Referensi Teknis Seputar E-learning

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Referensi Teknis Seputar E-learning"

Transkripsi

1 Referensi Teknis Seputar Elearning Disusun oleh Tim elisa Tentang Handout lni Handout yang sedang Anda baca ini berusaha memberikan sejumlah gambaran praktis bagi dosen yang berminat mengembangkan elearning untuk kuliahnya. Topik yang dicakup dalam handout ini meliputi: Penggunaan LMS untuk mengelola pembelajaran, Pengembangan multimedia, Penyelenggaraan video conference, Perekaman kuliah, dan Penyusunan RPKPS untuk elearning Handout ini memberikan referensi teknis terkait kelima topik di atas. Anda dapat menggunakan handout ini sebagai panduan memulai kegiatankegiatan terkait topik tersebut. Meskipun demikian, tipstips teknis berupa contoh dan template yang ada dalam handout ini bukan referensi baku. Anda bisa saja menggunakan referensi lain ataupun melakukan improvisasi. Mengapa elearning? Berbagai orang memilih elearning dengan berbagai alasan. Mengidentifikasi tujuan Anda dengan tepat akan sangat membantu mengembangkan elearning yang jitu. Pemanfaatan elearning pada umumnya dilandasi salah satu atau beberapa latar belakang masalah berikut: 1

2 1. Waktu/Kesempatan Beberapa paket elearning, dapat digunakan tak sewaktu (asynchronous). 'Tak sewaktu' berarti dosen mahasiswa atau mahasiswa mahasiswa tidak harus berada pada titik waktu yang sama untuk saling belajar. Misalnya, dosen dapat saja mengunggah aktivitas pembelajaran pada sore hari dan mahasiswa mengaksesnya pada pagi hari berikutnya. 2. Jarak Dengan adanya elearning, tatap muka dapat dilakukan tidak harus dalam satu ruangan kelas seperti misalnya video conference; dosen bisa saja ada di kantor dan mahasiswa di rumah masingmasing atau warnet. Keunggulan elearning adalah menghubungkan subyek pembelajaran yang tak seruang'. 3. Ruang Rasio dosen: mahasiswa yang tinggikatakanlah 1 : 180membuat proses transfer pembelajaran kurang efektifdibanding rasio 1 : 8. Dengan sifatnya yang dapat digunakan tak sewaktu dan tak seruang, elearning mampu menjangkau rasio dosen mahasiswa yang tinggi dengan memberikan alternatif pembelajaran mandiri untuk mahasiswa. 4. Repositori Elearning terselenggara dalam dunia digital di mana semua data dapat disimpan, ditata dan didistribusikan untuk berbagai keperluan dengan lebih mudah, salah satunya: evaluasi. Elearning memungkinkan adanya repositori digital kegiatan belajardiskusi, kuis, dan tugas yang dapat membantu dosen melakukan penilaian otentik (authentic assessment). 5. Gaya Belajar Pemanfaatan berbagai jenis obyek belajar seperti teks, video, suara, gambar, multimedia interaktif, dan diskusi online memfasilitasi keberagaman gaya belajar mahasiswa. Ketersediaan sumber belajar yang beragam menjadikan proses pembelajaran mahasiswa lebih optimal. Dengan berbagai latar belakang mengapa elearning digunakan, setidaknya ada empat jenis praktik e learning yang berkembang: 1) elearning yang digunakan sebagai sarana transfer/distribusi materi kepada mahasiswa, 2) elearning yang digunakan sebagai sarana berdiskusi dengan mahasiswa, 3) elearning yang digunakan sebagai alat bantu penilaian dengan kuis & tugas online, 4) kombinasi sebagian atau semua poin yang telah disebutkan. Enrichment & Engagement 2

3 Bagaimanapun, ada halhal yang tidak mampu diatasi sepenuhnya oleh elearning, seperti misalnya elearning sangat bergantung pada budaya belajar mandiri mahasiswa. Video conference yang tidak dirancang dengan tepat, misalnya, akan sangat mudah membuat mahasiswa tidak memiliki atensi terhadap materi pembelajaran yang disampaikan sehingga berujung pada mahasiswa tidak mendapatkan apaapa: tidak belajar, lain halnya dengan pertemuan tatap muka dimana dosen lebih mudah melakukan kontrol terhadap atensi mahasiswa. Oleh karena itu, banyak orang yang menempatkan elearning sebagai pengayaan (enrichment) bukan pengganti (substitution) dari pembelajaran tatap muka. Dalam memanfaatkan elearning sebagai pengayaan, salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan adalah kelekatan (engagement) mahasiswa terhadap pembelajaran. Menurut pengalaman beberapa dosen UGM yang menggunakan elearning, mahasiswa lebih terbuka berdiskusi dan bertanya online. Ditengarai, tembok psikologis yang lebih kecil serta kesempatan bertanya yang sangat luang membuka peluang mahasiswa terlibat aktif dalam diskusi. Potensi ini sudah semestinya dioptimalkan dalam membangun kelekatan mahasiswa terhadap pembelajaran. Melalui handout singkat ini, semoga Anda menemukan tips ataupun cara untuk menyuntikkan pengayaan dalam perkuliahan elearning ataupun metodemetode untuk menciptakan kelekatan mahasiswa dengan pembelajaran dengan elearning. 3

4 Daftar Isi Tentang Handout Ini 1 Mengapa elearning? 1 Enrichment & Engagement 2 Daftar Isi 4 Menyelenggarakan kuliah online 5 Tahapan kuliah online 5 Mengembangkan Multimedia 6 Alur Pengembangan Multimedia 6 Diagram Alir (Flowchart) 6 Storyboard 7 Skrip 8 Contoh Skrip Video Inseminasi Buatan Pada Sapi 9 Skrip untuk Video Dialog 10 Skrip untuk Video Dokumenter 10 Anggaran dan Jadwal 10 Monitoring 10 Menyusun RPKPS Elearning 11 4

5 Menyelenggarakan kuliah online Dosen menggunakan LMS (Leaming Management System) untuk memfasilitasi proses belajar. Selain berfungsi untuk berbagi bahan kuliah secara online, LMS juga digunakan untuk menyelenggarakan berbagai aktivitas belajar online seperti diskusi, kuis dan tugas. Tahapan kuliah online 1. Dosen merencanakan pembelajaran dengan membuat RPKPS elearning yang memetakan 1) tujuan, 2) aktivitas belajar & 3) penilaian 2. Dosen membuat, mengembangkan, dan atau mengumpulkan materi pembelajaran. 3. Dosen menyiapkan platform elearning dan mengunggah (upload) materi pembelajaran 4. Dosen mengelola platform elearning dengan: a. Menyampaikan kontrak pembelajaran kepada mahasiswa di awal perkuliahan b. Mengelola diskusi, mendorong mahasiswa aktif bertanya dan berdiskusi, memberikan umpan balik kepada mahasiswa berupa komentar, c. Menyelenggarakan kuis & tugas d. Memberikan penilaian kuis & tugas 5

6 Mengembangan Multimedia Pengembangan multimedia dimulai dengan gambaran besar mengenai kebutuhan dibuatnya multimedia seperti tentang pertanyaan mengenai aspek apa yang akan dicapai dengan penggunaan multimedia yang akan dikembangkan. Tantangan pembuatan multimedia adalah dosen harus mentransfer gagasannya ke pengembang yang tidak menguasai bidang ilmu dosen tersebut. Adanya jurang ini dapat membuat proyek multimedia terlambat, hasilnya tidak memuaskan, dan bahkan tidak terselesaikan. Tersedia sejumlah alat untuk mentransfer gagasan dosen ke pengembang multimedia, antara lain flowchart, storyboard, dan skrip. Alatalat ini memindahkan gagasan Anda menjadi gambaran tentang apa yang harus dikerjakan oleh pengembang yang awam. Alur Pengembangan Multimedia 1. Susun rancangan multimedia Anda ke dalam flowchart, storyboard, atau skrip. Semua hal penting harus muncul karena akan menjadi acuan Anda dan pengembang. Cara menyusun dijelaskan di bagian bawah. 2. Tunjukkan rancangan Anda kepada pengembang dan jelaskan serinci mungkin. Dalam tahap ini Anda bisa melengkapi rancangan dengan catatancatatan selama diskusi dengan perancang. 3. Pengembang akan memberikan estimasi waktu (dan biaya) yang dibutuhkan. Mintalah kepada pengembang untuk menjadwalkan monitoring berkala yang cukup. Jika anggaran dan waktu cukup, Anda dapat memberikan uang muka agar pengembang dapat resmi bekerja. 4. Pada setiap sesi monitoring, cermati halhal mendasar yang terlewatkan atau tidak muncul pada multimedia. Manfaatkan sesi ini untuk memberi tahu pengembang bahwa multimedia yang dibuat tidak sesuai dengan konsepnya, bukan untuk mengkritisi halhal kecil yang kemungkinan besar memang belum diselesaikan. 5. Di akhir pengembangan, kebutuhan pembelajaran yang ditulis pada saat perancangan harus sudah terpenuhi dalam multimedia tersebut. Pengembang biasanya menawarkan masa "perawatan" minimal 3 bulan, gunakan masa itu untuk memperbaiki halhal kecil yang Anda temukan belakangan. Diagram Alir (Flowchart) 6

7 Flowchart adalah ringkasan storyboard dan skrip untuk menjelaskan alur interaksi multimedia yang akan Anda buat. Membuat flowchart akan membantu Anda untuk menjelaskan kepada pengembang tentang gambaran besar multimedia yang akan dibuat. Flowchart akan sangat membantu pih'ak pengembang multimedia terutama bila multimedia yang Anda buat memiliki banyak percabangan. Bila multimedia yang Anda buat relatif sederhana, flowchart yang perlu Anda buat juga sesederhana contoh berikut: Storyboard Gambar1 Contoh flowchart multimedia interaktif 7

8 Storyboard lebih tepat jika digunakan untuk membuat animasi atau video yang banyak melibatkan gerakan khusus. Storyboard berupa gambargambar yang menunjukkan segala hal yang terjadi pada multimedia. lni meliputi perubahan pada tata letak obyek, gerakan, suara, hingga interaksi antar obyek. Storyboard juga dapat menunjukkan tomboltombol yang dipakai pengguna untuk berinteraksi dengan multimedia. Sebuah storyboard tidak perlu digambar dengan rinci dan indah, melainkan cukup digambar sederhana namun jelas. Satu halaman stroyboard dibuat untuk sebuah halaman/bagian tampilan multimedia. Rancangan Multimedia (storyboard) Sketsa Desain Tayangan: Nama Multimedia: Preparat Sel Tayangan #3 dari 5 Keterangan Elemen Desain Tayangan: Ukuran Tayangan: 800x600 px Latar belakang: biru muda 1. Tampilan preparat 2. Zoom scroll 3. Keterangan preparat; warna latar putih, teks hitam 4. Scroll utk memilih preparat dengan icon kecil 5. Tutup multimedia Fungsi tombol/navigasi: T1. Kembali ke halaman teori bagianbagian sel T2. Menuju halaman kuis Deskripsi: Multimedia mensimulasikan tampilan preparat sel di bawah mikroskop dengan perbesaran 80x,125x,320x, dan 500x untuk 20 jenis preparat. Multimedia dilengkapi dengan keteranganketerangan yang menjelaskan tampilan preparat. Catatan Produser: Berkas gambargambar preparat dan deskripsi ada di saya. Gambar 2 Contoh Storyboard Multimedia lnteraktif Tanggal penyelesaian: 25 Juni 2016 Contoh storyboard yang lain terlampir pada Lampiran 1: Contoh Storyboard Video Pembelajaran Program Kepaniteraan llmu Konservasi Gigi. Skrip Sebuah skrip menceritakan gagasan yang Anda sampaikan melalui dialog, narasi, setting, aksi, dan obyek khusus. Skrip tepat digunakan jika Anda membuat video yang banyak memuat dialog atau gerakan biasa. Skrip lebih mudah dibuat daripada storyboard karena hanya berupa tulisan. 8

9 Sebuah script sederhana berupa tabel yang terdiri dari kolom berikut ini: Narasi, berupa teks yang cukup rinci yang akan dibacakan oleh narator. Gambar, berupa tindakan, dialog, atau benda yang muncul di layar Subtitel, teks pada layar yang memperjelas apa yang terjadi di layar supaya proses yang terjadi pada gambar memiliki makna yang jelas. Suara, musik atau sound effect yang muncul pada adegan. Script akan sangat membantu ketika video dikerjakan oleh tim yang tidak memiliki kepakaran seperti dosen, karena script memberi tahu tim Anda apa yang harus direkam (melalui kolom gambar) selama proses produksi. Pada tahap pascaproduksi, script memberi tahu teks apa yang harus dimunculkan (kolom subtitel), apa yang harus dikatakan narator (kolom narasi), dan kapan musik harus muncul dan kapan tidak (suara). Contoh Skrip Video Inseminasi Buatan Pada Sapi Shot Narasi Gambar Subtitle Suara 1.1 Title card "lnseminasi buatan pada sapi" selama 10 detik Musik intro 1.2 Pertamatama inseminator mengambil straw sesuai bibit ternak yang dikehendaki, kemudian dithawing. Setelah itu straw kita keringkan dengan handuk. Aktor peraga mengambil straw. Closeup proses thawing dengan air kran Close up straw dikeringkan dengan handuk. Straw bibit ternak dithawing kemudian dikeringkan. 1.3 Straw kemudian kita panaskan dengan kedua tangan Selanjutnya kita akan memasukkan straw ke insemnasi atau insemination gun. Tarik alat penyemprot sepanjang 12cm. 1.6 Kemudian masukkan straw ke pipet insemnasi Close up menghangatkan straw dengan tangan. Aktor peraga menunjukkan pipet inseminasi. Kemudian closeup alat tersebut dari atas ke bawah. Close up alat penyemprot ditarik 12 cm. Aktor peraga memasukkan straw ke pipet insemnasi Hangatkan straw dengan tangan. Pipet inseminasi Tarik alat penyemprot 12 cm. Masukkan straw ke pipet 9

10 atau insemination gun secara vertikal. 1.7 Perhatikan bahwa straw dimasukkan dengan posisi penyumbat dari pabrik berada di bawah. (Pl) secara vertikal. Close up bagian penyumbat di bagian bawah. inseminasi secara vertikal. Pastikan penyumbat ada di bawah. Skrip untuk Video Dialog Tabel 1 Contoh Skrip Video Video berupa dialog lebih tepat jika dirancang melalui skrip dialog. Gunakan tabel skrip untuk membantu proses perencanaan yaitu dengan memecahmecah tiap adegan. Skrip untuk Video Dokumenter Sebuah dokumenter bersifat unscripted sehingga penggunaan skrip yang terlalu rinci akan membatasi sudut pandang yang akan Anda temukan di lapangan. Untuk itu skrip dalam pengembangan video dokumenter lebih mendekati shooting/outline script yang secara kasar mendata fenomena sosial dan alam yang akan direkam, serta tokohtokoh masyarakat yang ingin diwawancarai. Anggaran dan Jadwal Biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan multimedia tergantung pada banyak faktor, seperti banyaknya obyek yang harus dianimasikan, durasi pengambilan gambar. kerumitan obyek yang harus dibuat, dsb. Beberapa pengembang akan mengajukan anggaran yang terlampau tinggi dan jadwal yang panjang sehingga Anda dapat menegosiasi penurunan biaya atau penambahan item. Namun jika anggaran sudah pas, penurunan biaya atau waktu akan berkonsekuensi mengurangi kompleksitas multimedia. Monitoring Sangatlah mungkin hasil multimedia yang dibuat tidak sesuai harapan Anda walaupun sudah ditulis secara rinci. Oleh karena itu monitoring secara berkala akan sangat membantu menemukan ketidaksesuaian sedini mungkin, sehingga lebih mudah dan lebih murah untuk diperbaiki. Tulislah saran dan kritik Anda sebagai acuan pengembang memperbaiki pekerjaannya. 10

11 Menyusun RPKPS Elearning RPKPS (Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester) elearning adalah dokumen penting sebagai landasan penyelenggaraan pembelajaran dengan elearning. Dengan membuat RPKPS elearning, Anda memiliki gambaran detail mengenai bagaimana pembelajaran Anda akan diselenggarakan. RPKPS elearning memuat 4 bagian pokok dan 1 bagian tambahan: 1. Program Pembelajaran 2. Rencana Kegiatan Pembelajaran Semester 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Per Sesi 4. Daftar Objek Belajar 5. Flowchart, Storyboard atau Skrip (jika ada) Program Pembelajaran Bagian program pembelajaran memuat: 1. Deskripsi singkat pembelajaran Bagian ini berupa konteks dan latar belakang mengapa pembelajaran ini perlu dilaksanakan. Deskripsi ini juga dapat memuat permasalahan apa yang ada yang menyebabkan pembelajaran ini memiliki arti penting. 2. Tujuan umum pembelajaran Bagian ini berupa deskripsi mengenai tujuan umum yang ingin dicapai dari pembelajaran yang akan diselenggarakan. 3. Hasil pembelajaran (HP) I learning outcomes Pada bagian ini dirinci hasil pembelajaran yang ingin dicapai. Poinpoin hasil pembelajaran menjadi acuan untuk merancang, memonitor dan mengevaluasi pembelajaran yang,akan diselenggarakan. Oleh karenanya, rincian hasil pembelajaran adalah rumusan ringkas dan jelas mengenai kompetensi yang dicapai mahasiswa yang setidaknya memuat 3 poin pokok: 1) kata kerja, 2) objek dan 3) ukuran. Contoh rincian HP: o o o menyelesaikan persamaan diferensial orde tunggal; atau, mendeskripsikan setidaknya lima bentukbentuk hubungan sosial; atau, mengidentifikasi setidaknya sepuluh penyakit gastrointestinal berdasarkan informasi gejala penyakitnya; atau 11

12 o menyatakan apresiasi terhadap salah satu pendapat rekan mahasiswa setidaknya sekali dalam sesi pembelajaran dalam satu minggu baik pada waktu tatap muka maupun online. 4. Penilaian pembelajaran Bagian ini menguraikan metode penilaian yang akan digunakan, persentase penilaian, kisikisi penilaian. Bagian ini menjelaskan bagaimana hasil pembelajaran akan diukur. Untuk mendorong mahasiswa juga aktif di elearning, sejumlah dosen menyertakan keaktifan elearning sebagai bagian dart penilaian. Rencana Kegiatan Pembelajaran Semester Rincian Rencana Kegiatan Pembelajaran Semester memuat: 1. Tujuan pembelajaran 2. Pokok bahasan dan sub pokok bahasan (jika ada) 3. Waktu pelaksanaan 4. Metode yang digunakan untuk menyampaikan materi 5. Rancangan aktivitas belajar berupa topik diskusi dan metode penilaian. 6. Fasilitator/ penanggung jawab pembelajaran 7. Objek belajar 8. Status kegiatan; Apakah facetoface, online, video conference atau live talk. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Per Sesi Rincian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Per Sesi (RP3S) memuat tiga bagian penting 1. Kesinambungan sesi pelaksanaan pembelajaran dengan kegiatan pembelajaran dalam satu semester yang diwakili oleh pernyataan ulang hasil pembelajaran pada bagian ini bersama beberapa detail lain seperti waktu pelaksanaan, fasilitator pembelajaran dan obyek belajar. 2. Runtun aktivitas pembelajaran yang memaparkan apa saja aktivitas yang akan dilakukan baik oleh dosen dan mahasiswa dalam alokasi waktu tertentu. Runtun aktivitas ini juga memuat penjelasan di titik waktu mana kegiatan penilaian (formative assessment) dilaksanakan untuk melihat sejauh mana capaian kompetensi mahasiswa pada sesi ybs. 3. Deskripsi materi pembelajaran yang memuat detail materi pembelajaran Rincian RP3S dapat juga disebut rundown Selain berfungsi mendokumentasikan rencana pelaksanaan, rundown akan berguna untuk mengkomunikasikan pelaksanaan pembelajaran kepada pihak lain yang terkait semisal saat melakukan perekaman kuliah atau teleconference. Template program pembelajaran, rencana kegiatan pembelajaran semester, rencana pelaksanaan pembelajaran per sesi dan daftar objek belajar terlampir. 12

Referensi Teknis Seputar E-learning

Referensi Teknis Seputar E-learning Referensi Teknis Seputar E-learning Disusun oleh Tim elisa Tentang Handout lni Handout yang sedang Anda baca ini berusaha memberikan sejumlah gambaran praktis bagi dosen yang berminat mengembangkan e-learning

Lebih terperinci

Referensi Teknis Seputar Elearning.

Referensi Teknis Seputar Elearning. ". Referensi Teknis Seputar Elearning. Disusun oleh Tim elisa Tentang Handout Ini Handout yang sedang Anda pegang ini berusaha memberikan sejumlah gambaran praktis bagi dosen yang berminat mengembangkan

Lebih terperinci

Hibah Elearning 2012 Universitas Gadjah Mada

Hibah Elearning 2012 Universitas Gadjah Mada Hibah Elearning 2012 Universitas Gadjah Mada Pusat Pengembangan Pendidikan (P3) UGM mengadakan Hibah Elearning untuk 18 penerima hibah. Hibah ditujukan bagi staf pengajar di UGM untuk memanfaatkan elisa

Lebih terperinci

Tipe A: pengembangan bahan ajar multimedia, dengan dana hibah sebesar Rp ,00 bagi 15 pemenang

Tipe A: pengembangan bahan ajar multimedia, dengan dana hibah sebesar Rp ,00 bagi 15 pemenang Panduan HIBAH PENINGKATAN E-LEARNING UGM 2016 Pusat Inovasi dan Kajian Akademik Universitas Gadjah Mada Ikhtisar Pemanfaatan e-learning sebagai salah satu penunjang pembelajaran saat ini telah berkembang

Lebih terperinci

Hibah Pengembangan e-learning Universitas Gadjah Mada Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) Universitas Gadjah Mada

Hibah Pengembangan e-learning Universitas Gadjah Mada Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) Universitas Gadjah Mada Kerangka Acuan Kegiatan Hibah Pengembangan e-learning Universitas Gadjah Mada 2017 Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) Universitas Gadjah Mada 1 K erangka Acuan Hibah e- Learning UGM Ikhtisar Pemanfaatan

Lebih terperinci

Panduan Hibah Elearning UGM 2014

Panduan Hibah Elearning UGM 2014 Panduan Hibah Elearning UGM 2014 Ringkasan Eksekutif Pusat Pengembangan Pendidikan UGM mengadakan Hibah e-learning untuk 13 penerima hibah. Hibah ditujukan bagi staf pengajar di UGM untuk memanfaatkan

Lebih terperinci

Metode Belajar di MEDIU

Metode Belajar di MEDIU Metode Belajar di MEDIU Dalam proses belajar mengajar di MEDIU, ada 4 metode utama yang digunakan: a) Aktifitas belajar mengajar : i- Kuliah ii- Tutorial iii- Kuliah Online b) Aktifitas pendukung belajar:

Lebih terperinci

Panduan Hibah Elearning UGM 2013

Panduan Hibah Elearning UGM 2013 Panduan Hibah Elearning UGM 2013 Ringkasan Eksekutif Pusat Pengembangan Pendidikan UGM mengadakan Hibah Elearning untuk 15 penerima hibah. Hibah ditujukan bagi staf pengajar di UGM untuk memanfaatkan elisa

Lebih terperinci

Panduan Hibah E Learning UGM 2015 Pusat Inovasi dan Kebijakan Akademik UNIVERSITAS GADJAH MADA

Panduan Hibah E Learning UGM 2015 Pusat Inovasi dan Kebijakan Akademik UNIVERSITAS GADJAH MADA Panduan Hibah E Learning UGM 2015 Pusat Inovasi dan Kebijakan Akademik UNIVERSITAS GADJAH MADA Pendahuluan Pemanfaatan e Learning sebagai penunjang pembelajaran telah berkembang di UGM, salah satunya dengan

Lebih terperinci

Interaksi elearning dapat mencakup kuis pilihan ganda, tes, skenario elearning, simulasi, video animasi dll.

Interaksi elearning dapat mencakup kuis pilihan ganda, tes, skenario elearning, simulasi, video animasi dll. 1 Interaktivitas elearning didefinisikan sebagai "dialog" antara peserta didik dan alat elearning dimana peserta didik terlibat dan terlibat dalam proses elearning Ini adalah elemen kunci dari proses perancangan

Lebih terperinci

Panduan Standar Rancangan Program e-learning

Panduan Standar Rancangan Program e-learning Panduan Standar Rancangan Program e-learning 1. Rancangan program e-learning terdiri dari a. Peta pembelajaran yang memuat i. Peta capaian pembelajaran (learning outcome pembelajaran) ii. Peta kajian atau

Lebih terperinci

Info awal, ringkasan, pemandu, mind map, dll 1 per babak. Latihan, contoh soal, contoh tugas 2 per semester

Info awal, ringkasan, pemandu, mind map, dll 1 per babak. Latihan, contoh soal, contoh tugas 2 per semester PANDUAN HIBAH MODUL MATA KULIAH BERBASIS E-LEARNING THE SUPPORT TO THE DEVELOPMENT OF HIGHER EDUCATION" 7IN1 IDB PROJECT PROJECT IMPLEMENTATION UNIT (PIU) UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2015 I. Ketentuan-Ketentuan

Lebih terperinci

Panduan Hibah E-Learning

Panduan Hibah E-Learning Panduan Hibah E-Learning Universitas Negeri Surabaya - 2015 Islamic Development Bank 7 In 1 Project Panduan Hibah E-Learning Universitas Negeri Surabaya - 2015 DAFTAR ISI A. Ringkasan Eksekutif... 1 B.

Lebih terperinci

PANDUAN. Hibah Penyusunan Sumber Pembelajaran Berbasis TIK. Pusat Inovasi Pembelajaran. Universitas Katolik Parahyangan. Bandung

PANDUAN. Hibah Penyusunan Sumber Pembelajaran Berbasis TIK. Pusat Inovasi Pembelajaran. Universitas Katolik Parahyangan. Bandung PANDUAN Hibah Penyusunan Sumber Pembelajaran Berbasis TIK Pusat Inovasi Pembelajaran Universitas Katolik Parahyangan Bandung 2016 DAFTAR ISI 1. LATAR BELAKANG 3 2. TUJUAN 3 3. PERSYARATAN 3 4. LUARAN YANG

Lebih terperinci

PANDUAN HIBAH PENGEMBANGAN PROGRAM PJJ TAHUN 2018

PANDUAN HIBAH PENGEMBANGAN PROGRAM PJJ TAHUN 2018 PANDUAN HIBAH PENGEMBANGAN PROGRAM PJJ TAHUN 2018 Kantor Sumber Daya Pembelajaran, Universitas Indonesia PANDUAN HIBAH PENGEMBANGAN PROGRAM PJJ TAHUN 2018 2018 KSDP UI i DAFTAR ISI DAFTAR ISTILAH... iii

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL. HIBAH PENGEMBANGAN E-LEARNING MENGGUNAKAN elisa

PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL. HIBAH PENGEMBANGAN E-LEARNING MENGGUNAKAN elisa PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL HIBAH PENGEMBANGAN E-LEARNING MENGGUNAKAN elisa Universitas Gadjah Mada Pusat Inovasi dan Kajian Akademik 2018 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... ii A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi pada masa sekarang ini, penggunaan komputer atau yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi pada masa sekarang ini, penggunaan komputer atau yang disebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi pada masa sekarang ini, penggunaan komputer atau yang disebut teknologi informasi dalam menyampaikan bahan pengajaran memungkinkan untuk melibatkan

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Advertising Project Management-

Mata Kuliah - Advertising Project Management- Modul ke: 13 Fakultas FIKOM Mata Kuliah - Advertising Project Management- Eksekusi Konsep Kreatif Periklanan (1) Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising Tujuan penulisan

Lebih terperinci

PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL

PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL HIBAH e-learning IDB-UNSYIAH TAHUN 2015 DAFTAR ISI A. Ringkasan Eksekutif... 1 B. Latar Belakang... 1 C. Tujuan Hibah... 1 D. Output... 2 F. Waktu... 2 G. Besaran dana Hibah...

Lebih terperinci

DASAR-DASAR MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) by: Agus Setiawan

DASAR-DASAR MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) by: Agus Setiawan DASAR-DASAR MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) by: Agus Setiawan Konsep MULTIMEDIA Multimedia is the combination of the following elements: text, color, graphics, animations, audio, and video MULTIMEDIA V.S MULTIMEDIA

Lebih terperinci

PRODUKSI BERITA RADIO

PRODUKSI BERITA RADIO PRODUKSI BERITA RADIO Oleh: Yenni Nuraini, S.Pi., M.Sc. & Ganjar Wiryati, S.ST., M.Si. Disampaikan pada: Bimbingan Teknis Pembuatan Media Penyuluhan Perikanan dalam rangka FINAL GEMPITA Di Gedung RRI Jakarta,

Lebih terperinci

PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL. HIBAH e-learning

PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL. HIBAH e-learning PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL HIBAH e-learning IDB-UNSYIAH TAHUN 2017 DAFTAR ISI A. Ringkasan Eksekutif... 1 B. Latar Belakang... 1 C. Tujuan Hibah... 1 D. Output... 2 F. Waktu... 2 G. Besaran dana Hibah...

Lebih terperinci

Info awal, ringkasan, pemandu, mind map, dll 1 per babak. Latihan, contoh soal, contoh tugas 2 per semester

Info awal, ringkasan, pemandu, mind map, dll 1 per babak. Latihan, contoh soal, contoh tugas 2 per semester PANDUAN HIBAH MATA KULIAH MODUL BERBASIS E-LEARNING THE SUPPORT TO THE DEVELOPMENT OF HIGHER EDUCATION" 7IN1 IDB PROJECT PROJECT IMPLEMENTATION UNIT (PIU) UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2017 I. Ketentuan-Ketentuan

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian pengembangan yaitu media pembelajaran interaktif berbasis

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian pengembangan yaitu media pembelajaran interaktif berbasis 37 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian pengembangan yaitu media pembelajaran interaktif berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk materi kemagnetan kelas IX

Lebih terperinci

HOW TO FACILITATE A SESSION

HOW TO FACILITATE A SESSION HOW TO FACILITATE A SESSION Advance elanguages Training Jakarta, 26-28 February 2009 Pemilihan Metode Penyampaian Apakah pelatihan secara keseluruhan akan berbasis di ruang kelas dan melibatkan interaksi

Lebih terperinci

PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL

PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL HIBAH e-learning IDB-UNSYIAH TAHUN 2017 DAFTAR ISI A. Pendahuluan... 1 B. Tujuan... 1 C. Luaran... 1 D. Waktu Pelaksanaan... 2 E. Besaran dana Hibah... 2 F. Ketentuan... 2 G.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. persiapannya lebih singkat. E-Learning menjawab semua tantangan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. persiapannya lebih singkat. E-Learning menjawab semua tantangan tersebut. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia pendidikan memerlukan cara baru, membutuhkan teknologi yang dapat menyediakan pendidikan yang pengadaanya cepat, metodenya lebih efektif, dan persiapannya lebih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan,

Lebih terperinci

LEARNING MANAGEMENT SYSTEM DOSENJAGA UNTUK MENGELOLA PENDIDIKAN JARAK JAUH. Abstrak

LEARNING MANAGEMENT SYSTEM DOSENJAGA UNTUK MENGELOLA PENDIDIKAN JARAK JAUH. Abstrak LEARNING MANAGEMENT SYSTEM DOSENJAGA UNTUK MENGELOLA PENDIDIKAN JARAK JAUH Dwi Susanto 1, Mochammad Hariadi 2, dan Surya Sumpeno 3 1 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) 2,3 Teknik Elektro Institut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan resolusi tinggi serta reproduksi suara maupun video dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. dengan resolusi tinggi serta reproduksi suara maupun video dalam bentuk BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Teknologi multimedia adalah hasil dari perpaduan kemajuan teknologi elektronik, teknik komputer dan perangkat lunak. Kemampuan penyimpanan dan pengolahan gambar

Lebih terperinci

Pilih IMPLEMENTASI atau PENGAYAAN KONTEN sesuai jenis hibah yang diikuti Piliha A atau B. A= Hibah Pembuatan; B= Hibah Pengayaan

Pilih IMPLEMENTASI atau PENGAYAAN KONTEN sesuai jenis hibah yang diikuti Piliha A atau B. A= Hibah Pembuatan; B= Hibah Pengayaan PROPOSAL A/B Pilih IMPLEMENTASI atau PENGAYAAN KONTEN sesuai jenis hibah yang diikuti Piliha A atau B. A= Hibah Pembuatan; B= Hibah Pengayaan IMPLEMENTASI / PENGAYAAN KONTEN e-learning PADA MATA KULIAH

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL. HIBAH PENGEMBANGAN MASSIVE OPEN ONLINE COURSE (MOOC) MENGGUNAKAN elok

PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL. HIBAH PENGEMBANGAN MASSIVE OPEN ONLINE COURSE (MOOC) MENGGUNAKAN elok PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL HIBAH PENGEMBANGAN MASSIVE OPEN ONLINE COURSE (MOOC) MENGGUNAKAN elok Universitas Gadjah Mada Pusat Inovasi dan Kajian Akademik 2018 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... ii A. Latar Belakang...

Lebih terperinci

PANDUAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA. Hibah Pengembangan Sumber Belajar Digital LPM USD. Pusat Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pembelajaran (P3MP)

PANDUAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA. Hibah Pengembangan Sumber Belajar Digital LPM USD. Pusat Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pembelajaran (P3MP) PANDUAN Hibah Pengembangan Sumber Belajar Digital LPM USD Pusat Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pembelajaran (P3MP) UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 KATA PENGANTAR Universitas Sanata Dharma berupaya

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Analisa Sistem Analisa sistem merupakan tahap awal pembangunan perangkat lunak. Pada tahap analisa penulis mencari kebutuhan sistem. Analisa ini bertujuan untuk menentukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid 2.1 Definisi Film BAB II LANDASAN TEORI Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film dapat diartikan dalam dua pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid yang digunakan

Lebih terperinci

JUDUL UNIT : Membaca dan Menafsirkan Naskah

JUDUL UNIT : Membaca dan Menafsirkan Naskah KODE UNIT : TIK.MM02.004.01 JUDUL UNIT : Membaca dan Menafsirkan Naskah DESKRIPSI UNIT : Unit ini menjelaskan keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk membaca naskah, identifikasi elemen dasar yang

Lebih terperinci

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline Animasi Pipeline A. Pengertian Tahapan proses animasi (Animation pipeline) Adalah prosedur atau langkah langkah yang harus dijalani seorang animator ketika membuat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun ajaran 2013/2014 pemerintah menetapkan kurikulum 2013 sebagai bahan ajaran pendidikan sekolah dasar selama kurang lebih 5 tahun ke depan menggantikan kurikulum

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR HIBAH E-LEARNING 2014

LAPORAN AKHIR HIBAH E-LEARNING 2014 1 L a p o r a n A k h i r H i b a h e - L e a r n i n g 2 0 1 4 LAPORAN AKHIR HIBAH E-LEARNING 2014 Jenis Hibah Tuliskan Hibah Pembuatan atau Hibah Pengayaan sesuai yang diikuti No PKS Tuliskan No PKS

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Penelitian

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Penelitian Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan media pembelajaran pengenalan tokoh wayang di sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

Mekanisme dan Panduan Mengikuti LJJ Pusdiklat Aparatur untuk Peserta

Mekanisme dan Panduan Mengikuti LJJ Pusdiklat Aparatur untuk Peserta Mekanisme dan Panduan Mengikuti LJJ Pusdiklat Aparatur untuk Peserta A. Memulai Pelatihan Jarak Jauh (LJJ) Untuk memulai pembelajaran, hal yang dilakukan adalah dengan mengakses web resmi LJJ Pusdiklat

Lebih terperinci

Jurnal Teknika ISSN : Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan Volume 2 No.1 Tahun 2010

Jurnal Teknika ISSN : Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan Volume 2 No.1 Tahun 2010 PROSES PRA PRODUKSI DALAM PEMBUATAN KONTEN MEDIA INTERAKTIF Kurnia Yahya 1, Jumain 1 1) Dosen Fakultas Teknik Jurusan Teknik Informatika, Universitas Islam Lamongan Abstrak Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

Pilih IMPLEMENTASI atau PENGAYAAN KONTEN sesuai jenis hibah yang diikuti Piliha A atau B. A= Hibah Pembuatan; B= Hibah Pengayaan

Pilih IMPLEMENTASI atau PENGAYAAN KONTEN sesuai jenis hibah yang diikuti Piliha A atau B. A= Hibah Pembuatan; B= Hibah Pengayaan PROPOSAL A/B Pilih IMPLEMENTASI atau PENGAYAAN KONTEN sesuai jenis hibah yang diikuti Piliha A atau B. A= Hibah Pembuatan; B= Hibah Pengayaan IMPLEMENTASI / PENGAYAAN KONTEN e-learning PADA MATA KULIAH

Lebih terperinci

gugushandaka.wordpress.com RESEP PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP Waktu : 3 jam

gugushandaka.wordpress.com RESEP PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP Waktu : 3 jam Unit 8 gugushandaka.wordpress.com RESEP PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP Waktu : 3 jam A. PENGANTAR Banyak upaya untuk meningkatkan kemampuan profesional guru. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SDN. PETEMON Kelas / Semester : IV / I Tema : (3) Peduli Terhadap Makhluk Hidup Sub Tema :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SDN. PETEMON Kelas / Semester : IV / I Tema : (3) Peduli Terhadap Makhluk Hidup Sub Tema : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SDN. PETEMON Kelas / Semester : IV / I Tema : (3) Peduli Terhadap Makhluk Hidup Sub Tema : (1) Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku Semester

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komputer menjadi suatu teknologi yang menjadi kebutuhan diberbagai bidang. Salah satunya dalam konteks pendidikan, komputer bukan hanya mampu membantu dalam

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0 Tanggal Berlaku : 1 Agustus 2016 Untuk Tahun Akademik : 2016/2017 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jml Halaman :. halaman Mata Kuliah : Manajemen Proyek

Lebih terperinci

Mengidentifikasi fokus pendampingan. Melaksanakan pendampingan sesuai kaidah pendampingan yang baik.

Mengidentifikasi fokus pendampingan. Melaksanakan pendampingan sesuai kaidah pendampingan yang baik. UNIT 7 BAGAIMANA MELAKUKAN PENDAMPINGAN YANG EFEKTIF? (Unit 7 ini khusus untuk Pelatihan Fasilitator) UNIT 7 BAGAIMANA MELAKUKAN PENDAMPINGAN YANG EFEKTIF? Pendahuluan Guru seringkali mengalami kesulitan

Lebih terperinci

01 Meninjau Narasi 1.1. Analisa bentuk narasi untuk menghasilkan narasi yang siap untuk penulisan bagian berikutnya.

01 Meninjau Narasi 1.1. Analisa bentuk narasi untuk menghasilkan narasi yang siap untuk penulisan bagian berikutnya. KODE UNIT : TIK.MM02.022.01 JUDUL UNIT : Menulis Naskah DESKRIPSI UNIT : Unit ini mendeskripsikan tentang keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan menulis sebuah naskah dari narasi

Lebih terperinci

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN BAB I BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan unsur yang sangat penting dalam pendidikan di Indonesia. Dalam pembelajaran terdapat berbagai macam strategi dan metode yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. cara penggunaan untuk menjalankan perangkat ajar. perangkat ajar IPA ini, yaitu: Processor: Pentium IV.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. cara penggunaan untuk menjalankan perangkat ajar. perangkat ajar IPA ini, yaitu: Processor: Pentium IV. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Untuk memberikan rincian terhadap sistem dan perangkat ajar yang dikembangkan, maka dalam implementasi perangkat ajar ini akan dibahas mengenai perangkat-perangkat

Lebih terperinci

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Jumlah jam dan Pembagiannya : Kuliah Seni Film Dokumenter dalam satu semester direncanakan berlangsung 16 kali yang terdiri dari 10 kali tatap muka, 6 kali praktik

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN PENGAMBILAN GAMBAR BERGERAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)

SILABUS MATA PELAJARAN PENGAMBILAN GAMBAR BERGERAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) SILABUS MATA PELAJARAN PENGAMBILAN GAMBAR BERGERAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) Satuan Pendidikan : SMK/MAK Kelas : XII Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI

Lebih terperinci

PANDUAN PELATIHAN E LEARNING DASAR

PANDUAN PELATIHAN E LEARNING DASAR 2009 I. PANDUAN PELATIHAN E LEARNING DASAR Fakultas Ekonomi Univesitas Muhammadiyah Yogyakarta 29/Agustus/2009 PENDAHULUAN Selamat datang di e:learning Community (elcom) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Lebih terperinci

1 L a p o r a n H i b a h E - L e a r n i n g FORMAT LAPORAN Hibah Telkom Engineering School Telkom University Bandung

1 L a p o r a n H i b a h E - L e a r n i n g FORMAT LAPORAN Hibah Telkom Engineering School Telkom University Bandung 1 L a p o r a n H i b a h E - L e a r n i n g 2 0 1 3 FORMAT LAPORAN Hibah Telkom Engineering School Telkom University Bandung 2 L a p o r a n H i b a h E - L e a r n i n g 2 0 1 3 Daftar Isi: Daftar Isi:...

Lebih terperinci

Bab IV Rekomendasi IV.1. Analisis Lanjutan

Bab IV Rekomendasi IV.1. Analisis Lanjutan 48 Bab IV Rekomendasi Pada bab ini akan dipaparkan jalannya tahap 3 penelitian (Gambar III.1), yaitu mengenai pembentukan rekomendasi bagi UKM untuk langkah implementasi selanjutnya. Sebagai dasar pemberian

Lebih terperinci

Menyusun komunitas belajar online di elisa. Diah Tri Widayati PPP-ICT UGM

Menyusun komunitas belajar online di elisa. Diah Tri Widayati PPP-ICT UGM Menyusun komunitas belajar online di elisa Diah Tri Widayati PPP-ICT UGM Latar Belakang Perubahan yang cepat pada masa sekarang ini disebabkan terutama oleh kemajuan teknologi: membuat perubahan jadi revolusioner,

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN PENGAMBILAN GAMBAR BERGERAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)

SILABUS MATA PELAJARAN PENGAMBILAN GAMBAR BERGERAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) Satuan Pendidikan : SMK/MAK Kelas : XII Kompetensi Inti : KI 1 : KI 2 : KI 3 : KI 4 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya SILABUS MATA PELAJARAN PENGAMBILAN GAMBAR BERGERAK (PAKET KEAHLIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Simulasi adalah suatu proses peniruan dari sesuatu yang nyata beserta keadaan sekelilingnya, aksi melakukan simulasi ini secara umum menggambarkan sifat-sifat karakteristik

Lebih terperinci

AKTING UNTUK ANIMASI. Materi 5 STORYBOARD. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG.

AKTING UNTUK ANIMASI. Materi 5 STORYBOARD. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG. AKTING UNTUK ANIMASI Materi 5 STORYBOARD Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG. 1 Sejarah Storyboard Proses membuat storyboard, awalnya dikembangkan oleh studio Walt Disney pada awal 1930 Menurut John

Lebih terperinci

Hibah Massive Open Online Course (MOOC) Universitas Gadjah Mada Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) Universitas Gadjah Mada

Hibah Massive Open Online Course (MOOC) Universitas Gadjah Mada Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) Universitas Gadjah Mada Kerangka Acuan Kegiatan Hibah Massive Open Online Course (MOOC) Universitas Gadjah Mada 2017 Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) Universitas Gadjah Mada 1 K A K H i b a h M O O C U n i v e r s i t

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dengan baik adalah sebagai berikut : 1. Komputer dengan kecepatan processor Dual Core

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dengan baik adalah sebagai berikut : 1. Komputer dengan kecepatan processor Dual Core BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi kebutuhan perangkat keras yang disarankan untuk menjalankan aplikasi perangkat ajar IPA Simulasi

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN PENGAMBILAN GAMBAR BERGERAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)

SILABUS MATA PELAJARAN PENGAMBILAN GAMBAR BERGERAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) SILABUS MATA PELAJARAN PENGAMBILAN GAMBAR BERGERAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) Satuan Pendidikan : SMK/MAK Kelas : XII Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori pada bab II ini disusun berdasarkan teori-teori mengenai konsep dari modul pembelajaran jaringan komputer berbasis multimedia interaktif yang ditulis oleh beberapa

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Pembuatan aplikasi buku ini menggunakan metode Multimedia Development Life Cycle. Penggunaan metode Multimedia Development Life Cycle dikarenakan cocok digunakan dalam pembuatan

Lebih terperinci

PETUNJUK PEMANFAATAN KELAS MAYA

PETUNJUK PEMANFAATAN KELAS MAYA PETUNJUK PEMANFAATAN KELAS MAYA DALAM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KELAS MAYA MELALUI RUMAH BELAJAR SEBAGAI PROGRAM REMEDIAL AI SRI NURHAYATI PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Implementasi Dalam implementasi perangkat ajar tersebut, akan dibahas mengenai perangkatperangkat yang digunakan dalam mengembangkan aplikasi tersebut (hardware)

Lebih terperinci

PELATIHAN. Perkuliahan elearning Untuk Dosen Pengampu Internal

PELATIHAN. Perkuliahan elearning Untuk Dosen Pengampu Internal PELATIHAN Perkuliahan elearning Untuk Dosen Pengampu Internal LATAR BELAKANG? 1 2 3 Peraturan DIKTI PERMENDIKNAS no. 24 tentang Pendidikan Jarak Jauh Fleksibilitas Pelaksanaan perkuliahan dengan waktu

Lebih terperinci

Panduan Pengguna Sistem Kelas Maya

Panduan Pengguna Sistem Kelas Maya Daftar Isi BAB 1 PENDAHULUAN... 2 A. LOGIN... 2 B. REGISTRASI... 3 Registrasi Guru... 4 C. HALAMAN AWAL... 6 BAB 2 MATERI AJAR... 7 B. Mengelola Rencana Pembelajaran... 9 C. Mengelola Modul Ajar... 10

Lebih terperinci

MEMBUAT IKLAN TELEVISI

MEMBUAT IKLAN TELEVISI MEMBUAT IKLAN TELEVISI MUHAMAD HUSNI MUBAOK, S.PD., M.IKOM Dari berbagai Sumber Online TELEVISI DAN IKLAN TELEVISI MERUPAKAN MEDIA AUDIOVISUAL YANG CANGGIH. DENGAN MENGGUNAKAN DUA ELEMEN KEKUATAN SEKALIGUS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dyslexia merupakan salah satu dari keterbatasan khusus yang dapat menimpa siapapun. Hal itu disebabkan individu mengalami gangguan membaca. Namun penyandang dyslexia

Lebih terperinci

Animasi Komputer. Oleh : Rio Widyatmoko, A.Md.Kom

Animasi Komputer. Oleh : Rio Widyatmoko, A.Md.Kom Animasi Komputer Oleh : Rio Widyatmoko, A.Md.Kom Tujuan Pembelajaran Siswa SMK Multimedia kelas XI semester ganjil mampu memahami pengertian animasi komputer Siswa SMK Multimedia kelas XI semester ganjil

Lebih terperinci

JUDUL UNIT : Merancang Dan Membuat Animasi

JUDUL UNIT : Merancang Dan Membuat Animasi KODE UNIT : TIK.MM02.046.01 JUDUL UNIT : DESKRIPSI UNIT : Unit ini mendeskripsikan ketrampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengintepretasikan karya kreatif secara singkat dan mengimplementasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inovasi dinamika teknologi dan industri multimedia kini telah berkembang pesat. Industri multimedia seperti desain brand, pembuatan video, dan pembuatan game berjalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendalam. Dalam bab ini peneliti akan menggunakan Analisis Wacana yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. mendalam. Dalam bab ini peneliti akan menggunakan Analisis Wacana yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan jenis penelitian Penelitian akan menggunakan metode penelitian kualitatif non kancah. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungannya hanya memaparkan

Lebih terperinci

Materi Pembelajaran Bina Nusantara

Materi Pembelajaran Bina Nusantara Materi Pembelajaran Bina Nusantara Yanti, S.Kom., MM Instructional Development Center () yanti@binus.edu 1 Learning Outcome Pada akhir sesi ini, peserta diharapkan mampu: Menjelaskan Konsep Multi Channel

Lebih terperinci

Sistem Mul+media. Pembuatan Produk Mul0media

Sistem Mul+media. Pembuatan Produk Mul0media Sistem Mul+media Pembuatan Produk Mul0media Teknik I Universitas Pasundan 2013 Sistem Mul+media Definisi : Sistem Mul+media adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar,

Lebih terperinci

Panduan Pengguna Sistem Kelas Maya

Panduan Pengguna Sistem Kelas Maya Daftar Isi BAB 1 PENDAHULUAN... 2 A. MEMBUKA RUMAH BELAJAR... 3 B. LOGIN... 3 C. REGISTRASI... 5 Registrasi Guru... 5 D. MEMULAI KELAS MAYA... 7 BAB 2 KELOLA MATERI AJAR... 9 B. Mengelola Rencana Pembelajaran...

Lebih terperinci

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Pedoman Fasilitator Tentang pedoman ini Pedoman ini memuat informasi untuk membantu fasilitator mempersiapkan dan menyampaikan pelatihan mengenai Epidemiologi Lapangan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. sebuah karya film. Tanpa manajemen yang diterapkan pada sebuah produksi

BAB IV PENUTUP. sebuah karya film. Tanpa manajemen yang diterapkan pada sebuah produksi BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dalam pembuatan produksi sebuah film, pada dasarnya memiliki suatu rangkaian tahapan yang harus dilalui. Rangkaian tersebut akan membantu menentukan hasil proses produksi program

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Tahapan analisis permasalahan terhadap suatu sistem dilakukan sebelum tahapan permasalahan dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap

Lebih terperinci

Produksi CD Multimedia Interaktif Menggunakan Macromedia Captivate

Produksi CD Multimedia Interaktif Menggunakan Macromedia Captivate Produksi CD Multimedia Interaktif Menggunakan Macromedia Captivate Winastwan Gora S. redaksi@belajarsendiri.com Lisensi Dokumen : Hak Cipta 2006 BelajarSendiri.Com Seluruh dokumen ini dapat digunakan,

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Gambar 2.1 Animasi edukasi KOK BISA Sumber : Youtube Animasi yang digunakan sebagai media edukasi ini pernah dibuat oleh kanal Youtube asal Indonesia yang bernama

Lebih terperinci

Share ITS untuk Menunjang Kegiatan Belajar di Laboratorium

Share ITS untuk Menunjang Kegiatan Belajar di Laboratorium Share ITS untuk Menunjang Kegiatan Belajar di Laboratorium P3AI ITS p3ai@its.ac.id Share ITS adalah singkatan dari Sharable and Reusable elearning ITS. Share ITS merupakan sistem e- pembelajaran resmi

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS DESAIN PESAN VIDEO IPB KARYA UNTUK NEGERI

EFEKTIVITAS DESAIN PESAN VIDEO IPB KARYA UNTUK NEGERI 24 EFEKTIVITAS DESAIN PESAN VIDEO IPB KARYA UNTUK NEGERI Desain pesan adalah rancangan pesan yang ada pada suatu informasi. Video memiliki desain pesan yang berbentuk audio dan visual. Pesan audio merupakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 ANALISA SISTEM Analisa rancang bangun aplikasi virtual museum konferensi asia afrika menggunakan blender ini adalah dengan menggabungkan gambar, animasi, teks dan suara yang

Lebih terperinci

Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS)

Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS) UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK/JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI Jln. Grafika No. 2 Yogyakarta, Kampus UGM Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 552305, 902202 Fax. (0274) 552305 Rencana

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Data Perusahaan Westin School adalah sekolah yang mengajarkan siswa dari Kelompok Bermain sampai Sekolah Menengah Atas pelajaran dengan kurikulum pemerintah dan Singapura.Sekolah

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MANAJEMEN OPERASI Disusun oleh: Widya Sastika, ST., MM TELKOM UNIVERSITY 1 LEMBAR PENGESAHAN Rencana Pembelajaran Semester (RPS) ini telah disahkan untuk mata kuliah

Lebih terperinci

1 P edo m a n P J J S 2 A p t i k o m T e k n o l o g i P e m b e l a j a r a n

1 P edo m a n P J J S 2 A p t i k o m T e k n o l o g i P e m b e l a j a r a n 1 P edo m a n P J J S 2 A p t i k o m T e k n o l o g i P e m b e l a j a r a n Kebutuhan Teknologi Seperti telah diketahui bersama, dalam e-learning peserta didik tidak memiliki kesempatan bertatap muka

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PROSES PRODUKSI SIARAN DAKWAH KULIAH ANGKASA SORE RADIO PTDI UNISA 205 SEMARANG

BAB IV ANALISIS PROSES PRODUKSI SIARAN DAKWAH KULIAH ANGKASA SORE RADIO PTDI UNISA 205 SEMARANG BAB IV ANALISIS PROSES PRODUKSI SIARAN DAKWAH KULIAH ANGKASA SORE RADIO PTDI UNISA 205 SEMARANG 1.1. Analisis Proses Produksi Siaran Dakwah Kuliah Angkasa Sore Radio PTDI UNISA 205 Semarang a. Pra Produksi

Lebih terperinci

PENGAJARAN PROFESIONAL DAN PEMBELAJARAN BERMAKNA PAKET PELATIHAN 3

PENGAJARAN PROFESIONAL DAN PEMBELAJARAN BERMAKNA PAKET PELATIHAN 3 UNIT 4 PERSIAPAN DAN PRAKTIK MENGJAR UNIT 4 PERSIAPAN DAN PRAKTIK MENGAJAR Pendahuluan Persiapan dan praktik mengajar adalah salah satu unit yang penting dalam setiap tahapan pelatihan. Unit ini memberikan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SMP : SMP Negeri 1 Berbah Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) Kelas/Semester : VII/1 Materi Pokok : Makhluk Hidup Submateri : Mikroskop Alokasi Waktu

Lebih terperinci

BAB IV TAHAPAN PRA PRODUKSI, PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI

BAB IV TAHAPAN PRA PRODUKSI, PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI 23 BAB IV TAHAPAN PRA PRODUKSI, PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI 4.1 PRA PRODUKSI Proses produksi adalah proses pelaksanaan dan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Dalam hal ini adalah pembuatan script

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN HIBAH AKSELERASI PENGEMBANGAN KONTEN KANAL PENGETAHUAN FAKULTAS UNIVERSITAS GADJAH MADA

KERANGKA ACUAN KEGIATAN HIBAH AKSELERASI PENGEMBANGAN KONTEN KANAL PENGETAHUAN FAKULTAS UNIVERSITAS GADJAH MADA KERANGKA ACUAN KEGIATAN HIBAH AKSELERASI PENGEMBANGAN KONTEN KANAL PENGETAHUAN FAKULTAS UNIVERSITAS GADJAH MADA A. Latar Belakang Dalam menjalankan mandat konstitusional (visi dan misi) UGM, dan mencapai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Film 2.1.1 Pengertian Film Kehadiran film sebagai media komunikasi untuk menyampaikan informasi, pendidikan dan hiburan adalah salah satu media visual auditif yang mempunyai jangkauan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) KKDD52119 Metodologi Desain Disusun oleh: Rachmawaty PROGRAM STUDI S1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK LEMBAR

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) BAHASA INDONESIA BUG1A2 Disusun oleh: Diyas Puspandari, S.S., M.Pd. dan Tim Dosen Luar Biasa TELKOM UNIVERSITY 1 LEMBAR PENGESAHAN Rencana Pembelajaran Semester (RPS)

Lebih terperinci

PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) I. Pendahuluan Dalam rangka mengimplementasikan pogram pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam silabus, guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan

Lebih terperinci

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK 00 LATAR BELAKANG Social Mapping, Pemetaan Sosial atau Pemetaan Masyarakat yang dilakukan oleh anak dimaksudkan sebagai upaya anak menyusun atau memproduksi

Lebih terperinci