LAPORAN KEUANGAN SEMESTER I TAHUN 2011 (UNAUDITED) BAGIAN ANGGARAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA BADAN URUSAN ADMINISTRASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KEUANGAN SEMESTER I TAHUN 2011 (UNAUDITED) BAGIAN ANGGARAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA BADAN URUSAN ADMINISTRASI"

Transkripsi

1 BAGIAN ANGGARAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA BADAN URUSAN ADMINISTRASI LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG Jl. Soekarno Hatta No. 714 Bandung Jawa Barat SEMESTER I TAHUN 2011 (UNAUDITED)

2 PETUNJUK PENYUSUNAN LK dan CaLK Halaman ini bukan bagian dari Laporan Keuangan dan CaLK 1. Kata [penjelasan...] merupakan paragraf penjelasan atas catatan yang ada di atasnya. Silahkan ganti dengan penjelasan atau hapus apabila tidak ada penjelasan. 2. Pada bab CaLK> Penjelasan Pos Neraca>Akun Persediaan, akunakun persediaan seperti Barang Konsumsi, Barang Pemeliharaan, dsb, harus ditulis rinci dalam tabel rincian persedian. 3. Pada bab CaLK> Penjelasan Pos Neraca>Akun Kas di Bendahara Pengeluaran, Penerimaan, dan Kas Lain setara Kas, jumlah kas yang telah disetorkan ke kas negara /ke pihak lain harus ditulis dalam tabel penyetoran kas. 4. Pada bab CaLK> Penjelasan Pos Neraca>Akun Peralatan dan Mesin, rincian mutasi (reklasifikasi masuk, reklas keluar, dan perubahan nilai) harus ditulis dalam tabel mutasi. 5. Tabel dan Grafik harus rapi. Usahakan agar Judul pada Tabel atau Grafik berada satu halaman dengan tabel atau grafiknya. Apabila memungkinkan, tabel atau grafik tidak terpisah halaman. 6. Nomor halaman harus diisi. Halaman Daftar Isi, Daftar Table, Daftar Grafik, dan Indeks Calk diprint setelah nomor halaman pada Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Grafik, dan Indeks Calk disesuaikan dengan halaman yang bersangkutan.

3 BAGIAN ANGGARAN LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG BADAN URUSAN ADMINISTRASI MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2011 (UNAUDITED) Jl. Soekarno Hatta No. 714 Telp. (022) Fax. (022) Bandung Jawa Barat korwiljabar@yahoo.co.id

4 LAMPIRAN IVa PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA SISTEMATIKA PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA Dalam penyusunan laporan keuangan serta untuk mempermudah Satuan Kerja dalam penyajian laporan keuangan, maka kami sampaikan sistematika penyajian laporan keuangan sebagai berikut: Sistematika penyajian laporan keuangan Satuan Kerja 1. Sampul Luar Merupakan sampul luar dari laporan keuangan, memuat informasi mengenai Satuan Kerja dan periode penyampaian laporan keuangan. 2. Sampul Dalam Merupakan sampul dalam dari laporan keuangan, memuat informasi mengenai satuan kerja dan periode penyampaian laporan keuangan. 3. Kata Pengantar Merupakan pengantar dari laporan keuangan yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang yang memberikan gambaran ringkas mengenai laporan keuangan yang disampaikan. 4. Daftar Isi Merupakan daftar yang memuat isi laporan beserta nommor halamannya. 5. Daftar Tabel Merupakan daftar tabel yang terdapat dalam laporan keuangan. Daftar tersebut memuat nama tabel, nomor tabel dan nomor halamannya. 6. Daftar Grafik Merupakan daftar grafik yang terdapat dalam laporan keuangan. Daftar tersebut memuat nama grafik, nomor dan nomor halamannya. 7. Daftar Lampiran Merupakan daftar lampiran yang terdapat dalam laporan keuangan. Daftar tersebut memuat nama lampiran, nomor lampiran dan nomor halamannya. 8. Daftar Singkatan Merupakan daftar yang memuat singkatansingkatan yang digunakan dalam laporan keuangan. Sistematika Penyajian Laporan Keuangan Satuan Kerja Halaman IVa. i

5 LAMPIRAN IVa PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA 9. Pernyataan Tanggung Jawab Merupakan pernyataan tanggung jawab dari Pengguna Anggaran terhadap penggunaan anggaran pada lingkup satuan kerja yang dipimpinnya. Pernyataan Tanggung Jawab ditandatangani oleh pimpinan Satuan Kerja setiap periode penyampaian laporan keuangan. Pernyataan tanggung jawab paling tidak memuat pernyataan sebagai berikut : pernyataan bertanggung jawab terhadap penyusunan dan isi laporan keuangan yang disampaikan; pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan SAP dan; pernyataan laporan keuangan telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai. 10. Ringkasan Merupakan gambaran ringkas mengenai kondisi laporan keuangan yang dipertanggungjawabkan. Memuat gambaran ringkas mengenai anggaran, realisasi anggaran, neraca dan catatan atas laporan keuangan. 11. Laporan Realisasi Anggaran Satuan Kerja Laporan Realisasi Anggaran menyajikan informasi realisasi pendapatan dan belanja, yang masingmasing dibandingkan dengan anggarannya dalam satu periode. Laporan realisasi anggaran berdasarkan cetakan dari aplikasi SAI, untuk laporan keuangan periode semesteran, laporan yang disampaikan adalah laporan Semester I. Untuk periode tahunan laporan yang disampaikan adalah laporan komparatif dengan membandingkan anggaran dan realisasi tahun anggaran yang lalu dengan tahun anggaran berjalan. 12. Neraca Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas akuntansi dan entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, ekuitas dana per tanggal tertentu. Laporan neraca berdasarkan cetakan dari aplikasi SAI, untuk laporan keuangan periode semesteran, laporan yang disampaikan adalah laporan Semester I. Untuk periode tahunan laporan yang disampaikan adalah laporan komparatif dengan membandingkan anggaran dan realisasi tahun anggaran yang lalu dengan tahun anggaran berjalan. 13. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Merupakan laporan realisasi anggaran untuk pendapatan dan belanja berdasarkan cetakan dari aplikasi SAI, laporan yang harus disampaikan dapat dilihat pada lampiran laporan keuangan. 14. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan, daftar rinci, dan analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca. Sistematika Penyajian Laporan Keuangan Satuan Kerja Halaman IVa. ii

6 LAMPIRAN IVa PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA Merupakan unsur pokok, wajib dan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu Laporan Keuangan Satuan Kerja. 15. Lampiran Laporan Keuangan a. Laporanlaporan pendukung sebagai lampiran i) LRA Pendapatan dan LRA Pengembalian Pendapatan ii) LRA Belanja dan LRA Pengembalian Belanja iii) Neraca Percobaan (daftar laporan lihat lampiran III) b. Laporan barang pengguna i) Laporan Barang Pengguna Semesteran/Tahunan ii) Laporan Kondisi Barang (khusus LKKL Tahunan) iii) Rincian Saldo Awal (daftar laporan lihat lampiran III) c. Laporan Keuangan BLU d. Laporan Rekening Pemerintah e. Tindak Lanjut Atas Temuan BPK f. Lampiranlampiran lainnya sebagai pendukung CaLK 16. Lampiran lainnya sebagai pendukung Catatan a. Laporan Barang Kuasa Pengguna Barang Persediaan dll. Sistematika Penyajian Laporan Keuangan Satuan Kerja Halaman IVa. iii

7 LAMPIRAN IVa PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER65/PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA Pendapatan Negara dan Hibah INDEKS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LAPORAN REALISASI APBN Halaman Catatan B.2.1 Pendapatan Negara dan Hibah 11 Catatan B Penerimaan Negara Bukan Pajak 11 Catatan B Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya 11 Catatan B Penerimaan Hibah 12 Belanja Negara Catatan B.2.2 Belanja Negara 12 Catatan B Belanja Pemerintah Pusat 13 NERACA ASET Aset Lancar Catatan C.2.1 Kas di Bendahara Pengeluaran 19 Catatan C.2.2 Kas di Bendahara Penerimaan 19 Catatan C.2.3 Persediaan 20 Catatan C.2.4 Aset Tetap 21 Catatan C.2.5 Aset Lainnya 25 KEWAJIBAN Catatan C.2.6 Kewajiban Jangka Pendek 25 Catatan C Utang Kepada Pihak Ketiga 25 EKUITAS Catatan C.2.7 Ekuitas Dana Lancar 25 Catatan C Cadangan Persediaan 25 Catatan C Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek 25 Catatan C.2.8 Ekuitas Dana Investasi Catatan C.2.34 Diinvestasikan dalam Aset Tetap 26 Catatan C.2.35 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 26 Indeks Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman IVa.vi

8 LAMPIRAN IVa PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER65/PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2011 SEMESTER II CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. UndangUndang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. 5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 6. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. 7. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER 65/PB/ tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. A.2. KEBIJAKAN TEKNIS PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG Rencana Strategis Pendapat an RENCANA STRATEGIS PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG (Diisi dengan rencana strategis Satker) PENDAPATAN PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG Pendapatan Negara dan Hibah pada Pengadilan Tinggi Agama Bandung Tahun Anggaran 2011 hanya mengelola Pendapatan Negara Bukan Pajak yang terdiri dari : Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan Lainnya. Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Pusat Tahun Anggaran Yang Lalu. Penerimaan Kembali Persekot/Uang Muka Kerja. Estimasi Pendapatan Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp , dan terealisasi sebesar Rp , atau sebesar 87.52%. Ringkasan Halaman IVa.3

9 LAMPIRAN IVa PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER65/PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2011 SEMESTER II AKUN Estimasi Realisasi Estimasi Realisasi JUMLAH Estimasi Pendapatan Tahun Anggaran 2011 mengacu kepada Realisasi Pendapatan Tahun Anggaran 2010, dimana untuk tahun anggaran 2011 terdapat penerimaan pendapatan hasil temuan BPKP tahun 2006,untuk tahun 2011 hasil pendapatan hasil tindak lanjut BPKP telah terbayar lunas, terdapat Pendapatan Penjualan lainnya sebesar Rp , yang berasal dari setor uang redaksi 8 perkara x Rp pada bulan April 2011, terdapat pula penerimaan kemabli belanja pegawai pusat sebesar Rp dan penerimaan kembali persekot/uang muka gaji sebesar Rp sehingga realisasi pendapatan 2011 tercapai sebesar 87.52% dari estimasi pendapatan. Belanja BELANJA PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG Pengadilan Tinggi Agama Bandung mengelola belanja yang bersumber dari APBN dengan DIPA Tahun Anggaran 2011 Nomor : 0048/ /12/2011 sebesar Rp ,dan di revisi sesuai surat Kepala Bidang PA Kanwil Perbendaharaan nomor SP. 3066/WPb.12/BD.01.02/2011 tanggal 9 Desember 2011 menjadi Rp TAHUN ANGGARAN SEMULA ANGGARAN SETELAH REVISI KET Ringkasan Halaman IVa.4

10 LAMPIRAN IVa PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER65/PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2011 SEMESTER II Jumlah pagu tersebut terbagi menjadi tiga belanja sebagai berikut JENIS BELANJ A Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal JUMLA H Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi Untuk belanja barang pegawai realisasi mecapai % ini dikarenakan adanya mutasi pegawai dan kenaikan gaji berkala. Untuk belanja barang terdapat revisi pada : 1. Akun belanja barang operasional ( 5211) 2. Akun belanja belanja jasa ( 5221) 3. Akun belanja perjalan dinas dalam negari ( 5241 ) Untuk belanja Modal terdapat revisi pada : 1. Akun belanja modal peralatan dan mesin ( ) 2. Akun belanja modal peralatan dan mesin ( ) A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG Tahun 2011 merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh entitas akuntansipengadilan TINGGI AGAMA BANDUNG. PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG Tahun 2011 ini memperoleh anggaran yang berasal dari APBN sebesar Rp Dari total anggaran di atas, rincian anggaran Satker BLU adalah sebagai berikut : Anggaran APBN BLU Ringkasan Halaman IVa.5

11 LAMPIRAN IVa PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER65/PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2011 SEMESTER II Laporan Keuangan dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI), yang terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari: 1. Laporan Realisasi Anggaran 2. Neraca 3. Catatan atas Laporan Keuangan Data BMN yang disajikan dalam neraca ini telah seluruhnya diproses melalui SIMAKBMN. Kebijakan Akuntansi A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI Laporan Realisasi Anggaran disusun menggunakan basis kas yaitu basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN) atau dikeluarkan dari KUN. Penyajian aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca diakui berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari KUN. Penyusunan dan penyajian LK Tahun 2011 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Dalam penyusunan LKKL telah diterapkan kaidahkaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Prinsipprinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan LK PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG adalah: Pendapat an (1) Pendapatan Pendapatan adalah semua penerimaan KUN yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada KUN. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis pendapatan. Ringkasan Halaman IVa.6

12 LAMPIRAN IVa PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER65/PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2011 SEMESTER II Belanja (2) Belanja Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja disajikan di muka (face) laporan keuangan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja, sedangkan di Catatan atas Laporan Keuangan, belanja disajikan menurut klasifikasi organisasi dan fungsi. Aset (3) Aset Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumbersumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah. Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset Lainnya. Aset Lancar a. Aset Lancar Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar ini terdiri dari kas, piutang, dan persediaan. Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca. Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihannya. Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai bagian lancar TPA/TGR. Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau Ringkasan Halaman IVa.7

13 LAMPIRAN IVa PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER65/PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2011 SEMESTER II Investasi b. Investasi *1*) perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barangbarang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Persediaan dicatat di neraca berdasarkan: harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian, harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri, harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan. Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomik seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Investasi pemerintah diklasifikasikan kedalam investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki dalam kurun waktu setahun atau kurang. Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki selama lebih dari setahun. Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya, yaitu non permanen dan permanen. (i) Investasi Non Permanen Investasi non permanen adalah investasi jangka panjang yang tidak termasuk dalam investasi permanen dan dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan. Investasi non permanen sifatnya bukan penyertaan modal saham melainkan berupa pinjaman jangka panjang yang dimaksudkan untuk pembiayaan investasi perusahaan negara/ daerah, pemerintah daerah, dan pihak ketiga lainnya. Investasi Non Permanen meliputi: Seluruh dana pemerintah yang bersumber dari dana pinjaman luar negeri yang diteruspinjamkan melalui Subsidiary Loan Agreement (SLA) dan dana dalam negeri dalam bentuk Rekening Dana Investasi (RDI) dan Rekening Pembangunan Daerah (RPD) yang dipinjamkan kepada BUMN/BUMD dan Pemda. Seluruh dana pemerintah yang diberikan dalam bentuk **) jika terdapat transaksi investasi pada kementerian negara/lembaga yang bersangkutan Ringkasan Halaman IVa.8

14 LAMPIRAN IVa PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER65/PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2011 SEMESTER II Pinjaman Dana Bergulir kepada pengusaha kecil, anggota koperasi, anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), nasabah Lembaga Dana Kredit Pedesaan (LDKP), nasabah Usaha Simpan Pinjam/Tempat Simpan Pinjam (USP/TSP) atau nasabah BPR. (ii) Investasi Permanen Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan. Investasi permanen dimaksudkan untuk mendapatkan dividen atau menanamkan pengaruh yang signifikan dalam jangka panjang. Investasi permanen meliputi seluruh Penyertaan Modal Negara (PMN) pada perusahaan negara, lembaga internasional, dan badan usaha lainnya yang bukan milik negara. PMN pada badan usaha atau badan hukum lainnya yang sama dengan atau lebih dari 51 persen disebut sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/Badan Hukum Milik Negara (BHMN). PMN pada badan usaha atau badan hukum lainnya yang kurang dari 51 persen (minoritas) disebut sebagai Non BUMN. PMN dapat berupa surat berharga (saham) pada suatu perseroan terbatas dan non surat berharga, yaitu kepemilikan modal bukan dalam bentuk saham pada perusahaan yang bukan perseroan. Penilaian investasi jangka panjang diprioritaskan menggunakan metode ekuitas. Jika suatu investasi bisa dipastikan tidak akan diperoleh kembali atau terdapat bukti bahwa investasi hendak dilepas, maka digunakan metode nilai bersih yang direalisasikan. Investasi dalam bentuk pinjaman jangka panjang kepada pihak ketiga dan non earning asset atau hanya sebagai bentuk partisipasi dalam suatu organisasi, seperti penyertaan pada lembagalembaga keuangan internasional, menggunakan metode biaya. Investasi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs tengah BI pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal neraca, pos investasi dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca. Aset Tetap c. Aset Tetap Aset tetap mencakup seluruh aset yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap dilaporkan pada neraca Satker per 31 Desember 2XX1 berdasarkan harga perolehan. Ringkasan Halaman IVa.9

15 LAMPIRAN IVa PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER65/PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2011 SEMESTER II Pengakuan aset tetap yang perolehannya sejak tanggal 1 Januari 2002 didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi, yaitu: (a.)pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp (tiga ratus ribu rupiah), dan (b.)pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp (sepuluh juta rupiah). (c.) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian. Aset Lainnya d. Aset Lainnya Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi jangka panjang, dan aset tetap. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, Dana yang Dibatasi Penggunaannya, Aset Tak Berwujud, dan Aset Lainlain. TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran. TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap bendahara/ pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh bendahara/pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya. TPA dan TGR yang akan jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai aset lainnya. Kemitraan dengan pihak ketiga merupakan perjanjian antara dua pihak atau lebih yang mempunyai komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang dikendalikan bersama dengan menggunakan aset dan/atau hak usaha yang dimiliki. Ringkasan Halaman IVa.10

16 LAMPIRAN IVa PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER65/PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2011 SEMESTER II Kewajiban Dana yang Dibatasi Penggunaannya merupakan kas atau dana yang alokasinya hanya akan dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan tertentu seperti kas besi perwakilan RI di luar negeri, rekening dana reboisasi, dan dana moratorium Nias dan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud meliputi software komputer; lisensi dan franchise; hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak lainnya, hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang. Aset Lainlain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke dalam TPA, Tagihan TGR, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, maupun Dana yang Dibatasi Penggunaannya. Aset lainlain dapat berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah. Di samping itu, piutang macet Satker yang dialihkan penagihannya kepada Departemen Keuangan cq. Ditjen Kekayaan Negara juga termasuk dalam kelompok Aset Lainlain. (4) Kewajiban Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundangundangan. Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. a. Kewajiban Jangka Pendek Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Utang Bunga (accrued interest) dan Utang Ringkasan Halaman IVa.11

17 LAMPIRAN IVa PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER65/PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2011 SEMESTER II Ekuitas Dana Jangka Pendek Lainnya. b. Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung. Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian karena perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut. (5) Ekuitas Dana Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset dan utang pemerintah. Ekuitas dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan utang jangka pendek. Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan kewajiban jangka panjang. Ringkasan Halaman IVa.12

18 LAMPIRAN IVa PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER65/PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA Laporan Keuangan Satuan Kerja (PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG dan periode 31 Desember 2010) B. PENJELASAN ATAS POSPOS LAPORAN REALISASI ANGGARAN B.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN REALISASI ANGGARAN Realisasi Anggaran pada Pengadilan Tinggi Agama Bandung Tahun Anggaran 2010 berdasarkan DIPA Pengadilan Tinggi Agama Bandung Nomor : 0072/ /XII/2010 tanggal 31 Desember 2009 hanya mengelola belanja dari rupiah murni dan hanya satu DIPA saja, sementara sehubungan Pengadilan Tinggi Agama Bandung sebagai intansi yang bergerak dalam pelayanan hukum terhadap masyarakat yang mencari keadilan sebagaimana diamantkan dalam PP 53 Tahun 2008 untuk menyetor kepada kas Negara berupa Pendapatan Negara bukan pajak dari hukum dan peradilann lainnya dan untuk tahun 2010 Pengadilan Tinggi Agama Bandung tidak menerima Hibah dari pihak manapun. Untuk lebih jelasnya pencapaian pendapatan dan Belanja Pengadilan Tinggi Agama Bandung sebagai berikut : 1 Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Rp Rp ,70% Penerimaan Pajak Rp Rp 0,00% Penerimaan Negara Bukan Pajak Rp Rp ,70% Penrimaan hibah Rp Rp 0,00% 2 Realisasi Belanja Negara Rp Rp ,99% Belanja Rupiah Murni Rp Rp ,99% Belanja Pinjaman LN Rp Rp 0,00% Belanja Rupiah Pendamping Rp Rp 0,00% Belanja Hibah Rp Rp 0,00% Belanja PNBP Rp Rp 0,00% Belanja BLU Rp Rp 0,00% B.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN B.2.1. Pendapatan Negara dan Hibah Pendapatan Negara dan Hibah yang di kelola oleh Pengadilan Tinggi Agama Bandung tahun anggaran 2010 hanya Pendapatan Negara Bukan Pajak, PNBP tahun anggaran 2010 mencapai sebesar Rp atau 69,70% dari estimasi pendapatan sebesar Rp ,. Hal ini tidak memenuhi target sasaran sehubungan estimasi pendapatan mengacu pada realisasi pendapatan tahun anggaran 2009 yang di dalamnya terdapat setoran PNBP hasil dari temuan BPKP tahun 2006 dan penyetoran untuk ongkos perkara banding di bayar oleh tingkat banding, sementara di tahun 2010 tindak lanjut hasil temuan BPKP baru dapat Catatan atas Laporan Keuangan Halaman IVa. 11

19 LAMPIRAN IVa PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER65/PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA Laporan Keuangan Satuan Kerja (PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG dan periode 31 Desember 2010) terealisasi sekitar 60% saja dari target estimasi tahun 2010 serta bianya banding untuk tahun 2010 di bayar oleh tingkat pertama. Penerimaan Bukan Pajak tahun anggaran 2010 menurun di bandingkan dengan Penerimaan Negara Bupakan Pajak tahun anggaran 2009 realisasi Pendapatan Negara dan Hibah (dalam persentase) TA 2010 dapat dilihat pada Grafik dibawah ini: Realisasi Pendapatan per Jenis Penerimaan ta u J h ia p u R P e n d a p a ta n H ib a h P e n d a p a ta n P N B P P e n d a p a ta n P a ja k Grafik: Komposisi Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah TA 2010 B Penerimaan Hibah Pengadilan Tinggi Agama Bandung untuk tahun anggaran 2010 tidak menerima pendapatan hibah dari pihak manapun. B.2.2. Belanja Negara Realalisasi belanja Negara Pengadilan Tinggi Agama Bandung Tahun Anggaran 2010 hanya merealisasikan Belanja Rupiah Murni yang bersumber dari APBN dengan DIPA Pengadilan Tinggi Agama Bandung jumlah Belanja Negara Tahun Anggaran 2010 sebesar Rp , atau % dari total anggaran sebesar Rp , Catatan atas Laporan Keuangan Halaman IVa. 12

20 LAMPIRAN IVa PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER65/PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA Laporan Keuangan Satuan Kerja (PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG dan periode 31 Desember 2010) Komposisi alokasi Belanja juga dapat disajikan seperti grafik di bawah ini: Tahun 2010 Tahun h ia p u R ja n la e B i rn u M n a m ja in P ja n la e B N L h ia g p in u p R m ja a n d la e n e P B h a ib H ja n la e B Tahun Tahun B Belanja Grafik : Komposisi Alokasi Belanja TA 2010 Anggaran Belanja satuan kerja Pengadilan Tinggi Agama Bandung tahun anggaran 2010 sebesar Rp , kemudian pada tanggal 19 Agustus 2010 menerima revisi kuning penambahan anggaran untuk keperluan perkantoran dan langganan daya dan jasa sebesar Rp , kemudian pada bulan oktober 2010 mengeleluarkan Surat Kuasa Pengguna Anggaran (SKPA) untuk langganan daya dan jasa kepada satker di bawah yang terdiri dari : 1. Pengadilan Agama Sukabumi sebesar Rp , 2. Pengadilan Agama Garut sebesar Rp , 3. Pengadilan Agama Tasikmalaya sebesar Rp , 4. Pengadilan Agama Majalengka sebesar Rp , Jumlah SKPA yang di keluarkan seluruhnya sebesar Rp , untuk perlakukan SKPA ini kami lakukan sebagai pengurang anggaran sehubungan pada satker penerima SKPA mereka menginput di aplikasi SAKPA menjadi menambah anggaran sehingga apabila di pemberi SKPA tidak di keluarkan sejumlah tersebut maka akan ada penamahan pagu pada aplikasi SAKPA sementara DIPA pemberi SKPA dan penerima SKPA tetap sama tidak ada revisi kuning, sehingga pagu setelah revisi per 31 Desember 2010 untuk Pengadilan Tinggi Agama Bandung sebesar Rp ,. Dari jumlah pagu setelah revisi tersebut di bedakan menjadi tiga kelompok menurut jenis belanjanya sebagai berikut : 1. Belanja Pegawai 2. Belanja Barang 3. Belanja Modal Catatan atas Laporan Keuangan Halaman IVa. 13

21 LAMPIRAN IVa PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER65/PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA Laporan Keuangan Satuan Kerja (PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG dan periode 31 Desember 2010) Belanja Pemerintah Pusat menurut Jenis Belanja Komposisi realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut jenis belanja dapat disajikan seperti Grafik di bawah ini: Belanja Barang 25,99% Belanja Modal 13,71% Belanja Pegawai 71,58% Grafik: Komposisi Realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut Jenis Belanja TA 2010 Belanja Pegawai Realisasi Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2010 sebesar Rp , atau 119,26% dari anggaran sebesar Rp , Realisasi Belanja Pegawai ini melebihi pagu anggaran kurang lebih sekitar 19,26% hal ini dikarenakan banyaknya mutasi masuk pegawai hakim dan meminta uang muka kerja di Pengadilan Tinggi Agama Bandung sehingga tidak dapat diprediksi sebelumnya. Realisasi Belanja Pegawai Tahun 2010 ini naik kurang lebih sekitar 7,88% dari Realisasi Belanja Tahun 2009, Pada Tahun Anggaran 2010 ini tidak ada belanja honorarium seperti halnya pada tahun anggaran 2009, hal ini di sebabkan karena menurut Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor : PER33/PB/2008 mulai tahun 2009 belanja honorarium di alihkan menjadi belanja barang bukan lagi belanja pegawai, namun untuk tahun 2009 sehubungan sudah Nampak di DIPA dan tidak bias di revisi ke belanja pegawai maka belanja honorarium di realisasi di belanja pegawai. Catatan atas Laporan Keuangan Halaman IVa. 14

22 LAMPIRAN IVa PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER65/PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA Laporan Keuangan Satuan Kerja (PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG dan periode 31 Desember 2010) Rincian realisasi Belanja Pegawai adalah sebagai berikut: Uraian 31 Des Des 2009 % Naik/(Turun) Belanja Gaji dan Tunjangan PNS Rp Rp ,21% Belanja Gaji dan Tunjangan TNI/Polri Rp Rp 0,00% Belanja Gaji dan Tunjangan Pejabat Negara Rp Rp 0,00% Belanja Pegawai Perjan Rp Rp 0,00% Belanja Gaji Dokter PTT Rp Rp 0,00% Belanja Honorarium Rp Rp ,00% Belanja Lembur Rp Rp ,93% Belanja Vakasi Rp Rp 0,00% Belanja Tunjangan Khusus dan Belanja Pegawai Transito Rp Rp 0,00% Belanja Pensiun dan Uang Tunggu Rp Rp 0,00% Belanja Asuransi Kesehatan Rp Rp 0,00% Belanja Tunjangan Kesehatan Veteran Rp Rp 0,00% Rp 7,88% Total Rp Belanja Barang Realisasi Belanja Barang Tahun Anggaran 2010 Pengadilan Tinggi Agama Bandung sebesar Rp , atau 96,97% dari anggaran sebesar Rp , Pagu belanja barang tahun anggaran 2010 semula sebesar Rp , kemudian menerima SRAA revisi kuning untuk belanja barang kebutuhan perkantoran dan belanja langganan daya dan jasa. Kemudian pada bulan oktober mengeluarkan SKPA kepada empat satker di bawahnya sehingga pagu belanja barang per 31 Desember 2010 sebesar Rp , Sementara realisasi belanja barang untuk tahun anggaran 2009 sebesar Rp , atau 93,87% dari pagu anggaran sebesar Rp , Realisasi belanja barang tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar kurang lebih 16,35% baik realisasi maupun pagu anggaran dari tahun anggaran 2009, kenaikan tersebut di picu dengan kenaikan langganan daya dan jasa akiat dari kenaikan tarif daya listrik, serta kenaikan tarif tenaga honorer yang menyesuaikan dengan standar biaya umum. Catatan atas Laporan Keuangan Halaman IVa. 15

23 LAMPIRAN IVa PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER65/PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA Laporan Keuangan Satuan Kerja (PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG dan periode 31 Desember 2010) Rincian realisasi Belanja Barang adalah sebagai berikut: Uraian 31 Des Des 2009 % Naik/(Turun) Belanja Barang Operasional Rp Rp ,16% Belanja Barang Non Operasional Rp Rp ,91% Belanja Jasa Rp Rp ,20% Belanja Pemeliharaan Rp Rp ,17% Belanja Perjalanan Rp Rp ,66% Jumlah Rp Rp ,35% Belanja Modal Rp... Belanja Modal Realisasi Belanja Modal Tahun Anggaran 2010 Pengadilan Tinggi Agama Bandung sebesar Rp , atau 99,84% dari anggaran , Belanja modal tahun anggaran 2010 ini untuk sub kegiatan 0656 (Pengembangan Sistem Informasi) dengan akun sebesar Rp , sehubungan pada detail sub kegiatan ini ada belanja software dan menurut Bagan Akun Setandar harus akun bukan , maka berdasarkan Surat Ditjen Perbendaharaan Kanwil 12 Bandung No. S3841/WPb.13/BD.02.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 di revisi menjadi sebesar Rp , dan sebesar Rp ,. Anggaran belanja modal tahun 2010 lebih kecil atau menurun sekitar kurang lebih 76,28% dari anggaran tahun 2009 akan tetapi realisasi anggaran 2010 dari tahun anggaran Rincian realisasi Belanja Modal adalah sebagai berikut: Uraian 31 Des Des 2009 % Naik/(Turun) Belanja Modal Tanah Rp Rp Belanja Modal Peralatan dan Mesin Rp Rp ,21% Belanja Modal Gedung dan Bangunan Rp Rp ,00% Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp Rp 0,00% Belanja Modal Fisik Lainnya Rp Rp 100% Jumlah Rp Rp ,28% B.3. CATATAN PENTING LAINNYA Akun Langganan Daya dan Jasa semula sementara menurut Bagan Akun Standar harus sehingga akun langganan daya dan jasa pada bulan pebruari di revisi sesuai dengan Surat Pengesahan Revisi dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kanwil Catatan atas Laporan Keuangan Halaman IVa. 16

24 LAMPIRAN IVa PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER65/PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA Laporan Keuangan Satuan Kerja (PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG dan periode 31 Desember 2010) Provinsi Jawa Barat Nomor : S111/WPb.13/BD.0203/2010 tangal 1 Pebruari Belanja Pengiriman Surat Dinas POS hanya cukup sampai bulan Agustus 2010 sehubungan dengan pagu yang tidak mencukupi, kemudian untuk belanja pengiriman surat dinas pos bulan September s.d Desember dibebankan pada belanja kebutuhan seharihari perkantoran. Belanja Barang Non Operasional untuk kegiatan Penanganan Perkara (0382) pada sub kegiatan Operasional Persidangan Peradilan (04987) sehubungan tidak adanya petunjuk teknis yang mengatur tentang penanganan perkara, maka kuasa pengguna anggaran mengambil keputusan untuk tidak direalisasikan, sehingga sisa anggaran untuk kegiatan ini masih 100%. Catatan atas Laporan Keuangan Halaman IVa. 17

25 Laporan Keuangan Satuan Kerja (Pengadilan Tinggi Agama Bandung) C. PENJELASAN ATAS POS POS NERACA C.1. PENJELASAN UMUM NERACA LAMPIRAN IVa PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER65/PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA Posisi Keuangan Pengadilan Tinggi Agama Bandung pada periode per 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut : Aset Sebesar Rp ,; Kewajiban sebesar Rp, ; dan Ekuitas Dana sebesar Rp , Komposisi Neraca per 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut : Uraian 31 Desember Desember2010 % Naik/ (Turun) Aset Rp Rp ,05% Kewajiban Rp Rp ,10% Ekuitas Dana Rp Rp ,01% Jumlah Aset per 31 Desember 2011 sebesar Rp , terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp , dan Aset Tetap sebesar Rp , Aset Lainnya sebesar Rp , Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2011 sebesar Rp , merupakan kewajiban jangka pendek sebesar Rp , Jumlah ekuitas dana per 31 Desember 2011 sebesar Rp , terdiri dari ekuitas dana lancar sebesar Rp ( ) dan ekuitas dana investasi sebesar Rp , Grafik komposisi neraca dapat disajikan seperti contoh dibawah ini Catatan atas Laporan Keuangan Halaman IVa. 18

26 Laporan Keuangan Satuan Kerja (Pengadilan Tinggi Agama Bandung) LAMPIRAN IVa PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER65/PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA Grafik. Komposisi Neraca a n ) u rib m la a 1 0 (d Aset Kewajiban Ekuitas Dana C.2. PENJELASAN PER POS NERACA ASET Aset Lancar C.2.1. Kas di Bendahara Pengeluaran Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 0 ( nihil ), Sementara saldo kas uang persediaan per 31 Desember 2011 adalah nihil, sisa uang persediaan disetor per tanggal 30 Desember 2011 sebesar Rp , C.2.2 Kas di Bendahara Penerimaan Saldo Kas di bendahara penerima per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp saldo ini belum disetorkan dikarenakan terdapat putusan yang belum putus. 31 Desember Desember 2010 Kenaikan / (Penurunan) Rp Rp Rp Catatan atas Laporan Keuangan Halaman IVa. 19

27 Laporan Keuangan Satuan Kerja (Pengadilan Tinggi Agama Bandung) LAMPIRAN IVa PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER65/PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA Daftar Penyetoran Saldo Kas di Bendahara Penerima Selama bulan Juni tahun 2011 adalah sbb : Penyetoran periode s.d 30 Juni 2010 No Kode Akun Tanggal Setor No. NTPN Nama Bank Jumlah Bank BNI Bank BNI Bank BNI Bank BNI Bank BNI Bank BNI Bank Jabar 0 Bank BNI Bank BNI Bank BNI Bank BNI Bank BNI Bank BNI Daftar Penyetoran Saldo Kas di Bendahara Penerima pada semester II No Akun Tanggal NTPN Bank Nominal Bank BNI Bank BNI Bank Jabar Bank BNI Catatan atas Laporan Keuangan Halaman IVa. 20

28 Laporan Keuangan Satuan Kerja (Pengadilan Tinggi Agama Bandung) Persediaan Rp... C.2.3 Persediaan LAMPIRAN IVa PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER65/PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA Bank 2 Jabar Bank 0 Jabar Bank Jabar Bank 2 Jabar Bank 5 Jabar Persediaan merupakan jenis asset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) pada tanggal neraca, yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah dan barangbarang yang dimaksudkan untuk dijual dan atau diserahkan dalam rangka pelayanan masyarakat. Nilai Persediaan per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp , yang terdiri dari barang konsumsi sebesar Rp , dan barang pemeliharaan sebesar Rp , 30 Desember Desember 2010 Kenaikan / (Penuruna n) Rp Rp , Nilai persediaan yang disajikan dalam neraca merupakan nilai berdasarkan hasil opname fisik. Aset Tetap Rp... C.2.4. Aset Tetap Aset tetap adalah asset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 Bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Nilai Aset Tetap per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp , dengan perincian sebagai berikut : Catatan atas Laporan Keuangan Halaman IVa. 21

29 LAMPIRAN IVa PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER65/PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA Laporan Keuangan Satuan Kerja (Pengadilan Tinggi Agama Bandung) Nama Aset Tetap Saldo Awal Tambah Mutasi Kurang Saldo Akhir Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi dan Jaringan Aset Tetap Lainnya Jumlah Jumlah asset tetap Semester II 2011 sebesar Rp , naik sekitar 5.7 % dari jumlah asset tetap tahun 2010 dengan jumlah asset sebesar Rp , kenaikan ini terjadi karena pada tahun 2011 terdapat asset yang diakui yaitu wisma Bale Endah dan telah di sertifikat kan dan untuk peralatan dan mesin penambahan dikarenakan adanya pembelian peralatan dan mesin senilai Rp dan pengembangan nilai aset sebesar Rp juga terdapat koreksi pindah akun hasil migrasi ( dikarenakan aplikasi baru) dari asset tetap lainya senilai Rp , dan kenaikan pada asset tetap lainnya dikarenakan adanya migrasi dari asset tetap lainya ke peralatan dan mesin sebesar Rp , dan terdapat koreksi BMN tak termigrasi sebesar Rp , Posisi aset tetap dapat dilihat pada tabel di bawah ini : No. Uraian per 31 Desember 2011 per 31 Desember 2010 % Naik / (Turun) 1 Tanah Rp Rp ,00% 2 Peralatan dan Mesin Rp Rp ,28% 3 Gedung dan Bangunan Rp Rp ,13% 4 Asep Tetap Lainnya Rp Rp ,12% Jumlah Rp Rp ,13% Catatan atas Laporan Keuangan Halaman IVa. 22

30 Laporan Keuangan Satuan Kerja (Pengadilan Tinggi Agama Bandung) Rp Rp Rp Rp Rp Rp LAMPIRAN IVa PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER65/PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA Rp 1 2 No Daftar Perbandingan Aset Tetap antara Neraca dan SIMAK BMN Per 31 Desember 2011 Uraian Aset Tetap dalam Neraca SAKPA Aset Tetap dalam Neraca SIMAK BMN Selisih 1 Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Aset Tetap Lainnya JUMLAH C Tanah Jumlah Nilai tanah per 31 Desember 2011 tidak mengalami perubahan masih sama dengan tahun lalu 31 Desember Desember 2010 Kenaikan / (Penurunan ) Rp , Rp , C Peralatan dan Mesin Nilai Peralatan dan Mesin periode per 31 Desember 2011 Catatan atas Laporan Keuangan Halaman IVa. 23

31 Laporan Keuangan Satuan Kerja (Pengadilan Tinggi Agama Bandung) LAMPIRAN IVa PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER65/PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA sebesar Rp , turun sebesar Rp , atau 0.11 % dari nilai peratan dan mesin periode per 31 Desember 2010 sebesar Rp ,. Posisi Perbandingan Peralatan dan Mesin Kenaikan / 31 Desember Desember 2010 (penurunan) Rp Rp Rp Mutasi/perubahan peralatan dan mesin sebesar Rp , tersebut adalah sbb: Penambahan : Saldo Awal Rp Pembelian Rp Transfer Masuk Pengembangan Rp Reklasifikasi Masuk Rp Rp Pengurangan Transfer Keluar Rp Reklasifikasi Keluar Koreksi Nilai Rp Rp Jumlah Rp Realisasi Belanja Modal peralatan dan mesin sampai dengan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: MA Uraian Jumlah 5321 Belanja Modal Peralatan dan Mesin ( Kendaraan ) Rp Belanja Modal Peralatan dan Mesin (Alat Pengolah Data) Rp Belanja Modal Peralatan dan Mesin (Peralatan kantor/inventaris) Rp Penambahan peralatan dan mesin tidak sama dengan belanja modal, hal ini disebabkan terdapatnya penambahan dan pengurangan peralatan dan mesin yang tidak dipengaruhi oleh belanja. Penambahan yang dipengaruhi oleh belanja modal telah sama dengan pencatatan peralatan dan mesin yaitu penambahan melalui transaksi pembelian dan pengembangan sebesar Catatan atas Laporan Keuangan Halaman IVa. 24

32 Laporan Keuangan Satuan Kerja (Pengadilan Tinggi Agama Bandung) LAMPIRAN IVa PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER65/PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA C Gedung dan Bangunan Nilai Gedung dan Bangunan Periode per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp , nilai gedung dan bangunan ini dari saldo awal per 31 Desember 2010 sampai dengan 31 Desember 2011 ada perubahan yaitu kenaikan sebesar Rp ini dikarenakan Gedung Bale Endah yang telah di sertifikat kan. Aset Lainnya Rp... C Aset Tetap Lainnya Nilai Aset Tetap Lainnya Periode per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp , nilai asset tetap per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp Nilai asset ini ada kenaikan nilai sebesar Rp , yang terjadi pada kurun waktu 1 Tahun dikarenakan adanya transfer masuk berupa buku dari Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung RI sebesar Rp , dan migrasi dari asset tetap lainya ke peralatan dan mesin sebesar Rp , dan terdapat koreksi BMN tak termigrasi sebesar Rp C.2.5. Aset Lainnya Nilai asset lainnya periode per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp , asset lainnya ini terdiri dari Aset Tak berwujud dan asset lainlain. Sementara periode sebelumnya yaitu per 31 Desember 2010 aset lainnya ini tidak ada. Sehingga nilai asset lainnya ini mengalami kenaikan sekitar 0%. Kenaikan / 31 Desember Desember 2010 (penurunan) Rp Rp0 (Rp ) C Aset Tak Berwujud Nilai asset tak berwujud Periode per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp , nilai ini adalah nilai pembelian pada tahun anggaran 2010 berupa belanja modal fisik lainnya berupa pembelian software. Software tersebut berupa aplikasi untuk penyimpanan data arsip, monitoring surat masuk, dan lainlain. Kenaikan / 31 Desember Desember 2010 (penurunan) Rp Rp Rp0 C Aset Lainlain Nilai asset lainlain periode per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp , asset lainlain ini adalah Aset Tetap Intrakontabel yang tidak digunakan lagi sehubungan sudah Catatan atas Laporan Keuangan Halaman IVa. 25

33 Laporan Keuangan Satuan Kerja (Pengadilan Tinggi Agama Bandung) LAMPIRAN IVa PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER65/PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA kondisi rusak berat. Nilai aset lainnya ini adalah nilai aset yang akan di hapuskan, sambil menunggu proses penghapusan maka kondisinya beralih dari asset tetap menjadi aset lainnya. Kenaikan / 31 Desember Desember 2010 (penurunan) Rp Rp Rp0 Kewajiban Rp... Ekuitas Dana Lancar Rp... C.2.6. Kewajiban Jangka Pendek C Utang Kepada Pihak Ketiga Utang kepada pihak ketiga pada tahun Anggaran 2011 sebesar Rp dan pendapatan yang ditangguhkan sebesar Rp C.2.7. Ekuitas Dana Lancar C Cadangan Persediaan Cadangan persediaan merupakan akun penyeimbang dari persediaan, nilai cadangan persediaan periode per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp.( ), nilai cadangan persediaan periode ini turun dari periode sebelumnya untuk periode per 30 Juni 2011 nilai cadangan persediaan adalah sebesar Rp ,. Kenaikan / 31 Desember Desember 2010 (penurunan) (Rp ) Rp Rp C Dana Yang Harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka Pendek Dana Yang Harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka Pendek merupakan Akun penyeimbang dari Utang Kepada Pihak Ketiga, dimana akun ini merupakan dana yang harus disediakan oleh pemerintah untuk membayar kepada pihak ketiga/pegawai yang pada saat periode pelaporan belum dibayar. Nilai Dana Yang Harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka Pendek periode per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp , Catatan atas Laporan Keuangan Halaman IVa. 26

34 Laporan Keuangan Satuan Kerja (Pengadilan Tinggi Agama Bandung) Ekuitas Dana Diinvestasikan Rp... C.2.8 Ekuitas Dana Diinvestasikan LAMPIRAN IVa PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER65/PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA C Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Diinvestasikan dalam Aset Tetap merupakan akun penyeimbang dari akun Aset Tetap, nilai investasi asset tetap periode per 31 Desember 2011 adalah Rp , naik dari nilai investasi dalam asset tetap periode sebelumnya yaitu periode per 31 Desember 2010 adalah Rp ,. C Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya Diinvestasikan dalam aset lainnya merupakan akun penyeimbang dari jumlah aset lainnya. Nilai Aset lainnya per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp , Catatan Penting Lainnya C.3 CATATAN PENTING LAINNYA Pengungkapan Penting Lainnya D. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA D.1. TEMUAN DAN TINDAK LANJUT TEMUAN BPK Temuan Badan Pengawasan Keuangan dan Pemerintah Tahun 2007 yaitu adanya penggunaan PNBP yang tidak disetor terlebih dahulu ke Kas Negara, dan BPKP berpendapat harus disetor terlebih dahulu sebelum di pergunakan, sehingga penggunaan honorarium pengelola PNBP sejumlah Rp , harus dikembalikan. Tindak lanjut hasil temuan BPKP tersebut sampai saat ini sudah ditindaklanjutidah telah setorkan sesuai dengan temuan dan telah terbayar lunas. Adapun perhitungan penyetoran hasil temuan tersebut adalah sebagai berikut : Catatan atas Laporan Keuangan Halaman IVa. 27

35 Laporan Keuangan Satuan Kerja (Pengadilan Tinggi Agama Bandung) N O 1 2 TAHUN 2010 LAMPIRAN IVa PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER65/PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA TGL SETOR JUMLAH NO NTPN KET 05 Peb 2010 Rp Agust 2010 Rp Nop 2010 Rp JUMLAH Rp TAHUN 2011 NO TGL SETOR JUMLAH NO NTPN KET April 2011 Rp Agt 2011 Rp Des 2011 Rp JUMLAH Rp JUMLAH TAHUN 2010 DAN Rp Rp jumlah Rp D.2 REKENING PEMERINTAH Rekening Bendahara Pengeluaran Pengadilan Tinggi Agama Bandung adalah Rekening Giro BRI Cabang Dewi Sartika Bandung dengan Nomor Rekening dan saldo per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 0, Rekening Bendahara Pengeluaran ini telah mendapat persetujuan dari KPPN Bandung II pada tanggal 09 April 2008 dengan nomor surat S355/WPb.12/KP.095/2008. Selain rekening bendahara pengeluaran Pengadilan Tinggi Agama Bandung juga membuka Rekening Bendahara Penerima di Bank BRI Cabang Dewi Sartika dengan nomor rekening dan sudah mendapat persetujuan dari KPPN Bandung II.dan saldo per tanggal 31 Desember sebesar Rp D.3 PENGUNGKAPAN LAINLAIN Catatan atas Laporan Keuangan Halaman IVa. 28

36 Laporan Keuangan Satuan Kerja (Pengadilan Tinggi Agama Bandung) D.3.1 LAPORAN KEUANGAN PERKARA TAHUN Biaya Proses = Materai 249 Pkr Rp = , 3. Redaksi 249 Pkr Rp = , Jumlah = , LAMPIRAN IVa PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER65/PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA Catatan atas Laporan Keuangan Halaman IVa. 29

37 INDEKS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

38

39 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (UNAUDITED)

40 Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung Tahun Anggaran 2010 A. PENJELASAN UMUM II. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. UndangUndang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3. UndangUndang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. 6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 Tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 7. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. 8. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER65 /PB/ tahun tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Kebijakan Teknis Rencana Strategis A.2. KEBIJAKAN TEKNIS SATKER PTUN BANDAR LAMPUNG RENCANA STRATEGIS SATKER PTUN BANDAR LAMPUNG Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar lampung dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden RI No.22 tanggal 14 April tahun 1994, secara resmi mulai beroperasi sejak diresmikannya oleh Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum dan Peradilan Tata Usaha Negara yaitu Ibu Lies Suganda, SH pada tanggal 15 November Pada saat itu wilayah hukum di Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung meliputi Propinsi Lampung dan Bengkulu. Namun sejak diresmikannya PTUN Bengkulu Pada tanggal 29 Oktober 1998, maka wilayah hukum Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung hanya meliputi Propinsi Lampung. Rencana Strategis PTUN Bandar Lampung. Perencanaan Strategis dapat diartikan sebagai suatu pengarahan serta pemikiran untuk mencapai Visi dan Misi yang telah ditetapkan oleh Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung melalui kebijakan yang dibuat oleh unsur pimpinan. Untuk mencapai Perencanaan Strategis tersebut Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung telah menyusun Rencana dan Strategi, sebagai berikut: Catatan Atas Laporan Keuangan Hal 1

41 Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung Tahun Anggaran 2010 No. RENSTRA URAIAN 1. VISI Menciptakan Aparatur Negara yang tertib Administrasi dan bertanggung jawab. 2. MISI Melakukan Penegakan Hukum Administrasi. 3. TUJUAN Terwujudnya Pemerintahan yang kuat bersih dan berwibawa dalam negara hukum berdasarkan Pancasila. 4. SASARAN Terwujudnya lembaga penegak hukum yang transparan, akuntabel, mandiri dan bersih dalam fungsinya sebagai penegak kebenaran dan keadilan bagi masyarakat, sehingga dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam upayaupaya penegak hukum. 5. STRATEGI Mendorong percepatan persidangan agar tercipta peradilan yang cepat,sederhana dan murah. 6. KEBIJAKAN Memberikan Perlindungan Hukum untuk Para Pencari Keadilan 7. PROGRAM Peningkatan Kinerja lembaga peradilan dan lembaga penegak hukum lainnya. 8. KEGIATAN Penyelenggaraan Peradilan tingkat pertama 9. TUGAS Memeriksa,memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara di tingkat pertama ( Pasal 50 UU No.5/1986) 10. FUNGSI Ketertiban dan keamanan Pendapatan PENDAPATAN SATKER PTUN BANDAR LAMPUNG Pendapatan Negara dan Hibah (dalam rupiah) TA 2010 TA 2009 Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi JUMLAH Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada TA 2010 terdiri dari Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp ,. Catatan Atas Laporan Keuangan Hal 2

42 Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung Tahun Anggaran 2010 Terdapat kenaikan Penerimaan Pendapatan Negara dan Hibah pada TA 2010 jika dibandingkan dengan Penerimaan Pendapatan dan Hibah pada TA 2009 yaitu sebesar Rp , Secara umum pendapatan keseluruhan masih dapat dikatakan stabil. Belanja BELANJA SATKER PTUN BANDAR LAMPUNG Realisasi Belanja Negara pada Tahun Anggaran 2010 adalah sebesar Rp , atau mencapai 107,55 persen dari anggarannya. Jumlah realisasi Belanja tersebut terdiri dari realisasi Belanja Rupiah Murni sebesar Rp , atau 107,55 persen dari anggarannya. Ringkasan Laporan Realisasi Belanja TA 2010 dan 2009 dapat disajikan sebagai berikut: Tabel 1 Ringkasan Perbandingan LRA Belanja TA 2010 dan TA 2009 Belanja Rupiah Murni (dalam rupiah) TA 2010 TA 2009 Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % , ,66 JUMLAH , ,66 Terdapat Penurunan Pagu Anggaran satuan kerja PTUN Bandar lampung Tahun Anggaran 2010 jika dibandingkan dengan TA 2009 yaitu sebesar Rp , akibat dampak menurunnya Pagu Belanja Modal yang sangat signifikan walaupun terdapat kenaikan pada Pagu Belanja Pegawai dan Belanja Barang. A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan pada satker Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung Tahun 2010 merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh entitas akuntansi Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar lampung. Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung Tahun 2010 ini memperoleh anggaran yang berasal dari APBN sebesar Rp , Laporan Keuangan dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI), yang terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAKBMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari: 1. Laporan Realisasi Anggaran 2. Neraca 3. Catatan atas Laporan Keuangan Catatan Atas Laporan Keuangan Hal 3

43 Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung Tahun Anggaran 2010 Data BMN yang disajikan dalam neraca ini telah seluruhnya diproses melalui SIMAKBMN. A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI Kebijakan Akuntansi Laporan Realisasi Anggaran disusun menggunakan basis kas yaitu basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN) atau dikeluarkan dari KUN. Penyajian aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca diakui berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari KUN. Penyusunan dan penyajian LK Tahun 2010 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Dalam penyusunan LKKL telah diterapkan kaidahkaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Prinsipprinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan LK Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar lampung adalah: Pendapatan (1) Pendapatan Pendapatan adalah semua penerimaan KUN yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada KUN. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis pendapatan. Belanja (2) Belanja Aset Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja disajikan di muka (face) laporan keuangan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja, sedangkan di Catatan atas Laporan Keuangan, belanja disajikan menurut klasifikasi organisasi dan fungsi. (3) Aset Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumbersumber daya yang dipelihara karena alasan Catatan Atas Laporan Keuangan Hal 4

44 Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung Tahun Anggaran 2010 sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah. Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset Lainnya. Aset lancar a. Aset Lancar Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar ini terdiri dari kas, piutang, dan persediaan. Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca. Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihannya. Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barangbarang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Persediaan dicatat di neraca berdasarkan: harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian, harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri, harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan. Investasi b. Investasi *) Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomik seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Investasi pemerintah diklasifikasikan kedalam investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki dalam kurun waktu setahun atau kurang. Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki selama lebih dari setahun. Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya, yaitu non permanen dan permanen. (i) Investasi Non Permanen Investasi non permanen adalah investasi jangka panjang yang tidak termasuk dalam investasi permanen dan dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan. Investasi non *) jika terdapat transaksi investasi pada kementerian negara/lembaga yang bersangkutan Catatan Atas Laporan Keuangan Hal 5

45 Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung Tahun Anggaran 2010 permanen sifatnya bukan penyertaan modal saham melainkan berupa pinjaman jangka panjang yang dimaksudkan untuk pembiayaan investasi perusahaan negara/ daerah, pemerintah daerah, dan pihak ketiga lainnya. Investasi Non Permanen meliputi: Seluruh dana pemerintah yang bersumber dari dana pinjaman luar negeri yang diteruspinjamkan melalui Subsidiary Loan Agreement (SLA) dan dana dalam negeri dalam bentuk Rekening Dana Investasi (RDI) dan Rekening Pembangunan Daerah (RPD) yang dipinjamkan kepada BUMN/BUMD dan Pemda. Seluruh dana pemerintah yang diberikan dalam bentuk Pinjaman Dana Bergulir kepada pengusaha kecil, anggota koperasi, anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), nasabah Lembaga Dana Kredit Pedesaan (LDKP), nasabah Usaha Simpan Pinjam/Tempat Simpan Pinjam (USP/TSP) atau nasabah BPR. (ii) Investasi Permanen Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan. Investasi permanen dimaksudkan untuk mendapatkan dividen atau menanamkan pengaruh yang signifikan dalam jangka panjang. Investasi permanen meliputi seluruh Penyertaan Modal Negara (PMN) pada perusahaan negara, lembaga internasional, dan badan usaha lainnya yang bukan milik negara. PMN pada badan usaha atau badan hukum lainnya yang sama dengan atau lebih dari 51 persen disebut sebagai Badan Usaha Milik Negara/Badan Hukum Milik Negara (BUMN/BHMN). PMN pada badan usaha atau badan hukum lainnya yang kurang dari 51 persen (minoritas) disebut sebagai Non BUMN. PMP dapat berupa surat berharga (saham) pada suatu perseroan terbatas dan non surat berharga, yaitu kepemilikan modal bukan dalam bentuk saham pada perusahaan yang bukan perseroan. Penilaian investasi jangka panjang diprioritaskan menggunakan metode ekuitas. Jika suatu investasi bisa dipastikan tidak akan diperoleh kembali atau terdapat bukti bahwa investasi hendak dilepas, maka digunakan metode nilai bersih yang direalisasikan. Investasi dalam bentuk pinjaman jangka panjang kepada pihak ketiga dan non earning asset atau hanya sebagai bentuk partisipasi dalam suatu organisasi, seperti penyertaan pada lembagalembaga keuangan internasional, menggunakan metode biaya. Investasi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs tengah BI pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal neraca, pos investasi dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca. Catatan Atas Laporan Keuangan Hal 6

46 Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung Tahun Anggaran 2010 Aset Tetap c. Aset Tetap Aset tetap mencakup seluruh aset yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap dilaporkan berdasarkan neraca kementerian negara/lembaga per 31 Desember 2009 pada harga perolehan. Pengakuan aset tetap yang perolehannya sejak tanggal 1 Januari 2002 didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi, yaitu: (a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp (tiga ratus ribu rupiah), dan (b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp (sepuluh juta rupiah). Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian. Menurut PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi Aset Tetap, aset tetap disajikan berdasarkan biaya perolehan aset tetap dikurangi akumulasi penyusutan (depresiasi). Namun, dalam LK Tahun 2009, seluruh aset tetap yang dikelola belum disusutkan/didepresiasi. Hal ini disebabkan antara lain belum dilakukannya inventarisasi dan penilaian kembali (revaluasi) atas aset tetap tersebut. Aset Lainnya d. Aset Lainnya Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi jangka panjang, dan aset tetap. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, Dana yang Dibatasi Penggunaannya, Aset Tak Berwujud, dan Aset Lainlain. TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran. TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap bendahara/ pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh bendahara/pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya. TPA dan TGR yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai aset lancar. Kemitraan dengan pihak ketiga merupakan perjanjian antara dua Catatan Atas Laporan Keuangan Hal 7

47 Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung Tahun Anggaran 2010 pihak atau lebih yang mempunyai komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang dikendalikan bersama dengan menggunakan aset dan/atau hak usaha yang dimiliki. Dana yang Dibatasi Penggunaannya merupakan kas atau dana yang alokasinya hanya akan dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan tertentu seperti kas besi perwakilan RI di luar negeri, rekening dana reboisasi, dan dana moratorium Nias dan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Aset Tak Berwujud merupakan aset nonkeuangan yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud meliputi software komputer; lisensi dan franchise; hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak lainnya; hak jasa dan operasi Aset Tak Berwujud dalam pengembangan. Aset Lainlain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke dalam TPA, Tagihan TGR, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, maupun Dana yang Dibatasi Penggunaannya. Aset lainlain dapat berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah, dikelola pihak lain seperti aset pemerintah eks BPPN yang dialihkan kepada PT Perusahaan Pengelola Aset (PT PPA) dan Tim Koordinasi, dan aset pemerintah yang digunakan oleh Kontraktor Kontrak Kerja sama (KKKS) BP MIGAS. Di samping itu, piutang macet kementerian negara/lembaga yang dialihkan penagihannya kepada Departemen Keuangan juga termasuk dalam kelompok Aset Lainlain. Kewajiban (4) Kewajiban Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundangundangan. Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. a. Kewajiban Jangka Pendek Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Utang Bunga (accrued interest) dan Utang Jangka Pendek Lainnya. b. Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari Catatan Atas Laporan Keuangan Hal 8

48 Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung Tahun Anggaran 2010 dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung. Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian karena perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut. Ekuitas Dana (5) Ekuitas Dana Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset dan utang pemerintah. Ekuitas dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan utang jangka pendek. Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan kewajiban jangka panjang. Catatan Atas Laporan Keuangan Hal 9

49 Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung Tahun Anggaran 2010 B. PENJELASAN ATAS POSPOS LAPORAN REALISASI ANGGARAN B.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN REALISASI APBN Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada TA 2010 terdiri dari Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp ,. Realisasi Belanja Negara pada TA 2010 adalah sebesar Rp , atau mencapai 107,55 persen dari anggarannya. Jumlah realisasi Belanja tersebut terdiri dari realisasi Belanja Rupiah Murni sebesar Rp , atau 107,55 persen dari anggarannya. Tabel 2 Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah TA 2010 No 1 Uraian Anggaran Realisasi Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Rp Rp Penerimaan Negara Bukan Pajak Rp Rp % Real. Angg. 2 Realisasi Belanja Negara Rp Rp ,55% Belanja Rupiah Murni Rp Rp ,55% Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Rp , B.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN B.2.1. Pendapatan Negara dan Hibah Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada TA 2010 terdiri dari Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp ,. Pada Tahun 2010 Satuan Kerja PTUN Bandar lampung belum melakukan perkiraan / Estimasi Pendapatan Negara dan Hibah sehingga Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah saat ini tidak bisa ditaksir nilai persentasenya. Komposisi realisasi Pendapatan Negara dan Hibah (dalam persentase) TA 2010 dapat dilihat pada Grafik dibawah ini: Tabel 3 Komposisi Realisasi Pendapatan Negara & Hibah TA 2010 PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK 25,000, ,000, ,000, ,000, ,000, ,897, ,369, Catatan Atas Laporan Keuangan Hal 10

50 Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung Tahun Anggaran 2010 Realisasi PNBP Rp , B Penerimaan Negara Bukan Pajak Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak pada TA 2010 Semester II adalah sebesar Rp ,. Realisasi PNBP berasal dari (i) Pendapatan Sewa; (ii) Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan dan Hasil Tindak Pidana Korupsi; (iii) Pendapatan Lainlain Realisasi PNBP dirinci dalam tabel seperti contoh di bawah ini: Tabel 4 Perbandingan Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Uraian 31Dec10 31Dec09 Naik/Turun % Naik/Turun Pendapatan Sewa Rp 768,893 Rp 509,000 Rp 259, Pendapatan Kejaksaan & Peradilan dan Hasil Tindak Pidana Korupsi Rp 7,815,500 Rp 2,138,600 Rp 5,676, Pendapatan Lainlain Rp 12,313,170 Rp 12,721,930 Rp (408,760) (3.21) Jumlah Rp 20,897,563 Rp 15,369,530 Rp 5,528, Grafik 1 Perbandingan Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak 15,000,000 10,000,000 5,000,000 0 Pendapatan Sewa Peradilan & Tipikor Pendapatan Lainlain Realisasi Belanja Negara Rp , B.2.2. Belanja Negara Satuan Kerja PTUN Bandar lampung pada TA 2010 mendapat Pagu Anggaran sebesar Rp , berupa Pagu Belanja Rupiah Murni. Terdapat penurunan Pagu yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan TA 2009 sebesar Rp , hal ini sebagai dampak menurunnya Pagu Belanja Modal walaupun terdapat sedikit kenaikan pada Pagu Belanja Pegawai dan Belanja Barang. Sedangkan untuk Realisasi Belanja Negara pada TA 2010 adalah sebesar Rp ,. Catatan Atas Laporan Keuangan Hal 11

51 Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung Tahun Anggaran 2010 Grafik 2 Perbandingan Komposisi Alokasi Belanja TA 2010 dan TA 2009 Tahun ,000,000,000 4,000,000,000 Tahun ,000,000,000 2,000,000,000 1,000,000,000 0 Tahun 2010 Tahun 2009 B Belanja Realisasi Belanja Rp , Belanja Pemerintah Pusat menurut Jenis Belanja Realisasi Belanja Negara pada TA 2010 adalah sebesar Rp , atau mencapai 107,55 persen dari anggarannya. Jumlah realisasi Belanja tersebut terdiri dari realisasi Belanja Rupiah Murni sebesar Rp , atau 107,55 persen dari pagu anggarannya. Terjadi Kenaikan persentase Realisasi Anggaran / Penyerapan anggaran TA 2010 jika dibandingkan dengan TA 2009 yaitu sebesar 7,89 persen. Walaupun terdapat kenaikan persentase penyerapan anggaran pada belanja pegawai dan belanja barang juga pada belanja modal. Namun secara keseluruhan persentase penyerapan anggaran masih dapat dikatakan stabil. Komposisi realisasi Belanja Satuan Kerja PTUN Bandar lampung untuk Semester II TA 2010 menurut jenis belanja dapat disajikan seperti Grafik di bawah ini: Tabel 5 Perbandingan Komposisi Realisasi Belanja Ta 2010 Dan Ta 2009 Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal (dalam rupiah) TA 2010 TA 2009 Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % , , , , , ,86 Catatan Atas Laporan Keuangan Hal 12

52 Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung Tahun Anggaran 2010 JUMLAH , ,66 Grafik 3 Perbandingan Komposisi Realisasi Belanja TA 2010 Dan TA ,000,000,000 1,800,000,000 1,600,000,000 1,400,000,000 1,200,000,000 1,000,000, ,000, ,000, ,000, ,000,000 0 Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Belanja Pegawai Rp , B Belanja Pegawai Realisasi Belanja Pegawai satuan kerja PTUN Bandar lampung untuk Semester II TA 2010 adalah sebesar Rp , sedangkan realisasi Belanja Pegawai TA 2009 adalah sebesar Rp ,. Hal ini menunjukkan adanya kenaikan sebesar Rp ,, akibat dampak dari Belanja Gaji & tunjangan PNS pada TA 2010 pada DIPA satuan kerja Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung TA Namun terjadi kenaikan persentase Realisasi Anggaran / Penyerapan anggaran TA 2010 untuk Belanja Pegawai jika dibandingkan dengan TA 2010 yaitu sebesar 6,09 %. Hal ini dimungkinkan karena pada semester II TA 2010 banyak terdapat peristiwa mutasi pegawai dan Hakim ke satuan kerja PTUN Bandar lampung sehingga banyak menyedot anggaran Belanja Pegawai sedangkan untuk Belanja Lembur nilai penyerapan TA 2010 mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan TA Catatan Atas Laporan Keuangan Hal 13

53 Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung Tahun Anggaran 2010 Tebel 6 Perbandingan rincian realisasi belanja pegawai TA 2010 dan TA 2009 Belanja Gaji & Tunj.PNS Belanja Gaji & Tunj. Pej. Negara Belanja Honorarium Belanja Lembur (dalam rupiah) TA 2010 TA 2009 Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % , , , ,02 JUMLAH , ,09 Belanja Barang Rp , B Belanja Barang Realisasi Belanja Barang satuan kerja PTUN Bandar lampung Semester II TA 2010 adalah sebesar Rp ,, sedangkan realisasi Belanja Barang pada TA 2009 adalah sebesar Rp ,. Hal ini menunjukkan adanya kenaikan sebesar Rp , atau sebesar 30,19 persen. Terdapat peningkatan persentase Realisasi Anggaran / Penyerapan anggaran Belanja Barang TA 2010 jika dibandingkan dengan TA 2009 walaupun tidak terlalu signifikan yaitu 30,19 persen. Hal ini pun cukup wajar karena penyerapan belanja barang satuan kerja PTUN Bandarlampung dari tahun ke tahun tidak mengalami kendala yang berarti dan cenderung normal sama halnya dengan Belanja Pegawai. Rincian realisasi Belanja Barang adalah sebagai berikut: Tabel 7 Perbandingan Rincian Realisasi Belanja Barang TA 2010 dan TA 2009 Belanja Barang Operasional Belanja Barang Non Operasional Belanja Jasa Belanja pemelihara an Belanja Perjalanan Dalam Negeri (dalam rupiah) TA 2010 TA 2009 Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % , , , , , , , , , ,96 JUMLAH , ,46 Catatan Atas Laporan Keuangan Hal 14

54 Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung Tahun Anggaran 2010 Belanja Modal Rp , B Belanja Modal Realisasi Belanja Modal satuan kerja PTUN Bandar lampung Semester II TA 2010 adalah sebesar Rp ,, sedangkan realisasi Belanja Modal pada TA 2009 sebesar Rp ,. Hal ini menunjukkan adanya penurunan sebesar Rp ,. Terdapat penurunan persentase Realisasi Anggaran / Penyerapan anggaran Belanja Modal TA 2010 jika dibandingkan dengan TA 2009 dengan nilai yang cukup signifikan yaitu 39,82 persen. Hal ini dimungkinkan karena belanja penambahan nilai gedung dan bangunan belum baru saja dilakukan pengerjaannya sesuai dengan kontrak sedangkan belanja modal gedung dan bangunan belum dilakukan sama sekali pencairan dana nya. Bertolak belakang dengan hal di atas Belanja Modal peralatan dan Mesin sudah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan kontrak pengadaan nya. Rincian realisasi Belanja Modal adalah sebagai berikut: Tabel 8 Perbandingan rincian realisasi belanja modal TA 2010 dan TA 2009 (dalam rupiah) TA 2010 TA 2009 Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % Belanja Modal Tanah Belanja Modal Peralatan & Mesin Belanja Penambahan Nilai Peralatan & Mesin Belanja Modal Gedung & Bangunan Belanja Penambahan Nilai Gedung & Banguna Belanja Modal Jaringan, jalan & Irigasi , , , , ,27 JUMLAH , ,86 Catatan Atas Laporan Keuangan Hal 15

55 Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung Tahun Anggaran 2010 B.3. CATATAN PENTING LAINNYA Catatan Penting Lainnya Dalam pelaksanaannya dilapangan Pengadaan Gedung dan bangunan sendiri tidak hanya menggunakan MAK Belanja Modal Gedung dan Bangunan saja tetapi juga bisa dengan menggunakan MAK Belanja Modal Fisik Lainnya seperti halnya juga Pengadaan Peralatan & Mesin yang tekadang menggunakan MAK untuk Belanja Modal Jaringan atau sebaliknya Kesalahan yang terjadi terkadang harus diakui diakibatkan kurang matangnya satuan kerja dalam melakukan perencanaan anggaran. Catatan Atas Laporan Keuangan Hal 16

56 Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung Tahun Anggaran 2010 C. PENJELASAN ATAS POS POS NERACA C.1. PENJELASAN UMUM NERACA Komposisi Neraca per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut : TABEL 9 PERBANDINGAN NERACA TA 2010 DAN TA 2009 Uraian 31Dec10 31Dec09 % Kenaikan/ (penurunan) Aset Rp 9,805,030,889 Rp 8,992,874, Kewajiban Rp 9,776,910 Rp Ekuitas Dana Rp 9,795,253,979 Rp 8,992,874, Jumlah Aset per 31 Desember 2010 sebesar Rp ,, terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp ,, Aset Tetap sebesar Rp ,, dan Aset Lainnya sebesar Rp ,. Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2010 sebesar Rp ,. Jumlah ekuitas dana pada periode per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp ,, terdiri dari ekuitas dana lancar sebesar Rp , dan ekuitas dana investasi sebesar Rp ,. Grafik 4 Perbandingan komposisi neraca TA 2010 dan TA Aset Kewajiban Ekuitas Dana Aset Lancar Kas di Bendaharawan Pengeluaran Rp0, dan Kas di Bendaharawan Penerima RP0, C.2. PENJELASAN PER POS NERACA C.2.1. Aset Lancar C Kas di Bendahara Pengeluaran Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2010 sebesar NIHIL. Rincian saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per Satuan Kerja adalah sebagai berikut : Catatan Atas Laporan Keuangan Hal 17

57 Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung Tahun Anggaran 2010 TABEL 10 PERBANDINGAN SALDO KAS BENDAHARA PENGELUARAN TA 2010 DAN TA 2009 Kas di Bendahara Pengeluaran Uraian 31Dec10 31Dec10 % Kenaikan/ (penurunan) Rp Rp Penyetoran Saldo per 31 Desember 2009 No Tanggal Setor No. NTPN Nama Bank Jumlah Jumlah Penyetoran Saldo per 31 Desember 2010 No Tanggal Setor No. NTPN Nama Bank Jumlah Jumlah Kas di Bendahara Penerimaan Rp0, C Kas di Bendahara Penerimaan Satuan Kerja PTUN Bandar Lampung pada Semester II TA 2010 sudah membayarkan uang yang dianggap sebagai penerimaan Negara bukan Pajak kepada negara sehingga jika dilihat berdasarkan aplikasi SAKPA maka nilai kas di bendahara penerima adalah NIHIL Besarnya Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2010 adalah NIHIL Rincian saldo Kas di Bendahara Penerimaan persatuan Kerja adalah sebagai berut : TABEL 11 PERBANDINGAN SALDO KAS BENDAHARA PENERIMAAN TA 2010 DAN TA 2009 Kas di Bendahara Penerimaan Uraian 31Des10 31Des09 % Kenaikan/ (penurunan) Rp Rp Penyetoran Saldo per 31 Desember 2009 No Tanggal Setor No. NTPN Nama Bank Jumlah Jumlah Catatan Atas Laporan Keuangan Hal 18

58 Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung Tahun Anggaran 2010 Penyetoran Saldo per 31 Desember 2010 No Tanggal Setor No. NTPN Nama Bank Jumlah Jumlah Uang Muka Belanja Rp , C Uang Muka Belanja Nilai Uang Muka Belanja pada satuan kerja PTUN Bandarlampung Semester II TA 2010 Rp ,. Nilai ini menunjukkan kenaikan sebesar 100 persen dibandingkan dengan Nilai Uang Muka Belanja pada Semester II TA 2009 yang sebesar Rp0,. TABEL 12 PERBANDINGAN SALDO UANG MUKA BELANJA TA 2010 DAN TA 2009 Uraian 31Dec10 31Dec09 % Kenaikan/ (penurunan) Uang Muka Belanja Rp 14,403,250 Rp Persediaan Rp , C Persediaan Nilai Barang Persediaan pada satuan kerja PTUN Bandarlampung Semester II TA 2010 Rp ,. Nilai ini menunjukkan kenaikan sebesar 71,71 persen dibandingkan dengan Nilai Barang Persediaan pada Semester II TA 2009 yang sebesar Rp ,. Tampak bahwa perbedaan pada TA 2010 dan TA 2009 tidak terlalu besar dan terlihat stabil,ini dikarenakan pada akhir tahun di Satker kami sudah tidak melakukan pembelian barang persedian untuk kegiatan perkantoran dan hanya mengandalkan sisasisa pada bulanbulan sebelumnya. TABEL 13 PERBANDINGAN SALDO PERSEDIAAN TA 2010 DAN TA 2009 Uraian 31Des10 31Des09 % Kenaikan/ (penurunan) Barang Persediaan Rp Rp ,72 Kode Akun Uraian Akun Jumlah Catatan Atas Laporan Keuangan Hal 19

59 Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung Tahun Anggaran 2010 Aset Tetap Rp , C.2.2. Aset Tetap Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2010 sebesar Rp ,, dibandingkan dengan Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2009 sebesar Rp , mengalami kenaikan sebesar Rp ,. Hal ini dikarenakan pada kurun waktu 2 semester ini terdapat transaksi pembelian untuk Aset Tetap Tanah dan Peralatan & Mesin dan transaksi pengembangan dan pembangunan baru pada Aset Tetap Gedung & Bangunan yang menyebabkan kenaikan yang cukup signifikan. TABEL 14 PERBANDINGAN ASET TETAP TA 2010 DAN TA 2009 Posisi aset tetap dapat dilihat pada tabel di bawah ini : No. Uraian Per 31 Desember 2010 Per 31 Desember 2009 Kenaikan / (penurunan) Persentase (%) 1 Tanah Rp Rp Rp 0,00 2 Peralatan dan Mesin Rp Rp Rp ( ) 2,09 3 Gedung dan Bangunan Rp Rp Rp ,97 4 Jalan, Irigasi & Jembatan Rp Rp Rp 5 Aset Tetap Lainnya Rp Rp Rp ,36 Jumlah Rp Rp Rp ,61 Grafik 5 PERBANDINGAN ASET TETAP TA 2010 DAN TA 2009 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp C Tanah Nilai Tanah per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp ,, dibandingkan dengan Nilai Tanah per 31 Desember 2009 sebesar Rp ,. Hal ini menunjukkan tidak adanya kenaikan atau penurunan yang berarti. Catatan Atas Laporan Keuangan Hal 20

60 Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung Tahun Anggaran 2010 TABEL 15 PERBANDINGAN TANAH TA 2010 DAN TA Dec10 31Dec09 Kenaikan / (penurunan) (%) Rp 2,019,900,000 Rp 2,019,900,000 Rp 2,019,900, Mutasi/perubahan peralatan dan mesin sebesar Rp.0, tersebut adalah sbb: Penambahan : Penambahan Saldo Awal Rp Pembelian Rp Rp Pengurangan Rp Rp Jumlah Rp Realisasi Belanja Modal Tanah sampai dengan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Realisasi Belanja Modal tanah per 31 Desember 2010 MA Uraian Jumlah 5311 BM Tanah Rp Jumlah Belanja Rp C Peralatan dan Mesin Nilai Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp ,, dibandingkan dengan nilai Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2009 sebesar Rp ,. Hal ini menunjukkan adanya penurunan sebesar Rp , atau 2,09 persen. TABEL 16 PERBANDINGAN PERALATAN DAN MESIN TA 2010 DAN TA Des10 31Des09 Kenaikan / (penurunan) (%) Rp Rp Rp ( ) 2,022 Mutasi/perubahan peralatan dan mesin sebesar Rp , tersebut adalah sbb: Penambahan : Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas Rp Rp Pengurangan Penghentian Aset dari Penggunaan Rp Rp Jumlah Rp ( ) Realisasi Belanja Modal peralatan dan mesin sampai dengan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2010 Catatan Atas Laporan Keuangan Hal 21

61 Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung Tahun Anggaran 2010 MA Uraian Jumlah 5321 BM Peralatan dan Mesin Rp Jumlah Belanja Rp Penambahan peralatan dan mesin tidak sama dengan belanja modal, hal ini disebabkan terdapatnya penambahan Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas dan pengurangan peralatan dan mesin yang tidak dipengaruhi oleh Penghentian Aset dari Penggunaannya. C Gedung dan Bangunan Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp ,, dibandingkan dengan nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2009 sebesar Rp ,. Hal ini menunjukkan adanya kenaikan sebesar Rp , atau 13,97 persen. TABEL 17 PERBANDINGAN GEDUNG DAN BANGUNAN TA 2010 DAN TA Des10 31Des09 Kenaikan / (penurunan) (%) Rp Rp Rp ,972 Mutasi/perubahan Gedung dan Bangunan sebesar Rp , tersebut adalah sbb: Penambahan : Pengembangan Melalui KDP Rp Rp Pengurangan Rp Rp Jumlah Rp Realisasi Belanja Modal Gedung dan bangunan sampai dengan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2010 MA Uraian Jumlah 5331 BM Gedung & Bangunan Rp Jumlah Belanja Rp Penambahan Gedung dan Bangunan sama dengan belanja modal, hal ini disebabkan nilai Rp , adalah nilai dari pengembangan melalui KDP. C Jalan, Irigasi, & Jaringan Nilai Jalan, Irigasi, & Jaringan per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp ,, dibandingkan dengan nilai Jalan, Irigasi, & Jaringan per 31 Desember 2009 sebesar Rp ,. Hal ini menunjukkan tidak adanya kenaikan ataupun penurunan yang berarti. Catatan Atas Laporan Keuangan Hal 22

62 Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung Tahun Anggaran 2010 TABEL 18 PERBANDINGAN JALAN, IRIGASI, DAN JARINGAN TA 2010 DAN TA Des10 31Des09 Kenaikan / (penurunan) (%) Rp Rp Rp Mutasi/perubahan jalan, Irigasi & Jaringan sebesar Rp.0, tersebut adalah sbb: Penambahan : Penambahan Saldo Awal Rp Pembelian Rp Pengurangan Transfer Keluar Rp Reklasifikasi Keluar Rp Jumlah Rp Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi & Jaringan sampai dengan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Realisasi Belanja Modal Jalan dan Jembatan per 31 Desember 2010 MA Uraian Jumlah 5341 BM Jalan dan Jembatan Rp Jumlah Belanja Rp Tidak ada perbedaan antara Penambahan jalan dan jembatan dengan Realisasi Belanja Modal. C Aset Tetap Lainnya Nilai Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp ,, dibandingkan dengan nilai Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2009 sebesar Rp ,. Hal ini menunjukkan tidak adanya kenaikan ataupun penurunan yang berarti. TABEL 19 PERBANDINGAN ASET TETAP LAINNYA TA 2010 DAN TA Des10 31Des09 Kenaikan / (penurunan) (%) Rp Rp Rp 0,00 Mutasi/perubahan Aset Tetap Lainnya sebesar Rp.0, tersebut adalah sbb: Penambahan : Saldo Awal Rp Pembelian Rp Rp Pengurangan Rp Koreksi Nilai TIM Penertiban Aset Rp reklasifikasi Keluar Rp Rp Realisasi Belanja Aset Tetap Lainnya sampai dengan 31 Desember Catatan Atas Laporan Keuangan Hal 23

63 Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung Tahun Anggaran adalah sebagai berikut: Realisasi Belanja Modal Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2010 MA Uraian Jumlah BM Aset Tetap Lainnya Rp Jumlah Belanja Rp penambahan dan pengurangan Aset Tetap Lainnya satuan kerja PTUN Bandar lampung per 31 Desember tidak dapat perbedaan dengan Belanja Modal Aset Tetap Lainnya. C Konstruksi Dalam Pengerjaan Nilai Konstruksi Dalam Pengerjaan per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp ,, dibandingkan dengan nilai Konstruksi Dalam Pengerjaan per 31 Desember 2009 sebesar Rp0,. Hal ini menunjukkan adanya kenaikan sebesar Rp , atau sebesar 100 persen. TABEL 20 PERBANDINGAN KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN TA 2010 DAN TA Des10 31Des09 Kenaikan / (penurunan) (%) Rp Rp Rp Rincian Konstruksi Dalam Pengerjaan Pada Satuan Kerja PTUN Bandarlampung Tahun Anggaran 2010 No No SP2D TGL SP2D JNS URAIAN JNS BLNJA BLNJA RUPIAH SPM RUPIAH SPM O 09/03/ PENGELOLAAN PENGELOLAAN O 31/03/ PENGELOLAAN PENGELOLAAN O 31/03/ PERENCANAAN PERENCANAAN 90% O 05/04/ PELAKSANAAN UANG MUKA FISIK P 25/05/ HONOR PANITIA HONOR PANITIA LELANG P 22/06/ PELAKSANAAN TERMIN 1 FISIK P 21/07/ PELAKSANAAN TERMIN 2 FISIK Q 25/08/ PENGELOLAAN PENGELOLAAN Q 28/09/ PELAKSANAAN TERMIN 3 FISIK Q 28/09/ PERENCANAAN PERENCANAAN 10% Q 28/09/ PENGAWASAN PENGAWASAN 90% R 06/12/ PELAKSANAAN TERMIN 4 FISIK (Retensi) R R R PENGAWASAN PENGAWASAN 10% Hal ini sangat wajar karena sampai dengan 31 desember 2010 seluruh Konstruksi Dalam Pengerjaan telah selesai dilaksanakan dan telah di input ke dalam masingmasing transaksi sesuai dengan latar belakang pelaksanaan pengadaan Pembangunan Gedung atau Peralatan & Mesin apakah Penyelesaian Pembangunan atau Pengembangan melalui KDP. Catatan Atas Laporan Keuangan Hal 24

64 Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung Tahun Anggaran 2010 Aset Lainnya Rp , C.2.3. Aset Lainnya Aset Lainnya pada satuan kerja PTUN Bandar lampung per 31 Desember 2010 sebesar Rp ,. Sedangkan pada 31 Desember TA 2009 Nilai Aset Lainnya masih Rp ,. Hal ini menunjukkan adanya kenaikan sebesar Rp ,. Posisi Aset Lainnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Uraian per 31 Desember 2010 per 31 Desember 2009 Kenaikan / (penurunan) Aset Tak Berwujud Rp Rp Rp Aset Lainlain Rp Rp Rp Kerjasama dengan pihak ketiga Rp Rp Rp Aset Tetap yang tidak digunakan Rp Rp Rp Jumlah Rp Rp Rp Grafik 6 Perbandingan Aset Tetap Lainnya Pada Neraca TA 2010 dan TA 2009 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Tahun 2010 Tahun 2009 Aset Tetap yang tidak digunakan C Aset Lainlain Tabel 21 Perbandingan Aset LainLain TA 2010 dan TA Dec10 31Dec09 Kenaikan / (penurunan) (%) Rp Rp Rp Mutasi/perubahan Aset LainLain sebesar 0 tersebut adalah sbb : Catatan Atas Laporan Keuangan Hal 25

IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN. Akuntansi Pemerintahan. Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN. Akuntansi Pemerintahan. Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS <KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA> (Diisi dengan rencana strategis Kementerian Negara/Lembaga)

RENCANA STRATEGIS <KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA> (Diisi dengan rencana strategis Kementerian Negara/Lembaga) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (UNAUDITED/AUDITED)* A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2010 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara TA. 2011; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun

Lebih terperinci

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Dasar Hukum A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 005 LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN ANGGARAN 005 LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 5 LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SUKABUMI BADAN URUSAN ADMINISTRASI MAHKAMAH AGUNG RI PERIODE SEMESTER I (3 JUNI 211) TAHUN ANGGARAN 211 Jl. Bhayangkara No. 15, Telp. (266) 22174 S

Lebih terperinci

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Dasar Hukum A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 005 LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN ANGGARAN 005 LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 5 LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SUKABUMI BADAN PERADILAN UMUM MAHKAMAH AGUNG RI PERIODE SEMESTER I (3 JUNI 211) TAHUN ANGGARAN 211 Jl. Bhayangkara No. 15, Telp. (266) 22174 S U K A

Lebih terperinci

I. RINGKASAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

I. RINGKASAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN NOMOR: PER 65 /PB/2010 TENTANG PEDOMAN I. RINGKASAN Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) UndangUndang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007,

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. UUD 1945 Pasal 23 ayat (1) menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai wujud dari pengelolaan keuangan

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 000 (cantumkan kode Bagian Anggaran)

BAGIAN ANGGARAN 000 (cantumkan kode Bagian Anggaran) NOMOR:PER51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN BAGIAN ANGGARAN 000 (cantumkan kode Bagian Anggaran) Logo Kementerian Negara/ Lembaga LAPORAN KEUANGAN (NAMA SATKER) (NAMA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA) (PERIODE

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga PENGADILAN NEGERI SIBOLGA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2013 Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga Sibolga - Sumatera Utara 22553 Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga Telp. 0631 23204/21572

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (AUDITED) A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM A.2. KEBIJAKAN TEKNIS BPK RI. Laporan Keuangan BPK RI Tahun 2008 (Audited)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (AUDITED) A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM A.2. KEBIJAKAN TEKNIS BPK RI. Laporan Keuangan BPK RI Tahun 2008 (Audited) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (AUDITED) A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum Rencana Strategis A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN

BAGIAN ANGGARAN BAGIAN ANGGARAN 005 01.400395 LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI KLAS IB LUBUK PAKAM TAHUN ANGGARAN 2012 JL. JENDRAL SUDIRMAN NO. 58 TELP. 06179519747955861 FAX. 0617955861 LUBUK PAKAM KATA PENGANTAR KATA

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 005 DIPA 01 (308152)

BAGIAN ANGGARAN 005 DIPA 01 (308152) LAMPIRAN IVa PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 65/PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA BAGIAN ANGGARAN 005 DIPA 01 (308152) LAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN

BAGIAN ANGGARAN BAGIAN ANGGARAN 005 01.400396 LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI KLAS IB LUBUK PAKAM TAHUN ANGGARAN 2012 JL. JENDRAL SUDIRMAN NO. 58 TELP. 06179519747955861 FAX. 0617955861 LUBUK PAKAM SISTEMATIKA PENYAJIAN

Lebih terperinci

Hal Daftar Isi. Daftar Tabel Daftar Grafik. Daftar Singkatan

Hal Daftar Isi. Daftar Tabel Daftar Grafik. Daftar Singkatan DAFTAR ISI Hal Daftar Isi i Daftar Tabel ii Daftar Grafik iii Kata Pengantar iv Daftar Singkatan v Pernyataan Tanggung Jawab vi Pernyataan Telah di Review vii I. Ringkasan 1 II. Laporan Realisasi Anggaran

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM A. PENJELASAN UMUM CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. UUD 1945 Pasal 23 ayat (1) menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai wujud dari pengelolaan keuangan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN SEMESTER I TAHUN 2012 (UNAUDITED) BAGIAN ANGGARAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA BADAN URUSAN ADMINISTRASI

LAPORAN KEUANGAN SEMESTER I TAHUN 2012 (UNAUDITED) BAGIAN ANGGARAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA BADAN URUSAN ADMINISTRASI BAGIAN ANGGARAN 005.01 MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA BADAN URUSAN ADMINISTRASI LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG Jl. Soekarno Hatta No. 714 Bandung - Jawa Barat SEMESTER I TAHUN 2012

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN SEMESTER II TAHUN 2011 (UNAUDITED) BAGIAN ANGGARAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA BADAN URUSAN ADMINISTRASI

LAPORAN KEUANGAN SEMESTER II TAHUN 2011 (UNAUDITED) BAGIAN ANGGARAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA BADAN URUSAN ADMINISTRASI BAGIAN ANGGARAN 005.01 MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA BADAN URUSAN ADMINISTRASI LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG Jl. Soekarno Hatta No. 714 Bandung - Jawa Barat SEMESTER II TAHUN 2011

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 054. LAPORAN KEUANGAN SATKER BPS KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN ANGGARAN 2012 (Unaudited)

BAGIAN ANGGARAN 054. LAPORAN KEUANGAN SATKER BPS KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN ANGGARAN 2012 (Unaudited) BAGIAN ANGGARAN 054 LAPORAN KEUANGAN SATKER BPS KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN ANGGARAN 2012 (Unaudited) Jalan Sutan Sumurung lumbantobing No.7 Telepon : 0633-21153 Fax. 0633-21755 Tarutung 22417 Home

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 005 LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN ANGGARAN 005 LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 5 LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SUKABUMI KLAS IB DITJEN BADAN PERADILAN UMUM MAHKAMAH AGUNG RI PERIODE SEMESTER II (31 DESEMBER 211) TAHUN ANGGARAN 211 Jl. Bhayangkara No. 15, Telp.

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 000 (cantumkan kode Bagian Anggaran)

BAGIAN ANGGARAN 000 (cantumkan kode Bagian Anggaran) NOMOR: PER51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN BAGIAN ANGGARAN 000 (cantumkan kode Bagian Anggaran) Logo Kementerian Negara/ Lembaga LAPORAN KEUANGAN (NAMA ESELON I) (NAMA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA)

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 005. CaLK

BAGIAN ANGGARAN 005. CaLK BAGIAN ANGGARAN 005 CaLK LAPORAN KEUANGAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA BADAN URUSAN ADMINISTRASI (01) (PERIODE SEMESTER II) TAHUN ANGGARAN 2011 Jl. Ir. H. Juanda 11A Telp. (0343) 410284 Fax. (0343)

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN NOMOR: PER65/PB/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN BAGIAN ANGGARAN 005 LAPORAN KEUANGAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DITJEN BADILAG (04) (PERIODE SEMESTER I) TAHUN ANGGARAN 2011 Jl. Ir. H. Juanda 11A

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS I A MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2011 TAHUN ANGGARAN 2011

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS I A MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2011 TAHUN ANGGARAN 2011 LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS I A MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2011 TAHUN ANGGARAN 2011 JL. Jend. Basuki Rahmat No. 11 Telp./Fax. (0736) 21225

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga PENGADILAN NEGERI SIBOLGA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga Sibolga Jl. Padangsidimpuan - Sumatera Utara 22553 No. 6 Sibolga Telp. Sibolga

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Telp Fax.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Telp Fax. PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 Alamat Raya : Pendidikan Jalan Raya Pendidikan No. 1 No. 1 Makassar Makassar - Sulawesi - Sulawesi

Lebih terperinci

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Pengadilan Tinggi Agama Kupang Dasar Hukum Entitas dan Rencana Strategis Tahun 2014 merupakan bagian dari rencana strategis

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga PENGADILAN NEGERI SIBOLGA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga Sibolga Jl. Padangsidimpuan - Sumatera Utara 22553 No. 6 Sibolga Telp. Sibolga

Lebih terperinci

Jl. Mesjid Raya No. - Sungguminasa Gowa.

Jl. Mesjid Raya No. - Sungguminasa Gowa. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni 2013 Tahun Anggaran 2012 Jl. Mesjid Raya No. - Sungguminasa Gowa. SISTEMATIKA PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN Dalam penyusunan Laporan Keuangan serta untuk mempermudah Satuan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga PENGADILAN NEGERI SIBOLGA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga Sibolga Jl. Padangsidimpuan - Sumatera Utara 22553 No. 6 Sibolga Telp. Sibolga

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 JL. SOEKARNO-HATTA NO.2, GERUNG

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 JL. SOEKARNO-HATTA NO.2, GERUNG PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 JL. SOEKARNO-HATTA NO.2, GERUNG LOMBOK JL. SOEKARNO-HATTA BARAT - Nusa Tenggara NO.2, Barat GERUNG 83363

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Agung No. 25 Sungguminasa

PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Agung No. 25 Sungguminasa PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 Jalan Masjid Agung No. 25 Sungguminasa Jalan Masjid Agung No. 25 Sungguminasa Gowa - Sulawesi Selatan 92111

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Masjid Agung No.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Masjid Agung No. PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jalan Masjid Agung No._ Sungguminasa Gowa Jalan - Sulawesi Masjid Selatan Agung 92111 No. 25 Sungguminasa Telp.

Lebih terperinci

Rp ,- 67, ,- 92,31 2. Rp ,- Rp ,- Rp ,-

Rp ,- 67, ,- 92,31 2. Rp ,- Rp ,- Rp ,- KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang RI Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan Undang-Undang RI No. 10 Tahun 2010 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A PENGADILAN AGAMA SANGGAU LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A Sanggau Jl. Jend. - Kalimantan Sudirman Barat km 78511 7 No.14A Telp. Sanggau 0564-2025335

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 000 (cantumkan kode Bagian Anggaran) LAPORAN KEUANGAN (NAMA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA) (PERIODE SEMESTER/TAHUNAN) TAHUN ANGGARAN 2XX1

BAGIAN ANGGARAN 000 (cantumkan kode Bagian Anggaran) LAPORAN KEUANGAN (NAMA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA) (PERIODE SEMESTER/TAHUNAN) TAHUN ANGGARAN 2XX1 NOMOR: PER51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN BAGIAN ANGGARAN 000 (cantumkan kode Bagian Anggaran) Logo Kementerian Negara/ Lembaga LAPORAN KEUANGAN (NAMA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA) (PERIODE SEMESTER/TAHUNAN)

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN

BAGIAN ANGGARAN BAGIAN ANGGARAN 005 01.401777 LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA MEDAN MAHKAMAH AGUNG RI PERIODE 31 DESEMBER 2011 TAHUN ANGGARAN 2011 (UNAUDITED) JL. KAPTEN SUMARSONO NO. 12 MEDAN SISTEMATIKA PENYAJIAN

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN (01)

LAPORAN KEUANGAN (01) PENGADILAN TINGGI AGAMA JAYAPURA LAPORAN KEUANGAN (01) Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jalan Baru Kotaraja Nomor 103 Jayapura Jl.Baru - Papua Kotaraja 99225 No.103 Telp. Jayapura (0967)

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN (04)

LAPORAN KEUANGAN (04) PENGADILAN TINGGI AGAMA JAYAPURA LAPORAN KEUANGAN (04) Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 Jalan Baru Kotaraja Nomor 103 Jayapura Jl.Baru - Papua Kotaraja 99225 No.103 Telp. Jayapura (0967)

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Agung No.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Agung No. PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Raya No._ Sungguminasa Jalan Masjid Agung No. 25 Sungguminasa Gowa - Sulawesi Selatan 92111 Gowa

Lebih terperinci

Kampus Penelitian Pertanian Cimanggu. Hak cipta 2017 BB-Pascapanen

Kampus Penelitian Pertanian Cimanggu. Hak cipta 2017 BB-Pascapanen BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN (018.09.648669) LAPORAN KEUANGAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN PERIODE TAHUNAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 005. CaLK

BAGIAN ANGGARAN 005. CaLK BAGIAN ANGGARAN 005 CaLK LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DITJEN BADILAG (04) (PERIODE SEMESTER I) TAHUN ANGGARAN 2012 PENGADILAN AGAMA PASURUAN Jl. Ir. H. Juanda

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Muara Bulian, Januari 2013 Panitera/Sekretaris, FAIZAL, SH NIP

KATA PENGANTAR. Muara Bulian, Januari 2013 Panitera/Sekretaris, FAIZAL, SH NIP KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2012,

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PINRANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Bintang. Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PINRANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Bintang. Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212 PENGADILAN AGAMA PINRANG LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl. Bintang Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212 Telp. Pinrang 0421-921145 - Sulawesi Fax. 0421-921145 Selatan

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl.Gatot Subroto No. 5 Banjarmasin Jl.Gatot Subroto - Kalimantan No. Selatan 5 70235 Telp. Banjarmasin 0511-3253379

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN (04)

LAPORAN KEUANGAN (04) PENGADILAN TINGGI AGAMA JAYAPURA LAPORAN KEUANGAN (04) Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl. Baru Kotaraja Nomor 103 Jayapura Jl.Baru - Papua Kotaraja 99225 No.103 Telp. Jayapura (0967) 583210

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38 PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 Jl. SALAK III NO. 38 Madiun Jl. SALAK - Jawa III Timur NO. 63131 38 Telp. Madiun 0351-452186 - Jawa

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN XXX (cantumkan kode Bagian Anggaran)

BAGIAN ANGGARAN XXX (cantumkan kode Bagian Anggaran) LAMPIRAN Vb NOMOR: PER51/PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN BAGIAN ANGGARAN XXX (cantumkan kode Bagian Anggaran) Logo Kementerian Negara/ Lembaga LAPORAN KEUANGAN (NAMA

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PURWOREJO. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Pahlawan. Purworejo - Jawa Tengah

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PURWOREJO. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Pahlawan. Purworejo - Jawa Tengah PENGADILAN AGAMA PURWOREJO LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jalan Pahlawan Purworejo - Jawa Tengah Jalan Pahlawan No.5 Purworejo - Jawa Tengah 54171 Telp. 0275-323180 Fax.

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong PENGADILAN AGAMA BANGGAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2016 Jl. Ki Hajar Dewantara, Kec. Banggai Tengah Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong Kab. Banggai Laut - Sulawesi Tengah

Lebih terperinci

IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM. Laporan Keuangan Satuan Kerja Pengadilan Agama Amuntai Semester II Tahun 2011 A.1.

IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM. Laporan Keuangan Satuan Kerja Pengadilan Agama Amuntai Semester II Tahun 2011 A.1. IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Grafik. Daftar Singkatan

Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Grafik. Daftar Singkatan DAFTAR ISI Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Grafik Kata Pengantar Daftar Singkatan Pernyataan Telah di Reviu Pernyataan Tanggung Jawab I. Ringkasan 1 II. Laporan Realisasi Anggaran 4 III. Neraca 5 IV. Laporan

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN

BAGIAN ANGGARAN BAGIAN ANGGARAN 005 401777 LAPORAN KEUANGAN (UNAUDITED) PENGADILAN TINGGI AGAMA MEDAN MAHKAMAH AGUNG RI PERIODE TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2010 Jalan Kapten Sumatsono No. 12, Helvetia Medan SISTEMATIKA PENYAJIAN

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 Jl.Gatot Subroto No. 97 Banjarmasin Jl.Gatot Subroto - Kalimantan No. Selatan 97 70235 Telp. Banjarmasin

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A PENGADILAN AGAMA SANGGAU LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2016 Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A Sanggau Jl. Jend. - Kalimantan Sudirman Barat km 78511 7 No.14A Telp. Sanggau 0564-2025334

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. K.H. Mas Mansyur/Awaluddin II/2, Tanah Abang

PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. K.H. Mas Mansyur/Awaluddin II/2, Tanah Abang PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 Jl. Rawasari Selatan No. 51 Cempaka Putih Jl. K.H. Mas Mansyur/Awaluddin II/2, Tanah Abang Jakarta Pusat

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN

BAGIAN ANGGARAN BAGIAN ANGGARAN 005 04.401777 SISTEMATIKA PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA MEDAN Dalam penyusunan Laporan Keuangan serta untuk mempermudah Satuan Kerja dalam penyajian Laporan Keuangan,

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A PENGADILAN AGAMA SANGGAU LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A Sanggau Jl. Jend. - Kalimantan Sudirman Barat km 78511 7 No.14A Telp. Sanggau

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 BA Jl. Ir. H. JUANDA NO.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 BA Jl. Ir. H. JUANDA NO. PENGADILAN AGAMA PASURUAN LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 BA 005 01 0500 401432 Jl. Ir. H. JUANDA NO. 11 A Jl. Ir. H. JUANDA NO. 11 A PASURUAN - Jawa Timur 67129 PASURUAN

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA LAPORAN KEUANGAN

PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jalan Jend Basuki Rahmat No 11 Kota Bengkulu Bengkulu Jalan Jend - Bengkulu Basuki 38221 Rahmat No 11

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A PENGADILAN AGAMA SANGGAU LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2016 Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A Sanggau Jl. Jend. - Kalimantan Sudirman Barat km 78511 7 No.14A Telp. Sanggau 0564-2025334

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong PENGADILAN AGAMA BANGGAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015 Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong Banggai Jl. Ki Hajar Laut - Sulawesi Dewantara, Tengah Timbong 94791 Telp. Banggai

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38 PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 Jl. SALAK III NO. 38 Madiun Jl. SALAK - Jawa III Timur NO. 63131 38 Telp. Madiun 0351-452186 - Jawa

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong PENGADILAN AGAMA BANGGAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2016 Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong Banggai Jl. Ki Hajar Laut - Sulawesi Dewantara, Tengah Timbong 94791 Telp. Banggai

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA MASAMBA LAPORAN KEUANGAN

PENGADILAN AGAMA MASAMBA LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA MASAMBA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2015 Jl.Simpurusiang Jl.Simpurusiang Masamba - Sulawesi Selatan 92961 Masamba - Sulawesi Selatan Telp. 0473-21626 Fax.

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 BA Jl. Ir. H. JUANDA NO.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 BA Jl. Ir. H. JUANDA NO. PENGADILAN AGAMA PASURUAN LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 BA 005 04 0500 401433 Jl. Ir. H. JUANDA NO. 11 A PASURUAN Jl. Ir. H. JUANDA - Jawa Timur NO. 67129 11 A Telp.

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 September Tahun Jl. Putri Tujuh

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 September Tahun Jl. Putri Tujuh PENGADILAN AGAMA DUMAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September Tahun 2016 Jl. Putri Tujuh Dumai Jl. Putri - Riau Tujuh 28812 Telp. Dumai 076531928 - Riau Fax. 076531928 e-mail : keuanganpadumai@ymail.com

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Sentra Primer Baru Timur, Pulo Gebang

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Sentra Primer Baru Timur, Pulo Gebang PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 Jl. Sentra Primer Baru Timur, Pulo Gebang Jakarta Timur - DKI Jakarta 13950 Telp. Jl. Sentra 4805255

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong PENGADILAN AGAMA BANGGAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2016 Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong Banggai Jl. Ki Hajar Laut - Sulawesi Dewantara, Tengah Timbong 94791 Telp. Banggai

Lebih terperinci

BALAI BESAR PULP DAN KERTAS

BALAI BESAR PULP DAN KERTAS BALAI BESAR PULP DAN KERTAS Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 JALAN RAYA DAYEUHKOLOT No. 132 BANDUNG 40258 KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-undang RI Nomor 17 tahun

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 JL. SOEKARNO-HATTA NO.2, GERUNG

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 JL. SOEKARNO-HATTA NO.2, GERUNG PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 JL. SOEKARNO-HATTA NO.2, GERUNG LOMBOK JL. SOEKARNO-HATTA BARAT - Nusa Tenggara NO.2, Barat GERUNG 83363

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong PENGADILAN AGAMA BANGGAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015 Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong Banggai Jl. Ki Hajar Laut - Sulawesi Dewantara, Tengah Timbong 94791 Telp. Banggai

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 018

LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 018 LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 018 TAHUN ANGGARAN 2014 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN Untuk Periode Yang Berakhir 31 DESEMBER 2014 Alamat Kantor: (Jalan Raya Mapanget, PO. BOX 1004 Manado

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Letnan Jendral Suprapto

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Letnan Jendral Suprapto PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2016 Jl. Letnan Jendral Suprapto Banjarnegara Jl. Letnan - Jendral Jawa Tengah Suprapto 53418 Telp. Banjarnegara

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Putri Tujuh. Telp. Dumai Riau Fax.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Putri Tujuh. Telp. Dumai Riau Fax. PENGADILAN AGAMA DUMAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2016 Jl. Putri Tujuh Dumai Jl. Putri - Riau Tujuh 28812 Telp. Dumai 076531928 - Riau Fax. 076531928 e-mail : keuanganpadumai@ymail.com

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Budi utomo No. 23

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Budi utomo No. 23 PENGADILAN AGAMA POLEWALI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl. Budi utomo No. 23 Polewali Jl. Budi Mandar utomo - Sulawesi No. 23 Barat 91315 Telp. Polewali (0428) 23234

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Masjid Agung No.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Masjid Agung No. PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Masjid Agung No.- Sungguminasa Jalan Masjid Agung No. 25 Sungguminasa Gowa - Sulawesi Selatan 92111 Gowa -

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jln. R.A. Kartini No. 18/23

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jln. R.A. Kartini No. 18/23 PENGADILAN NEGERI MAKASSAR LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2017 Jln. R.A. Kartini No. 18/23 MAKASSAR Jln. R.A. - Kartini Sulawesi No. Selatan 18/23 90111 Telp. MAKASSAR 04113624058

Lebih terperinci

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2012 Gedung A.A. Maramis II Lantai 2 Jl. Lapangan Banteng Timur No 1 Jakarta 10710, Kotak Pos 1139 Telepon/Faks

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Putri Tujuh. Telp. Dumai Riau Fax.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Putri Tujuh. Telp. Dumai Riau Fax. PENGADILAN AGAMA DUMAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2016 Jl. Putri Tujuh Dumai Jl. Putri - Riau Tujuh 28812 Telp. Dumai 076531928 - Riau Fax. 076531928 e-mail : keuanganpadumai@ymail.com

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN (3300)

LAPORAN KEUANGAN (3300) PENGADILAN TINGGI AGAMA JAYAPURA LAPORAN KEUANGAN (3300) Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 UAPPA-W PAPUA BARAT (3300) Jalan Baru Kotaraja Nomor 103 Jayapura Jl.Baru - Papua Kotaraja 99225

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Raya Pendidikan

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Raya Pendidikan PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2015 Jl. Raya Raya Pendidikan Pendidikan No. No. 1 1 Makassar Makassar - Sulawesi - Sulawesi Selatan Selatan

Lebih terperinci

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 30 Juni 2014 Komplek Pasar Wisata Kedensari Tanggulangin Sidoarjo Jawa Timur KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan

Lebih terperinci

AKADEMI TEKNOLOGI KULIT YOGYAKARTA

AKADEMI TEKNOLOGI KULIT YOGYAKARTA AKADEMI TEKNOLOGI KULIT YOGYAKARTA Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2013 Jl. Ringroad Selatan, Glugo, Panggungharjo, Sewon, Bantul Yogyakarta TAHUN ANGGARAN 2013 DAFTARISI Hal

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Budi utomo No. 23

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Budi utomo No. 23 PENGADILAN AGAMA POLEWALI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 Jl. Budi utomo No. 23 Polewali Jl. Budi Mandar utomo - Sulawesi No. 23 Barat 91315 Telp. Polewali (0428) 23234

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PINRANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Bintang. Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PINRANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Bintang. Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212 PENGADILAN AGAMA PINRANG LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl. Bintang Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212 Telp. Pinrang 0421-921145 - Sulawesi Fax. 0421-921145 Selatan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA WONOSARI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun KRT. Judoningrat, Siraman, Wonosari

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA WONOSARI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun KRT. Judoningrat, Siraman, Wonosari PENGADILAN AGAMA WONOSARI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 KRT. Judoningrat, Siraman, Wonosari Gunungkidul KRT. Judoningrat, - DI Yogyakarta Siraman, 55851Wonosari Telp.

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015 PENGADILAN AGAMA AMUNTAI LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015 Jl.Empu Mandastana No.10 Kel.Sungai Malang Kec. Amuntai Tengah Hulu Jl.Empu Sungai Mandastana Utara - Kalimantan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Letnan Jendral Suprapto

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Letnan Jendral Suprapto PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl. Letnan Jendral Suprapto Banjarnegara Jl. Letnan - Jendral Jawa Tengah Suprapto 53418 Telp. Banjarnegara

Lebih terperinci

1. Sampul Luar Merupakan sampul luar dari laporan keuangan, memuat informasi mengenai Eselon I dan periode penyampaian laporan keuangan.

1. Sampul Luar Merupakan sampul luar dari laporan keuangan, memuat informasi mengenai Eselon I dan periode penyampaian laporan keuangan. BAGIAN ANGGARAN 015 LAPORAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN ANGGARAN 2010 AUDITED Jl. Gatot Subroto Kav. 40-42 Jakarta Selatan SISTEMATIKA PENYAJIAN LAPORAN

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A PENGADILAN AGAMA SANGGAU LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015 Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A Sanggau Jl. Jend. - Kalimantan Sudirman Barat km 78511 7 No.14A Telp. Sanggau

Lebih terperinci

SISTEMATIKA DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DITJEN BADILAG

SISTEMATIKA DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DITJEN BADILAG SISTEMATIKA DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DITJEN BADILAG Dalam penyusunan laporan keuangan serta untuk mempermudah Satuan Kerja dalam penyajian laporan keuangan, maka kami sampaikan sistematika penyajian

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A PENGADILAN AGAMA SANGGAU LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A Sanggau Jl. Jend. - Kalimantan Sudirman Barat km 78511 7 No.14A Telp. Sanggau 0564-2025335

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 Jl.Gatot Subroto No. 5 Banjarmasin Jl.Gatot Subroto - Kalimantan No. Selatan 5 70235 Telp. Banjarmasin 0511-3253379

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA ( ) Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2012

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA ( ) Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2012 PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA ( 526732 ) LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2012 Jl. Sentra Primer Baru Timur, Pulo Gebang. Jakarta Timur. 13950. KATA PENGANTAR Sebagaimana

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN

BAGIAN ANGGARAN BAGIAN ANGGARAN 005.01 LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA KEBUMEN BADAN URUSAN ADMINISTRASI MAHKAMAH AGUNG RI SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2011 Jl. Indrakila No.42 Kebumen KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Asahan Km. 3,5 Pematangsiantar

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Asahan Km. 3,5 Pematangsiantar PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2017 Jl. Asahan Km. 3,5 Pematangsiantar Simalungun Jl. Asahan - Sumatera Km. 3,5 Utara Pematangsiantar 21151 Telp.

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN KEUANGAN PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT SEBAGAI UNIT AKUNTANSI PEMBANTU PENGGUNA ANGGARAN WILAYAH PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER

Lebih terperinci