersihkan dari berbagai tanaman. Pada pekerjaan timbunan untuk tanggul,

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS. Pada bab ini penulis akan membahas tinjauan khusus sebagaimana yang

BAB VII TINJAUAN KHUSUS. Pada bab ini penulis akan membahas tinjauan khusus sebagaimana yang BAB VII TINJAUAN KHUSUS 7.1 Pembahasan Tinjauan Khusus Pada bab ini penulis akan membahas tinjauan khusus sebagaimana yang telah di tugaskan oleh pembimbing kerja praktek kepada penulis, adapun pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Material Perlu kita ketahui bahwa bahan bangunan atau material bangunan memegang peranan penting dalam suatu konstruksi bangunan yang menentukan kekuatan, keamanan, dan

Lebih terperinci

HASIL KOREKSI ARITMATIKA URAIAN PEKERJAAN SELISIH

HASIL KOREKSI ARITMATIKA URAIAN PEKERJAAN SELISIH HASIL KOREKSI ARITMATIKA PROGRAM : PERENCANAAN DAN SURVEY GEOLISTRIK SUMBER AIR TANAH YANG SIAP DIKONSUMSI MASYARAKAT PEKERJAAN : PERENCANAAN DAN SURVEY GEOLISTRIK SUMBER AIR TANAH LOKASI : DESA SURYA

Lebih terperinci

LAMPIRAN V KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Nomor : 1451 K/10/MEM/2000 Tanggal : 3 November 2000

LAMPIRAN V KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Nomor : 1451 K/10/MEM/2000 Tanggal : 3 November 2000 LAMPIRAN V KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Nomor : 1451 K/10/MEM/2000 Tanggal : 3 November 2000 PROSEDUR PEMBERIAN IZIN PENGEBORAN DAN IZIN PENGAMBILAN AIR BAWAH TANAH I. PENDAHULUAN A.

Lebih terperinci

BAB X METODE PELAKSANAAN

BAB X METODE PELAKSANAAN X - 1 BAB X METODE PELAKSANAAN 10.1 Tinjauan Umum Metode pelaksanaan digunakan sebagai panduan atau monitoring jalannya pelaksanaan pekerjaan bangunan, agar hasil yang dicapai sesuai dengan rencana, efektif

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS 7.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Untuk mengetahui

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH KERANGKA ACUAN KERJA ( TERM OF REFERENCE TOR ) KEGIATAN KEGIATAN PEMBANGUNAN SUMUR BOR DI DAERAH RAWAN KERING

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH KERANGKA ACUAN KERJA ( TERM OF REFERENCE TOR ) KEGIATAN KEGIATAN PEMBANGUNAN SUMUR BOR DI DAERAH RAWAN KERING PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH KERANGKA ACUAN KERJA ( TERM OF REFERENCE TOR ) KEGIATAN KEGIATAN PEMBANGUNAN SUMUR BOR DI DAERAH RAWAN KERING DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

Lebih terperinci

Pasal 6 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Pasal 6 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PEMANFAATAN AIR HUJAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa air hujan merupakan sumber air yang dapat dimanfaatkan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR :1451 K/10/MEM/2000 TANGGAL : 3 November 2000

KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR :1451 K/10/MEM/2000 TANGGAL : 3 November 2000 LAMPIRAN IX KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR :1451 K/10/MEM/2000 TANGGAL : 3 November 2000 PEDOMAN TEKNIK PENGAWASAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI SUMUR PRODUKSI AIR BAWAH TANAH I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Bab III Gas Metana Batubara

Bab III Gas Metana Batubara BAB III GAS METANA BATUBARA 3.1. Gas Metana Batubara Gas metana batubara adalah gas metana (CH 4 ) yang terbentuk secara alami pada lapisan batubara sebagai hasil dari proses kimia dan fisika yang terjadi

Lebih terperinci

Materi kuliah dapat didownload di www.fiktm.itb.ac.id/kk-geologi_terapan

Materi kuliah dapat didownload di www.fiktm.itb.ac.id/kk-geologi_terapan Materi kuliah dapat didownload di www.fiktm.itb.ac.id/kk-geologi_terapan HIDROGEOLOGI UMUM (GL-3081 3081) MINGGU KE-8 TEKNOLOGI PEMBORAN DAN KONSTRUKSI SUMUR BOR Oleh: Prof.Dr.Ir.. Deny Juanda Puradimaja,

Lebih terperinci

5.2. Pekerjaan Bore Pile dan Soldear Pile. Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Bore Pile dan Soldear Pile ini melibatkan beberapa kegiatan antara lain ada

5.2. Pekerjaan Bore Pile dan Soldear Pile. Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Bore Pile dan Soldear Pile ini melibatkan beberapa kegiatan antara lain ada 5.1. URAIAN UMUM BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN Laporan Kerja Praktek Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat menentukan berhasil tidaknya suatu proyek. Hal ini membutuhkan pengaturan serta

Lebih terperinci

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: EVALUASI DAN OPTIMASI PERENCANAAN CASING PADA OPERASI PEMBORAN SUMUR X-9, PRABUMULIH PT. PERTAMINA EP Feldy Noviandy Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK PEKERJAAN PONDASI BORED PILE PADA PROYEK APARTEMEN ROSEVILLE SOHO AND SUITE

LAPORAN KERJA PRAKTEK PEKERJAAN PONDASI BORED PILE PADA PROYEK APARTEMEN ROSEVILLE SOHO AND SUITE LAPORAN KERJA PRAKTEK PEKERJAAN PONDASI BORED PILE PADA PROYEK APARTEMEN ROSEVILLE SOHO AND SUITE Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun Oleh : CHAIRIL ANWAR (41111110007)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. air bersih semakin meningkat dan sumber-sumber air konvensional yang berupa

BAB I PENDAHULUAN. air bersih semakin meningkat dan sumber-sumber air konvensional yang berupa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan salah satu kebutuhan utama bagi manusia. Kebutuhan akan air bersih semakin meningkat dan sumber-sumber air konvensional yang berupa air permukaan semakin

Lebih terperinci

BAB IV ALAT-ALAT DAN BAHAN KONSTRUKSI

BAB IV ALAT-ALAT DAN BAHAN KONSTRUKSI BAB IV ALAT-ALAT DAN BAHAN KONSTRUKSI 4.1 TINJAUAN UMUM Penyediaan alat kerja dan bahan konstruksi pada suatu proyek memerlukan sesuatu managemen yang baik untuk menunjang kelancaran dalam proses pekerjaannya.

Lebih terperinci

Cara uji kelulusan air bertekanan di lapangan

Cara uji kelulusan air bertekanan di lapangan Standar Nasional Indonesia Cara uji kelulusan air bertekanan di lapangan ICS 93.020 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan

Lebih terperinci

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Kegiatan Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran : 2012 Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum - 2 Drainase - 3 Pekerjaan Tanah

Lebih terperinci

METODA PELAKSANAAN. CV. SABATA UTAMA Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Tangan-Tangan

METODA PELAKSANAAN. CV. SABATA UTAMA Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Tangan-Tangan METODA PELAKSANAAN Nama Perusahaan : Nama Paket Pekerjaan : No. Paket : CV. SABATA UTAMA Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Tangan-Tangan 481625 Jangka waktu pelaksanaan : Metode pelaksanaan merupakan hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beton sangat banyak dipakai secara luas sebagai bahan bangunan. Bahan tersebut diperoleh dengan cara mencampurkan semen portland, air, dan agregat, dan kadang-kadang

Lebih terperinci

Proses Pemboran Sumur CBM. Rd Mohammad Yogie W

Proses Pemboran Sumur CBM. Rd Mohammad Yogie W Proses Pemboran Sumur CBM Rd Mohammad Yogie W 101101026 Mengenal CBM Gas Metana Batubara adalah gas bumi (hidrokarbon) dengan gas metana merupakan komposisi utama yang terjadi secara alamiah dalam proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian Dalam pengujian ini bahan yang digunakan adalah air. Air dialirkan sling pump melalui selang plastik ukuran 3/4 menuju bak penampung dengan variasi jumlah

Lebih terperinci

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7.1 Pekerjaan Persiapan Pada pelaksanaan pekerjaan pembangunan suatu proyek biasanya diawali dengan pekerjaan persiapan. Adapun pekerjaan persiapan tersebut itu meliputi :

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut.

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Peralatan Dalam melaksanakan proyek pembangunan maka pastilah digunakan alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. Alat

Lebih terperinci

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Kegiatan Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran : 2012 Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum - 2 Drainase - 3 Pekerjaan Tanah

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Metoda pelaksanaan dalam sebuah proyek konstruksi adalah suatu bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mencapai hasil dan tujuan yang

Lebih terperinci

BAB IV KENDALA YANG DIALAMI SELAMA PROSES PERANCANGAN PANEL DINDING RINGAN BERBAHAN BOTOL PLASTIK

BAB IV KENDALA YANG DIALAMI SELAMA PROSES PERANCANGAN PANEL DINDING RINGAN BERBAHAN BOTOL PLASTIK BAB IV KENDALA YANG DIALAMI SELAMA PROSES PERANCANGAN PANEL DINDING RINGAN BERBAHAN BOTOL PLASTIK Percobaan Membuat Lapisan Komposit pada Permukaan Botol Percobaan membuat lapisan campuran semen pada panel

Lebih terperinci

DRILLING SERVICE BANDUNG

DRILLING SERVICE BANDUNG METODE KERJA PEKERJAAN HORIZONTAL DRILLING CV BORHAN & SON S DRILLING SERVICE BANDUNG Create and Presentation by Theissen Khadafi, S.Kel METODE KERJA PEMBORAN HORIZONTAL Secara umum pekerjaan Horizontal

Lebih terperinci

BILL OF QUANTITTY. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah)

BILL OF QUANTITTY. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) BILL OF QUANTITTY Kegiatan : REHABILITASI/PEMELIHARAAN JALAN Pekerjaan : PEMELIHARAAN JALAN Nama Paket : REHAB/PEMELIHARAAN JALAN NGATABARU - TOMPU Kabupaten : SIGI Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran :

Lebih terperinci

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA Dalam melaksanakan suatu proyek, diperlukan perencanaan yang matang agar waktu pelaksanaan proyek dapat selesai tepat waktu dengan biaya yang efisien. Besarnya biaya pelaksanaan

Lebih terperinci

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN PEKERJAAN NO. DIVISI URAIAN JUMLAH 1 2 3 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. UMUM DRAINASE PEKERJAAN TANAH PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN PERKERASAN BERBUTIR PERKERASAN ASPAL

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN BENDUNGAN

METODE PELAKSANAAN BENDUNGAN METODE PELAKSANAAN BENDUNGAN 1. Saluran Bangunan Pelimpah (Spillway) dan peredam energi Gambar 1. Layout Spillway Pekerjaan pembangunan bangunan pelimpah (spillway) adalah sebagai berikut : Pekerjaan Tanah

Lebih terperinci

Inovasi Desain dan Konstruksi Pondasi Tiang Bor Dalam untuk Gedung Indonesia-1 Stephen G. Handoko, Dolok H. Panjaitan

Inovasi Desain dan Konstruksi Pondasi Tiang Bor Dalam untuk Gedung Indonesia-1 Stephen G. Handoko, Dolok H. Panjaitan Inovasi Desain dan Konstruksi Pondasi Tiang Bor Dalam untuk Gedung Indonesia-1 Stephen G. Handoko, Dolok H. Panjaitan ABSTRAK Gedung Indonesia-1 direncanakan memiliki 63 lantai dengan 7 lapis besmen. Untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Team ilmu sipil dalam websitenya mengartikan pile cap sebagai bagian dari pondasi bangunan yang digunakan untuk mengikat tiang pancang yang sudah terpasang dengan struktur diatasnya

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Studi Literature Penelitian ini mengambil sumber dari jurnal jurnal yang mendukung untuk kebutuhan penelitian. Jurnal yang diambil berkaitan dengan pengaruh adanya gerusan lokal

Lebih terperinci

Gambar:

Gambar: Gambar: www.dando.co.uk 2 Grouting Peralatan dan Cara Kerjanya Grouting merupakan suatu cara yang digunakan dalam perbaikan lereng dengan cara menyuntikkan pasta semen kedalam tanah dengan tekanan tertentu

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMANFAATAN AIR HUJAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PROBOLINGGO Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi suatu bangunan terkadang dijumpai terjadinya segregasi. Segregasi merupakan pemisahan antara bahanbahan pembentuk beton dan dapat

Lebih terperinci

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) Dalam merencanakan suatu proyek, adanya rencana anggaran biaya merupakan hal yang tidak dapat diabaikan. Rencana anggaran biaya disusun berdasarkan dimensi dari bangunan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25 BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25 4.1 SYARAT PELAKSANAAN Syarat pelaksanaan diantaranya sebagai berikut: a. Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. bangunan yang bermutu agar tahap konstruksi dapat berjalan dengan lancar dan

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. bangunan yang bermutu agar tahap konstruksi dapat berjalan dengan lancar dan BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Bahan Bangunan Untuk dapat melaksanakan pekerjaan konstruksi tentu saja diperlukan bahan bangunan yang bermutu agar tahap konstruksi dapat berjalan dengan

Lebih terperinci

Implementation study. Asep Sundara. BSCE, MT.

Implementation study. Asep Sundara. BSCE, MT. Implementation study TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PERKERASAN BADAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT) PADA PEMBANGUNAN JALAN CILEUNYI - JATINANGOR Asep Sundara. BSCE, MT. Penjelasan

Lebih terperinci

MAKALAH TEKNIK PENGEBORAN DAN PENGGALIAN JENIS-JENIS PEMBORAN

MAKALAH TEKNIK PENGEBORAN DAN PENGGALIAN JENIS-JENIS PEMBORAN MAKALAH TEKNIK PENGEBORAN DAN PENGGALIAN JENIS-JENIS PEMBORAN Oleh: EDI SETIAWAN NIM. 1102405 Dosen Mata Kuliah: Mulya Gusman, S.T, M.T PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Mulai Permasalahan Studi Literatur Analisa Propertis Semen Pasir Split Slag Uji Karakteristik Uji Karakteristik Uji Karakteristik Uji Karakteristik

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BORED PILE PROYEK PALM REGENCY (Apartmen dan Mall)

LAPORAN KERJA PRAKTEK METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BORED PILE PROYEK PALM REGENCY (Apartmen dan Mall) LAPORAN KERJA PRAKTEK METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BORED PILE PROYEK PALM REGENCY (Apartmen dan Mall) Kawasan Ciledug Kota Tangerang Disusun Oleh: Dicky Devara (41113010068) Muhammad Luthfi siddik (41113010082)

Lebih terperinci

6 Estimasi Biaya. 6.1 Umum. Bab 6

6 Estimasi Biaya. 6.1 Umum. Bab 6 Bab 6 6 Estimasi Biaya Penanganan Kerusakan Dermaga Studi Kasus Dermaga A I Pelabuhan Palembang 6.1 Umum Perkiraan biaya konstruksi Pekerjaan Perbaikan Dermaga Konvensional A s/d I dan pemasangan sistem

Lebih terperinci

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Kegiatan : PENINGKATAN JALAN Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber Dana : DAU + DAK Tahun Anggaran : 2012 Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum - 2 Drainase

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian adalah metode yang digunakan untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga dapat menjelaskan dan membahas permasalahan

Lebih terperinci

2. Penentuan Elevasi dan Making

2. Penentuan Elevasi dan Making 2. Penentuan Elevasi dan Making Menentukan titik ground anchor dan posisi waller beam layer satu dengan elevasi 2m pada shop drawing, dan berada pada jarak 3,6 m yang bertumpu pada bentonit. 3. Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1. Peralatan Dalam melaksanakan proyek pembangunan maka pastilah digunakan alatalat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. Alat-alat yang digunakan

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTIK. PELAKSANAAN KONSTRUKSI PC WALL DAN PILE CAP PADA PROYEK GEDUNG St. CAROLUS TAHAP II, JAKARTA-PUSAT

LAPORAN KERJA PRAKTIK. PELAKSANAAN KONSTRUKSI PC WALL DAN PILE CAP PADA PROYEK GEDUNG St. CAROLUS TAHAP II, JAKARTA-PUSAT LAPORAN KERJA PRAKTIK PELAKSANAAN KONSTRUKSI PC WALL DAN PILE CAP PADA PROYEK GEDUNG St. CAROLUS TAHAP II, JAKARTA-PUSAT Disusun oleh : AJENG NURJAYANTI (41113010027) AHMAD BAHTIAR.R (41113010081) FAKULTAS

Lebih terperinci

IV Material. Bab. dan peralatan BAB IV BAHAN. diperoleh. pelaksanaan. Pada proyek. Excavator tanah ke. ditempat lain.

IV Material. Bab. dan peralatan BAB IV BAHAN. diperoleh. pelaksanaan. Pada proyek. Excavator tanah ke. ditempat lain. BAB IV ALAT-ALAT DAN BAHAN 4..1 Peralatan Di dalam melaksanakan suatu pekerjaan agar diperoleh hasil yang maksimal dalam waktu yang singkat maka diperlukan suatu alat bantu. Alat-alat yang digunakan disesuaikan

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, S A L I N A N PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENGELOLAAN AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN HULU MINYAK DAN GAS SERTA PANAS BUMI DENGAN

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat signifikan dalam menentukan proses pelaksanaan pekerjaan tersebut dengan baik, benar, dan

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BASEMENT DENGAN SISTEM TOP DOWN PADA PROYEK SUDIRMAN SUITES OFFICE & APARTMENT JAKARTA, INDONESIA Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Pada masa Pembangunan Jangka Panjang Tahap II ini, Indonesia telah

BABI PENDAHULUAN. Pada masa Pembangunan Jangka Panjang Tahap II ini, Indonesia telah BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa Pembangunan Jangka Panjang Tahap II ini, Indonesia telah rnemasuki babakan kemajuan di bidang perekonomian yang cukup berarti. Perkembangan ini menuntut antisipasi

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terdapat di bawah konstruksi dengan tumpuan pondasi.

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terdapat di bawah konstruksi dengan tumpuan pondasi. BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Umum Pondasi tiang adalah suatu konstruksi pondasi yang mampu menahan gaya orthogonal ke sumbu tiang dengan cara menyerap lenturan. Pondasi tiang dibuat menjadi satu kesatuan

Lebih terperinci