ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA SERTA EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM MAKMUR MANDIRI PERIODE

Transkripsi

1 ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA SERTA EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM MAKMUR MANDIRI PERIODE Nama : Fauziyyah Juliyasari NPM : Jurusan : S1- Akuntansi Pembimbing : Sri Sapto Darmawati, SE., MMSI

2 LATAR BELAKANG Setiap badan usaha selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasi badan usahanya sehari-hari. Modal kerja yang akan digunakan sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup sehingga dapat menunjang segala operasi badan usaha secara teratur. Setiap badan usaha perlu melakukan analisis sumber dan penggunaan modal kerja untuk menganalisa bagaimana modal kerja suatu badan usaha diperoleh dan apakah badan usaha tersebut telah menggunakan modal kerjanya secara efisien. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana analisis sumber dan penggunaan modal kerja Koperasi Simpan Pinjam Makmur Mandiri periode ? 2. Apakah modal kerja yang digunakan Koperasi Simpan Pinjam Makmur Mandiri periode sudah efisien?

3 BATASAN MASALAH Penulis membatasi masalah yang akan dibahas mencakup laporan sumber dan penggunaan modal kerja pada Koperasi Simpan Pinjam Makmur Mandiri yang berlokasi di Ruko Suncity Square Blok A Nomor 8, Jln. M. Hasibuan, Bekasi Selatan sesuai dengan laporan neraca dan laporan sisa hasil usaha periode TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk menganalisis sumber dan penggunaan modal kerja Koperasi Simpan Pinjam Makmur Mandiri periode Untuk menganalisis efisiensi penggunaan modal kerja Koperasi Simpan Pinjam Makmur Mandiri periode

4 METODE PENELITIAN Koperasi Simpan Pinjam Makmur Mandiri Laporan Keuangan Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Rasio Keuangan Laporan Perubahan Modal Kerja Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Rasio Likuiditas Rasio Aktivitas Rasio Rentabilitas Rasio Lancar Rasio Perputaran Aset Rasio Perputaran Piutang Return on Asset Net Profit Margin Rentabilitas Modal Sendiri

5 HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Laporan Perubahan Modal Kerja Dari tabel tersebut diperoleh data jumlah modal kerja pada akhir tahun (31 Desember 2015) sebesar Rp lebih besar daripada jumlah modal kerja pada periode sebelumnya (31 Desember 2014) yaitu sebesar Rp , yang berarti terdapat kenaikan modal kerja sebesar Rp

6 2. Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Dari tabel tersebut diperoleh data sumber modal kerja sebesar Rp lebih besar dari penggunaan modal kerja sebesar Rp , ini menyebabkan terjadinya kenaikan modal kerja sebesar Rp Kenaikan modal kerja ini disebabkan karena sumbernya lebih besar daripada penggunaannya.

7 EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA 1. Rasio Likuiditas Dari tabel diatas diperoleh data keadaan rasio lancar pada tahun 2015 yang mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Penurunan nilai rasio lancar pada tahun 2015 disebabkan oleh kenaikan aktiva lancar dan hutang lancar yang tidak sebanding. Walaupun mengalami penurunan tetapi nilai rasio lancar pada tahun 2015 masih dalam kriteria sangat baik.

8 2. Rasio Aktivitas Dari tabel diatas diperoleh data keadaan rasio perputaran aset yang termasuk dalam kriteria buruk atau tidak efisien karena tingginya saldo Piutang Anggota yang belum tertagih sehingga nilai realisasinya lebih kecil yang mengakibatkan rendahnya pendapatan koperasi pada periode tersebut.

9 Dari tabel diatas diperoleh data keadaan rasio perputaran piutang yang termasuk dalam kriteria buruk atau tidak efisien karena tingginya saldo piutang yang belum tertagih sehingga nilai realisasinya lebih kecil yang mengakibatkan rendahnya tingkat perputaran piutang.

10 3. Rasio Rentabilitas Dari tabel diatas diperoleh data keadaan return on asset yang termasuk dalam kriteria cukup baik dan kurang baik. Hal ini berarti koperasi belum menggunakan aktiva dengan maksimal dalam menghasilkan SHU.

11 Dari tabel diatas diperoleh data keadaan net profit margin pada tahun 2015 yang mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Penurunan nilai net profit margin pada tahun 2015 disebabkan karena meningkatnya biaya pokok usaha dan beban umum dan administrasi yang besarnya tidak sebanding dengan peningkatan pendapatan pada tahun yang bersangkutan.

12 Dari tabel diatas diperoleh data keadaan rentabilitas modal sendiri yang termasuk dalam kriteria kurang baik. Rentabilitas modal sendiri tahun 2014 adalah 5,67% yang artinya setiap satu rupiah modal sendiri menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp 0,0567.

13 KESIMPULAN 1. Sesuai dengan hasil analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Makmur Mandiri periode , maka dapat diketahui modal kerja koperasi mengalami kenaikan sebesar Rp Dari kenaikan tersebut terdapat sumber modal kerja berupa penambahan akumulasi penyusutan, hutang bank, simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan khusus, cadangan dan SHU tahun berjalan setelah pajak. Sedangkan penggunaan modal kerja tersebut berupa penambahan aktiva tetap. 2. Berdasarkan analisis rasio likuiditas, aktivitas dan rentabilitas pada KSP Makmur Mandiri periode setelah dibandingkan dengan standar penilaian, maka rasio likuiditas menunjukkan bahwa kriteria rasio lancar (current ratio) pada tahun 2014 dan 2015 adalah sangat baik. Analisis rasio aktivitas menunjukkan bahwa kriteria rasio perputaran aset dan rasio perputaran piutang pada tahun 2014 dan 2015 adalah buruk atau tidak efisien. Sedangkan analisis rasio rentabilitas menunjukkan bahwa kriteria Return on Asset pada tahun 2014 dan 2015 adalah cukup baik dan kurang baik, kriteria Net Profit Margin pada tahun 2014 dan 2015 adalah kurang baik dan kriteria rentabilitas modal sendiri pada tahun 2014 dan 2015 adalah kurang baik. Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa KSP Makmur Mandiri sudah efisien dalam likuiditas tetapi belum efisien dalam perputaran aset, perputaran piutang dan rentabilitas.

14 SARAN 1. Berdasarkan hasil analisis, modal kerja KSP Makmur Mandiri termasuk dalam kriteria efisien dikarenakan terdapat kenaikan modal kerja pada periode yang bersangkutan. Oleh karena itu, KSP Makmur Mandiri diharapkan dapat menjaga kestabilan kondisi keuangan termasuk khususnya modal kerja. Serta melakukan evaluasi dengan memeriksa dan mengadakan pengawasan terhadap laporan sumber modal kerja agar tidak terjadi permasalahan yang nantinya akan mempengaruhi kinerja koperasi di masa yang akan datang. 2. Untuk mengatasi keadaan rasio perputaran aset dan rasio perputaran piutang yang termasuk dalam kriteria buruk, sebaiknya KSP Makmur Mandiri dapat menetapkan kebijaksanaan baru mengenai ketentuan pembatasan maksimal kredit yang diberikan kepada anggota dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi penagihan piutang yang telah jatuh tempo. 3. Untuk meningkatkan tingkat rentabilitas, sebaiknya KSP Makmur Mandiri dapat menekan biaya-biaya usaha agar Sisa Hasil Usaha koperasi meningkat.