METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
|
|
- Ari Yuwono
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 25 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang berusaha mengumpulkan berbagai informasi pada suatu waktu (cross sectional study) dimana peneliti tidak melakukan atau memberikan intervensi apapun kepada contoh. Pemilihan pondok pesantren di Kabupaten Bogor dilakukan secara purposive sampling sebagai lokasi penelitian karena kemudahan jangkauan dan dengan pertimbangan bahwa pondok pesantren telah menyelenggarakan makan bagi santrinya. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah survei pendahuluan (penimbangan berat badan dan tinggi badan santri putri). Tahap kedua adalah pengumpulan data melalui kuesioner dan wawancara mengenai karakteristik santri putri dan orang tua santri putri, proses penyelenggaraan makanan di asrama, konsumsi makanan (food record 7x24 jam) dan status kesehatan, serta pengamatan langsung kondisi lingkungan pemondokan santri putri. Penelitian dilakukan di Pondok Pesantren Modern Sahid (PP Sahid) pada bulan April 2011 dan di Pondok Pesantren Modern Ummul Quro Al-Islami (PP UQI) pada bulan September-Oktober Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Populasi dalam penelitian ini adalah pondok pesantren modern yang mengadakan penyelenggaraan makanan untuk santrinya. Pemilihan pondok pesantren secara purposive sampling dengan beberapa persyaratan tertentu. Berdasarkan daftar pondok pesantren yang terdaftar di Kementerian Agama Kabupaten Bogor, diambil dua pondok pesantren modern yang memenuhi kriteria. Kriteria pondok pesantren yang dijadikan sebagai tempat penelitian antara lain: 1) terdaftar di Kabupaten Bogor, 2) mengadakan penyelenggaraan makanan untuk santri, 3) tiap santri mendapatkan porsi makanan sendiri, 4) belum pernah dijadikan sebagai tempat penelitian sejenis, dan 5) bersedia dijadikan sebagai tempat penelitian. Contoh dalam penelitian ini adalah santri putri di pondok pesantren yang terpilih. Santri putri yang akan dijadikan contoh yaitu santri putri yang tidak sedang menghadapi ujian akhir nasional dan santri putri yang sudah tinggal di asrama minimal sekitar satu tahun (bukan santri baru). Pemilihan santri putri dilakukan secara simple random sampling dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Notoatmodjo 2005) :
2 26 Keterangan : n N = Jumlah contoh = Jumlah populasi n = N 1+ N (d 2 ) d = Tingkat kesalahan yang yang dapat ditolerir (10%) Berdasarkan perhitungan, jumlah calon contoh dari PP Sahid sebanyak 78 orang dan dari PP UQI sebanyak 94 orang. Tidak semua calon contoh mengumpulkan data food record secara lengkap (7x24 jam), sehingga jumlah contoh pada penelitian ini sebanyak 155 orang terdiri dari 68 contoh PP Sahid dan 87 contoh PP UQI. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer meliputi: 1) karakteristik contoh yang mencakup umur, berat badan, tinggi badan dan uang saku, 2) karakteristik orang tua contoh yang meliputi pendidikan, pekerjaan dan pendapatan orang tua, 3) proses penyelenggaraan makanan yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan, 4) konsumsi makanan (food record 7x24 jam), 5) status kesehatan, dan 6) kondisi lingkungan pemondokan. Cara pengumpulan data untuk data karakteristik contoh yaitu dengan pengisian kuesioner, wawancara dan pengukuran langsung. Data karakteristik orang tua contoh dikumpulkan dengan cara pengisian kuesioner dan wawancara. Cara pengumpulan data untuk data proses penyelenggaraan makanan yaitu dengan pengisian kuesioner, wawancara, pengukuran langsung dan pengamatan langsung. Data konsumsi makanan (food record 7x24 jam) dikumpulkan dengan cara pengisian kuesioner, wawancara dan pengamatan langsung. Cara pengumpulan data status kesehatan yaitu dengan pengisian kuesioner dan wawancara. Data kondisi lingkungan pemondokan dikumpulkan dengan cara pengisian kuesioner, wawancara dan pengamatan langsung. Secara rinci dapat dilihat jenis, cara dan alat yang digunakan dalam pengumpulan data primer pada Tabel 3. Data sekunder yaitu data karakteristik pesantren meliputi data gambaran umum pesantren, fasilitas secara umum, serta jumlah santri, guru dan karyawan. Data gambaran umum pesantren serta jumlah santri, guru dan karyawan diperoleh dengan melakukan wawacara dengan pihak pesantren, sedangkan
3 27 data fasilitas secara umum diperoleh dengan cara melakukan pengamatan langsung. Tabel 3 Jenis dan cara pengumpulan data primer No Jenis data Cara pengumpulan data Alat 1. Karakteristik contoh 1. Umur 2. Berat badan 3. Tinggi badan 4. Uang saku - Pengukuran langsung 2. Karakteristik orang tua contoh 1. Pendidikan orang tua 2. Pekerjaan orang tua 3. Pendapatan orang tua 3. Proses penyelenggaraan makanan 1. Perencanaan menu 2. Pelaksanaan (pembelian, penerimaan, penyimpanan dan pengolahan bahan pangan, pendistribusian dan penyajian makanan) 4. Konsumsi makanan (food record 7x24 jam) 5. Status kesehatan 1. Gejala/jenis penyakit, lama sakit dan frekuensi sakit 2. Tindakan pengobatan yang dilakukan 6. Kondisi lingkungan pemondokan 1. Kondisi fisik kamar tidur 2. Sumber air minum 3. Pembuangan sampah, kotoran manusia dan air limbah - Pengukuran langsung - Pengamatan langsung - Pengukuran langsung - Pengamatan langsung Kuesioner, timbangan injak digital, microtoise Kuesioner Kuesioner, timbangan makanan digital Kuesioner, timbangan makanan digital Kuesioner Kuesioner Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu pengeditan (editing), pengkodean (coding), pemasukan data (entry), pengecekan ulang (cleaning) dan analisis data. Tahapan pengeditan dilakukan dengan cara pengecekan kelengkapan data. Tahapan pengkodean (coding) dilakukan dengan cara menyusun code-book sebagai panduan entri dan pengolahan data. Tahapan pemasukan data (entry) dilakukan dengan cara memasukan data ke tabel entri. Tahapan pengecekan ulang (cleaning) dilakukan untuk memastikan
4 28 tidak ada kesalahan dalam memasukan data. Pengolahan data menggunakan program komputer Microsoft Excell 2007, Software Nutrisurvey 2007 dan Software Anthroplus WHO 2007, kemudian dianalisis menggunakan Statistical Program for Social Sciences (SPSS) versi 16,0. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif, uji beda Mann-Whitney U, dan uji korelasi Spearman. Pengelompokan atau pengkategorian terhadap beberapa variabel tertentu dilakukan dalam rangka memperdalam analisis. Menurut Dahlan (2008) bahwa uji komparatif tidak berpasangan dengan skala pengukuran kategorik menggunakan uji beda Mann-Whitney U dan uji korelatif dengan skala pengukuran kategorik menggunakan uji korelasi Spearman. Analisis deskriptif digunakan untuk proses penyelenggaraan makanan dan kondisi lingkungan pemondokan. Uji beda Mann-Whitney U digunakan untuk mengetahui perbedaan karakteristik contoh (umur dan uang saku), karakteristik orang tua contoh (tingkat pendidikan dan pendapatan), tingkat kecukupan konsumsi, status gizi, status kesehatan, lama sakit, frekuensi sakit dan skor morbiditas. Uji korelasi Spearman digunakan untuk mencari hubungan tingkat kecukupan konsumsi dan status kesehatan terhadap status gizi. Daftar jenis variabel, batasan jenis kategori variabel, dan sumber yang menjadi acuan pengkategorian variabel dapat dilihat pada Lampiran 1. Umur. Data umur contoh dikelompokan berdasarkan Depkes (2005) menjadi tiga kategori, yaitu remaja awal (10-13 tahun), remaja tengah (14-16 tahun) dan remaja akhir (17-19 tahun). Uang saku. Data uang saku contoh diolah dengan mengelompokannya menjadi 3 kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Kategori tersebut diperoleh dengan cara mengelompokan uang saku contoh dengan mencari simpangan kuartilnya. Berdasarkan perhitungan dengan mencari simpangan kuartilnya, diperoleh tiga kategori untuk uang saku contoh yaitu kategori rendah (<Rp /bulan), sedang (Rp Rp /bulan), dan tinggi ( Rp /bulan). Pendidikan orang tua. Data tingkat pendidikan orang tua contoh diolah dengan mengelompokannya menjadi enam kategori, yaitu tidak tamat SD, tamat SD/sederajat, tamat SLTP/sederajat, tamat SLTA/sederajat, tamat Diploma/Akademi dan tamat Sarjana/Pascasarjana. Pekerjaan orang tua. Data pekerjaan orang tua contoh diolah dengan mengelompokannya menjadi sebelas kelompok, yaitu tidak bekerja, PNS, pegawai swasta, bekerja di BUMN, TNI/POLRI, wiraswasta, ibu rumah tangga, petani, pedagang, buruh dan lainnya.
5 29 Pendapatan orang tua. Data pendapatan orang tua contoh diolah dengan mengelompokannya menjadi 3 kategori yaitu rendah, sedang dan tinggi. Kategori tersebut diperoleh dengan cara mengelompokan pendapatan orang tua contoh dengan mencari simpangan kuartilnya. Berdasarkan perhitungan dengan mencari simpangan kuartilnya, diperoleh tiga kategori untuk pendapatan orang tua contoh yaitu kategori rendah (<Rp /bulan), sedang (Rp Rp /bulan) dan tinggi ( Rp /bulan). Proses penyelenggaraan makanan. Data proses penyelenggaraan makanan meliputi proses perencanaan dan pelaksanaan. Proses perencanaan mencakup perencanaan menu. Proses pelaksanaan meliputi pembelian, penerimaan, penyimpanan dan pengolahan bahan pangan, serta pendistribusian dan penyajian makanan. Untuk menunjang data proses penyelenggaraan makanan, maka diteliti input penyelenggaraan makanan yang meliputi tenaga kerja, fasilitas fisik dan peralatan, serta dana/biaya penyelenggaraan. Konsumsi makanan. Data konsumsi makanan diketahui melalui metode food record 7x24 jam. Data konsumsi makanan yang diperoleh dikonversikan untuk menentukan energi dan zat gizi contoh yang terdiri atas protein, vitamin A, B 1 dan C, serta kalsium, fosfor dan zat besi dengan menggunakan Daftar Konsumsi Bahan pangan (DKBM) dengan rumus sebagai berikut (Hardinsyah & Briawan 1994) : KGij = (Bj/100) X Gij X (BDDj/100) Keterangan : KGij = Kandungan zat gizi i dalam bahan pangan j Bj = Berat makan j yang dikonsumsi (g) Gij = Kandungan zat gizi dalam 100 gram BDD bahan pangan ke-j BDDj = Bagian bahan pangan -j yang dapat dimakan Tingkat kecukupan konsumsi. Untuk menghitung tingkat kecukupan konsumsi energi dan protein yang dikoreksi dengan berat badan aktual sehat (dari setiap kelompok umur) digunakan rumus sebagai berikut : AKGI = (Ba/Bs) x AKG Keterangan : AKGI = Angka kecukupan gizi contoh Ba = Berat badan aktual sehat (kg)
6 30 Bs = Berat badan patokan (kg) AKG = Angka kecukupan gizi yang dianjurkan WNPG (2004) Perhitungan tingkat kecukupan konsumsi energi dan protein menggunakan rumus di bawah ini : TKG = (K/AKGI) x 100% Keterangan : TKG = Tingkat kecukupan konsumsi gizi K = Konsumsi gizi (food record 7x24 jam) AKGI = Angka kecukupan gizi contoh Vitamin dan mineral dihitung langsung dengan angka kecukupan gizi (AKG) berdasarkan WNPG (2004), tanpa menggunakan angka kecukupan gizi contoh (AKGI). Perhitungan untuk tingkat kecukupan konsumsi vitamin dan mineral menggunakan rumus seperti pada tingkat kecukupan konsumsi energi dan protein. Tingkat kecukupan konsumsi energi dan protein dikelompokan menjadi lima kategori, yaitu defisit tingkat berat (<70% AKG), defisit tingkat sedang (70-79% AKG), defisit tingkat ringan (80-89% AKG), normal (90-119% AKG), dan lebih ( 120% AKG) (Depkes 1996). Tingkat kecukupan konsumsi vitamin dan mineral dikelompokan menjadi dua, yaitu defisit (<77% AKG) dan cukup ( 77% AKG) (Gibson 2005). Status gizi. Data status gizi diperoleh dengan melakukan penimbangan berat badan (kg) menggunakan timbangan injak digital merek Camry dengan kapasitas 150 kg dan tingkat ketelitian 0,1 kg. Pengukuran tinggi badan (cm) dilakukan dengan menggunakan microtoise dengan kapasitas 200 cm dan tingkat ketelitian 0,1 cm. Data status gizi contoh ditentukan berdasarkan data yang sudah diperoleh yaitu umur, berat badan dan tinggi badan contoh, dengan parameter indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U), indeks tinggi badan menurut umur (TB/U), dan indeks berat badan menurut umur (BB/U). Pengkategorian indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U) dalam WHO (2007) yaitu sangat kurus (<-3 SD), kurus (-3 SD <-2), normal (-2 SD +1), overweight (+1< SD +2) dan obesitas (>+2 SD). Pengkategorian indeks tinggi badan menurut umur (TB/U) dalam WHO (2007) yaitu sangat pendek (<-3 SD), pendek (-3 SD <-2) dan normal ( -2 SD). Pengkategorian indeks berat badan
7 31 menurut umur (BB/U) dalam CDC (2000) yaitu gizi kurang (<-2 SD), gizi baik (-2 SD +2) dan gizi lebih (>+2 SD). Status kesehatan. Status kesehatan dilihat berdasarkan ada tidaknya contoh yang sakit dalam satu bulan terakhir meliputi gejala/jenis penyakit, lama sakit, dan frekuensi sakit. Gejala/jenis panyakit yang diteliti mencakup gejala/jenis penyakit infeksi dan non infeksi. Lama sakit dikategorikan berdasarkan BPS (2000) yaitu 1-3 hari, 4-7 hari, 8-14 hari dan >14 hari. Frekuensi sakit dikelompokan menjadi 1 kali/bulan, 2 kali/bulan dan 3 kali/bulan. Untuk keperluan analisis, data skor morbiditas dihitung dengan cara mengalikan lama sakit dan frekuensi sakit untuk setiap gejala/jenis penyakit. Skor morbiditas dikategorikan menurut interval kelas Sugiyono (2009) menjadi rendah (0-19), sedang (20-39) dan tinggi (40-60). Data tindakan pengobatan sebagai data penunjang diolah dengan mengelompokannya menjadi delapan kelompok, yaitu melakukan tindakan pengobatan ke rumah sakit, puskesmas, klinik, tempat praktek dokter, apotek, obat warung, obat tradisional dan tidak berobat. Kondisi lingkungan pemondokan. Data kondisi lingkungan yang diamati meliputi data kondisi fisik kamar tidur, sumber air minum, pembuangan sampah, pembuangan kotoran manusia dan pembuangan air limbah. Penilaian untuk kondisi fisik kamar tidur mengacu kepada kriteria rumah sehat menurut Riskesdas (2010) yang diperkuat oleh Kepmenkes RI No. 829/MENKES/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan meliputi jenis atap, dinding, lantai, ketersediaan jendela, ventilasi, pencahayaan alami dan kepadatan penghuni. Penilaian untuk sumber air minum mengacu kepada MDGs 2010 diacu dalam Riskesdas (2010), yaitu akses terhadap sumber air minum terlindung. Penilaian untuk pembuangan sampah mengacu kepada Riskesdas (2010), yaitu cara pembuangan sampah yang baik. Penilaian untuk pembuangan kotoran manusia mengacu kepada MDGs 2010 diacu dalam Riskesdas (2010), yaitu akses terhadap sanitasi layak terkait pembuangan tinja. Penilaian untuk pembuangan air limbah mengacu kepada Riskesdas (2010), yaitu ketersediaan saluran pembuangan air limbah (SPAL).
8 32 Definisi Operasional Angka kecukupan gizi adalah jumlah zat gizi yang harus dipenuhi oleh santri putri per hari berdasarkan usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan dan kondisi fisiologis. Contoh adalah santri putri di pondok pesantren yang terpilih. Frekuensi sakit adalah seberapa sering santri putri mengalami sakit dengan gejala/jenis penyakit yang sejenis dalam satu bulan terakhir dan dikelompokan menjadi 1 kali, 2 kali dan 3 kali mengalami sakit. Gejala/jenis penyakit adalah jenis serangan yang bersifat infeksi maupun non infeksi dari luar maupun dari dalam tubuh santri putri yang menyebabkan terganggunya fungsi normal tubuh. Gejala/jenis penyakit dinyatakan dengan pernyataan contoh. Kondisi fisik kamar tidur adalah bagian-bagian fisik kamar tidur santri putri yang meliputi jenis atap, dinding, lantai, ketersediaan jendela, ventilasi, pencahayaan alami dan kepadatan penghuni. Kondisi lingkungan pemondokan adalah keadaan lingkungan pemondokan (asrama) santri putri dan sekitarnya yang meliputi kondisi fisik kamar tidur, sumber air minum, pembuangan sampah, kotoran manusia dan air limbah. Konsumsi makanan adalah jumlah masing-masing zat gizi dari makanan yang sebaiknya dipenuhi santri putri agar hampir semua santri putri hidup sehat berupa energi dan zat gizi (protein, vitamin A, B 1 dan C, serta kalsium, fosfor dan zat besi). Lama sakit adalah waktu yang dilalui santri putri dalam keadaan sakit (dalam hari) akibat serangan penyakit atau infeksi dan dikelompokan menjadi 1-3 hari, 4-7 hari, 8-14 hari dan >14 hari. Makanan asrama adalah makanan yang diperoleh oleh santri putri dari penyelenggaraan makanan di asrama. Makanan luar asrama adalah makanan yang diperoleh oleh santri putri dari luar penyelenggaraan makanan di asrama, seperti makanan jajanan di kantin, warung atau pedagang kaki lima yang berada di luar asrama. Menu makanan adalah susunan hidangan makanan yang dikonsumsi santri putri pada waktu pagi, siang dan malam.
9 33 Proses penyelenggaraan makanan adalah suatu proses dalam penyelenggaraan makanan yang dimulai dari perencanaan menu sampai penyajian makanan. Skor morbiditas adalah keadaan atau kondisi tubuh santri putri yang dihitung dengan cara mengalikan lama sakit dengan frekuensi sakit untuk setiap gejala/jenis penyakit kemudian dikategorikan menjadi rendah (0-19), sedang (20-39) dan tinggi (40-60). Status gizi adalah keadaan kesehatan tubuh santri putri yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan (absorpsi) dan utilisasi (utilization) zat gizi makanan yang ditentukan melalui parameter indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U), indeks tinggi badan menurut umur (TB/U) dan indeks berat badan menurut umur (BB/U). Status kesehatan adalah keadaan atau kondisi tubuh santri putri yang dilihat berdasarkan ada tidaknya santri putri yang sakit dalam satu bulan terakhir meliputi gejala/jenis penyakit, lama sakit dan frekuensi sakit. Status kesehatan berbanding terbalik dengan skor morbiditas, semakin tinggi skor morbiditas maka status kesehatan semakin rendah begitupun sebaliknya. Tindakan pengobatan adalah tindakan yang dilakukan oleh santri putri ketika sakit. Tindakan yang dapat dilakukan antara lain berobat ke pelayanan kesehatan formal, beli obat di warung atau pengobatan tradisional. Tingkat kecukupan konsumsi adalah perbandingan konsumsi rata-rata zat gizi makro maupun zat gizi mikro terhadap angka kecukupan gizi santri putri yang dianjurkan menurut umur berdasarkan WNPG (2004) dan dinyatakan dalam persen.
METODE PENELITIAN. n = N 1+ N (d 2 ) keterangan : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study karena pengambilan data dilakukan pada suatu waktu. Penelitian dilaksanakan di Pesantren di
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh
19 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Cross sectional study yaitu rancangan yang digunakan pada penelitian dengan variabel sebab
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2011 di SMP/SMA Ragunan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan bulan Agustus-September 2011 di SMA Negeri 6
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan yang dilakukan sekaligus pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data
29 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Desember 2011 di SMA Ragunan
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study dimana seluruh pengumpulan data dilakukan pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Malangsari
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study yaitu seluruh variabel diamati pada saat yang bersamaan pada waktu penelitian berlangsung. Pemilihan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross sectional study. Penelitian ini merupakan bagian dari Penelitian Aspek Sosio-ekonomi dan Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data
22 METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang menggambarkan hubungan antara asupan makanan dan komposisi lemak tubuh terhadap kapasitas daya tahan tubuh
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study. Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2011. Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciMETODE. PAUD Cikal Mandiri. PAUD Dukuh. Gambar 2 Kerangka pemilihan contoh. Kls B 1 :25. Kls A:20. Kls B 2 :30. Kls B:25. Kls A:11
METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study (sebab akibat diteliti dalam satu waktu). Pemilihan PAUD dilakukan secara purposive, dengan kriteria memiliki
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Penelitian mengenai studi karakteristik pertumbuhan anak usia sekolah di Provinsi Jawa Barat dilaksanakan dari bulan Mei-Juli 2011 dengan menggunakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh
19 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini bersifat deskriptif dan menggunakan metode survey dengan desain cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 6 Bogor. Penentuan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah crosssectional study dimana seluruh paparan dan outcome diamati pada saat bersamaan dan pengumpulan data dilakukan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Gambar 2 Sistematika pengambilan contoh. Pemilihan SDN Kebon Kopi 2 Bogor. Purposive. siswa kelas 5 & 6. Siswa laki-laki (n=27)
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah case study. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kebon Kopi 2, Kota Bogor. Penentuan lokasi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juni 2012 di Cipayung, Bogor. Pemilihan tempat
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
16 METODOLOGI PENELITIAN Desain Waktu dan Tempat Penelitian Desain penelitian ini adalah Cross sectional study yaitu rancangan yang digunakan pada penelitian dengan variabel sebab atau faktor resiko dan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 =
17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yang dilakukan di perguruan tinggi penyelenggara Beastudi Etos wilayah Jawa Barat yaitu
Lebih terperinciGambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita
22 KERANGKA PEMIKIRAN Status gizi yang baik, terutama pada anak merupakan salah satu aset penting untuk pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yang bertujuan mempelajari hubungan pengetahuan gizi ibu dan kebiasaan jajan siswa serta kaitannya dengan status
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n [(1.96) 2 x (0.188 x 0.812)] (0.1) 2. n 59 Keterangan: = jumlah contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Penelitian ini menggunakan data yang berasal dari penelitian payung Ajinomoto IPB Nutrition Program
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n = z 2 α/2.p(1-p) = (1,96) 2. 0,15 (1-0,15) = 48,9 49 d 2 0,1 2
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini desain population survey, yaitu dengan mensurvei sebagian dari populasi balita yang ada di lokasi penelitian selama periode waktu tertentu.
Lebih terperinciKarakteristik Sampel: Usia Jenis Kelamin Berat Badan Tinggi Badan. Kebutuhan Energi dan Zat Gizi. Status Gizi
20 KERANGKA PEMIKIRAN Status gizi merupakan hasil masukan zat gizi dan pemanfaatannya dalam tubuh. Untuk mencapai status gizi yang baik diperlukan pangan yang mengandung cukup zat gizi, aman untuk dikonsumsi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah Cross Sectional Study yaitu seluruh variabel diamati pada saat yang bersamaan ketika penelitian berlangsung. Penelitian
Lebih terperinciMETODE. n = Z 2 P (1- P)
18 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan yang dilakukan sekaligus pada satu waktu. Lokasi penelitian adalah TKA Plus Ihsan Mulya Cibinong.
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu yang tidak berkelanjutan untuk menggambarkan
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
16 METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik yang menggambarkan sistem penyelenggaraan makan dan preferensi para atlet terhadap menu makanan yang disajikan.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu yang tidak berkelanjutan untuk menggambarkan
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian mengenai keragaan konsumsi pangan, status kesehatan, kondisi mental dan status gizi pada lansia peserta dan bukan peserta home care menggunakan disain cross
Lebih terperinciMETODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
17 METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November-Desember 2011 di lingkungan Kampus (IPB)
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kelas Populasi (N) Contoh (n) Kelas Kelas Total 81 40
15 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah metode survei dengan teknik wawancara. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Babakan, Kota Bogor. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciBagan Kerangka Pemikiran "##
KERANGKA PEMIKIRAN Olahraga pendakian gunung termasuk dalam kategori aktivitas yang sangat berat (Soerjodibroto 1984). Untuk itu diperlukan kesegaran jasmani, daya tahan tubuh yang prima, dan keseimbangan
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data
13 METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian tentang hubungan tingkat konsumsi dan aktivitas fisik terhadap tekanan darah dan kolesterol ini menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan
Lebih terperinciGambar 1. Kerangka pemikiran tingkat kecukupan energi zat gizi anak usia sekolah Keterangan : = Variabel yang diteliti = Hubungan yang diteliti
KERANGKA PEMIKIRAN Usia sekolah adalah periode yang sangat menentukan kualitas seorang manusia dewasa nantinya. Kebutuhan gizi pada masa anak-anak harus dipenuhi agar proses pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
15 METODOLOGI PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain crossecsional study, semua data yang dibutuhkan dikumpulkan dalam satu waktu (Singarimbun & Effendi 2006).
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional, yaitu pengamatan terhadap paparan dan outcome dilakukan dalam satu periode waktu yang bersamaan.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional, bertempat di Pabrik Hot Strip Mill (HSM) PT. Krakatau Steel Cilegon, Propinsi Banten. Lokasi penelitian
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
8 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai hubungan konsumsi susu dan kebiasaan olahraga dengan status gizi dan densitas tulang remaja di TPB IPB dilakukan dengan menggunakan desain
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat dan Waktu Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian mengenai konsumsi pangan, aktivitas fisik, status gizi dan status kesehatan lansia menggunakan desain cross sectional. Desain ini merupakan pengamatan yang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain Case Study.Penelitian ini dilakukan di SDN Pasanggrahan 2, Desa Cilangohar, Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta.Pengambilan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. penelitian. Kota Medan. 21 Kecamatan. 2 Kecamatan. Kec. Medan Kota Kelurahan Sitirejo (60 RT)
22 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah Cross Sectional Study. Lokasi Penelitian dilakukan di Kecamatan Medan Kota (1 kelurahan)
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kabupaten Sukabumi. Puskesmas Kadudampit Puskesmas Cikidang Puskesmas Citarik. Peserta program pemberian makanan biskuit fungsional
37 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Penelitian ini merupakan penelitian survey yang dilakukan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Lokasi penelitian ini terdiri dari 3 Puskesmas yaitu Kadudampit,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross-sectional study. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kebon Kopi 2 Bogor. Penentuan lokasi SDN Kebon Kopi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n = n/n(d) 2 + 1
20 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross sectional study dengan metode survey observational. Tempat penelitian dipilih dengan metode purposive yaitu di UPT
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh Jenis dan Cara Pengambilan Data
15 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian ini dilakukan dengan metode cross sectional study. Lokasi penelitian bertempat di Desa Sukajadi, Sukaresmi, Sukaluyu, dan Sukajaya, Kecamatan Taman
Lebih terperinciMETODE. Zα 2 x p x (1-p)
16 METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Pemilihan tempat dilakukan secara purposif dengan pertimbangan kemudahan akses dan perolehan izin. Penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study, dilakukan di SDN 09 Pagi Pademangan Barat Jakarta Utara. Pemilihan lokasi sekolah dasar dilakukan secara
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian mengenai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) biskuit yang disubstitusi tepung Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) pada balita gizi kurang dan gizi buruk
Lebih terperinciKarakteristik Sosial Ekonomi - Jenis kelamin - Umur - Besar keluarga - Pendidikan - Pekerjaan - Pendapatan
KERANGKA PEMIKIRAN Konsumsi pangan karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi konsumsi pangan yaitu karakteristik sosial ekonomi yang meliputi jenis kelamin, umur dan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross Sectional. Pemilihan lokasi SMA dilakukan secara purposive dengan pertimbangan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n= z 2 1-α/2.p(1-p) d 2
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain dalam penelitian ini adalah cross sectional study. Lokasi penelitian di Desa Paberasan Kabupaten Sumenep. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian proyek intevensi cookies muli gizi IPB, data yang diambil adalah data baseline penelitian. Penelitian ini merupakan
Lebih terperinciMETODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
35 METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Desain studi yang digunakan pada penelitian ini adalah studi observasional cross sectional, yaitu studi epidemiologi yang mempelajari prevalensi. distribusi.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN 1 N
32 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini merupakan bagian dari data baseline pada kajian Studi Ketahanan Pangan dan Coping Mechanism Rumah Tangga di Daerah Kumuh yang dilakukan Departemen
Lebih terperinciGambar 1 Hubungan pola asuh makan dan kesehatan dengan status gizi anak balita
17 KERANGKA PEMIKIRAN Masa balita merupakan periode emas, karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan otak yang optimal, terlebih lagi pada periode dua tahun pertama kehidupan seorang anak.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian berjudul Dampak Program Warung Anak Sehat terhadap Perubahan Pengetahuan dan Perilaku Hidup Bersih
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Tempat. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study dan
METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study dan prospective study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2003 (antara musim
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Gambar 2Cara Penarikan Contoh
16 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian ini menggunakan metode survey dengan desain cross sectional study dimana pengumpulan data dilakukan pada satu waktu untuk menggambarkan karakteristik
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan terhadap paparan dan outcome
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
26 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah crosectional study. Penelitian dilakukan menggunakan data sekunder dari Program Perbaikan Anemia Gizi Besi di Sekolah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. =(1.96) (0.9) (0.2) =77.8=78 (orang)
17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan menggunakan desain cross sectional study. Data primer diperoleh melalui survey, wawancara, pengisian kuesioner dan recall
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n =
24 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study karena pengumpulan variabel independen dan dependen dilakukan pada satu waktu yang tidak
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain retrospektif dan cross sectional study. Penelitian dilakukan di dua lokasi yaitu Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain survei melalui pendekatan Cross-sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada suatu waktu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian n = (zα² PQ) / d²
31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan penelitian potong lintang (cross sectional study), dengan cara mengukur variabel
Lebih terperinciMETODOLOGI. n = 2 (σ 2 ) (Zα + Zβ) δ 2
17 METODOLOGI Desain, Waktu dan Tempat Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah experimental study yaitu percobaan lapang (field experiment) dengan menggunakan rancangan randomized treatment trial
Lebih terperinciKonsumsi Pangan (makanan dan minuman) Intake energi. Persentase tingkat konsumsi cairan. Kecenderungan dehidrasi
KERANGKA PEMIKIRAN Kebiasaan didefinisikan sebagai pola perilaku yang diperoleh dari pola praktek yang terjadi berulang-ulang. Kebiasaan makan dapat didefinisikan sebagai seringnya (kerap kalinya) makanan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung berjudul Dampak Program Warung Anak Sehat (WAS) terhadap Perilaku Hygiene-Sanitasi Ibu WAS
Lebih terperinciMETODOLOGI. n = (Z /2) 2 X σ 2. n = X n = 54 siswa
METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian Cross Sectional Study yang dilakukan pada siswa sekolah dasar di SD Negeri Empang 1 Bogor. Pengambilan data dilakukan
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel
15 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini seluruhnya menggunakan data dasar hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN. Karakteristik sosial ekonomi keluarga contoh: Karakteristik contoh: Pengetahuan gizi seimbang. Jenis kelamin Umur Uang saku
126 KERANGKA PEMIKIRAN Ada beberapa faktor yang mempengaruhi praktek gizi seimbang yang selanjutnya diterapkan dalam konsumsi energi dan zat gizi. Faktor tersebut diantaranya adalah pengetahuan,sikap,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Sedep n = 93. Purbasari n = 90. Talun Santosa n = 69. Malabar n = 102. n = 87. Gambar 3 Teknik Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di kebun Malabar PTPN VIII Desa Banjarsari, Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung
Lebih terperinciLampiran 1 Kategori pengukuran data penelitian. No. Variabel Kategori Pengukuran 1.
L A M P I R A N 50 Lampiran 1 Kategori pengukuran data penelitian No. Variabel Kategori Pengukuran 1. Proses Penyelenggaraan Makanan 2. Karakteristik Responden a. Umur (Depkes 2005) b. Uang saku 3. Karakteristik
Lebih terperinciGambar 1 Bagan kerangka pemikiran analisis kontribusi konsumsi ikan terhadap kecukupan zat gizi ibu hamil
13 KERANGKA PEMIKIRAN Masa kehamilan merupakan masa yang sangat menentukan kualitas anak yang akan dilahirkan. Menurut Sediaoetama (1996), pemenuhan kebutuhan akan zat gizi merupakan faktor utama untuk
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Disain dan Tempat Penelitian. Teknik Penarikan Contoh. di = di/d x 100
METODE PENELITIAN Disain dan Tempat Penelitian Penelitian ini bagian dari penelitian yang dilaksanakan Khomsan et al (006) bekerjasama dengan Neysvan Hoogstraten Foundation (NHF) The Netherlands yang dilaksanakan
Lebih terperinciPola Konsumsi Pangan Rumah Tangga Perubahan konsumsi pangan sebelum dan sesudah mengikuti program pemberdayaan Tingkat Kecukupan energi dan zat gizi
KERANGKA PEMIKIRAN Masa yang terentang antara usia satu tahun sampai remaja boleh dikatakan sebagai periode laten karena pertumbuhan fisik berlangsung tidak sedramatis ketika masih berstatus bayi (Arisman
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian
38 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua kecamatan yaitu Kecamatan Ciomas dan Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Penulis terlibat dalam pengambilan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Yayasan Yasmina Bogor (Purposive) N= 65. Kabupaten Bogor (N = 54) Populasi sumber (N=50) Contoh penelitian (n= 30)
25 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah dengan cross sectional study. Pemilihan tempat tersebut dilakukan secara purposive, yaitu di Bogor pada peserta Program
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel
18 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitan ini menggunakan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 yang dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan Indonesia.
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SERTA TINGKAT KONSUMSI TERHADAP STATUS GIZI SANTRI PUTRI DI DUA PESANTREN MODERN DI KABUPATEN BOGOR AOMI HAZELIA DEWI
HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SERTA TINGKAT KONSUMSI TERHADAP STATUS GIZI SANTRI PUTRI DI DUA PESANTREN MODERN DI KABUPATEN BOGOR AOMI HAZELIA DEWI DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT
Lebih terperinciMETODE. Tempat dan Waktu Penelitian
METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tanah Sareal, Kotamadya Bogor. Contoh diambil dari 11 kelurahan yang ada di Kecamatan Tanah Sareal, meliputi kelurahan Tanah Sareal,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini merupakan explanatory research yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan dua atau lebih variabel yang akan diteliti. Metode yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu peneliti melakukan pengukuran terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanatif, yang menjelaskan hubungan beberapa variabel dengan melalui pengujian hipotesis dibidang gizi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Jumlah dan Cara penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Penelitian mengenai hubungan antara kepatuhan konsumsi biskuit yang diperkaya protein tepung ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) dengan status gizi dan morbiditas
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4. 1. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan metode deskriptif analitik dengan desain cross sectional karena pengambilan data
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain Penelitan
26 METODE PENELITIAN Desain Penelitan Desain yang digunakan dalam penelitian adalah cross-sectional study (Murti 1997). Pada contoh, peneliti melakukan pengamatan, pengukuran dalam satu waktu bersamaan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
0 METODOLOGI PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survey yang dilakukan di lingkungan SMPN 5 Bogor yang berlokasi di Jalan Dadali no 10A Kota Bogor. Pemilihan
Lebih terperinciMETODE Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel
METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan dengan mengolah data sekunder yang diperoleh dari hasil penelitian Riset Kesehatan
Lebih terperinciGambar Kerangka pemikiran hubungan faktor gaya hidup dengan kegemuka pada orang dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo.
102 KERANGKA PEMIKIRAN Orang dewasa 15 tahun seiring dengan bertambahnya umur rentan menjadi gemuk. Kerja hormon menurun seiring dengan bertambahnya umur, yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan metabolisme
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Teknik Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study. Cross sectional study dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik
Lebih terperinciMETODE. Gambar 7 Kerangka pemilihan lokasi penelitian. Sekolah Dasar di Kota Bogor. SAB SDIT Insantama SDN Polisi 4 SDN Sukadamai 3
23 METODE Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain case study yang dilaksanakan di sekolah dasar negeri dan swasta di Kota Bogor. Pemilihan sekolah yang menjadi lokasi penelitian dilakukan
Lebih terperinciKonsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan:
23 KERANGKA PEMIKIRAN Menurut Suhardjo (1989), latar belakang sosial budaya mempengaruhi pemilihan jenis pangan melalui dua cara yaitu informasi mengenai gizi dan preferensi berdasarkan konteks dua karakteristik
Lebih terperinciMETODE Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel
METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian menggunakan data sekunder dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 yang dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan
Lebih terperinciGambar 1: Perilaku penjaja PJAS tentang gizi dan keamanan pangan di lingkungan sekolah dasar Kota dan Kabupaten Bogor
KERANGKA PEMIKIRAN Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia untuk memperoleh zat- zat yang diperlukan bagi pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan. Tetapi makanan yang masuk ketubuh beresiko sebagai pembawa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini termasuk jenis (Explanatory Research), yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan dua variabel atau lebih variabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Status pendidikan dan ekonomi sebuah negara berkaitan erat dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Status pendidikan dan ekonomi sebuah negara berkaitan erat dengan status kesehatannya. Melalui perbaikan gizi dan kesehatan anak sebagai generasi penerus bangsa, maka
Lebih terperinciMETODE Disain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek
METODE Disain, Tempat dan Waktu Penelitian ini menggunakan data dasar hasil penelitian Kebiasaan Minum dan Status Hidrasi pada Remaja dan Dewasa di Dua Wilayah Ekologi Berbeda yang dilaksanakan oleh tim
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research yaitu menjelaskan ada tidaknya hubungan antara status pekerjaan
Lebih terperinci