EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN BERSUMBER APBN DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG KESEHATAN TAHUN 2018

Transkripsi

1 EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN BERSUMBER APBN DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG KESEHATAN TAHUN 2018 BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA, 3 DESEMBER

2 REALISASI ANGGARAN KEMENKES PER PROGRAM TAHUN ANGGARAN 2018 (Dlm Juta Rupiah) 30,000, % 25,000, ,000, ,000, ,000, ,000, % 99.8% 81.0% 75.5% 72.2% 63.6% 54.5% 77.5% 70.8% 100.0% 80.0% 60.0% 40.0% 20.0% Penyerapan terbesar pada Progam JKN (99,8%) Penyerapan terkecil pada Program Farmalkes (54,5%) % PAGU HARIAN REALISASI SP2D % Sumber : Smart DJA, PER 3 Des

3 REALISASI ANGGARAN KEMENKES PER JENIS BELANJA TAHUN ANGGARAN 2018 (dalam Milyar Rp) PROGRAM BEBAN PEGAWAI BEBAN BARANG DAN BARANG BELANJA MODAL BEBAN BANTUAN SOSIAL PAGU REALISASI % PAGU REALISASI % PAGU REALISASI % PAGU REALISASI % DUKMAN 1.612,45 840,80 52,1% 819,84 653,26 79,7% 127,02 45,52 35,8% JKN 59,64 41,04 68,8% 19,97 2,23 11,2% , ,95 99,9% ITJEN 41,45 32,19 77,7% 76,94 63,54 82,6% 1,60 1,43 89,2% KESMAS 72,21 55,58 77,0% 2.020, ,42 75,6% 10,12 5,05 49,9% YANKES 2.310, ,26 92,7% , ,47 74,2% 2.410, ,38 42,4% P2P 550,68 429,75 78,0% 1.825, ,95 61,0% 347,69 189,84 54,6% FARMALKES 36,96 27,69 74,9% 5.014, ,27 54,6% 34,04 8,53 25,0% LITBANGKES 174,37 137,76 79,0% 683,62 538,48 78,8% 51,03 28,50 55,8% PPSDMKES 1.146,30 870,45 75,9% 3.078, ,88 72,5% 643,31 345,45 53,7% Total 5.944, ,47 76,3% , ,32 69,7% 3.645, ,92 45,3% , ,95 99,9% Penyerapan Beban Pegawai terbesar pada Program Yankes dan terkecil pada program Dukman Penyerapan Beban Barang terbesar pada program Itjen dan terkecil pada program Farmalkes Penyerapan Beban Modal terbesar pada progam Itjen dan terkecil pada program JKN Sumber : Smart DJA, PER 3 Des

4 REALISASI ANGGARAN KEMENKES PER KEWENANGAN TAHUN ANGGARAN 2018 (dalam Milyar Rp) PROGRAM Kantor Pusat Dekonsentrasi Kantor Daerah PAGU REALISASI % PAGU REALISASI % PAGU REALISASI % DUKMAN 2.509, ,69 59,8% 49,46 38,88 78,6% ITJAN JKN , ,28 99,8% 29,73 18,95 63,7% ITJEN 119,98 97,17 81,0% KESMAS 1.562, ,93 77,2% 517,37 362,62 70,1% 22,83 18,50 81,0% YANKES 621,14 345,31 55,6% 76,99 62,44 81,1% , ,36 72,8% P2P 1.352,83 699,66 51,7% 203,36 160,13 78,7% 1.167,33 872,75 74,8% FARMALKES 5.020, ,20 54,2% 65,00 54,28 83,5% LITBANGKES 684,23 513,10 75,0% 224,78 191,64 85,3% PPSDMKES 1.378, ,32 76,3% 161,03 131,07 81,4% 3.329, ,39 68,0% TOTAL , ,66 86,7% 1.102,94 828,36 75,1% , ,64 72,3% Penyerapan anggaran Kantor Pusat terbesar pada Program JKN dan terkecil pada program P2P Penyerapan anggaran Dekonsentrasi terbesar pada program Farmalkes dan terkecil pada program JKN Penyerapan anggaran Kantor Daerah terbesar pada progam Litbangkes dan terkecil pada program PPSDMKES Sumber : Smart DJA, PER 3 Des

5 REALISASI ANGGARAN KEMENKES PER SUMBER DANA TAHUN ANGGARAN 2018 (dalam Milyar Rp) PROGRAM 01 RM 04 PNBP 11 HLL 02 PLN 06 BLU PAGU REALISASI % PAGU REALISASI % PAGU REALISASI % PAGU REALISASI % PAGU REALISASI % DUKMAN 2.530, ,57 60,7% 4,94 4,00 81,0% 23,57 0,00 0,0% JKN , ,23 99,8% ITJEN 119,98 97,17 81,0% KESMAS 2.101, ,44 75,5% 0,90 0,61 67,6% YANKES 4.672, ,64 79,4% 30,90 19,70 63,8% 0,50 0,00 0,0% , ,77 69,5% P2P 2.613, ,94 63,1% 109,97 83,60 76,0% FARMALKES 4.925, ,91 56,1% 13,78 11,57 84,0% 146,62 0,00 0,0% LITBANGKES 906,15 702,99 77,6% 2,86 1,75 61,2% PPSDMKES 4.059, ,39 72,5% 297,81 194,70 65,4% 510,72 308,69 60,4% TOTAL , ,26 85,2% 461,17 315,94 68,5% 170,19 0,00 0,0% 0,50 0,00 0,0% , ,46 69,2% Penyerapan anggaran bersumber RM terbesar pada Program JKN dan terkecil pada program Farmalkes Penyerapan anggaran bersumber dana PNBP terbesar pada program Farmalkes dan terkecil pada program Litbankes Penyerapan anggaran bersumber HLL terdapat pada program Dukman dan Farmalkes belum ada penyerapan PLN terdapat program Yankes belum ada penyerapan BLU terdapat pada program Yankes dengan serapan 69,5% dan PPSDMK dengan serapan 60,4% Sumber : Smart DJA, PER 3 Des

6 TREN PENYERAPAN PER KEWENANGAN TA ,000,000,000,000 40,000,000,000,000 35,000,000,000,000 30,000,000,000,000 25,000,000,000,000 20,000,000,000,000 15,000,000,000,000 10,000,000,000,000 5,000,000,000,000 0 Kantor Pusat Kantor Daerah Dekonsentrasi ,792,626,457,000 22,756,907,483,000 2,113,059,057, (%) 89.6% 84.5% 58.7% ,056,242,279,000 20,991,160,182,000 1,066,701,376, (%) 95.0% 89.5% 88.1% ,801,771,943,000 21,046,675,460,000 1,102,942,700, (%) 86.7% 72.3% 75.1% Proporsi Anggaran Kemenkes TA 2016 s.d 2018 per Jenis Kewenangan terbesar di Kantor Pusat dan terkecil di Dekonsentrasi Secara berturut-turut persen penyerapan anggaran dekon terendah dari tahun 2016 s.d 17, dan pada tahun 2018 sedikit lebih tinggi dari Kantor Daerah (per 3 Des. 2018) Sumber : SMART DJA, per 3 Des

7 TREN PENYERAPAN ANGGARAN DEKONSENTRASI KEMENKES TAHUN (Dalam Ribu Rupiah) PROGRAM PAGU REALISASI % PAGU REALISASI % PAGU REALISASI % DUKMAN ,4% ,5% ,6% JKN ,5% ,8% ,7% KESMAS ,8% ,1% ,1% YANKES ,2% ,1% ,1% P2P ,2% ,0% ,7% FARMALKES ,0% ,4% ,5% PPSDMKES ,6% ,2% ,4% TOTAL ,7% ,1% ,1% Total Anggaran Dekon dari tahun berkurang setenganya, dan tahun 2018 mengalami sedikit peningkatan dari tahun 2017 Alokasi anggaran dekon terbesar 3 tahun terakhir pada program Kesmas, terkecil pada program penguatan JKN. Program PPSDM berturut-turut (Tahun 2016 dan 2017) persen penyerapan terkecil, dan Sumber : SMART DJA, per 3 Des

8 DKI JABAR JATENG DIY JATIM ACEH SUMUT SUMBAR RIAU JAMBI SUMSEL LAMPUNG KALBAR KALTENG KALSEL KALTIM SULUT SULTENG SULSEL SULTRA MALUKU BALI NTB NTT PAPUA BENGKULU MALUT BANTEN BABEL GORONTALO KEPRI PABAR SULBAR KALTARA (Dalam Rupiah) 140,000,000, ,000,000, ,000,000,000 TREN REALISASI ANGGARAN DEKONSENTRASI PER PROVINSI TA V V (Persentase) 100.0% 90.0% 80.0% 70.0% 80,000,000,000 60,000,000,000 40,000,000,000 20,000,000, % 50.0% 40.0% 30.0% 20.0% 10.0% 0.0% 2016 PAGU 2017 PAGU 2018 PAGU 2016 % 2017 % 2018 % Terdapat pola persentase penyerapan yang relatif rendah dibanding rata-rata nasional secara berulang pada Prov. Jabar, Jatim, Maluku, Papua dan Kaltara Sumber : SMART DJA, per 3 Des

9 REALISASI ANGGARAN DEKONSENTRASI PER PROVINSI PER PROGRAM TA % 100.0% 80.0% 60.0% 40.0% Rata-Rata Nasional: 75.1% 20.0% 0.0% DUKMAN JKN KESMAS YANKES P2P FARMALKES PPSDMKES Terdapat pola persentase penyerapan yang relatif rendah pada sebagian program dibanding rata-rata nasional, yaitu: Prov. Jabar, Maluku, Pabar dan Kaltara Sumber : SMART DJA, per 3 Des

10 EVALUASI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG KESEHATAN TAHUN ANGGARAN

11 PERKEMBANGAN PAGU DAK BIDANG KESEHATAN TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 Rp. 6,18 Triliun Rp. 20,12 Triliun Rp. 23,22 Triliun Rp. 26,01 Triliun Rp. 29,50 Triliun MENINGKAT TERUS!!!

12 DISTRIBUSI ALOKASI DAK BIDANG KESEHATAN 2018 DAK FISIK ,45 T 1. Reguler 9,99 T 1. Dasar 2,66 T 2. Rujukan 2,48 T 3. Farmasi 1,9 T 4. JKN 0,93 T 5. PD 1,87 T 6. Imunisasi 0,47 T 2. Penugasan 4,24 T 3. Afirmasi 3,23 T TOTAL DAK ,01 T DAK NON FISIK ,55 T 1. BOK Prov 75 M 2. BOK Kab/kota 404,2 M 3. Distribusi & elog 98 M 4. Jampersal 1,56 T 5. BOK PKM 5,61 T 6. Akreditas PKM 721,7 M 7. Akreditas RS 72 M 8. Akreditas Labkes 4,39 M

13 TABEL 1. REALISASI DAK FISIK BIDANG KESEHATAN PADA TW III TA (BOK PROVINSI) DI 5 PROVINSI DENGAN SERAPAN TERTINGGI NO PROVINSI REALISASI (%) 1 NUSA TENGGARA BARAT 91% 2 LAMPUNG 88% 3 SUMATERA SELATAN 79% 4 JAWA TENGAH 76% 5 DI YOGYAKARTA 67% TABEL 2.REALISASI DAK FISIK BIDANG KESEHATAN PADA TW III TA (BOK PROVINSI) DI 5 PROVINSI DENGAN SERAPAN TERENDAH NO PROVINSI REALISASI (%) 1 BANTEN 0% 2 DKI JAKARTA 0% 3 PAPUA BARAT 0% 4 SULAWESI BARAT 0% 5 SULAWESI UTARA 0% Sumber: Laporan E-Renggar per 23 Nov 2018

14 TABEL 3. REALISASI DAK FISIK BIDANG KESEHATAN PADA TW III TA DI 5 KAB/KOTA DENGAN SERAPAN TERTINGGI NO KAB/KOTA REALISASI (%) 1 KAB. BADUNG 100% 2 KOTA SEMARANG 88% 3 KAB. SERDANG BEDAGAI 86% 4 KAB. BONE 86% 5 KAB. SUMBAWA BARAT 84% KAB/KOTA DENGAN REALISASI TERENDAH DAK FISIK BIDANG KESEHATAN TW III TA TERDAPAT 62 KAB/KOTA DENGAN REALISASI 0% Sumber: Laporan E-Renggar per 23 Nov 2018

15 TABEL 4. REALISASI DAK NONFISIK BIDANG KESEHATAN PADA TW III TA (BOK PROVINSI) DI 5 PROVINSI DENGAN SERAPAN TERTINGGI NO PROVINSI REALISASI (%) 1 PROVINSI JAMBI 92% 2 PROVINSI BALI 55% 3 PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 46% 4 PROVINSI BENGKULU 45% 5 PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 45% REALISASI TERENDAH DAK NONFISIK BIDANG KESEHATAN TW III TA (BOK PROVINSI) TERDAPAT 19 PROV DG REALISASI 0% Sumber: Laporan E-Renggar per 23 Nov 2018

16 TABEL 5. REALISASI DAK NONFISIK BIDANG KESEHATAN PADA TW III TA DI 5 KAB/KOTA DENGAN SERAPAN TERTINGGI NO KAB/KOTA REALISASI (%) 1 KAB. HALMAHERA TIMUR 95% 2 KAB. MAMBERAMO RAYA 92% 3 KAB. HALMAHERA BARAT 78% 4 KAB. LAHAT 75% 5 KAB. KONAWE UTARA 73% KAB/KOTA DENGAN REALISASI TERENDAH DAK NONFISIK BIDANG KESEHATAN TA TERDAPAT 110 K/K DG REALISASI 0% Sumber: Laporan E-Renggar per 23 Nov 2018

17 Permasalahan Umum Pelaksanaan Dekonsentrasi (1) 1. Terlambatnya penetapan SK KPA/pengelola kegiatan, 2. Kegiatan dekon menunggu kegiatan/produk dari pusat (misal TOT menunggu MOT, pelaksanaan kegiatan menunggu Juknis atau NSPK, dll), 3. Keterbatasan SDM untuk melaksanakan kegiatan (jumlah yang kurang, SDM rangkap kerjaan, dll) 4. Sisa anggaran dari kegiatan yang sudah dilaksanakan enggan dilaksanakan sehingga penyerapan tidak maksimal. 5. Provinsi cenderung melaksanakan kegiatan bersumber APBD terlebih dahulu. Unjuk kinerja Kadinkes diukur bagaimana penyerapan APBD-nya bukan dari anggaran dekonnya, selain itu daerah mengeluhkan menu. 17

18 Permasalahan Umum Pelaksanaan Dekonsentrasi (2) 6. Sulitnya integrasi antar program, karena masih tingginya ego program. 7. Masih kurangnya sosialisasi PIS PK, belum semua pihak/sdm/nakes yang terkait memahami pentingnya PIS PK. 8. Masih kurangnya pendampingan dari Pusat sesuai konsep Binwil. 9. Kurangnya pemahaman beberapa daerah mengenai pemanfaatan kapitasi JKN dan BOK serta Dana Desa untuk pembiayaan pelaksanaan PIS PK. 10. Adanya revisi karena perubahan menu dekon. 18

19 Rekomendasi (1) 1. Terkait terbatasnya SDM pelaksana kegiatan dekon: 1) Perluasan lokus penempatan NS ke daerah Stunting dan DB, 2) Perluasan pemanfaatan dana BOK untuk rekrutmen tenaga kontrak, 3) Pendelegasian pelaksanaan kegiatan dari provinsi ke kab/kota, pertanggungjwaban tetap di provinsi 2. Percepatan penetapan SK KPA oleh Gubernur 3. Minimalisasi dan percepatan proses revisi 4. Pemantauan berkala 5. Percepatan pelaksanaan kegiatan yang sifatnya berupa rangkaian kegiatan dimulai lebih awal di pusat. 19

20 Rekomendasi (2) 6. Percepatan penerbitan Juknis, Juklak, atau NSPK. 7. Penetapan menu dekon perlu sinkronisasi antara kebutuhan pencapaian PN dan kebutuhan local spesifik daerah 8. Penetapan Indikator Kinerja Kegiatan/Program di provinsi memperhatikan data baseline. 9. Perlunya perluasan pembinaan program atau akreditasi pelayanan kesehatan terhadap faskes swasta mengingat tempat meninggalnya Kematian Ibu sebagian berada di Faskes swasta. 20

21 21