Chumidach Roini Dosen Prodi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan MIPA, FKIP Universitas Khairun, Ternate, Maluku Utara
|
|
- Yandi Rachman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal EduBio Tropika, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2013, hlm Chumidach Roini Dosen Prodi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan MIPA, FKIP Universitas Khairun, Ternate, Maluku Utara Korespondensi: ORGANISASI KONSEP GENETIKA PADA BUKU BIOLOGI SMA KELAS XII ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan mengungkap organisasi konsep genetika yang tertuang pada buku biologi SMA kelas XII yang dijual di pasar atau toko buku, yang menjadi pegangan mengajar bagi guru serta pegangan belajar bagi siswa SMA di kota Ternate. Organisasi konsep genetika dengan pendekatan sejarah berakibat pada sulitnya konsep-konsep genetika untuk dapat dipahami. Kesulitan pemahaman terhadap konsep genetika dapat melahirkan miskonsepsi. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif. Analisis terhadap hasil penelitian dilakukan secara deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh dari penelitian adalah bentuk pengorganisasian konsep genetika oleh penulis buku biologi yang dipakai sebagai pegangan belajar siswa SMA kelas XII dan pegangan guru biologi dalam mengajar genetika, yaitu sebanyak 14 buku (terbitan lima tahun terakhir). Buku -buku tersebut ditulis oleh penulis berbeda, namun penerbit dan tahun terbit ada yang sama. Keempat belas buku biologi SMA kelas XII yang dijaring melalui penelitian ini diketahui bahwa materi genetika pada seluruh buku tersebut tidak disajikan menggunakan pendekatan konsep, namun menggunakan pendekatan sejarah. Konsep-konsep genetika pada buku tersebut disajikan ke dalam tiga konsep utama, yaitu: a) substansi hereditas dan reproduksi sel; b) hereditas; dan c) mutasi. Konsep-konsep genetika hendaknya direorganisasi menjadi tujuh konsep utama yang kesemuanya mengkaji tetang materi genetik. Ketujuh konsep utama tersebut, yaitu: a) pengertian dan ruang lingkup genetika; b) materi genetik; c) reproduksi materi genetik; d) ekspresi atau kerja materi genetik; e) perubahan materi genetik; f) perekayasaan materi genetik; dan g) keberadaan materi genetik dalam populasi. Kata Kunci: organisasi konsep genetika, buku biologi SMA kelas XII GENETIC ORGANIZATION OF CONCEPTS CONTAINED IN THE BOOK HIGH SCHOOL BIOLOGY CLASS XII ABSTRACT: This study aims to uncover the genetic organization of concepts contained in the book high school biology class XII are sold in the market or book store, which became a handle grip for teachers and learning for high school students in the town of Ternate. Organization of genetic concepts with historical approach resulted in the difficulty of genetic concepts to be understood. Difficulty understanding of genetics concepts can deliver misconception. This research was conducted with qualitative methods. Analysis of the results of a qualitative descriptive study was conducted. Data obtained from the study is biology book used as a handle class XII student learning and high school biology teachers handle the teaching of genetics, as many as 14 books ( published last five years ). The books are written by different authors, publisher and date of publication but there is the same and some are different. The fourteen high school biology books class XII are captured through this research it is known that the genetic material is presented throughout the book does not use the concept of the approach, but using a historical approach. Genetics concepts in the book is presented in three main concepts, namely : a) the substance of heredity and reproduction of cells, b ) heredity, and c ) mutations. Genetics concepts should be reorganized into seven key concepts which all neighbor examines genetic material. The seven main concepts, namely : a) the definition and scope of genetics, b ) genetic material, c ) the reproduction of genetic material d ) the expression of genetic material or labor ; e ) changes in the genetic material ; f ) engineering of genetic material, and g ) the existence of genetic material in the population. Keywords: organizational concepts of genetics, high school biology class XII book PENDAHULUAN Genetika merupakan konsep/materi sains yang penting untuk diajarkan di sekolah. Dinyatakan oleh Th. Dobzhansky dalam Ayala & Kinger (1984) bahwa Nothing in biology is understandable except the light of genetics. Genetics is the core biological science. Genetika menjadi dasar bagi pengembangan ilmu biologi maupun ilmu lain yang terkait dengan biologi. Konsep-konsep genetika umumnya dianggap bersifat abstrak sehingga sulit untuk dipahami (Corebima, 2009) baik oleh guru maupun siswa. Materi genetika juga bersifat esoterik (Tsui & Treagust, 2003) karena meliputi obyek-obyek yang bersifat mikroskopik dan proses-prosesnya di luar kehidupan sehari-hari siswa. Penyajian konsep genetika hendaknya tidak menggunakan pendekatan sejarah, namun menggunakan pendekatan konsep agar konsepnya mudah dipahami (Corebima, 2009). Konsep-konsep genetika direorganisasi sehingga menimbukan pemahaman yang utuh atau komprehensif dan memunculkan kerangka konseptual yang jelas. Dinyatakan oleh Lewis, et al. (2000a, b, c) dan Marbach-Ad (2001) dalam Chattopadhyay (2005) bahwa cara penyajian dan proses penyampaian konsep genetika Organisasi Konsep Genetika pada Buku Biologi SMA Kelas XII 1
2 terkotak dan tanpa memberikan kerangka kerja konseptual ; konsep yang satu dengan yang lain tidak bersambungan dan tidak membentuk hirarki yang mudah dipahami. Kenyataan tersebut menyebabkan kesulitan pemahaman terhadap konsep genetika yang akhirnya dapat melahirkan miskonsepsi atau kesalahan pemahaman terhadap konsep. METODE Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif. Tujuan Penelitian ini adalah mengungkap organisasi konsep-konsep genetika yang tertuang pada buku biologi SMA kelas XII (terbitan lima tahun terakhir dan ber-isbn). Buku biologi tersebut dijual di pasar atau toko buku dan menjadi pegangan belajar bagi siswa serta pegangan mengajar bagi guru biologi SMA di kota Ternate, dan tidak menutup kemungkinan digunakan pula oleh guru biologi dan siswa SMA di seluruh Indonesia. Penelitian dilakukan selama 4 (empat) bulan, yaitu mulai Nopember 2010 hingga Pebruari Pengambilan data dilakukan pada seluruh SMA negeri maupun swasta di kota Ternate. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif berdasarkan organisasi konsep genetika menurut Corebima (2010). Organisasi konsep genetika yang dimaksud adalah konsep genetika dikelompokkan menjadi tujuh konsep utama, yaitu: a) pengertian dan ruang lingkup genetika; b) materi genetik; c) reproduksi materi genetik; d) ekspresi atau kerja materi genetik; e) perubahan materi genetik; f) perekayasaan materi genetik; dan g) keberadaan materi genetik dalam populasi. Penelitian dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: a) observasi pada SMA se-kota Ternate untuk mendapatkan data buku biologi yang digunakan sebagai pegangan belajar siswa dan mengajar guru biologi. Kegiatan ini dilakukan menggunakan angket untuk diisi oleh guru dan perwakilan siswa kelas XII IPA. Angket berisi tentang: a) judul, penulis, penerbit, dan tahun terbit buku; b) koleksi buku biologi SMA yang ditemukan sebagai pegangan belajar siswa maupun mengajar guru dari pasar ataupun toko buku; c) analisis organisasi konsep genetika yang disajikan dalam buku biologi SMA kelas XII; d) mereorganisasi jika konsep-konsep genetika yang disajikan dalam buku biologi tersebut masih menggunakan pendekatan sejarah (bukan pendeka tan konsep); e) pembahasan berdasarkan reorganisasi konsep genetika yang diusulkan. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini diperoleh data tentang jumlah buku biologi yang dipakai sebagai pegangan belajar siswa SMA kelas XII dan pegangan guru biologi dalam mengajar genetika, yaitu sebanyak 14 buku (terbitan lima tahun terakhir dan ber-isbn). Buku-buku tersebut ditulis oleh penulis berbeda, namun penerbit dan tahun terbit ada yang sama dan ada pula yang berbeda. Keempat belas buku biologi SMA kelas XII yang dijaring melalui penelitian ini diketahui bahwa materi genetika pada seluruh buku tersebut tidak disajikan menggunakan pendekatan konsep, namun menggunakan pendekatan sejarah. Konsep-konsep genetika pada buku tersebut disajikan ke dalam tiga konsep utama, yaitu: a) substansi hereditas dan reproduksi sel; b) hereditas; dan c) mutasi. Materi ajar genetika pada buku biologi kelas XII yang menjadi pegangan siswa ataupun guru biologi tidak disajikan menggunakan pendekatan konsep, namun menggunakan pendekatan sejarah. Pembahasan tentang organisasi konsep genetika pada penelitian ini ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu: a) konsep umum genetika dan organisasinya; b) hirarki konsep dan hubungan antarkonsep. Konsep Umum Genetika dan Organisasinya Pembahasan dilakukan dengan mengkaji isi buku ajar biologi SMA kelas XII (terbitan lima tahun terakhir) yang dijual di pasar ataupun toko buku. Jika dibandingkan dengan pengelompokan konsep genetika menurut Corebima (2010), maka s tudi dokumentasi terhadap isi buku biologi yang dijual di pasar atau toko buku diketahui bahwa konsep-konsep genetika hanya terdiri dari tiga konsep utama, yaitu: a) substansi hereditas dan reproduksi sel; b) hereditas; dan c) mutasi. Penyajian ketiga konsep tersebut sebenarnya hanya sebagian kecil dari konsep-konsep yang dipelajari dalam genetika berpendekatan konsep. Konsep genetika semestinya direorganisasi ke dalam tujuh konsep utama berdasarkan keilmuan (Corebima, 2010), yaitu seluruhnya mengkaji tentang materi genetik. Secara rinci genetika mengkaji: a) pengertian genetika dan ruang lingkupnya; b) struktur materi genetik, meliputi: DNA (yang terletak pada inti, mitokondria, kloroplas, virus, bakteri, plasmid, episom, dan elemen transposable), dan RNA; c) reproduksi materi genetik, pada sel eukariotik meliputi: replikasi DNA, reproduksi sel, dan Mendelian inheritance; d) kerja materi genetik, meliputi: transkripsi, modifikasi pascatranskripsi, translasi, interaksi kerja gen, kontrol kerja gen pada eukariotik; e) perubahan materi genetik, meliputi: mutasi, dan rekombinasi; f) keberadaan materi genetik dalam populasi; dan f) perekayasaan materi genetik. Pengertian genetika tersebut menurut Corebima (2008) dirumuskan atas dasar hasil pengelompokan substansi semenjak era J. G. Mendel hingga era masa kini. Pengertian tersebut juga menunjukkan bahwa kajian yang dianut adalah pendekatan substansi atau pendekatan material, dan bukan pendekatan sejarah seperti yang kebanyakan dianut oleh buku-buku genetika. 2 Roini
3 Penyajian konsep genetika klasik dan genetika Mendel yang merupakan penyajian materi berpendekatan sejarah berpotensi menimbulkan miskonsepsi. Nusantari (2012) melaporkan temuan miskonsepsi pada buku ajar genetika. Konsep yang diidentifikasi terjadi miskonsepsi adalah pengertian dan ruang lingkup genetika masih klasik (pengaruh Mendel), alela dan lokus sebagai tempat atau ruang gen, sifat dominan dan resesif sebagai sifat utama gen, pewarisan Mendel sebagai pola warisan utama pada makhluk hidup, struktur gen dan kromosom. Hirarki Konsep dan Hubungan Antarkonsep Genetika Hirarki konsep genetika secara umum maupun pada setiap bab/subbab buku biologi SMA kelas XII sebagai pegangan guru maupun siswa ditemukan tumpang tindih dan terdapat miskonsepsi. Sebuah konsep penting disajikan lebih dari satu kali dalam sebuah peta konsep. Kesulitan pemahaman terhadap konsep dan kekaburan hubungan antarkonsep dapat ditimbulkan oleh gaya penyajian tersebut. Konsep tentang substansi hereditas di dalam buku biologi SMA kelas II juga ditemukan dengan organisasi konsep yang tidak jelas pada beberapa buku. Tampilan peta konsep tersebut disajikan pada Gambar 1. genetik yang strukturnya terdiri dari asam nukleat. Demikian pula penyajian konsep gen mengendalikan proses metabolisme juga tidak tepat. Konsep yang benar adalah gen mengekspresikan sifatnya melalui proses transkripsi, modifikasi pascatranskripsi, dan translasi untuk menghasilkan produk berupa polipeptida atau protein. Produk tersebut selanjutnya digunakan untuk proses-proses biokimiawi baik yang terjadi pada tingkat gen sendiri hingga tingkat sel (tubuh makhluk hidup). Proses metabolisme hanyalah salah satu proses biokimiawi yang terjadi di dalam sel (tubuh makhluk hidup). Konsep tentang kromosom yang terdiri dari protein dan DNA juga tidak benar. Kajian tentang kromosom menurut Corebima (2008) seharusnya adalah kromosom selengkapnya, yaitu yang dimiliki oleh kelompok makhluk hidup aseluler (virus/fag), seluler prokariot, dan seluler eukariot. Penyajian konsep yang demikian menimbulkan miskonsepsi dan sulit untuk dapat dipahami maknanya secara komprehensif. Organisasi konsep yang ditampilkan oleh peta pada Gambar 1 juga tidak jelas dan tumpang tindih. Pernyataan tersebut dibuktikan dengan disajikannya konsep tentang reproduksi sel yang terdiri dari amitosis, mitosis, dan meiosis, semestinya tidak masuk ke dalam Gambar 1. Peta Konsep Substansi Hereditas (Priadi, 2009). Peta konsep pada Gambar 1 terlihat bahwa peta konsep tidak dibubuhkan arah tanda panah. Konsep tentang reproduksi materi genetik tidak diberikan frasa atau kalimat penghubung. Tampilan peta konsep yang demikian menyebabkan hubungan antarkonsep tidak dapat dipahami dengan jelas. Konsep-konsep genetika yang disajikan pada Gambar 1 juga ditampilkan tidak memiliki pola, terpotong-potong, dan antara konsep satu dengan yang lain tidak terdapat kerangka konsep yang jelas. Pernyataan tersebut dibuktikan dengan dipisahnya antara kromosom, gen, dan asam nukleat. Menurut Corebima (2008) baik gen maupun kromosom adalah materi konsep substansi hereditas namun lebih cocok pada reproduksi materi genetik. Demikian pula DNA, disajikan dua kali sebagai bagian dari kromosom maupun asam nukleat. Pernyataan tersebut dapat dimaknai keliru yaitu terdapat dua macam DNA, terdiri dari DNA sebagai penyusun kromosom dan DNA sebagai penyusun asam nukleat. Penyajian konsep DNA semestinya hanya satu kali saja pada sebuah peta konsep agar tidak menimbulkan pemahaman yang salah. Organisasi konsep yang tidak jelas serta miskonsepsi juga ditemukan pada konsep tentang hereditas. Gambar 2 berikut merupakan tampilan peta konsep tersebut. Organisasi Konsep Genetika pada Buku Biologi SMA Kelas XII 3
4 Gambar 2. Peta Konsep Tentang Hereditas (Priadi, 2009) Diperlihatkan oleh Gambar 2 bahwa konsep genetika disajikan menggunakan pendekatan sejarah dan bukan pendekatan konsep. Konsep diuraikan berdasarkan urutan waktu kemunculannya, yaitu terkait dengan pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya (hereditas). Pewarisan sifat tersebut diperkenalkan oleh Mendel melalui percobaannya dengan menggunakan kacang ercis, hingga akhirnya ditemukan kesimpulan yang dikenal hukum Mendel I dan hukum Mendel II. Terkait dengan sejarah penemuan hukum Mendel I dan hukum Mendel II, dinyatakan oleh Corebima (1997b) bahwa selama percobaannya, strain-strain disilangkan oleh J. G. Mendel hingga mendapatkan generasi kedua (F2). Ciri-ciri yang muncul direkam frekuensinya agar proporsi ciri-ciri tersebut dapat diungkap. Akhirnya usahanya tersebut memungkinkan ditemukannya hukum pemisahan bebas dan hukum pilihan bebas. Pada saat ini hukum pemisahan bebas dan hukum pilihan bebas dikenal dengan nama hukum Mendel I dan hukum Mendel II. Hubungan antarkonsep genetika yang tidak jelas juga ditunjukkan melalui Gambar 2 yaitu tidak dibubuhkannya arah tanda panah. Konsep tentang hereditas dipahami hanya terjadi pada persilangan monohibrid dan dihibrid, sedangkan persilangan dengan tiga sifat beda atau lebih tidak dimasukkan dalam cakupan materi tentang hereditas. Konsep tentang hereditas juga ditampilkan hanya dapat dipelajari melalui eksperimen. Pemahaman tersebut terkait dengan pemaparan materi genetika berpendekatan sejarah. Hereditas seakan-akan jauh dari kehidupan sehari-hari dan hanya terjadi pada persilangan kacang ercis yang pernah dilakukan Mendel. Persilangan monohibrid menghasilkan hukum Mendel I, dan dihibrid menghasilkan hukum Mendel II. Pernyataan konsep tersebut termasuk miskonsepsi. Menurut Corebima (1997b), hukum Mendel I dan hukum Mendel II terjadi pada persilangan monohibrid, dihibrid, trihibrid, maupun polihibrid. Berdasarkan Gambar 2 dapat pula dipahami bahwa penyimpangan semu hukum Mendel hanya terjadi pada persilangan monohibrid dan dihibrid. Pernyataan tersebut jelas merupakan bentuk miskonsepsi karena berapapun sifat beda pada sebuah persilangan, semua memiliki peluang untuk terjadi penyimpangan semu. Organisasi konsep yang disajikan pada Gambar 2 kacau dan tidak terdapat kerangka konseptual yang jelas. Pernyataan tersebut dibuktikan dengan dikelompokkannya pindah silang, penentuan jenis kelamin, dan penggolongan darah pada konsep hereditas. Konsep yang benar adalah pindah silang menurut Corebima (2002) dikelompokkan pada konsep perubahan materi genetik, yaitu termasuk subkonsep dari rekombinasi materi genetik. Penentuan jenis kelamin menurut Corebima (1997a) dikelompokkan pada konsep ekspresi atau kerja materi genetik, yaitu termasuk pada subkonsep ekspresi fenotip makhluk hidup. Penggolongan darah jika dikaji dari adanya alel ganda yang disebabkan oleh mutasi maka semestinya dikelompokkan pada konsep perubahan materi genetik, yaitu subkonsep mutasi. Penggolongan darah jika ditinjau dari struktur gen yang mengalami mutasi maka semestinya dikelompokkan pada konsep tentang materi genetik, yaitu subkonsep stuktur DNA atau struktur gen. Konsep-konsep genetika semestinya disusun menggunakan pendekatan konsep, yaitu disusun atas dasar ketujuh konsep utama genetika yang dilaporkan Corebima (2010). Ketujuh konsep tersebut cukup dikembangkan lima konsep untuk materi ajar genetika 4 Roini
5 SMA, yaitu pengertian genetika dan ruang lingkupnya, materi genetik, reproduksi materi genetik, ekspresi atau kerja materi genetik, dan perubahan materi genetik. Kelima konsep utama tersebut saling terkait yang disajikan dengan peta konsep. Konsep penting dalam genetika diidentifikasi dan dimasukkan ke dalam salah satu dari kelima konsep utama. Konsep-konsep yang telah diletakkan pada konsep utama tersebut kemudian disusun dari yang umum menuju ke yang khusus. Konsep juga dihubungkan antara konsep satu dengan yang lain dengan dibubuhkan tanda panah serta diberikan frasa atau kalimat penghubung. Cara pembuatan peta konsep tersebut selaras dengan ciri-ciri peta konsep yang dilaporkan Dahar (1988: 153). Penyajian konsep-konsep genetika dengan peta konsep, yaitu berupa gambar dua dimensi, dapat memperjelas hubungan antarkonsep. Penyajian demikian merupakan cara yang baik bagi siswa untuk memahami dan mengingat sejumlah informasi baru (Arends, 2007), dan dapat membedakan belajar bermakna dari belajar tanpa memperlihatkan hubungan antara konsep-konsep (Dahar, 1988). SIMPULAN Simpulan dari hasil analisis terhadap organisasi konsep genetika pada buku biologi SMA kelas XII (terbitan lima tahun terakhir) adalah: a) konsep genetika tidak disajikan menggunakan pendekatan konsep, namun pendekatan sejarah; b) konsep genetika yang disajikan menggunakan pendekatan sejarah berciri bahwa konsepkonsep genetika diawali dengan hereditas, kemudian dilanjutkan konsep lain, dan diakhiri dengan mutasi; c) konsep genetika yang disajikan menggunakan pendekatan konsep berciri materi genetika direorganisasi menjadi tujuh konsep utama yang kesemuanya mengkaji tentang materi genetik, yaitu: a) pengertian dan ruang lingkup genetika; b) materi genetik; c) reproduksi materi genetik; d) ekspresi atau kerja materi genetik; e) perubahan materi genetik; f) perekayasaan materi genetik; dan g) keberadaan materi genetik dalam populasi. DAFTAR RUJUKAN Arends, R. I Learning to Teach. Seventh edition. New York: McGraw Hill Companies, Inc. Terjemahan Helly Prajitno Soetjipto dan Sri Mulyantini Soetjipto Cetakan I. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ayala, F. J. & Kinger, J. A Modern of Genetics. Menlo Prk California: The Benjamin/cummings Publishing Company, Inc. Berg, E. V. D Miskonsepsi Fisika dan Remediasi. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana. Chattopadhyay, A Understanding of Genetic Information in Higher Secondary Students in Northeast India and the Implications for Genetics Education. Cell Biol Educ. 2005; 4(1): Corebima, A. D. 1997a. Genetika Kelamin. Surabaya: Airlangga University press. Corebima, A. D. 1997b. Genetika Mendel. Surabaya: Airlangga University Press. Corebima, A. D Genetika Kerja Gen. Diktat Kuliah. Jurusan Biologi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Malang: Universitas Negeri Malang. Corebima, A. D Materi Genetik. Pelatihan Materi Biologi Genetika SMA/MA. Malang: Universitas Negeri Malang. Corebima, D Pengalaman Berupaya menjadi Guru Profesional. Pidato Pengukuhan Guru Besar dalam Bidang Genetika pada Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang, Malang, 30 Juli. Corebima, D Pendekatan Baru Genetika dari Pendekatan Sejarah ke Pendekatan Konsep. Makalah disajikan pada Seminar Nasional MIPA Universitas Negeri Malang, Malang, 13 Oktober. Dahar, R. W Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga. Ibrahim, M Konsep, Miskonsepsi dan Cara Pembelajarannya. Surabaya: Unesa University Press. Novak, J. D. & Gowin, D. B Learning How to Learn. Cambridge: Cambridge University Press, p Nusantari Kajian Miskonsepsi Genetika dan Perbaikannya Melalui Perubahan Struktur Didaktik Bahan Ajar Genetika Berpendekatan Konsep di Perguruan Tinggi. Disertasi tidak diterbitkan. Malang: Program Pascasarjana Universitas Malang. Priadi, A Biologi 3 for Senior High School Year XII. Bandung: Yudhistira. Tsui, C. Y., & Treagust, D. F Learning Genetics with Computer Dragon. Journal of Biological Education (37), p Wikipedia Concept. Dimodifikasi pada 13 November 2012, (Online), ( org/wiki/concept), diakses 17 Nopember Organisasi Konsep Genetika pada Buku Biologi SMA Kelas XII 5
7-064 ANALISIS PERENCANAAN PEMBELAJARAN GENETIKA BERPENDEKATAN KONSEP PADA PERANGKAT PEMBELAJARAN BUATAN GURU SMA SE-KOTA TERNATE
7-064 ANALISIS PERENCANAAN PEMBELAJARAN GENETIKA BERPENDEKATAN KONSEP PADA PERANGKAT PEMBELAJARAN BUATAN GURU SMA SE-KOTA TERNATE Chumidach Roini Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan MIPA,
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GENETIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN PETA KONSEP PADA SEKOLAH BERKATEGORI BERBEDA
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GENETIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN PETA KONSEP PADA SEKOLAH BERKATEGORI BERBEDA Chumaidach Roini Jurusan Pendidikan MIPA, FKIP, Universitas Khairun Ternate Jl. Bandara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses pendidikan berlangsung dalam suatu proses yang disebut dengan belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran biologi adalah adanya miskonsepsi. Miskonsepsi muncul karena
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Biologi adalah salah satu mata pelajaran sains yang menekankan pada kinerja ilmiah dan pemahaman konsep serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Konsep-konsep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggi tentang genetika (Boujema et al, 2010). Sehubungan dengan hal tersebut,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama dua setengah tahun dari abad ke-20, materi genetika semakin menjadi bagian penting dari biologi. Ketersediaan produk dan banyaknya aplikasi teknologi
Lebih terperinciSILABUS. Deskripsi Mata Kuliah:
SILABUS Silabus Perkuliahan : Genetika dan Evolusi Prodi : Pendidikan Biologi Jenjang : Kompetensi Ganda DEPAG Semester : 3 Jumlah SKS : 3 Dosen Pengampu : Diah Kusumawaty, S.Si,M.Si Drs. Riandi,M.Si Any
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN KONSEP GENETIKA PADA SOAL UJI KOMPETENSI SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2012
19-171 ANALISIS KESALAHAN KONSEP GENETIKA PADA SOAL UJI KOMPETENSI SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2012 Misconception Analysis of Genetics Concept In Question Sheet of Teacher Competency Testing 2012
Lebih terperinciUNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM S I L A B U S
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM S I L A B U S JURUSAN : Biologi MATA KULIAH : Biologi Molekuler 1.1. Nama Mata Kuliah : Biologi Molekuler 1.2. Kode Mata Kuliah :
Lebih terperinciUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA SILABI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA SILABI FRM/FMIPA/063-01 18 Februari 2011 Fakultas : FMIPA Program studi : Biologi Mata Kuliah / Kode : Genetika Molekuler / SBG 252 Jumlah SKS : Teori = 2 ;
Lebih terperinciGENETIKA DAN HUKUM MENDEL
GENETIKA DAN HUKUM MENDEL Pengertian Gen Pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Hunt Morgan, ahli Genetika dan Embriologi Amerika Serikat (1911), yang mengatakan bahwa substansi hereditas yang dinamakan
Lebih terperinciDESKRIPSI KONSEPSI SISWA PADA MATERI HEREDITAS DI MAN ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ANDRI MAULIDI NIM F
DESKRIPSI KONSEPSI SISWA PADA MATERI HEREDITAS DI MAN ARTIKEL PENELITIAN Oleh: ANDRI MAULIDI NIM F05110024 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA SILABI Fakultas : FMIPA Program studi : Biologi Mata Kuliah / Kode : Genetika Molekuler / SBG 252 Jumlah SKS : Teori = 2 ; Praktek = 0 Semester : Gasal (5) Mata
Lebih terperinciANALISIS SK / KD. Indikator Pencapaian. 1. Membedakan pengertian. pertumbuhan dan perkembangan
ANALISIS SK / SATUAN PENDIDIKAN MATA PELAJARAN KELAS/PROGRAM : SMA ISLAM MIFTAHUSSA ADAH : BIOLOGI : XII / IPA Standar Dasar 1. Melakukan percobaan dan perkembangan pada tumbuhan 1.1 Merencanakan percobaan
Lebih terperinciPEMANFATAAN Drosophila melanogaster SEBAGAI ORGANISME MODEL DALAM MEMPELAJARI HUKUM PEWARISAN MENDEL
PEMANFATAAN Drosophila melanogaster SEBAGAI ORGANISME MODEL DALAM MEMPELAJARI HUKUM PEWARISAN MENDEL Ahmad Fauzi 1, Aloysius Duran Corebima 2 1 Pascasarjana Pendidikan Biologi, Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciSuhardi, S.Pt.,MP MONOHIBRID
Suhardi, S.Pt.,MP MONOHIBRID TERMINOLOGI P individu tetua F1 keturunan pertama F2 keturunan kedua Gen D gen atau alel dominan Gen d gen atau alel resesif Alel bentuk alternatif suatu gen yang terdapat
Lebih terperinciKISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2009/2010
Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Program : XII/IPA Semester : 1 KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Standar Kompetensi Kompetensi dasar Uraian Materi Indikator
Lebih terperinciUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN FRM/FMIPA/062-01 18 Februari 2011 1. Fakulltas/Program Studi : MIPA / Prodi Pendidikan Biologi Prodi Biologi 2. Mata Kuliah/Kode
Lebih terperinciParamita Cahyaningrum Kuswandi* FMIPA UNY 2012
MK. GENETIKA (BIOLOGI SEM 4) Kuswandi* FMIPA UNY 2012 Email *: paramita@uny.ac.id 2 1. From Mendel to DNA 2. The double helix 3. Genomics 4. The impact of genetic engineering 5. Model organisms 6. The
Lebih terperinciPROGRAM TAHUNAN Satuan Pendidikan : SMA/MA Kelas/Semester : X/Ganjil Mata Pelajaran : Biologi Tahun Ajaran : 2007/2008
PROGRAM TAHUNAN Satuan Pendidikan : SMA/MA Kelas/Semester : X/Ganjil Mata Pelajaran : Biologi Tahun Ajaran : 007/008 NO STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK 1 Siswa mampu 1.1. Merencanakan
Lebih terperinciGENETIKA. : Agus Hery Susanto. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2011
GENETIKA Oleh : Agus Hery Susanto Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2011 Hak Cipta 2011 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku
Lebih terperinciKONSEP-KONSEP DASAR GENETIKA
KONSEP-KONSEP DASAR GENETIKA Genetika merupakan salah satu bidang ilmu biologi yang mempelajari tentang pewarisan sifat atau karakter dari orang tua kepada anaknya. Ilmu genetika modern meliputi beberapa
Lebih terperinciMODUL MATA PELAJARAN IPA
KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Pewarisan sifat untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU GURU DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA
Lebih terperinciIDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA SMP PADA KONSEP FOTOSINTESIS MELALUI ANALISIS GAMBAR
IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA SMP PADA KONSEP FOTOSINTESIS MELALUI ANALISIS GAMBAR Devi Ariandini, Sri Anggraeni, dan Any Aryani Jurusan Pendidikan Biologi, FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK
Lebih terperinciIdentifikasi Miskonsepsi Mahasiswa Pada Konsep Substansi Genetika Menggunakan Certainty of Response Index (CRI)
Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Identifikasi Miskonsepsi Mahasiswa Pada Konsep Substansi Genetika Menggunakan Certainty of Response Index (CRI) Dewi Murni Program Studi Pendidikan Biologi,
Lebih terperinciGARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)
GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) 1. Mata Kuliah : Genetika dan Pemuliaan Ikan 2. Kode / bobot : PKB 363/ 3 SKS 3. Deskripsi Singkat : Genetika dan Pemuliaan Ikan merupakan mata kuliah dasar yang
Lebih terperinciLAPORAN GENETIKA SIMULASI PERSILANGAN MONOHIBRIDA
LAPORAN GENETIKA SIMULASI PERSILANGAN MONOHIBRIDA KELOMPOK DIHIBRID 1. AGUSTINA ADHI SURYANI 4401412055 2. AMALIA TRISTIANA 4401412063 3. DINULLAH ALHAQ 4401412126 ROMBEL 01 PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS
Lebih terperinciUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA SILABI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA SILABI FRM/FMIPA/063-01 18 Februari 2011 Fakulltas : MIPA Program Studi : Prodi Pendidikan Biologi dan Prodi Biologi Mata Kuliah/Kode : BIC 223 Jumlah SKS :
Lebih terperinciDAFTAR ISI PERNYATAAN.. KATA PENGANTAR. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI PERNYATAAN.. ABSTRAK KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii v vii viii x BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang.. 1 B. Rumusan Masalah. 5 C. Batasan
Lebih terperinciIdentifikasi Miskonsepsi Mahasiswa Biologi Universitas Negeri Makassar pada Konsep Genetika dengan Metode CRI
Jurnal Sainsmat, September 2014, Halaman 122-129 Vol. III, No. 2 ISSN 2086-6755 http://ojs.unm.ac.id/index.php/sainsmat Identifikasi Miskonsepsi Mahasiswa Biologi Universitas Negeri Makassar pada Konsep
Lebih terperinciSILABUS MATAKULIAH BIOLOGI MOLEKULER TAHUN AKADEMIK 2016/2017
SILABUS MATAKULIAH BIOLOGI MOLEKULER TAHUN AKADEMIK 2016/2017 Program Studi : Pendidikan Biologi Nama Mata Kuliah : Biologi Molekuler Kode Mata Kuliah : Jumlah SKS : 2 SKS Semester : VI Pengampu : Anwari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Defi Firman Suparyana, 2014 Analisis Penguasaan Konsep dan Miskonsepsi Siswa SMA pada Materi Genetika
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Materi biologi yang sulit dimengerti oleh sebagian besar siswa sekolah menengah adalah genetika (Meilinda, 2009). Kesulitan tersebut karena materi genetika bersifat
Lebih terperinciMengatur perkembangan dan metabolisme individu. (pada peristiwa apa peran ini dapat dilihat/terjadi? ).
HEREDITAS Hubungan antara gen, DNA, Kromosom & Hereditas Pengertian hereditas? Melalui apa sifat diturunkan? Apa itu gen? Bagaimana hubungan antara gen dengan DNA? Bagaimana hubungan antara gen dengan
Lebih terperinciBimbingan Olimpiade SMA. Paramita Cahyaningrum Kuswandi ( FMIPA UNY 2012
Bimbingan Olimpiade SMA Paramita Cahyaningrum Kuswandi (email : paramita@uny.ac.id) FMIPA UNY 2012 Genetika : ilmu yang memperlajari tentang pewarisan sifat (hereditas = heredity) Ilmu genetika mulai berkembang
Lebih terperinciRencana Pembelajaran Semester (RPS)
Rencana Pembelajaran Semester (RPS) 1. Identitas Program Studi : Magister Ilmu Biologi Nama Mata Kuliah : Genetika Molekuler Kode Mata Kuliah : Jumlah SKS : 3 SKS Semester : 2 Dosen Pengampu : Ir. Made
Lebih terperinciPEMANFATAAN Drosophila melanogaster SEBAGAI ORGANISME MODEL DALAM MENGUNGKAP BERBAGAI FENOMENA PENYIMPANGAN RASIO MENDEL
PEMANFATAAN Drosophila melanogaster SEBAGAI ORGANISME MODEL DALAM MENGUNGKAP BERBAGAI FENOMENA PENYIMPANGAN RASIO MENDEL Ahmad Fauzi 1, Aloysius Duran Corebima 2 1 Pascasarjana Pendidikan Biologi, Universitas
Lebih terperinciRingkasan Materi Genetika. Pewarisan Sifat pada Ekstrakromosom
Ringkasan Materi Genetika Pewarisan Sifat pada Ekstrakromosom Nama : Muhammad Shobirin NIM : 140341808629 Genetika ekstranuklear mempelajari bagaimana fungsi dari genom organisme yang terdapat diluar inti,
Lebih terperinciGENETIKA (BIG100) Tempat : R122 Waktu Jam : 7 8 Pukul : Pengajar : Bambang Irawan Hari Supriandono
GENETIKA (BIG100) Tempat : R122 Waktu Jam : 7 8 Pukul : 12.30 14.20 Pengajar : Bambang Irawan Hari Supriandono ISI KONTRAK PERKULIAHAN DESKRIPSI TUJUAN STRATEGI MENGAJAR TUJUAN KOMPETENSI JUMLAH TATAP
Lebih terperinciBAB IV PEWARISAN SIFAT
BAB IV PEWARISAN SIFAT Apa yang akan dipelajari? Apakah gen dan kromosom itu? Bagaimanakah bunyi Hukum Mendel? Apa yang dimaksud dengan sifat resesif, dominan, dan intermediat? Faktor-faktor apakah yang
Lebih terperinciKromosom, DNA, Gen, Non Gen, Basa Nitrogen
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung Jl. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung Mata Kuliah : Biologi Umum Kode MK : Bio 612101 Tahun Ajaran : 2014/2015 Pokok Bahasan : Genetika Jani Master, M.Si.
Lebih terperinciUniversitas Gadjah Mada
Nama Mata Kuliah Kode/SKS Prasyarat Status Mata Kuliah : Dasar-Dasar Genetika : PNB 2101/3 SKS : Biologi Umum : Wajib Fakultas Deskripsi Singkat Mata Kuliah Mata kuliah Dasar-Dasar Genetika mempelajari
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA ACARA 2 SIMULASI HUKUM MENDEL NAMA : HEPSIE O. S. NAUK NIM : KELOMPOK : III ( TIGA )
LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA ACARA 2 SIMULASI HUKUM MENDEL NAMA : HEPSIE O. S. NAUK NIM : 1506050090 KELOMPOK : III ( TIGA ) JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG 2017
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hukum Mendel II menyatakan adanya pengelompokkan gen secara bebas. Seperti telah diketahui, persilangan antara dua individu dengan satu sifat beda ( monohibrid)
Lebih terperinciUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA SEKOLAH PASCASARJANA SATUAN ACARA PERKULIAHAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA SEKOLAH PASCASARJANA SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH Dasar-dasar Rekayasa Genetika KODE KI 704 NAMA DOSEN Dr. F.M. Titin Supriyanti, M.Si.
Lebih terperinciAnalisis dan Penyebab Miskonsepsi pada Materi Genetika Buku SMA Kelas XII
BIOEDUKASI ISSN: 1693-654 BIOEDUKASI Volume 4, Nomor Vol. 4, No., hal. 7-85 Agustus 011 7 Halaman 7-85 Analisis dan Penyebab Miskonsepsi pada Materi Genetika Buku SMA Kelas XII Elya Nusantari Universitas
Lebih terperinciPROFIL BAHAN AJAR GENETIKA YANG DIGUNAKAN DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
PROFIL BAHAN AJAR GENETIKA YANG DIGUNAKAN DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI Poppy Rahmatika Primandiri 1,2, Mohamad Amin 3, Siti Zubaidah 3, Maftuchah 4 1 Program Doktor
Lebih terperinciPenerapan Diagonalisasi Matriks untuk Menyelidiki Pewarisan Genotip pada Generasi ke-n dalam Genetika
Penerapan Diagonalisasi Matriks untuk Menyelidiki Pewarisan Genotip pada Generasi ke-n dalam Genetika Nurmia,a), Muhammad Abdy,b), Syafruddin Side 3,c),,3 Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciII.SILABUS MATA KULIAH
II.SILABUS MATA KULIAH Fakultas / Prodi : FKIP/MAGISTER PEND. IPA Mata Kuliah/ Kode : BIOLOGI UMUM/KPA2102 Semester : II SKS : 2/1 Dosen Pengampu : Dr. DWI WAHYUNI, M. Kes Dr. IIS NUR ASYIAH, S.P., M.P.
Lebih terperinciKISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN BIOLOGI
1 KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN BIOLOGI Standar Guru (SKG Inti Guru Mata 1 Pedagogi 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan
Lebih terperinciSILABUS DAN SAP MATA KULIAH DASAR-DASAR GENETIKA (AGT 6326) BOBOT: 3 (2/1) SKS SIFAT: WAJIB SEMESTER GANJIL (SMT III)
1 SILABUS DAN SAP MATA KULIAH DASAR-DASAR GENETIKA (AGT 6326) BOBOT: 3 (2/1) SKS SIFAT: WAJIB SEMESTER GANJIL (SMT III) PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HALU OLEO TAHUN AJARAN
Lebih terperinciPERBEDAAN PEMAHAMAN AWAL TENTANG KONSEP GENETIKA PADA SISWA, MAHASISWA, GURU, DAN DOSEN
PERBEDAAN PEMAHAMAN AWAL TENTANG KONSEP GENETIKA PADA SISWA, MAHASISWA, GURU, DAN DOSEN Elya Nusantari Universitas Negeri Gorontalo, Jl. Jendral Sudirman No 6, Kota Gorontalo e-mail: elya.nusantari09@yahoo.co.id
Lebih terperinciPERBEDAAN PEMAHAMAN AWAL TENTANG KONSEP GENETIKA PADA SISWA, MAHASISWA, GURU-DOSEN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMAHAMAN GENETIKA
1 PERBEDAAN PEMAHAMAN AWAL TENTANG KONSEP GENETIKA PADA SISWA, MAHASISWA, GURU-DOSEN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMAHAMAN GENETIKA Elya Nusantari Jurusan Biologi Universitas Negeri Gorontalo Jl. Jendral
Lebih terperinciSecara rinci mata kuliah ini terdiri atas 9 modul, yaitu: Modul 1 : Sejarah, Ruang Lingkup dan Perkembangan Mikrobiologi Kegiatan Belajar 1, Ruang
ix M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah Mikrobiologi ini mempelajari tentang seluk beluk jasad renik yang terdapat di sekitar kita, antara lain bakteri, virus, dan jamur. Selain itu dipelajari pula sejarah
Lebih terperinciBiodidaktika, Volume 12 No 2, Juli 2017 p-issn: X; e-issn:
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) DAN KEMAMPUAN MEMBUAT PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH CILEGON Dwi Pujianti
Lebih terperinciMeilantifa, Strategi Kognitif Pada Pembelajaran Persamaan Linier Satu. Strategi Konflik Kognitif Pada Pembelajaran Persamaan Linier Satu Variabel
41 Strategi Konflik Kognitif Pada Pembelajaran Persamaan Linier Satu Variabel Meilantifa Email : meilantifa@gmail.com Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Bahasa dan Sains Universitas Wijaya Kusuma
Lebih terperinciHukum Pewarisan Sifat Mendel. Aju Tjatur Nugroho Krisnaningsih,S.Pt.,MP
Hukum Pewarisan Sifat Mendel Aju Tjatur Nugroho Krisnaningsih,S.Pt.,MP Hukum pewarisan Mendel adalah hukum pewarisan sifat pada organisme yang dijabarkan oleh Gregor Johann Mendel dalam karyanya 'Percobaan
Lebih terperinciRENCANA PERKULIAHAN SEMESTER (RPS) JURUSAN BIOLOGI PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI (S-1) FMIPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG
UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI Jl. Semarang 5, Malang 65145 Telp. (0341) 551312 psw. 259 Telp./Fax. (0341) 588077 Website: http://um.ac.id
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. atau tidak. Guza (2008: 8) mengemukakan bahwa Ujian Nasional pada hakekatnya
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Ujian Nasional Ujian Nasional (UN) merupakan suatu penilaian untuk mengetahui apakah rumusan tujuan pendidikan yang diterjemahkan ke dalam kurikulum dapat dicapai atau tidak. Guza
Lebih terperinci53. Mata Pelajaran Biologi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang B. Tujuan
53. Mata Pelajaran Biologi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu (inquiry) tentang alam secara sistematis,
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) JUDUL MATAKULIAH : BIOLOGI DASAR KODE MATAKULIAH/SKS : BIO100 / 3(2-3) KOORDINATOR MK : Dr. Tri Atmowidi DESKRIPSI MATAKULIAH TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM : Mata
Lebih terperinciBioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
ANALISIS MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI POKOK SINTESIS PROTEIN DITINJAU DARI HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA ANALYSIS OF STUDENT MISCONCEPTION IN PROTEIN SYNTHESIS SUBJECT MATERIAL BASED ON BIOLOGY STUDENT
Lebih terperinciKESESUAIAN ASESMEN BUATAN GURU DENGAN SILABUS KURIKULUM Suitability of Assessment made by Teacher with the Syllabus Kurikulum 2013
15-130 KESESUAIAN ASESMEN BUATAN GURU DENGAN SILABUS KURIKULUM 2013 Suitability of Assessment made by Teacher with the Syllabus Kurikulum 2013 Nofika Kartika Dewi, Johanes Djoko Budiono, dan Muji Sri Prastiwi
Lebih terperinciANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO VISUAL POKOK BAHASAN SINTESIS PROTEIN UNTUK SMA
ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO VISUAL POKOK BAHASAN SINTESIS PROTEIN UNTUK SMA Ima Nurani, Muh Amir Masruhim, Evie Palenewen Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Mulawarman.
Lebih terperinciSIMBOL SILSILAH KELUARGA
SIMBOL SILSILAH KELUARGA Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa dapat : 1. Menjelaskan teori tentang pewarisan sifat perolehan 2. Menjelaskan Hukum Mendel I 3. Menjelaskan Hukum Mendel II GENETIKA Genetika
Lebih terperinciKEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS MEDAN AREA FAKULTAS PERTANIAN
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS MEDAN AREA FAKULTAS PERTANIAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER SEMESTER GANJIL T.A. 2016/2017 MATA KULIAH SEMESTER : GENETIKA : III (GANJIL)
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL PENGAYAAN GENETIKA BERBASIS FENOMENA KRETINISME DI DESA SIGEDANG, KEJAJAR, WONOSOBO UNTUK KELAS XII IPA
454 Jurnal Prodi Pendidikan Biologi Vol 6 No 7 Tahun 2017 PENGEMBANGAN MODUL PENGAYAAN GENETIKA BERBASIS FENOMENA KRETINISME DI DESA SIGEDANG, KEJAJAR, WONOSOBO UNTUK KELAS XII IPA Oleh : Galuh Ajeng Antasari
Lebih terperinciUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1. Fakultas / Program Studi : FMIPA / Biologi 2. Mata Kuliah / Kode : Genetika Molekuler / SBG 252 3. Jumlah SKS : Teori = 2
Lebih terperinciHEREDITAS PERTEMUAN PERTAMA
HEREDITAS PERTEMUAN PERTAMA SUPARMUJI MOEJIE01@GMAIL.COM TUJUAN PEMBELAJARAN Menemukan hipotesa yang diajukan Mendel tentang pewarisan sifat. Menceritakan usaha Mendel menemukan prinsip-prinsip dasar pewarisan
Lebih terperinciAbsract. Key words: students result of learning, expository learning strategy, contextual teaching learning strategy. Abstrak
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI DAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING PADA SUB KONSEP SPERMATOPHYTA (Studi Eksperimen di Kelas X MIA SMA
Lebih terperinci12. Mata Pelajaran Biologi Untuk Paket C Program IPA
12. Mata Pelajaran Biologi Untuk Paket C Program IPA A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu (inquiry) tentang alam secara sistematis, sehingga pendidikan IPA bukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterampilan, dan sikap atau nilai (Toharudin, dkk., 2011:179). pemecahan masalah belajar dan kesulitan dalam belajar.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan pembelajaran di sekolah tidak dapat terlepas dari buku pelajaran. Buku pelajaran termasuk salah satu sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap siswa yang sedang terlibat di dunia pendidikan banyak sedikitnya pernah mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran. Tingkat kesulitan yang dialami
Lebih terperinciMODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM
MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL Oleh Etik Khoirun Nisa NIM 090210102023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciPETA KONSEP : PENGUNGKAP PENGUASAAN KONSEP
PETA KONSEP : PENGUNGKAP PENGUASAAN KONSEP Novak and Gowin (1985) menyatakan bahwa peta konsep adalah alat atau cara yang dapat digunakan guru untuk mengetahui apa yang telah diketahui oleh siswa. Gagasan
Lebih terperinciSIMULASI PERCOBAAN MONOHIBRID MENDEL. Tujuan : - Mempelajari segregasi pada saat pembentukan gamet F1
SIMULASI PERCOBAAN MONOHIBRID MENDEL Tujuan : - Mempelajari segregasi pada saat pembentukan gamet F1 - Mempelajari penggabungan acak gamet jantan dan betina dari F1 pada saat pembuahan Pendahuluan Teori
Lebih terperinciA. Judul: Alel Ganda. B. Tujuan 1. Mengenal salah satu sifat manusia yang ditentukan oleh pengaruh alel ganda. dan menentukan genotipnya sendiri.
A. Judul: Alel Ganda B. Tujuan 1. Mengenal salah satu sifat manusia yang ditentukan oleh pengaruh alel ganda C. Latar belakang dan menentukan genotipnya sendiri. Sebuah gen dapat memiliki lebih dari sebuah
Lebih terperinciAdapun beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini berjenis deskriptif. Peneliti hanya menggambarkan kondisi di lapangan sesuai fakta yang terjadi tanpa ada perlakuan terhadap variabel. Metode
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA IMITASI PERBANDINGAN GENETIS PERCOBAAN MENDEL O L E H. Yulia (F ) Kelompok : Brown
LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA IMITASI PERBANDINGAN GENETIS PERCOBAAN MENDEL O L E H Yulia (F05109031) Kelompok : Brown PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciKompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
7. KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR BIOLOGI SMA/MA KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Lebih terperinciPOLA PEWARISAN PENYAKIT HIPERTENSI DALAM KELUARGA SEBAGAI SUMBER BELAJAR GENETIKA
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 POLA PEWARISAN PENYAKIT HIPERTENSI DALAM KELUARGA SEBAGAI SUMBER BELAJAR
Lebih terperinciTINJAUAN PEMAHAMAN KONSEP LARUTAN ASAM DAN BASA PADA TINGKAT MAKROSKOPIK DAN TINGKAT MIKROSKOPIK SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 BATU
p-issn: 2088-6991 Jurnal Tarbiyah (Jurnal Ilmiah Kependidikan) e-issn: 2548-8376 (1-6) November 2016 TINJAUAN PEMAHAMAN KONSEP LARUTAN ASAM DAN BASA PADA TINGKAT MAKROSKOPIK DAN TINGKAT MIKROSKOPIK SISWA
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PENGANTAR BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PENGANTAR BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER BIO 601 (3 sks) Semester IV Pengampu Mata Kuliah : Prof. Dr. Mansyurdin, MS Dr. Dewi Imelda Roesma, M.Si. Dr. Tesri Maideliza, M.Sc.
Lebih terperinciPENGANTAR GENETIKA DASAR HUKUM MENDEL ISTILAH DALAM GENETIKA. OLEH Dr. Hasnar Hasjim
PENGANTAR GENETIKA DASAR HUKUM MENDEL ISTILAH DALAM GENETIKA OLEH Dr. Hasnar Hasjim 1.PENGANTAR GENETIKA Genetika adalah ilmu yang mempelajari sifat keturunan yang diwariskan kepada anak cucu dan variasi
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN ( G B P P ) (versi Selasa 1 Pebruari 2005)
JUDUL MATAKULIAH : BIOLOGI KODE MATAKULIAH/SKS : BIO 1/3(2-3) DESKRIPSI MATAKULIAH GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN ( G B P P ) (versi Selasa 1 Pebruari 05) : Mata kiah Biologi mengajarkan mahasiswa
Lebih terperinciPENGARUH UMUR LALAT BUAH (Drosophila melanogaster Meigen) JANTAN TERHADAP NISBAH KELAMIN
PENGARUH UMUR LALAT BUAH (Drosophila melanogaster Meigen) JANTAN TERHADAP NISBAH KELAMIN SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat penyelesaian Program Sarjana Sains (S1)
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran konsep diri pada siswa kelas XII yang mengambil jurusan IPA dan IPS di SMA X Bandung beserta dimensi-dimensi konsep diri serta kaitannya dengan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA TUMBUHAN
LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA TUMBUHAN ACARA III PERSILANGAN MONOHIBRID Semester : Ganjil 2015 Oleh : Sungging Birawata A1L114097 / Rombongan 14 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS
Lebih terperinciKISI KISI UKG 2015 BIOLOGI SMA. No Kompetensi Standar Kompetensi Guru
KISI KISI UKG 2015 BIOLOGI SMA No Kompetensi Standar Kompetensi Guru Indikator Esensial/ Utama Kompetensi Inti Kompetensi Guru Mapel Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) a b c d e Profesional Menguasai
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
SATUAN ACARA PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : BIOLOGI UMUM Kode Mata Kuliah : MA303 Sifat Mata Kuliah : Wajib Program Studi : Pendidikan Biologi Semester : 1 (Ganjil) Jumlah SKS : 3 (Tiga) Mata Kuliah Prasyarat
Lebih terperinciKISI-KISI PENULISAN SOAL USBN INDIKATOR SOAL
KISI-KISI PENULIS USBN Jenis Sekolah : SMA Mata Pelajaran : BIOLOGI Kurikulum : 2006 Alokasi Waktu : 120 menit Jumlah Soal : Pilihan Ganda : 35 Essay : 5 KOMPETESI DAR 1 2.4 Mendeskripsikan ciri-ciri dan
Lebih terperinciIndra Sahfriana 46, Wachju Subchan 47, Suratno 48
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI UNTUK MATERI AJAR PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN II. KOMBINATORIAL
Aplikasi Hukum Mendel Sebagai Aplikasi dari Teori Kombinatorial Untuk Menentukan Kemungkinan Kemunculan Golongan Darah Dalam Sistem ABO Pada Sebuah Keluarga Chairuni Aulia Nusapati 13513054 Program Sarjana
Lebih terperinciSeminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS 1117
21-186 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PETA KONSEP SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DAN ALAT EVALUASI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP PADA MATERI SISTEM EKSKRESI The Effectiveness of Concept Map as
Lebih terperinciGENETIKA POPULASI DAN INTERAKSI GEN KELOMPOK VII KELAS B
GENETIKA POPULASI DAN INTERAKSI GEN KELOMPOK VII KELAS B Nanda Nelfitriza (1510422034), Nurtina Sakaliou (1510422036), Shelvia Jhonisra (1510422030), Zil Fadhilah Rahmah (1510422014) ABSTRAK Praktikum
Lebih terperinciPENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS VI A SDN TULUNGREJO 03 PADA MATERI KONSEP RANGKAIAN LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE EDI COPI
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS VI A SDN TULUNGREJO 03 PADA MATERI KONSEP RANGKAIAN LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE EDI COPI ( EXPERIMENT, DISCOVERY, AND COMPETITION ) e TA Diajukan kepada
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL YANG DILENGKAPI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP
PENGEMBANGAN MODUL YANG DILENGKAPI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP Rika Suryaningsih, Rina Widiana, Siska Nerita Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Universitas Negeri Medan sebagai salah satu Lembaga Pendidikan Tenaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Universitas Negeri Medan sebagai salah satu Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) di Sumatera Utara yang memiliki tujuh Fakultas dan Program Pascasarjana
Lebih terperinciPENGEMBANGAN HANDOUT DILENGKAPI GAMBAR DAN PETA KONSEP PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA UNTUK SMP. Oleh:
PENGEMBANGAN HANDOUT DILENGKAPI GAMBAR DAN PETA KONSEP PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA UNTUK SMP Oleh: Rina Nofrika Yanti, Sudirman, Vivi Fitriani. Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. seorang guru dipersyaratkan memiliki empat kompetensi sesuai dengan bidang yang
30 BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Di Indonesia, masalah guru menjadi perhatian serius pemerintah. Sejalan dengan diberlakukannya Undang-undang guru dan dosen no. 14 th. 2005 mengenai
Lebih terperinciMISKONSEPSI MATERI SUBSTANSI GENETIKA PADA SISWA SMA SWASTA KELAS XII SE-KECAMATAN TANJUNGKARANG BARAT BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2016/2017
MISKONSEPSI MATERI SUBSTANSI GENETIKA PADA SISWA SMA SWASTA KELAS XII SE-KECAMATAN TANJUNGKARANG BARAT BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2016/2017 (Skripsi) OLEH AJENG SAFITRI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciPenerapan Model Persamaan Diferensi dalam Penentuan Probabilitas Genotip Keturunan dengan Dua Sifat Beda
Jurnal ILMU DASAR, Vol. 14 No. 2, Juli 2013:79-84 79 Penerapan Model Persamaan Diferensi dalam Penentuan Probabilitas Genotip Keturunan dengan Dua Sifat Beda Application of Difference Equations Model in
Lebih terperinci