PEMBELAJARAN KIMIA ITU MUDAH, ASYIK DAN MENYENANGKAN. Syailani SMA Negeri 1 Banjarmasin ( )

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMBELAJARAN KIMIA ITU MUDAH, ASYIK DAN MENYENANGKAN. Syailani SMA Negeri 1 Banjarmasin ( )"

Transkripsi

1 LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan ISSN : Vol. 10 No 2 (2015) PEMBELAJARAN KIMIA ITU MUDAH, ASYIK DAN MENYENANGKAN Syailani 1 1. SMA Negeri 1 Banjarmasin syaismasa@yahoo.co.id ( ) ABSTRAK Dalam pembelajaran ilmu kimia disekolah diusahakan khususnya MTS/SMP maupun di SMK/SMA dikembangkan sesuai kemampuan sekolah dan karektristik siswa tetap mengenalkan pembelajaran kimia dilaboratorium maupun diluar laboratorium. Dalam Pembelajaran reaksi elekrokimia, ada pembelajaran sel Volta menggunakan kata yang mudah diingat siswa yaitu ACIL KASAR ( Anoda Kecil Katode Besar ) artinya Harga E 0 kecil pasti anode ( oksidasi ) sedangkan harga E 0 besar pasti katode ( red). Sedangkan Pembelajaran elektrolisis khususnya larutan logam IA, IIA dan Al dan Mn menggunakan elektrode tidak aktif (C, Pt ) dan sisa asam yang mengandung Oksigen ( SO4, PO4, C2O4, NO3 ). Dalam pembelajaran ini siswa menggunakan kata yang mudah diingat yaitu PASKAH ( Pada Katode gas H 2 ) dan ANOA ( pada Anode gas O 2 ). Kata kunci : kimia, mudah, menyenangkan PENDAHULUAN Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita apalagi pembelajaran kimia adalah masalah lemahnnya proses pembelajaran, di mana dalam proses pembelajaran anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya anak didik pintar secara teoritis tetapi miskin secara aplikasi. Pendidikan kita diarahkan untuk membangun dan mengembangkan karakter serta potensi anak menjadi manusia yang cerdas, mampu memecahkan masalah hidup, membentuk manusia yang kreaktif dan inovatif. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik 69

2 Syailani / LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 10 No 2 (2015) mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Pada program Ilmu Pengetahuan Alam ( Kimia ), matematika dipergunakan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan serta lebih mengembangkan kemampuan matematika yang diperlukan dalam mempelajari bidang-bidang ilmu alam. Walaupun matematika merupakan ilmu pengetahuan murni yang bersifat abstrak, teori yang dibangun mulai dengan konsep yang diwujudkan berdasarkan kesepakatan bersama. Namun matematika saling berhubungan dan diperlukan pada bidang ilmu pengetahuan lain, tidak terkecuali bidang studi ilmu kimia. Hal ini didukung oleh. Muhaimin ( Seminar PMIPA, 1993 : 1 ) bahwa matematika saling keterkaitan dengan fenomena fenomena alam nyata dan saling berhubungan dengan ilmu pengetahuan alam yang lain. Hal yang senada dikemukakan oleh kalangan pengajar kimia dan ahli kimia ( Majalah HAI, : 66 ) berpendapat sama, bahwa ilmu kimia merupakan gabungan antara hitungan dan hapalan, sehingga memerlukan taktik khusus untuk memahaminya. Kemudian menurut Catherine Middlecamp dan Elizabeth Kean ( 1985 : 1-2 ) bahwa materi kimia bersifat berurutan dan berkembang dengan cepat melibatkan lebih dari sekedar pemecahan soal-soal dan menuntut banyak belajar. Untuk mengetahui hubungan matematika dengan mata pelajaran ilmu kimia dapat penulis tunjukkan sebagai berikut : 1. Stoikiometri Pada pembakaran sempurna 0,29 gram suatu senyawa, diperoleh 0,66 gram CO2 dan 0.27 gram H2O( C = 12, H = 1, O = 16 ). Tentukan rumus senyawa tersebut? Penyelesaian : Massa C dalam senyawa = massa C dalam CO2 = 0,66 gram = 0,18 gram Massa H dalam senyawa = massa H dalam H2O = 0,27 gram = 0.03 gram Massa O dalam senyawa = 0,29 ( 0, ) = 0,08 gram Mol C : mol H : mol O =, :, :, = 0,016 : 0,030 : = 3 : 6 : 1 Rumus senyawa tersebut adalah C3H6O 70

3 Pembelajaran Kimia Itu Mudah, Asyik Dan Menyenangkan ( Irfan Anshory, 1988 : ) 2. Kesetimbangan Kimia 0,1 mol HI dimasukkan dalam labu 1 liter, lalu terurai menurut reaksi 2 HI H2 + I2. Jika I2 yang terbentuk adalah 0,02 mol, hitunglah tetapan kesetimbangan. Penyelesaian : 2 HI H2 + I2 Mula mula : 0,1 Terurai : 0,04 0,02 0,02 Setimbang : ,02 0,02 = ( ) ( ) ( ) (0.02) (0,02) = (0,06) = = 1,1 10 ( Irfan Anshory, 1988 : 166 ) 3. Larutan dan sifat sifatnya Tentukan titik didih larutan 17,4 gram K2SO4 dilarutkan dalam 250 gram air. Kb air = 0,52 dan = 0,95 Penyelasaian : Mr. K2SO4 = = 174 K2SO4 =, = 0,1 mol / 250 ml m = 0,1 = 0,4 K2SO4 2 K + SO4 n = 3 A =. m ( 1 + ( 1) ) = 0,52 0,4 ( 1 + ( 3 1 )0,95 ) = 0,52 0,4 2,9 = 0,6032 Titik didih larutan = = 100,6032 o C PEMBELAJARAN KIMIA MUDAH, ASYIK DAN MENYENANGKAN Kimia merupakan ilmu yang termasuk rumpun IPA, oleh karenanya kimia mempunyai karakteristik sama dengan IPA. Karakteristik tersebut adalah objek ilmu kimia, cara memperoleh, serta kegunaannya. Kimia merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan (induktif) namun pada perkembangan selanjutnya kimia juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan teori (deduktif). Kimia adalah ilmu yang mencari jawaban atas 71

4 Syailani / LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 10 No 2 (2015) pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan energetika zat. Oleh sebab itu, mata pelajaran kimia di SMA/MA mempelajari segala sesuatu tentang zat yang meliputi komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan energetika zat yang melibatkan keterampilan dan penalaran. Ada dua hal yang berkaitan dengan kimia yang tidak terpisahkan, yaitu kimia sebagai produk (pengetahuan kimia yang berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori) temuan ilmuwan dan kimia sebagai proses (kerja ilmiah). Oleh sebab itu, pembelajaran kimia dan penilaian hasil belajar kimia harus memperhatikan karakteristik ilmu kimia sebagai proses dan produk. Menelaah permasalahan hubungan matematika dengan ilmu kimia yang telah ditunjukkan, maka pada proses belajar mengajar ilmu kimia perlu adanya teknik atau cara yang ditempuh dalam memahami dan menyelesaikan permasalahan permasalahan ilmu kimia itu diantara nya penulis dapat merumuskan langkah langkah sebagai berikut : 1. Siswa harus menuliskan reaksi kimia atau rumus kimia. 2. Siswa menuliskan perbandingan koefisien reaksi kimia. 3. Siswa harus mengetahui satuan yang digunakan. 4. Siswa harus tahu cara menghitung dan tata aturan dalam matematika. Senada dengan hal di atas para ahli kimia juga memberikan petunjuk tentang teknik atau cara yang harus ditempuh siswa dalam menyelesaikan permasalahan ilmu kimia diantaranya : 1. Hiskia Ahmad ( 1993 : 3 ), petunjuk yang ditempuh dala menyelesaikan soal soal kimia adalah : a. Baca sepintas soal, untuk memperoleh gambaran umum tentang soal. Pada tahap ini, jangan sampai ke detail. Tidak perlu memperhatikan angka angka dan rumus khas yang menyangkut soal. Baca seluruh saol tanpa berusaha menganalisannya sampai detail. Ingat bahwa pada tahap ini Anda hanya berkepentingan untuk memperoleh gambaran umum tentang soal b. Setelah memperoleh gambaran umum tengtang soal, tahap mengidentifikasi apa yang akan dihitung. Perhatikan kata kata kunciseperti Cari... atau Berapa.... Apa.... Hal hal ini diperlukan untuk memberikan arah mencari jawaban. Anda dapat juga memperkirakan ( dengan Ilmiah ) tentang jawaban, meskipun hal ini tidak terlalu penting. c. Sekarang anda telah mengetahui ke arah mana Anda bekerja, perhatikan informasi yang terdapat pada soal. Jangan risau dulu tentang angka angka. Selidiki sifat dari data yang diberikan. Kadang kadang dapat membatu untuk mengekstrak data dari kata kata pertanyaan dan menyusunnya sehingga apakah ada rangkaian dengan Kata kata. 72

5 Pembelajaran Kimia Itu Mudah, Asyik Dan Menyenangkan d. Perhatikan macam perhitungan yang kan menggunakan data. Jangan risau dengan angka angka. Analisa bagaimana Anda menggabungkan data untuk memperoleh jawaban yang diperlukan. Perhatikan satuan satuan pada data dan satuan yang akan digunakan pada jawaban. Perhatikan atau cari mata rantai yang tidak terdapat, Baik dalam data atau pengetahuan yang akan Anda gunakan dalam mengahadapi soal semacam itu. Pada tahap ini Anda harus yakin untuk menggunakan persamaan reaksi atau rumus matematika. Gunakan kertas, bukan diluar kepala. e. Sekarang Anda harus memperhatikan angka angka. Pada tahap ini semua informasi telah tersusun dan Anda memutuskan bagaimana cara memecahkan masalah soal. Jika tahap 1 sampai dengan 4 telah dilakukan dengan baik, pada tahap ini tidak sukar unutk memperoleh jawaban. f. Perhatikan jawaban yang diperoleh. Apakah jawabannya masuk akal? Apakah satuannya benar? 2. W. Harjadi ( 1990 : 20 ), langkah langkah pemecahan soal dalam reaksi kimia adalah : a. Menulis persamaan reaksi. b. Melengkapi persamaan tersebut dengan koefisien reaksi. c. Mencari zat yang diketahui jumlahnya dan ( bila masih perlu ) mengubah jumlah itu menjadi jumlah dalam satuan nol. d. Berdasarkan perbandingan koefisien, menentukan jumlah mol zat yang ditanyakan banyaknya. e. Jumlah mol zat yang dicari selanjutnya diubah menjadi jumlah gram atau dalam satuan lain sesuai dengan soal nya ( misalnya, gas dapat ditanyakan dalam satuan volume pada suhu dan tekana tertentu ). f. Memeriksa kebenaran hitungan. Dalam memecahkan soal kimia tidak sekedar menerapakan suatu urutan langkah yang harus diingat Jika hanya mengandalkan seperti itu, maka bila soal diubah sedikit saja, murid sudah merasa kesulitan, sebab urutan langkah langkah yang dihafalnya mungkin tidak sesuai lagi. Lain halnya apabila murid mengerti inti dan latar belakang soal soal yang diubahnya di lihatnya sebagai Soal baru yang belum ia kenal, melainkan sebagai variasi dari soal yang ia sudah pahami betul prinsipnya. Ia tetap akan sanggup memecahkannya. Tidak mustahil ia akan berani berkaok : Tidak ada soal kimia yang sulit! ( Harjadi, 1989 ). Sekali lagi janganlah hendak menghapal cara menjawab soal! memang berusaha untuk mengerti sering meminta usaha yang lebih ; memang dalam belajar Kimia ada hal hal yang harus dihapal, misalnya menyangkut fakta antara lain simbol unsur, rumus molekul asam,valensi, aturan aturan tertentu, dan konsep konsep. Namun dalam menghafal harus diusahakan menggunakan logika, untuk melihat hubungan hubungan yang dapat diturunkan dari fakta yang tersedia itu. Selain harus di hafal, tahu, dan mengerti, untuk penguasaan yang memadaai juga diperlukan latihan yang cukup banyak dan mandiri. Mandiri 73

6 Syailani / LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 10 No 2 (2015) disini diartikan tanpa melihat lagi contoh yang diberikan, tetapi berdasarkan pengertian sendiri ( Harjadi, 1989 ). Mata pelajaran Kimia perlu diajarkan untuk tujuan yang lebih khusus yaitu membekali peserta didik pengetahuan, pemahaman dan sejumlah kemampuan yang dipersyaratkan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu dan teknologi. Tujuan mata pelajaran Kimia dicapai oleh peserta didik melalui berbagai pendekatan, antara lain pendekatan induktif dalam bentuk proses inkuiri ilmiah pada tataran inkuiri terbuka. Proses inkuiri ilmiah bertujuan menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta berkomunikasi sebagai salah satu aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran kimia menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Untuk mempelajari ilmu Kimia secara baik diperhatika ciri ciri Kimia itu sendiri yaitu ; Bersifat abstrak, membahas atom dan molekul yang tak tampak. Diajarkan dalam bentuk yang lebih sederhana dari pada kenyataannya. Bersifat berurutan dan berkembang dengan cepat. Melibatkan lebih dari sekedar pemecahan soal soal. Menuntut banyak belajar. Mata pelajaran kimia di SMA/MA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. Membentuk sikap positif terhadap kimia dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis, dan dapat bekerjasama dengan orang lain. Memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah melalui percobaan atau eksperimen, dimana peserta didik melakukan pengujian hipotesis dengan merancang percobaan melalui pemasangan instrumen, pengambilan, pengolahan dan penafsiran data, serta menyampaikan hasil percobaan secara lisan dan tertulismeningkatkan kesadaran tentang terapan kimia yang dapat bermanfaat dan juga merugikan bagi individu, masyarakat, dan lingkungan serta menyadari pentingnya mengelola dan melestarikan lingkungan demi kesejahteraan masyarakat. Memahami konsep,prinsip, hukum, dan teori kimia serta saling keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi. Mata pelajaran Kimia di SMA/MA merupakan kelanjutan IPA di SMP/MTs yang menekankan pada fenomena alam dan pengukurannya dengan perluasan pada konsep abstrak yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut. Struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia, stoikiometri, larutan nonelektrolit dan elektrolit, reaksi oksidasi-reduksi, senyawa organik dan makromolekul. Termokimia, laju reaksi dan kesetimbangan, larutan asam basa, stoikiometri larutan, kesetimbangan ion dalam larutan dan sistem koloid. Sifat koligatif larutan, redoks dan elektrokimia, karakteristik unsur, kegunaan, dan bahayanya, senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya, Makromolekul. 74

7 Pembelajaran Kimia Itu Mudah, Asyik Dan Menyenangkan MEMBIMBING DALAM MEMECAHKAN MASALAH PEMBELAJARAN Pada saat membimbing anak untuk dapat memahami, mengerti dan mengaplikasi secara kontektual, baik pada mata pelajaran ilmu kimia maupun mata pelajaran lain, anak harus kita bimbing sedemikian rupa agar anak dapat mengidentifikasi, menghayati, memahami dan mencari cara cara pemecahannya. Ketika membimbing peserta didik untuk memecahkan masalah, ada beberapa hal yang perlu diupayakan agar mereka mampu memecahakan masalah dengan baik, yaitu : a. Kehangatan dan kenyamanan hubungan suasana hubungan yang hangat dan nyaman antara siswa dan guru selama proses belajar mengajar akan sangat mendukung terciptanya proses pembelajaran pemecahan masalah yang sangat bermakna. b. Kemampuan peserta didik tentang materi prasyarat Dengan menguasai materi prasyarat,masalah akan dapat terpecahkan dengan lebih mudah dan efektif. Guru tidak perlu mengulang lebih jauh dan membenahi prasyarat yang diperlukan untuk memecahkan masalah tersebut, tetapi apabila memang materi prasyarat tersebut belum dikuasai oleh anak peserta didik dengan baik, maka diperlukan pengulangan materi prasyarat terebut, karena itu sudah merupakan sifat dari kimia yang secara hirakis menuntut adanya materi prasyarat. Oleh sebab itu indikator daya serap pencapaian hasil belajar hendaknya tidak hanya difokuskan pada prosentase materi tetapi hendaknya ditekankan kepada sejauh mana materi tersebut dapat dipahami dan dikuasai oleh anak peserta didik. c. Antusias anak untuk memecahkan masalah Antusias dan merasa tertantang untuk memecahkan masalah merupakan hal yang harus diupayakan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Persoalan yang tidak menimbulkan antusias dan tantangan kepada anak peserta didik untuk menyelesaikan bukanlah suatu masalah. Banyak aspek positif yang muncul kalau kita mampu membuat siswa selalu merasa antusias dan tertantang. Aspek positif itu bukan hanya untuk keperluan belajar pada mata pelajaran tetapi yang juga untuk kperluan hidup sehari hari. d. Memberikan petunjuk yang tidak terlalu eksplisit. Ketika anak peserta didik mengalami kebutuhan dalam upayanya memecahkan masalah, guru perlu memberikan petunjuk baru tetapi tidak boleh terlalu eksplisit. Kalau petunjuk yang diberikan sangat jelas kesempatan bagi anak peserta didik untuk menemukan gagasan yang sesuai dengan pola fikirnya akan hilang. Sehingga kesempatan untuk dapat mengembangkan daya nalar secara optimal akan hilang. Kita harus dapat menahan diri untuk memberikan petunjuk serinci mungkin saat awal anak menemukan gagasannya. e. Keterbukaan guru untuk menerima perbedaan Sebagai guru kita harus mampu menerima perbedaan cara berfikir pada anak peserta didik, meskipun cara yang dilakukan berbeda dengan cara yang 75

8 Syailani / LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 10 No 2 (2015) diajarkan didalam kelas. Ini merupakan hal yang sangat penting didalam proses belajar mengajar. Karena apabila cara berfikir peserta didik sudah dianggap tidak efektif dan efesien maka hal itu akan mengendorkan semangat bagi anak tersebut. Dan harus kita akui bahwa masih banyak guru yang menganggap bahwa berfikirmereka itu adalah cara berfikir yang paling baik, efektif dan efesien. 1. AJAIBNYA IKATAN ION ( IKATAN KIMIA ) LOGAM NATRIUM + LOGAM KLORIN = GARAM MEJA Natrium termasuk logam yang cukup umum, unsur ini berkilau, lunak dan merupakan konduktor yang baik, selalu sangat reaktif. Natrium disimpan di dalam minyak tanah untuk mencegah bereaksi dengan air yang berasal dari udara. Jika sepotong natrium yang meleleh dan meletakannya ke dalam beaker gelas yang berisi penuh gas klorin yang berwarna kuning kehijauan. Natrium yang meleleh mulai bercahaya dengan cahaya putih yang semakin lama semakin terang. Gas klorin akan teraduk dengan segera warna gas mulai menghilang, dalam beberapa menit reaksi selesai dan gelas beaker dapat aman di buka. Garam meja atau NaCl yang terendapkan di dalam gelas beaker. Proses pembentukan garam meja adalah sesuatu yang menakjubkan dan ini dilakukan dalam pembelajaran Ikatan Kimia khususnya Ikatan ion akan memudahkan siswa dalam menerima pembelajaran ikatan kimia karena melihat langsung proses pembentukan garam meja tersebut. Pembelajaran ikatan kimia khususnya ikatan ion dapat dilakukan disekolah dilakukan dilaboratorium untuk mengenalkan materi pembelajaran kimia dalam kehidupan sehari-hari. Ikatan Kimia dikurikulum KTSP maupun Kurikulum 2013 kontentnya terdiri atas ikatan ion dan kovalen. Untuk ikatan ion terjadi antara unsur-unsur logam dan non logam, untuk memudahkan anak dalam belajar ini menginngatnya dengan kata LION ( Li = Logam, On = non Logam ) sedangkan ikatan kovalen untuk memudahkan mengingatnya dengan kata KONON ( Ko= Kovalen Non = Non logam ) ikatan ini terjadi antara atom-atom non logam. 2. KUBIS MERAH OBAT PENCAHAR KUNO (INDIKATOR ASAM BASA ) Indikator adalah zat pewarna organik (alam) yang mengalami perubahan warna karena keberadaan asam atau basa. Kubis merah salah satu tanaman sebagai indikator asam basa, jika tanaman ini tumbuh ditanah masam bunganya merah muda, jika ditanah basa atau alkalis bunganya berwarna biru. Jika kita meminta siswa untuk memotong kubis merah dan merebusnya, kemudian mengambil cairan tertinggal kemudian mereaksikan dengan larutan asam, cairan tersebut berubah menjadi merah muda, saat dicampur dengan larutan basa, cairan tersebut berubah menjadi kehijauan. Cairan yang bersifat basa ini diambil masukan kedalam wadah/mangkok masukan sedotan kedalam larutan bersifat basa dan meniupnya akhirnya cairan akan berubah menjadi biru. Hal ini menunjukan cairan berubah menjadi agak asam, karena karbondioksida yang 76

9 Pembelajaran Kimia Itu Mudah, Asyik Dan Menyenangkan terkandung dalam napas akan bereaksi dengan air membentuk asam karbonat. Cairan kubis merah dapat digunakan dalam membantu proses pencernaan lambung atau obat pencahar kuno. Pembelajaran larutan asam basa khususnya indikator alam banyak ditemukan dalam kehidupan sehingga semua sekolah dapat melakukan kegiatan percobaan ini, walaupun sekolah tidak memiliki laboratorium dan mengenalkan materi pembelajaran ini lebih menarik dan menyenangkan. 3. ANODA KECIL KATODE BESAR = SEL VOLTA/BATEREI ANOA = PASTI PADA ANODA TERJADI GAS OKSIGEN PASKAH = PASTI PADA KATODE TERJADI GAS HIDROGEN Reaksi Redoks dan Elektrokimia Jika reaksi oksidasi dapat dipisahkan dari reaksi reduksi, kemudian elektronnya dapat dialirkan melalui kawat maka akan terjadi aliran elektron atau arus listrik. Reaksi redoks dapat diubah menjadi arus listrik atau energi kimia diubah menjadi energi lisrik. Jumlah energi listrik yang dapat dihasilkan oleh sel volta tergantung pada perbedaan potensial antara kedua elektrode. Arus listrik yang terjadi pada sel volta disebabkan karena elektron-elektron mengalir dari elektrode negatif ke elektrode positif. Karena perbedaan potensial antara kedua elektrode. Dalam menentukan potensial elektrode diperlukan potensial mutlak suatu elektrode tidak dapat diukur yaitu elektrode standar yang digunakan elektrode hidrogen. Menurut perjanjian : elektrode yang lebih mudah mengadakan reaksi reduksi dibandingkan elektrode H 2 diberi harga potensial reduksi positif, elektrode yang lebih sukar mengadakan reaksi reduksi dibandingkan dengan elektrode H 2 diberi harga potensial reduksi negatif. Untuk memudahkan siswa dalam pembelajaran ini menggunakan kata Anoda Kecil Katode Besar artinya harga potensial kecil sebagai anoda, sedangkan harga potensial besar sebagai katode Reaksi elektrolisis merupakan rangkaian dua elektrode yaitu anode dan katode yang dicelupkan kedalam larutan elektrolit. Larutan elektrolit hanya berfungsi menghantarkan listrik. Elektron akan mengalir dari anode ke katode. Reaksi elektrolisis terjadi pada katode kation (ion-ion positif ) direduksi pada katode dengan ketentuan ion hidrogen dari suatu asam direduksi menjadi gas Hidrogen, begitu juga logam Larutan Golongan IA, IIA, Al dan Mn tidak direduksi, direduksi adalah air yang dihasilkan juga gas hidrogen dan larutan bersifat alkalis. Karena sama sama dihasilkan gas hidrogen, siswa dapat dibimbing menggunakan kata PASKAH artinya pasti pada katode terjadi gas hidrogen. Reaksi eletrolisis yang terjadi pada Anoda adalah reaksi Oksidasi. Ion Hidroksil dan sisa asam ( SO 4, PO 4, CO 2, C 2 O 4 ) yang mengandung oksigen dioksidasi menghasilkan gas oksigen dan larutan bersifat asam, Untuk memudahkan siswa dalam reaksi dianode menggunakan kata ANOA artinya pada anoda pasti terjadi gas oksigen, Sedangkan sisa asam yang lain seperti ion golongan VIIA menghasilkan gas Cl 2, Br 2, I 2 77

10 Syailani / LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 10 No 2 (2015) PENUTUP Dalam pembelajaran ilmu kimia disekolah diusahakan khususnya MTS/SMP maupun di SMK/SMA dikembangkan sesuai kemampuan sekolah dan karektristik siswa tetap mengenalkan pembelajaran kimia dilaboratorium maupun diluar laboratorium. Dalam pembelajaran disekolah dapat dilaksanakan pembelajaran sebagai berikut : 1. AJAIBNYA IKATAN ION ( IKATAN KIMIA ) LOGAM NATRIUM + LOGAM KLORIN = GARAM MEJA LION = Ikatan Ion sedangkan KONON = Kovalen non Logam. Pembelajaran ini dapat digunakan dalam kelas khususnya siswa kelas X. 2. KUBIS MERAH OBAT PENCAHAR KUNO (INDIKATOR ASAM BASA ) Kubis merah dapat dilaksanakan dalam percobaan Indikator alami, khususnya asam basa dalam laboratorium maupun diluar laboratorium. 3. ANODA KECIL KATODE BESAR = SEL VOLTA/BATEREI ANOA = PASTI PADA ANODA TERJADI GAS OKSIGEN PASKAH = PASTI PADA KATODE TERJADI GAS HIDROGEN. Dalam Pembelajaran reaksi elekrokimia, ada pembelajaran sel Volta menggunakan kata yang mudah diingat siswa yaitu ACIL KASAR ( Anoda Kecil Katode Besar ) artinya Harga E 0 kecil pasti anode ( oksidasi ) sedangkan harga E 0 besar pasti katode ( red). Sedangkan Pembelajaran elektrolisis khususnya larutan logam IA, IIA dan Al dan Mn menggunakan elektrode tidak aktif (C, Pt ) dan sisa asam yang mengandung Oksigen ( SO4, PO4, C2O4, NO3 ). Dalam pembelajaran ini siswa menggunakan kata yang mudah diingat yaitu PASKAH ( Pada Katode gas H 2 ) dan ANOA ( pada Anode gas O 2 ). 78

11 Pembelajaran Kimia Itu Mudah, Asyik Dan Menyenangkan DAFTAR RUJUKAN Agus Fuadi, M.,2007, Pengaruh Pendekatan Ketrampilan Proses Sains Melalui Eksperimen Menggunakan Kit dan Alat Sederhana pada Pembelajaran Fisika Ditinjau dari Kreativitas Siswa, Tesis, PPs:UNS. Anita Lie., 2005, Cooperatif Learning, Jakarta : Grasindo. Arends Richard I, 2008, Learning To Teach ( Belajar Untuk Mengajar), Yogyakarta, Pustaka Pelajar. Arifin, Mulyati Pengembangan Program Pengajaran Bidang Studi Kimia Bandung : Airlangga Press Arikunto, S. 1997, Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bina Aksara Badan Standar Nasional Pendidikan, 2007, Permendiknas RI Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompotensi Guru, Jakarta, Badan Standar Nasional Pendidikan. Browing & Burnham, 1977, Effective Learning in Schools, London, Financial Times Pitman Publising. Christopher Bowring-Carr and John Wast Bu rham, 1977, Effective Learning in Schools, London, Financial Times Pitman Publising. Darliana, 1998, Dasar-Dasar Teknik Berpikir Untuk Pendidikan IPA, Bandung, Pusat Pengembangan Penataran Guru IPA Bandung. Departemen Pendidikan Nasional, 2003, Standar Kompotensi Mata pelajaran Kimia Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah, Jakarta, Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas. 79

12 Syailani / LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 10 No 2 (2015)

54. Mata Pelajaran Kimia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara

54. Mata Pelajaran Kimia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara 54. Mata Pelajaran Kimia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala alam secara sistematis, sehingga

Lebih terperinci

11. Mata Pelajaran Kimia Untuk Paket C Program IPA

11. Mata Pelajaran Kimia Untuk Paket C Program IPA 11. Mata Pelajaran Kimia Untuk Paket C Program IPA A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala alam secara sistematis, sehingga pendidikan IPA bukan

Lebih terperinci

ANALISIS STANDAR ISI

ANALISIS STANDAR ISI MATA PELAJARAN KELAS/SEMESTER : Kimia : X / GANJIL DAN GENAP ANALISIS STANDAR ISI 1. Tujuan Mata Perlajaran (ada di lampiran SK KD) Mata pelajaran kimia di SMA/MA bertujuan agar peserta didik memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala alam yang merupakan ciptaan Tuhan yang maha kuasa secara sistematis, sehingga IPA bukan

Lebih terperinci

Struktur atom, dan Tabel periodik unsur,

Struktur atom, dan Tabel periodik unsur, KISI-KISI PENULISAN USBN Jenis Sekolah : SMA/MA Mata Pelajaran : KIMIA Kurikulum : 2006 Alokasi Waktu : 120 menit Jumlah : Pilihan Ganda : 35 Essay : 5 1 2 3 1.1. Memahami struktur atom berdasarkan teori

Lebih terperinci

Sulistyani, M.Si.

Sulistyani, M.Si. Sulistyani, M.Si. sulistyani@uny.ac.id Reaksi oksidasi: perubahan kimia suatu spesies (atom, unsur, molekul) melepaskan elektron. Cu Cu 2+ + 2e Reaksi reduksi: perubahan kimia suatu spesies (atom, unsur,

Lebih terperinci

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN KIMIA

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN KIMIA KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN KIMIA Inti Menguasai karakteristik pe didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip

Lebih terperinci

9. KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR KIMIA SMA/MA KELAS: X

9. KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR KIMIA SMA/MA KELAS: X 9. KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR KIMIA SMA/MA KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi

Lebih terperinci

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI. 1.Menjelaskan sifat- sifat

STANDAR KOMPETENSI. 1.Menjelaskan sifat- sifat SKL 1. Melakukan percobaan, antara lain merumuskan masalah, mengajukan menguji hipotesis, menentukan variabel, merancang merakit instrumen, mengumpulkan, mengolah menafsirkan data, menarik kesimpulan,

Lebih terperinci

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan - Siswa mampu membuktikan penurunan titik beku larutan akibat penambahan zat terlarut. - Siswa mampu membedakan titik beku larutan elektrolit

Lebih terperinci

MODUL SEL ELEKTROLISIS

MODUL SEL ELEKTROLISIS MODUL SEL ELEKTROLISIS Standar Kompetensi : 2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari. Kompetensi dasar : 2.2. Menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi

Lebih terperinci

KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN KIMIA

KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN KIMIA KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN KIMIA Kompetensi Menguasai karakteristik peserta Mengidentifikasi kesulitan belajar didik dari aspek fisik, moral, peserta didik dalam mata pelajaran spiritual,

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA K I M I A PROGRAM STUDI IPA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan persiapan

Lebih terperinci

d. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kimia

d. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kimia d. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kimia KELAS: X KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,

Lebih terperinci

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

Elektrokimia. Tim Kimia FTP Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis ini merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data-data yang telah dikumpulkan dapat dikaji lebih lanjut untuk dilihat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data-data yang telah dikumpulkan dapat dikaji lebih lanjut untuk dilihat 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Data-data yang telah dikumpulkan dapat dikaji lebih lanjut untuk dilihat bagaimana komposisi soal berdasarkan domain kognitif Taksonomi Bloom

Lebih terperinci

KISI-KISI UN KIMIA SMA/MA

KISI-KISI UN KIMIA SMA/MA KISI-KISI UN KIMIA SMA/MA 2015-2016 Siswa mampu memahami, menguasai pengetahuan/ mengaplikasikan pengetahuan/ menggunakan nalar dalam hal: Struktur Atom Sistem Periodik Unsur Ikatan Kimia (Jenis Ikatan)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kimia merupakan ilmu yang termasuk rumpun sains, ilmu yang pada

BAB I PENDAHULUAN. Kimia merupakan ilmu yang termasuk rumpun sains, ilmu yang pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kimia merupakan ilmu yang termasuk rumpun sains, ilmu yang pada awalnya diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan (induktif) namun pada perkembangan selanjutnya

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN KISI-KISI PENULISAN USBN Jenis Sekolah : SMA/MA Mata Pelajaran : KIMIA Kurikulum : 2013 Alokasi Waktu : 120 menit Jumlah : Pilihan Ganda : 35 Essay : 5 1 2 3 4 3.4 Menganalisis hubungan konfigurasi elektron

Lebih terperinci

KIMIA ELEKTROLISIS

KIMIA ELEKTROLISIS KIMIA ELEKTROLISIS A. Tujuan Pembelajaran Mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada reaksi elektrolisis larutan garam tembaga sulfat dan kalium iodida. Menuliskan reaksi reduksi yang terjadi di

Lebih terperinci

ELEKTROKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS

ELEKTROKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS ELEKTROKIMIA VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS ELEKTROKIMIA Elektrokimia merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara perubahan (reaksi) kimia dengan kerja listrik, biasanya melibatkan

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis. 1. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis

Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis. 1. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis 1 Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis Capaian Pembelajaran Menguasai teori aplikasi materipelajaran yang diampu secara mendalam pada sel elektrolisis Subcapaian pembelajaran: 1. Mengamati reaksi yang

Lebih terperinci

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR Program Tahunan Lampiran E-4 Mata Pelajaran : Kimia Kelas / Smt. : X / I Tahun Pelajaran : 2013-2014 smt 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku

Lebih terperinci

46. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

46. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) 46. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara

Lebih terperinci

KISI KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016

KISI KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KISI KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 205/206 MATA PELAJARAN KELAS : KIMIA : XII IPA No Stansar Materi Jumlah Bentuk No Kompetensi Dasar Inikator Silabus Indikator

Lebih terperinci

Oleh Sumarni Setiasih, S.Si., M.PKim.

Oleh Sumarni Setiasih, S.Si., M.PKim. SE L EL EK TR O LI SI S Oleh Sumarni Setiasih, S.Si., M.PKim. Email enni_p3gipa@yahoo.co.id A. Pendahuluan 1. Pengantar Beberapa reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi reduksi-oksidasi

Lebih terperinci

SILABUS. Kognitif: 1. Menjelaskan pengertian sifat koligatif. larutan. 2. Menentukan macam-macam sifat

SILABUS. Kognitif: 1. Menjelaskan pengertian sifat koligatif. larutan. 2. Menentukan macam-macam sifat Sekolah : SMA Negeri 5 Surabaya Mata Pelajaran : Kimia Kelas/semester : /1 Refernsi : BSNP / CIE Standar Kompetensi SILABUS : 1. Menjelaskan sifat- sifat koligatif larutan non-elektrolit dan elektrolit.

Lebih terperinci

Standar Kompetensi Guru Kompetensi Dasar Indikator Esensial Kompetensi Inti Kompetensi Guru Mapel. mata pelajaran yang diampu

Standar Kompetensi Guru Kompetensi Dasar Indikator Esensial Kompetensi Inti Kompetensi Guru Mapel. mata pelajaran yang diampu KISI KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN KIMIA Kompetensi Utama Standar Kompetensi Guru Kompetensi Dasar Indikator Esensial Kompetensi Inti Kompetensi Guru Mapel 1 1. Menguasai karakteristik peserta

Lebih terperinci

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif TUGAS 1 ELEKTROKIMIA Di kelas X, anda telah mempelajari bilangan oksidasi dan reaksi redoks. Reaksi redoks adalah reaksi reduksi dan oksidasi. Reaksi reduksi adalah reaksi penangkapan elektron atau reaksi

Lebih terperinci

PAKET UJIAN NASIONAL 7 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

PAKET UJIAN NASIONAL 7 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit PAKET UJIAN NASIONAL 7 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit Pilihlah salah satu jawaban yang tepat! Jangan lupa Berdoa dan memulai dari yang mudah. 1. Dari beberapa unsur berikut yang mengandung : 1. 20

Lebih terperinci

REDOKS dan ELEKTROKIMIA

REDOKS dan ELEKTROKIMIA REDOKS dan ELEKTROKIMIA Overview Konsep termodinamika tidak hanya berhubungan dengan mesin uap, atau transfer energi berupa kalor dan kerja Dalam konteks kehidupan sehari-hari aplikasinya sangat luas mulai

Lebih terperinci

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Bab IV Hasil dan Pembahasan 32 Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1 Data Eksperimen dan Perhitungan Eksperimen dilakukan di laboratorium penelitian Kimia Analitik, Program Studi Kimia, ITB. Eksperimen dilakukan dalam rentang waktu antara

Lebih terperinci

Dalam 1 golongan dari atas ke bawah energi ionisasi bertambah kecil ionisasi K < ionisasi Na.

Dalam 1 golongan dari atas ke bawah energi ionisasi bertambah kecil ionisasi K < ionisasi Na. 20 Soal + pembahasan. 1. Unsur-unsur golongan alkali disusun dengan meningkatnya nomor atom, yaitu : Li, Na, K, Rb dan Cs. Sifat-sifat golongan alkali yang betul adalah. A. sifat reduktor Na lebih kuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Hamid, 2009: 1). Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. (Hamid, 2009: 1). Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya sehingga dapat menimbulkan

Lebih terperinci

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II Elektrolisis Disusun Oleh:

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II Elektrolisis Disusun Oleh: JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II Elektrolisis Disusun Oleh: 1. Rahma Tia (1113016200044) 2. Diana Rafita. S (1113016200051) 3. Agus Sulistiono (1113016200052) 4. Siti Fazriah (1113016200062) Kelompok 4

Lebih terperinci

Review I. 1. Berikut ini adalah data titik didih beberapa larutan:

Review I. 1. Berikut ini adalah data titik didih beberapa larutan: KIMIA KELAS XII IPA KURIKULUM GABUNGAN 06 Sesi NGAN Review I Kita telah mempelajari sifat koligatif, reaksi redoks, dan sel volta pada sesi 5. Pada sesi keenam ini, kita akan mereview kelima sesi yang

Lebih terperinci

D. 3 dan 4 E. 1 dan 5

D. 3 dan 4 E. 1 dan 5 1. Dari beberapa unsur berikut yang mengandung : 1. 20 elektron dan 20 netron 2. 10 elektron dan 12 netron 3. 15 proton dan 16 netron 4. 20 netron dan 19 proton 5. 12 proton dan 12 netron Yang memiliki

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016 PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016 DISUSUN OLEH Amaldo Firjarahadi Tane 1 31. 32. MATERI: SISTEM PERIODIK UNSUR Energi pengionan disebut juga energi ionisasi. Setiap unsur bisa mengalami energi ionisasi berkali-kali,

Lebih terperinci

46. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

46. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) 46. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara

Lebih terperinci

K T S P KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BERDASARKAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

K T S P KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BERDASARKAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN K T S P KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BERDASARKAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN T. Widhiyanti 2008 KURIKULUM Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran

Lebih terperinci

1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A. D. Cu E. Zn

1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A. D. Cu E. Zn 1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A D. Cu E. Zn 2. Nomor atom belerang adalah 16. Dalam anion sulfida, S 2-, konfigurasi elektronnya adalah...

Lebih terperinci

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra BAHAN BAKAR KIMIA Ramadoni Syahputra 6.1 HIDROGEN 6.1.1 Pendahuluan Pada pembakaran hidrokarbon, maka unsur zat arang (Carbon, C) bersenyawa dengan unsur zat asam (Oksigen, O) membentuk karbondioksida

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dipaparkan hasil penelitian atau kajian pustaka yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, diantara adalah ilmu kimia dan kegiatan praktikum, pengertian alat

Lebih terperinci

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq) 3. ELEKTROKIMIA 1. Elektrolisis Elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit oleh arus listrik searah dengan menggunakan dua macam elektroda. Elektroda tersebut adalah katoda (elektroda yang dihubungkan

Lebih terperinci

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT BAB 6 LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi Kompetensi Dasar Mengidentifikasi sifat larutan

Lebih terperinci

Soal-soal Redoks dan elektrokimia

Soal-soal Redoks dan elektrokimia 1. Reaksi redoks : MnO 4 (aq) + C 2 O 4 2- (aq) Mn 2+ (aq) + CO 2 (g), berlangsung dalam suasana asam. Setiap mol MnO 4 memerlukan H + sebanyak A. 4 mol B. 6 mol D. 10 mol C. 8 mol E. 12 mol 2. Reaksi

Lebih terperinci

Hand Out HUKUM FARADAY. PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna. Oleh: LAURENSIUS E. SERAN.

Hand Out HUKUM FARADAY. PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna. Oleh: LAURENSIUS E. SERAN. Hand Out HUKUM FARADAY Disusun untuk memenuhi tugas work shop PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna Oleh: LAURENSIUS E. SERAN 607332411998 Emel.seran@yahoo.com UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

KISI- KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN 2012

KISI- KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN 2012 KISI- KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN 2012 Mata Pelajaran : Kimia Jenjang : SMA/ MA/SMK /MAK No Kompetensi Inti Guru Kompetensi Guru mapel Kimia Indikator Esensial 1 Menguasai karakteristik

Lebih terperinci

Elektrokimia. Sel Volta

Elektrokimia. Sel Volta TI222 Kimia lanjut 09 / 01 47 Sel Volta Elektrokimia Sel Volta adalah sel elektrokimia yang menghasilkan arus listrik sebagai akibat terjadinya reaksi pada kedua elektroda secara spontan Misalnya : sebatang

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016 PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016 DISUSUN OLEH Amaldo Firjarahadi Tane 1 31. 32. MATERI: SISTEM PERIODIK UNSUR Energi pengionan disebut juga energi ionisasi. Setiap unsur bisa mengalami energi ionisasi berkali-kali,

Lebih terperinci

Gambar Rangkaian Alat pengujian larutan

Gambar Rangkaian Alat pengujian larutan LARUTAN ELEKTROLIT DAN BUKAN ELEKTROLIT Selain dari ikatannya, terdapat cara lain untuk mengelompokan senyawa yakni didasarkan pada daya hantar listrik. Jika suatu senyawa dilarutkan dalam air dapat menghantarkan

Lebih terperinci

BAB VI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

BAB VI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT BAB VI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT STANDAR KOMPETENSI 3 : Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran dan terapannya. KOMPETENSI DASAR 3.1 : Menyelidiki daya hantar listrik berbagai

Lebih terperinci

Handout. Bahan Ajar Korosi

Handout. Bahan Ajar Korosi Handout Bahan Ajar Korosi PENDAHULUAN Aplikasi lain dari prinsip elektrokimia adalah pemahaman terhadap gejala korosi pada logam dan pengendaliannya. Berdasarkan data potensial reduksi standar, diketahui

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan alam berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala alam secara

I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan alam berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala alam secara I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pengetahuan alam berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA BEDA POTENSIAL SEL VOLTA

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA BEDA POTENSIAL SEL VOLTA LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA BEDA POTENSIAL SEL VOLTA Disusun oleh : Faiz Afnan N 07 / XII IPA 4 SMA NEGERI 1 KLATEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 I. Praktikum ke : II ( Kedua ) II. Judul Praktikum : Beda

Lebih terperinci

a. Ion c. Molekul senyawa e. Campuran b. Molekul unsur d. Unsur a. Air c. Kuningan e. Perunggu b. Gula d. Besi

a. Ion c. Molekul senyawa e. Campuran b. Molekul unsur d. Unsur a. Air c. Kuningan e. Perunggu b. Gula d. Besi A. PILIHAN GANDA 1. Molekul oksigen atau O2 merupakan lambang dari partikel a. Ion c. Molekul senyawa e. Campuran b. Molekul unsur d. Unsur 2. Di antara zat berikut yang merupakan unsur ialah... a. Air

Lebih terperinci

AMALDO FIRJARAHADI TANE

AMALDO FIRJARAHADI TANE DISUSUN OLEH AMALDO FIRJARAHADI TANE PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2013 Page 1 1. 2. MATERI: HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA Di soal diketahui dan ditanya: m (NH 2 ) 2 CO = 12.000 ton/tahun (pabrik) m N 2 = ton/tahun?

Lebih terperinci

AMALDO FIRJARAHADI TANE

AMALDO FIRJARAHADI TANE DISUSUN OLEH AMALDO FIRJARAHADI TANE PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2013 Page 1 1. 2. MATERI: TERMOKIMIA Pada soal diketahui dan ditanya: ΔH c C 2 H 5 OH = -1380 kj/mol ΔH d C 6 H 12 O 6 = -60 kj/mol ΔH c C

Lebih terperinci

FISIKA SEKOLAH 1 FI SKS

FISIKA SEKOLAH 1 FI SKS FISIKA SEKOLAH 1 FI 132 2 SKS Latar Belakang Standar Isi UU RI No. 20/2003 tentang S P N PP RI No 19/2005 tentang S N P PERMENDIKNAS No.22/2006 tentang Standar ISI IPA berkaitan dengan cara mencari tahu

Lebih terperinci

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan STOIKIOMETRI Pengertian Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (persamaan kimia) Stoikiometri adalah hitungan kimia Hubungan

Lebih terperinci

52. Mata Pelajaran Fisika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang B. Tujuan

52. Mata Pelajaran Fisika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang B. Tujuan 52. Mata Pelajaran Fisika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang fenomena alam secara sistematis,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II SEL GALVANI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II SEL GALVANI LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II SEL GALVANI Tanggal : 06 April 2014 Oleh : Kelompok 3 Kloter 1 1. Mirrah Aghnia N. (1113016200055) 2. Fitria Kusuma Wardani (1113016200060) 3. Intan Muthiah Afifah (1113016200061)

Lebih terperinci

Skala ph dan Penggunaan Indikator

Skala ph dan Penggunaan Indikator Skala ph dan Penggunaan Indikator NAMA : ENDRI BAMBANG SUPRAJA MANURUNG NIM : 4113111011 KELAS PRODI : DIK A : PENDIDIKAN JURUSAN : MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

LAMPIRAN C CCT pada Materi Ikatan Ion

LAMPIRAN C CCT pada Materi Ikatan Ion LAMPIRAN C CCT pada Materi Ikatan Ion 1 IKATAN ION A. KECENDERUNGAN ATOM UNTUK STABIL Gas mulia merupakan sebutan untuk unsur golongan VIIIA. Unsur unsur ini bersifat inert (stabil). Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10 SMA IPA Kelas 10 Perbedaan Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Larutan adalah campuran homogen dari dua zat atau lebih, larutan tersusun dari pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Berdasarkan keelektrolitannya,

Lebih terperinci

1. Bilangan Oksidasi (b.o)

1. Bilangan Oksidasi (b.o) Reaksi Redoks dan Elektrokimia 1. Bilangan Oksidasi (b.o) 1.1 Pengertian Secara sederhana, bilangan oksidasi sering disebut sebagai tingkat muatan suatu atom dalam molekul atau ion. Bilangan oksidasi bukanlah

Lebih terperinci

D. 2 dan 3 E. 2 dan 5

D. 2 dan 3 E. 2 dan 5 1. Pada suhu dan tekanan sama, 40 ml P 2 tepat habis bereaksi dengan 100 ml, Q 2 menghasilkan 40 ml gas PxOy. Harga x dan y adalah... A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 1 dan 5 Kunci : E D. 2 dan 3 E. 2 dan 5 Persamaan

Lebih terperinci

Siti Solihah, Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

Siti Solihah, Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah suatu upaya untuk meningkatkan kualitas manusia agar mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 11. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )

LEMBARAN SOAL 11. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) LEMBARAN SOAL 11 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan. Periksa dan bacalah soal dengan

Lebih terperinci

KISI KISI SOAL BERDASARKAN SKL

KISI KISI SOAL BERDASARKAN SKL KISI KISI SOAL BERDASARKAN SKL NO SKL SK KD KEMAMPUAN YANG DIUJI INDIKATOR SOAL 1 Memahami hukum dasar dan penerapannya, cara perhitungan dan pengukuran, fenomena reaksi kimia yang terkait dengan kinetika,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencuci pakaian, untuk tempat pembuangan kotoran (tinja), sehingga badan air

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencuci pakaian, untuk tempat pembuangan kotoran (tinja), sehingga badan air 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pencemaran air minum oleh virus, bakteri patogen, dan parasit lainnya, atau oleh zat kimia, dapat terjadi pada sumber air bakunya, ataupun terjadi pada saat pengaliran air olahan

Lebih terperinci

Mata Pelajaran IPA di SMALB bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

Mata Pelajaran IPA di SMALB bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 57. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Melihat fenomenakejadian tingkah laku moralmasyarakat sekarang yang mulai memudar, pemerintah tersadar untuk melakukan perbaikan. Sistem pendidikan di Indonesia

Lebih terperinci

LEMBAR AKTIVITAS SISWA

LEMBAR AKTIVITAS SISWA LEMBAR AKTIVITAS SISWA No SOAL & PENYELESAIAN 1 Pada elektrolisis leburan kalsium klorida dengan elektroda karbon, digunakan muatan listrik sebanyak 0,02 F. Volume gas klorin yg dihasilkan di anode, jika

Lebih terperinci

Nisa, Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Pembelajaran Kimia Menggunakan Model Pembelajaran PENDAHULUAN

Nisa, Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Pembelajaran Kimia Menggunakan Model Pembelajaran PENDAHULUAN Nisa, Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Pembelajaran Kimia Menggunakan Model Pembelajaran... 98 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Lebih terperinci

KIMIA. Sesi POLIMER. A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali. b. Sifat-Sifat Umum Logam Alkali. c. Sifat Keperiodikan Logam Alkali

KIMIA. Sesi POLIMER. A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali. b. Sifat-Sifat Umum Logam Alkali. c. Sifat Keperiodikan Logam Alkali KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 11 Sesi NGAN POLIMER A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali Logam alkali adalah kelompok unsur yang sangat reaktif dengan bilangan oksidasi +1,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kimia merupakan ilmu yang termasuk rumpun IPA, oleh karenanya kimia

I. PENDAHULUAN. Kimia merupakan ilmu yang termasuk rumpun IPA, oleh karenanya kimia I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kimia merupakan ilmu yang termasuk rumpun IPA, oleh karenanya kimia mempunyai karakteristik IPA. Karakteristik tersebut adalah objek ilmu kimia, cara memperoleh, serta

Lebih terperinci

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT (Diskusi Informasi) INFORMASI Larutan adalah campuran yang homogen antara zat terlarut dan zat pelarut.

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT (Diskusi Informasi) INFORMASI Larutan adalah campuran yang homogen antara zat terlarut dan zat pelarut. LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT (Diskusi Informasi) INFORMASI Larutan adalah campuran yang homogen antara zat terlarut dan zat pelarut. Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dapat digolongkan

Lebih terperinci

I. Judul : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit.

I. Judul : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit. I. Judul : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit. II. Tujuan : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit pada konsentrasi larutan yang

Lebih terperinci

Sel Volta (Bagian I) dan elektroda Cu yang dicelupkan ke dalam larutan CuSO 4

Sel Volta (Bagian I) dan elektroda Cu yang dicelupkan ke dalam larutan CuSO 4 KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 04 Sesi NGAN Sel Volta (Bagian I) Pada sesi 3 sebelumnya, kita telah mempelajari reaksi redoks. Kita telah memahami bahwa reaksi redoks adalah gabungan dari reaksi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pendahuluan Pendalaman Materi Fisika SMP

PENDAHULUAN. Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pendahuluan Pendalaman Materi Fisika SMP PENDAHULUAN Dengan mengacu kepada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam standar nasional pendidikan, setiap satuan pendidikan (sekolah) diberi kebebasan (harus) mengembangkan Kurikulum

Lebih terperinci

Pembuatan Larutan CuSO 4. Widya Kusumaningrum ( ), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati.

Pembuatan Larutan CuSO 4. Widya Kusumaningrum ( ), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati. Pembuatan Larutan CuSO 4 Widya Kusumaningrum (1112016200005), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati. Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

KISI KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SMK SE-KABUPATEN CIAMIS TP. 2013/2014

KISI KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SMK SE-KABUPATEN CIAMIS TP. 2013/2014 Mata Pelajaran : KIMIA KISI KISI UJIAN SEKOLAH SMK SE-KABUPATEN CIAMIS TP. 2013/2014 TINGKAT 1 Memahami konsep materi dan perubahannya Pengertian perubahan Kimia dan Fisika dijelaskan melalui contoh-contoh

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016 PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016 DISUSUN OLEH Amaldo Firjarahadi Tane 1 31. 32. MATERI: SISTEM PERIODIK UNSUR Energi pengionan disebut juga energi ionisasi. Setiap unsur bisa mengalami energi ionisasi berkali-kali,

Lebih terperinci

REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI

REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI Definisi Reduksi Oksidasi menerima elektron melepas elektron Contoh : Mg Mg 2+ + 2e - (Oksidasi ) O 2 + 4e - 2O 2- (Reduksi) Senyawa pengoksidasi adalah zat yang mengambil elektron

Lebih terperinci

MENGELOMPOKKAN SIFAT-SIFAT MATERI

MENGELOMPOKKAN SIFAT-SIFAT MATERI MENGELOMPOKKAN SIFAT-SIFAT MATERI Materi ( zat ) adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Batu, kayu, daun, padi, nasi, air, udara merupakan beberapa contoh materi. Sifat Ekstensif

Lebih terperinci

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA 1. Larutan Elektrolit 2. Persamaan Ionik 3. Reaksi Asam Basa 4. Perlakuan Larutan

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016 PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016 DISUSUN OLEH Amaldo Firjarahadi Tane 1 31. MATERI: SISTEM PERIODIK UNSUR Energi pengionan disebut juga energi ionisasi. Setiap unsur bisa mengalami energi ionisasi berkali-kali,

Lebih terperinci

kimia Kelas X LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT K-13 A. Pengertian Larutan dan Daya Hantar Listrik

kimia Kelas X LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT K-13 A. Pengertian Larutan dan Daya Hantar Listrik K-13 Kelas X kimia LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami perbedaan antara larutan elektrolit dan

Lebih terperinci

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Sumber: Dokumentasi Penerbit Air laut merupakan elektrolit karena di dalamnya terdapat ion-ion seperti Na, K, Ca 2, Cl, 2, dan CO 3 2. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah

Lebih terperinci

AMALDO FIRJARAHADI TANE

AMALDO FIRJARAHADI TANE DISUSUN OLEH AMALDO FIRJARAHADI TANE PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2015 Page 1 1. MATERI: IKATAN KIMIA DAN GEOMETRI MOLEKUL Pada soal diketahui bahwa nomor atom nitrogen adalah 7 (ditulis 7 N) dan nomor atom

Lebih terperinci

STOIKIOMETRI Konsep mol

STOIKIOMETRI Konsep mol STOIKIOMETRI Konsep mol Dalam hukum-hukum dasar materi ditegaskan bahwa senyawa terbentuk dari unsur bukan dengan perbandingan sembarang tetapi dalam jumlah yang spesifik, demikian juga reaksi kimia antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kimia merupakan salah satu mata pelajaran bidang dari kelompok peminatan matematika dan Ilmu alam berdasarkan kurikulum 2013 yang sudah mulai diperkenalkan

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016

PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016 PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2016 DISUSUN OLEH Amaldo Firjarahadi Tane 1 31. 32. MATERI: SISTEM PERIODIK UNSUR Energi pengionan disebut juga energi ionisasi. Setiap unsur bisa mengalami energi ionisasi berkali-kali,

Lebih terperinci

SILABUS. Alokasi Sumber/ Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian

SILABUS. Alokasi Sumber/ Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian SILABUS Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/Semester : X/1 Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia Alokasi Waktu : 18 jam pelajaran (untuk

Lebih terperinci

AMALDO FIRJARAHADI TANE

AMALDO FIRJARAHADI TANE DISUSUN OLEH AMALDO FIRJARAHADI TANE PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2015 Page 1 1. MATERI: STOIKIOMETRI Persen massa adalah persentase massa zat terlarut dalam 100 gram massa larutan (massa pelarut + massa

Lebih terperinci

Peminatan (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)

Peminatan (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) Peminatan (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH ATAS / MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Mata Pelajaran : Matematika Peminatan Jenjang

Lebih terperinci

AMALDO FIRJARAHADI TANE

AMALDO FIRJARAHADI TANE DISUSUN OLEH AMALDO FIRJARAHADI TANE PEMBAHASAN SBMPTN KIMIA 2015 Page 1 1. MATERI: IKATAN KIMIA DAN GEOMETRI MOLEKUL Pada soal diketahui bahwa nomor atom karbon adalah 6 (ditulis 6 C) dan nomor atom klor

Lebih terperinci

UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM TAHUN 2013

UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM TAHUN 2013 UJIAN PRAKTIK KIMIA SMA NEGERI 4 MATARAM TAHUN 2013 Standar Kompetensi Lulusan : Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran dan terapannya. Indikator : Siswa dapat meramalkan harga ph suatu

Lebih terperinci