Alamat blog: Kedeputian II Bidang Kajian Manajemen Kebijakan dan Pelayanan Lembaga Administrasi
|
|
- Ade Chandra
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Alamat blog: Kedeputian II Bidang Kajian Manajemen Kebijakan dan Pelayanan Lembaga Administrasi Negara - RI
2 What Accountability Masyarakat dari the owner menjadi stakeholder Principal Agent theory /forum-actor theory Umbrella concept
3 What Accountability as answerability giving an account obligation to answer
4 What Pendekatan dalam akuntabilitas Democratic accountability Managerial accountability
5 What Aspek Democratic accountability Managerial accountability Fokus Kejadian-kejadian khusus Kinerja organisasi dan program Kriteria Politis, subyektif Output & outcome, obyektif Logic Hukuman Perbaikan Manfaat Pengungkapan kejahatan jabatan Identifikasi masalah untuk perbaikan
6 What Dimensi akuntabilitas Internal Eksternal
7 SAKIP Sakip adalah praktek akuntabilitas di Indonesia dalam dimensi internal Dasar hukum: Inpres 7/1999 ttg Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemeirntah
8 SAKIP: Who? Semua unit kerja instansi pemerintah setingkat eselon II Dimungkinkan pengembangan penerapan SAKIP pada lingkup internal masing-masing instansi, mis. Esselon III.
9 SAKIP: to Whom? Vertical accountability Pada pimpinan yang memiliki kedudukan lebih tinggi dalam struktur organisasi. Mis: Esselon II ke esselon I; Kementrian, LPNK, Propinsi, kabupaten/kota ke Presiden melalui Kementrian PAN
10 SAKIP: for What Performance Results (Performance accountability) Outputs Outcomes Financial (Financial accountability)
11 SAKIP: How? Dokumen Renstra Dokumen Laporan AKIP Planning Dokumen Renja/RKT Dokumen RKA Controlling Organizing Dokumen Progress Report Actuating Dokumen Penetapan Kinerja
12 Renstra Dokumen perencanaan strategis instansi pemerintah Jangka menengah: 5 tahun Fokus pada tujuan dan sasaran
13 Renstra Visi Misi Tujuan Sasaran Indikator sasaran Strategi Kebijakan Program
14 Renstra Visi Kondisi ideal yang diharapkan terwujud di masa mendatang Bukan mimpi Realistis
15 Renstra Contoh Visi Indonesia sehat 2015 Terwujudnya aparatur negara yang profesional, efektif, efisien dan akuntabel dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi menuju Kepemerintahan yang Baik Auditor Presiden yang responsif, interaktif, dan terpercaya untuk mewujudkan akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas.
16 Renstra Visi : diskusi Apakah perlu batasan tahun? Apakah perlu batasan jumlah kata? Karakter apa yang penting bagi sebuah Visi yang baik?
17 Misi Adalah Cara mewujudkan Visi Misi dimaknai sebagai aktivitas bukan tujuan Mencerminkan TUPOKSI
18 Misi Contoh Misi Meningkatkan kualitas pelayanan publik; Meningkatkan akuntabilitas kinerja aparatur; Meningkatkan koordinasi pengawasan; Terwujudnya kelembagaan yang efektif dan efisien; Meningkatkan efektivitas dan efisiensi ketatalaksanaan; Meningkatkan profesionalitas SDM aparatur Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kelola kepemerintahan yang baik dan bebas KKN Membina penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi presiden/pemerintah
19 Misi Visi TUPOKSI Misi merupakan alasan keberadaan suatu organisasi (eksistensi) Misi
20 Tujuan Hasil yang akan diwujudkan atau dicapai dalam jangka waktu 1 s.d. 5 tahunan Merupakan bentuk operasional dari Visi
21 Tujuan Visi Misi O T S W Isu-isu strategis Tujuan
22 SWOT untuk Organisasi Publik Untuk menetapkan Isu-isu stratejik IFAS EFAS Opportunities (O) Strengths (S) Isu Strategis SO Weaknesses (W) Isu Strategis WO Threat (T) Isu Strategis ST Isu Strategis WT - - -
23 Isu Strategis Adalah segala hal (masalah, kebutuhan) yang perlu mendapatkan perhatian dari pengambil kebijakan untuk ditangani melalui program dan kegiatan Pernyataan isu strategis: Disajikan dengan ringkas Isu dapat ditangani oleh organisasi Faktor yang menyebabkan isu menjadi persoalan kebijakan yang penting harus didaftar (mandat, misi, S, W, O, T) Diketahui konsekuensi kegagalan terhadap penanganan isu
24 Matrix Peluang Penanganan Isu Strategis Daftar Isu-isu Strategis Isu dapat ditangani Organisasi Ya Tidak
25 Matrix keterkaitan isu startegis dengan mandat, misi, S, W, O, T Isu-isu strategis Mandat Misi S W O T
26 Matrix rating dan konsekuensi Isu strategis Isu-isu Strategis Rating/urutan prioritas Konsekuensi
27 RUMUSKAN TUJUAN Rumuskan tujuan dari isu stratejik, dengan menjawab pertanyaan: HASIL APA YANG AKAN DICAPAI OLEH ORGANISASI TERKAIT DENGAN ISU TERSEBUT DALAM JANGKA WAKTU LIMA TAHUN KEDEPAN?
28 Sasaran Hasil yang akan diwujudkan atau dicapai dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun Turunan dari tujuan Setiap sasaran dilengkapi dengan: Indikator Target pada setiap indikator
29 Visi, Tujuan, & Sasaran Visi Tujuan Sasaran
30 Indikator sasaran (PI) Sasaran Meningkatnya kepuasan pelanggan CSFs Kepusan Pelanggan PI - Jml Pelanggan yang puas - waktu untuk penanganan pengaduan
31 Indikator sasaran SMART 1. Spesifik (Specific) 2. Terukur dan dapat dinilai (Measurable) 3. Dapat dicapai (Achievable) 4. Relevan (Relevant) 5. Dapat dicapai pada kurun waktu tertentu (Time boud)
32 Strategi Merupakan cara mencapai tujuan dan sasaran, meliputi: Kebijakan Program Strategi Kebijakan Program
33 Kebijakan Ketentuan-ketentuan pimpinan yang harus dipedomani dalam pelaksanaan program dan kegiatan Dapat dimaknai sebagai arah kebijakan Dalam SAKIP, kebijakan tidak dimaknai sebagai bentuk peraturan perundangundangan
34 Kebijakan Kebijakan Statement/kalimat pernyataan Pelaksanaan Program/Kegiatan Contoh: Mengoptimalkan kemitraan, pengembangan, dan pendayagunaan Sumber Daya Aparatur LAN
35 Program Kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil dilaksanakan oleh satu atau beberapa instansi pemerintah ataupun dalam rangka kerjasama dengan masyarakat Tujuan Kebijakan sasaran Program
36 Program Ketentuan untuk tingkat pusat (K/L) Karakteristik K/L Lembaga Tinggi Negara Kementerian LPNK & Lembaga Non Struktural Jumlah Program Teknis (pelayanan eksternal) Sesuai lingkup kewenangan 1 (satu) untuk setiap Eselon 1A bersifat pelayanan eksternal 1 (satu) untuk lembaga Jumlah Program Generik (Pelayanan internal) 1 (satu) untuk setiap Eselon 1 A bersifat pelayanan internal Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perenanaan Pembangunan Nasional Nomor 5 Tahun 2009 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Strategis Kementrian/Lembaga (Renstra-KL)
37 Instansi : Visi : Misi : Rencana Stratejik Tahun. s/d. Formulir RS Tujuan Sasaran Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran Uraian Indikator Kebijakan Program Keterang an
38 RENSTRA menurut UU No. 25 Tahun 2004 pasal 6 Muatan Renstra KL: Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program, dan Kegiatan pembangunan
39 RENSTRA menurut UU No. 25 Tahun 2004 No Muatan Definisi 1 Visi Rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan 2 Misi Rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi 3 Tujuan - 4 Strategi Langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi 5 Kebijakan Arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah Pusat/Daerah untuk mencapai tujuan 6 Program Instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan 7 Kegiatan Pembangunan -
40 Sistematika Renstra K/L menurut Permeneg PPN/Ka Bappenas No. 5/2009 ttg Pedoman Penyusunan Renstara Bab I Pendahuluan Kondisi umum Potensi dan Permasalahan Bab II Visi, Misi, dan Tujuan K/L Visi K/L Misi K/L Tujuan Sasaran strategis K/L Bab III Arah Kebijakan dan Strategi Arah kebijakan dan Strategi nasional Arah kebijakan dan Srategi KL Bab IV Penutup Lampiran Matriks Kinerja K/L Matriks Pendanaan K/L
41 Renstra Visi Misi Tujuan Sasaran Indikator Strategi Keterangan Kebijakan Program Program /kegiatan Outcome/ Output Indikator Target (tahun ke-1 s.d. Ke-5) Unit pelaks ana Program Kegiatan prioritas 1
42 Rencana kinerja Merupakan dokumen perencanaan tahunan (RKT) Memuat: IKU Sasaran, indikator sasaran dan target tahunan program Kegiatan, indikator kegiatan dan target Fokus hasil, pada: IKU Sasaran tahunan Outcome Output
43 Rencana Kinerja Tahunan Tahun... Formulir RKT Instansi :.. IKU :... Sasaran Kegiatan Uraian Indikator Rencana tingkat capaian (target) Program Uraian Indikator Kinerja Satuan Rencana tingkat capaian (target) Keterangan
44 Penyusunan RKT 1 Renstra TUJUAN SASARAN STRATEGI KETERANG AN URAIAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM RKT URAIAN SASARAN INDIKATO R KINERJA PRO GRA M TARGET URAIAN INDIKATO R KINERJA KEGIATAN SATUAN TARGET KET
45 Penyusunan RKT 2 Program /kegiatan Outcome/ Output Indikator Target (tahun ke-1 s.d. Ke-5) Unit pelaks ana Program Kegiatan prioritas 1 URAIAN SASARAN INDIKATO R KINERJA PRO GRA M TARGET URAIAN INDIKATO R KINERJA KEGIATAN SATUAN TARGET KET
46 Kegiatan Disusun untuk mewujudkan sasaran URAIAN SASARAN INDIKATO R KINERJA PRO GRA M TARGET URAIAN INDIKATO R KINERJA KEGIATAN SATUAN TARGET KET
47 Indikator Kinerja Kegiatan Meliputi Inputs sumberdaya yang diperlukan agar kegiatan menghasilkan output Outputs Keluaran langsung dari kegiatan Outcomes Berfungsinya output dalam satu program Memenuhi kriteria SMART
48 Indikator Kinerja Kegiatan Nama Kegiatan: Penyusunan SOP pelayanan KTP Input Uang, orang Output Dokumen SOP pelayanan KTP Outcomes Kecepatan pelayanan, kepuasan pe Nama Kegiatan: Input Output Outcomes
49 Indikator Kinerja Kegiatan IKK dalam RKT dilengkap dengan satuan dan target URAIAN SASARAN INDIKATO R KINERJA PRO GRA M TARGET URAIAN INDIKATO R KINERJA KEGIATAN SATUAN TARGET KET
50 Indikator Kinerja Utama (IKU) Disebut juga Indikator Kinerja Kunci (IKK) sebagai terjemahan dari Key Performance Indicator (KPI) Jumlah IKU tidak perlu banyak, cukup 7-10
51 Indikator Kinerja Utama (IKU) Level organisasi Kementerian/LPNK/Propinsi /Kabupaten/Kota Esselon I Esselon II IKU Outcomes Outcomes atau Outputs Outputs
52 Indikator Kinerja Utama Merumuskan IKU dari form RKT (1) Nama Kegiatan: Penyusunan SOP pelayanan KTP Input Output Outcomes Uang, orang Dokumen SOP pelayanan KTP Kecepatan pelayanan, kepuasan pe Level organisasi Kementerian/LPNK/Propinsi /Kabupaten/Kota Esselon I Esselon II IKU Outcomes Outcomes atau Outputs Outputs
53 Indikator Kinerja Utama (IKU) Merumuskan IKU dari form Penetapan Kinerja (2) Program Sasaran Outcome Output Level organisasi IKU Kementerian/LPNK/Propinsi /Kabupaten/Kota Esselon I Esselon II Outcomes Outcomes atau Outputs Outputs
54 Common Error Membedakan apa yang akan dihasilkan (kinerja) dengan apa yang akan dikerjakan (aktivitas) terselenggaranya diklat sering dianggap sebagai kinerja, padahal kinerja harusnya menunjuk pada apa yang dihasilkan dari diklat tersebut Membedakan alat untuk mengukur kinerja (indikator) dengan kinerja yang akan diukur Meningkatnya disiplin pegawai adalah contoh kinerja yang akan diukur. Indikator yang digunakan untuk kinerja tersebut a.l. jumlah pegawai yang mendapat hukuman disiplin, rata-rata hari kehadiran pegawai dalam satu tahun, dll
55 Common Error Membedakan alat untuk menukur kinerja (indikator) dengan target kinerja 500 eksemplar buku yang diterbitkan memuat indikator sekaligus target. Dalam hal ini 500 eksemplar adalah target, sehingga indikator cukup jumlah buku yang diterbitkan.
56 PENGUMPULAN DATA KINERJA PENGUKURAN KINERJA EVALUASI KINERJA ANALISIS KINERJA
57 Instansi : Pengukuran Kinerja Kegiatan Tahun. Formulir PKK Program Kegiatan Uraian Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Persentase Pencapaian target Ket
58 Instansi : Pengukuran Pencapaian Sasaran Tahun. Formulir PPS Sasaran Indikator Pencapaian Sasaran Target Realisasi Persentase Pencapaian Target Ket.
59 PENGUMPULAN DATA KINERJA KEGIATAN IDENTIFIKASI SELURUH DATA YANG AKAN DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR KINERJA DARI SELURUH KEGIATAN. DATA YANG DIPERLUKAN DALAM MENGUKUR KINERJA MELIPUTI: DATA REALISASI INDIKATOR INPUT, OUTPUT DAN OUTCOME DATA-DATA LAIN YANG MENJADI KINERJA YANG PATUT DICATAT DARI KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN DALAM HAL MENGUKUR INPUT DAN OUTPUT, SETIAP PELAKSANA KEGIATAN DAPAT MENJADI SUMBER DATA. DALAM KAITAN UNTUK MENGUKUR OUTCOMES, BIASANYA DILAKUKAN SURVEY, OLEH KARENA ITU PERLU DI DISAIN SUATU INSTRUMEN TERTENTU UNTUK KEPERLUAN ANALISIS, DIPERLUKAN PULA DATA-DATA MENGENAI PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN
60 PENGUMPULAN DATA KINERJA SASARAN IDENTIFIKASI BERBAGAI DATA YANG DIPERLUKAN UNTUK MENGUKUR INDIKATOR PENCAPAIAN SASARAN. DATA UNTUK MENGUKUR PENCAPAIAN SASARAN DAPAT TERDIRI DARI : DATA REALISASI INDIKATOR PENCAPAIAN SASARAN DATA-DATA LAIN YANG MENJADI KINERJA YANG PATUT DALAM UPAYA PENCAPAIAN SASARAN PENCAPAIAN SASARAN PADA DASARNYA DILAKUKAN MELALUI PELAKSANAAN KEGIATAN. OLEH KARENA ITU, SUMBER-SUMBER DATA BAGI PENGUKURAN INDIKATOR PENCAPAIAN SASARAN DAPAT DIPEROLEH DARI INDIKATOR KINERJA KINERJA KEGATAN DATA DAPAT PULA DIPEROLEH MELALUI SURVEI TERTENTU. SEHINGGA PERLU DIDISAIN INSTRUMEN UNTUK SURVEY TERSEBUT
61 PENGUKURAN KINERJA PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN PKK PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN PPS
62 PENGUKURAN KINERJA PERFORMANCE GAP ANALYSIS semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik, maka digunakan rumus: Persentase pencapaian rencana tingkat capaian = Realisasi Rencana X 100 %
63 PENGUKURAN KINERJA PERFORMANCE GAP ANALYSIS semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja, maka digunakan rumus:: Persentase pencapaian rencana tingkat capaian = Rencana- (Realisasi Rencana) Rencana X 100 %
64 EVALUASI KINERJA fungsi Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi. Memberikan masukan untuk mengatasi permasalahan yang ada. manfaat manfaat untuk perbaikan perencanaan, strategi, kebijakan; manfaat untuk pengambilan keputusan; manfaat untuk tujuan pengendalian program/kegiatan; manfaat untuk perbaikan input, proses dan output, perbaikan tatanan atau sistem dan prosedur.
65 EVALUASI KINERJA Apa yang dievaluasi sistem AKIP (akuntabilitas kinerja instansi pemerintah); evaluasi terhadap program dan kegiatan instansi; evaluasi terhadap keterkaitan dan keterpaduan kebijakan organisasi; evaluasi unit-unit kerja instansi; evaluasi terhadap hasil yang diinginkan (outcomes) dan penelahaan faktor-faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan pencapaiannya. evaluasi atas akuntabilitas keuangan dan ketaatan pada peraturan perundang-undangan.
66 Hal-hal yang perlu diperhatikan EVALUASI KINERJA Evaluasi kinerja tidak terlepas dari hasil pengukuran kinerja sebagaimana hasil-hasil perhitungan formulir PKK dan PPS. Evaluasi kinerja memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan suatu kegiatan dan program serta strategi pemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan. Evaluasi kinerja membandingkan antara output dengan input baik untuk rencana maupun realisasi (efisiensi) Selain itu, dilakukan pula penilaian tingkat efektivitas yang menggambarkan tingkat kesesuaian antara tujuan dengan hasil, manfaat atau dampak. Pembandingan-pembandingan: kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan, kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya, kinerja suatu instansi dengan kinerja instansi lain yang unggul di bidangnya ataupun dengan kinerja sektor swasta, kinerja nyata dengan kinerja di negara-negara lain atau dengan standar internasional.
67 EVALUASI KINERJA Meliputi: Pertama, memaparkan pelaksanaan kegiatan dan program serta hasil yang telah dicapai. Kedua, dilakukan riviu terhadap sasaran-sasaran organisasi instansi apakah berhasil dicapai atau tidak. Jika instansi beranggapan dapat mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan, sampai sejauh mana pencapaian itu. Ketiga, diungkapkan beberapa indikator penting yang menjadi ukuran keberhasilan instansi, seberapa jauh capaian indikator kinerja itu. Keempat, perlu diungkapkan faktor-faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan instansi.
68 Laporan Ringkasan eksekutif Bab I Pendahuluan Tupoksi Analisis lingkungan Bab II Renstra Renstra Rencana Kinerja Tahunan Bab III Akuntabilitas Akuntabilitas hasil Akuntabiltas keuangan Bab IV Penutup Lampiran Penyimpulan hasil evaluasi rekomendasi Form RS Form RKT PKK PPS Tapkin (Penetapan Kinerja)
69 Laporan Bab I Pendahuluan Memuat Tupoksi Analisis lingkungan Uraikan faktor-faktor internal yang mempengaruhi kinerja organisasi, meliputi: Kekuatan Kelemahan Uraikan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja organisasi, meliputi: Peluang Hambatan/tantangan/ancaman
70 Laporan Bab II Renstra Memuat Renstra Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Renstra dan RKT ditampilkan dalam bentuk narasi, sementara form RS dan RKT diletakan pada bagian lampiran LAKIP
71 Laporan Bab III Akuntabilitas Memuat hasil pengukuran dan evaluasi dalam PKK dan PPS Ditampilkan dalam bentuk narasi, dengan struktur bab III: Akuntabilitas kinerja, mencakup: Kinerja IKU Kinerja Sasaran Diuraikan kinerja setiap sasaran, berdasarkan kinerja setiap indikatornya Kinerja Kegiatan Diuraikan kinerja setiap kegiatan, berdasarkan kinerja setiap indiatornya yang meliputi Inputs, Outputs, dan Outcomes. Akuntabilitas keuangan
72 Laporan Bab III Akuntabilitas Jika diperlukan, laporan kinerja memuat juga kinerja program Sehingga Bab III pada sub bab akuntabilitas kinerja, mencakup: Kinerja IKU Kinerja Sasaran Kinerja Program Kinerja Kegiatan Kinerja program, berisi kinerja outcome dari kegiatan-kegiatan dalam program yang sama.
73 Laporan Bab III Akuntabilitas Kenerja keuangan Berisi ringkasan pengelolaan anggaran dalam bentuk neraca
74 Laporan Bab IV Penutup Penyimpulan Memuat penilaian sendiri terhadap kinerja organisasi: baik, kurang baik, jelek, dsb Memuat analisis faktor-faktor yang menyebabkan kinerja tersebut Rekomendasi Rekomendasi untuk perbaikan kinerja
75 Laporan Lampiran Memuat: Form RS Form RKT Form PKK Form PPS Form Penetapan Kinerja
Alamat blog: SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA - RI
asropimsi@yahoo.com 081386099760 Alamat blog: http://asropi.wordpress.com/ SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA - RI AKIP: How? Dokumen Renstra K/L Dokumen Laporan AKIP Planning
Lebih terperinciREFORMASI BIROKRASI. Pengantar
REFORMASI BIROKRASI Pengantar Keterpihakan serta dukungan terhadap pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Lembaga Administrasi Negara merupakan suatu amanah yang harus diikuti dengan akuntabilitas
Lebih terperinciSISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DAN LAPORAN AKUNTANTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DAN LAPORAN AKUNTANTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SAKIP adalah rangkaitan sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur
Lebih terperinciDR. ASROPI, SIP, MSi SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
DR. ASROPI, SIP, MSi asropi0703@gmail.com 081386099760 SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA Dr. Asropi, SIP, MSi- Lembaga Administrasi Negara Curriculum Vitae Nama : Dr. Asropi,
Lebih terperinciB.IV TEKNIK PENYUSUNAN PERENCANAAN KINERJA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA
B.IV TEKNIK PENYUSUNAN PERENCANAAN KINERJA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA DEPARTEMEN AGAMA RI SEKRETARIAT JENDERAL BIRO ORGANISASI DAN TATALAKSANA TAHUN 2006 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah
Lebih terperinciLAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG
LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG INSPEKTORAT KOTA BANDUNG RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Kinerja Inspektorat Kota Bandung
Lebih terperinciFebruary 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah merupakan dasar untuk terselenggaranya Good Governance yang artinya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung
Lebih terperinciRencana Strategis
BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum Sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional pada bab XIV salah satu agenda pembangunan nasional
Lebih terperinciPerwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) serta disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Rencana Kerja
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 01/PJ.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 01/PJ.01/2012 TENTANG PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
Lebih terperinciBAB V PERTANGGUNGJAWABAN LURAH
BAB V PERTANGGUNGJAWABAN LURAH Deskripsi Singkat Topik : Pokok Bahasan Waktu : Bentuk Laporan Pertanggungjawaban Kepala Desa : 1 (satu) kali tatap muka pelatihan (selama 100 menit) Tujuan : Praja dapat
Lebih terperinciBadan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif
Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sulawesi Utara telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran,
Lebih terperinciSasaran Reformasi Birokrasi
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PENGUATAN AKUNTABILITAS DALAM RANGKA MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI EDDY SURYANTO ASISTEN DEPUTI PEMANTAUAN DAN EVALUASI AKUNTABILITAS APARATUR
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
Lebih terperinciL A P O R A N K I N E R J A
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN PELAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
PEDOMAN PENYUSUNAN PELAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA JAKARTA, 2003 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak di dalam sektor publik. Reformasi birokrasi muncul karena adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini fenomena reformasi birokrasi merupakan isu penting bagi pihak-pihak di dalam sektor publik. Reformasi birokrasi muncul karena adanya
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA. Kedeputian Bidang Akuntabilitas Kinerja Aparatur Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA Instansi Pemerintah Kedeputian Bidang Akuntabilitas Kinerja Aparatur Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Pelaporan Kinerja Setiap entitas menyajikan laporan kinerja
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Gorontalo, 27 Januari 2017 KEPALA BIRO PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAN LAYANAN PENGADAAN SETDA PROVINSI GORONTALO,
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji syukur ke Hadirat Allah SWT, berkat perkenan, rahmat, dan hidayah-nya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi Setda Provinsi
Lebih terperinciLaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Kabupaten Lombok Barat BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (government) menjadi kepemerintahan (governance). Pergeseran tersebut
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan gagasan yang terjadi di berbagai negara, peranan negara dan pemerintah bergeser dari peran sebagai pemerintah (government) menjadi kepemerintahan
Lebih terperinciINSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Kasih sayang-nya sehingga Laporan Inspektorat Kota Bandung Tahun 2015 ini dapat tersusun Laporan ini merupakan
Lebih terperinciBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Komp.Perkantoran Pemda Tulang Bawang Jl. Cendana Gunung Sakti Kec. Menggala Kab.Tulang Bawang Provinsi Lampung 34596 Telp (0726)
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.242, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKN. Kinerja Instansi Pemerintah. Akuntabilitas. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG Pedoman Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU TAHUN
Revisi Atas Dinas Komunikasi dan Informatika Tahun 2016-2021 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU TAHUN 2016-2021 DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU Jalan Raya
Lebih terperinciRENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015
RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu
Lebih terperinci2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT
KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang
LKj Asisten Deputi Bidang Politik dan Hubungan Internasional 2014 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Akuntabilitas suatu instansi pemerintah merupakan kewajiban bagi instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja pemerintah merupakan salah satu isu yang terdapat dalam
1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang penelitian, rumusan permasalahan, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, manfaat penelitian, proses penelitian, dan
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016 KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2015 KEPUTUSAN INSPEKTUR INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG Nomor : 800/Kep.859 Insp/2015 Tentang PENETAPAN
Lebih terperinciRencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta
Rencana Strategis 2010-2014 Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi DIY tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut: Visi : Auditor Presiden yang responsif,
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,
SALINAN NOMOR 32/E, 2009 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 50 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MALANG DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciSekretariat Jenderal KATA PENGANTAR
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah
Lebih terperinciP E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M
P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M SEKRETARIAT DAERAH KEPUTUSAN SEKRETARIS DAERAH KOTA MATARAM NOMOR : 188.4/747/Org./X/2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SEKRETARIAT DAERAH KOTA
Lebih terperinciBMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015
BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sumber daya manusia. Di sejumlah negara yang sedang berkembang pendidikan telah mengambil
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KEGIATAN (ToR) RtR
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (ToR) RtR Survei/evaluasi kemajuan pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada Kementerian PAN dan RB 1. Hubungan dengan Logika Program: a. EOPO: 1.2. KemenPAN RB mengimplementasikan sistem
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...
Lebih terperinciBAB III AKUNTABILITAS KINERJA
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF
RINGKASAN EKSEKUTIF disusun untuk menyajikan informasi tentang capaian komitmen kinerja yang telah diperjanjikan Sekretariat Kabinet kepada kepada pimpinan dan stakeholders selama tahun 2015. Laporan Kinerja
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) INSPEKTORAT KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Akuntabilitas suatu instansi pemerintah merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sebagai perwujudan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang memberikan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN RENSTRA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) harus
Lebih terperinciBADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah NOMOR: LAKIP - 023 /PW18/1/2014 TANGGAL 21 JANUARI 2014 Ringkasan
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. A. Simpulan
BAB IV A. Simpulan Laporan kinerja Sekretariat Kabinet tahun 2015 ini merupakan laporan pertanggungjawaban atas pencapaian visi dan misi Sekretariat Kabinet dalam rangka menuju organisasi yang efektif,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS. Dalam Modul Pembentukan Auditor Ahli yang berjudul Akuntabilitas
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Akuntabilitas Kinerja Dalam Modul Pembentukan Auditor Ahli yang berjudul Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang dikeluarkan oleh Pusat Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kontribusi penelitian dan sistematika penulisan. mencanangkan suatu kebijakan yang dikenal dengan nama Gerakan Reformasi
BAB I PENDAHULUAN Bab I di dalam penelitian ini berisi tentang latar belakang pemilihan judul, konteks penelitian, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, kontribusi penelitian dan sistematika
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tentang Petunjuk Teknis
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.317, 2013 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Indikator Kinerja. Pengukuran. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.316, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Data Kinerja. Pengumpulan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGUMPULAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.116, 2013 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN
Lebih terperinci1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan indikator kinerja dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang.
1.1. Latar Belakang. BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) merupakan amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Lebih terperinciINSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA
INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 LKIP Inspektorat Kabupaten Pandeglang Tahun 2016 KATA PENGANTAR Laporan
Lebih terperinciI. Pengertian BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA LINGKUNGAN KEMENTERIAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA ( I K U )
INDIKATOR KINERJA UTAMA ( I K U ) DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN INDRAGIRI HULU TAHUN 2016-2021 DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU Jalan Raya Belilas Km. 06 Pematang Reba
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT SEKRETARIAT KABINET
SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2010-2014 DEPUTI BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT SEKRETARIAT KABINET 2012 SEKRETARIAT
Lebih terperinciPENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN
PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN Disampaikan oleh : KEPALA BAGIAN KEUANGAN DAN ASET SETDA KABUPATEN LAMONGAN DASAR HUKUM SISTEM AKIP 1. UU No. 23 Tahun 2014
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional disebutkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional disebutkan bahwa dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013
RINGKASAN EKSEKUTIF B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan
Lebih terperinci- 1 - BAB I PENDAHULUAN
- 1 - BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP); Rencana
Lebih terperinciPEDOMAN. PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA BIRO PERENCANAAN DAN ORGANISASI KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA 2017 KATA PENGANTAR Penyusunan
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP)
LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) ASISTEN DEPUTI BIDANG MATERI PERSIDANGAN 2014 KATA PENGANTAR Dalam rangka melaksanakan amanah Inpres Nomor 7 Tahun 1999, Asisten Deputi Bidang Materi
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN KARANTINA PERTANIAN TA. 2016
RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN KARANTINA PERTANIAN TA. 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 KATA PENGANTAR Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan suatu hal yang penting bagi terselenggaranya manajemen
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Lamongan, Maret 2017 KEPALA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN LAMONGAN
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan rancangan rencana kerja Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Lamongan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 567 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PENETAPAN KINERJA DAN PELAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI
Lebih terperinciBab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG
Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TULANG BAWANG
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TULANG BAWANG NOMOR : 900/ /SK/III.08/TB/I/2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA
Lebih terperinciMENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
buku 1 PEDOMAN pengajuan dokumen usulan reformasi birokrasi kementerian/lembaga Peraturan menteri negara pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi nomor 7 tahun 2011 kementerian pendayagunaan
Lebih terperinciBAB 7 RINGKASAN, KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. yang dapat digunakan RSUD Muntilan untuk perubahan kearah yang lebih baik.
BAB 7 RINGKASAN, KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI Bab ini berisi ringkasan penelitian serta kesimpulan yang diambil dari penelitian ini, keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian dan rekomendasi
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,
KATA PENGANTAR Alhamdulillaah, Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan petunjuk- Nya kami telah menyusun dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 17/PRT/M/2012 PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DAN PENETAPAN KINERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAFTAR
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN
RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
Lebih terperinciPada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses
B A B I P E N D A H U L UA N A. LATAR BELAKANG Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses pembaharuan yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan melalui langkah-langkah strategis
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii
Lebih terperinciMENTERIPERHUBUNGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PEDOMAN PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA 01 L1NGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PEDOMAN PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA 01 L1NGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN a. bahwa dalam rangka pelaksanaan penyusunan
Lebih terperinciBAB II SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) Kata akuntabilitas berasal dari bahasa Inggris accountability yang berarti
18 BAB II SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) II.1 Akuntabilitas II.1.1 Pengertian Akuntabilitas Kata akuntabilitas berasal dari bahasa Inggris accountability yang berarti keadaan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat dan Inayah-NYA Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Inspektorat Kabupaten Barru Tahun 2013 telah selesai
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 PANDEGLANG 2016 KEPUTUSAN INSPEKTUR INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG Nomor : 800/Kep.86 Insp/2016 Tentang PENETAPAN INDIKATOR KINERJA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa
Lebih terperinciPenyusunan Roadmap Reformasi Birokrasi Pemerintah Provinsi. Tim Teknis UPRBN Kementerian PAN dan RB
Penyusunan Roadmap Reformasi Birokrasi Pemerintah Provinsi Tim Teknis UPRBN Kementerian PAN dan RB Mataram, 10 12 April 2012 Pokok Bahasan 1. Apa dan Mengapa diperlukan Road Map 2. Format Road Map 3. Langkah-langkah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum
BAB I PENDAHULUAN A. Pandangan Umum Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas manajerial pada tiap tingkatan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN PK BPS
PEDOMAN PENYUSUNAN PK BPS BADAN PUSAT STATISTIK 2012 D A F T A R I S I hal Daftar Isi i Bab I Pendahuluan A Latar Belakang 1 B Pengertian 2 C Tujuan Penetapan Kinerja 2 D Ruang Lingkup Penetapan Kinerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu organisasi dikatakan berhasil apabila visi, misi dan tujuannya tercapai. Untuk dapat mencapainya,
Lebih terperinciLaporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas
Lebih terperinciAKUNTABILITAS KINERJA
BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabiltas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan
Lebih terperinciBadan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif
Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Papua Barat yang sebelumnya wilayah kerjanya berada/merupakan bagian dari Perwakilan BPKP Provinsi Papua telah menyusun
Lebih terperinciBAB II TELAAH PUSTAKA DAN MODEL PENELITIAN
BAB II TELAAH PUSTAKA DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Telaah Pustaka 2.1.1 Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), sebagaimana dimaksud
Lebih terperinciB.IV TEKNIK PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA
B.IV TEKNIK PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA DEPARTEMEN AGAMA RI SEKRETARIAT JENDERAL BIRO ORGANISASI DAN TATALAKSANA TAHUN 2007 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat
Lebih terperinciPP 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN
PP 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DIREKTORAT SISTEM DAN PELAPORAN EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BAPPENAS
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN L A K I P BPS
PEDOMAN PENYUSUNAN L A K I P BPS BADAN PUSAT STATISTIK 2011 D A F T A R I S I hal Daftar Isi Bab I Pendahuluan i A Tujuan dan Manfaat LAKIP 1 B Pengertian 2 C Dasar Hukum 4 D Persyaratan Pelaksanaan AKIP
Lebih terperinciMENTERI DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kontribusi penelitian, proses penelitian dan sistematika penelitian.
BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan penjabaran latar belakang masalah pemilihan studi kasus berdasarkan fenomena yang terjadi dilapangan dan juga rumusan permasalahan, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian,
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1465, 2015 BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN
Lebih terperinci2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U
No.1465, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN
Lebih terperinci