Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Kabupaten Lombok Barat BAB I PENDAHULUAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Kabupaten Lombok Barat BAB I PENDAHULUAN"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas LAKIP. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggung jawaban secara periodik. Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang baik, Inspektur selaku unsur pembantu pimpinan, dituntut selalu melakukan pembenahan kinerja. Pembenahan kinerja diharapkan mampu meningkatkan peran serta fungsi Inspektorat sebagai sub sistem dari sistem Pemerintahan Daerah yang berupaya memenuhi aspirasi masyarakat Dalam perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Lombok Barat, capaian tujuan dan sasaran pembangunan yang dilakukan tidak hanya mempertimbangkan visi dan misi daerah, akan tetapi juga memperhatikan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada lingkup pemerintahan Kota, Propinsi dan Nasional. Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan akuntabel merupakan harapan semua pihak. Berkenan harapan tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Sejalan dengan pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 Tahun

2 tentang penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, telah terbit Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Sehubungan dengan hal tersebut Inspektorat Kabupaten Lombok Barat diwajibkan untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Penyusunan LAKIP Inspektorat Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016 merupakan salah satu perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan sebagai wujud dari pencapaian kinerja, visi, misi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama dan sasaran dengan target yang telah ditetapkan. B. MAKSUD DAN TUJUAN 1. Maksud Maksud disusunnya LAKIP adalah a) untuk meningkatkan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat; b) sebagai umpan balik melakukan perbaikan dan peningkatan kinerja secara terus menerus dan berkesinambungan ; c) mengetahui dan menilai pelaksanaan tugas dan tanggung jawab APIP; d) mendorong Penyelenggaraan tugas yang efisien, ekonomis, efektif dan bertanggungjawab 2. Tujuan Tujuan disusunnya LAKIP adalah a) sebagai sarana untuk mengkomunikasikan dan menjawab tentang apa yang telah dicapai dan bagaimana proses pencapaiaannya; b) untuk mewujudkan akuntabilitas kinerja instansi yang berkualitas C. SISTEMATIKA PENULISAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Inspektorat Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016 disusun dengan sistematika sebagai berikut : 2

3 BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sub Bab ini menguraikan penjelasan berkaitan tentang pentingnya pelaporan akuntabilitas kinerja. B. Maksud dantujuan Berisi tentang penjelasan maksud dan tujuan penyusunan LAKIP C. Sistematika Penulisan Sub bab ini berisikan tentang sistematika penulisan LAKIP sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. BAB II : GAMBARAN UMUM A. Isu-isu Strategis Sub Bab ini menguraikan permasalahan utama atau isu stragtegis (strategic issued) yang dihadapai OPD dalam penyelenggaraan urusan pemerintah. B. Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi Berisikan penjelasan tugas, fungsi organisasi dan gambar struktur organisasi sesuai dengan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati Lombok Barat. C. Sumber Daya Aparatur Berisi tentang data kepegawaian/sumber daya aparatur yang diurutkan berdasarkan Struktur Organisasi OPD. BAB III : PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RPJMD Sub bab ini menguraikan tentang indikator kinerja utama daerah yang menjadi tanggung jawab OPD sesuai yang termuat dalam RPJMD, jika dalam RPJMD tidak tercantum indikator kinerja utama daerah yang menjadi tanggung jawab OPD maka diuraikan peran dan kontribusi OPD dalam menunjang penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan publik di Kabupaten Lombok Barat. 3

4 B. Renstra OPD Memuat visi dan misi, tujuan sasaran dan program kegiatan OPD C. Indikator KinerjaUtama (IKU) Memuat tentang penjelasan indikator kinerja utama OPD dan formulasi perhitungannya. D. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Memuat tentang indikator-indikator kinerja yang ditetapkan dan diperjanjikan Tahun 2016 BAB IV : AKUNTABILITAS KINERJA A. Pengukuran Kinerja Pada sub bab ini dilakukan pengukuran terhadap capaian kinerja dan perbandingan antara target dan realisasi kinerja yang terdapat dalam penetapan atau perjanjian kinerja tahun ini, tahun lalu dan beberapa tahun terakhir. B. Analisis Capaian Kinerja Per Sasaran Strategis Menganalisa hasil capaian kinerja dan perbandingan kinerja sesuai hasil pengukuran kinerja yang telah dilakukan pada Sub Bab A kemudian dilakukan evaluasi sehingga hasilnya dapat digunakan untuk perbaikan kinerja di masa mendatang. C. Akuntabilitas Keuangan Memuat target dan persentanse realisasi keuangan dalam pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) OPD. BAB V : PENUTUP Berisi kesimpulan atas capaian kinerja dan saran perbaikan sistem akuntabilitas kinerja. LAMPIRAN-LAMPIRAN : 4

5 BAB II GAMBARAN UMUM A. ISU ISU STRATEGIS Isu Strategis (strategic issued) yang berkaitan dengan Inspektorat Kabupaten Lombok Barat dalam menjalankan Tugas Pokok dan Fungsinya dihadapkan pada beberapa hal sebagai berikut : 1. Masih belum terbangunnya infrastruktur yang mendukung penerapan SPIP; 2. Masih kurangnya kesadaran OPD dalam menindaklanjuti temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal; 3. Belum tertibnya pengelolaan barang milik daerah di OPD; 4. Masih belum optimalnya OPD dalam menerapkan SAKIP; 5. Belum optimalnya kompetensi SDM pada Inspektorat; 6. Masih banyaknya pengaduan masyarakat terhadap pelayanan publik yang diberikan oleh OPD. 7. Belum optimalnya pelayanan publik yang transparan dan akuntabel 8. Masih terdapatnya temuan-temuan yang berindikasi TPK (Hasil Pemeriksaan BPK RI); Untuk mewujudkan sasaran yang hendak dicapai harus dipilih strategi yang tepat agar sasaran tersebut dapat tercapai. Strategi Inspektorat Kabupaten Lombok Barat mencakup penentuan kebijakan, program dan kegiatan. Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati pihak-pihak terkait dan ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk bagi setiap kegiatan agar tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran yang telah ditentukan. Program adalah kumpulan kegiatan-kegiatan nyata, sistematis dan terpadu dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari suatu program sebagai arah dari pencapaian sasaran kinerja yang memberikan kontribusi bagi pencapaian tugas pokok dan fungsi. Kegiatan berdimensi waktu tidak lebih dari satu tahun. Kegiatan merupakan aspek operasional/kegiatan nyata dari suatu rencana kinerja yang berturut-turut diarahkan untuk mencapai sasaran. 5

6 Strategi yang tepat merupakan syarat utama untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan untuk itu diperlukan dukungan data yang relevan dan analisis lingkungan Internal dan Eksternal sebagai berikut: 1. Kondisi Internal Inspektorat adalah Perangkat Daerah yang mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang pengawasan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Di dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya melakukan koordinasi dengan Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Barat (Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas/Badan/Kantor, Lembaga Teknis Daerah) juga dengan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah maupun eksternal Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) Inspektorat Kabupatenn Lombok Barat melakukan pengawasan di Pemerintah Kabupaten Lombok Barat sesuai dengan fungsi dan kewenangan dan/atau jika berdasarkan sinergi pengawasan yang pada dasarnya hanya memiliki kompetensi di bidang pengawasan represif dan fungsional atas kebijaksanaan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten, kecuali BPK sebagai lembaga pengawasan eksternal yang memiliki kewenangan atas semua hal yang menyangkut keuangan negara. 2. Kondisi Eksternal Kondisi eksternal dapat diketahui sebagai berikut : a. Adanya peningkatan penyelenggaraan administrasi umum, dengan penyediaan fasilitas kerja pegawai agar tercipta suasana kerja yang menyenangkan. b. Adanya peningkatan mutu aparatur pengawasan. c. Peningkatan pemanfaatan hasil-hasil pemeriksaan Aparat Pengawasan Internal dalam rangka pengambilan kebijakan Pemerintah Daerah. d. Peningkatan koordinasi dan pembinaan teknis pengawasan. e. Peningkatan Operasional pemeriksaan serta penanganan terhadap kasuskasus aduan masyarakat. f. Sistem Pengendalian Intern dapat dilaksanakan di masing-masing unit kerja. g. Adanya peningkatan perbaikan kinerja aparatur pemerintah. 6

7 B. TUGAS FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Inspektorat Kabupaten Lombok Barat sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Barat dan sesuai Peraturan Bupati Lombok Barat Nomor 37 Tahun 2011 Tentang Rincian Tugas Pokok Fungsi dan Tata Kerja Inspektorat Kabupaten Lombok Barat memiliki Tugas Pokok untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah Kabupaten, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelaksanaan urusan pemerintahan desa dan sebagai unsur pengawas penyelenggaraan pemerintah daerah yang bertugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah kabupaten, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelaksanaan urusan pemerintahan desa tersebut menyelenggarakan fungsi: 1. Perencanaan program pengawasan; 2. Perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan; dan 3. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan. Struktur Organisasi sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 9 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Barat dengan susunan organisasi terdiri dari : 1. Inspektur 2. Sekretaris - Sub Bagian Administrasi dan Umum - Sub Bagian Perencanaan - Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan 3. Inspektur Pembantu Wilayah I 4. Inspektur Pembantu Wilayah II 5. Inspektur Pembantu Wilayah III 6. Inspektur Pembantu Wilayah IV 7. Kelompok Fungsional Struktur Organisasi Inspektorat Kabupaten Lombok Barat terlampir dalam Lampiran 1. 7

8 C. SUMBER DAYA APARATUR Jumlah Sumber Daya Aparatur Inspektorat Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016 berjumlah 68 orang (Data Kepegawaian periode Januari 2016) dengan rincian sebagai berikut: 1. Jumlah Pegawai Inspektorat Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016 berdasarkan Status Kepegawaian. Berdasarkan status kepegawaian pada Tahun 2016, jumlah pegawai Inspektorat Kabupaten Lombok Barat berjumlah 68 orang yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) berjumlah 66 orang dan dan Pegawai Non PNS berjumlah 2 orang seperti digambarkan pada Diagram berikut ini : 2. Jumlah Pegawai Inspektorat Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016 Berdasarkan Pangkat dan Golongan. Dari jumlah Pegawai PNS Inspektorat Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016 sebanyak 66 orang tersebut dapat dirinci berdasarkan pangkat dan golongan seperti terlihat pada grafik dibawah ini : 8

9 3. Jumlah Pegawai Inspektorat Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016 Berdasarkan Jabatan Struktural, Fungsional dan Non Fungsional PNS Inspektorat Kabupaten Lombok Barat berjumlah 66 orang dirinci menurut jenis jabatan struktural, jabatan fungsional dan non jabatan struktural dan fungsional dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 1 Jumlah Pegawai Inspektorat Kabupaten Lombok Barat Berdasarkan Jabatan Struktural No Eselon Jumlah Keterangan A Jabatan Struktural 9 1 II/b 1 2 III/a 5 3 IV/a 3 B Jabatan Fungsional 18 1 Fungsional Auditor 6 2 Fungsional P2UPD 11 3 Fungsional Arsiparis 1 C Non Jabatan Struktural dan Fungsional 39 JUMLAH 66 9

10 4. Jumlah Pegawai Inspektorat Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016 Berdasarkan Tingkat Pendidikan. Pegawai Inspektorat Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016 berjumlah 68 orang dirinci berdasarkan tingkat pendidikan seperti pada diagram berikut ini : Diagram : 2 Jumlah Pegawai Inspektorat Kab. Lobar Tahun 2016 Berdasarkan Tingkat Pendidikan S.2 S.1 D.III SMA SMP SD 10

11 BAB III PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Pada penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2016 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Rencana Pembangunan Jarak Menengah Daerah (RPJMD) yang memuat indikator kinerja utama daerah yang menjadi tanggung jawab Inspektorat diuraikan sebagaimana terlampir dalam lampiran 2 B. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) Renstra Inspektorat Kabupaten Lombok Barat merupakan dokumen yang disusun melalui proses sistematis dan berkelanjutan serta merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah yang terpilih dan terintegrasi dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Daerah yang ditetapkan untuk jangka waktu 5 tahun yaitu dari Tahun Penetapan jangka waktu 5 tahun tersebut dihubungkan dengan pola pertanggung jawaban Bupati Lombok Barat terkait dengan penetapan/kebijakan bahwa Renstra Inspektorat Kabupaten Lombok Barat dibuat pada masa jabatannya, dengan demikian akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah daerah akan menjadi akuntabel. Renstra Inspektorat Kabupaten Lombok Barat tersebut ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lombok Barat Tahun khususnya pada Misi ke-2 RPJMD yaitu Menghadirkan Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif, Bersih dan Melayani. Disamping itu pula, Renstra Inspektorat Kabupaten Lombok Barat diharapkan dapat mewujudkan sinkronisasi dengan Renstra Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Inspektorat Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai suatu sistem perencanaan pembangunan nasional. 11

12 Penyusunan Renstra Inspektorat Kabupaten Lombok Barat telah melalui tahapan- tahapan yang simultan dengan proses penyusunan RPJMD Kabupaten Lombok Barat Tahun dengan memperhatikan isu-isu strategis di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat. Selanjutnya, Renstra tersebut akan dijabarkan kedalam Rencana Kerja (Renja) yang merupakan dokumen perencanaan OPD untuk periode 1 tahun. Di dalam Renja dimuat program dan kegiatan prioritas yang diusulkan untuk dilaksanakan pada satu tahun mendatang. Renstra Inspektorat Kabupaten Lombok Barat Tahun terlampir dalam Lampiran 3 1. Visi Visi Inspektorat Kabupaten Lombok Barat adalah : Terwujudnya Pengawasan yang Profesional Menuju Good Governance dan Clean Government Visi di atas tersebut menunjukkan kaitan antara tugas pokok dan fungsi Inspektorat Kabupaten Lombok Barat dengan terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance) dan pemerintahan yang bersih (Clean Government) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, meliputi aspek penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih, akuntabilitas kinerja dan pelayanan publik yang prima. Profesionalitas pengawasan internal yang dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten Lombok Barat harus berdampak pada terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik di 3 aspek tersebut, sehingga Pengawasan internal yang profesional merupakan pilar utama agar peran dan kedudukan Inspektorat Kabupaten Lombok Barat dapat dirasakan oleh masyarakat berupa penyelenggaraan pemerintahan daerah yang sesuai dengan kaidah dan peraturan perundangan. Hasil-hasil pengawasan internal harus dapat memberikan keyakinan memadai atas ketaatan, dan kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah (assurance activities); dapat memberi peringatan dini (early warning system) dan efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah (anti corruption activities); dan dapat memelihara dan meningkatkan tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah (consulting activities).. 12

13 2. Misi Misi adalah suatu yang harus diemban atau dilaksanakan Inspektorat Kabupaten Lombok Barat sebagai penjabaran Visi yang telah ditetapkan dan merupakan kristalisasi adanya keinginan untuk menyatukan langkah dan gerak dalam mewujudkan Visi tersebut. Adapun misi Inspektorat Kabupaten Lombok Barat sebagai berikut : 1) Memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi & efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas & fungsi Instansi Pemerintah (Assurance Activities). 2) Memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola tugas dan fungsi Instansi Pemerintah (Consulting Activities). 3) Memberikan peringatan dini (early warning) dan meningkatkan efektivitas manajemen resiko tugas dan fungsi Instansi Pemerintah (Anti Corruption Activities). 3. Tujuan dan Sasaran dan Indikator Kinerja Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisa stratejik. Sebagaimana visi dan misi yang telah ditetapkan, untuk keberhasilan tersebut perlu ditetapkan tujuan Inspektorat Kabupaten Lombok Barat yang terdiri dari : 1) Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance); 2) Mewujudkan Akuntabilitas Kinerja; 3) Mewujudkan Layanan Publik Prima; 4) Mewujudkan Aparat Pengawas yang Profesional 5) Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih (Clear Government) Selanjutnya, untuk mencapai hasil yang optimal yang ingin dicapai selama periode perencanaan, maka Inspektorat Kabupaten Lombok Barat merumuskan dari tujuan tersebut menjadi sasaran dan indikator kinerja sebagai berikut : 13

14 Tabel 2 Rumusan Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja Inspektorat Kabupaten Lombok Barat Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance) dengan sasaran : a Menurunnya Jumlah Temuan Hasil Pemeriksaan berindikasi tindak pidana korupsi yang material dengan indikator kinerja : Persentase Obyek Pemeriksaan yang tidak mendapat temuan Hasil Pemeriksaan berindikasi tindak pidana korupsi yang material b Meningkatnya Implementasi SPIP dengan indikator kinerja Persentase OPD yang telah mengimplementasikan SPIP pada Level 3 (Terdefinisi) c Meningkatnya Kepatuhan penyelesaian Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Internal dan Eksternal dengan indikator kinerja : 1) Kepatuhan penyelesaian Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Internal Persentase Rekomendasi Hasil Pemeriksaan internal yang telah ditindaklanjuti 2) Kepatuhan penyelesaian Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Eksternal Persentase Rekomendasi Hasil Pemeriksaan eksternal yang telah ditindaklanjuti 2 Mewujudkan Akuntabilitas Kinerja dengan sasaran : Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dengan indikator kinerja Persentase OPD yang memiliki nilai AKIP oleh Inspektorat Kabupaten Lombok Barat minimal CC 3 Mewujudkan Layanan Publik Prima dengan sasaran 14

15 Meningkatnya kepuasan publik atas layanan APIP Inspektorat Kabupaten Lombok Barat bidang pengawasan dengan indikator kinerja: Persentase OPD yang menyatakan puas atas layanan publik APIP Inspektorat Kabupaten Lombok Barat bidang pengawasan 4 Mewujudkan Aparat Pengawas yang Profesional, dengan sasaran Meningkatnya APIP yang memiliki standar kompetensi dengan indikator kinerja : Persentase APIP yang memiliki standar kompetensi 5 Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih (Clear Government) dengan sasaran Melaksanakan Upaya Pencegahan dan Pembinaan terjadinya penyimpangan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan indikator kinerja Persentase Pembinaan bidang penyelenggaraan pemerintahan desa Persentase Pengaduan Masyarakat yang ditindak-lanjuti dalam waktu 14 hari 4. Strategi Untuk mewujudkan sasaran yang hendak dicapai harus dipilih strategi yang tepat agar sasaran tersebut dapat tercapai. Strategi Inspektorat Kabupaten Lombok Barat mencakup penentuan kebijakan, program dan kegiatan. Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati pihak-pihak terkait dan ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk bagi setiap kegiatan agar tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran yang telah ditentukan. Program adalah kumpulan kegiatan-kegiatan nyata, sistematis dan terpadu dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari suatu program sebagai arah dari pencapaian sasaran kinerja yang memberikan kontribusi bagi pencapaian 15

16 tugas pokok dan fungsi. Kegiatan berdimensi waktu tidak lebih dari satu tahun. Kegiatan merupakan aspek operasional/kegiatan nyata dari suatu rencana kinerja yang berturut-turut diarahkan untuk mencapai sasaran. Strategi yang tepat merupakan syarat utama untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan untuk itu diperlukan dukungan data yang relevan dan analisis lingkungan Internal dan Eksternal sebagai berikut: 1. Kondisi Internal Inspektorat adalah Perangkat Daerah yang mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang pengawasan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Di dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya melakukan koordinasi dengan Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Barat (Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas/Badan/Kantor, Lembaga Teknis Daerah) juga dengan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah maupun eksternal Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Aparat Pengawasan Internal Pemerintah seperti Lembaga/Institusi dari BPKP, Inspektorat Provinsi melakukan pengawasan di Pemerintah Kabupaten sesuai dengan fungsi dan kewenangan dan/atau jika diminta oleh Inspektorat Kabupaten berdasarkan sinergi pengawasan yang pada dasarnya hanya memiliki kompetensi di bidang pengawasan represif dan fungsional atas kebijaksanaan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten, kecuali BPK sebagai lembaga pengawasan eksternal memiliki kewenangan atas semua hal yang menyangkut keuangan negara. 2. Kondisi Eksternal Kondisi eksternal dapat diketahui sebagai berikut : a) Adanya peningkatan penyelenggaraan administrasi umum, dengan penyediaan fasilitas kerja pegawai agar tercipta suasana kerja yang menyenangkan. b) Adanya peningkatan mutu aparatur pengawasan. c) Peningkatan pemanfaatan hasil-hasil pemeriksaan Aparat 16

17 Pengawasan Internal dalam rangka pengambilan kebijakan Pemerintah Daerah. d) Peningkatan koordinasi dan pembinaan teknis pengawasan. e) Peningkatan Operasional pemeriksaan serta penanganan terhadap kasus-kasus aduan masyarakat. f) Sistem Pengendalian Intern dapat dilaksanakan di masing-masing unit kerja. g) Adanya peningkatan semangat perbaikan kinerja aparatur pemerintah. Prediksi keadaan lima tahun kedepan secara manajerial menurut teori SWOT dapat dikemukakan sebagai berikut : 1). Faktor Internal a). Strength (Kekuatan) (1) Dasar hukum dan peraturan perundang-undangan (2) Adanya Kode Etik Pengawasan (3) Adanya Standar Operasional Prosedur Pengawasan (4) Adanya Piagam Charter/Piagam Pengawasan (5) Adanya Sinergi Pengawasan (6) Adanya Fungsional Auditor dan P2UPD bersertifikat (7) Adanya peran serta Masyarakat dalam melaksanakan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah b). Weakness (Kelemahan) (1) Kurangnya aparatur pengawas yang kompeten (2) Kurangnya sarana dan prasarana pendukung dalam penunjang pengawasan (3) Kurangnya fasilitas administrasi perkantoran (4) Belum terakomodirnya anggaran penunjang pengawasan sebesar 1% dari APBD Kabupaten sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 44 Tahun ) Faktor Eksternal 17

18 a). Opportunities (Peluang) (1) Tingginya kepedulian masyarakat terhadap terwujudnya sistem pemerintahan yang bebas KKN. (2) Tingginya dukungan dan permintaan pembinaan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah. (3) Jumlah obyek pemeriksaan yang cukup banyak b) Threats (Tantangan/Ancaman) (1) Penataan peraturan perundangan belum menyeluruh (2) Penerapan sanksi belum sesuai dengan ketentuan (3) Adanya upaya intervensi dalam proses pengawasan oleh kepentingan lain Setelah diketahui faktor internal dan faktor eksternal kemudian diinteraksikan dengan mengeluarkan pemetaan prediksi dan pemetaan interaktif, yaitu sebagai berikut : b. Pemetaan kekuatan untuk memanfaatkan peluang a) Daya gunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang ada untuk mencapai kinerja yang ditetapkan. b) Tingkatkan jangkauan obyek pemeriksaan yang ada, untuk yang belum adanya keseimbangan secara proporsional. c) Tingkatkan Layanan Bidang Pengawasan dengan Program Terobosan c. Pemetaan dengan perkecil kelemahan dengan memanfaatkan peluang. a) Tingkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dan wawasan dengan melalui Seminar, Pelatihan Mandiri Kalangan Sendiri (PMKS) dan mengirim peserta mengikuti Diklat Substantif b) Perbanyak jumlah Pejabat Fungsional Pemeriksa dengan melalui Diklat Fungsional Pembentukan dan Penjenjangan. c) Tingkatkan Koordinasi internal dan eksternal bidang pengawasan d. Pemetaan kekuatan untuk menghindari ancaman a) Laksanakan kinerja pemeriksaan secara konsisten berdasarkan Peraturan Perundangan yang berlaku. b) Laksanakan pengawasan atas semua obyek pemeriksaan yang ada 18

19 c) Tingkatkan pengetahuan dan wawasan atas terbitnya regulasi dan implementasinya secara maksimal. e. Pemetaan dengan perkecil kelemahan dan hindari ancaman a) Laksanakan pemeriksaan secara obyektif, independen sesuai standar dan norma pemeriksaan. b) Tingkatkan sosialisasi pengawasan sesuai dengan aturan atau petunjuk pelaksanaan yang ada. 5. Kebijakan Kebijakan merupakan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dan relevan terkait dengan pedoman petunjuk pelaksanaan tugas pokok di bidang pengawasan guna mendukung kelancaran dan keterpaduan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi Inspektorat Kabupaten Lombok Barat. Kebijakan yang diacu meliputi : a. Kebijakan Pengawasan b. Kebijakan Evaluasi dan Monitoring Pembangunan c. Kebijakan Sumber Daya Aparatur Pengawasan d. Kebijakan Sarana dan Prasarana Pengawasan C. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Perkembangan manajemen sektor publik saat ini adalah adanya tuntutan kepada penyelenggara negara untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan untuk sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. Manfaat kepada masyarakat inilah yang disebut outcome, dan outcome seperti ini yang disebut sebagai kinerja. Indikator Kinerja adalah alat ukur atau media yang digunakan dalam mengukur kinerja suatu instansi pemerintah. Indikator Kinerja dimaksudkan sebagai ukuran yang dapat menggambarkan tingkat capaian suatu sasaran atau kegiatan apakah telah berhasil dicapai atau tidak. Sedangkan Keluaran disini yang kita sebut Output adalah barang dan jasa yang dihasilkan oleh kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran strategis, tujuan program dan kebijakan. Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator) adalah ukuran 19

20 keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi, dan dari Kinerja Instansi Pemerintah disini dapat diketahui gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran atau pun tujuan instansi pemerintah sebagai penjabaran dari Visi, Misi, dan Strategi Instansi Pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Sedangkan sasaran strategis merupkan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih pendek sesuai dengan RPJMD yang telah disusun. Indikator Kinerja Utama digunakan pada instansi pemerintah untuk : a. Perencanaan kinerja tahunan; b. Penganggaran; c. Penyusunan dokumen penetapan kinerja; d. Pengukuran dan evaluasi kinerja; e. Pelaporan akuntabilitas kinerja. Adapun penetapan target Indikator Kinerja Utama Inspektorat Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016 adalah sebagai berikut : NO SASARAN INDIKATOR KINERJA 1 Persentase OPD yang tidak mendapat temuan berindikasi tindak pidana korupsi yang material 2 Persentase OPD yang telah mengimplementasikan SPIP pada level 3 (Terdefinisi) 3 Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan internal yang telah ditindaklanjuti 4 Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan eksternal yang telah ditindaklanjuti Tabel 3 Indikator Kinerja Utama (IKU) Inspektorat Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016 Jumlah OPD yang tidak mendapat temuan berindikasi tindak pidana korupsi yang material dibagi Jumlah OPD Obyek Pemeriksaan dikali 100 % Jumlah OPD yang telah mengimplementasikan SPIP pada level 3 (Terdefinisi) dibagi Jumlah OPD Lingkup Pemerintah Kab. Lombok Barat dikali 100 % Jumlah Rekomendasi hasil pemeriksaan internal yang telah ditindaklanjuti dibagi Jumlah total rekomendasi pemeriksaan dikali 100 % Jumlah Rekomendasi hasil pemeriksaan eksternal yang telah ditindaklanjuti dibagi Jumlah total rekomendasi pemeriksaan eksternal dikali 100 % 20

21 NO SASARAN INDIKATOR KINERJA 5 Persentase OPD yang memiliki Nilai Evaluasi AKIP oleh Inspektorat Minimal CC 6 Persentase Obyek Pemeriksaan yang menyatakan puas atas layanan APIP Inspektorat Kabupaten Lombok Barat 7 Jumlah Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) yang memiliki standar kompetensi, sertifikasi pembentukan/penjenjangan fungsional auditor/p2opd dan Auditor Kepegawaian 8 Jumlah pengaduan masyarakat yang ditindak lanjuti dalam waktu 20 hari 9 Persentase pembinaan bidang pengawasan penyelenggaraan pemerintahan desa Jumlah OPD yang memiliki nilai evaluasi AKIP oleh Inspektorat minimal CC dibagi Jumlah OPD Lingkup Kab. Lombok Barat yang dievaluasi dikali 100 % Jumlah Obyek Pemeriksaan yang menyatakan puas dibagi Jumlah seluruh Obyek Pemeriksaan dikali 100 % Jumlah APIP yang memiliki standar kompetensi sertifikasi pembentukan/penjenjangan fungsional auditor/p2opd dan Auditor Kepegawaian Jumlah pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti dalam waktu 20 hari dibagi jumlah pengaduan Jumlah Obyek Pembinaan Bidang Pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang dibagi Jumlah Obyek Pembinaan/Pemeriksaan Desa yang ditetatapkan dalam PKPT dikali 100 % D. PERJANJIAN KINERJA 2016 Penetapan Kinerja merupakan tekad dan janji Rencana Kinerja Tahunan yang perlu dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan karena merupakan wahana proses yang akan memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah. Penyusunan Penetapan Kinerja Inspektorat Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016 mengacu pada dokumen Renstra Inspektorat Kabupaten Lombok Barat Tahun , dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016, dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2016, dan dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2016 beserta perubahannya. Penetapan Kinerja Inspektorat Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016 dengan 21

22 uraian sebagai berikut : Tabel 4 Penetapan Kinerja Inspektorat Kabupaten Lombok Barat 2016 NO SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET 1 Menurunnya Jumlah Temuan berindikasi tindak pidana korupsi yang material 2 Meningkatnya Implementasi SPIP OPD 3 Meningkatnya Kepatuhan penyelesaian tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan internal dan eksternal 4 Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat 5 Meningkatnya kepuasan publik atas layanan APIP 6 Meningkatnya APIP yang memiliki Standar Kompetensi Jumlah OPD yang tidak mendapat temuan berindikasi tindak pidana korupsi yang material dibagi Jumlah OPD Lingkup Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dikali 100 % Jumlah OPD yang telah mengimplementasikan SPIP pada level 3 (Terdefinisi) dibagi Jumlah OPD Lingkup Kab. Lombok Barat dikali 100 % Jumlah Rekomendasi hasil pemeriksaan internal yang telah ditindaklanjuti dibagi Jumlah total rekomendasi pemeriksaan dikali 100 % % % % Jumlah Rekomendasi hasil pemeriksaan eksternal yang telah ditindaklanjuti dibagi Jumlah total rekomendasi pemeriksaan eksternal dikali 100 % % Jumlah OPD yang memiliki nilai evaluasi AKIP oleh Inspektorat minimal CC dibagi Jumlah OPD Lingkup % Kab. Lombok Barat yang dievaluasi dikali 100 % Jumlah OPD yang menyatakan puas dibagi Jumlah OPD Lingkup % Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dikali 100 % Jumlah APIP yang memiliki standar kompetensi orang 5 22

23 NO SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET 7 Melaksanakan Upaya Pencegahan dan Pembinaan terjadinya penyimpangan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Jumlah pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti dalam waktu 14 hari dibagi jumlah pengaduan Jumlah Pemerintahan Desa yang dibina dibagi Jumlah Pemerintahan Desa Lingkup Kabupaten Lombok Barat dikali 100 % Obyek Pengaduan 4 %

24 BAB IV AKUNTABILITAS KINERJA Laporan Akuntabilitas Kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan kinerja/pemberi amanah. Inspektorat Kabupaten Lombok Barat selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berkinerja melalui penyajian Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Lombok Barat yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun maupun Renja Tahun Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi pemerintah A. PENGUKURAN KINERJA Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi sesuai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dan capaian Indikator Kinerja Makro diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerjanya masingmasing, sedangkan capaian Kinerja Sasaran Strategis diperoleh berdasarkan pengukuran atas Indikator Kinerja Sasaran Strategis. Cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran. 24

25 Dalam laporan ini, Inspektorat Kabupaten Lombok Barat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan dan penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Renstra maupun Renja Tahun 2016 beserta revisinya dimana pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi Inspektorat Kabupaten Lombok Barat. Dalam rangka mengukur peningkatan kinerja serta lebih meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah tersebut, Inspektorat Kabupaten Lombok Barat telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) beserta revisinya yang telah ditetapkan dengan Keputusan Inspektur menjadi tolok ukur akuntabilitas kinerja, dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama Inspektorat Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016 seperti dilihat pada tabel berikut ini sebagai berikut: Tabel 5 Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Inspektorat Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016 NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN KINERJA 1 Menurunnya Jumlah OPD yang mendapat temuan berindikasi tindak pidana korupsi yang material 2 Meningkatnya Implementasi SPIP OPD 3 Meningkatnya Kepatuhan penyelesaian tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan internal dan eksternal Jumlah OPD yang tidak mendapat temuan berindikasi tindak pidana korupsi yang material dibagi Jumlah OPD Lingkup Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dikali 100 % Jumlah OPD yang telah mengimplementasikan SPIP pada level 3 (Terdefinisi) dibagi Jumlah OPD Lingkup Kab. Lombok Barat dikali 100 % Jumlah Rekomendasi hasil pemeriksaan internal yang telah ditindaklanjuti dibagi Jumlah total rekomendasi pemeriksaan dikali 100 % % % 119,00 % % % % % % % 25

26 NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN KINERJA 4 Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat 5 Meningkatnya kepuasan publik atas layanan APIP 6 Meningkatnya APIP yang memiliki Standar Kompetensi 7 Melaksanakan Upaya Pencegahan dan Pembinaan terjadinya penyimpangan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Jumlah Rekomendasi hasil pemeriksaan eksternal yang telah ditindaklanjuti dibagi Jumlah total rekomendasi pemeriksaan eksternal dikali 100 % Jumlah OPD yang memiliki nilai evaluasi AKIP oleh Inspektorat minimal CC dibagi Jumlah OPD Lingkup Kab. Lombok Barat yang dievaluasi dikali 100 % Jumlah OPD yang menyatakan puas dibagi Jumlah OPD Lingkup Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dikali 100 % Jumlah APIP yang memiliki standar kompetensi Jumlah pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti dalam waktu 14 hari dibagi jumlah pengaduan Jumlah Pemerintahan Desa yang dibina dibagi Jumlah Pemerintahan Desa Lingkup Kabupaten Lombok Barat dikali 100 % % % % % 47,61 % % % % % % % % % % Tabel tersebut menunjukkan hasil pengukuran kinerja Inspektorat Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016 yang dilakukan terhadap 7 (tujuh) sasaran dengan menggunakan 9 (sembilan) indikator kinerja sesuai yg ditetapkan dalam dokumen Revisi Penetapan Kinerja Tahun 2016, dengan rincian hasil sebagai berikut : 1) Sebanyak 7 (tujuh) indikator kinerja atau % capaiannya sesuai atau melebihi target terdiri dari : 5 (lima) indikator kinerja capaiannya melebihi target ( > % ) meliputi : Menurunnya Jumlah Temuan berindikasi tindak pidana korupsi yang material ( %) 26

27 Meningkatnya Kepatuhan penyelesaian tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan internal dan eksternal (Temuan Internal : %) Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat ( %) Meningkatnya kepuasan publik atas layanan APIP ( %) Melaksanakan Upaya Pencegahan dan Pembinaan terjadinya penyimpangan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Pemerintahan Desa yang dibina dibagi Jumlah Pemerintahan Desa Lingkup Kabupaten Lombok Barat : %) 2 (dua) indikator kinerja capaiannya sesuai target (= %) Meningkatnya Implementasi SPIP OPD ( %) Melaksanakan Upaya Pencegahan dan Pembinaan terjadinya penyimpangan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Jumlah pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti dalam waktu 14 hari dibagi jumlah pengaduan ; %) 2) Sebanyak 2 (dua) indikator kinerja atau % tidak mencapai target (< %) Meningkatnya Kepatuhan penyelesaian tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan internal dan eksternal pada temuan eksternal (Temuan Eksternal %) Meningkatnya APIP yang memiliki Standar Kompetensi (80.00 %) B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA Analisis Capaian Kinerja dilakukan untuk Evaluasi atas pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, sehingga dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Selain itu, untuk membandingkan antara output dengan input baik dari rencana maupun realisasi untuk memperoleh gambaran tingkat efisiensi yang dilakukan Inspektorat Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016 dengan memberikan data nilai output per unit yang dihasilkan oleh suatu input tertentu. 27

28 Selanjutnya dilakukan pula pengukuran/penentuan tingkat efektivitas yang menggambarkan tingkat kesesuaian antara tujuan dengan hasil, manfaat atau dampak dan juga dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja (performance gap) yang terjadi, baik terhadap penyebab terjadinya gap maupun strategi pemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan. Dalam melakukan evaluasi kinerja dengan membandingkan antara : 1. Kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan. 2. Kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya. 3. Kinerja suatu instansi dengan kinerja instansi lain yang unggul di bidangnya ataupun dengan kinerja sektor swasta. 4. Kinerja nyata dengan kinerja di negara-negara lain atau dengan standar internasional. Pengukuran Capaian Kinerja Inspektorat Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016 dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja (input, output, outcome dan benefit) secara terencana dan sistematis setiap tahun untuk mengukur realisasi dari target yang telah ditetapkan sehingga tingkat efisien, efektif dan ekonomis dalam pencapaian sasaran dapat optimal melalui pengumpulan data kinerja, indikator manfaat dan dampak yang diukur dan diketahui pada akhir tahun setelah selesainya suatu program. Adapun hasil analisis pencapaian sasaran Kinerja Inspektorat Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016 sebagai berikut : 1. Menurunnya Jumlah Temuan Berindikasi Tindak Pidana Korupsi yang Material Sasaran Kinerja Inspektorat Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016 yaitu menurunnya jumlah temuan pemeriksaan berindikasi tindak pidana korupsi yang material merupakan sasaran dari Misi 1 yang pencapaian sasaran ini diperoleh melalui indikator kinerja persentase OPD yang tidak mendapat temuan berindikasi tindak pidana korupsi yang material dengan hasil capaian sasaran yang ditetapkan sebesar % dalam arti indikator ini telah melebihi target yang telah ditetapkan. Pada Tahun 2016 di Kabupaten Lombok Barat terjadi penurunan jumlah OPD yang 28

29 mendapatkan temuan berindikasi tindak pidana korupsi sehingga menyebabkan terjadinya penurunan temuan berindikasi tindak pidana korupsi yang material (yakni sebesar 1.00 % dari jumlah Belanja Langsung) pada tahun berjalan (Tahun 2016) dengan penghitungan untuk indikator ini bersifat non kumulatif seperti terlihat pada Tabel berikut ini : Tabel 6 Perhitungan Indikator Non Kumulatif Inspektorat Kabupaten Lombok Barat 2016 No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Tahun 2016 Realisasi Capaian Kinerja Realisasi sd Tahun 2017 Target Tahun 2019 (Akhir RPJMD (1) (2) (3) (4) (5) (6=5/4) (7) (8) 1 Menurunnya Jumlah Temuan Berindikasi Tindak Pidana Korupsi yang Material Jumlah OPD yang tidak mendapat temuan berindikasi tindak pidana korupsi yang material dibagi Jumlah OPD Lingkup Pemerintah Kab. Lombok Barat dikali 100 % % , Pada Tabel tersebut tampak bahwa realisasi Tahun 2015 adalah 0.00 % dikarenakan penerapan sasaran ini baru dilaksanakan revisi pada akhir Tahun 2016 dengan target di Tahun 2016 sebesar % dan pada akhir Tahun 2019 sebesar %. Berbagai upaya dilakukan oleh APIP Inspektorat Kabupaten Lombok Barat maupun dalam bentuk kerjasama dengan Inspektorat Provinsi NTB, BPK dan BPKP Perwakilan Provinsi NTB. Peran APIP Inspektorat Kabupaten Lombok Barat dalam melaksanakan pengawasan adalah sebagai Quality Assurance, Consulting Partner dan Catalyst yang diimplementasikan melalui kegiatan pemeriksaan dengan tujuan tertentu dan pemeriksaan umum (general audit) yang mengacu kepada isu strategis pada saat itu. Dengan demikian, setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh OPD yang tidak 29

30 sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (terutama yang berkaitan dengan tindak pidana korupsi) dapat diketahui melalui temuan hasil pemeriksaan yang muncul pada setiap OPD pada saat dilakukan pemeriksaan oleh APIP Inspektorat Kabupaten Lombok Barat dan Inspektorat Provinsi NTB. Selanjutnya diharapkan pada saat dilakukan pemeriksaan oleh Aparat Pengawas Eksternal, kegiatan yang dilaksanakan oleh OPD yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku sudah berkurang atau tidak ada sama sekali dengan adanya pemahaman yang lebih baik terhadap peraturan perundang-undangan dari OPD. KPK dan BPKP Perwakilan Provinsi NTB juga mendukung pencapaian sasaran ini melalui kegiatan sosialisasi, bimbingan teknis dan pendampingan yang berkaitan dengan pencegahan korupsi. Sasaran dari Kegiatan tersebut adalah OPD dan APIP Inspektorat Kabupaten Lombok Barat. Keberhasilan pencapaian indikator ini dilaksanakan melalui 2 (dua) Program, yaitu : 1) Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah melalui kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Internal secara Berkala dan kegiatan Inventarisasi Temuan Pengawasan; 2) Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem Prosedur Pengawasan melalui Kegiatan Penyusunan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan. 2. Meningkatnya Implementasi SPIP OPD Sasaran Meningkatnya implementasi SPIP merupakan sasaran kedua dari Misi 1 diperoleh melalui indikator kinerja Persentase OPD yang telah menerapkan SPIP level 3 (Terdefinisi). Capaian kinerja indikator ini sebesar % dengan demikian realisasi dari indikator tercapai sesuai target yang telah ditetapkan yakni %. Di tahun 2016 ini SPIP telah dilaksanakan oleh 42 OPD di dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya. Implementasi SPIP harus ditunjang dengan prosedur pengamanan yang memadai, ditaatinya peraturan yang berlaku dan semakin tingginya integritas aparatur pemerintah. Kriteria dari OPD yang telah menerapkan SPIP level 3 (terdefinisi) ini, diukur dari persentase OPD yang telah menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Tipe penghitungan untuk indikator ini bersifat kumulatif. Adanya Kebijakan dan SOP yang dapat memperbaiki kinerja manajemen 30

31 No pemerintahan atau kualitas pelayanan publik melalui perbaikan proses penyelenggaraan administrasi pemerintahan. Dalam tahapan level 3 (terdefinisi) ini, OPD telah mulai menyusun infrasutruktur dalam pengendalian kegiatan untuk memenuhi 25 pernyataan Capaian Persentase OPD yang telah menerapkan SPIP level 3 (terdefinisi) yang merupakan indikator kinerja dari sasaran seperti tampak pada tabel berikut ini : Sasaran Indikator Kinerja Tabel 7 Capaian Persentase OPD Yang Telah Menerapkan SPIP Level 3 Inspektorat Kabupaten Lombok Barat 2016 Satuan Target Tahun 2016 Realisasi Capaian Kinerja Realisasi sd Tahun 2017 Target Tahun 2019 (Akhir RPJMD (1) (2) (3) (4) (5) (6=5/4) (7) (8) Meningkatnya Implementasi SPIP OPD Jumlah OPD yang telah mengimplement asikan SPIP pada level 3 (Terdefinisi) dibagi Jumlah OPD Lingkup Kab. Lombok Barat dikali 100 % % Selama Tahun 2016, di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, OPD yang telah memenuhi 25 pernyataan sebagai indikator sasaran penilaian SPIP terealisasi berjumlah 6 OPD dari target 6 OPD yang ditetapkan. Dengan demikian, capaian realiasi indikator kinerja sesuai target yang telah ditetapkan sebesar %.. Capaian indikator ini, tidak dapat dibandingkan dengan capaian di tahun lalu, karena indikator ini merupakan indikator yang baru ada di Tahun 2016 dan juga tidak memiliki pembanding dengan instansi lain, Perbandingan yang dapat dilakukan adalah hanya dengan membandingkan capaian indikator ini dengan data awal yang terdapat di dalam Renstra Inspektorat Kabupaten Lombok Barat. Jika dibandingkan dengan data awal yang tercantum dalam Renstra Inspektorat Kabupaten Lobok Barat, indikator persentase OPD yang telah menerapkan SPIP 31

32 level 3 (terdefinisi) telah mengalami peningkatan namun baruakan dilaksanakan penilaian pada Tahun Adapun jika dibandingkan dengan target di Tahun 2018, yaitu tahun terakhir dari Renstra, realisasi indikator ini masih berada di bawah target yang ditetapkan di tahun Target di Tahun 2018 adalah sebesar 100% (seluruh OPD telah mengimplementasikan SPIP pada level berkembang. Pencapaian kinerja sasaran ini tidak terlepas dari upaya Pemerintah Kabupaten Lombok Barat melalui Inspektorat dalam melakukan pembinaan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah kepada seluruh OPD. Pembinaan dilakukan baik dalam bentuk pendampingan, rapat pimpinan, layanan konsultasi yang berkaitan dengan SPIP, dimana sejak Tahun 2015 telah dilakukan sosilaisasi pada seluruh OPD. Selain itu melalui pembinaan pada saat pemeriksaan yang dilakukan oleh APIP Inspektorat Kabupaten Lombok Barat kepada OPD, implementasi SPIP pada setiap OPD dapat dimonitoring. Dan untuk dapat mencapai terget di akhir tahun renstra, diperlukan kerjasama dan koordinasi yang baik dari seluruh OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat. Disamping itu, alokasi anggaran yang memadai sangat diperlukan bagi tercapainya sasaran ini. Keberhasilan pencapaian indikator ini dilaksanakan melalui 2 (dua) program sebagai berikut : 1) Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah melalui kegiatan : (1) Pelaksanaan Pengawasan Internal secara Berkala; (2) Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah; (3) Koordinasi Pengawasan yang Lebih Komprehensif; (4) Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan; 2) Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem Prosedur Pengawasan melalui Kegiatan Penyusunan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan. 3. Meningkatnya Kepatuhan Penyelesaian Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Internal dan Eksternal Sasaran Meningkatnya kepatuhan terhadap penyelesaian tindaklanjut hasil pemeriksaan internal dan eksternal merupakan sasaran ke-3 pada Misi 1, sasaran ini diperoleh melalui 2 (dua) indikator kinerja, yaitu indikator kinerja Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan internal yang telah ditindaklanjuti dengan capaian kinerja sebesar % (melebihi target) dan Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan eksternal yang telah ditindaklanjuti dengan capaian kinerja sebesar 32

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Kasih sayang-nya sehingga Laporan Inspektorat Kota Bandung Tahun 2015 ini dapat tersusun Laporan ini merupakan

Lebih terperinci

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG INSPEKTORAT KOTA BANDUNG RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Kinerja Inspektorat Kota Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. 1.1. Latar Belakang. BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) merupakan amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

LAKIP INSPEKTORAT 2012 BAB I PENDAHULUAN. manajemen, antara lain fungsi-fungsi planning, organizing,

LAKIP INSPEKTORAT 2012 BAB I PENDAHULUAN. manajemen, antara lain fungsi-fungsi planning, organizing, BAB I PENDAHULUAN Pemahaman kegiatan pengawasan harus berangkat dari suatu pemahaman manajemen, antara lain fungsi-fungsi planning, organizing, actuating dan controlling. Controlling adalah salah satu

Lebih terperinci

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK salinan BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBAK,

Lebih terperinci

Pemerintah Kota Pagar Alam Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare

Pemerintah Kota Pagar Alam Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) Tahun Anggaran 2016 Inspektorat Kota Pagar Alam Pemerintah Kota Pagar Alam Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare i BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

PENGAWASAN TAHUN 2015

PENGAWASAN TAHUN 2015 No PENGAWASAN TAHUN 2015 A. Menurunnya Temuan Pemeriksaan Kasus Berindikasi Tindak Pidana Korupsi Selama tahun 2015 telah terjadi penurunan kasus berindikasi tindak pidana korupsi yaitu dengan realisasi

Lebih terperinci

I N S P E K T O R A T

I N S P E K T O R A T PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU I N S P E K T O R A T Alamat :Jalan Nilam No. 7 Kotabaru Telp. (0518) 21402 Kode Pos 72116 KOTABARU ( LKj) TAHUN 2016 PERANGKAT DAERAH INSPEKTORAT KABUPATEN KOTABARU DAFTAR

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PIAGAM AUDIT INTERN 1. Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT - 1 - GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai lima tahun secara

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,

Lebih terperinci

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses B A B I P E N D A H U L UA N A. LATAR BELAKANG Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses pembaharuan yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan melalui langkah-langkah strategis

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa, profesional dan bertanggungjawab

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 46 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) 201168 PANDEGLANG 42212 PIAGAM AUDIT INTERN 1. Audit intern adalah kegiatan yang independen dan obyektif dalam

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan SKPD Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan sampai sekarang ini

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat dan Inayah-NYA Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Inspektorat Kabupaten Barru Tahun 2013 telah selesai

Lebih terperinci

PENJELASAN PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL

PENJELASAN PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL Lampiran II Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor Tentang Tahun Piagam Pengawasan Internal di Lingkungan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat PENJELASAN PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL 1. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG KEWENANGAN KAPASITAS DAN TUGAS, INSPEKTORAT UNTUK MENGAKSES DATA DAN INFORMASI PADA ORGANISASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanggungjawaban rencana strategis kepada masyarakat dapat dilihat dari dua jalur utama, yaitu jalur pertanggungjawaban keuangan dan jalur pertanggungjawaban kinerja.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka itu

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang

Lebih terperinci

PENGAWASAN. A. Menurunnya Temuan Pemeriksaan Kasus Berindikasi Tindak Pidana Korupsi

PENGAWASAN. A. Menurunnya Temuan Pemeriksaan Kasus Berindikasi Tindak Pidana Korupsi PENGAWASAN A. Menurunnya Temuan Pemeriksaan Kasus Berindikasi Tindak Pidana Korupsi Selama tahun 2014 telah terjadi penurunan kasus berindikasi tindak pidana korupsi. Penurunan terjadi pada jumlah SKPD

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas managerial dalam lingkungan organisasi yang bertujuan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pada tiap

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDUNG 2014 KATA PENGANTAR Bidang kependudukan merupakan salah satu hal pokok dan penting

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP

KATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) INSPEKTORAT KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Akuntabilitas suatu instansi pemerintah merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 30 Tahun 2005 tanggal 16 Nopember 2005, maka Nomenklatur Badan Pengawas Daerah Kabupaten Banyuasin

Lebih terperinci

LAKIP INSPEKTORAT KAB. BEKASI

LAKIP INSPEKTORAT KAB. BEKASI 1 Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Inspektorat Kabupaten Bekasi Tahun 2016 dapat kami selesaikan

Lebih terperinci

BAB PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini kinerja Pemerintah Daerah semakin mendapat sorotan masyarakat. Pemerintah dituntut mampu untuk menunjukan akuntabilitas kinerjanya kepada masyarakat sebagai

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut Renstra Inspektorat Kabupaten Garut Tahun 2014-2019 Kata Pengantar KATA PENGANTAR Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 II - 1. Inspektorat Kabupaten Lingga

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 II - 1. Inspektorat Kabupaten Lingga II - 1 Inspektorat Kabupaten Lingga Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Illahi Rabbi, berkat Rahmat dan Inayah-NYA Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Kabupaten Lingga Tahun 2016 telah

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 82 TANGGAL : 2 DESEMBER 2014 TENTANG : PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG KEWENANGAN INSPEKTORAT MENGAKSES DATA DAN INFORMASI PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 59 2017 SERI : E PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi 4.1.1 Visi Visi adalah pandangan ideal keadaan masa depan (future) yang realistik dan ingin diwujudkan, dan secara potensial

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.925, 2013 KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Pengawasan Intern. Perwakilan Republik Indonesia. Pedoman. PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) serta disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Rencana Kerja

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang. telah memberikan kemudahan sehingga dapat disusun Rencana Kerja

KATA PENGANTAR. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang. telah memberikan kemudahan sehingga dapat disusun Rencana Kerja KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kemudahan sehingga dapat disusun Rencana Kerja (Renja) Inspektorat Kabupaten Pacitan Tahun 2014 dengan baik.

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb No.1572, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Piagam Pengawasan Intern. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015 PEMERINTAH KOTA BLITAR INSPEKTORAT Jalan Imam Bonjol Nomor 9 Blitar KATA PENGANTAR Sebagai bentuk telah terlaksananya suatu capaian

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI 1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Pengawasan intern pemerintah merupakan fungsi manajemen yang penting dalam penyelenggaraan pemerintah. Melalui

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1123, 2014 KEMEN KP. Pengawasan. Intern. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PERMEN-KP/2014 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

BUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

BUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM INTERNAL AUDIT (INTERNAL AUDIT CHARTER) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, Menimbang

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 LKIP Inspektorat Kabupaten Pandeglang Tahun 2016 KATA PENGANTAR Laporan

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.737, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Pengawasan. Pelaksanaan. Tata Cara Tetap. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 91 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA TETAP

Lebih terperinci

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang No.1494, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. Pengawasan Internal. Pencabutan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PENGAWASAN INTERNAL PADA KEMENTERIAN AGAMA

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Inspektorat Daerah Kota Samarinda BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka untuk mewujudkan aparatur pengawasan yang Obyektif, Tanggap, Efektif dan Bertanggung jawab di dukung dengan

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotis

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotis BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.88. 2016 KEMENLH-KEHUTANAN. Pengawasan Intern. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.83/MENLHK-SETJEN/2015

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT TAHUN 2011-2015 SIMPANG EMPAT, JANUARI TAHUN 2011 BAB PENDAHULUAN I 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015 INSPEKTORAT KABUPATEN LABUHANBATU JL. SISINGAMANGARAJA No.062 RANTAUPRAPAT KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016 KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2015 KEPUTUSAN INSPEKTUR INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG Nomor : 800/Kep.859 Insp/2015 Tentang PENETAPAN

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA PAGARALAM PEMERINTAH KOTA PAGARALAM JL. LASKAR WANITA MINTARJO KOMPLEK PERKANTORAN GUNUNG GARE iii KATA PENGANTAR Segala puja dan puji hanya untuk Allah SWT,

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGG0 PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGG0 PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGG0 PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN BENER MERIAH

BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN BENER MERIAH BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN BENER MERIAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHAKUASA

Lebih terperinci

INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN

INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN RENCANA KERJA INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2014 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

Rencana Strategis

Rencana Strategis BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum Sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional pada bab XIV salah satu agenda pembangunan nasional

Lebih terperinci

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Irtama

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Irtama Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI Irtama 2016 1 Irtama 2016 2 SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PIAGAM AUDIT INTERN 1. Pengawasan internal adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN RENJA INSPEKTORAT KABUPATEN GRESIK 2018

BAB I PENDAHULUAN RENJA INSPEKTORAT KABUPATEN GRESIK 2018 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Peraturan dan perundangan di era desentralisasi memperlihatkan komitmen politik pemerintah untuk menata kembali sistem, prosedur dan proses perencanaan hingga penganggaran

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 PANDEGLANG 2016 KEPUTUSAN INSPEKTUR INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG Nomor : 800/Kep.86 Insp/2016 Tentang PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance), terutama melalui

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance), terutama melalui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan tuntutan reformasi birokrasi, pemerintah berusaha mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance), terutama melalui penerapan prinsip akuntabilitas,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASANN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASANN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASANN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR, Menimbang

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

DRAFT BAB I PENDAHULUAN

DRAFT BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Peraturan dan perundangan di era desentralisasi memperlihatkan komitmen politik pemerintah untuk menata kembali sistem, prosedur dan proses perencanaan hingga penganggaran

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN

RENCANA STRATEGIS INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN RE RENCANA STRATEGIS INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016 KEPUTUSAN INSPEKTUR KABUPATEN PANDEGLANG Nomor : 700/Kep. 87 Insp/2016 Tentang PENETAPAN RENCANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Daerah Kabupaten Kulon Progo

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Daerah Kabupaten Kulon Progo Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015 i Kata Pengantar P uji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, pada akhirnya Laporan Kinerja

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI ( LKIP ) 2016 INSPEKTORAT KOTA MOJOKERTO KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan Rahmat dan Hidayah-Nya semata akhirnya Laporan Kinerja

Lebih terperinci

INSPEKTORAT AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

INSPEKTORAT AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR INSPEKTORAT JALAN SULTAN ALAM BAGAGARSYAH TELP 0752 71128 BATUSANGKAR 27281 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 BATUSANGKAR JANUARI 2013 DAFTAR

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 INSPEKTORAT KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG Daftar Isi DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi i ii Bab I Pendahuluan o Dasar Pembentukan Oganisasi 1 o

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA TENTANG REPUBLIK INDONESIA.

REPUBLIK INDONESIA TENTANG REPUBLIK INDONESIA. MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 812 TAHUN 2OI5 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, SALINAN NOMOR 32/E, 2010 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 44 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN, SISTEM DAN PROSEDUR PENGAWASAN DALAM PENERAPAN STANDAR AUDIT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung tersusunnya Revisi Renstra ini.

KATA PENGANTAR. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung tersusunnya Revisi Renstra ini. ii KATA PENGANTAR Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-nya, Inspektorat Kabupaten Tanah Bumbu telah menyusun rencana strategis (Renstra) untuk tahun 2016-2021 sebagai

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/Per/M.KUKM/IX/2015 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

2017, No Pedoman Pengawasan Intern di Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 19

2017, No Pedoman Pengawasan Intern di Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 19 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.822, 2017 KEMENLU. Pengawasan Intern. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN INTERN DI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 53 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 53 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 53 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG U ntuk mewujudkan penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang baik (Good Governance) dan bersih (Clean Government) juga untuk memenuhi tuntutan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Buleleng Tahun Anggaran 2016

Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Buleleng Tahun Anggaran 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan Keuangan dan Kinerja

Lebih terperinci