BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA TAHUN 2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA TAHUN 2012"

Transkripsi

1 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA TAHUN 2012 Nomor : 19a/HP/XIV/05/2013 Tanggal : 3 Mei 2013 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Jl. Gatot Subroto No. 31 Jakarta Pusat Telp. (021) Ext Fax (021)

2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... SISTEMATIKA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA TAHUN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN... 1 GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN Dasar Hukum Pemeriksaan Tujuan Pemeriksaan Sasaran Pemeriksaan Standar Pemeriksaan Metodologi Pemeriksaan Waktu Pemeriksaan Objek Pemeriksaan Batasan Pemeriksaan... 4 LAPORAN KEUANGAN BMKG TAHUN 2012 Hal i ii BPK LHP - LK BMKG Tahun 2012 i

3 SISTEMATIKA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA TAHUN 2012 Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tahun 2012 terdiri dari tiga laporan sebagai berikut : 1. Laporan I : Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Laporan I berisi: (a) Hasil pemeriksaan yang memuat opini BPK; (b) Gambaran umum pemeriksaan yang berisi dasar hukum pemeriksaan, tujuan pemeriksaan, sasaran pemeriksaan, standar pemeriksaan, metodologi pemeriksaan, waktu pemeriksaan, objek pemeriksaan dan batasan pemeriksaan; (c) Laporan Keuangan BMKG Tahun Laporan II : Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern Laporan II berisi: (a) Resume Laporan atas Sistem Pengendalian Intern; (b) Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern (SPI); dan (c) Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Pemeriksaan atas SPI Tahun Laporan III : Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan Laporan III berisi: (a) Resume Laporan atas Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan; (b) Hasil Pemeriksaan Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan; dan (c) Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Pemeriksaan Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan Tahun BPK LHP - LK BMKG Tahun 2012 ii

4 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan UU Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), BPK telah memeriksa Neraca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tanggal 31 Desember Tahun 2012 dan 2011, dan Laporan Realisasi Anggaran untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, serta Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan Keuangan adalah tanggung jawab BMKG. Tanggung jawab BPK terletak pada pernyataan opini atas laporan keuangan berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan. BPK melaksanakan pemeriksaan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara. Standar tersebut mengharuskan BPK merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu pemeriksaan meliputi pengujian bukti-bukti yang mendukung jumlahjumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Pemeriksaan juga meliputi penilaian atas penerapan prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh BMKG, penilaian atas kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan, penilaian atas keandalan sistem pengendalian intern yang berdampak material terhadap laporan keuangan, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. BPK yakin bahwa pemeriksaan tersebut memberikan dasar memadai untuk menyatakan opini. Menurut opini BPK, laporan keuangan yang disebutkan di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan BMKG tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, dan realisasi anggaran untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Untuk memperoleh keyakinan yang memadai atas kewajaran laporan keuangan tersebut, BPK juga melakukan pemeriksaan terhadap sistem pengendalian intern dan kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan. Laporan hasil pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern dan Laporan hasil pemeriksaan atas Kepatuhan Terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-undangan disajikan dalam Laporan Nomor 19b/HP/XIV/05/2013 dan Nomor 19c/HP/XIV/05/2012 tanggal 3 Mei 2013, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini. Jakarta, 3 Mei 2013 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Penanggung Jawab Pemeriksaan, Gatot Supiartono, S.H., M.Acc., C.F.E., Ak. Register Negara No.D BPK LHP - LK BMKG Tahun

5 1. Dasar Hukum Pemeriksaan GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN a. Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 23E, F, dan G; b. Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; c. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; d. UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; e. UU Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan. 2. Tujuan Pemeriksaan Pemeriksaan atas Laporan Keuangan (LK) BMKG bertujuan untuk memberikan opini atas kewajaran LK BMKG dengan memperhatikan: a. Kesesuaian LK BMKG yang diperiksa dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP); b. Kecukupan pengungkapan informasi keuangan dalam LK sesuai dengan pengungkapan yang seharusnya dibuat seperti disebutkan SAP; c. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan terkait dengan pelaporan keuangan; dan d. Efektivitas Sistem Pengendalian Intern (SPI). 3. Sasaran Pemeriksaan Sasaran pemeriksaan atas Laporan Keuangan BMKG meliputi: a. Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan BMKG Tahun ; b. Penilaian kepatuhan terhadap perundang-undangan terkait dengan penyajian LK BMKG Tahun 2012; c. Penilaian efektivitas sistem pengendalian intern atas proses penyusunan laporan keuangan, temasuk aplikasi komputer yang digunakan untuk menyusun LK; dan d. Pengujian substantif atas transaksi-transaksi Tahun 2012 dan saldo disajikan dalam LK BMKG Tahun Standar Pemeriksaan Pemeriksaan atas LK BMKG Tahun 2012 berpedoman pada Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan dengan Peraturan BPK Nomor 1 Tahun Metodologi Pemeriksaan Secara umum pemeriksaan dilaksanakan dengan pendekatan-pendekatan sebagai berikut: 5.1. Pendekatan Risiko Metodologi yang diterapkan dalam melakukan pemeriksaan terhadap LK BMKG menggunakan pendekatan risiko, yang didasarkan pada pemahaman dan pengujian atas efektivitas SPI penyusunan LK. Hasil pemahaman dan pengujian BPK LHP - LK BMKG Tahun 2012 Halaman 2 dari 4

6 tersebut akan menentukan tingkat keandalan asersi manajemen dan ketentuan yang berlaku. Penetapan risiko pemeriksaan (audit risk) simultan dengan tingkat keandalan pengendalian (risiko pengendalian) serta tingkat risiko bawaan (inherent risk) entitas yang akan diperiksa dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan risiko deteksi (detection risk) yang diharapkan dan jumlah pengujian yang akan dilakukan serta menentukan fokus pemeriksaan Materialitas Pertimbangan atas tingkat materialitas meliputi kegiatan (a) Penetapan tingkat materialitas awal (Planning Materiality/PM) yang merupakan tingkat materialitas pada keseluruhan laporan keuangan yaitu sebesar 5% dari total realisasi belanja dengan pertimbangan LK BMKG tahun sebelumnya mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian. Akun signifikan adalah akun-akun yang saldonya sama dengan atau melebihi 50% dari PM. (b) Selanjutnya untuk tingkat akun, ditetapkan kesalahan tertolerir (Tolerable Error/TE) secara proporsional sesuai dengan saldo akun. Standar materialitas di atas tidak berlaku atas penyimpangan yang mengandung unsur kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) dan pelanggaran hukum Uji petik pemeriksaan Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara melakukan pengujian secara uji petik atas unit-unit dalam populasi yang akan diuji. Kesimpulan pemeriksaan akan diperoleh berdasarkan hasil uji petik yang dijadikan dasar untuk menggambarkan kondisi dari populasinya. Dalam pemeriksaan ini, pemeriksa dapat menggunakan metode non-statistik (non-statistical sampling) atau metode statistik (statistical sampling) dengan memperhatikan kecukupan jumlah sampel yang dipilih baik dari segi nilai rupiah atau jenis transaksinya. Penggunaan metode uji petik baik statistik maupun non-statistik harus didokumentasikan di dalam KKP. Dokumentasi tersebut antara lain mengungkapkan alasan penggunaan dan gambaran umum metode uji petik tersebut. Satuan kerja yang dijadikan uji petik pemeriksaan adalah Kantor Pusat di Jakarta dan Satker BMKG yang berada di provinsi Sumatera Utara dan provinsi Sulawesi Selatan Pelaporan Pemeriksa menyusun Konsep Temuan Pemeriksaan atas LK BMKG apabila menemukan permasalahan yang perlu dikomunikasikan kepada BMKG. Permasalahan tersebut meliputi (1) ketidakefektivan SPI, (2) penyimpangan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan, dan (3) ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang signifikan, dan (4) ikhtisar koreksi. Konsep Temuan Pemeriksaan tersebut disampaikan ketua tim pemeriksa kepada pejabat BMKG yang berwenang untuk mendapatkan tanggapan tertulis dan resmi dari BMKG. Setelah Konsep Temuan Pemeriksaan disampaikan ketua tim pemeriksa kepada BMKG, tim pemeriksa membahas temuan tersebut dengan pejabat entitas yang berwenang di BMKG. Penolakan atas ikhtisar koreksi, temuan SPI, dan ketidakpatuhan akan berpengaruh terhadap opini. BPK LHP - LK BMKG Tahun 2012 Halaman 3 dari 4

7 Tanggapan resmi dan tertulis atas konsep Laporan Temuan Pemeriksaan (LTP) diperoleh dari pejabat BMKG yang berwenang. Tanggapan tersebut akan diungkapkan dalam Temuan Pemeriksaan atas LK BMKG. Temuan Pemeriksaan atas LK BMKG diserahkan oleh ketua tim kepada pejabat BMKG yang berwenang. Penyampaian Temuan Pemeriksaan atas LK BMKG tersebut merupakan akhir dari pekerjaan lapangan pemeriksaan LK BMKG. 6. Waktu Pemeriksaan Pemeriksaan dilaksanakan selama 60 hari sejak tanggal 4 Februari 2013 sampai dengan 30 April 2013 berdasarkan Surat Tugas Anggota I BPK Nomor 12/ST/III-XIV.3/01/2013 tanggal 23 Januari Objek Pemeriksaan Laporan Keuangan BMKG Tahun Batasan Pemeriksaan Semua informasi yang disajikan dalam LK merupakan tanggung jawab manajemen BMKG. Oleh karena itu, BPK tidak bertanggung jawab terhadap salah interpretasi dan kemungkinan pengaruh atas informasi yang diberikan baik yang sengaja maupun tidak disengaja oleh manajemen BMKG. Pemeriksaan BPK meliputi prosedur-prosedur yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai dalam mendeteksi adanya kesalahan dan salah saji yang berpengaruh material terhadap LK. Pemeriksaan BPK tidak ditujukan untuk menemukan kesalahan atau penyimpangan. Walaupun demikian, jika dari hasil pemeriksaan ditemukan penyimpangan maka akan diungkapkan. Dalam melaksanakan pemeriksaan, BPK juga menyadari kemungkinan adanya perbuatan-perbuatan melanggar hukum yang timbul. Namun pemeriksaan BPK tidak memberikan jaminan bahwa semua tindakan melanggar hukum akan terdeteksi dan hanya memberikan jaminan yang wajar bahwa tindakan melanggar hukum yang berpengaruh secara langsung dan material terhadap angka-angka dalam LK akan terdeteksi. BPK akan menginformasikan bila ada perbuatan-perbuatan melanggar hukum atau kesalahan/penyimpangan material yang ditemukan selama pemeriksaan. Dalam melaksanakan pengujian kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan, BPK memprioritaskan pengujian pada kepatuhan instansi atas peraturan perundang-undangan yang terkait langsung dengan penyusunan laporan keuangan. Hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa masih terdapat ketidakpatuhan pada peraturan perundang-undangan yang tidak teridentifikasi. BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BPK LHP - LK BMKG Tahun 2012 Halaman 4 dari 4

8 LAPORAN KEUANGAN BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA TAHUN 2012 (AUDITED)

9 I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2012 URAIAN Ref ANGGARAN TAHUN 2012 (Rp) REALISASI TAHUN 2012 (Rp) % REALISASI TERHADAP ANGGARAN PENERIMAAN NEGARA DAN B.1 HIBAH Penerimaan Negara Bukan Pajak B , ,00 101,91 Penerimaan Hibah B.1 0,00 0,00 0,00 JUMLAH PENDAPATAN DAN HIBAH , ,00 101,91 BELANJA NEGARA B.2 Belanja Pegawai B , ,00 94,68 Belanja Barang B , ,00 95,44 Belanja Modal B , ,00 78,54 JUMLAH BELANJA NEGARA , ,00 87,96

10 II. NERACA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NERACA PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 URAIAN PERKIRAAN Ref PER 31 DESEMBER 2012 (Rp) PER 31 DESEMBER 2011 (Rp) % KENAIKAN / (PENURUNAN) ASET ASET LANCAR C.2.1 Kas di Bendahara Pengeluaran C , ,00 (13,79) Kas di Bendahara Penerimaan C , ,00 (95,94) Kas Lainnya dan Setara Kas C , ,00 (99,96) Belanja Dibayar Dimuka C ,00 0,00 0,00 Uang Muka Belanja 0, ,00 (100,00) Piutang Bukan Pajak C , ,00 5,56 Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang C ( ,00) 0,00 0,00 Bukan Pajak Piutang Bukan Pajak (Netto) , ,00 5,04 Persediaan C , ,00 (7,66) JUMLAH ASET LANCAR , ,00 (4,64) ASET TETAP C.2.2 Tanah C , ,00 0,49 Peralatan dan Mesin C , ,00 16,57 Gedung dan Bangunan C , ,00 4,07 Jalan, Irigasi, dan Jaringan C , ,00 13,34 Aset Tetap Lainnya C , ,00 75,32 Konstruksi Dalam Pengerjaan C , ,00 738,52 JUMLAH ASET TETAP , ,00 11,59 ASET LAINNYA C.2.3 Aset Tak Berwujud C , ,00 33,32 Aset Lain-Lain C , ,00 15,23 JUMLAH ASET LAINNYA , ,00 30,71 JUMLAH ASET , ,00 12,03 KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK C.2.4 Utang kepada Pihak Ketiga C , ,00 205,77 Uang Muka dari KPPN C , ,00 (13,79) Pendapatan yang Ditangguhkan C , ,00 (99,93) JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK , ,00 115,41 JUMLAH KEWAJIBAN , ,00 115,41

11 PER 31 DESEMBER PER 31 DESEMBER % URAIAN PERKIRAAN Ref KENAIKAN / (Rp) (Rp) (PENURUNAN) EKUITAS DANA EKUITAS DANA LANCAR C.2.5 Cadangan Piutang C , ,00 4,99 Cadangan Persediaan C , ,00 (7,66) Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran C ( ,00) ( ,00) Utang Jangka Pendek 214,39 JUMLAH EKUITAS DANA LANCAR , ,00 (8,15) EKUITAS DANA INVESTASI C.2.6 Diinvestasikan Dalam Aset Tetap C , ,00 11,59 Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya C , ,00 30,71 JUMLAH EKUITAS DANA INVESTASI , ,00 12,18 JUMLAH EKUITAS DANA , ,00 12,00 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA , ,00 12,02

12 III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM A.1 DASAR HUKUM 1. UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3. UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; 4. UU Nomor 22 Tahun 2011 tentang APBN TA 2012; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan; 7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 Tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171 Tahun 2007 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat; 9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.06/2010 tentang Kualitas Piutang Kementerian Negara/Lembaga dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih; 10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.05/2011 tentang Mekanisme Pengelolaan Hibah; 11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 230/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi Hibah; 12. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 238/PMK.05/2011 Tentang Pedoman Umum Sistem Akuntansi Pemerintahan; 13. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-62/PB/2009 tentang Tata Cara Penyajian Informasi Pendapatan dan Belanja Secara Akrual pada Laporan Keuangan; 14. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor 55/PB/2012 tentang Pedoman Penyusunan LKKL; 15. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-80/PB/2011 tentang Penambahan dan Perubahan Akun Pendapatan, Belanja, dan Transfer pada Bagan Akun Standar. A.2 KEBIJAKAN TEKNIS BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA (BMKG) RENCANA STRATEGIS BMKG Dalam rangka mendukung dan mengemban tugas pokok dan fungsi serta memperhatikan kewenangan BMKG agar lebih efektif dan efisien, maka diperlukan aparatur yang profesional, bertanggung jawab dan berwibawa serta Halaman 1 dari 42

13 bebas dari KKN, di samping itu harus dapat menjunjung tinggi kedisiplinan, kejujuran dan kebenaran guna ikut serta memberikan pelayanan informasi yang cepat, tepat, dan akurat. Oleh karena itu, kebijakan yang akan dilakukan BMKG Tahun adalah mengacu pada Visi, Misi, dan Tujuan BMKG yang telah ditetapkan. A.2.1 Visi BMKG Terwujudkan BMKG yang tanggap dan mampu memberikan pelayanan Meteorologi, Klimatologi, Kualitas udara, dan Geofisika (MKKuG) yang handal guna mendukung keselamatan dan keberhasilan pembangunan nasional serta berperan aktif di tingkat internasional. Terminologi di dalam visi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Tanggap dan mampu dimaksudkan BMKG dapat menangkap dan merumuskan kebutuhan stakeholder akan data, informasi, dan jasa MKKuG serta mampu memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa; 2. Pelayanan informasi MKKuG yang handal ialah pelayanan BMKG terhadap penyajian data, informasi pelayanan jasa MKKuG yang akurat, tepat sasaran, tepat guna, cepat, lengkap, dan dapat dipertanggungjawabkan; 3. Mendukung keselamatan dan keberhasilan pembangunan nasional dimaksudkan bahwa data, informasi, dan jasa yang diberikan oleh BMKG dapat diinformasikan dan dapat dimanfaatkan oleh berbagai sektor pengguna jasa dan dapat meminimalkan kerugian akibat bencana ataupun kegagalan pembangunan secara nasional; 4. Berperan aktif di tingkat internasional dimaksudkan bahwa BMKG sebagai wakil Pemerintah Republik Indonesia wajib membawa nama Bangsa dan Negara di kancah internasional dalam bidang MKKuG. Untuk mencapai visi tersebut, BMKG sebagai institusi pemerintah di bawah Presiden perlu mendapatkan dukungan dari institusi yang saling terkait yang terdiri dari Pemerintah, BUMN/BUMD, dan swasta serta masyarakat pengguna (stakeholder). A.2.2 Misi BMKG Dalam rangka mewujudkan Visi BMKG, maka diperlukan visi yang jelas yaitu berupa langkah-langkah BMKG untuk mewujudkan misi yang telah ditetapkan yaitu: 1. Mengamati dan memahami fenomena MKKuG; 2. Menyediakan data, informasi, dan jasa MKKuG yang handal dan terpercaya; 3. Mengkoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan di bidang MKKuG; dan 4. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan internasional di bidang MKKuG. Secara lebih rinci, maksud dari pernyataan misi di atas adalah sebagai berikut: 1. Mengamati dan memahami fenomena MKKuG artinya BMKG melaksanakan operasional pengamatan dan pengumpulan data secara teratur, lengkap dan akurat guna dipakai untuk mengenali dan memahami karakteristik unsur-unsur MKKuG guna membuat prakiraan dan informasi yang akurat; Halaman 2 dari 42

14 2. Menyediakan data, informasi dan jasa MKKuG kepada para pengguna sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka dengan tingkat akurasi tinggi dan tepat waktu; 3. Mengkoordinasi dan memfasilitasi kegiatan sesuai dengan kewenangan BMKG, maka BMKG wajib mengawasi pelaksanaan operasional, memberi pedoman teknis, serta berwenang untuk mengkalibrasi peralatan MKKuG sesuai dengan peraturan yang berlaku; dan 4. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan internasional artinya BMKG dalam melaksanakan kegiatan secara operasional selalu mengacu pada ketentuan internasional mengingat bahwa fenomena MKKuG tidak terbatas dan tidak terkait pada batas wilayah suatu negara manapun. A.2.3 Tujuan BMKG Tujuan Rencana Strategis BMKG diarahkan untuk mempercepat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan berdasarkan pemikiran konseptual analitis, realistis, rasional, dan komprehensif serta perwujudan pembangunan dalam langkah-langkah yang sistemik dan bertahap dalam suatu perencanaan yang bersifat strategis. A.2.4 Sasaran Strategis BMKG Sasaran strategis BMKG diarahkan pada upaya penyajian dan penyediaan informasi BMKG untuk mewujudkan program pemerintah dalam mendukung keselamatan dan meminimalkan risiko akibat bencana secara integrasi dan berkesinambungan dengan sasaran sebagai berikut: 1. Terselesaikannya pembangunan sistem peringatan dini tsunami, cuaca, dan iklim ekstrim, termasuk Pusat Pengamatan Siklon Tropis; 2. Penguatan kemampuan layanan informasi iklim dan cuaca (Strengthening BMKG Climate and Weather Services Capacity); 3. Terjaminnya sistem operasi seluruh sistem peralatan pengamatan, baik yang manual maupun otomatis, dalam rangka menjamin kontinuitas seluruh pengamatan MKKuG sehingga mampu menghasilkan data yang akurat, kontinyu dan pada akhirnya dapat tertelusuri; 4. Dipahaminya proses perubahan iklim yang terjadi di wilayah Indonesia dan tersedianya layanan informasi perubahan iklim bagi keperluan adaptasi dan mitigasi sektoral serta pengambilan kebijakan pada sektor terkait yaitu perhubungan, pertanian, kehutanan, sumber daya air, tenaga listrik, pembangunan infrastruktur, turisme, kesehatan, dan kelautan; 5. Terbaharuinya Standard Operating Prosedure (SOP) dalam mendukung standardisasi tata laksana pengamatan di seluruh stasiun pengamatan BMKG dan pendukungnya; 6. Terbangunnya sistem informasi database perencanaan berbasis web; 7. Terbangunnya Gedung Operasional Utama untuk keperluan pemanduan sistem telekomunikasi MKKuG (SPIMKKuG), kalibrasi, pusat simulasi cuaca numerik, pusat basis data, dan Pusat Pelayanan Informasi Nasional MKKuG (PPINMKKuG); Halaman 3 dari 42

15 8. Terkendalinya pengamanan dan pengawasan sistem peralatan kebakaran gedung; 9. Tertatanya mekanisme administratif pelaksanaan tata kelola barang milik negara baik dalam proses pembangunan maupun pemeliharaan dalam rangka peningkatan akuntabilitas di lingkungan BMKG; 10. Terwujudnya dan tersosialisasikannya peraturan perundang-undangan MKKuG; 11. Terwujudnya reorganisasi BMKG; 12. Meningkatnya peran posisi BMKG dalam jejaring kerjasama nasional dan internasional terutama dalam peran soft positioning BMKG; 13. Terkendalinya sistem pengawasan keuangan dan pembangunan BMKG; 14. Terselesaikan dan terealisasikannya blueprint rencana Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) baik dalam rangka peningkatan kualitas penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi MKKuG dan penunjangnya maupun kuantitas jangkauan kesempatan bagi seluruh SDM BMKG; dan 15. Dimanfaatkannya hasil-hasil pengkajian, penelitian, pengembangan dan perekayasaan Iptek MKKuG dalam upaya mendukung pelaksanaan pelayanan informasi MKKuG. A.3 PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Tahun 2012 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh BMKG. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga. Laporan Keuangan BMKG Tahun 2012 ini merupakan laporan konsolidasi dari seluruh jenjang struktural di bawah BMKG seperti Eselon I, wilayah, serta satuan kerja yang bertanggung jawab atas anggaran yang diberikan. Jumlah satuan kerja di lingkup BMKG adalah 183 satker. Dari jumlah tersebut, yang menyampaikan laporan keuangan dan dikonsolidasikan sejumlah 183 satker (100%). Rincian satuan kerja tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. No Kode Eselon I 1 01 Tabel 1 Rekapitulasi Jumlah Satuan Kerja Menurut Eselon 1 Uraian Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Jumlah Jenis Kewenangan KP KD DK TP M TM M TM M TM M TM Jumlah Satker Jumlah Keterangan: M = Menyampaikan LK KP = Kantor Pusat DK = Dekonsentrasi TM = Tidak menyampaikan LK KD = Kantor Daerah TP = Tugas Pembantuan Halaman 4 dari 42

16 SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAK dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari LRA, Neraca, dan CaLK. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi Aset Tetap, Persediaan, dan lainnya untuk penyusunan Neraca dan Laporan Barang Milik Negara serta laporan manajerial lainnya. A.4 KEBIJAKAN AKUNTANSI Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2012 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Dalam penyusunan LKKL telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan BMKG adalah: 1. Pendapatan Pendapatan adalah semua penerimaan KUN yang menambah Ekuitas Dana Lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat. Pendapatan diakui pada saat Kas diterima pada KUN. Akuntansi Pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas netto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan mengurangi kewajiban sehingga mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis pendapatan. 2. Belanja Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi Ekuitas Dana Lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran Kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui Bendahara Pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas Pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja disajikan di muka (face) Laporan Keuangan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja, sedangkan pada CaLK, belanja disajikan menurut klasifikasi organisasi dan fungsi. 3. Aset Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah. Halaman 5 dari 42

17 Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset Lainnya. a. Aset Lancar Aset Lancar mencakup Kas dan Setara Kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu dua belas bulan sejak tanggal pelaporan. Aset Lancar ini terdiri dari Kas, Piutang, dan Persediaan. Kas disajikan di Neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di Neraca dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal Neraca. Piutang dinyatakan dalam Neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihannya. Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh tempo dua belas bulan setelah tanggal Neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TPA/TGR. Persediaan adalah Aset Lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Persediaan dicatat di Neraca berdasarkan: 1) Harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian; 2) Harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri; 3) Harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan. b. Investasi Investasi adalah Aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomis seperti bunga, dividen, dan royalti, atau manfaat sosial sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Investasi Pemerintah diklasifikasikan ke dalam Investasi Jangka Pendek dan Investasi Jangka Panjang. Investasi Jangka Pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki dalam kurun waktu setahun atau kurang. Investasi Jangka Panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki selama lebih dari setahun. Investasi Jangka Panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya, yaitu non permanen dan permanen. 1) Investasi Non Permanen Investasi non permanen adalah Investasi Jangka Panjang yang tidak termasuk dalam investasi permanen dan dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan. Investasi non permanen sifatnya bukan penyertaan modal saham melainkan berupa pinjaman jangka panjang Halaman 6 dari 42

18 yang dimaksudkan untuk pembiayaan investasi perusahaan negara/ daerah, pemerintah daerah, dan pihak ketiga lainnya. Investasi non permanen meliputi: a) Seluruh dana pemerintah yang bersumber dari dana pinjaman luar negeri yang diteruspinjamkan melalui Subsidiary Loan Agreement (SLA) dan dana dalam negeri dalam bentuk Rekening Dana Investasi (RDI) dan Rekening Pembangunan Daerah (RPD) yang dipinjamkan kepada BUMN/BUMD dan Pemerintah Daerah; b) Seluruh dana pemerintah yang diberikan dalam bentuk Pinjaman Dana Bergulir kepada pengusaha kecil, anggota koperasi, anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), nasabah Lembaga Dana Kredit Pedesaan (LDKP), nasabah Usaha Simpan Pinjam/Tempat Simpan Pinjam (USP/TSP) atau nasabah Bank Perkreditan Rakyat. 2) Investasi Permanen Investasi permanen adalah Investasi Jangka Panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan. Investasi permanen dimaksudkan untuk mendapatkan dividen atau menanamkan pengaruh yang signifikan dalam jangka panjang. Investasi permanen meliputi seluruh Penyertaan Modal Negara (PMN) pada perusahaan negara, lembaga internasional, dan badan usaha lainnya yang bukan milik negara. PMN pada badan usaha atau badan hukum lainnya yang sama dengan atau lebih dari 51% disebut sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/Badan Hukum Milik Negara (BHMN). PMN pada badan usaha atau badan hukum lainnya yang kurang dari 51% (minoritas) disebut sebagai non BUMN. PMN dapat berupa surat berharga (saham) pada suatu perseroan terbatas dan non surat berharga, yaitu kepemilikan modal bukan dalam bentuk saham pada perusahaan yang bukan perseroan. Penilaian Investasi Jangka Panjang diprioritaskan menggunakan metode ekuitas. Jika suatu investasi bisa dipastikan tidak akan diperoleh kembali atau terdapat bukti bahwa investasi hendak dilepas, maka digunakan metode nilai bersih yang direalisasikan. Investasi dalam bentuk pinjaman jangka panjang kepada pihak ketiga dan non earning asset atau hanya sebagai bentuk partisipasi dalam suatu organisasi, seperti penyertaan pada lembaga-lembaga keuangan internasional, menggunakan metode biaya. Investasi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs tengah BI pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal Neraca, pos investasi dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal Neraca. c. Aset Tetap Aset Tetap mencakup seluruh aset yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset Tetap dilaporkan pada Neraca Kementerian Negara/Lembaga per 31 Desember 2012 berdasarkan harga perolehan. Halaman 7 dari 42

19 Pengakuan Aset Tetap yang perolehannya sejak tanggal 1 Januari 2002 didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi, yaitu: 1) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp ,00 (tiga ratus ribu rupiah); 2) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp ,00 (sepuluh juta rupiah); 3) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian. d. Aset Lainnya Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain Aset Lancar, Investasi Jangka Panjang, dan Aset Tetap. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, Dana yang Dibatasi Penggunaannya, Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain. TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke Kas Negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran. TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap bendahara/pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh bendahara/pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya. TPA dan TGR yang akan jatuh tempo lebih dari dua belas bulan setelah tanggal Neraca disajikan sebagai Aset Lainnya. Kemitraan dengan Pihak Ketiga merupakan perjanjian antara dua pihak atau lebih yang mempunyai komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang dikendalikan bersama dengan menggunakan aset dan/atau hak usaha yang dimiliki. Dana yang Dibatasi Penggunaannya merupakan kas atau dana yang alokasinya hanya akan dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan tertentu seperti kas besi perwakilan RI di luar negeri, rekening dana reboisasi, dan dana moratorium Nias dan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud meliputi software komputer, lisensi dan franchise, hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak lainnya, hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang. Halaman 8 dari 42

20 Aset Lain-lain merupakan Aset Lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke dalam TPA, Tagihan TGR, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, maupun Dana yang Dibatasi Penggunaannya. Aset Lain-lain dapat berupa Aset Tetap pemerintah yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah. Di samping itu, piutang macet kementerian negara/lembaga yang dialihkan penagihannya kepada Departemen Keuangan cq. Ditjen Kekayaan Negara juga termasuk dalam kelompok Aset Lain-lain. 4. Kewajiban Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Dalam konteks pemerintahan, Kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah. Setiap Kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-undangan. Kewajiban pemerintah diklasifikasikan ke dalam Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban Jangka Panjang. a. Kewajiban Jangka Pendek Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai Kewajiban Jangka Pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban Jangka Pendek meliputi Utang kepada Pihak Ketiga, Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Utang Bunga (accrued interest) dan Utang Jangka Pendek Lainnya. b. Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban diklasifikasikan sebagai Kewajiban Jangka Panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung. Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian karena perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut. 5. Ekuitas Dana Ekuitas Dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset dan utang pemerintah. Ekuitas Dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara Aset Lancar dan Utang Jangka Pendek. Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara Aset Tetap dan Kewajiban Jangka Panjang. Halaman 9 dari 42

21 6. Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari akun Piutang berdasarkan penggolongan kualitas piutang. Penilaian kualitas piutang dilakukan dengan mempertimbangkan jatuh tempo dan perkembangan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-masing piutang pada tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.06/2010 tentang Kualitas Piutang Kementerian Negara Lembaga dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih. Tabel 2 Penggolongan Kualitas Piutang Kualitas Piutang Uraian Penyisihan Lancar Belum dilakukan pelunasan sampai dengan tanggal jatuh tempo 0,5% Kurang Lancar Bulan terhitung sejak tanggal surat penagihan pertama tidak dilakukan pelunasan 10% Diragukan Bulan terhitung sejak tanggal surat kedua penagihan tidak dilakukan pelunasan 50% Macet 1. Bulan terhitung sejak tanggal surat ketiga penagihan tidak dilakukan pelunasan 2. Piutang telah diserahkan ke Panitia Urusan Piutang/DJKN 100% 7. Kebijakan Akuntansi atas Penyusutan Aset Tetap Sampai saat Penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2012, Kantor Pembinaan Akuntansi Instansi Jakarta belum menerapkan penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap, hal tersebut sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 53/KMK.06/2012 tentang Penerapan Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat, yang menyebutkan bahwa penerapan penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada seluruh entitas Pemerintah Pusat dilaksanakan mulai tahun Halaman 10 dari 42

22 B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN B.1 PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Tahun 2012 adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 101,91% dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp ,00. Keseluruhan Pendapatan Negara dan Hibah BMKG merupakan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Rincian Estimasi Pendapatan dan realisasi PNBP lainnya sampai dengan tanggal pelaporan dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 3 Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan No Uraian Estimasi Pendapatan Realisasi % 1 Pendapatan dari Pengelolaan BMN serta Pendapatan dari Penjualan Rp ,00 Rp ,00 93,12 2 Pendapatan Jasa Rp ,00 Rp , ,97 3 Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan dan Hasil Tindak Rp - Rp ,00 0,00 Pidana Korupsi 4 Pendapatan Pendidikan Rp ,00 Rp ,00 151,02 5 Pendapatan Gratifikasi dan Uang Sitaan Hasil Korupsi Rp - Rp ,00 0,00 6 Pendapatan Iuran dan Denda Rp - Rp ,00 0,00 7 Pendapatan Lain-lain Rp - Rp ,00 0,00 Jumlah Rp ,00 Rp ,00 101,91 Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Tahun 2012 mengalami penurunan sebesar Rp ,00 atau 0,02% dibandingkan dengan Tahun 2011, penurunan ini terjadi karena terdapat penurunan yang cukup signifikan pada Pendapatan Iuran dan Denda. Perbandingan realisasi PNBP Tahun 2012 dan 2011 disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 4 Kenaikan/Penurunan PNBP No Uraian Penerimaan Negara Bukan Pajak Kenaikan/(Penurunan) % Rp ,00 Rp ,00 Rp ( ,00) (0,02) B.2 BELANJA NEGARA Realisasi belanja Tahun 2012 sebesar Rp ,00 atau sebesar 87,96% dari anggarannya setelah dikurangi pengembalian belanja. Anggaran BMKG pada tahun 2012 sebesar Rp ,00. Anggaran dan realisasi belanja Tahun 2012 menurut sumber program dapat dilihat pada tabel berikut ini: Halaman 11 dari 42

23 Tabel 5 Rincian Anggaran dan Realisasi Menurut Program Kode Uraian Anggaran Realisasi % 001 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Rp Rp , Program Pengembangan dan Pembinaan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Jumlah Rp Rp ,21 Rp Rp ,62 Rp Rp ,96 Sedangkan menurut jenis belanja, rincian anggaran dan realisasinya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 6 Rincian Anggaran dan Realisasi Tahun Anggaran 2012 Kode Uraian Anggaran Realisasi Belanja % 51 Belanja Pegawai Rp Rp ,68 52 Belanja Barang Rp Rp ,44 53 Belanja Modal Rp Rp ,54 Jumlah Rp Rp ,96 Realisasi Belanja BMKG Tahun 2012 terdiri dari Belanja Rupiah Murni dan Belanja Pinjaman Luar Negeri yang terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan Belanja Modal. Komposisi alokasi belanja juga dapat disajikan seperti grafik di bawah ini: 600,000,000, ,000,000, ,000,000, ,000,000, ,000,000,000 Anggaran Realisasi 100,000,000,000 - Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Grafik : Alokasi Komposisi Belanja TA 2012 Halaman 12 dari 42

24 Realisasi Belanja Tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar Rp ,00 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya disebabkan pada tahun 2011 penyerapan untuk anggaran yang bersumber dari pinjaman dan hibah luar negeri sangat rendah. Tabel 7 Tabel Perbandingan Realisasi Belanja Tahun 2012 dan 2011 Kode Uraian Realisasi Naik/(Turun) % 51 Belanja Pegawai Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 9,26 52 Belanja Barang Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 16,54 53 Belanja Modal Rp ,00 Rp ,00 Rp ( ,00) -12,04 Jumlah Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 2,38 B.2.1 Belanja Pegawai Realisasi Belanja Pegawai Tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp ,00 dan Rp ,00. Peningkatan realisasi Belanja Pegawai antara lain disebabkan naiknya besaran gaji pokok dan tunjangan serta penambahan jumlah pegawai. Rincian Belanja Pegawai disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 8 Perbandingan Belanja Pegawai Tahun 2012 dan 2011 Uraian Tahun 2012 Tahun 2011 Naik/(Turun) % Gaji Pokok Rp Rp Rp ,93 Tunjangan Pembulatan Rp Rp Rp ( ) (31,27) Tunjangan Suami/Istri Rp Rp Rp ,80 Tunjangan Anak Rp Rp Rp ,09 Tunjangan Struktural Rp Rp Rp ( ) (0,53) Tunjangan Fungsional Rp Rp Rp ,70 Tunjangan PPh Rp Rp Rp ,21 Tunjangan Beras Rp Rp Rp ( ) (2,91) Uang Makan Rp Rp Rp ,66 Tunjangan Daerah Terpencil Rp Rp Rp ( ) (8,75) Tunjangan Khusus Papua Rp Rp Rp ( ) (5,57) Tunjangan Lain-lain Rp Rp Termasuk Uang Duka Rp ,79 Tunjangan Umum Rp Rp Rp ( ) (15,90) Tunjangan Profesi Dosen Rp Rp Uang Lembur Rp Rp Rp ,69 Belanja Vakasi Rp Rp Rp ,95 Total Rp Rp Rp ,26 Jumlah pegawai BMKG sebanyak pegawai yang tersebar pada 183 satuan kerja di seluruh Indonesia. Komposisi pegawai BMKG berdasarkan golongan dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Golongan I sebanyak 2 pegawai; 2. Golongan II sebanyak pegawai; 3. Golongan III sebanyak pegawai; 4. Golongan IV sebanyak 201 pegawai. Halaman 13 dari 42

25 Golongan IV 201 orang Golongan I 2 orang Golongan III 2632 orang Golongan II 1438 orang Komposisi pegawai BMKG sebagai berikut: Grafik: Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan berdasarkan pendidikan terakhir dapat dijelaskan 1. Pegawai dengan pendidikan terakhir Sekolah Dasar sebanyak 27 pegawai; 2. Pegawai dengan pendidikan terakhir Sekolah Menengah Pertama sebanyak 57 pegawai; 3. Pegawai dengan pendidikan terakhir Sekolah Menengah Atas sebanyak 694 pegawai; 4. Pegawai dengan pendidikan terakhir Diploma I sebanyak 964 pegawai; 5. Pegawai dengan pendidikan terakhir Diploma II sebanyak 30 pegawai; 6. Pegawai dengan pendidikan terakhir Diploma III sebanyak 856 pegawai; 7. Pegawai dengan pendidikan terakhir Diploma IV sebanyak 2 pegawai; 8. Pegawai dengan pendidikan terakhir Strata I sebanyak 1394 pegawai; 9. Pegawai dengan pendidikan terakhir Strata II sebanyak 234 pegawai; 10. Pegawai dengan pendidikan terakhir Strata III sebanyak 15 pegawai. 1,600 1,400 1,200 1, , SD SMP SMA D1 D2 D3 D4 S1 S2 S3 Grafik : Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan Halaman 14 dari 42

26 B.2.2 Belanja Barang Realisasi Belanja Barang Tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp ,00 dan Rp ,00. Belanja Barang mengalami kenaikan sebesar Rp ,00 atau 16,54%. Rincian Belanja Barang disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 9 Perbandingan Belanja Barang Tahun 2012 dan 2011 Uraian TA 2012 TA 2011 Naik/(Turun) % Belanja Barang Operasional Rp Rp Rp ,13 Belanja Barang Non Operasional Rp Rp Rp ,36 Belanja Jasa Rp Rp Rp ,17 Belanja Pemeliharaan Rp Rp Rp ,91 Belanja Perjalanan Rp Rp Rp ,59 Jumlah Rp Rp Rp ,54 1. Belanja Barang Operasional sebesar Rp ,00 terdiri dari: a. Belanja Keperluan Perkantoran (521111) Rp ,00; b. Belanja Penambahan Daya Tahan Tubuh (521113) Rp ,00; c. Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat (521114) Rp ,00; d. Belanja Honor Terkait Operasional Satuan Kerja (521115) Rp ,00; e. Belanja Barang Operasional Lainnya (521119) Rp , Belanja Barang Non Operasional sebesar Rp ,00 terdiri dari: a. Belanja Bahan (521211) Rp ,00; b. Belanja Honor Terkait Output Kegiatan (521213) Rp ,00; c. Belanja Barang Non Operasional Lainnya (521219) Rp , Belanja Jasa sebesar Rp ,00 terdiri dari: a. Belanja Langganan Listrik (522111) Rp ,00; b. Belanja Langganan Telepon (522112) Rp ,00; c. Belanja Langganan Air (522113) Rp ,00; d. Belanja Langanan Daya dan Jasa Lainnya (522119) Rp ,00; e. Belanja Jasa Konsultan (522113) Rp ,00; f. Belanja Sewa (522114) Rp ,00; g. Belanja Jasa Profesi (522115) Rp ,00; h. Belanja Jasa Lainnya (522119) Rp , Belanja Pemeliharaan sebesar Rp ,00 terdiri dari: a. Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan (523111) Rp ,00; b. Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan Lainnya (523119) Rp ,00; c. Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin (523121) Rp ,00; d. Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Lainnya (523129) Rp ,00; e. Belanja Biaya Pemeliharaan Jaringan (523133) Rp ,00. Halaman 15 dari 42

27 5. Belanja Perjalanan sebesar Rp ,00 terdiri dari: a. Belanja Perjalanan Dalam Negeri sebesar Rp ,00 terdiri dari: 1) Belanja Perjalanan Biasa (524111) Rp ,00; 2) Belanja Perjalanan Lainya (524119) Rp ,00. b. Belanja Perjalanan Luar Negeri sebesar Rp ,00 terdiri dari: 1) Belanja Perjalanan Biasa Luar Negeri (524211) Rp ,00; 2) Belanja Perjalanan Lainnya Luar Negeri (524219) Rp ,00. B.2.3 Belanja Modal Realisasi Belanja Modal Tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp ,00 dan Rp ,00 mengalami penurunan sebesar Rp ,00 atau sebesar Rp12,04%. Tabel 10 Perbandingan Belanja Modal Tahun 2012 dan 2011 Uraian TA 2012 TA 2011 Naik/(Turun) % Belanja Modal Tanah Rp Rp Rp ,79 Belanja Modal Peralatan dan Rp Rp Mesin Rp ( ) (16,42) Belanja Modal Gedung dan Rp Rp Bangunan Rp ( ) (17,89) Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Rp Rp Jaringan Rp ,18 Belanja Modal Fisik Lainnya Rp Rp Rp ,38 Jumlah Rp Rp Rp ( ) (12,04) 1. Belanja Modal Tanah sebesar Rp ,00 terdiri dari: a. Belanja Modal Tanah (531111) Rp ,00; b. Belanja Modal Pembuatan Sertifikat Tanah (531114) Rp ,00; c. Belanja Modal Pengurukan dan Pematangan Tanah (531115) Rp , Belanja Modal Peralatan dan Mesin sebesar Rp ,00 terdiri dari: a. Belanja Modal Peralatan dan Mesin (532111) Rp ,00; b. Belanja Penambahan Nilai Peralatan dan Mesin (532121) Rp , Belanja Modal Gedung dan Bangunan sebesar Rp ,00 terdiri dari: a. Belanja Modal Gedung dan Bangunan (533111) Rp ,00; b. Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Honor Pengelola Teknis Gedung dan Bangunan (533113) Rp ,00; c. Belanja Modal Perencanaan dan Pengawasan Gedung dan Bangunan (533115) Rp ,00; Halaman 16 dari 42

28 d. Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan (533121) Rp , Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan sebesar Rp ,00 terdiri dari: a. Belanja Modal Jalan dan Jembatan (534111) Rp ,00; b. Belanja Irigasi (534121) Rp ,00; c. Belanja Modal Jaringan (534131) Rp ,00; d. Belanja Penambahan Nilai Jalan dan Jembatan (534141) Rp ,00; e. Belanja Penambahan Nilai Jaringan (534161) Rp , Belanja Modal Lainnya sebesar Rp ,00 terdiri dari: a. Belanja Modal Lainnya (536111) Rp ,00; b. Belanja Penambahan Nilai Aset Tetap Lainnya dan/atau Aset Lainnya (536121) Rp ,00. B.3 CATATAN PENTING LAINNYA BMKG pada tahun 2012 mempunyai anggaran yang berasal dari pinjaman luar negeri sebesar Rp ,00. Pinjaman luar negeri ini berasal dari NATIXIS (Prancis) dengan total nilai pinjaman sebesar EUR30,300,000.00, pinjaman ini telah diregistrasikan pada tahun 2011 dengan nomor register Realisasi anggaran pinjaman luar negeri ini sebesar Rp ,00 atau sebesar 39,07% dari anggaran, sisa anggaran yang tidak terserap akan diluncurkan ke DIPA TA Halaman 17 dari 42

29 C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA C.1 PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH Komposisi Neraca per 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Tabel 11 Perbandingan Aset 2012 dan 2011 Uraian 31 Desember Desember 2011 Kenaikan/ (penurunan) Aset Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Kewajiban Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Ekuitas Dana Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Jumlah Aset per 31 Desember 2012 sebesar Rp ,00 terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp ,00, Aset Tetap sebesar Rp ,00 dan Aset Lainnya sebesar Rp ,00. Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2012 sebesar Rp ,00 merupakan kewajiban jangka pendek. Jumlah ekuitas dana per 31 Desember 2012 sebesar Rp ,00 terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp ,00 dan Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp ,00 Grafik komposisi neraca dapat disajikan seperti contoh dibawah ini: Rp4,500,000,000,000 Rp4,000,000,000,000 Rp3,500,000,000,000 Rp3,000,000,000,000 Rp2,500,000,000,000 Rp2,000,000,000,000 Rp1,500,000,000,000 Rp1,000,000,000,000 Rp500,000,000, Rp Aset Kewajiban Ekuitas Dana Grafik. Komposisi Neraca Halaman 18 dari 42

30 C.2 Penjelasan Per Pos Neraca C.2.1 Aset Lancar C Kas di Bendahara Pengeluaran Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp ,00 dan Rp ,00 merupakan kas yang dikuasai, dikelola dan dibawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa Uang Persediaan (UP), namun sampai dengan akhir tahun anggaran belum disetor/dipertanggungjawabkan ke Kas Negara. Tabel 12 Perbandingan Kas di Bendahara Pengeluaran Tahun 2012 dan 2011 Kenaikan / 31 Desember Desember 2011 (penurunan) Rp ,00 Rp ,00 Rp ( ,00) Rincian saldo Kas di Bendahara Pengeluaran BMKG adalah sebagai berikut: 1. Stasiun Meteorologi Kemayoran sebesar Rp ,00 telah disetor ke Kas Negara pada tanggal 04 Januari 2013; 2. Stasiun Meteorologi Maritim Belawan sebesar Rp ,00 telah disetor ke Kas Negara pada tanggal 04 Januari 2013; 3. Stasiun Klimatologi Banjarbaru sebesar Rp ,00 telah disetor ke Kas Negara pada tanggal 03 Januari 2013; 4. Stasiun Meteorologi Samarinda sebesar Rp ,00 telah disetor ke Kas Negara pada tanggal 02 Januari 2013; 5. Stasiun Meteorologi Tual sebesar Rp ,00 telah disetor ke Kas Negara pada tanggal 08 Januari 2013; 6. Stasiun Meteorologi Sarmi sebesar Rp ,00 telah disetor ke Kas Negara pada tanggal 02 Januari 2013; 7. Stasiun Meteorologi Biak sebesar Rp40,00 teah disetor ke Kas Negara pada tanggal 08 Januari C Kas di Bendahara Penerimaan Besarnya Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp71.770,00 dan Rp ,00 mencakup seluruh kas, baik saldo rekening di bank maupun saldo uang tunai yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang belum disetorkan ke Kas Negara. Rincian saldo Kas di Bendahara Penerimaan BMKG adalah sebagai berikut: Tabel 13 Perbandingan Kas di Bendahara Penerimaan Tahun 2012 dan 2011 Kenaikan / 31 Desember Desember 2011 (Penurunan) Rp ,00 Rp ,00 Rp ( ,00) Kas di Bendahara Penerimaan sebesar Rp71.770,00 terdapat di Stasiun Meteorologi Sibolga yang merupakan pendapatan jasa penerbangan (PJP) yang baru disetor tanggal 27 Februari Halaman 19 dari 42

31 C Kas Lainnya dan Setara Kas Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp ,00 dan Rp ,00 merupakan kumpulan akun Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Penerimaan yang sampai dengan akhir tahun anggaran berjalan (31 Desember 2012) belum disetorkan ke Kas Negara. Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas BMKG adalah sebagai berikut: Tabel 14 Perbandingan Kas Lainnya dan Setara Kas Tahun 2012 dan Desember Desember 2011 Kenaikan / (penurunan) Rp ,00 Rp ,00 Rp ( ,00) Kas Lainnya dan Setara Kas di Bendahara Pengeluaran terdapat pada Stasiun Klimatologi Sicincin sebesar Rp ,00 yang merupakan saldo di rekening Bendahara Pengeluaran. C Belanja Dibayar Dimuka Jumlah Belanja Dibayar Dimuka BMKG per 31 Desember 2012 sebesar Rp ,00 terdapat pada Stasiun Meteorologi Tegal yang merupakan Persekot Gaji. C Piutang Bukan Pajak Jumlah Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp ,00 dan Rp ,00. Piutang tersebut merupakan semua hak atau klaim terhadap pihak lain atas uang, barang atau jasa yang dapat dijadikan kas dan belum diselesaikan pada akhir tahun anggaran serta diharapkan dapat diterima dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun. Rincian Piutang Bukan Pajak sebagai berikut: Tabel 15 Perbandingan Piutang Bukan Pajak Tahun 2012 dan Desember Desember 2011 Kenaikan / (penurunan) Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Piutang Bukan Pajak terdapat pada satker: 1. Sekretariat Utama sebesar Rp ,00 merupakan tagihan jasa kemeteorologian dari PT Angkasa Pura I untuk bulan Nopember dan Desember 2012 dan dari dari PT Angkasa Pura II untuk bulan September, Oktober, Nopember, dan Desember 2012; 2. Stasiun Meteorologi Sibolga sebesar Rp56.550,00 merupakan PJP 4% dari Perhubungan Udara yang diterima melewati tahun anggaran; 3. Stasiun Meteorologi Aek Godang sebesar Rp ,00 merupakan tagihan PNBP yang belum dibayar oleh operator penerbangan (Susi Air) untuk bulan Oktober, Nopember dan Desember 2012; Halaman 20 dari 42

32 4. Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak sebesar Rp51.000,00 merupakan sewa rumah dinas yang belum dibayar selama tiga bulan; 5. Stasiun Meteorologi Tanjung Redep sebesar Rp ,00 merupakan Pendapatan Jasa Penerbangan (PJP) dari Bandara Kalimaru Berau untuk tagihan bulan Agustus-Desember 2012; 6. Stasiun Meteorologi Mutiara Palu sebesar Rp ,00 merupakan hasil temuan BPKP yang menyatakan terdapat kurang pungut PJP Tahun 2012 sebesar Rp ,00 namun baru dibayar sejumlah Rp ,00; 7. Stasiun Klimatologi Maros Sebesar Rp ,00 merupakan pengembalian tunjangan tugas belajar yang belum dibayar; dan 8. Stasiun Klimatologi Kediri sebesar Rp ,00 merupakan hasil temuan BPKP yang menyatakan terdapat kurang pungut PNBP Tahun 2012 sebesar Rp ,00 namun baru dibayar sejumlah Rp ,00. C Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Piutang Bukan Pajak Saldo Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp ,00 yang merupakan estimasi atas ketidaktertagihan piutang jangka pendek yang di tentukan oleh kualitas masingmasing piutang. Piutang bukan pajak BMKG seluruhnya memiliki kualitas lancar sehingga disisihkan sebesar 0,5%. C Persediaan Nilai persediaan BMKG per 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp ,00 dan Rp ,00. Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) pada tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional dan untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Perbandingan Persediaan Tahun 2012 dengan 2011 adalah sebagai berikut: Tabel 16 Perbandingan Persediaan Tahun 2012 dan Desember Desember 2011 Kenaikan / (penurunan) Rp ,00 Rp ,00 Rp ( ,00) Tabel 17 Rincian persediaan per 31 Desember 2012 No Uraian Barang Konsumsi Rp ,00 Rp ,00 2 Bahan Untuk Pemeliharaan Rp ,00 Rp ,00 3 Suku Cadang Rp ,00 Rp ,00 4 Pita Cukai, Materai dan Leges Rp ,00 Rp ,00 5 Barang Lainnya untuk Dijual atau Diserahkan Rp ,00 Rp ,00 6 Bahan Baku Rp ,00 Rp ,00 7 Persediaan untuk Tujuan Strategis/Berjaga Rp ,00 Rp ,00 8 Persediaan Lainnya Rp ,00 Rp ,00 Jumlah Rp ,00 Rp ,00 Halaman 21 dari 42

33 Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik. Selain itu terdapat persediaan yang berada dalam kondisi rusak sebesar Rp ,00 dan dalam kondisi usang sebesar Rp ,00, persediaan yang berada dalam kondisi rusak dan usang tidak dimasukan ke dalam nilai Persediaan di Neraca. C.2.2 Aset Tetap Saldo aset tetap Per 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp ,00 dan Rp ,00. Aset tetap merupakan aset berwujud yang memiliki masa manfaat lebih dari dua belas bulan dan digunakan dalam kegiatan operasional entitas. Rincian aset tetap BMKG per 31 Desember 2012 dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 18 Rincian Aset Tetap No. Uraian 31 Desember Desember 2011 Kenaikan / (penurunan) 1 Tanah Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 2 Peralatan dan Mesin Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 3 Gedung dan Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Bangunan 4 JIJ Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 5 Aset Tetap Lainya Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 6 KDP Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Jumlah Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp2,000,000,000 Rp1,800,000,000 Rp1,600,000,000 Rp1,400,000,000 Rp1,200,000,000 Rp1,000,000,000 Rp800,000,000 Rp600,000,000 Rp400,000,000 Rp200,000,000 (dalam ribuan) Rp0 Tanah P & M G & B JIJ ATL KDP 2012 Grafik Komposisi Aset Tetap Halaman 22 dari 42

IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN. Akuntansi Pemerintahan. Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN. Akuntansi Pemerintahan. Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS <KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA> (Diisi dengan rencana strategis Kementerian Negara/Lembaga)

RENCANA STRATEGIS <KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA> (Diisi dengan rencana strategis Kementerian Negara/Lembaga) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (UNAUDITED/AUDITED)* A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Dasar Hukum A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Dasar Hukum A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (AUDITED) A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM A.2. KEBIJAKAN TEKNIS BPK RI. Laporan Keuangan BPK RI Tahun 2008 (Audited)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (AUDITED) A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM A.2. KEBIJAKAN TEKNIS BPK RI. Laporan Keuangan BPK RI Tahun 2008 (Audited) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (AUDITED) A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum Rencana Strategis A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2010 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara TA. 2011; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga PENGADILAN NEGERI SIBOLGA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2013 Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga Sibolga - Sumatera Utara 22553 Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga Telp. 0631 23204/21572

Lebih terperinci

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Pengadilan Tinggi Agama Kupang Dasar Hukum Entitas dan Rencana Strategis Tahun 2014 merupakan bagian dari rencana strategis

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 005 LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN ANGGARAN 005 LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 5 LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SUKABUMI BADAN URUSAN ADMINISTRASI MAHKAMAH AGUNG RI PERIODE SEMESTER I (3 JUNI 211) TAHUN ANGGARAN 211 Jl. Bhayangkara No. 15, Telp. (266) 22174 S

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. UUD 1945 Pasal 23 ayat (1) menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai wujud dari pengelolaan keuangan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga PENGADILAN NEGERI SIBOLGA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga Sibolga Jl. Padangsidimpuan - Sumatera Utara 22553 No. 6 Sibolga Telp. Sibolga

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga PENGADILAN NEGERI SIBOLGA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga Sibolga Jl. Padangsidimpuan - Sumatera Utara 22553 No. 6 Sibolga Telp. Sibolga

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga PENGADILAN NEGERI SIBOLGA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga Sibolga Jl. Padangsidimpuan - Sumatera Utara 22553 No. 6 Sibolga Telp. Sibolga

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 005 LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN ANGGARAN 005 LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 5 LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SUKABUMI BADAN PERADILAN UMUM MAHKAMAH AGUNG RI PERIODE SEMESTER I (3 JUNI 211) TAHUN ANGGARAN 211 Jl. Bhayangkara No. 15, Telp. (266) 22174 S U K A

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 JL. SOEKARNO-HATTA NO.2, GERUNG

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 JL. SOEKARNO-HATTA NO.2, GERUNG PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 JL. SOEKARNO-HATTA NO.2, GERUNG LOMBOK JL. SOEKARNO-HATTA BARAT - Nusa Tenggara NO.2, Barat GERUNG 83363

Lebih terperinci

Hal Daftar Isi. Daftar Tabel Daftar Grafik. Daftar Singkatan

Hal Daftar Isi. Daftar Tabel Daftar Grafik. Daftar Singkatan DAFTAR ISI Hal Daftar Isi i Daftar Tabel ii Daftar Grafik iii Kata Pengantar iv Daftar Singkatan v Pernyataan Tanggung Jawab vi Pernyataan Telah di Review vii I. Ringkasan 1 II. Laporan Realisasi Anggaran

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Telp Fax.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Telp Fax. PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 Alamat Raya : Pendidikan Jalan Raya Pendidikan No. 1 No. 1 Makassar Makassar - Sulawesi - Sulawesi

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Masjid Agung No.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Masjid Agung No. PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jalan Masjid Agung No._ Sungguminasa Gowa Jalan - Sulawesi Masjid Selatan Agung 92111 No. 25 Sungguminasa Telp.

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Agung No. 25 Sungguminasa

PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Agung No. 25 Sungguminasa PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 Jalan Masjid Agung No. 25 Sungguminasa Jalan Masjid Agung No. 25 Sungguminasa Gowa - Sulawesi Selatan 92111

Lebih terperinci

I. RINGKASAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

I. RINGKASAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN NOMOR: PER 65 /PB/2010 TENTANG PEDOMAN I. RINGKASAN Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) UndangUndang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007,

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM A. PENJELASAN UMUM CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. UUD 1945 Pasal 23 ayat (1) menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai wujud dari pengelolaan keuangan

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 000 (cantumkan kode Bagian Anggaran)

BAGIAN ANGGARAN 000 (cantumkan kode Bagian Anggaran) NOMOR: PER51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN BAGIAN ANGGARAN 000 (cantumkan kode Bagian Anggaran) Logo Kementerian Negara/ Lembaga LAPORAN KEUANGAN (NAMA ESELON I) (NAMA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA)

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN (01)

LAPORAN KEUANGAN (01) PENGADILAN TINGGI AGAMA JAYAPURA LAPORAN KEUANGAN (01) Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jalan Baru Kotaraja Nomor 103 Jayapura Jl.Baru - Papua Kotaraja 99225 No.103 Telp. Jayapura (0967)

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A PENGADILAN AGAMA SANGGAU LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A Sanggau Jl. Jend. - Kalimantan Sudirman Barat km 78511 7 No.14A Telp. Sanggau 0564-2025335

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN SEMESTER I TAHUN 2012 (UNAUDITED) BAGIAN ANGGARAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA BADAN URUSAN ADMINISTRASI

LAPORAN KEUANGAN SEMESTER I TAHUN 2012 (UNAUDITED) BAGIAN ANGGARAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA BADAN URUSAN ADMINISTRASI BAGIAN ANGGARAN 005.01 MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA BADAN URUSAN ADMINISTRASI LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG Jl. Soekarno Hatta No. 714 Bandung - Jawa Barat SEMESTER I TAHUN 2012

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl.Gatot Subroto No. 5 Banjarmasin Jl.Gatot Subroto - Kalimantan No. Selatan 5 70235 Telp. Banjarmasin 0511-3253379

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN (04)

LAPORAN KEUANGAN (04) PENGADILAN TINGGI AGAMA JAYAPURA LAPORAN KEUANGAN (04) Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl. Baru Kotaraja Nomor 103 Jayapura Jl.Baru - Papua Kotaraja 99225 No.103 Telp. Jayapura (0967) 583210

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 054. LAPORAN KEUANGAN SATKER BPS KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN ANGGARAN 2012 (Unaudited)

BAGIAN ANGGARAN 054. LAPORAN KEUANGAN SATKER BPS KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN ANGGARAN 2012 (Unaudited) BAGIAN ANGGARAN 054 LAPORAN KEUANGAN SATKER BPS KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN ANGGARAN 2012 (Unaudited) Jalan Sutan Sumurung lumbantobing No.7 Telepon : 0633-21153 Fax. 0633-21755 Tarutung 22417 Home

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38 PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 Jl. SALAK III NO. 38 Madiun Jl. SALAK - Jawa III Timur NO. 63131 38 Telp. Madiun 0351-452186 - Jawa

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PINRANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Bintang. Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PINRANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Bintang. Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212 PENGADILAN AGAMA PINRANG LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl. Bintang Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212 Telp. Pinrang 0421-921145 - Sulawesi Fax. 0421-921145 Selatan

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 000 (cantumkan kode Bagian Anggaran)

BAGIAN ANGGARAN 000 (cantumkan kode Bagian Anggaran) NOMOR:PER51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN BAGIAN ANGGARAN 000 (cantumkan kode Bagian Anggaran) Logo Kementerian Negara/ Lembaga LAPORAN KEUANGAN (NAMA SATKER) (NAMA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA) (PERIODE

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 007 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN ANGGARAN 007 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 007 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA TAHUN ANGGARAN 2014 AUDITED Jl. Veteran 17 18 Jakarta 10110 I. PENDAHULUAN Berdasarkan ketentuan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang

Lebih terperinci

INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERHUBUNGAN INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERHUBUNGAN Laporan Keuangan Audited Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2013 Jalan Medan Merdeka Barat No. 8 Jakarta KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan UndangUndang

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 000 (cantumkan kode Bagian Anggaran) LAPORAN KEUANGAN (NAMA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA) (PERIODE SEMESTER/TAHUNAN) TAHUN ANGGARAN 2XX1

BAGIAN ANGGARAN 000 (cantumkan kode Bagian Anggaran) LAPORAN KEUANGAN (NAMA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA) (PERIODE SEMESTER/TAHUNAN) TAHUN ANGGARAN 2XX1 NOMOR: PER51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN BAGIAN ANGGARAN 000 (cantumkan kode Bagian Anggaran) Logo Kementerian Negara/ Lembaga LAPORAN KEUANGAN (NAMA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA) (PERIODE SEMESTER/TAHUNAN)

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Muara Bulian, Januari 2013 Panitera/Sekretaris, FAIZAL, SH NIP

KATA PENGANTAR. Muara Bulian, Januari 2013 Panitera/Sekretaris, FAIZAL, SH NIP KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2012,

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Agung No.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Agung No. PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Raya No._ Sungguminasa Jalan Masjid Agung No. 25 Sungguminasa Gowa - Sulawesi Selatan 92111 Gowa

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 005 LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN ANGGARAN 005 LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 5 LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SUKABUMI KLAS IB DITJEN BADAN PERADILAN UMUM MAHKAMAH AGUNG RI PERIODE SEMESTER II (31 DESEMBER 211) TAHUN ANGGARAN 211 Jl. Bhayangkara No. 15, Telp.

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 022 LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN SEMESTER I TAHUN ANGGARAN Jl. Merdeka Barat No. 8 Jakarta Pusat 10110

BAGIAN ANGGARAN 022 LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN SEMESTER I TAHUN ANGGARAN Jl. Merdeka Barat No. 8 Jakarta Pusat 10110 JALAN MEDAN MERDEKA BARAT NO. 8 JAKARTA 10110 BAGIAN ANGGARAN 022 LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2015 Jl. Merdeka Barat No. 8 Jakarta Pusat 10110 DAFTAR ISI Kata Pengantar

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. K.H. Mas Mansyur/Awaluddin II/2, Tanah Abang

PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. K.H. Mas Mansyur/Awaluddin II/2, Tanah Abang PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 Jl. Rawasari Selatan No. 51 Cempaka Putih Jl. K.H. Mas Mansyur/Awaluddin II/2, Tanah Abang Jakarta Pusat

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA LAPORAN KEUANGAN

PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jalan Jend Basuki Rahmat No 11 Kota Bengkulu Bengkulu Jalan Jend - Bengkulu Basuki 38221 Rahmat No 11

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN (04)

LAPORAN KEUANGAN (04) PENGADILAN TINGGI AGAMA JAYAPURA LAPORAN KEUANGAN (04) Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 Jalan Baru Kotaraja Nomor 103 Jayapura Jl.Baru - Papua Kotaraja 99225 No.103 Telp. Jayapura (0967)

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN

BAGIAN ANGGARAN BAGIAN ANGGARAN 005 01.400396 LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI KLAS IB LUBUK PAKAM TAHUN ANGGARAN 2012 JL. JENDRAL SUDIRMAN NO. 58 TELP. 06179519747955861 FAX. 0617955861 LUBUK PAKAM SISTEMATIKA PENYAJIAN

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 018

LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 018 LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 018 TAHUN ANGGARAN 2014 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN Untuk Periode Yang Berakhir 31 DESEMBER 2014 Alamat Kantor: (Jalan Raya Mapanget, PO. BOX 1004 Manado

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA JAYAPURA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 UAPPA-W PAPUA BARAT (3300)

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA JAYAPURA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 UAPPA-W PAPUA BARAT (3300) PENGADILAN TINGGI AGAMA JAYAPURA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 UAPPA-W PAPUA BARAT (3300) Jalan Baru Kotaraja Nomor 103 Jl.Baru Kotaraja No.103 Jayapura - Papua 99225

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 BA Jl. Ir. H. JUANDA NO.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 BA Jl. Ir. H. JUANDA NO. PENGADILAN AGAMA PASURUAN LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 BA 005 01 0500 401432 Jl. Ir. H. JUANDA NO. 11 A Jl. Ir. H. JUANDA NO. 11 A PASURUAN - Jawa Timur 67129 PASURUAN

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PURWOREJO. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Pahlawan. Purworejo - Jawa Tengah

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PURWOREJO. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Pahlawan. Purworejo - Jawa Tengah PENGADILAN AGAMA PURWOREJO LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jalan Pahlawan Purworejo - Jawa Tengah Jalan Pahlawan No.5 Purworejo - Jawa Tengah 54171 Telp. 0275-323180 Fax.

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong PENGADILAN AGAMA BANGGAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2016 Jl. Ki Hajar Dewantara, Kec. Banggai Tengah Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong Kab. Banggai Laut - Sulawesi Tengah

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA MASAMBA LAPORAN KEUANGAN

PENGADILAN AGAMA MASAMBA LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA MASAMBA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2015 Jl.Simpurusiang Jl.Simpurusiang Masamba - Sulawesi Selatan 92961 Masamba - Sulawesi Selatan Telp. 0473-21626 Fax.

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong PENGADILAN AGAMA BANGGAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2016 Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong Banggai Jl. Ki Hajar Laut - Sulawesi Dewantara, Tengah Timbong 94791 Telp. Banggai

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A PENGADILAN AGAMA SANGGAU LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2016 Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A Sanggau Jl. Jend. - Kalimantan Sudirman Barat km 78511 7 No.14A Telp. Sanggau 0564-2025334

Lebih terperinci

Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Grafik. Daftar Singkatan

Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Grafik. Daftar Singkatan DAFTAR ISI Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Grafik Kata Pengantar Daftar Singkatan Pernyataan Telah di Reviu Pernyataan Tanggung Jawab I. Ringkasan 1 II. Laporan Realisasi Anggaran 4 III. Neraca 5 IV. Laporan

Lebih terperinci

BALAI BESAR PULP DAN KERTAS

BALAI BESAR PULP DAN KERTAS BALAI BESAR PULP DAN KERTAS Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 JALAN RAYA DAYEUHKOLOT No. 132 BANDUNG 40258 KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-undang RI Nomor 17 tahun

Lebih terperinci

AKADEMI TEKNOLOGI KULIT YOGYAKARTA

AKADEMI TEKNOLOGI KULIT YOGYAKARTA AKADEMI TEKNOLOGI KULIT YOGYAKARTA Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2013 Jl. Ringroad Selatan, Glugo, Panggungharjo, Sewon, Bantul Yogyakarta TAHUN ANGGARAN 2013 DAFTARISI Hal

Lebih terperinci

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2012 Gedung A.A. Maramis II Lantai 2 Jl. Lapangan Banteng Timur No 1 Jakarta 10710, Kotak Pos 1139 Telepon/Faks

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38 PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 Jl. SALAK III NO. 38 Madiun Jl. SALAK - Jawa III Timur NO. 63131 38 Telp. Madiun 0351-452186 - Jawa

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN (3300)

LAPORAN KEUANGAN (3300) PENGADILAN TINGGI AGAMA JAYAPURA LAPORAN KEUANGAN (3300) Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 UAPPA-W PAPUA BARAT (3300) Jalan Baru Kotaraja Nomor 103 Jayapura Jl.Baru - Papua Kotaraja 99225

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 BA Jl. Ir. H. JUANDA NO.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 BA Jl. Ir. H. JUANDA NO. PENGADILAN AGAMA PASURUAN LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 BA 005 04 0500 401433 Jl. Ir. H. JUANDA NO. 11 A PASURUAN Jl. Ir. H. JUANDA - Jawa Timur NO. 67129 11 A Telp.

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 005. CaLK

BAGIAN ANGGARAN 005. CaLK BAGIAN ANGGARAN 005 CaLK LAPORAN KEUANGAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA BADAN URUSAN ADMINISTRASI (01) (PERIODE SEMESTER II) TAHUN ANGGARAN 2011 Jl. Ir. H. Juanda 11A Telp. (0343) 410284 Fax. (0343)

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN JALAN PURNAWARMAN NO. 99, KEBAYORAN BARU JAKARTA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN JALAN PURNAWARMAN NO. 99, KEBAYORAN BARU JAKARTA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN JALAN PURNAWARMAN NO. 99, KEBAYORAN BARU JAKARTA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN SEMESTER II TAHUN 2011 (UNAUDITED) BAGIAN ANGGARAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA BADAN URUSAN ADMINISTRASI

LAPORAN KEUANGAN SEMESTER II TAHUN 2011 (UNAUDITED) BAGIAN ANGGARAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA BADAN URUSAN ADMINISTRASI BAGIAN ANGGARAN 005.01 MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA BADAN URUSAN ADMINISTRASI LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG Jl. Soekarno Hatta No. 714 Bandung - Jawa Barat SEMESTER II TAHUN 2011

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 Jl.Gatot Subroto No. 97 Banjarmasin Jl.Gatot Subroto - Kalimantan No. Selatan 97 70235 Telp. Banjarmasin

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Budi utomo No. 23

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Budi utomo No. 23 PENGADILAN AGAMA POLEWALI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl. Budi utomo No. 23 Polewali Jl. Budi Mandar utomo - Sulawesi No. 23 Barat 91315 Telp. Polewali (0428) 23234

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN NOMOR: PER65/PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN BAGIAN ANGGARAN 005 LAPORAN KEUANGAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DITJEN BADILAG (04) (PERIODE SEMESTER I) TAHUN ANGGARAN 2011 Jl. Ir. H. Juanda 11A

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN. LAMPIRAN IVd PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN. LAMPIRAN IVd PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN LAMPIRAN IVd PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 57/PB/2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 30 Juni 2014 Komplek Pasar Wisata Kedensari Tanggulangin Sidoarjo Jawa Timur KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN SEMESTER I TAHUN 2011 (UNAUDITED) BAGIAN ANGGARAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA BADAN URUSAN ADMINISTRASI

LAPORAN KEUANGAN SEMESTER I TAHUN 2011 (UNAUDITED) BAGIAN ANGGARAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA BADAN URUSAN ADMINISTRASI BAGIAN ANGGARAN 005.01 MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA BADAN URUSAN ADMINISTRASI LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG Jl. Soekarno Hatta No. 714 Bandung Jawa Barat SEMESTER I TAHUN 2011 (UNAUDITED)

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Asahan Km. 3,5 Pematangsiantar

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Asahan Km. 3,5 Pematangsiantar PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2017 Jl. Asahan Km. 3,5 Pematangsiantar Simalungun Jl. Asahan - Sumatera Km. 3,5 Utara Pematangsiantar 21151 Telp.

Lebih terperinci

IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM

IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM Laporan Keuangan Eselon I BPPK TA 2011 Audited IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. UUD 1945 Pasal 23 ayat (1) menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A PENGADILAN AGAMA SANGGAU LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A Sanggau Jl. Jend. - Kalimantan Sudirman Barat km 78511 7 No.14A Telp. Sanggau

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 005 DIPA 01 (308152)

BAGIAN ANGGARAN 005 DIPA 01 (308152) LAMPIRAN IVa PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 65/PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA BAGIAN ANGGARAN 005 DIPA 01 (308152) LAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Sentra Primer Baru Timur, Pulo Gebang

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Sentra Primer Baru Timur, Pulo Gebang PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 Jl. Sentra Primer Baru Timur, Pulo Gebang Jakarta Timur - DKI Jakarta 13950 Telp. Jl. Sentra 4805255

Lebih terperinci

Rp ,- 67, ,- 92,31 2. Rp ,- Rp ,- Rp ,-

Rp ,- 67, ,- 92,31 2. Rp ,- Rp ,- Rp ,- KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang RI Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan Undang-Undang RI No. 10 Tahun 2010 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong PENGADILAN AGAMA BANGGAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015 Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong Banggai Jl. Ki Hajar Laut - Sulawesi Dewantara, Tengah Timbong 94791 Telp. Banggai

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN

BAGIAN ANGGARAN BAGIAN ANGGARAN 005 01.400395 LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI KLAS IB LUBUK PAKAM TAHUN ANGGARAN 2012 JL. JENDRAL SUDIRMAN NO. 58 TELP. 06179519747955861 FAX. 0617955861 LUBUK PAKAM KATA PENGANTAR KATA

Lebih terperinci

Jl. Mesjid Raya No. - Sungguminasa Gowa.

Jl. Mesjid Raya No. - Sungguminasa Gowa. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni 2013 Tahun Anggaran 2012 Jl. Mesjid Raya No. - Sungguminasa Gowa. SISTEMATIKA PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN Dalam penyusunan Laporan Keuangan serta untuk mempermudah Satuan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Letnan Jendral Suprapto

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Letnan Jendral Suprapto PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2016 Jl. Letnan Jendral Suprapto Banjarnegara Jl. Letnan - Jendral Jawa Tengah Suprapto 53418 Telp. Banjarnegara

Lebih terperinci

IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM. Laporan Keuangan Satuan Kerja Pengadilan Agama Amuntai Semester II Tahun 2011 A.1.

IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM. Laporan Keuangan Satuan Kerja Pengadilan Agama Amuntai Semester II Tahun 2011 A.1. IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Budi utomo No. 23

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Budi utomo No. 23 PENGADILAN AGAMA POLEWALI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 Jl. Budi utomo No. 23 Polewali Jl. Budi Mandar utomo - Sulawesi No. 23 Barat 91315 Telp. Polewali (0428) 23234

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A PENGADILAN AGAMA SANGGAU LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2016 Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A Sanggau Jl. Jend. - Kalimantan Sudirman Barat km 78511 7 No.14A Telp. Sanggau 0564-2025334

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Masjid Agung No.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Masjid Agung No. PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Masjid Agung No.- Sungguminasa Jalan Masjid Agung No. 25 Sungguminasa Gowa - Sulawesi Selatan 92111 Gowa -

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 JL. SOEKARNO-HATTA NO.2, GERUNG

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 JL. SOEKARNO-HATTA NO.2, GERUNG PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 JL. SOEKARNO-HATTA NO.2, GERUNG LOMBOK JL. SOEKARNO-HATTA BARAT - Nusa Tenggara NO.2, Barat GERUNG 83363

Lebih terperinci

BALAI PENYIDIKAN DAN PENGUJIAN VETERINER REGIONAL III BANDAR LAMPUNG DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN

BALAI PENYIDIKAN DAN PENGUJIAN VETERINER REGIONAL III BANDAR LAMPUNG DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN BALAI PENYIDIKAN DAN PENGUJIAN VETERINER REGIONAL III BANDAR LAMPUNG DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN Laporan Keuangan Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2014

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 September Tahun Jl. Putri Tujuh

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 September Tahun Jl. Putri Tujuh PENGADILAN AGAMA DUMAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September Tahun 2016 Jl. Putri Tujuh Dumai Jl. Putri - Riau Tujuh 28812 Telp. Dumai 076531928 - Riau Fax. 076531928 e-mail : keuanganpadumai@ymail.com

Lebih terperinci

KEJAKSAAN NEGERI DHARMASRAYA

KEJAKSAAN NEGERI DHARMASRAYA KEJAKSAAN NEGERI DHARMASRAYA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni 2016 Jl. Lintas Sumatera Km. 3 Pulau Punjung Kab. Dharmasraya www.kejari-dharmasraya.go.id KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS I A MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2011 TAHUN ANGGARAN 2011

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS I A MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2011 TAHUN ANGGARAN 2011 LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS I A MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2011 TAHUN ANGGARAN 2011 JL. Jend. Basuki Rahmat No. 11 Telp./Fax. (0736) 21225

Lebih terperinci

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA. Laporan Keuangan Yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember 2013

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA. Laporan Keuangan Yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA Laporan Keuangan Yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember 2013 JL. HR. RASUNA SAID KAV. 6-7 JAKARTA SELATAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2016 LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2016 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2016 Jl.

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN

BAGIAN ANGGARAN BAGIAN ANGGARAN 005.01 LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2012 Jl. K.H. M as Mansyur/Awaluddin

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Putri Tujuh. Telp. Dumai Riau Fax.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Putri Tujuh. Telp. Dumai Riau Fax. PENGADILAN AGAMA DUMAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2016 Jl. Putri Tujuh Dumai Jl. Putri - Riau Tujuh 28812 Telp. Dumai 076531928 - Riau Fax. 076531928 e-mail : keuanganpadumai@ymail.com

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN KEUANGAN PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT SEBAGAI UNIT AKUNTANSI PEMBANTU PENGGUNA ANGGARAN WILAYAH PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jln. R.A. Kartini No. 18/23

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jln. R.A. Kartini No. 18/23 PENGADILAN NEGERI MAKASSAR LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2017 Jln. R.A. Kartini No. 18/23 MAKASSAR Jln. R.A. - Kartini Sulawesi No. Selatan 18/23 90111 Telp. MAKASSAR 04113624058

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN

BAGIAN ANGGARAN BAGIAN ANGGARAN 005 01.401777 LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA MEDAN MAHKAMAH AGUNG RI PERIODE 31 DESEMBER 2011 TAHUN ANGGARAN 2011 (UNAUDITED) JL. KAPTEN SUMARSONO NO. 12 MEDAN SISTEMATIKA PENYAJIAN

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong PENGADILAN AGAMA BANGGAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015 Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong Banggai Jl. Ki Hajar Laut - Sulawesi Dewantara, Tengah Timbong 94791 Telp. Banggai

Lebih terperinci

Kampus Penelitian Pertanian Cimanggu. Hak cipta 2017 BB-Pascapanen

Kampus Penelitian Pertanian Cimanggu. Hak cipta 2017 BB-Pascapanen BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN (018.09.648669) LAPORAN KEUANGAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN PERIODE TAHUNAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM

IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. UUD 1945 Pasal 23 ayat (1) menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai wujud dari pengelolaan keuangan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong PENGADILAN AGAMA BANGGAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2016 Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong Banggai Jl. Ki Hajar Laut - Sulawesi Dewantara, Tengah Timbong 94791 Telp. Banggai

Lebih terperinci

IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM

IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. UUD 1945 Pasal 23 ayat (1) menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai wujud dari pengelolaan keuangan

Lebih terperinci

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL (065) LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Audited) Jalan Jenderal Gatot Subroto Nomor 44 Jakarta Selatan 12190 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Berdasarkan

Lebih terperinci

Pernyataan Tanggung Jawab Pimpinan. CaLK SIMAK BMN. Persediaan PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

Pernyataan Tanggung Jawab Pimpinan. CaLK SIMAK BMN. Persediaan PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN LK Berbasis Akrual Reviu Inspektorat Pernyataan Tanggung Jawab Pimpinan LRA LO Neraca LPE CaLK Telaah Laporan Keuangan Monitoring & Rekonsiliasi Laporan Keuangan Tahun 2015 (Audited) RKA KL GPP Persediaan

Lebih terperinci