Green Building Concepts
|
|
- Verawati Pranata
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Precast Concrete Contribute to Sustainability Concept of Reduce, Reuse, Recycle Ir. Tedja Tjahjana MT Certification Director Green Building Council Indonesia Green Building Concepts Konsep bangunan hijau adalah membangun rumah atau bangunan dimana dalam perencanaan pembangunan, pengoperasian serta dalam pemeliharaannya memperhatikan aspek dalam melindungi, menghemat, mengurangi penggunaan sumber daya alam serta memperhatikan kesehatan penghuninya yang berdasarkan kaidah pembangunan berkelanjutan. 1
2 Why material is Important for green building? Pada Bangunan baru, pasif desain sangat berperan dalam menentukan green performance suatu bangunan Passive design architectural design Active design mechanical electrical design Material merupakan salah satu elemen penting dari pasif desain Menggunakan material ramah lingkungan adalah cara terbaik untuk membangun sebuah bangunan hijau (Green Building) GREEN Material "...products or services that have a lesser or reduced effect on human health and the environment when compared with competing products or services that serve the same purpose..." Source: Protecting Human Health and Comfort Minimizing Reducing External Sustainability Energy and Pollution and Resource in Environmental Use damage 2
3 Conventional vs Green Environ Health Design Cost Design Cost Green Spirit Conventional Spirit Is Precast Concrete a Green Building Material? Precast concrete memberikan kontribusi untuk Green Building secara signifikan Rasio air dan semen yang rendah pada precast concrete menjadikannya bisa sangat tahan lama. Massa termal Precast concrete memungkinkan penyerapan dan pelepasan panas secara perlahan. Hal ini membantu mengurangi kinerja sistem HVAC (Heating, Ventilating, and Air Conditioning). Produksi Precast concrete ramah lingkungan. dll 3
4 Precast Concrete Environmental Benefits Produksi precast concrete memiliki banyak manfaat untuk lingkungan, antara lain : Lebih sedikit material dibutuhkan karena menggunakan campuran dengan proporsi dan toleransi yang lebih tepat. Lebih sedikit debu dan limbah di lokasi konstruksi. Pasir yang digunakan untuk finishing permukaan precast concrete dapat digunakan kembali. Baja dan bahan lainnya dapat terus digunakan kembali. Precast Concrete Environmental Benefits Limbah material dapat di daur ulang kembali. Perkerasan beton dapat di daur ulang (sekitar 5% hingga 20% aggregate dalam precast concrete, beton nya dapat di daur ulang).. Sedikit nya penggunaan angkutan truck untuk konstruksi dan efisiensi waktu, karena precast concrete dibuat diluar lokasi.dll 4
5 Manfaat Untuk Building Owners Pengurangang g dalam durasi zona kerja Mengurangi biaya penanganan lalu lintas Mengurangi penanganan resiko kecelakaan Berkurangnya ketidaknyamanan kepada masyarakat saat bepergian Berkurangnya keluhan pengendara Manfaat Untuk Kontraktor Mengurangi penanganan terhadap bahaya lalu lintas Waktu kerja berkurang Sedikitnya penundaan kerja karena pengaruh cuaca Menurunkan biaya Lebih sedikit menggunakan tenaga kerja terampil 5
6 Precast Concrete Contribute to GREENSHIP Points Appropriate Site Development (ASD) ASD 6 Micro Climate (Heat Island Effect Albedo) Energy Efficiency and Conservation (EEC) EEC P2 OTTV Calculation Material Resources and Cycles (MRC) MRC 1 Building and Material Reuse MRC 2 Environmentally Processed Product MRC 5 Modular Design / Prefab Material MRC 6 Regional Material GREENSHIP NEW BUILDING 1.2 Indoor Health Comfort (IHC) IHC 3 Chemical Pollutant Building Environment Management (BEM) BEM 2 Pollution of Construction Activity Appropriate Site Development (ASD) ASD 6 Micro Climate (Heat Island Effect Albedo) Luasnya pemanasan kawasan (Urban Heat Island) ) dapat dirasakan dari adanya perbedaan suhu pada daerah urban dan rural. Hal ini disebabkan tingginya laju urbanisasi yang ditandai meningkatnya lahan terbangun. Heat Island Effect ini juga sebagian timbul oleh besar/kecil nya nilai albedo Perkerasan atap dan non atap sebuah hbangunan. Penggunaan Precast Concrete dapat mengurangi Heat Island Effect karena memiliki kemampuan merefleksikan panas matahari yang tinggi (nilai albedo tinggi). 6
7 Energy Efficiency and Conservation (EEC) EEC P2 OTTV Calculation Precast Concrete eberkontribusi bus pada prasyarat a GREENSHIP kriteria EEC pada perhitungan OTTV. Precast concrete memungkinkan penyerapan dan pelepasan panas secara perlahan. Rendah nya daya serap terhadap panas matahari akan membantu meningkatkan efisiensi energy bangunan dengan membantu mengurangi kinerja sistem HVAC (Heating, Ventilating, and Air Conditioning) Material Resources and Cycles (MRC) MRC 1 Building and Material Reuse Pada kriteria ini precast concrete berkontribusi mendapatkan poin pada tolok ukur GREENSHIP karena penggunaan kembali material bekas. Panel beton pracetak dapat digunakan kembali saat bangunan akan diperluas atau dibongkar Potongan g Beton dari struktur yang dihancurkan dapat digunakan kembali. 7
8 Material Resources and Cycles (MRC) MRC 2 Environmentally Processed Product Pada kriteria ini precast concrete berkontribusi mendapatkan poin pada tolok ukur GREENSHIP karena penggunaan material daur ulang. Hampir semua baja tulangan terbuat dari baja daur ulang. Insulation sebagianberisi berisi materialdaur ulang. Material Resources and Cycles (MRC) MRC 5 Modular Design / Prefab Material Pada kriteria ini material pra fabrikasi (Proses fabrikasi dilakukan di pabrik yang berada di luar lokasi konstruksi/proyek) diapresiasi mendapatkan poin pada tolok ukur GREENSHIP. Tujuan kriteria ini adalah meningkatkan efisiensi dalam penggunaan material ae a dan mengurangi g sampah konsturksi. 8
9 Material Resources and Cycles (MRC) MRC 6 Regional Material Pada kriteria ini Precast concrete diapresiasi mendapatkan poin sebagai material regional (terbuat dari bahan dan diproduksi secara regional) pada tolok ukur GREENSHIP. Tujuan kriteria ini adalah mengurangi jejak karbon dari moda transportasi untuk distribusi dan mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Dampakpositif penggunaan Precast concrete adalah penghematan biaya melalui efisiensi sumber daya dan waktu Indoor Health Comfort (IHC) IHC 3 Chemical Pollutant Tujuan dari kriteria ini adalah mengurangi polusi udara ruang dari emisi material bangunan yang dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatan pekerja konstruksi dan pengguna gedung. Pada kriteria ini Precast concrete sebenarnya tidak diapresiasi secara langsung mendapatkan poin. Dikarenakan Precast concrete tidak perlu diplester dan dicat maka pengurangan penggunaan polutan kimia ini lah yang berkontribusi mendapatkan poin pada tolok ukur GREENSHIP. 9
10 Building Environment Management (BEM) BEM 2 Pollution of Construction Activity Tujuan kriteria ini adalah mendorong pengurangan sampah yang dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA) dan polusi dari proses kontruksi. Pada kriteria ini hanya mengapresiasi cara penanganan limbah padat dan cair dari hasil kegiatan konstruksi. Karena penggunaan Precast concrete yang menyebabkan berkurang nya debu dan limbah pada lokasi konstruksi / proyek, hal ini mempermudah menerapkan manajemen sampah konstruksi untuk mendapatkan poin pada tolok ukur GREENSHIP. Conclusion Precast Concrete Contribute to Sustainability Concept of Reduce, Reuse and Recycle Penggunaan material dan limbah beracun yang dihasilkan baik pada saat produksi serta di lokasi kontruksi dapat dikurangi. (Reduce) Pasir, baja dan bahan lainnya dapat digunakan kembali (Reuse) Limbahi b hmaterial ildan beton padaprecast concrete dapat di daur ulang (Recycle) Penghematan biaya melalui efisiensi sumber daya dan waktu 10
11 TERIMA KASIH 11
BAB I PENDAHULUAN. daya secara efisien selama proses pembuatannya hingga pembongkarannya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Green building adalah bangunan di mana sejak dimulai dalam tahap perencanaan, pembangunan, pengoperasian hingga dalam operasianal pemeliharaannya memperhatikan aspek-aspek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Konsep hijau (green) mengacu kepada prinsip keberlanjutan (sustainability)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Konsep hijau (green) mengacu kepada prinsip keberlanjutan (sustainability) dan menerapkan praktik-praktik ramah lingkungan. Konsep ini sudah tidak asing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pemanasan global menjadi topik perbincangan dunia dalam beberapa tahun terakhir. Berbagai peristiwa alam yang dianggap sebagai anomali melanda seluruh dunia dengan
Lebih terperinciABSTRAK. apartemen, Sea Sentosa
ABSTRAK Dampak negatif dari global warming adalah kerusakan lingkungan dan pencemaran. Hal ini menjadi pendukung dimulainya gerakan nasional penghematan energi, baik dalam penghematan penggunaan bahan
Lebih terperinciPENINGKATAN NILAI BANGUNAN HIJAU PADA BANGUNAN TERBANGUN Studi Kasus: Gedung Kampus X
PENINGKATAN NILAI BANGUNAN HIJAU PADA BANGUNAN TERBANGUN Studi Kasus: Gedung Kampus X Henny Wiyanto, Arianti Sutandi, Dewi Linggasari Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara hennyw@ft.untar.ac.id
Lebih terperinciPENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE PADA RUMAH TINGGAL DARI SEGI MATERIAL
PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE PADA RUMAH TINGGAL DARI SEGI MATERIAL Allan Subrata Ottong 1, Felix Yuwono 2, Ratna S. Alifen 3, Paulus Nugraha 4 ABSTRAK : Pembangunan rumah tinggal di Indonesia adalah salah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemanasan Global Pemanasan global merupakan suatu proses meningkatnya suhu ratarata atmosfer laut, serta daratan bumi. Peningkatan suhu permukaan bumi ini dihasilkan oleh adanya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Limbah Proyek Konstruksi Dalam jurnal Manajemen Limbah dalam Proyek Konstruksi (Ervianto, 2013), disebutkan bahwa limbah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam sebuah
Lebih terperinciKEPENTINGAN DAN IMPLEMENTASI GREEN CONSTRUCTION DARI SISI PANDANG KONTRAKTOR
KEPENTINGAN DAN IMPLEMENTASI GREEN CONSTRUCTION DARI SISI PANDANG KONTRAKTOR Wiliem Koe 1, Regina Cynthia Rose 2, Ratna S. Alifen 3 ABSTRAK : Kegiatan konstruksi berdampak negatif terhadap lingkungan dengan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Konsep green
Lebih terperincihttp://digilib.mercubuana.ac.id/z http://digilib.mercubuana.ac.id/z http://digilib.mercubuana.ac.id/z http://digilib.mercubuana.ac.id/z http://digilib.mercubuana.ac.id/z Laporan Perancangan Arsitektur
Lebih terperinciSumber Produksi Tenaga Listrik PLN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Identifikasi Masalah Pada saat ini sumber daya energi yang ada di dunia semakin menipis. Karena semakin bertambahnya jumlah manusia di dunia maka penggunaan energi
Lebih terperinciTANTANGAN DAN HAMBATAN PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE CONSTRUCTION PADA KONTRAKTOR PERUMAHAN DI SURABAYA
TANTANGAN DAN HAMBATAN PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE CONSTRUCTION PADA KONTRAKTOR PERUMAHAN DI SURABAYA Alfonsus Dwiputra W. 1, Yulius Candi 2, Ratna S. Alifen 3 ABSTRAK: Proses pembangunan perumahan sebagai
Lebih terperinciPENGARUH ASPEK BUILDING ENVIRONMENTAL MANAGEMENT TERHADAP BIAYA KONSTRUKSI GREEN BUILDING DIBANDINGKAN DENGAN CONVENTIONAL BUILDING
PENGARUH ASPEK BUILDING ENVIRONMENTAL MANAGEMENT TERHADAP BIAYA KONSTRUKSI GREEN BUILDING DIBANDINGKAN DENGAN CONVENTIONAL BUILDING Muhammad Fatih, Yusuf Latief, Suratman Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciKINERJA PENGEMBANG GEDUNG BERTINGKAT DALAM PENGGUNAAN MATERIAL RAMAH LINGKUNGAN (191K)
KINERJA PENGEMBANG GEDUNG BERTINGKAT DALAM PENGGUNAAN MATERIAL RAMAH LINGKUNGAN (191K) Dewi Rintawati 1, Bambang E. Yuwono 2 dan Mohammad Iqram 3 1 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jl. Kyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena global warming (pemanasan global) dan isu-isu kerusakan lingkungan yang beraneka ragam semakin marak dikaji dan dipelajari. Salah satu efek dari global warming
Lebih terperinciArsitektur Hijau BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK. mengurangi kenyamanan dari club house itu sendiri.
BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK III.1 TINJAUAN TEMA III.1.1 Latar Belakang Tema Sebuah Club house pada dasarnya berfungsi sebagai tempat berolah raga dan rekreasi bagi penghuni perumahan serta masyarakat
Lebih terperinciANTUSIASME PASAR TERHADAP RUMAH BERKONSEP HIJAU DI CITRALAND SURABAYA
ANTUSIASME PASAR TERHADAP RUMAH BERKONSEP HIJAU DI CITRALAND SURABAYA Rizky Aulia 1), Happy R. Santosa, dan Ima Defiana 2) 1) Jurusan Arsitektur, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Sukolilo,
Lebih terperinciGREENSHIP HOMES Version 1.0
GREEN BUILDING COUNCIL INDONESIA GREENSHIP RATING TOOLS untuk RUMAH TINGGAL VERSI.0 S Version.0 DIREKTORAT PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN GREEN BUILDING COUNCIL INDONESIA AGUSTUS 04 Visit us at www.greenshiphomes.org
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN TEORI SUSTAINABLE ARCHITECTURE
BAB III TINJAUAN TEORI SUSTAINABLE ARCHITECTURE 3.1. SUSTAINABLE ARCHITECTURE Sustainable Architecture (arsitektur berkelanjutan) memiliki tujuan untuk mencapai kesadaran lingkungan dan memanfaatkan sumber
Lebih terperinciPERENCANAAN GEDUNG HIJAU PERKANTORAN Kafi uddin, MT
PERENCANAAN GEDUNG HIJAU PERKANTORAN Kafi uddin, MT CURRICULUM VITAE Pendidikan : 1. S2, Energy Conservation - Universitas Indonesia 2. D4, Thermal System - Universitair de Joseph Fourrier France 3. D3,
Lebih terperinciMEMBANGUN KEBERLANJUTAN DI ORLANDO MAGIC AWAY
Kelompok 3 MEMBANGUN KEBERLANJUTAN DI ORLANDO MAGIC AWAY Ketika Amway center dibuka di orlando pada 2011, menjadi LEED (Kepemimpinan dalam desain Energi dan Lingkungan) pertama yang meraih arena bola basket
Lebih terperinciPENGUKURAN KESESUAIAN KRITERIA GREEN BUILDING PADA GEDUNG MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI ITS FRISKARINDI NOOR WAKHIDAH
PENGUKURAN KESESUAIAN KRITERIA GREEN BUILDING PADA GEDUNG MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI ITS FRISKARINDI NOOR WAKHIDAH 3110100088 LATAR BELAKANG Menurunnya Kualitas Lingkungan Hidup Konsep Green Building
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan pada 90 Gourmet restaurant, dapat ditarik kesimpulan bahwa 90 Gourmet restaurant, 78% memenuhi aspek green desain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 A. Soni Keraf. ETIKA LINGKUNGAN HIDUP, hal Emil Salim. RATUSAN BANGSA MERUSAK SATU BUMI, hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Lingkungan hidup bukan semata-mata persoalan teknis. Demikian pula, krisis ekologi global yang kita alami dewasa ini adalah persoalan moral, krisis moral
Lebih terperinciSUBDIVISI EKOLOGI LANSKAP. 1. Fitra Nofra Y.P. Jacaranda obtusifolia 2. Fatizha Zhafira S. Lilium candidum 3. Nurita Arziqni Chrysanthemum morifolium
SUBDIVISI EKOLOGI LANSKAP 1. Fitra Nofra Y.P. Jacaranda obtusifolia 2. Fatizha Zhafira S. Lilium candidum 3. Nurita Arziqni Chrysanthemum morifolium Analisis Teluk Jakarta dan Green Building Gedung Sinarmas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik itu dari sisi produksi maupun sisi konsumsi, yang berbanding terbalik dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis manajemen energi adalah keadaan dimana sumber energi yang ada tidak mampu dikelola untuk memenuhi kebutuhan energi di wilayah tertentu. Indonesia adalah salah
Lebih terperinciPENGERTIAN GREEN CITY
PENGERTIAN GREEN CITY Green City (Kota hijau) adalah konsep pembangunan kota berkelanjutan dan ramah lingkungan yang dicapai dengan strategi pembangunan seimbang antara pertumbuhan ekonomi, kehidupan sosial
Lebih terperinciScience&Learning&Center!di!Universitas!Mulawarman!! dengan!konsep!green&building!
Science&Learning&CenterdiUniversitasMulawarman dengankonsepgreen&building IntanTribuanaDewi 1,AgungMurtiNugroho 2,MuhammadSatyaAdhitama 2 1MahasiswaJurusanArsitektur,FakultasTeknik,UniversitasBrawijaya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi 2.1.1 Pengertian Proyek Konstruksi Proyek konstruksi adalah usaha yang kompleks dan tidak memiliki kesamaan persis dengan proyek manapun sebelumnya sehingga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pengaruh penerapan..., Furqan Usman, FT UI, Universitas Indonesia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan, yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
Lebih terperinciSUBDIVISI EKOLOGI LANSKAP
SUBDIVISI EKOLOGI LANSKAP JUNDI FAARIS ALHAZMI A (Epiphyllum anguliger) IMAM AHMAD A (Cedrus atlantica) DINA MAULIDIA (Rosemarinus officinalis) CHALVIA ZUYYINA (Cinnamonum burmanii) ANALISIS TELUK BENOA
Lebih terperinciDAFTAR ISI ABSTRAK PRAKATA DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN
ABSTRAK Tidak pedulinya masyarakat akan lingkungan sekitar berdampak pada pemanasan global atau global warming, efek rumah kaca, dan perubahan iklim yang mulai tidak stabil. Untuk menghindari dampak tersebut
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan vol 9 () (07) hal 7-4 JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jtsp/index Pengukuran Greenship Home Pada Rumah Tinggal Berkonsep Green
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN TATA RUANG DALAM, TATA RUANG LUAR, DAN ARSITEKTUR HIJAU
BAB III TINJAUAN TATA RUANG DALAM, TATA RUANG LUAR, DAN ARSITEKTUR HIJAU.. Tata Ruang Dalam... Definisi Ruang dalam atau disebut juga sebagai ruang interior adalah sebuah volume ruang (tiga dimensi) yang
Lebih terperinciPenilaian Kriteria Green Building Pada Jurusan Teknik Sipil ITS?
Penilaian Kriteria Green Building Pada Jurusan Teknik Sipil ITS? KRISIS ENERGI Kebutuhan Persediaan PENGHEMATAN ENERGI GREEN BUILDING ECO CAMPUS PENERAPAN GEDUNG T.SIPIL TIDAK DI DESAIN DENGAN KONSEP GB
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan. Menurut Green Building Council Indonesia (2010) menyebutkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang tak pernah berhenti melakukan pembangunan proyek konstruksi terutama bangunan gedung, walaupun sudah terdapat
Lebih terperinciPENGKAJIAN INDIKATOR SOSEKLING BANGUNAN GEDUNG HIJAU (GREEN BUILDING)
PENGKAJIAN INDIKATOR SOSEKLING BANGUNAN GEDUNG HIJAU (GREEN BUILDING) TA 2014 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kementerian Pekerjaan Umum terus berusaha menyukseskan P2KH (Program Pengembangan Kota
Lebih terperinciPengembangan RS Harum
BAB III TINJAUAN KHUSUS 3.1. ARSITEKTUR HIJAU (GREEN ARCHITECTURE) Arsitektur hijau merupakan langkah untuk mempertahankan eksistensinya di muka bumi dengan cara meminimalkan perusakan alam dan lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konsep bangunan hijau merupakan sebuah isu penting dalam desain arsitektur. Menurut Konsil Bangunan Hijau Indonesia, bangunan hijau adalah bangunan yang dalam tahap
Lebih terperinciCatatan : *) BPO : Bahan Perusak Ozon GRK : Gas Rumah Kaca
Catatan : *) BPO : Bahan Perusak Ozon GRK : Gas Rumah Kaca Jakarta, 8 Nopember 2011 ACUAN KEBIJAKAN PEMERINTAH 1. Penghapusan BPO & GRK - Keppres RI No. 23 / 1992 (perlindungan lapisan ozon) - UU No. 17
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Limbah Ervianto (2012) menjelaskan bahwa limbah dihasilkan dari berbagai aktivitas yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia, dan salah satunya dihasilkan pada
Lebih terperinciPenerapan Aspek Green Material pada Kriteria Bangunan Ramah Lingkungan di Indonesia
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Penerapan Aspek Green Material pada Kriteria Bangunan Ramah Lingkungan di Indonesia Dewi Rachmaniatus Syahriyah Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan
Lebih terperinciMada Asawidya [ ] Yusronia Eka Putri, ST, MT Christiono Utomo, ST, MT, Ph.D
Oleh : Mada Asawidya [31.07.100.051] Dosen Pembimbing : Yusronia Eka Putri, ST, MT Christiono Utomo, ST, MT, Ph.D ABSTRAK konsep mengenai pembangunan suatu gedung maupun bangunan lainnya mengacu pada konsep
Lebih terperinciPENGARUH PARAMETER BANGUNAN HIJAU GBCI TERHADAP FASE PROYEK
PENGARUH PARAMETER BANGUNAN HIJAU GBCI TERHADAP FASE PROYEK Edwin S Wiyono 1, Enry L Dusia 2, Ratna S Alifen 3, Jani Rahardjo 4 ABSTRAK: Konsep bangunan hijau akhir-akhir ini telah banyak dikembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Peningkatan jumlah limbah dan penyempitan lahan yang digunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan jumlah limbah dan penyempitan lahan yang digunakan sebagai tempat pembuangan sampah telah menciptakan kebutuhan untuk menerapkan manajemen limbah yang
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan. benua. 1 Bahasa dari setiap belahan di dunia digunakan dan dituturkan oleh semua
benua. 1 Bahasa dari setiap belahan di dunia digunakan dan dituturkan oleh semua Pusat Bahasa di Yogyakarta BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Dalam perkembangan zaman saat ini, manusia
Lebih terperinciGedung Asrama Kampus II Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Berkonsep Hemat Energi
Gedung Asrama Kampus II Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Berkonsep Hemat Energi Gibran K. Aulia 1, Agung Murti Nugroho 2, Tito Haripradianto 2 1 Mahasiswa Jurusan Arsitektur Fakultas
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU
BAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU 3.1. Tinjauan Tema a. Latar Belakang Tema Seiring dengan berkembangnya kampus Universitas Mercu Buana dengan berbagai macam wacana yang telah direncanakan melihat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Sisa Material Menurut Construction Waste Management Guide, sisa material adalah benda berwujud yang tidak berbahaya, yang berasal dari aktivitas pembangunan, penghancuran
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bel dan Hotel Sahid Jogja Lifestyle City di Yogyakarta sebagai berikut :
19 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Hasil penelitian melalui penyebaran kuesioner kepada responden kontraktor dan manajemen konstruksi Hotel Tentrem, Hotel Citra, Hotel Fave, Hotel Swiss Bel
Lebih terperinciBAB V Hasil Pembahasan Kontraktor
BAB V KESIMPULAN dan SARAN 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Hasil Pembahasan Kontraktor Berdasarkan hasil pembahasan tentang sisa material pada 4 proyek gedung di Kota Padang dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB III INTERPRETASI DAN ELABORASI TEMA. Tema yang digunakan pada perencanaan Hotel Forest ini adalah Green
BAB III INTERPRETASI DAN ELABORASI TEMA 3.1 Tinjauan Pustaka Tema Tema yang digunakan pada perencanaan Hotel Forest ini adalah Green Architecture atau yang lebih dikenal dengan Arsitektur Hijau. Pada bagian
Lebih terperinciMODEL RUMAH-C3 (CEDHAK-CILIK-CIUT) SEBAGAI SOLUSI GREEN BUILDING PADA RUMAH TINGGAL DI PERKOTAAN
MODEL RUMAH-C3 (CEDHAK-CILIK-CIUT) SEBAGAI SOLUSI GREEN BUILDING PADA RUMAH TINGGAL DI PERKOTAAN Qomarun Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos
Lebih terperinciPERKEMBANGAN ARSITEKTUR II
PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Sustainable Architecture (Materi pertemuan 6) DOSEN PENGAMPU: ARDIANSYAH, S.T, M.T PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI Sustainable
Lebih terperinciKONSEP ANALISA PENGARUH KRITERIA GREEN BUILDING TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI PADA PENGEMBANG PROPERTI DI SURABAYA
KONSEP ANALISA PENGARUH KRITERIA GREEN BUILDING TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI PADA PENGEMBANG PROPERTI DI SURABAYA Intan Mayasari 1) dan Christiono Utomo 2) 1) Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas
Lebih terperinciSTUDI AWAL PENERAPAN GREEN SPECIFICATION DI INDONESIA
STUDI AWAL PENERAPAN GREEN SPECIFICATION DI INDONESIA Austin Vincentius Mastan 1, Hans Pratama Haliman 2, Paul Nugraha 3 ABSTRAK: Perlu ditemukan suatu cara yang dapat secara signifikan mengurangi dampak
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. dapat dilihat dari nilai rata-rata 2,99.
BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada pemanfaatan green material pada proyek konstruksi di Yogyakarta dapat disimpulkan bahwa : 1. Pemanfaatan green material berdasarkan
Lebih terperinciKONSEP KAMPUS HIJAU Green-Safe-Disaster Resilience (Hijau-Keselamatan-Ketahanan Bencana)
KONSEP KAMPUS HIJAU Green-Safe-Disaster Resilience (Hijau-Keselamatan-Ketahanan Bencana) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Sebuah Strategi Menuju Efisiensi Sumber Daya dan Keberlanjutan 2020 A Big Step towards
Lebih terperinciAplikasi Green Building pada Kantor AMG Tower Surabaya
Aplikasi Green Building pada Kantor AMG Tower Surabaya Irfan Afrandi dan Ary Dedy Putranto Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167 Malang, 65145, Jawa Timur, Indonesia
Lebih terperinciKAJIAN PENERAPAN ARSITEKTUR RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TOLOK UKUR GREENSHIP PADA BANGUNAN
TESIS KAJIAN PENERAPAN ARSITEKTUR RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TOLOK UKUR GREENSHIP PADA BANGUNAN DIPTYA ANGGITA Np. Mhs: 105401482 PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
digilib.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pusaka Asawidya dkk (2011) menjelaskan bahwa peralatan merupakan kriteria yang paling dominan dalam penerapan green construction pada proyek konstruksi
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMULAN DAN SARAN VI.. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Gedung erpustakaan usat UGM Sayap Selatan (L) diperoleh kesimpulan sebagai berikut:. enelitian ini menghasilkan daftar
Lebih terperinciSustainable Design, Sebuah Pendekatan dalam Perancangan Arsitektur
Sustainable Design, Sebuah Pendekatan dalam Perancangan Arsitektur Basaria Talarosha Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, Medan E-mail: Basaria@usu.ac.id basariatalarosha@yahoo.com
Lebih terperinciKEPENTINGAN STANDAR BANGUNAN HIJAU INDONESIA DAN PENGARUH PENERAPANNYA TERHADAP BIAYA PROYEK SELAMA UMUR BANGUNAN
KEPENTINGAN STANDAR BANGUNAN HIJAU INDONESIA DAN PENGARUH PENERAPANNYA TERHADAP BIAYA PROYEK SELAMA UMUR BANGUNAN Enry L. Dusia 1, Edwin S. Wiyono 2, Ratna S. Alifen 3, Jani Rahardjo 4 ABSTRAK: Green building
Lebih terperincimassa mirip batuan. Terkadang, satu atau lebih bahan tambah ditambahkan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini bidang konstruksi semakin berkembang. Salah satu bahan yang paling sering digunakan dalam pekerjaan konstruksi adalah beton, karena mudah dibentuk dan harga
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Secara umum kontraktor milik BUMN mampu memenuhi indikator green
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5. Kesimpulan Berdasarkan paparan tersebut diatas dapat diperoleh beberapa pengetahuan sebagai berikut:. Secara umum kontraktor milik BUMN mampu memenuhi indikator green construction
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar yang diterapkan pada perancangan pusat industri pengalengan ikan layang di Brondong lamongan adalah arsitektur hemat energi. Pada perancangan pusat
Lebih terperinciKONSEP ARSITEKTUR RAMAH LINGKUNGAN PADA FASILITAS PELELANGAN IKAN DI PPN PONDOKDADAP SENDANGBIRU
KONSEP ARSITEKTUR RAMAH LINGKUNGAN PADA FASILITAS PELELANGAN IKAN DI PPN PONDOKDADAP SENDANGBIRU Agus Sulistio, Heru Sufianto, dan Ali Soekirno Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
Lebih terperinciPerancangan Perbaikan Aspek Green Building Gedung Bapekko Surabaya Dengan House of Quality
Presentasi Sidang Tugas Akhir Perancangan Perbaikan Aspek Green Building Gedung Bapekko Surabaya Dengan House of Quality Herdian Rachmat Praditya 2510100049 Dosen Pembimbing : Dr. Imam Baihaqi, ST, M.Sc
Lebih terperinciGEDUNG KULIAH FAKULTAS TEKNIK KAMPUS II UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG BERKONSEP HEMAT ENERGI
GEDUNG KULIAH FAKULTAS TEKNIK KAMPUS II UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG BERKONSEP HEMAT ENERGI Nurul Hidayati, Heru Sufianto, dan Ali Soekirno Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
Lebih terperinciSURVEI TINGKAT KEPENTINGAN DAN PENERAPAN SUMBER DAN SIKLUS MATERIAL DARI GREENSHIP RATING TOOLS PADA PROYEK KONSTRUKSI
SURVEI TINGKAT KEPENTINGAN DAN PENERAPAN SUMBER DAN SIKLUS MATERIAL DARI GREENSHIP RATING TOOLS PADA PROYEK KONSTRUKSI Febrian Pratama Poetra Setiawan 1, Grace Erny Gazali 2, Paulus Nugraha 3, Sandra Loekita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baja. Pilihan menggunakan beton sebagai bahan konstruksi ini dikarenakan beton
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan beton sebagai salah satu pilihan konstruksi bangunan sipil lebih di kenal luas dibandingkan dengan bahan konstruksi lain seperti kayu dan baja. Pilihan menggunakan
Lebih terperinciEvaluasi Konsep Bangunan Hijau Pada Kondominium The Accent di Kawasan Bintaro Tangerang Selatan
Evaluasi Konsep Bangunan Hijau Pada Kondominium The Accent di Kawasan Bintaro Tangerang Selatan Jane Malinda 1 dan Andika Citraningrum 2 1 Mahasiswa Program Studi Sarjana Arsitektur, Jurusan Arsitektur,
Lebih terperinciArsitektur dan Lingkungan. Lilis Widaningsih
Arsitektur dan Lingkungan Lilis Widaningsih Sustainable : Brundtland Comission (World comission on Environment and Development) tahun 1987 yaitu: Sustainable Development is development that meets the needs
Lebih terperinciLaboratorium Kesehatan Masyarakat dengan Kajian Green Building di Universitas Mulawarman Samarinda
Laboratorium Kesehatan Masyarakat dengan Kajian Green Building di Universitas Mulawarman Samarinda Rahmat Khoirul Huda 1, Agung Murti Nugroho 2, Bambang Yatnawijaya 2 1 Mahasiswa Jurusan Arsitektur/Fakultas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Masyarakat memahami green building yang dijelaskan dalam Bulan Mutu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Green Building Green building adalah ruang untuk hidup dan kerja yang sehat dan nyaman sekaligus merupakan bangunan yang hemat energi dari sudut perancangan, pembangunan, dan
Lebih terperinciABSTRACT
Kajian Green Building Berdasarkan Kriteria Tepat Guna Lahan (Appropriate Site Development) pada Gedung Pascasarjana B Universitas Diponegoro Semarang Rahayu Indah Komalasari 1,*, Purwanto 2 dan Suharyanto
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sisa Material Menurut Construction Waste Management Guide, sisa material adalah benda yang tidak berbahaya berwujud yang berasal dari aktivitas pembangunan, penghancuran dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. efisien, ekonomis, mudah didapat dan bahan dasar yang melimpah.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinding adalah salah satu elemen non-struktur yang terdapat dalam suatu bangunan gedung maupun rumah yang berfungsi sebagai penyetabil, pengikat balok dan kolom, penyekat
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 TEMA PENGEMBANGAN DESAIN Proses merancang bangunan untuk mengurangi dampak lingkungan yang kurang baik, meningkatkan kenyamanan manusia dengan peningkatan efisiensi, mengurangi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN ARSITEKTUR II
PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Green Architecture (Materi pertemuan 7) DOSEN PENGAMPU: ARDIANSYAH, S.T, M.T PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PRINSIP-PRINSIP GREEN
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. pengelola real estat terpadu dalam bidang ritel, komersial dan pemukiman real
BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) adalah pemilik, pengembang dan pengelola real estat terpadu dalam bidang ritel, komersial dan pemukiman real
Lebih terperinciBAB IV: KONSEP PERANCANGAN
BAB IV: KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Dasar Perancangan 4.1.1 Green Arsitektur Green Architecture ialah sebuah konsep arsitektur yang berusaha meminimalkan pengaruh buruk terhadap lingkungan alam maupun
Lebih terperinciImplementasi Konstruksi Hijau Pada Proyek Apartemen Grand Kamala Lagoon Tower Emerald Bekasi
Implementasi Konstruksi Hijau Pada Proyek Apartemen Grand Kamala Lagoon Tower Emerald Bekasi Nadia Khairarizki 1 dan Wasiska Iyati 2 1 Mahasiswa Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Lebih terperinciANALISA KONSERVASI ENERGI SELUBUNG BANGUNAN BERDASARKAN SNI STUDI KASUS: GEDUNG P1 DAN P2 UNIVERSITAS KRISTEN PETRA SURABAYA
ANALISA KONSERVASI ENERGI SELUBUNG BANGUNAN BERDASARKAN SNI 03-6389-2011. STUDI KASUS: GEDUNG P1 DAN P2 UNIVERSITAS KRISTEN PETRA SURABAYA Ricky Gendo 1, Jimmy Priatman 2, Sandra Loekito 3 ABSTRAK: Dewasa
Lebih terperinciBAB IV : KONSEP. Adapun prinsip-prinsip pendekatan arsitektur hijau adalah sebagai berikut:
BAB IV : KONSEP 4.1. Konsep Dasar Konsep rancangan dasar pada perancangan Rumah Sakit Pendidikan Karawaci di Tangerang ini adalah arsitektur hijau. Arsitektur hijau ialah sebuah konsep arsitektur yang
Lebih terperinciGREEN CONCRETE. (Beton Hijau) Oleh : Rizky Astria, ST
GREEN CONCRETE (Beton Hijau) Oleh : Rizky Astria, ST Pascasarjana Universitas Gunadarma 2014 GREEN CONCRETE (Beton Hijau) Oleh : Rizky Astria, ST Latar Belakang Perkembangan ekonomi dunia yang semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan pembangunan struktur maupun infrastruktur meningkat pesat. Seiring dengan meningkatnya persaingan di era globalisasi ini maka tantangan terbesar
Lebih terperinciANALISIS KRITERIA PENERAPAN GREEN CONSTRUCTION PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institute Teknologi Sepuluh Nopember MAKALAH TUGAS AKHIR ANALISIS KRITERIA PENERAPAN GREEN CONSTRUCTION PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA Mada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Waste Waste merupakan segala jenis material yang mana pemiliknya memiliki niat untukuk membuang sebagai material yang sudah tidak memiliki mili kegunaan lagi. Suatu materialal
Lebih terperinciaktivitas manusia. 4 Karbon dioksida dari pembakaran bahan bakar fosil dan penggundulan lahan yang menjadi penyebab utama Bumi menjadi hangat, baik pa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Isu pemanasan global semakin marak di dunia. Berbagai aspek sering dikaitkan dengan isu pemanasan global, mulai dari hal sederhana seperti penggunaan kertas dan tisu,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. a di bumi yang dipindahkan, diolah ke suatu tempat untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sisa Material Konstruksi Sisa material dapat diartikan sebagai segala jenis material yang berasal dari bagian alam a di bumi yang dipindahkan, diolah ke suatu tempat untuk kemudian
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Salah satu reaksi dari krisis lingkungan adalah munculnya konsep Desain Hijau atau green design yang mengarah pada desain berkelanjutan dan konsep energi. Dalam penelitian ini mengkajiupaya terapan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY
81 BAB V KESIMPULAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Keterkaitan Konsep dengan Tema dan Topik Konsep dasar pada perancangan ini yaitu penggunaan isu tentang Sustainable architecture atau Environmental
Lebih terperinciIDENTIFIKASI INDIKATOR GREEN CONSTRUCTION PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DI INDONESIA. Oleh:
IDENTIFIKASI INDIKATOR GREEN CONSTRUCTION PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DI INDONESIA Oleh: Wulfram I. Ervianto 1, Biemo W. Soemardi 2, Muhamad Abduh dan Suryamanto 4 1 Kandidat Doktor Teknik Sipil,
Lebih terperinciPerencanaan Dengan Konsep Sustainable Building (Faktor Penting dalam Penerapan Sustainable Development)
Perencanaan Dengan Konsep Sustainable Building (Faktor Penting dalam Penerapan Sustainable Development) Yulesta Putra Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatra Utara I. Latar Belakang
Lebih terperinciEVALUASI BIAYA DAN DAMPAK LINGKUNGAN PENERAPAN GREEN CONSTRUCTION (STUDI KASUS: PROYEK PEMBANGUNAN PAVILIUN GARUDA 2 RSUP DR.
EVALUASI BIAYA DAN DAMPAK LINGKUNGAN PENERAPAN GREEN CONSTRUCTION (STUDI KASUS: PROYEK PEMBANGUNAN PAVILIUN GARUDA 2 RSUP DR.KARIADI SEMARANG) ABSTRAK M.A.Prasaji, Mohammad Sinan P, M. Agung Wibowo *),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era modern ini semakin banyak pembangunan yang terus-menerus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern ini semakin banyak pembangunan yang terus-menerus dilakukan. Kebutuhan yang selalu meningkat membuat banyak orang yang ingin terus melakukan pembangunan
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. diiringi dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Beriringan pula dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, konsumsi energi listrik pada masyarakat sangat meningkat yang diiringi dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Beriringan pula dengan bertambahnya
Lebih terperinci