Deddy el Rashid GP,MCIBSE Advisor ASATHI Core Founder GBCI Chapter President ASHRAE 2013 BOMA Indonesia
|
|
- Lanny Sudjarwadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Surabaya 12 Desember 2015 Trilium Office Tower Deddy el Rashid GP,MCIBSE Advisor ASATHI Core Founder GBCI Chapter President ASHRAE 2013 BOMA Indonesia
2 What is Green Building Is " a high performance property " that considers and reduces its impact on environmental and human health Is designed to use less Energy and water and to reduce life cycle environmental impact of the materials used. This is achieved through better sitting, design, material selection, construction, operation, maintenance, removal and possible reuse.
3 BANGUNAN HIJAU PERMEN PU 02/2015 PERMEN PU 02/PRT/M/2015 TENTANG BANGUNAN GEDUNG HIJAU Bangunan Gedung Hijau adalah Bangunan yang memenuhi persyaratan bangunan gedung dan memiliki kinerja terukur secara signifikan dalam penghematan energy, air, dan sumber daya lainnya melalui penerapan prinsip bangunan gedung hijau sesuai dengan fungsi dan klasifikasi dalam setiap tahapan penyelengaraanya
4 BANGUNAN HIJAU PERGUB PERGUB 38 TAHUN 2012 TENTANG BANGUNAN HIJAU Bangunan Hijau adalah Bangunan yang bertanggung jawab terhadap ligkungan dan sumber daya yang effisien dari sejak perencanaan, pelaksanaan konstruksi, pemanfaatan, pemeliharaan sampai dekontruksi
5
6 Manfaat Green Building? Financial Benefit Mengoptimalkan Investasi,mengurangi biaya operasi, menambah keuntungan dan memperbaiki Kinerja Keuangan National Benefit Meningkatkan Standar Bangunan, Mengurangai Penggunan Sumber Daya Alam, Menghemat Energy dan memperpanjang ketersediana Sumber Daya Alam Global Benefit Mengurangi Emisi CO2, Mengurangi Dampak Pemanasan Global, Mempertahankan Dampak Lingkungan untuk Generasi yang akan datang 6
7 Manfaat Lainnya dari Green Building Lingkungan Kesehatan dan Keselamatan Komunitas Ekonomi Mengurangi Pengunaan sumber daya alam Menjaga Udara,Air, Kelestarian Lingkungan Menambah Kenyaman Manusia Memperbaiki Kwalitas Udara Membangun infrastruktur disekitanya Memperbaiki Kwalitas Hidup Sekitarnya Memperbaiki Produktivitas Memperbaiki Nilai Bangunan
8 EXISTING BUILDING to NEW BUILDING 1 Planning and Design Construction Operation and Maintenance NEW BUILDING EXISTING BUILDING Existing Building is a building which has one year minimum in operation and maintenance phase Description 1: Starting Point, 2: IMB, 3. First SLF, 4. SLF
9 BANGUNAN HIJAU PERGUB BANGUNAN BARU BANGUNAN EKSISTING Desain Bangunan Standar Teknis Bangunan Baru Audit Energi Awal Konsumsi energi eksisting IMB Proposal Rencana Kerja Penghematan Energi Actual Performance Rekomendasi instansi teknis terkait SLF1 Actual Performance Rekomendasi instansi teknis terkait SLF2...3
10 RATING ANALYSIS WRITTING METHODS Regulation : SNI, ASHRAE Peraturan: PP, Perda, Permen Keputusan: KepPres Local Need and Specifications Availability of simple and proven technologies
11 BANGUNAN HIJAU PERGUB Peraturan, Ketentuan dan Perundang-undangan Bangunan Gedung Hijau Pemerintah Kontraktor Perbankan IMB/SLF Sistem Rating peringkat Green Building Konsultan Developer BANGUNAN GEDUNG HIJAU Sertifikasi Green Building Badan Sertifikasi Industri Masyarakat
12 GREENSHIP EXISTING BUILDING V LEVEL : PLATINUM, GOLD, SILVER, BRONZE 10 PRE REQUISITE 41 CRITERIA 117 POINT 13 BONUS 6 MONTH PERFORMANCE PERIOD 12 MONTH OCCUPANCY PERIOD 2 YEARS OLD BUILDING OR OLDER
13 GREENSHIP EXISTING BUILDING V 1.0 Category Point Maximum Percentage 1.Appropriate Site Development 16 13,68% 2.Energy Efficiency & Conservation 36 30,77 % 3.Water Conservation 20 17,09 % 4.Material Resource and Cycle 12 10,26 % 5.Indoor Health and Comfort 20 17,09 % 6.Building Environment Management 13 11,11 % TOTAL POINT %
14 GREENSHIP CATEGORY Building Environment Management (1 prerequisite + 5 criterias, 13 points) Indoor Health and Comfort (1 prerequisite + 8 criterias, 20 points) Appropiate Site Development (2 prerequisites +8 criterias, 16 points) Energy Efficiency and Conservation (2 prerequisites +5 criterias + 2 bonus, 36 points + 8 bonus points) Material Resources and Cycle (3 prerequisites + 5 criterias, 12 points) Water Conservation (1 prerequisite + 7 criterias + 1 bonus, 20 points + 2 bonus points) Jumlah Kriteria : (10P + 41K + 3B) Jumlah Nilai : (117P + 10B)
15 KRITERIA DALAM PERGUB BANGUNAN GEDUNG HIJAU 5 KRITERIA 4 KRITERIA Pengelolaan bangunan masa konstruksi Pengelolaan bangunan masa operasional Pengelolaan Lahan dan Limbah Efisiensi Energi Efisiensi Air Kualitas Udara dan Kenyamanan Termal Konservasi dan Efisiensi Energi Konservasi dan Efisiensi Air Kualitas Udara dan Kenyamanan Termal BANGUNAN BARU BANGUNAN EKSISTING
16 GREENSHIP EXISTING BUILDING V 1.0 NB Ver 1.0 EB Ver 1.0 Achievement % Min Point Min Point Maximum Points Platinum 74 73% 86 Gold/Emas 58 57% 67 Silver/Perak 47 46% 54 Bronze/Perunggu 36 35% 41
17 Eligibility 2,500 m2 Data untuk GBCI SLF Bapedal
18 ELIGIBILITY Luas bangunan sekurang-kurangnya 2500m 2 Bersedia menandatangani surat yang berisi persetujuan untuk memperbolehkan seluruh data gedung dipergunakan untuk dipelajari dalam studi kasus yang diselenggarakan oleh GBC INDONESIA. Telah memiliki laporan implementasi Pengelolaan Lingkungan Hidup disahkan oleh Bapedal Telah memiliki Sertifikat Laik Fungsi (SLF) yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah setempat
19 GREENSHIP EB PREREQUISITE P Site Management ASA Policy ASD P P Motor Vehicle Reduction Policy Policy and Energy Management Plan ASD EEC P Minimum Building Energy Performance EEC P Water Management Policy WAC
20 GREENSHIP EB PREREQUISITE P No Smoking Campaign IHC P Fundamental Refrigerant MRC P Material Purchasing Policy MRC P Waste Management Policy MRC P Operation & Maintenance Policy BEM
21 Site Management Policy P ASD-P1 Appropriate Site and Development Tujuan: Mendorong pemilik tapak untuk memiliki sistem pemeliharaan secara terpadu dalam jangka pendek maupun jangka panjang, sehingga dampak negatif dari tapak dapat diatasi atau diminimalisasikan. Tolok Ukur: Adanya surat pernyataan yang memuat komitmen manajemen puncak mengenai pemeliharaan eksterior bangunan, manajemen hama terpadu/integrated pest management (IPM), dan gulma serta manajemen habitat sekitar tapak dengan menggunakan bahan-bahan tidak beracun.
22 Motor Vehicle Reduction Policy P ASD-P2 Appropriate Site and Development Tujuan: Mendorong penghuni dan tamu gedung untuk menggunakan kendaraan umum dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Tolok Ukur: Adanya surat pernyataan yang memuat komitmen manajemen puncak untuk melakukan berbagai tindakan dalam rangka mencapai pengurangan kendaraan pribadi, contohnya car pooling, feeder bus, voucher kendaraan umum, dan diskriminasi tarif parkir.
23 Policy and Energy Management Plan P EEC P1 Energy Efficiency and Conservation Tujuan: Menetapkan kebijakan upaya penghematan energi dalam sistem manajemen penggunaan energi. Tolok Ukur: Adanya surat pernyataan yang memuat komitmen dari manajemen puncak yang mencakup: adanya audit energi, target penghematan dan action plan berjangka waktu tertentu oleh tim energi.
24 Minimum Building Energy Performance P EEC P2 Tujuan: Energy Efficiency and Conservation Menetapkan kinerja minimum energi gedung sebagai upaya efisiensi energi. Tolok Ukur: 1. a. Memperlihatkan IKE listrik selama 6 bulan terakhir sampai lebih kecil dari standar IKE listrik yang ditentukan oleh GBC INDONESIA (Perkantoran 250 kwh/m 2.tahun, Mall 450 kwh/m 2.tahun dan Hotel atau Apartemen 350 kwh/m 2.tahun). Atau 2. b. Memperlihatkan adanya penghematan energi 5 % atau lebih pada 6 bulan terakhir.
25 Water Management Policy P WAC-P1 Water Conservation Tujuan: Menetapkan kebijakan upaya konservasi air dalam sistem manajemen penggunaan air. Tolok Ukur: Adanya surat pernyataan yang memuat komitmen dari manajemen puncak yang mencakup : adanya audit air, target penghematan dan action plan berjangka waktu tertentu oleh tim konservasi air.
26 No Smoking Campaign P IHC-P1 Indoor Health Indoor and Health Comfort and Comfort Tujuan: Mengajak pengguna gedung untuk tidak merokok di area gedung. Tolok Ukur: Adanya kampanye dilarang merokok yang mencakup dampak negatif dari merokok terhadap diri sendiri dan lingkungan dengan minimal pemasangan kampanye tertulis secara permanen di setiap lantai.
27 Fundamental Refrigerant P MRC P1 Material Resources and Cycle Tujuan: Mengurangi dampak kerusakan lapisan ozon akibat penggunaan material yang mengandung Ozone Depleting Substance (ODS), dengan Ozone Depleting Potential (ODP)=1 Tolok Ukur: 1. a. Menggunakan Refrigeran non-cfc dan Bahan Pembersih yang memiliki nilai Ozone Depleting Potential (ODP) kecil, <1 atau b. Apabila masih menggunakan CFC sebagai refrigeran, diperlukan adanya Audit dan rencana phase out dalam penggunaan CFC sebagai refrigeran dalam kurun waktu 3 tahun mendatang serta mengurangi konsumsi CFC dari kebocoran dan kerusakan mesin pendingin yang dinyatakan dalam Refrigerant Management System Plan atau RMS Plan
28 Material Purchasing Policy P MRC P2 Material Resources and Cycle Tujuan: Mendorong penggunaan material yang ramah lingkungan Tolok Ukur: Adanya surat pernyataan yang memuat kebijakan manajemen puncak yang memprioritaskan pembelanjaan semua material yang ramah lingkungan dalam daftar di bawah ini: a. Produksi regional b. Bersertifikat SNI / ISO / ecolabel c. Material yang dapat didaur ulang (recycle) d. Material Bekas (reuse) e. Material Terbarukan (renewable) f. Kayu bersertifikasi g. Material modular atau Pre fabrikasi h. Lampu yang tidak mengandung merkuri i. Insulasi yang tidak mengandung styrene j. Plafond atau Partisi yang tidak mengandung asbestos k. Produk kayu komposit dan agrifiber beremisi formaldehyde rendah l. Produk cat dan karpet yang beremisi VOC rendah
29 Waste Management Policy P MRC P3 Material Resources and Cycle Tujuan: Mendorong pengelolaan sampah yang ramah lingkungan Tolok Ukur: Adanya surat pernyataan yang memuat kebijakan manajemen puncak yang mengatur pengelolaan sampah berdasarkan pemisahan antara: a. Sampah Organik, b. Sampah Anorganik c. Sampah yang Mengandung B3
30 BEM P1 Operation & Maintenance Policy Building Environment Management Tujuan: Menetapkan rencana operation & maintenance yang baik secara berkesinambungan. Tolok Ukur: Adanya Rencana operation & maintenance yang mendukung sasaran pencapaian rating rating GREENSHIP EB, dititikberatkan pada: sistem mekanikal & elektrikal, sistem plambing dan kualitas air, pemeliharaan eksterior & interior, purchasing dan pengelolaan sampah. Mencakup : Struktur organisasi, Standar Prosedur Operasi dan pelatihan, program kerja,anggaran, laporan berkala minimum tiap 3 bulan. P
31 Appropriate Site Development Prerequisite 1 Site Management Policy Prerequisite 2 Motor Vehicle Reduction Policy ASD 1 Community Accessibility 2 ASD 2 Motor Vehicle Reduction 1 ASD 3 Bicycle 2 ASD 4 Site Landscaping 3 ASD 5 Heat Island Effect 2 ASD 6 Storm Water Management 2 ASD 7 Site Management 2 ASD 8 Building Neighbourhood 2 16 Appropriate Site Development
32
33 Community Accessibility 2pts ASD 1 Appropriate Site and Development Tujuan: Untuk menghargai lokasi gedung yang memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mempermudah masyarakat untuk mencapai berbagai fasilitas dalam kegiatan sehari-hari. Tolok Ukur: 1. Terdapat minimal 5 jenis fasilitas umum dalam jarak pencapaian jalan utama sejauh 1500 m dari tapak. 2. Menyediakan fasilitas pejalan kaki yang aman, nyaman dan bebas dari perpotongan akses kendaraan bermotor untuk menghubungkan minimal 3 fasilitas umum diatas dan atau dengan stasiun transportasi masal. 1pt 1pt 1pt
34 ASD 1 Community Accessibility (continue ) Appropriate Site and Development 3pts Tolok Ukur: 3. a. Adanya halte atau stasiun transportasi umum dalam jangkauan 300 m dari gerbang lokasi bangunan dengan perhitungan di luar jembatan penyeberangan dan ramp. atau b. Menyediakan shuttle bus bagi pengguna gedung untuk mencapai stasiun transportasi umum atau car pooling yang terintegrasi dengan shuttle bus tersebut. Jumlah bus minimum 2 unit. atau c. Menyediakan fasilitas jalur pejalan kaki di dalam area gedung untuk menuju ke halte atau stasiun transportasi umum terdekat, yang aman dan nyaman sesuai dengan Permen PU No.30/PRT/M/2006 Bab 2B. 1pt 1pt 1pt
35 Motor Vehicle Reduction 1pt ASD 2 Appropriate Site and Development Tujuan: Mendorong penghuni dan tamu gedung untuk menggunakan kendaraan umum dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Tolok Ukur: Adanya implementasi dari salah satu opsi: car pooling, feeder bus, voucher kendaraan umum, dan diskriminasi tarif parkir. 1pt
36 Bicycle 2pts ASD 3 Appropriate Site and Development Tujuan: Mendorong penggunaan sepeda bagi penghuni dan tamu gedung dengan memberikan fasilitas yang memadai bagi pengguna sepeda sehingga dapat mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dan polusi udara dari bahan bakar fosil. Tolok Ukur: 1. Adanya parkir sepeda yang aman sebanyak 1 unit parkir per 30 pengguna gedung tetap. 2. Apabila memenuhi butir 1 di atas dan menyediakan tempat ganti baju khusus dan kamar mandi khusus pengguna sepeda untuk setiap 25 tempat parkir sepeda. 1pt 1pt
37 Storm Water Management 2pts ASD 6 Appropriate Site and Development Tujuan: Mengurangi beban jaringan drainase kota akan limpasan air hujan baik secara kuantitas maupun kualitas, dengan sistem manajemen air hujan secara terpadu. Tolok Ukur: 1A. Pengurangan beban volume limpasan air hujan dari luas lahan ke jaringan drainase kota sebesar 50% total volume hujan harian yang dihitung berdasarkan perhitungan debit air hujan pada bulan basah. atau 1B. Pengurangan beban volume limpasan air hujan dari luas lahan ke jaringan drainase kota sebesar 75% total volume hujan harian yang dihitung berdasarkan perhitungan debit air hujan pada bulan basah. 1pt 2pt
38 Energy Efficiency and Conservation Prerequisite 1 Prerequisite 2 Policy and Energy Management Plan Minimum Building Energy Performance EEC 1 Optimized Efficiency Building Energy Performance EEC 2 Testing, Recommisioning or 2 Retrocommisioning EEC 3 System Energy Performance 12 EEC 4 Energy Monitoring and Control 3 EEC 5 Operation and Maintenance 3 EEC 6 On Site Renewable Energy 5B EEC 7 Less Energy Emission 3B Energy Efficiency and Conservation
39
40 EEC 1 Tujuan: Optimized Efficiency Building Energy Performance Energy Efficiency and Conservation Mengoptimalisasi efisiensi kebutuhan energi gedung. Tolok Ukur: 1. a. Apabila IKE gedung menunjukkan 5% lebih kecil dari 120% IKE listrik standar acuan dalam 6 bulan terakhir maka mendapat 4 poin. Selanjutnya setiap kelipatannya akan mendapatkan tambahan 1 poin dengan maksimal 8 poin. Atau b. Apabila IKE gedung menunjukkan 3% lebih kecil dari 100% IKE listrik standar acuan dalam 6 bulan terakhir maka mendapat 9 poin. Selanjutnya setiap kelipatannya akan mendapatkan tambahan 1 poin dengan maksimal 16 poin. Atau 2. Apabila IKE gedung lebih dari 120% IKE listrik standar acuan, maka setiap penurunan 10% dalam kurun waktu 6 bulan terakhir mendapatkan 1 poin dengan maksimal 3 poin. 16pts 4-8 pts 9-16 pts 1-3 pts
41 EEC 2 Testing, Recommisioning or Retrocommisioning Energy Efficiency and Conservation 2pts Tujuan: Untuk mengetahui performance index system yang digunakan sebagai acuan langkah penghematan energi. Tolok Ukur: 1. A. Pernah melakukan komisioning ulang atau retrokomisioning pada peralatan utama MVAC (Mechanical Ventilation and Air Conditioning) (misalnya: chiller) dalam kurun waktu 1 tahun sebelumnya; atau B. Adanya komisioning berkelanjutan secara berkala dalam waktu maksimal 3 tahun. 2. Bila poin di atas terpenuhi maka ada tambahan poin untuk testing, komisioning ulang atau retrokomisioning pada Sistem MVAC (AHU, pompa, cooling tower) secara keseluruhan. 1pts 1pts 1pts
42 Energy Monitoring & Control 3pts EEC 4 Energy Efficiency and Conservation Tujuan: Mendukung prosedur pemantauan, pencatatan dan pengendalian konsumsi energi. Tolok Ukur: 1.a. Penyediaan kwh meter yang meliputi: Sistem tata udara, Sistem tata cahaya dan kotak kontak, Sistem beban lainnya Ruang yang tidak dikecualikan atau dikondisikan; b. Adanya pencatatan rutin bulanan hasil pantau dan koleksi data pada kwh meter. Pencatatan dilakukan selama minimum 6 bulan terakhir 1pt 1pt
43 Operation and Maintenance 3pts EEC 5 Energy Efficiency and Conservation Tujuan: Mengarahkan suatu proses operasional secara sistematis dan sesuai standar baku peralatan dengan tujuan penghematan energi. Tolok Ukur: 1. Panduan pengoperasian dan pemeliharaan seluruh sistem AC (chiller, Air Handling Unit, cooling tower). 2. Jika butir 1 sudah terpenuhi, maka ditambah dengan adanya Panduan pengoperasian dan pemeliharaan secara berkala seluruh sistem peralatan lainnya (sistem transportasi dalam gedung, sistem distribusi air bersih & kotor (pompa) dan pembangkit listrik cadangan. 3. Adanya laporan bulanan selama minimum 6 bulan terakhir untuk kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan sistem gedung sesuai dengan format yang tercantum dalam panduan pengoperasian dan pemeliharaan. 1pt 1pt 1pt
44 Water Conservation Prerequisite 1 Water Management Policy WAC 1 Water Sub-Metering 1 WAC 2 Water Monitoring Control 2 WAC 3 Fresh Water Efficiency 8 WAC 4 Water Quality 1 WAC 5 Recycled Water 5 WAC 6 Potable Water 1 WAC 7 Deep Well Reduction 2 WAC 8 Water Tap Efficiency 2B 20 Water Conservation
45
46 Water Sub-Metering 1pt WAC 1 Water Conservation Tujuan: Memantau konsumsi air pada sub-sistem gedung. Tolok Ukur: 1. Adanya sub-meter konsumsi air pada sistem area publik, area komersil, dan utilitas bangunan. 1pt
47 Water Monitoring Control 2pts WAC 2 Water Conservation Tujuan: Mencegah terjadinya kebocoran air pada sistem plambing. Tolok Ukur: Adanya standar prosedur operasi dan pelaksanaannya mengenai pemeliharaan dan pemeriksaan sistem plambing secara berkala untuk mencegah terjadinya kebocoran dan pemborosan air dengan menunjukan neraca air dalam 6 bulan terakhir untuk sertifikasi perdana*. 2pts * Untuk sertifikasi berikutnya, diperlukan laporan setiap 6 bulan dalam 3 tahun terakhir berdasarkan laporan tahunan.
48 Recycled Water 5pts WAC 5 Water Conservation Tujuan: Mendorong kreatifitas dalam memanfaatkan air terpakai sebagai sumber air untuk kebutuhan gedung selain dari sumber air primer, yaitu air tanah atau air jaringan kota. Tolok Ukur: 1. a. Menggunakan air daur ulang dengan kapasitas yang cukup untuk kebutuhan make up water cooling tower. Tolok Ukur ini hanya berlaku bagi gedung yang menggunakan cooling tower pada sistem pendinginnya. atau b. 100 % kebutuhan irigasi tidak bersumber dari sumber air primer gedung (PDAM dan air tanah). 1pt 1pt
49 Recycled Water (continue..) WAC 5 Water Conservation 2. Menggunakan air daur ulang dengan kapasitas yang cukup untuk kebutuhan flushing WC sesuai dengan standar WHO untuk medium contact (<100 Fecal Coliform /100 ml). 3. Mempunyai sistem air daur ulang yang keluarannya setara dengan standar air bersih sesuai Permenkes No. 416 thn 1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air untuk memenuhi kebutuhan air bersih. 2pts 2pts
50 Water Tap Efficiency 2bns WAC 8 Water Conservation Tujuan: Meminimalisasi pemborosan dengan pengontrolan perilaku pengguna air dengan pemakaian fixture pengontrol air pada gedung. Tolok Ukur: 1. a. 50% penggunaan keran air pada area publik menggunakan fitur auto stop. atau b. 80% penggunaan keran air pada area publik menggunakan fitur auto stop. 1bns 2bns
51 Indoor Health and Comfort Prerequisite 1 No Smoking Campaign IHC 1 Outdoor Air Introduction 2 IHC 2 Environmental Tobacco Smoke Control 2 IHC 3 CO 2 and CO Monitoring 2 IHC 4 Physical and Chemical Pollutants 6 IHC 5 Biological Pollutant 3 IHC 6 Visual Comfort 1 IHC 7 Acoustic Level 1 IHC 8 Building User Survey 3 20 Indoor Health and Comfort
52 CO 2 and CO Monitoring 2pts IHC 3 Indoor Health and Comfort Tujuan: Memantau konsentrasi CO 2 dan CO dalam mengatur masukan udara segar sehingga menjaga kesehatan pengguna gedung. Tolok Ukur: 1. Untuk ruangan-ruangan dengan kepadatan tinggi (seperti ballroom/ruang serba guna, ruang rapat umum, ruang kerja umum, pasar swalayan/supermarket) dilengkapi dengan instalasi sensor gas karbon dioksida (CO 2 ) yang memiliki mekanisme untuk mengatur jumlah ventilasi udara luar sehingga konsentrasi CO 2 di dalam ruangan tidak lebih dari ppm. Sensor diletakkan 1,5 m di atas lantai dekat return air grille. atau b. Untuk ruang parkir tertutup di dalam gedung dilengkapi dengan instalasi sensor gas karbon monoksida (CO) yang memiliki mekanisme untuk mengatur jumlah ventilasi udara luar sehingga konsentrasi CO di dalam ruangan tidak lebih dari 23 ppm. Sensor diletakkan 50 cm di atas lantai dekat exhaust grille. 2pts 2pts
53 Physical and Chemical Pollutants 6pts IHC 4 Indoor Health and Comfort Tujuan: Membuktikan bahwa kadar pencemar fisik dan kimia udara dalam ruangan berada pada tingkat polusi udara yang dapat diterima, sehingga mendukung kesehatan pengguna gedung. Tolak Ukur: Pengukuran kualitas udara dalam ruang dilakukan secara random dengan titik sampel pada lobi utama, ruang kerja atau ruangan yang disewa tenant. Pengukuran dilakukan minimal 1 titik sampel per 1000 m 2 atau jumlah maksimal penilaian sampel adalah 25 titik untuk satu gedung.
54 Visual Comfort 1pts IHC 6 Indoor Health and Comfort Tujuan: Mengatur tingkat pencahayaan yang sesuai dengan daya akomodasi mata untuk menjaga kenyamanan visual Tolok Ukur: Hasil pengukuran menunjukkan tingkat pencahayaan (iluminasi) di setiap ruang kerja sesuai dengan SNI tentang Konservasi Energi pada Sistem Pencahayaan. 1pt
55 Building User Survey 3pts IHC 8 Tujuan: Memperoleh penilaian tentang tingkat kenyamanan pengguna gedung melalui survei yang baku terhadap pengaruh kenyamanan ruang. Tolok Ukur: Indoor Health and Comfort 1. Mengadakan survei kenyamanan pengguna gedung antara lain meliputi suhu udara, tingkat pencahayaan ruang, kenyamanan suara, kebersihan gedung dan keberadaan hama pengganggu (pest control). Responden minimal sebanyak 30% dari total pengguna gedung 1pt
56 Building User Survey (continue ) 3pts IHC 8 Indoor Health and Comfort 2. a. Memenuhi poin 1, dan jika hasil survei menyatakan 60% total responden merasa nyaman, Atau b. Memenuhi poin 1, dan jika hasil survei menyatakan 80% total responden merasa nyaman. 3. Apabila memenuhi poin 1, dan jika hasil survei menyatakan kurang dari 60% total responden merasa nyaman, tetapi melakukan tindak lanjut berupa perbaikan dan kemudian melakukan survei kedua sehingga hasil survei menyatakan minimal 60% total responden merasa nyaman. 1pt 2pt 1pt
57 Prerequisite 1 Fundamental Refrigerant Prerequisite 2 Material Purchasing Policy Prerequisite 3 Waste Management Policy MRC 1 Non ODS Usage 2 MRC 2 Material Purchasing Practice 3 MRC 3 Waste Management Practice 4 MRC 4 Hazardous Waste Management 2 MRC 5 Management of Used Good 1 12 Material Resources and Cycle
58 Non ODS Usage 2pts MRC 1 Material Resources and Cycle Tujuan: Mendorong penggunaan bahan refrigerant yang tidak merusak lapisan ozon Tolok Ukur: Menggunakan seluruh sistem pendingin ruangan dengan bahan refrigerant yang memiliki ODP = 0 (non CFC dan non HCFC). 2pts
59 Material Purchasing Practice 3pts MRC 2 Material Resources and Cycle Tujuan: Mengimplementasikan pembelanjaan material ramah lingkungan yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen bangunan Tolok Ukur: 1. a. Adanya dokumen yang menjelaskan pembelanjaan material sesuai dengan kebijakan dalam prasayarat 2, paling sedikit 3 dari material yang ditetapkan pada daftar material ramah lingkungan dengan jumlah pembelian sebagaimana disebutkan pada tujuan dalam 6 bulan terakhir untuk sertifikasi perdana*. atau 1pt (*) Untuk sertifikasi berikutnya, diperlukan laporan setiap 6 bulan dalam 3 tahun terakhir berdasarkan laporan tahunan.
60 Waste Management Practice 4pts MRC 3 Material Resources and Cycle Tujuan: Mendorong pengurangan beban sampah ke TPA melalui manajemen sampah yang meliputi pemilahan dan pengolahan lebih lanjut. Tolok Ukur: 1. Adanya Standar Prosedur Operasi, Pelatihan dan Laporan untuk mengumpulkan dan memilah sampah berdasarkan jenis organik dan anorganik dalam 6 bulan terakhir untuk sertifikasi perdana*. 2. Jika telah melakukan pemilahan organik dan anorganik, melakukan pengolahan sampah organik secara mandiri atau bekerja sama dengan badan resmi pengolahan limbah organik. 1pt 1pt (*) Untuk sertifikasi berikutnya, diperlukan laporan setiap 6 bulan dalam 3 tahun terakhir berdasarkan laporan tahunan.
61 Waste Management Practice 4pts MRC 3 Material Resources and Cycle Tolak Ukur: 3. Jika telah melakukan pemilahan organik dan anorganik, melakukan pengolahan sampah anorganik secara mandiri atau bekerja sama dengan badan resmi pengolahan limbah anorganik yang memiliki prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle). 4. Adanya upaya pengurangan sampah kemasan yang terbuat dari styrofoam dan non-food grade plastic. 5. Adanya upaya penanganan sampah dari kegiatan renovasi ke pihak ketiga minimal 10% dari total anggaran renovasi dalam 6 bulan terakhir untuk sertifikasi perdana*. 1pt 1pt 1pt (*) Untuk sertifikasi berikutnya, diperlukan laporan setiap 6 bulan dalam 3 tahun terakhir berdasarkan laporan tahunan.
62 Building Environment Management Prerequisite 1 Operation & Maintenance Policy BEM 1 Innovations 5 BEM 2 Design Intent & Owner's Project Requirement 2 BEM 3 Green Operational & Maintenance Team 2 BEM 4 Green Occupancy/Lease 2 BEM 5 Operation and Maintenance Training 2 13 Building Environment Management
63
64 BEM 3 Green Operational & Maintenance Team Building Environment Management 2pts Tujuan: Membantu mengimplementasikan operasional gedung agar sesuai dengan cara-cara yang bersifat sustainable/green. Tolok Ukur: 1. Adanya satu struktur yang terintegrasi di dalam struktur operasional gedung yang bertugas menjaga penerapan prinsip sustainability/ green building. 2. Minimal terlibat seorang Greenship Profesional dalam operational and maintenance bekerja penuh waktu (full time). 1pt 1pt
65 Green Occupancy/Lease 2pts BEM 4 Building Environment Management Tujuan: Memberikan arahan kepada pengguna gedung atau tenant agar penggunaan gedung dapat sejalan dengan prinsip Green Building. Tolok Ukur: 1. a. Untuk bangunan komersial: memiliki Lease Agreement yang memuat klausul-klausul bahwa Penyewa/Tenant akan memenuhi kriteria-kriteria dalam GREENSHIP for Existing Building minimum 1 rating dalam tiap kategori ASD, EEC, WAC, IHC dan MRC. atau b. Untuk bangunan yang dipakai sendiri, memiliki SOP dan Training yang mencakup upaya-upaya untuk memenuhi kriteriakriteria dalam GREENSHIP for Existing Building minimum 1 rating dalam tiap kategori ASD, EEC, WAC, IHC dan MRC. 2pt 2pt
66 BEM 5 Tolok Ukur: Operation and Maintenance Training Building Environment Management Tujuan: Meningkatkan standar kompetensi dari tenaga-tenaga operation and maintenance bangunan dalam rangka kepahaman terhadap praktik-praktik Green Building. 1. Adanya jadwal berkala minimum tiap 6 bulan & Program Training dalam pengoperasian dan pemeliharaan untuk tapak, energi, air, material dan HSES (Health Safety Environmental and Security). 2. Adanya bukti pelaksanaan pelatihan tentang pengoperasian dan pemeliharaan untuk tapak, energi, air, material dan program HSES berikut dengan evaluasi dari pelatihan tersebut. 2pts 1pt 1pt
67
68 Questions rashid@cbn.net.id Cell :
69 TERIMA KASIH Mulai perubahan dari sekarang, untuk Masa Depan Bumi Kita
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMULAN DAN SARAN VI.. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Gedung erpustakaan usat UGM Sayap Selatan (L) diperoleh kesimpulan sebagai berikut:. enelitian ini menghasilkan daftar
Lebih terperinciABSTRAK. apartemen, Sea Sentosa
ABSTRAK Dampak negatif dari global warming adalah kerusakan lingkungan dan pencemaran. Hal ini menjadi pendukung dimulainya gerakan nasional penghematan energi, baik dalam penghematan penggunaan bahan
Lebih terperinciGREENSHIP EXISTING BUILDING Version 1.1
GREEN BUILDING COUNCIL INDONESIA GREENSHIP RATING TOOLS Untuk Gedung Terbangun VERSI. GREENSHIP EXISTING BUILDING Version. DIVISI RATING DAN TEKNOLOGI GREEN BUILDING COUNCIL INDONESIA JUNI 06 www.gbcindonesia.org
Lebih terperinciPENINGKATAN NILAI BANGUNAN HIJAU PADA BANGUNAN TERBANGUN Studi Kasus: Gedung Kampus X
PENINGKATAN NILAI BANGUNAN HIJAU PADA BANGUNAN TERBANGUN Studi Kasus: Gedung Kampus X Henny Wiyanto, Arianti Sutandi, Dewi Linggasari Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara hennyw@ft.untar.ac.id
Lebih terperinciPERBANDINGAN RINGKASAN TOLOK UKUR GREENSHIP EB 1.0 & EB 1.1
GREEN BUILDING COUNCIL INDONESIA GREENSHI RATING TOOLS Untuk Gedung Terbangun VERSI. GREENSHI EXISTING BUILDING Version. ERBANDINGAN RINGKASAN TOLOK UKUR GREENSHI EB.0 & EB. DIVISI RATING DAN TEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik itu dari sisi produksi maupun sisi konsumsi, yang berbanding terbalik dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis manajemen energi adalah keadaan dimana sumber energi yang ada tidak mampu dikelola untuk memenuhi kebutuhan energi di wilayah tertentu. Indonesia adalah salah
Lebih terperinciRINGKASAN TOLOK UKUR
GREEN BUILDING COUNCIL INDONESIA GREENSHI RATING TOOLS Untuk Gedung Terbangun VERSI.0 GREENSHI EXISTING BUILDING Version.0 RINGKASAN TOLOK UKUR DIVISI RATING & TEKNOLOGI GREEN BUILDING COUNCIL INDONESIA
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR No. 38 tahun 2012 tentang BANGUNAN GEDUNG HIJAU
PERATURAN GUBERNUR No. 38 tahun 2012 tentang BANGUNAN GEDUNG HIJAU DINAS PENGAWASAN DAN PENERTIBAN BANGUNAN PROV.DKI JAKARTA Peraturan Gubernur No 38 tahun 2012 telah ditetapkan pada April 2012 dan akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya secara efisien selama proses pembuatannya hingga pembongkarannya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Green building adalah bangunan di mana sejak dimulai dalam tahap perencanaan, pembangunan, pengoperasian hingga dalam operasianal pemeliharaannya memperhatikan aspek-aspek
Lebih terperinciGREENSHIP HOMES Version 1.0
GREEN BUILDING COUNCIL INDONESIA GREENSHIP RATING TOOLS untuk RUMAH TINGGAL VERSI.0 S Version.0 DIREKTORAT PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN GREEN BUILDING COUNCIL INDONESIA AGUSTUS 04 Visit us at www.greenshiphomes.org
Lebih terperinciGreen Building Concepts
Precast Concrete Contribute to Sustainability Concept of Reduce, Reuse, Recycle Ir. Tedja Tjahjana MT Certification Director Green Building Council Indonesia Green Building Concepts Konsep bangunan hijau
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bel dan Hotel Sahid Jogja Lifestyle City di Yogyakarta sebagai berikut :
19 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Hasil penelitian melalui penyebaran kuesioner kepada responden kontraktor dan manajemen konstruksi Hotel Tentrem, Hotel Citra, Hotel Fave, Hotel Swiss Bel
Lebih terperinciAplikasi Green Building pada Kantor AMG Tower Surabaya
Aplikasi Green Building pada Kantor AMG Tower Surabaya Irfan Afrandi dan Ary Dedy Putranto Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167 Malang, 65145, Jawa Timur, Indonesia
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Konsep green
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Konsep hijau (green) mengacu kepada prinsip keberlanjutan (sustainability)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Konsep hijau (green) mengacu kepada prinsip keberlanjutan (sustainability) dan menerapkan praktik-praktik ramah lingkungan. Konsep ini sudah tidak asing
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Metode yang Digunakan Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian dan studi literatur pada bab sebelumnya, ada 2 (dua) variabel penelitian yang akan menjadi bagian
Lebih terperinciKonsep Green Building Pada Bangunan Kantor (Studi Kasus: Spazio Office, Surabaya)
Konsep Green Building Pada Bangunan Kantor (Studi Kasus: Spazio Office, Surabaya) Annisa Fikriyah Tasya 1 dan Ary Deddy Putranto 2 1 Mahasiswa Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pemanasan global menjadi topik perbincangan dunia dalam beberapa tahun terakhir. Berbagai peristiwa alam yang dianggap sebagai anomali melanda seluruh dunia dengan
Lebih terperinciPERFORMANSI GREENSHIP BUILDING PADA RUMAH TURI DI SURAKARTA (PENEKANAN PADA WATER CONCERVATION DAN MATERIAL RESOURCE AND CYCLE)
11 PERFORMANSI GREENSHIP BUILDING PADA RUMAH TURI DI SURAKARTA (PENEKANAN PADA WATER CONCERVATION DAN MATERIAL RESOURCE AND CYCLE) Surya Arafat, Nur Rahmawati Syamsiyah Program Studi Arsitektur Fakultas
Lebih terperinciPenilaian Kriteria Green Building Pada Bangunan Gedung Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara
Penilaian Kriteria Green Building Pada Bangunan Gedung Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara Nanda Firnando, Syahrizal 2 dan Andi Putra Rambe 3 Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara (USU)
Lebih terperinciCatatan : *) BPO : Bahan Perusak Ozon GRK : Gas Rumah Kaca
Catatan : *) BPO : Bahan Perusak Ozon GRK : Gas Rumah Kaca Jakarta, 8 Nopember 2011 ACUAN KEBIJAKAN PEMERINTAH 1. Penghapusan BPO & GRK - Keppres RI No. 23 / 1992 (perlindungan lapisan ozon) - UU No. 17
Lebih terperinciSERTIFIKASI GREENSHIP
SERTIFIKASI GREENSHIP ALUR PENDAFTARAN SERTIFIKASI GREENSHIP NEW BUILDING VERSI 1.0 Keterangan : Proses Perijinan (Pihak Pemerintah) FS/TOR Project Plan Target Setting Proses Perencanaan (Pihak Pemilik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemanasan Global Pemanasan global merupakan suatu proses meningkatnya suhu ratarata atmosfer laut, serta daratan bumi. Peningkatan suhu permukaan bumi ini dihasilkan oleh adanya
Lebih terperinciPENILAIAN KRITERIA GREEN BUILDING ASPEK KONSERVASI AIR DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN BANGUNAN PADA GEDUNG ANDI HAKIM NASOETION REKTORAT IPB
i PENILAIAN KRITERIA GREEN BUILDING ASPEK KONSERVASI AIR DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN BANGUNAN PADA GEDUNG ANDI HAKIM NASOETION REKTORAT IPB DESI EVA FATRA LUMBAN TOBING DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
Lebih terperinciPerancangan Perbaikan Aspek Green Building Gedung Bapekko Surabaya Dengan House of Quality
Presentasi Sidang Tugas Akhir Perancangan Perbaikan Aspek Green Building Gedung Bapekko Surabaya Dengan House of Quality Herdian Rachmat Praditya 2510100049 Dosen Pembimbing : Dr. Imam Baihaqi, ST, M.Sc
Lebih terperinciPENGUKURAN KESESUAIAN KRITERIA GREEN BUILDING PADA GEDUNG MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI ITS FRISKARINDI NOOR WAKHIDAH
PENGUKURAN KESESUAIAN KRITERIA GREEN BUILDING PADA GEDUNG MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI ITS FRISKARINDI NOOR WAKHIDAH 3110100088 LATAR BELAKANG Menurunnya Kualitas Lingkungan Hidup Konsep Green Building
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena global warming (pemanasan global) dan isu-isu kerusakan lingkungan yang beraneka ragam semakin marak dikaji dan dipelajari. Salah satu efek dari global warming
Lebih terperinciSumber Produksi Tenaga Listrik PLN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Identifikasi Masalah Pada saat ini sumber daya energi yang ada di dunia semakin menipis. Karena semakin bertambahnya jumlah manusia di dunia maka penggunaan energi
Lebih terperinciWorkshop Green Building and Rating System. PRASETYOADI, IAI Jasindo - IAI 26 Januari 2017 GREEN BUILDING COUNCIL INDONESIA
Workshop Green Building and Rating System PRASETYOADI, IAI Jasindo - IAI 26 Januari 2017 GREEN BUILDING COUNCIL INDONESIA Green Building Council Indonesia Source: Global Footprint Network Departures in
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan vol 9 () (07) hal 7-4 JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jtsp/index Pengukuran Greenship Home Pada Rumah Tinggal Berkonsep Green
Lebih terperinciPENGARUH ASPEK BUILDING ENVIRONMENTAL MANAGEMENT TERHADAP BIAYA KONSTRUKSI GREEN BUILDING DIBANDINGKAN DENGAN CONVENTIONAL BUILDING
PENGARUH ASPEK BUILDING ENVIRONMENTAL MANAGEMENT TERHADAP BIAYA KONSTRUKSI GREEN BUILDING DIBANDINGKAN DENGAN CONVENTIONAL BUILDING Muhammad Fatih, Yusuf Latief, Suratman Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciSUBDIVISI EKOLOGI LANSKAP
SUBDIVISI EKOLOGI LANSKAP JUNDI FAARIS ALHAZMI A (Epiphyllum anguliger) IMAM AHMAD A (Cedrus atlantica) DINA MAULIDIA (Rosemarinus officinalis) CHALVIA ZUYYINA (Cinnamonum burmanii) ANALISIS TELUK BENOA
Lebih terperinciANTUSIASME PASAR TERHADAP RUMAH BERKONSEP HIJAU DI CITRALAND SURABAYA
ANTUSIASME PASAR TERHADAP RUMAH BERKONSEP HIJAU DI CITRALAND SURABAYA Rizky Aulia 1), Happy R. Santosa, dan Ima Defiana 2) 1) Jurusan Arsitektur, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Sukolilo,
Lebih terperinciEco Green Campus pada Gedung Dekanat Fakultas Peternakan
Eco Green Campus pada Gedung Dekanat Fakultas Peternakan Almas Nugrahaningsih 1 dan Agung Murti Nugroho 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya 2 Dosen Jurusan Teknik
Lebih terperinciPENGKAJIAN INDIKATOR SOSEKLING BANGUNAN GEDUNG HIJAU (GREEN BUILDING)
PENGKAJIAN INDIKATOR SOSEKLING BANGUNAN GEDUNG HIJAU (GREEN BUILDING) TA 2014 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kementerian Pekerjaan Umum terus berusaha menyukseskan P2KH (Program Pengembangan Kota
Lebih terperinciPenilaian Kriteria Green building pada Gedung Rektorat ITS
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-186 Penilaian Kriteria Green building pada Gedung Rektorat ITS Dedy Darmanto dan I Putu Artama Wiguna, Jurusan Teknik Sipil,
Lebih terperinciGREENSHIP untuk Gedung Baru Versi 1.1 GREENSHIP New Building
GREEN BUILDING COUNCIL INDONESIA ERANGKAT ENILAIAN GREENSHI GREENSHI RATING TOOLS GREENSHI untuk Gedung Baru Versi. GREENSHI New Building Version. RINGKASAN KRITERIA DAN TOLOK UKUR DEARTEMEN RATING DEVELOMENT
Lebih terperinciScience&Learning&Center!di!Universitas!Mulawarman!! dengan!konsep!green&building!
Science&Learning&CenterdiUniversitasMulawarman dengankonsepgreen&building IntanTribuanaDewi 1,AgungMurtiNugroho 2,MuhammadSatyaAdhitama 2 1MahasiswaJurusanArsitektur,FakultasTeknik,UniversitasBrawijaya
Lebih terperinciKONSEP KAMPUS HIJAU Green-Safe-Disaster Resilience (Hijau-Keselamatan-Ketahanan Bencana)
KONSEP KAMPUS HIJAU Green-Safe-Disaster Resilience (Hijau-Keselamatan-Ketahanan Bencana) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Sebuah Strategi Menuju Efisiensi Sumber Daya dan Keberlanjutan 2020 A Big Step towards
Lebih terperinciEvaluasi Konsep Bangunan Hijau Pada Kondominium The Accent di Kawasan Bintaro Tangerang Selatan
Evaluasi Konsep Bangunan Hijau Pada Kondominium The Accent di Kawasan Bintaro Tangerang Selatan Jane Malinda 1 dan Andika Citraningrum 2 1 Mahasiswa Program Studi Sarjana Arsitektur, Jurusan Arsitektur,
Lebih terperinciGedung Asrama Kampus II Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Berkonsep Hemat Energi
Gedung Asrama Kampus II Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Berkonsep Hemat Energi Gibran K. Aulia 1, Agung Murti Nugroho 2, Tito Haripradianto 2 1 Mahasiswa Jurusan Arsitektur Fakultas
Lebih terperincihttp://digilib.mercubuana.ac.id/z http://digilib.mercubuana.ac.id/z http://digilib.mercubuana.ac.id/z http://digilib.mercubuana.ac.id/z http://digilib.mercubuana.ac.id/z Laporan Perancangan Arsitektur
Lebih terperinciSUBDIVISI EKOLOGI LANSKAP. 1. Fitra Nofra Y.P. Jacaranda obtusifolia 2. Fatizha Zhafira S. Lilium candidum 3. Nurita Arziqni Chrysanthemum morifolium
SUBDIVISI EKOLOGI LANSKAP 1. Fitra Nofra Y.P. Jacaranda obtusifolia 2. Fatizha Zhafira S. Lilium candidum 3. Nurita Arziqni Chrysanthemum morifolium Analisis Teluk Jakarta dan Green Building Gedung Sinarmas
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan pada 90 Gourmet restaurant, dapat ditarik kesimpulan bahwa 90 Gourmet restaurant, 78% memenuhi aspek green desain
Lebih terperinciKONSEP ANALISA PENGARUH KRITERIA GREEN BUILDING TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI PADA PENGEMBANG PROPERTI DI SURABAYA
KONSEP ANALISA PENGARUH KRITERIA GREEN BUILDING TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI PADA PENGEMBANG PROPERTI DI SURABAYA Intan Mayasari 1) dan Christiono Utomo 2) 1) Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, terdapat metode yang dilakukan secara sistematis untuk menganalisis pengelolaan prasarana dan sarana air limbah yang
Lebih terperinciPENYUSUNAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA (SKKNI) AHLI PENILAI BANGUNAN HIJAU
PENYUSUNAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA (SKKNI) AHLI PENILAI BANGUNAN HIJAU 1 L. Edhi Prasetya Abstrak Konsep bangunan hijau menjadi arus utama dunia saat ini, karena kesadaran akan pemanasan
Lebih terperinciPERENCANAAN GEDUNG HIJAU PERKANTORAN Kafi uddin, MT
PERENCANAAN GEDUNG HIJAU PERKANTORAN Kafi uddin, MT CURRICULUM VITAE Pendidikan : 1. S2, Energy Conservation - Universitas Indonesia 2. D4, Thermal System - Universitair de Joseph Fourrier France 3. D3,
Lebih terperinciPENILAIAN KRITERIA GREEN BUILDING PADA GEDUNG REKTORAT ITS
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 1 PENILAIAN KRITERIA GREEN BUILDING PADA GEDUNG REKTORAT ITS Dedy Darmanto, I Putu Artama Wiguna, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Audit Industri Usaha-usaha untuk menghemat industri di segala bidang makin dirasakan perlu karena semakin terbatasnya sumber-sumber industri yang tersedia dan semakin mahalnya
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. diiringi dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Beriringan pula dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, konsumsi energi listrik pada masyarakat sangat meningkat yang diiringi dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Beriringan pula dengan bertambahnya
Lebih terperinciEVALUASI ASPEK GREEN BUILDING PADA GEDUNG ANDI HAKIM NASOETION REKTORAT IPB IRIANI MUSTIKA FURI
EVALUASI ASPEK GREEN BUILDING PADA GEDUNG ANDI HAKIM NASOETION REKTORAT IPB IRIANI MUSTIKA FURI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 206 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI SERTA
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN TEORI SUSTAINABLE ARCHITECTURE
BAB III TINJAUAN TEORI SUSTAINABLE ARCHITECTURE 3.1. SUSTAINABLE ARCHITECTURE Sustainable Architecture (arsitektur berkelanjutan) memiliki tujuan untuk mencapai kesadaran lingkungan dan memanfaatkan sumber
Lebih terperinciKEPENTINGAN DAN IMPLEMENTASI GREEN CONSTRUCTION DARI SISI PANDANG KONTRAKTOR
KEPENTINGAN DAN IMPLEMENTASI GREEN CONSTRUCTION DARI SISI PANDANG KONTRAKTOR Wiliem Koe 1, Regina Cynthia Rose 2, Ratna S. Alifen 3 ABSTRAK : Kegiatan konstruksi berdampak negatif terhadap lingkungan dengan
Lebih terperinciKonsep Green Building Pada Gedung A Griya Universitas Brawijaya Malang
Konsep Green Building ada Gedung A Griya Universitas Brawijaya Malang Nur Azlina 1, Agung Murti Nugroho 2 1 Mahasiswa Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya 2 Dosen Jurusan Arsitektur,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perhatian adalah mengenai konsumsi energi dan mengenai penghematan energi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini, permasalahan yang sering sekali menjadi pusat perhatian adalah mengenai konsumsi energi dan mengenai penghematan energi. Di Indonesia, hal
Lebih terperinciPENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE PADA RUMAH TINGGAL DARI SEGI MATERIAL
PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE PADA RUMAH TINGGAL DARI SEGI MATERIAL Allan Subrata Ottong 1, Felix Yuwono 2, Ratna S. Alifen 3, Paulus Nugraha 4 ABSTRAK : Pembangunan rumah tinggal di Indonesia adalah salah
Lebih terperinciPENILAIAN KRITERIA GREEN BUILDING ASPEK SUMBER DAN SIKLUS MATERIAL, KUALITAS SERTA KENYAMANAN UDARA PADA GEDUNG ANDI HAKIM NASOETION REKTORAT IPB
PENILAIAN KRITERIA GREEN BUILDING ASPEK SUMBER DAN SIKLUS MATERIAL, KUALITAS SERTA KENYAMANAN UDARA PADA GEDUNG ANDI HAKIM NASOETION REKTORAT IPB KIRANA AYU PRATIWI SIDIK TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN FAKULTAS
Lebih terperinciPenilaian Kriteria Green Building Pada Jurusan Teknik Sipil ITS?
Penilaian Kriteria Green Building Pada Jurusan Teknik Sipil ITS? KRISIS ENERGI Kebutuhan Persediaan PENGHEMATAN ENERGI GREEN BUILDING ECO CAMPUS PENERAPAN GEDUNG T.SIPIL TIDAK DI DESAIN DENGAN KONSEP GB
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Pemahaman. Penilaian. Eksplorasi Data. Sumber Data. Ml S. J TJ GBCI Pernc dll m tm OD G M S. m tm m tm
BAB V KESIMPULAN Pada bab ini membahas mengenai hasil analisis yang didapatkan dari bab empat secara makro dan kesimpulan yang didapatkan dari keseluruhan analisa tersebut. Kesimpulan ini lebih bersifat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi 2.1.1 Pengertian Proyek Konstruksi Proyek konstruksi adalah usaha yang kompleks dan tidak memiliki kesamaan persis dengan proyek manapun sebelumnya sehingga
Lebih terperinciMEMBANGUN KEBERLANJUTAN DI ORLANDO MAGIC AWAY
Kelompok 3 MEMBANGUN KEBERLANJUTAN DI ORLANDO MAGIC AWAY Ketika Amway center dibuka di orlando pada 2011, menjadi LEED (Kepemimpinan dalam desain Energi dan Lingkungan) pertama yang meraih arena bola basket
Lebih terperinciPenerapan Aspek Green Material pada Kriteria Bangunan Ramah Lingkungan di Indonesia
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Penerapan Aspek Green Material pada Kriteria Bangunan Ramah Lingkungan di Indonesia Dewi Rachmaniatus Syahriyah Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan
Lebih terperinciKINERJA PENGEMBANG GEDUNG BERTINGKAT DALAM PENGGUNAAN MATERIAL RAMAH LINGKUNGAN (191K)
KINERJA PENGEMBANG GEDUNG BERTINGKAT DALAM PENGGUNAAN MATERIAL RAMAH LINGKUNGAN (191K) Dewi Rintawati 1, Bambang E. Yuwono 2 dan Mohammad Iqram 3 1 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jl. Kyai
Lebih terperinciSTUDI TERHADAP KONSERVASI ENERGI PADA GEDUNG SEWAKA DHARMA KOTA DENPASAR YANG MENERAPKAN KONSEP GREEN BUILDING
STUDI TERHADAP KONSERVASI ENERGI PADA GEDUNG SEWAKA DHARMA KOTA DENPASAR YANG MENERAPKAN KONSEP GREEN BUILDING I Wayan Swi Putra 1, I Nyoman Satya Kumara 2, I Gede Dyana Arjana 3 1.3 Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciPerencanaan Dengan Konsep Sustainable Building (Faktor Penting dalam Penerapan Sustainable Development)
Perencanaan Dengan Konsep Sustainable Building (Faktor Penting dalam Penerapan Sustainable Development) Yulesta Putra Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatra Utara I. Latar Belakang
Lebih terperinciPENGARUH INDOOR AIR HEALTH AND COMFORT TERHADAP BIAYA KONSTRUKSI GREEN BUILDING DIBANDINGKAN DENGAN CONVENTIONAL BUILDING
PENGARUH INDOOR AIR HEALTH AND COMFORT TERHADAP BIAYA KONSTRUKSI GREEN BUILDING DIBANDINGKAN DENGAN CONVENTIONAL BUILDING Oghie M. Purnomo, Yusuf Latief, Suratman Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Limbah Proyek Konstruksi Dalam jurnal Manajemen Limbah dalam Proyek Konstruksi (Ervianto, 2013), disebutkan bahwa limbah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam sebuah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Bangunan Gedung Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di
Lebih terperinciENERGY AND CLIMATE CHANGE 2016
ENERGY AND CLIMATE CHANGE 2016 POINT 200 Energy efficient appliances usage are replacing conventional appliances [3] 20% -40% Penggunaan lampu LED, kran otomatis dan ac hemat energi mencapai 20%-40%, karena
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN GREENSHIP NEIGHBORHOOD VERSION 1.0 PADA KAWASAN PERUMAHAN
Konferensi Nasional Teknik Sipil Universitas Tarumanagara, 67 Oktober 07 ANALISIS PENERAPAN GREENSHIP NEIGHBORHOOD VERSION.0 PADA KAWASAN PERUMAHAN Iqbal Sadjarwo, dan Arianti Sutandi Jurusan Teknik Sipil,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Secara umum kontraktor milik BUMN mampu memenuhi indikator green
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5. Kesimpulan Berdasarkan paparan tersebut diatas dapat diperoleh beberapa pengetahuan sebagai berikut:. Secara umum kontraktor milik BUMN mampu memenuhi indikator green construction
Lebih terperinciImplementasi Konstruksi Hijau Pada Proyek Apartemen Grand Kamala Lagoon Tower Emerald Bekasi
Implementasi Konstruksi Hijau Pada Proyek Apartemen Grand Kamala Lagoon Tower Emerald Bekasi Nadia Khairarizki 1 dan Wasiska Iyati 2 1 Mahasiswa Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Lebih terperinciSistem Manajemen Energi (SME) Energy Management System (EnMS)
Sistem Manajemen Energi (SME) Energy Management System (EnMS) HOTEL BENCHMARKING TOOLS AND STRATEGIC ENERGY MANAGEMENT PILOT PROGRAM USAID ICED-Jakarta, 26 November 2013 Outline Presentasi: 1. Latar Belakang
Lebih terperinciPENILAIAN KRITERIA GREEN BUILDING PADA BANGUNAN GEDUNG (STUDI KASUS: GEDUNG BIRO PUSAT ADMINISTRASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA) TUGAS AKHIR
PENILAIAN KRITERIA GREEN BUILDING PADA BANGUNAN GEDUNG (STUDI KASUS: GEDUNG BIRO PUSAT ADMINISTRASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA) TUGAS AKHIR Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat untuk
Lebih terperinciPENGARUH PARAMETER BANGUNAN HIJAU GBCI TERHADAP FASE PROYEK
PENGARUH PARAMETER BANGUNAN HIJAU GBCI TERHADAP FASE PROYEK Edwin S Wiyono 1, Enry L Dusia 2, Ratna S Alifen 3, Jani Rahardjo 4 ABSTRAK: Konsep bangunan hijau akhir-akhir ini telah banyak dikembangkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek Konstruksi Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya dilaksanakan satu kali dan umumnya mempunyai waktu yang pendek dimana awal dan akhir proyek
Lebih terperinciProsedur audit energi pada bagunan gedung
Standar Nasional Indonesia Prosedur audit energi pada bagunan gedung ICS 91.040.01 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang Iingkup...1 2 Acuan...1
Lebih terperinciArsitektur Hijau BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK. mengurangi kenyamanan dari club house itu sendiri.
BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK III.1 TINJAUAN TEMA III.1.1 Latar Belakang Tema Sebuah Club house pada dasarnya berfungsi sebagai tempat berolah raga dan rekreasi bagi penghuni perumahan serta masyarakat
Lebih terperinciABSTRACT
Kajian Green Building Berdasarkan Kriteria Tepat Guna Lahan (Appropriate Site Development) pada Gedung Pascasarjana B Universitas Diponegoro Semarang Rahayu Indah Komalasari 1,*, Purwanto 2 dan Suharyanto
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 KEUNTUNGAN DARI SUSTAINABLE BUILDING. Menurut Yulestra Putra dalam library.usu.ac.id, sustainable building
LAMPIRAN 1 KEUNTUNGAN DARI SUSTAINABLE BUILDING (sumber : library.usu.ac.id) Menurut Yulestra Putra dalam library.usu.ac.id, sustainable building membawa banyak keuntungan sejak pembangunan hingga bangunan
Lebih terperinciKONSEP SEKOLAH RAMAH LINGKUNGAN
KONSEP SEKOLAH RAMAH LINGKUNGAN Masalah Moral Masalah Lingkungan Rakerwil Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah Rendahnya Kepedulian Semarang, 29 Oktober 2016 Masalah kita
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN TATA RUANG DALAM, TATA RUANG LUAR, DAN ARSITEKTUR HIJAU
BAB III TINJAUAN TATA RUANG DALAM, TATA RUANG LUAR, DAN ARSITEKTUR HIJAU.. Tata Ruang Dalam... Definisi Ruang dalam atau disebut juga sebagai ruang interior adalah sebuah volume ruang (tiga dimensi) yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Terminologi Menurut GBCI (2011), secara definisi green building adalah bangunan yang sejak di mulai dalam tahap perencanaan, pembangunan, pengoperasian hingga dalam
Lebih terperinciSTRATEGI TEKNOLOGI PRODUKSI BERSIH MELALUI TATA KELOLA YANG APIK (GHK)
J. Tek. Ling Edisi Khusus Hal. 15-19 Jakarta Juli 2008 ISSN 1441-318X STRATEGI TEKNOLOGI PRODUKSI BERSIH MELALUI TATA KELOLA YANG APIK (GHK) Indriyati Peneliti di Pusat Teknologi Lingkungan Badan Pengkajian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kondisi Wisma Atlet di Senayan saat ini dapat dikatakan cukup memrihatinkan. Wisma yang awalnya bernama Wisma Fajar ini didirikan tahun 1974 oleh perusahaan Singapura
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konsep bangunan hijau merupakan sebuah isu penting dalam desain arsitektur. Menurut Konsil Bangunan Hijau Indonesia, bangunan hijau adalah bangunan yang dalam tahap
Lebih terperinciBANGUNAN GEDUNG HIJAU
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 02/PRT/M/2015 TANGGAL 18 FEBRUARI 2015 TENTANG BANGUNAN GEDUNG HIJAU KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT
Lebih terperinciPenyediaan fasilitas parkir untuk sepeda
TRANSPORTASI I. KEBIJAKAN PEJALAN KAKI DAN SEPEDA Penyediaan fasilitas parkir untuk sepeda Meskipun saat ini di beberapa unit di UNS sudah banyak yang menyediakan tempat parkir sepeda, tahun 2016 ini UNS
Lebih terperinciKonsep Bangunan Hijau Pada Gedung E Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
Konsep Bangunan Hijau Pada Gedung E Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Hayuning Permata Sari 1 dan Ary Dedy Putranto 2 1 Mahasiswa Program Studi Sarjana Arsitektur, Jurusan Arsitektur, Fakultas
Lebih terperinciPENILAIAN KRITERIA GREEN BUILDING PADA GEDUNG REKTORAT ITS
TUGAS AKHIR-RC-09-1380 PENILAIAN KRITERIA GREEN BUILDING PADA GEDUNG REKTORAT ITS Oleh : Dedy Darmanto ( 3108100027 ) Lokasi Studi Latar Belakang Krisis Energi Penghematan Energi Green Building Program
Lebih terperinciLaboratorium Kesehatan Masyarakat dengan Kajian Green Building di Universitas Mulawarman Samarinda
Laboratorium Kesehatan Masyarakat dengan Kajian Green Building di Universitas Mulawarman Samarinda Rahmat Khoirul Huda 1, Agung Murti Nugroho 2, Bambang Yatnawijaya 2 1 Mahasiswa Jurusan Arsitektur/Fakultas
Lebih terperinciSTUDI TINGKAT KEBERLANJUTAN GEDUNG UNIT 8 UNIVERSITAS BUDI LUHUR DENGAN MENGGUNAKAN LEED FOR NEW CONSTRUCTION Anggraeni Dyah S, Sri Kurniasih
STUDI TINGKAT KEBERLANJUTAN GEDUNG UNIT 8 UNIVERSITAS BUDI LUHUR DENGAN MENGGUNAKAN LEED FOR NEW CONSTRUCTION Anggraeni Dyah S, Sri Kurniasih Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan. benua. 1 Bahasa dari setiap belahan di dunia digunakan dan dituturkan oleh semua
benua. 1 Bahasa dari setiap belahan di dunia digunakan dan dituturkan oleh semua Pusat Bahasa di Yogyakarta BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Dalam perkembangan zaman saat ini, manusia
Lebih terperinciKEPENTINGAN STANDAR BANGUNAN HIJAU INDONESIA DAN PENGARUH PENERAPANNYA TERHADAP BIAYA PROYEK SELAMA UMUR BANGUNAN
KEPENTINGAN STANDAR BANGUNAN HIJAU INDONESIA DAN PENGARUH PENERAPANNYA TERHADAP BIAYA PROYEK SELAMA UMUR BANGUNAN Enry L. Dusia 1, Edwin S. Wiyono 2, Ratna S. Alifen 3, Jani Rahardjo 4 ABSTRAK: Green building
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02/PRT/M/2015 TENTANG BANGUNAN GEDUNG HIJAU
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02/PRT/M/2015 TENTANG BANGUNAN GEDUNG HIJAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 METODE PENGUMPULAN DATA Agar tujuan penelitian ini tercapai, perlu diketahui penggunaan konsumsi daya yang ada di hotel Permai ini, data-data yang akan dicari adalah data-data
Lebih terperinciGubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 38 TAHUN 2012 TENTANG BANGUNAN GEDUNG HIJAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI
Lebih terperinciEVALUASI KRITERIA KELAYAKAN GREEN BUILDING PADA GEDUNG FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
EVALUASI KRITERIA KELAYAKAN GREEN BUILDING PADA GEDUNG FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata II pada jurusan Magister
Lebih terperinciSURVEI TINGKAT KEPENTINGAN DAN PENERAPAN SUMBER DAN SIKLUS MATERIAL DARI GREENSHIP RATING TOOLS PADA PROYEK KONSTRUKSI
SURVEI TINGKAT KEPENTINGAN DAN PENERAPAN SUMBER DAN SIKLUS MATERIAL DARI GREENSHIP RATING TOOLS PADA PROYEK KONSTRUKSI Febrian Pratama Poetra Setiawan 1, Grace Erny Gazali 2, Paulus Nugraha 3, Sandra Loekita
Lebih terperinci