PENYUSUNAN APLIKASI SISTEM PAKAR DAN BASIS DATA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN TUMBUH TANAMAN ANDRI SUSANTO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENYUSUNAN APLIKASI SISTEM PAKAR DAN BASIS DATA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN TUMBUH TANAMAN ANDRI SUSANTO"

Transkripsi

1 PENYUSUNAN APLIKASI SISTEM PAKAR DAN BASIS DATA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN TUMBUH TANAMAN ANDRI SUSANTO DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006

2 RINGKASAN ANDRI SUSANTO. Penyusunan Aplikasi Sistem Pakar dan Basisdata Karakteristik Lingkungan Tumbuh Tanaman. Dibimbing oleh IDUNG RISDIYANTO. Tujuan penelitian ini yaitu menyusun Basis Data karakteristik lingkungan tumbuh tanaman, yang digunakan sebagai pendukung sistem pakar dan membuat suatu aplikasi sistem pakar untuk menentukan tanaman-tanaman yang sesuai dengan kondisi lingkungan tumbuh suatu tempat. Sedangkan hasil yang diharapkan adalah aplikasi berbasis pengetahuan karakteristik lingkungan tumbuh tanaman, yang dapat digunakan sebagai alat bantu pengambilan keputusan (Decission support system), untuk penetapan kesesuaian komoditas tanaman. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah perangkat lunak (Software) aplikasi sistem pakar (expert system) yang diharapkan dapat digunakan sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan, untuk penetapan kesesuaian komoditas tanaman pada suatu lahan, berdasarkan karakteristik lingkungan tumbuh tanaman. Aplikasi perangkat lunak yang telah dibuat memiliki beberapa kegunaan, diantaranya yaitu dapat menampilkan tingkat kesesuaian aktual dan potensial yang dapat diperbaiki untuk jenis tanaman tertentu, serta dapat menampilkan solusi atau saran bagaimana cara memperbaiki kelas kesesuaian untuk tanaman tersebut. Hasil kelas kesesuaian tersebut akan ditampilkan, meskipun data yang di inputkan oleh pengguna tidak lengkap, dalam artian meskipun pengguna hanya menginput satu informasi saja, software akan mencoba menampilkan dan memberikan solusi yang paling mendekati kebenaran. Selain itu, software ini dapat memberikan informasi tanaman yang terdiri dari beberapa informasi umum tanaman seperti sejarah singkat, sentra tanaman, spesifikasi tanaman, manfaat tanaman, syarat tumbuh, hama dan penyakit, dan lain sebagainya. Untuk melengkapi dan memperbaiki pengetahuan yang ada, software ini dilengkapi fasilitas manajemen data, fasilitas ini bertujuan untuk memperbaiki dan menambahkan pengetahuan yang ada, sehingga diharapkan dapat menyempurnakan dan menjadikan software ini lebih baik dalam memberikan informasi dan solusi yang ada. Dan sebagai komponen tambahan, software ini dilengkapi juga fasilitas bantuan, yang berisi penjelasan sistem serta informasi yang berhubungan dengan aplikasi sistem pakar dan basis data karakteristik lingkungan tumbuh tanaman. Kata kunci : Sistem Pakar (expert system), Basis Data, Karakteristik Lingkungan Tumbuh Tanaman.

3 PENYUSUNAN APLIKASI SISTEM PAKAR DAN BASIS DATA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN TUMBUH TANAMAN ANDRI SUSANTO Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Program Studi Meteorologi DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006

4 Judul : Penyusunan Aplikasi Sistem Pakar dan Basis Data Karakteristik Lingkungan Tumbuh Tanaman Nama : Andri Susanto NRP : G Menyetujui, Pembimbing Idung Risdiyanto, S.Si, M.Sc IT NIP : Mengetahui, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Dr. Ir. Yonny Koesmaryono M.S. NIP :

5 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 25 Januari 1982 dari ayah Arda Supratman dan Ibu Nurhayati. Penulis merupakan putra pertama dari tiga bersaudara. Tahun 2000 penulis lulus dari SMUN 2 Bekasi, dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk IPB melalui jalur UMPTN. Penulis memilih Program Studi Meteorologi, Jurusan Geofisika dan Meteorologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Selama perkuliahan, penulis ikut berperan aktif dalam kegiatan kemahasiswaan yang diadakan Jurusan seperti tergabung dalam HIMAGRETO (Himpunan Mahasiswa Agrometeorologi) maupun kegiatan di Fakultas MIPA. Penulis pernah melaksanakan Praktik Lapang di Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat (PUSLITBANGTANAK), Bogor pada bulan April Juni Pada tahun 2005 Sekarang penulis menjadi pembantu peneliti di LAPAN-Bandung.

6 PRAKATA Bismillahhirrohmanirrohim Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul: Penyusunan Aplikasi Sistem Pakar dan Basis Data Karakteristik Lingkungan Tumbuh Tanaman sebagai salah satu syarat kelulusan di Program Studi Meteorologi dapat terselesaikan. Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini, antara lain: 1. Bapak Idung Risdiyanto S.Si, M.Sc IT selaku pembimbing yang telah banyak memberikan masukan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini. 2. Bapak, ibu dan kedua adikku Ari dan Aprian (Ndut), teh Aan, Ka Andri, Novi, ka Anto, Nita dan Nia. Terima kasih atas doa dan dorongan semangatnya selama ini, tanpa kalian aku takkan berarti apa-apa. 3. Rekan-rekan senasib dan seperjuangan GFM 37, Tika, Nanin, Nona, Oncee, David, Dame, Ei, Nike, Echy, Abei, Ania, Fitri, Momon, Rohmad, Sri, Syahrin, Rahardi Nde, Fauzi, Melia, Diki, Rocky, Ibnu atas kekompakan dan kebersamaannya selama ini. 4. Spesial Thanks to Sofyan, Erwin, Alif, Fauzi, mas Imron, Jamal, Yudi maggots, Yanuar blake, Supri, Rohmad n Nia dan Syam babeh atas bantuan dan masukannya selama ini. Dan juga komputer dan kamarku yang selalu menemani setiap saat. 5. Semua pihak yang telah banyak membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Penulis menyadari dalam skripsi ini belum sepenuhnya sempurna sehingga diharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca. Penulis juga berharap semoga skripsi ini bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan semua pihak yang memerlukannya. Amien Bogor, Februari 2006 Penulis

7 DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN Halaman i ii iii I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan Hasil yang diharapkan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Evaluasi kesesuaian Lahan Struktur klasifikasi kesesuaian lahan Karakteristik Lahan Sistem informasi (SI) Basis data Database Management System (DBMS) Sistem Pakar (Expert System) Pengertian Sistem Pakar Keuntungan Sistem Pakar Konsep umum Sistem Pakar Struktur Sistem Pakar Bidang Pengembangan Sistem Pakar Antar Muka Pemakai (User Interface) III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian Perencanaan dan Definisi Masalah Analisis Kebutuhan Sistem Desain Sistem Implementasi Pengujian IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Perencanaan dan Definisi Masalah Analisis Kebutuhan Sistem Komponen dan fungsi dasar sistem Akuisisi pengetahuan Basis pengetahuan dan Basis Aturan Desain Sistem Implementasi Aliran Informasi Pembuatan User Interface Pembuatan Statement Pendeklarasian Dimensi Variable Menentukan procedure/function Pengujian V. KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

8 DAFTAR GAMBAR No. Judul Halaman 1. Komponen Sistem Pakar Proses Penalaran Struktur Sistem Pakar Metode Waterfall Contoh nilai data dalam tabel parameter dan tabel tanaman Proses-poses yang menyusun perangkat lunak Diagram Alir Proses Scoring Diagram Alir Proses Mengisi Daftar Tanaman Diagram Alir Menampilkan Saran Perbaikan Digram Alir Proses menampilkan informasi Tanaman Diagram Alir Proses manajemen. data... 16

9 DAFTAR TABEL No. Judul Halaman 1. Contoh penilaian kesesuaian lahan Deskripsi input sistem Desain Ouput sistem Struktur tabel tanaman Struktur tabel parameter karakteristik lingkungan tumbuh tanaman...11

10 DAFTAR LAMPIRAN No. Judul Halaman 1. Tabel Karakteristik lahan yang digunakan sebagai parameter dalam evaluasi lahan Struktur Menu Perangkat Lunak Sistem Pakar Karakteristik Lingkungan Tumbuh Tanaman Gambar Interface sistem pakar karakteristik lingkungan tumbuh tanaman Hasil pengujian pemilihan kelas kesesuaian komoditi tanaman Daftar Istilah...32

11 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Karakteristik lingkungan, seperti iklim, tanah, dan sifat fisik lingkungan lainnya merupakan salah satu komponen yang perlu diperhitungkan dalam pengembangan aktifitas pertanian. Informasi karakteristik lingkungan dapat dijadikan sebagai pedoman dalam menentukan strategi pemanfaatan dan pengembangan komoditas pertanian disuatu daerah. Seperti halnya pemanfaatan informasi tersebut dalam mendukung pembangunan dan pengembangan daerah, terutama perencanaan pembangunan di bidang pertanian. Informasi lingkungan dan pertanian masih sulit diperoleh dan keberadaannya masih sangat terbatas, sehingga sulit dilakukan indentifikasi untuk keperluan informasi tersebut. Seringkali informasi lingkungan dan pertanian cukup banyak tersedia, namun tidak dapat digunakan. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman untuk memanfaatkan dan mengintegrasikan informasi tersebut menjadi suatu informasi yang aplikatif dan berguna. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem pengelolaan informasi yang baik dan terstruktur, sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal serta mudah diakses oleh pengguna dan pengambil keputusan khususnya petani dan pemerintah. Pengelolaan informasi yang baik dan terstruktur, dapat diwujudkan dengan membuat suatu sistem Basis data secara terstruktur dan informatif. Selanjutnya agar informasi yang diinginkan mudah dan cepat diperoleh, diperlukan suatu perangkat lunak yang dapat bekerja secara interaktif. Sehingga dapat memberikan informasi yang dapat dijadikan alat bantu pengambil keputusan dalam penetapan kesesuaian komoditas tanaman. Salah satu perangkat lunak yang dapat diimplementasikan untuk tujuan tersebut adalah sistem pakar (expert system). Sistem pakar merupakan salah satu bidang tehnik kecerdasan buatan (Artificial intellegence). Dengan sistem pakar dapat dihasilkan suatu keputusan dari data yang tersedia melalui pengolahan berbasis pengetahuan (knowledge-based). Sistem pakar merupakan suatu sistem yang menggabungkan pengetahuan dan penelusuran data untuk memecahkan masalah yang secara formal memerlukan keahlian manusia. Penelitian ini akan mencoba membuat suatu perangkat lunak (Software) aplikasi yang diharapkan dapat digunakan sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan, untuk penetapan kesesuaian komoditas tanaman pada suatu lahan, berdasarkan karakteristik lingkungan tumbuh tanaman Tujuan Penelitian ini mempunyai tujuan untuk : 1. Menyusun Basis data karakteristik lingkungan tumbuh tanaman, yang digunakan sebagai pendukung sistem pakar. 2. Membuat suatu aplikasi sistem pakar sebagai perangkat lunak untuk menentukan tanaman-tanaman yang sesuai dengan kondisi lingkungan tumbuh suatu tempat. 1.3 Hasil yang di Harapkan Aplikasi berbasis pengetahuan karakteristik lingkungan tumbuh tanaman, yang dapat digunakan sebagai alat bantu pengambilan keputusan (Decission support system), untuk penetapan kesesuaian komoditas tanaman. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Evaluasi kesesuaian lahan Evaluasi lahan adalah proses pendugaan tingkat kesesuaian lahan untuk berbagai alternatif penggunaan seperti: penggunaan untuk pertanian, kehutanan, tujuan konservasi lahan, atau jenis penggunaan lainnya. Beberapa komponen yang dipakai dalam penilaian kesesuaian lahan adalah iklim, tanah dan sifat fisik lingkungan lainnya yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Beberapa sistem evaluasi kesesuaian lahan yang telah banyak di kembangkan dengan menggunakan berbagai pendekatan, yaitu dengan sistem perkalian parameter, penjumlahan, dan sistem matching atau mencocokan antara kualitas dan sifat-sifat lahan (land Qualities/land Characteristics) dengan kriteria kelas kesesuaian lahan yang disusun berdasarkan persyaratan tumbuh komoditas pertanian yang berbasis lahan Struktur klasifikasi kesesuaian lahan Dalam menilai kesesuaian lahan ada beberapa cara, antara lain dengan perkalian parameter, penjumlahan atau menggunakan 11

12 hukum minimum yaitu mencocokkan (matching) antara kualitas lahan dan karakteristik lahan sebagai parameter dengan kriteria kelas kesesuaian lahan yang telah disusun berdasarkan persyaratan penggunaan atau persyaratan tumbuh tanaman atau komoditas lainnya yang dievaluasi Struktur klasifikasi kesesuaian lahan menurut kerangka FAO (1976) dapat dibedakan menurut tingkatannya sebagai berikut : Ordo : Keadaan kesesuaian lahan secara global. Pada tingkat ordo kesesuaian lahan dibedakan antara lahan yang tergolong sesuai (S) dan lahan yang tergolong tidak sesuai (N). Kelas : Keadaan tingkat kesesuain dalam tingkat ordo. Pada tingkat kelas, lahan yang tergolong ordo sesuai (S) dibedakan ke dalam tiga kelas, yaitu : lahan sangat sesuai (S1), cukup sesuai (S2) dan sesuai marginal (S3). Sedangkan lahan yang tergolong ordo tidak sesuai (N) tidak dibedakan ke dalam kelas-kelas. Kelas S1, sangat sesuai: lahan yang tidak mempunyai faktor pembatas yang berarti atau nyata terhadap penggunaan secara berkelanjutan atau faktor pembatas yang bersifat minor dan tidak akan mereduksi produktivitas lahan secara nyata. Kelas S2, cukup sesuai: lahan mempunyai faktor pembatas dan faktor pembatas ini berpengaruh terhadap produktivitasnya, memerlukan tambahan masukan (Input). Pembatas tersebut biasanya dapat diatasi oleh petani sendiri. Kelas S3, sesuai marginal : lahan mempunyai faktor pembatas yang berat dan faktor pembatas ini akan berpengaruh terhadap produktivitasnya, memerlukan tambahan masukkan yang lebih banyak daripada lahan yang tergolong S2. untuk mengatasi faktor pembatas pada S3 memerlukan modal tinggi, sehingga perlu adanya bantuan atau campur tangan (intervensi) pemerintah atau pihak swasta. Tanpa bantuan tersebut petani tidak mampu mengatasinya. Kelas N, tidak sesuai: Lahan yang tidak sesuai (N) karena mempunyai faktor pembatas yang sangat berat dan sulit diatasi Karakteristik Lahan Karakteristik lahan adalah sifat lahan yang dapat diukur atau diestimasi. Dari beberapa pustaka menunjukkan bahwa penggunaan karakteristik lahan untuk keperluan evaluasi lahan bervariasi. Sebagai gambaran yang menunjukkan variasi dari karakteristik lahan yang digunakan sebagai parameter dalam evaluasi kesesuaian lahan oleh beberapa sumber (Puslitbangtanak, 2003). Tabel karakteristik lahan yang digunakan sebagai parameter dalam evaluasi lahan dapat dilihat pada lampiran Sistem informasi (SI) Sistem informasi (SI) merupakan interaksi terpadu antar komponen (sumber daya) manusia (Brainware), perangkat lunak (Sofware), perangkat keras (Hardware), perangkat jaringan (netware), data (data collecting), pengolahan data (data proccesing), penyimpanan data (data storing), penyebaran informasi, serta Kontrol terhadap keseluruhan aktivitas tersebut (Richardus, 2001). Sistem informasi adalah sekumpulan elemen yang bekerja secara bersama-sama baik secara manual ataupun berbasis komputer dalam melaksanakan pengolahan data yang berupa pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan data untuk menghasilkan informasi yang bermakna dan berguna bagi proses pengambilan keputusan (Umar, 2001) Basis data Basis data merupakan kumpulan informasi yang dirancang, dibangun, dan data dikumpulkan untuk mendapatkan suatu informasi dengan tujuan tertentu (Fathansyah, 2002). Sebuah sistem Basis data dapat memiliki beberapa basis data. Setiap Basis data dapat memiliki sejumlah objek Basis data (seperti file/table, indeks dan lain-lain). Disamping berisi/menyimpan data, setiap Basis data juga mengandung/menyimpan definisi stuktur (baik untuk Basis data maupun objek- objeknya secara detil). Dalam satu file teradapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, merupakan satu kumpulan entity yang seragam. Satu record terdiri dari field-field yang saling berhubungan untuk menunjukkan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan direkam dalam satu record. Untuk menyebut isi dari field maka digunakan atribut atau merupakan judul dari satu kelompok entity tertentu, misalnya atribute Alamat menunjukkan entity alamat dari siswa. Entity adalah suatu obyek yang nyata dan akan direkam. 12

13 Entity Entity adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya direkam. Atribute Setiap entity mempunyai atribute atau sebutan untuk mewakili suatu entity. Atribute juga disebut sebagai data elemen, data field, data item. Data Value Data value adalah data aktual atau informasi yang disimpan pada tiap data elemen atau atribute. Record /Tuple Kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap. File Kumpulan record-record sejenis yang mempunyai panjang elemen yang sama, atribute yang sama, namun berbeda-beda data valuenya Database Management System (DBMS) Kumpulan file yang saling berkaitan bersama dengan program untuk pengelolaannya disebut sebagai DBMS. Database adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam satu paket progran untuk membaca data, mengisi data, menghapus data, melaporkan data dalam database Sistem Pakar (Expert System) Pengertian Sistem Pakar Sistem pakar biasa juga disebut dengan knowledge-based system yaitu aplikasi komputer yang ditujukan untuk membantu mengambil keputusan atau pemecahan persoalan dalam bidang yang spesifik. Sistem ini bekerja dengan menggunakan pengetahuan (knowledge) dan metode analisis yang telah didefinisikan terlebih dahulu oleh pakar yang sesuai dengan bidang keahliannya. Sistem ini disebut sistem pakar karena fungsi dan perannya seperti seorang ahli yang harus memiliki pengetahuan, pengalaman dalam memecahkan suatu persoalan (Umar, 2001). Sistem pakar terdiri atas dua komponen utama yaitu; basis pengetahuan (knowledge base) dan alat pengambil kesimpulan (inference engine). Basis pengetahuan didapat dari akumulasi semua pengetahuan seorang pakar dibidang tertentu. Pengetahuan di sini didefinisikan sebagai kumpulan data dan himpunan aturan untuk memanipulasi atau mengolah data untuk menjadi pengetahuan baru. Basis pengetahuan merupakan komponen penting dari suatu sistem pakar, besar kecilnya kemampuan sistem pakar biasanya ditentukan oleh kapasitas dari basis pengetahuan yang dimilikinya. Sedangkan mesin pengambil kesimpulan adalah aplikasi/perangkat lunak yang membantu dan memandu pengguna sistem pakar dalam memanipulasi data serta memilih pengetahuan yang sesuai untuk mendapatkan suatu kesimpulan (Umar, 2001) Keuntungan Sistem Pakar Menurut Arhami (2001), ada beberapa keuntungan menggunakan sistem pakar, diantaranya adalah: 1. Menjadikan pengetahuan dan nasihat lebih mudah didapat. 2. Meningkatkan output dan produktivitas. 3. Menyimpan kemampuan dan keahlian pakar. 4. Meningkatkan penyelesaian masalahmenerusi paduan pakar, penerangan, sistem pakar khas. 5. Meningkakan reliabilitas. 6. Memberikan respons (jawaban) yang cepat. 7. Merupakan panduan yang inteligence (cerdas). 8. Dapat bekerja dengan informasi yang kurang lengkap dan mengandung ketidakpastian 9. inteligence database (Basis data cerdas), bahwa sistem pakar dapat digunakan untuk mengakses Basis data dengan cara cerdas. Selain keuntungan-keuntungan diatas, sistem pakar seperti halnya sistem lain, juga memiliki kelemahan, diantaranya adalah: 1. Masalah dalam mendapatkan pengetahuan dimana pengetahuan tidak selalu bisa didapatkan dengan mudah, karena kadangkala pakar dari masalah yang kita buat tidak ada dan kalaupun ada kadang-kadang pendekatan yang dimiliki oleh pakar berbeda-beda. 2. Untuk membuat suatu sistem pakar yang benar-benar berkualitas tinggi sangatlah sulit dan memerlukan biaya yang sangat 13

14 besar untuk pengembangan dan pemeliharaannya. 3. Boleh jadi sistem tidak dapat membuat keputusan 4. Sistem pakar tidaklah 100% menguntungkan, walaupun seseorang tetap tidak sempurna atau tidak selalu benar. Oleh karena itu perlu diuji ulang secara teliti sebelum digunakan. Dalam hal ini peran manusia tetap merupakan faktor dominan. Kelemahan-kelemahan atau kekurangan dari sistem pakar tersebut bukanlah sama sekali tidak bisa diatasi, tetapi dengan terus melakukan perbaikan dan pengolahan berdasarkan pengalaman yang telah ada maka hal itu diyakini akan dapat diatasi, walupun dalam waktu yang panjang dan terus menerus Konsep umum Sistem Pakar Pengetahuan dari suatu sistem pakar mungkin dapat direpresesntasikan dalam sejumlah cara. Salah satu metode yang paling umum untuk mempresentasikan pengetahuan adalah dalam bentuk tipe aturan (rule) IF THEN (jika maka). Arhami (2004) menyatakan bahwa konsep dasar dari suatu sistem pakar mengandung beberapa unsur/elemen, yaitu keahlian, ahli, pengalihan keahlian, inferensi, aturan, dan kemampuan menjelaskan. Keahlian merupakan suatu penguasaan pengetahuan di bidang tertentu yang diadapatkan dari pelatihan, membaca, atau pengalaman. Contoh bentuk pengetahuan yang merupakan keahlian adalah: Fakta-fakta pada lingkup permasalahan tertentu. Teori-teori pada lingkup permasalahan tertentu. Prosedur-prosedur dan aturan-aturan berkenaan dengan lingkup permasalahan tertentu. Strategi-strategi global untuk menyelesaikan masalah Meta-knowledge (Pengetahuan tentang pengetahuan). Pengalihan keahlian dari para ahli untuk kemudian dialihkan lagi ke orang lain yang bukan ahli, merupakan tujuan utama dari sistem pakar. Proses ini membutuhkan 4 aktivitas, yaitu tambahan pengetahuan (dari para ahli atau sumber-sumber lainnya), representasi pengetahuan (ke komputer), inferensi pengetahuan dan pengalihan pengetahuan ke pengguna. Pengetahuan yang disimpan di komputer dinamakan dengan nama basis pengetahuan (knowledge-base). Ada dua tipe pengetahuan, yaitu fakta dan prosedur. Salah satu fitur yang harus dimiliki oleh sistem pakar adalah kemampuan untuk menalar (reasoning). Jika keahlian-keahlian sudah tersimpan sebagai basis pengetahuan dan sudah tersedia program yang mampu mengakses basis data, maka komputer harus dapat diprogram untuk membuat inferensi. Proses ini dibuat dalam bentuk motor inferensi (inference engine). Menurut Arhami (2004), terdapat tiga komponen yang terlibat dalam lingkungan sistem pakar, yaitu : 1. Pakar Orang yang memiliki pengetahuan khusus, pendapat, pengalaman dan metode, serta kemampuan untuk mengaplikasikan keahliannya tersebut guna menyelesaikan masalah 2. Perekayasa Sistem (Knowledge engineer) Orang yang membantu pakar dalam menyusun area permasalahan dengan menginterpretasikan jawaban-jawaban pakar atas pertanyaan yang diajukan, menggambarkan analogi, mengajukan counter example dan menerangkan kesulitan-kesulitan konseptual. 3. Pemakai Sistem pakar memiliki beberapa pemakai, yaitu : pemakai bukan pakar, pelajar, pembangun sistem pakar yang ingin meningkatkan dan menambah basis pengetahuan dan pakar. USER Fakta Keahlian Knowledge - Base Mesin Inferensi Sistem Pakar Gambar 1. komponen sistem pakar Gambar diatas menggambarkan konsep dasar sistem knowledge-base. Terdapat dua komponen utama, yaitu knowledge-base yang berisi pengetahuan dan mesin inferensi yang mengandung pola pikir dan penalaran yang digunakan sistem dalam menyelesaikan masalah. Mesin inferensi tersebut menggambarkan 14

15 kesimpulan yang merupakan respon dari sistem atas permintaan pengguna, pengguna menyampaikan fakta atau input untuk sistem dan kemudian menerima saran atau output oleh sistem Struktur Sistem Pakar Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment). Lingkungan pengembangan sistem pakar digunakan untuk memsukan pengetahuan pakar kedalam lingkungan sistem pakar, sedangkan lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna yang bukan pakar, guna memperoleh pengetahuan pakar. Komponen-komponen sistem pakar dapat dilhat pada gambar 3 Pada gambar tersebut ada 5 komponen penting yang menyusun sistem pakar, komponen tersebut antara lain akusisi pengetahuan, basis pengetahuan dan basis aturan, mekanisme inferensi, fasilitas penjelasan program dan antar muka pemakai. kelima komponen tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Sedangkan fasilitas belajar mandiri/ fasilitas perbaikan pengetahuan merupakan komponen yang mendukung sistem pakar. a. Fasilitas akusisi pengetahuan Akuisisi pengetahuan adalah akumulasi, transfer, dan transformasi keahlian pemecahan masalah dari beberapa sumber pengetahuan ke program komputer untuk konstruksi atau perluasan basis pengetahuan. Sumber-sumber pengetahuan potensial termasuk human expert, teksbook, database, laporan penelitian khusus dan gambar-gambar. Pengakuisian pengetahuan dari pakar adalah tugas kompleks yang rumit dalam konstruksi sistem pakar. Dalam hal ini, dibutuhkan knowledge engineer untuk berinteraksi dengan satu atau lebih pakar manusia dalam membangun basis pengetahuan. Secara khusus, knowledge engineer membantu pakar menstruktur area masalah dengan interpretasi dan integrasi jawaban ke pertanyaan manusia, analogi penggambaran dan membawa untuk menerangkan kesulitan konseptual. Metode akuisisi dapat dilakukan secara : 1. Manual, yaitu dengan cara melakukan interview, observasi, tracking terhadap proses pengambilan/pencapaian kesimpulan/tujuan, analisa kasus, analisa kejadian kritis, komentar dan diagram konsep. Dalam metode ini, peran dari knowledge engineer (orang yang berperan dalam mengakuisisi pengetahuan expert menjadi basis pengetahuan dalam komputer) dan expert sangat diperlukan. 2. Semiotomatis, yaitu dengan menggunakan alat bantu pembangun sistem basis pengetahuan. Dalam metode ini, peran knowledge engineer kecil sedangkan expert memegang peran dalam pembangunan basis pengetahuan. 3. Otomatis, yaitu pengetahuan dikembangkan dari kejadian yang ada. Dalam metode ini, peran pakar dan knowledge engineer hampir tidak diperlukan. b. Basis Pengetahuan Basis pengetahuan berisi pengetahuan penting untuk pengertian, formulasi, dan pemecahan masalah. Basis pengetahuan memasukkan dua elemen dasar, yaitu : Facts, seperti situasi masalah dan teori dari area masalah. Heuristic khusus atau rule-rule yang menghubungkan penggunaan pengetahuan untuk pemecahan masalah spesifik dalam sebuah domain khusus. c. Mekanisme inferensi Mekanisme inferensi adalah bagian dari sistem pakar yang melakukan penalaran dengan menggunakan isi daftar aturan berdasarkan urutan dan pola tertentu. Selama proses konsultasi antara sistem dan pemakai, mekanisme inferensi menguji aturan satu demi satu sampai kondisi aturan itu benar. Tehnik yang digunakan untuk pengujian aturan didalam sistem, umumnya menggunakan tehnik penalaran maju, aturan-aturan di uji satu demi satu dalam urutan tertentu yang ada didalam basis aturan atau juga urutan lain yang ditentukan oleh pemakai, sistem akan mengevaluasi apakah kondisinya benar atau salah. Jika kondisinya benar, maka aturan itu disimpan kemudian aturan berikutnya di uji. Sebaliknya jika kondisi salah, aturan itu tidak disimpan dan aturan berikutnya diuji. Proses ini akan berulang sampai seluruh basis aturan teruji dengan berbagai kondisi yang sesuai input dari pemakai. Contoh proses penalaran dapat dilihat pada gambar di bawah ini. 15

16 dapat menyempurnakan dan menjadikan aplikasi sistem pakar yang dibuat, lebih baik dalam memberikan informasi dan solusi yang ada. Gambar 2. Proses Penalaran (Arhami 2005) Bidang Pengembangan Sistem Pakar Sistem pakar saat ini telah dibuat untuk memecahakan berbagai macam permasalahan dalam berbagai bidang, seperti matematika, teknik, kedokteran, kimia, farmasi, sains komputer, bisnis, hukum, pendidikan, sampai pertahanan. Secara umum ada beberapa kategori dan area permasalahan sistem pakar, yaitu (Arhami, 2004): Gambar 3. Struktur sistem pakar (Arhami 2005) d. Fasilitas Penjelasan Sistem Fasilitas penjelasan sistem merupakan bagian dari sistem pakar yang memberikan penjelasan tentang bagaimana program dijalankan, apa yang harus dijelaskan kepada pemakai tentang tentang suatu masalah, memberikan rekomendasi kepada pemakai, mengakomodasi kesalahan pemakai, dan menjelaskan bagaimana suatu masalah terjadi. e. Fasilitas Belajar Mandiri Fasiltas belajar mandiri atau disebut juga fasiltas manajemen data, merupakan fasiltas yang disediakan untuk melihat dan memperbaiki pengetahuan yang ada dalam sistem pakar. Fasiltas ini merupakan fasiltas yang bertujuan untuk memperbaiki dan menambahkan pengetahuan yang ada, sehingga diharapkan 1. Interpretasi, yaitu pengambilan keputusan atau deskripsi tingkat tinggi dari sekumpulan data mentah. 2. Proyeksi, yaitu memprediksi akibatakibat ayng dimungkinkan dari situasisituasi tertentu. 3. Diagnosis, yaitu menentukan sebab malfungsi dalam situasi kompleks yang didasarkan pada gejala-gejala yang teramati. 4. Desain, yaitu menentukan konfigurasi komponen - komponen sistem yang cocok dengan tujuan-tujuan kinerja tertentu yang memenuhi kendala - kendala tertentu. 5. Perencanaan, yaitu merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat 16

17 mencapai sejumlah tujuan dengan kondisi yang tertentu. 6. Monitoring, yaitu membanfingkan tingkah laku suatu sistem yang teramati dengan tingkah laku yang diharapkan darinya. 7. Debugging dan repair, yaitu menentukan dan mengimplementasikan cara-cara untuk mengatasi malfungsi. 8. Instruksi, yaitu mendeteksi dan mengoreksi deefisiensi dalam pemahaman domain subjek. 9. Pengendalian, yaitu mengatur tingkah laku suatu environment yang kompleks. 10. Seleksi, mengidentifikasi pilihan terbaik dari sekumpulan (list) kemungkinan 11. Simulasi, pemodelan interaksi antara komponen-komponen sistem Antar Muka Pemakai (User Interface) Sistem pakar berisi bahasa prosesor untuk komunikasi yang familiar, berorientasi pada masalah antara user dan komputer. Komunikasi ini dibawa oleh natural language interface, dan dalam beberapa kasus user interface ditambahkan dengan menu-menu dan grafik. Natural Language Interface memiliki tujuan mendesain dan membangun suatu sistem komputer yang akan mampu menganalisa dan mengerti akan bahasa manusia. Aktivitas desain user interface berfokus pada dukungan interaksi antara end users dan aplikasi berbasis komputernya. Desainer berkonsentrasi pada bentuk desain input dan output yang atraktif dan efisien bagi pengguna seperti mudahnya menggunakan halaman, atau mendesain metode untuk mengubah dokumen yang dapat dibaca manusia ke input yang dapat dibaca mesin, seperti scanning optic pada form bisnis. Desain user interface biasanya merupakan proses prototyping, dimana model kerja atau metode prototipe user interface didesain dan dimodifikasi beberapa kali dengan feedback dari end users. III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian berlangsung dari bulan November 2004 sampai dengan bulan Januari 2006 di Lab. Meteorologi Departemen Geofisika dan meteorologi Alat dan Bahan. Alat yang diperlukan adalah seperangkat komputer dengan beberapa software penunjang Hardware PC AMD Athlon Xp 2.0 Gb Memory 512 Mb. Printer Software Ms. Office Word 2003 Ms. Office Excell 2003 Ms. Office Acces 2003 Adobe Photoshop CS Macromedia Dream Weaver HTML Help Designer Visual Basic 6.0 Fungsi Pengolah Data Pencetak laporan Fungsi Pengolah Kata. Pengolah Angka. Manajemen Basis Data. Mengolah dan memanipulasi Image Membuat dan memanipulasi file HTML Menbuat dan mengkompile file HTML HELP Script dan desain program Bahan bahan yang digunakan sebagai input maupun informasi penunjang lainnya antara lain : Data kesesuaian Agroklimat (Sumber : Buku Petunjuk Teknis Evaluasi lahan untuk Komoditas Pertanian, Balai penelitian Tanah dan Agroklimat, 2003), literatur-literatur mengenai informasi karakteristik lingkungan tumbuh tanaman yang didapatkan dari internet Metode Penelitian Secara garis besar, metodologi dilakukan dengan pendekatan Waterfall. Metode Waterfall ini, umumnya di gunakan dalam pengembangan sistem atau aplikasi perangkat lunak yang telah lama dikenal secara luas. Metode ini merupakan bagian dari Siklus Hidup Pengembangan Sistem (System Development Life Cycle atau SDLC). Metode ini meliputi beberapa proses pengerjaan, yaitu: perencanaan dan definisi masalah, analisis kebutuhan sistem, desain sistem, implementasi serta pengujian. Penggunaan metode waterfall ini, diharapkan dapat meminimalisasi pengulangan beberapa tahap pengembangan/pengerjaan sistem yang dibangun. Gambar metodologi dengan 17

18 menggunakan pendekatan waterfall ditunjukan oleh gambar dibawah ini Perencanaan dan Definisi Masalah Perencanaaan dan definisi masalah dimaksudkan untuk memahami tingkah laku sistem yang akan dibangun dan kebutuhan perangkat lunak yang dimaksudkan untuk memahami perangkat lunak yang akan dibangun serta perangkat lunak terintegrasi yang dibutuhkan sebagai tools pendukung dalam pembuatan sistem. Hal ini meliputi informasi dan fungsi-fungsi yang dibutuhkan dan perfomansi yang sistem. Penjelasan mengenai perencanaan dan definisi masalah ini akan dijelaskan pada bab hasil dan pembahasan Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem meliputi identifikasi jenis input sistem dan bentuk sistem yang dibangun, hal ini diperlukan untuk menentukan perencanaan jenis intruksi dan bentuk input yang dibutuhkan didalam sistem yang dibuat. Input data yang diperlukan dalam perancangan sistem ini meliputi data jenis tanaman serta kriteria atau persyaratan tumbuh tanaman. Data tersebut kemudian diolah dan disimpan dalam tabel-tabel basis data. Gambar 4. Metode Waterfall Desain Sistem Desain sistem atau perancangan sistem terdiri dari beberapa proses yang berfokus pada empat aspek aplikasi, yaitu: struktur data (input, output, dan database), arsitektur perangkat lunak, prosedur (algoritma) dan karakteristik interface. Proses perancangan ini menterjemahkan hasil analisis kebutuhan kedalam suatu rancangan sistem yang dapat digunakan untuk menelaah kemampuan kualitas sistem nantinya. Rancangan sistem ini digunakan sebagai acuan dalam coding atau pemograman. Perancangan sistem yang dibuat ini berdasarkan masukan dari data jenis tanaman serta kriteria atau persyaratan tumbuh tanaman serta data/informasi yang didapatkan dari internet, kemudian data tersebut dikumpulkan dan disimpan kedalam basis data. Data yang telah tersimpan didalam Basis data tersebut merupakan sumber pengetahuan dalam analisa bersyarat berdasarkan query (seleksi) terhadap nilai input karakteristik lahan (lingkungan tumbuh) yang dimasukan user Implementasi Implementasi dapat diartikan sebagai suatu aktifitas pemrograman atau coding dari hasil perancangan ke dalam baris/bahasa kode yang dapat dibaca oleh komputer. Dalam pembuatan 18

19 sistem pakar karakteristik lingkungan tumbuh tanaman ini di implementasikan dengan menggunakan bahasa pemograman Visual Basic 6.0 dan database MS Access. 3.4 Pengujian Setelah proses implementasi selesai, selanjutnya menguji program tersebut apakah sudah sesuai tujuan dan memberi solusi untuk permasalahan yang ada. Proses ini dilakukan untuk melakukan uji coba penerapan sistem pakar dan Basis data karakteristik lingkungan tumbuh tanaman yang dibangun. Dalam kegiatan pengujian, dilihat dan dicatat kekurangan yang ada dari sistem yang telah didesain. Dari hasil pengujian, bila didapatkan kelemahan dan kekurangan sistem yang ada, kemudian dilakukan revisi, penjelasan mengenai tahap pengujian ini akan dibahas pada bab hasil dan pembahasan. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada pembahasan berikut, akan diuraikan hasil pembuatan sistem yang telah dilakukan, serta kemampuan dan kegunaan software aplikasi sistem pakar yang telah dibuat. 4.1 Perencanaan dan Definisi Masalah Untuk menentukan jenis tanaman yang sesuai dan dapat dikembangkan disuatu wilayah/lahan, diperlukan kecocokan suatu bidang lahan dengan kriteria atau persyaratan tumbuh tanaman tersebut, atau dikenal dengan kesesuaian lahan untuk penggunaan tertentu, dalam hal ini penggunaan untuk komoditas tanaman Pertanian. Kesesuian lahan tersebut dapat ditinjau dari sifat-sifat fisik lingkungannya, seperti iklim, tanah, topografi sesuai untuk suatu usaha tani atau komoditas tertentu yang produktif. Penilaian kesesuaian lahan dilaksanakan dengan cara mencocokkan (matching) data tanah dan fisik lingkungan dengan tabel rating kesesuaian lahan yang telah disusun berdasarkan persyaratan penggunaan lahan mencakup persyaratan tumbuh atau hidup komoditas pertanian yang bersangkutan. Dalam penilaian kesesuaian lahan perlu ditetapkan dalam keadaan aktual (kesesuaian lahan aktual) atau keaadaan potensial (kesesuaian lahan potensial). Keadaan potensial dicapai setelah dilaksanakan usaha-usaha perbaikan terhadap masing-masing faktor pembatas untuk mencapai keadaan potensial. Sebagai contoh suatu lahan yang yang topografi atau reliefnya datar, tanahnya dalam, tidak kena pengaruh banjir dan iklimnya cukup basah kemampuan lahan pada umumnya cukup baik untuk pengembangan tanaman semusim atau tanaman tahunan. Namun jika kedalaman tanahnya kurang dari 50 cm, lahan tersebut hanya mampu dikembangkan untuk tanaman semusim atau tanaman lain yang mempunyai zona perakaran dangkal. Dalam kasus ini untuk meningkatkan kelas kesesuaian menjadi kesesuaian potensial perlu dilakukan perbaikan terhadap faktor pembatasnya, sehingga lahan tersebut mampu dikembangkan untuk untuk tanaman yang diinginkan. Untuk merealisasikan tujuan yang dinginkan itu, tentunya perlu ada data atau informasi yang mendukung dan mempresentasikan sistem pengelolaan informasi yang baik dan terstruktur, sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal dan mudah diakses oleh pengguna dan pengambil keputusan khususnya petani dan pemerintah. Hal ini yang inilah yang melatarbelakangi pembuatan software aplikasi sistem pakar karakteristik lingkungan tumbuh tanaman untuk penetapan kesesuaian komoditas tanaman. 4.2 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem meliputi identifikasi jenis input sistem dan bentuk sistem yang dibangun, hal ini diperlukan untuk menentukan perencanaan jenis intruksi dan bentuk input yang dibutuhkan didalam sistem yang dibuat. Input data yang diperlukan dalam perancangan sistem ini meliputi data jenis tanaman serta kriteria atau persyaratan tumbuh tanaman. data tersebut kemudian diolah dan disimpan dalam tabel-tabel basis data Komponen dan fungsi dasar sistem Sumber knowledge dalam sistem pakar tidak hanya didapatkan dari seorang ahli, knowledge bisa saja didapatkan dari buku, jurnal ilmiah, laporan, literatur dan orang yang mempunyai pengetahuan tentang suatu bidang. Knowledge yang dipakai sebagai bahan pengetahuan di dalam sistem pakar karakteristik lingkungan tumbuh tanaman ini, sebagian besar didapatkan dari buku dan literatur yang berhubungan dengan karakteristik lingkungan tumbuh tanaman. Salah satu buku yang dipakai sebagai sumber pengetahuan adalah buku petunjuk teknis evaluasi lahan untuk komoditas pertanian yang diterbitkan oleh Balai Penelitian tanah, 19

20 Puslitbangtanak dan literatur - literatur serta jurnal yang berhubungan dengan topik tersebut. Didalam sistem yang telah dibuat terdapat mesin inferensi yang menggambarkan kesimpulan, kesimpulan tersebut merupakan respon dari sistem atas permintaan pengguna, pengguna menyampaikan fakta atau input untuk sistem dan kemudian menerima saran atau output oleh sistem. Salah satu contoh kesimpulan yang ada didalam sistem yaitu, jika pengguna memasukan parameter iklim, seperti temperatur dan kelembaban, maka sistem akan memproses dan menseleksi jenis tanaman yang sesuai kemudian memberikan informasi jenis-jenis tanaman yang sesuai berdasarkan input parameter tersebut. Parameter input yang dimasukan tersebut merupakan faktor pembatas yang akan menentukan proses seleksi, sedangkan parameter yang tidak dimasukan sebagai input, oleh sistem kondisinya akan dianggap optimal. Akuisisi pengetahuan Proses transformasi keahlian (akuisisi) yang telah dilakukan didalam sistem ini adalah sebagai berikut: Pengetahuan yang ada didalam sistem bersumber dari buku petunjuk teknis evaluasi lahan untuk komoditas pertanian yang diterbitkan oleh Balai Penelitian Tanah, Puslitbangtanak dan literatur - literatur serta jurnal yang berhubungan dengan karakteristik lingkungan tumbuh tanaman, kemudian data-data tersebut dijadikan dokumentasi untuk dipelajari, dokumentasi dibuat dengan format file word, access dan HTML. Kemudian dokumentasi tersebut diolah dan di organisasikan secara terstruktur menjadi basis pengetahuan karakteristik lingkungan tumbuh tanaman Basis pengetahuan dan Basis Aturan Setelah proses akusisi pengetahuan selesai dilakukan, maka pengetahuan tersebut direpsentasikan menjadi basis pengetahuan dan basis aturan yang selanjutnya dikumpulkan, dikodekan, diorganisasikan dan digambarkan dalam bentuk yang sistematis. Basis pengetahuan didalam sistem yang telah dibuat, memiliki dua elemen dasar, yaitu : Facts, seperti situasi masalah dan teori dari area masalah yang berhubungan dengan karakteristik lingkungan tumbuh tanaman, serta bagaimana menentukan kelas kesesuian tanaman berdasarkan karakteristik lingkungan tanaman tersebut. Heuristic khusus atau rule-rule yang menghubungkan penggunaan pengetahuan untuk pemecahan masalah. Dalam pengembangan aturan-aturan sistem yang dibuat, digunakan beberapa kaidah pengembangan. Kaidah yang dipakai dalam pembuatan aturan sistem adalah kaidah IF...THEN.., kaidah ini merupakan tehnik implementasi basis aturan yang sederhana, namun memerlukan aturan yang sangat banyak dan sulit dikembangkan karena bersifat statis. Oleh karena itu dalam pengembangan aturan sistem pakar ini, dikombinasikan kaidah diatas dengan kaidah matrik. Didalam kaidah matrik, pengetahuan langsung dimasukan ke dalam program dalam bentuk contoh yang sudah diset dalam bentuk matrik, sama dengan spreedsheet. Tiap kolom matrik menampilkan atribut atau kondisi, sistem akan menyimpulkan kaidah secara otomatis. Jika kaidah sudah di simpulkan dan disimpan dalam sistem maka sistem dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang ada. Salah satu kaidah/aturan yang ada didalam sistem adalah sebagai berikut : Nama tanaman : Kacang Hijau Tabel 1. Contoh penilaian kesesuaian lahan. Persyaratan Penggunaan lahan/karakteristik lahan Nilai Data Temperatur 24 S1 Kelembaban 55 S1 Curah hujan 500 S2 Kelas kesesuaian lahan aktual Tabel tersebut menunjukan 3 parameter (temperatur, kelembaban dan curah hujan) yang digunakan sebagai faktor pembatas. Temperatur dan kelembaban termasuk kedalam kelas kesesuaian S1, sedangkan curah hujan termasuk kedalam kelas kesesuaian S2, dalam kasus ini sistem akan menyimpulkan bahwa tanaman kacang hijau diatas termasuk kedalam kelas kesesuaian S2, karena faktor pembatas paling minimum adalah curah hujan yang termasuk kedalam kelas S Desain Sistem Desain-desain yang telah dibuat pada model ini, meliputi: Desain Input Desain input yang dibangun pada sistem bertujuan agar pengguna dapat mengakses 20

21 informasi dengan mudah. Deskripsi input sistem dapat dilihat pada Tabel dibawah ini. Tabel 2. Deskripsi input sistem No. Input Deskripsi 1 Iklim User dapat memasukan Parameter-parameter iklim yang terdiri dari temperatur, Curah hujan, Kelembaban Udara, dan Lamanya masa kering. 2 tanah User dapat memasukan Parameter-parameter fisik tanah yaitu: Drainase, tekstur, bahan kasar, kedalaman tanah, kedalaman sulfidik, ketebalan gambut, ketebalan jika ada sisipan bahan mineral dan Kematangan, Salinitas, Alkalinitas/ESP, KTK Liat, Kejenuhan Basa, ph H2O, dan C-Organik. 5 Sifat Fisik User dapat memasukan Lahan Parameter-parameter seperti (Landscape) Lereng, Bahaya, Erosi, Genangan, Batuan Dipermukaan, Singkapan Batuan. Desain Output Keluaran dari sistem ini dirancang agar informasi yang disajikan dapat memenuhi kebutuhan penggunanya. Keluaran sistem meliputi: Tabel 3. Desain Ouput sistem. No. Output Deskripsi 1 Tabel Kesesuaian Lahan Menampilakan nama tanaman, kelas kesesuaian tanaman yang dipilih user, serta parameter dan nilai data yang di inputkan oleh user pada form input. 2 Histori Menampilkan informasi apa saja yang telah diinputkan oleh user, informasi tersebut terdiri dari nama parameter, nilai data, satuan parameter. 3 Saran Menampilkan informasi/ saran bagi user untuk usaha perbaikan lahan. 4 Informasi Tanaman Informasi umum tanaman mengenai sejarah singkat, sentra tanaman, manfaat tanaman, syarat tumbuh, dan lain sebagainya. Desain Database Dalam sistem pakar karakteristik lingkungan tumbuh tanaman ini disusun dalam beberapa tabel yaitu tabel tanaman, dan parameter dan tabel kelas kesesuaian. Tujuan penyimpanan data dalam bentuk tabel tabel tersebut adalah untuk memudahkan proses pemograman dengan bahasa komputer dan memudahkan proses mekanisme penelusuran pola pikir dan manipulasi data. Ada banyak tehnik dalam merancang database, tetapi umumnya yang paling banyak digunakan adalah tehnik normalisasi dan Model Data Logika (MDL). Tehnik normalisasi banyak di gunakan untuk merancang datbase sederhana sedangkan MDL digunakan untuk merancang database berskala besar. (Fathansyah, 2002). Dalam pembuatan database karakteristik lingkungan tumbuh tanaman ini menggunakan bentuk normalisasi kedua, data yang ada dipecah menjadi 2 tabel yaitu tabel tanaman dan tabel parameter, kunci field pada tabel tanaman adalah kode, sedangkan kunci field pada tabel parameter adalah tanaman ID. Keterangan masing-masing tabel adalah sebagai beikut: Nama file Database : Tanaman.mdb Nama Tabel : Tanaman Berisi informasi Tanaman dan nama latin dari tanaman tersebut Tabel 4. Struktur tabel tanaman. Nama Field Tipe Keterangan Kode String Kode Tanaman Tanaman String Nama Tanaman Latin String Nama (dalam bahasa Latin) Tanaman Nama Tabel : Parameter Berisi Informasi parameter kesesuaian yang nantinya digunakan dalam penentuan kelas kesesuaian. Tabel 5. Struktur tabel parameter karakteristik lingkungan tumbuh tanaman. Nama Field Tipe Keterangan Tanaman ID String Kode Tanaman P001 Single Temperatur harian P001H Single Temperatur tahunan P002B1 Single Curah hujan Bulan ke 1 P002B2 Single Curah hujan Bulan ke 2 P002B3 Single Curah hujan Bulan ke 3 P002B4 Single Curah hujan Bulan ke 4 P002t Single Curah hujan Tahunan P003 Single Kelembaban Tahunan P004 Single Lamanya masa kering P005 String Drainase P006 String Tekstur P007 Single Bahan kasar P008 Single Kedalaman tanah P009 Single Kedalaman sulfidik P010 Single Ketebalan Gambut P011 Single Ketebalan jika ada sisipan bahan mineral 21

22 P024 String Kematangan P012 Single Salinitas P013 Single Alkalinitas P014 Single KTK Liat P015 Single Kejenuhan Basa P016 Single ph H2O P017 Single C-Organik P018 Single Lereng P019 String Bahaya Erosi P020 String Genangan P021 Single Batuan Dipermukaan P022 Single Singkapan Batuan Bentuk relasi antar tabel dapat di tunjukan sebagai berikut: menu informasi tanaman, sedangkan proses menampilkan, mengedit dan menambah record database merupakan proses yang terdapat pada menu manajemen data. Diagram proses-proses yang menyusun perangkat lunak yang dibuat yang telah dibuat dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 6. Proses-poses yang menyusun perangkat lunak. Gambar 5. Contoh Nilai data dalam tabel parameter dan tabel tanaman. Berikut ini akan dijelaskan mengenai bentuk hubungan tabel tanaman dan tabel parameter. Tanaman_ID = Kode tanaman Kelas Kesesuaian 3 digit pertama menunjukan kode tanaman, sedangkan digit keempat menunjukan kode kelas kesesuaian yang ada didalam tabel parameter Implementasi Aliran Informasi Didalam perangkat lunak yang telah dibuat terdapat lima proses dasar yang menyusun perangkat lunak tersebut. Proses-proses tersebut diantaranya yaitu : 1. Proses Scoring 2. Proses Mengisi Daftar Tanaman 3. Proses Menampilkan Saran Perubahan 4. Proses Menampilkan Informasi Tanaman 5. Proses Menampilkan, Mengedit dan Menambah record database yang ada. Proses scoring, mengisi daftar tanaman dan saran perubahan merupakan proses yang terdapat didalam menu pakar, proses menampilkan informasi tanaman merupakan proses didalam Dibawah ini akan dijelaskan aliran informasi masing-masing proses yang telah dibuat. 1. Proses Scoring Didalam proses scoring dibutuhkan event input user berupa masukan input parameterparameter yang disediakan. Parameter-parameter tersebut diklasifikasi menjadi lima faktor, yaitu iklim, fisik tanah, gambut, kimia tanah dan sifat fisik lahan. Parameter-parameter yang masuk kedalam masing-masing faktor tersebut dapat dilihat pada struktur menu pada lampiran 2, gambar tersebut mendeskripsikan struktur menu dari perangkat lunak E-plant yang telah dibuat. Proses skoring dilakukan terhadap data-data parameter karakteristik lingkungan tumbuh masing-masing tanaman yang ada didalam Basis data untuk tiap-tiap tingkat kesesuaian (S1, S2, S3, N). Sistem akan menganalisa data yang terdapat didalam Basis data berdasarkan nilai input yang dimasukan oleh user dan selanjutnya sistem akan melakukan proses scoring data, nilai 1 jika nilai data yang diinput user masuk kedalam selang/sama dengan data yang dimiliki masing - masing parameter yang ada dan nilai 0 jika data yang dimasukan user tidak masuk/tidak sama dengan nilai data yang ada. Proses scoring tersebut akan dilakukan terhadap keseluruhan data parameter tiap tanaman yang ada didalam basis data. Proses aliran data dalam proses scoring dapat dilihat pada gambar 7. 22

PENYUSUNAN APLIKASI SISTEM PAKAR DAN BASIS DATA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN TUMBUH TANAMAN ANDRI SUSANTO

PENYUSUNAN APLIKASI SISTEM PAKAR DAN BASIS DATA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN TUMBUH TANAMAN ANDRI SUSANTO PENYUSUNAN APLIKASI SISTEM PAKAR DAN BASIS DATA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN TUMBUH TANAMAN ANDRI SUSANTO DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

Untung Subagyo, S.Kom

Untung Subagyo, S.Kom Untung Subagyo, S.Kom Keahlian ahli/pakar pengalihan keahlian Mengambil keputusan Aturan kemampuan menjelaskan Keahlian bersifat luas dan merupakan penguasaan pengetahuan dalam bidang khusus yang diperoleh

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM. Kelas Kriteria

PERANCANGAN SISTEM. Kelas Kriteria Kelas Kriteria Lahan S2 Unit lahan memiliki lebih dari 4 pembatas ringan, dan/atau memiliki tidak lebih dari 3 pembatas sedang S3 Unit lahan memiliki lebih dari 3 pembatas sedang, dan/atau 1 atau lebih

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Tanaman ubi jalar tergolong famili Convolvulaceae suku Kangkungkangkungan,

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Tanaman ubi jalar tergolong famili Convolvulaceae suku Kangkungkangkungan, II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) 1. Karakteristik Tanaman Ubi Jalar Tanaman ubi jalar tergolong famili Convolvulaceae suku Kangkungkangkungan, dan terdiri dari 400 species. Ubi jalar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dilahirkan hingga tumbuh dewasa manusia diciptakan dengan kecerdasan yang luar biasa, kecerdasan juga akan berkembang dengan pesat. Kecerdasan tersebut yang dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pakar Definisi Pakar (Human Expert) adalah seseorang yang telah mempelajari fakta- fakta, buku teks, dan pengetahuan bidangnya, serta mengembangkan pengetahuan yang telah terdokumentasi

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji 1 SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Agam Krisna Setiaji Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro,

Lebih terperinci

BAB 1 PENGENALAN SISTEM PAKAR

BAB 1 PENGENALAN SISTEM PAKAR BAB 1 PENGENALAN SISTEM PAKAR DEFINISI System yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan para ahli. ES dikembangkan

Lebih terperinci

Sistem Pakar Dasar. Ari Fadli

Sistem Pakar Dasar. Ari Fadli Sistem Pakar Dasar Ari Fadli fadli.te.unsoed@gmail http://fadli84.wordpress.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan

Lebih terperinci

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining Maria Shusanti F Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bandar Lampung

Lebih terperinci

IV. PERANCANGAN 4.1 Kerangka Sistem Yang Dirancang

IV. PERANCANGAN 4.1 Kerangka Sistem Yang Dirancang 69 IV. PERANCANGAN 4.1 Kerangka Sistem Yang Dirancang Kerangka sistem yang dirancang ini dikembangkan dari kerangka pemikiran sistem pakar yang telah disebutkan pada bagian metodologi. Pada kerangka sistem

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan,

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan, BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Kecerdasan Buatan Kecerdasan buatan adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Inggris yaitu Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan, sedangkan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR PENENTUAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK PEMILIHAN WILAYAH BUDIDAYA KOMODITAS PERTANIAN (STUDI KASUS: KECAMATAN KLARI, KARAWANG, JAWA BARAT)

SISTEM PAKAR PENENTUAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK PEMILIHAN WILAYAH BUDIDAYA KOMODITAS PERTANIAN (STUDI KASUS: KECAMATAN KLARI, KARAWANG, JAWA BARAT) SISTEM PAKAR PENENTUAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK PEMILIHAN WILAYAH BUDIDAYA KOMODITAS PERTANIAN (STUDI KASUS: KECAMATAN KLARI, KARAWANG, JAWA BARAT) Oleh BUDI HARDIYANTO F14101112 2006 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR. Entin Martiana Jurusan Teknik Informatika - PENS

SISTEM PAKAR. Entin Martiana Jurusan Teknik Informatika - PENS SISTEM PAKAR Entin Martiana Jurusan Teknik Informatika - PENS Defenisi Sistem Pakar 1. Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengapdosi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sry Yunarti Program Studi Sistem Informasi STMIK Profesional Makassar yeye_rumbu@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Landasan teori atau kajian pustaka yang digunakan dalam membangun

BAB II LANDASAN TEORI. Landasan teori atau kajian pustaka yang digunakan dalam membangun BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori atau kajian pustaka yang digunakan dalam membangun sistem informasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu menyelesaikan permasalahan

Lebih terperinci

BAB VI SISTEM PAKAR. Bahan Ajar Kecerdasan Buatan

BAB VI SISTEM PAKAR. Bahan Ajar Kecerdasan Buatan BAB VI SISTEM PAKAR 6.1 Pendahuluan Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengapdosi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kecerdasan Buatan Kecerdasan buatan merupakan salah satu inovasi yang terdapat dalam bidang ilmu pengetahuan. Kecerdasan buatan telah dimulai sejak komputer modern pertama kali

Lebih terperinci

By: Sulindawaty, M.Kom

By: Sulindawaty, M.Kom By: Sulindawaty, M.Kom 1 Kata Pengantar Sistem Pakar adalah mata kuliah yang mendukung untuk membuat aplikasi yang dapat memecahkan masalah dengan pengetahuan seorang pakar yang di dimasukkan dalam komputer.

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA FUZZY LOGIC SKRIPSI

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA FUZZY LOGIC SKRIPSI SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA FUZZY LOGIC SKRIPSI Oleh : Ennanda Putrie A.S 0734010385 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Visualisasi Sistem Pakar Dalam Menganalisis Tes Kepribadian Manusia (Empat Aspek Tes Kepribadian Peter Lauster) Sri Winiarti

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING HARIYADI Program Studi Teknik Elektro UMSB ABSTRAK Nilai IP (Indeks

Lebih terperinci

Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma

Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma Tujuan Pembelajaran Memahami Konsep dasar SIM Mempunyai Gambaran Umum

Lebih terperinci

BAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR 20 BAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR

BAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR 20 BAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR SISTEM PAKAR 20 BAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR 3.1 Sistem Pakar Sistem pakar adalah suatu program komputer cerdas yang menggunakan knowledge (pengetahuan) dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Pada dasarnya SPK merupakan pengembangan lebih lanjut dari Sistem Informasi Manajemen terkomputerisasi yang dirancang sedemikian rupa sehingga

Lebih terperinci

2013, No.1041 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2013, No.1041 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 5 2013, No.1041 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN KESESUAIAN LAHAN PADA KOMODITAS TANAMAN PANGAN PEDOMAN KESESUAIAN LAHAN PADA KOMODITAS

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR. Entin Martiana, S.Kom, M.Kom

SISTEM PAKAR. Entin Martiana, S.Kom, M.Kom SISTEM PAKAR Entin Martiana, S.Kom, M.Kom EXPERT SYSTEM (SISTEM PAKAR) Definisi : Sebuah program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 16 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Pakar Sistem pakar adalah suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik. Jenis program

Lebih terperinci

2/22/2017 IDE DASAR PENGANTAR SISTEM PAKAR MODEL SISTEM PAKAR APLIKASI KECERDASAN BUATAN

2/22/2017 IDE DASAR PENGANTAR SISTEM PAKAR MODEL SISTEM PAKAR APLIKASI KECERDASAN BUATAN APLIKASI KECERDASAN BUATAN PENGANTAR SISTEM PAKAR Shinta P. Sari Prodi. Informatika Fasilkom UIGM, 2017 Definisi : Sebuah program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah

Lebih terperinci

Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2014

Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2014 Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2014 Pengertian Sistem dan Informasi Sistem Suatu jaringan kerja dari

Lebih terperinci

EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS

EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS Agus Sasmito Aribowo Teknik Informatika. UPN Veteran Yogyakarta Jl. Babarsari no 2 Tambakbayan 55281

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) diambil dari

BAB 2 LANDASAN TEORI. luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) diambil dari BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Teknologi komputer sesungguhnya telah banyak merubah sistem tata kerja sebagian manusia yang bergerak di bidang informasi. Istilah komputer mempunyai arti yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6].

BAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6]. 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar Sistem Informasi Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. Informasi adalah data

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer berasal dari bahasa Latin computare yang artinya menghitung. Jadi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer berasal dari bahasa Latin computare yang artinya menghitung. Jadi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Komputer berasal dari bahasa Latin computare yang artinya menghitung. Jadi komputer dapat diartikan sebagai alat untuk menghitung. Perkembangan teknologi dan

Lebih terperinci

Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Tanaman Padi

Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Tanaman Padi Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Tanaman Padi Rika Sofa 1, Dini Destiani 2, Ate Susanto 3 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut (STT-Garut) Jl. Mayor Syamsu No 2 Garut

Lebih terperinci

BAB II. 2.1 Model Data High Level Data Model (Conceptual Data Model)

BAB II. 2.1 Model Data High Level Data Model (Conceptual Data Model) BAB II PENGEMBANGAN SISTEM BASIS DATA Bab ini akan membahas lebih lanjut mengenai arsitektur sistem basis data dan pengembangan sistem basis data. Sistem basis data tidak berdiri sendiri, tetapi selalu

Lebih terperinci

IV. PERANCANGAN. Gambar 9. Diagram Alir Formulasi Sistem yang Dirancang

IV. PERANCANGAN. Gambar 9. Diagram Alir Formulasi Sistem yang Dirancang IV. PERANCANGAN 4.1 Kerangka Sistem Yang Dirancang Kerangka sistem yang dirancang ini dikembangkan dari kerangka model sistem manajeme ahli yang telah disebutkan pada bagian metodologi. Pada kerangka sistem

Lebih terperinci

PEMAKAI SISTEM PAKAR UTHIE

PEMAKAI SISTEM PAKAR UTHIE SISTEM PAKAR KONSEP sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia, terutama di

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia, terutama di BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Buah tomat (Lycopersicum esculentum. Mill. L.) merupakan tanaman sayur yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia, terutama di Indonesia. Tomat (Lycopersicon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II Landasan Teori BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Pada bab ini akan dibahas mengenai definisi sistem informasi, namun harus diketahui terlebih dahulu definisi sistem dan informasi.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Informasi Dan Data Informasi di jaman modern seperti ini sangat dibutuhkan oleh setiap individu maupun suatu organisasi. Karena informasi dapat digunakan sebagai bahan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR PENGOBATAN HERBAL

SISTEM PAKAR PENGOBATAN HERBAL IJCCS, Vol.x, No.x, Julyxxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 SISTEM PAKAR PENGOBATAN HERBAL Riki Andri Yusda *1, William Ramdhan 2 *1 Program Studi Manajemen Informatika, AMIK Royal Kisaran, Jln Imam Bonjol No

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang BAB II LANDASAN TEORI Pada landasan teori ini diuraikan sejumlah teori untuk membantu dan memecahkan permasalahan yang ada. Beberapa landasan teori tersebut meliputi konsep dasar dan definisi-definisi

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Tahapan Penelitian

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Tahapan Penelitian 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan mulai bulan Maret hingga November 2010, dengan kegiatan pengumpulan data perijinan kapal penangkap ikan yang bersumber dari Direktorat

Lebih terperinci

Kecerdasan Buatan dan Sistem Pakar

Kecerdasan Buatan dan Sistem Pakar Kecerdasan Buatan dan Sistem Pakar Definisi Kecerdasan Buatan Sistem Pakar Database Pengetahuan (Knowledge Base) Penalar (Inference Engine) Bahasa Pemrograman Sistem Pakar (Development Engine) SISTEM PAKAR

Lebih terperinci

8 PENGANTAR SISTEM INFORMASI

8 PENGANTAR SISTEM INFORMASI 8 PENGANTAR SISTEM INFORMASI 8.1 Sistem Informasi Sistem informasi dapat diartikan himpunan prosedur-prosedur yang bila dieksekusi atau dijalankan dapat memberikan informasi untuk pengambilan keputusan,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan panduan untuk menemukan solusi pemecahan masalah yang sedang dihadapi. Pada bab ini akan dikemukakan landasan teori yang terkait dengan permasalahan untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris komputer berasal dari kata to compute yang artinya

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. bertempat di jalan Raya Batujajar Cimareme Padalarang.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. bertempat di jalan Raya Batujajar Cimareme Padalarang. 39 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Balai Pengobatan Sumber Medika yaitu suatu Yayasan yang bergerak dalam bidang kesehatan masyarakat,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Data Pengertian data adalah : Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Sistem menurut Gordon B. Davis dalam bukunya menyatakan sistem bisa berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan gagasan atau

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR. Jurusan Teknik Informatika

SISTEM PAKAR. Jurusan Teknik Informatika SISTEM PAKAR Jurusan Teknik Informatika DEFENISI SISTEM PAKAR DEFINISI SISTEM PAKAR (EXPERT SYSTEM): Sebuah program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pakar 2.1.1 Definisi Sistem Pakar Sistem pakar (expert system) adalah salah satu bagian dari intelegensia semu(artificial intelligence), dimana definisi dari Intelegensia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan unsur atau komponen yang saling berinteraksi, terkait serta saling bergantung satu dengan yang lain. Kumpulan unsur tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Pengumpulan Data 24 BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Pengumpulan data dilakukan pada bulan September 2011 di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW), Cibadak. Perancangan aplikasi dilaksanakan pada bulan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Bagian-bagian yang memiliki keterkaitan pengoperasian dalam mencapai suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem informasi dapat dibuat

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID Imas Siti Munawaroh¹, Dini Destiani Siti Fatimah² Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor

Lebih terperinci

SENSITIVITAS CURAH HUJAN DI JAWA BARAT TERHADAP SUHU PERMUKAAN LAUT DI SEKITARNYA MENGGUNAKAN MODEL IKLIM REGIONAL REMO YANUAR MURIANTO

SENSITIVITAS CURAH HUJAN DI JAWA BARAT TERHADAP SUHU PERMUKAAN LAUT DI SEKITARNYA MENGGUNAKAN MODEL IKLIM REGIONAL REMO YANUAR MURIANTO SENSITIVITAS CURAH HUJAN DI JAWA BARAT TERHADAP SUHU PERMUKAAN LAUT DI SEKITARNYA MENGGUNAKAN MODEL IKLIM REGIONAL REMO YANUAR MURIANTO DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISEM III.1 Analisis Sistem Sistem pakar mendeteksi tingkat kematangan buah mangga harum manis ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual

Lebih terperinci

Kecerdasan Buatan dan Sistem Pakar

Kecerdasan Buatan dan Sistem Pakar Kecerdasan Buatan dan Sistem Pakar Definisi Kecerdasan Buatan Sistem Pakar Database Pengetahuan (Knowledge Base) Penalar (Inference Engine) Bahasa Pemrograman Sistem Pakar (Development Engine) Definisi

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSURATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSURATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 161~166 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSURATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA Irza asrita 1, Oky Irnawati 2 1 AMIK BSI Jakarta

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ANGGREK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ANGGREK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ANGGREK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Bambang Yuwono, Wiwid Puji Wahyuningsih, Hafsah Jurusan Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

Lebih terperinci

METODE NERACA ENERGI UNTUK PERHITUNGAN LEAF AREA INDEX (LAI) DI LAHAN BERVEGETASI MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT RUDI SETIAWAN

METODE NERACA ENERGI UNTUK PERHITUNGAN LEAF AREA INDEX (LAI) DI LAHAN BERVEGETASI MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT RUDI SETIAWAN METODE NERACA ENERGI UNTUK PERHITUNGAN LEAF AREA INDEX (LAI) DI LAHAN BERVEGETASI MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT RUDI SETIAWAN DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan. Di dalam bidang kecerdasan buatan, termasuk

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS AUTISME DAN GANGGUAN PSIKOLOGIS LAINNYA PADA ANAK BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS AUTISME DAN GANGGUAN PSIKOLOGIS LAINNYA PADA ANAK BERBASIS WEB SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS AUTISME DAN GANGGUAN PSIKOLOGIS LAINNYA PADA ANAK BERBASIS WEB TUGAS AKHIR OLEH : ARIK NUR ADITYA 0634010149 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Gambar 28. Diagram proses pencocokkan antara persyaratan tumbuh tanaman dengan karakteristik lahan

Gambar 28. Diagram proses pencocokkan antara persyaratan tumbuh tanaman dengan karakteristik lahan 50 III. METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Krisis lahan produktif yang sering terjadi saat ini merupakan salah satu dampak yang timbul akibat pesatnya pertumbuhan penduduk dan pembangunan dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah mengenai perancangan software. Software yang dimaksud adalah aplikasi database yang digunakan untuk menyimpan

Lebih terperinci

Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak by webmaster - Tuesday, January 05, 2016 http://anisam.student.akademitelkom.ac.id/?p=123 Menurut IEEE, Pengembangan software (software engineering ) adalah :

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 29 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Konsumsi cabai rata-rata penduduk Indonesia adalah 5,21 kg/kapita/tahun. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 adalah sebanyak 237.641.326 jiwa, yang

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE BASE MENGGUNAKAN PROBABILITAS BAYES DAN MESIN INFERENSI FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE BASE MENGGUNAKAN PROBABILITAS BAYES DAN MESIN INFERENSI FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE BASE MENGGUNAKAN PROBABILITAS BAYES DAN MESIN INFERENSI FORWARD CHAINING Agus Sasmito Aribowo 1), Siti Khomsah 2) 1) Teknik Informatika. UPN Veteran Yogyakarta Jl.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisa Analisa merupakan tahap awal yang harus dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini sangat penting karena dengan proses

Lebih terperinci

Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Deteksi Dini Kerusakan Mobil Toyota Avanza

Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Deteksi Dini Kerusakan Mobil Toyota Avanza Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Deteksi Dini Kerusakan Mobil Toyota Avanza Asep Abdul Sofyan 1, Zainul Hakim 2, Muhammad Iqbal Dzulhaq 3, Ali Mursofi 4 1,2,3 Dosen STMIK Bina Sarana Global, 4 Mahasiswa

Lebih terperinci

Sistem Pakar. Perancangan Sistem Pakar. Kelas A & B. Jonh Fredrik Ulysses

Sistem Pakar. Perancangan Sistem Pakar. Kelas A & B. Jonh Fredrik Ulysses Sistem Pakar Perancangan Sistem Pakar Kelas A & B Jonh Fredrik Ulysses jonh.fredrik.u@gmail.com Pendahuluan Pada materi-materi sebelumnya telah dibahas tentang konsep umum dan teori dari sistem pakar.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengambilan keputusan berkaitan dengan ketidakpastian dari hasil keputusan yang diambil. Untuk mengurangi faktor ketidakpastian tersebut, keputusan membutuhkan informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mengacu pada latar belakang penelitian dan rumusan masalah serta tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Mengacu pada latar belakang penelitian dan rumusan masalah serta tujuan BAB III METODE PENELITIAN 3. 1. Metode Penelitian Mengacu pada latar belakang penelitian dan rumusan masalah serta tujuan penelitian maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Lebih terperinci

Gambar 7. Tahapan Proses penelitian

Gambar 7. Tahapan Proses penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alur Penelitian Secara umum, metode penelitian yang digunakan tersusun dalam suatu diagram alur penelitian yang dapat disajikan Gambar 7. Diagram alur tersebut memperlihatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan menjelaskan mengenai dasar awal pada pembuatan laporan tugas akhir. Dasar awal tersebut terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memudahkan pengelolahan dan memanfaatkan data secara efektif dan efesien. Kantor

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memudahkan pengelolahan dan memanfaatkan data secara efektif dan efesien. Kantor BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan komputer dalam menyelesaikan pekerjaan sangat dibutuhkan peranannya untuk dapat memudahkan pengelolahan dan memanfaatkan data secara efektif dan efesien.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang dilakukan oleh para ahli. Sistem Pakar merupakan salah satu bidang

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang dilakukan oleh para ahli. Sistem Pakar merupakan salah satu bidang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sistem Pakar (Expert System) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini BAB III LANDASAN TEORI Dalam membangun aplikasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu penelitian serta menyelesaikan permasalahan yang ada berkaitan dengan sistem yang akan

Lebih terperinci

Pendahuluan PENGERTIAN SISTEM PAKAR

Pendahuluan PENGERTIAN SISTEM PAKAR (Sistem Pakar) Pendahuluan PENGERTIAN SISTEM PAKAR Kecerdasan Buatan adalah salah satu bidang ilmu komputer yang mendayagunakan komputer sehingga dapat berperilaku cerdas seperti manusia. Cabang-cabang

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC Cholil Jamhari 1*, Agus Kiryanto 2, Sri Huning Anwariningsih 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Sahid Surakarta

Lebih terperinci

Karakteristik dan Kesesuaian Lahan Tanaman Cabai & Bawang Merah Dr. Dedi Nursyamsi

Karakteristik dan Kesesuaian Lahan Tanaman Cabai & Bawang Merah Dr. Dedi Nursyamsi Karakteristik dan Kesesuaian Lahan Tanaman Cabai & Bawang Merah Dr. Dedi Nursyamsi Kepala BB. Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian Topik bahasan : KONSEP DASAR EVALUASI LAHAN SYARAT TUMBUH CABAI & BAWANG

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi yang terjadi saat ini telah melahirkan tuntutan kehidupan yang semakin

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi yang terjadi saat ini telah melahirkan tuntutan kehidupan yang semakin 1 I. PENDAHULUAN Latar Belakang Era globalisasi yang terjadi saat ini telah melahirkan tuntutan kehidupan yang semakin kompetitif bagi manusia, salah satunya dalam bidang pertanian. Penyusutan luas lahan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Lusyani Sunarya S.Sn (2010:45) Company Profile. sebuah aset lembaga atau perusahaan yang biasa digunakan sebagai tanda

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Lusyani Sunarya S.Sn (2010:45) Company Profile. sebuah aset lembaga atau perusahaan yang biasa digunakan sebagai tanda BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Company Profile Menurut Lusyani Sunarya S.Sn (2010:45) Company Profile adalah sebuah aset lembaga atau perusahaan yang biasa digunakan sebagai tanda pengenal perusahaan dalam

Lebih terperinci

Sistem Pakar Kerusakan pada Perangkat Keras (Hardware) di SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang

Sistem Pakar Kerusakan pada Perangkat Keras (Hardware) di SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang Sistem Pakar Kerusakan pada Perangkat Keras (Hardware) di SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang Joko Dwi Raharjo 1, M. Sofjan 2, Eksas Sugama 3 1,2 Dosen STMIK Bina Sarana Global, 3 Mahasiswa STMIK Bina Sarana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan belanja daerah atau perolehan lainnya yang sah antara lain:

BAB II LANDASAN TEORI. dan belanja daerah atau perolehan lainnya yang sah antara lain: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Barang Milik Daerah Menurut Permendagri No. 17 Tahun 2007, Barang Milik Daerah (BMD) adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban anggaran pendapatan dan belanja

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pengambilan sampel tanah dilakukan di Lahan pesisir Pantai Desa Bandengan,

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pengambilan sampel tanah dilakukan di Lahan pesisir Pantai Desa Bandengan, 12 III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai Januari sampai Maret 2017. Pengambilan sampel tanah dilakukan di Lahan pesisir Pantai Desa Bandengan, Kecamatan

Lebih terperinci

APLIKASI SHELL SISTEM PAKAR

APLIKASI SHELL SISTEM PAKAR APLIKASI SHELL SISTEM PAKAR Yeni Agus Nurhuda 1, Sri Hartati 2 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Teknokrat Lampung Jl. Z.A. Pagar Alam 9-11 Labuhan Ratu,

Lebih terperinci

APLIKASI HEC-HMS UNTUK PERKIRAAN HIDROGRAF ALIRAN DI DAS CILIWUNG BAGIAN HULU RISYANTO

APLIKASI HEC-HMS UNTUK PERKIRAAN HIDROGRAF ALIRAN DI DAS CILIWUNG BAGIAN HULU RISYANTO APLIKASI HEC-HMS UNTUK PERKIRAAN HIDROGRAF ALIRAN DI DAS CILIWUNG BAGIAN HULU RISYANTO DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris berasal dari kata computer yang artinya menghitung.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Kesesuian lahan tersebut dapat dinilai untuk kondisi saat ini (kesesuaian

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Kesesuian lahan tersebut dapat dinilai untuk kondisi saat ini (kesesuaian BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kesesuaian lahan adalah tingkat kecocokan sebidang lahan untuk pengguna tertentu. Kesesuian lahan tersebut dapat dinilai untuk kondisi saat ini (kesesuaian lahan aktual)

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Pengertian Pengabdian kepada Masyarakat. kepada masyarakat adalah kegiatan yang mencakup upaya-upaya peningkatan

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Pengertian Pengabdian kepada Masyarakat. kepada masyarakat adalah kegiatan yang mencakup upaya-upaya peningkatan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Pengabdian kepada Masyarakat Menurut Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia (2011:4), pengabdian kepada masyarakat atau kegaitan pengabdian

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER 1 Yasidah Nur Istiqomah (07018047), 2 Abdul Fadlil (0510076701) 1 Program Studi Teknik Informatika 2 Program

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI Landasan Teori adalah alur logika atau penalaran, yang merupakan seperangkap konsep, definisi, dan proposisi yang disusun secara sistematis. Jadi teori memuat : - Konsep - Definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjalannya perancangan dan implementasi aplikasi. (RAM), Sistem Operasi Windows 8.

BAB III METODE PENELITIAN. berjalannya perancangan dan implementasi aplikasi. (RAM), Sistem Operasi Windows 8. 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Penelitian Dalam penelitian dibutuhkan beberapa alat dan bahan untuk mendukung berjalannya perancangan dan implementasi aplikasi. 3.1.1 Alat Alat yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagus dan enak dilihat. Proses cat pada mobil adalah bagian dari proses kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. bagus dan enak dilihat. Proses cat pada mobil adalah bagian dari proses kerja yang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Cat adalah suatu pewarna untuk mewarnai kendaraan supaya kendaraan bagus dan enak dilihat. Proses cat pada mobil adalah bagian dari proses kerja yang sangat penting

Lebih terperinci

Expert System. MATA KULIAH : Model & Simulasi Ekosistem Pesisir & Laut. Syawaludin A. Harahap 1

Expert System. MATA KULIAH : Model & Simulasi Ekosistem Pesisir & Laut. Syawaludin A. Harahap 1 MATA KULIAH : Model & Simulasi Ekosistem Pesisir & Laut KODE MK : M10B.116 SKS : 3 (2-1) DOSEN : Syawaludin Alisyahbana Harahap EXPERT SYSTEM (SISTEM PAKAR/AHLI) UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS PERIKANAN

Lebih terperinci

Struktur Sistem Pakar

Struktur Sistem Pakar Sistem Pakar Struktur Sistem Pakar Kelas A & B Jonh Fredrik Ulysses jonh.fredrik.u@gmail.com Definisi Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk mengambil keputusan seperti keputusan

Lebih terperinci