PERLAKUAN AKTIVA TETAP BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NOMOR 16 (REVISI 2015) PADA PERUM BULOG SUB DIVISI REGIONAL SAMARINDA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERLAKUAN AKTIVA TETAP BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NOMOR 16 (REVISI 2015) PADA PERUM BULOG SUB DIVISI REGIONAL SAMARINDA"

Transkripsi

1 PERLAKUAN AKTIVA TETAP BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NOMOR 16 (REVISI 2015) PADA PERUM BULOG SUB DIVISI REGIONAL SAMARINDA TUGAS AKHIR Oleh : Dhista Saraswati NIM KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI SAMARINDA 2018

2 PERLAKUAN AKTIVA TETAP BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NOMOR 16 (REVISI 2015) PADA PERUM BULOG SUB DIVISI REGIONAL SAMARINDA Diajukan sebagai persyaratan untuk memenuhi derajat Ahli Madya (A.Md.Ak.) Pada Program Studi Diploma III (D3) Akuntansi Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda Oleh: Dhista Saraswati NIM KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI SAMARINDA 2018 ii

3 HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING PERLAKUAN AKTIVA TETAP BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NOMOR 16 (REVISI 2015) PADA PERUM BULOG SUB DIVISI REGIONAL SAMARINDA NAMA : DHISTA SARASWATI NIM : JURUSAN PROGRAM STUDI JENJANG STUDI : AKUNTANSI : D3 AKUNTANSI : DIPLOMA III Laporan Tugas Akhir ini telah disahkan Pada tanggal, 31 Juli 2018 Menyetujui: Pembimbing I, Pembimbing II, Muhammad Suyudi, S.E., M.SA., Ak., CA. NIP Drs. Diyah Permana, M.Hum. NIP Mengesahkan: Direktur Politeknik Negeri Samarinda, Ir. H. Ibayasid, M.Sc. NIP Lulus Ujian Tanggal : 25 Juli 2018 iii

4 HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI PERLAKUAN AKTIVA TETAP BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NOMOR 16 (REVISI 2015) PADA PERUM BULOG SUB DIVISI REGIONAL SAMARINDA NAMA : DHISTA SARASWATI NIM : JURUSAN PROGRAM STUDI JENJANG STUDI : AKUNTANSI : D3 AKUNTANSI : DIPLOMA III Laporan Tugas Akhir ini telah diuji dan disetujui Pada tanggal, 25 Juli 2018 Dewan Penguji: Penguji I, Nama : Rifadin Noor, S.E., M.Si NIP : Penguji II, Nama : Drs. Khairil Akbar, M.Si NIP : Penguji III, Nama : Yulius GessongSampeallo, S.E., M.M NIP : Mengetahui: KetuaJurusanAkuntansi, Ketua Program Studi D3Akuntansi, Rifadin Noor, S.E., M.Si. NIP Eko Adi Widiyanto, SE, M.SA NIP iv

5 RIWAYAT HIDUP DHISTA SARASWATI, Lahir pada tanggal 13 Desember 1996 ditulungagung.merupakananakpertamadariduabersaudaradariayahandasamirandan IbundaKustini. Memulai Pendidikan Formal Tahun 2003 di Madharasa Ibtidaiyah Islamiah Kedungpring Lamongan dan lulus pada tahun Kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kedungpring dan lulus pada tahun Kemudian dilanjutkan masuk ke Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Samarinda dengan Jurusan Akuntansi dan lulus pada tahun Kemudian Penulis melanjutkan Pendidikan di Politeknik Negeri Samarinda dan mengambil program studi D3 pada jurusan Akuntansi. Penulis pernah mengikuti Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) selama dua bulan di Badan Permusyawaratan Desa (BPD) saat di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Samarinda pada tahun Dan penulis pernah mengikuti Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Timur pada tanggal 01 Juni sampai 04 Agustus v

6 ABSTRAK Dhista Saraswati Perlakuan Aktiva Tetap Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 16 (Revisi 2015) pada Perum BULOG Sub Divisi Regional Samarinda. Dibawah bimbingan Bapak Muhammad Suyudi, S.E., M.SA., Ak., CA. Sebagai pembimbing pertama dan Bapak Drs. Diyah Permana, M.Hum. sebagai pembimbing kedua. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perlakuan akuntansi aktiva tetap yang diterapkan pada perum BULOG Subdivre Samarinda dibandingkan dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 16 (Revisi 2015). Dalam penulisan penelitian ini, penulis menggunakan alat analisis yaitu PSAK No. 16 revisi tahun 2015, perolehan aktiva tetap, pengeluaran selama penggunaan aktiva tetap, penyusutan aktiva tetap, penghentian dan pelepasan aktiva tetap dan penyajian aktiva tetap pada laporan keuangan. Dari penelitian yang telah dilaksanakan, penulis memperoleh hasil penelitian bahwa kebijakan perusahaan dalam perlakuan akuntansi aktiva tetap sudah sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2015). Kata Kunci: Aktiva Tetap, Laporan Keuangan, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 16 (Revisi 2015) vi

7 ABSTARCT DhistaSaaraswati, Treatment of Fixed Assets Based on Statement of Financial Accounting Standard Number 16 (revised 2015) at Perum BULOG Sub Divisi Regional Samarindaof Mr. Muhammad Suyudi, S.E., M.SA.,Ak., CA. as the first guidance and Mr. Drs. DiyahPermana, M.Hum. as the second guidance. The purpose of this research was to determine the accounting treatment of fixed assets applied to perumsubdivresamarinda BULOG with Statement Financial Accounting Standard Number 16 (Revised 2015). From the Acquisition of fixed assets, expenditures during the use of fixed assets, depreciation of fixsed assets, termination and disposal of fixed assets in the financial statement. From the research that has been conducted, the author obtained the result that the company s policy in the accounting treatment of fixed assets in accordance with Statement Financial Accounting Standard Number 16 (Revised 2015). Keys Words : Fixed Assets, Financial Statement, Statement Financial Accounting Standard Number 16 (Revised 2015). vii

8 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Kuasa, atas segala petunjuk serta limpahan rahmat dan hidayah-nya, hanya dengan kehendak-nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini berjudul Perlakuan Aktiva Tetap Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 16 (Revisi 2015) Pada Perum BULOG Subdivre Samarinda. Laporan Tugas Akhir ini diajukan sebagai syarat menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III pada Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda. Penulis menyadari sepenuhnya, rampungnya penulisan Tugas Akhir ini tidak semata karena kemampuan penulis namun terdapat campur tangan Allah SWT dan kontribusi dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menghaturkan ucapan terimakasih dan penghargaan kepada: 1. Bapak Ir. H. Ibayasid, M.Sc., selaku Direktur Politeknik Negeri Samarinda. 2. Bapak Rifadin Noor, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Akuntansi dan Ibu Ratna Wulaningrum, S.E.,M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda. 3. Bapak Eko Adi Widyanto, S.E., M.SA., Selaku Ketua Program Studi D3 Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda 4. Bapak Muhammad Suyudi, S.E., M.SA., Ak., CA., dan sebagai Dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, saran dan petunjuk dalam penyelesaian Tugas Akhir ini dan Bapak Drs Diyah Permana, M.Hum. selaku pembimbing II yang telah mengarahkan dan membimbing penulisan dalam menyelesaikan Tugas Akhir viii

9 5. Bapak/ Ibu Dosen, Staf Administrasi dan teknisi Jurusan Akuntansi yang telah berkontribusi dalam penyelesaian penulisan Tugas Akhir. 6. Kedua orang tua tersayang Ayahanda Samiran dan Ibunda Kustini serta keluarga yang tiada hentinya memberikan dukungan moril, materil, kasih sayang, kesabaran, serta perhatian dari proses studi sampai pembuatan Tugas Akhir ini. 7. Sahabat yang sekaligus sudah saya anggap sebagai keluarga saya, Eva dili krisdayanti dan Charisma risky fitriani yang selalu ada saat saya butuhkan dan membantu saya dari SMK hingga saya lulus kuliah di Politeknik Negeri Samarinda. Dan tak lupa saya ucapkan kepada Teman-teman Jurusan Akuntansi Angkatan 2015, Khususnya teman-teman kelas 6D dan 6E yang senantiasa saling membantu dan memberikan semangat selama proses penyusunan laporan penelitian Tugas Akhir ini Penulis sangat menyadari adanya kekurangan dan kelemahan dari penulisan tugas akhir ini, penulis berharap adanya masukan baik berupa kritik maupun saran untuk penyempurnaan tulisan ini kedepan. Apapun masukan itu akan sangat berguna untuk perbaikan tulisan ini, diharapkan tulisan ini menjadi karya yang bermanfaat khususnya bagi diri penulis dan umumnya bagi para pembaca. Samarinda, juli2018 Dhista Saraswati ix

10 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERSETUJUAN... iv RIWAYAT HIDUP... v ABSTRAK... vi ABSTRACK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL... xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian Sistematika Penelitiaan... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Pengertian Akuntansi Aktiva Tetap Pengertian Aktiva Tetap... 8 x

11 Syarat-syarat Aktiva Tetap Klasifikas iaktiva Tetap Perolehan Aktiva Tetap Pengeluaran Selama penggunaan Aktiva Tetap Penyusutan Aktiva Tetap Penghentian dan Pelepasan Aktiva Tetap Penyajian Aktiva Tetap Pada LK Definisi Konseptual BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Objek Penelitian Jenis Data Metode Pengumpulan Data Data Yang Diperlukan Batasan-batasan Penelitian Alat Analisis BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Perusahaan Struktur Organisasi Perusahaan Penyajian Data Hasil Penelitian Analisis Data Pembahasan Perolehan Aktiva Tetap xi

12 4.2.2 Pengeluaran Selama Pengunaan Aktiva Tetap Penyusutan Aktiva Tetap Penghentian dan Pelepasan Aktiva Tetap Penyajian Aktiva Tetap pada Laporan Keuangan.. 43 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Saran DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN xii

13 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan xiii

14 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 4.1 Perhitungan Metode Garis Lurus...34 Tabel 4.2 Perbandingan Perolehan Aktiva Tetap 36 Tabel 4.3 Perbandingan Pengeluaran Selama Pengunaan Aktiva Tetap Table 4.4 Penyusutan dengan Metode Garis Lurus pada Motor Supra...39 Tabel 4.5 Penyusutan dengan Metode Garis Lurus pada Mesin PR Tabel 4.6 Penyusutan dengan Metode Garis Lurus pada Mesin Soso...40 Tabel 4.7 Penyusutan dengan Metode Garis Lurus pada Toyota avanza...40 Tabel 4.8 Penyusutan dengan Metode Garis Lurus pada Mobil Xenia. 41 Tabel 4.9 Perbandingan Penyusutan Aktiva Tetap Tabel 4.10 Perbandingan Penghentian dan Pelepasan Aktiva Tetap...43 Tabel 4.11 PerbandinganPenyajianAktivaTetappada LK xiv

15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan organisasi modern yang mempunyai kegiatan tertentu untuk mencapai suatu tujuan, baik itu perusahaan jasa, perusahaan dagang, maupun perusahaan manufaktur. Selain mencari laba, tujuan lain perusahaan yaitu mencakup pertumbuhan yang terus menerus, kelangsungan hidup, dan kesan positif ke mata publik. Akuntansi memberikan andil yang cukup besar dalam keberhasilan mencapai tujuan-tujuan dari perusahaan, dimana akuntasi merupakan salah satu bagian dari sistem informasi manajemen, oleh karena itu Akuntansi perlu mendapatkan perhatian tersendiri dari perusahaan. Secara umum akuntansi mencakup kegiatan, dimulai dari pencatatan transaksi hingga menjadi suatu laporan keuangan. Dalam akuntansi tentunya kita telah mengenal laporan keuangan, merupakan hasil terakhir dari suatu kegiatan akuntansi yang digunakan untuk pengambilan keputusan atau kebijakan dalam suatu perusahaan. Sementara itu, Rahman (2013:11) menyatakan bahwa di dalam akuntansi kita telah mengenal laporan keuangan, yang merupakan hasil akhir dari aktivitas akuntansi. Laporan ini mengikhitisarikan data transaksi dalam bentuk yang berguna bagi pengambilan keputusan. Setiap perusahaan memiliki sasaran yang akan dicapai, baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang, yaitu menaikan nilai laba dan menaikan nilai perusahaan. Dalam mencapai sasaran tersebut dibutuhkan faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa yang akan dijual kepada konsumen. Salah satu faktor produksi tersebut adalah berupa aset tetap yang

16 2 berperan penting dalam kegiatan normal Operasi. Aset tetap merupakam aset perusahaan yang berwujud digunakan dalam kegiatan normal Operasi bukan untuk diperjual belikan dan memiliki masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Penanganan aset tetap bertujuan untuk memperoleh efisiensi dan pengamanan terhadap aset tetap agar dana yang diinvestasikan kedalam aset tetap memperoleh manfaat maksimum sesuai dengan jangka waktu pemakaiannya, serta untuk menghindari ketidakwajaran pelaporan biaya dalam suatu periode akuntansi. Aset tetap selalu dicatat sebesar nilai perolehannya (cost) yaitu semua biaya yang dikeluarkan sampai aset itu siap pakai dan dapat dipergunakan. BULOG adalah Perusahaan Umum Milik Negara yang bergerak di bidang logistik pangan. Ruang lingkup bisnis meliputi usaha logistik atau pergudangan, usaha angkutan perdagangan komiditi pangan dan usaha eceran. Sebagai perusahaan yang tetap mengemban tugas publik dari pemerintah, BULOG tetap melakukan kegiatan menjaga harga dasar pembelian untuk gabah, stabilitas khusunya harga pokok, menyalurkan beras untuk orang miskin (Raskin) dan pengelolahan stok pangan. Aset tetap pada perum BULOG Sub Divre Samarinda mempunyai peranan penting dalam kelangsungan usaha perusahaan itu sendiri. Untuk memperlancar kegiatan operasional perum BULOG Sub Divre Samarinda dibutuhkan aset tetap seperti tanah, bangunan, mesin, kendaraan dan inventaris yang nantinya akan di pergunakan dalam kegiatan normal operasi. Aset tetap memiliki pengaruh yang signifikan pada neraca perusahaan karena aset tetap memiliki nilai material yang lebih dari satu periode akuntansi. Perum BULOG sub divre Samarinda memiliki Aset tetap yang pada laporan keuangan mengacu pada pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK No 16 )

17 3 revisi Dinyatakan bahwa aset tetap adalah aset yang berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa. Aset tetap akan mengalami depresiasi (penyusutan) setiap tahunnya, sehingga perusahaan harus mencatat depresiasi atas aktiva tersebut sebagai pengimbang atas penurunan nilai aktiva selama msa umur ekonomisnya. Perusahaan tentu dapat memilih standar akuntansi yang tepat dalam meng hitung atau menerapakan standar untuk metode depresiasi setiap aktiva. Hal ini disebabkan berbagai faktor antara lain, kondisi ekonomi, kebijakan ekonomi yang dianut, serta kondisi politik dan sosial di tiap-tiap Negara, konsekwensinya masingmasing Negara memiliki metode yang berbeda dalam akuntansinya. Penelitian ini mengadaptasi standar akuntansi keuangan PSAK No. 16 (revisi 2015), yang mengadopsi dari pernyataan dalam konvergensi international Financial Reporting Standart (IFRS) atau Internasional Accounting Standars (IAS) sebagai pedoman dalam standar akuntansi internasional. Apabila pencatatan dan penyajian aktiva tetap diterapkan menurut PSAK No. 16 (revisi 2015), berarti telah menerapkan IFRS dalam pencatatan serta penyajian aktiva tetap. Proses akuntansi aktiva tetap dimulai saat aktiva itu diperoleh dan digunakan sampai aktiva itu dihapuskan (habis umur ekonomisnya). Aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara seperti pembelian, pertukaran, pembangunan sendiri, dan hibah. Metode penyusutan yang diterapkanpun bermacam-macam misalnya: disusutkan berdasarkan waktu, berdasarkan pengunaan dan kiteria lainya. Kepemilikan aktiva tetap pada perum BULOG Sub Divre Samarinda berupa tanah, bangunan, kendaraan (Roda 2 dan Roda 4), inventaris kantor dan lain-lain yang diperoleh melalui anggaran dari kantor pusat, jadi perum BULOG Sub Divre

18 4 Samarinda tidak membeli secara tunai angsuran maupun membuat sendiri, ataupun untuk pengeluaran selama pengunaan aktiva tetap sudah ada anggarannya sendiri. Harga perolehan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap dicatat oleh perusahaan dalam daftar aktiva tetap. Pemilihan metode penyusutan aktiva tetap dapat dilakukan oleh perusahaan untuk menetapkan metode yang tepat sesuai dengan jenis aktiva. Pemahaman yang didapat selama peneliti melakukan penelitian pada Perum BULOG Sub Divre Samarinda bahwa perusahaan hanya menggunakan satu metode didalam menghitung nilai penyusutan aktiva tetap yaitu metode Garis Lurus (Straight Line Method). Hal ini yang menjadi perhatian dan pertanyaan peneliti, sementara kepemilikan aktiva tetap yang ada terdapat jenis aktiva yang berbeda-beda. Menurut hemat peneliti Perum BULOG Sub Divre Samarinda perlu melihat kembali pemilihan metode penyusutan yang dipergunakan, hal ini sebagaimana Pernyataan dalam PSAK No. 16. Memperhatikan berbagai pemaparan dan latar belakang di atas, maka untuk memahami pemilihan metode yang diterapkan Perum BULOG Sub Divre Samarinda mengenai kebijakan akuntansi aktiva tetap sebagaimana PSAK No. 16 (revisi 2015). Maka peneliti tertarik mengambil judul penelitian tentang Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap berdasarkan PSAK No.16 (revisi 2015) pada perum BULOG Sub Divre Samarinda. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan di atas serta berdasarkan data-data yang diperoleh penulis dari perum BULOG sub divre Samarinda maka permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah perlakuan

19 5 aktiva tetap pada perum BULOG Sub Divre Samarinda telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuanagan PSAK No. 16 (revisi 2015)? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1) Tujuan penulisan Tujuan penulisan laporan tugas akhir ini adalah: a. Untuk mengetahui kesesuain aktiva tetap pada perum BULOG Sub Divre Samarinda dengan PSAKNo. 16 (revisi 2015). b. Sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program Diploma Tiga (D3) Program Studi Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda. 2) Manfaat penulisan Adapun penulisan laporan tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain: a. Bagi penulis sebagai apliksi dari ilmu yang didapat selama mengikuti pendidikan di jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda dan penelitian ini diharapkan menambah ilmu pengetahuan khususnya mengenai perlakuan terhadap aktiva tetap berdasarkan PSAK No. 16 (revisi 2015). b. Bagi perusahaan sebagai tambahan informasi bagi pihak perusahaan dalam mengambil keputusan labih lanjut khususnya mengenai aktiva tetap. c. Bagi pembaca Sebagai refrensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang perlakuan terhadap aktiva tetap berdasarkan PSAK No. 16 (revisi 2015)

20 6 1.4 Sistematika Penulisan Untuk mempermudah pembaca memhami isi laporan yang penulis sajikan, maka sistematika penulisan ini terdiri dari lima bab dan terdiri dari sub bab yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Adapun sistematika penulisan tersebut adalah: BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini menguraikan tentang latar belakang penulisan laporan, perumusan masalah, tujuan penulisan laporan, manfaat penulisan laporan dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini menguraikan tentang landasan teori yang dijadikan dasar teori dalam penulisan laporan ini, hipotesis dan definisi konseptual. BAB III : METODE PENELITIAN Dalam bab ini menguraikan tentang definisi oprasional, rincian standar yang diperlukan, teknik pengumpulan data, jangkauan penelitian dan alat analisis yang digunakan. BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini menguraikan tentang sejarah singkat berdirinya perusahaan struktur organisasi, penyajian data dari Analisis dan Pembahasan data hasil Penelitian yang diperlukan dalam penulisan laporan ini. BAB V : SIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini berisikan tentang simpulan dan saran hasil dari pembahasan laporan dari penulis.

21 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menguraikan beberapa pengertian-pengertian serta batasan-batasan perumusan yang nantinya akan membantu dalam pembahansan laporan ini. Adapun teori-teori yang menjadi landasan laporan ini sebagai berikut: Pengertian Akuntansi Secara umum akuntansi adalah cara untuk mengumpulkan data dan melaporkan kepada macam-macam individu dan pihak-pihak yang berkepentingan. Untuk menghasilkan informasi ekonomi, perusahaan perlu menciptakan suatu metode pencatatan, pengelolaan, analisis dan pengendalian transaksi serta kegiatankegiatan keuangan kemudian melaporkan hasilnya. Informasi yang relevan untuk satu pihak mungkin menjadi tidak relevan bagi pihak lain. Akan tetapi bagi kelompok-kelompok yang membutuhkan informasi akuntansi dapat diidentifikasikan, informasi yang relevan, juga dapat ditentukan dalam sistem pertangung jawaban terlihat adanya arus informasi dari yang mempertanggung jawabkan kepada yang menerima pertangung jawaban. Akuntansi sering juga disebut business language karena merupakan media komunikasi. Untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang akuntansi, berikut dikemukakan pengertian akuntansi menurut beberapa ahli. Menurut Harahap (2011 : 5), akuntansi adalah menyangkut angka-angka yang akan dijadikan dasar dalam proses pengambilan keputusan, angka itu

22 8 menyangkut uang atau nilai moneter yang mengambarkan catatan dari transaksi perusahaan. Angka itu dapat dianalisis lebih lanjut untuk mengali lebih banyak informasi yang dikandungnya dan memprediksi masa yang akan datang, ia bersifat netral kepada semua pemakai laporan ada unsur seninya karena berbagai alternatif yang bisa dipilih melalui pertimbangan subjektif serta ia merupakan informasi yang sangat diperlukan para pemakai untuk pengambilan keputusan. Weygandt (2007 : 4), mendefinisikan bahwa akuntansi adalah suatu sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat dan mengomunikasikan peristiwaperistiwa ekonomi dari suatu organisasi kepada parapenguna yang berkepentingan. Sedangkan Pura (2013 : 4), mendefiniskan akuntansi sebagai seperangkat pengetahuan yang mempelajari perekayasaan dalam penyediaan jasa, yang berupa informasi keuangan kuantitatif dari suatu unit organisasi dan cara penyampaian (pelaporan) informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan ekonomi. Berdasarkan definisi tersebut di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa akuntansi menghasilkan informasi keuanagan secara kuantitatif dan relevan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (pemakai informasi tersebut) dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi, baik dalam mengukur keberhasilan operasi perusahaan, maupun membuat rencana dimasa yang akan datang Aktiva Tetap Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva berwujud yang digunakan dalam operasi perusahaan dan tidak dimasutkan untuk dijual dalam kegiatan normal perusahaan. Aktiva semacam ini biasanya memiliki masa pemakaian yang lama atau relatif

23 9 permanen, dan diharapkan dapat memberi manfaat pada perusahaan selama bertahun-tahun seperti tanah, bangunan, mesin dan peralaatan. Manfaat yang diberikan aktiva tetap semakin lama semakin menurun kecuali tanah. Menurut Munawir (2014 :17), menyatakan bahwa aktiva tetap adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang fisikinya nampak (kongkrit). Syarat lain untuk dapat di klasifikasikan sebagai aktiva tetap selain aktiva itu dimiliki perusahaan, juga harus digunakan dalam operasi yang bersifat permanen (aktiva tersebut mempunyai umur kegunaan jangka panjang atau tidak akan habis di pakai dalam satu periode kegiatan perusahaan) Sedangkan Baridwan (2004 : 271), menyatakan bahwa aktiva tetap berwujud merupakan aktiva-aktiva berwujud yang sifatnya relatif permanen dan digunakan dalam kegiatan normal perusahaan. Jusup (2005 : 154), yang menyatakan bahwa aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang digunakan dalam operasi perusahaan dan tidak dimasudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa aktiva tetap adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang dibeli bukan untuk dijual, yang digunakan untuk memperlancar kegiatan oprasioanl perusahaan dan dapat digunakan dalam waktu lebih dari satu periode akuntansi Syarat-syarat Aktiva Tetap Aktiva tetap minimal harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut: 1) Memiliki subtansi fisik Aktiva tetap dicirikan dengan eksitensi dan subtansi fisik dan karenanya berbeda dengan aktiva tidak berwujud. Namun tidak seperti bahan mentah, aktiva tetap secara fisik tidak menjadi bagian dari barang yang dimiliki untuk dijual.

24 10 2) Bersifat jangka panjang dan disusutkan Walaupun tidak ada kriteria standar mengenai batas umur minimum untuk bisa diklasifikasikan sebagai aktiva tetap, namun ciri umumnya adalah bahwa aktiva ini dapat digunakan berulang kali dan biasanya diharapkan dapat dipakai dalam waktu lebih dari satu tahun. 3) Dipergunakan dalam operasi perusahaan Aktiva tetap yang dimiliki perusahaan adalah berperan terus menerus dalam kegiatan perusahaan. Akan tetapi aktiva ini tidak harus digunakan secara terus-menerus atau bahkan sering. Seperti mesin cadangan yang disimpann untuk digunakan dalam mesin regular rusak atau hanya digunakan bila kegiatan meningkat. Apabila aktiva tetap tidak dapat digunakan lagi dalam operasi perusahaan, maka harus dikeluarkan dalam kelompok aktiva tetap. 4) Tidak dimaksudkan untuk dijual Pengadaan aktiva tetapoleh perusahaan dimaksudkan untuk dipergunakan dalam operasi perusahaan, bukan untuk dijual sebagaimana halnya barang dagangan perusahaan. Untuk beberapa kondisi aktiva tetap boleh dijual, apabila tidak dipergunakan lagi oleh perusahaan yang disebabkan oleh faktor masa manfaat ataupun faktor perkembangan teknologi Klasifikasi Aktifa Tetap Menurut Harahap (1999:22-24) aktiva tetap dapat dikelompokkan dalam: 1. Berdasarkan Subtansi a. Aset berwujud (Trangible Asets), seperti tanah, gedung inventaris, kendaraan dan mesin. b. Aset tidak berwujud (Intragible Assets)seperti hak cipta (copy right) hak paten, goodwill, dan franchise.

25 11 2. Berdasarkan Dapat Disusutkan atau Tidak a. Aset tetap yang dapat disusutkan (depreciated plant assets), seperti gedung investasi, kendaraan, dan mesin. b. Aset tetapyang tidak disusutkan (undepreciated plant assets), seperti tanah. 3. Berdasarkan Jenisnya a. Tanah (Land) b. Bangunan (Building) c. Mesin (Machinery) d. Kendaraan (vehicles) e. Inventaris. Sedangkan menurut undang-undang perpajakan, aktiva tetap dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu: 1. Kelompok 1, yaitu aktiva tetap selain bangunan yang mempunyai umur ekonomis sampai 4 tahun, misalnya: peralatan, kendaraan, dan truk ringan 2. Kelompok 2, yaitu aktiva tetap selain bangunan yang mempunyai umur ekonomis diatas 4 tahun sampai dengan 8 tahun, misalnya: mebel dan peralatan yang terbuat dari logam, truk berat, dan mobil tangki. 3. Kelompok 3, yaitu aktiva tetap selain bangunan yang mempunyai umur ekonomisantara 8 sampai 16 tahun, misalnya mesin-mesin yang menghasilkan peralatan, mesin produksi, dll; 4. Kelompok 4, yaitu aktiva tetap berwujud yang mempunyai umur ekonomis antara 16 sampai 20 tahun berupa tanah dan bangunan.

26 Perolehan Aktiva Tetap Suatu aktiva tetap yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset tetap pada awalnya harus diukur sebesar biaya perolehan komponen biaya perolehan menurut PSAK No. 16 (Revisi 2015) tentang aktiva tetap meliputi: 1) Harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan-potongan lain; 2) Biaya-biaya yang dapat didistribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen; 3) Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset tetap. Kewajiban atas biaya tersebut timbul ketika aset tersebut diperoleh atau karena entitas menggunakan aset tersebut selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk menghasilkan persediaan. Contoh biaya yang dapat diatribusikan secara langsung kedalam harga perolehan adalah; 1. Biaya imbalan kerja (yang didefinisikan dalam PSAK No.24 (revisi 2010) : imbalan kerja) yang timbul secara langsung dan pembangunan atau akuisisi aset tetap; 2. Biaya penyiapan lahan untuk pabrik; 3. Biaya penanganan (handling) dan penyerahan awal; 4. Biaya perakitan dan instalasi; 5. Biaya pengujian aset apakah aset berfungsi dengan baik, setelah dikurangi hasil netto penjualan produk yang dihasilkan sehubungan dengan pengujian tersebut (misalnya produk dihasilkan dari peralatan yang sedang diuji)

27 13 6. Komisi professional Terdapat beberapa cara dalam perolehan aktiva tetap, diantaranya adalah: a. Pembelian Tunai ( Acquisition by purchase for cash ) Aktiva tetap yang diperoleh dengan pembelian tunai dicatat setara nilai tunainya (uang yang dikeluarkan), yang termasuk di dalamnya adalah harga faktur ditambah dengan biaya-biaya yang dikelurakan sampai aktiva tetap tersebut siap untuk digunakan seperti biaya angkut premi ansuransi biaya balik nama, biaya pemasangan, biaya percobaan dan sebagainya. b. Pembelian dengan angsuran (Acquisition by purchase on long term contrach) Pembelian-pembelian atas aktiva tetap perusahaan sering kali dilakukan dengan cara pembelian secara angsuran. Dalam melakukan pembelian secara angsuran biasanya dilakukan dengan menyerahkan sebagian uang dari harga aktiva tersebut sebagai uang muka dan selanjutnya dalam melakukan pelunasannya yaitu dengan cara pembayaran angsuran sesuai dengan waktu, jumlah, dan bunga yang sudah disepakati perbedaan antara nilai pembelian tunai dengan total pembayaran jika melakukan pembelian secara angsuran/kredit, maka akan diakui sebagai beban bunga selama periode kredit(kecuali dikapitalisasi sesuai dengan PSAKNo. 26 : Biaya Pinjaman). c. Penerbitan Surat-surat Berharga (Acquisition by Inssued for Securities) Jika perusahaan memperoleh aktiva tetap dengan cara surat-surat berharga (misalnya penerbitan saham dan obligasi). Maka dasar pencatatan aktiva tersebut adalah nilai pasar surat berharga pada saat

28 14 pembelian. Apabila harga pasar saham atau obligasi itu tidak diketahui, maka harga perolehan aktiva tetap ditentukansebesar harga pasar aktiva tetap tersebut. Namun terkdang aktiva tetap tertentu tidak diketahui harga pasarannya, maka pencatatan aktiva tetap terssebut didasarkan atas harga taksiran yang ditentukan oleh manajemen perusahaan atau perusaan penilai tersebut. d. Perolehan dengan cara pertukaran (Acquisition by exchange) Aktiva tetap menurut cara ini diperoleh dengan cara menukarkan aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan dengan aktiva tetap lainnya yang dimiliki oleh pihak lain. Dalam pertukaran ini terdiri dari dua macam, yaitu: 1. Pertukaran yang bersifat khusus (special case) Ditandai dengan harga pasar aktiva tetap yang diketahui aktiva tetap yang saling ditukarkan sejenis. 2. Pertukaran yang bersifat umum (general case) Apabila aktiva tetap yang ditukarkan tidak sejenis atau aktiva tersebut sejenis tapi tidak termasuk dalam productive assets, dan biaya kedua aktiva tetap tersebut dapat diketahui nilai pasarnya. a. Perolehan aktiva tetap dengan cara membangun sendiri untuk perusahan (Acquisition by Self Construction) Perusahaan dalam memperoleh aktiva tetap dengan cara membangun sendiri mepunyai beberapa alasan yaitu untuk mendapatkan kualitas dan atau konsistensi yang lebih baik, untuk memanfaatkan yang mengaggur (idle capacity), dan menghemat biaya.

29 15 b. Perolehan Aktiva Tetap dari Donasi/Hadia/Sumbangan untuk perusahaan (Acquisition by Donation ) Jika suatu aktiva tetap diperoleh dari sumbangan maka tidak ada pengeluaran yang dilakukan jikapun ada, jumlahnya relatif lebih kecil dari nilai aktiva yang diterima. Aktiva tetap yang diperoleh dari sumbangan harus dicatat sebesar harga taksiran atau harga pasar yang layak dengan mengkreditkan akun modal donasi. c. Perolehan Aktiva Tetap dengan cara Sewa Guna Usaha diperusahaan (Acqusition by leasing) Dalam PSAK No.30 (2011 :30.2) menyatakan bahwa Leasing merupakan suatu pinjaman dimana lessor (pihak yang menyewakan) memberikan hak kepada lessee (pihak yang menyewa) untuk menggunakan suatu aset selama waktu yang disepakati. Pecatatan perolehan Aktiva tetap dengan lesing tergantung dari jenis yang digunakan perusahaan Menurut Purba (2013:65), Ada dua jenis sewa (leasing) 1) Sewa pembiayaan (Financial Lease) Merupakan sewa yang mengalihkan secara substantial seluruh resiko dan manfaatan yang terkait dengan kepemilikan suatu aset. Aset tetap yang di peroleh dengan cara ini, dicatat sebagai aset tetap dalam kelompok tersendiridan juga harus disusunkan. Kewajiban leasingnya pun disajikan terpisah dari kewajiban lainnya. 2) Sewa Opersi (Operating Lease) Bila perusahaan memilih cara ini maka pencatatn angsuran tidak menjadi bagian aset melainkan dicatat sebagai beban aktiva sewa aktiva tetap, dan aktiva tetap yang bersangkutan tidak disusutkan.

30 Pengeluaran-pengeluaran Selama Pengunaan Aktiva Tetap Selama aktiva tetap digunakan dalam operasi perusahaan biasanya timbul pengeluaran-pengeluaran yang berkaitan dengan aktiva tetap yang bersangkutan, Misalnya pengeluaran untuk reparasi dan pemeliharaan rutin. Penambahan atau penggantian komponen aktiva yang bersangkutan. Pengeluaran semacam ini disebut pengeluaran setetlah perolehan (subsequent expenditure). Pengeluaran-pengeluran tersebut biasanya ditunjukan untuk : 1) Mempertahankan keseimbangan kerja 2) Menambah masa manfaat (umur ekonomis) 3) Meningkatkan kapasitas dan efisiensi Menurut Baridwan (2008:272), menyatakan bahwa pengeluaran-pengeluaran yang berhubungan dengan perolehan dan penggunaan aktiva tetap dapat dibagi menjadi dua, yaitu: 1) Pengeluaran Modal Capital (Capital Expenditure) Pengeluaran Modal adalah pengeluaran-pemgeluaran untuk mmeperoleh suatu manfaat yang akan dirasakan lebih dari satu periode akuntansi Pengeluaran-pengeluaran seperti ini dicatat dalam rekening aktiva dalam perusahaan (dikapitalisasi) 2) Pengeluran pendapatan (Revenue Penyusutan) Pengeluaran pendapatan merupakan pengeluaran-pengeluaran untuk memperoleh suatu manfaat yang akan dirasakan dalam periode akuntansi yang bersangkutan oleh karena itu pengeluran-pengeluran seperti ini dicatat dalam rekening biaya. Pengeluran-pengeluran selama pengunaan aktiva antara lain:

31 17 a. Pengeluaran Untuk Pemeliharaan (Maintance) Pengeluran ini bertujuan untuk mempertahankan kondisi aktiva tetap pada kondisi tetap baik untuk itu pengeluaran ini dicatat sebagai beban pemeliharaan aktiva tetap pada periode akuntansi yang bersangkutan. b. Pengeluran Untuk Reaparsi (Repairs) Pengeluran ini bertujuan untuk mengembalikan aktiva tetap pada kondisi semula. Pengeluaran dicatat sebagai beban reparasi. c. Pengeluran Untuk Menganti Komponen yang Rusak Pengeluran ini bertujuan untuk mengganti sebagian atau seluruh komponen aktiva tetap yang rusak berat. Pengeluaran ini biasanya mengakibatkan penambahan terhadap masa manfaat aktiva tetap yang bersangkutan. Sehingga dicatat sebagai penambahan aktiva tetap yang bersangkutan (debet) atau akumulasi penyusutan aktiva tetap. d. Pengeluaran Untuk Perbaikan (Betterment) Pengeluaran ini bertujuan untuk meningkatkan manfaat dari aktiva tetap yang bersangkutan Misalnya, untuk meningkatkan kapasitas produksi dan sebagainya pengeluaran ini dicatat pada sisi debet akun aktiva yang bersangkutan. e. Pengeluaran Untuk Penambahan (Addition) Merupakan pengeluaran untuk menambah aktiva tetap yang lama dengan bagian-bagian baru dan bersifat menambah nilai aktiva tetap tersebut. Sedangkan Batterment merupakan pengeluaran untuk perbaiakan suatu aset (yang mungkin tidak mengalami kerusakan) dengan maksud tidak hanya sekedar agar aktiva tetap tersebut dapat menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya melainkan juga untuk menambah nilai serta memperpanjang umur penggunaan aktiva tetap.

32 Penyusutan Aktiva Tetap Aktiva tetap memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun (satu periode akuntansi). Semua jenis aktiva tetap, kecuali tanah, akan makin berkurang kemampuanya untuk memberikan jasa bersamaan dengan berlalunya waktu. Beberapa faktor yang mempengaruhi menurunya kemmapuan ini adalah karena pemakaian keasuhan ketidakseimbangan kapasitas yang tersedia dengan apa yang diminta dan ketertingalan teknologi. Berkurangnya kapasitas berarti berkurangnya nilai aktiva tetap yang bersangkutan. Hal ini perlu dicatat dan dilaporkan. Pengakuan adanya penurunan nilai aktiva tetap berwujud disebut sebagai penyusutan (depresiasi/depreciation). Menurut Baridwan (2008 : 307), dalam menentukan beban penyusutan untuk setiap periode perlu diperimbangkan tiga faktor, yaitu: 1) Harga Perolehan (Cost) Jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar dari imbalan yang diserahkan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan jika dapat diterapkan, jumlah yang diatribusikan ke aset pada saat pertama kali diakui sesuai dengan persyartan tertentu dalam PSAK lain. 2) Taksiran Nilai Sisa (Salvage Value) Nilai sisa suatu aktiva yang didepresiasikan adalah jumlah yang diterima bila aktiva tersebut sudah tidak dapat digunakan lagi dikurangi dengan biaya-biaya yang terjadi pada saat menjual atau menekarnya. 3) Taksiran Umum Ekonomis (Useful life) Taksiran umur penggunaan aktiva dipengaruhi oleh cara-cara pemeliharaan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dianut dalam reparasi. Taksiran umur

33 19 ini biasanya dinyatakan dalam satuan periode waktu satuan hasil produksi atau satuan jam kerjanya. Menurut Baridwan (2008 : 308), ada empat metode yang dapat digunakan dalam menghitung beban depresiasi atau penyusutan secara perpreodik. Namun yang penulis sampaikan hanya beberapa metode saja, diantaranya adalah: 1) Metode garis lurus (Straight Line Method) Berdasarkan metode garis lurus (straight line method), besarnya depresisasi selalu sama untuk setiap tahun masa manfaat aktiva tetap. Dasar perhitungan satu-satunya adalah waktu. Agar dapat menghitung beban depresiasi dengan metode garis lurus, yaitu cukup dengan menghitung biaya yang dapat disusutkan. Biaya yang dapat disusutkan (depreciable cost) adalah harga perolehan aktiva dikurangi dengan nilai sisa. Hal ini menunjukan total jumlah nilai yang dapat disusutkan. Pada metode garis lurus, untuk menentukan beban depresiasi setiap tahun (setiap periode akuntansi) adalah dengan cara membagi biaya yang dapat disusutkan dengan masa manfaat / umur ekonomis aktiva tetap. Dapat digunakan rumus (2.1) : Depresiasi = HP-NS N Keterangan: HP = Harga Perolehan Aktiva NS = Nilai Sisa N = Nilai umur kegunaan/ekonomis ( Sumber : Baridwan (2008: 308))

34 20 2) Metode hasil produksi (production Output Method) Metode hasil ini didasarkan pada teori bahwa kativa tetap diperoleh untuk jasa yang dihsilkan dalam bentuk output produksi beban depresiasi dihtung dengan dasar satuan hasil produksi, sehingga beban depresiasi tiap periode akan berfluktuasi sesuai dengan hasil produksi.metode ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus (2.2) menurut Baridwan : Depresiasi = HP-NS N Keterangan: HP = Harga perolehan Aktiva NS = Tasksiran Nilai Sisa (residu) N = Taksiran Hasil Produksi 3) Metode Beban Berkurang (Reducing Charge Method) Dalam metode ini beban depresiasi tahun-tahun pertama akan lebih besar dari pada beban depresiasi tahun-tahun berikutnya. Metode ini didasarkan pada teori bahwa aktiva yang baru akan dapat digunakan dengan lebih efisien dibandingkan dengan aktiva yang lebih tua. Begitu juga biaya reparasi dan pemeliharaanya. Biasanya aktiva yang baru akan memerlukan reparasi dan pemeliharaan yang lebih sedikit dibandingkan dengan aktiva yang lebih Tua. Dalam menghitung metode ini ada empat cara perhitungan yaitu :

35 21 a. Metode jumlah angka tahun (Sun of The Year s Digits Method) Metode ini disebut jumlah angka tahunan karena tarif depresiasinya pada satu pecahan yang bilanganya adalah tahun-tahun pemakaian aktiva yang msih tersisa sejak awal tahun ini dan penyebutannya adalah jumlah tahuntahun sejak tahun pertama hingga tahun pemakaian yang terakhir. Metode ini dapat dihitug dengan rumus: Jumlah angka tahun = n n = umur ekonomis b. Metode Saldo Menurun (Declining Balanced Method) Dalam metode ini, biaya penyusutan dari tahun ke tahun semakin menurun. Karena perhitungan biaya penyusutan periodik didasarkan pada nilai buku (harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan) aktiva yang semakin menurun dari tahun ke tahun. Biaya penyusutan periodik dihitung dengan cara mengalikan tarif dengan nilai buku awal aktiva. Karena nilai buku aktiva tetap ini setiap tahun selama menurun. Dapat di gunakan rumus (2.3) menurut Baridwan: Keterangan : Tarif = 1- HP = Harga Peroolehan Aktiva NS = Taksiran Nilai Sisa n = umur ekonomis (Sumber baridwan (2008 :313))

36 22 Adapun metode dan tarif penyusutan aktiva tetap pada pasal 11 undangundang No 36 Tahun 2008 tentang pajak penghasilan yang mengunakan 2 metode penyusutan yaitu metode garis lurus dan metode saldo menurun untuk kelompok aktiva berwujud bukan bangunan dan bangunan. Dapat dilihat pada tabel (2.1) Tabel 2.1 Metode Tarif Penyusutan menurut UU No.36 Tahun 2008 Kelompok Harta Berwujud I. Bukan Bangunan Masa Manfaat Metode Garis Lurus Tarif Penyusutan Metode Saldo Menurun Kelomok 1 4 Tahun 25% 50% Kelompok 2 8 Tahun 12,5% 25% Kelompok 3 16 Tahun 6,25% 12,5% Kelompok 4 20 Tahun 5% 10% II.Bangunan Permanen 20 Tahun 5% Tidak Permanen 10 Tahun 10% c. Double Declining Balanced Method Dalam metode ini, beban depresiasi tiap tahunnya menurun. Untuk dapat menghitung beban depresiasi yang terlalu menurun dasar yang digunakan adalah presentase yang dikalikan dua dan setiap tahunnya dikalikan pada nilai buku aktiva tetap. Karena nilai buku selalu menurun maka beban depresiasi juga selalu menurun. d. Metode Tarif Menurun (Declining rate on cost method) Dalam metode ini, cara menghitung depresiasinya kadang-kadang menggunakan tariff (%) yang selalu menurun. Tarif (%) setiap periode dikalikan dengan harga perolahan. Penurunan tarif (%) setiap periode

37 23 dilakukan tanpa menggunakan dasar yang pasti, tetapi ditentukan berdasarkan kebijaksanaan pimpinan perusahaan. Karena tariff (%) nya setiap periode selalu menurun maka beban depresiasinya juga selalu menurun Penghentian dan pelepasan aktiva tetap Penghentian atau pelepasan aktiva tetap dalam skema akuntansi terletak pada tahap akhir. Penghentian atau pelepasan mengharuskan perusahaan untuk mengadakan penghapusan pencatatan terhadap semua rekening yang berkaitan dengan aktiva. Berkaitan dengan perhentian dan pelepasan aktiva tetap, pernyataan standar Akuntansi Keuangan (2014 : 16.10) menyatakan bahwa jumlah tercatat aset dihentikan pengakuanya pada saat : (1) dilepas; atau (2) ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan yang dihatrapkan dari pengunaan atau pelepasannya. Penghentian atau pelepasan dapat dilakukan dengan cara: 1) Penjualan Aktiva Tetap Perusahaan sering kali melepas aktiva tetapnya dengan menjual aktiva tersebut. Apabila harga jual lebih tinggi dari pada nilai buku aktiva, maka perusahaan mendapat keuntungan. Sebaliknya, jika harga jual ternyata di bawah nilai buku aktiva, maka perusahaan menderita kerugian. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aktiva tetap harus dimasukan dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat aktiva tersebut dihentikan pengakuannya (Martini, 2016 : 287)

38 24 2) Berikutnya Masa Manfaat Aktiva Tetap Apabila penghentian atau pelepasan aktiva tetap karena berakhirnya masa manfaat aktiva tetap tersebut, maka semua rekening yang berkaitan dengan aktiva tetapyang dihentikan harus dihapus. 3) Pertukaran Aktiva Tetap Pertukaran aktiva tetap dapt dibagi menjadi : a. Pertukaran aktiva tetap sejenis b. Pertukaran aktiva tetap tidak sejenis Penyajian Aktiva Tetap Pada Laporan Keuangan. Secara umum aktiva tetap perusahaan disajikan dalam laporan keuangan yaitu pada komponen neraca. Bentuk penyajian aktiva tetap dalam neraca umumnya yang sering digunakan perusahaan adalah sebagai berikut: Informasi yang lebih lanjut dapat dibuat dalam catatan atas laporan keuangan (CaLK). Di sini dapat dibuat nilai perolehan masing-masing aktiva tetap dan akumulasi penyuustan msing-masing. 2.2 Definisi Konsepsional Definisi konsepsional merupakan suatu pengertian konsep yang terdiri atas unsur-unsur yang saling terkait sehingga membentuk suatu pengertian ini tentang objek yang akan dicapai atau diteliti dengan cara mengkategorikan ke dalam variabel penelitian.untuk membatasi ruang ligkup dari permasalahan yang diangkat oleh penulis, maka penulis akan membatasi kumpulan definisi-definisi dari landasan teori antar lain:

39 25 1) Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jassa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administarif dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode. ( PSAK, 2015 :16.2) 2) PSAK Nomor 16 adalah untuk mengatur perlakuan akuntansi aset tetap agar penguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas di aset tetap perubahan dalam investasi tesebut. ( PSAK, 2015 : 16.2) 3) Biaya perolehan adalah jumlah kas setara kas yang dibayarkan atau dinilai wajar dari imbalan lain yang diserahkan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan. (PSAK, 2015 : 16.2) 4) Penyusutan adalah proses pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi biaya selama masa manfaatnya dengan cara yang rasional dan sistematis. (jusup, 2001 : 162)

40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi oprasional Pada bagian ini penulis akan mengemukakan definisi oprasioanal mengenai beberapa pengertian dari variabel utama yang ditiliti. Definisi oprasional merupakan bagian dari konsep yang masih abstrak menjadi lebih konkrit yang dapat diamati dan diujikan kebenarnya oleh orang lain. Oleh karena itu konsep harus di Oprasionalkan, sehingga definisi oprasional merupakan suatu studi untuk mengamati variabel yang telah dijabarkan dalam data-data maupun informasi dan dapat diukur serta diteliti, sehingga akan didapat hasil yang diinginkan. Untuk membatasi ruang lingkup penelitian dan untuk lebih mengarahkan kepada apa yang berhubungan dengan apa yang diteliti dalam penulisan laporan ini, maka penulis akan mengemukakan beberapa pengertian adalah sebagai berikut: 1. Aktiva tetap Aktiva tetap yang dimiliki oleh perum BULOG sub divre Samarinda yang digunakan untuk menjalankan kegiatan utama perusahaan, dalam hal ini adalah tanah, bangunan (kantor GBM, ruang rapat, rumah dinas, gudang dll), kendaraan (sepeda motor Honda Supra 125 TD), mesin (mesin sosoh beras merk sendy) dan peralatan kantor lainnya. 2. Harga Perolehan Harga jumlah kas atau setara kas yang di keluarkan oleh perum BULOG subdivre Samarinda untuk memperoleh beerapa aktiva tetapnya hingga aktiva tetap siap digunakan.

41 27 3. Penyusutan Dalam menghitung penyusutan metode yang digunakan oleh perum BULOG subdrive samarinda adalah metode garis lurus. 3.2 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah dokumen yang berhubungan dengan aktiva tetap perum BULOG subdrive samarinda yang berada di jalan Ir. Sutami Blok Q Samarinda 3.3 Jenis Data Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder 1) Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti (lokasi penelitian). Data primer yang digunakan berupa hasil wawancara tidak terstruktur dengan pihak bagian akuntansi. 2) Data sekunder merupakan data yang diperoleh atau bersumber dari sumber lain diluar lokasi penelitian. Data sekunder yang digunakan dalam penelitiaini adalah dokumen perusahaan berupa daftar aktiva tetap dan data-data lain yang berhubungan dengan penelitian, alam penelitian. 3.4 Metode Pengumpulan Data Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh berupa keterangan-keterangan yang mendukung penulisan ini yang diperoleh dari hasil wawancara. Maupun dokumen/arsip perusahaan berupa gambaran umum perusahaan, dan struktur organisasi. Data kuantitatif yaitu data yang berupa angka-angka yang dapat diperoleh melalui dokumen perusahaan seperti data oprasional perusahaan dan laporan keuangan perusahaan.

42 28 Dalam pengumpulan data yang diperlakukan penulis menggunakan metode sebagai berikut: 1. Dokumentasi Dokumenatsi adalah pengumpulan data yang diperoleh dari catatan-catatan yang dimiliki perusahaan. Data yang diperoleh adalah: a. Daftar aktiva tetap perum BULOG subdrive samarinda b. Struktur organisasi perum BULOG subdrive samarinda 2. Studi pustaka Untuk melengkapi data-data yang diperlakukan dalam penulisan laporan ini, maka penulis melakukan studi pustaka. Studi pustaka adalah mencari sumber-sumber dan bahan atau data yang diperlakukan dalam penelitian ini diperoleh dari buku-buku karya ilmiah, literatur dan bahan lainnya yang menjadi landasan teoritis dalam laporan dan masalah yang diteliti. 3. Wawancara Menurut Esterbaeng dalam Sugiono (2013 : 231) menyatakan bahwa wawancaara merupakan pertemunya dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara dalam penelitian ini yaitu dengan melakuka Tanya jawab langsung dengan pihak perusahaan. Khususnya bagian akuntansi yang berhubungan dengan aktiva tetap. 3.5 Data yang diperlukan Data-data yang diperlukan oleh penulis dalam menunjukan penulisan ini adalah sebagai berikut:

43 29 1) Gamabaran umum Perum BULOG Sub divre Samarinda 2) Struktur Organisasi 3) Daftar aktiva tetap dan penyusutannya 4) Neraca tahun 5) Pencatatan perolehan, penelitian, penyusutan aktiva tetap. 3.6 Batasan-batasan penelitian Pada penelitian laporan ini, penulis akan memberikan batsan-batasna dalam penelitian ini agar lebih terarah dan sistematis yaitu khusus membahas sampai sejauhpenerapanya pernyataan standar akuntansi keuangan terhadap aktiva tetap dengan meneliti bagaimana kebijakan kauntansi terhada aktiva tetap pada perusahaan. 3.7 Alat analisis 1) PSAK No. 16 revis tahun ) Perolehan aktiva tetap 3) Pengeluaran selama pengunaan aktiva tetap 4) Penyusutan aktiva tetap 5) Penghentian dan pelepasan aktiva tetap 6) Penyajian aktiva tetap pada laporan keuangan

44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada bab ini penulis akan menjabarkan tentang hasil penelitian dan akan membahas tentang mengenai perlakuan akuntansi aktiva tetap berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan nomor 16 (Revisi 2015) pada BULOG Subdivre Samarinda. Adapun data-data yang dimaksud sebagai berikut: Gambaran Umum Perusahaan Perjalanan umum BULOG dimulai pada saat dibentuknya BULOG pada tanggal 10 Mei 1967 berdasarkan keputusan presidium kabinet No.114/Kep/51/1967, dengan tujuan pokok untuk mengamankan kesedian pangan dalam rangka menegakakan eksitensi pemerintahan baru. Selanjutnya direvisi melalui Keppres No. 39 tahun 1969 dengan tugas pokok melakukan subilisasi harga beras, dan kemudian direvisi lagi melalui Keppres No 39 tahun 1987, yang di masukan untuk menyosngsong tugas BULOG dalam rangka mendukung pembangunan komoditas pangan yang multi komoditas. Perubahan berikutnya dilakukan melalui Keppres No 103 tahun 1993 yang memperluas tanggung jawab BULOG mencangkup koordinasi pembangunan pangan dan meningkatkan mutu gizi pangan, yaitu ketika kepala BULOG dirangkap oleh Menteri Negara Urusan Pangan.Pada tahun 1995, keluar Keppres No. 50, untuk menyempurnakan struktur organisasi BULOG yang pada dasarnya bertujuan untuk lebih mempertajam tugas pokok, fugsi serta peran BULOG. Oleh karena itu, tanggung jawab BULOG lebih di fokuskan pada penigkatan stabilisasi dan

45 31 pengelolahan persediaan bahan baku pokok dan pangan. Tugas pokok BULOG sesuai Keppres tersebut adalah mengendalikan harga dan mengelola persediaan beras, gula, gandum, kedelai, pakan dan bahan pangan lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam rangka menjaga kestabilan harga bahan pangan bagi produsen dan konsumen serta memenuhi kebutuhan pangan berdasarkan kebijaksanaan umum pemerintah. Namun tugas tersebut berubah dengan keluarnya Keppres No 45 tahun 1997, dimana komonditas yang dikelola BULOG dikurangi dan tinggal beras dan gula pasir. Kemudian melalui Keppres No. 19 tahun 1998 tanggal 21 januari 1998, pemerintah mengembalikan tugas BULOG seperti Keppres No. 39 tahun Selanjutnya melalui Keppres No. 19 tahun 1998, ruang lingkup komonditas yang di tangani BULOG kembali dipersempit seiring dengan kesepakatan yang diambil oleh pemerintah dengan pihak IMF yang tertuang dalam Latter Of Intent (LOI). Dalam Keppres tersebut, tugas pokok BULOG dibatasi hanya untuk menangani komonditas beras saja. Sedangkan komonditas lain yang dikelola selama ini dilepaskan ke mekanisme pasar. Arah pemerintah mendorong BULOG menuju suatu bentuk badan usaha mulai terlihat dengan terbitnya Keppres No. 29 tahun 2000 tanggal 26 februari 2000, dimana didalamnya tersirat BULOG sebagai organisasi transisi (tahun 2003) menuju organisasi yang bergerak dibidang jasa logistik disamping masih menangani tugas tradisionalnya. Pada Keppres NO. 29 tahun 2000 tersebut, tugas pokok BULOG adalah melaksanakan tugas pemerintah di bidang menejemen logistik melalui pengelolahan, distribusi dan pengendalian

46 32 harga beras (mempertahankan Harga Pembelian Pemerintah - HPP), serta usaha jasa logistic sesuai dengan peraturan undang-undang yang berlaku. Arah perubahan tersebut semakin kuat dengan keluarnya Keppres No. 166 tahun 2000, yang selanjutnya diubah menjadi Keppres NO. 103/2000. Kemudian diubah lagi dengan Keppres No. 03 tahun 2002 tanggal 7 januari 2002 dimana tugas pokok BULOG masi sama dengan ketentuan dalam Keppres No. 29 tahun 2000, tetapi dengan nomenklatur yang berbeda dan memberi waktu masa transisi sampai dengan tahun 2003.Dan diawal tahun 2003 yang semula lembaga pemerintahan No. 7 tahun 2003 lembaga BULOG yang semula Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) resmi beralih status menjadi perusahaan umum (perum) BULOG. Dalam status sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), BULOG diharapkan menjadi andalan ketahanan pangan dan tetap menyelengarakan tugas pelayanan publik sesui kebijakan pangan nasional. Melalui penugasan ini BULOG menyelengarakan kegiatan ekonomi dibidang pangan secara berkelanjutan, serta memberikan manfaat kepada perekonomian nasional Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi dalam perusahaan sangat penting dan perlu, dalam artian untuk mengetahui tugas-tugas dan tanggug jawab tiap bagian agar dalam menjelaskan pekerjaan dapat berjalan dengan lancar. Adapun struktur organisasi pada Perum BULOG sub divisi Regional Samarinda yaitu:

47 33 Struktur Organisasi Perum BULOG Sub Devisi Regional Samarinda KEPALA SUB DEVISI REGIONAL SUB DEVISI REGIONAL KEPALA SEKSI PELAYANAN PUBLIK GABAH & PENGADAAN KEPALA SEKSI KOMERSIAL DAN PENGEMBANGAN BISNIS KEPALA SEKSI ADMINISTRASI KEUANGAN KEPALA SEKSI AKUNTANSI, MENEJEMEN RESIKO & KEPATUHAN STAF STAF STAF STAF PELAKSANAAN PELAKSANAAN PELAKSANAAN PELAKSANAAN KEPALA GUDANG KERANI JURU TIMBANG PETUGAS ADMINISTRASI Gambar 4.1 Struktur Organisasi Sumber data : perum BULOG Sub Divisi Regional Samarinda Penyajian Data Hasil Penelitian Aktiva tetap yang dimiliki perum BULOG Subdivre Samarinda cukup banyak dan beragam, sehingga perusahaan mempunyai daftar aktiva tetap sendiri yang gunanya untuk mendukung dan memberi penjelasan atas jenis-jenis aktiva

48 34 tetap yang dimiliki disertai tahun perolehanya, taksiran umur ekonomisnya, nilai perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai buku masing-masing aktiva tetap tersebut. Tabel 4.1 Perhitungan Metode Garis Lurus Pada Motor Honda Supra Sumber: Data olahan (lihat pada lampiran) Analisis Data Analisis data adalah proses penyerderhanaan data dari mentah menjadi suatu data baru yang diharapkan dapat berguna dalam pemecahan masalah. Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunkan ialah analisis data deskriptif yaitu dengan melakukan pengumpulan data, menganalisis data, serta mengambil kesimpulan dari hasil penelitian yang sudah dilakukan yang berkaitan dengan Alat analisis yang digunakan adalah metode perlakuan akuntansi aktiva tetap berdasarkan PSAK No. 16 (revisi 2015) yang meliputi: 1. PSAK No. 16 revis tahun Perolehan aktiva tetap 3. Pengeluaran selama pengunaan aktiva tetap 4. Penyusutan aktiva tetap 5. Penghentian dan pelepasan aktiva tetap 6. Penyajian aktiva tetap pada laporan keuangan

49 Pembahasan Perlakuan akuntasi aktiva tetap sesuai dengan PSAK No. 16 (revisi 2015) terdiri dari beberapa tahapan yakni memperoleh aktiva tetap, pengeluaran selama pengunaan aktiva tetap, penyusutan, penghentian dan pelepasan aktiva tetap dan pengungkapan aktiva tetap. Tahapan tersebut akan digunakan sebagai analisis penelitian. Perlakuan aktiva tetap pada setiap tahapan akan dianalisis dan dibandingkan antara apa yang dilakukan diperusahaan dan apa yang dinyatakan oleh PSAK No 16 (revisi 2015). Perum BULOG Subdivre Samarinda telah melukukan kebijakan perlakuan aktiva tetap mengikuti PSAK No. 16 (revisi 2015). Yaitu, perolehan aktiva tetap dan pengeluaran selama penggunaan aktiva tetap, penyusutan, penghentian aktiva tetap serta penyajian aktiva tetap pada laporan keuangan. Namun untuk memperoleh aktiva tetap dan pengeluaran selama penggunaan aktiva tetap terdapat perbedaan dengan PSAK No. 16 (revisi 2015) karena aktiva tetap diperoleh dari anggaran kantor pusat bukan diperoleh dengan cara membeli secara tunai, angsuran, pertukaran, sumbangan ataupun membangun sendiri. Persamaan dan perbedaan perlakuan aktiva tetap antara dilakukan oleh perum BULOG Subdivre Samarinda dengan yang seharusnya menurut PSAK No. 16 (revisi 2015), secara detail juga di jelaskan sebagai berikut : Perolehan Aktiva Tetap Aktiva tetap yang dimiliki perusahaan antara lain: tanah, bangunan, inventaris kantor, kendaraan dan lain-lain. Namun biaya untuk mendapatkan aktiva tetap tersebut didapat dari anggaran kantor pusat dari perum BULOG Divre Balikpapan. Perusahaan memperoleh aktiva tetap tidak membelinya secara tunai, angsuran, pertukaran dengan aktiva lain, membangun sendiri maupun sumbangan

50 36 dari pihak lain, jadi, dalam perlakuannya, cara perolehan aktiva tetap oleh perusahaan sudah sesuai dengan PSAK No.16 karena Perum Bulog Subdivre Samarinda ini merupakan anak perusahaan. Perum Bulog Subdivre Samarinda mencatat harga perolehan seperti: Tanah untuk bangunan sebesar Rp ,00 Gedung kantor Rp ,39 Kendaraan (sepeda motor honda supra) Rp ,33 Dan harga perolehan aktiva tetap lainya sudah sesuai dengan yang dicantumkan pada laporan keuangan perusahaan. Tabel 4.2 Perbandingan Perolehan Aktiva Tetap PSAK No. 16 (revisi 2015) 1. Perolehan aktiva tetap dilakukan dengan cara pembelian secara tunai maupun angsuran, pertukaran dengan aktiva lainya, membangun lainya, membangun sendiri maupun sumbangan (donasi) dari pihak lain Perum BULOG Subdivre Samarinda Aktiva tetap diperoleh dari anggaran kantor pusat yaitu, perum Bulog Jakarta maupun dari perum Bulog Divre Balikpapan. Sudah Sesuai / Belum Sesuai Sudah Sesuai Sumber : Data olahan Dari tabel di atas dalam hal ini pengakuan atas aktiva yang telah diperoleh perusahaan sebagai aktiva tetap sudah sesuai dengan PSAK No. 16 (revisi 2015) karena untuk memperoleh aktiva tetap tersebut, perum Bulog sebagai anak perusahaan mendapat anggaran dari kantor pusat.

51 Pengeluaran Selama Pengunaan Aktiva Tetap Aktiva tetap yang dimiliki dan digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan tentunya memerlukan pengeluaran-pengeluaran yang tujuannya adalah agar dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. Pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan selama penggunaan aktiva tetap pada perum BULOG Subdivre Samarinda dapat dikelompokan menjadi : 1. Reparasi dan Pemeliharaan Biaya reparasi merupakan biaya perbaikan yang nilainya relatif kecil, seperti penggantian suku cadang. Biaya pemeliharaan atau perawatan merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memelihara aktiva agar tetap dalam kondisi yang baik, seperti biaya penggantian, pembersihan, pengecatan dan biayabiaya lain yang serupa. 2. Penggantian Pengantian yang dilakukan selama penggunaan aktiva tetap adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengganti suatu bagian aktiva dengan nilai yang baru yang tipenya sama. Tabel 4.3 Perbandingan Pengeluaran Selama Penggunaan Aktiva Tetap PSAK No. 16 (revisi 2015) 1. Pengeluara nuntuk pemeliharaan atau perawatan, perbaikan, penambahan dan perombakan Perum BULOG Subdivre Samarinda Terdapat pengeluaran selama penggunaan aktiva tetap yang berupa pengeluaran untuk reparasi dan pemeliharaan. Serta pengeluaran untuk pengantian suatu bagian aktiva tetap (dicatat dalam biaya maintance) Sudah Sesuai / Belum Sesuai Sudah Sesuai Sumber: Data olahan

52 38 Dalam hal ini, perlakuan aktiva tetap untuk pengeluaran selama penggunaan aktiva tetap sesuai dengan PSAK No. 16 (revisi 2015) karena perusahaan mencatat baiaya-biaya dalam rangka pemeliharaan aktiva tetap pada laporan neraca Penyusutan Aktiva tetap Berdasarkan analisis yang penulis lakukan dapat diketahui bahwa untuk pelaporan keuangan, perusahaan menggunakan metode garis lurus yaitu metode yang dipakai untuk menghitung penyusutan aktiva tetap yang dipakai secara konsisten dari satu periode ke periode berikutnya untuk menentukan besarnya beban penyusutan untuk tiap periode. Penggunaan metode tersebut diterapkan atas seluruh aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan, kecuali untuk tanah karena tidak dilakukan penyusutan, dengan membagi nilai perolehan aktiva dengan umur penggunaan aktiva tetap tanpa ada nilai residu. Adapun sebagai contoh dalam menghitung dan membuktinya besarnya hasil penyusutan apakah sama dengan yang tercantum pada laporan keuangan, penulis menggunakan aktiva tetap berupa kendaraan (sepeda motor) yang dimiliki perusahaan sebagai berikut: Pada tanggal 06 februari 2016, perusahaan memiliki kendaraan berupa Sepeda Motor Honda Supra 125 TD, yang perolehannya sebesar Rp ,33 dengan masa manfaat ditaksir 4 thn dan nilai residu Rp 0

53 39 Penyusutan Penyusutan Penyusutan tahun Penyusutan tahun Tabel 4.4 Penyusutan dengan Metode Garis Lurus Pada Motor Honda Supra Sumber:Data olahan (lihat pada lampiran) Berdasarkan perhitungan pada tabel (4.4), dapat diketahui penyusutan sebesar Rp ,33 per tahun hasilnya sama dengan yang dicantumkan pada laporan keuangan perusahaan (lihat pada lampiran). Pada tahun keempat dimana akhir masa manfaat kendaraan, nilai buku adalah Rp 0. Kendaraan dalam hal perpajakan masuk dalam kelompok harta berwujud bukan bangunan kelompok 1 yang mempunyai masa manfaat selama 4 tahun, sesuai dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008 pasal 11 dan pasal 11A. Adapun Perhitungan pada Mesin lainnya yang terdapat pada Perum Bulog Sub divre Samarinda yang mengunakan metode garis lurus, sebagai berikut :

54 40 Tabel 4.5 Penyusutan dengan Metode Garis Lurus Pada Mesin Potong Rumput Sumber:Data olahan (lihat pada lampiran) Tabel 4.6 Penyusutan dengan Metode Garis Lurus Pada Mesin Soso Sumber:Data olahan (lihat pada lampiran) Tabel 4.7 Penyusutan dengan Metode Garis Lurus Pada Kendaraan Toyota Avanza Sumber : Data Olahan (lihat pada lampiran)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan selalu berusaha untuk mencapai tujuannya. Untuk menunjang tercapainya tujuan itu, setiap perusahaan mempunyai aktiva tetap tertentu untuk memperlancar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan bagian dari harta kekayaan perusahaan yang memiliki manfaat ekonomi lebih dari satu periode akuntansi. Manfaat menunjukkan

Lebih terperinci

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah :

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Kriteria Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset Tetap Setiap perusahaan apapun jenis usahanya pasti memiliki kekayaan yang digunakan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akuntansi Akuntansi sering disebut sebagai bahasanya dunia usaha karena akutansi akan menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang menyelenggarakannya dan pihak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan aset yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitas usaha dan sifatnya relatif tetap atau jangka waktu perputarannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi keuangan Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis (bussnines language). Akuntansi menghasilkan informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS 5 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian dan Karakteristik Aset Tetap Aset tetap adalah aset yang memiliki masa manfaatnya lebih dari satu tahun, digunakan dalam kegiatan perusahaan, dimiliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian dan Kriteria Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset Tetap Setiap perusahaan baik perusahaan yang bergerak dibidang industri, dagang, dan jasa pasti memiliki harta kekayaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktiva Tetap Setiap perusahaan menggunakan berbagai aktiva tetap, seperti peralatan, perabotan, alat-alat, mesin-mesin, bangunan, dan tanah. Aset tetap (fix asset)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan harta kekayaan perusahaan yang dimiliki setiap perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menjalankan operasionalnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Akuntansi Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai aktivitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Berbagai definisi aset tetap yang dikemukakan oleh para ahli, semuanya mempunyai maksud dan tujuan yang sama yaitu merumuskan pengertian aset tetap agar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap BAB II TINJAUAN PUSTAKA Aset tetap merupakan harta kekayaan perusahaan yang dimiliki setiap perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menjalankan operasionalnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Keuangan Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis (business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Aset Tetap Pengertian aset tetap menurut IAI, PSAK No 16 (2011 : 16.2) adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap 2.1.1 Definisi Aset Tetap Aset tetap merupakan aset jangka panjang atau aset yang relatif permanen yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun atau lebih dari satu

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Kebijakan Akuntansi Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) tercantum sebagai berikut: Kebijakan akuntansi meliputi pilihan-pilihan, dasar-dasar, konvensi peraturan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Aset tetap (fixed assets) merupakan aset jangka panjang atau aset yang relatif permanen. Aset tetap sering disebut aset berwujud (tangible assets) karena

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika BAB 2 LANDASAN TEORITIS A. Pengertian, Penggolongan dan Perolehan Aset Tetap 1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika suatu aset digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aktiva Tetap 2.1.1 Definisi Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relatif permanen, seperti peralatan, tanah, bangunan, gedung, dimana merupakan

Lebih terperinci

Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir

Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir Rizal Effendi Fakultas Ekonomi-Universitas Tridinanti Palembang rizaleffendi31@yahoo.co.id Abstract : This

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian, Pengakuan, dan Penggolongan Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva adalah sumber daya ekonomi yang diperoleh dan dikuasai oleh suatu perusahaan sebagai hasil

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aktiva Tetap 2.1.1 Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relatif permanen dan memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun atau lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan. Melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan. Melalui proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi adalah suatu sarana yang menjembatani antar pihak pimpinan dengan pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan. Melalui proses akuntansi akan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang

BAB II LANDASAN TEORI. adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang menjelaskan kinerja

Lebih terperinci

BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets)

BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets) BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets) Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian aktiva tetap berwujud 2. Menerangkan penentuan harga

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset tetap adalah aset berwujud yang digunakan dalam operasi perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Aktiva Tetap A. Definisi Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi. usaha harmonisasi) standar akuntansi dan pilihan metode, teknik

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi. usaha harmonisasi) standar akuntansi dan pilihan metode, teknik BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori - teori 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi a. Pengertian Konvergensi Konvergensi dapat diartikan sebagai suatu tindakan untuk menyatukan pandangan/ perspektif

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya

BAB III PEMBAHASAN. Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya BAB III PEMBAHASAN A. AKTIVA TETAP 1. Definisi Aktiva Tetap Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya pengertian aktiva tetap ini memiliki makna dan tujuan yang sama. Ada

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN KETERKAITANNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PG. TOELANGAN SIDOARJO

ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN KETERKAITANNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PG. TOELANGAN SIDOARJO ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN KETERKAITANNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PG. TOELANGAN SIDOARJO Ayu Lestari, Masthad, Arief Rahman Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi,Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan harta kekayaan perusahaan yang dimiliki setiap perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menjalankan kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam penyajian laporan keuangan. Didalam mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam penyajian laporan keuangan. Didalam mencapai tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam sektor perekonomian teknologi yang semakin maju mempengaruhi perkembangan pada setiap perusahaan, baik perusahaan swasta maupun perusahaan pemerintah. Masalah

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan, dimiliki oleh perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual serta memiliki

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Aktiva a. Pengertian Aktiva Aktiva/harta adalah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan, yang lebih dikenal dengan istilah asset perusahaan. Jadi, aktiva (asset)

Lebih terperinci

ANALISIS AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT. SRI AGUNG MULIA PEKANBARU

ANALISIS AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT. SRI AGUNG MULIA PEKANBARU SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT. SRI AGUNG MULIA PEKANBARU Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Sosial Universitas Islam Negeri Sultan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aset Aset sebagai sumber ekonomi sangat diharapkan oleh seluruh perusahaan dapat memberikan manfaat jangka panjang untuk mencapai tujuan perusahaan di kemudian hari. Hal ini

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Menurut Munawir (2004) mendefinisikan Akuntansi adalah seni dari pada pencatatan, penggolongan dan peringkasan daripada peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN

BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN A. Pengertian Aset Tetap Menurut Widjajanto (2008:2), pengertian sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap 2.1.1 Definisi Aset Tetap Definisi aset tetap berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2011:16) paragraf 06, adalah Aset tetap adalah aset berwujud yang: (a)

Lebih terperinci

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN.

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN. ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN (Skripsi) OLEH Nama : Veronica Ratna Damayanti NPM : 0641031138 No Telp :

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. jangka waktu kurang dari 1 tahun (seperti tagihan) modal, semua milik usaha yang

BAB II KAJIAN TEORI. jangka waktu kurang dari 1 tahun (seperti tagihan) modal, semua milik usaha yang BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Aktiva Menurut Mardiasmo (2009:158) Aktiva merupakan (harta) kekayaan, baik yang berupa uang maupun benda lain yang dapat dinilai dengan uang ataupun yang tidak berwujud

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap Aset tetap merupakan aset tidak lancar yang diperoleh untuk digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan, serta merupakan komponen aset yang paling besar nilainya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian akuntansi Menurut Accounting Principle Board (ABP) Statement

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian akuntansi Menurut Accounting Principle Board (ABP) Statement BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Pengertian akuntansi Menurut Accounting Principle Board (ABP) Statement No.4 dalam Smith Skousen (1995:3), pengertian akuntansi adalah

Lebih terperinci

AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN (P3B) SUMATERA UNIT PENGATUR BEBAN (UPB) SUMBAGUT

AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN (P3B) SUMATERA UNIT PENGATUR BEBAN (UPB) SUMBAGUT AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN (P3B) SUMATERA UNIT PENGATUR BEBAN (UPB) SUMBAGUT TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Menurut Reeve, Warren, dkk (2013:2) Aset tetap (fixed asset) adalah aset yang bersifat jangka panjang atau secara relatif memiliki sifat permanen serta

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan salah satu harta kekayaan yang dimiliki setiap perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menjalankan operasionalnya

Lebih terperinci

BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION

BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION A. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang

BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penjelasan Umum Aset Tetap Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no 16 adalah Standar Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dipercaya mengenai transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Akuntansi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dipercaya mengenai transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Akuntansi BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Akuntansi Akuntansi merupakan seperangkat pengetahuan yang berfungsi secara sistematis sebagai proses pencatatan, penggolongan, pengolahan, peringkasan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Akuntansi dan Perlakuan Akuntansi. Pengertian akuntansi memiliki definisi yang berbeda-beda, tergantung dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Akuntansi dan Perlakuan Akuntansi. Pengertian akuntansi memiliki definisi yang berbeda-beda, tergantung dari BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi dan Perlakuan Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi Pengertian akuntansi memiliki definisi yang berbeda-beda, tergantung dari sudut pandang seseorang, akan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap adalah suatu aktiva yang berwujud yang dipergunakan dalam operasi perusahaan sehari-hari dan merupakan aktiva tahan lama yang secara berangsur-angsur

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori a. Pengertian Akuntansi Manfaat akuntansi dalam menyediakan informasi keuangan sangat berguna untuk perencanaan dan pengelolaan keuangan serta memudahkan pengendalian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan. menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan. menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan Untuk mengetahui pengertian yang jelas mengenai aktiva tetap tanaman menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa

Lebih terperinci

AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL I MEDAN

AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL I MEDAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL I MEDAN TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Diajukan Oleh WINDA LESTARI NIM 1105081106 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi Menurut Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menegah Republik Indonesia Nomor 13/Per/M.KUKM/IX/2015, koperasi adalah: Badan usaha yang beranggotakan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Aktiva Tetap 2.1.1. Pengertian Aktiva Tetap Beberapa pendapat ahli dan sumber lain memberikan pengertian mengenai aktiva tetap, antara lain : Dalam Standar Akuntansi Keuangan

Lebih terperinci

Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP

Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP Listian Nurbaeni Program Studi Akuntansi STIE STEMBI, listian.nurbaeni@gmail.com Abstrak Tujuan_Untuk mengetahui bagaimana implementasi PSAK 16 tentang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. Terdapat beberapa definisi mengenai analisis, yaitu:

BAB II KAJIAN TEORITIS. Terdapat beberapa definisi mengenai analisis, yaitu: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Analisis Pengertian Analisis Terdapat beberapa definisi mengenai analisis, yaitu: Menurut Kamus Bahasa Indonesia : Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Akuntansi Keuangan Eksistensi suatu perusahaan sangat tergantung pada transaksitransaksi yang dilakukannya. Perusahaan yang dapat melakukan transaksi dengan baik berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pada bab ini akan dikemukakan teori-teori yang dikutip dari literatur

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pada bab ini akan dikemukakan teori-teori yang dikutip dari literatur BAB II BAHAN RUJUKAN Pada bab ini akan dikemukakan teori-teori yang dikutip dari literatur sebagai landasan untuk melakukan pembahasan dalam permasalahan yang dijadikan topik tugas akhir ini. 2.1. Kebijakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. entitas pada tanggal tertentu. Halim (2010:3) memberikan pengertian bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. entitas pada tanggal tertentu. Halim (2010:3) memberikan pengertian bahwa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Akuntansi Menurut Dwi (2012:4) Akuntansi adalah informasi yang menjelaskan kinerja keuangan entitas dalam suatu periode tertentu dan kondisi keuangan entitas pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. atau mempertanggungjawabkan. bersangkutan dengan hal-hal yang dikerjakan oleh akuntan dalam

BAB II LANDASAN TEORITIS. atau mempertanggungjawabkan. bersangkutan dengan hal-hal yang dikerjakan oleh akuntan dalam BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Akuntansi Menurut Suwardjono (2013:4), mengatakan: kata akuntansi berasal dari kata bahasa inggris to account yang berarti memperhitungkan atau mempertanggungjawabkan.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Pustaka 1. Aset tetap a. Definisi aset tetap Definisi aset tetap menurut Standar Akuntansi Keuangan No 16 (2011:16.2) adalah aset berwujud yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem berasal dari bahasa Latin (systẻma) dan bahasa Yunani (sustẻma),

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem berasal dari bahasa Latin (systẻma) dan bahasa Yunani (sustẻma), BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem informasi Akuntansi Sistem berasal dari bahasa Latin (systẻma) dan bahasa Yunani (sustẻma), artinya suatu kesatuan komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. keharusan untuk berhubungan dengan pihak pihak lain yang terkait dengan

BAB II LANDASAN TEORI. keharusan untuk berhubungan dengan pihak pihak lain yang terkait dengan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Akuntansi Perusahaan adalah sebagai suatu organisasi pencari laba yang memiliki keharusan untuk berhubungan dengan pihak pihak lain yang terkait dengan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Aset Tetap 1. Pengertian Aset Tetap Menurut IAI, PSAK No.16 (2011:16) aset tetap merupakan aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Menurut Weygandt, Kieso, dan Kimmel (2009:4) Akuntansi adalah sebuah sistem yang mengidentifikasi, merekam, dan mengkomunikasikan kejadian ekonomi suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam

BAB II LANDASAN TEORITIS. informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam BAB II LANDASAN TEORITIS A. Akuntansi Aset Tetap Berwujud 1. Pengertian Akuntasi Aset Tetap Suwardjono (2005:10) mendefinisikan akuntansi sebagai seperangkat pengetahuan yang mempelajari perekayasaan penyediaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktiva Tetap Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, dalam buku Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan nomer 16 tentang Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain paragraf 5 tahun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam kedaan siap dipakai atau dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan dengan kekayaan atau harta yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan dengan kekayaan atau harta yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia industri dewasa ini semakin berkembang, ini mempengaruhi aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan dengan kekayaan atau harta yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Aktiva Tetap 2.1.1. Definisi Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relatif permanen dan memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun atau lebih

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Aset Tetap Definisi Aset Tetap

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Aset Tetap Definisi Aset Tetap BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Aset Tetap 2.1.1. Definisi Aset Tetap Aset tetap merupakan aset jangka panjang atau aset yang relatif permanen dan memiliki masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi, seperti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis dan Kebijakan 2.1.1 Pengertian Analisis dan Kebijakan Pengertian analisis menrut Kamus Akuntansi (2000;) Analisis adalah melakukan evaluasi terhadap kondisi dari pos-pos

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PERUM BULOG SUB DIVRE MEDAN

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PERUM BULOG SUB DIVRE MEDAN ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PERUM BULOG SUB DIVRE MEDAN TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Disusun Oleh : ABDUL AZIS NIM 1105081001

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Keuangan Daerah Pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang

Lebih terperinci

AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBP2TP) MEDAN

AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBP2TP) MEDAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBP2TP) MEDAN TUGAS AKHIR Ditulis Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Diajukan Oleh : ROSITA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya menyediakan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I Modul ke: AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I DEFINISI ASET TETAP, AKUISISI ASET TETAP, PENILAIAN ASET TETAP, BIAYA SETELAH AKUISISI, DISPOSISI ASET TETAP Fakultas FEB Angela Dirman, SE., M.Ak Program Studi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagaimana menurut Grady (2000 : 12) transaksi atau kejadian dalam suatu cara tertentu dan dalam ukuran uang yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagaimana menurut Grady (2000 : 12) transaksi atau kejadian dalam suatu cara tertentu dan dalam ukuran uang yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Akuntansi Ada banyak pengertian akuntansi yang diartikan oleh para ahli akuntansi, sehingga memberikan pengetian yang berbeda sesuai pandangan

Lebih terperinci

AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk

AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT FAST FOOD INDONESIA, Tbk TUGAS AKHIR Ditulis Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Diajukan Oleh : SHINTA FITRIA NIM. 1105082201 PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Lebih terperinci

AKTIVA TETAP (FIXED ASSET)

AKTIVA TETAP (FIXED ASSET) AKTIVA TETAP (FIXED ASSET) PENGERTIAN AKTIVA TETAP sebagai aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Pada umumnya perusahaan menggunakan aktiva tetap dalam menjalankan aktivitas operasinya, sehingga dengan menggunakan aktiva tetap kinerja perusahaan akan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Menurut Mulyadi (2010:7) Akuntansi Biaya ialah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk jasa

Lebih terperinci

Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Pada Pt.XYZ Tanjungpinang Adelyana Agness Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK

Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Pada Pt.XYZ Tanjungpinang Adelyana Agness Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Pada Pt.XYZ Tanjungpinang Adelyana Agness 100462201036 Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK Skripsi ini akan menampilkan perlakuan akuntansi aset tetap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aset/Aktiva Aset atau aktiva adalah Produk bernilai yang dikuasai atau dimiliki suatu perusahaan, baik berupa harta benda ( properti ), hak atau suatu tuntutan terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Seiring dengan kemajuan zaman sekarang ini, persaingan dunia usaha semakin berkembang dengan pesat. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan termotivasi

Lebih terperinci

30/06/2010 MARKETABLE SECURITIES STOCKS BONDS NERACA SHORT-TERM INVESTMENTS STOCKS BONDS OTHER SECURITIES LONG-TERM INVESTMENTS

30/06/2010 MARKETABLE SECURITIES STOCKS BONDS NERACA SHORT-TERM INVESTMENTS STOCKS BONDS OTHER SECURITIES LONG-TERM INVESTMENTS INVESTASI & AKTIVA TETAP PERTEMUAN 4 INSTRUKTUR : HENDRO SASONGKO ARIEF TRI HARYANTO INVESTASI ( INVESTMENT ) DEFINISI Harta (aset) yang dimiliki oleh suatu perusahaan dengan tujuan untuk menambah kekayaan

Lebih terperinci

PENERAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI ASET TETAP BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.16 PADA PT.WAHANA WIRAWAN MANADO

PENERAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI ASET TETAP BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.16 PADA PT.WAHANA WIRAWAN MANADO PENERAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI ASET TETAP BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.16 PADA PT.WAHANA WIRAWAN MANADO Oleh: Erni Damayanti Tupabiri 11 042 102 KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi AICPA ( American Institute of Certified Public Accountans), mendefinisikan akuntansi sebagai : Akuntansi adalah keterampilan (seni) mencatat, mengklasifikasikan

Lebih terperinci

EVALUASI PENERAPAN PSAK 16 MENGENAI ASET TETAP PADA PENCATATAN TANAH, BANGUNAN, DAN MESIN DI PT DONG BANG INDO TENGARAN

EVALUASI PENERAPAN PSAK 16 MENGENAI ASET TETAP PADA PENCATATAN TANAH, BANGUNAN, DAN MESIN DI PT DONG BANG INDO TENGARAN EVALUASI PENERAPAN PSAK 16 MENGENAI ASET TETAP PADA PENCATATAN TANAH, BANGUNAN, DAN MESIN DI PT DONG BANG INDO TENGARAN Steela Alfani Susyanti 1), Ari Pranaditya, SE, MM 2), Hartono, SE, M.Si 3) 1) Mahasiswa

Lebih terperinci

AKTIVA TETAP BERWUJUD (TANGIBLE ASSETS) DAN AKTIVA TETAP TAK BERWUJUD (INTANGIBLE ASSETS)

AKTIVA TETAP BERWUJUD (TANGIBLE ASSETS) DAN AKTIVA TETAP TAK BERWUJUD (INTANGIBLE ASSETS) AKTIVA TETAP BERWUJUD (TANGIBLE ASSETS) DAN AKTIVA TETAP TAK BERWUJUD (INTANGIBLE ASSETS) KUWAT RIYANTO, SE. M.M. 081319434370 http://kuwatriy.wordpress.com Kuwat_riyanto@yahoo.com PENGERTIAN AKTIVA TETAP

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) Secara umum Standar Akuntansi Keuangan merupakan pedoman pokok penyusunan dan penyajian laporan

Lebih terperinci

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA CV. KRUWING INDAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA CV. KRUWING INDAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA CV. KRUWING INDAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Maria Anastasia Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjarmasin Jl. Ahmad Yani Km 5,5 Banjarmasin, Kalimantan

Lebih terperinci

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS AKTIVA TETAP PADA PT RAK PRIMA PATAMPANUA KABUPATEN PINRANG

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS AKTIVA TETAP PADA PT RAK PRIMA PATAMPANUA KABUPATEN PINRANG PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS AKTIVA TETAP PADA PT RAK PRIMA PATAMPANUA KABUPATEN PINRANG Diajukan Oleh : SRI HANDAYANI Email : sri16@yahoo.com Pembimbing I : MUKHTAR SAPIRI Email : muhtar.sapiri@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PENELITIAN. 1. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap. milik perusahaan dan dipergunakan secara terus-menerus dalam kegiatan

BAB II TINJAUAN PENELITIAN. 1. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap. milik perusahaan dan dipergunakan secara terus-menerus dalam kegiatan BAB II TINJAUAN PENELITIAN A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva operasional yang digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasinya

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Aktiva Tetap 2.1.1. Definisi Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relatif permanen dan memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun atau lebih

Lebih terperinci

AKTIVA TETAP BERWUJUD

AKTIVA TETAP BERWUJUD AKTIVA TETAP BERWUJUD A. PENGERTIAN Aktiva tetap berwujud adalah aktivaaktiva yang mempunyai wujud yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal. Karakteristik utama

Lebih terperinci