TAHAPAN PENULISAN KERTAS KERJA PERSEORANGAN DIKLATPIM TINGKAT III DI LINGKUNGAN KEMDIKBUD

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TAHAPAN PENULISAN KERTAS KERJA PERSEORANGAN DIKLATPIM TINGKAT III DI LINGKUNGAN KEMDIKBUD"

Transkripsi

1 TAHAPAN PENULISAN KERTAS KERJA PERSEORANGAN DIKLATPIM TINGKAT III DI LINGKUNGAN KEMDIKBUD Pendahuluan Bahan ajar tahapan praktis Penulisan Kertas Kerja Perseorangan ini dimaksudkan untuk membantu peserta diklatpim tingkat III dalam mewujudkan suatu Kertas Kerja Perseorangan yang memang sudah menjadi salah satu tugas penting untuk diselesaikan selama peserta mengikuti kegiatan diklatpim tingkat III. Teknis penulisan pada bahan ajar ini tidak keluar dari apa yang telah dipersyaratkan, baik oleh Lembaga Administrasi Negara maupun Lembaga Diklat Pusbangtendik Kemdikbud sebagai penyelenggara diklatpim tingkat III. Semuanya mengacu pada materi yang diberikan oleh Lembaga Administrasi Negara melalui modul dan juga mengacu pada Buku Panduan Penulisan Kertas Kerja Perseorangan yang dikeluarkan oleh Lembaga Diklat Pusbangtendik Kemdikbud. Tahapanya sesuai dengan yang terdapat pada Panduan Penulisan Kertas Kerja Perseorangan, hanya saja pada bahan ajar ini dibuat secara lebih rinci, sehingga peserta diklatpim Tingkat III dapat menyusun Kertas Kerja Perseorangannya dengan lebih mudah dan tidak merasa terbebani dengan tugas penulisan Kertas Kerja Perseorangan. Tahapan Penulisan Tahap Pertama : Konsultasi Judul Tahapan ini adalah merupakan tahap awal dari penulisan Kertas Kerja Perseorangan, yaitu membuat usulan judul untuk dikonsultasikan dengan Widyaiswara Pembimbing. Apabila judul yang diusulkan oleh peserta diklatpim Tingkat III disetujui oleh Widyaiswara Pembimbing, maka Widyaiswara Pembimbing akan membubuhkan tanda tangan atau paraf pada lembar usulan judul tersebut. Formulir atau lembar usulan judul telah disiapkan oleh penyelenggara diklatpim Tingkat III. Lembar usulan judul inilah yang dikonsultasikan dengan Widyaiswara pembimbing. Pada saat konsultasi usulan judul, terjadi interaksi antara peserta diklat dengan Widyaiswara Pembimbing mengenai judul serta sasaran yang ingin dicapai oleh peserta diklat pim III. Jika telah terjadi kesepakatan tentang rumusan judul yang diusulkan oleh peserta diklat, maka Widyaiswara Pembimbingmemberikan paraf atau tanda tangan yang merupakan bukti bahwa judul yang diusulkan oleh peserta diklat telah disetujui dan dapat dilanjutkan dengan penulisan Kertas Kerja Perseorangan. Dalam hal ini peserta diklat telah diberikan penjelasan tentang cara perumusan judul pada materi Teknik-Teknik Analisis Manajemen (TAM). Lembar konsultasi usulan judul ini kemudian diserahkankepada satgas penyelenggara untuk diketik ulang kemudian dimintakan tanda tangan kepada Ketua Penyelenggara ataupun Widyaiswara Pembimbing. 1

2 CONTOH LEMBAR KONSULTASI USULAN JUDUL : KONSULTASI JUDUL KERTAS KERJA PERSEORANGAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IIII ANGKATAN... TANGGAL... s/d NAMA ;... NIP ; JABATAN UNIT KERJA ; TUGAS POKOK ; FUNGSI ISU AKTUAL ; JUDUL YANG DIUSULKAN : LAMPIRAN - RUMUSAN SASARAN MENGETAHUI DISETUJUI OLEH PESERTA, KETUA PENYELENGGARA WIDYAISWARA PEMBIMBING DEPOK, ( ) ( ) ( ) NIP. NIP. NIP. 2

3 PENJELASAN / CARA PENGISIAN : Nama : Diisi nama lengkap peserta diklat Unit Kerja : Diisi dengan nama unit kerja sesuai dengan nomenklatur eselon III di tempatnya Jabatan : Bagi yang telah menduduki jabatan eselon III, diisi dengan jabatan yang sekarang didudukinya Bagi yang masih menduduki jabatan eselon IV, diisi sesuai dengan jabatanya Tugas : Diisi dengan tugas pokok yang sekarang ada di unit kerjanya Fungsi : Diisi dengan fungsi masing-masing, jika tidak ada diisi dengan rincian tugas di unit kerjanya Isu Aktual : Diisi dengan isu aktual yang sesuai dengan penjelasan Widyaiswara Pembimbing saat pemberian materi TAM. Judul Yang Diusulkan : Disi dengan judul yang ingin diusulkan yang sesuai dengan tugas dan fungsi di unit kerja masingmasing. Rumusan judul, mengikuti penjelasan yang telah diberikan oleh Widyaiswara Pembimbing pada saat pemberian materi TAM Lampiran : Rumusan Sasaran : Dirumuskan berdasarkan rumusan sasaran pada saat materi TAM yang dijelaskan oleh Widyaiswara Pembimbing 3

4 CONTOH LEMBAR KONSULTASI JUDUL KKP YANG TELAH DIISI : KONSULTASI JUDUL KERTAS KERJA PERSEORANGAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV KEMDIKBUD ANGKATAN... TANGGAL... s/d NAMA ; Dra. Pergi Tanpa Pamit, M.Pd NIP ; JABATAN UNIT KERJA ; TUGAS POKOK ; Kebala Bagian Tata Usaha Fakultas Sains dan Teknik Universitas Maju Sekali Mengkoordinasikan, menyusun rencana program, kegiatan dan anggaran Bagian serta mempersiapkan penyusunan rencana program, kegiatan dan anggaran Fakultas Sains dan Teknik Universitas Maju Sekali. FUNGSI ISU AKTUAL JUDUL YANG DIUSULKAN ; : a. pelaksanaan administrasi umum dan perlengkapan b. pelaksanaan adiministrasi keuangan dan kepegawaian c. pelaksanaan administrasi akademik dan kemahasiswaan serta alumni d. pelaksanaan administrasi perencanaan dan sistem informasi Rendahnya kualitas pengelolaan data dan informasi di Bagian Tata Usaha Tahun 2012 Rencana Kerja Peningkatan Kinerja Bagian Tata Usaha Dalam Pengelolaan Data dan Informasi di Fakultas Sains dan Teknik Universitas Maju Sekali Tahun 2013 LAMPIRAN SASARAN Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Data dan Informasi di Bagian Tata Usaha Fakultas Sains dan Teknik Tahun 2013 MENGETAHUI DISETUJUI OLEH PESERTA, KETUA PENYELENGGARA WIDYAISWARA PEMBIMBING DEPOK, Drs. Mansur Fauzi, M.Si Ir. Roos Prijobowo, MM Dra. Pergi TP, M.Pd NIP NIP NIP

5 Tahap Kedua : Tahap Penulisan KKP Tahapan Kedua ini dilakukan setelah tahapan pertama telah diselesaikan oleh peserta diklat. Berdasarkan lembar usulan judul yang telah disetujui dan disepakati baik oleh peserta diklat maupun oleh Widyaiswara Pembimbing, maka peserta diklat dapat mulai menulis Kertas Kerja Perseorangan dengan judul seperti yang telah disetujui dan disepakati pada lembar usulan judul Kertas Kerja Perseorangan. Waktu penulisan, sesuai dengan yang telah dijadwalkan oleh satgas penyelenggara, tetapi umumnya diberikan batas waktu sebelum kegiatan observasi lapangan, Kertas Kerja Perseorangan harus sudah dikumpulkan kepada satgas penyelenggara. Disarankan kepada peserta diklat untuk mengumpulkan secepat mungkin agar tugas penulisan tersebut tidak menjadi beban tersendiri bagi peserta diklat. Penulisan Kertas Kerja Perseorangan harus mengikuti sistematika yang telah ditentukan sesuai yang terdapat pada Buku Panduan Penulisan. Adapun Sistematikan Penulisan Kertas Kerja Perseorangan adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. B. Isu Aktual C. Lingkup Bahasan BAB II GAMBARAN KEADAAN SEKARANG A. Visi dan Misi B. Tugas dan Fungsi C. Tujuan dan Sasaran BAB III GAMBARAN KEADAAN YANG DIINGINKAN A. Tujuan dan Sasaran B. Pengukuran kinerja yang diinginkan BAB IV ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS DAN RENCANA KERJA A. Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman (KEKEPAN). B. Memilih dan menetapkan Faktor Kunci Keberhasilan (Evaluasi Faktor Internal dan Eksternal Eselon III) C. Strategi dan Rencana Kegiatan 1. Perumusan dan Penetapan Strategi 2. Penyusunan Rencana Kerja/Kegiatan BAB V PENUTUP DAFTAR PUSTAKA 5

6 Penjelasan bab demi bab : BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Berisi tentang berbagai macam hal yang mendasari penulisan Kertas Kerja Perseorangan (KKP). B. Isu Aktual Isu Aktual ditulis dari isu aktual yang terdapat pada lembar usulan judul, Perumusan isu aktual tidak perlu berbelit-belit, tetapi langsung saja diambil dari isu aktual yang terdapat pada lembar usulan judul. C. Lingkup Bahasan Lingkup Bahasan diperlukan agar pembahasan tidak melebar kemana-mana. Oleh karena itu tuliskan materi yang menjadi bahan kajian yang sesuai dengan substansi bidang tugas masing-masing. 6

7 CONTOH PENULISAN BAB I : BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Sistem Pendidikan Nasional sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia sutuhnya yaitu manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani serta tanggung jawab kepada masyarakat dan bangsa. Perguruan Tinggi sebagai bagian integral dari sistem pendidikan nasional yang melaksanakan pendidikan tinggi dengan tujuan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik, ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian yang mampu mengembangkan dan menggunakanya dengan tujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia.. dan seterusnya sesuai dengan tugas dan kegiatan masing-masing peserta diklat pim tingkat III. B. Isu Aktual Mengacu pada tugas dan fungsi Bagian Tata Usaha Fakultas Sains dan Teknik Universitas Maju Sekali, terdapat 4 (empat) isu aktual yang perlu segera dicarikan solusinya Tentunya keempat isu aktual yang telah diidentifikasi tidak dapat diselesaikan secara simultan mengingat keterbatasan sumber daya yang dimiliki Bagian Tata Usaha Fakultas Sains dan Teknik Universitas Maju Sekali, maka perlu ditentukan isu aktual yang diprioritaskan untuk dapat diselesaikan. Penentuan isu aktual yang diprioritaskan dilakukan melalui pendekatan teknik pembobotan isu aktual., dengan kriteria Urgency (Mendesak), Serious (Gawat), dan Growth (bertumbuh) menggunakan skala nilai dari angka 1 5. Untuk lebih jelasnya penentuan isu aktual yang diprioritaskan dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini : Tabel 1 Penentuan Prioritas Isu Aktual NO ISU AKTUAL KRITERIA U S G TOTAL PRIORITAS 1 Rendahnya kualitas pengelolaan data dan informasi kepegawaian di Bagian Tata Usaha 2 Kurang lancarnya pengelolaan data barang inventaris milik negara di Bagian Tata Usaha 3 Rendahnya kualitas pelayanan data dan informasi akademik di Bagian Tata Usaha 4 Belum adanya perencanaan komprehensif di Bagian Tata Usaha I II IV III 7

8 CONTOH PENULISAN BAB I : BAB I. PENDAHULUAN B. Isu Aktual. (.. lanjutan) Keterangan : Angka 5 menyatakan sangat urgen/serious/growth Angka 4 menyatakan urgen/serious/growth Angka 3 menyatakan cukup urgen/serious/growth Angka 2 menyatakan kurang urgen/serious/growth Angka 1 menyatakan sangat kurang urgen/serious/growth Berdasarkan hasil pembobotan isu aktual yang telah diidentifikasi seperti yang terlihat pada tabel 1, yang memiliki skor terbesar adalah isu aktual no. 1 yaitu rendahnya kualitas pengelolaan data dan informasi kepegawaian di Bagian Tata Usaha Fakultas Sains dan Teknik Universitas Maju Sekali Tahun dan seterusnya sesuai dengan tugas dan kegiatan masing-masing peserta diklat pim tingkat III. C. Lingkup Bahasan Bagian Tata Uaha Fakultas Sains dan Teknik Universitas Maju Sekali berdasarkan uraian jabatan, memiliki rumusan tugas mengkoordinasikan, menyusun rencana program, kegiatan dan anggaran serta mempersiapkan penyusunan rencana program, kegiatan dan anggaran Fakultas Sains dan Teknik Universitas Maju Sekali. Sejalan dengan tugas dan fungsi serta isu aktual yang muncul di Bagian Tata Usaha maka kajian pada Kertas Kerja Perseorangan ini terbatas pada lingkup bahasan yang berkaitan dengan : - kelengkapan data kepegawaian - keakuratan data kepegawaian - pengelolaan data kepegawaian - penyajian data kepegawaian - keterampilan staf dalam mengelola data kepegawaian. dan seterusnya sesuai dengan tugas dan kegiatan masing-masing peserta diklat pim tingkat III. 8

9 BAB II. GAMBARAN KEADAAN SEKARANG A. Visi dan Misi Berisi visi dan misi eselon II. Jika pada level eselon II tidak ada visi dan misi, gunakan visi dan misi eselon III. B. Tugas dan Fungsi Berisi tugas dan fungsi masing-masing peserta diklat. C. Tujuan dan Sasaran Tujuan dan sasaran dapat diambil dari AKIP atau LAKIP. Jika tidak memiliki AKIP atau LAKIP, dapat diambilkan dari Renstra. Jika tidak memiliki Renstra, maka tujuan dan sasaran dapat diambil dari Rencana Kerja Tahunan (RKT) masing-masing satuan kerja. Tingkat capaian sasaran pada keadaan sekarang kemudian disusun dalam bentuk tabel sebagai berikut : Tabel... Pengukuran Pencapaian Sasaran Sekarang SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN UKURAN TINGKAT CAPAIAN SEKARANG KETERANGAN Sebelum tabel, tuliskan narasi yang dapat memberikan penjelasan tentang tabel tersebut. 9

10 CONTOH PENULISAN BAB II : BAB II. GAMBARAN KEADAAN SEKARANG A. Visi dan Misi 1. Visi Berdasarkan tujuan umum Bagian Tata Usaha Fakultas Sains dan Teknik Universitas Maju Sekali, maka Bagian Tata Usaha memiliki memiliki visi yaitu Sains, keteknikan dan teknologi untuk meningkatkan mutu kehidupan berbasis sumber daya dan keraifan lokal. 2. Misi Untuk mewujudkan visi tersebut, Bagaian Tata Usaha Fakultas Sains dan Teknik Universitas Maju Sekali memiliki misi : a. Menyelenggarakan pendidikan guna menghasilkan sumber daya manusia yang berakhlak mulia, mandiri, mampu beradaptasi, profesional dan tanggap terhadap pengembangan sains, keteknikan dan teknologi.. b. Mengembangkan dan mengintegrasikan sains, keteknikan dan teknologi melalui kegiatan penelitian berkelanjutan berbasis sumber daya dan kearifan lokal.. c. Menyebarluaskan dan menerapkan hasil penelitian melalui kegiatan yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat..... dan seterusnya kalau masih ada B. Tugas dan Fungsi Sesuai dengan pasal 29 Permendiknas Nomor 25 Tahun 2009 tentang organisasi dan tata kerja Universitas Maju Sekali, Bagian Tata Usaha memiliki tugas melaksanakan administrasi umum, perlengkapan, keuangan, kepegawaian, pendidikan, kemahasiswaan, perencanaan dan sistem informasi di Fakultas. Adapun r8incian tugas Kepala Bagian Tata Usaha adalah sebagai berikut : 1. Menyusun rencana program, kegiatan dan anggaran Bagian serta mempersiapkan penyusunan rencana program, kegiatan dan anggaran Fakultas. 2. Menghimpun dan menelaah peraturan perundang-undangan di bidang ketata usahaan, pengadaan barang dan jasa, kepegawaian dan keuangan akademik dan kemahasiswaan serta perencanaan dan sistem informasi dan seterusnya sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. Dari berapa rincian tugas tersebut, yang dirasakan ada permasalahan yang mendesak untuk segera dicarikan solusinya adalah rincian tugas butir 3, yaitu menghimpun dan menelaah peraturan perundang-undangan di bidang ketata usahaan, pengadaan barang dan jasa, kepegawaian dan keuangan akademik dan kemahasiswaan serta perencanaan dan sistem informasi.. Selanjutnya pasal 30 Permendiknas Nomor 25 Tahun 2009, disebutkan bahwa dalam melaksanakan tugas, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi : 1. pelaksanaan administrasi pendidikan di lingkungan Fakultas; 2. pelaksanaan administrasi umum dan perlengkapan di lingkungan Fakultas; 3. pelaksanaan administrasi keuangan dan kepegawaian di lingkungan Fakultas; 4. pelaksanaan administrasi kemahasiswaan dan alumni Fakultas; 5. pelaksanaan administrasi perencanaan dan sistem informasi. Dari fungsi Bagian Tata Usaha tersebut yang dirasakan masih belum optimal dalam pelaksanaanya yaitu fungsi nomor 3 yaitu pelaksanaan administrasi keuangan dan kepegawaian di lingkungan Fakultas. 10

11 CONTOH PENULISAN BAB II : BAB II. GAMBARAN KEADAAN SEKARANG (... lanjutan) C.. Tujuan dan Sasaran Sesuai dengan isu aktual Bagian Tata Usaha Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Maju Sekali, yaiitu rendahnya kualitas pengelolaan data dan informasi di Bagian Tata Usaha Tahun 2012, tujuan yang ingin dicapai adalah : 1. Meningkatnya keterampilan staf 2. Terlaksananya pengelolaan data kepegawaian yang akurat dan tepat waktu. Sedangkan sasaran yang ingin diwujudkan adalah : Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Data dan Informasi di Bagian Tata Usaha Fakultas Sains dan Teknik Tahun 2013 Pengukuran kinerja yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Bagian Tata Usaha Fakultas Sains dan Teknik Universitas Maju Sekali, dalam melakukan pengelolaan data kepegawaian dapat diketahui melalui indikator kinerja sebagai berikut :: 1. Kelengkapan data kepegawaian 2. Keakuratan data kepegawaian 3. Kecepatan waktu pengelolaan data kepegawaian 4. Kecepatan penyjian data kepegawaian 5. Jumlah staf yang terampil dalam pengelolaan data kepegawaian Untuk lebih jelasnya, pengukuran kinerja Bagian Tata Usaha, secara lengkap dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini : Tabel 2 Pengukuran Pencapaian Sasaran SASARAN Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Data dan Informasi di Bagian Tata Usaha Fakultas Sains dan Teknik Tahun 2013 INDIKATOR SASARAN 11. Kelengkapan data kepegawaian 12. Keakuratan data kepegawaian 13. Kecepatan waktu pengelolaan data kepegawaian 14. Kecepatan penyajian data kepegawaian 15. Jumlah staf yang terampil dalam pengelolaan data kepegawaian SATUAN UKURAN % % Hari Hari orang TINGKAT CAPAIAN SEKARANG orang KETERANGAN Belum optimal Belum optimal Belum optimal Belum optimal Belum optimal 11

12 Dari tabel 2 tersebut diatas dapat dilihat bahwa kualitas pengelolaan data dan Informasi di Bagian Tata Usaha Fakultas Sains dan Teknik Tahun 2012 belum sesuai dengan yang diharapkan. Rendahnya kualitas pengelolaan data dan Informasi di Bagian Tata Usaha Fakultas Sains dan Teknik Tahun 2012 seperti yang terlihat pada indikator sasaran, yaitu kurang lengkapnya data kepegawaia, kurang akuratnya data kepegawaian, lambatnya pengelolaan data kepegawaian, lambatnya penyajian kepegawaian, kurang memadainya jumlah staf yang terampil dalam pengelolaan data kepegawaian yang menjadi penyebab belum dapat terwujudnya sasaran yang dikehendaki untuk tahun Faktor-faktor inilah yang nantinya akan menjadi fokus masalah yang akan segera dicarikan solusinya. 12

13 BAB III. GAMBARAN KEADAAN YANG DIINGINKAN A. Tujuan dan Sasaran Tujuan dan Sasaran dikaitkan dengan pengukuran pecapaian sasaran pada gambaran keadaan sekarang. Berdasarkan pada gambaran keadaan sekarang tentukan pencapaian sasaran yang diinginkan. B. Pengukuran kinerja yang diinginkan Setelah sasaran yang diinginkan ditentukan, susun dalam bentuk tabel. Sebelum menyusun tabel pencapaian sasaran tuliskan narasi yang dapat memberikan penjelasan tentang tabel yang disusun. Tabel... Pengukuran Pencapaian Sasaran Yang Diinginkan SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN UKURAN TINGKAT CAPAIAN SEKARANG TINGKAT CAPAIAN YANG DIINGINKAN KETERANGAN 13

14 CONTOH PENULISAN BAB III : BAB III. GAMBARAN KEADAAN YANG DIINGINKAN A. Tujuan dan Sasaran Tujuan Bagian Tata Usaha Fakultas Sains dan Teknik Universitas Maju Sekali yang ingin dicapai adalah meningkatnya Kualitas Pengelolaan Data dan Informasi di Bagian Tata Usaha Fakultas Sains dan Teknik Tahun Adanya peningkatan dimaksudkan untuk melengkapi data kepegawaia, meningkatkan akurasi data kepegawaian, mempercepat waktu pengelolaan data kepegawaian, lmempercepat penyajian kepegawaian, serta menambah jumlah jumlah staf yang terampil dalam pengelolaan data kepegawaian. Keberhasilan pencapaian sasaran ini sangat tergantung dengan meningkatnya yang berkaitan dengan pengelolaan data dan informasi yang sampai saat ini masih belum optimal. Untuk itu peningkatan kemampuan dan keterampilan staf administrasi dalam penguasaan teknologi informasi merupakan faktor yang sangat penting dan mendesak untuk diwujudkan.... dan seterusnya sesuai dengan pekerjaan dan kegiatan masingmasing B. Pengukuran kinerja yang diinginkan Dengan adanya program pengelolaan data dan informasi kepegawaian yang lebih baik, tentunya akan berpengaruh pada pencapaian tingkat kinerja yang diinginkan, sangat tergantung dari keberhasilan kinerja staf dengan melihat adanya kekuatan dan peluang melalui pemanfaatan dan optimalisasi sarana dan prasarana yang ada serta meningkatnya kemampuan dan keterampilan menekan kelemahan serta melakukan upaya untuk mengubah tantangan menjadi peluang atau kekuatan dalam rangka pencapaian sasaran yang diinginkan. Gambaran pencapaian pengukuran kinerja yang diinginkan dapat dilakukan dengan membandingkan pencapaian kinerja tahun yang lalu dengan tahun yang akan datang. Kemudian sasaran, indikator kinerja, satuan ukuran serta capaian tingkat kinerja sekarang dan yang diinginkan disusun dalam suatu tabel sebagai berikut : Tabel 3 Pengukuran Pencapaian Sasaran Yang Diinginkan SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN UKURAN TINGKAT CAPAIAN SEKARANG TINGKAT CAPAIAN YANG DIINGINKAN KETE RANG AN Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Data dan Informasi di Bagian Tata Usaha Fakultas Sains dan Teknik Tahun Kelengkapan data kepegawaian 2. Keakuratan data kepegawaian 3. Kecepatan waktu pengelolaan data kepegawaian 4. Kecepatan penyajian data kepegawaian 5. Jumlah staf yang terampil pengelolaan kepegawaian dalam data % % Hari Hari orang orang

15 BAB IV ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS DAN RENCANA KERJA A. Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman (KEKEPAN). Pada saat identifikasi faktor-faktor internal maupun eksternal, perlu dijelaskan secara singkat mengapa faktor-faktor tersebut (internal dan eksternal) merupakan faktor yang dibahas. Selanjutnya untuk lebih memudahkan dalam penulisan faktor internal dan eksternal, dapat disusun dalam bentuk tabel berikut ini. Sebelum menyajikan tabel, tuliskan narasi yang memberikan penjelasan terhadap tabel yang disajikan. Tabel.. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Kekuatan (Strengths) Faktor Internal Kelemahan (Weaknesses) Faktor Eksternal Peluang (Opportunities) Ancaman (Threats) Identifikasi KEKEPAN ini harus yang dapat mempengaruhi kinerja organisasi eselon III tempat peserta Diklat bertugas (identifikasi 3 butir untuk tiap-tiap faktor). 15

16 CONTOH PENULISAN BAB IV : BAB IV. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS DAN RENCANA KERJA A. Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman (KEKEPAN). Berdasarkan sasaran yang telah ditentukan yaitu meningkatnya Kualitas Pengelolaan Data dan Informasi di Bagian Tata Usaha Fakultas Sains dan Teknik Tahun 2013, dilakukan identifikasi faktor internal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan unit kerja serta faktor eksternal yang merupakan peluang yang dimanfaatkan oleh unit kerja dan ancaman dari luar unit kerja. Adapun identifikasi faktor internal dan eksternal adalah sebagai berikut : 1. Faktor Internal a. Kekuatan ( Strengths) - Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai (berikan penjelasan singkat mengapa faktor ini perlu dianalisis) - Adanya sumber daya manusia yang berdedikasi tinggi (berikan penjelasan singkat mengapa faktor ini perlu dianalisis) - Adanya petunjuk teknis pengisian data (berikan penjelasan singkat mengapa faktor ini perlu dianalisis... dan seterusnya untuk faktor-faktor yang lain) b. Kelemahan ( Weaknesses) - Kurang terampilnya staf dalam mengelola data - Belum adanya pangkalan data (database) yang memadai - Kurang lengkapnya instrumen pengisian data 2. Faktor Eksternal a. Peluang (Opportunities) - Terbukanya kesempatan mengikuti diklat - Terbukanya akses teknologi dari berbagai sumber - Adanya koordinasi dengan unit kerja terkait b. Ancaman ( Threats) - Program / software tidak sesuai - Adanya ketergantungan terhadap teknisi program komputer dari luar unit kerja - Terjadinya kehilangan data 16

17 CONTOH PENULISAN BAB IV : BAB IV. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS DAN RENCANA KERJA A. Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman (KEKEPAN)... LANJUTAN Tabel 4 Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Kekuatan (Strengths) Faktor Internal Kelemahan (Weaknesses) a b Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai Adanya sumber daya manusia yang berdedikasi tinggi Kurang terampilnya staf dalam mengelola data Belum adanya pangkalan data (database) yang memadai c Adanya petunjuk teknis pengisian data Kurang lengkapnya instrumen pengisian data Peluang (Opportunities) Faktor Eksternal Ancaman (Threats) Terbukanya kesempatan mengikuti diklat Terbukanya akses teknologi dari berbagai sumber Adanya koordinasi dengan unit kerja terkait Program / software tidak sesuai Adanya ketergantungan terhadap teknisi program komputer dari luar unit kerja Terjadinya kehilangan data 17

18 B. Memilih dan menetapkan Faktor Kunci Keberhasilan Tahapan memilih dan menetapkan Faktor Kunci Keberhasilan, diawali dengan melakukan perhitungan pembobotan untuk tiap-tiap faktor (internal dan eksternal) yang selanjutnya disusun dalam suatu tabel Matriks Urgensi Faktor Internal dan Eksternal. Sebelum menyajikan tabel, tuliskan narasi yang memberikan penjelasan terhadap tabel yang disajikan. Tabel... No Matriks Urgensi Faktor Internal Faktor Yang Lebih Urgen Faktor Internal a b c d e f Total Bobot Faktor (BF) Strengths (Kekuatan) Weaknesses (kelemahan) BERIKAN NARASI SINGKAT SEBELUM TABEL DIBAWAH INI No Faktor Eksternal Opportunities (Peluang) Tabel... Matriks Urgensi Faktor Eksternal Faktor Yang Lebih Urgen a b c d e f Total Bobot Faktor (BF) Treats (Ancaman) Setelah dilakukan perhitungan sesuai dengan aspek yang dinilai, yaitu ND, NBD, NK, NRK dn NBK, selanjutnya nilai-nilai yang telah dihitung tersebut disusun dalam bentuk tabel yaitu tabel Evaluasi Keterkaitan Faktor Internal dan Eksternal. Sebelum menyajikan tabel, tuliskan narasi yang memberikan penjelasan terhadap tabel yang disajikan 18

19 CONTOH PENULISAN BAB IV : BAB IV. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS DAN RENCANA KERJA (...LANJUTAN) B. Memilih dan menetapkan Faktor Kunci Keberhasilan 1. Matriks Urgensi Faktor Internal dan Eksternal Telah diketahui bahwa faktor internal meliputi kekuatan yang dimiliki unit kerja serta kelemahan yang juga dimiliki unit kerja. Dari hasil identifikasi telah diperoleh 3 faktor kekuatan dan 3 faktor kelemahan. Faktor-faktor yang menjadi kekuatan atau kelemahan unit kerja ini, kemudian dicoba untuk dianalaisis antara satu faktor dengan faktor lainya. Misalnya faktor kekuatan a dibandingkan dengan faktor kekuatan b, faktor mana yang lebih urgen. Demikian pula faktor kekuatan a dengan faktor kekuatan c, faktor kekuatan a dengan faktor kelemahan d dan seterusnya. Dari hasil pembandingan masing-masing faktor tersebut akan diberoleh Nilai Urgensi (NU) tiap faktor, yang kemudian dapat ditentukan Bobot Faktornya (BF). Hasil analisis tersebut kemudian disusun dalam suatu matriks urgensi faktor internal. Untuk lebih jelasnya matriks urgensi faktor internal dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini. Tabel 5 Matriks Urgensi Faktor Internal No Faktor Internal Faktor Yang Lebih Urgen a b c d e f Total (NU) Bobot Faktor (BF) Strengths (Kekuatan) a Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai X a a a a a 5 33,33 b Adanya sumber daya manusia yang berdedikasi tinggi a X c b b b 3 20,00 c Adanya petunjuk teknis pengisian data a c X c c f 3 20,00 d e f Weaknesses (kelemahan) Kurang terampilnya staf dalam mengelola data a b c X d d 2 13,33 Belum adanya pangkalan data (database) yang memadai a b c d X e 1 6,67 Kurang lengkapnya instrumen pengisian data a b f d e X 1 6,67 JUMLAH

20 CONTOH PENULISAN BAB IV : BAB IV. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS DAN RENCANA KERJA 1. Matriks Urgensi Faktor Internal dan Eksternal (...LANJUTAN) Dari tabel 5,, bobot faktor dapat dihitung dengan menggunakan rumus : NU BF (%) = x 100 % Ʃ NU NU Ʃ NU = Nilai urgen tiap aspek = Jumlah NU Total (dihitung horisontal kekanan) Selanjutnya hal yang sama dilakukan untuk faktor eksternal. Tabel 6 Matriks Urgensi Faktor Eksternal No a b c d e f Faktor Eksternal Opportunities (Peluang) Threats (Ancaman) Faktor Yang Lebih Urgen a b c d e f X X X X X Total (NU) Bobot Faktor (BF) X JUMLAH

21 Tabel... Evaluasi Keterkaitan Faktor Internal dan Eksternal KEKUATAN NO INTERNAL DAN EKSTERNAL KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W) PELUANG (O) ANCAMAN (T) B F % N D N B D NILAI KETERKAITAN 1 s.d 12 Faktor JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH NRK NBK TNB FKK Dari hasil evaluasi pada tabel tersebut di atas, selanjutnya dipilih Faktor Kunci Keberhasilan (yang memiliki nilai terbesar), diberikan peringkat berdasarkan urutannya, mulai dari yang terbesar (berikan notasi I* untuk urutan paling besar, II untuk urutan nomor 2 besar dan III untuk urutan nomor 3 besar) Posisi Kekuatan Organisasi dibuat berdasarkan total nilai bobot Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats. Untuk menggambarkan Posisi Kekuatan Oganisasi, akan dijelaskan secara rinci oleh Widyaiswara pembimbing Sebelum menyajikan gambar kwadran, tuliskan narasi yang memberikan penjelasan terhadap gambar kwadran yang disajikan Dari hasil evaluasi pada tabel tersebut di atas, selanjutnya dipilih Faktor Kunci Keberhasilan (yang memiliki nilai terbesar), diberikan peringkat berdasarkan urutannya, mulai dari yang terbesar (berikan notasi I* untuk urutan paling besar, II untuk urutan nomor 2 besar dan III untuk urutan nomor 3 besar) Posisi Kekuatan Organisasi dibuat berdasarkan total nilai bobot Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats. Untuk menggambarkan Posisi Kekuatan Oganisasi, akan dijelaskan secara rinci oleh Widyaiswara pembimbing Sebelum menyajikan gambar kwadran, tuliskan narasi yang memberikan penjelasan terhadap gambar kwadran yang disajikan 1

22 Contoh : Berdasarkan Posisi Kekuatan Organisasi yang digambarkan dalam Peta tersebut di atas, disusun formulasi strategi yang diwujudkan dalam bentuk tabel. Sebelum menyajikan tabel, tuliskan narasi yang memberikan penjelasan terhadap tabel yang disajikan Posisi Kekuatan Organisasi S=... Kwadran II Diversifikasi Kwadran I Ekspansi T=... O=... Kwadran IV Defensif atau Survival Kwadran III Stabilitas atau Rasionalisasi W=... 2

23 FKK Internal FKK Eksternal Peluang (O) Tabel... Formulasi Strategi Kekuatan (S). Strategi (SO).. Kelemahan (W). Strategi (WO). Ancaman (T).. Strategi (ST).. Strategi (WT).. Formulasi strategi disusun berdasarkan FKK dengan nilai terbesar. Contoh : Strategi SO : Formulasi antara Strength 1 dan Opportunity 1 Strategi ST : Formulasi antara Strength 1 dan Threat 1 Strategi WO : Formulasi antara Weakness 1 dan Opportunity 1 Strategi WT : Formulasi antara Weakness 1 dan Threat 1 C. Strategi dan Rencana Kegiatan 1. Perumusan Strategi dan Rencana Kegiatan Diawali dengan narasi yang menjelaskan kaitan antara sasaran, strategi yang telah ditentukan serta kegiatan yang akan dilaksanakan, kemudian disusun dalam tabel berikut : Sebelum menyajikan tabel, tuliskan narasi yang memberikan penjelasan terhadap tabel yang disajikan Tabel... Sasaran, Strategi dan Kegiatan Sasaran Strategi Kegiatan SO ST WO WT 2. Penyusunan Rencana Kerja/Kegiatan Menjabarkan sasaran, strategi, kebijakan operasional, program serta kegiatankegiatannya. Berdasarkan kegiatan yang telah ditentukan seperti pada tabel tersebut di atas, selanjutnya disusun rencana kegiatan terkoordinasi yang dituangkan dalam bentuk tabel berikut : 3

24 Sebelum menyajikan tabel, tuliskan narasi yang memberikan penjelasan terhadap tabel yang disajikan Tabel... Rencana Kegiatan Terkoordinasi Sasaran Strategi Kegiatan (Rincian Kegiatan) Penanggung Jawab Waktu Pelaksanaan Biaya Target Kinerja Dalam pelaksanaan kegiatan selalu saja ada hal-hal diluar perkiraan yang menimbulkan keselitan dan harus segera diatasi. Untuk mengantisipasi kesulitan yang mungkin akan muncul perlu ditentukan juga strategi untuk mengatasinya yang selanjutnya dituangkan dalam bentuk tabel. Sebelum menyajikan tabel, tuliskan narasi yang memberikan penjelasan terhadap tabel yang disajikan No Tabel. Perkiraan Kesulitan dan Strategi Mengatasinya Perkiraan Kesulitan Yang Mungkin Muncul Strategi Mengatasinya Langkah selanjutnya adalah menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan sebagai acuan waktu pelaksanaan dan dituangkan dalam bentuk tabel. Sebelum menyajikan tabel, tuliskan narasi yang memberikan penjelasan terhadap tabel yang disajikan Tabel... Jadwal Kegiatan No Kegiatan Pemantauan 8 Penilaian 9 Pelaporan Tahun ( yang akan datang ) Dapat diisi dengan tanggal atau bulan atau semester Ket 4

25 CONTOH PENULISAN BAB IV : BAB IV. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS DAN RENCANA KERJA (...LANJUTAN) 2. Evaluasi Keterkaitan Faktor Internal dan Eksternal Evaluasi keterkaitan Faktor Internal dan Eksternal dimaksudkan untuk menentukan Faktor Kunci Keberhasilan, yang merupakan faktor kunci dalam mencapai keberhasilan pencapaian sasaran. Langkah-langkah dalam melakukan Evaluasi Keterkaitan Faktor Internal dan Eksternal, adalah seperti berikut ini : a. Menetapkan bobot faktor (BF) dari masing-masing faktor (dapat dilihat pada tabel 5 dan 6) b. Menetapkan nilai urgensi dari masing-masing faktor (dapat dilihat pada tabel 5 dan 6) c. Menetapkan nilai dukungan (ND) berdasarkan rasional judgement untuk masing-masing faktor, dengan menggunakan skala nilai dukungan dari angka 1 s.d. 5 yang penjelasanya adalah sebagai berikut : Angka 5 menyatakan sangat besar dukunganya Angka 4 menyatakan besar dukunganya Angka 3 menyatakan cukup dukunganya Angka 2 menyatakan kurang dukunganya Angka 1 menyatakan sangat kurang dukunganya d. Menetapkan nilai bobot dukungan (NBD) dengan rumus NBD = BF % X ND e. Menetapkan nilai keterkaitan (NK) dengan cara membandingkan antara satu faktor dengan faktor lainya untuk semua faktor baik internal maupun eksternal. Kemudian dianalisis faktor mana yang memiliki keterkaitan yang lebih besar. Nilai keterkaitan dapat ditentukan menggunakan skala keterkaitan dari angka 1 s.d. 5 yang penjelasanya adalah sebagai berikut : Angka 5 menyatakan sangat besar keterkaitanya Angka 4 menyatakan besar keterkaitanya Angka 3 menyatakan cukup keterkaitanya Angka 2 menyatakan kurang keterkaitanya Angka 1 menyatakan sangat kurang keterkaitanya f. Menetapkan nilai rata-rata keterkaitan (NRK) dengan cara menjumlahkan seluruh nilai keterkaitan kemudian dibagi dengan jumlah nilai yang dibandingkan keterkaitanya, atau dihitung dengan menggunakan rumus : NRK = Ʃ NK n - 1 g. Menetapkan nilai bobot keterkaitan (NBK) dengan menggunakan rumus : NBK + BF % x NRK 5

26 CONTOH PENULISAN BAB IV : BAB IV. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS DAN RENCANA KERJA 2. Evaluasi Keterkaitan Faktor Internal dan Eksternal... lanjutan h. Menetapkan total nilai bobot (TNB) dengan cara menjumlahkan nilai bobot dukungan dan nilai bobot keterkaitan : TNB = NBD + NBK Menetapkan faktor kunci keberhasilan (FKK) dengan cara memilih TNB yang paling besar, kalau TNB sama pilih pilih BF yang terbesar, kalau masih sama, pilih NBD yang terbesar, kalau masih sama juga, pemilihan dilakukan secara personal judgement. Hasil analisis tersebut kemudian dituangkan dalam bentuk tabel Evaluasi Keterkaitan Faktor Internal dan Eksternal. Untuk lebih jelasnya tabel Evaluasi Keterkaitan Faktor Internal dan Eksternal dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini. 6

27 Tabel 7 EVALUASI KETERKAITAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL NO. FAKTOR INTERNAL / EKSTERNAL NU BF ND NBD NILAI KETERKAITAN NRK NBK TNB FKK I. KEKUATAN (S) Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai 5 33,33 5 1,67 X ,82 0,94 2, Adanya sumber daya manusia yang berdedikasi tinggi ,8 4 X ,09 0,42 1, Adanya petunjuk teknis pengisian data X 3 20,00 3 0, ,18 0,44 1,04 3 II KELEMAHAN (W) 4,86 4 Kurang terampilnya staf dalam X mengelola data 2 13,33 3 0, ,36 0,32 0, Belum adanya pangkalan data (database) yang memadai 1 6,67 4 0, X ,27 0,15 0, Kurang lengkapnya instrumen pengisian data 1 6,67 3 0, X ,45 0,10 0,30 3 III PELUANG (O) 1, IV ANCAMAN (T) 2, ,19 1

28 CONTOH PENULISAN BAB IV : BAB IV. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS DAN RENCANA KERJA 2. Evaluasi Keterkaitan Faktor Internal dan Eksternal... lanjutan Dari hasil Evaluasi Keterkaitan faktor Internal dan Eksternal seperti yang terlihat pada tabel 7, dapat ditentukan bahwa faktor yang paling berpengaruh besar dalam pencapaian tujuan atau sasaran adalah : - Faktor Kekuatan. : Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai - Faktor Kelemahan : Kurang terampilnya staf dalam mengelola data - Faktor Peluang : Adanya kesempatan untuk mengikuti diklat - Software / program yang tidak sesuai 3. Menetapkan Peta Kekuatan Organisasi dan Formulasi Strategi a. Menetapkan Peta Kekuatan Organisasi Dari hasil analisis seperti yang terlihat pada tabel 7, maka dapat ditentukan bahwa : Total Milai Bobot untuk Kekuatan : 4,86 Total Nilai Bobot untuk Kelemahan : 1,43 Total Nilai Bobot untuk Peluang : 2,82 Total Nilai Bobot untuk Ancaman : 2,19 Untuk mengetahui posisi organisasi, dapat ditentukan dengan cara menghitung selisih faktor Kekuatan dan Kelemahan, kemudian juga menghitung selisih faktor Peluang dan Ancaman. Selisih faktor Kekuatan dan Kelemahan (Internal) = 4,86 1,43 = 3,43 Selisih faktor Peluang dan Ancaman (Eksternal) = 2,82-2,19 = 0,63 Dari hasil perhitungan tersebut dapat dibuat suatu diagram yang menggambarkan posisi dari suatu organisasi Untuk lebih jelasnya, Peta Kekuatan Organisasi, dapat dilihat pada diagram 1 berikut ini. 1

29 CONTOH PENULISAN BAB IV : BAB IV. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS DAN RENCANA KERJA (...LANJUTAN) 3. Menetapkan Peta Kekuatan Organisasi dan Formulasi Strategi... lanjutan a. Menetapkan Peta Kekuatan Organisasi Diagram 1 Peta Kekuatan Organisasi S KWADRAN II STRATEGI DIVERSIFIKASI 3,43 KWADRAN I STRATEGI EKSPANSI T 0,63 O KWADRAN IV STRATEGI DEFENSIF ATAU SURVIVAL KWADRAN III STRATEGI STABILITAS ATAU RASIONALISASI W S - W = 3,43 O - T = 0,63 1

30 CONTOH PENULISAN BAB IV : BAB IV. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS DAN RENCANA KERJA (...LANJUTAN) 3. Menetapkan Peta Kekuatan Organisasi dan Formulasi Strategi... lanjutan b. Formulasi Strategi Berdasarkan Peta Kekuatan Organisasi, dapat disusun formulasi strategi yang dituangkan dalam dalam bentuk tabel. Dari diagram 1 terlihat bahwa posisi Bagian Tata Usaha Fakultas Sains dan Teknik Universitas Maju Sekali terletak pada kwadran 1, artinya walaupun Bagian Tata Fakultas Sains dan Teknik Universitas Maju Sekali memiliki kekuatan yang memadai tetapi tidak boleh lengah karena adanya ancaman dari luar. Oleh karena itu perlu diformulasikan suatu strategi yang adapat memanfaatkan kekuatan yang dimiliki, digunakan untuk melakukan upaya mengatasi atau meminimalisir ancaman yang datang dari luar. Untuk lebih jelasnya formulasi masing-masing strategi dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini. FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL PELUANG (OPPURTUNITIES) Terbukanya kesempatan mengikuti diklat Terbukanya akses teknologi dari berbagai sumber Adanya koordinasi dengan unit kerja terkait ANCAMAN (THREATS) Program / software tidak sesuai Adanya ketergantungan terhadap teknisi program komputer dari luar unit kerja Terjadinya kehilangan data Tabel 8 Formulasi Strategi KEKUATAN (STRENGTHS) Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai Adanya sumber daya manusia yang berdedikasi tinggi Adanya petunjuk teknis pengisian data STRATEGI SO OPTIMALKAN SARANA DAN PRASARANA DENGAN MENGADAKAN IN HOUSE TRAINING DALAM PENGELOLAAN DATA KEPEGAWAIAN STRATEGI ST OPTIMALKAN KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA YANG MEMADAI UNTUK MELENGKAPI SOFTWARE / PROGRAM KELEMAHAN (WEAKNESSES) Kurang terampilnya staf dalam mengelola data Belum adanya pangkalan data (database) yang memadai Kurang lengkapnya instrumen pengisian data STRATEGI WO MANFAATKAN DIKLAT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN STAF KEPEGAWAIAN STRATEGI WT OPTIMALKAN KETERAMPILAN STAF KEPEGAWAIAN UNTUK MENGUASAI SOFTWARE / PROGRAM 1

31 CONTOH PENULISAN BAB IV : BAB IV. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS DAN RENCANA KERJA (...LANJUTAN) b. Formulasi Strategi... lanjutan Formulasi strategi disusun berdasarkan FKK dengan nilai terbesar. Contoh : Strategi SO : Formulasi antara Strength 1 dan Opportunities 1 Strategi ST : Formulasi antara Strengths 1 dan Threats 1 Strategi WO : Formulasi antara Weakness 1 dan Opportunities 1 Strategi WT : Formulasi antara Weaknesses 1 dan Threats 1 C. Strategi dan Rencana Kegiatan 1. Perumusan Strategi dan Kegiatan Berdasarkan formulasi strategi seperti yang disajikan pada tabel 8, maka pada masingmasing strategi yang diformulasikan dapat disusun suatu kegiatan yang mengacu pada sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga terlihat dengan jelas hubungan antara sasaran, strategi dan kegiatan yang akan dilaksanakan. Untuk lebih jelasnya hubungan antara sasaran, strategi dan kegiatan dapat dilihat pada tabel 9 berikut ini. 2

32 CONTOH PENULISAN BAB IV : BAB IV. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS DAN RENCANA KERJA (...LANJUTAN) C. Strategi dan Rencana Kegiatan 1. Perumusan Strategi dan Kegiatan Tabel 9 Strategi, Sasaran dan Kegiatan Sasaran Strategi Kegiatan SO OPTIMALKAN SARANA DAN PRASARANA DENGAN MENGADAKAN IN HOUSE TRAINING DALAM PENGELOLAAN DATA KEPEGAWAIAN 1. Melakukan On The Job Training 2. Mendata sarpras yang ada 3. Menyusun SOP pendataan kepegawaian 4. Menyusun software pendataan online 5. Membangun sistem pendataan Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Data dan Informasi di Bagian Tata Usaha Fakultas Sains dan Teknik Tahun 2013 ST OPTIMALKAN KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA YANG MEMADAI UNTUK MELENGKAPI SOFTWARE / PROGRAM WO MANFAATKAN DIKLAT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN STAF KEPEGAWAIAN 6. Mengupdate software 7. Membuat kontrak kerja dengan tenaga teknis 8. Menguji cobakan software 9. Mensosialisasikan software 10. Menerapkan penggunaan software sesuai SOP 1. Mengidentifikasi kebutuhan diklat 2. Mengidentifikasi kebutuhan narasumber 3. Melaksanakan diklat internal WT OPTIMALKAN KETERAMPILAN STAF KEPEGAWAIAN UNTUK MENGUASAI SOFTWARE / PROGRAM 1.Melaksanakan inhouse training 2.Menerapkan pengelolaan data kepegawaian 3

33 CONTOH PENULISAN BAB IV : BAB IV. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS DAN RENCANA KERJA (...LANJUTAN) C. Strategi dan Rencana Kegiatan 2. Pembentukan Tim Kerja Dalam upaya untuk mewujudkan sasaran yang telah ditetapkan yaitu meningkatnya Kualitas Pengelolaan Data dan Informasi di Bagian Tata Usaha Fakultas Sains dan Teknik Universitas Maju Sekali Tahun 2013, perlu dibentuk Tim Kerja berupa satuan tugas yang bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kegiatan. Tim Kerja terdiri dari pejabat dan staf yang mempunyai tugas yang relevan dengan pelaksanaan kegiatan peningkatan kualitas pengelolaan data dan informasi pada Bagian Tata Usaha Fakultas Sains dan Teknik Universitas Maju Sekali. Adapun susunan Tim Kerja adalah sebagai berikut : a. Penanggung Jawab : Dekan b. Penasihat : Pembantu Dekan II c. Ketua Pelaksana : Kepala Bagian Tata Usaha d. Sekretaris : Kasubag Keuangan dan Kepegawaian e. Sekretariat : Staf Kepegawaian f. Bendahara : PUMK g. Anggota : Staf Kepegawaian yang ditunjuk Kewenangan : Tuliskan kewenangan masing-masing anggota Tim Kerja mulai dari Penanggung Jawab sampai dengan terakhir. Susunan Tim Kerja ini hanyalah contoh, kalau peserta diklat pim tingkat III menggunakan susunan yang lain dipersilahkan. 3. Rencana Kegiatan Terkoordinasi Berdasarkan sasaran, strategi dan kegiatan seperti yang terlihat pada tabel 9, maka disusun suatu rencana kegiatan terkoordinasi seperti yang terlihat pada tabel 10 berikut ini. 4

34 CONTOH PENULISAN BAB IV : BAB IV. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS DAN RENCANA KERJA (...LANJUTAN) C. Strategi dan Rencana Kegiatan 3. Rencana Kegiatan Terkoordinasi lanjutan Tabel 10 Rencana Kegiatan Terkoordinasi Sasaran Strategi Kegiatan (Rincian Kegiatan) Penanggung Jawab Waktu Pelaksa naan Biaya Target Kinerja Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Data dan Informasi di Bagian Tata Usaha Fakultas Sains dan Teknik Tahun 2013 Optimalkan sarana dan prasarana dengan mengadakan in house training dalam pengelolaan data kepegawaian Optimalkan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai untuk melengkapi software / program 1. Melakukan On The Job Training 2. Mendata sarpras yang ada 3. Menyusun SOP pendataan kepegawaian 4. Menyusun software pendataan online 5. Membangun sistem pendataan 1. Mengupdate software 2. Membuat kontrak kerja dengan tenaga teknis 3. Menguji cobakan software 4. Mensosialisasikan software 5. Menerapkan penggunaan software sesuai SOP Tuliskan siapa yang menjadi penanggung jawab kegiatan Tuliskan siapa yang menjadi penanggung jawab kegiatan... s.d.... Contoh BLU... s.d.... Contoh BLU Contoh 2 minggu Contoh 3 minggu 5

35 CONTOH PENULISAN BAB IV : BAB IV. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS DAN RENCANA KERJA (...LANJUTAN) C. Strategi dan Rencana Kegiatan 3. Rencana Kegiatan Terkoordinasi lanjutan Tabel 10 Rencana Kegiatan Terkoordinasi lanjutan Sasaran Strategi Kegiatan (Rincian Kegiatan) Penanggung Jawab Waktu Pelaksa naan Biaya Target Kinerja Manfaatkan diklat untuk meningkatkan keterampilan staf kepegawaian Optimalkan keterampilan staf kepegawaian untuk menguasai software / program 1. Mengidentifikasi kebutuhan diklat 2. Mengidentifikasi kebutuhan narasumber 3. Melaksanakan diklat internal 1. Melaksanakan inhouse training 2.Menerapkan pengelolaan data kepegawaian Tuliskan siapa yang menjadi penanggung jawab kegiatan Tuliskan siapa yang menjadi penanggung jawab kegiatan... s.d.... Contoh BLU... s.d.... Contoh BLU Contoh 5 hari Contoh 1 bulan 4. Perkiraan Kesulitan dan Strategi Mengatasi Dalam pelaksanaan kegiatan, walaupun telah direncanakan secermat mungkin, selalu saja terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat mengganggu kelancaran pencapaian sasaran. Untuk itu perlu diperkirakan berbagai kemungkinan buruk yang mungkin dapat terjadi, serta bagaimana cara mengantisipasi jika kemungkinan buruk tersebut betul-betul terjadi. Perkiraan kesulitan yang mungkin dapat terjadi dapat dilihat pada tabel 11 berikut ini. 6

36 CONTOH PENULISAN BAB IV : BAB IV. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS DAN RENCANA KERJA (...LANJUTAN) C. Strategi dan Rencana Kegiatan 4. Perkiraan Kesulitan dan Strategi Mengatasi lanjutan Tabel 11 Perkiraan Kesulitan Dan Strategi Mengatasinya No Perkiraan Kesulitan Yang Mungkin Muncul Strategi Mengatasinya 1 Jadwal yang telah ditetapkan berbenturan dengan kegiatan lain 2 Beban pekerjaan rutin sangat padat sehingga peserta diklat tidak hadir 3 Pimpinan yang memberikan persetujuan mendapatkan tugas lain yang lebih penting Mengadakan perubahan jadwal Melaksanakan diklat diluar jam kerja Mengusulkan untuk mendelegasikan kewenangan 4 Instruktur pelatihan tidak hadir Menunjuk instruktur diklat cadangan yang memiliki kompetensi di bidang pengelolaan data kepegawaian 5. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Sebagai panduan dalam melaksanakan setiap kegiatan, disusun jadwal pelaksanaan kegiatan yang berfungsi sebagai rambu-rambu bagi Tim Kerja dalam melaksanakan kegiatan dan sebagai alat kontrol atau kendali agar kegiatan dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Adapun jadwal pelaksanaan kegiatan dapat dilihat pada tabel 12 berikut ini., 7

37 CONTOH PENULISAN BAB IV : BAB IV. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS DAN RENCANA KERJA (...LANJUTAN) C. Strategi dan Rencana Kegiatan 5. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan... lanjutan No Kegiatan 1. Melakukan On The Job Trainin 2. Mendata sarpras yang ada 3. Menyusun SOP pendataan kepegawaian 4. Menyusun software pendataan online 5. Membangun sistem pendataan 6. Tabel 12 Jadwal Kegiatan Tahun 2013 Ket Maret CANTUMKAN WAKTU YANG DIPERLUKAN UNTUK MENYELESAIKAN SATU ITEM KEGIATAN DENGAN MENGGUNAKAN GARIS BOLD YANG PANJANGNYA SESUAI DENGAN WAKTU YANG DEPERLUKAN Dan seterusnya diisi kegiatan untuk semua strategi sesuai dengan kegiatan masingmasing 7 Pemantauan 8 Penilaian 9 Pelaporan BUTIR 7 SAMPAI DENGAN 9 SUDAH BAKU, JADI HARUS ADA, DAN KHUSUS UNTUK PELAPORAN GARIS BOLD DILEBIHKAN 1 KOLOM BAB V PENUTUP DAFTAR PUSTAKA 8

38 CONTOH PENULISAN BAB V : BAB V. PENUTUP Berdasarkan isu aktual yang muncul di Bagian Tata Usaha Fakultas Sains dan Teknik Universitas Maju Sekali, maka dapat ditentukan sasaran yang akan diwujudkan pada tahun 2013 yaitu meningkatnya Kualitas Pengelolaan Data dan Informasi di Bagian Tata Usaha Fakultas Sains dan Teknik Tahun Untuk mencapai sasaran tersebut dilakukan berbagai upaya yang salah satu upaya tersebut adalah melakukan analisis lingkungan baik internal maupun eksternal dengan pendekatan SWOT, sehingga diperoleh strategi serta kegiatan untuk mewujudkan sasaran yang telah ditetapkan.... dan seterusnya disesuaikan dengan kegiatan masing-masing peserta diklat pim tingkat III DAFTAR PUSTAKA Pusbangtendik, 2011, Pedoman Penulisan Kertas Kerja Perseorangan Diklatpim Tingkat III, Jakarta, Badan PSDMP dan PMP Universitas Maju Sekali, 2010, Rencana Strategis Fakultas Sains dan Teknik, dan seterusnya disesuaikan dengan daftar pustaka yang digunakan peserta diklatpim III 9

Penerapan Analisis SWOT dalam Penyusunan Rencana Stratejik (Renstra) pada Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III Badan Pusat Statistik

Penerapan Analisis SWOT dalam Penyusunan Rencana Stratejik (Renstra) pada Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III Badan Pusat Statistik Penerapan Analisis SWOT dalam Penyusunan Rencana Stratejik (Renstra) pada Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III Badan Pusat Statistik Oleh: Yuliana Ria Uli Sitanggang, S.Si, M.Si Widyaiswara

Lebih terperinci

B A B III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

B A B III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI B A B III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sulawesi Utara Untuk mengidentifikasi permasalahan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN GEOLOGI PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN GEOLOGI PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN GEOLOGI PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI RENCANA STRATEGIS PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2006-2009 Oleh Tim Renstra PMG 1. UU No. 25 Tahun 2004 Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN : KEPUTUSAN GUBERNUR JAMBI NOMOR : /KEP.GUB/BAPPEDA-2/2014 TANGGAL : Latar Belakang

LAMPIRAN : KEPUTUSAN GUBERNUR JAMBI NOMOR : /KEP.GUB/BAPPEDA-2/2014 TANGGAL : Latar Belakang LAMPIRAN : KEPUTUSAN GUBERNUR JAMBI NOMOR : /KEP.GUB/BAPPEDA-2/2014 TANGGAL : 2014 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat dengan Renstra SKPD adalah

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENINGKATAN KINERJA BAGIAN SEKRETARIAT PADA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANGGAI

ANALISIS STRATEGI PENINGKATAN KINERJA BAGIAN SEKRETARIAT PADA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANGGAI ANALISIS STRATEGI PENINGKATAN KINERJA BAGIAN SEKRETARIAT PADA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANGGAI 7 Oleh: Rahmawati Halim 17 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUMAS DAN PROTOKOL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUMAS DAN PROTOKOL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUMAS DAN PROTOKOL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2016 2021 BIRO HUMAS DAN PROTOKOL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2017 PENGANTAR

Lebih terperinci

Kata kunci: mutu nonakademik, analisis swot, ban pt, renstra

Kata kunci: mutu nonakademik, analisis swot, ban pt, renstra ABSTRAK Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (FTI UPVY) perlu melakukan evaluasi untuk meningkatkan mutu baik dari segi akademik maupun non akademik yang dituangkan

Lebih terperinci

ANALSIS SWOT EPASDIK PUSDIKLAT KU DALAM RANGKA KEBUTUHAN DIKLAT KEMENKEU. Oleh : Pandu Patriadi I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ANALSIS SWOT EPASDIK PUSDIKLAT KU DALAM RANGKA KEBUTUHAN DIKLAT KEMENKEU. Oleh : Pandu Patriadi I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang ANALSIS SWOT EPASDIK PUSDIKLAT KU DALAM RANGKA KEBUTUHAN DIKLAT KEMENKEU Oleh : Pandu Patriadi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu RI) yang terdiri dari 11

Lebih terperinci

VI. EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

VI. EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN VI. EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pengembangan kapasitas pendidikan dan pelatihan berbasis pelayanan dan pemberdayaan publik pada UPT Provinsi Riau disusun bersasarkan hasil analisis terhadap

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.242, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKN. Kinerja Instansi Pemerintah. Akuntabilitas. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG Pedoman Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BAB III ISU-ISU STRATEGIS 3.1 Isu Strategis Dalam penyusunan renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bogor tentunya tidak terlepas dari adanya isu strategis pembangunan Kota Bogor, yaitu : a. Pengembangan

Lebih terperinci

SASARAN UTAMA PERENCANAAN

SASARAN UTAMA PERENCANAAN 1 SASARAN UTAMA PERENCANAAN TUMBUHNYA PERUBAHAN DI BERBAGAI BIDANG SECARA TERUS MENERUS MENEKANKAN PADA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOMES) DAN DAMPAKNYA, SERTA MENINGKATNYA KEMAMPUAN MENGUKUR KINERJA (PERFORMANCES)

Lebih terperinci

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab

Lebih terperinci

B.IV TEKNIK PENYUSUNAN PERENCANAAN KINERJA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA

B.IV TEKNIK PENYUSUNAN PERENCANAAN KINERJA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA B.IV TEKNIK PENYUSUNAN PERENCANAAN KINERJA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA DEPARTEMEN AGAMA RI SEKRETARIAT JENDERAL BIRO ORGANISASI DAN TATALAKSANA TAHUN 2006 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Kondisi Umum

BAB I PENDAHULUAN I.1. Kondisi Umum BAB I PENDAHULUAN I.1. Kondisi Umum Bidang kedeputian di lingkungan Badan SAR Nasional (BASARNAS) terbentuk seiring dengan reorganisasi lembaga ini menjadi Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK). Terdapat

Lebih terperinci

BAB IV PEMBANGUNAN PERTANIAN DI ERA GLOBALISASI (Konsolidasi Agribisnis dalam Menghadapi Globalisasi)

BAB IV PEMBANGUNAN PERTANIAN DI ERA GLOBALISASI (Konsolidasi Agribisnis dalam Menghadapi Globalisasi) BAB IV PEMBANGUNAN PERTANIAN DI ERA GLOBALISASI (Konsolidasi Agribisnis dalam Menghadapi Globalisasi) Sebagai suatu negara yang aktif dalam pergaulan dunia, Indonesia senantiasa dituntut untuk cepat tanggap

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana instansi atau organisasi harus dibawa agar tetap eksis, antisipatif dan inovatif.

Lebih terperinci

B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum

B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum menjadi prioritas. Belum ada strategi pengelolaan air limbah

Lebih terperinci

BAB IV VISI MISI SASARAN DAN TUJUAN

BAB IV VISI MISI SASARAN DAN TUJUAN BAB IV VISI MISI SASARAN DAN TUJUAN 4.1. VISI DAN MISI Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, yang mencerminkan harapan yang ingin dicapai dilandasi oleh

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut Renstra Inspektorat Kabupaten Garut Tahun 2014-2019 Kata Pengantar KATA PENGANTAR Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI

PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI A. Zainul Fanani LKMM Tingkat Menengah UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2013 1 PENGERTIAN KINERJA Gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan / program

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Desain yang digunakan untuk penelitian ini adalah desain penelitian pengembangan. Sugiyono (2011) menyatakan bahwa penelitian pengembangan merupakan metode

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 79 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 79 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 79 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek/ Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah UMKM Kipas Bambu yang terletak di Desa Jipangan Bangunjiwo Kasihan Bantul. Kemudian subjek dari penelitian ini

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA PEMBINAAN PETUGAS HUMAS DALAM MENYEBARLUASKAN INFORMASI KEPADA MASYARAKAT DI KABUPATEN KARAWANG

RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA PEMBINAAN PETUGAS HUMAS DALAM MENYEBARLUASKAN INFORMASI KEPADA MASYARAKAT DI KABUPATEN KARAWANG e ISSN : 8-069 RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA PEMBINAAN PETUGAS HUMAS DALAM MENYEBARLUASKAN INFORMASI KEPADA MASYARAKAT DI KABUPATEN KARAWANG BANUARA NADEAK banuaranadeak@gmail.cm FEB UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS 5.1. Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan strategi, dan kebijakan perusahaan.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh i KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Rencana Strategis (Renstra) merupakan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, PEMERINTAH PROPINSI JAWATIMUR RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 20 TAHUN 2000 TENTANG BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROPINSI JAWATIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak

BAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Belakang Penelitian Kelompok Usaha Ikan Asap atau yang sering di kenal dengan ikan Roa atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan pelaksanaan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu

Lebih terperinci

February 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

February 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah merupakan dasar untuk terselenggaranya Good Governance yang artinya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP Kata Pengantar Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-nya, Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. TUGAS POKOK, FUNGSI, KEWENANGAN DAN STRUKTUR

BAB I PENDAHULUAN 1. TUGAS POKOK, FUNGSI, KEWENANGAN DAN STRUKTUR BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM SEKRETARIAT DPRD Sekretariat DPRD Kota Batam terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 8 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Silvia Sely Murthy, 2014 Analisis rantai nilai dan strategi pengembangan industri kreatif di kota bandung dan cimahi.

DAFTAR ISI Silvia Sely Murthy, 2014 Analisis rantai nilai dan strategi pengembangan industri kreatif di kota bandung dan cimahi. DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah.. 8 1.3. Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

Struktur Organisasi UPTD kota Kupang. Struktur Organisasi UPTD Kab.Ende. Struktur Organisasi UPTD Kab.TTS. Kepala

Struktur Organisasi UPTD kota Kupang. Struktur Organisasi UPTD Kab.Ende. Struktur Organisasi UPTD Kab.TTS. Kepala Kepala Badan Sekretariat Kelompok Jabatan Fungsional Subag Perencanaan Evaluasi Program Subag Umum & Kepegawaian Subag Keuangan Bidang Pengandalian Dampak Lingkungan Bidang Pengawasan Lingkungan Bidang

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

MANUAL PENETAPAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG

MANUAL PENETAPAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG MANUAL PENETAPAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG LEMBAGA PENJAMINAN MUTU INTERNAL AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG TAHUN 2013 DAFTAR ISI Daftar Isi... i BAB I : PENDAHULUAN A. Visi...

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Strategi penanganan, risiko biaya kontrak, SWOT. iii

ABSTRAK. Kata Kunci : Strategi penanganan, risiko biaya kontrak, SWOT. iii ABSTRAK Dalam kegiatan konstruksi tidak akan terlepas dari aspek risiko yang berakibat kerugian. Untuk menghindari atau mengurangi risiko, salah satu usaha yang dilakukan adalah mengidentifikasi risiko

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surabaya, Desember 2013 Kepala Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya

KATA PENGANTAR. Surabaya, Desember 2013 Kepala Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya telah berhasil menyusun Rencana Strategis tahun 2014. Rencana Strategis ini akan dijadikan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS INSTITUSI KEAGAMAAN (KASUS GKPI SENTOSA BARU MEDAN) Murbanto Sinaga

RENCANA STRATEGIS INSTITUSI KEAGAMAAN (KASUS GKPI SENTOSA BARU MEDAN) Murbanto Sinaga Karya Tulis RENCANA STRATEGIS INSTITUSI KEAGAMAAN (KASUS GKPI SENTOSA BARU MEDAN) Murbanto Sinaga DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2006 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

MATERI 4. ANALISIS SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Kesempatan, Ancaman)

MATERI 4. ANALISIS SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Kesempatan, Ancaman) MATERI 4 ANALISIS SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Kesempatan, Ancaman) Analisis SWOT adalah instrument perencanaaan strategis yang klasik. Dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan kesempatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah model penelitian pengembangan (Research and Development), yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu,

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2013-2015 Disusun oleh: Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM 1.1.1. Kedudukan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.1/2011 tanggal 22 Maret 2011 tentang

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS DAN OPERASIONAL PROYEK. Kuliah Manajemen TL

PERENCANAAN STRATEGIS DAN OPERASIONAL PROYEK. Kuliah Manajemen TL PERENCANAAN STRATEGIS DAN OPERASIONAL PROYEK Kuliah Manajemen TL Fungsi, Proses dan Sistematika Perencanaan Fungsi Perencanaan : - Sarana komunikasi - Dasar pengaturan alokasi sumber daya - Alat untuk

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD Identifikasi permasalahan dilakukan untuk melihat kompleksitas permasalahan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 KATA PENGANTAR Sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dikerjakan guna mendapatkan informasi yang diinginkan demi tercapainya tujuan penelitian. Berikut cara mengumpulkan data yang dilaksanakan

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI BARAT

GUBERNUR SULAWESI BARAT GUBERNUR SULAWESI BARAT RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGANGGARAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SULAWESI BARAT,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

KERTAS KERJA PERSEORANGAN (KKP)

KERTAS KERJA PERSEORANGAN (KKP) KERTAS KERJA PERSEORANGAN (KKP) RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI PADA BAGIAN TATA USAHA PUSAT PENGELOLAAN EKOREGION JAWA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

PUBLICITAS Publikasi Ilmiah Civitas Akademika Universitas Majalengka

PUBLICITAS Publikasi Ilmiah Civitas Akademika Universitas Majalengka STRATEGI PENGEMBANGAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS MAJALENGKA Oleh : OTONG KARYONO Otong_karyono@rocketmail.com Tekni Industri, Fakultas Teknik, Universitas Majalengka ABSTRAK Banyak

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : / BAP-I/IV/2011 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : / BAP-I/IV/2011 TENTANG Jalan Panji No. 70 Kelurahan Panji Telp. (0541) 661322. 664977 T E N G G A R O N G 75514 KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : 600.107/ BAP-I/IV/2011 TENTANG

Lebih terperinci

PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2006 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2006 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2006 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI Bambang Tjahjono Bidang Program

Lebih terperinci

Banyuwangi Tahun telah ditetapkan melalui surat. : 421/ 159/ /2014 tanggal 23 September Berdasarkan

Banyuwangi Tahun telah ditetapkan melalui surat. : 421/ 159/ /2014 tanggal 23 September Berdasarkan KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2015 telah ditetapkan melalui surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Nomor : 421/ 159/429.101/2014

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Bab 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Strategi pengembangan sanitasi dirumuskan berdasarkan hasil analisis Strength Weakness Opportunity Threat (SWOT) sesuai matrik analisis SWOT yang terdapat pada Lampiran

Lebih terperinci

KERTAS KERJA PERSEORANGAN (KKP)

KERTAS KERJA PERSEORANGAN (KKP) KERTAS KERJA PERSEORANGAN (KKP) RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA SDM DALAM PEMBINAAN PELAKU SARANA DISTRIBUSI ALKES PADA BIDANG SUMBER DAYA KESEHATAN DINAS KESEHATAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA OLEH :

Lebih terperinci

Rencana Strategis

Rencana Strategis BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum Sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional pada bab XIV salah satu agenda pembangunan nasional

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA, PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG AKREDITASI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMERINTAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SANDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS. Proses Perencanaan Semester 2

PERENCANAAN STRATEGIS. Proses Perencanaan Semester 2 PERENCANAAN STRATEGIS Proses Perencanaan Semester 2 PERENCANAAN STRATEGIS VIDEO PERENCANAAN STRATEGIS Latar belakang/konteks Rencana statutori vs rencana berbasis kinerja Manajemen strategis Perencanaan

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT LABORATORIUM IPS. CONTACT PERSON:

ANALISIS SWOT LABORATORIUM IPS. CONTACT PERSON: ANALISIS SWOT LABORATORIUM IPS CONTACT PERSON: Untuk mewujudkan laboratorium yang bermutu perlu dilakukan analisis (identifikasi dan penilaian) berbagai faktor yang strategis yang mendukung pengelolaan

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN MUTU SEKOLAH PADA SMP NEGERI 2 TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

STRATEGI PENINGKATAN MUTU SEKOLAH PADA SMP NEGERI 2 TUNTANG KABUPATEN SEMARANG STRATEGI PENINGKATAN MUTU SEKOLAH PADA SMP NEGERI 2 TUNTANG KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Untuk Memenuhi Sebagian dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Desain yang digunakan untuk penelitian ini adalah desain penelitian pengembangan. Sugiyono (2011) menyatakan bahwa penelitian pengembangan merupakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu suatu metode yang meneliti suatu objek pada masa sekarang (Nazir,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT SEKRETARIAT KABINET

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT SEKRETARIAT KABINET SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2010-2014 DEPUTI BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT SEKRETARIAT KABINET 2012 SEKRETARIAT

Lebih terperinci

Jurnal S. Pertanian 1 (1) : 1-12 (2017) ISSN :

Jurnal S. Pertanian 1 (1) : 1-12 (2017) ISSN : Jurnal S. Pertanian 1 (1) : 1-12 (2017) ISSN : 2088-0111 STRATEGI PEMASARAN USAHA KERUPUK LIPAT PADA UD. SINAR JAYA BARU DI GAMPONG PADANG KASAB KECAMATAN PEULIMBANG KABUPATEN BIREUEN Dian Safitriˡ, T.M.Nur

Lebih terperinci

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN BANJAR TAHUN 2016-2021 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan strategis organisasi adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana organisasi akan diarahkan, dan bagaimana pemberdayaan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR,

Lebih terperinci

VII. RANCANGAN PROGRAM PENINGKATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

VII. RANCANGAN PROGRAM PENINGKATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN VII. RANCANGAN PROGRAM PENINGKATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pendekatan analisis SWOT yang telah dilakukan pada pembahasan terdahulu dalam upaya memperkuat kelembagaan Unit Pelaksana Teknis Pendidikan pada

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.21/MEN/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN JENEPONTO TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian ini akan dikaji teori-teori yang relevan guna memberi kerangka rasional untuk melakukan analisis data penelitian. 2.1 Pentingnya Mutu Mutu adalah agenda utama, dan meningkatkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB III ISU-ISU STRATEGIS.

DAFTAR ISI BAB III ISU-ISU STRATEGIS. BAB I PENDAHULUAN DAFTAR ISI 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan 1.3. Landasan Hukum 1.4. Hubungan Hubungan Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Daerah dengan Dokumen Perencanaan Lainnya 1.5.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok.

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok. 9 BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok. U Gambar 2. Peta Telaga Golf Sawangan, Depok Sumber: Anonim 2010.

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG PEMERINTAH KOTA PADANG SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG BAGIAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Sebagai tindak lanjut instruksi

Lebih terperinci

Weakness, Opportunity and Threath). Dengan hasil pada masing-masing

Weakness, Opportunity and Threath). Dengan hasil pada masing-masing BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD 3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN Pada bagian identifikasi permasalah berdasarkan tugas dan fungsi Kantor

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 1 PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN 4 V i s i. 4.1. Visi da n Misi. B adan Kepegawaian Daerah (BKD) sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah mengemban tugas dalam menjamin kelancaran penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah merupakan Dokumen Perencanaan Daerah yang memberikan arah sekaligus acuan bagi seluruh komponen pelaku pembangunan daerah

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR : 8 T AHUN 2008 T E N T A N G TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR : 8 T AHUN 2008 T E N T A N G TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR : 8 T AHUN 2008 T E N T A N G TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BATANG, Menimbang : a. bahwa agar pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah diera sekarang ini telah menuntut kepada pemerintah Daerah untuk mengurus, mengatur, menyelenggarakan serta membiayai rumah tangganya

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan tuntutan nasional dan tantangan global untuk mewujudkan

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS DALAM PENYELAMATAN ARSIP DI PUSDIKLAT MIGAS

OPTIMALISASI PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS DALAM PENYELAMATAN ARSIP DI PUSDIKLAT MIGAS FORUM MANAJEMEN Vol. 5 No. OPTIMALISASI PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS DALAM PENYELAMATAN ARSIP DI PUSDIKLAT MIGAS Oleh : Sri Yuliati, SST (Arsiparis Penyelia) ABSTRAK Suatu organisasi dikatakan eksis apabila

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 14 Tahun 2008 Lampiran : - TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NON FORMAL DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT : PENGELOLAAN SUMBER DAYA APARATUR

ANALISIS SWOT : PENGELOLAAN SUMBER DAYA APARATUR ANALISIS SWOT : PENGELOLAAN SUMBER DAYA APARATUR FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL FAKTOR-FAKTOR INTERNAL KEKUATAN (STRENGTHS) 1. Eksistensi Lembaga Sumber Daya Aparatur di Daerah (UU No. 43 Tahun 1999 beserta peraturan

Lebih terperinci

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016 Kata Pengantar enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 206 ini didasarkan pada Undang-undang Nomor 23 Tahun 204 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 134 TAHUN : 2011 SERI : E

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 134 TAHUN : 2011 SERI : E LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 134 TAHUN : 2011 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KOTA CIMAHI TAHUN 2005 2025 DENGAN

Lebih terperinci

Paragraf 1 Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Paragraf 1 Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian BAB XXIX BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 576 Susunan Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan, terdiri dari: a. Kepala Badan; b. Sekretaris, membawahkan: - 697 -

Lebih terperinci

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR p BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANAHAN KABUPATEN GRESIK DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci