Landasan Hukum UU nomor 16 tahun 1997 tentang Statistik UU nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal
|
|
- Johan Iskandar
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TRANSPARAN
2 Pokok Bahasan 1. Pengertian & Landasan hukum 2. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 3. Ketentuan pokok, kriteria & persyaratan penyusunan bidang usaha 4. Penetapan bidang usaha 5. Keterkaitan bidang usaha dengan fasilitas fiskal 2
3 Landasan Hukum 1. UU nomor 16 tahun 1997 tentang Statistik 2. UU nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal 3. PP nomor 1 tahun 2007 Jis. nomor 62 tahun 2008, nomor 52 tahun 2011 tentang Fasilitas pajak penghasilan untuk penanaman modal di bidang-bidang usaha tertentu dan/atau di daerah-daerah tertentu 4. Perpres nomor 76 tahun 2007 tentang Kriteria & persyaratan penyusunan bidang usaha yang tertutup & bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan di bidang penanaman modal 5. Perpres nomor 36 tahun 2010 tentang Daftar bidang usaha yang tertutup & bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan di bidang penanaman modal 6. Perka BKPM nomor 5 tahun 2013 tentang Pedoman & tata cara permohonan penanaman modal 7. Perka BPS nomor 57 tahun 2009 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) cetakan III 3
4 KBLI adalah pengelompokkan setiap kegiatan ekonomi ke dalam klasifikasi lapangan usaha KBLI/ ISIC 4
5 Bidang usaha adalah suatu proses yang mengkombinasikan berbagai sumber-sumber produksi (sdm, sda, teknologi, pembiayaan) untuk menghasilkan satu set barang-barang yang homogen KBLI/ ISIC 5
6 Maksud & Tujuan KBLI K menjamin kepastian hukum KKKBLIKBLIKKKkkk menjamin transparansi memberi pedoman : - dalam menyusun daftar bidang usaha - dalam melakukan pengkajian ulang bila terjadi perbedaan penafsiran 6
7 Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia pengumpulan, pengolahan & penyajian data keseragaman konsep, definisi & klasifikasi pengelompokan berbagai kegiatan ekonomi kodefikasi contoh :10213 industri pembekuan ikan KBLI (2009) Cetakan III (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia) ISIC (International Standard Industrial Classification of all economic activities) 7
8 Nomenklatur Kodefikasi KBLI Struktur KBLI Definisi Kode Jml KBLI 2005 Jml KBLI 2009 Kategori garis pokok penggolongan kegiatan A,B,C,D,E,F,G, H, I,J,K,L,M,N,O,P, Q,R,S,T,U Golongan pokok uraian lebih lanjut dari kategori 2 digit Golongan uraian lebih lanjut dari golongan pokok 3 digit Sub golongan uraian lebih lanjut dari golongan 4 digit Kelompok memilah lebih lanjut sub golongan 5 digit (Bidang Usaha)
9 9
10 Contoh KBLI Kategori Golongan pokok A 01 pertanian, kehutanan, & perikanan pertanian tanaman, peternakan, perburuan & kegiatan ybdi Golongan Sub golongan Kelompok pertanian tanaman semusim pertanian tanaman serealia (bukan padi), kacang-kacangan & biji-bijian penghasil minyak pertanian tanaman jagung 10
11 Contoh KBLI (2) Kategori Golongan pokok Golongan Sub golongan B Pertambangan & penggalian Pertambangan & penggalian lainnya Penggalian batu, pasir dan tanah liat Penggalian batu, pasir dan tanah liat Kelompok Penggalian batu kapur/gamping 11
12 Contoh Kategori & Golongan pokok kategori A C judul kategori (sektor) golongan pokok (sub sektor) Pertanian, kehutanan & perikanan : pertanian tanaman, peternakan, perburuan & kegiatan ybdi kehutanan & penebangan kayu Industri pengolahan : industri makanan industri minuman industri pengolahan tembakau industri tekstil industri pakaian jadi Ybdi = Yang Berhubungan Dengan Itu kode golongan pokok (sub sektor)
13 kategori Judul kategori (sektor) Kategori dalam KBLI kategori A Pertanian, kehutanan & perikanan L Real estat Judul kategori (sektor) B Pertambangan & penggalian M Jasa profesional, ilmiah & teknis C Industri pengolahan N D E Pengadaan listrik, gas, uap/air panas & udara dingin Pengadaan air, pengelolaan sampah & daur ulang, pembuangan & pembersihan limbah & sampah O P Jasa persewaan, ketenagakerjaan, agen perjalanan & penunjang usaha lainnya Administrasi pemerintahan, pertahanan & jaminan sosial wajib Jasa pendidikan F Konstruksi Q Jasa kesehatan & kegiatan sosial G Perdagangan besar & eceran; reperasi & perawatan mobil & sepeda motor R Kebudayaan, hiburan & rekreasi H Transportasi & pergudangan S Kegiatan jasa lainnya I Penyediaan akomodasi & penyediaan makan minum J Informasi & komunikasi U K Jasa keuangan & asuransi T Jasa perorangan yang melayani rumah tangga; kegiatan yang menghasilkan barang & jasa oleh rumah tangga yang digunakan sendiri untuk memenuhi kebutuhan Kegiatan badan internasional & badan ekstra internasional 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 Daftar Bidang Usaha Tertutup & Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan Dasar Hukum Perpres nomor 36 tahun 2010 tentang Daftar bidang usaha yang tertutup & bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan di bidang penanaman modal 19
20 Prinsip-prinsip Penentuan Bidang usaha tertutup & bidang-bidang usaha terbuka dengan persyaratan 1. Penyederhanaan ketentuan berlaku nasional, sederhana & terbatas pada bidang usaha yang terkait kepentingan nasional bagian kecil dari keseluruhan ekonomi setiap sektor dalam ekonomi 2. Kepatuhan tidak boleh bertentangan dg kewajiban Indonesia dalam perjanjian/komitmen internasional yg diratifikasi 3. Transparansi jelas, terinci, terukur, tidak multi tafsir, berdasar kriteria tertentu 4. Kepastian hukum tidak dapat diubah kecuali dengan perpres 5. Prinsip NKRI sebagai pasar tunggal, dengan persyaratan tidak menghambat kebebasan arus barang, jasa, modal, sdm & informasi 20
21 Dasar Pertimbangan 1. kebijakan lain tidak dapat melindungi kepentingan nasional 2. mekanisme pasar tidak efektif 3. kepentingan nasional harus dilindungi 4. konsisten dengan keperluan untuk masalah yang dihadapi pengusaha nasional 5. manfaat pelaksanaan mekanisme melebihi biaya ekonomi indonesia 21
22 Bidang Usaha Bidang Usaha yang Tertutup jenis usaha dilarang diusahakan sebagai kegiatan penanaman modal Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan jenis usaha tertentu dapat diusahakan sebagai kegiatan penanaman modal dengan persyaratan tertentu 22
23 Bidang Usaha yang Tertutup 23
24 Kriteria Bidang Usaha yang Tertutup k3lmp keselamatan kesehatan pertahanan & keamanan lingkungan hidup moral & budaya kepentingan nasional lainnya 24
25 Daftar Bidang Usaha yang Tertutup untuk Penanaman Modal 20 bidang usaha Perhubungan b i d a n g Pertanian Kehutanan Perindustrian Komunikasi & informatika Kebudayaan & pariwisata 25
26 Daftar Bidang Usaha yang Tertutup untuk Penanaman Modal 20 bidang usaha sektor Primer Pertanian (1 bidang usaha) Kehutanan (2 bidang usaha) Budidaya ganja (KBLI 01289) Penangkapan spesies ikan yang tercantum dalam CITES (KBLI KBLI 0313) Pemanfaatan / pengambilan koral alam / karang dari alam (KBLI 03119) 26
27 Daftar Bidang Usaha yang Tertutup untuk Penanaman Modal 20 bidang usaha Sektor Sekunder Perindustrian (4 bidang usaha) Industri minuman mengandung alkohol (KBLI 11010, 11020, 11030) industri pembuat chlor alkali dengan proses merkuri (KBLI KBLI 2011) Industri bahan kimia yang dapat merusak lingkungan seperti : - halon & lainnya (KBLI KBLI 20111) - penta chlorophenol, DDT, dieldrin, chlordane, carbon tetra chloride, methyl chloroform, methyl bromide, CFC (KBLI KBLI 20111) Industri bahan kimia schedule 1 konvensi senjata kimia (sarin, soman, tabun mustard, levisite, ricine, saxitoxin, vx, dll) (KBLI KBLI 20114) 27
28 sektor Tersier Daftar Bidang Usaha yang Tertutup untuk Penanaman Modal 20 bidang usaha Perhubungan (7 bidang usaha) Penyediaan & penyelenggaraan terminal darat (KBLI 52211) Penyelenggaraan & pengoperasian jembatan timbang (KBLI KBLI 28192) Penyelenggaraan pengujian tipe kendaraan bermotor (KBLI 71203) Penyelenggaraan pengujian berkala kendaraan bermotor (KBLI 71203) Telekomunikasi / sarana bantu navigasi pelayaran (KBLI 52221) Vessel traffic information system (VTIS) (KBLI 52221) Jasa pemanduan lalu lintas udara (atas) provider (KBLI 52230) Komunikasi & informatika (1 bidang usaha) Manajemen & penyelenggaraan stasiun monitoring spektrum frekuensi radio & orbit satelit (KBLI KBLI 30300) 28
29 Daftar Bidang Usaha yang Tertutup untuk Penanaman Modal 20 bidang usaha sektor Tersier Kebudayaan & pariwisata Museum pemerintah (KBLI 91021) Peninggalan sejarah & purbakala (candi,keraton prasasti,dll) (KBLI 91023) Pemukiman / lingkungan adat (KBLI 91023) Monumen (KBLI 91023) (5 bidang usaha) Perjudian / kasino (KBLI 92000) 29
30 Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan 30
31 Kriteria Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan Perlindungan sda Perlindungan & pengembangan UMKMK Pengawasan produksi & distribusi Peningkatan kapasitas teknologi Partisipasi modal dalam negeri Kerjasama dengan badan usaha 31
32 Bidang Usaha Tertutup & Terbuka dengan Persyaratan (Perpres no 36/2010) Tertutup 20 bu bidang usaha penanaman modal Terbuka dengan Persyaratan 1. dicadangkan untuk UMKMK 2. kemitraan 3. kepemilikan modal asing 4. lokasi tertentu 5. perizinan khusus 6. modal dalam negeri 100 % 7. kepemilikan modal asing serta lokasi 8. perizinan khusus & kepemilikan modal asing 9. modal DN 100% & perizinan khusus 10. persyaratan kepemilikan modal asing dan/atau lokasi bagi penanam modal dari negara-negara ASEAN 32
33 Daftar Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan untuk Penanaman Modal 1. bidang Pertanian 18 bidang usaha Contoh : 1. Budidaya tanaman pangan pokok (jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, padi, ubi kayu, ubi jalar), dengan luas < 25 ha ( KBLI 01111, 01113, 01114, 01115, 01120, 01135) dicadangkan umkmk 2. Pembibitan dan budidaya babi (jumlah > 125 ekor) (KBLI 01450) lokasi tertentu (tidak bertentangan dengan perda) 33
34 Daftar Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan untuk Penanaman Modal 2. bidang Kehutanan 34 bidang usaha Contoh : 1. Industri pellet kayu (KBLI 16295) perizinan khusus (rekomendasi pasokan bahan baku berkelanjutan dari kementerian kehutanan & diatur sesuai dengan PP nomor 6/2007 dan/atau perubahannya) 2. Usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan alam (KBLI 02120) modal dalam negeri 100% 34
35 Daftar Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan untuk Penanaman Modal 3. bidang Kelautan dan Perikanan 17 bidang usaha Contoh : 1. Pembesaran ikan laut (KBLI 03211) kemitraan 2. Penggalian pasir laut (KBLI 08104) modal dalam negeri 100% 35
36 Daftar Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan untuk Penanaman Modal 4. bidang Energi & Sumber Daya Mineral 18 bidang usaha Contoh : 1. Pembangkit listrik tenaga panas bumi (KBLI 06202) kepemilikan modal asing 2. Pertambangan mineral radio aktif (KBLI KBLI 08919) perizinan khusus 36
37 Daftar Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan untuk Penanaman Modal 5. bidang Perindustrian 41 bidang usaha Contoh : 1. Industri batik cap (KBLI 13134) kemitraan 2. Pemeliharaan & reparasi mobil (KBLI 45201) kepemilikan modal asing 37
38 Daftar Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan untuk Penanaman Modal 6. bidang Pertahanan 3 bidang usaha Contoh : 1. Industri bahan baku untuk bahan peledak (KBLI ) KBLI ) perizinan khusus & kepemilikan modal asing 2. Produksi senjata, mesiu, alat peledak, & peralatan perang (KBLI 25200) modal dalam negeri 100% & perizinan khusus 38
39 Daftar Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan untuk Penanaman Modal 7. bidang Pekerjaan Umum 6 bidang usaha Contoh : 1. Pengusahaan air minum (KBLI 36001) kepemilikan modal asing 2. Pengusahaan jalan tol (KBLI 52213) kepemilikan modal asing 39
40 Daftar Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan untuk Penanaman Modal 8. bidang Perdagangan 11 bidang usaha Contoh : 1. Jasa kebersihan swasta (KBLI 38211) modal dalam negeri 100% 2. Perdagangan eceran minuman keras/beralkohol (KBLI 47231) modal dalam negeri 100% & perizinan khusus 40
41 Daftar Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan untuk Penanaman Modal 9. bidang Kebudayaan dan Pariwisata 27 bidang usaha Contoh : 1. Pembuatan film (KBLI 59112) modal dalam negeri 100% 2. Hotel melati (KBLI 55120) kepemilikan modal asing serta lokasi 41
42 Daftar Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan untuk Penanaman Modal 10. bidang Perhubungan 25 bidang usaha Contoh : 1. Penyediaan & pengusahaan pelabuhan sungai & danau (KBLI 52222) perizinan khusus 2. Angkutan barang peti kemas (KBLI KBLI 52291) kepemilikan modal asing 42
43 Daftar Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan untuk Penanaman Modal 11. bidang Komunikasi & Informatika 13 bidang usaha Contoh : 1. Perusahaan pers (KBLI 58130) modal dalam negeri 100% 2. Penyelenggaraan jasa multimedia jasa akses internet (internet service provider) (KBLI 61921) kepemilikan modal asing 43
44 Daftar Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan untuk Penanaman Modal 12. bidang Keuangan 12 bidang usaha Contoh : 1. Dana pensiun (KBLI 65300) modal dalam negeri 100% 2. Perusahaan asuransi jiwa (KBLI KBLI 6511) kepemilikan modal asing 44
45 Daftar Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan untuk Penanaman Modal 13. bidang Perbankan 7 bidang usaha Contoh : 1. Bank syariah (KBLI 64131) perizinan khusus 2. Pedagang valuta asing (KBLI 66197) modal dalam negeri 100% 45
46 Daftar Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan untuk Penanaman Modal 14. contoh : bidang Tenaga kerja & Transmigrasi 5 bidang usaha 1. Jasa penempatan tki di dalam negeri (proses perekrutan, pengurusan dokumen, pendidikan & pelatihan penampungan, persiapan pemberangkatan, pemberangkatan & pemulangan tenaga kerja (KBLI KBLI 78101) modal dalam negeri 100% 2. Jasa penempatan tenaga kerja indonesia di luar negeri (proses perekrutan, pengurusan dokumen, pendidikan & pelatihan penampungan, persiapan pemberangkatan, pemberangkatan & pemulangan calon TKI (KBLI kbli 78102) kepemilikan modal asing 46
47 Daftar Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan untuk Penanaman Modal 15. bidang Pendidikan 4 bidang usaha Contoh : 1. Jasa pendidikan sekolah dasar swasta (KBLI KBLI 8511) perizinan khusus 2. Jasa pendidikan keterampilan lainnya (KBLI 85499) kepemilikan modal asing 47
48 Daftar Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan untuk Penanaman Modal 16. bidang Kesehatan 27 bidang usaha Contoh : 1. Industri bahan baku obat (KBLI 21011) kepemilikan modal asing 2. Pengolahan obat tradisional (KBLI 21022) modal dalam negeri 100% 48
49 Daftar Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan untuk Penanaman Modal 17. bidang Keamanan 6 bidang usaha contoh : 1. Jasa konsultasi keamanan (KBLI 74909) perizinan khusus & kepemilikan modal asing 2. Jasa penyedia satwa (KBLI 96999) perizinan khusus & kepemilikan modal asing 49
50 Daftar Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan 50
51 Keterkaitan Bidang usaha, KBLI & fasilitas fiskal Bidang usaha KBLI nomenklatur & kodefikasi fasilitas perpajakan 51
52 Peraturan Pemerintah nomor 1 tahun 2007 Jis nomor 62 tahun 2008, nomor 52 tahun 2011 Tentang Fasilitas pajak penghasilan untuk penanaman modal dibidang bidang usaha tertentu dan/atau di daerah daerah tertentu 52
53 Pengelompokan bidang bidang usaha tertentu yang mendapat fasilitas pajak penghasilan badan bidang bidang usaha tertentu & di daerah daerah tertentu yang mendapat fasilitas pajak penghasilan badan 53
54 Persyaratan mendapat fasilitas memiliki kegiatan usaha sesuai yang ditetapkan, tercermin dari : 1. bidang usaha nomenklatur sesuai KBLI 2. KBLI kodefikasi 5 digit sesuai aturan KBLI 3. cakupan produk sesuai spesifikasi yang ditetapkan memiliki kegiatan usaha & daerah sesuai yang ditetapkan, tercermin dari : 1. bidang usaha nomenklatur sesuai KBLI 2. KBLI kodefikasi 5 digit sesuai aturan KBLI 3. cakupan produk sesuai spesifikasi yang ditetapkan 4. daerah/provinsi daerah yang ditetapkan mendapat fasilitas 54
55 Confucius 451 B.C. When I hear, I forget What I see, I remember What I do I will understand 55
56 Simulasi 56
57 N o Jenis Kegiata n (yang diajukan ) Nomor Kode dan Nomenklatur KBLI Persyarata n Perpres no 36/2010 Fasilitas PP 1/2007 Jis. No. 62/2008, No. 52/2011 Permenkeu No. 176/2009 jo 76/2012 Kode Jenis produksi Kod e BU 1 Pertania n padi Gabah padi 0112 Pertania n padi Dicadangka n UMKMK, Luas <= 25Ha. > 25Ha, Asing maks 49% (Lamp II, hal 5) Budidaya padi >3.000 Ha, terintegrasi dengan prosesingnya Lokasi Papua, KalSel, SumSel, Kalteng, Sulsel, Sulteng, Lampung (lamp II hal 2) - 2 Industri barang dari kawat barang dari kawat yaitu tali kawat logam 2595 Industri barang dari kawat Dan paku, Tidak tercantum 1. Investasi > Rp.100 M 2. TK > 100 org utk baru, Dapat pembebasa n bea masuk 57 atas impor
58 semoga bermanfaat 58
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
NOMOR 111 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 77 TAHUN 2007 TENTANG DAFTAR BIDANG USAHA YANG TERTUTUP DAN BIDANG USAHA YANG TERBUKA DENGAN PERSYARATAN DI BIDANG PENANAMAN MODAL DENGAN
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-321/PJ/2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-
Lebih terperinciTabel Kesesuaian Lapangan Usaha KBLI 2009 KBLI 2005
Katalog BPS:1302018 Tabel Kesesuaian Lapangan Usaha CETAKAN II BADAN PUSAT STATISTIK Tabel Kesesuaian Lapangan Usaha CETAKAN II TABEL KESESUAIAN LAPANGAN USAHA CETAKAN II ISBN : 978-979-064-365-9 No. Publikasi
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 49/PJ/2011 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 49/PJ/2011 TENTANG TEMPAT PENDAFTARAN DAN PELAPORAN USAHA BAGI WAJIB PAJAK PADA
Lebih terperinciHASIL PENDAFTARAN (LISTING) USAHA/PERUSAHAAN SENSUS EKONOMI 2016
HASIL PENDAFTARAN (LISTING) USAHA/PERUSAHAAN SENSUS EKONOMI 2016 1. Hasil pendaftaran Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) tercatat sebanyak 108.467 usaha/perusahaan non pertanian yang dikelompokkan dalam 15 kategori
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-28/PJ/2012 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-28/PJ/2012 TENTANG TEMPAT PENDAFTARAN DAN/ATAU TEMPAT PELAPORAN USAHA BAGI WAJIB
Lebih terperinciHasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016
Hasil pendaftaran (listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 01/07/2017,21 Juli 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN ASAHAN Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2000 TENTANG
NOMOR 96 TAHUN 2000 TENTANG BIDANG USAHA YANG TERTUTUP DAN BIDANG USAHA YANG TERBUKA DENGAN PERSYARATAN TERTENTU BAGI PENANAMAN MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : bahwa dalam rangka untuk menghadapi
Lebih terperinciHASIL PENDAFTARAN (LISTING) USAHA/PERUSAHAAN SENSUS EKONOMI 2016
Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 01/06/3572/Th.I,13 Juni 2017 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BLITAR HASIL PENDAFTARAN (LISTING) USAHA/PERUSAHAAN SENSUS EKONOMI 2016 1. Hasil
Lebih terperinciHasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016
Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Nomor. 01/06/3506/Th. I, 19 Juni 2017 Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Hasil pendaftran Sensus Ekonomi 2016
Lebih terperinciLAMPIRAN 2. MATRIKS PERKEMBANGAN DAFTAR NEGATIF INVESTASI
LAMPIRAN 2. MATRIKS PERKEMBANGAN DAFTAR NEGATIF INVESTASI KEPPRES NO. 96/1998 TENTANG BIDANG USAHA TERTUTUP BAGI PENANAMAN MODAL (BERLAKU SEJAK 2 JULI 1998) Bidang Usaha Tertutup Mutlak untuk Penenaman
Lebih terperinciKLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997
KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997 KODE KETERANGAN 000 KEGIATAN YANG BELUM JELAS BATASANNYA 011 PERTANIAN TANAMAN PANGAN, TANAMAN PERKEBUNAN, DAN HORTIKULTURA 012 PETERNAKAN 013 KOMBINASI PERTANIAN
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 28 /PJ/2012 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 28 /PJ/2012 TENTANG TEMPAT PENDAFTARAN DAN/ATAU TEMPAT PELAPORAN USAHA BAGI WAJIB PAJAK PADA
Lebih terperinciSURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS
RAHASIA SPIK 2014 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS TAHUN 2014 Tujuan Survei Dasar Hukum Memperoleh informasi atau indikasi umum kondisi perusahaan dan bisnis
Lebih terperinciPMA MENJADI 67% SEMULA (%) Kehutanan 51 NO JENIS/BIDANG USAHA SEKTOR KETERANGAN
PMA MENJADI 67% 1 Pengusahaan pariwisata alam berupa pengusahaan sarana, kegiatan dan jasa ekowisata di dalam kawasan hutan (wisata tirta, petualangan alam, wisata goa, wisata minat usaha lainnya) Kehutanan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA
PERKEMBANGAN PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA PDRB Kabupaten Way Kanan menurut lapangan usaha dirinci menjadi 17 kategori lapangan usaha dan sebagian besar kategori dirinci lagi menjadi subkategori. Pemecahan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN TEORITIS. A. Tinjauan Umum Tentang Investasi atau Penanaman Modal
BAB III TINJAUAN TEORITIS A. Tinjauan Umum Tentang Investasi atau Penanaman Modal Istilah hukum investasi berasal dari terjemahan bahasa inggris, yaitu investment of law. Dalam peraturan perundang-undangan
Lebih terperinciSURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH
V-BUMD15 REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH 2013-2014 1. Daftar isian ini digunakan untuk mendapatkan informasi dan data mengenai profil dari Perusahaan BUMD Tahun 2013-2014.
Lebih terperinciPROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERLUASAN KESEMPATAN KERJA DI KABUPATEN KARAWANG
PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERLUASAN KESEMPATAN KERJA DI KABUPATEN KARAWANG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, bahwa kebijakan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TAHUN 2016
BPS PROVINSI BENGKULU No. 10/02/17/XI, 6 Februari 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TAHUN 2016 EKONOMI BENGKULU TUMBUH 5,30 PERSEN, MENINGKAT DIBANDINGKAN TAHUN 2015 Perekonomian Provinsi Bengkulu
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 1998 TENTANG DAFTAR BIDANG USAHA YANG TERTUTUP BAGI PENANAM MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 1998 TENTANG DAFTAR BIDANG USAHA YANG TERTUTUP BAGI PENANAM MODAL Menimbang: bahwa dalam rangka untuk mengantisipasi perkembangan ekonomi global dan
Lebih terperinciGO LONGAN PO KOK URAIAN KLASIFIKASI LAPANGAN USAHA
-16- LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-10/PJ/2018 TENTANG TEMPAT PENDAFTARAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU TEMPAT PELAPORAN USAHA PENGUSAHA KENA PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 28/05/31/th-XIX, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI DKI Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Hasil
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Lubuklinggau, September 2014 WALIKOTA LUBUKLINGGAU H. SN. PRANA PUTRA SOHE
KATA PENGANTAR Buku Indikator Ekonomi Kota Lubuklinggau ini dirancang khusus bagi para pelajar, mahasiswa, akademisi, birokrat, dan masyarakat luas yang memerlukan data dan informasi dibidang perekonomian
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
No. 31/05/82/Th. XVI, 24 MEI 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI MALUKU UTARA Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Provinsi Maluku Utara Hasil pendaftaran Sensus Ekonomi 2016
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2000 TENTANG BIDANG USAHA YANG TERTUTUP DAN BIDANG YANG TERBUKA
KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 96 TAHUN 2000 TENTANG BIDANG USAHA YANG TERTUTUP DAN BIDANG YANG TERBUKA DENGAN PERSYARATAN TERTENTU BAGI PENANAMAN MODAL PRESIDEN, Menimbang : bahwa dalam rangka menghadapi perkembangan
Lebih terperinciSurvei Khusus Neraca Produksi, 2015
BADAN PUSAT STATISTIK Survei Khusus Neraca Produksi, 2015 ABSTRAKSI Badan Pusat Statistik (BPS) saat ini mengimplementasikan System National Account (SNA) 2008, dimana salah satu rekomendasinya adalah
Lebih terperinciHasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Di Kota Bekasi
Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Kota Bekasi No. 03/06/Th. XVII, 17 Juni 2017 Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Di Kota Bekasi Hasil pendaftaran
Lebih terperinciFORMULIR UPDATE DATA KEANGGOTAAN
FORMULIR UPDATE DATA KEANGGOTAAN DEWAN PIMPINAN NASIONAL ASOSIASI PENGUSAHA INDONESIA (DPN APINDO) DATA DIREKSI Yang bertanda tangan dibawah ini : 1. Nama :,Gender :L P 4. Pengurus DPN APINDO : Ya, Bidang
Lebih terperinciHasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Di Kabupaten Karawang
Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Kabupaten Karawang No. 09/09/Th. XVII, 26 September 2017 Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Di Kabupaten Karawang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan yang dilaksanakan dalam suatu wilayah agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan memerlukan perencanaan yang akurat dari pemerintah. Upaya dalam meningkatkan
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
No. 30/05/94/Th. II, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI PAPUA Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Hasil pendaftaran Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) tercatat sebanyak
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 01/06/3511/Th.I, 12 Juni 2017 BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Hasil pendaftaran
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
38 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan memilih lokasi Kota Cirebon. Hal tersebut karena Kota Cirebon merupakan salah satu kota tujuan wisata di Jawa
Lebih terperinciMENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER-01/MEN/I/2007 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
Lebih terperinciStatistik KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi tumpuan sumber
Lebih terperinciREPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KHUSUS PENGELUARAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN DAN PRODUKSI BARANG/JASA LINGKUNGAN
RAHASIA EPEA/EGSS-15 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KHUSUS PENGELUARAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN DAN PRODUKSI BARANG/JASA LINGKUNGAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Perhatian : (Harap dibaca
Lebih terperinciStatistik KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi tumpuan sumber
Lebih terperinciRENCANA PEMBERIAN KREDIT KEPADA DEBITUR INTI 1)
- 1 - LAMPIRAN X.A. Format Rencana Pemberian Kredit kepada Debitur Inti RENCANA PEMBERIAN KREDIT KEPADA DEBITUR INTI 1) Nama Peminjam/Kelompok Peminjam Juni t Keterangan: 1) Cakupan debitur Inti meliputi
Lebih terperinciTRACER STUDY (PELACAKAN ALUMNI ) TAHUN LULUSAN /WISUDA PERIDE: Maret 2015, Juni 2015, September 2015 dan Desember 2015
1 TRACER STUDY (PELACAKAN ALUMNI ) TAHUN 2017 LULUSAN /WISUDA PERIDE: Maret 2015, Juni 2015, September 2015 dan Desember 2015 KODE PRODI No. Fakultas Kode 1 2 3 1 Fak. Ekonoimi dan Bisnis FEB 2 Fakultas
Lebih terperinciPEDOMAN UMUM SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS SPIK Badan Pusat Statistik-Direktorat Neraca Produksi
PEDOMAN UMUM SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS SPIK 2014 Badan Pusat Statistik-Direktorat Neraca Produksi DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Tujuan dan Sasaran... 2 1.3. Ruang
Lebih terperinciNO. BIDANG JENIS IZIN / NON IZIN
LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 67 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI
Lebih terperinciPRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN BOJONEGORO ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA (JUTA RUPIAH),
KABUPATEN BOJONEGORO ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA (JUTA RUPIAH), 2010-2016 A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4 848 847.7 5 422 596.4 6 137 535.9 6 879 709.2 7 610 994.1 8 399 150.1
Lebih terperinciV. SIMPULAN DAN SARAN. 1. Hasil analisis Tipologi Klassen menunjukkan bahwa:
V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil analisis Tipologi Klassen menunjukkan bahwa: a. Sektor ekonomi Kota Bandar Lampung
Lebih terperinciANALISIS INPUT OUTPUT SEKTOR PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2010 DENGAN MENGGUNAKAN MODEL LEONTIF
Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 03, No. 1 (2014), hal 83 90. ANALISIS INPUT OUTPUT SEKTOR PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2010 DENGAN MENGGUNAKAN MODEL LEONTIF
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 31/04/Th. XX, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perkembangan suatu perekonomian dari suatu periode ke periode. berikutnya. Dari satu periode ke periode lainnya kemampuan suatu negara
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari
Lebih terperinciSensus Ekonomi 2016 di Provinsi Jambi
Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 29/05/15/Th. XI, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI JAMBI Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha / Perusahaan Sensus Ekonomi 2016
Lebih terperinciBENTUK LAPORAN PENERIMAAN PAJAK (LPP) KODE FORMULIR
Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-54/PJ/1998 Tanggal : 25 Maret 1998 BENTUK LAPORAN PENERIMAAN PAJAK (LPP) No JENIS FORMULIR KODE FORMULIR UKURAN DIKIRIM KE MASA LAPORAN 1 2 3 4 5
Lebih terperinciKEPALA DINAS BIDANG PENDIDIKAN DASAR SEKSI PENGEMBANGAN DATA PENDIDIKAN SEKSI TAMAN KANAK-KANAK SEKSI SEKOLAH MENENGAH ATAS SEKSI SEKOLAH DASAR
LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH UMUM, PENGEMBANGAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN PENDIDIKAN DASAR PENDIDIKAN MENENGAH
Lebih terperinciHasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016
Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 01/12784/06/2017, 11 Juli 2017 BERITA RESMI STATISTIK KOTA GUNUNGSITOLI Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 16/05/Th. I, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Hasil pendaftaran Sensus
Lebih terperinciStatistik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Tahun
KATA PENGANTAR Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (U MKM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi tumpuan
Lebih terperinciM E T A D A T A INFORMASI DASAR. 1 Nama Data : Produk Domestik Bruto (PDB) 2 Penyelenggara. Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, : Statistik
M E T A D A T A INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Produk Domestik Bruto (PDB) 2 Penyelenggara Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, : Statistik Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta
Lebih terperinciSALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG
Lebih terperinciBUPATI NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU DINAS PENDIDIKAN PROGRAM UMUM PENDIDIKAN DASAR PENDIDIKAN MENENGAH PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN FORMAL
Lebih terperinciKEPALA DINAS BIDANG PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN BIDANG TANAMAN PANGAN BIDANG TANAMAN HORTIKULTURA BIDANG PETERNAKAN
DINAS PERTANIAN KEPEG DAN KEU TANAMAN PANGAN TANAMAN HORTIKULTURA PETERNAKAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN SARANA PRASARANA TANAMAN PANGAN SARANA PRASARANA TANAMAN HORTIKULTURA SARANA PRASARANA
Lebih terperinciPENUNJUK UNDANG-UNDANG PENANAMAN MODAL
PENUNJUK UNDANG-UNDANG PENANAMAN MODAL 1 tahun ~ pemberian izin masuk kembali bagi pemegang izin tinggal terbatas pemberian izin masuk kembali untuk beberapa kali perjalanan bagi pemegang izin tinggal
Lebih terperinciProduk Domestik Bruto (PDB)
Produk Domestik Bruto (PDB) Gross Domestic Product (GDP) Jumlah nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unitunit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun.
Lebih terperinciBAB III PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KABUPATEN MURUNG RAYA MENURUT LAPANGAN USAHA
BAB III PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KABUPATEN MURUNG RAYA MENURUT LAPANGAN USAHA Perkembangan perekonomian suatu wilayah, umumnya digambarkan melalui indikator Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Pendekatan
Lebih terperinciGUBERNUR SUMATERA BARAT
GUBERNUR SUMATERA BARAT KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 570-8 - 2013 TENTANG PENDELEGASIAN WEWENANG PENANDATANGANAN PERIZINAN DALAM RANGKA PENYELENGGARAAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 35/05/19/Th. I, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Hasil Pendaftaran (Listing)
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Sumber Data. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yaitu
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yaitu data Tabel Input-Output Propinsi Kalimantan Timur tahun 2009 klasifikasi lima puluh
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Provinsi Nusa Tenggara Barat No. 36/05/52/Th. I, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Hasil
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
No. 29/05/Th. II, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK Provinsi Sulawesi Tenggara Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Provinsi Sulawesi Tenggara Hasil Pendaftaran Sensus Ekonomi
Lebih terperinciKementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Paket Kebijakan Ekonomi Minggu ke-ii Februari 2016 (Tahap X)
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Paket Kebijakan Ekonomi Minggu ke-ii Februari 2016 (Tahap X) Jakarta, 11 Februari 2016 2 Memperlonggar Investasi Dengan Meningkatkan Perlindungan Bagi Usaha
Lebih terperinciFREQUENTLY ASKED QUESTIONS
FREQUENTLY ASKED QUESTIONS SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 17/11 1 11/DKSP TANGGAL 1 JUNI 2015 PERIHAL KEWAJIBAN PENGGUNAAN RUPIAH DI WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA A. UMUM 1. Apa saja pertimbangan
Lebih terperinciHasil Pendaftaran (listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016
Hasil Pendaftaran (Listing ) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 01/06/3579/Th.1, 12 Juni 2017 Hasil Pendaftaran (listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Hasil pendaftaran (listing) usaha/perusahaan
Lebih terperinciDinamika Pengembangan Subsektor Industri Makanan dan Minuman Di Jawa Timur: Pengaruh Investasi Terhadap Penyerapan Jumlah Tenaga Kerja
Dinamika Pengembangan Subsektor Industri Makanan dan Minuman Di Jawa Timur: Pengaruh Investasi Terhadap Penyerapan Jumlah Tenaga Kerja Oleh: Putri Amelia 2508.100.020 Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Budisantoso
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG
PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG TAHUN PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 67 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI JAWA
Lebih terperinciKata Pengantar KATA PENGANTAR
2 Ne r a c asa t e l i tpa r i wi s a t ana s i o na l 201 6 KEMENTERI ANPARI WI SATA Websi t e:ht t p: / / www. kemenpar. go. i d ht t p: / / www. i ndonesi a. t r avel Emai l :pusdat i n@kemenpar. go.
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 30/05/34/Th. XIX, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI D.I YOGYAKARTA Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan
Lebih terperinciHasil Pendaftaran(Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016
Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus konomi 2016 o.01/06/3502/th.i, 13 Juni 2017 Hasil Pendaftaran(Listing) Usaha/Perusahaan Sensus konomi 2016 Hasil pendaftaran Sensus konomi 2016 (S2016)
Lebih terperinciM E T A D A T A. INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2 Penyelenggara Statistik
M E T A D A T A INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No.
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2017
BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 31/05/35/Th.XV, 5 Mei 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2017 EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I 2017 TUMBUH 5,37 PERSEN MELAMBAT DIBANDING TRIWULAN I-2016 Perekonomian
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 30/05/72/Th. XX, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI SULAWESI TENGAH Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi
Lebih terperinciMenyediakan Informasi untuk Pengembangan Usaha dan Daya Saing Bangsa SE2016 1
SE2016 1 SE2016 2 LATAR BELAKANG Sensus Ekonomi (SE) dilaksanakan 10 tahun sekali, pada tahun berakhiran angka 6 SE2016 adalah SE yang ke 4 (1986, 1996, dan 2006) Sensus dilaksanakan di seluruh wilayah
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 50/04/Th. XX, 27 April 2017 BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Hasil pendaftaran
Lebih terperinciMENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA MOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 50/04/Th. XX, 27 April 2017 BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Hasilpendaftaran
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Provinsi Bali Sensus Ekonomi 2016 No. 35/05/Th. II, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI BALI Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan
Lebih terperinciPERPRES NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG DAFTAR BIDANG USAHA YANG TERTUTUP DAN BIDANG USAHA YANG TERBUKA DENGAN PERSYARATAN
PERPRES NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG DAFTAR BIDANG USAHA YANG TERTUTUP DAN BIDANG USAHA YANG TERBUKA DENGAN PERSYARATAN 2013 by Indonesian Investment Coordina6ng Board. All rights reserved Outline Peraturan
Lebih terperinciSISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI INDONESIA TAHUN 2008 ISSN : 0216.6070 Nomor Publikasi : 07240.0904 Katalog BPS : 9503003 Ukuran Buku : 28 x 21 cm Jumlah Halaman : 94 halaman Naskah : Subdirektorat Konsolidasi
Lebih terperinciTABEL - VII.1 PERKEMBANGAN NILAI INVESTASI MENURUT SKALA USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993 TAHUN
TABEL - VII.1 PERKEMBANGAN NILAI INVESTASI MENURUT SKALA USAHA SKALA USAHA 1 Usaha Kecil (UK) 17.968.449 19.510.919 1.542.470 8,58 2 Usaha Menengah (UM) 23.077.246 25.199.311 2.122.065 9,20 Usaha Kecil
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
29 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder berupa Tabel Input-Output Indonesia tahun 2008 yang diklasifikasikan menjadi 10 sektor dan
Lebih terperinciLapangan usaha/bidang pekerjaan utama dari tempat bekerja selama seminggu yang lalu (b4cr7) File: sakernas02
Lapangan usaha/bidang pekerjaan utama dari tempat bekerja selama seminggu yang lalu (b4cr7) File: sakernas02 Gambaran Tipe: Kontinyu Format: numeric Width: 8 Desimal: 0 Range: 0-990 Observasi Valid: 0
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 30/05/61/Th. XX, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN BARAT Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Provinsi Kepulauan Riau No. 40/05/21 Th. XII, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan
Lebih terperinciTempat, Tanggal Bulan Tahun ... Kelurahan:, Kecamatan :., Kabupaten :.
Kuesioner Tracer Study No. Responden : Kepada Yth. Para Alumni Sekolah Tinggi Perikanan dan Kelautan Palu (STPL Palu). Saat ini, STPL Palu sedang mengadakan Tracer Study atau studi pelacakan kepada seluruh
Lebih terperinciBAB II URAIAN SEKTORAL. definisi dari masing-masing sektor dan sub sektor, sumber data, dan cara
BAB II URAIAN SEKTORAL Uraian sektoral yang disajikan pada bab ini mencakup ruang lingkup dan definisi dari masing-masing sektor dan sub sektor, sumber data, dan cara penghitungan nilai tambah bruto atas
Lebih terperinciGROWTH (%) SHARE (%) JENIS PENGELUARAN 2011** 2012*** Q.1 Q.2 Q.3 Q.4 Q.1 Q.2 Q.3 Q.4 Q.1 Q.2 Q.3 Q.4 Q.1 Q.2 Q.3 Q.
Keterangan 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 * 2011 ** 2012 *** Produk Domestik Bruto (%, yoy) 3.64 4.50 4.78 5.03 5.69 5.50 6.35 6.01 4.63 6.22 6.49 6.23 Produk Nasional Bruto (%, yoy)
Lebih terperinciAnalisis Perkembangan Industri
MARET 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi Maret 2017 Pertumbuhan Ekonomi Nasional Pertumbuhan ekonomi nasional, yang diukur berdasarkan PDB harga konstan 2010, pada triwulan IV
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu bangsa didukung adanya kegiatan kegiatan yang. indonesia tidaklah mudah, harus ada sinergi antara pemerintah dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan suatu bangsa didukung adanya kegiatan kegiatan yang berkesinambungan dan berlanjut menuju keadaan yang lebih baik. Peran pemerintah sangat penting
Lebih terperinciLAPORAN LIAISON. Triwulan I Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh
Triwulan I - 2015 LAPORAN LIAISON Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh terbatas, tercermin dari penjualan domestik pada triwulan I-2015 yang menurun dibandingkan periode
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TAHUN 2014
2 BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA Release PDRB tahun dan selanjutnya menggunakan tahun dasar 2010 berbasis SNA 2008 No. 11/02/34/Th.XVII, 5 Februari 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TAHUN EKONOMI DAERAH
Lebih terperinciKeterangan * 2011 ** 2012 ***
Keterangan 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 * 2011 ** 2012 *** Produk Domestik Bruto (%, yoy) 3.64 4.50 4.78 5.03 5.69 5.50 6.35 6.01 4.63 6.22 6.49 6.23 Produk Nasional Bruto (%, yoy)
Lebih terperinciIndonesia Corruption Watch, 7 Oktober 2015
Indonesia Corruption Watch, 7 Oktober 2015 Memilih secara acak dari 293 anggota DPR yang memiliki latar belakang pengusaha. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode stratified random sampling, sehingga
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Provinsi Banten No. 31/05/36/Th. XI, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI BANTEN Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus
Lebih terperinciLapangan usaha/pekerjaan tambahan utama (b4p14) File: sakernas00
Lapangan usaha/pekerjaan tambahan utama (b4p14) File: sakernas00 Gambaran Tipe: Kontinyu Format: numeric Width: 8 Desimal: 0 Range: 11-950 Observasi Valid: 0 Tidak Valid: 0 DEFINISI Lapangan usaha/pekerjaan
Lebih terperinci