BAB I PENDAHULUAN. Status pendidikan dan ekonomi sebuah negara berkaitan erat dengan
|
|
- Surya Hermanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Status pendidikan dan ekonomi sebuah negara berkaitan erat dengan status kesehatannya. Melalui perbaikan gizi dan kesehatan anak sebagai generasi penerus bangsa, maka pendidikan dan ekonomi akan menjadi lebih kuat oleh adanya sumber daya manusia berkualitas yang lebih sehat dan produktif. Selain itu, anak dan remaja termasuk ke dalam kelompok rentan gizi karena berada pada suatu siklus pertumbuhan atau perkembangan yang memerlukan zat-zat gizi dalam jumlah yang lebih besar dari kelompok umur yang lain (Notoatmodjo, 2003). Di Indonesia, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, ditemukan bahwa prevalensi anak usia 5-12 tahun yang memiliki indeks massa tubuh per umur (IMT/U) di bawah normal yaitu sebesar 11,2% yang terdiri dari 4% sangat kurus dan 7,2% kurus, sementara pada remaja usia tahun yaitu sebesar 11,1% yang terdiri dari 3,3% sangat kurus dan 7,8% kurus. Jika dilihat dari tinggi badan per umur (TB/U), sebesar 12,3% anak usia 5-12 tahun yang sangat pendek dan 18,4% pendek, sementara pada remaja usia tahun terdapat sebesar 13,8% yang sangat pendek dan 21,3% pendek (Riskesdas, 2013). Faktor-faktor yang langsung mempengaruhi status gizi yaitu asupan makanan dan status kesehatan atau penyakit infeksi (Riyadi, 2001). Faktor yang mempengaruhi status gizi seseorang menurut Budianto (2004) adalah akseptabilitas terhadap makanan atau daya terima makanan. Hal ini sejalan 1
2 dengan hasil penelitian Puspitasari, dkk (2015), yaitu terdapat hubungan positif antara daya terima makanan dengan status gizi anak penghuni Panti Asuhan Darunajah Semarang. Hasil ini didukung oleh penelitian Sutyawan (2013) yang menunjukkan bahwa daya terima makanan berhubungan nyata dengan tingkat kecukupan energi, dan peneliltian Makalew, dkk (2013) yang menunjukkan bahwa asupan energi berhubungan signifikan dengan status gizi anak berdasarkan berat badan per tinggi badan (BB/TB). Masalah daya terima makanan pada anak ini merupakan masalah yang umum dijumpai oleh para orang tua, sehingga orang tua berperan penting untuk menyediakan makanan yang bergizi yang disesuaikan dengan daya terima anak. Namun tidak semua anak dapat dipantau asupannya oleh orang tua, di antaranya yaitu anak-anak yang tinggal di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Menyediakan makanan sehari-hari anak penghuni Lapas yang memenuhi syarat kelayakan dan kecukupan gizi sudah menjadi tanggung jawab petugas, sebagaimana telah ditentukan dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang hak-hak narapidana dan anak didik selama berada di dalam Lapas. Pada kenyataannya, masih terdapat banyak kasus di mana narapidana merasa kurang puas terhadap makanan yang disajikan oleh Lembaga Pemasyarakatan baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Hal ini dibuktikan dalam penelitian Mubin (2013) bahwa sebagian besar narapidana pada Lapas Klas I Makassar mengeluhkan jika menu yang diberikan kurang bergizi, porsi yang kurang banyak dan rasa yang hambar. Dalam situasi seperti itu, narapidana dapat memilih untuk tetap mengonsumsi makanan sesuai menu yang disediakan, tidak memakannya, atau memakan makanan dari luar yang terkadang dibawakan ketika sedang 2
3 dikunjungi oleh keluarga. Hal ini akhirnya akan mempengaruhi jumlah asupan energi narapidana dan dalam jangka waktu panjang dapat berpengaruh pada perubahan status gizi. Hasil penelitian Wahyuningsih, dkk (2014) di Lapas Anak Klas IIA Tangerang menunjukkan bahwa masih terdapat 35% narapidana yang mengalami defisit energi berat, 20% mengalami defisit sedang, dan 12,5% mengalami defisit ringan. Penelitian Juratmy yang dilakukan di Rutan Klas 1 Makassar pada tahun 2011 pun juga menunjukkan bahwa jumlah tahanan yang asupan energinya di bawah kebutuhan ada 76,4%. Pada penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi dan Aritonang (2008) di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas I Kutoarjo, didapatkan bahwa terdapat hubungan antara asupan energi dan protein dengan status gizi anak didik. Penelitian tersebut menyarankan agar makanan yang disediakan lebih bervariasi dan disesuaikan dengan preferensi anak didik. Maka berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk meneliti hubungan antara daya terima makanan, asupan energi dan zat gizi serta status gizi pada anak didik saat berada di dalam LPKA Klas I Kutoarjo. B. Rumusan Masalah 1. Apakah ada hubungan antara daya terima makanan dengan asupan energi dan zat gizi makro anak didik di LPKA Klas I Kutoarjo? 2. Apakah ada hubungan antara asupan energi dan asupan zat gizi makro dengan status gizi pada anak didik di LPKA Klas I Kutoarjo? 3. Apakah ada hubungan antara daya terima makanan dengan status gizi anak didik di LPKA Klas I Kutoarjo? 3
4 C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan daya terima makanan, asupan energi dan zat gizi makro dengan status gizi pada anak didik di LPKA Klas I Kutoarjo. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui daya terima makanan pada anak didik terhadap makanan yang disediakan LPKA Klas I Kutoarjo. b. Mengetahui asupan energi dan zat gizi makro anak didik di LPKA Klas I Kutoarjo. c. Mengetahui status gizi anak didik di LPKA Klas I Kutoarjo. d. Mengetahui hubungan daya terima makanan dengan asupan energi dan zat gizi makro anak didik di LPKA Klas I Kutoarjo. e. Mengetahui hubungan asupan energi dan zat gizi makro dengan status gizi anak didik di LPKA Klas I Kutoarjo. f. Mengetahui hubungan daya terima makanan dengan status gizi anak didik di LPKA Klas I Kutoarjo. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi LPKA Klas I Kutoarjo Penelitian ini diharapkan menjadi sumber informasi bagi pihak institusi sehingga dapat meningkatkan perannya dalam menyediakan makanan yang sesuai kaidah gizi seimbang dengan mempertimbangkan daya terima makanan anak didik supaya kebutuhan energi dan zat gizi makro narapidana tercukupi sehingga kualitas kesehatan anak dan remaja untuk pertumbuhan dan perkembangan terjaga. 4
5 2. Bagi peneliti Penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan peneliti di bidang gizi khususnya mengenai daya terima makanan di institusi non komersial yaitu lembaga pemasyarakatan dan status gizi pada narapidana. 3. Bagi peneliti selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi untuk melakukan penelitian yang terkait daya terima, status gizi, dan narapidana supaya dapat dikembangkan di tempat lain atau dengan desain penelitian yang lain seperti cohort atau case-control. E. Keaslian Penelitian 1. Penelitian Hidayat, Tjaronosari, dan Setyowati (2014) tentang Kontribusi Asupan Energi dan Protein Makanan Luar dan Makanan Dalam terhadap Kecukupan Gizi Anak di Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) Anak Kutoarjo Kabupaten Purworejo Jenis penelitian dan rancangan penelitian yaitu penelitian observasional dengan rancangan cross-sectional. Subyek yang dilibatkan adalah anak perempuan dan laki-laki yang tinggal di LAPAS Anak Kutoarjo berusia antara tahun. Variabel yang diteliti antara lain konsumsi makanan yang diukur dengan metode food recall 24 jam. Analisis data dilakukan secara deskriptif dalam bentuk tekstular dan tabulasi. Hasil penelitian ini yaitu kontribusi energi makanan luar Lapas sebesar 692,9 kkal dan protein sebesar 18,9 gram. Jumlah energi makanan dalam Lapas sebesar 1.651,5 kkal dengan protein 40 gram. 5
6 Sehingga kontribusi total rata-rata energi sebesar 2.344,4 kkal dan protein 58,9 gram. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah tingkat asupan total energi sehari anak didik terhadap AKG berkategori baik (97,7% AKG), tingkat asupan total protein sehari pun berkategori baik (90,6% AKG). Perbedaan dari penelitian yang dilakukan yaitu penelitian tersebut tidak mengukur daya terima makanan dan status gizi. Selain itu, penentuan kecukupan zat gizi pada penelitian yang dilakukan tidak dibandingkan dengan AKG namun dengan kebutuhan individu, dan diukur dengan metode penimbangan makanan. Subyek yang digunakan pada penelitian yang dilakukan ini pun berbeda yaitu anak berusia antara tahun. 2. Penelitian Prihandini (2014) tentang Daya Terima, Tingkat Kecukupan Zat Gizi dan Status Gizi Pecandu Narkoba di Rumah Singgah PEKA dan YAKITA Bogor. Jenis penelitian berupa penelitian observasional dengan rancangan cross-sectional. Subyek yang dilibatkan adalah 30 orang laki-laki pecandu narkoba, yaitu 17 orang di Rumah Singgah PEKA dan 13 orang di YAKITA Bogor yang terdiri dari remaja (di bawah 20 tahun), dewasa muda (20 40 tahun), dan dewasa madya (41 60 tahun). Variabel yang diteliti antara lain daya terima makanan sebagai variabel bebas yang diukur dengan memberikan kuesioner dan wawancara, konsumsi pangan sebagai variabel antara yang diukur dengan pengamatan langsung dan food recall 24 jam, serta status gizi sebagai variabel terikat yang 6
7 ditentukan berdasarkan IMT dari pengukuran tinggi badan dan berat badan. Uji statistik yang digunakan adalah uji Spearman. Hasil penelitian ini yaitu daya terima makanan subyek berada pada kategori tinggi untuk setiap waktu makan. Tingkat kecukupan energi dan protein subjek di YAKITA termasuk normal, sedangkan kecukupan energi subjek di Rumah Singgah PEKA termasuk defisit sedang dan untuk tingkat kecukupan proteinnya termasuk defisit berat. Kesimpulan penelitian ini berdasarkan hasil analisis, tidak ada hubungan antara daya terima makanan dengan tingkat kecukupan energi dan zat gizi. Perbedaan dari penelitian yang dilakukan yaitu penelitian tersebut turut menghitung tingkat kecukupan vitamin B2, sementara pada penelitian yang akan dilakukan hanya menghitung asupan zat gizi makro. Selain itu, pada penelitian yang dilakukan, uji statistik yang digunakan adalah chi-square, serta daya terima makanan diukur dengan metode penimbangan makanan. Subyek yang digunakan pada penelitian ini pun berbeda yaitu anak perempuan dan laki-laki berusia tahun. 3. Penelitian Wahyuningsih, Khomsan, dan Ekawidyani (2014) tentang Asupan Zat Gizi, Status Gizi dan Status Anemia pada Remaja Laki-laki Pengguna Narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Anak Pria Tangerang. Jenis penelitian observasional dengan rancangan penelitian crosssectional. Subyek yang dilibatkan adalah remaja laki-laki berusia tahun pengguna narkoba di lembaga pemasyarakatan (LAPAS) anak pria klas IIA Kota Tangerang. Variabel bebas yang diteliti antara lain frekuensi konsumsi pangan yang diukur dengan memberikan kuesioner, serta konsumsi makanan dan minuman yang diukur dengan metode food 7
8 weighing dan food recall 24 jam. Variabel terikat yaitu status gizi yang ditentukan berdasarkan IMT/U dari pengukuran tinggi badan dan berat badan, serta status anemia diukur dengan metode Cyanmethemoglobin. Uji statistik yang digunakan yaitu uji Spearman. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu asupan energi dan protein subjek belum cukup memenuhi kebutuhan subjek dalam sehari. Asupan zat besi subjek sudah cukup, sedangkan asupan vitamin C subjek sangat kurang memenuhi kebutuhan subjek dalam sehari. Sebagian besar subjek berada dalam kategori status gizi normal dan mengalami anemia. Tidak ada hubungan antara status gizi dengan status anemia subjek. Perbedaan dari penelitian yang dilakukan yaitu penelitian tersebut turut menghitung tingkat kecukupan vitamin C dan zat besi, sementara pada penelitian yang dilakukan hanya menghitung asupan zat gizi makro yang diukur tidak hanya dengan penimbangan makanan namun juga dengan food record. Pada penelitian ini juga akan ditambah variabel daya terima makanan yang juga diukur dengan penimbangan makanan. Selain itu, pada penelitian yang dilakukan, uji statistik yang digunakan adalah chi-square. Subyek yang digunakan pada penelitian ini pun berbeda yaitu anak perempuan dan laki-laki berusia tahun. 8
HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI NARAPIDANA UMUM (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Semarang Tahun 2016)
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 5, Nomor 1, Januari 2017 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI NARAPIDANA UMUM
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh
19 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Cross sectional study yaitu rancangan yang digunakan pada penelitian dengan variabel sebab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keseimbangan masukan dan pengeluaran asupan zat gizi. Asupan. ketiga zat gizi tersebut merupakan zat gizi makro yang diperlukan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Status gizi merupakan status kesehatan yang dihasilkan dari keseimbangan masukan dan pengeluaran asupan zat gizi. Asupan energi dan zat gizi makro seperti protein
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study dimana seluruh pengumpulan data dilakukan pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Malangsari
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN MUTU HIDANGAN DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN MAKRONUTRIEN PADA REMAJA DI BPSAA PAGADEN SUBANG
HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN MUTU HIDANGAN DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN MAKRONUTRIEN PADA REMAJA DI BPSAA PAGADEN SUBANG Correlation Of Satisfaction Level Of Food Quality With Energy And Macronutrient
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak sekolah merupakan generasi penerus dan modal pembangunan. Oleh karena itu, tingkat kesehatannya perlu dibina dan ditingkatkan. Salah satu upaya kesehatan tersebut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas, dan produktif (Hadi, 2005). bangsa bagi pembangunan yang berkesinambungan (sustainable
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat tergantung kepada keberhasilan bangsa itu sendiri dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian proyek intevensi cookies muli gizi IPB, data yang diambil adalah data baseline penelitian. Penelitian ini merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan kecerdasan anak. Pembentukan kecerdasan pada masa usia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Status gizi memiliki pengaruh yang sangat besar dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas di masa yang akan datang. Status gizi berhubungan dengan kecerdasan
Lebih terperinciSemuel Sandy, M.Sc*, Maxi Irmanto, M.Kes, ** *) Balai Litbang Biomedis Papua **) Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Cenderawasih
Analisis Hubungan Tingkat Kecukupan Gizi Terhadap Status Gizi pada Murid Sekolah Dasar di SD Inpres Dobonsolo dan SD Inpres Komba, Kabupaten Jayapura, Papua Semuel Sandy, M.Sc*, Maxi Irmanto, M.Kes, **
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT KECUKUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK KELAS V SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU AL AZHAR KEDIRI
HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT SERI KE-1 TAHUN 217 18 HUBUNGAN TINGKAT KECUKUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK KELAS V SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU AL AZHAR KEDIRI Enggar Anggraeni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN (6; 1) (11)
anemia. (14) Remaja putri berisiko anemia lebih besar daripada remaja putra, karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia adalah keadaan dimana jumlah eritrosit dalam darah kurang dari yang dibutuhkan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah crosssectional study dimana seluruh paparan dan outcome diamati pada saat bersamaan dan pengumpulan data dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengukuran Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ), kesehatan adalah salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Pembangunan kesehatan harus dipandang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 =
17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yang dilakukan di perguruan tinggi penyelenggara Beastudi Etos wilayah Jawa Barat yaitu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n = n/n(d) 2 + 1
20 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross sectional study dengan metode survey observational. Tempat penelitian dipilih dengan metode purposive yaitu di UPT
Lebih terperinciMETODE. PAUD Cikal Mandiri. PAUD Dukuh. Gambar 2 Kerangka pemilihan contoh. Kls B 1 :25. Kls A:20. Kls B 2 :30. Kls B:25. Kls A:11
METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study (sebab akibat diteliti dalam satu waktu). Pemilihan PAUD dilakukan secara purposive, dengan kriteria memiliki
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study. Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2011. Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n = N 1+ N (d 2 ) keterangan : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study karena pengambilan data dilakukan pada suatu waktu. Penelitian dilaksanakan di Pesantren di
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian mengenai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) biskuit yang disubstitusi tepung Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) pada balita gizi kurang dan gizi buruk
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n =
24 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study karena pengumpulan variabel independen dan dependen dilakukan pada satu waktu yang tidak
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross sectional study. Penelitian ini merupakan bagian dari Penelitian Aspek Sosio-ekonomi dan Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yang bertujuan mempelajari hubungan pengetahuan gizi ibu dan kebiasaan jajan siswa serta kaitannya dengan status
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hari dalam jumlah tertentu sebagai sumber energy dan zat-zat gizi. Kekurangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang dibutuhkan setiap hari dalam jumlah tertentu sebagai sumber energy dan zat-zat gizi. Kekurangan atau kelebihan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anak-anak, masa remaja, dewasa sampai usia lanjut usia (Depkes, 2003).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan, menurunkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usia dini sangat berdampak pada kehidupan anak di masa mendatang. Mengingat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Visi Direktorat Gizi Masyarakat adalah terwujudnya masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan. Untuk dapat mencapai masyarakat yang sehat, perlu ditanamkan pola
Lebih terperinciAdequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan
Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan Silaen P, Zuraidah R, Larasati TA. Medical Faculty
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
15 METODOLOGI PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain crossecsional study, semua data yang dibutuhkan dikumpulkan dalam satu waktu (Singarimbun & Effendi 2006).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. generasi penerus bangsa. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena mereka adalah generasi penerus bangsa. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dilakukan sejak dini, secara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. atau LP merupakan unit pelaksana teknis pemasyarakatan yang merawat
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga Pemasyarakatan atau yang biasa disebut dengan LAPAS atau LP merupakan unit pelaksana teknis pemasyarakatan yang merawat dan membina narapidana dibawah Direktorat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendekatan penanggulangnya harus melibatkan berbagai sektor terkait.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat, namun penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk melaksanakan pembangunan nasional. Untuk mencapai SDM
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor utama yang diperlukan untuk melaksanakan pembangunan nasional. Untuk mencapai SDM berkualitas faktor gizi memegang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat tergantung kepada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat tergantung kepada keberhasilan bangsa itu sendiri dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehat, cerdas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas Sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilakukan secara berkelanjutan. Upaya peningkatan kualitas SDM dimulai
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Populasi penelitian = 51 orang. 21 orang keluar. Kriteria inklusi. 30 orang responden. Gambar 2 Cara penarikan contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain cross sectional study, dilaksanakan di Instalasi Gizi dan Ruang Gayatri Rumah Sakit dr. H. Marzoeki Mahdi
Lebih terperinciNurlindah (2013) menyatakan bahwa kurang energi dan protein juga berpengaruh besar terhadap status gizi anak. Hasil penelitian pada balita di Afrika
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah gizi masih menjadi perhatian di negara berkembang termasuk Indonesia. Hal ini dapat terlihat di dalam rumusan Millennium Development Goals (MDGs) goal pertama
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Karakteristik Anak Sekolah Dasar
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anak Sekolah Dasar 2.1.1. Pengertian dan Karakteristik Anak Sekolah Dasar Anak sekolah dasar adalah anak yang berusia 7-12 tahun, memiliki fisik lebih kuat mempunyai sifat
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
16 METODOLOGI PENELITIAN Desain Waktu dan Tempat Penelitian Desain penelitian ini adalah Cross sectional study yaitu rancangan yang digunakan pada penelitian dengan variabel sebab atau faktor resiko dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional mengarah kepada peningkatan kulitas sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan nasional mengarah kepada peningkatan kulitas sumber daya manusia (SDM). Salah satu upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah terciptanya
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data
22 METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang menggambarkan hubungan antara asupan makanan dan komposisi lemak tubuh terhadap kapasitas daya tahan tubuh
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n [(1.96) 2 x (0.188 x 0.812)] (0.1) 2. n 59 Keterangan: = jumlah contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Penelitian ini menggunakan data yang berasal dari penelitian payung Ajinomoto IPB Nutrition Program
Lebih terperinciMelewatkan sarapan dapat menyebabkan defisit zat gizi dan tidak dapat mengganti asupan zat gizi melalui waktu makan yang lain (Ruxton & Kirk, 1997;
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia sekolah adalah generasi penerus bagi pembangunan di masa depan dan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dilakukan sejak dini, sistematis dan
Lebih terperinciDAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... ABSTRACT... DAFTAR TABEL... DAFTAR ILUSTRASI... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI Bab KATA PENGANTAR... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR ILUSTRASI... DAFTAR LAMPIRAN... iv vi vii viii x xii xiii I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Identifikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Status gizi merupakan gambaran keseimbangan antara kebutuhan tubuh akan zat gizi untuk pemeliharaan kehidupan, pertumbuhan, perkembangan, pemeliharaan fungsi normal
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG. Kekurangan Vitamin A (KVA), Anemia Gizi Besi (AGB), Gangguan Akibat
BAB I LATAR BELAKANG A. Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia sampai saat ini masih mencakup 4 hal yaitu Kekurangan Vitamin A (KVA), Anemia Gizi Besi (AGB), Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perhatian serius dari pemerintah. Gizi yang baik merupakan pondasi bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gizi merupakan bagian dari sektor kesehatan yang penting dan mendapat perhatian serius dari pemerintah. Gizi yang baik merupakan pondasi bagi kesehatan masyarakat. Pengaruh
Lebih terperinciGambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita
22 KERANGKA PEMIKIRAN Status gizi yang baik, terutama pada anak merupakan salah satu aset penting untuk pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross Sectional. Pemilihan lokasi SMA dilakukan secara purposive dengan pertimbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada kelompok anak usia sekolah, termasuk remaja usia 16-18
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada kelompok anak usia sekolah, termasuk remaja usia 16-18 tahun, sarapan berfungsi sumber energi dan zat gizi agar dapat berpikir, belajar dan melakukan aktivitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
20 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Panti Asuhan 1. Kondisi Umum Panti Asuhan Darunajah terletak di Kota Semarang, lebih tepatnya di daerah Semarang Timur. Berada di daerah dusun
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data
13 METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian tentang hubungan tingkat konsumsi dan aktivitas fisik terhadap tekanan darah dan kolesterol ini menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tingkat keadaan gizi normal tercapai bila kebutuhan zat gizi optimal terpenuhi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan dan keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental. Tingkat keadaan gizi normal
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. diatasi secara dini dapat berlanjut hingga dewasa. (1) anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya serta dapat menyebabkan
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia.kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan dapat pula menyebabkan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional, bertempat di Pabrik Hot Strip Mill (HSM) PT. Krakatau Steel Cilegon, Propinsi Banten. Lokasi penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tingginya angka kematian bayi dan anak merupakan ciri yang umum
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingginya angka kematian bayi dan anak merupakan ciri yang umum dijumpai di negara-negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia. Salah satu penyebab yang menonjol
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi kelangsungan hidup suatu bangsa. Status gizi yang baik merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keadaan gizi yang baik dapat dicapai dengan memperhatikan pola konsumsi makanan terutama energi, protein, dan zat gizi mikro. Pola konsumsi makanan harus memperhatikan
Lebih terperinciSiti Nur Fatimah, Ambrosius Purba, Kusnandi Roesmil, Gaga Irawan Nugraha. Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
Siti Nur Fatimah, Ambrosius Purba, Kusnandi Roesmil, Gaga Irawan Nugraha Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran PENDAHULUAN Status gizi remaja perempuan (prekonsepsi) berperan pada kualitas kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mereka dalam dekade pertama kehidupan. Masa remaja merupakan jembatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja masa yang sangat penting dalam membangun perkembangan mereka dalam dekade pertama kehidupan. Masa remaja merupakan jembatan periode kehidupan anak dan dewasa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan dewasa sampai usia lanjut. Dari seluruh siklus kehidupan, program perbaikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor utama yang diperlukan untuk melaksanakan pembangunan nasional. Untuk mencapai SDM berkualitas, faktor gizi memegang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah Cross Sectional Study yaitu seluruh variabel diamati pada saat yang bersamaan ketika penelitian berlangsung. Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memasuki era globalisasi karena harus bersaing dengan negara-negara lain dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang menghadapi tantangan yang lebih besar memasuki era globalisasi karena harus bersaing dengan negara-negara lain dalam berbagai bidang.
Lebih terperinciHUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012
HUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012 Mulinatus Saadah 1. Mahasiswa Peminatan Gizi Kesehatan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pola Konsumsi Makanan Dalam kehidupan sehari-hari, orang tidak terlepas dari makanan karena makanan adalah salah satu kebutuhan pokok manusia. Fungsi pokok makanan adalah untuk
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu yang tidak berkelanjutan untuk menggambarkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. hidup anak sangat tergantung pada orang tuanya (Sediaoetama, 2008).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anak Balita Anak balita merupakan kelompok yang menunjukkan pertumbuhan yang pesat sehingga memerlukan zat gizi yang tinggi setiap kilogram berat badannya. Anak balita ini justru
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat dan Waktu Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian mengenai konsumsi pangan, aktivitas fisik, status gizi dan status kesehatan lansia menggunakan desain cross sectional. Desain ini merupakan pengamatan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah untuk menyejahterakan kehidupan bangsa. Pembangunan suatu bangsa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan masyarakat Indonesia merupakan usaha yang dilakukan pemerintah untuk menyejahterakan kehidupan bangsa. Pembangunan suatu bangsa dapat berhasil dilaksanakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang di nyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat
Lebih terperinciMETODE. n = Z 2 P (1- P)
18 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan yang dilakukan sekaligus pada satu waktu. Lokasi penelitian adalah TKA Plus Ihsan Mulya Cibinong.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum SMP Muhammadiyah 10 Surakarta. SMP Muhammadiyah 10 Surakarta terletak di Jl. Srikoyo No.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum SMP Muhammadiyah 10 Surakarta SMP Muhammadiyah 10 Surakarta terletak di Jl. Srikoyo No.3 Karangasem, Laweyan, Surakarta. SMP Muhammadiyah 10 Surakarta memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lainnya gizi kurang, dan yang status gizinya baik hanya sekitar orang anak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hasil analisis data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas 2005) menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan gizi kurang pada anak usia sekolah yaitu
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Keikutsertaan PAUD
HASIL DAN PEMBAHASAN Keikutsertaan PAUD Konsep Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah konsep bermain sambil belajar yang merupakan fondasi yang akan mengarahkan anak pada pengembangan kemampuan yang lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Santri merupakan sebutan untuk murid yang bertempat tinggal di suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Santri merupakan sebutan untuk murid yang bertempat tinggal di suatu pondok pesantren. Sebagian besar dari jumlah santri merupakan usia remaja. Menurut Soetjiningsih
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitianan deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional study yaitu suatu pendekatan yang sifatnya sesaat
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh Jenis dan Cara Pengambilan Data
15 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian ini dilakukan dengan metode cross sectional study. Lokasi penelitian bertempat di Desa Sukajadi, Sukaresmi, Sukaluyu, dan Sukajaya, Kecamatan Taman
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Gambar 2 Sistematika pengambilan contoh. Pemilihan SDN Kebon Kopi 2 Bogor. Purposive. siswa kelas 5 & 6. Siswa laki-laki (n=27)
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah case study. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kebon Kopi 2, Kota Bogor. Penentuan lokasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. balita, anak-anak, remaja, dewasa dan usia lanjut, makanan yang memenuhi syarat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah WHO menyatakan bahwa gizi adalah pilar utama dari kesehatan dan kesejahteraan sepanjang siklus kehidupan. Sejak janin dalam kandungan, bayi, balita, anak-anak,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Terciptanya SDM yang berkualitas ditentukan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu komponen penting dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan.sumber daya manusia yang berkualitas sangat dibutuhkan untuk
Lebih terperinciBagan Kerangka Pemikiran "##
KERANGKA PEMIKIRAN Olahraga pendakian gunung termasuk dalam kategori aktivitas yang sangat berat (Soerjodibroto 1984). Untuk itu diperlukan kesegaran jasmani, daya tahan tubuh yang prima, dan keseimbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Ramadani (dalam Yolanda, 2014) Gizi merupakan bagian dari sektor. baik merupakan pondasi bagi kesehatan masyarakat.
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Salah satu faktor yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak perhatian. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Status gizi anak pra sekolah di Indonesia masih membutuhkan banyak perhatian. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2010, prevalensi gizi kurang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa perubahan yang dramatis. masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa perubahan yang dramatis. masa pertumbuhan, baik secara fisik, yang ditandai dengan berkembangnya jaringan jaringan dan organ tubuh yang membuatnya
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain survei melalui pendekatan Cross-sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada suatu waktu
Lebih terperinciKONTRIBUSI ZAT GIZI MAKRO MAKAN SIANG TERHADAP STATUS GIZI DI SDIT Ar. RAIHAN, TRIRENGGO, BANTUL, YOGYAKARTA. NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI
1 KONTRIBUSI ZAT GIZI MAKRO MAKAN SIANG TERHADAP STATUS GIZI DI SDIT Ar. RAIHAN, TRIRENGGO, BANTUL, YOGYAKARTA. NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Gizi Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lum masa dewasa dari usia tahun. Masa remaja dimulai dari saat pertama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja didefinisikan oleh WHO sebagai suatu periode pertumbuhan dan perkembangan manusia yang terjadi setelah masa anak-anak dan sebe lum masa dewasa dari usia 10-19
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kekurangan gizi muncul karena tidak seimbangnya asupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kekurangan gizi muncul karena tidak seimbangnya asupan makan dan zat gizi yang digunakan oleh tubuh. Ketidakseimbangan asupan makan tersebut meliputi kelebihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. menurut Global Nutrition Report 2014, Indonesia termasuk dalam 17 negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor utama yang diperlukan untuk melaksanakan pembangunan nasional. Faktor gizi memegang peranan penting dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi,
14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat pendek hingga melampaui defisit -2 SD dibawah median panjang atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Balita pendek (stunting) merupakan keadaan tubuh yang pendek dan sangat pendek hingga melampaui defisit -2 SD dibawah median panjang atau tinggi badan. Stunting dapat
Lebih terperinciGAMBARAN ASUPAN ZAT GIZI, STATUS GIZI DAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN CV. SINAR MATAHARI SEJAHTERA DI KOTA MAKASSAR
GAMBARAN ASUPAN ZAT GIZI, STATUS GIZI DAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN CV. SINAR MATAHARI SEJAHTERA DI KOTA MAKASSAR Hendrayati 1, Sitti Sahariah Rowa 1, Hj. Sumarny Mappeboki 2 1 Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan,
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesempatan Indonesia untuk memperoleh bonus demografi semakin terbuka dan bisa
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesempatan Indonesia untuk memperoleh bonus demografi semakin terbuka dan bisa menjadi suatu peluang yang menguntungkan bagi Indonesia bila diikuti dengan peningkatan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Penelitian mengenai studi karakteristik pertumbuhan anak usia sekolah di Provinsi Jawa Barat dilaksanakan dari bulan Mei-Juli 2011 dengan menggunakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Gambar 2Cara Penarikan Contoh
16 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian ini menggunakan metode survey dengan desain cross sectional study dimana pengumpulan data dilakukan pada satu waktu untuk menggambarkan karakteristik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu peneliti melakukan pengukuran terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan fokus perhatian dan titik intervensi yang strategis bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja, sebagai kelompok umur terbesar struktur penduduk Indonesia merupakan fokus perhatian dan titik intervensi yang strategis bagi pembangunan sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi kurang sering terjadi pada anak balita, karena anak. balita mengalami pertumbuhan badan yang cukup pesat sehingga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah gizi kurang sering terjadi pada anak balita, karena anak balita mengalami pertumbuhan badan yang cukup pesat sehingga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi untuk
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANEMIA GIZI BESI PADA TENAGA KERJA WANITA DI PT HM SAMPOERNA Oleh : Supriyono *)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANEMIA GIZI BESI PADA TENAGA KERJA WANITA DI PT HM SAMPOERNA Oleh : Supriyono *) PENDAHULUAN Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak. Menurut Hidayat (2008), zat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Survei Antar Sensus BPS 2005 jumlah remaja di Indonesia adalah 41 juta jiwa,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Survei Antar Sensus BPS 2005 jumlah remaja di Indonesia adalah 41 juta jiwa, sedangkan menurut Depkes RI 2006 jumlah remaja meningkat yaitu 43 juta jiwa, dan menurut
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study, dilakukan di SDN 09 Pagi Pademangan Barat Jakarta Utara. Pemilihan lokasi sekolah dasar dilakukan secara
Lebih terperinci