PROFIL BAHAN AJAR GENETIKA YANG DIGUNAKAN DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
|
|
- Shinta Atmadjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PROFIL BAHAN AJAR GENETIKA YANG DIGUNAKAN DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI Poppy Rahmatika Primandiri 1,2, Mohamad Amin 3, Siti Zubaidah 3, Maftuchah 4 1 Program Doktor Pendidikan Biologi, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5, Malang 2 Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Nusantara PGRI Kediri, Jl. K.H. Achmad Dahlan 76, Kediri 3 Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5, Malang 4 Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang, Jl. Raya Tlogomas 246, Malang korespondensi: primandiripoppy@gmail.com Abstrak: Bahan ajar sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran. Bahan ajar yang baik harus sistematis, dapat mengakomodir kebutuhan siswa untuk berlatih dan melakukan kegiatan pembelajaran lain melalui sumber atau materi yang ada dalam bahan ajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan bahan ajar genetika yang digunakan di Prodi Pendidikan Biologi UN PGRI Kediri ditinjau dari pendekatan kontekstual. Penelitian ini dilakukan dengan menilai bahan ajar yang digunakan pada mata kuliah genetika dengan instrumen penilaian kelayakan bahan ajar ditinjau dari pendekatan kontekstual yang dikembangkan peneliti. Penilaian bahan ajar dilakukan oleh 2 penilai praktisi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahan ajar memperoleh nilai 64,7% dan 60,2% dengan kriteria kurang layak dan harus direvisi secara mayor. Kata Kunci: bahan ajar, kontekstual, genetika PENDAHULUAN Bahan ajar mutlak dibutuhkan dalam setiap kegiatan PBM. Apalagi matakuliah genetika yang sebagian besar materinya bersifat abstrak. Selama ini sepertinya begitu sulit memberikan contoh yang nyata kepada mahasiswa. Tetapi, dengan perkembangan penelitian di bidang Genetika yaitu eksplorasi pemetaan genom yang disimpan di gene bank (Fathiyah, 2014), diharapkan dapat memberikan contoh yang lebih kontektual sehingga kesan abstrak dapat dihindari. Bahan ajar kontektual adalah bahan ajar yang disajikan dengan memberikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Primandiri & Santoso (2015) penelitian di bidang Genetika telah menghasilkan data base yang dapat diunduh serta dianalisis. Dengan penggunaan contoh riil dari hasil penelitian, diharapkan dapat memberikan konsep yang benar. Misalnya, dosen memberikan contoh sekuen dari penelitian, melalui contoh tersebut prediksi sekuen asam amino dapat diprediksi secara benar sehingga konstruksi modelling struktur tiga dimensi protein pasti benar. Tetapi hand out yang disusun oleh dosen pengampu matakuliah Genetika di UN PGRI Kediri, masih memaparkan genetika klasik dan contoh yang disajikan masih Mendel dan penyimpangannya, belum memaparkan genetika molekuler. Hal tersebut dapat menyebabkan mahasiswa memiliki peluang yang besar untuk salah memahami materi Genetika secara utuh (Primandiri & Santoso, 2015). Contoh Mendel yang disajikan juga masih menggunakan alat yang tradisional yaitu kancing genetika yang menyebabkan tidak bisa diterapkan untuk materi genetika lainnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan penilaian mengenai aspek penilaian buku ditinjau dari pendekatan kontekstual agar diketahui kelayakan suatu bahan ajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan bahan ajar genetika yang digunakan di Prodi Pendidikan Biologi UN PGRI Kediri ditinjau dari pendekatan kontekstual. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan dengan menilai bahan ajar yang digunakan pada mata kuliah genetika dengan instrumen penilaian kelayakan bahan ajar ditinjau dari pendekatan kontekstual yang dikembangkan peneliti. Penilai dalam penelitian ini adalah dua penilai praktisi. Aspek ssssssss 905
2 penilaian buku dari pendekatan kontekstual antara lain konstruktivistik, bertanya, menemukan, masyarakat belajar, permodelan, refleksi, dan penialain autentik yang diadaptasi dari Utari (2014). HASIL DAN PEMBAHASAN Penilaian kelayakan bahan ajar penting dilakukan untuk mengetahui kualitas buku ajar. Kualitas buku ajar dapat dinilai dari validitas pada kriteria tertentu, materi, kemampuan menyesuaikan dan miskonsepsi (Abimbola dan Baba, 1996 dalam Nusantari 2011) Bahan ajar yang dinilai adalah hand out pembelajaran Genetika yang dipakai di Universitas Nusantara PGRI Kediri. Hand out tersebut dinilai oleh 2 orang praktisi dengan menggunakan instrumen penilaian kelayakan bahan ajar yang ditinjau dari pendekatan kontekstual. Hasil penilaian hand out dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil Penilaian oleh Praktisi terhadap Hand out Genetika yang Digunakan di UN PGRI Kediri No Aspek Penilaian Buku Ditinjau dari Pendekatan Skor Praktisi 1 Skor Praktisi 2 Kontekstual 1. Konstruktivistik, butir indikator a. Menyediakan informasi dasar suatu materi 3 3 b. Mengarahkan peserta didik untuk menyatakan pemahamannya dalam bentuk tulisan atau bentuk lainnya (peta pikiran) c. Menyediakan tahapan kerja bagi peserta didik untuk menemukan konsep d. Menyediakan informasi jenis-jenis sumber belajar yang relevan untuk peserta didik e. Mengarahkan peserta didik untuk membuat rangkuman/ simpulan Bertanya, butir indikator a. Membangkitkan minat peserta didik untuk belajar 2 2 b. Menyediakan bahan bacaan/ kasus untuk memunculkan rasa keingintahuan c. Mengarahkan peserta didik agar menuliskan pertanyaan yang muncul selama membaca bahan bacaan/ sumber belajar, selama melakukan pengamatan d. Mengarahkan peserta didik agar mendiskusikan pertanyaan tersebut dalam kelompoknya 3. Menemukan, butir indikator a. Menyediakan deskripsi fenomena alam/ masalah/ studi kasus 2 2 b. Mengarahkan peserta didik untuk memperoleh informasi dari berbagai sumber c. Menyediakan latihan kerja/ praktik 1 2 d. Mengarahkan peserta didik melakukan pengamatan (merumuskan masalah, menentukan hipotesis, mengobservasi, menganalisis, mengkomunikasikan dan menyajikan hasil dari pengamatan/ penyelidikan) e. Menyediakan bantuan (kesempatan bertanya/ diskusi) bagi peserta didik yang mengalami kesulitan belajar Masyarakat belajar, butir indikator a. Mengarahkan peserta didik untuk membentuk kelompok kecil b. Menyajikan masalah untuk didiskusikan secara Isu-Isu Kontemporer Sains, Lingkungan, dan Inovasi Pembelajarannya
3 No Aspek Penilaian Buku Ditinjau dari Pendekatan Skor Praktisi 1 Skor Praktisi 2 Kontekstual berkelompok c. Mengarahkan peserts didik untuk menyampaikan hasil diskusi 1 2 d. Mengarahkan peserta didik dalam satu kelompok agar bisa saling membantu, misal yang memiliki tingkat akademik yang lebih tinggi mau membantu mengarahkan teman sejawatnya yang memiliki 2 3 kemampuan akademik di bawahnya (prinsip kolaboratif) 5. Pemodelan, butir indikator a. Menyampaikan kompetensi dan tujuan pembelajaran 4 4 b. Menyediakan gambar (foto, grafik, diagram, dan sejenisnya) yang berasal dari konteks kehidupan 3 2 sehari-hari untuk memperjelas materi c. Menyediakan visualisasi yang menarik untuk konsepkonsep yang bersifat abstrak Refleksi, butir indikator a. Mengarahkan peserta didik untuk mengenal/ mengetahui tujuan belajar 3 3 b. Mengarahkan peserta didik membuat catatan kecil dari hal-hal penting/ menarik/ hal baru bagi mereka yang 2 3 diperoleh saat mempelajari suatu topik c. Meminta peserta didik menyusun tindak lanjut diri setelah mempelajari suatu materi Penilaian autentik a. Menyajikan pertanyaan yang mengarah pada proses mengamati, menganalisis, menafsirkan data yang 3 3 terkumpul b. Memberi kesempatan bagi peserta didik untuk menilai hasil pekerjaannya/ tugasnya c. Memberi kesempatan bagi peserta didik untuk menilai teman sejawatnya d. Penilaian portofolio Skor Akhir 64,7 60,2 Kategori bahan ajar Kurang valid (mayor revisi) Kurang valid (mayor revisi) ssssssss 907
4 Berdasarkan Tabel 1, dapat dilihat bahwa hand out yang dipakai di UN PGRI Kediri masih harus direvisi mayor. Hal tersebut didapatkan dari hasil validasi 2 praktisi. Pada aspek penilaian konstruktivistik, kedua validator memberikan nilai minimal pada butir indikator mengarahkan peserta didik untuk menyatakan pemahamannya dalam bentuk tulisan atau bentuk lainnya (peta pikiran) dan menyediakan informasi jenis-jenis sumber belajar yang relevan untuk peserta didik. Hal ini dikarenakan hand out belum meminta mahasiswa untuk menuliskan hasil pemahamannya dalam bentuk peta pikiran atau bentuk tulisan lainnya. Selain itu, di hand out juga tidak ada informasi sumber belajar yang dapat diakses mahasiswa untuk dipelajari lebih lanjut. informasi sumber belajar ini penting mengingat agar mahasiswa dapat mempelajari lebih lanjut materi yang sedang diajarkan di luar PBM. Pada aspek penilaian bertanya, di dalam hand out belum tersedia bahan bacaan/ kasus untuk memunculkan rasa keingintahuan. Sebagian besar masih materi dasar genetika. Di dalam pembelajaran juga belum mengarahkan peserta didik agar mendiskusikan pertanyaan tersebut dalam kelompoknya. Hal ini mengakibatkan mahasiswa memiliki persepsi yang berbeda antar mahasiswa satu dengan mahasiswa lainnya. Pada aspek menemukan, indikator mengarahkan mahasiswa untuk memperoleh informasi dari berbagai sumber dan mengarahkan mahasiswa melakukan pengamatan (merumuskan masalah, menentukan hipotesis, mengobservasi, menganalisis, mengkomunikasikan dan menyajikan hasil dari pengamatan/ penyelidikan memiliki nilai yang rendah. Hal ini disebabkan karena pada hand out belum dilengkapi dengan tugas untuk melakukan pengamatan. Tugas yang ada pada hand out masih hanya soal untuk kemampuan kognitif saja. Misalnya, menghitung peluang untuk membuktikan pewarisan Mendel dan penyimpangannya. Pada aspek masyarakat belajar, belum mengarahkan mahasiswa untuk membentuk kelompok kecil dan menyampaikan hasil diskusi. Pada proses PBM masih menggunakan metode ceramah sehingga belum memaksimalkan potensi siswa untuk mengkontruksi pengetahuannya pada kelompok-kelompok belajar. Pada aspek pemodelan sudah menggunakan pemodelan yang digunakan untuk menjelaskan fenomena yang ada di bidang genetika. Pemodelan yang dilakukan yaitu konsep persilangan dengan menggunakan kancing genetika. Menurut Primandiri & Santoso (2015) model persilangan ini hanya dapat membuktikan persilangan sesuai dengan hukum Mendel saja, untuk persilangan yang lain susah untuk dilakukan. Kelemahan lain dari metode ini yaitu sifat dominan dan resesif tidak bisa ditentukan karena kancing memiliki bentuk dan warna yang bermacam-macam tergantung kesepakatan pamakaian. Pada aspek refleksi, hand out sudah dilengkapi dengan kompetensi dasar dan indikator pencapaian pembelajaran. Tetapi belum memaksimalkan pengarahan kepada mahasiswa untuk membuat catatan untuk konsep yang penting dan tindak lanjut setelah mempelajari suatu materi. Untuk memaksimalkan ini, dapat dilakukan dengan meminta mahasiswa untuk membuat jurnal belajar yang berisi catatan penting, refleksi diri dan tindak lanjut. Menurut Fadllia (2012) pembuatan jurnal belajar berpengaruh signifikan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Kaliwungu pada materi Ekosistem pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Pada aspek penilaian autentik, hand out belum memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menilai hasil pekerjaannya/ tugasnya, menilai teman sejawat, dan penilaian portofolio. Hal tersebut karena tugas yang diberikan masih dalam ranah kognitif saja dengan jawaban pasti. Salah satu cara evaluasi yang dapat mengoptimalkan kinerja mahasiswa adalah portofolio. Portofolio merupakan hasil kerja mahasiswa selama rentang waktu tertentu yang dapat dinilai. Hasil kerja yang dinilai harus merupakan representasi kerja mahasiswa. Selain itu, pada hand out juga ditemukan beberapa kesalahan gambar yang tidak mudah dipahami dan kesalahan konsep, contohnya kesalahan dalam menyajikan konsep kromosom. Pada hand out dinyatakan bahwa bagian kromosom adalah sentromer (bagian kepala kromosom) dan lengan yang dibagi menjadi 3 yaitu selaput (lapisan tipis yang menyelaputi badan kromosom), matriks (isi seluruh lengan berupa cairan bening), dan kromonema (benang halus berpilin yang terendam dalam matriks, mengandung manik-manik yang disebut kromomer). Sebutir kromomer terdiri dari belahan histon (protein) didalamnya terikat DNA yang sepasang dan berjajar berpilin-pilin. Konsep yang benar menurut Gardner (1991) adalah bagian kromosom adalah lengan dan sentromer. Kromosom tidak memiliki selaput dan matriks. Kromosom eukariot merupakan molekul DNA yang tergabung dengan protein histon. Asosiasi DNA dan histon terlihat seperti manik-manik yang disebut nukleosom. 908 Isu-Isu Kontemporer Sains, Lingkungan, dan Inovasi Pembelajarannya
5 SIMPULAN, SARAN, DAN REKOMENDASI Bahan ajar memperoleh nilai 64,7% dan 60,2% dengan kriteria kurang layak dan harus direvisi secara mayor. Sebagian besar isi hand out masih memaparkan genetika Mendel dan belum memaparkan genetika molekuler sehingga perlu dikaji ulang dan ditambahkan contoh-contoh dari data base bank gen agar contoh yang disajikan kontektual dan dapat memberikan konsep yang benar kepada mahasiswa. DAFTAR PUSTAKA Fadllia, A. (2012). Pengaruh Pembuatan Jurnal Belajar dalam Pendekatan Jelajah Alam Sekitar Terhadap Hasil Belajar Pada Materi Ekosostem. Skripsi tidak diterbitkan. FMIPA Universitas Negeri Semarang. Fatchiyah, Arumingtyas, E.L., Widyarti, S. & Rahayu, S. (2014). Prinsip Analisis Biologi Molekuler. Malang: UB Press Gardner, E.J., Simmons, M.J. & Snustad, D.P. (1991). Principles of Genetics Eight edition. New York: Jhon Wiley & Sons. Nusantari, E. (2011). Analisis dan Penyebab Miskonsepsi pada Materi Genetika Buku SMA Kelas XII. Bioedukasi, Vol.4(2): Primandiri, P.R dan Santoso, A.M. (2015). Evaluasi Pembelajaran Genetika untuk Calon Guru Biologi di Universitas Nusantara PGRI Kediri. Prosiding seminar Biologi, Sains, dan Pembelajarannya Universitas Sebelas Maret. Utari, L. (2014). Analisis Pendekatan Kontekstual dalam Buku Teks Biologi Tingkat SMP/ MTs Kelas VII. Skripsi tidak diterbitkan. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. ssssssss 909
Evaluasi Perkuliahan Genetika untuk Calon Guru Biologi di Universitas Nusantara PGRI Kediri
SP-012-2 Primandiri & Santoso. Evaluasi Perkuliahan Genetika untuk Calon Guru Biologi di UNP Kediri Evaluasi Perkuliahan Genetika untuk Calon Guru Biologi di Universitas Nusantara PGRI Kediri Poppy Rahmatika
Lebih terperinciSILABUS. Deskripsi Mata Kuliah:
SILABUS Silabus Perkuliahan : Genetika dan Evolusi Prodi : Pendidikan Biologi Jenjang : Kompetensi Ganda DEPAG Semester : 3 Jumlah SKS : 3 Dosen Pengampu : Diah Kusumawaty, S.Si,M.Si Drs. Riandi,M.Si Any
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL MATERI FUNGI BERBASIS HASIL PENELITIAN UNTUK SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)
PENGEMBANGAN MODUL MATERI FUNGI BERBASIS HASIL PENELITIAN UNTUK SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Putri Agustina 1 Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TIGA PADA PEMBELAJARAN SAINS SMP. Universitas Darussalam Ambon. Diterima ; Terbit
Bimafika, 2014, 6, 717-727 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TIGA PADA PEMBELAJARAN SAINS SMP Abdullah Derlean 1, Nurlaila Sehuwaky 2 1,2 Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Universitas Negeri Medan sebagai salah satu Lembaga Pendidikan Tenaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Universitas Negeri Medan sebagai salah satu Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) di Sumatera Utara yang memiliki tujuh Fakultas dan Program Pascasarjana
Lebih terperinciKEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS MEDAN AREA FAKULTAS PERTANIAN
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS MEDAN AREA FAKULTAS PERTANIAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER SEMESTER GANJIL T.A. 2016/2017 MATA KULIAH SEMESTER : GENETIKA : III (GANJIL)
Lebih terperinciPENERAPAN LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN MENGELOLA ASESMEN PEMBELAJARAN BAGI MAHASISWA CALON GURU KIMIA
SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA V Kontribusi Kimia dan Pendidikan Kimia dalam Pembangunan Bangsa yang Berkarakter Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP UNS Surakarta, 6 April 2013
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS Inquiry dan Local material MATERI POKOK SISTEM KOORDINASI KELAS XI IPA 2 MA NEGERI PRAMBON NGANJUK
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS Inquiry dan Local material MATERI POKOK SISTEM KOORDINASI KELAS XI IPA 2 MA NEGERI PRAMBON NGANJUK SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa seperti representasi gambar, grafik, tabel, dan teks melalui pendekatan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kemampuan representasi siswa seperti representasi gambar, grafik, tabel, dan teks melalui pendekatan
Lebih terperinci762 Isu-Isu Kontemporer Sains, Lingkungan, dan Inovasi Pembelajarannya
ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BUKU AJAR EVOLUSI MATERI SPESIASI BERBASIS PENELITIAN BERDASAR MODEL PENGEMBANGAN DICK AND CAREY UNTUK MAHASISWA S1 PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS JEMBER Rizka Elan Fadilah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang
37 III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih familiar disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Agung (2012: 63) menyatakan bahwa
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Muhammad Wahyu Hidayat, Zainuddin, Abdul Salam M. Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL GROUP INVESTIGATION DIPADU DENGAN NUMBER HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN INKUIRI,
PENERAPAN MODEL GROUP INVESTIGATION DIPADU DENGAN NUMBER HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN INKUIRI, INTERAKSI SOSIAL DAN MOTIVASI BELJAR SISWA KELAS X U IIS 2 MAN TULUNGAGUNG 1 ARTIKEL SKRIPSI
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PRIMA UNTUK MENGOPTIMALKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA NEGERI 2 GORONTALO PADA MATAPELAJARAN BIOLOGI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PRIMA UNTUK MENGOPTIMALKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA NEGERI 2 GORONTALO PADA MATAPELAJARAN BIOLOGI Frida Maryati Yusuf Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Gorontalo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di Indonesia akan tetapi semua pihak, baik guru, orang tua, maupun siswa sendiri.
1 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bidang pendidikan merupakan salah satu bidang yang sangat penting dan memerlukan perhatian khusus dari semua lapisan masyarakat, bukan hanya pemerintah yang
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Biologi OLEH:
Artikel Skripsi UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN METAKOGNISI, KETERAMPILAN INKUIRI, DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X-IMA MAN PRAMBON NGANJUK MELALUI PENERAPAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) BERBASIS LOCAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. upaya membangun interaksi bermakna antara guru dengan peserta didik lewat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pembelajaran merupakan bagian yang berkaitan dengan upaya membangun interaksi bermakna antara guru dengan peserta didik lewat materi fisika baik
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dipaparkan pelaksanaan penelitian, hasil penelitian dan pembahasannya yang meliputi peningkatan hasil belajar aspek kognitif, profil afektif, profil
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Teknik Penilaian Jurnal Belajar 1. Pengertian Jurnal Belajar Dalam kamus besar bahasa Indonesia salah satu pengertian dari jurnal adalah catatan (buku) harian. 1 Menurut Moon dalam
Lebih terperinciUniversitas Sebelas Maret, 57126
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Pengembangan Model dan Perangkat Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Magister Pendidikan Sains dan Doktor Pendidikan IPA FKIP UNS Surakarta,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas berjudul Penerapan Pendekatan Kontekstual dengan Media Konkret dalam Peningkatan Pembelajaran Bangun
Lebih terperinciEFEKTIVITAS MODUL ANALISIS KOMPLEKS DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT
EFEKTIVITAS MODUL ANALISIS KOMPLEKS DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT Merina Pratiwi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI DAN KEAKTIFAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI DAN KEAKTIFAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP PADA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN SISWA KELAS VII SMP AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN
Lebih terperinciPengembangan Buku Referensi Berbasis Multi Representasi dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Kalor dan Termodinamika
Pengembangan Buku Referensi Berbasis Multi Representasi dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Kalor dan Termodinamika Lindrie Piranti 1,a), Dewi Muliyati 2,b) 1 Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas
Lebih terperinciRENCANA PERKULIAHAN SEMESTER (RPS)
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI Jalan Semarang 5, Malang 65145, Telepon: (0341) 562-180
Lebih terperinciProfesionalisme Guru/ Dosen Sains KEMAMPUAN GURU IPA DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK DI SMP NEGERI 1 PECANGAAN JEPARA TAHUN AJARAN 2014/2015
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Pengembangan Model dan Perangkat Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Magister Pendidikan Sains dan Doktor Pendidikan IPA FKIP UNS Surakarta,
Lebih terperinciPascasarjana Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang no.5, Malang
ANALISIS KEBUTUHAN BUKU AJAR BERDASARKAN MODEL PENGEMBANGAN BORG AND GALL UNTUK MATAKULIAH TAKSONOMI HEWAN VERTEBRATA PADA MAHASISWA S1 PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS NEGERI JEMBER Haqqi Anajili Setyanto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah mutu menjadi sorotan utama dalam dunia pendidikan dalam beberapa tahun terakhir ini. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan dampak
Lebih terperinciMENANAMKAN KETERAMPILAN ILMIAH MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI PADA MATA KULIAH MKPBM I MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS RISET
11-112 MENANAMKAN KETERAMPILAN ILMIAH MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI PADA MATA KULIAH MKPBM I MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS RISET Mumun Nurmilawati 1,Agus Muji Santoso 2 1,2 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciUniversitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 57126
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Strategi Pengembangan Pembelajaran dan Penelitian Sains untuk Mengasah Keterampilan Abad 21 (Creativity and Universitas Sebelas Maret Surakarta, 26 Oktober 2017 ANALISIS
Lebih terperinciKajian Validitas Konstruk Modul IPA Terpadu Berbasis Scientific Approach Materi Pokok Suhu, Kalor dan Perpindahannya SMP Kelas VII
Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF) 7 Kajian Validitas Konstruk Modul IPA Terpadu Berbasis Scientific Approach Materi Pokok Suhu, Kalor dan Perpindahannya SMP Kelas VII Intan Pratiwi Wardani 1,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran pada siswa dapat terarah dengan baik (Mulyasa, 2007).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada setiap orang dan berlangsung seumur hidup. Belajar tidak dapat berlangsung dengan sendirinya
Lebih terperinciISMAIL Guru SMAN 3 Luwuk
1 Penerapan Pendekatan SETS Melalui Problem Based Instruction (PBI) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Bioteknologi di Kelas XII IPA-1 SMA Negeri 3 Luwuk ISMAIL Guru SMAN 3 Luwuk Abstrak
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Biologi OLEH :
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) YANG DI PADU DENGAN CONCEPT MAPPING BERBASIS LOCAL MATERIAL MELALUI LESSON STUDY (LS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI, KEMAMPUAN INKUIRI, DAN HASIL BELAJAR
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN Mauizatil Rusjiah, M. Arifuddin J, dan Andi Ichsan M Program Studi
Lebih terperinciHASIL MONITORING DAN EVALUASI KEGIATAN PILOTING DAN LESSON STUDY PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SEKOLAH MENENGAH KOTA MALANG
HASIL MONITORING DAN EVALUASI KEGIATAN PILOTING DAN LESSON STUDY PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SEKOLAH MENENGAH KOTA MALANG Eko Sri Sulasmi dan Sri Rahayu Lestari Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai
Lebih terperinciAdapun beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini berjenis deskriptif. Peneliti hanya menggambarkan kondisi di lapangan sesuai fakta yang terjadi tanpa ada perlakuan terhadap variabel. Metode
Lebih terperinciPENINGKATAN KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I MELALUI STRATEGI SNOW BALLING (PTK
PENINGKATAN KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I MELALUI STRATEGI SNOW BALLING (PTK Pada Pendidikan Matematika FKIP UMS Semester V Kelas E Tahun Akademik 2014/2015) M. Zakiyan Fadlen
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Reciprocal Teaching dalam Upaya Meningkatkan Aktivitas Mahasiswa Program Khusus PGMIPABI pada Mata Kuliah Biochemistry I
71 Penerapan Pendekatan Reciprocal Teaching dalam Upaya Meningkatkan Aktivitas Mahasiswa Program Khusus PGMIPABI pada Mata Kuliah Biochemistry I 1 Lalu Rudyat Telly Savalas, 2 Yunita Arian Sani Anwar 1
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari siswa di jenjang pendidikan formal mulai dari tingkat SD sampai pada SMA bahkan perguruan tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang IPA merupakan pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum (universal) dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen (Carin dan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I MELALUI STRATEGI SNOW BALLING
PENINGKATAN KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I MELALUI STRATEGI SNOW BALLING (PTK Pada Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS Semester V Kelas E Tahun Akademik 2014/2015) ARTIKEL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan kurikulum KTSP (2006) saat ini siswa dituntut untuk dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan kurikulum KTSP (2006) saat ini siswa dituntut untuk dapat berperan secara aktif (student centered) karena siswa yang aktif menunjukkan keterlibatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dapat digolongkan dalam jenis penelitian dan pengembangan
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dapat digolongkan dalam jenis penelitian dan pengembangan pendidikan, yaitu penelitian dan mengembangkan bahan ajar mekanika. Dalam pelaksanaannya
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL KIMIA BERBASIS SAINTIFIK 5M DENGAN PANDUAN MIND MAP PADA MATERI KOLOID
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi melalui Penelitian & Pengembangan dalam Menghadapi Tantangan Abad-21 Surakarta, 22 Oktober 2016 PENGEMBANGAN MODUL
Lebih terperinciPROFIL MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS DALAM MELAKSANAKAN PENELITIAN SKRIPSI TAHUN 2015
PROFIL MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS DALAM MELAKSANAKAN PENELITIAN SKRIPSI TAHUN 2015 Rio Taufiq Nugroho 1), Hariyatmi 2), Mahasiswa 1), Staf Pengajar 2), Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas
Lebih terperinciPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA PEMBELAJARAN KIMIA di SMA DENGAN MODEL CTL
SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA VI Pemantapan Riset Kimia dan Asesmen Dalam Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP UNS Surakarta, 21 Juni
Lebih terperinciPEMANFATAAN Drosophila melanogaster SEBAGAI ORGANISME MODEL DALAM MENGUNGKAP BERBAGAI FENOMENA PENYIMPANGAN RASIO MENDEL
PEMANFATAAN Drosophila melanogaster SEBAGAI ORGANISME MODEL DALAM MENGUNGKAP BERBAGAI FENOMENA PENYIMPANGAN RASIO MENDEL Ahmad Fauzi 1, Aloysius Duran Corebima 2 1 Pascasarjana Pendidikan Biologi, Universitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini tergolong penelitian pengembangan modul pembelajaran pada pokok bahasan segi empat untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses kognisi siswa kelas X dalam mengonstruksi konjektur masalah generalisasi pola secara mendalam sesuai
Lebih terperinciOUTLINE MATA KULIAH BIOLOGI DASAR
OUTLINE MATA KULIAH BIOLOGI DASAR Semester Genap Tahun Akademik 2015/2016 Dosen Pengampu: Bayu Sandika, S.Si., M.Si. INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI IAIN JEMBER 2016 A. Informasi Umum Matakuliah : Biologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan kita adalah lemahnya proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan kita adalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran siswa didorong untuk mengembangkan kemampuan
Lebih terperinciOleh : Fita Pamiluning Sari NPM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA RIIL MATERI PLANTAE KELAS X-I SMA PAWYATAN DAHA TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciMEDIA SMART DIAGRAM VENN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI HIMPUNAN
ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2, No. 2, Mei - Agustus 2016 STKIP PGRI Banjarmasin MEDIA SMART DIAGRAM VENN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI HIMPUNAN
Lebih terperinciProsiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013
Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Pengembangan Lembar Kerja Mahasiswa Berbasis Keterampilan Berpikir Menerapkan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Pada Perkuliahan Medan Elektromagnet
Lebih terperinciPengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional
Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional pada Materi Konsep Dasar Fisika Inti dan Struktur Inti Mata Kuliah Fisika Atom dan Inti Wulan Sari 1), Jufrida ), dan Haerul Pathoni 3) 1)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut seseorang untuk dapat menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu kemampuan memperoleh, memilih
Lebih terperinciPenerapan Blog Refleksi untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Ilmiah Calon Guru Fisika
Received: 02-10-2016 Revised: 24-11-2016 Accepted: 12-02-2017 Publised 27-04-2017 Penerapan Blog Refleksi untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Ilmiah Calon Guru Fisika Khusaini Jurusan Fisika,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN KONEKSI SISWA SMP/MTs
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN KONEKSI SISWA SMP/MTs Lussy Midani Rizki 1), Risnawati 2), Zubaidah Amir MZ 3) 1) UIN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Pengembangan Kotak dan Kartu Misterius (KOKAMI) Penelitian ini menghasilkan produk permainan pembelajaran dalam bentuk Kotak dan Kartu Misterius (KOKAMI) pada materi Tekanan
Lebih terperinciUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
UPAYA PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP PADA SISWA KELAS VIIIA SMP MUHAMMADIYAH 1 KLATEN TAHUN AJARAN 2008/2009 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian persyaratan
Lebih terperinciTINGKAT BERPIKIR KOGNITIF MAHASISWA BERDASARKAN BENTUK PERTANYAAN PADA MATA KULIAH BIOLOGI UMUM
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Strategi Pengembangan Pembelajaran dan Penelitian Sains untuk Mengasah Keterampilan Abad 21 (Creativity and Universitas Sebelas Maret Surakarta, 26 Oktober 2017 TINGKAT
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Media pembelajaran dalam Satyasa (2007:3) diartikan sebagai semua benda
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Maket Media pembelajaran dalam Satyasa (2007:3) diartikan sebagai semua benda yang menjadi perantara dalam terjadinya pembelajaran. Sadiman, dkk. (2008: 17-18) mengatakan
Lebih terperinciSeminar Nasional Hasil Penelitian Universitas Kanjuruhan Malang 2017
PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONFLIK KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KREATIFITAS MAHASISWA DALAM MENYUSUN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA SD Linda Rachmawati, Bagus Amirul Mukmin Universitas Nusantara PGRI Kediri
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagian tersebut akan diuraikan sebagai berikut.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian A.1 Hasil Uji Validitas Validitas LKS ini dilakukan pada tiga bagian, yakni validitas materi, validitas konstruksi dan validitas bahasa. Adapun hasil validasi
Lebih terperinciGENETIKA. : Agus Hery Susanto. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2011
GENETIKA Oleh : Agus Hery Susanto Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2011 Hak Cipta 2011 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe group investigation (GI) pada mata pelajaran IPS dengan materi Perjuangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai lokasi dan subjek/objek penelitian, model penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, alur
Lebih terperinciII. KERANGKA TEORETIS. Metode didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru dalam menjalankan
5 II. KERANGKA TEORETIS A. Tinjauan Pustaka 1. Metode Peta Konsep Metode didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru dalam menjalankan fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode
Lebih terperinciIMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
Lalfakhiroh, Atmadji, Implementasi Metode Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Teknik Komputer dan Jaringan IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seorang guru, bukan hanya sekadar mengajar (teaching) tetapi lebih ditekankan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari akan muncul banyak permasalahan. Masalah setiap orang akan berbeda, begitu pula cara mengatasinya. Suatu situasi dikatakan masalah
Lebih terperinciPENGEMBANGAN ALAT PRAKTIKUM HUKUM OHM BERBASIS GRAFIK MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER PADA MAHASISWA CALON GURU FISIKA
PENGEMBANGAN ALAT PRAKTIKUM HUKUM OHM BERBASIS GRAFIK MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER PADA MAHASISWA CALON GURU FISIKA Aslam, Syamsu, Darsikin dan Unggul Wahyono Aslamnapi@gmail.com Program Studi Pendidikan
Lebih terperincissssssss 753 Ulin Nuha 1, Mohamad Amin 2, Umie Lestari Pascasarjana Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No. 5, Malang
ANALISIS KEBUTUHAN BUKU AJAR BERBASIS PENELITIAN MATERI FILOGENETIK MOLEKULER UNTUK MAHASISWA S1 PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS JEMBER BERDASARKAN MODEL PENGEMBANGAN ADDIE Ulin Nuha 1, Mohamad Amin 2,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengembangan LKS berbasis masalah yang berorientasi pada kemampuan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pengembangan LKS berbasis masalah yang berorientasi pada kemampuan penalaran matematis siswa SMP kelas VII pada materi himpunan dilakukan dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah jenis penelitian yang
Lebih terperinciKeterlibatan siswa baik secara fisik maupun mental merupakan bentuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan transformasi pengetahuan, sikap, dan keterampilan dengan melibatkan aktivitas fisik dan mental siswa. Keterlibatan
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi
PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI METODE INKUIRI TERPIMPIN DISERTAI PENGGUNAAN LCD PROYEKTOR SEBAGAI PENGUATAN KONSEP DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMP N 1 KARANGRAYUNG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY YANG MENERAPKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY
Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY YANG MENERAPKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY Masrita Gani 1 SMP Negeri 1 Suli 1 masrita.gani@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keterampilan proses sains adalah keterampilan yang diperlukan untuk memperoleh, mengembangkan, dan menerapkan konsep-konsep, prinsip-prinsip, hukum-hukum,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini untuk menjawab rumusan permasalahan yakni menelaah kemampuan koneksi matematik dan self-concept setelah dilakukan pembelajaran group investigation
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu krisis terhadap masalah, sehingga peserta didik (mahasiswa) mampu merasakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Lingkungan sebagai salah satu sains merupakan sebuah proses dan produk. Proses yang dimaksud disini adalah proses melalui kerja ilmiah,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas X IPA Semester II SMA Negeri di Surakarta. SMA ini terletak di Jalan Muhamad Yamin
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS IV SD/MI
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS IV SD/MI Moh. Shofan 1 Cholis Sa dijah 2 Slamet 3 FMIPA, Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang No 5 Malang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran biologi adalah adanya miskonsepsi. Miskonsepsi muncul karena
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Biologi adalah salah satu mata pelajaran sains yang menekankan pada kinerja ilmiah dan pemahaman konsep serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Konsep-konsep
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
63 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek/Objek Penelitian Penelitian ini difokuskan pada alat ukur literasi sains/kimia dan pengujian kualitas alat ukur yang telah dikonstruksi menggunakan
Lebih terperinciMuhammad Amil Busthon Universitas Negeri Malang Kata kunci: simulasi, sketchup, fisika zat padat, model tiga dimensi
PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL TIGA DIMENSI STRUKTUR KRISTAL DAN SIMETRI KRISTAL BERBASIS SKETCHUP UNTUK MENUNJANG PERKULIAHAN FISIKA ZAT PADAT DI JURUSAN FISIKA UNIVERSITAS NEGERI MALANG Muhammad Amil Busthon
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pendekatan kontekstual bukan merupakan suatu konsep baru. Penerapan pendekatan
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendekatan Kontekstual Pendekatan kontekstual bukan merupakan suatu konsep baru. Penerapan pendekatan kontekstual di kelas kelas yang diselenggarakan di Amerika pertama- tama
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Strategi Pengembangan Pembelajaran dan Penelitian Sains untuk Mengasah Keterampilan Abad 21 (Creativity and Universitas Sebelas Maret Surakarta, 26 Oktober 2017 PENERAPAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar bersama, memodelkan, mengevaluasi, dan merefleksi diri.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD RI 45, berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY SUB POKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI KELAS VII SMP Ahmad Rif an F 33, Dinawati.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Pendidikan diyakini akan dapat mendorong memaksimalkan potensi
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi
Artikel Skripsi EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN INKUIRI, ARGUMENTASI ILMIAH, METAKOGNISI, DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS VIII MTsN PANGLUNGAN SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada bidang pengajaran, dikenal dengan istilah interaksi belajar-mengajar. pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan di sekolah sangat erat kaitannya dengan istilah interaksi edukasi, maksudnya adalah interaksi yang berlangsung dalam suatu ikatan untuk tujuan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS inquiry dan Local Material MATERI POKOK SISTEM KOORDINASI KELAS XI IPA MA AL MUSLIHUN TULUNGAGUNG
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS inquiry dan Local Material MATERI POKOK SISTEM KOORDINASI KELAS XI IPA MA AL MUSLIHUN TULUNGAGUNG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Lebih terperinciRENCANA PERKULIAHAN SEMESTER (RPS) Program Studi: Biologi Semester Genap Tahun 2015/2016
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI Jalan Semarang 5, Malang 65145, Telepon: (0341) 562-180
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL EXPERIENTIAL LEARNING YANG DIARAHKAN UNTUK STRATEGI THINK TALK WRITE PADA MATERI SISTEM SARAF
PENGEMBANGAN MODUL EXPERIENTIAL LEARNING YANG DIARAHKAN UNTUK STRATEGI THINK TALK WRITE PADA MATERI SISTEM SARAF Tri Handayani 1, Sajidan 2, Baskoro Adi Prayitno 3 1 Program Studi Magister Pendidikan Sains
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Pada bab ini merupakan bagian penutup yang menjelaskan hasil penelitian yang terdiri atas bagian a). Simpulan; b). Implikasi; dan c) Rekomendasi. A. Simpulan Setelah
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. peningkatan hasil belajar matematika dan ketrampilan berpikir kritis siswa di MI
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Hasil analisis data dan uji hipotesis menunjukkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran berbasis masalah dan inkuiri mempunyai pengaruh terhadap peningkatan hasil belajar
Lebih terperinci