ANALSIS SWOT EPASDIK PUSDIKLAT KU DALAM RANGKA KEBUTUHAN DIKLAT KEMENKEU. Oleh : Pandu Patriadi I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALSIS SWOT EPASDIK PUSDIKLAT KU DALAM RANGKA KEBUTUHAN DIKLAT KEMENKEU. Oleh : Pandu Patriadi I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang"

Transkripsi

1 ANALSIS SWOT EPASDIK PUSDIKLAT KU DALAM RANGKA KEBUTUHAN DIKLAT KEMENKEU Oleh : Pandu Patriadi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu RI) yang terdiri dari 11 Unit Eselon I dengan jumlah pegawai sebanyak orang (data per Desember 2014) yang tersebar di seluruh Indonesia menghadapi permasalahan yang sangat komplek dan dinamis dari tahun ke- tahun. Hal ini terkait dengan lingkup tugas Kemenkeu RI yang sangat luas untuk menjadi pengelola keuangan negara, kekayaan negara dan bendahara umum negara (BUN). Untuk menghadapi kompleksitas tsb. diperlukan dukungan sumber daya manusia (SDM) yang mempunyai profesionalisme, kompetensi dan komitmen yang tinggi. Untuk itu diperlukan program pendidikan dan pelatihan (diklat) yang sesuai bagi kebutuhan (needs) Unit Eselon I sebagai unit pengguna (user) hasil diklat dan pegawai sebagai SDM Kemenkeu. Kebutuhan diklat Kemenkeu yang terdiri dari diklat hard skill dan soft skill harus dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) sesuai dengan PMK 184/ 2010 tentang Organisasi dan Tatakerja Kementerian Keuangan. Sesuai Tusi BPPK pada KMK 184/ 2010, BPPK diharapkan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (diklat) secara efektif, efisien dan sesuai dengan kebutuhan Unit Eselon 1 sebagai unit pengguna (user) dengan senantiasa melakukan penyempurnaan atas program- program diklat yang diselenggarakan. Penyempurnaan dapat dilakukan melalui optimalisasi fungsi evaluasi seperti evaluasi pasca diklat (epasdik). Pusat Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Umum (Pusdiklat KU) adalah Satu dari Tujuh Unit Eselon II di- lingkungan BPPK tentunya harus dapat melaksanakan penyempurnaan diklat melalui optimalisasi dengan menggunakan pendekatan evaluasi pascadiklat (epasdik) yang tepat dan berguna. Sehingga metode epasdik dapat dikembangkan untuk didedikasikan untuk memenuhi kebutuhan (needs) diklat Unit Eselon I Kemenkeu. Pada proses diklat BPPK menghadapi banyak permasalahan klasik pengelolaan diklat, hal ini tentunya menjadi masalah pada output diklat dan outcome diklat yang dihasilkan nantinya. Adapun permasalahan yang dihadapi terkait training process adalah : (i) Pada proses penyusunan kebutuhan diklat user atau training needs analysis (TNA) : adanya tidak konsistensi antara kebutuhan diklat yang diminta user dengan peserta diklat yang akan dikirim user. Hal ini terjadi karena dilingkungan Unit Eselon I belum disusun secara lengkap standar kompetensi jabatan (SKJ) unit masing- masing pegawai. 1

2 (ii) Pada proses pengembangan kurikulum dirasakan adanya distorsi antara program diklat yang telah disusun pada tahun sebelumnya dianggap tertinggal pada saat program diklat dilaksanakan. Hal ini dapat terjadi karena perkembangan yang cepat dan dinamis terkait perubahan- perubahan : peraturan perundang- undangan; kebijakan terkait; perkembangan ekonomi global; data dan informasi mutakhir, metode, tools analysis dan implementasi. (iii) Pada saat penyelenggaraan diklat (delivery), pada tahap ini kualitas dan kompetensi Tim Pengajar Diklat yang bisa terdiri dari Widyaiswara (WI) Kemenkeu, Pejabat Struktural Kemenkeu, Dosen Perguruan Tinggi, Konsultan atau Pakar di bidang Terkait Diklat. Walaupun sudah dilakukan koordinasi antara Penyelenggara dan Tim Pengajar Diklat sering terjadi masih adanya ketidaksesuaian materi diklat dengan materi yang disampaikan Pengajar Diklat. Mulai tahun 1981 (KMK 97/ 1981) Pusdiklat KU bertugas menyelenggarakan Diklat baik hard skill dan sebagian soft skill pegawai- pegawai bagi 6 (enam) Unit Eselon I Kemenkeu yaitu Sekretariat Jenderal (Sekjen), Inspektorat Jenderal (Itjen), Bapepam- LK, Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU), Badan Kebijakan Fiskal (BKF) dan Badan Pendidikan Pelatihan Keuangan (BPPK). Sejak 2 Januari 2013 karena Bapepam - LK menjadi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maka Pusdiklat KU menyelenggarakan kebutuhan diklat untuk 5 (lima) Unit Eselon I Kemenkeu akan tetapi dalam pelaksanaan diklat 6 (enam) Unit Eselon I lainnya juga mengirim peserta untuk mengikuti diklat Pusdiklat KU. Hal ini dikarenakan selain menyelenggarakan Diklat Teknis Umum (DTU) untuk seluruh Unit Eselon I seperti terkait bidang ilmu (rumpun diklat) Sosial Politik, Hukum, Ekonomi Makro, Metode Penelitian, SIM IT, Bahasa Inggris dan bidang- bidang ilmu lainnya yang berkembang pesat dan dibutuhkan oleh semua Unit Eselon I Kemenkeu. Karena luasnya lingkup diklat yang harus diselenggarakan oleh Pusdiklat KU dengan total SDM 80 orang pegawai (per Desember 2014) dimana sudah termasuk 9 Widya Iswara dan 2 Pranata Komputer, tentunya akan menghadapi banyak permasalahan dalam penyelenggarakan diklat yang sesuai dengan needs Unit Eselon I Kemenkeu yang memiliki Tugas dan Fungsi (Tusi) berbeda satu sama lainnya. B. Lingkup Bahasan Lokus penelitian ini adalah Unit Eselon II Pusdiklat KU, sementara lingkup bahasan terkait dengan evaluasi pasca diklat (epasdik) Pusdiklat KU untuk memenuhi kebutuhan diklat Kementerian Keuangan pada umumnya dan khususnya pada lima (5) unit eselon I yang merupakan pengguna utama (main user) program diklat dari Pusdiklat KU (Sekjen, Itjen, DJPU, BKF, dan BPPK) dan 6 unit Eselon 1 lainnya di lingkungan Kemenkeu. Karena epasdik merupakan produk unggulan dan strategis Pusdiklat KU maka analisis penelitian ini adalah wilayah kerja Pusdiklat KU dan IKU epasdik di Eselon II. Waktu pengamatan adalah pengembangan epasdik pada tahun 2014 dengan referensi tahun 2011, 2012 dan

3 C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah untuk melakukan analisis SWOT bagi pengembangan EPASDIK PUSDIKLAT KU dalam Rangka Kebutuhan Diklat Kemenkeu D. Metode Pengumpulan Data dan Analisis Dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan datadan metode analisis sebagaimana uraian berikut ini. Metode Pengumpulan Data (Data Collect Method) Melakukan pengumpulan data dengan menggunakan metode sebagai berikut: (i) Studi Lapangan (Field Research), yang ditujukan untuk memperoleh data primer, yang didasarkan pada pengalaman penulis dalam pelaksanaan tugas di wilayah kerja lokus. (ii) Studi Kepustakaan (Library Research), yang ditujukan untuk memperoleh data sekunder yang berasal dari literatur- literatur yang ada, seperti textbook, laporan/dokumen, informasi dan data dari internet, UU dan peraturan per- UU yang relevan lainnya. Metode Analisis (Analysis Method) Untuk menguraikan masalah yang dihadapi hingga menetapkan alternatif pemecahan masalah yang tepat menggunakan Metode Analisis Internal dan Eksternal (Strenght Weakness Opportunity Threats (SWOT)) yang mempertimbangkan faktor Internal dan Eksternal dalam optimalisasi epasdik Kemenkeu di Pusdiklat KU. (i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) Dengan metode SWOT, analisis dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: Identifikasi faktor internal dan eksternal; Pembandingan urgensi faktor- faktor internal dan eksternal; Evaluasi kemampuan dan kapasitas faktor- faktor; Penentuan faktor kunci keberhasilan; Penyusunan strategi; dan Mengkaji kesulitan yang akan muncul atas strategi yang ditetapkan serta cara mengatasinya E. Deskripsi Organisasi Pusdiklat KU Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 66/PMK.01/2009 tanggal 1 April 2009 Tentang Organisasi dan Tata Kerja BPPK maka Pusdiklat KU adalah Unit Eselon II BPPK yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPPK. Sesuai dengan Peraturan tersebut, Pusdiklat KU mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, dan penataran keuangan negara berdasarkan undang- undang dan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan serta Penataran tersebut adalah dalam rangka meningkatkan 3

4 SDM pada umumnya dan pegawai Kemenkeu dalam lingkup wilayah kerja Pusdiklat KU pada khususnya. 1. Visi dan Misi Organisasi Visi Pusdiklat KU adalah Menjadi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan di Bidang Keuangan Umum yang Terdepan dalam Menghasilkan Sumber Daya Manusia yang Amanah, Profesional dan Berintegritas Tinggi. Adapun Misi sebagai penjabaran Visi Pusdiklat KU adalah : 1. Melaksanakan pengembangan sumber daya manusia (SDM) pengelola keuangan dan kekayaan negara di bidang keuangan umum melalui pendidikan dan pelatihan. 2. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan di bidang keuangan umum dengan tata kelola yang baik. 3. Meningkatkan kegiatan penelitian di bidang pengembangan SDM serta Selanjutnya untuk menyelenggarakan tugas tersebut di atas, Pusdiklat KU mempunyai Tugas dan Fungsi (Tusi) : Pusdiklat KU mempunyai tugas membina diklat keuangan negara di bidang lain selain anggaran, perpajakan, kepabeanan dan cukai, kebendaharaan umum, kekayaan negara dan perimbangan keuangan berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan Kepala BPPK. 2. Struktur Organisasi Agar dapat menjalankan tugas serta melaksanakan fungsi yang telah ditetapkan, Pusdiklat KU mempunyai struktur organisasi sebagai berikut: 1. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Umum (Ka. Kapusdiklat KU) 2. Kepala Bagian Tata Usaha (Ka. Bag. TU) 3. Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan (Ka. Bid. Renbang) 4. Kepala Bidang Penyelenggaraan (Ka. Bid. Penyelenggaraan) 5. Kepala Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja (Ka. Bid. Evalapkin) 6. Kelompok Jabatan Fungsional/Widyaiswara F. Dasar Teori Analisis SWOT Dengan mengunakan Identifikasi dan Analisis Strenght Weakness Opportunity Threat (SWOT) akan diindentifikasi faktor- faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja terkait evaluasi pasca diklat. Selama tahun 2012, 2013 dan 2014 Pusdiklat KU menyelenggarakan rata- rata 130 jenis diklat (produk diklat) dengan jumlah kegiatan yang langsung diselenggarakan Pusdiklat KU (diluar 11 (sebelas) Balai Diklat Daerah, BPPK) sebanyak 200 kegiatan diklat (events). Fungsi evaluasi yang diselenggarakan meliputi 3 (tiga) hal, yaitu: evaluasi perencanaan, evaluasi penyelenggaraan, dan evaluasi pascadiklat (epasdik). Kajian ini difokuskan padafungsi evaluasi pascadiklat. Epasdik dilakukan dengan mengkaji 4

5 kemanfaatan program diklat untuk menunjang kinerja alumni diklat. Hal ini menjadi wujud penyempurnaan program- program diklat BPPK, dimana menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) Pusdiklat KU dengan persentase diklat yang berkontribusi pada peningkatan kinerja alumni. Adapun dasar pemilihan diklat yang akan dijadikan objek epasdik dikarenakan oleh beberapa hal sebagai berikut: (1) Pilihan program diklat yang akan disurvei mewakili karakteristik program diklat Pusdiklat Keuangan Umum; (2) Program diklat dilaksanakan Tahun Anggaran 2014; (3) Materi diklat langsung dapat dimanfaatkan oleh peserta; (4) Jumlah alumni memenuhi syarat sebagai calon responden; (5) Calon responden mudah untuk disurvei dalam sisi kesediaan waktu. II. IDENTIFIKASI FAKTOR- FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL A. Identifikasi Faktor- faktor Internal dan Eksternal 1. Faktor Internal a. Identifikasi Faktor Kekuatan (Strenght (+)) Identifikasi faktor internal yang merupakan kekuatan (strength) organisasi yang secara riil mempunyai potensi untuk mendukung perbaikan kinerja dalam upaya meningkatkan pengembangan epasdik sehingga laik untuk menjadi faktor kekuatan (Strenght) adalah sebagai berikut : 1. Komitmen Pimpinan Pusdiklat KU utk Memberikan Diklat Terbaik 2. Selalu Ada Penyesuaian Materi Diklat Dengan needs Unit Es. I (user) 3. Dukungan Dana DIPA APBN b. Identifikasi Faktor Kelemahan (Weakness (- )) Identifikasi faktor internal yang merupakan kelemahan (weakness), yang secara riil menjadi titik kelemahan dan berpotensi mereduksi kekuatan internal dalam upaya epasdik untuk meningkatkan kinerja alumni diklat. Adapun faktor kelemahan adalah sebagai berikut : 1. Terbatasnya SDM yg Memahami Metodologi R and D Epasdik 2. Materi Diklat Sering Ketinggalan Jaman (Old To Date) 3. Belum Sinerginya Perencanaan Keuangan dng Pelaksanaan Diklat 2. Faktor Eksternal a. Identifikasi Faktor Peluang (Opportunity (+)) Identifikasi faktor eksternal yang menjadi peluang (opportunity)), yang secara riil mempunyai potensi untuk mendukung perbaikan kinerja alumni diklat adalah sebagai berikut : 1. Dukungan Tenaga Ahli Diluar Kemenkeu yg Ahli R and D Epasdik 5

6 2. Dinamika Kebutuhan Diklat Unit Es. I (User) Menjadi Peluang Pengembangan Materi Diklat 3. Adanya Dana Diklat di Unit Es. I yang Masih Dapat Digunakan b. Identifikasi Faktor Ancaman (Threats (- )) Identifikasi faktor eksternal yang merupakan tantangan (threats) yang merupakan faktor yang secara riil mereduksi kekuatan internal dalam upaya meningkatkan eksternal. Adapun faktor tantangan adalah sebagai berikut: 1. Kinerja Alumni Diklat Tdk Sesuai Harapan Unit Eselon I (User) 2. Banyak Lembaga Diklat di DN maupun LN yg Menawarkan Diklat Dng Materi Diklat yg Lebih Baik 3. Dana Diklat Unit Es. I yg Telah Diserahkan Pusdiklat KU BPPK dapat Ditinjau apabila Unit Es. I Selaku User Apabila Tdk Puas Selanjutnya semua faktor tersebut di atas akan dijelaskan lebih detil, dan untuk selanjutnya akan dianalisis guna mencari bobot faktor, nilai dukungan, dan nilai keterkaitannya. Tabel 1 Identifikasi Faktor- faktor Internal No Perspektif Faktor- faktor Keterangan I Internal Strenght (+) 1. Komitmen Pimpinan Pusdiklat KU utk Memberikan Diklat Terbaik 1. Komitmen Pimpinan utk Memberikan Diklat Terbaik dan Melakukan Perbaikan Terus Menerus 2. Selalu Ada Penyesuaian Materi Diklat Dengan Needs Unit Es. I (User) II Internal Weakness (- ) 1. Terbatasnya SDM yg Memahami Metodologi R & D Epasdik 2. Materi Diklat sering Ketinggalan Jaman (Old To Date) 3. Belum Sinerginya Perencanaan Keuangan dng Pelaksanaan Diklat 2. Secara Terus Menerus Materi Diklat & Kualitas Pengajar Selalu Dievaluasi Sesuai Masukan Diklat dan Kondisi Mutakhir 1. Langkanya SDM BPPK Kemenkeu yg Menguasai Bidang Teknologi Pendidikan 2. Adanya Lag Up Date Materi Diklat & Kualitas Pengajar dng Permasalahan Mutakhir & Current Issue yd Dihadapi Unit Es I. Kemenkeu 3. Masih Kurang Sinkronnya Perencanaan Keuangan Jadwal Diklat Spesifikasi Peserta yg Disyaratkan 6

7 Untuk mempermudah pada tahap analisis secara terstruktur faktor- faktor internal akan disederhanakan (lebih pendek kalimatnya) sehingga pada proses analisis dengan menggunakan excel dapat dibaca secara cepat, adapun faktor- faktor tsb akan diurutkan secara sistematik dan diaplikasikan pada program komputer excel, sbb : 1. Komitmen Pimpinan Pusdiklat KU 2. Selalu Ada Penyesuaian Materi Diklat 3. Dukungan Dana Diklat (DIPA) 4. Terbatasnya SDM yg Memahami Epasdik 5. Materi Diklat sering Ketinggalan Jaman 6. Belum Sinerginya Perencanaan Keuangan Diklat Tabel 2 Identifikasi Faktor- faktor Eksternal No Perspektif Faktor- faktor Keterangan III Eksternal Opportunity (+) 1. Dukungan Tenaga Ahli Diluar Kemenkeu yg Ahli R & D Epasdik 2. Dinamika Kebutuhan Diklat Unit Es. I (User) Menjadi Peluang Pengembangan Materi Diklat 3. Adanya Dana Diklat di Unit Es. I yang Masih Dapat Digunakan 1. Melakukan Kerjasama dng Institusi dng Tenaga Ahli yg Berkompeten pd Bidang Teknologi Pendidikan 2. Perkembangan TUSI Unit Es. 1 Kemenkeu Sbg User Diklat Tentunya Harus Diperhatikan Pusdiklat KU BPPK, Hal ini Terkait dng Materi Diklat & Kualitas Pengajar 3. Kemenkeu Mendukung Pendanaan Diklat (DIPA, Loan & Hibah) dan Pengelolaan Diklat di BPPK Kemenkeu IV Eksternal Threats (- ) 1. Kinerja Alumni Diklat Tdk Sesuai Harapan Unit Eselon I (User) 2. Banyak Lembaga Diklat di DN maupun LN yg Menawarkan Diklat dng Materi Diklat yg Lebih Baik 3. Dana Diklat Unit Es. I yg Telah Diserahkan Pusdiklat KU BPPK dapat Ditinjau apabila Unit Es. I Selaku User Apabila Tdk Puas 1. Perserta Diklat yg Dikirim Unit Es. 1 Belum Memiliki SJK sehingga Peserta Diklat belum Standar & Output Tdk Sama 2. Perkembangan Dinamis yg Ada terkait TUSI Unit Es. I Tidak Bisa Dipenuhi Semua oleh Pusdiklat KU (Terkait Materi dan Pengajar Diklat) 3. Unit Es. 1 Kemenkeu Sering Tdk Sabar pd Kualitas Materi & Pengajar Diklat Shg Dng Dana Diklat yg Dimiliki Mengadakan Diklat sendiri 7

8 Untuk mempermudah pada tahap analisis secara terstruktur faktor- faktor internal maupun eksternal akan disederhanakan sehingga pada proses analisis dengan menggunakan excel dapat dibaca secara cepat. 1. Dukungan Tenaga Ahli Diluar Kemenkeu 2. Dinamika Kebutuhan Diklat Unit Es. I (User) 3. Adanya Dana Diklat di Unit Es. I yang Masih Dapat Digunakan 4. Kinerja Alumni Diklat Tdk Sesuai Harapan Unit Eselon I 5. Banyak Lembaga Diklat di DN - LN 6. Dana Diklat Unit Es. I Dapat Ditinjau Lagi III. ANALISIS SWOT PADA FAKTOR- FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL A. Analisis Bobot Faktor Selanjutnya setelah dapat diidentifikasi faktor- faktor internal maka dapat dilakukan tahapan analisis sesuai dengan metode analisis SWOT. Dalam tabel 3. dapat ditentukan urgensi masing- masing faktor- faktor, dari komparasi antar faktor menunjukan seberapa penting atau mendesak menjadi kebutuhan untuk mencapai sasaran. Faktor yang dilakukan mempunyai nilai tertinggi adalah 5 (NF = 5) dan terendah adalah 1 (NF=1). Dalam tabel 3 dapat ditentukan urgensi masing- masing faktor- faktor, dari komparasi antar faktor menunjukan seberapa penting atau mendesak menjadi kebutuhan untuk mencapai sasaran. Faktor yang dilakukan mempunyai nilai tertinggi adalah 5 (NF = 5) dan terendah adalah 1 (NF=1). Tabel 3 Komparasi Urgensi Faktor- faktor Internal dan Eksternal No Faktor Internal Faktor yang lebih urgen Strengths (+) a b c d e f Total BF a Komitmen Pimpinan Pusdiklat KU a a a a f 4 27% b Selalu Ada Penyesuaian Materi Diklat a b b e f 2 13% c Dukungan Dana Diklat (DIPA) BPPK Kemenkeu a b c c f 2 13% Weaknesses (- ) d Terbatasnya SDM yg Memahami Epasdik a b c b f 2 13% e Materi Diklat sering Ketinggalan Jaman a e c d e 2 13% f Belum Sinerginya Perencanaan Keuangan Diklat a f f f e 3 20% Jumlah % 8

9 No Faktor Eksternal Faktor yang lebih urgen Opportunities (+) a b c d e f Total BF a Dukungan Tenaga Ahli Diluar Kemenkeu a a d a a 4 27% b Dinamika Kebutuhan Diklat Unit Es. I (User) a b b b f 3 20% c Adanya Dana Diklat di Unit Es. I a b c c f 2 13% Threaths (- ) d Kinerja Alumni Diklat Tdk Sesuai Harapan Unit Es. I d b c d d 3 20% e Banyak Lembaga Diklat Pesaing di DN - LN a b c d e 1 7% f Dana Diklat Unit Es. I Dapat Ditinjau Lagi a f f d e 2 13% Total % Hasil pembobotan faktor internal (Tabel 3.), dua faktor terbesar berasal dari komitmen pimpinan Pusdiklat KU dengan BF sebesar 27%, dan belum sinerginya perencanaan keuangan diklat sebesar 20%. Adapun dari hasil pembobotan faktor eksternal (Tabel 3.), faktor peluang terbesar berasal dari dukungan tenaga akhli diluar Kemenkeu dengan BF sebesar 27%, dinamika kebutuhan diklat Unit Eselon I sebesar 20%, dan kinerja diklat tidak sesuai harapan Unit Eselon I dengan BF sebesar 20%. B. Analisis Nilai Dukungan dan Keterkaitan Perbedaan antara nilai keterkaitan (NK) dengan nilai dukungan (ND) adalah bahwa nilai keterkaitan merupakan nilai sinergi antar faktor sedangkan nilai dukungan merupakan nilai masing- masing faktor. Pada tabel diatas nilai dukungan terbesar adalah 5 dan terendah adalah 1. Dengan menggunakan tabel Nilai Dukungan (ND), seluruh faktor mendapatkan nilai yang tinggi atau dapat diartikan memiliki pengaruh yang cukup kuat. Pengaruh yang paling kuat ada pada Komitmen Pimpinan Pusdiklat KU dengan skor 5. Sedangan ND terendah ada pada 3 faktor dengan skor 2 yaitu : Terbatasnya SDM yang memahami Epasdik; Materi diklat ketinggalan jaman; Banyak lembaga pesaing di DN dan LN; dan Dana diklat unit Es. I dapat ditinjau lagi sebagaimana terlihat pada Tabel 4. 9

10 Tabel 4. Nilai Dukungan (ND) Faktor- faktor Internal dan Eksternal No Faktor Internal/ Eksternal Nilai (ND) Dukungan Strenght (+) 1 Komitmen Pimpinan Pusdiklat KU 5 2 Selalu Ada Penyesuaian Materi Diklat 4 3 Dukungan Dana Diklat (DIPA) BPPK Kemenkeu 4 Weaknesses (- ) 4 Terbatasnya SDM yg Memahami Epasdik 2 5 Materi Diklat sering Ketinggalan Jaman 2 6 Belum Sinerginya Perencanaan Keuangan Diklat 3 Jumlah Opportunities (+) 7 Dukungan Tenaga Ahli Diluar Kemenkeu 4 8 Dinamika Kebutuhan Diklat Unit Es. I (User) 3 9 Adanya Dana Diklat di Unit Es. I 3 Threats (- ) 10 Kinerja Alumni Diklat Tdk Sesuai Harapan Unit Es. I 3 11 Banyak Lembaga Diklat Pesaing di DN - LN 2 12 Dana Diklat Unit Es. I Dapat Ditinjau Lagi 2 Perbedaan antara nilai keterkaitan (NK) dengan nilai dukungan (ND) adalah bahwa nilai keterkaitan merupakan nilai sinergi antar faktor sedangkan nilai dukungan merupakan nilai masing- masing faktor. Pada tabel diatas nilai dukungan terbesar adalah 5 dan terendah adalah 1. Dengan melihat hasil Nilai Relatif Keterkaitan (NRK) yang menyandingkan seluruh faktor, dapat dikatakan bahwa semua faktor memiliki saling keterkaitan yang dekat. Hal ini dapat dilihat dari NRK setiap faktor yang rata- ratanya berkisar antara 2,18 s.d. 3,55. Dengan demikian seluruh faktor yang ada memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja epasdik di Pusdiklat KU. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5. di bawah ini. 10

11 Tabel 5. Keterkaitan Antar Faktor- faktor Internal dan Eksternal No Faktor Internal/ Eksternal s1 s2 s3 w1 w2 w3 o1 o2 o3 t1 t2 t3 Faktor Internal TNRK NRK 1 Komitmen Pimpinan Pusdiklat KU ,82 2 Selalu Ada Penyesuaian Materi Diklat ,09 3 Dukungan Dana Diklat (DIPA) BPPK Kemenkeu ,27 Kelemahan 4 Terbatasnya SDM yg Memahami Epasdik ,55 5 Materi Diklat sering Ketinggalan Jaman ,36 6 Belum Sinerginya Perencanaan Keuangan Diklat ,18 Faktor Eksternal 7 Dukungan Tenaga Ahli Diluar Kemenkeu ,55 8 Dinamika Kebutuhan Diklat Unit Es. I (User) ,82 9 Adanya Dana Diklat di Unit Es. I ,91 10 Ancaman Kinerja Alumni Diklat Tdk Sesuai Harapan Unit Es. I ,00 11 Banyak Lembaga Diklat Pesaing di DN - LN ,82 12 Dana Diklat Unit Es. I Dapat Ditinjau Lagi ,09 C. Faktor Kunci Untuk menentukan faktor kunci keberhasilan perlu ditentukan Total Nilai Bobot (TNB) dari setiap faktor dengan cara menjumlahkan Nilai Bobot Dukungan (NBD) dengan Nilai Bobot Keterkaitan (NBK). Untuk melakukan evaluasi faktor- faktor internal dan eksternal dapat menggunakan formula yang tersaji pada tabel 6 sebagai berikut : 11

12 Tabel 6 Evaluasi Faktor- faktor Internal dan Eksternal No Faktor Internal/ Eksternal BF % ND NBD NRK NBK TNB Total nilai Kekuatan (Jumlah) 4,13 1 Rencana pembentukan kantor modern 27% 5 1,33 2,82 0,75 2,08 2 Rencana penerapan sistem Komputer Pelayanan 13% 4 0,53 3,09 0,41 0,95 3 Adanya fungsi pengendalian internal 13% 5 0,67 3,27 0,44 1,10 Kelemahan (Jumlah) 2,56 4 Terbatasnya SDM yg Memahami Epasdik 13% 2 0,27 2,55 0,34 0,61 5 kurangnya softcompetency SDM 13% 3 0,40 2,36 0,32 0,72 6 belum optimalnya prosedur pelayanan 20% 3 0,60 3,18 0,64 1,24 Peluang (Jumlah) 3, % 4 1,07 3,55 0,95 2,01 8 tumbuhnya industry strategis yang pesat 20% 3 0,60 2,82 0,56 1,16 9 rencana pengembangan pel.tanjung intan 13% 3 0,40 2,91 0,39 0,79 Ancaman (Jumlah) 2,40 10 kebijakan di bidang impor, ekspor dan cukai yang berubah 20% 4 0,80 3,00 0,60 1,40 11 luasnya wilayah pengawasan 7% 2 0,13 2,82 0,19 0,32 12 adanya revisi target di akhir tahun 13% 2 0,27 3,09 0,41 0,68 Dari Tabel 6 maka evaluasi faktor internal dan eksternal dapat diketahui posisi ordinat organisasi (pada kuadrat S- W dan O- T). Dimana posisi faktor- faktor Internal dan eksternal adalah : Internal : Strenght (Kekuatan (+)) = 4,13 Weakness (Kelemahan (- ))= 2,56 Posisi Ordinat (+) 1,57 Eksternal : Opportunity (Peluang (+)) = 3,96 Threats (Ancaman (- )) = 2,40 Posisi Ordinat (+) 1,56 12

13 D. Peta Posisi Kekuatan Koordinat Organisasi (Pusdiklat KU) pada SW adalah (+) 1,57 dan Koordinat Organisasi pada OT adalah (+) 1,56, artinya ada di Kwadran I atau SO, artinya strategi lebih kearah ekspansi/ pengembangan/ pertumbuhan/ perluasan dalam program yang fokus pada pengembangan epasdik untuk memenuhi kebutuhan diklat 6 (enam) Unit Eselon I Kementerian Keuangan. POSISI KEKUATAN ORGANISASI 4,13 S 1,57 T 0 1,56 O 2,40 3,96 W 2,56 PIM III ANGKATAN 45 Gambar 1. Peta Strategi Pusdiklat KU BPPK E. Strategi Berdasarkan hasil analisis tabel evaluasi faktor internal dan eksternal dapat ditindaklanjuti dengan menyusun langkah- langkah yang tepat untuk memperbaiki kinerja penanaman modal mulai dari penyusunan strategi dan rencana kegiatan hingga rencana pelaksanaan dan penanggungjawabnya. 1. Rumusan Strategi Langkah pertama adalah membuat formulasi strategi adalah menentukan faktor kunci keberhasilan yang dapat dilihat pada Tabel 7 ini. 13

14 Tabel 7 Faktor Kunci Keberhasilan Lingkup Faktor Nilai Keterangan Internal Strenght (+) S1 = 2,08 S3 = 1,10 Internal Weakness (- ) W3 = 1,24 W2 = 0,72 Eksternal Opportunity (+) O1 = 2,01 O2 = 1,16 Eksternal Threats (- ) T1 = 1,40 T2 = 0,68 Komitmen Pimpinan Pusdiklat KU Dukungan Dana Diklat DIPA BPPK Belum Sinerginya Perencanaan Keu Diklat Materi Diklat Sering Ketinggalan Jaman Dukungan Tenaga Ahli diluar Kemenkeu Dinamika Kebutuhan Diklat Unit Es. 1 Kinerja Alumni Diklat Tdk sesuai Harapan Banyak Lembaga Diklat Pesaing di DN/LN Setelah diketahui faktor- faktor kunci keberhasilan maka pada penyusunan strategi harus berkonsentasi pada faktor- faktor kunci terlebih dahulu, sehingga penyusunan formulasi strategi pada Tabel 8 adalah : Tabel 8 Formulasi Strategi SWOT ST : Diversifikasi (1) Melakukan Mobilisasi sumberdaya (Pengajar, Dana) (2) Melakukan Inovasi Produk Diklat SO : Ekspansi & Pertumbuhan (1) Mengembangkan Pelayanan Diklat yg Cepat (2) Menyusun Standar Kompetensi Jabatan (SKJ) utk Mempermudah Mengirim Peserta Diklat WT : Defensif & Survival (1) Mengadakan Konsolidasi dan koordinasi Internal dan Eksternal BPPK (2) Mengadakan Placement Test utk Standarisasi Peserta Diklat WO : Stabilitas & Rasionalisasi (1) Melakukan Capacity Building kpd Tenaga Pengajar (2) Mengembangkan SIM- IT Diklat yg Bisa Diakses User 14

15 2. Penjelasan Strategi Berdasarkan analisis SWOT, empat strategi yang dapat meningkatkan efektifitas pengembangan epasdik Pusdiklat KU untuk memenuhi kebutuhan diklat 6 (enam) Unit Eselon I Kementerian Keuangan adalah menentukankebijakan atau strategi atau mengoptimalkan kekuatan untuk memanfaatkan peluang (SO), yakni kearah ekspansi. Sebelum dan sesudah menentukan strategi ekspansi yang harus segera dilakukan dalam jangka pendek (1 tahun) dan menengah (2 sd 3 tahun) adalah : 1. Mengadakan Konsolidasi dan koordinasi Internal dengan Unit Eselon II dilingkungan BPPK 2. Mengadakan Konsolidasi dan koordinasi Eksternal dengan 6 (enam) Unit Eselon 1 Kementerian keuangan 3. Mengadakan Placement Test utk Standarisasi Peserta Diklat Terutama yang terkait diklat Bahasa Inggris (TOEFL), SIM IT, Kuantitatif dan Keuangan 4. Strategi menggunakan kekuatan untuk mencegah dan mengatasi kelemahan faktor internal dan ancaman faktor eksternal. 3. Rencana Kegiatan Dengan memperhatikan penjelasan strategi di atas, dapat di susun rencana kegiatan, termasuk penanggung jawab, waktu pelaksanaan, dan perkiraan biaya yang dibutuhkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 9. di bawah ini. Tabel 9. Strategi dan Rencana Kegiatan (Strategi SO) Sasaran Prioritas Strategi Rencana Kegiatan Penanggung Jawab Rekomendasi Strategis Epasdik Pengembangan Diklat Mengembangkan Pelayanan Epasdik Diklat yg Cepat Hasil Epasdik Dipublikasi Secara Berkala; Hasil Evaluasi Diklat Menjadi Pegangan Pengembangan Diklat Kepala Bid. Evalapkin Waktu Q1, Q2, Q3, Q4 Biaya Rp 200 Juta Rekomendasi Strategis Epasdik utk Pengembangan Diklat Rekomendasi Strategis Epasdik utk Pengembangan Diklat Menyusun Standar Kompetensi Jabatan (SKJ) utk Mempermudah Mengirim Peserta Diklat Menyusun SOP Standarisasi Proses Epasdik Diklat Melakukan Inisiasi utk Pelatihan SKJ diseluruh Unit Es.1; Mengadakan Placement Test utk Mengetahui Peta Kemampuan Peserta Melakukan Diskusi dng Pakar Metodologi Epasdik Mengadakan Kegiatan Penelitian terkait Epasdik Diklat Kepala Bid. Evalapkin Kepala Bid. Evalapkin Q2, Q4 Q2, Q4 Rp 250 Juta Rp 250 Juta 15

16 4. Perkiraan Kesulitan dan Cara Mengatasi Untuk mencapai perencanaan strategis, secara generik perlumemperhatikan kesulitan- kesulitan yang mungkin dihadapi, antara lain : (1) Menyamakan persepsi untuk merumuskan pencapaian target penanaman modal; (2) Adanya konflik kepentingan antar unit terkait; (3) Membutuhkan anggaran yang relatif besar; (4) Membutuhkan tenaga ahli di bidang tertentu seperti metodologi riset dan analisis kuantitatif. Tindakan antisipasi secara generik untuk mengatasi berbagai kesulitan tersebut, yaitu: (1) Membuat pakta integritas dan kontrak kinerja; (2) Membuat Program Koordinasi, Integrasi, Sosialisasi, dan Sinkronisasi; (3) Melakukan kerjasama dengan konsultan; (4) Mengadakan capacity building. Selanjutnya secara lebih terperinci perkiraan kesukaran dan cara mengatasi permasalahan sekitar epasdik dapat dilihat pada Tabel 10 di bawah ini. Tabel 10. Perkiraan Kesukaran dan Cara Mengatasinya No Strategi Perkiraan Kesulitan Cara Mengatasi 1 Mengembangkan Pelayanan Epasdik Diklat yg Cepat Kesiapan dan Main Set SDM Puslitbang KU dan BPPK utk Janji Layanan Membuat IKU Terkait Layanan Prima; Membuat Counter Layanan yang Standar 2 Menyusun Standar Kompetensi Jabatan (SKJ) utk Mempermudah Mengirim Peserta Diklat 3 Menyusun SOP Standarisasi Proses Epasdik Diklat Menyamakan persepsi terkait lingkup SKJ 6 Unit Eselon I Kemenkeu Tidak ada SDM yang menguasai Metodologi Epasdik secara kuat di BPPK Kemenkeu Menyusun draf PMK terkait SKJ, bekerjasaman dengan Unit Terkait; Melengkapi Dokumentasi TNA, GBPP, Proposal Membuat Jaringan Pakar dng Pengajar (Widyaiswara, Dosen, Konsultan, Pejabat Struktural) utk melakukan dokumentasi; Kerjasama dengan konsultan SOP 16

17 IV. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Sesuai KMK Nomor 184 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, Pusdiklat KU mempunyai tugas membina diklat keuangan negara di bidang lain selain anggaran, perpajakan, kepabeanan dan cukai, kebendaharaan umum, kekayaan negara dan perimbangan keuangan berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan Kepala BPPK Kementerian Keuangan. Pusdiklat KU sangat diharapkan dapat menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (Diklat) keuangan negara di bidang selain anggaran, perpajakan, kepabeanan dan cukai, kebendaharaan umum, kekayaan negara dan perimbangan keuangan secara efektif, efisien dan sesuai dengan kebutuhan unit pengguna (user) dengan senantiasa melakukan penyempurnaan atas program- program diklat yang diselenggarakan. Penyempurnaan dapat dilakukan melalui optimalisasi fungsi evaluasi seperti epasdik. Puslitbang KU adalah Satu dari Tujuh Unit Eselon II di- lingkungan BPPK tentunya harus dapat melaksanakan penyempurnaan diklat melalui optimalisasi dengan menggunakan pendekatan epasdik yang tepat dan berguna. Sehingga metode epasdik dapat dikembangkan untuk didedikasikan untuk memenuhi kebutuhan (needs) diklat Unit Eselon I Kemenkeu. Pengembangan Epasdik Pusdiklat KU untuk memenuhi kebutuhan diklat Kemenkeu inilah menjadi alasan pentingnya penelitian. Lokus penelitian adalah Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja (Evalapkin) yang merupakan Unit Eselon III Pusdiklat KU, BPPK Kemenkeu sebagai unit yang melaksanakan tugas epasdik. Metode analisis yang dipakai adalah analisis SWOT dengan terlebih dahulu mengidentifikasi berbagai faktor internal dan eksternal secara sistematis sehingga dapat menjadi dasar untuk menyusun strategi organisasi. Analisis didasari pada hubungan dan interaksi antara faktor- faktor internal yang terdiri dari faktor unggulan (+) dan lemahan (- ) dengan faktor- faktor eksternal yang terdiri dari kesempatan (+) dan tantangan (- ). B. Rekomendasi Berdasarkan hasil Analisis SWOT diindentifikasikan 8 (delapan) faktor kunci keberhasilan yang mempengaruhi pengembangan Epasdik Pusdiklat KU untuk memenuhi kebutuhan diklat Kemenkeu pada tahun Faktor- faktor kunci tersebut adalah : Faktor Internal (Strenght (+)) yang terdiri Komitmen Pimpinan Pusdiklat KU dan Dukungan Dana Diklat (DIPA) BPPK Kemenkeu. Faktor Internal (Weakness (- )) yang terdiri Belum Sinerginya Perencanaan Keuangan Diklat dan Materi Diklat Sering yang Ketinggalan Jaman. Sedangkan Faktor Eksternal (Opportunity (- )) terdiri dari Dukungan Tenaga Ahli Diluar Kemenkeu dan adanya Dinamika Kebutuhan Diklat Unit Es. 1. Faktor Eksternal (Threats (- )) terdiri dari Kinerja Alumni Diklat yang tidak sesuai dengan Harapan Unit Eselon I dan Banyaknya Lembaga Diklat Pesaing di DN dan LN. Berdasarkan analisis SWOT, empat strategi yang dapat meningkatkan efektifitas pengembangan epasdik Pusdiklat KU untuk memenuhi kebutuhan diklat 5 (lima) Unit Eselon I Kementerian Keuangan adalah menentukan kebijakan atau strategi atau 17

18 mengoptimalkan kekuatan untuk memanfaatkan peluang (SO), yakni kearah ekspansi. Sebelum dan sesudah menentukan strategi ekspansi yang harus segera dilakukan dalam jangka pendek (1 tahun) dan menengah (2 sd 3 tahun) adalah : (1) Mengadakan Konsolidasi dan koordinasi Internal dengan Unit Eselon II dilingkungan BPPK; (2) Mengadakan Konsolidasi dan koordinasi Eksternal dengan 5 (lima) Unit Eselon 1 Kementerian keuangan; (3) Mengadakan Placement Test utk Standarisasi Peserta Diklat terutama yang terkait diklat Bahasa Inggris (TOEFL), SIM IT, Kuantitatif; Manajemen Keuangan dan Akutansi; (4) Strategi menggunakan kekuatan untuk mencegah dan mengatasi kelemahan faktor internal dan ancaman faktor eksternal. Pencapaian indikator kinerja utama (IKU) Pusdiklat KU pada tahun 2014 terkait Jumlah dan kualitas Rekomendasi Strategis Hasil Epasdik kepada Unit Eselon I (Pengguna atau User) diharapkan dapat meningkat kualitasnya dibandingkan tahun 2012 dan 2013 atau tahun- tahun sebelumnya. Peningkatan kualitas dapat dilihat dari beberapa perspektif seperti (i) Meningkatnya kualitas metodologi penelitian (research design) Epasdik; (ii) Meningkatnya kualitas kuesioner untuk responden (alumni diklat, atasan alumni diklat dan teman sejawat alumni diklat); (iv) Meningkatnya kualitas rekomendasi diklat sehingga dapat memberi masukan yang berguna dan signifikan bagi Unit Eselon I sebagai pengguna diklat dan rekomendasi bagi Pimpinan Pusdiklat KU BPPK untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan diklat. DAFTAR PUSTAKA Gasperz, Prof, 228, Balanced Scorecard and Six Sigma, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Kirkpatrick, Donald L & Kirkpatrick, James D., 2008, Evaluating Training Programs, Berrett- Koehler Publishers Ins, San Francisco. Lembaga Administrasi Negara, Modul Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III, Pemberdayaan Sumber Daya Manusia, Tahun Lembaga Administrasi Negara, Modul Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III, Kepemimpinan Dalam Organisasi, Tahun Lembaga Administrasi Negara, Modul Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III, Teknik- Teknik Analisis Manajemen, Tahun Sarwono, Jonathan, 2006, Metode Penelitian, Kuantitatif dan Kualitatif, Graha Ilmu, Jakarta. Sekaran, Uma, 2006, Metodologi Penelitian Untuk Bisnis Edisi 4, Salemba Empat, Jakarta. Sugiyono, 2005, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung. 18

19 Undang- Undang dan Peraturan Perundang- undangan UU Nomor 17 Tahun 2004 Tentang Keuangan Negara UU Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharan Negara Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 25/KEP/M.PAN/7/2004 Tentang Pedoman Tatalaksana Pelayanan Umum. KMK Nomor 184 Tahun 2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan PER- 1/PP/2012 Tentang Pedoman Evaluasi dan Rekomendasi Diklat di Lingkungan Kementerian Keuangan KEP- 312/PP/2011 tentang Pedoman Evaluasi Pascadiklat di Lingkungan Kementerian Keuangan 19

B A B III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

B A B III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI B A B III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sulawesi Utara Untuk mengidentifikasi permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM 1.1.1. Kedudukan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.1/2011 tanggal 22 Maret 2011 tentang

Lebih terperinci

TAHAPAN PENULISAN KERTAS KERJA PERSEORANGAN DIKLATPIM TINGKAT III DI LINGKUNGAN KEMDIKBUD

TAHAPAN PENULISAN KERTAS KERJA PERSEORANGAN DIKLATPIM TINGKAT III DI LINGKUNGAN KEMDIKBUD TAHAPAN PENULISAN KERTAS KERJA PERSEORANGAN DIKLATPIM TINGKAT III DI LINGKUNGAN KEMDIKBUD Pendahuluan Bahan ajar tahapan praktis Penulisan Kertas Kerja Perseorangan ini dimaksudkan untuk membantu peserta

Lebih terperinci

Oleh: Suradi Widyaiswara Madya Balai Diklat Kepemimpinan Magelang. Abstrak

Oleh: Suradi Widyaiswara Madya Balai Diklat Kepemimpinan Magelang. Abstrak PERAN BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN UNTUK MENYIAPKAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN KEUANGAN UNTUK MENJADI PENGGERAK UTAMA PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA YANG INKLUSIF DI ABAD KE-21 Oleh: Suradi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dikerjakan guna mendapatkan informasi yang diinginkan demi tercapainya tujuan penelitian. Berikut cara mengumpulkan data yang dilaksanakan

Lebih terperinci

SASARAN UTAMA PERENCANAAN

SASARAN UTAMA PERENCANAAN 1 SASARAN UTAMA PERENCANAAN TUMBUHNYA PERUBAHAN DI BERBAGAI BIDANG SECARA TERUS MENERUS MENEKANKAN PADA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOMES) DAN DAMPAKNYA, SERTA MENINGKATNYA KEMAMPUAN MENGUKUR KINERJA (PERFORMANCES)

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENINGKATAN KINERJA BAGIAN SEKRETARIAT PADA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANGGAI

ANALISIS STRATEGI PENINGKATAN KINERJA BAGIAN SEKRETARIAT PADA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANGGAI ANALISIS STRATEGI PENINGKATAN KINERJA BAGIAN SEKRETARIAT PADA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANGGAI 7 Oleh: Rahmawati Halim 17 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN

Lebih terperinci

VI. EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

VI. EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN VI. EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pengembangan kapasitas pendidikan dan pelatihan berbasis pelayanan dan pemberdayaan publik pada UPT Provinsi Riau disusun bersasarkan hasil analisis terhadap

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 NOMOR SP DIPA-15.11-/217 DS61-6686-6748-91 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

FORMULIR 2 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2017 1. Kementrian/Lembaga : KEMENTERIAN KEUANGAN 2. Sasaran Strategis K/L : 1.Terjaganya Kesinambungan Fiskal 3. Program : Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Desain yang digunakan untuk penelitian ini adalah desain penelitian pengembangan. Sugiyono (2011) menyatakan bahwa penelitian pengembangan merupakan metode

Lebih terperinci

Pentingnya Sertifikasi Usaha Hotel pada Asrama Pusdiklat Pajak

Pentingnya Sertifikasi Usaha Hotel pada Asrama Pusdiklat Pajak Pentingnya Sertifikasi Usaha Hotel pada Asrama Pusdiklat Pajak Heru Supriyanto, BEM, M.Si. Widyaiswara Madya Pusdiklat Pajak Kementerian Keuangan (Diterima 13 November 2015; Diterbitkan 04 Desember 2015)

Lebih terperinci

21 Universitas Indonesia

21 Universitas Indonesia BAB 3 GAMBARAN UMUM DEPARTEMEN KEUANGAN DAN BALANCED SCORECARD TEMA BELANJA NEGARA 3.1. Tugas, Fungsi, dan Peran Strategis Departemen Keuangan Republik Indonesia Departemen Keuangan Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE KAJIAN

BAB III METODE KAJIAN BAB III METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kerangka yang digunakan untuk mengukur efektivitas pengelolaan penerimaan daerah dari sumber-sumber kapasitas fiskal. Kapasitas fiskal dalam kajian ini dibatasi

Lebih terperinci

BAB III METODE KAJIAN

BAB III METODE KAJIAN BAB III METODE KAJIAN. Kerangka Pemikiran Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (sebagai pengganti Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Gambaran Umum Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Gambaran Umum Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan 3.1.1 Sejarah Singkat Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Departemen Keuangan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab

Lebih terperinci

-2- C. Ruang Lingkup Ruang lingkup surat edaran meliputi pentingnya implementasi SAKIP di lingkungan Badan Litbang dan Diklat guna meningkatkan kualit

-2- C. Ruang Lingkup Ruang lingkup surat edaran meliputi pentingnya implementasi SAKIP di lingkungan Badan Litbang dan Diklat guna meningkatkan kualit KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Gedung Kementerian Agama Lantai. 17. Jalan M.H. Thamrin No.6 Jakarta Pusat Telepon/Faksimili : (021)

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : / BAP-I/IV/2011 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : / BAP-I/IV/2011 TENTANG Jalan Panji No. 70 Kelurahan Panji Telp. (0541) 661322. 664977 T E N G G A R O N G 75514 KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : 600.107/ BAP-I/IV/2011 TENTANG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. BAB II DESKRIPSI PUSDIKLAT KEMENTERIAN AGAMA 2.1. Sejarah Pusdiklat Kementerian Agama Sesuai dengan tuntutan pembangunan nasional dan tantangan global untuk mewujudkan kepemeritahan yang baik diperlukan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN PEKANBARU

RENCANA STRATEGIS BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN PEKANBARU LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN PEKANBARU NOMOR 40.1/BPP.02/2015 TENTANG RENCANA STRATEGIS BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN PEKANBARU TAHUN 2015 RENCANA STRATEGIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi dan era informasi saat ini, organisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi dan era informasi saat ini, organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi dan era informasi saat ini, organisasi beroperasi dalam lingkungan yang dinamis dan penuh ketidakpastian. Organisasi selalu berusaha mengatasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN : KEPUTUSAN GUBERNUR JAMBI NOMOR : /KEP.GUB/BAPPEDA-2/2014 TANGGAL : Latar Belakang

LAMPIRAN : KEPUTUSAN GUBERNUR JAMBI NOMOR : /KEP.GUB/BAPPEDA-2/2014 TANGGAL : Latar Belakang LAMPIRAN : KEPUTUSAN GUBERNUR JAMBI NOMOR : /KEP.GUB/BAPPEDA-2/2014 TANGGAL : 2014 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat dengan Renstra SKPD adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan Rencana Strategis Bisnis (RSB) bagi suatu organisasi pemerintah merupakan suatu kewajiban sebagai upaya mewujudkan tata kelola system yang modern. RSB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM Kantor Pengadilan Tinggi Jakarta yang terletak di Jalan Letjen. Suprapto Cempaka Putih Jakarta Pusat diresmikan pada tanggal 26 Pebruari 1983 oleh Menteri Kehakiman RI.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

February 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

February 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah merupakan dasar untuk terselenggaranya Good Governance yang artinya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUMAS DAN PROTOKOL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUMAS DAN PROTOKOL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUMAS DAN PROTOKOL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2016 2021 BIRO HUMAS DAN PROTOKOL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2017 PENGANTAR

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan

Bab I Pendahuluan. Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan bahwa setiap lembaga pemerintah

Lebih terperinci

SASARAN REFORMASI BIROKRASI

SASARAN REFORMASI BIROKRASI SASARAN REFORMASI BIROKRASI pemerintahan belum bersih, kurang akuntabel dan berkinerja rendah pemerintahan belum efektif dan efisien pemerintahan yang bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM Kantor Pengadilan Tinggi Jakarta yang terletak di Jalan Letnan Jendral Suprapto, Jakarta Pusat diresmikan pada tanggal 26 Pebruari 1983 oleh Menteri Kehakiman RI. Gedung

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH 1 i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmatnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Muara Teweh Tahun 2015-2019.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM. BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM. Pengadilan Tinggi Manado sebagai salah satu kawal depan Mahkamah Agung RI, tentunya beban tugaspun menjadi sangat berat, baik yang berkaitan dengan pembangunan sistem

Lebih terperinci

STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN

STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN STANDAR EVALUASI DAN PELAPORAN A. Latar Belakang B. Norma dan Dasar Hukum C. Definisi Global dan Detail Standar D. Maksud dan Tujuan E. Kebutuhan Sumber Daya Manusia F. Kebutuhan Sarana dan Prasarana G.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBANGUNAN PERTANIAN DI ERA GLOBALISASI (Konsolidasi Agribisnis dalam Menghadapi Globalisasi)

BAB IV PEMBANGUNAN PERTANIAN DI ERA GLOBALISASI (Konsolidasi Agribisnis dalam Menghadapi Globalisasi) BAB IV PEMBANGUNAN PERTANIAN DI ERA GLOBALISASI (Konsolidasi Agribisnis dalam Menghadapi Globalisasi) Sebagai suatu negara yang aktif dalam pergaulan dunia, Indonesia senantiasa dituntut untuk cepat tanggap

Lebih terperinci

Bab III Metode Penelitian

Bab III Metode Penelitian A. Jenis Penelitian Bab III Metode Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian R&D. Menurut Sugiono (2010:297) Metode penelitian R&D digunakan apabila peneliti

Lebih terperinci

Rencana Strategis

Rencana Strategis BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum Sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional pada bab XIV salah satu agenda pembangunan nasional

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. Data kajian ini dikumpulkan dengan mengambil sampel. Kabupaten Bogor yang mewakili kota besar, dari bulan Mei sampai November

III. METODE KAJIAN. Data kajian ini dikumpulkan dengan mengambil sampel. Kabupaten Bogor yang mewakili kota besar, dari bulan Mei sampai November III. METODE KAJIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Data kajian ini dikumpulkan dengan mengambil sampel pemerintah kabupaten/kota, secara purposif yaitu Kota Bogor yang mewakili kota kecil dan Kabupaten Bogor yang

Lebih terperinci

BAB XIV BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN. Bagian Pertama. Tugas dan Fungsi. Pasal 1909

BAB XIV BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN. Bagian Pertama. Tugas dan Fungsi. Pasal 1909 - 537 - BAB XIV BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN Bagian Pertama Tugas dan Fungsi Pasal 1909 Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan yang selanjutnya dalam Keputusan ini disingkat BPPK mempunyai

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN AKREDITASI PROGRAM DIKLATPIM DAN DIKLAT PRAJABATAN

PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN AKREDITASI PROGRAM DIKLATPIM DAN DIKLAT PRAJABATAN PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN AKREDITASI PROGRAM DIKLATPIM DAN DIKLAT PRAJABATAN A. Latar Belakang Reformasi Birokrasi selain menuntut adanya perubahan kelembagaan dan ketatalaksanaan, juga mengharuskan terwujudnya

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

P a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II

P a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II BAB. II PERENCANAAN KINERJA Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam system akuntabilitas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh i KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Rencana Strategis (Renstra) merupakan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 117 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KINERJA UNIT PELAYANAN MASYARAKAT DILINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN AKREDITASI PROGRAM DIKLAT TEKNIS DAN DIKLAT FUNGSIONAL

PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN AKREDITASI PROGRAM DIKLAT TEKNIS DAN DIKLAT FUNGSIONAL PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN AKREDITASI PROGRAM DIKLAT TEKNIS DAN DIKLAT FUNGSIONAL A. Latar Belakang Reformasi Birokrasi selain menuntut adanya perubahan kelembagaan dan ketatalaksanaan, juga mengharuskan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 KATA PENGANTAR Sebagai

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTAA PUSAT

RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTAA PUSAT RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTAA PUSAT Jl. KH. Mas Mansyur/Awaluddin II No. 2 Tanah Abang Jakarta Pusat 10230 Telp. 021-31927910 Fax. 021-3161118 e-mail: pa.jakartapusat@gmail.com website: pa-jakartapusat.go.id

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kementerian Agama, sebagai salah satu satuan kerja pemerintah memiliki tugas

I. PENDAHULUAN. Kementerian Agama, sebagai salah satu satuan kerja pemerintah memiliki tugas I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kementerian Agama, sebagai salah satu satuan kerja pemerintah memiliki tugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Banyak bidang yang dilayani oleh Kementerian

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM Dalam menetapkan tujuan, sasaran dan indikator kinerja Balai Besar Laboratorium menggunakan acuan berupa regulasi atau peraturan sebagai berikut : 1) Peraturan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN GEOLOGI PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN GEOLOGI PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN GEOLOGI PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI RENCANA STRATEGIS PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2006-2009 Oleh Tim Renstra PMG 1. UU No. 25 Tahun 2004 Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

2.1 Rencana Strategis

2.1 Rencana Strategis 2.1 Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan () telah menyusun suatu Rencana Strategis (Renstra) dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL EVALUASI LAKIP DEPUTI BIDANG KOORDINASI KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL TAHUN ANGGARAN 2015 BAB I SIMPULAN DAN REKOMENDASI

LAPORAN HASIL EVALUASI LAKIP DEPUTI BIDANG KOORDINASI KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL TAHUN ANGGARAN 2015 BAB I SIMPULAN DAN REKOMENDASI LAPORAN HASIL EVALUASI LAKIP DEPUTI BIDANG KOORDINASI KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL TAHUN ANGGARAN 2015 BAB I SIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB I. SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. SIMPULAN Berdasarkan Surat Tugas

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KELIMA ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA SUSUNAN ORGANISASI,

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-15.1-/216 DS5272-8985-171-5367 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU

Lebih terperinci

PENATAAN ARSITEKTUR DAN INFORMASI KINERJA DALAM RKA K/L 2016

PENATAAN ARSITEKTUR DAN INFORMASI KINERJA DALAM RKA K/L 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PENATAAN ARSITEKTUR DAN INFORMASI KINERJA DALAM RKA K/L 2016 Jakarta, 10 Februari 2015 Dalam rangka penguatan penganggaran berbasis kinerja, dilakukan penataan Arsitektur

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37/PMK.012/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37/PMK.012/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37/PMK.012/2014 TENTANG PEDOMAN IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN NON GELAR DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

JAMHARI KASA TARUNA NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr.Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.SC

JAMHARI KASA TARUNA NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr.Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.SC TESIS MM PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DI DINAS PEKERJAAN UMUM DAERAH KOTA BLITAR DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) JAMHARI KASA TARUNA NRP 9106 201 307 DOSEN

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan studi kasus pada Sondi Farm yang terletak di Kampung Jawa, Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... xvii xix Xx I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 5 1.3 Tujuan Penelitian... 6 1.4 Manfaat Penelitian... 7 1.5

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 288-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Pengelolaan Kinerja 2. IKHTISAR JABATAN : Melakukan penyusunan, penelaahan, monitoring, dan evaluasi pencapaian kinerja berdasarkan Indikator Kinerja Utama, serta

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD Identifikasi permasalahan dilakukan untuk melihat kompleksitas permasalahan

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI SAMBAS

PENGADILAN NEGERI SAMBAS PENGADILAN NEGERI SAMBAS PENGADILAN NEGERI SAMBAS Jl. Pembangunan Sambas Kalbar 79462 Telp. 0562-392342 Fax. 0562-392323 Email: info@pn-sambas.go.id Website: www.pn-sambas.go.id D A F T A R I S I KATA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar 2. Peta Jakarta Timur Gambar 3. Pata Lokasi Taman Mini Indonesia (Anonim, 2010b) Indah (Anonim, 2011)

BAB III METODOLOGI. Gambar 2. Peta Jakarta Timur Gambar 3. Pata Lokasi Taman Mini Indonesia (Anonim, 2010b) Indah (Anonim, 2011) BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang dilaksanakan di Taman Burung, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) (Gambar 3). Lokasi Taman Burung TMII ini berada di Kompleks TMII, Jalan Pondok

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok.

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok. 9 BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok. U Gambar 2. Peta Telaga Golf Sawangan, Depok Sumber: Anonim 2010.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Meningkat pesatnya kegiatan pembangunan serta laju pertumbuhan

I. PENDAHULUAN. Meningkat pesatnya kegiatan pembangunan serta laju pertumbuhan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkat pesatnya kegiatan pembangunan serta laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, mendorong kebutuhan atas tanah yang terus meningkat, sementara luas tanah yang ada

Lebih terperinci

Manual Mutu Pengabdian

Manual Mutu Pengabdian Manual Mutu Pengabdian MM 03 PJM Revisi Tanggal Dikaji Oleh Disetujui Oleh Pusat Jaminan Mutu Disetujui Oleh: Revisi ke 03 Tanggal 01 Juni 2011 KATA PENGANTAR Kehidupan dan perkembangan akademik di Perguruan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN A. Capaian IKU No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % (1) (1) (2) (3) (4) (5) 1 2 3 4 5 6 7 Pelaksanaan Belanja Negara Yang Efektif

Lebih terperinci

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : Mewujudkan pengelolaan kas yang efisien dan optimal.

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : Mewujudkan pengelolaan kas yang efisien dan optimal. RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Langkah-langkah penelitian 3.1.1 Observasi di PT Pertamina Gas Pada tahap ini, dilakukan pengamatan langsung ke Departemen Sumber daya manusia PT Pertamina Gas yang

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN KECAMATAN RANCASARI

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN KECAMATAN RANCASARI VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN KECAMATAN RANCASARI 4.1. Visi dan Misi Kecamatan Rancasari Sesuai dengan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor : 239/IX/6/8/2003 tentang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan telah selesainya penyusunan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Periode 2015-2019. Dalam rangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Melalui fungsi transformasi sumberdaya manusia, iptek dan sosial, perguruan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Melalui fungsi transformasi sumberdaya manusia, iptek dan sosial, perguruan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melalui fungsi transformasi sumberdaya manusia, iptek dan sosial, perguruan tinggi menempati posisi yang strategis dalam pembangunan masyarakat. Perkembangan masyarakat

Lebih terperinci

KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT

KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT Nomor: W9-A1/93/OT.01.3/I/2015 TENTANG PENETAPAN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT TAHUN 2015-2019 KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan strategis organisasi adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana organisasi akan diarahkan, dan bagaimana pemberdayaan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN NEGERI GUNUNG SUGIH RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2015-2019 PENGADILAN NEGERI KELAS II GUNUNG SUGIH Jl. Negara, No. 100 Gunung Sugih Telp. 0725 529858, 0725 529859, fax. 0725 529859 Website

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

Distinctive Strategic Management

Distinctive Strategic Management Modul ke: Distinctive Strategic Management Overview of Strategic Management Fakultas FEB Dr. Adi Nurmahdi MBA Program Studi S2 Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN MANAJEMEN STRATEGI Pengertian

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS DAN OPERASIONAL PROYEK. Kuliah Manajemen TL

PERENCANAAN STRATEGIS DAN OPERASIONAL PROYEK. Kuliah Manajemen TL PERENCANAAN STRATEGIS DAN OPERASIONAL PROYEK Kuliah Manajemen TL Fungsi, Proses dan Sistematika Perencanaan Fungsi Perencanaan : - Sarana komunikasi - Dasar pengaturan alokasi sumber daya - Alat untuk

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-15.11-/216 DS4533-677-63-2338 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU

Lebih terperinci

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, KEPUTUSAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR KEP-67/DL/2/2013 TENTANG PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

LAPORAN EMPAT BULANAN

LAPORAN EMPAT BULANAN LAPORAN EMPAT BULANAN BULAN JANUARI S.d APRIL 207 PPID KEMENTERIAN KEUANGAN Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Gedung Djuanda I Lantai G Jl. Dr. Wahidin Raya No. Jakarta Pusat 070 T. (02) 386.489; F.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENCANA STRATEGIS INSPEKTORAT KOTA TANGERANG TAHUN 2014-2018 A. Latar Belakang RPJMD Kota Tangerag tahun 2014-2018 adalah merupakan tahapan ke- III dalam rangka mewujudkan Visi Rencana Pembangunan

Lebih terperinci

1 Universitas Indonesia

1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peran Departemen Keuangan sebagai lembaga negara yang berfungsi melaksanakan kebijakan fiskal sangatlah vital bagi terselenggaranya hampir semua aspek perekonomian

Lebih terperinci

VI. PERUMUSAN STRATEGI

VI. PERUMUSAN STRATEGI VI. PERUMUSAN STRATEGI 6.1. Analisis Lingkungan Dalam menentukan alternatif tindakan atau kebijakan pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang, dibutuhkan suatu kerangka kerja yang logis. Analisis

Lebih terperinci

Laporan Tahunan Layanan Informasi Publik Tahun Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Laporan Tahunan LAYANAN INFORMASI PUBLIK

Laporan Tahunan Layanan Informasi Publik Tahun Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Laporan Tahunan LAYANAN INFORMASI PUBLIK Kementerian Keuangan Republik Indonesia Laporan Tahunan LAYANAN INFORMASI PUBLIK KEMENTERIAN KEUANGAN TAHUN 2013 1 Daftar Isi Gambaran Umum Kebijakan Pelayanan Informasi Publik Kementerian Keuangan 4.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah

I. PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah baik pusat maupun daerah serta perusahaan milik pemerintah dan organisasi sektor publik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Metodologi

BAB III METODOLOGI. 3.1 Metodologi 24 BAB III METODOLOGI 3.1 Metodologi 3.1.1 Peralatan yang digunakan Peralatan yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu : 1. Form survei 2. Pulpen 3. Timer (jam) 4. Papan alat kertas 3.1.2 Persiapan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN TINGGI SULAWESI TENGGARA 2015 Rencana Strategi (Renstra) Tahun 2015-2019 REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2015-2019 PENGADILAN TINGGI SULAWESI TENGGARA Jl. Mayjend D.I Panjaitan No. 165

Lebih terperinci

BAB IV VISI MISI SASARAN DAN TUJUAN

BAB IV VISI MISI SASARAN DAN TUJUAN BAB IV VISI MISI SASARAN DAN TUJUAN 4.1. VISI DAN MISI Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, yang mencerminkan harapan yang ingin dicapai dilandasi oleh

Lebih terperinci