BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
|
|
- Yandi Setiawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 III-1 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Kerangka Pengukuran Kinerja 1. Indikator kinerja merupakan dasar pengukuran keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan. Cara pengukuran/ penghitungan realisasi kinerja adalah sebagai berikut : Tabel 8 Cara Pengukuran Kinerja Bappeda Tahun 2013 NO SASARAN STRATEGIS 1 perencanaan yang implementatif dan inklusif INDIKATOR KINERJA 1 Persentase arah kebijakan RPJMD yang mengarah pada arah kebijakan RPJPD 2 Persentase penyusunan kebijakan Renstra SKPD yang sesuai dengan RPJMD 3 Persentase penyusunan kebijakan RKPD yang mengacu pada RPJMD CARA PENGUKURAN Kesesuaian dihitung dari konten dan proses RPJMD yang mengacu pada RPJPD dan sesuai dengan tahapan dan tata cara penyusunan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 dibagi semua tahapan yang harus ada dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 Kesesuaian dihitung dari konten dan proses Renstra SKPD yang mengacu pada RPJMD dan sesuai dengan tahapan dan tata cara penyusunan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 dibagi semua tahapan yang harus ada dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 Kesesuaian dihitung dari konten dan proses Renstra SKPD yang mengacu pada RPJMD dan sesuai dengan tahapan dan tata cara penyusunan dalam
2 III-2 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA 4 Persentase penyusunan kebijakan Renja SKPD yang mengacu pada RKPD 5 Persentase program KUA PPA yang mengacu pada program Renja SKPD 6 Persentase RKA SKPD yang mengacu pada program KUA PPA 7 Persentase kegiatan dalam RKA SKPD yang mangacu pada Renja SKPD 8 Persentase rencana kegiatan dalam Renja CARA PENGUKURAN Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 dibagi semua tahapan yang harus ada dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 Kesesuaian dihitung dari konten dan proses Renja SKPD yang mengacu pada RKPD dan sesuai dengan tahapan dan tata cara penyusunan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 dibagi semua tahapan yang harus ada dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 Jumlah program dalam KUA-PPA yang mengacu pada program dalam Renja SKPD dibagi seluruh program yang ada dalam Renja SKPD dikali 100 Jumlah program dalam RKA SKPD yang mengacu pada program dalam KUA-PPA dibagi seluruh program yang ada dalam KUA-PPA dikali 100 jumlah kegiatan dalam RKA SKPD yang sesuai dengan kegiatan dalam Renja SKPD dibagi jumlah kegiatan kegiatan dalam Renja SKPD kali 100 Jumlah kegiatan dalam DPA SKPD yang sesuai
3 III-3 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SKPD yang terlaksana melalui DPA SKPD 9 Tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang (RTR) wilayah kabupaten beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital 10 Keterwakilan masyarakat dalam forum perencanaan partisipatif/musrenbang 11 persentase keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan 12 keterlibatan perempuan dalam proses perencanaan 13 Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik yang memenuhi syarat inklusif dalam proses penyusunan RTR dan pemanfaatan ruang minimal 2 kali setiap CARA PENGUKURAN dengan kegiatan dalam Renja SKPD dibagi seluruh jumlah kegiatan dalam Renja SKPD dikali 100 Jumlah RDTR Kecamatan dibagi Jumlah seluruh Kecamatan dikali Komponen : - keterwakilan pengusaha - keterwakilan akademisi - keterwakilan LSM - keterwakilan Ormas - keterwakilan kaum difabel - keterwakila organisasi keagamaan - keterwakilan forum anak - keterwakilan organisasi profesi jumlah perwakilan peserta dibagi jumlah undangan yang didistribusikan kali 100 skoring keterlibatan Tinggi : 30% dari peserta Sedang : 20-29% dari peserta Rendah : < 20% Jumlah forum konsultasi publik atau forum sejenis yang dilakukan dalam rangka penyusunan RTR
4 NO SASARAN STRATEGIS 2 Data dan infornasi yang aktual 3 Pelaksanaan rencana daerah yang efektif 4 Manajemen kerja yang baik INDIKATOR KINERJA disusunnya RTR dan pemanfaatan ruang 14 Data statistik tersaji tepat waktu 15 Kecepatan akses: - Data - Informasi 16 Persentase pemanfaat-an data spasial dan statistik serta kajian/masterplan oleh SKPD/stakeholder 17 Tingkat capaian target indikator Kinerja Pemkab 18 Persentase capaian indikator kinerja program/kegiatandalam DPA SKPD 19 Implementasi SOP Bappeda 20 Tingkat kepuasan terhadap pelayanan Bappeda CARA PENGUKURAN Dokumen tersedia sesuai waktu yang ditentukan III-4 Akumulasi waktu yang diperlukan untuk menemukan data dan informasi yang disediakan dengan cara menyampel responden. jumlah SKPD/stake holder yang memanfaatkan data statistic dan kajian/masterplan dibagi seluruh data statistic dan kajian/masterplan dikali 100%. Kajian/masterplan yang dihitung adalah yang dihasilkan pada n-1 dan sebelumnya. Berdasarkan pada dokumen pengendalian dan evaluasi terhadap hasil RPJMD pertahun, yaitu realisasi dibagi target dikali 100% Berdasarkan pada dokumen pengendalian dan evaluasi terhadap hasil RKPD pertahun, yaitu realisasi dibagi target dikali 100% jumlah SOP yang sudah diimplementasikan dibagi jumlah seluruh SOP Bappeda kali 100%. dihitung melalui survey kepuasan dengan menggunakan kuesioner yang disebar ke pengguna layanan.
5 III-5 Karakteristik indikator kinerja Bappeda bersifat positif, yaitu semakin tinggi realisasi menggambarkan pencapaian yang semakin baik. 2. Untuk skala pengukuran kinerja dan predikatnya adalah sebagai berikut : a. Capaian kinerja >85% sampai dengan 100% = Sangat Berhasil; b. Capaian kinerja >70% sampai dengan 85% = Berhasil; c. Capaian kinerja >55% sampai dengan 70% = Cukup Berhasil; d. Capaian kinerja <55 = Kurang Berhasil. B. Capaian Kinerja Sasaran Strategis Capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan indikator kinerja sasaran. Perumuan indikator kinerja sasaran lebih difokuskan pada indikator kinerja makro serta indikator kinerja strategis. Secara rinci capaian masing-masing indikator kinerja sasaran tahun 2013 adalah sebagai berikut : Tabel 9 Capaian Sasaran Strategis Tahun 2013 No Sasaran Strategis Jumlah Indikator Kinerja Target Realisasi Tingkat Capaian Predikat perencanaan 1 Persentase arah kebijakan 100% 100% 100% Sangat yang implemen RPJMD yang mengarah Berhasil tatif dan inklusif pada arah kebijakan RPJPD 2 Persentase penyusunan 90% 73,33% 81,48% Berhasil kebijakan Renstra SKPD yang sesuai dengan RPJMD 3 Persentase penyusunan 90% 100% 111,11% Sangat kebijakan RKPD yang mengacu pada RPJMD Berhasil 4 Persentase penyusunan 100% 100% 100% Sangat kebijakan Renja SKPD yang sesuai dengan Berhasil
6 III-6 No Sasaran Strategis Jumlah Indikator Kinerja Target Realisasi Tingkat Capaian Predikat RKPD 5 Persentase program KUA 100% 100% 100% Sangat PPA yang mengacu pada program Renja SKPD Berhasil 6 Persentase RKA SKPD 100% 100% 100% Sangat yang mengacu pada program KUA PPA Berhasil 7 Persentase kegiatan dalam 90% 93,98% 104,42% Sangat RKA SKPD yang mengacu pada Renja SKPD Berhasil 8 Persentase rencana 90% 93,98% 104,42% Sangat kegiatan dalam Renja melalui DPA SKPD SKPD yang terlaksana Berhasil 9 Persentase kecamatan 80,23% 88,23% 109,97% Sangat yang sudah tercakup Berhasil dalam RDTR 10 Keterwakilan masyarakat % Sangat dalam forum perencanaan komponen komponen Berhasil partisipatif/musrenbang 11 persentase keterlibatan 95% 131,25% 138,16% Sangat masyarakat dalam proses perencanaan Berhasil 12 keterlibatan tinggi Sedang Berhasil perempuan dalam proses ( 30%) (28,14%) 93,80% perencanaan 13 Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik yang memenuhi syarat inklusif dalam proses penyusunan RTR dan pemanfaatan ruang 100% 100% 100% Sangat berhasil
7 III-7 No Sasaran Strategis Jumlah Indikator Kinerja Target Realisasi Tingkat Capaian Predikat minimal 2 kali setiap disusunnya RTR dan pemanfaatan ruang 2 data dan 14 data statistik tersaji tepat 75% Cukup informasi waktu Bulan : Berhasil - Kabupaten Dalam Angka Juni Juni yang aktual - Kecamatan dalam angka Juni September - SIPD Maret Maret - PDRB Kabupaten Nov Juli - PDRB Kecamatan Des Des - Inflasi (per triwulan) Apr/Jun/Okt Apr/Juli/Okt/ /Des Des - IPM Des Des - IHB Des Des - Inkesra Nov Nov - Statistik Industri Des Des - IPG Nov Des - Gini Rasio Des Nov 15 kecepatan akses: - data 1 jam 1 jam 100% Sangat - informasi 1 jam 1 jam Berhasil 16 Persentase pemanfaatan data spasial dan statistik serta kajian/masterplan oleh SKPD/stakeholder - data spasial dan statistik 95% 100% 105,26% Sangat - dokumen kajian/ 75% 80% 106,66 Berhasil masterplan 3 Pelaksanaan 17 tingkat capaian target Terca pai tercapai 100% Sangat rencana indikator Penetapan ( 80%) (80%) Berhasil daerah yang efektif Kinerja Pemkab 18 persentase capaian 80% 80% 100% Sangat indikator kinerja Berhasil program/kegiatan dalam DPA SKPD
8 III-8 No Sasaran Strategis Jumlah Indikator Kinerja Target Realisasi Tingkat Capaian Predikat Penerapan 19 Implementasi SOP 80% 88% 110% Sangat manajemen kerja Bappeda Berhasil sesuai standar 20 Tingkat kepuasan 80% 81,77% 102,21 Sangat terhadap pelayanan Berhasil Bappeda Berdasarkan uraian pada Tabel 9 diatas, maka rangkuman hasil pengukuran terhadap seluruh indikator kinerja sasaran, dapat dilihat sebagaimana pada tabel berikut : No Sasaran Strategis Tabel 10 Rangkuman Hasil Pengukuran Kinerja Jumlah Indikator Kinerja Rata-rata Capaian Kinerja Predikat 1 Perencanaan yang ,15 % Sangat berhasil implementatif dan inklusif 2 Data dan informasi 3 93,65% Berhasil Pembangunan yang aktual 3 Pelaksanaan rencana 2 100% Sangat berhasil Pembangunan daerah yang efektif 4 Penerapan manajemen 2 106,10% Sangat berhasil kerja sesuai standar C. Capaian Kinerja atas IKU Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran tahun 2013 adalah sebagai berikut :
9 III-9 Tabel 11 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2013 No INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI CAPAIAN KINERJA % Persentase arah kebijakan RPJMD yang mengarah 100% 100% 100% pada arah kebijakan RPJPD 2 Persentase penyusunan kebijakan Renstra SKPD 90% 73,33% 81,48% yang sesuai dengan RPJMD 3 Persentase penyusunan kebijakan RKPD 90% 100% 111,11% yang mengacu pada program RPJMD 4 Persentase penyusunan kebijakan Renja SKPD 100% 100% 100% yang sesuai dengan RKPD 5 Persentase program KUA 100% 100% 100% PPA yang mengacu pada program Renja SKPD 6 Persentase RKA SKPD 100% 100% 100% yang mengacu pada program KUA PPA 7 Persentase kegiatan dalam RKA SKPD yang mangacu pada Renja SKPD 8 Persentase rencana kegiatan dalam Renja SKPD yang terlaksana melalui DPA SKPD 9 Persentase kecamatan yang sudah tercakup dalam RDTR Keterwakilan 10 masyarakat dalam forum perencanaan 90% 93,98% 104,42% 90% 93,98% 104,42% 80,23% 88,23% 109,97% 8 komponen 8 komponen 100%
10 No INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI CAPAIAN KINERJA % partisipatif/musrenbang 11 persentase keterlibatan 95% 131,25% 138,16% masyarakat dalam proses perencanaan III Keterlibatan perempuan dalam proses perencanaan 13 Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik yang memenuhi syarat inklusif dalam proses penyusunan RTR dan pemanfaatan ruang minimal 2 kali setiap disusunnya RTR dan pemanfaatan ruang tinggi (30%) sedang (28,14%) 93,80% 100% 100% 100% D. Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis Sasaran 1 : Perencanaan yang implementatif dan inklusif Hasil evaluasi capaian kinerja perencanaan yang implementatif dan inklusif dengan 13 (tiga belas) indikator kinerja, mendapatkan angka rata-rata capaian kinerja sebesar 101,55% dengan predikat sangat berhasil. Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut dengan uraian sebagai berikut : Tabel 12 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2013 dan Target Akhir Periode Renstra (Tahun 2015) No Indikator Kinerja Realisasi Tahun 2012 Realiasasi Tahun 2013 Target Tahun 2015 Keterangan Persentase arah kebijakan 100% 100% 100% Indikator ini bersifat RPJMD yang mengarah pada arah kebijakan 5 (lima) tahunan, sehingga pengukuran RPJPD dilakukan 1 (satu) kali kecuali Perda
11 III-11 No Indikator Kinerja Realisasi Tahun 2012 Realiasasi Tahun 2013 Target Tahun 2015 Keterangan tentang perubahan RPJMD telah ditetapkan. 2 Persentase penyusunan 73,33% 73,33% 100% sda kebijakan Renstra SKPD yang sesuai dengan RPJMD 3 Persentase penyusunan 100% 100% 100% kebijakan RKPD yang mengacu pada RPJMD 4 Persentase penyusunan 99,42% 100% 100,58% kebijakan Renja SKPD yang sesuai dengan RKPD 5 Persentase program KUA 100% 100% 100% PPA yang mengacu pada program Renja SKPD 6 Persentase RKA SKPD 100% 100% 100% yang mengacu pada program KUA PPA 7 Persentase kegiatan dalam 90% 93,98% 100% RKA SKPD yang mengacu pada Renja SKPD 8 Persentase rencana 90% 93,98% 100% kegiatan dalam Renja melalui DPA SKPD SKPD yang terlaksana 9 Persentase kecamatan 88,23% 88,23% 100% yang sudah tercakup dalam RDTR 10 Keterwakilan masyarakat 8 100% 100% dalam forum perencanaan komponen
12 III-12 No Indikator Kinerja Realisasi Tahun 2012 Realiasasi Tahun 2013 Target Tahun 2015 Keterangan partisipatif/musrenbang 11 persentase keterlibatan 131,25% 131,25% 100% masyarakat dalam proses perencanaan 12 keterlibatan Sedang perempuan dalam proses (28,14%) 93,80% 100% perencanaan 13 Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik yang memenuhi syarat inklusif dalam proses penyusunan RTR dan pemanfaatan ruang minimal 2 kali setiap disusunnya RTR dan pemanfaatan ruang 100% 100% 100% 1. Persentase arah kebijakan RPJMD yang mengarah pada arah kebijakan RPJPD Berdasarkan evaluasi terhadap Persentase arah kebijakan RPJMD yang mengarah pada arah kebijakan RPJPD, realisasi sebesar 100% dari target 100%. Tingkat capaian ini didasarkan pada hasil pengendalian dan evaluasi sesuai formulir Permendagri Nomor 54 Tahun Faktor pendorong keberhasilan sasaran ini adalah : a.telah dilakukan penelaahan RPJPD sebelum penyusunan RPJMD b.telah dilakukan penyelarasan rumusan visi misi jangka panjang dan jangka menengah c.rumusan tujuan dan sasaran jangka menengah berpedoman pada tujuan dan sasaran jangka panjang - Kemungkinan adanya perbedaan arah kebijakan pada RPJMD periode berikutnya dengan arah kebijakan yang telah ditetapkan pada RPJPD. Hal ini
13 III-13 mengingat periodisasi yang berbeda, dimana RPJPD merupakan pedoman perencanaan selama 20 (dua puluh) tahun dan RPJMD merupakan pedoman 1 (satu) tahun, sehingga bisa saja muncul kebijakan-kebijakan baru untuk menyesuaikan dengan kondisi terkini. 1. Merumuskan arah kebijakan pada RPJPD secara lebih visioner agar dapat mengakomodasi perubahan-perubahan yang terjadi. 2. Melakukan revisi materi arah kebijakan RPJPD untuk menyesuaikan dengan perkembangan terkini. 2. Persentase Renstra SKPD yang sesuai dengan RPJMD Berdasarkan evaluasi terhadap Persentase Renstra SKPD yang sesuai dengan RPJMD, realisasi sebesar 73,33% dari target 90%. Realisasi ini sesuai hasil pengendalian dan evaluasi terhadap kebijakan Renstra SKPD yang berpedoman pada formulir VII. G.7 Lampiran VII Permendagri Nomor 54 Tahun Tingkat kesesuaian rata-rata SKPD mencapai 73,33% dimana sebanyak 25 SKPD sebesar 75% dan 19 SKPD sebesar 70%. Tidak adanya SKPD yang tingkat kesesuaiannya mencapai 100% dikarenakan 3 hal. Faktor penghambat pencapaian sasaran adalah : 1) Belum adanya Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS); 2) Belum adanya Surat Edaran Bupati perihal penyusunan rancangan Renstra SKPD; 3) Belum adanya pentahapan pelaksanaan program. Upaya perbaikan yang dilakukan adalah : 1) Pada penyusunan Renstra periode yang dilaksanakan pada tahun 2015, SKPD telah diarahkan untuk menyusun KLHS 2) Pada penyusunan Renstra periode yang dilaksanakan pada tahun 2015, akan diawali dengan Surat Edaran Bupati 3) Pada penyusunan Renstra periode yang dilaksanakan pada tahun 2015, pentahapan pelaksanaan program akan disusun berdasarkan prioritas tahunan dalam RPJMD
14 III Persentase penyusunan kebijakan RKPD yang mengacu pada RPJMD. Berdasarkan evaluasi terhadap persentase penyusunan kebijakan RKPD yang mengacu pada RPJMD, realisasi sebesar 100% dari target 90%. Realisasi ini sesuai hasil pengendalian dan evaluasi terhadap kebijakan RKPD yang berpedoman pada formulir VII. D.15 Lampiran VII Permendagri Nomor 54 Tahun Faktor pendorong keberhasilan sasaran ini adalah : - telah dilakukan verifikasi terhadap rancangan RKPD sehingga dapat segera menindaklanjuti hasil catatan verifikasi dan Peraturan Bupati tentang RKPD yang ditetapkan sudah selaras dengan RPJMD. - Kemungkinan adanya perbedaan kebijakan pada RKPD tahun berikutnya dengan kebijakan yang telah ditetapkan pada RPJMD. Hal ini mengingat periodisasi yang berbeda, dimana RPJMD merupakan pedoman perencanaan untuk lima tahunan. Sedangkan RKPD merupakan pedoman tahunan, sehingga bisa saja muncul kebijakan-kebijakan baru untuk menyesuaikan dengan kondisi terkini. - Merumuskan kebijakan pada RPJMD secara lebih visioner agar mampu mengakomodasi perubahan-perubahan yang terjadi. 4. Persentase penyusunan kebijakan Renja SKPD yang mengacu pada RKPD. Berdasarkan evaluasi terhadap persentase penyusunan kebijakan Renja SKPD yang mengacu pada RKPD, realisasi sebesar 100% dari target 100%. Realisasi ini sesuai hasil pengendalian dan evaluasi terhadap kebijakan Renja Tahun 2013 yang berpedoman pada formulir VII. G.9 Permendagri Nomor 54 Tahun Tingkat kesesuaian rata-rata SKPD mencapai 100% dimana 48 SKPD mencapai 100%. Faktor pendorong keberhasilan sasaran ini adalah : - telah dilakukan verifikasi terhadap seluruh rancangan Renja SKPD agar SKPD dapat segera menindaklanjuti hasil catatan verifikasi sehingga Renja yang ditetapkan sudah selaras dengan RKPD - Ketidak sesuaian substansi Renja dengan RKPD sebagaimana checklist yang ada pada form 6.9.
15 III-15 - Melakukan verifikasi terhadap rancangan Renja SKPD dengan lebih intens, agar segera diketahui substansi yang berbeda dengan RKPD. 5. Persentase program KUA PPAS yang mengacu pada program Renja SKPD. Berdasarkan evaluasi terhadap persentase program KUA PPAS yang mengacu pada program Renja SKPD, realisasi sebesar 100% dari target 100%. Realisasi ini dilihat dari program yang tercantum pada dokumen Renja SKPD Tahun 2013 seluruhnya sesuai dengan program yang tercantum pada dokumen KUA PPAS Tahun Faktor pendorong keberhasilan sasaran ini adalah : - Telah dibangun sistem informasi perencanaan daerah (SimRenDa) untuk menjamin konsistensi perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan seluruh program dan kegiatan di Kabupaten Sleman. Program-program yang tidak diinput pada menu Renja atau RKPD, maka tidak dapat muncul pada dokumen PPAS. - Adanya kesalahan sistem dalam membaca data/error yang mengakibatkan ketidaksinkronan program dan kegiatan di dokumen Musrenbang, dokumen RKPD maupun di PPAS. - Melakukan updating sistem untuk memperkuat sistem sehingga memperkecil terjadinya System Error. 6. Persentase program RKA SKPD yang mengacu pada program KUA PPAS. Berdasarkan evaluasi terhadap persentase program RKA SKPD yang mengacu pada program KUA PPAS, realisasi sebesar 100% dari target 100%. Realisasi ini dilihat dari program yang tercantum pada dokumen RKA SKPD Tahun 2013 seluruhnya sesuai dengan program yang tercantum pada dokumen KUA PPAS Tahun Faktor pendorong keberhasilan sasaran ini adalah : - Telah dibangun sistem informasi perencanaan daerah (SimRenDa) untuk menjamin konsistensi perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan seluruh program dan kegiatan di Kabupaten Sleman. Program-program
16 III-16 yang tidak diinput pada menu PPAS, maka tidak dapat muncul pada dokumen RKA SKPD - Adanya program yang tidak direncanakan namun harus dilaksanakan karena amanat Pemerintah Pusat atau Provinsi. - Sulit melakukan upaya antisipasi karena bersifat eksternal dan diluar kewenangan SKPD Kabupaten. 7. Persentase kegiatan dalam RKA SKPD yang mengacu pada Renja SKPD. Berdasarkan evaluasi terhadap persentase kegiatan dalam RKA SKPD yang mengacu pada Renja SKPD, realisasi sebesar 93,98% dari target 90%. Realisasi ini sesuai hasil pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan Renja Tahun 2013 yang berpedoman pada formulir VII. H.4 Permendagri Nomor 54 Tahun Tingkat rata-rata pelaksanaan kegiatan Renja SKPD tahun 2013 di dalam RKA SKPD Tahun 2013 mencapai 93,98% dimana sebanyak kegiatan SKPD telah terakomodir dari total kegiatan yang ada pada Renja SKPD. Kegiatan yang tidak dilaksanakan karena tidak menjadi prioritas pada tahun Faktor pendorong keberhasilan sasaran ini adalah : - Telah dibangun sistem informasi perencanaan daerah (SimRenDa) untuk menjamin konsistensi perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan seluruh program dan kegiatan di Kabupaten Sleman. Kegiatan-kegiatan yang tidak diinput pada menu Renja atau RKPD, maka tidak dapat muncul pada dokumen RKA SKPD - Adanya kegiatan yang tidak direncanakan namun muncul pada RKA SKPD yang mengakibatkan inkonsistensi perencanaan dan tidak berjalannya mekanisme pengendalian dan evaluasi. - Mensosialisasikan pentingnya konsistensi dalam perencanaan dan penganggaran dan perlunya proses pengendalian dan evaluasi dalam setiap pelaksanaan rencana kegiatan SKPD.
17 III Persentase rencana kegiatan dalam Renja SKPD yang terlaksana melalui DPA SKPD. Berdasarkan evaluasi terhadap persentase kegiatan dalam DPA SKPD yang mengacu pada Renja SKPD, realisasi sebesar 93,98% dari target 90%. Realisasi ini sesuai hasil pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan Renja Tahun 2013 yang berpedoman pada formulir VII. H.4 Permendagri Nomor 54 Tahun Tingkat rata-rata pelaksanaan kegiatan Renja SKPD tahun 2013 di dalam DPA SKPD Tahun 2013 mencapai 93,98% dimana sebanyak kegiatan SKPD telah terakomodir dari total kegiatan yang ada pada Renja SKPD. Faktor pendorong keberhasilan sasaran ini adalah : - Telah dibangun sistem informasi perencanaan daerah (SimRenDa) untuk menjamin konsistensi perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan seluruh program dan kegiatan di Kabupaten Sleman. Kegiatan-kegiatan yang tidak diinput pada menu Renja atau RKPD, maka tidak dapat muncul pada dokumen DPA SKPD - Adanya kegiatan yang tidak direncanakan namun dilaksanakan melalui DPA SKPD. - Mensosialisasikan pentingnya konsistensi dalam perencanaan dan penganggaran dan perlunya proses pengendalian dan evaluasi dalam setiap pelaksanaan rencana kegiatan SKPD. Bappeda Sleman mengundang narasumber dan SKPD dalam Seminar Hasil Pengendalian dan Evaluasi Berdasarkan Permendagri No 54/2010.
18 III Persentase kecamatan yang sudah tercakup dalam RDTR. Berdasarkan evaluasi terhadap persentase kecamatan yang sudah tercakup dalam RDTR, realisasi sebesar 88,23% dari target 80,23%. Sampai dengan tahun 2013 telah disusun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) bagi 15 Kecamatan dari total 17 Kecamatan yang ada di Kabupaten Sleman, yakni Kecamatan Prambanan, Kecamatan Kalasan, Kecamatan Ngemplak, Kecamatan Depok, Kecamatan Mlati, Kecamatan Ngaglik, Kecamatan Pakem, Kecamatan Tempel, Kecamatan Sleman, Kecamatan Godean, Kecamatan Seyegan, Kecamatan Minggir, Kecamatan Moyudan, Kecamatan Sleman dan Kecamatan Gamping. Sedangkan 2 Kecamatan yang belum memiliki RDTR adalah Kecamatan Cangkringan dan Kecamatan Turi. Faktor pendorong keberhasilan sasaran ini adalah : - Penyusunan RDTR sudah direncanakan secara bertahap setiap tahunnya sehingga sudah dapat diketahui bahwa sampai dengan akhir periode Renstra telah disusun RDTR pada seluruh kecamatan di Kabupaten Sleman. - Adanya perubahan tahapan penetapan RDTR dari pemerintah pusat. - Menyesuaikan panduan tahapan di level daerah. 10. Keterwakilan masyarakat dalam forum perencanaan partisipatif/musrenbang. Berdasarkan evaluasi terhadap keterwakilan masyarakat dalam forum perencanaan partisipatif/musrenbang, realisasi sebanyak 8 komponen dari target 8 komponen. 8 komponen tersebut meliputi : - pengusaha - akademisi - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) - Organisasi Masyarakat (Ormas) - Kaum difabel - Organisasi keagamaan - Forum Anak
19 III-19 - Organisasi profesi Faktor pendorong keberhasilan sasaran ini adalah : - Telah diterapkan Pagu Indikatif Usulan Kecamatan (PIK) sebagai jaminan alokasi anggaran bagi usulan masyarakat, sehingga partisipasi masyarakat dalam proses Musrenbang meningkat. - Telah diterbitkan Peraturan Bupati Nomor 6 Tahun 2012 tentang Pedoman Musrenbang yang mengamanatkan perencanaan yang inklusif dan partisipatif. - Dengan diberlakukannya UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa, yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan peraturan pemerintah, maka ada kemungkinan perubahan mekanisme musrenbang. - Melakukan revisi pedoman musrenbang agar selaras dengan peraturan pemerintah dimaksud. 11. Persentase keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan. Berdasarkan evaluasi terhadap persentase keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan, realisasi sebesar 131,25% dari target 95%. Realisasi ini diukur dari kehadiran masyarakat pada forum Musrenbang Kabupaten dan Musrenbang Kecamatan. Jumlah masyarakat yang hadir sebanyak 231 orang dari total 176 undangan yang didistribusikan. Hal ini terjadi karena satu undangan dihadiri lebih dari satu orang. Ini menunjukkan tinggi atensi para pemangku kepentingan terhadap pelaksanaan Musrenbang Kabupaten Sleman. Faktor pendorong keberhasilan sasaran ini adalah : - Telah diterapkan Pagu Indikatif Usulan Kecamatan (PIK) sebagai jaminan alokasi anggaran bagi usulan masyarakat, sehingga partisipasi masyarakat dalam proses Musrenbang meningkat. - Telah diterbitkan Peraturan Bupati Nomor 6 Tahun 2012 tentang Pedoman Musrenbang yang mengamanatkan perencanaan yang inklusif dan partisipatif
20 III-20 - Dengan diberlakukannya UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa, yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan peraturan pemerintah, maka ada kemungkinan perubahan mekanisme musrenbang. - Melakukan revisi pedoman musrenbang agar selaras dengan peraturan pemerintah dimaksud. Pelaksanaan Musrenbang 12. Keterlibatan perempuan dalam proses perencanaan. Berdasarkan evaluasi terhadap keterlibatan perempuan dalam proses perencanaan, realisasi keterlibatan masuk kategori sedang (28,14%) dari target (>30%). Realisasi ini dihitung dari jumlah kehadiran perempuan sebanyak 65 orang dari total 231 orang. Faktor pendorong keberhasilan sasaran ini adalah : - Telah diterapkan Pagu Indikatif Usulan Kecamatan (PIK) sebagai jaminan alokasi anggaran bagi usulan masyarakat, sehingga partisipasi masyarakat dalam proses Musrenbang meningkat. - Telah diterbitkan Peraturan Bupati Nomor 6 Tahun 2012 tentang Pedoman Musrenbang yang mengamanatkan perencanaan yang inklusif dan partisipatif
21 III-21 - Masih adanya persepsi bahwa perempuan harus lebih banyak berperan di belakang layar dan tidak perlu berpartisipasi langsung dalam kegiatan-kegiatan. - Melakukan advokasi kesetaraan gender melalui lembaga-lembaga pengarusutamaan gender (PUG). 13. Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik yang memenuhi syarat inklusif dalam proses penyusunan RTR dan pemanfaatan ruang minimal 2 kali setiap disusunnya RTR dan pemanfaatan ruang. Faktor pendorong keberhasilan sasaran ini adalah : - Forum konsultasi publik dilakukan melalui FGD (Focussed Group Discussion) dan sudah terjadwal dengan baik dalam kerangka acuan kerja. - Indikator pelaksanaan forum konsultasi publik merupakan indikator SPM bidang tata ruang dari Kementerian Pekerjaan Umum yang dimungkinkan bisa berubah baik target maupun cara penghitungannya. - Menyesuaikan baseline indikator sesuai perubahan aturan. Capaian indikator kinerja output rata-rata 101,55% dari target yang ditentukan, dengan realisasi dana sebesar Rp dari anggaran sebesar Rp ,00 Sasaran 2 : Data dan informasi yang aktual Hasil evaluasi capaian kinerja data dan informasi yang aktual dengan 3 (tiga) indikator kinerja, mendapatkan angka rata-rata capaian kinerja sebesar 96,73% dengan predikat sangat berhasil. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran tahun 2013 adalah sebagai berikut :
22 Tabel 13 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2013 dan Target Akhir Periode Renstra (Tahun 2015) III-22 No Indikator Kinerja Realisasi Tahun 2012 Realisasi Tahun 2013 Target Tahun 2015 Keterangan data statistik tersaji tepat 100% waktu Bulan : - Kabupaten Dalam Angka Juni Juni - Kecamatan dalam angka Juni September - SIPD Maret Maret - PDRB Kabupaten Nov Juli - PDRB Kecamatan Des Des - Inflasi (per triwulan) Apr/Jun/Okt Apr/Juli/Okt/ /Des Des - IPM Des Des - IHB Des Des - Inkesra Nov Nov - Statistik Industri Des Des - IPG Nov Des - Gini Rasio Des Nov 2 kecepatan akses: - data 1 jam 1 jam 100% - informasi 1 jam 1 jam 3 Persentase pemanfaatan data spasial dan statistik serta kajian/masterplan oleh SKPD/stakeholder - data spasial dan statistik 95% 100% 100% - dokumen kajian/ 75% 80% 100% masterplan Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut dengan uraian sebagai berikut : 1. Data tersaji tepat waktu Berdasarkan evaluasi terhadap indikator data tersaji tepat waktu, realisasi sebesar 75% dimana sebanyak 9 (sembilan) dokumen dapat tersaji sesuai target waktu dan 3 (tiga) dokumen tidak dapat selesai sesuai target waktu. Ketiga dokumen tersebut adalah IPG, Kecamatan Dalam Angka dan Inflasi (per triwulan).
23 III-23 Faktor penghambat pencapaian sasaran - keterlambatan pengolahan data Upaya perbaikan yang dilakukan - lebih mengintensifkan koordinasi dengan BPS dan pengecekan kemajuan pengolahan data secara rutin. 2. Kecepatan akses data dan informasi. Berdasarkan evaluasi terhadap indikator kecepatan akses data dan informasi, realisasi 1 jam sesuai target. Realisasi ini diukur melalui akumulasi waktu yang diperlukan untuk mencari sampai dengan menemukan data dan informasi yang disediakan oleh Bappeda pada website, arsip dokumen di Bidang-Bidang dan arsip dokumen yang ada di ruang arsiparis. Faktor Pendorong Keberhasilan - Adanya sub bidang khusus yang mengelola data dan informasi - Penyimpanan dokumen telah ditetapkan dalam SOP, sehingga setiap dokumen dapat dilacak dengan mudah - Pengarsipan dokumen masih dilakukan dengan manual yang memungkinkan terjadinya kesalahan, misalnya kesalahan mencatat, dan tertukarnya kode antar dokumen. - membangun aplikasi/sistem informasi kearsipan 3. Persentase pemanfaatan data spasial dan statistik serta kajian/masterplan oleh SKPD/stakeholders. Berdasarkan evaluasi terhadap indikator Persentase pemanfaatan data spasial dan statistik serta kajian/masterplan oleh SKPD/stakeholders, realisasi rata-rata 90% dari target rata-rata 85 %. Realisasi ini diukur melalui jumlah produk Bappeda yang dimanfaatkan oleh SKPD/stakeholder. Faktor pendorong keberhasilan - Khusus untuk target pemanfaatan data spasial tercapai karena tingginya kebutuhan masyarakat akan data spasial untuk pengurusan ijin-ijin yang berkaitan dengan tata ruang
24 III-24 Hambatan - Masterplan dan kajian yang disusun oleh Bappeda kurang dimplementasikan oleh SKPD karena belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan SKPD maupun masyarakat secara umum - Memperbanyak FGD dengan SKPD dan pemangku kepentingan lainnya untuk memetakan permasalahan dengan tepat dan spesifik sesuai kebutuhan Capaian indikator kinerja output rata-rata 96,73% dari target yang ditentukan, dengan realisasi dana sebesar Rp ,00 dari anggaran sebesar Rp ,00 Sasaran 3 : Pelaksanaan rencana daerah yang efektif Hasil evaluasi capaian kinerja perencanaan yang implementatif dan inklusif dengan 2 (dua) indikator kinerja, mendapatkan angka realisasi sebesar 148,18%. Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut dengan uraian sebagai berikut : Tabel 14 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2013 dan Target Akhir Periode Renstra (Tahun 2015) No Indikator Kinerja Realisai Tahun 2012 Realisasi Tahun 2013 Target Tahun 2015 Keterangan tingkat capaian target Terca pai tercapai 100% indikator Penetapan ( 80%) (196,91%) Kinerja Pemkab 2 persentase capaian 80% 99,45% 100% indikator kinerja program/kegiatan dalam DPA SKPD
25 III Tingkat capaian target indikator penetapan kinerja Pemkab. Indikator kinerja Pemkab adalah indikator kinerja yang telah ditetapkan pada dokumen RPJMD. Berdasarkan evaluasi terhadap indikator tingkat capaian target indikator penetapan kinerja Pemkab, realisasi tercapai 196,91%. 77 indikator kinerja tercapai dari total 103 indikator kinerja yang telah dihitung. Faktor pendorong keberhasilan sasaran ini adalah : 1) SKPD pengampu indikator kinerja didalam RPJMD mempunyai komitmen tinggi untuk mencapai target yang telah ditetapkan 2) Telah dilakukan pengendalian dan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan perencanaan daerah maupun perencanaan di tingkat SKPD Disamping keberhasilan pencapaian indikator kinerja, masih ada indikator kinerja yang belum tercapai. Hambatan : 1) Penetapan target terlalu tinggi 2) Definisi operasional dan cara penghitungan kurang sinkron dengan pernyataan indikatornya Strategi pemecahan 1) Penyesuaian target indikator kinerja dengan kondisi terkini dan kemampuan SKPD untuk mencapainya 2) Memperbaiki definisi operasional dan cara penghitungannya Kedua upaya tersebut dilakukan melalui perubahan RPJMD 2. Persentase capaian indikator kinerja program/kegiatan dalam DPA SKPD. Berdasarkan evaluasi terhadap indikator Persentase capaian indikator kinerja program/kegiatan dalam DPA SKPD, realisasi tercapai 99,45% dari target 90%. Realisasi tersebut disumbang dari program dan kegiatan dalam mendukung 11 prioritas di tahun 2013 yaitu sebanyak 161 program dan 972 kegiatan. Faktor pendorong keberhasilan pencapaian kinerja adalah : - Komitmen yang tinggi dari masing-masing SKPD untuk segera melaksanakan kegiatan tepat waktu dan mencapai target yang telah ditetapkan
26 III-26 - Penyelesaian dan penyerapan anggaran kegiatan menumpuk pada akhir tahun anggaran Strategi pemecahan - Mendorong SKPD agar mentaati jadwal yang telah dicantumkan dalam kerangka acuan kerja maupun rencana penarikan dananya. Capaian indikator kinerja output rata-rata 148,18% dari target yang ditentukan, dengan realisasi dana sebesar Rp ,00 dari anggaran sebesar Rp ,00 Sasaran 4 : Penerapan manajemen kerja sesuai standar Hasil evaluasi sasaran penerapan manajemen kerja sesuai standar dengan 2 (dua) indikator kinerja, mendapatkan angka realisasi sebesar 84,88%. Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut dengan uraian sebagai berikut : Tabel 15 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2013 dan Target Akhir Periode Renstra (Tahun 2015) No Indikator Kinerja Realisai Tahun 2012 Realisasi Tahun 2013 Target Tahun 2015 Keterangan Implementasi SOP 80% 88% 100% Bappeda 2 Tingkat kepuasan 80% 81,77% 100% terhadap pelayanan Bappeda 1. Implementasi SOP Bappeda. Target 2015 : 100%. Bappeda telah menyusun 80 pedoman prosedur kerja, yang terdiri dari 59 SOP dan 21 instruksi kerja. Berdasarkan evaluasi terhadap indikator implementasi SOP Bappeda, realisasi sebesar 88% dari target 70%. SOP yang telah diimplementasikan sebanyak 53 dari total 59 SOP. 7 SOP yang belum diterapkan adalah SOP-SOP yang mengatur tentang
27 III-27 penyusunan maupun pelaksanaan dokumen rencana periode tertentu ( 5 tahun sekali, 20 tahun sekali dll) Implementasi SOP dievaluasi dengan melihat hasil akhir/produk kegiatan yang ber- SOP, belum mengevaluasi secara detil setiap tahapan dalam SOP, apakah sudah sesuai atau belum. Faktor pendorong keberhasilan kinerja adalah : - Telah dibentuknya Satgas SPIP di lingkungan Bappeda - Komitmen untuk menginternalisasi SPIP dalam pelaksanaan tupoksi Bappeda - Belum dibuat instrumen evaluasi untuk setiap tahapan dalam SOP sehingga tidak diketahui apakah tahapan tersebut sudah dilaksanakan atau belum. Apabila tahapan telah dilaksanakan, apakah sesuai dengan prosedur atau tidak. - Membuat instrumen atau kertas kerja evaluasi SOP 2. Tingkat kepuasan terhadap pelayanan Bappeda. Target 2015 : 90%. Berdasarkan evaluasi terhadap indikator tingkat kepuasan terhadap pelayanan Bappeda, realisasi sebesar 81,77%. Realisasi ini dihitung melalui survey menggunakan kuesioner yang disebar ke pemohon layanan ijin penelitian, KKN dan PKL. Faktor pendorong keberhasilan kinerja adalah : - Komitmen untuk menyelesaikan ijin tepat waktu - Penyelesaian ijin yang relatif cepat dengan volume pemohon yang banyak menjadikan permohonan ijin tidak sempat dibaca dengan seksama oleh petugas sehingga proses verifikasi data pemohon maupun judul/materi yang akan diteliti tidak optimal. - Menyiapkan panduan yang mudah dipahami petugas agar dapat memilah permohonan ijin penelitian mana saja yang dapat segera diproses dan mana saja yang perlu dipelajari terlebih dahulu karena
28 III-28 materinya menyangkut kepentingan umum atau rawan untuk ditolak oleh masyarakat Rekapitulasi capaian rata-rata 20 indikator kinerja dari 4 sasaran strategis adalah sebagai berikut : - Capaian 17 indikator kinerja masuk pada interval 95%-100% (kategori sangat berhasil) - Capaian 2 indikator kinerja masuk pada interval 80%-95% (kategori berhasil) - Capaian 1 indikator kinerja masuk pada interval 50%-80% (kategori cukup berhasil) Capaian indikator kinerja output rata-rata 84,88% dari target yang ditentukan, dengan realisasi dana sebesar Rp ,00 dari anggaran sebesar Rp ,00 E. Akuntabilitas Keuangan Sesuai PAPBD Tahun anggaran 2013 Bappeda Kabupaten Sleman mengelola anggaran sebesar Rp ,- yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp ,- dan Belanja Langsung sebesar Rp ,-. Belanja Tidak Langsung digunakan untuk belanja pegawai yaitu belanja gaji dan tunjangan, sedangkan Belanja Langsung tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Bappeda Kabupaten Sleman. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan Bappeda terdiri dari 23 program dan 74 kegiatan. Perkembangan pelaksanaan program dan kegiatan sampai akhir Bulan Desember Tahun 2013 adalah realisasi fisik rata-rata sebesar 98,65% dan realisasi keuangan sebesar 90,96%, dengan penyerapan dana sebesar Rp ,00. Tabel dan realisasi anggaran pencapaian sasaran strategis tahun 2013 adalah sebagai berikut : Tabel 16 Realisasi Anggaran No Sasaran Strategis Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Capaian Keuangan (%) Perencanaan Program 301,093, ,724,
29 No Sasaran Strategis Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) III-29 Capaian Keuangan (%) yang implemen tatif dan Inklusif pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Program pengem 46,210,000 43,590, bangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau dan sumber daya air lainnya Program 762,344, ,358, perencanaan tata ruang 2 Penerapan Program Pelayanan 691,952, ,270, manajemen kerja sesuai standar admnistrasi perkantoran Program 601,494, ,696, peningkatan sarana dan prasarana aparatur Program 58,345,000 42,956, peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Program 205,480, ,048, peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Program kerjasama 217,250, ,308, Program 149,240, ,222, Perencanaan
30 No Sasaran Strategis Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) III-30 Capaian Keuangan (%) Pengembangan Wilayah Strategis dan cepat tumbuh Program 100,112,500 97,616, peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan daerah Program 1,882,309,000 1,594,879, perencanaan daerah Program 227,805, ,591, perencanaan ekonomi Program 78,380,000 74,164, perencanaan sosial budaya Program 93,580,000 84,237, perencanaan daerah rawan bencana 3 Pelaksanaan Program 47,270,000 41,164, rencana pengembangan kinerja Pengelolaan daerah yang persampahan efektif Program 300,228, ,290,750 92,69 Pengendalian Pencemaran dan Perusakan
31 No Sasaran Strategis Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) III-31 Capaian Keuangan (%) Lingkungan Hidup Program 141,045, ,355, Penanggulangan Kemiskinan Program 104,775,000 94,891, Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Program 96,383,000 92,631, peningkatan kualitas pelayanan publik Program pengkajian 462,804, ,896, dan penelitian bidang Iptek 4 Data dan Program 1,182,730,000 1,147,606, informasi pengembangan data/ informasi/ statistik yang Aktual daerah Program 156,103, ,231, pengembangan komunikasi informasi dan media massa Program 157,430, ,239, pengembangan kemitraan JUMLAH 8,064,364,350 7,334,973,
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Kerangka Pengukuran Kinerja 1. Indikator kinerja merupakan dasar pengukuran keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan. Cara pengukuran/
Lebih terperinciBAB III AKUNTABILITAS KINERJA
III-1 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Kerangka Pengukuran Kinerja 1. Indikator kinerja merupakan dasar pengukuran keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan. Cara pengukuran/
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
II-1 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENSTRA 1. Visi Visi merupakan pernyataan untuk mengubah kondisi yang kurang baik menjadi lebih baik di masa mendatang. Visi Bappeda Sleman Tahun 2011-2015
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENSTRA 1. Visi Visi merupakan pernyataan untuk mengubah kondisi yang kurang baik menjadi lebih baik di masa mendatang. Visi Bappeda Sleman Tahun 2011-2015 adalah: Mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Page 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rencana Kerja (Renja) SKPD merupakan dokumen perencanaan dan pendanaan yang berisi program dan kegiatan SKPD sebagai penjabaran dari RKPD dan Renstra SKPD dalam satu
Lebih terperinciBUPATI MALUKU TENGGARA
SALINAN N BUPATI MALUKU TENGGARA PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 3.a TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN UMUM PERENCANAAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALUKU
Lebih terperinciTENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANDUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAPPEDA
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAPPEDA 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pencapaian tujuan daerah diawali dengan perumusan perencanaan yang berkualitas.
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 89 TAHUN 2012 TENTANG PENGENDALIAN DAN EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TABEL A
19 LAMPIRAN PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 89 TAHUN 2012 TENTANG PENGENDALIAN DAN EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH No. INTERVAL NILAI REALISASI KINERJA TABEL A Skala Nilai Peringkat Kinerja
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN KINERJA
L K j I P B a p p e d a 2 0 1 6 7 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. INDIKATOR KINERJA UTAMA Indikator kinerja merupakan alat atau sarana digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu instansi dalam mencapai
Lebih terperinciWALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON
WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,
1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan
Lebih terperinciBAB II EVALUASI HASIL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 SAMPAI DENGAN TRIWULAN II TAHUN 2016
BAB II EVALUASI HASIL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 SAMPAI DENGAN TRIWULAN II TAHUN 2016 Dalam melaksanakan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan RKPD, alat/bahan yang digunakan adalah Formulir
Lebih terperinciTAHAPAN DAN TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
LAMPIRAN VII : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : TANGGAL : TAHAPAN DAN TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH A. PENGENDALIAN DAN EVALUASI TERHADAP KEBIJAKAN PERENCANAAN
Lebih terperinciBAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra Proses penyusunan suatu perencanaan berkaitan erat dengan proses evaluasi, dari hasil
Lebih terperinciBUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA
BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA DAN PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Jln. Perwakilan No.1 Wates, Kabupaten Kulon Progo 55611, Telp.(0274) 773247, 773010 Psw.1202, Fax.(0274) 774126 Email: bappeda@kulonprogokab.go.id,
Lebih terperinciRANCANGAN AKHIR RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN : KEPUTUSAN BUPATI KUDUS Tanggal : 4 Juni 2012 Nomor : 050.3/140/2015 RANCANGAN AKHIR RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 27 ayat
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH
LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DEPOK,
Lebih terperinciRencana Kerja Tahunan Bappeda Klungkung 2017 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan system penyelenggaraan pemerintahan yang terukur dan legitimate merupakan sebuah syarat terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance).
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN
RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
Lebih terperinciRENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO
RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2018 DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN.. 2 1.1 Latar Belakang 2 1.2 Landasan Hukum.. 4
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada pasal 260 menyebutkan bahwa Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan Daerah
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015
Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 15 Tahun 2014 Tanggal : 30 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dokumen perencanaan
Lebih terperinci- 1 - LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG NOMOR 17 TAHUN 2010
- 1 - LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG NOMOR 17 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciEVALUASI TERHADAP HASIL RENCANA. (Menilai & Memastikan)
PENGENDALIAN DAN EVALUASI TERHADAP KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (Menjamin & Memastikan) PENGENDALIAN DAN EVALUASI TERHADAP PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH (Menjamin & Memastikan) EVALUASI
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA, MEKANISME DAN TAHAPAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA, MEKANISME DAN TAHAPAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. b. bahwa
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan
Lebih terperinciBUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinciBadan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanahkan Pemerintah Daerah untuk menyusun perencanaan pembangunan sesuai dengan
Lebih terperinci2.1.5 REALISASI FISIK DAN KEUANGAN (RFK) PELAKSANAAN KEGIATAN APBD KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2014
2.1.5 REALISASI FISIK DAN KEUANGAN (RFK) PELAKSANAAN KEGIATAN APBD KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2014 BULAN : DESEMBER ORGANISASI PERANGKAT DAERAH : BAPPEDA PENANGGUNG JAWAB : drg. INTRIATI YUDATININGSIH, M.Kes
Lebih terperinciBUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciBUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
1 PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciBUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah merupakan suatu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Hal ini dimaksudkan agar perencanaan pembangunan daerah senantiasa
Lebih terperinciBAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra Realisasi Renstra dalam pelaksanaan Renja SKPD Kecamatan Tembalang Tahun 2011 meliputi
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Misi adalah rumusan umum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), merupakan penjabaran dari Renstra Bappeda Kabupaten Bengkulu Utara 2011 2016 yang telah diselaraskan dengan
Lebih terperinciWALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015
WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 TIM PENYUSUN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2014
Lebih terperinciBERITA ACARA HASIL REVIU RENSTRA DAN IKU BAPPEDA KOTA BANJAR TAHUN Nomor : 050/367.1/Bappeda VISI
BERITA ACARA HASIL REVIU RENSTRA DAN IKU BAPPEDA KOTA BANJAR TAHUN 2017 Nomor : 050/367.1/Bappeda Pada hari ini Selasa, Tanggal 4 Bulan April Tahun 2017, kami Tim Reviu Renstra dan IKU Bappeda yang dibentuk
Lebih terperinciGUBERNUR SULAWESI BARAT
GUBERNUR SULAWESI BARAT RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGANGGARAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SULAWESI BARAT,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD), adalah dokumen perencanaan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Semarapura, 30 Maret 2016 Kepala Bappeda Kabupaten Klungkung, I Wayan Wasta, SE, M.Si Pembina Tk. I (IV/b) NIP
KATA PENGANTAR Sesantih Angayubagya kami haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bappeda Kabupaten Klungkung dapat diselesaikan.
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL RENCANA KERJA 2017 Rancangan Akhir Rencana Kerja KATA PENGANTAR Bidang kependudukan merupakan salah satu hal pokok dan penting
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012
1 LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2017 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Sebagai perwujudan dari beberapa kebijakan dan strategi dalam rangka mencapai setiap tujuan strategisnya, maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 18 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG
BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN BUPATI SUMEDANG TENTANG PAGU INDIKATIF ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SUMEDANG 2008 BERITA DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016
PEMERINTAH KOTA MATARAM 2016 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016 idoel Tim Penyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah private (RKPD) 1/1/2016 Kota Mataram WALIKOTA MATARAM PROVINSI
Lebih terperinciBUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP
BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PROSEDUR PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR : 32 Tahun 2014 TANGGAL : 23 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah
Lebih terperinciBUPATI PANDEGLANG PROVINSI BANTEN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,
BUPATI PANDEGLANG PROVINSI BANTEN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PERENCANAAN
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KEGIATAN PROGRAM SATUAN RENCANA REALISASI INDIKATOR KINERJA
PENGUKURAN KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH NO 1 PROGRAM URAIAN SATUAN RENCANA REALISASI KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PROSENTASE PENCAPAIAN RENCANA TINGKAT CAPAIAN
Lebih terperinciRENCANA UMUM PENGADAAN
RENCANA UMUM PENGADAAN Melalui Swakelola K/L/D/I : KABUPATEN SLEMAN TAHUN ANGGARAN : 2014 1 BADAN 2 BADAN 3 BADAN 4 BADAN 5 BADAN IPM Indikator Kesejahteraan Rakyat Profil dan Indikator Kependudukan Sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Kabupaten Cianjur (Renstra -Bappeda) Tahun yang disusun
BAB I PENDAHULUAN Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Cianjur (Renstra -Bappeda) Tahun 2011-2016 yang disusun mengacu kepada RPJMD Kabupaten Cianjur Tahun 2011-2016, perlu
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
SALINAN BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa dalam
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR : 39 TANGGAL : 14 Mei 2013 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah Daerah Provinsi
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun Latar Belakang. B a b I P e n d a h u l u a n 1
Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang erdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang B Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa Pemerintah Daerah wajib menyusun Rancangan Awal Rencana
Lebih terperinciDAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI.. ii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang. 1 B. Tugas dan Fungsi Bappeda Kota Samarinda. 2 C. Struktur Organisasi Bappeda Kota Samarinda.. 3 BAB II RENCANA STRATEGIS
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
+- PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MELAWI, Menimbang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG PENGENDALIAN DAN EVALUASI RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA KERJA PERANGKAT DAERAH BERDASARKAN RENCANA PEMBANGUNAN
Lebih terperinciKAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Disampaikan dalam acara: Workshop Perencanaan Pembangunan Daerah Metro Lampung, 30-31 Oktober 2017 Digunakan dalam perumusan: Rancangan awal RPJPD
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
LAMPIRAN KEPUTUSAN BUPATI ACEH SELATAN NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PENGESAHAN RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT KABUPATEN ACEH SELATAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan berlakunya Undang-undang
Lebih terperinciDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS. Mesin Pemotong Rumput. iii RENCANA KERJA 2015
DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS Mesin Pemotong Rumput RENCANA KERJA 2015 iii KATA PENGANTAR Perubahan paradigma sistim perencanaan berimplikasi pada proses perencanaan yang cukup panjang,
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Bappeda Kabupaten Lahat dalam mewujudkan pencapaian tata pemerintahan yang baik (good gavernance) dan memenuhi tuntutan serta harapan masyarakat atas
Lebih terperinci2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,
No.1312, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAGRI. Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Raperda tentang RPJP Daerah dan RPJM Daerah serta Perubahan RPJP
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 3
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI
Lebih terperinciBUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : Mengingat : BUPATI
Lebih terperinciPROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG
BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemerintahan yang
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 3 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA Menimbang :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP); Rencana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA BOGOR TAHUN 2010-2014 DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciHASIL PENGUKURAN KINERJA
IKHTISAR EKSEKUTIF Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 29 Tahun 2010 merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja
Lebih terperinciBAB III AKUNTABILITAS KINERJA
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Renja SKPD Bappeda Tahun Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. 1.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanahkan Pemerintah Daerah untuk menyusun perencanaan pembangunan sesuai dengan
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR: /24/VIII/2017 TENTANG
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR: 050.13/24/VIII/2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH NOMOR 050.13/40/IX/2013
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 21 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 43 TAHUN 2008
BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 21 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN BADAN PERENCANAAN
Lebih terperinciDirektorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Direktorat Perencanaan Pembangunan Daerah
Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Direktorat Perencanaan Pembangunan Daerah KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2014 DASAR HUKUM EVALUASI HASIL RENCANA
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU
SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang
Lebih terperinciBAB 10 PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
BAB 10 PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Malinau 2016-2021 yang memuat strategi dan arah kebijakan perwujudan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, setiap daerah diwajibkan untuk menyusun rencana pembangunan daerah secara
Lebih terperinciTAHAPAN DAN TATACARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI
SALINAN LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2017 TAHAPAN DAN TATACARA
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA I-0 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA SELATAN, Menimbang
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA KOTA BOGOR
BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA KOTA BOGOR 2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Bappeda Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( Bappeda ) Kota Bogor adalah lembaga teknis di lingkungan Pemerintah
Lebih terperinciSALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,
SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciRENCANA KERJA (RENJA)
RENCANA KERJA (RENJA) 2016 PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Jln. Perwakilan No.1 Wates, Kulon 55611, Telp.(0274) 773247, 773010 Psw.1202, Fax.(0274) 774126 Email: bappeda@kulonprogokab.go.id,
Lebih terperinciRenstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan pembangunan nasional, yang pelaksanaannya tetap dan senantiasa memperhatikan kondisi, potensi dan sumber daya daerah
Lebih terperinciBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Jln. Perwakilan No.1 Wates, 55611, Telp.(0274) 773247, 773010 Psw.1202, Fax.(0274) 774126 Email: bappeda@kulonprogokab.go.id, Website:
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 89 TAHUN 2012 TENTANG PENGENDALIAN DAN EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 89 TAHUN 2012 TENTANG PENGENDALIAN DAN EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang : a. bahwa agar perencanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2015
Lebih terperinciBUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR,
BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR PERATURAN BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR NOMOR 096 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR TAHUN 2015 DENGAN
Lebih terperinci