POLA KOMUNIKASI PELATIH DENGAN ATLET BASKET

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "POLA KOMUNIKASI PELATIH DENGAN ATLET BASKET"

Transkripsi

1 POLA KOMUNIKASI PELATIH DENGAN ATLET BASKET (Studi Kasus Komunikasi Interpersonal Pelatih dengan Atlet Basket dalam Memicu Prestasi di Sritex Dragons Solo) JURNAL Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Komunikasi Disusun Oleh: JENNIE RAHARJO D PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015

2 POLA KOMUNIKASI PELATIH DENGAN ATLET BASKET (Studi Kasus Komunikasi Interpersonal Pelatih dengan Atlet Basket dalam Memicu Prestasi di Sritex Dragons Solo) Jennie Raharjo Drs. Dwi Tiyanto S.U Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRACT This research has a purpose in general to describe and analyze patterns of interpersonal communication trainer in improving the athlete's performance in Sritex Dragons basketball Solo; and specifically for the purpose of describing and analyzing the messages communicated to the athlete coaches in basketball athletes improve performance; as well as the receipt of messages received from coaches athletes in basketball athletes improve performance. The method used in this study is a qualitative research with the case method. Data collection techniques used were interviews. Informants is a basketball coach and athlete in Sritex Dragons Solo. The results showed that: 1) the pattern of interpersonal communication between the coach and the player progresses in training and outside training. Communication during the training using face-to-face methods, while communication takes place in an after hours of exercise using the approach in athletes. 2) In a message to athletes, coaches can understand the characteristics of the athlete, communicate both formal and informal, that then coach use a personal approach with subtle language, motivate and give confidence to the athletes that athletes have the ability to achieve so that the message delivered by trainer acceptable to the athlete with good interpersonal and communication run is successful. 3) Athletes may receive a message that is conveyed by the coach as you wish trainer. Athletes can correctly interpret the content of the message as defined by the coach. This is consistent with the results of interviews with athletes that in conveying the message, the coach does not use a tone that is too high, so as not to cause the atmosphere became tense and ultimately the athlete can receive messages or opinion properly by the athlete. Keywords: interpersonal communication patterns, coaches, athletes, basketball, Sritex Dragons Solo. 1

3 Pendahuluan Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian penting dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia dan atau masyarakat. Komunikasi sudah menjadi bagian dari kegiatan seseorang sehari-hari. Jarang disadari bahwa prinsipnya tidak seorangpun dapat melepaskan dirinya dari aktivitas komunikasi. Oleh karena itu komunikasi memegang peranan yang sangat penting dalam kaitannya dengan pembentukan masyarakat. Komunikasi terdiri atas dua macam komunikasi satu arah, yakni komunikasi yang terjadi hanya dari komunikator ke komunikan tanpa adanya feedback. Yang kedua adalah komuniukasi dua arah yaitu komunikasi yang terjadi antara komunikator ke komunikan yang menimbulkan feedback terhadap komunikator. Secara garis besar pola komunikasi antara pelatih dan atlet basket Sritex Dragons Solo menggunakan komunikasi dua arah. Terjadi timbal balik informasi antara komunikator dan komunikan, dalam hal ini pelatih ke atlet dan begitu pula sebaliknya....interpersonal communication is referred to as a systemic, unique and a continuous process of interaction between individuals and by individuals who make reflections and build personal knowledge of each other while creating and sharing meanings and forming relationships... (Komunikasi interpersonal disebut sebagai sistemik, unik dan proses yang berkesinambungan interaksi antara individu dan oleh individu yang membuat refleksi dan membangun pengetahuan pribadi satu sama lain sekaligus menciptakan dan berbagi makna dan membentuk hubungan (Trenholm dan Jensen, 1992; Fisher dan Adams, 1994; Wood, 2002 dalam jurnalnya Maubane dan van Outdshoorn, 2011: 298). Berdasarkan dari tujuan komunikasi, maka komunikasi yang terjalin bisa terjadi karena adanya dorongan tertentu. Seperti misalnya dalam komunikasi yang dilakukan antara pelatih dan atlet terkait dengan adanya dorongan ataupun keinginan dari dua belah pihak untuk saling memberikan dan mendapatkan informasi. Adanya keterbukaan dalam komunikasi memudahkan komunikan memahami maksud dari pesan yang disampaikan oleh komunikator dan dapat mempengaruhi komunikan untuk bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan 3

4 harapan komunikator (Gunawati, 2006: 25). Dorongan inilah yang kemudian disebut sebagai motivasi dalam berkomunikasi. Pola komunikasi yang dilakukan pelatih dalam meningkatkan prestasi atletnya adalah dengan menggunakan pola komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal adalah model komunikasi yang dianggap paling efektif dalam berinteraksi dengan atlet basket karena sifatnya adalah dilakukan secara spontan, perilaku kebiasaan dan dilakukan dengan sadar. Hal ini dilakukan oleh pelatih karena mengharapkan adanya hubungan timbal balik antara pelatih dan atlet, atlet dan pelatih sehingga nantinya akan menimbulkan komunikasi dua arah yang berkualitas. Fokus penelitian ini adalah pada pola komunikasi interpersonal antara pelatih dan atlet Basket Sritex Dragons Solo dalam meningkatkan prestasi atlet. Komunikasi interpersonal antara pelatih dan atlet adalah komunikasi dua arah, khususnya antara atlet dan pelatih. Masalah yang sering timbul dalam hal kurang terjalinnya komunikasi yang baik antara pelatih dan atletnya adalah timbulnya salah pengertian yang menyebabkan atlet merasa diperlakukan tidak adil, sehingga tidak mau bersikap terbuka pada pelatih. Untuk menghindari terjadinya hambatan komunikasi, pelatih perlu menyesuaikan cara berkomunikasi dengan para atlet dan memperhatikan karakteristik atlet. Di lingkungan Sritex Dragons Solo, komunikasi yang efektif antara pelatih dan atlet tentunya akan menghasilkan kualitas pemain profesional yang lebih baik yang salah satunya ditandainya dengan peningkatan prestasi para atlet. Sebaliknya, komunikasi yang kurang efektif antara pelatih dan atlet justru akan berdampak terhadap menurunnya prestasi atlet tersebut. Hal terpenting yang harus diperhatikan untuk mengukur keberhasilan proses komunikasi pada atlet berupa keberhasilan prestasi pada saat mengikuti kompetisi. Terjalinnya komunikasi yang baik yang dilakukan oleh pelatih kepada atlet dan sikap terbuka dapat memberikan semangat bagi atlet. Pembinaan secara langsung dan keterbukaan pelatih pada atlet memberikan dampak yang positif terhadap prestasi atlet. Pelatih basket adalah profesi yang sangat penting, terutama ketika pelatih harus membantu atlet untuk dapat menguasai 4

5 keterampilan baru, bersaing dengan orang lain, dan merasa lebih baik tentang pribadi mereka. Pelatih yang sukses tidak hanya harus memiliki teknik yang tepat, pengetahuan atau keterampilan mereka dalam bidang olahraga, tetapi mereka juga harus tahu bagaimana mengajar keterampilan tersebut bagi atletnya. Keberhasilan dan kinerja tim pelatih tergantung pada kemampuannya untuk berkomunikasi secara efektif dengan para atlet. Pelatih basket sebagai pemimpin dari sekelompok orang, dapat mengkodekan dan mengirim pesan kepada atlet untuk mempengaruhi perilaku mereka. Pentingnya peran seorang pelatih berdasarkan tujuan komunikasi dilihat dari aspek komunikasi maka yang akan dilihat adalah proses komunikasi antara pelatih dan atlet. Karena penyampaian pesan ada di komunikator harus diterima komunikan sebagaimana yang diinginkan oleh komunikator, sehingga komunikasi bisa berjalan dengan lancar. Penelitian ini merupakan studi kasus, yang ingin melihat bagaimana atlet di Sritex Dragons Solo dengan alasan atlet Sritex Dragons Solo merupakan atlet basket yang memiliki prestasi yang sangat membanggakan. Mengingat pentingnya komunikasi interpersonal antara pelatih dan atlet dalam sebuah tim dalam memicu prestasi atlet, berdasarkan aspek komunikasi interpersonal maka peneliti tertarik untuk mengkaji: Pola Komunikasi Pelatih dengan Atlet Basket (Studi Kasus Komunikasi Interpersonal Pelatih dengan Atlet Basket dalam memicu Prestasi di Sritex Dragons Solo). Perumusan Masalah 1. Secara Umum Bagaimanakah pola komunikasi interpersonal yang digunakan pelatih dalam memicu prestasi atlet?; 2. Secara Khusus a. Bagaimana pesan-pesan yang disampaikan pelatih kepada atlet dalam usaha meningkatkan prestasi?; b. Bagaimana atlet menerima pesan-pesan dari pelatih. 5

6 Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mendeskripsikan dan menganalisis pola komunikasi interpersonal pelatih dalam meningkatkan prestasi atlet basket di Sritex Dragons Solo. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis pesan-pesan yang disampaikan pelatih kepada atlet dalam meningkatkan prestasi atlet basket; b. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis penerimaan pesan-pesan yang diterima atlet dari pelatih dalam meningkatkan prestasi atlet basket. Tinjauan Pustaka A. Komunikasi Komunikasi adalah pertukaran pesan verbal maupun non verbal antara si pengirim dengan si penerima pesan untuk mengubah tingkah laku (Arni, 2005: 4). Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan komunikasi adalah proses pemindahan atau penyampaian pengertian, informasi, pikiran, atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain sehingga memperoleh pengertian yang sama. Proses komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari pengirim kepada penerima. Sejalan dengan pendapat Lasswell yang dikutip oleh Effendy (2004: 5) ada lima unsur yang harus dipenuhi dalam komunikasi, yaitu: a. Sumber (source), sering disebut juga pengirim (sender), penyandi (encoder), komunikator (communicator), pembicara (speaker) atau originator. Sumber adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. b. Pesan (message), yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. c. Media atau saluran (media, channel), yaitu alat atau wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima. d. Penerima (communicant, receiver, recipient, audience), yaitu penerima pesan dari sumber. 6

7 e. Efek (effect, impact, influence), apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan. Jadi berdasarkan paradigma Laswell tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Dengan perkataan lain, pesan (message) yang disampaikan komunikator kepada komunikan terdiri atas isi (the content) dan lambang (symbol). B. Komunikasi Interpersonal Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan pesertanya menangkap eaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal maupun nonverbal (Mulyana, 2010: 81). Interpersonal communication as a process which begins as impersonal and becomes more and more personal as the interactions increase in frequency and intimacy (Komunikasi interpersonal sebagai suatu proses yang dimulai sebagai impersonal dan menjadi lebih dan lebih personal sebagai interaksi peningkatan frekuensi dan keintiman) (DeVito, 2001: 4). 1. Proses Komunikasi Interpersonal Setiap definisi komunikasi interpersonal diatas, menunjukkan adanya suatu proses dalam komunikasi. Adapun proses komunikasi merupakan tahapan-tahapan penyampaian pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Kotler dalam Effendy (2006: 18) mengatakan bahwa mengacu pada paradigma Harold Lasswell, terdapat unsur-unsur komunikasi dalam proses komunikasi, yaitu: a. Sender adalah komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang; b. Encoding (penyandian) adalah proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk lambang; c. Message adalah pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator; 7

8 d. Media adalah saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan; e. Decoding adalah proses dimana komunikan menetakan makna lambang yang disampaikan komunikator kepadanya; f. Receiver adalah komunikan yang menerima pesan dari komunikator; g. Response adalah tanggapan, seperangkat reaksi komunikan setelah diterima pesan; h. Feedback adalah umpan balik, yaitu tanggapan komunikan apabila pesan tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator; i. Noise adalah gangguan yang tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya. Dengan adanya kesembilan unsur diatas, diharapkan adanya suatu peningkatan hubungan interpersonal yang baik antara pelatih dan atlet yang dapat terjadi melalui sebuah pembicaraan. 2. Tujuan Komunikasi Interpersonal Ada 6 tujuan komunikasi interpersonal menurut Riswandi (2009: 87), berikut tujuan tersebut: a. Mengenal diri sendiri dan orang lain. b. Mengetahui dunia luar. c. Menciptakan dan memelihara hubungan menjadi lebih bermakna. d. Mengubah sikap dan perilaku. e. Bermain dan mencari hiburan. f. Membantu. Adapun tujuan komunikasi interpersonal menurut De Vito adalah: a. To Learn Komunikasi interpersonal memungkinkan orang untuk dapat memahami dunia luar, memahami orang lain dan dirinya sendiri. Dengan membicarakandiri sendiri dengan orang lain, seseorang dapat 8

9 mempelajari dirinya sendirimelalui feedback yang diberikan tentang perasaannya, pemikiran, dan perilakunya. Seseorang juga dapat mengerti dari feedback yang diberikan, bagaimanakah penilaian orang terhadap dirinya. b. To Relate Salah satu kebutuhan Manusia adalah untuk dicintai dan disukai berinteraksi dan membangun relasi yang baik dengan yang lainnya, begitu pula sebaliknya, oleh sebab itu manusia harus membangun relasi yang baik dengan sesamanya, dan saling berinteraksi, salah satu caranya adalah dengan melakukan komunikasi interpersonal. c. To Influence Pengaruh sikap dan perilaku dari seseorang kepada orang lainnya dapat melalui komunikasi interpersonal, misalnya orang tersebut ingin mempersuasi orang lain untuk melakukan voting terhadap dirinya, membeli buku baru, atau mencoba diet baru. Banyak waktu yang digunakan oleh seseorang untuk melakukan komunikasi interpersonal yang bersifat persuasif. Berdasarkan penelitian yang ada, para peneliti menyimpulkan bahwa setiap komunikasi bersifat persuasif dan setiap tujuan dari berkomunikasi mencari hasil yang bersifat persuasi, contohnya: 1) Self presentation, seseorang merepresentasikan dirinya kepada orang lain, mengenai bagaimana orang itu ingin memiliki image diri di mata orang tersebut. 2) Relationship Goals, seseorang berkomunikasi untuk membentuk suatu relasi yang sesuai kebutuhannya. 3) Instrumental Goals, seserang berkomunikasi kepada orang lainnya dengan tujuan orang tersebut melakukan suatu hal yang sesuai keinginannya. d. To Play Seseorang memerlukan waktu sejenak untuk break dari kejenuhan. Salah satunya dengan melakukan komunikasi interpersonal seperti 9

10 berbicara dengan teman mengenai akivitas akhir minggu, berdiskusi mengenai olahraga atau kencan, bercerita tentang suatu kisah atau lelucon, dan berbicara secara umum untuk menghabiskan waktu. e. To Help Dalam kegiatan sehari-hari komunikasi interpersonal dapat digunakan seseorang untuk menolong orang lain, seperti memberikan saran, masukan, nasihat, dan sebagainya. Dan hal ini juga dapat terjadi dengan menggunakan media tertentu, seperti , dan lainnya. Keberhasilan dari fungsi komunikasi interpersonal ini untuk menolong tergantung dari skill dan pengetahuan dari komunikasi interpersonal orang yang melakukannya (De Vito, 2007: 7). Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi dua arah, khususnya antara atlet dengan pelatih. Masalah yang sering timbul dalam hal kurang terjalinnya komunikasi yang baik antara pelatih dengan atletnya adalah timbulnya salah pengertian yang menyebabkan atlet merasa diperlakukan tidak adil, sehingga tidak mau bersikap terbuka terhadap pelatih. Akibat lebih jauh adalah berkurangnya kepercayaan atlet terhadap pelatih. Untuk menghindari terjadinya hambatan komunikasi, pelatih perlu menyesuaikan teknik-teknik komunikasi dengan para atlet seraya memperhatikan asas individual. Keterbukaan pelatih dalam hal pogram latihan akan membantu terjalinnya komunikasi yang baik, asalkan dilakukan secara objektif dan konsekuen. Atlet perlu diberi pengertian tentang tujuan program latihan dan fungsinya bagi tiap-tiap individu. Sebelum program latihan dijalankan, perlu dijelaskan dan dibuat peraturan mengenai tata tertib latihan dan aturan main lainnya termasuk sanksi yang dikenakan jika terjadi pelanggaran terhadap peraturan yang telah dibuat tersebut. Jadi, menghindari keberlakukan suatu sanksi yang belum pernah diberitahukan sebelumnya (Singgih, 2004). Also important to note is that interpersonal communication and communication skills form a pivotal basis for the personal and professional identity and growth of individual professionals and that it 10

11 might be seen as a foundation for building relationships amongst people (penting untuk dicatat adalah bahwa komunikasi interpersonal dan keterampilan komunikasi membentuk dasar penting bagi pribadi dan identitas profesional serta pertumbuhan individu profesional dan itu bisa dipandang sebagai sebuah organisasi untuk membangun hubungan antara orang-orang (Wood, 2002: 11 dalam jurnalnya Maubane dan van- Oudtshoorn 2011: p. 297 C. Pola Komunikasi Interpersonal Pola adalah suatu sistem, cara kerja atau usaha untuk melakukan sesuatu. Sedangkan komunikasi itu sendiri adalah suatu penyampaian suatu pernyataan kepada orang lain. Jadi dalam suatu komunikasi perlu adanya pola untuk bagaimana cara atau usaha untuk menyampaikannya. Agar suatu komunikasi dapat tersampaikan, sesuai tujuan dan kebutuhan.pola komunikasi dapat bernilai positif dan negatif sesuai penyampaian dan isi yang disampaikan (Herdianto, 2011: 9). Pola komunikasi diartikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam proses pengiriman dan penerimaan dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami (Djamarah, 2004: 1). Dimensi pola komunikasi terdiri dari dua macam, yaitu pola yang berorientasi pada konsep dan pola yang berorientasi pada sosial yang mempunyai arah hubungan yang berlainan (Sunarto, 2006: 1). Lebih lanjut Tubbs dan Moss mengatakan bahwa pola komunikasi atau hubungan tersebut dapat dicirikan oleh komplementaris atau simetris. Dalam hubungan komplementer satu bentuk perilaku dominan dari satu partisipan mendatangkan perilaku tunduk dan lainnya. Dalam simetri, tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atas dasar kesamaan. Dominasi bertemu dengan dominasi atau kepatuhan dengan kepatuhan (Tubbs, Moss, 2001: 26). Disini dapat dilihat bagaimana proses interaksi menciptakan struktur sistem. Bagaimana orang merespon satu sama lain dapat menentukan jenis hubungan yang mereka miliki. 11

12 Berdasarkan pengertian diatas maka suatu pola komunikasi adalah bentuk atau pola hubungan antara dua orang atau lebih dalam proses pengiriman dan penerimaan pesan yang dikaitkan dua komponen, yaitu gambaran atau rencana yang meliputi langkah-langkah pada suatu aktifitas dengan komponen-komponen yang merupakan bagian penting atas terjadinya hubungan komunikasi antar manusia atau kelompok dan organisasi. Dalam proses pola komunikasi interpersonal terdapat unsur-unsur komunikasi yaitu: 1. Komunikator Komunikator adalah pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan dalam sebuah proses komunikasi. Dengan kata lain, komunikator merupakan seseorang atau sekelompok orang yang berinisiatif untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan. Seorang komunikator tidak hanya berperan dalam menyampaikan pesan kepada penerima, namun juga memberikan respons dan tanggapan, serta menjawab pertanyaan dan masukan yang disampaikan oleh penerima, dan publik yang terkena dampak dari proses komunikasi yang berlangsung, baik secara langsung maupun tidak langsung Wiryanto, 2000: 63). 2. Komunikan Komunikan adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Komunikan bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok. Komunikan biasa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak, sasaran, penerima pesan, atau dalam bahasa Inggris disebut audience atau receiver. Dalam proses komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan komunikan adalah akibat karena adanya sumber. Tidak adanya komunikan jika tidak ada komunikator atau sumber. Komunikan adalah elemen penting dalam proses komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, akan menimbulkan berbagai macam masalah yang sering kali menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan, atau saluran. 12

13 D. Prestasi Atlit Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu Presesatie yang kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi Prestasi yang berarti hasil usaha. Sedangkan menurut Qohar (1983: 56) berpendapat prestasi adalah apa yang telah diciptakan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Sementara itu Widodo (2000: 594) berpendapat, bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai. Pada umumnya prestasi ini digunakan untuk menunjukkan suatu pencapaian tingkat keberhasilan tentang suatu tujuan atau bukti suatu keberhasilan. Prestasi sendiri memiliki beberapa pengertian diantaranya hasil yang telah dicapai, dilakukan dan dikerjakan. Karena itu, berbagai gelar atau predikat diberikan sebagai suatu bentuk penghargaan atas prestasi yang diperoleh seseorang. Menurut Departemen Pendidikan Nasional (2003), prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari suatu usaha yang telah dikerjakan. Sedangkan menurut Djamarah (2002) prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, dan diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari suatu usaha yang telah dikerjakan dan diciptakan bagaimanapun keadaannya dan didapatkan dengan adanya usaha terlebih dahulu baik secara individu maupun kelompok. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Menurut Chaplin (dalam Arisanti & Wirawan, 2010), prestasi adalah pencapaian yang dicapai oleh seseorang atau suatu tingkatan khusus dari kesuksesan karena telah mempelajari tugas-tugas yang ada dalam satu bidang. Prestasi seorang atlet dapat diukur melalui seberapa sering ia bertanding dan memperoleh kemenangan dalam setiap pertandingan. Adisasmito (2007) menyatakan bahwa prestasi atlet merupakan kumpulan dari hasil-hasil yang dicapai oleh atlet dalam melaksanakan tugas yang diberikannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah sesuatu hal yang dicapai berdasarkan apa yang telah dilakukan oleh individu. 13

14 Adisasmito (2007) menambahkan bahwa atlet dengan motivasi berprestasi yang tinggi cenderung memiliki aktivitas yang menantang, serta menghindari tugas yang terlalu mudah karena atlet tersebut tidak mendapatkan kepuasan dari tugas yang terlalu mudah itu. Tantangan bagi seorang atlet yang memiliki rasa motivasi berprestasi yang tinggi merupakan sebuah motivator untuk mereka. Selain itu, atlet dengan motivasi berprestasi yang tinggi selalu melakukan evaluasi dari setiap performa mereka, dalam hal ini adalah pertandingan. Mereka tidak sungkan untuk meminta feedback dari pelatih mereka mengenai performa mereka selama pertandingan. Ada tiga faktor yang mempengaruhi pencapaian prestasi atlet, yaitu faktor fisik, teknis dan psikologis. Ketiga faktor tersebut saling berkaitan dalam memunculkan prestasi yang optimal. Ketiga faktor tersebut merupakan modal untuk seorang atlet menjadi atlet unggul dan mencapai prestasi puncak dalam bidangnya. Menurut Adisasmito (2007), apabila ada salah satu faktor yang tidak optimal, maka prestasi yang dicapai juga tidak optimal. Adisasmito menjelaskan bahwa faktor fisik merupakan faktor yang berhubungan dengan bentuk tubuh dan kemampuan atlet. Bentuk tubuh yang ideal berpengaruh terhadap prestasi atlet. Faktor fisik bukan hanya bentuk tubuh, melainkan kondisi fisik yang prima, daya tahan (endurance), fleksibilitas, koordinasi gerak, dan kekuatan, baik untuk latihan maupun untuk pertandingan. Teknik berhubungan dengan keterampilan khusus yang dimiliki atlet dan latihan yang dilakukan atlet. Dengan latihan yang teratur dan intensif maka keterampilan yang telah dimiliki dapat dikembangkan atau dioptimalkan. Teknik sendiri dapat mempengaruhi prestasi atlet, dengan menguasai teknik bermain yang baik maka prestasi yang dicapai oleh atlet dapat maksimal. Metode Penelitian Metode penelitian dalam suatu penelitian bertujuan untuk mandapatkan data yang valid. Tanpa menggunakan suatu metode, maka seorang peneliti akan 14

15 kesulitan untuk menentukan, merumuskan, dan memecahkan suatu permasalahan dalam mengungkapkan kebenaran. Penelitian mengenai pola komunikasi interpersonal antara pelatih dan atlet ini termasuk penelitian kualitatif. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Studi kasus merupakan metode riset yang menggunakan sumber data sebanyak mungkjin yang dapat digunakan untuk meneliti, menguraikan, dan menjelaskan secara komperehensif dalam berbagai aspek individu, kelompok, suatu program, organiasi, atau peristiwa secara sistematis (Kriyantono, 2008: 65). Secara epistimologi (cara memperoleh realitas) peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif karena dalam penelitian ini faktor-faktor yang membentuk pola komunikasi interpersonal ini terbentuk bukan dari satu faktor saja, akan tetapi dari banyak faktor-faktor pembentuk (majemuk) sehingga dikatakan penelitian kualitatif yang menggambarkan mengenai peningkatan prestasi atlet melalui komunikasi interpersonal antara pelatih dan atlet. Penelitian ini dilakukan di Sritex Dragons Solo, Jawa Tengah. Peneliti mengambil nara sumber dari 1 pelatih dan 12 pemain basket pada klub Sritex Dragons Solo. Lokasi ini diambil oleh peneliti dengan pertimbangan bahwa Sritex Dragons Solo merupakan salah satu klub basket besar di Indonesia yaitu peringkat 3 besar di WNBL (Woman Nasional Basketball Leaugue), dan kebetulan letaknya di Solo, sehingga memudahkan Peneliti untuk mengakses data dan melakukan interview. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi interview dan studi pustaka. Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara Peneliti menggunakan interview guide yang dilakukan terhadap pelatih dan atlet di Sritex Dragons Solo yang disusun berdasarkan perumusan masalah. Sajian dan Analisis Data A. Gambaran Komunikasi Interpersonal Pelatih dan Atlet Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi tatap muka, karena itu kemungkinan umpan balik besar sekali. Dalam komunikasi tersebut, atlet 15

16 dapat langsung menanggapi dengan menyampaikan umpan balik. Dengan demikian, diantara pelatih dan atlet terjadi interaksi yang satu mempengaruhi yang lain, dan kedua-duanya saling mempengaruhi dan memberi serta menerima dampak. Komunikasi yang lancar ditandai dengan hubungan interpersonal atau hubungan emosional yang baik. Disini dapat dilihat bahwa hubungan kedekatan atau relasi yang baik antara pelatih dan atlet harus selalu dijaga karena dengan demikian atlet akan merasa dekat secara emosional dan dengan sendirinya atlet akan percaya dan membuka diri kepada pelatihnya. Bentuk komunikasi interpersonal yang dilakukan pelatih terhadap atletnya sebagaimana yang dipaparkan Coach Bayu sebagaimana hasil wawancara adalah pelatih mengajak atletnya untuk berbicara secara empat mata, pelatih memanggil setiap atlet yang ingin diajak berkomunikasi. Pelatih selalu memberikan nasihat dan dukungan yang sangat dibutuhkan seorang atlet untuk membangun semangat. Atlet juga sangat membutuhkan motivasi dari pelatih hal ini akan membangun mental seorang atlet agar dapat bermain baik dalam pertandingan nantinya. B. Pesan-Pesan yang Disampaikan Pelatih kepada Atlet dalam Usaha Meningkatkan Prestasi Atlet Dalam menyampaikan pesan maupun pendapatnya, pelatih dapat terlebih dulu memahami karakteristik atlet, skill, watak, sikap dan perilaku atlet, mengajak berkomunikasi secara halus dan memahami perasaan atletnya serta penekanan peningkatan prestasi atlet dengan cara mensupport atlet bahwa atlet memiliki keunggulan. Pada saat atlet melakukan kegagalan dalam bertanding maka yang dilakukan pelatih adalah melakukan pendekatan secara personal, di sana pelatih selalu menjelaskan dan memberikan arahan mengenai letak kekurangan atlet pada saat berlatih maupun pada saat bertanding Untuk dapat mengerti keadaan atlet dapat diperoleh dengan mengetahui atau mengenal hal-hal penting yang ada pada diri atlet yang bersangkutan. Pengetahuan sekadarnya saja tidak cukup bagi pelatih untuk mengetahui keadaan psikologi atletnya. Dasar dan sikap mau memahami keadaan 16

17 psikologi atletnya adalah pengertian pelatih bahwa setiap orang memiliki sifat-sifat khusus yang memerlukan penanganan khusus pula dalam hubungan dengan pengembangan potensinya. Menurut yang disampaikan informan dapat diketahui bahwa pelatih sangat peduli dengan atletnya, memahami keadaan atlet serta mementingkan perasaan atletnya. Sehingga hubungan antara pelatih dan atlet selalu terjaga dengan baik. C. Penerimaan Pesan-Pesan yang Diterima Atlet dari Pelatih dalam Meningkatkan Prestasi Atlet Alet dapat mengerti dan selanjutnya dapat menerima pesan dan pendapat dari pelatih, jika pesan yang disampaikan pelatih menggunakan bahasa dan cara yang lebih halus tanpa merusak suasana menjadi tegang. Selanjutnya suatu pesan baru dapat ditafsirkan secara baik oleh atlet sehingga atlet memahami isi pesan sebagaimana yang dimaksud oleh pelatih. Berdasarkan hasil wawancara dengan atlet maka dapat diketahui bahwa atlet dapat menerima pesan yang disampaikan oleh pelatih, sehingga pola komunikasi interpersonal antara pelatih dan atlet Sritex Dragons Solo berjalan dengan baik sesuai dengan yang diinginkan pelatih yang pada akhirnya atlet dapat meningkatkan prestasinya di bidang oleh raga basket. Kesimpulan Pola komunikasi interpersonal antara pelatih dan atlet Basket Sritex Dragons Solo berlangsung pada saat latihan dan diluar latihan. Komunikasi pada saat latihan menggunakan metode tatap muka, sedangkan komunikasi yang berlangsung pada diluar jam latihan menggunakan metode pendekatan pada atlet dan rasa emphati pelatih terhadap atlet sangat penting dilakukan. Adanya keterbukaan antara pelatih dan atlet sehingga terjalin hubungan interpersonal yang baik antara pelatih dan atlet. Secara lebih rinci pola komunikasi interpersonal antara pelatih dan atlet Sritex Drogons Solo dalam penelitian ini, maka peneliti dapat menyimpulkan: 17

18 1. Dalam menyampaikan pesan kepada atlet, pelatih dapat memahami karakteristik atlet, berkomunikasi baik secara formal dan informal, menekankan pada peningkatan terlebih dahulu, yang kemudian pelatih menggunakan pendekatan secara personal dengan bahasa yang halus, memotivasi dan memberikan kepercayaan kepada atlet bahwa atlet memiliki kemampuan untuk mencapai prestasi sehingga pesan yang disampaikan oleh pelatih dapat diterima oleh atlet dengan baik dan komunikasi interpersonal yang dijalankan bisa dikatakan berhasil. 2. Atlet dapat menerima pesan yang disampaikan oleh pelatih sesuai keinginan pelatih. Suatu pesan yang disampaikan pelatih harus mudah dimengerti dan tersimpan di dalam benak pikiran atlet. Selanjutnya suatu pesan baru dapat ditafsirkan secara benar bila atlet telah memahami isi pesan sebagaimana yang dimaksud oleh pelatih. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan atlet bahwa dalam menyampaikan pesan, pelatih tidak menggunakan nada yang terlalu tinggi, sehingga tidak menimbulkan suasana menjadi tegang yang pada akhirnya atlet dapat menerima pesan atau pendapat dengan baik oleh atlet. Saran Merujuk pada hasil kesimpulan berdasarkan dari analisa data mengenai pola komunikasi interpersonal pelatih dan atlet, maka saran yang mungkin bisa dijadikan sebagai bahan perbaikan dan peningkatan hubungan secara personal antara pelatih dan atlet, adalah pelatih hendaknya dapat meningkatkan kompetensi berkomunikasi secara personal dalam menghadapi atlet. Sehingga atlet jadi lebih terbuka kepada pelatih dan pelatih dapat mengetahui apa keinginan atletnya. Disamping itu atlet dapat mengetahui apa kekurangan dan kelebihannya. Agar dapat tercipta suasana yang bersahabat sehingga dapat meraih tujuan yang diinginkan bersama. 18

19 Daftar Pustaka Buku: Adisasmito, L.S Mental Juara Modal Atlet Berprestasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Arisanti, P.K. & Wirawan, H. E Gambaran Motivasi Berprestasi pada Atlet Bulu Tangkis Berusia Remaja. Jurnal. Chaplin, J.P Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. DeVito, Joseph A Komunikasi Antarmanusia Kuliah Dasar. Jakarta: Professional Books. DeVito, Joseph A The Interpersonal Communication Book: Ninth Edition. Longman: New York San Fransisko Boston. Effendy, Onong Uchjana Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosda Karya. Gunarso, Singgih D Psikologi Olahraga Prestasi. PT. BPK Gunung Mulia: Jakarta. Mulyana, Dedy Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Pederson, M. & Laucella Strategic Sport Communication. United States: Human Kinetics. Qohar, Mas ud Hasan Abdul Kamus Ilmu Populer. Jakarta: Bintang Pelajar. Riswandi Ilmu Komunikasi. Jakarta: Graha Ilmu Ruslan, Rosady Metode Penelitian: Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss Human Communication. Edisi ke-2. New York: Random House. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suprapto, T Pengantar Teori Komunikasi. Yogyakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Widodo Kamus Ilmiah Populer. Yogyakarta: Absolut. Wiryanto Teori Komunikasi Massa. Jakarta: PT.Grasindo. 19

POLA KOMUNIKASI PELATIH DENGAN ATLET BASKET

POLA KOMUNIKASI PELATIH DENGAN ATLET BASKET POLA KOMUNIKASI PELATIH DENGAN ATLET BASKET (Studi Kasus Komunikasi Interpersonal Pelatih dengan Atlet Basket dalam Memicu Prestasi di Sritex Dragons Solo) SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Kelompok Menurut beberapa ahli, terdapat beberapa definisi komunikasi. Menurut Mulyana (2002: 54) mengatakan bahwa komunikasi sebagai situasi-situasi yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Komunikasi Antarpribadi Komunikasi antarpribadi disebut juga dengan komunikasi interpersonal (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal,

Lebih terperinci

Tinjauan Mengenai Pola Komunikasi Public Relations PT. Pos Indonesia

Tinjauan Mengenai Pola Komunikasi Public Relations PT. Pos Indonesia Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN 2460-6510 Tinjauan Mengenai Pola Komunikasi Public Relations PT. Pos Indonesia 1 Gya Adinda Sonia, 2 Riza Hernawati 1,2 Bidang Kajian Public Relations, Fakultas

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Komunikasi Komunikasi Antar Pribadi

Pengantar Ilmu Komunikasi Komunikasi Antar Pribadi Modul ke: 11Fakultas FIKOM Pengantar Ilmu Komunikasi Komunikasi Antar Pribadi Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM KAP Definisi komunikasi antarpribadi dapat dijelaskan dari 3 perspektif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Komunikasi berasal dari bahasa Latin Communicatio, yang artiya sama. Maksudnya

BAB II URAIAN TEORITIS. Komunikasi berasal dari bahasa Latin Communicatio, yang artiya sama. Maksudnya 15 BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Teori Komunikasi Komunikasi berasal dari bahasa Latin Communicatio, yang artiya sama. Maksudnya adalah komunikasi dapat terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Pengertian komunikasi secara umum (Uchjana, 1992:3) dapat dilihat dari dua sebagai: 1. Pengertian komunikasi secara etimologis Komunikasi berasal dari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan bermasyarakat. Komunikasi memegang peran penting dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat. Tanpa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang satu sama lainnya saling

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang satu sama lainnya saling BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial, yang satu sama lainnya saling berinteraksi, dan dalam proses interaksi tersebut dibutuhkan suatu komunikasi yang baik diantara

Lebih terperinci

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30). Komunikasi I. PENGERTIAN Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang

Lebih terperinci

UNSUR, PRINSIP, MODEL KOMUNIKASI

UNSUR, PRINSIP, MODEL KOMUNIKASI UNSUR, PRINSIP, MODEL KOMUNIKASI Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY email: fitri_rahmawati@uny.ac.id Unsur-unsur komunikasi Adalah yang membuat komunikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Komunikasi Interpersonal Individu Dengan Ciri-ciri Avoidant

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Komunikasi Interpersonal Individu Dengan Ciri-ciri Avoidant BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Komunikasi Interpersonal Individu Dengan Ciri-ciri Avoidant 1. Definisi Komunikasi Interpersonal Individu Dengan Ciri-ciri Avoidant Komunikasi interpersonal (interpersonal communication)

Lebih terperinci

KBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya

KBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya DEFINISI KBBI, Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami Effendy, proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada

Lebih terperinci

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Teori teori umum Definisi Komunikasi. Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini,

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Teori teori umum Definisi Komunikasi. Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini, BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1 Teori teori umum 2.1.1 Definisi Komunikasi Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini, berdasarkan definisi komunikasi yang dikutip oleh Deddy Mulyana (2008: 68-69)

Lebih terperinci

Modul Komunikasi Bisnis

Modul Komunikasi Bisnis BAB I PENGANTAR KOMUNIKASI BISNIS Tujuan Pembelajaran 1. Mengerti definisidan pentingnya komunikasi 2. Mengetahui komponen komunikasi 3. Mengetahui perbedaan bentuk komunikasi 4. Mengetahui proses komunikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mengenai Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Secara estimologis istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin yakni Communicare. Artinya berbicara, menyampaikan pesan,

Lebih terperinci

KEJELASAN KOMUNIKASI BERDASARKAN UNSUR KOMUNIKASI

KEJELASAN KOMUNIKASI BERDASARKAN UNSUR KOMUNIKASI Dewi Ma rufah H 0106006 KEJELASAN KOMUNIKASI BERDASARKAN UNSUR KOMUNIKASI Komunikasi merupakan aspek yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Komunikasi yang baik tentunya akan menciptakan hubungan

Lebih terperinci

Sunarti MI Al-Istiqamah Banjarbaru, Abstract

Sunarti MI Al-Istiqamah Banjarbaru,  Abstract PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL BAHASA INDONESIA GURU DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI AL-ISTIQAMAH BANJARBARU (INFLUENCE OF INTERPERSONAL COMMUNICATION SKILLS INDONESIAN

Lebih terperinci

Luas Lingkup Komunikasi. Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

Luas Lingkup Komunikasi. Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Luas Lingkup Komunikasi Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Untuk Apa Kita Berkomunikasi? (Berbagai Kekeliruan dalam Memahami Komunikasi) Tidak ada yang sukar tentang komunikasi. Komunikasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: stakeholder, pelanggan, proses komunikasi interpersonal, tahapan penetrasi sosial

ABSTRAK. Kata kunci: stakeholder, pelanggan, proses komunikasi interpersonal, tahapan penetrasi sosial ABSTRAK Pada dasarnya setiap perusahaan tidak akan pernah terlepas dari stakeholder. Salah satu stakeholder eksternal perusahaan yang berperan penting dalam keberhasilan suatu perusahaan adalah pelanggan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi Ada banyak definisi tentang komunikasi yang diungkapkan oleh para ahli dan praktisi komunikasi. Akan tetapi, jika dilihat dari asal katanya,

Lebih terperinci

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU. Nur Oktapianti NIM :

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU. Nur Oktapianti NIM : PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU Nur Oktapianti NIM : 090563201042 ABSTRACT This research aims to determine the process of interpersonal communication

Lebih terperinci

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

SOSIOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: 02 Dr. Fakultas ILMU KOMUNIKASI SOSIOLOGI KOMUNIKASI Komunikasi Sebagai Proses Interaksi Heri Budianto,M.Si Program Studi PUBLIC RELATIONS KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES INTERAKSI Setiap manusia pasti

Lebih terperinci

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. oleh : Drs. Riswandi, M.Si. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. oleh : Drs. Riswandi, M.Si. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 PSIKOLOGI KOMUNIKASI oleh : Drs. Riswandi, M.Si. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. motivasi dan prestasi yang membentuk suatu kesatuan makna dan. berprestasi adalah usaha seseorang dalam menguasai tugasnya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. motivasi dan prestasi yang membentuk suatu kesatuan makna dan. berprestasi adalah usaha seseorang dalam menguasai tugasnya, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motivasi Berprestasi Istilah motivasi berprestasi merupakan perpaduan dari dua istilah motivasi dan prestasi yang membentuk suatu kesatuan makna dan intepretasi. Menurut Murray

Lebih terperinci

Bernadheta Damaris Mutiara Isya Riska Ardila P Ukhtiani Putri S

Bernadheta Damaris Mutiara Isya Riska Ardila P Ukhtiani Putri S Bernadheta Damaris Mutiara Isya Riska Ardila P Ukhtiani Putri S Komunikasi Interpersonal?? Kamus Besar Bahasa Indonesia, komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua

Lebih terperinci

Materi Minggu 1. Komunikasi

Materi Minggu 1. Komunikasi T e o r i O r g a n i s a s i U m u m 2 1 Materi Minggu 1 Komunikasi 1.1. Pengertian dan Arti Penting Komunikasi Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal Communication) Pengertian Komunikasi Antar Pribadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal Communication) Pengertian Komunikasi Antar Pribadi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal Communication) 2.1.1 Pengertian Komunikasi Antar Pribadi Menurut Joseph De Vito, dalam bukunya The Interpersonal Communication

Lebih terperinci

KOMUNIKASI POLITIK R O B B Y M I L A N A, S. I P M I K O M U N I V E R S I TA S M U H A M M A D I YA H J A K A RTA 2 0 1 0

KOMUNIKASI POLITIK R O B B Y M I L A N A, S. I P M I K O M U N I V E R S I TA S M U H A M M A D I YA H J A K A RTA 2 0 1 0 KOMUNIKASI POLITIK R O B B Y M I L A N A, S. I P M I K O M U N I V E R S I TA S M U H A M M A D I YA H J A K A RTA 2 0 1 0 PENGERTIAN KOMUNIKASI Communicatio (Latin) Communis Sama Secara etimologis komunikasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Judi Perjudian adalah permainan di mana pemain bertaruh untuk memilih satu pilihan di antara beberapa pilihan dimana hanya satu pilihan saja yang benar dan menjadi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perkembangan Sosial 2.1.1 Pengertian Perkembangan Sosial Perkembangan sosial berarti perolehan kemampuan berprilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. Menjadi orang yang mampu

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN:

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: 2460-6537 Hubungan antara Ethos Komunikator Host pada Program Dua Hijab dengan Motivasi Berhijab Fashionable (Studi Korelasional Mengenai Hubungan antara Ethos Komunikator

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Komunikasi Pengertian Komunikasi

BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Komunikasi Pengertian Komunikasi BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Komunikasi 2.1.1. Pengertian Komunikasi Komunikasi dalam bahasa Ingris adalah communication, berasal dari kata commonicatio atau dari kata comunis yang berarti sama atau sama maknanya

Lebih terperinci

Psikologi Komunikasi Antar Pribadi

Psikologi Komunikasi Antar Pribadi Modul ke: Psikologi Komunikasi Antar Pribadi Fakultas 04FIKOM Komunikasi Antarpribadi Sebagai Proses Komponen-Komponen dalam Komunikasi Antarpribadi Saling Tergantung Para Pelaku dalam komunikasi Antarpribadi

Lebih terperinci

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL PECATUR BERSAUDARA DALAM SALING MEMOTIVASI

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL PECATUR BERSAUDARA DALAM SALING MEMOTIVASI JURNAL E-KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL PECATUR BERSAUDARA DALAM SALING MEMOTIVASI Indah Mumek, Program Studi Ilmu Komunikasi,

Lebih terperinci

terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan tentang Nilai-Nilai Leidora Ardiyani / Ike Devi Sulistyaningtyas

terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan tentang Nilai-Nilai Leidora Ardiyani / Ike Devi Sulistyaningtyas Pengaruh Kualitas Komunikasi Interpersonal Pemimpin terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan tentang Nilai-Nilai dalam Budaya Organisasi di Mirota Batik Yogyakarta Leidora Ardiyani / Ike Devi Sulistyaningtyas

Lebih terperinci

Pengertian Komunikasi

Pengertian Komunikasi Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadi milik bersama. Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Motivasi kerja 1. Pengertian motivasi kerja Menurut Anoraga (2009) motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Oleh sebab itu, motivasi kerja

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris, yaitu, communication berasal dari kata Latin communication dan bersumber dari kata communis yang berarti

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB II KERANGKA TEORITIS BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Proses Komunikasi 2.1.1 Pengertian Proses Komunikasi Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya sehingga dapat menciptakan suatu

Lebih terperinci

TEORI KOMUNIKASI. Pengguanaan Teori dan Model Dasar Komunikasi Massa. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

TEORI KOMUNIKASI. Pengguanaan Teori dan Model Dasar Komunikasi Massa. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI Modul ke: TEORI KOMUNIKASI Pengguanaan Teori dan Model Dasar Komunikasi Massa Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Komunikasi memiliki istilah dalam bahasa Inggris yang disebut communication atau dari kata communis yang memiliki arti sama atau sama maknanya atau

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. penting, kurang begitu efektif karena ada sebagaian orang tua yang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. penting, kurang begitu efektif karena ada sebagaian orang tua yang BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa komunikasi antara orang tua dan anak dalam menetapkan keputusan penting, kurang begitu efektif karena ada

Lebih terperinci

KOMUNIKASI BISNIS PENGANTAR & RUANG LINGKUP KOMUNIKASI BISNIS. Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si.

KOMUNIKASI BISNIS PENGANTAR & RUANG LINGKUP KOMUNIKASI BISNIS. Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si. KOMUNIKASI BISNIS PENGANTAR & Modul ke: 01 RUANG LINGKUP KOMUNIKASI BISNIS Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Instruksional

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Komunikasi

Pengantar Ilmu Komunikasi MODUL PERKULIAHAN Pengantar Ilmu Komunikasi Model-Model Komunikasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Broadcasting 07 Abstract Modul ini membahas pengertian dan funsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Kasoos. Untuk itu, di bawah ini akan dijelaskan secara singkat tentang apa

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Kasoos. Untuk itu, di bawah ini akan dijelaskan secara singkat tentang apa BAB II TINJAUAN TEORITIS Tinjauan teoritis merupakan pendekatan teori yang akan digunakan untuk menjelaskan persoalan penelitian. Dalam bab II ini akan membahas pengertian mengenai komunikasi, interaksi

Lebih terperinci

Bentuk-Bentuk Komunikasi Karyawan dalam Rapat Internal. Mingguan di Divisi Marketing Nasmoco Janti Yogyakarta

Bentuk-Bentuk Komunikasi Karyawan dalam Rapat Internal. Mingguan di Divisi Marketing Nasmoco Janti Yogyakarta Bentuk-Bentuk Komunikasi Karyawan dalam Rapat Internal Mingguan di Divisi Marketing Nasmoco Janti Yogyakarta Yetri Oktivani Br Ginting / Ike Devi Sulistyaningtyas PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian pertama yang dijadikan bahan acuan adalah tulisan yang disusun oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : 469-487) berjudul Quality of Communication Experience:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keluarga yang kokoh akan menghasilkan anak-anak yang kokoh juga.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keluarga yang kokoh akan menghasilkan anak-anak yang kokoh juga. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keluarga yang kokoh akan menghasilkan anak-anak yang kokoh juga. Kualitas hubungan orang tua akan memberikan dampak besar terhadap tumbuh kembang anak. Hubungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Onong Uchjana Effendy dalam buku Ilmu Komunikasi dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Onong Uchjana Effendy dalam buku Ilmu Komunikasi dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Komunikasi 2.1.1. Pengertian Komunikasi Menurut Onong Uchjana Effendy dalam buku Ilmu Komunikasi dalam Teori dan Praktek. Istilah komunikasi dalam bahasa Inggris Communications

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertemu dalam waktu yang cukup lama. Long Distance Relationship yang kini

BAB I PENDAHULUAN. bertemu dalam waktu yang cukup lama. Long Distance Relationship yang kini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Long Distance Relationship adalah suatu hubungan dimana para pasangan yang menjalaninya dipisahkan oleh jarak yang membuat mereka tidak dapat saling bertemu

Lebih terperinci

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI Modul ke: Pokok Bahasan : Bahasa, Informasi Sebagai Bentuk Pesan Komunikasi Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom Program Studi (Marcomm) www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Komunikasi AntarPribadi Komunikasi Antarpribadi sebagai komunikasi yang berlangsung di antara dua orang yang mempunyai hubungan yang mantab dan jelas. Jadi komunikasi antarpribadi

Lebih terperinci

Teknik Reportase dan Wawancara

Teknik Reportase dan Wawancara Modul ke: 02 Fakultas FIKOM Teknik Reportase dan Wawancara Peran Komunikator Mintocaroko. S.Sos. Program Studi HUMAS Latar Belakang Ketercukupan informasi akan terwujud bila Public Relations menyediakan

Lebih terperinci

KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT

KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT 100904069 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Konsep Diri dalam Komunikasi Antarpribadi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dua kata lainnya communion dan community berasal dari kata Latin Communicare

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dua kata lainnya communion dan community berasal dari kata Latin Communicare BAB II 2.1 Pengertian Komunikasi TINJAUAN PUSTAKA Kata komunikasi atau Communication secara etimologis berkaitan dengan dua kata lainnya communion dan community berasal dari kata Latin Communicare yang

Lebih terperinci

Komunikasi Efektif. Menurut (Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss)

Komunikasi Efektif. Menurut (Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss) Komunikasi Efektif FIDEL BUSTAMI fidita@hotmail.com Menurut (Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss) Komunikasi dianggap efektif paling tidak harus menghasilkan 5 hal : pengertian, kesenangan, pengaruh pada

Lebih terperinci

Dra. Dwi Pangastuti Marhaeni, M.Si

Dra. Dwi Pangastuti Marhaeni, M.Si Dra. Dwi Pangastuti Marhaeni, M.Si Dalam pengertian luas, model menunjuk pada setiap representasi simbolis dari suatu benda, proses atau gagasan/ide. Pada level konseptual model merepresentasikan ide ide

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi Rakhmat (1992) menjelaskan bahwa komunikasi berasal dari bahasa latin communicare, yang berarti berpartisipasi atau memberitahukan. Thoha (1983) selanjutnya

Lebih terperinci

GAMBARAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU MATA PELAJARAN DENGAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMPN 1 JAKARTA

GAMBARAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU MATA PELAJARAN DENGAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMPN 1 JAKARTA Gambaran Komunikasi Interpersonal Guru Mata Pelajaran Dengan Guru Bimbingan... Di SMPN 1 Jakarta GAMBARAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU MATA PELAJARAN DENGAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMPN 1 JAKARTA

Lebih terperinci

PERAN SIGNIFICANT OTHERS

PERAN SIGNIFICANT OTHERS PERAN SIGNIFICANT OTHERS DALAM PEMBENTUKAN KONSEP DIRI (Studi Kasus tentang Peran Romo dalam Pembentukan Konsep Diri Kaum Muda melalui Komunikasi Interpersonal di Gereja Paroki Santa Maria Assumpta Babarsari)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Penelitian yang dilakukan ini merupakan studi penelitian komunikasi, sehingga mengacu pada landasan dan teori komunikasi yang mendukung. Berikut ini, penulis akan memaparkan konsep-konsep

Lebih terperinci

Dari asal kata common yg bermakna bersama-sama, istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yg berarti

Dari asal kata common yg bermakna bersama-sama, istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yg berarti Komunikasi & Konseling dalam Praktik Kebidanan Apa itu Komunikasi? Dari asal kata common yg bermakna bersama-sama, istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yg

Lebih terperinci

POLA KOMUNIKASI PIMPINAN DEPARTEMEN KOMUNIKASI PT. DIRGANTARA INDONESIA. ( Studi Deskriptif Tentang Pola Komunikasi Pimpinan Departemen

POLA KOMUNIKASI PIMPINAN DEPARTEMEN KOMUNIKASI PT. DIRGANTARA INDONESIA. ( Studi Deskriptif Tentang Pola Komunikasi Pimpinan Departemen POLA KOMUNIKASI PIMPINAN DEPARTEMEN KOMUNIKASI PT. DIRGANTARA INDONESIA ( Studi Deskriptif Tentang Pola Komunikasi Pimpinan Departemen Komunikasi Dalam Memotivasi Karyawan PT. Dirgantara Indonesia ) Ricky

Lebih terperinci

KOMUNIKASI ORGANISASI

KOMUNIKASI ORGANISASI Modul ke: KOMUNIKASI ORGANISASI KONSEP UTAMA KOMUNIKASI ORGANISASI Fakultas Ilmu Komunikasi Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom Program Studi Public Relation www.mercubuana.ac.id 1. Komunikasi Komunikasi adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. komunikasi dalam organisasi yaitu proses menciptakan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. komunikasi dalam organisasi yaitu proses menciptakan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang komunikasi dalam organisasi yaitu proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam hubungan jaringan yang saling bergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan-kegiatan belajarnya dan memberi petunjuk atas perbuatan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan-kegiatan belajarnya dan memberi petunjuk atas perbuatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam proses belajar mengajar aspek motivasi sangat penting, karena motivasi akan menentukan intensitas usaha belajar yang dilakukan mahasiswa. Motivasi dapat mendorong

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. menyampaikan dan memperoleh pesan. Komunikasi selalu akan terjadi dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. menyampaikan dan memperoleh pesan. Komunikasi selalu akan terjadi dalam BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi Komunikasi adalah salah satu kunci dari kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan dan memperoleh pesan. Komunikasi selalu akan terjadi dalam

Lebih terperinci

PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP KOMUNIKASI INTERPERSONAL PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 LUBUK SIKAPING ABSTRACT

PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP KOMUNIKASI INTERPERSONAL PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 LUBUK SIKAPING ABSTRACT PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP KOMUNIKASI INTERPERSONAL PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 LUBUK SIKAPING Teza Andriani 1, Yuzarion Zubir 2, Septya Suarja 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan Dan

Lebih terperinci

Unsur-unsur, sifat, dan fungsi komunikasi

Unsur-unsur, sifat, dan fungsi komunikasi Unsur-unsur, sifat, dan fungsi komunikasi Tiga konseptualisasi komunikasi 1. Komunikasi sebagai tindakah satu-arah Penyampaian pesan Co: Seseorang bercerita mengenai suatu masalah. Menurut Michael Burgoon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Manusia merupakan mahluk sosial, yang berarti dalam menjalani

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Manusia merupakan mahluk sosial, yang berarti dalam menjalani BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Manusia merupakan mahluk sosial, yang berarti dalam menjalani kehidupannya manusia tidak dapat hidup sendiri. Setiap individu membutuhkan orang lain untuk

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. oleh komunikasi sebesar 22,22% dan 77,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain

BAB II URAIAN TEORITIS. oleh komunikasi sebesar 22,22% dan 77,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian terdahulu 1. Rebecca (2005), skripsi: Pengaruh sistem komunikasi terhadap efisiensi pada karyawan PT.Swadharma Sarana Informatika Medan. Dengan hasil penelitian sebagai

Lebih terperinci

05FIKOM. Pengantar Ilmu Komunikasi. Prinsip-prinsip Atau Dalil Dalam Komunikasi. Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas

05FIKOM. Pengantar Ilmu Komunikasi. Prinsip-prinsip Atau Dalil Dalam Komunikasi. Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Modul ke: Pengantar Ilmu Komunikasi Prinsip-prinsip Atau Dalil Dalam Komunikasi Fakultas 05FIKOM Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM 1. PROSES KOMUNIKASI Salah satu prinsip komunikasi

Lebih terperinci

MODEL KOMUNIKASI PELAYANAN PUSTAKAWAN TERHADAP PEMUSTAKA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA.

MODEL KOMUNIKASI PELAYANAN PUSTAKAWAN TERHADAP PEMUSTAKA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA. MODEL KOMUNIKASI PELAYANAN PUSTAKAWAN TERHADAP PEMUSTAKA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA. *Siska Yulianti ** Sitti Harmin *** Hasriany Amin Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

Transformasi No. 32 Tahun 2017 Volume I Halaman 1-75

Transformasi No. 32 Tahun 2017 Volume I Halaman 1-75 KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN MOTIVASI BELAJAR (Studi tentang Hubungan Komunikasi Interpersonal Guru-Siswa dan Orangtua-Siswa dengan Motivasi Belajar Siswa SMA Kristen 1 Sragen) Oleh Prasetyo Hari Pamilih

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Everett M. Rogers dalam Mulyana (2012:69) komunikasi adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Everett M. Rogers dalam Mulyana (2012:69) komunikasi adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ruang Lingkup Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi Menurut Everett M. Rogers dalam Mulyana (2012:69) komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu

Lebih terperinci

KOMUNIKASI INTERPERSONAL PELATIH SEPAKBOLA DI PUSAT LATIHAN TIM SEPAKBOLA PSIM YOGYAKARTA

KOMUNIKASI INTERPERSONAL PELATIH SEPAKBOLA DI PUSAT LATIHAN TIM SEPAKBOLA PSIM YOGYAKARTA Komunikasi Interpersonal Pelatih..(Edi Saputra) 1 KOMUNIKASI INTERPERSONAL PELATIH SEPAKBOLA DI PUSAT LATIHAN TIM SEPAKBOLA PSIM YOGYAKARTA THE INTERPERSONAL COMMUNICATION FOOTBALL COACH IN TRAINING CENTER

Lebih terperinci

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU TERHADAP MINAT BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP PESANTREN IMMIM PUTRA MAKASSAR

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU TERHADAP MINAT BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP PESANTREN IMMIM PUTRA MAKASSAR PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU TERHADAP MINAT BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP PESANTREN IMMIM PUTRA MAKASSAR EFFECT OF INTERPERSONAL COMMUNICATION TEACHER OF INTEREST

Lebih terperinci

Salsabila Khairani 1 ABSTRAK

Salsabila Khairani 1 ABSTRAK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI ORANG TUA ANAK PENDERITA AUTIS DENGAN TERAPIS DALAM MASA TERAPI SERTA EFEKNYA TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK (Studi Pada Orang Tua Dan Terapis Siswa Autis Di SLB Dharma Bhakti Dharma

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FISIP USU TERHADAP PROSES KOMUNIKASI DALAM BIMBINGAN SKRIPSI

PERSEPSI MAHASISWA DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FISIP USU TERHADAP PROSES KOMUNIKASI DALAM BIMBINGAN SKRIPSI PERSEPSI MAHASISWA DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FISIP USU TERHADAP PROSES KOMUNIKASI DALAM BIMBINGAN SKRIPSI (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Persepsi Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU

Lebih terperinci

MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Heri Budianto, S. Sos. M.Si.

MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Heri Budianto, S. Sos. M.Si. Pertemuan 3 MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Heri Budianto, S. Sos. M.Si. POKOK BAHASAN Interaksi sebagai proses komunikasi DESKRIPSI Pokok bahasan pengertian interaksi, proses komunikasi, dan aktivitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini terbagi atas empat sub bab. Sub bab pertama membahas mengenai komunikasi sebagai media pertukaran informasi antara dua orang atau lebih. Sub bab kedua membahas mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbatasnya waktu dan daya tempuh, banyak orang sepulang kerja pergi ke fitness

BAB I PENDAHULUAN. terbatasnya waktu dan daya tempuh, banyak orang sepulang kerja pergi ke fitness BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Olah raga saat ini sudah menjadi kebutuhan masyarakat perkotaan. Mengingat terbatasnya waktu dan daya tempuh, banyak orang sepulang kerja pergi ke fitness center yang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi Komunikasi merupakan salah satu kegiatan interaksi yang sangat penting dalam semua aspek kehidupan manusia. Komunikasi bagaikan urat nadi kehidupan sosial

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi menjadi salah satu aktivitas yang sangat penting dan kompleks

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi menjadi salah satu aktivitas yang sangat penting dan kompleks BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi menjadi salah satu aktivitas yang sangat penting dan kompleks bagi kehidupan manusia, dimana dapat kita lihat komunikasi dapat terjadi pada setiap gerak

Lebih terperinci

Komunikasi Interpersonal. Dwi Kurnia Basuki

Komunikasi Interpersonal. Dwi Kurnia Basuki Komunikasi Interpersonal Dwi Kurnia Basuki Definisi Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari seseorang melakukan komunikasi, baik

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari seseorang melakukan komunikasi, baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari seseorang melakukan komunikasi, baik antarindividu maupun dengan kelompok. Selama proses komunikasi, komunikator memiliki peranan yang sangat

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI BAGI PENGEMBANGAN DIRI MAHASISWA

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI BAGI PENGEMBANGAN DIRI MAHASISWA EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI BAGI PENGEMBANGAN DIRI MAHASISWA Indah Wahyu Utami, S.T., M.Si. 1, Margaretha Evi Yuliana, S.S, M.Si Teknik Informatika 1, Sistem Informasi 2 STMIK Duta Bangsa Surakarta

Lebih terperinci

PSIKOLOGI KOMUNIKASI

PSIKOLOGI KOMUNIKASI MODUL PERKULIAHAN PSIKOLOGI KOMUNIKASI RUANG LINGKUP PSIKOLOGI KOMUNIKASI Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Lebih terperinci

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kondisi psikis atau mental akan mempengaruhi performa atlet baik saat latihan

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kondisi psikis atau mental akan mempengaruhi performa atlet baik saat latihan Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kecerdasan emosi Kondisi psikis atau mental akan mempengaruhi performa atlet baik saat latihan maupun saat bertanding. Menurut Suranto (2005, dalam Anggraeni, 2013) mengatakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, manusia dalam kehidupan sehari-hari senantiasa berkomunikasi.kegiatan berkomunikasi merupakan kebutuhan pokok bagi manusia untuk melakukan interaksi.artinya

Lebih terperinci

KECAKAPAN INTERPERSONAL. Pertemuan 4 Konsep Dasar Komunikasi

KECAKAPAN INTERPERSONAL. Pertemuan 4 Konsep Dasar Komunikasi KECAKAPAN INTERPERSONAL Pertemuan 4 Konsep Dasar Komunikasi Bahasan: - Why - WhatWho - Where - How Who needs to know what I know now? Sharing Information Who knows what I need to know? Communication should

Lebih terperinci

TUGAS KECAKAPAN ANTAR PERSONAL. Communication Skill. Dosen Utama : Ria Wulandari S.Kom. Disusun oleh :

TUGAS KECAKAPAN ANTAR PERSONAL. Communication Skill. Dosen Utama : Ria Wulandari S.Kom. Disusun oleh : TUGAS KECAKAPAN ANTAR PERSONAL Communication Skill Dosen Utama : Ria Wulandari S.Kom Disusun oleh : Desi Sartika Evi Hana Yanti Fiqih Arzia Fitria Nursetianingsih Siti Ainiyah Simma Uli Siregar Kode kelas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sejumlah arti. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sejumlah arti. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis, 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian teori 1. Komunikasi Komunikasi merupakan sebuah kata yang abstrak dan memiliki sejumlah arti. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis, yang berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hampir seluruh perusahaan terutama yang bergerak di bidang perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Hampir seluruh perusahaan terutama yang bergerak di bidang perbankan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Hampir seluruh perusahaan terutama yang bergerak di bidang perbankan memiliki posisi customer service. Pelayanan pada perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial; mereka tidak dapat hidup sendiri dan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial; mereka tidak dapat hidup sendiri dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial; mereka tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan orang lain. Sejak manusia dilahirkan, manusia sudah membutuhkan kasih sayang,

Lebih terperinci

KOMUNIKASI BISNIS. KONTRAK KULIAH dan PENGANTAR KOMUNIKASI BISNIS. Drs. Agung Sigit Santoso, M.Si, Psi.

KOMUNIKASI BISNIS. KONTRAK KULIAH dan PENGANTAR KOMUNIKASI BISNIS. Drs. Agung Sigit Santoso, M.Si, Psi. KOMUNIKASI BISNIS Modul ke: KONTRAK KULIAH dan PENGANTAR KOMUNIKASI BISNIS www.mercubuana.ac.id Drs. Agung Sigit Santoso, M.Si, Psi. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA KOMUNIKASI BISNIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang. dan pengalaman masing-masing dalam percakapan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang. dan pengalaman masing-masing dalam percakapan tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih, yang biasanya tidak diatur secara formal. Dalam komunikasi interpersonal, setiap

Lebih terperinci

Okta Setiani, Hastaning Sakti. Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. ABSTRAK

Okta Setiani, Hastaning Sakti. Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro.  ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL PELATIH DAN ATLET DENGAN KECEMASAN BERTANDING PADA ATLET PERSATUAN BULUTANGKIS SELURUH INDONESIA SEMARANG Okta Setiani, Hastaning Sakti Fakultas Psikologi

Lebih terperinci