A. Konsep Skala B. Minat Berwirausaha 1. Pengertian Minat Berwirausaha

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "A. Konsep Skala B. Minat Berwirausaha 1. Pengertian Minat Berwirausaha"

Transkripsi

1 A. Konsep Skala Skala adalah perangkat pertanyaam yang disusun untuk mengungkap atribut tertentu melalui respon terhadap perrtanyaan tersebut (saifudin azwar, 2013:17). Skala psikologi menurut Wahyu Widhiarso adalah instrumen pengukuran untuk mengidentifikasi kontrak psikologis. Seringkali dinamakan dengan tes, namun dalam hal ini skala psikologis digunakan sebagai istilah untuk atribut efektif, sedangkan kata tes digunakan untuk atribut kognitif Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa skala psikologi adalah suatu instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan dan digunakan untuk mengukur serta mengidentifikasi atribut psikologis. B. Minat Berwirausaha 1. Pengertian Minat Berwirausaha Minat merupakan aspek psikis yang ada pada diri individu yang ditandai dengan adanya rasa tertarik dengan objek tertentu karena mempunyai daya tarik yang membuat seseorang menyenangi objek tersebut dan mempunyai rasa ingin tahu. Hal ini sejalan bahwa minat adalah kecenderungan yang agak menetap pada subyek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal-hal tertentu dan merasa senang dan lebih banyak mendapat perhatian dari pada hal-hal yang kurang diminati. Menurut Djaali (2008:121) minat merupakan rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya. Menurut ABKIN (2014: 51) minat merupakan keinginan yang cukup kuat berkembang pada diri individu yang terarah dan terfokus pada terwujudnya suatu kondisi yang diinginkan. Minat pada individu/peserta didik dikembangkan dan diwujudkan pertama-tama didasarkan pada potensi atau kondisi yang ada pada diri individu itu sendiri. Menurut Holland (dalam Djaali, 2008: 122) minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Minat tidak timbul sendirian, ada unsur kebutuhan. Semakin tinggi minat akan semakin menunjang keberhasilan usaha yang dicapai Berdasarkan dari beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa minat yaitu kecenderungan hati yang tinggi terhadap keinginan yang cukup kuat berkembang pada diri individu yang terarah dan terfokus pada terwujudnya suatu

2 kondisi yang diinginkan. Semakin tinggi minat akan semakin menunjang keberhasilan usaha yang dicapai. 2. Sifat yang perlu dimiliki wirausahawan Alma mengemukakan (2007: 53-55) seorang wirausahawan haruslah seorang yang mampu melihat kedepan, berfikir dengan penuh perhitungan, mencari pilihan dari berbagai alternatif masalah dan pemecahanya, Seorang wirausahawan harus memiliki sifat seperti berikut ini yaitu : a. Percaya diri Orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang sudah matang jasmani dan rohaninya. b. Berorientasi pada tugas dan hasil Seorang akan mampu bekerja keras, enerjik, tanpa malu dilihat teman, asal yang dikerjakan adalah pekerjaan yang halal. c. Pengambilan resiko Seorang yang juga penuh dengan resiko dan tantangan, seperti persaingan. d. Kepemimpinan Sifat kepemimpinan memang ada dalam diri masing-masing individu. e. Keaslian Sifat keaslian tentu tidak selalu ada pada diri seseorang. Yang dimaksud keaslian disini ialah tidak mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orisinil, ada kemampuan untuk melaksanakan sesuatu. f. Berorientasi kepada masa depan Seorang haruslah perspektif, mempunyai visi kedepan, apa yang akan dilakukan, apa yang ingin dicapai, sebab sebuah usaha bukan didirikan untuk sementara, tetapi untuk selamanya. Kasmir menggunakan istilah yang berbeda dengan sifat wirausahawan yang dikemukakan oleh Alma. Kasmir (2013: 25-26) menyebut sifat tersebut sebagai delapan jiwa wirausahawan, yaitu: 1) Kejujuran Selalu bersikap jujur, baik dalam berbicara maupun bertindak. Jujur ini perlu agar pihak percaya terhadap apa yang akan dilakukan. Tanpa kejujuran, usaha tidak akan maju dan tidak dipercaya konsumen atau mitra kerjanya.

3 2) Bertanggung jawab Bertanggung jawab tergadap segala kegiatan yang dilakukan dalam bidang usahanya. Kewajiban terhadap berbagai pihak harus segera diselesaikan. Tanggung jawab tidak hanya terbatas pada kewajiban, tetapi juga kepada karyawannya. Masyarakat, dan pemerintah. 3) Menepati janji Selalu menepati janji, misalnya dalam hal pembayaran, pengiriman barang atau penggantian harus konsisten terhadap apa yang yang telah dibuat dan disepakati sebelumnya. 4) Disiplin Disiplin dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan usahanya, misalnya dalam hal waktu pembayaran atau peloporan kegiatan usahanya. 5) Taat hukum Patuh dan menaati hukum yang berlaku, baik yang berkaitan dengan masyarakat ataupun pemerintah. Pelanggaran terhadap hukum dan peraturan yang telah dibuatkan berakibat fatal dikemudian hari. Bahkan, hal itu akan menjadi beban moral bagi pengusaha apabila tidak diselesaikan segera. 6) Suka membantu Sanggup membantu berbagai pihak yang memerlukan bantuan. Sikap ringan tangan ini dapat ditunjukkan kepada masyarakat dalam berbagai cara. 7) Komitmen dan menghormati. Komitmen dengan apa yang mereka jalankan dan menghargai komitmen dengan pihak-pihak lain terhadap apa yang telah diucapkan atau disepakati akan dihargai oleh berbagai pihak. 8) Mengejar prestasi Selalu berusaha mengejar prestasi setinggi mungkin. Tujuannya agar usaha dapar terus bertahan dari waktu ke waktu. Prestasi yang berhasil dicapai perlu terus ditingkatkan. Disamping itu juga harus tahan mental dan tidak mudah putus asa terhadap berbagai kondisi dan situasi yang dihadapinya. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sifat yang perlu dimiliki oleh wirausahawan adalah percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, pengambilan resiko, kepemimpinan, berorientasi kepada masa depan, bertanggung jawab, kejujuran, disiplin, mengejar prestasi, komitmen dan menghormati.

4 Dari pengertian minat berwirausaha dan kesimpulan tentang sifat-sifat wirausahawan dapat dikemukakan bahwa individu yang memiliki minat wirausaha seyogyanya atau seharusnya memiliki dorongan untuk percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, pengambilan resiko, kepemimpinan, keaslian, dan berorientasi kepada masa depan. Dorongan tersebut yang akan digunakan sebagai kisi-kisi instrument penelitian minat berwirausaha 3. Faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha Menurut Suryana (2013: 109) menyatakan bahwa perilaku berwirausaha dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor-faktor internal meliputi hak kepemilikan, kemampuan/kompetensi,dan insentif. Sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan. Kemampuan efektif mencakup sikap, nilai, aspirasi, perasaan dan emosi yang semuanya sangat bergantung pada kondisi lingkungan yang ada, maka dimensi kemampuan efektif dan kognitif merupakan bagian dari pendekatan kemampuan berwirausaha. Jadi kemampuan berwirausaha dalam mengkombinasikan kreativitas,inovasi, kerja keras, dan keberanian menghadapi resiko untuk memperoleh peluang. Menurut Hendro (2011: 61-62) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi keinginan seseorang untuk memilih jalur berwirausaha sebagai jalan hidupnya. Faktor-faktor itu adalah : a. Faktor individual/personal Faktor individual di sini ialah pengaruh pengalaman hidup dari kecil hingga dewasa, baik oleh lingkungan ataupun keluarga. b. Suasana kerja Lingkungan pekerjaan yang tidak nyaman akan menstimulus orang atau pikirannya untuk berwirausaha. c. Tingkat pendidikan Tingkat pendidikan yang tidak terlalu tinggi yang mempunyai hasrat kuat untuk memilih berwirausaha. d. Personality (kepribadian) Mempunyai hasrat yang tinggi untuk memilih karier untuk berwirausaha dan adanya kemauan e. Prestasi pendidikan

5 Prestasi yang tidak tinggi yang mendorong seseorang menjadi penguasaha, karena salah satu pilihan terakhir untuk sukses. f. Dorongan keluarga Keluarga sangat berperan penting dalam menumbuhkan serta mempercepat seseorang untuk mengambil keputusan berkarier. Karena orang tua berfungsi sebagai konsultan. g. Lingkungan dan pergaulan Ketertarikan dengan teman yang sudah menjadi seorang pengusaha yang sukses. h. Ingin lebih dihargai atau self-esteem Posisi tertentu yang dicapai seseorang akan mempengaruhi arah kariernya. Sesuai dengan teori Maslow, setelah kebutuhan sandang, pangan, dan papan terpenuhi, maka kebutuhan yang ingin seseorang raih berikutnya adalah self-esteem, yaitu ingin lebih dihargai lagi. i. Keadaan Kondisi yang diciptakan atau terjadi, misal mengangur atau belum bekerja, akan dapat membuat seseorang memilih jalan hidupnya untuk berwirausaha. Faktor lain yang mempengaruhi menurut Kasmir (2013: 38-39) menyatakan faktor pendorong seseorang mau dan mulai merintis usaha yaitu : 1) Faktor keluarga pengusaha Seseorang memulai usaha karena keluarga mereka sudah memiliki usaha sebelumnya. Dengan demikian, mulai dari modal, suplai bahan-bahan, sampai manajemen sang pengusaha pemula tinggal mengikuti yang sudah ada. 2) Sengaja terjun menjadi pengusaha Seseorang dengan sengaja mendirikan usaha. Biasanya mereka belajar dari kesuksesan orang lain. 3) Kerja sampingan (iseng) Melakukan usaha dengan tidak disengaja, biasanya dilakukan secara iseng. Ini sering disebut sebagai usaha sampingan untuk tambahan kegiatan. Usaha ini biasanya dilakukan oleh mereka yang mencoba menjual atau memproduksi sesuatu skala kecil untuk mengisi waktu luang. Akan tetapi, usaha ini ternyata terus meningkat. 4) Terpaksa Membuka usaha karena kehilangan pekerjaan atau menganggur. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha adalah faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu faktor

6 individual/personal, Personality (kepribadian), Sengaja terjun menjadi pengusaha. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor keluarga penguasaha, suasana kerja, tingkat pendidikan, lingkungan atau pergaulan, dan ingin lebih dihargai atau self-esteem 4. Manfaat Berwirausaha Menurut Hendro (2011: 7-8) banyak manfaat dari berwirausaha, salah satunya yaitu : a. kewirausahaan bisa diterapkan di semua bidang pekerjaan dan kehidupan b. ketika lulusan kesulitan mendapatkan pekerjaan atau terkena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Kewirausahaan bisa menjadi langkah alternatif untuk mencari nafkah dan bertahan hidup untuk mencari nafkah dan bertahan hidup c. agar sukses di dunia kerja atau usaha, tidak cukup orang hanya pandai bicara yang dibutuhkan adalah bukti nyata/realitas d. memajukan perekonomian Indonesia dan menjadi lokomotif peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa Indonesia e. meningkatkan pendapatan keluarga dan daerah yang akan berjuang pada kemajuan ekonomi bangsa f. membudayakan sikap unggul, perilaku positif, kreatif serta menjadi bekal ilmu mencari nafkah, bertahan hidup dan berkembang. Menurut Alma (2007: 1) manfaat berwirausaha yaitu : 1) menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran, 2) sebagai generator pembangunan lingkungan, bidang produksi, distribusi, pemeliharaan lingkungan, kesejahteraan, dan sebagainya, 3) menjadi contoh bagi anggota masyarakat lain, sebagai pribadi unggul yang patut dicontoh, diteladani, karena seorang wirausaha itu adalah orang terpuji, jujur, berani, hidup tidak merugikan orang lain, 4) selalu menghormati hukum dan peraturan yang berlaku, berusaha selalu menjaga dan membangun lingkungan, 5) berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai dengan kemampuannya, 6) berusaha mendidik karyawannya menjadi orang mandiri, disiplin, jujur, tekun dalam menghadapi pekerjaan, 7) memberi contoh bagaimana kita harus bekerja keras, tetapi tidak melupakan perintah-perintah agama, dekat kepada Allah SWT, 8) hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak boros, dan 9) memelihara keserasian lingkungan, baik dalam pergaulan maupun kebersihan lingkungan.

7 Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat berwirausaha yaitu dapat meningkatkan pendapatan keluarga dan daerah yang akan berjuang pada kemajuan ekonomi bangsa serta memajukan perekonomian Indonesia dan menjadi lokomotif peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa Indonesia 5. Tabell Kisi-kisi Skala Minat Berwirausaha (Sebelum Try Out) Variabel Minat berwirausaha Indikator Penyebaran Item Jumlah (+) (-) Item Percaya diri 1, 7, 13 19, 25, 31 6 Berorientasikan tugas dan hasil 2, 8, 14 20, 26, 32 6 Pengambilan resiko 3, 9, 15 21, 27, 33 6 Kepemimpinan 4, 10, 16 22, 28, 34 6 Keaslian 5, 11, 17 23, 29, 35 6 Berorientasi ke masa depan 6, 12, 18 24, 30, 36 6 Jumlah Format Skala SKALA PENELITIAN Sehubungan dengan penelitian yang saya lakukan untuk memenuhi tugas akhir, saya mohon kesediaan adik-adik untuk mengisi skala penelitian dan mengisi identitas adik-adik di lembar yang tersedia. Skala penelitian ini berisi beberapa pernyataan yang saya harapkan di isi dengan sejujurnya sesuai dengan kondisi adik-adik saat ini. Semua informasi dan jawaban adik-adik akan terjamin kerahasiaannya. Atas bantuan dan kerjasamanya, saya mengucapkan terimakasih. Hormat saya, Ismail Sunny

8 I. IDENTITAS DIRI Nama : Kelas : Sekolah : II. PETUNJUK MENGERJAKAN Dibawah ini terdapat beberapa pernyataan. Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang paling sesuai dengan diri adik sebenarnya. Semua pilihan jawaban adalah benar. Usahakan semua pernyataan terjawab dengan cara memberikan tanda silang( X ) pada salah satu dari 4 (empat) alternative jawaban dibawah ini : SS : Sangat Sesuai S : Sesuai TS : Tidak Sesuai STS: Sangat Tidak Sesuai No Pernyataan Pilihan Jawaban 1 Dengan persiapan yang baik saya tidak akan gagal dalam suatu usaha 2 Saya adalah siswa mandiri yang mempunyai kepribadian utuh, tangguh, sopan santun, mengerti tugas dan kewajiban. 3 Sebelum bertindak, saya mempertimbangkan segala akibatnya 4 Saya lebih mengutamakan kepentingan kelompok daripada kepentingan pribadi. 5 Saya selalu ingin tahu khususnya untuk sesuatu yang baru dan mencoba untuk mengembangkannya 6 Saya selalu Optimis dengan pekerjaan yang saya lakukan akan berhasil dimasa yang akan datang. 7 Saya akan mendapatkan apa yang saya inginkan bila saya bekerja keras dan sungguh-sungguh 8 Saya ingin apa yang saya hasilkan adalah yang terbaik 9 Saya akan melakukan sesuatu yang saya yakini akan berhasil Saya selalu memotivasi anggota yang sedang mengalami kesalahan atau kegagalan. Saya bosan dengan kegiatan yang lama dan suka menemukan hal-hal yang baru 12 Apa yang saya lakukan selalu berorientasi untuk sebuah kesuksesan di masa yang akan datang 13 Saya tidak akan terpengaruh oleh orang lain dalam

9 pengambilan keputusan Saya tidak malu dalam mengerjakan sesuatu yang menurut saya tidak merugikan orang lain Saya akan bersedia menghadapi kegagalan karena bagi saya kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Saya cenderung memberikan contoh yang baik kepada anggota kelompok agar tercapai tujuan yang diinginkan Dari pada hanya berdiam saja dan mendengarkan, lebih baik berpendapat dan memilih alternatife yang tepat Saya belajar dari kegagalan untuk meraih keberhasilan dimasa yang akan datang. Saya merasa bahwa orang lain melakukan sesuatu secara lebih baik dari apa yang bisa saya lakukan 20 Saya mudah menyerah jika pekerjaan itu sulit. 21 Dari pada rugi lebih baik tidak saya lakukan walaupun merupakan kelebihan dari saya 22 Jika anggota kelompok saya berbuat kesalahan, saya langsung memarahinya 23 Saya biasa mengikuti pendapat teman 24 Saya masih kesulitan untuk mengenali selera masyarakat yang banyak diminati dimasa yang akan datang Saya kurang bersemangat pada saat mengerjakan sesuatu hal yang sulit Saya tidak tahu cara membuat sesuatu menjadi lebih bernilai dan berharga. 27 Saya takut untuk bertindak, karena saya takut gagal Saya ragu dan bimbang dalam memilih diantara dua pilihan yang menurut saya baik semua. Saya biasa meniru produk yang sudah ada daripada menciptakan diri sendiri. Kegagalan selalu menghantui saya setiap ingin memulai berwirausaha 31 Saya selalu ragu dengan apa yang telah saya putuskan 32 Saya malu jika harus membantu ibu jualan dipasar Saya tidak pernah ingin tahu untuk sesuatu hal yang baru saya kenal Saya cenderung mementingkan diri sendiri daripada kelompok. Saya mempunyai sifat bosan dan suka mengikuti trend yang terbaru 36 Sifat pesimis selalu meghambat diri saya untuk berkembang

10 DAFTAR PUSTAKA ABKIN Dasar Arah dan Materi Pembelajaran/Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Satuan Pendidikan. Padang: Universitas Negeri Padang. Alma, Buchari Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta. Djaali Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara Hendro Dasar-dasar Kewirausahaan. Jakarta: Erlangga Kasmir Kewirausahaan. Jakarta: Rajawali Pers. Suryana Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat.

Disusun Oleh : Nama : Novika Ginanto (23) Kelas : II TEL 6 SMK TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA

Disusun Oleh : Nama : Novika Ginanto (23) Kelas : II TEL 6 SMK TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA Disusun Oleh : Nama : Novika Ginanto (23) Kelas : II TEL 6 SMK TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA KEWIRAUSAHAAN Latar belakang mengapa perlu berwirausaha adalah agar mampu menatap masa depan yang lebih baik.

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KEDUA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.

GAMBARAN UMUM KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KEDUA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. GAMBARAN UMUM KEWIRAUSAHAAN PERTEMUAN KEDUA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. SUB POKOK BAHASAN INTI DAN HAKIKAT KEWIRAUSAHAAN JIWA DAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN PROSES KEWIRAUSAHAAN FUNGSI DAN

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan

KEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan 1 PENDAHULUAN Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak

Lebih terperinci

2) Sebagai pejuang bangsa dalam bidang ekonomi, meningkatkan ketahanan nasional, mengurangi ketergantungan pada bangsa asing.

2) Sebagai pejuang bangsa dalam bidang ekonomi, meningkatkan ketahanan nasional, mengurangi ketergantungan pada bangsa asing. PENDAHULUAN 1. Menumbuhkan Minat Berwirausaha a. Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik, dan banyak pula orang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha. b. Pembangunan

Lebih terperinci

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN 1 PENDAHULUAN Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir dan diasah melalui pengalaman langsung di lapangan, maka sekarang ini paradigma tersebut telah

Lebih terperinci

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN 1 PENDAHULUAN Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir dan diasah melalui pengalaman langsung di lapangan, maka sekarang ini paradigma tersebut telah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap tahun jumlah penduduk di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Ini dikarenakan angka kelahiran lebih besar daripada angka kematian. Berdasarkan

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: Entrepreneurship and Inovation Management KEWIRAUSAHAAN DAN KARAKTER WIRAUSAHA (ENTREPRENEUR) Fakultas Ekonomi Dr Dendi Anggi Gumilang,SE,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id 1.

Lebih terperinci

A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA

A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA B. ANALISIS SITUASI Menjadi wirausaha yang handal tidaklah mudah. Tetapi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman, kebutuhan manusia tentu semakin

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman, kebutuhan manusia tentu semakin 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya zaman, kebutuhan manusia tentu semakin bertambah. Hal ini menyebabkan setiap pribadi manusia berusaha untuk mencari solusi dalam

Lebih terperinci

ANGKET KEPERCAYAAN DIRI SISWA

ANGKET KEPERCAYAAN DIRI SISWA 107 ANGKET KEPERCAYAAN DIRI SISWA Asalamualaikum wr. Wb. Pada kesempatan ini saya ingin melakukan penelitian tentang kepercayaan diri siswa. Untuk itu saya mohon bantuan dan partisipasinya untuk mengisi

Lebih terperinci

Kewirausahaan. Etika Bisnis. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur.

Kewirausahaan. Etika Bisnis. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur. Kewirausahaan Modul ke: Etika Bisnis Fakultas Fakultas Teknik Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi Arsitektur www.mercubuana.ac.id A. Pengertian Etika Suatu kegiatan usaha haruslah dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Enterpreneurship atau Kewirausahaan. nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (startup phase) atau

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Enterpreneurship atau Kewirausahaan. nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (startup phase) atau 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Enterpreneurship atau Kewirausahaan Suryana (2003) menyatakan bahwa istilah kewirausahaan dari terjemahan entrepreneurship, yang dapat diartikan sebagai the backbone

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap manusia memiliki hak untuk memilih jenis pekerjaan apa yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap manusia memiliki hak untuk memilih jenis pekerjaan apa yang diinginkan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap individu selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu cara untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia perlu untuk bekerja. Setiap manusia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. TUJUAN Memahami konsep kewirausahaan Memahami kunci sukses kewirausahaan

I. PENDAHULUAN. TUJUAN Memahami konsep kewirausahaan Memahami kunci sukses kewirausahaan I. PENDAHULUAN TUJUAN Memahami konsep kewirausahaan Memahami kunci sukses kewirausahaan ABSTRAK Pilihan masa depan buat negara kita, dalam mengatasi persoalan tenaga kerja, tidak lain adalah membuka lapangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepercayaan diri tentu saja mengalami pasang surut, seseorang mungkin merasa percaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepercayaan diri tentu saja mengalami pasang surut, seseorang mungkin merasa percaya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepercayaan diri tentu saja mengalami pasang surut, seseorang mungkin merasa percaya diri dalam beberapa situasi, dan ketakutan dalam situasi lainnya, merasa

Lebih terperinci

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3 Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3 Pengenalan Diri Instropeksi SALAH Dilazimkan Menyalahkan: Orang lain Lingkungan akibatnya Tidak percaya diri Tidak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Adapun hasil dari penelitian tersebut sebagai berikut : A. Sikap Kewirausahaan : a) Percaya diri

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Adapun hasil dari penelitian tersebut sebagai berikut : A. Sikap Kewirausahaan : a) Percaya diri BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tentang penerapan sikap dan kepribadian wirausaha dilakukan di kalangan mahasiswa Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN

INSTRUMEN PENELITIAN INSTRUMEN PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII SMKN BARABAI KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH KALIMANTAN SELATAN OLEH: SITI NURBAYA NIM: 10702259042 PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

Materi Kewirausahaan dan Prakarya Kelas X SMA Semester 1

Materi Kewirausahaan dan Prakarya Kelas X SMA Semester 1 Materi Kewirausahaan dan Prakarya Kelas X SMA Semester 1 1. Dasar dasar kewirausahaan bidang kerajianan tekstil a. Perbedaan konsep kewirausahaan dengan wirausahawan Kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa,

Lebih terperinci

SKALA PENELITIAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

SKALA PENELITIAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG SKALA PENELITIAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2007 PETUNJUK PENGISIAN SKALA Tanggal Pengisian :... Kelas :... SMA :... Skala ini terbagi menjadi dua, yaitu skala I dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tipe Kepribadian Tangguh (Hardiness) Istilah kepribadian ( personality) berasal dari bahasa Yunani kuno, persone

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tipe Kepribadian Tangguh (Hardiness) Istilah kepribadian ( personality) berasal dari bahasa Yunani kuno, persone BAB II LANDASAN TEORI A. Tipe Kepribadian Tangguh (Hardiness) 1. Pengertian Kepribadian Istilah kepribadian ( personality) berasal dari bahasa Yunani kuno, persone yang artinya topeng yang biasanya dipakai

Lebih terperinci

LAMPIRAN C ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN

LAMPIRAN C ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN LAMPIRAN C ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN SKALA KEMANDIRIAN BELAJAR DAN SKALA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dengan hormat, Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lapangan kerja di Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran di

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lapangan kerja di Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang banyak. Pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi tidak disertai dengan peningkatan jumlah lapangan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ranto (2007), dengan judul

BAB II URAIAN TEORITIS. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ranto (2007), dengan judul BAB II URAIAN TEORITIS A. Peneliti Terdahulu Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ranto (2007), dengan judul penelitian Analisis Hubungan Motivasi, Pengetahuan Kewirausahaan, dan Kemandirian Usaha

Lebih terperinci

MENUMBUHKAN JIWA DAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN

MENUMBUHKAN JIWA DAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN MENUMBUHKAN JIWA DAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN MAKALAH Oleh Herwan Abdul Muhyi NIP. 132310585 JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NIAGA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2007 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penelitian Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai dengan saat ini jumlah angkatan kerja berbanding terbalik dengan kesempatan kerja yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Badan Pusat Statistik (BPS) hanya sekitar 1,65% pada tahun Dan saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Badan Pusat Statistik (BPS) hanya sekitar 1,65% pada tahun Dan saat ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin maju suatu bangsa semakin banyak orang yang terdidik, namun banyak pula masyarakat yang menganggur. Dengan kemampuan pemerintah yang sangat terbatas,

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SKALA TAHAP TRY OUT

LAMPIRAN A SKALA TAHAP TRY OUT LAMPIRAN A SKALA TAHAP TRY OUT 47 48 NOMOR : NAMA : ( Pria/ Wanita ) UMUR : PETUNJUK PENGISIAN Anda akan menjumpai pernyataan-pernyataan disertai pilihan jawaban. Berilah tanda silang (X) pada kolom salah

Lebih terperinci

Membangun Jiwa Wirausaha

Membangun Jiwa Wirausaha Membangun Jiwa Wirausaha Oleh: Dr. Heru Mulyanto, SE, MM Disampaikan pada seminar kewirausahaan di STIE Tunas Nusantara Jakarta 15 Desember 2012 APA PILIHAN ANDA.? Ketika kita memberi, kita akan menerima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fantastis dan memiliki potensi yang strategis jika dipandang sebagai potensi

BAB I PENDAHULUAN. fantastis dan memiliki potensi yang strategis jika dipandang sebagai potensi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar dan merupakan negara keempat di dunia dengan penduduk terbesar. Menurut BPS (2010), tercatat jumlah penduduk Indonesia

Lebih terperinci

PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

PENGABDIAN PADA MASYARAKAT Laporan PENGABDIAN PADA MASYARAKAT Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Karang Taruna Desa Gilanga Harjo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Oleh: RB. Suharta, M.Pd. Lutfi Wibawa, M.Pd.

Lebih terperinci

LAMPIRAN A-1 SKALA KOMPETENSI INTERPERSONAL

LAMPIRAN A-1 SKALA KOMPETENSI INTERPERSONAL LAMPIRAN A-1 SKALA KOMPETENSI INTERPERSONAL Dengan hormat, Saya Widya Pradani, Mahasiswa Fakultas Psikologi UNIKA Soegijapranata Semarang akan mengadakan penelitian guna penyusunan skripsi. Dengan ini

Lebih terperinci

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Bab 4 Hakekat, Karakteristik dan Nilai-nilai Hakiki Kewirausahaan 1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Mahasiswa dapat menjelaskan hakekat, karakteristik dan nilai-nilai hakiki kewirausahaan 2. Tujuan Instruksional

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kewirausahaan Pada hakikatnya setiap insan telah tertanam jiwa wirausaha yang berarti memiliki kreativitas dan mempunyai tujuan tertentu, serta berusaha untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kewirausahaan Menurut Fahmi (2013:1) Kewirausahaan adalah suatu ilmu yang mengkaji tentang pengembangan dan pembangunan semangat kreativitas serta berani menanggung

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses dimana

1. PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses dimana 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian anak, baik di luar dan di dalam sekolah yang berlangsung seumur hidup. Proses

Lebih terperinci

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN Oleh : IRWAN ADI RIANTO Dosen Fakultas Ekonomi-UNTAG Cirebon ABSTRAKSI Kewirausahaan adalah ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam menghadapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia pada dasarnya dilahirkan dalam keadaan lemah dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia pada dasarnya dilahirkan dalam keadaan lemah dan tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia pada dasarnya dilahirkan dalam keadaan lemah dan tidak berdaya, ia membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Pada masa bayi ketika

Lebih terperinci

Jangan takut menjawab ya, jawaban anda sangat berarti

Jangan takut menjawab ya, jawaban anda sangat berarti LAMPIRAN 1. Self Confidence Scale Nama : Usia : Kelas : Sekolah : L / P : Berilah tanda X pada jawaban yang sesuai dengan diri anda. Tersedia 4 pilihan jawaban yaitu STS (Sangat Tidak Setuju), TS (Tidak

Lebih terperinci

MODAL DASAR KEWIRAUSAHAAN PERTEMUAN 4 KEWIRAUSAHAAN MUHAMMAD WADUD

MODAL DASAR KEWIRAUSAHAAN PERTEMUAN 4 KEWIRAUSAHAAN MUHAMMAD WADUD MODAL DASAR KEWIRAUSAHAAN PERTEMUAN 4 KEWIRAUSAHAAN MUHAMMAD WADUD POKOK BAHASAN MODAL KEMAUAN, KEMAMPUAN DAN PENGETAHUAN MODAL INSANI MODAL KOMPETENSI MODAL KEMAUAN, KEMAMPUAN DAN PENGETAHUAN KEMAUAN

Lebih terperinci

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM. 01Fakultas FASILKOM. Matsani, S.E, M.M. Program Studi SISTEM INFORMASI

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM. 01Fakultas FASILKOM. Matsani, S.E, M.M. Program Studi SISTEM INFORMASI Modul ke: 01Fakultas FASILKOM KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM Matsani, S.E, M.M Program Studi SISTEM INFORMASI DISIPLIN ILMU KEWIRAUSAHAAN Menurut Thomas W. Zimmerer, Kewirausahaan adalah hasil

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEPERCAYAAN DIRI. b. Kebebasan (lebih menyukai pekerjaan yang berdiri sendiri /

PENGEMBANGAN KEPERCAYAAN DIRI. b. Kebebasan (lebih menyukai pekerjaan yang berdiri sendiri / PENGEMBANGAN KEPERCAYAAN DIRI PROFIL DAN CIRI-CIRI WIRAUSAHA 1. KEPERCAYAAN DIRI a. Keyakinan b. Kebebasan (lebih menyukai pekerjaan yang berdiri sendiri / individualitas) c. Optimisme (Keyakinan akan

Lebih terperinci

MODEL PEMBERIAN MOTIVASI DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN KELAS

MODEL PEMBERIAN MOTIVASI DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN KELAS MODEL PEMBERIAN MOTIVASI DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN KELAS Jimmi Apul Maringan Manalu Sekolah Dasar Swasta Pengharapan Patumbak Deli Serdang Corresponding author: jimmimanalu94@gmail.com Abstrak Motivasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti

Lebih terperinci

TUGAS INDIVIDU PENGEMBANGAN SKALA PSIKOLOGIS DALAM BIDANG PRIBADI-SOSIAL

TUGAS INDIVIDU PENGEMBANGAN SKALA PSIKOLOGIS DALAM BIDANG PRIBADI-SOSIAL TUGAS INDIVIDU PENGEMBANGAN SKALA PSIKOLOGIS DALAM BIDANG PRIBADI-SOSIAL Disusun guna memenuhi persyaratan mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan dan Konseling Dosen Pengampu: Dr. Edi Purwanta,

Lebih terperinci

Petunjuk Pengisian. Contoh : No Pernyataan SS S TS STS 1. Saya termasuk orang yang tidak mudah putus asa

Petunjuk Pengisian. Contoh : No Pernyataan SS S TS STS 1. Saya termasuk orang yang tidak mudah putus asa 92 Petunjuk Pengisian 1. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama, kemudian berilah pernyataan yang sesuai dengan diri anda. 2. Berilah tanda ( ) pada kolom pernyataan yang sesuai dengan diri anda, dengan

Lebih terperinci

Perkenalkan Saya, mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Esa Unggul

Perkenalkan Saya, mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Esa Unggul Lampiran 1 Kepada : Yth. Bapak/Ibu Di tempat Dengan hormat, Perkenalkan Saya, mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Esa Unggul yang saat ini sedang melakukan penelitian mengenai motivasi berprestasi

Lebih terperinci

Merintis, memulai, dan menggembangkan usaha. Oleh Azmi Hikmah Fajrina

Merintis, memulai, dan menggembangkan usaha. Oleh Azmi Hikmah Fajrina Merintis, memulai, dan menggembangkan usaha Oleh Azmi Hikmah Fajrina Apa rencana anda sesudah lulus kuliah??? Sistem pendidikan di Indonesia mendidik anak didik bermental BURUH Ingin menjadi Pegawai Negeri,

Lebih terperinci

NO : TB : BB : PETUNJUK PENGISIAN 1. Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda sendiri.

NO : TB : BB : PETUNJUK PENGISIAN 1. Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda sendiri. NO : TB : BB : PETUNJUK PENGISIAN 1. Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda sendiri. Pilihan jawaban sebanyak empat buah, yaitu: SS : Bila pernyataan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang dimilikinya. Dengan bekerja, individu dapat melayani kebutuhan masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang dimilikinya. Dengan bekerja, individu dapat melayani kebutuhan masyarakat, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu memerlukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan untuk memilih dan bebas memilih jenis pekerjaan sesuai dengan minat dan kompetensi yang dimilikinya.

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW) PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA INDUSTRI PAKAIAN DI JL. DENAI MEDAN

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW) PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA INDUSTRI PAKAIAN DI JL. DENAI MEDAN DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW) PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA INDUSTRI PAKAIAN DI JL. DENAI MEDAN Para pengusaha yang terhormat, Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 1. Hasil Validitas dan Reliabilitas Lampiran 1 Hasil Validitas dan Reliabilitas VALIDITAS KONSEP DIRI NO Item VALIDITAS KETERANGAN 1. 0.410 Diterima 2. 0.416 Diterima 3. 0.680 Diterima 4. 0.421 Diterima 5. 0.174 Ditolak 6. 0.474 Diterima

Lebih terperinci

Paradigma umum adalah paradigma yang dimiliki oleh seorang pegawai atau pekerja. Bekerja Penghasilan Rencana Masa Depan

Paradigma umum adalah paradigma yang dimiliki oleh seorang pegawai atau pekerja. Bekerja Penghasilan Rencana Masa Depan BAB II PARADIGMA WIRAUSAHA PELAJAR SMK Pengetahuan tentang wirausaha di kalangan pelajar SMK saat ini sangat minim, hal ini disebabkan karena SMK dibuat untuk mencetak lulusan-lulusan yang siap bekerja.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi kedalam kehidupan. Visi ini

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi kedalam kehidupan. Visi ini BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Kewirausahaan merupakan kekuatan atau kemampuan seseorang untuk mendirikan, mengelola, mengembangkan usaha dan melembagakan perusahannya sendiri. Selain itu kewirausahaan

Lebih terperinci

Validitas Item Self-Esteem

Validitas Item Self-Esteem Lampiran I : Hasil Uji Validitas Validitas Item No. Item Nilai Validitas Keterangan 1 0.844 Item diterima 2 0.866 Item diterima 3 0.440 Item diterima 4 0.674 Item diterima 6 0.521 Item diterima 7 0.575

Lebih terperinci

TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI SISWA

TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI SISWA ARTIKEL ILMIAH TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI SISWA DI SMP NEGERI 24 KOTA JAMBI OLEH : IIN ERA 1D010090 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2014 0 TINGKAT

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Disiplin Kerja 2.1.1 Pengertian Disiplin Menurut Sastrohadiwiryo (2005:291) Disiplin Kerja adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan

Lebih terperinci

Ciri dan Watak Wirausaha

Ciri dan Watak Wirausaha Ciri dan Watak Wirausaha SALAH Dilazimkan Menyalahkan: -Orang lain -Lingkungan akibatnya -Tidak percaya diri -Tidak bisa menerima kritik -Pasif Kondisi SEHARUSNYA Dilatih Intropeksi -Responsibility -Konsekuen

Lebih terperinci

#### Selamat Mengerjakan ####

#### Selamat Mengerjakan #### Apakah Anda Mahasiswa Fak. Psikolgi Unika? Ya / Bukan (Lingkari Salah Satu) Apakah Anda tinggal di rumah kos / kontrak? Ya / Tidak (Lingkari Salah Satu) Apakah saat ini Anda memiliki pacar? Ya / Tidak

Lebih terperinci

Soal Jawab tentang Kewirausahaan

Soal Jawab tentang Kewirausahaan Soal Jawab tentang Kewirausahaan Jelaskan pengertian wiraswasta dan wirausaha secara etimologi dan terminologi dan kesimpulan apa yang dapat diambil dari kedua pengertian tersebut! 1. Wiraswasta terdiri

Lebih terperinci

: Mizha zhulqurnain NIM : Jurusan : S1.SI.M

: Mizha zhulqurnain NIM : Jurusan : S1.SI.M Nama : Mizha zhulqurnain NIM : 10.12.5327 Jurusan : S1.SI.M 1.Pendahuluan Harapan untuk diterima di dunia kerja tentunya tidaklah keliru, namun tidak dapat dipungkiri bahwa kesempatan kerja pun sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain. Sebagai makhluk sosial manusia dituntut untuk dapat menyesuaikan diri,

BAB I PENDAHULUAN. lain. Sebagai makhluk sosial manusia dituntut untuk dapat menyesuaikan diri, BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang berarti tidak dapat hidup tanpa orang lain. Sebagai makhluk sosial manusia dituntut untuk dapat menyesuaikan diri, baik terhadap

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KATA PENGANTAR

LAMPIRAN I KATA PENGANTAR LAMPIRAN I KATA PENGANTAR Dengan hormat, Saya adalah mahasiswi Fakultas Psikologi. Saat ini saya sedang melakukan penelitian mengenai hubungan antara kemandirian dan prestasi akademik pada mahasiswa Fakultas

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN KUESIONER PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA YAYASAN PERGURUAN BINA SANTRI MEDAN

DAFTAR LAMPIRAN KUESIONER PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA YAYASAN PERGURUAN BINA SANTRI MEDAN DAFTAR LAMPIRAN KUESIONER PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA YAYASAN PERGURUAN BINA SANTRI MEDAN Bersama ini, saya mohon kesediaan bapak/ibu untuk mengisi daftar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan intervasi yang paling utama bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan intervasi yang paling utama bagi setiap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan intervasi yang paling utama bagi setiap bangsa. Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Alat Ukur DATA PRIBADI. Jenis Kelamin : Pria / Wanita IPK :... Semester ke :...

Lampiran 1 Alat Ukur DATA PRIBADI. Jenis Kelamin : Pria / Wanita IPK :... Semester ke :... LAMPIRAN Lampiran 1 Alat Ukur DATA PRIBADI Jenis Kelamin : Pria / Wanita IPK :... Semester ke :... DATA PENUNJANG PENGALAMAN INDIVIDU Jawablah pertanyaan berikut ini dengan cara melingkari pilihan jawaban

Lebih terperinci

ANGKET PENELITIAN. Negeri se-kota Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013. adalah yang sesuai dengan keadaan diri Anda sebenarnya.

ANGKET PENELITIAN. Negeri se-kota Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013. adalah yang sesuai dengan keadaan diri Anda sebenarnya. ANGKET PENELITIAN I. Pengantar Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir, saya bermaksud mengadakan penelitian pada siswa kelas VIII SMP Negeri se-kota Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013. Tujuan penelitian

Lebih terperinci

JADUAL PELAKSANAAN DAN RINCIAN BIAYA PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam waktu 6 (enam) bulan, dengan tahapan

JADUAL PELAKSANAAN DAN RINCIAN BIAYA PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam waktu 6 (enam) bulan, dengan tahapan LAMPIRAN 1 JADUAL PELAKSANAAN DAN RINCIAN BIAYA PENELITIAN penelitain Penelitian ini akan dilaksanakan dalam waktu 6 (enam) bulan, dengan tahapan I. Persiapan 1,5 ( satu setengah) Bulan II. III. Pelaksanaan

Lebih terperinci

Nama Kelompok : Intan Nur Kumalasari Selvia Dewi Novita Jannatul Maghfiroh Laura Evalina Novita Ari Santi Christi Emanuella

Nama Kelompok : Intan Nur Kumalasari Selvia Dewi Novita Jannatul Maghfiroh Laura Evalina Novita Ari Santi Christi Emanuella Nama Kelompok : Intan Nur Kumalasari Selvia Dewi Novita Jannatul Maghfiroh Laura Evalina Novita Ari Santi Christi Emanuella Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat,

Lebih terperinci

saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN

saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sebab melalui pendidikan diharapkan dapat menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. empat juta orang dibanding yang tercatat pada Februari 2005.

BAB I PENDAHULUAN. empat juta orang dibanding yang tercatat pada Februari 2005. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia, yang saat ini sudah mencapai lebih dari 200 juta jiwa, bertambah pula kebutuhan pangan, papan, lapangan kerja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia, yang saat ini sudah mencapai lebih 200 juta jiwa, bertambah pula kebutuhan pangan, papan, lapangan kerja,

Lebih terperinci

No Karakter Pengertian No 1. Bermutu adalah mencapai standar kualitas yang ditetapkan. Bermutu

No Karakter Pengertian No 1. Bermutu adalah mencapai standar kualitas yang ditetapkan. Bermutu No Karakter Pengertian No Kasih sayang Bermutu Hormat Benar / Jujur Bersih Syukur Bermutu adalah mencapai standar kualitas yang ditetapkan. Hormat adalah perilaku menghargai terhadap perbuatan dan perkataan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang apapun. Salah satunya dalam bidang perekonomian. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. bidang apapun. Salah satunya dalam bidang perekonomian. Pembangunan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, baik dalam bidang apapun. Salah satunya dalam bidang perekonomian. Pembangunan perekonomian di Indonesia masih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya perkembangan pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan yang terjadi tersebut menuntut

Lebih terperinci

Saifoe El Unas. Bekerja Melanjutkan studi Lain-lain. PNS Pegawai/staf perusahaan(bumn, swasta) Wirausaha Lain-lain

Saifoe El Unas. Bekerja Melanjutkan studi Lain-lain. PNS Pegawai/staf perusahaan(bumn, swasta) Wirausaha Lain-lain Saifoe El Unas Bekerja Melanjutkan studi Lain-lain PNS Pegawai/staf perusahaan(bumn, swasta) Wirausaha Lain-lain 1 1. Pekerjaan apa yang anda inginkan setelah selesai studi? 2. Jelaskan mengapa anda berminat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan, di dalam suatu pembelajaran harus ada motivasi belajar, agar

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan, di dalam suatu pembelajaran harus ada motivasi belajar, agar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting terutama bagi generasi muda agar dapat menghadapi masa depan yang penuh tantangan. Pada setiap jenjang pendidikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengangguran dan kemiskinan masih menjadi masalah besar di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengangguran dan kemiskinan masih menjadi masalah besar di Indonesia, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengangguran dan kemiskinan masih menjadi masalah besar di Indonesia, sementara dengan semakin meningkatnya biaya hidup dengan tingkat penawaran kerja yang tergolong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wirausahawan atau Entrepreneur adalah orang yang berjiwa berani

BAB I PENDAHULUAN. Wirausahawan atau Entrepreneur adalah orang yang berjiwa berani BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Wirausahawan atau Entrepreneur adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil resiko artinya

Lebih terperinci

Setelah beberapa lama, Kau mengerti bahwa sinar mentari pun akan membakarmu kalau berlebihan,

Setelah beberapa lama, Kau mengerti bahwa sinar mentari pun akan membakarmu kalau berlebihan, SETELAH BEBERAPA LAMA Setelah beberapa lama, Kau akan mengerti perbedaan tipis Antara menggandeng tangan dan membelenggu jiwa, Dan kau akan mengerti bahwa cinta bukan berarti bersandar Dan teman bukan

Lebih terperinci

Kisi-kisi instrumen kesiapan kerja siswa SMK N 2 Yogyakarta program keahlian teknik listrik. Dalam menghadapi globalisasi dunia kerja.

Kisi-kisi instrumen kesiapan kerja siswa SMK N 2 Yogyakarta program keahlian teknik listrik. Dalam menghadapi globalisasi dunia kerja. LAMPIRAN Kisi-kisi instrumen kesiapan kerja siswa SMK N Yogyakarta program keahlian teknik listrik Dalam menghadapi globalisasi dunia kerja. No Variabel Sub Variabel Indikator Butir Soal Jumlah Jenis Instrumen

Lebih terperinci

Cara Mudah Menjadi Wirausaha Sukses

Cara Mudah Menjadi Wirausaha Sukses Cara Mudah Menjadi Wirausaha Sukses Purnawan Sapta Wardhana PT. GLOBAL PLATINUM ENGINEER purnawan@globalplatinumengineer.com Jakarta, 2 April 2011 Wirausaha Muda Mandiri, JCC Jakarta 1 KRISIS EKONOMI GLOBAL

Lebih terperinci

NURUL ILMI FAJRIN_ Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

NURUL ILMI FAJRIN_ Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG NURUL ILMI FAJRIN_11410126 Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengangguran sudah menjadi masalah klasik dan seakan-akan tidak pernah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengangguran sudah menjadi masalah klasik dan seakan-akan tidak pernah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengangguran sudah menjadi masalah klasik dan seakan-akan tidak pernah berhenti di Indonesia. Banyak permasalahan-permasalahan yang dihadapi Indonesia, yaitu krisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan seseorang memasuki masa dewasa. Masa ini merupakan, masa transisi dari masa anak-anak menuju dewasa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran saintifik dari kelas I sampai dengan kelas VI. Pembelajaran tematik

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran saintifik dari kelas I sampai dengan kelas VI. Pembelajaran tematik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum 2013 pada tingkat dasar menggunakan pendekatan pembelajaran saintifik dari kelas I sampai dengan kelas VI. Pembelajaran tematik saintifik mengedepankan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENANAMAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI KEGIATAN PRAMUKA DI MA YMI WONOPRINGGO

BAB IV ANALISIS PENANAMAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI KEGIATAN PRAMUKA DI MA YMI WONOPRINGGO 64 BAB IV ANALISIS PENANAMAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI KEGIATAN PRAMUKA DI MA YMI WONOPRINGGO Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada kegiatan ekstrakurikuler pramuka di MA YMI Wonopringgo, peneliti

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN:

KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN: Wirausaha adalah seseorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya system ekonomi perusahaaan yang bebas. Karir kewirausahaan dapat mendukung kesejahteraan masyarakat, menghasilkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. 1. Bagaimana Hasil belajar kursus yang diperoleh lulusan, selama. mengikuti kegiatan kursus tata rias rambut dan wajah di lembaga

BAB V KESIMPULAN. 1. Bagaimana Hasil belajar kursus yang diperoleh lulusan, selama. mengikuti kegiatan kursus tata rias rambut dan wajah di lembaga BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Kesimpulan ini di maksudkan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan sebagai berikut : 1. Bagaimana Hasil belajar kursus yang diperoleh lulusan, selama mengikuti

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Hasil penelitian dari Scapinello (1989) menunjukkan bahwa seseorang dengan tingkat kebutuhan akan prestasi yang tinggi kurang dapat menerima kegagalan daripada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang terjadi saat ini menimbulkan persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang terjadi saat ini menimbulkan persaingan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang terjadi saat ini menimbulkan persaingan yang ketat antar Negara. Dalam persaingan global yang semakin terbuka saat ini memiliki banyak tantangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersaing, bergaul, ekspresi diri, harga diri dan lain-lain. Menurut Maslow (dalam Hambali 2013: ) bahwa setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. bersaing, bergaul, ekspresi diri, harga diri dan lain-lain. Menurut Maslow (dalam Hambali 2013: ) bahwa setiap manusia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang tentunya bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan formal yang memiliki pola pelatihan khusus untuk mengarahkan peserta didik agar menjadi lulusan yang siap terjun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau perusahaan dapat melakukan berbagai kegiatan bisnis, operasi fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. atau perusahaan dapat melakukan berbagai kegiatan bisnis, operasi fungsi-fungsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi internet semakin banyak dimanfaatkan oleh berbagai organisasi terutama organisasi bisnis, kegiatan dunia usaha yang menggunakan teknologi internet

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang terjadi. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik

I. PENDAHULUAN. yang terjadi. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Pendidikan merupakan kebutuhan utama suatu bangsa sebagai proses membantu manusia menghadapi perkembangan, perubahan, dan permasalahan yang

Lebih terperinci

1 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

1 Perpustakaan Unika LAMPIRAN LAMPIRAN 1 2 LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN 3 LAMPIRAN ( A-1 ) SKALA DISIPLIN KERJA 4 Kepada Yth Pegawai Dinas Tenaga Kerja Kota Surakarta Dengan hormat, Di tengah kesibukan Bapak / Ibu, perkenankanlah saya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya minat siswa dapat melakukan aktivitas yang berpengaruh pada

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya minat siswa dapat melakukan aktivitas yang berpengaruh pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan telah menyediakan berbagai kesempatan dalam pencapaian tujuan pendidikan yang disusun dalam suatu kurikulum dan dilaksanakan dalam proses pembelajaran.

Lebih terperinci

Kewirausahaan (1) Erizal, S.Si,M.Kom PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA

Kewirausahaan (1) Erizal, S.Si,M.Kom PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA Kewirausahaan (1) Erizal, S.Si,M.Kom PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA Pengantar Kewirausahaan Kewirausahaan Kewirausahaan (enterpreneurship)adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tonggak pembangunan sebuah bangsa. Kemajuan. dan kemunduran suatu bangsa dapat diukur melalui pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tonggak pembangunan sebuah bangsa. Kemajuan. dan kemunduran suatu bangsa dapat diukur melalui pendidikan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan tonggak pembangunan sebuah bangsa. Kemajuan dan kemunduran suatu bangsa dapat diukur melalui pendidikan yang diselenggarakan di dalamnya.

Lebih terperinci