DESI MARLINA. Kata Kunci: Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa, Media Kartu Positif Negatif Model Pembelajaran TGT, Pembelajaran Matematika.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DESI MARLINA. Kata Kunci: Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa, Media Kartu Positif Negatif Model Pembelajaran TGT, Pembelajaran Matematika."

Transkripsi

1 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADAMATERI BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN MEDIA KARTU POSITIF NEGATIF DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAME TOURNAMENT DI KELAS IV SD NEGERI 47/I MUARA TEMBESI DESI MARLINA ABSTRAK Latar belakang masalah ini yaitu proses pembelajaran yang kurang efektif pada kegiatan matematika dikelas IV SD 47/I Muara Tembesi telah berdampak pada aktivitas dan hasil belajar siswa yang belum memuaskan. Siswa cendrung monoton, kurang percaya diri atau berani untuk menyampaikan pendapat didalam proses pembelajaran hal ini disebabkan pemilihan model yang kurang sesuai diterapkan pada proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi bilangan bulat menggunakan media kartu positif negatif dengan model pembelajaran kooperatif TGT dikelas IV Sd No 47/I Muara Tembesi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui tiga siklus yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III. Pada setiap siklus dilakukan perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi serta refleksi. Jumlah siswa pada penelitian ini berjumlah 18 orang siswa yang terdiri dari 11 orang siswa laki-laki dan 7 orang siswa perempuan. Dari hasil penelitian yang dapat dilakukan pada setiap siklus, adanya peningkatan aktifitas dan hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari nilai rata-rata aktivitas dan hasil belajar secara klasikal. Dilihat dari siklus kesiklus, pada sikuls pertama persentase aktivitas siswa mencapai 56 % dan hasil belajar siswa yang tuntas 33 %, pada siklus kedua aktivitas siswa mencapai 63 % dan hasil belajar siswa yang tuntas 60 %, pada siklus ketiga aktivitas siswa mencapai 83 % dan hasil belajar mencapai 100 %. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa penerapan model kooperatif TGT dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika dikelas IV SD NO 47/I Muara Tembesi. Disarankan kepada guru-guru agar dapat memberikan pemahaman atau petunjuk yang jelas kepada siswa atau kelompok tentang langkah model pembalajaran yang dipergunakan dalam proses pembelajaran, sehingga siswa atau kelompok akan mudah mengikuti proses pembelajara. Berikan motivasi yang secukupnya kepada siswa secara individu atau kelompok dengan memberikan penghargaan dan model TGT ini dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Kata Kunci: Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa, Media Kartu Positif Negatif Model Pembelajaran TGT, Pembelajaran Matematika.

2 PENDAHULUAN.Konsep dipergunakan secara nasional diperuntukkan bagi siswa pada tahap tingkat pendidikan yang berisikan pokok-pokok pembelajaran yang harus dikembangkan lebih lanjut oleh sekolah masing-masing. Di SD negeri 47/I Rantau Kapas Mudo, dalam pelaksanaan proses pembelajaran pada mata pelajaran matematika siswa cenderung bersifat pasif hanya beberapa siswa saja yang hanya turut aktif dalam proses pembelajaran semantara siswa yang lain hanya mendengarkan dan menerima apa yang disampaikan guru dan ada juga beberapa siswa yang tidak memperhatikan guru pada saat guru menjelaskan materi. Pada saat proses pembelajaran guru tidak menggunakan media pembelajaran yang cocok, dalam menjelaskan materi hanya sebagian siswa yang dapat mengerti apa yang mereka pelajari, karena media yang digunakan guru dalam pembelajaran kurang menarik minat siswa untuk turut aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini terlihat jelas pada saat guru mengadakan tanya jawab dengan siswa mengenai materi pembelajaran, hanya sebagian siswa yang hanya dapat menjawab pertanyaaan yang diberikan guru. Guru hanya menjelaskan materi yang telah disiapkan dan memberikan soal latihan yang bersifat rutin dan proses pembelajaran mendominasi guru dibandingkan siswa. Sehingga kurangnya aktivitas pembelajaran yang efektif yang melibatkan interaksi antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa, hal ini dapat terlihat dari hasil belajar siswa yang relatife rendah. Dari analisis dapat ditemukan penyebab belum optimalnya hasil belajar pada mata pelajaran matematika dikelas IV SD Negeri 47/I Rantau Kapas Mudo khususnya materi bilangan bulat antara lain: (1) siswa hanya menerima pelajaran yang disampaikan guru, (2) kurangnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, (3) media yang digunakan kurang menarik minat siswa untuk turut aktif, (4) kurang efektifnya model pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran. Dari masalah yang dijelaskan di atas, ada pun masalah yang ditetapkan peneliti adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa. Sebagai gambaran tentang hal tersebut dapat dilihat dari hasil belajar yang relatife rendah khususnya materi bilangan bulat, hasil belajar siswa tersebut dapat dilihat dari hasil ulangan harian siswa masih dibawah KKM sedangkan standar minimalnya yaitu 70 terlihat bahwa 18 orang siswa terdapat 12 orang yang tidak mencapai KKM. Dengan demikian tugas guru adalah sebagai dinamisator dan fasilitator dalam proses pembelajaran di sekolah, baik penguasaan kelas, penguasaan materi, menarik minat siswa untuk belajar, penguasaan metode dan model pembelajaran serta meningkatkan aktivitas siswa untuk turut aktif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran matematika merupakan salah satu masalah pembelajaran di Indonesia. Pada dasarnya, salah satu masalah yang dialami oleh sebagian besar guru matematika adalah rendahnya kemampuan komunikasi matematis siswa. Hal ini disebabkan oleh pandangan-pandangan negatif siswa terhadap matematika yang sering menghambat kemampuan komunikasi matematis mereka, sehingga aktivitas dalam pembelajaran pun sangat kurang. Dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar salah satu kemampuan yang harus dikuasai adalah materi bilangan bulat kemampuan itu harus dikuasai siswa sebagai bekal untuk mempelajari bahan matematika berikutnya. Guru pun dalam menjelaskan materi terkadang hanya menjelaskan dengan menuliskan materi saja di papan tulis.

3 Oleh karena itu untuk meningkatkan hasil belajar siswa dikelas IV SD Negeri 47/I Rantau Kapas Mudo diperlukan upaya pengembangan dengan menggunakan media pembelajaran yang mampu memotivasi siswa untuk beraktivitas, salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk siswa SD khususnya materi bilangan bulat adalah dengan menggunakan media kartu positif negatif yang dapat membantu siswa untuk memahami konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat karena dengan alat yang sederhana ini siswa dapat mempraktekkan langsung secara konkrit, serta memilih dan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan materi khususnya materi bilangan bulat untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar. Setelah mempelajari berbagai model pembelajaran yang memungkinkan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa seperti yang disebutkan diatas adalah dengan menerapakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) sebagai strategi yang efektif. Berdasarkan masalah diatas peneliti akan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika dengan menerapkan model Teams Game Tournament. Berdasarkan latar belakang sebagai mana yang telah diuraikan di atas, maka dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti memilih judul Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar siswa pada Materi Bilangan Bulat Menggunakan Media Kartu Positif Negatif dengan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Game Tournament di kelas IV SD Negeri 47/I Muara Tembesi. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi bilangan bulat menggunakan media kartu positif negatif dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament di kelas IV SD Negeri 47/I Muara Tembesi?. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dikelas IV SD Negeri 47/I Muara Tembesi untuk mata pelajaran matematika pada materi bilangan bulat. Pada penelitian tindakan kelas ini, prosedur penelitian meliputi empat komponen yaitu perencananaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Adapun indikator yang diobservasi untuk aktivitas guru adalah: Lembar Observasi Guru No Kegiatan Skor Memberikan apersepsi. Pemberian motivasi. Menjelaskan tujaun pembelajaran Menyampaikan materi pembelajaran Penjelasan atau petunjuk guru dalam mendemonstrasikan penggunaan kartu positif negative. Guru memberikan petunjuk mengenai pembelajaran TGT.

4 Bimbingan guru dalam kelompok Pemberian kuis atau pertanyaan yang diberikan guru sesuai dengan tujuan pembelajaran. Memberikan penghargaan kepada individu atau kelompok. Kemampuan mengevaluasi. Menyimpulkan materi pembelajaran. Umpan balik. Menutup pembelajaran Jumlah Presentase Pada lembar observasi guru di atas, skor yang diberikan pada setiap aspek penilaian berdasarkan Kriteria yang telah ditentukan, hal tersebut dapat dilihat dihalaman lampiran. Jenis data Data kuantitatif, berupa hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil evaluasi siswa yang dilakukan diakhir siklus. Data kualitatif, berupa hasil observasi yang diperoleh dari lembar observasi yang dilakukan selama proses belajar yang menyangkut aktivitas siswa. Teknik pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi dan tes hasil belajar siswa di kelas IV 47/I Muara Tembesi. Pengumpulan data dilakukan dengan mengunakan lembar observasi dan lembar tes. Observasi yang dilakukan terhadap aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran, dan tes diambil berupa tes tertulis siswa yaitu evaluasi dan lembar kerja siswa dalam bentuk isian selama proses pembelajaran dan diolah setelah selesai pertemuan. HASIL PENELITIAN Kegiatan penelitian ini diawali dengan kegiatan persiapan yang disiapkan oleh penulis bersama guru kolaborator sesuai dengan langkah-langkah tindakan yang dirancang, setelah penerapan tindakan, hasil analisis digunakan untuk merevisi tindakan berikutnya yang telah direncanakan peneliti bersama guru kolaborator. Hasil Penelitian Siklus I Perencanaan Pada tahap perencanaan yang dilakukan peneliti dan guru kolaborator mempersiapkan berbagai hal yang meliputi : 1. Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa. Standar kompetensi : menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat Kompetensi dasar : mengurutkan bilangan bulat Indikator : a. Mengenal bilangan bulat negatif dalam kehidupan sehari-hari b. Membaca dan menulis lambang bilangan bulat c. Menentukan letak bilangan bulat dalam garis bilangan

5 d. Membandingkan dua bilangan e. Mengurutkan sekelompok bilangan bulat dari yang terkecil ke yang terbesar atau sebaliknya 2. Membuat scenario pembelajaran yang mengacu pada penerapan model TGT. 3. Mempersiapkan RPP yang mengacu pada model TGT. 4. Menetapkan materi bahan ajar. 5. Membuat lembar kerja siswa (LKS). 6. Membuat instrument penilaian team dan kelompok. 7. Membuat lembar observasi aktivitas guru dan siswa. 8. Membuat alat evaluasi, soal tes, dan soal-soal TGT berupa tes ulangan akhir siklus I perindividu untuk mengetahui respond an hasil unjuk kerja siswa pada siklus I.. 9. Membuat media pembelajaran kartu positif negatif. Pelaksanaan Tindakan Pelaksaan penerapan tindakan pada materi bilangan bulat dengan menggunakan model pembelajaran Team Game Tournament sesuai dengan skenario pembelajaran sebagai berikut : Implementasi tindakan atau kegiatan inti pada siklus I meliputi : a. Kegiatan Awal 1. Apersepsi Guru mengajak siswa menggingat kembali pelajaran yang telah dipelajari untuk dikaitkan dengan materi yang akan dipelajari. 2. Motivasi Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang pentingnya mempelajari materi bilangan bulat terutama dalam kehidupan sehari-hari dimana jika mengalami kerugian dilambangkan dengan bilangan bulat negatif dan jika mengalami keuntungan dilambangkan dengan bilangan bulat positif. 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai b. Kegiatan Inti Eksplorasi a. Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan penggunaan kartu positif negatif. b. Siswa dibagi menjadi empat kelompok, masing-masing terdiri dari 4-5 orang anngota kelompok, masing-masing anggota kelompok mendapatkan kartu positif negatif dengan jumlah yang sama. Pembagian kelompok dilakukan secara acak Elaborasi a. Guru memberikan tugas LKS mengenai bilangan bulat dalam kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok. Anggota yang tahu dapat menjelaskan atau mengajarkan kepada anggota lain dalam satu kelompok, siswa saling bekerjasama sampai semua anggota kelompok mengerti, ditahap ini pengetahuan siswa dapat diterapkan seluruhnya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru, siswa menggunakan kartu positif negatif untuk menyelesaikan tugas bersama-sama dalam kelompok, tugas guru ditahap ini adalah membimbing siswa apabila mengalami kesulitan

6 b. Guru melakukan game, game terdiri atas pertanyaan yang diperoleh dari pelaksanaan kerja kelompok dengan menggunakan kartu positif negative. c. Guru menempatkan para siswa kedalam 4 meja turnamen yang telah disediakan, dan melakukan turnamen dengan anggota dari kelompok berbeda dalam satu meja. Konfirmasi a. Tiap siswa dan tiap kelompok diberi skor atas penguasaannya terhadap materi pelajaran kepada siswa secara individu atau kelompok yang meraih prestasi tinggi diberi penghargaan berupa ucapan selamat dan tepuk tangan dari teman-teman. Kegiatan Akhir a. Kesimpulan, dengan bimbingan guru siswa menyimpukan materi pelajaran yang telah dipelajari. b. Umpan balik, untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari guru mengadakan tanya jawab. c. Tindak lanjut, guru memberikan PR atau latihan, menjelaskan materi pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Berdasarkan tindak lanjut yang telah dilaksanakan peneliti, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan kegiatan awal yang terdiri dari apersepsi, dimana guru pada kegiatan ini meninjau kembali materi bilangan bulat dan mengaitkannya dengan materi yang akan dipelajari, pada kegiatan ini tapi hanya beberapa siswa turut aktif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Selain itu juga guru melakukan kegiatan motivasi yaitu menyampaikan manfaat dari pembelajaran yang akan dipelajari kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti peneliti melaksanakan kegiatan eksplorasi guru menyampaikan materi bilangan bulat dan terjadi aktivitas tanya jawab, selanjutnya guru melaksanakan kegiatan elaborasi, pada kegiatan ini siswa berdiskusi dalam kelompok untuk mengerjakan tugas dari guru, dalam kegiatan ini hanya sebagian siswa yang turut aktif dalam berdiskusi, kemudian melakukan game yang terdiri dari pertanyaan yang telah didiskusikan, tapi masih banyak siswa yang belum berani dalam melakukan game, dan dilanjutkan dengan turnamen, siswa masih belum terbiasa melakukan game. Pada kegiatan akhir guru melakukan kesimpulan, siswa pun ikut berpartisipasi dalam menyimpulkan materi, pada umpan balik siswa siswa aktif dalam mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dari guru, pada tindak lanjut guru memberikan PR. Hasil Observasi dan Evaluasi a. Observasi Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa aktivitas yang dilakukan guru disiklus I selama kegiatan pembelajaran berlangsung, secara keseluruhan persentase aktivitas yang dilakukan guru adalah 67% dikatagorikan cukup. Sedangkan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I adalah sebagai berikut: Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, terlihat aktivitas siswa belum mencapai kriteria yang ingin dicapai. Dimana terlihat aktivitas siswa dalam hubungan kerjasama dalam kelompok hanya mencapai 59%, aktif dalam menjawab pertanyaan 54%. Siswa yang mampu beraktivitas baru 57% dan siswa yang berani dalam game turnamen yaitu 48%.Jadi total aktivitas siswa secara keseluruhan adalah 57 % dikategorikan kurang. b. Evaluasi

7 Pada akhir siklus dilakukan evaluasi dengan tes guna mengetahui tingkat penguasaan konsep atau materi yang telah dipelajari pada satu siklus secara akurat dapat dilihat pada tabel berikut : Berdasarkan tabel di dapat dilihat bahwa siswa yang mendapatkan hasil belajar dalam kategori cukup, kurang, sangat kurang atau tidak mencapai standar KKM, jika di persentasekan hanya 33% siswa yang tuntas. Maka tindakan untuk masalah tersebut akan dilaksanakan pada siklus II. Hasil skor yang diperoleh oleh masing-masing kelompok dapat dilihat pada table sebagai berikut : Dari hasil perolehan skor tiap kelompok pada siklus I, dapat dilihat perolehan skor belum maksimal, dimana belum ada tim yanag bisa dijuluki super team dan great team. Refleksi dan Revisi Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi dan evaluasi hasil belajar siswa pada siklus I dengan menerapkan model TGT diperoleh beberapa kelemahan sebagai berikut : 1. Siswa kurang memahami materi yang dijelaskan guru, maka perlu perbaikan disiklus II dalam hal ini guru lebih memberikan penjelasan yang disertai dengan penanaman konsep sebaik-baiknya. 2. Siswa belum beraktivitas dengan baik dalam berdiskusi, maka perlu perbaikab disiklus II dalam hal ini guru lebih meningkatkan pengawasan pada setiap kelompok agar siswa termotivasi untuk ikut serta dalam kelompok. 3. Siswa belum aktif dalam memberikan pertayaan atau merespon dalam belajar, maka perlu perbaikan disiklus II dalam hal ini guru memberikan keleluasaan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan, dan membuat siswa belajar dengan rileks. 4. Aktivitas siswa dalam menjawab pertanyaan, serta perbaikan dalam game turnamen maka perlu perbaikan disiklus II dalam hal ini guru lebih mengawasi dalam game turnamen. Hasil Penilaian Siklus II Siklus II merupakan perbaikan dari siklus I yang sebelumnya telah dilaksanakan. Kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I diperbaiki pada siklus II ini. Siklus II direncanakan dan dipersiapkan lebih baik lagi dari siklus sebelumnya karena pada siklus ini merupakan upaya untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa yang lebih baik lagi darisiklus sebelumnya. Perencanaan Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan Pada tahap perencanaan yang dilakukan peneliti dan guru kolaborator mempersiapkan berbagai hal yang meliputi : 1. Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa. 2. Membuat skenario pembelajaran yang mengacu pada penerapan model TGT. 3. Mempersiapkan RPP yang mengacu pada model TGT. 4. Menetapkan materi bahan ajar. 5. Membuat lembar kerja siswa (LKS). 6. Membuat instrument penilaian team dan kelompok. 7. Membuat lembar observasi aktivitas guru dan siswa.

8 8. Membuat alat evaluasi, soal tes, dan soal-soal TGT berupa tes ulangan akhir siklus I perindividu untuk mengetahui respon dan hasil unjuk kerja siswa pada siklus I.. 9. Membuat media pembelajaran kartu positif negatif. Pelaksanaan Tindakan Pelaksaan penerapan tindakan pada materi bilangan bulat siklus II dengan menggunakan model pembelajaran Team Game Tournament, perbaikan dilakukan pada kegitan inti sesuai dengan skenario pembelajaran sebagai berikut : Implementasi tindakan atau kegiatan inti pada siklus II meliputi : a. Kegiatan Awal 1. Apersepsi Sebelum memulai pelajaran guru mengajak siswa menggingat kembali pelajaran yang telah dipelajari dan memberikan pertanyaan tantang materi bilangan bulat pada minggu lalu untuk dikaitkan dengan materi yang akan dipelajari pada materi menjumlahkan bilangan bulat.. 2. Motivasi Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan menyampaikan manfaat yang akan diperoleh siswa melalui pembelajaran matematika yaitu manjumlahkan bilangan bulat siswa dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, maisalnya siswa disuruh belanja oleh ibu ternyata harga barang yang dibelikan lebih kecil dibandingkan unag yang diberikan ibu. 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai b. Kegiatan Inti Eksplorasi a. Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan penggunaan kartu positif negatif guru lebih memberikan penjelasan yang disertai dengan penanaman konsep sebaikbaiknya. b. Siswa dibagi menjadi empat kelompok, masing-masing terdiri dari 4-5 orang anngota kelompok, masing-masing anggota kelompok mendapatkan kartu positif negatif dengan jumlah yang sama. Pembagian kelompok dilakukan menurut jenis kelamin. Elaborasi a. Guru memberikan tugas LKS mengenai bilangan bulat dalam kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok. Anggota yang tahu dapat menjelaskan atau mengajarkan kepada anggota lain dalam satu kelompok, siswa saling bekerjasama sampai semua anggota kelompok mengerti, ditahap ini pengetahuan siswa dapat diterapkan seluruhnya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru, siswa menggunakan kartu positif negative untuk menyelesaikan tugas bersama-sama dalam kelompok, tugas guru ditahap ini adlah membimbing siswa apabila mengalami kesulitan, guru lebih meningkatkan pengawasan pada setiap kelompok agar siswa termotivasi untuk ikut serta dalam kelompok. b. Guru melakukan game yang terdiri atas pertanyaan yang diperoleh dari pelaksanaan kerja kelompok dengan menggunakan kartu positif negatif, guru memberikan keleluasaan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan, dan membuat siswa belajar dengan rileks. c. Guru menempatkan para siswa kedalam 4 meja turnamen yang telah disediakan, dan melakukan turnamen dengan anggota dari kelompok berbeda dalam satu meja. Konfirmasi

9 Tiap siswa dan tiap kelompok diberi skor atas penguasaannya terhadap materi pelajaran kepada siswa secara individu atau kelompok yang meraih prestasi tinggi diberi penghargaan berupa alat tulis. Kegiatan Akhir a. Kesimpulan, dengan bimbingan guru siswa menyimpukan materi pelajaran yang telah dipelajari. b. Umpan balik, untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari guru mengadakan tanya jawab. c. Tindak lanjut, guru memberikan PR atau latihan, menjelaskan materi pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Berdasarkan pelaksanaan yang telah dilaksanakan peneliti, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan kegiatan awal yang terdiri dari apersepsi, dimana guru pada kegiatan ini meninjau kembali materi bilangan bulat dan mengaitkannya dengan materi yang akan dipelajari dan mengaitkannya dneagn kompetensi menjumlahkan bilangan bulat, pada kegiatan ini sebagian besar siswa sudah turut aktif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Selain itu juga guru melakukan kegiatan motivasi yaitu menyampaikan manfaat dari pembelajaran yang akan dipelajari dan mengatakan bagi siswa atau kelompok yang bagus akan mendapatkan hadiah, kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti peneliti melaksanakan kegiatan eksplorasi guru menyampaikan materi bilangan bulat dan terjadi aktivitas tanya jawab, selanjutnya guru melaksanakan kegiatan elaborasi, pada kegiatan ini siswa berdiskusi dalam kelompok untuk mengerjakan tugas dari guru, dalam kegiatan ini hanya sebagian siswa yang turut aktif dalam berdiskusi, kemudian melakukan game yang terdiri dari pertanyaan yang telah didiskusikan, tapi masih banyak siswa yang belum berani dalam melakukan game, dan dilanjutkan dengan turnamen, siswa mulai terbiasa melakukan game. Pada kegiatan akhir guru melakukan kesimpulan, siswa pun ikut berpartisipasi dalam menyimpulkan materi, pada umpan balik siswa mulai aktif dalam mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dari guru, pada tindak lanjut guru memberikan PR. Hasil Observasi dan Evaluasi a. Observasi Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa aktivitas yang dilakukan guru disiklus I selama kegiatan pembelajaran berlangsung, secara keseluruhan persentase aktivitas yang dilakukan guru adalah 85% dikatagorikan sangat baik. Sedangkan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II adalah sebagai berikut : Dari hasil observasi pada siklus II diatas, telihat aktivitas siswa mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya, siswa yang memahami materi sebanyak 72%. Siswa yang menunjukan aktivitas dalam kelompok baru 69 %. Siswa yang melakukan kerjasama dalam kelompok yaitu 67 %. Kemudian aktif dalam menjawab pertanyaan 69 %. Siswa yang mampu beraktivitas baru 59 % dan siswa yang berani dalam game turnamen yaitu 63 %. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan disiklus II dikategorikan cukup. b. Evaluasi

10 Pada akhir siklus dilakukan evaluasi dengan tes guna mengetahui tingkat penguasaan konsep atau materi yang telah dipelajari pada satu siklus secara akurat dapat dilihat pada tabel berikut : Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa siswa yang mendapatkan hasil belajar dalam kategori cukup, kurang, sangat kurang atau tidak mencapai standar KKM sebanyak 6 orang, jika di persentasekan hanya 33 % siswa yang belum tuntas. Siswa yang tuntas dapat dilihat peningkatannya pada siklus pertama. Dan akan ditingkatkan lagi pada siklus ke III. Hasil skor perolehan oleh masing-masing kelompok dapat dilihat pada. Dari hasil perolehan skor tiap kelompok pada siklus II, dapat dilihat perolehan skor tertinggi diperoleh oleh kelompok durian dengan perolehan skor rata-rata sebesar 47,5. Sedangkan skor terendah adalah kelompok rambutan dengan skor 40. Refleksi dan Revisi Siklus II Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi pada siklus II diperoleh beberapa kelemahan sebagai berikut : a. Beberapa siswa masih kurang memahami materi yang dijelaskan guru maka perlu perbaikan disiklus III dalam hal ini guru lebih membuat penyampaian materi sebaik-baik mungkin. b. Beberapa siswa belum aktif memberikan pertanyaan atau tanggapan maka perlu perbaikan disiklus III dalam hal ini guru memberikan pengawasan memberi peluang untuk setiap siswa untuk bertanya tanpa ada paksaan. c. Beberapa siswa belum aktif menjawab dan keberanian dalam game turnamen belum maksimal, maka diperlukan perbaikan disiklus III dalam hal ini guru memotivasi siswa dengan memberikan penjelasan bahwa di dalam game turnamen akan diberikan hadiah bagi siswa yang mendapatkan poin / skor tertinggi. Hasil Penelitian Siklus III Siklus III merupakan perbaikan dari siklus II yang sebelumnya telah dilaksanakan. Kekurangan-kekurangan pada siklus II diperbaiki pada siklus III ini. Siklus III direncanakan direncanakan lebih baik lagi dan semaksimal mungkin dari siklus sebelumnya karena pada siklus ini merupakan upaya untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa yang lebih baik lagi dari siklus sebelumnya. Perencanaan pada siklus III dengan melihat refleksi pada siklus II, sehingga dapat berjalan lebih baik lagi. Penelitian siklus III dilakukan pada tanggal 8, 9 dan 10 November 2012 selama 6 jam pelajaran. Penelitian ini dilakukan dalam 4 tahap yaitu : perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, dan analisis dan refleksi. Pada tahap perencanaan yang dilakukan peneliti dan guru kolaborator mempersiapkan berbagai hal yang meliputi : 1. Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa. 2. Membuat skenario pembelajaran yang mengacu pada penerapan model TGT. 3. Mempersiapkan RPP yang mengacu pada model TGT 4. Menetapkan materi bahan ajar. 5. Membuat lembar kerja siswa (LKS). 6. Membuat instrument penilaian team dan kelompok.

11 7. Membuat lembar observasi aktivitas guru dan siswa. 8. Membuat alat evaluasi, soal tes, dan soal-soal TGT berupa tes ulangan akhir siklus II perindividu untuk mengetahui respond an hasil untuk kerja siswa pada siklus III. 9. Membuat media pembelajaran kartu positif negatif. Pelaksanaan Tindakan Pelaksaan penerapan tindakan pada siklus III materi bilangan bulat dengan menggunakan model pembelajaran Team Game Tournament sesuai dengan skenario pembelajaran sebagai berikut : Implementasi tindakan atau kegiatan inti pada siklus III meliputi : a. Kegiatan Awal 1. Apersepsi Sebelum memulai pelajaran guru mengajak siswa menggingat kembali pelajaran yang telah dipelajari untuk dikaitkan dengan materi yang akan dipelajari. 2. Motivasi Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan menyampaikan manfaat yang akan diperoleh siswa melalui pembelajaran matematika yaitu manjumlahkan bilangan bulat siswa dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, maisalnya siswa disuruh belanja oleh ibu ternyata harga barang yang dibelikan lebih kecil dibandingkan unag yang diberikan ibu. 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai b. Kegiatan Inti Eksplorasi a. Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan penggunaan kartu positif negatif. b. Siswa dibagi menjadi empat kelompok, masing-masing terdiri dari 4-5 orang anngota kelompok, masing-masing anggota kelompok mendapatkan kartu positif negatif dengan jumlah yang sama. Pembagian kelompok dilakukan berdasarkan prestasi. Elaborasi a. Guru memberikan tugas LKS mengenai bilangan bulat dalam kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok. Anggota yang tahu dapat menjelaskan atau mengajarkan kepada anggota lain dalam satu kelompok, siswa saling bekerjasama sampai semua anggota kelompok mengerti, ditahap ini pengetahuan siswa dapat diterapkan seluruhnya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru, siswa menggunakan kartu positif negative untuk menyelesaikan tugas bersama-sama dalam kelompok, tugas guru ditahap ini adalah membimbing siswa apabila mengalamikesulitan b. Guru melakukan game yang terdiri atas pertanyaan yang diperoleh dari pelaksanaan kerja kelompok dengan menggunakan kartu positif negatif. Guru menempatkan para siswa kedalam 4 meja turnamen yang telah disediakan, dan melakukan turnamen dengan anggota dari kelompok berbeda dalam satu meja. Konfirmasi Tiap siswa dan tiap kelompok diberi skor atas penguasaannya terhadap materi pelajaran kepada siswa secara individu atau kelompok yang meraih prestasi tinggi diberi penghargaan berupa alat tulis dan piagam penghargaan. Kegiatan Akhir Kesimpulan, dengan bimbingan guru siswa menyimpukan materi pelajaran yang telah dipelajari.

12 Umpan balik, untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari guru mengadakan tanya jawab. Tindak lanjut, guru memberikan PR atau latihan, menjelaskan materi pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Berdasarkan pelaksanaan yang telah dilaksanakan peneliti, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan kegiatan awal yang terdiri dari apersepsi, dimana guru pada kegiatan ini meninjau kembali materi bilangan bulat dan mengaitkannya dengan materi yang akan dipelajari dan mengaitkannya dneagn kompetensi menjumlahkan bilangan bulat, pada kegiatan ini sebagian besar siswa sudah turut aktif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Selain itu juga guru melakukan kegiatan motivasi yaitu menyampaikan manfaat dari pembelajaran yang akan dipelajari dan mengatakan bagi siswa atau kelompok yang bagus akan mendapatkan hadiah, kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti peneliti melaksanakan kegiatan eksplorasi guru menyampaikan materi bilangan bulat dan terjadi aktivitas tanya jawab,selanjutnya guru melaksanakan kegiatan elaborasi, pada kegiatan ini siswa berdiskusi dalam kelompok untuk mengerjakan tugas dari guru, dalam kegiatan ini hanya sebagian siswa yang turut aktif dalam berdiskusi, kemudian melakukan game yang terdiri dari pertanyaan yang telah didiskusikan, tapi masih banyak siswa yang belum berani dalam melakukan game, dan dilanjutkan dengan turnamen, siswa mulai terbiasa melakukan game. Pada kegiatan akhir guru melakukan kesimpulan, siswa pun ikut berpartisipasi dalam menyimpulkan materi, pada umpan balik siswa mulai aktif dalam mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dari guru, pada tindak lanjut guru memberikan PR Hasil Observasi dan Evaluasi a. Observasi Hasil observasi pada siklus III, dapat disimpulkan pada tabel berikut ini : Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa aktivitas yang dilakukan guru disiklus I selama kegiatan pembelajaran berlangsung, secara keseluruhan persentase aktivitas yang dilakukan guru adalah 94% dikatagorikan sangat baik. Sedangkan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II adalah sebagai berikut : Dari hasil observasi pada siklus III diatas, telihat aktivitas siswa mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya, siswa yang memahami materi sebanyak 83%. Siswa yang menunjukan aktivitas dalam kelompok baru 81 %. Siswa yang melakukan kerjasama dalam kelompok yaitu 85 %. Kemudian aktif dalam menjawab pertanyaan 81 %. Siswa yang mampu beraktivitas baru 81 % dan siswa yang berani dalam game turnamen yaitu 81 %. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan disiklus III.Dapat dilihat hampir seluruh siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik dari siklus sebelumnya. b. Evaluasi Pada akhir siklus dilakukan evaluasi dengan tes guna mengetahui tingkat penguasaan konsep atau materi yang telah dipelajari pada satu siklus secara akurat dapat dilihat pada tabel berikut : Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa siswa yang mendapatkan hasil belajar yang telah mencapai KKM dimana keberhasilan siswa lebih dari 70% siswa yang tuntas. Pada siklus III ini jumlah siswa yang tuntas sebanyak 18 orang siswa, maka disiklus III terjadi peningkatan dari siklus I sampai II.

13 Hasil perolehan skor masing-masing kelompok dapat dilihat pada : Dari hasil perolehan skor tiap kelompok pada siklus III, skor tertinggi diperoleh oleh kelompok durian dengan perolehan skor rata-rata 47,5. Refleksi dan Revisi Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model pembelajaran TGT pada siklus III dapat dinyatakan berhasil. Keberhasilan ini ditunjukkan oleh indicator sebagai berikut : a. siswa merasa senang dan bersemangat selama proses belajar berlangsung dengan diterapkannya model TGT. b. Siswa merasa terbiasa dengan menggunakan model TGT. c. Siswa lebih dapat memahami materi yang disampaikan guru dengan menggunakan media kartu positif negatif khususnya materi bilanagan bulat. d. Tingkat aktivitas siswa didalam diskusi kelompok meningkat dengan kategori baik. e. Tingkat aktivitas siswa dalam berkompetisi didalam game turnamen juga meningkat dengan melihat perolehan skor yang diraih siswa baik secara individu atau secara kelompok. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dalam III siklus terlihat adanya peningkatan baik aktivitas guru maupun aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pelaksanaan penelitian ini. Peningkatan-peningkatan yang terjadi antar siklus dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Rekapitulasi Aktivitas Guru dari Siklus I III No Kegiatan Rata- rata dalam pertemuan I II III 1. Memberrikan apesepsi Pemberian motivasi Pemberian acuan Menjelaskan tujuan pembelajaran Penggunaan media pembelajaran Pengelolaan kelas Persiapan guru dalam melakukan game Bimbingan guru terhadap kelompok Pemberian kuis atau pertanyaan yang diberikan guru sesuai dengan tujuan pembelajaran 10. Memberikan penghargaan kepada kelompok atau individu. 11. Menyimpulkan materi pembelajaran Umpan balik Menutup pembelajaran Persentase ketuntasan (%) 67 % 85 % 94 % Kategori Cukup Sangat baik Sangat baik

14 Dari tabel di atas berdasarkan hasil pengamatan dari siklus I sampai ke siklus III dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan terhadap aktivitas guru dari siklus I sampai siklus III. Table Rekapitulasi Hasil Aktivitas Siswa dari Siklus I III No Aspek yang diamati 1. Siswa yang memperhatikan atau mendengarkan penjelasan guru 2. Keaktifan siswa berdiskusi dalam kelompok 3. Hubungan kerjasama dalam kelompok 4. Aktif dalam menjawab pertanyaan 5. Aktif memberikan pertanyaan atau tanggapan 6. Keberanian siswa dalam game Rata-rata % hasil siklus I Rata-rata % hasil siklus II Rata-rata % hasil siklus III turnamen Jumlah Rata rata 57 % 66,5 % 82 % Kategori Kurang Cukup Sangat baik Dari tabel di atas berdasrkan hasil pengamatan dari siklus I sampai siklus III dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan terhadap aktivitas siswa dari siklus I sampai siklus ke III. Selanjutnya untuk melihat tingkat keberhasilan tindakan hasil belajar siklus I, II dan III dapat dilihat pada tabel berikut : Table Rekapitulasi Hasil Belajar adalah sebagai berikut : No Siklus Nilai Jumlah siswa Persentase ketuntasan (%) klasikal 1. Siklus I ,3 % 2. Siklus II % 3. Siklus III % Dari tabel di atas berarti penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pembelajaran bilangan bulat dapat meningkatkan hasil belajar siswa kela IV SDN NO 47/I Muara Tembesi. Dari tabel diatas penelitian yang dilkukan selama tiga siklus ini dapat dilihat terjadinya peningkatan antar siklus dan melakukan tindakan pada masing-masing siklus sesuai temuan permasalahan pada setiap siklus serta sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang telah dipersiapkan. Kendala-kendala yang ditemui pada siklus I adalah siswa yang kurang memahami materi yang dijelaskan guru. Siswa belum beraktivitas dengan baik dalam kelompok. Aktivitas siswa dalam game dan turnamen. Tindakan yang dilakukan untuk perbaikan masalah yang ada pada siklus I yaitu dengan melakukan persiapan, strategi baru untuk

15 hasil belajar yang lebih efektif lagi pada siklus II, yaitu dengan melakukan setting pada pembagian kelompok, menjelaskan materi secara efektif dengan menggunakan media serta melibatkan siswa secara langsung, membuat suasana game lebih menyenangkan lagi, perhatian lebih pada kelompok dan memberi motivasi kepada siswa dengan membarikan hadiah atau penghargaan. Menurut Hanafiah dan Suhana (2009:23) proses aktivitas harus melibatatkan seluruh psikopis peserta didik, baik jasmaniah maupun rohaniah sehingga akselerasi perubahan perilakunya dapat terjadi secara cepat, tepat, mudah dan benar, baik berkaitan dengan aspek kognitif maupun psikomotor dan aktivitas dalam belajar dapat memberi nilai tambah.. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa pembelajaran matematika dengan model TGT dapat dipertahankan karena dapat meningkatka aktivitas dan hasil belajar siswa, serta membuat siswa bersemangat untuk belajar mengingat didalam model ini terdapat game, serta membantu siswa dalam memahami pelajaran. Yaitu guna meningkatakn aktivitas dan hasil belajar siswa guru menerapkan model pembelajaran TGT. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran team game tournament perlu persiapan yang matang yaitu guru mempersiapkan tandatanda meja kelompok, guru harus mempersiapakan strategi pelaksanaan game yang akan dilaksanakan serta dilanjuti pada turnamen, serta pembagian kelompok yang heterogen serta mempersiapkan soal-soal game yang akan dijawab siswa dalam berjalannya game, dan format penskoran individu dan kelompok yang dilakukan secara teliti mungkin tidak akan merugikan siswa lain, dan guru juga harus mempersisapkan hadiah untuk pemenang baik individu atau pun kelompok. Dari hasil observasi kegiatan siswa antar sisklus terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar, dapat dilihat pada siklus I hanya dengan persentase 56% dengan kategori cukup, dan hasil belajarnya dengan persentase 33% dengan kategori kurang, pada siklus II meningkat dengan persentase 63% dengan kategori sangat cukup dan hasil belajar dengan persentase 50% dengan kategori sangat cukup, pada siklus III dimana persentase aktivitas siswa 83% dengan kategori sangat baik dan hasil belajar siswa dengan persentase 100% dengan katergori sangat baik. Dari peningkatan-peningkatan aktivitas dan hasil belajar tersebut dapat dilihat yaitu rentnang antara siklus I II yaitu terjadi peningkatan. Telah terbukti bahwa model pembelajaran koopeatif tipe team games tournament dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika pokok bahasan bilangan bulat maka penulis menyarankan sebagai berikut : a. Guru-guru disekolah dapat menggunakan kartu positif negatif khususnya materi bilangan bulat, dengan harus memperhatikan pembagian kartu bilangan didalam kelompok mendapatkan kartu dalam jumlah yang sama, serta menggunakan model pembelajaran TGT karena dapat meningkatkan aktivitas siswa selama proses pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar siswa. b. Sekolah dapat menjadi bahan pertimbangan dalam meningkatkan kualitas pendidikan sekolah.

16 DAFTAR RUJUKAN Aqib, Zainal, Profesionslisme Guru dalam Pembelajaran. Surabaya : Intan Cendikia. BSPN, Pedoman Penilaian Hasil Belajar di Sekolah Dasar. Jakarta : Depdiknas. Depdiknas, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta Hamalik, O Proses Belajar Mengajar. Bandung : Alfabeta. Hudoyo, Herman, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang : Universitas Negeri Malang. Isjoni, Cooperatif Learning. Bandung : Alfabeta Mainar, Skripsi. Jambi : Universitas Jambi. Slavin, Robert, Cooperatif Learning Teori, Riset dan Praktek. Bandung: Penerbit Nusa Media. Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran. Bandung : CV. Wacana Prima.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Noborejo 01 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga semester II tahun pelajaran 2012/2013 dengan subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research) (Wardani, dkk. 2007: 1.3). Setiap siklus terdiri

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research) (Wardani, dkk. 2007: 1.3). Setiap siklus terdiri 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) (Wardani, dkk. 2007: 1.3). Setiap siklus terdiri dari 4 kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan 34 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan bentuk kajian reflektif yang dilakukan peneliti untuk tujuan perbaikan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN Nelli Ma rifat Sanusi 1, Fitri Widyaningsih 2 1 Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dirancang secara sistematis dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di kelas V yang berjumlah 29 siswa di SDN Lemahireng 2 Kecamatan Bawen tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Pelaksanaan Tindakan 1.1.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha untuk mempersiapkan ataupun memperbaiki

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha untuk mempersiapkan ataupun memperbaiki I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha untuk mempersiapkan ataupun memperbaiki kualitas manusia agar mampu menghadapi tantangan hidup yang terjadi sesuai dengan perubahan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

Charlina Ribut Dwi Anggraini

Charlina Ribut Dwi Anggraini METODE PEMBELAJARAN TGT MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA SEBAGAI ALTERNATIF MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD NEGERI BEDIWETAN KECAMATAN BUNGKAL KABUPATEN PONOROGO Charlina

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney Insani, Samsurizal M. Suleman, dan Fatma Dhafir Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diungkapkan pada latar belakang, yaitu peneliti melakukan penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. diungkapkan pada latar belakang, yaitu peneliti melakukan penelitian dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Prosedur Penelitian Upaya yang dilakukan untuk memecahkan masalah seperti yang telah diungkapkan pada latar belakang, yaitu peneliti melakukan penelitian dengan metode Penelitian

Lebih terperinci

Ai Rosliyani 1, Nurdinah Hanifah 2, Riana Irawati 3

Ai Rosliyani 1, Nurdinah Hanifah 2, Riana Irawati 3 Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) BERMEDIA KARTU MISTERI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TOKOH SEJARAH

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIN Anjir Muara KM20. Subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 20 orang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Pra Siklus dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 2 Februari 2012. Pada tahap ini yang diobservasi adalah siswa kelas IV dengan materi Pecahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 4. 1.1. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengadakan pertemuan dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengadakan pertemuan dengan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Hasil Observasi Awal Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengadakan pertemuan dengan Kepala Sekolah dan Guru Matematika SD Inpres

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Umum SDN Plumutan Penelitian ini dilaksanakan di SDN Plumutan Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang dengan subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas IV SD Negeri 1 Dologan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang berjarak kurang lebih 12 kilometer dari ibukota Kabupaten Pringsewu.

III. METODE PENELITIAN. yang berjarak kurang lebih 12 kilometer dari ibukota Kabupaten Pringsewu. III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini diadakan di SMPN 1 Gadingrejo yang terletak di Jl. Raya Gadingrejo yang berjarak kurang lebih 12 kilometer dari ibukota Kabupaten Pringsewu.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan 69 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Siklus I Kelas X ATPH dan X ATU Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Langkah awal dalam penelitian adalah observasi. Proses pembelajaran dikelas guna mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada. Observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Berdasarkan hasil observasi di SD Negeri Jogosuran 68 Kecamatan Pasarkliwon Surakarta khususnya di kelas 5 pada mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIID SMP N 1 Kembaran Kabupaten Banyumas dengan jumlah siswa 32 yang terdiri dari 16 siswa lakilaki dan 16 siswa

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL OLEH FATHUR NIM GJA12D113072 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT ( TGT) PADA PEMBELAJARAN FISIKA SMA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT ( TGT) PADA PEMBELAJARAN FISIKA SMA Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 29 EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT ( TGT)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X Kompetensi Keahlian 2 SMK Negeri 1 Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran matematika pada pra siklus guru menggunakan metode pembelajaran konvensional, dimana guru

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi hasil belajar siswa di kelas 4 SD N 3 Gedong dengan jumlah siswa 28 anak pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Bawang 03 Kecamatan Bawang Kabupaten Batang pada semester I tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Dukuh 01 Kota Salatiga. Dalam hal ini siswa kelas IV yang berjumlah 35 siswa. Berdasarkan data hasil

Lebih terperinci

pembelajaran pada mata pelajaran Mencatat Dikte yang ada di Permasalahan yang ada di dalam penelitian ini adalah apakah

pembelajaran pada mata pelajaran Mencatat Dikte yang ada di Permasalahan yang ada di dalam penelitian ini adalah apakah 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Observasi pendahuluan yang dilakukan di kelas X.3 Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data dan temuan-temuan hasil penelitian, maka

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data dan temuan-temuan hasil penelitian, maka 135 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan temuan-temuan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan permainan jual beli dalam memecahkan soal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: AENUN NIM.

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: AENUN NIM. i PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING PADA PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 2 KEDIRI

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : P 54 UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER POSITIF SISWA DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE KOOPERATIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TRAVEL GAME DI SMP NEGERI 14 YOGYAKARTA Laela Sagita, M.Sc 1, Widi Asturi

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian (Penelitian Tidakan Kelas )

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian (Penelitian Tidakan Kelas ) 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian (Penelitian Tidakan Kelas ) Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan

Lebih terperinci

JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 1 Tahun 2014, ISSN: halaman 60-65

JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 1 Tahun 2014, ISSN: halaman 60-65 JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 1 Tahun 2014, ISSN: 2407-1269 halaman 60-65 Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Metode TGT (Team Game Tournament) Materi Sistem Pencernaan Makanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti di dalam kehidupan manusia, karena pendidikan mempunyai peranan penting bagi kelangsungan hidup manusia.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E untuk meningkatkan respon positif siswa terhadap materi prisma dan limas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga siswa dapat berhasil dengan baik dalam belajarnya.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga siswa dapat berhasil dengan baik dalam belajarnya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pembelajaran di sekolah, siswa didorong untuk lebih aktif agar dapat menghubungkan konsep materi yang telah didapatkan dengan konsep yang baru sehingga

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaaan Tindakan Pada pelaksanaan tindakan ini akan diuraikan tentang deskripsi sebelum tindakan, deskripsi siklus I yang terdiri dari tahap perencanaan tahap

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

Wendri, Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournament Berbantu

Wendri, Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournament Berbantu Wendri, Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournament Berbantu 1 Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournament Berbantu Media Ular Tangga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam Prestasi Almubtadi-IEN Bantul

Lebih terperinci

17 Media Bina Ilmiah ISSN No

17 Media Bina Ilmiah ISSN No 17 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK HIMPUNAN SISWA KELAS VII.3 SMPN 4 MATARAM TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas merupakan langkah-langkah sistematis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas merupakan langkah-langkah sistematis BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan penelitian merupakan cara penelitian yang akan digunakan dalam rangka proses pemecahan masalah. Penelitian disini menggunakan Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT PADA SISWA KELAS V SDN 07 SUMBERPUCUNG MALANG

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT PADA SISWA KELAS V SDN 07 SUMBERPUCUNG MALANG JURNAL ILMIAH MATEMATIKA DAN PEMBELAJARANNYA Volume 1 Nomor 1 (2015) ISSN: 2460-3481 PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT PADA SISWA KELAS V SDN 07 SUMBERPUCUNG

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD Oleh: Restu Heri Suryana 1), Suhartono 2), Ngatman 3) FKIP, PGSD Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung. 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Perumnas Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pembelajaran Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN 88 Kota Bengkulu. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IIIA SDN SEMBORO 01 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Kasmiati 10 Abstrak. Tujuan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang membagi siswa kedalam beberapa kelompok dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas istilah dalam

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas istilah dalam 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Candiroto semester II tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Kondisi Prasiklus Prasiklus dilaksanakan pada minggu 1 dan 2 bulan September 2012 dengan dibantu oleh teman sejawat sebagai pengamat. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan berdasarkan permasalahan yang terjadi di kelas V SD N Ngajaran 02.Langkah pertama yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres Pandaluk Pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Lia Agustin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

Sarmin Siolan. Mahasiswa Program Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Sarmin Siolan. Mahasiswa Program Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Meningkatkan Hasil Belajar PKn Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Game Tournament Pada Siswa Kelas IV SD GKLB Sabang Kab. Banggai Kepulauan Sarmin Siolan Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

Sri Irawati Program Studi Pendidikan Biologi JPMIPA FKIP UNIB

Sri Irawati Program Studi Pendidikan Biologi JPMIPA FKIP UNIB UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PERKULIAHAN DASAR-DASAR PENDIDIKAN MIPA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT Sri Irawati Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan guru mata pelajaran Matematika terkait dengan strategi dan metode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan guru mata pelajaran Matematika terkait dengan strategi dan metode BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Metode Inquiry 1. Pra PTK Pelaksanaan kegiatan pra siklus dalam penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari hasil wawancara yang telah dilakukan

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH DYAH LUSIANA A54F ABSTRAK

PUBLIKASI ILMIAH DYAH LUSIANA A54F ABSTRAK PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DALAM PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 5 KARANGRAYUNG KECAMATAN KARANGRAYUNG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Achmad Hasbi Ash Shiddiq. Program studi pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VC SDN 71 Kota Bengkulu. Subyek dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VC SDN 71 Kota Bengkulu. Subyek dalam BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil penelitian 1. Refleksi Awal Proses Pembelajaran Penelitian ini dilaksanakan di kelas VC SDN 71 Kota Bengkulu. Subyek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share Alam Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Mayayap Sarifa Tas, Anthonius Palimbong, dan Hasdin

Lebih terperinci

Suherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed

Suherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN FISIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DI SMA NEGERI 1 STABAT Suherman Guru Fisika

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58) 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58) mengemukakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian merupakan jenis penelitian tindak kelas, dengan yang digunakan penulis adalah Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 4.2. Kondisi Awal Kondisi awal atau pra siklus, merupakan gambaran awal tentang kemampuan subjek penelitian yang adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Adapun subyek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Adapun subyek 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian a. Gambaran Umum Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI Perdamaian Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai pembelajaran matematika di kelas IV A SDN 2 Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan media grafis. Melalui penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas XI IPS 3 di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Sebagaimana diuraikan pada bab III, tindakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Kemmis (dalam Rochiati, 2008) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah sebuah bentuk inkuiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pra Siklus Pelaksanaan pra siklus pada minggu ke-2 dan ke-3 bulan Oktober 2012 mata pelajaran IPA tentang tumbuhan hijau dengan hasil belajar yang sangat mengecewakan.

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW KELAS V SDN 002 TANAH GROGOT

PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW KELAS V SDN 002 TANAH GROGOT PENINGKATAN PRESTASI HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW KELAS V SDN 002 TANAH GROGOT Misnawati SDN 002 Tanah Grogot Abstrak: Berdasarkan hasil

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam beberapa siklus yaitu Pra siklus dilaksanakan pada tanggal 23 September 2014, siklus

Lebih terperinci

Andriani, Mestawaty, AS.A. dan Ritman Ishak Paudi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Andriani, Mestawaty, AS.A. dan Ritman Ishak Paudi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Pengaruh Gaya Terhadap Gerak Benda di Kelas IV SDN 1 Ogowele Andriani, Mestawaty, AS.A. dan Ritman Ishak Paudi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini menyajikan tentang hasil penelitian dan pembahasannya. Adapun hasil penelitian ini dijabarkan dalam pelaksanaan tindakan. 4.1 Pelaksanaan Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah Penelitian yang dilakukan penulis meliputi tiga kegiatan, yaitu : 1) kegiatan orientasi dan identifikasi masalah, 2) tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Siswa pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV Melalui Model Pembelajaran Student

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Siswa pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV Melalui Model Pembelajaran Student BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian Peningkatan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV Melalui Model Pembelajaran Student

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Pra siklus Pembelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas V SD 4 Bulungkulon Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus tahun ajaran 2013/2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Usaha untuk mencapai tujuan. yang melibatkan siswa aktif dalam proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Usaha untuk mencapai tujuan. yang melibatkan siswa aktif dalam proses pembelajaran. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan pelajaran yang wajib dipelajari siswa di Sekolah Dasar (SD). Secara umum tujuan pembelajaran IPS di SD menurut Permendiknas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN Kumpulrejo 03 kecamatan Argomulyo kota Salatiga. Waktu penelitian dilakukan pada awal

Lebih terperinci

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 BUDONG-BUDONG Muhammad Ali P 1, Fatimah 2, Wiwik Rudjatiningsih 3 Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Wardhani, (2007: 1.3) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yag dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum dilaksanakan penelitian, guru lebih banyak melakukan pembelajaran dengan menggunakan model konvesional yaitu ceramah.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dimulai dengan penyusunan proposal penelitian yang dimulai pada bulan Februari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VA SD N 07 Kota Bengkulu. Subyek

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VA SD N 07 Kota Bengkulu. Subyek BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pembelajaran IPS Penelitian ini dilaksanakan di kelas VA SD N 07 Kota Bengkulu. Subyek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VA SDN 07 Kota

Lebih terperinci

Heri Hermawan, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Heri Hermawan, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 4 Bajugan Pada Operasi Hitung Campuran Heri Hermawan, Baharuddin Paloloang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Tempat penelitian ini adalah MI Cepiring yang beralamatkan Desa Cepiring RT 10/RW 04 Cepiring Kabupaten Kendal. Ditinjau dari tenaga pengajarnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03 SD Negeri Ampel 03 terletak di Dukuh Ngaduman Desa Kaligentong Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Sekolah ini didirikan pada

Lebih terperinci