KOMPOSISI ASAM LEMAK DAN KAROTEN KELAPA SAWIT ELAEIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KOMPOSISI ASAM LEMAK DAN KAROTEN KELAPA SAWIT ELAEIS"

Transkripsi

1 J. Pen. Kelapa Sawit, 2018, 26(2): KOMPOSISI ASAM LEMAK DAN KAROTEN KELAPA SAWIT ELAEIS OLEIFERA, INTERSPESIFIK HIBRIDA, DAN Pseud-backcrss PERTAMA DI SUMATRA UTARA, INDONESIA FATTY ACID AND CAROTENE COMPOSITION IN ELAEIS OLEIFERA, INTERSPECIFIC HYBRID, AND THE FIRST Pseud-backcrss IN NORTH SUMATRA, INDONESIA Heri Adriwan Siregar, Hernawan Yuli Rahmadi, Sri Wening, dan Edy Supriant Abstrak Tiga ratus sembilan puluh lima cnth phn terdiri dari ppulasi liar Elaeis leifera rigin Brazil dan Suriname, turunan hibridanya dengan Elaeis guineensis, dan pseud-backcrss pertama berhasil diamati asam lemak dan ttal kartennya menggunakan gas chrmatgraphy dan UV spectrphtmetry. Pengamatan dilakukan terhadap lebih dari 648 buah tandan dalam selang waktu 17 bulan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kmpsisi asam lemak dan ttal karten pada ppulasi F1 dan pbc1 memiliki keragaman yang lebih luas dibanding varietas kmersial di Indnesia saat ini. Ppulasi pseud-backcrss pertama baik dari E. leifera rigin Brazil maupun Suriname lebih berptensi diintrgresikan ke dalam prgram pemuliaan saat ini dibanding ppulasi liar dan hibridanya disebabkan pertumbuhan batang yang sudah mewarisi sifat E. guineensis. Berhasil ditemukan pada ppulasi pseud-backcrss pertama, beberapa individu dengan kandungan asam lemak tak jenuh leat dengan nilai >50% dan kandungan karten 2000 ppm. Analisis krelasi antar-asam lemak pada setiap ppulasi juga dipaparkan dalam tulisan ini yang menunjukkan hubungan yang sedikit berbeda antara ppulasi hibrida dan pseud-backcrss pertama. Penelitian lebih lanjut seperti teknik kultur jaringan dan assciatin studies diperlukan untuk percepatan penggunaan material turunan E. leifera. Penulis yang tidak disertai dengan catatan kaki instansi adalah peneliti pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit Heri Adriwan Siregar (*) Pusat Penelitian Kelapa Sawit Jl. Brigjen Katams N. 51 Medan, Indnesia Kata kunci: Elaeis leifera, Elaeis guineensis, pseudbackcrss, asam lemak, karten Abstract Three hundred and ninety-five tree samples cnsisted f the wild ppulatin f Elaeis leifera frm Brazil and Suriname, their hybrid with Elaeis guineensis, and the first pseud-backcrss were successfully bserved fr their fatty acid and ttal cartene characteristics using gas chrmatgraphy and UV spectrphtmetry. Observatins were made n mre than 648 bunches in a 17-mnth interval. The fatty acid cmpsitin and ttal cartene characteristics f F1 and pbc1 ppulatins have wider diversity than current cmmercial varieties in Indnesia. The first pseud-backcrss f bth E. leifera Brazil and Suriname rigin ppulatins are mre ptentially intrgressed int current breeding prgramme than their wild and hybrids ppulatins due t their stems grwth that have inherited the nature f E. guineensis. Sme individual trees with > 50% leic unsaturated fatty acid and 2000 ppm f cartene cntent were fund in the first pseud-backcrss ppulatin. Crrelatin analysis amng fatty acids in every ppulatins are als presented in this paper which shws slightly different relatinships between hybrid and first pseud-backcrss ppulatins. Further research is required such as tissue culture techniques and assciatin studies t accelerate the use f E. leifera descendant materials. Keywrds: Elaeis leifera, Elaeis guineensis, pseudbackcrss, fatty acids, cartene. Naskah masuk: 29/05/2018; Naskah diterima: 28/08/

2 Heri Adriwan Siregar, Hernawan Yuli Rahmadi, Sri Wening, dan Edy Supriant PENDAHULUAN Sebagai prdusen minyak sawit terbesar (Kementerian Pertanian, 2017), Indnesia seygyanya menjadi pelpr dalam mengusahakan dan menyediakan keberagaman minyak kelapa sawit m e l a l u i s e r a n g k a i a n p e n e l i t i a n y a n g berkesinambungan. Salah satu manifestasi dari usaha tersebut adalah pemanfaatan spesies Elaeis leifera yang memiliki mutu minyak meskarp (CPO) yang berbeda dan dinilai lebih baik dibanding Elaeis guineensis. Tulisan ini memberikan infrmasi lengkap tentang keragaan dan keragaman kandungan asam lemak dan karten CPO dari ppulasi tipe liar (wild type) E. leifera yang berasal dari Suriname dan Brazil, hibrida interspesifik dan pseud-backcrss pertamanya (pbc1) yang diamati dari ratusan individu dalam kurun waktu 17 bulan. Material genetik yang digunakan industri kelapa sawit saat ini umumnya berasal dari ppulasi E. guineensis dura Deli dan ppulasi E. guineensis tenera/pisifera Afrika. Bahkan pada awalnya, ppulasi dura Deli yang dikembangkan di Asia Tenggara juga berasal dari Afrika. Keragaman yang relatif sempit akibat penggunaaan material tersebut menyebabkan perlambatan dalam peningkatan daya hasil serta pengembangan material yang tahan penyakit (Crley dan Tinker, 2016). Namun, beberapa perkebunan kmersial di Amerika Latin seperti di Klmbia dan Peru telah mengeksplitasi E. leifera melalui hibrida interspesifik (persilangan antara E. leifera dengan E. guineensis) sebagai jalan pemecahan penyakit busuk pucuk walau prduktivitasnya lebih rendah dibanding E. guineensis (Rivera et al., 2013; Hrmaza et al., 2012). Ketertarikan terhadap spesies E. leifera telah dimulai sejak tahun 50-60an hingga saai karena sifatnya yang unik ((Lieb et al., 2017) yang ditandai dengan melakukan persilangan interspesifik dengan berbagai ppulasi elit E. guineensis (Sparnaaij, 1960; Crley dan Tinker, 2016). Beberapa sifat unik E. leifera yaitu minyak meskarpnya memiliki kandungan asam leat dan linleat lebih tinggi dibandingkan E. guineensis (Siregar et al., 2016; Cadena et al., 2012), laju pertambahan meninggi yang lambat (Rahmadi et al., 2006), kandungan beta karten tinggi (Ojeda et al., 2017), kandungan senyawa fenlik tinggi (Rdríguez et al., 2016) dan tahan penyakit pucuk busuk (Hrmaza et al., 2012), namun prduktivitas buah dan minyak masih sangat rendah dibanding E. guineensis (Mntya et al., 2013). Persilangan interspesifik antara E. leifera dengan E. guineensis untuk menghasilkan hibrida interspesifik dan silang baliknya (backcrss) telah dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu minyak dan menghasilkan tanaman yang kmpak. Kegiatan dilanjutkan dengan pemuliaan metde backcrss menggunakan E. leifera sebagai tetua dnr dan E. guineensis sebagai tetua pemulih merupakan metde yang banyak dilakukan di berbagai belahan dunia (Rahmadi et al., 2006; Lieb et al., 2017; Mzzn et al., 2013; Sants et al., 2013). BAHAN DAN METODE Cnth phn dan tandan Jumlah tandan yang diamati untuk pengukuran asam lemak sebanyak 648 tandan yang dipanen dari 395 phn, terdiri dari tipe liar E. leifera (WT) rigin Suriname (3 phn) dan Brazil (3 phn), F1 Suriname (20 phn) dan Brazil (239 phn), pbc1 rigin Suriname (35 phn) dan Brazil (95 phn), sedangkan jumlah tandan yang diamati untuk pengukuran karten sebanyak 666 tandan yang dipanen dari 400 phn yang terdiri dari E. leifera WT rigin Suriname (3 phn) dan Brazil (3 phn), F1 rigin Suriname (20 phn) dan Brazil (242 phn), pbc1 rigin Suriname (36 phn) dan Brazil (96 phn). Setiap phn diambil sebanyak satu hingga dua tandan. Analisis asam lemak Kmpsisi asam lemak dianalisis menggunakan metde GC (gas chrmatgraphy) yang mengacu pada AOCS Official Methd Ce 1b-89. Sebanyak 1 hingga 3 tandan matang panen diambil dari setiap phn kemudian dipilih secara acak 30 buah bagian tengah untuk diambil minyak CPO. Cnth minyak ditimbang sebanyak 0,025 g lalu dimasukkan ke dalam labu vial, ditambahkan 0,5 ml Na-methilate 5 N, ditutup rapat dan divrtex selama 2 menit, diitambahkan Is-ktane 1 ml dan divrtex 1 menit, disentrifugasi selama 10 menit dan selanjutnya lapisan atas sebanyak 1 μl digunakan sebagai cnth yang dimasukkan ke instrumen GC. GC menggunakan jenis klm: DB 23 J&W Scientific, gas pembawa: hidrgen, 92

3 Kmpsisi asam lemak dan karten kelapa sawit Elaeis leifera, interspesifik hibrida, dan Pseud-backcrss pertama di Sumatra Utara, Indnesia suhu detektr: 260 C, suhu injektr: 260 C, suhu klm 1: 70 C, ramp rate: 20 C/menit, suhu klm 2: 180 C, is time: 1 C/menit, suhu klm 3: 182 C, is time: 10 C/menit, Final temperature klm: 220 C dan hld time: 2 menit. Kadar asam lemak yang diukuri meliputi Pengamatan kadar asam lemak laurat (C12:0), miristat (C14:0), palmitate (C16:0), palmitleat (C16:1), stearate (C18:0), leat (C18:1), linleate (C18:20), α-linlenat (C18:3), arakidat (C20:0), dan gadleat (C20:1). Analisis karten Kandungan karten dianalisis dengan acuan MPOB Test Methde p.2.6. part 2: 2004, PORIM Test Methde 1995 dan Metde Kurva baku (standard curve). Sebelum dianalisis, dilakukan persiapan cnth karten dengan melelehkan CPO di bawah titik leleh, ditimbang sebanyak 0,0400 g (4 desimal) CPO dan dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml. Selanjutnya N-hexane ditambahkan sampai tanda batas. Kemudian dibaca absrbansi pada λ=446 nm. Kandungn karten diduga dengan rumus: Kandungan Karten = dengan A = Absrbansi W = Berat Cnth (gram) Analisa statistik Untuk menguji perbedaan kandungan asam lemak dan karten antar-rigin dan tipe persilangan, digunakan analisis statistika general linear mdel univariate dengan tingkat prbability 0,05 dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Selanjutnya analisis krelasi Pearsn dan distribusi nrmal dilakukan menggunakan sftware SPSS versi 21. HASIL DAN PEMBAHASAN Asam lemak Sepuluh jenis asam lemak CPO berhasil diamati yang terdiri dari laurat, miristat, palmitat, palmitleat, stearat, leat, linleat, linlenat, arakidat, dan gadleat. Empat jenis asam lemak yaitu leat, palmitat, linleat dan stearat secara berurutan ditemukan dengan knsentrasi paling tinggi (Gambar 1), sedangkan enam jenis lainnya ditemukan dalam jumlah yang sangat kecil yaitu dibawah 1% (Gambar 2). Prprsi knsentrasi asam lemak demikian ditemukan pada semua rigin dan tipe persilangan. Sementara itu, asam lemak tak jenuh (ALTJ) leat kemudian diikuti asam lemak jenuh (ALJ) rantai sedang palmitat paling mendminasi prfil asam lemak CPO di seluruh tipe persilangan dan rigin, dengan ttal 80 91%. Hasil penelitian yang sama juga dilaprkan leh Lieb et al., 2017; Mhanhmad et al., 2011; Mnde et al., 2009; Siregar et al., 2016; Mntya et al., Sebagai pembanding adalah minyak zaitun (Phenix dactylifera) yang memiliki kmpsisi leat %, palmitat 7,5 20%, linleat 3,5 21% dan sisanya <1% (Bsku, 2015) dan spesies E. guineensis kmersial yang memiliki kmpsisi leat 35,8-44,3%, palmitat 40,1-47,8%, linleat 9-10,5%, stearat 4,1-5,4% dan sisanya <1% (Sujadi et al., 2016). Pada sifat kandungan asam lemak, asam lemak tak jenuh tunggal khususnya leat biasanya diturunkan dan besarannya sedang diantara kedua tetuanya, baik pada F1 dan BC1nya (Mzzn et al., 2013; Mntya et al., 2013; Lieb et al., 2017) yang disebabkan leh sifat kdminan dan aditif (Ong et al., 1981; Mntya et al., 2014). Sebagai cnth pada penelitian ini knsentrasi leat pada WT Suriname dan Brazil masing masing sebesar 67,01 % dan 56,88%, kemudian pada F1 berkurang menjadi 46,82% (Suriname) dan 49,33% (Brazil), serta pada pbc1 sebesar 42,91% (Suriname) dan 43,42 (Brazil) (Gambar 1). Sementara itu untuk asam lemak lineat, knsentrasi yang paling tinggi dimiliki leh individu WT Brazil F1 dan pbc1suriname, sedangkan paling rendah ditunjukkan leh individu WT Suriname (Gambar 1). Menurut Tan et al. (1985) dan Mntya et al. (2014), asam lemak linleat ditentukan leh genetik nn-aditif baik pada materi genetik inter maupun intraspesifik dengan sifat E. guineensis dminan terhadap E. leifera. Pada minyak tanaman zaitun, kmpsisi asam lemak ditentukan leh faktr zna prduksi, garis lintang, iklim, cuaca, dan tahap kematangan buah. Minyak zaitun dari Yunani, Italia dan Spanyl tinggi akan asam lemak leat tetapi rendah akan linleat dan palmitat, namun sebaliknya pada minyak zaitun dari Tunisia (Bsku, 2015). Kandungan ALJ palmitat berbeda nyata antarrigin dan tipe persilangan. Pada E. leifera rigin Suriname, kandungan palmitat jauh lebih rendah 93

4 Heri Adriwan Siregar, Hernawan Yuli Rahmadi, Sri Wening, dan Edy Supriant dibandingkan F1 dan pbc1. Diduga hal ini disebabkan enzim KAS II yang mengknversi palmitat menjadi stearat pada E. leifera Suriname lebih efektif dibandingkan E. guineensis, F1 dan pbc1. (%) Gambar 1. Asam lemak utama Figure 1. Majr fatty acids (%) Gambar 2. Asam lemak minr Figure 2. Minr fatty acids Pada penelitian ini diketahui bahwa secara individual E. leifera Suriname tipe liar memiliki persentase ALTJ leat paling tinggi dari seluruh ppulasi dan tipe persilangan yang diamati. Namun, beberapa individu F1 Brazil juga tercatat memiliki persentase ALTJ leat di atas 60%. Sementara itu untuk ppulasi pbc1 tercatat hanya sepuluh individu yang memiliki persentase ALTJ leat diatas 50% (Tabel 1). Untuk mengetahui prfil asam lemak dengan mudah, maka dibandingkan secara langsung ttal ALJ dengan ttal ALTJ dengan rumus sederhana yaitu, 94

5 Kmpsisi asam lemak dan karten kelapa sawit Elaeis leifera, interspesifik hibrida, dan Pseud-backcrss pertama di Sumatra Utara, Indnesia rasi asam lemak = ALJ/ALTJ. Semakin kecil nilai rasi maka semakin besar knsentrasi ALTJ, demikian sebaliknya (Gambar 3). Berdasarkan analisis tersebut diperleh rasi ALJ/ALTJ pada WT Suriname sebesar 0,38 yang berbeda nyata dengan sampel lainnya, sebesar 0,73 dan 0,79 pada F1 dan pbc1 Suriname, serta 0,41 pada WT Brazil, 0,62 dan 0,83 pada F1 dan Brazil, berturut-turut. Kecendrungan peningkatan nilai rasi asam lemak dimulai dari F1 dan seterusnya juga ditemukan pada penelitian sebelumnya (Lieb et al., 2017; Mhanhmad et al., 2011; Siregar et al., 2016; Mnde et al., 2009; Mntya et al., 2013). Sementara itu, secara umum E. guineensis memiliki nilai rasi sebesar 0,86 1,13 (Sujadi et al., 2016; Lieb et al., 2017) dan minyak zaitun sebesar 0,16 (Piana dan Mincine, 2004). Tampak bahwa nilai rasi asam lemak pada F1 dan pbc1 berada di tengah-tengah nilai kedua tetuanya yaitu E. leifera dan E. guineensis, dan temuan ini sudah banyak dilaprkan. Chavez et al. (2017) melaprkan prprsi ALTJ pada E. leifera Sinú sebesar 79,1%, sedangkan pada hibrida II sebesar 70,2%. Tabel 1. Individu terbaik berdasarkan persentase ALTJ leat Table 1. The best individual based n leic percentage 95

6 Heri Adriwan Siregar, Hernawan Yuli Rahmadi, Sri Wening, dan Edy Supriant Gambar 3. Rasi ALJ dengan ALTJ Figure 3. Rati f saturated fatty acid against unsaturated fatty acid Pada ppulasi F1 (Tabel 2), ALTJ leat C18:1 dengan nyata berkrelasi negatif terhadap miristat, palmitat, palmitleat dan linleat namun, berkrelasi psitif dengan gadleat, sedangkan ALJ palmitat yang merupakan asam lemak utama selain ALTJ leat, dengan nyata berkrelasi negatif terhadap stearat, leat dan gadleat, dan juga nyata berkrelasi psitif terhadap miristat, palmitleat, dan linleat. Sementara itu pada ppulasi pbc1, analisis krelasi untuk ALTJ leat C18:1 memberikan hasil yang knsisten dengan ppulasi F1, kecuali berkrelasi negatif tidak nyata dengan palmitleat. Demikian juga halnya dengan ALJ palmitat pada ppulasi pbc1 yang menunjukkan krelasi yang knsisten dengan F1, kecuali arakidat dan linleat memberikan krelasi tidak nyata dan bertlak belakang. Krelasi yang tidak knsisten dan tidak nyata antara stearat dan leat ditunjukkan pada ppulasi F1 dan pbc1 pada penelitian ini, menunjukkan bahwa walau stearat merupakan substrat langsung dari enzim SAD untuk mensistesis leat (Huang et. al., 2016), namun bukan menjadi penentu utama kuantitas leat. Walau demikian, hasil yang sama namun tidak nyata ditunjukkan pada ppulasi pbc1 dari lapran penelitian sebelumnya, dimana ALTJ leat berkrelasi negatif dengan nyata terhadap ALJ palmitat, stearat, dan miristat (Mntya et al., 2013). Sementara itu, secara umum analisis krelasi ALJ palmitat menunjukkan hasil yang mirip dengan lapran Mntya et al. (2013), karena sebagian besar asam lemak berkrelasi negatif terhadap ALJ palmitat, kecuali palmitleat dan arakidat. Karten Kartenid memiliki aktivitas prvitamin A seperti α-karten, β-karten dan β-kriptksanthin, sedangkan yang lainnya bertindak sebagai antiksidan namun tidak dapat diubah menjadi vitamin A seperti zeaxanthin dan lutein (Farré et al., 2010). Sebagian besar hewan dan manusia memenuhi kebutuhan akan kartenid terutama dari makanan nabati (Maiani, et. al., 2009). Minyak kelapa sawit secara alami berwarna kemerahan karena kandungan kartennya yang tinggi. Minyak sawit merah kaya akan karten, seperti - karten, -karten dan lycpene, yang memberinya warna merah tua yang khas. Kartenid utama yang ditemukan pada minyak kelapa sawit adalah -karten (Obahiagbn, 2012). Berbeda dengan minyak inti sawit yang berasal dari biji buah yang sama, atau minyak kelapa berasal dari inti kelapa (Ccs nucifera) (Udeh and Obibuzr, 2017), kandungan karten pada minyak kelapa sawit E. guineensis sekitar ppm (Owyele dan Owlabi, 2014), sedangkan pada E. leifera rigin Csta Rica dan Panama dapat mengandung lebih dari ppm (Mhd, Rajanaidu dan Jalani, 2000). 96

7 Kmpsisi asam lemak dan karten kelapa sawit Elaeis leifera, interspesifik hibrida, dan Pseud-backcrss pertama di Sumatra Utara, Indnesia Sama halnya dengan persentase ALTJ leat, kandungan ttal karten pada F1 dan BC1 lebih rendah dibanding ppulasi liar E. leifera (Tabel 3). Hal ini diduga karena kandungan karten bersifat aditif, sehingga kandungan karten pada individu keturunannya merupakan nilai tengah dari kedua tetuanya (Ong, Chua dan Sw, 1981; Mntya et al., 2014). Namun demikian, terdapat beberapa individu ptensial pada ppulasi BC1 rigin Brazil dan Suriname dengan kandungan karten yang cukup tinggi hampir sama dengan ppulasi liarnya, yaitu ppm dan ppm pada OG301 dan OG117, berturut-turut (Gambar 4 dan 5). Analisis krelasi antara asam lemak dengan karten dan OER (rendemen minyak) serta antara karten dan OER baik pada ppulasi F1 maupun pbci secara umum menunjukkan hubungan yang lemah (Tabel 4). Semua krelasi mempunyai nilai di bawah 0,5 dengan beberapa sifat berkrelasi nyata. Krelasi nyata antara asam lemak linlenat dengan karten cukup knsisten baik pada ppulasi F1 dan pbc1 berturut-turut dengan nilai 0,37 dan 0,23. Tabel 2. Krelasi Pearsn antar asam lemak 130 ppulasi pbc1 dan 259 ppulasi F1 rigin Suriname dan Brazil Table 2. Pearsn crrelatin amng fatty acid types f 130 pbc1 and 259 F1 ppulatin frm Suriname and Brazil rigin Tabel 3. Persentase ttal karten Table 3. Percentage f ttal cartene 97

8 Heri Adriwan Siregar, Hernawan Yuli Rahmadi, Sri Wening, dan Edy Supriant Tabel 4. Krelasi Pearsn antar asam lemak dengan OER dan Karten ppulasi F1 dan pbc1 rigin Suriname dan Brazil Table 4. Pearsn crrelatin amng fatty acid types against OER and Cartene in ppulatin F1 and pbc1 Suriname and Brazil rigin **. Berkrelasi nyata pada level 0.01; *. Berkrelasi nyata pada level Hi-light abu-abu merupakan ppulasi F1; tidak di hi-light merupakan ppulasi pbc1 Angka dalam kurung merupakan jumlah sampel yang dianalisis 98

9 Kmpsisi asam lemak dan karten kelapa sawit Elaeis leifera, interspesifik hibrida, dan Pseud-backcrss pertama di Sumatra Utara, Indnesia Gambar 4. Sebaran nrmal kandungan karten pada ppulasi pbc1 Figure 4. Nrmal distributin f cartene cntent in pbc1 ppulatin Gambar 5. Sebaran nrmal kandungan karten pada ppulasi F1 Figure 5. Nrmal distributin f cartene cntent in F1 ppulatin KESIMPULAN DAN SARAN Keragaman kmpsisi asam lemak dan karten pada ppulasi F1 dan pbc1 lebih luas dibandingkan kelapa sawit kmersial menjadikannya ppulasi berharga untuk mendapatkan bahan tanaman dengan mutu minyak sawit yang lebih baik. Dari penelitian ini diketahui beberapa individu hibrida dan pbc1 yang memiliki kmpsisi ALTJ leat >50%, ALJ palmitat <40%, dan kandungan karten >2.000 ppm yang memungkinkan untuk dapat diintrgresikan ke dalam prgram pemuliaan saat ini. Ucapan Terima Kasih Penulis mengucapkan penghargaan atas kerja keras dari para pemulia kelapa sawit terdahulu di PPKS yang telah menanam banyak nmr percbaan ini. Penghargaan juga kami sampaikan kepada Badan Pengella Dana Perkebunan Kelapa Sawit yang telah mendukung penelitian ini sehingga dapat berjalan dengan baik. Tidak lupa juga ucapan penghargaan kepada Manajemen PPKS yang telah mendukung tiada henti atas keberlanjutan penelitian ini. 99

10 Heri Adriwan Siregar, Hernawan Yuli Rahmadi, Sri Wening, dan Edy Supriant DAFTAR PUSTAKA nd Bsku, D Olive il 2 Editin: chemistry and technlgy. Elsevier. Cadena, T., F. Prada, A. Perea, and H.M. Rmer Lipase activity, mescarp il cntent, and idine value in il palm fruits f Elaeis guineensis, Elaeis leifera, and the interspecific hybrid O G (E. leifera E. guineensis). Jurnal f the Science f Fd and Agriculture. 93(3): Chaves, G., G.A. Ligarret-Mren, and D.G. Cayn- S a l i n a s P h y s i c c h e m i c a l characterizatin f bunches frm American il palm (Elaeis leifera HBK Crtes) and their hybrids with African il palm (Elaeis guineensis Jacq.). Acta Agrnómica. 67(1): Crley, R.H.V. and P.B. Tinker The Oil Palm, Fifth Editin. R.H. Published by Jhn Wiley & Sns, Ltd. de Jaeger, L., J. Springer, E.J.H. Wlbert, D.E. Martens, G. Eggink, and R.H. Wijffels Gene silencing f stearyl-acp desaturase enhances the stearic acid cntent in Chlamydmnas reinhardtii. Biresurce Technlgy. 245: Farré, G., G. Sanuhaja, S. Naqvi, C. Bai, T Capell, C. Zhu, and P. Christu Travel advice n the rad t cartenids in plants. Plant Sci. 179: Hrmaza, P., E.M. Fuquen, and H.M. Rmer Phenlgy f the il palm interspecific hybrid Elaeis leifera Elaeis guineensis. Scientia Agricla. 69(4): Huang, J., T. Zhang, Q. Zhang, M. Chen, Z. Wang, B. Zheng, G. Xia, X. Yang, C. Huang, and Y. Huang The mechanism f high cntents f il and leic acid revealed by transcriptmic and lipidmic analysis during embrygenesis in Carya cathayensis Sarg. BMC genmics. 17(1): 113. Kementerian Pertanian, Outlk kelapa sawit kmditas pertanian subsektr perkebunan. Pusat Data dan Sistem Infrmasi Pertanian Sekretasi Jenderal Kementrian Pertanian. Jakarta. Lieb, V.M., M.R. Kerfers, A. Krnmüller, P. Esquivel, A. Alvarad, V.M. Jiménez, and C.B. Steingass Characterizatin f Mescarp and Kernel Lipids frm Elaeis guineensis Jacq., Elaeis leifera [Kunth] Crtés, and Their Interspecific Hybrids. Jurnal f Agricultural and Fd Chemistry. 65(18): Maiani, G., M.J. Periag Castón, G. Catasta, E. Tti, I. G. C a m b r d ó n, A. B y s t e d, F. Granad Lrenci, B. Olmedilla Alns, P. Knuthsen, M. Valti, and V. Böhm Cartenids: actual knwledge n fd surces, intakes, stability and biavailability and their prtective rle in humans. Mlecular nutritin & fd research. 53(S2): Mhanhmad, S., P. Leewanich, V. Punsuvn, S. Chanprame, and P. Srinives Seasnal effects n bunch cmpnents and fatty acid cmpsitin in Dura il palm (Elaeis guineensis). African Jurnal f Agricultural Research. 6(7): Mhd, D., N. Rajanaidu, and B.S. Jalani, Perfrmance f Elaeis leifera frm Panama, Csta Rica, Clmbia and Hnduras in Malaysia. Jurnal f Oil Palm Research. 12(1): Mnde, A.A., F. Michel, M.A. Carbnneau, G. Tiahu, M.H. Vernet, S. Eymard-Duvernay, S. Badiu, B. Adn, E. Knan, D. Sessa, J.P. Cristl Cmparative study f fatty acid cmpsitin, vitamin E and cartenid cntents fpalm ils frm fur varieties f il palm frm Côte d'ivire. J Sci Fd Agric. 89: Mntya, C., R. Lpes, A. Flri, D. Crs, T. Cuellar, M. Summ,... and J.R. Zambran Quantitative trait lci (QTLs) analysis f palm il fatty acid cmpsitin in an interspecific pseud-backcrss frm Elaeis leifera (HBK) Crtés and il palm (Elaeis guineensis Jacq.). Tree genetics & genmes. 9(5): Mntya, C., B. Cchard, A. Flri, D. Crs, R. Lpes, T. Cuellar, S. Espeut, I. Syaputra, P. Villeneuve, M. Pina, E. Ritter, T. Lery, N. Billtte Genetic architecture f palm il fatty acid cmpsitin in cultivated il palm (Elaeis guineensis Jacq.) cmpared t its wild relative E. leifera (H.B.K) Crtés. PLS One. 9:

11 Kmpsisi asam lemak dan karten kelapa sawit Elaeis leifera, interspesifik hibrida, dan Pseud-backcrss pertama di Sumatra Utara, Indnesia Mzzn, M., D. Pacetti, P. Lucci, M. Balzan, and N.G. Frega Crude palm il frm interspecific hybrid Elaeis leifera Elaeis guineensis: Fatty acid regidistributin and mlecular species f glycerides. Fd chemistry. 141(1): Obahiagbn F.I A Review: Aspects f the African Oil Palm (Elaeis guineesis jacq.) and the Implicatins f its Biactives in Human Health. Amer J Bichem Ml Bil. 2: Ojeda, M., M. Brrer, G. Sequeda, O. Diez, V. Castr, A. García, and P. Lucci Hybrid palm il (Elaeis leifera Elaeis guineensis) supplementatin imprves plasma antixidant capacity in humans. Eurpean Jurnal f Lipid Science and Technlgy. 119(2): Ong, S.H., C.C. Chua, and H.P. Sw The cdminance thery: genetic interpretatins f analyses f mescarp ils frm Elaeis guineensis, Elaeis leifera and their hybrids. J Am Oil Chem Sc. 58: Owyele, B.V. and G.O. Owlabi Traditinal il palm (Elaeis guineensis jacq.) and its medicinal uses. TANG. 4(3): Piana, M. and A. Mincine Fatty acids evlutin and cmpsitin f live ils extracted frm different live cultivars grwn in Calabrian area. Grasas y Aceites. 55(3): Rahmadi, Y.H., N. Supena, H.A. Siregar, Sujadi, dan A.R. Purba Keragaan vegetatif, kulitas minyak dan karakter tandan hasil silang balik BC-1 antara Elaeis leifera x Elaeis guineensis. Jurnal Penelitian Kelapa Sawit. 14(3): Rivera Mendez, Y.D., S. Cayón, D. Gerard, M. López, and J. Edgard Physilgical and mrphlgical characterizatin f american il palms (Elaeis leifera hbk crtes) and their hybrids (Elaeis leifera Elaeis guineensis) n the indupalma plantatin. Agrnmía Clmbiana. 31(3): Rdríguez, J.C., D. Gómez, D. Pacetti, O. Nunez, R. Gagliardi, N.G. Frega, and P. Lucci Effects f the fruit ripening stage n antixidant capacity, ttal phenlics, and plyphenlic cmpsitin f crude palm il frm interspecific hybrid Elaeis leifera Elaeis guineensis. Jurnal f agricultural and fd chemistry. 64(4): Sants, M.F.G., R.E. Alves, and M.V. Ruíz-Méndez Minr cmpnents in ils btained frm Amaznian palm fruits. Grasas y Aceites. 64(5): Siregar, H.A., A. Yulandi, and M.T. Suhartn Stearyl-ACP Delta 9 Desaturase Might nt be the nly Factr Affecting Unsaturated Fatty Acids Cncentratin in Oil Palm (Elaeis Sp.). British Bitechnlgy Jurnal. 11(1): Sparnaaij, L.D Plant Breeding Divisin. Plant Breeding Divisin. Sujadi, A.H. Hasibuan, H.Y. Rahmadi, dan A.R. Purba Kmpsisi asam lemak dan bilangan IOD minyak dari sembilan varietas kelapa sawit DxP kmersial di PPKS. Jurnal Penelitian Kelapa Sawit. 24(1): Tan, B.K., S.H. Ong, N. Rajanaidu, and V. Ra Bilgical mdificatin f il cmpsitin. J. Am. Oil Chem. Sc. 62: Udeh, W.C. and J. Obibuzr Physic-Chemical Analysis f Eight Samples f Elaeis leifera Oil Obtained frm Different Nifr Oil Palm Field. Research Jurnal f Fd Science and Quality Cntrl. 3(1): a 101

KELAPA SAWIT dan MANFAATNYA

KELAPA SAWIT dan MANFAATNYA KELAPA SAWIT dan MANFAATNYA Oleh : BENNY RIO FERNANDEZ 2015 KELAPA SAWIT dan MANFAATNYA Tanaman kelapa sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) merupakan tanaman yang berasal dari Afrika Barat, terutama disekitar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Potensi PKO di Indonesia sangat menunjang bagi perkembangan industri kelapa

I. PENDAHULUAN. Potensi PKO di Indonesia sangat menunjang bagi perkembangan industri kelapa 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Potensi PKO di Indonesia sangat menunjang bagi perkembangan industri kelapa sawit yang ada. Tahun 2012 luas areal kelapa sawit Indonesia mencapai 9.074.621 hektar (Direktorat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) merupakan salah satu tanaman perkebunan

I. PENDAHULUAN. Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) merupakan salah satu tanaman perkebunan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) merupakan salah satu tanaman perkebunan di Indonesia yang memiliki masa depan cukup cerah. Perkebunan kelapa sawit

Lebih terperinci

KULTUR MASSAL Scenedesmus sp. SEBAGAI UPAYA PENYEDIA PAKAN ROTIFERA DALAM BENTUK ALAMI MAUPUN KONSENTRAT

KULTUR MASSAL Scenedesmus sp. SEBAGAI UPAYA PENYEDIA PAKAN ROTIFERA DALAM BENTUK ALAMI MAUPUN KONSENTRAT Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vl. 1, N. 2, Nvember 29 KULTUR MASSAL Scenedesmus sp. SEBAGAI UPAYA PENYEDIA PAKAN ROTIFERA DALAM BENTUK ALAMI MAUPUN KONSENTRAT MASSAL CULTURE OF Scenedesmus sp. AS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain post test only

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain post test only BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian 3.1.1 Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain pst test nly with cntrl. 3.1.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian

Lebih terperinci

Perbedaan minyak dan lemak : didasarkan pada perbedaan titik lelehnya. Pada suhu kamar : - lemak berwujud padat - minyak berwujud cair

Perbedaan minyak dan lemak : didasarkan pada perbedaan titik lelehnya. Pada suhu kamar : - lemak berwujud padat - minyak berwujud cair Perbedaan minyak dan lemak : didasarkan pada perbedaan titik lelehnya Minyak dan lemak tidak berbeda dalam bentuk umum trigliseridanya, tetapi hanya berbeda dalam bentuk (wujud). Pada suhu kamar : - lemak

Lebih terperinci

FORMULASI DAN PENGOLAHAN MARGARIN MENGGUNAKAN FRAKSI MINYAK SAWIT PADA SKALA INDUSTRI KECIL SERTA APLIKASINYA DALAM PEMBUATAN BOLU GULUNG

FORMULASI DAN PENGOLAHAN MARGARIN MENGGUNAKAN FRAKSI MINYAK SAWIT PADA SKALA INDUSTRI KECIL SERTA APLIKASINYA DALAM PEMBUATAN BOLU GULUNG FORMULASI DAN PENGOLAHAN MARGARIN MENGGUNAKAN FRAKSI MINYAK SAWIT PADA SKALA INDUSTRI KECIL SERTA APLIKASINYA DALAM PEMBUATAN BOLU GULUNG Formulation and Production of Margarine Using Palm Oil Fractions

Lebih terperinci

Gambaran Umum Produksi Minyak Sawit

Gambaran Umum Produksi Minyak Sawit Gambaran Umum Produksi Minyak Sawit Tanaman Kelapa Sawit secara umum waktu tumbuh rata-rata 20 25 tahun. Pada tiga tahun pertama disebut sebagai kelapa sawit muda, hal ini dikarenakan kelapa sawit tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia telah dikenal sebagai negara agraris. Hal ini disebabkan karena Indonesia memiliki luas lahan dan agroklimat yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 59/Kpts/SR.120/1/2004 TENTANG PELEPASAN KELAPA SAWIT VARIETAS AA- DP TOPAZ 1 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 59/Kpts/SR.120/1/2004 TENTANG PELEPASAN KELAPA SAWIT VARIETAS AA- DP TOPAZ 1 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 59/Kpts/SR.120/1/2004 TENTANG PELEPASAN KELAPA SAWIT VARIETAS AA- DP TOPAZ 1 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka usaha meningkatkan

Lebih terperinci

KAJIAN MUTU DAN KARAKTERISTIK MINYAK SAWIT INDONESIA SERTA PRODUK FRAKSINASINYA

KAJIAN MUTU DAN KARAKTERISTIK MINYAK SAWIT INDONESIA SERTA PRODUK FRAKSINASINYA Kajian Mutu dan Karakteristik Minyak Sawit Indnesia serta Prduk Fraksinasinya (Hasrul Abdi Hasibuan) KAJIAN MUTU DAN KARAKTERISTIK MINYAK SAWIT INDONESIA SERTA PRODUK FRAKSINASINYA The Study f Quality

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 58/Kpts/SR.120/1/2004 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 58/Kpts/SR.120/1/2004 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 58/Kpts/SR.120/1/2004 TENTANG PELEPASAN VARIETAS KELAPA SAWIT VARIETAS ASIAN AA- DP TOPAZ 2 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

Bab I Pengantar. A. Latar Belakang

Bab I Pengantar. A. Latar Belakang A. Latar Belakang Bab I Pengantar Indonesia merupakan salah satu produsen kelapa sawit (Elaeis guineensis) terbesar di dunia. Produksinya pada tahun 2010 mencapai 21.534 juta ton dan dengan nilai pemasukan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan salah satu komoditas

PENDAHULUAN. Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan salah satu komoditas PENDAHULUAN Latar Belakang Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan salah satu komoditas unggulan nasional karena kontribusinya yang besar terhadap perekonomian Indonesia. Saat ini, Indonesia merupakan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 247/Kpts/SR.120/6/2005 TENTANG. PELEPASAN VARIETAS KELAPA SAWIT Dx P TS 3 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 247/Kpts/SR.120/6/2005 TENTANG. PELEPASAN VARIETAS KELAPA SAWIT Dx P TS 3 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 247/Kpts/SR.120/6/2005 TENTANG PELEPASAN VARIETAS KELAPA SAWIT Dx P TS 3 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kelapa sawit (Elaeis guinensis Jack) berasal dari Nigeria, Afrika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kelapa sawit (Elaeis guinensis Jack) berasal dari Nigeria, Afrika 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit (Elaeis guinensis Jack) berasal dari Nigeria, Afrika Barat. Meskipun demikian ada yang menyatakan bahwa kelapa sawit berasal dari Amerika

Lebih terperinci

VARIATION AND HERITABILITY OF β-carotene CONTENT IN OIL PALM (Elaeis guineensis Jacq) DURA PROGENIES

VARIATION AND HERITABILITY OF β-carotene CONTENT IN OIL PALM (Elaeis guineensis Jacq) DURA PROGENIES Ilmu Pertanian Vol. 15 No. 1, 28 : 69-81 KAJIAN KERAGAMAN DAN HERITABILITAS KANDUNGAN β-karoten PROGENI KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) TIPE DURA VARIATION AND HERITABILITY OF β-carotene CONTENT

Lebih terperinci

Ramayana : pembuatan lemak margarin dari minyak kelapa, kelapa sawit dan stearin..., USU e-repository 2008

Ramayana : pembuatan lemak margarin dari minyak kelapa, kelapa sawit dan stearin..., USU e-repository 2008 ABSTRAK Lemak margarin dengan sifat fisik yang baik dapat dibuat dari campuran minyak stearin kelapa sawit (RBDPS), minyak kelapa sawit (RBDPO), minyak kelapa (CNO) dengan cara blending dan interesterifikasi.

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: NOFRIZAL AMRI

SKRIPSI. Oleh: NOFRIZAL AMRI ANALISIS POTENSI DAN PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN BUAH TERHADAP MUTU MINYAK KELAPA SAWIT TIPE DURA, PISIFERA, DAN TENERA DI KEBUN BANGUN BANDAR, DOLOK MASIHUL, SUMATERA UTARA SKRIPSI Oleh: NOFRIZAL AMRI

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Varietas Kelapa Sawit 1. Varietas Kelapa Sawit Berdasarkan Ketebalan Tempurung dan Daging Buah Ada beberapa varietas tanaman kelapa sawit yang telah dikenal. Varietasvarietas itu

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 60/Kpts/SR.120/1/2004 TENTANG PELEPASAN VARIETAS KELAPA SAWIT VARIETAS AA-DP TOPAZ 4 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 60/Kpts/SR.120/1/2004 TENTANG PELEPASAN VARIETAS KELAPA SAWIT VARIETAS AA-DP TOPAZ 4 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 60/Kpts/SR.120/1/2004 TENTANG PELEPASAN VARIETAS KELAPA SAWIT VARIETAS AA-DP TOPAZ 4 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Percobaan Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap berkesinambungan agar tujuan dari penelitian ini dapat tercapai. Penelitian dilakukan di laboratorium

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PENGARUEI TEKANAN KEMPA DAN SUHU TERHADAP KARAKTERISTIK MINYAK KEMIRI SUNAN (Aleurites frisperma)

MEMPELAJARI PENGARUEI TEKANAN KEMPA DAN SUHU TERHADAP KARAKTERISTIK MINYAK KEMIRI SUNAN (Aleurites frisperma) MEMPELAJARI PENGARUEI TEKANAN KEMPA DAN SUHU TERHADAP KARAKTERISTIK MINYAK KEMIRI SUNAN (Aleurites frisperma) Oleh Berry F34104035 2008 DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANlAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALYSIS OF FATTY ACID COMPOSITION IN VARIOUS BRAND BATH SOAPS USING GC-MS ABSTRACT

ANALYSIS OF FATTY ACID COMPOSITION IN VARIOUS BRAND BATH SOAPS USING GC-MS ABSTRACT ANALYSIS OF FATTY ACID COMPOSITION IN VARIOUS BRAND BATH SOAPS USING GC-MS ABSTRACT Bath soap is generally used as a skin cleanser and there are few coupled with antibacterial substance. Bath soap contains

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. sawit kasar (CPO), sedangkan minyak yang diperoleh dari biji buah disebut

II. TINJAUAN PUSTAKA. sawit kasar (CPO), sedangkan minyak yang diperoleh dari biji buah disebut 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Minyak Kelapa Sawit Sumber minyak dari kelapa sawit ada dua, yaitu daging buah dan inti buah kelapa sawit. Minyak yang diperoleh dari daging buah disebut dengan minyak kelapa

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DATA BAHAN BAKU

LAMPIRAN 1 DATA BAHAN BAKU LAMPIRAN 1 DATA BAHAN BAKU L1.1 KOMPOSISI TRIGLISERIDA BAHAN BAKU MINYAK SAWIT MENTAH CPO HASIL ANALISA GC-MS Tabel L1.1 Komposisi Trigliserida CPO Komponen Penyusun Komposisi Berat Mol %Mol %Mol x (%)

Lebih terperinci

ARANG DARI LIMBAH TEMPURUNG KELAPA SAWIT ( Elaeis guineensis Jacq) (Charcoal From Palm Shell Waste)

ARANG DARI LIMBAH TEMPURUNG KELAPA SAWIT ( Elaeis guineensis Jacq) (Charcoal From Palm Shell Waste) ARANG DARI LIMBAH TEMPURUNG KELAPA SAWIT ( Elaeis guineensis Jacq) (Charcal Frm Palm Shell Waste) Oleh / By : Djk Purwant Peneliti pada Balai Riset dan Standardisasi Industri Jl. Panglima Batur Barat N.2.Telp.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menghasilkan produk-produk dari buah sawit. Tahun 2008 total luas areal

I. PENDAHULUAN. menghasilkan produk-produk dari buah sawit. Tahun 2008 total luas areal I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Masalah Propinsi Lampung merupakan salah satu daerah paling potensial untuk menghasilkan produk-produk dari buah sawit. Tahun 2008 total luas areal perkebunan kelapa

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR WINDA WAHYUNI SILITONGA

TUGAS AKHIR WINDA WAHYUNI SILITONGA PENENTUAN KADAR MINYAK DAN ASAM LEMAK BEBAS (ALB) TANDAN BUAH SEGAR (TBS) BERDASARKAN DERAJAT KEMATANGAN BUAH DI PTP.NUSANTARA III PKS (PABRIK KELAPA SAWIT) SEI MANGKEI TUGAS AKHIR WINDA WAHYUNI SILITONGA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengolahan tandan buah segar (TBS) di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dimaksudkan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengolahan tandan buah segar (TBS) di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dimaksudkan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengolahan tandan buah segar (TBS) di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dimaksudkan untuk memperoleh minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil) dari daging buah dan inti sawit (kernel)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil dan Mutu (PAHAM) Pusat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil dan Mutu (PAHAM) Pusat BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil dan Mutu (PAHAM) Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS),

Lebih terperinci

COMPONENT VARIANTION PREDICTION)

COMPONENT VARIANTION PREDICTION) Pengujian Mdel Variasi Harian Kmpnen... (Habirun PENGUJIAN MODEL PREDIKSI VARIASI HARIAN KOMPONEN GEOMAGNET (THE EXAMINATION OF THE DAILY GEOMAGNETIC COMPONENT VARIANTION PREDICTION Habirun Peneliti Pusat

Lebih terperinci

SUHU OPTIMUM UNTUK AKTIVITAS EKSTRAK KASAR ENZIM LIPASE DARI KECAMBAH BIJI KELAPA SAWIT

SUHU OPTIMUM UNTUK AKTIVITAS EKSTRAK KASAR ENZIM LIPASE DARI KECAMBAH BIJI KELAPA SAWIT PENENTUAN ph DAN SUHU OPTIMUM UNTUK AKTIVITAS EKSTRAK KASAR ENZIM LIPASE DARI KECAMBAH BIJI KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) TERHADAP HIDROLISIS RBDPO (Refined Bleached Deodorized Palm Oil) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. hutan Brazil dibanding dengan Afrika. Pada kenyataannya tanaman kelapa sawit

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. hutan Brazil dibanding dengan Afrika. Pada kenyataannya tanaman kelapa sawit BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perkembangan Kelapa Sawit di Indonesia Tanaman kelapa sawit (Elaeis guinensis Jack.) berasal dari Nigeria, Afrika Barat. Meskipun demikian, ada yang menyatakan bahwa kelapa

Lebih terperinci

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI MAIN NURSERY TERHADAP KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK FOSFAT

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI MAIN NURSERY TERHADAP KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK FOSFAT RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI MAIN NURSERY TERHADAP KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK FOSFAT SKRIPSI OLEH: VICTOR KOMALA 060301043 BDP-AGRONOMI DEPARTEMEN BUDIDAYA

Lebih terperinci

PENETAPAN KADAR ASAM LEMAK BEBAS (ALB) MINYAK KELAPA SAWIT (CPO) DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (Persero) UNIT USAHA ADOLINA TUGAS AKHIR

PENETAPAN KADAR ASAM LEMAK BEBAS (ALB) MINYAK KELAPA SAWIT (CPO) DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (Persero) UNIT USAHA ADOLINA TUGAS AKHIR PENETAPAN KADAR ASAM LEMAK BEBAS (ALB) MINYAK KELAPA SAWIT (CPO) DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (Persero) UNIT USAHA ADOLINA TUGAS AKHIR OLEH: FATMAILANI RITONGA NIM 112410058 PROGRAM STUDI DIPLOMA III

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa sawit, berasal dari daerah tropis di Amerika Barat yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa sawit, berasal dari daerah tropis di Amerika Barat yang penting BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelapa sawit, berasal dari daerah tropis di Amerika Barat yang penting sebagai suatu sumber minyak nabati. Kelapa sawit tumbuh sepanjang pantai barat Afrika dari Gambia

Lebih terperinci

ABSTRAK PENGARUH FREKUENSI PENGGORENGAN TAHU TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM LEMAK TIDAK JENUH PADA MINYAK KELAPA SAWIT

ABSTRAK PENGARUH FREKUENSI PENGGORENGAN TAHU TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM LEMAK TIDAK JENUH PADA MINYAK KELAPA SAWIT ABSTRAK PENGARUH FREKUENSI PENGGORENGAN TAHU TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM LEMAK TIDAK JENUH PADA MINYAK KELAPA SAWIT Maria Stacey N, 2009. Pembimbing I : Winsa Husin,dr., MSc., MKes Pembimbing II : Dra.

Lebih terperinci

Kualitas Minyak Kelapa Sawit Kaya Karoten dari Brondolan Kelapa Sawit. Hajar Setyaji Fakultas Pertanian Universitas Jambi

Kualitas Minyak Kelapa Sawit Kaya Karoten dari Brondolan Kelapa Sawit. Hajar Setyaji Fakultas Pertanian Universitas Jambi Kualitas Minyak Kelapa Sawit Kaya Karoten dari Brondolan Kelapa Sawit Hajar Setyaji Fakultas Pertanian Universitas Jambi Setyaji2013@gmail.com Ringkasan Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM. yang ditanam di Taman Botani Bogor, Indonesia pada tahun benih dari

BAB II TINJAUAN UMUM. yang ditanam di Taman Botani Bogor, Indonesia pada tahun benih dari BAB II TINJAUAN UMUM 2.1. Pembahasan Materi Kelapa sawit (Elaeis guineensis) diketahui berasal dari Afrika Barat. Industri sawit Malaysia dan Indonesia bermula dari empat anak benih dari Afrika yang ditanam

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 135/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 135/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 135/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG PELEPASAN KELAPA SAWIT VARIETAS Dx P SRIWIJAYA 6 (DxP SJ-6) SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboraturium STIPAP-MEDAN dan Laboratorium Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan. Waktu pelaksanaan selama 4 bulan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan. Nilai gizi suatu minyak atau lemak dapat ditentukan berdasarkan dua

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan. Nilai gizi suatu minyak atau lemak dapat ditentukan berdasarkan dua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asupan lemak yang dianjurkan adalah sebanyak 30% dari total kalori yang dibutuhkan. Nilai gizi suatu minyak atau lemak dapat ditentukan berdasarkan dua aspek yaitu

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) berasal dari Afrika dan termasuk famili Aracaceae (dahulu: Palmaceae). Tanaman kelapa sawit adalah tanaman monokotil

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan salah satu komoditas perkebunan unggulan Indonesia sebagai tanaman penghasil minyak nabati yang produktivitasnya lebih

Lebih terperinci

Pertumbuhan, Produktivitas, dan Rendemen Minyak Kelapa Sawit di Dataran Tinggi

Pertumbuhan, Produktivitas, dan Rendemen Minyak Kelapa Sawit di Dataran Tinggi Ilmu Pertanian Vol. 18 No.2, 2015 : 77-83 Pertumbuhan, Produktivitas, dan Rendemen Minyak Kelapa Sawit di Dataran Tinggi Growth, Productivity, and Oil Extraction Rate of Palm Oil in High Altitude Eka Listia

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL ANALISIS BEBERAPA PARAMETER MUTU PADA CRUDE PALM OLEIN YANG DIPEROLEH DARI PENCAMPURAN CPO DAN RBD PALM OLEIN TERHADAP TEORETIS

PERBANDINGAN HASIL ANALISIS BEBERAPA PARAMETER MUTU PADA CRUDE PALM OLEIN YANG DIPEROLEH DARI PENCAMPURAN CPO DAN RBD PALM OLEIN TERHADAP TEORETIS PERBANDINGAN HASIL ANALISIS BEBERAPA PARAMETER MUTU PADA CRUDE PALM OLEIN YANG DIPEROLEH DARI PENCAMPURAN CPO DAN RBD PALM OLEIN TERHADAP TEORETIS Zul Alfian Departemen Kimia FMIPA Universitas Sumatera

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sekilas Sejarah Pabrik Minyak Sawit dan Perkebunan Kelapa Sawit

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sekilas Sejarah Pabrik Minyak Sawit dan Perkebunan Kelapa Sawit BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sekilas Sejarah Pabrik Minyak Sawit dan Perkebunan Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit (Elaeis guinensis JACQ) adalah tanaman berkeping satu yang termasuk dalam famili Palmae.

Lebih terperinci

Transesterifikasi parsial minyak kelapa sawit dengan EtOH pada pembuatan digliserida sebagai agen pengemulsi

Transesterifikasi parsial minyak kelapa sawit dengan EtOH pada pembuatan digliserida sebagai agen pengemulsi Transesterifikasi parsial minyak kelapa sawit dengan EtOH pada pembuatan digliserida sebagai agen pengemulsi Rita Arbianti *), Tania S. Utami, Heri Hermansyah, Ira S., dan Eki LR. Departemen Teknik Kimia,

Lebih terperinci

STUDI MUTU BUAH KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) PADA BERBAGAI UMUR TANAMAN DI LAHAN GAMBUT

STUDI MUTU BUAH KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) PADA BERBAGAI UMUR TANAMAN DI LAHAN GAMBUT STUDI MUTU BUAH KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) PADA BERBAGAI UMUR TANAMAN DI LAHAN GAMBUT STUDY OF OIL PALM (Elaeis guineensis Jacq.) FRUIT QUALITY ON VARIOUS PLANTS AGE Akhlul Prayogi 1, Adiwirman

Lebih terperinci

LAMPIRAN A ANALISA MINYAK

LAMPIRAN A ANALISA MINYAK LAMPIRAN A ANALISA MINYAK A.1. Warna [32] Grade warna minyak akan analisa menggunakan lovibond tintometer, hasil analisa akan diperoleh warna merah dan kuning. Persentase pengurangan warna pada minyak

Lebih terperinci

PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI PELEPAH KELAPA SAWIT ( Elaeis guineensis ) MENGGUNAKAN METODE PELEBURAN ALKALI SKRIPSI M. HIDAYAT HASIBUAN

PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI PELEPAH KELAPA SAWIT ( Elaeis guineensis ) MENGGUNAKAN METODE PELEBURAN ALKALI SKRIPSI M. HIDAYAT HASIBUAN PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI PELEPAH KELAPA SAWIT ( Elaeis guineensis ) MENGGUNAKAN METODE PELEBURAN ALKALI SKRIPSI Oleh : M. HIDAYAT HASIBUAN 130425020 DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. lemaknya, minyak sawit termasuk golongan minyak asam oleat-linolenat. Minyak

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. lemaknya, minyak sawit termasuk golongan minyak asam oleat-linolenat. Minyak BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Minyak Kelapa Sawit Sebagai minyak atau lemak, minyak sawit adalah suatu trigliserida, yaitu senyawa gliserol dengan asam lemak. Sesuai dengan bentuk bangun rantai asam lemaknya,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia dan kontribusinya terhadap ekspor non migas nasional cukup besar.

I. PENDAHULUAN. Indonesia dan kontribusinya terhadap ekspor non migas nasional cukup besar. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Masalah Perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan unggulan Indonesia dan kontribusinya terhadap ekspor non migas nasional cukup besar. Dalam

Lebih terperinci

Ukuran Plot: 50 cm x 50 cm

Ukuran Plot: 50 cm x 50 cm Lampiran 1. Bagan dan Plot Penelitian 1 2 3 a U b L 1 M 0 L 1 M 2 L 2 M 1 L 3 M 0 L 3 M 2 L 3 M 0 a = 40 cm (jarak antar blok) L 2 M 0 L 2 M 2 L 0 M 2 S b = 20 cm (jarak antar plot) L 0 M 1 L 3 M 0 L 3

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DATA BAHAN BAKU

LAMPIRAN 1 DATA BAHAN BAKU LAMPIRAN 1 DATA BAHAN BAKU L1.1 KOMPOSISI ASAM LEMAK BAHAN BAKU CPO HASIL ANALISA GCMS Tabel L1.1 Komposisi Asam Lemak CPO Asam Lemak Komposisi Berat (%) Molekul Mol %Mol %Mol x BM Asam Laurat (C 12:0

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. buah yang dilakukan yaitu selama 0 hari, 7 hari, 14 hari, 21 hari, dan 28 hari.

BAHAN DAN METODE. buah yang dilakukan yaitu selama 0 hari, 7 hari, 14 hari, 21 hari, dan 28 hari. ANALISIS POTENSI DAN PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN BUAH TERHADAP MUTU MINYAK KELAPA SAWIT TIPE DURA, PISIFERA, DAN TENERA DI KEBUN BANGUN BANDAR, DOLOK MASIHUL, SUMATERA UTARA (Analysis of Potency and Effect

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari Mauritius dan Amsterdam dan ditanam di kebun raya Bogor. Tanaman kelapa sawit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari Mauritius dan Amsterdam dan ditanam di kebun raya Bogor. Tanaman kelapa sawit BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kelapa Sawit Kelapa sawit pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1848. Ketika itu ada empat batang bibit kelapa sawit yang

Lebih terperinci

III.Fisiologi Benih Sawit

III.Fisiologi Benih Sawit III.Fisiologi Benih Sawit Kelapa sawit dibedakan ke dalam tiga tipe berdasarkan ketebalan cangkang (shell), karakter ini dikendalikan oleh gen mayor tunggal yang bertindak kodominan, karekteristik tersebut

Lebih terperinci

INDUSTRI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT INDONESIA In House Training Profil Bisnis Industri Kelapa Sawit Indonesia Medan, 30-31 Mei 2011

INDUSTRI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT INDONESIA In House Training Profil Bisnis Industri Kelapa Sawit Indonesia Medan, 30-31 Mei 2011 INDUSTRI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT INDONESIA In House Training Profil Bisnis Industri Kelapa Sawit Indonesia Medan, 30-31 Mei 2011 Ignatius Ery Kurniawan PT. MITRA MEDIA NUSANTARA 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DATA BAHAN BAKU

LAMPIRAN 1 DATA BAHAN BAKU LAMPIRAN 1 DATA BAHAN BAKU L1.1 KOMPOSISI ASAM LEMAK BAHAN BAKU CPO HASIL ANALISIS GCMS Tabel L1.1 Komposisi Asam Lemak CPO Asam Lemak Komposisi Berat (%) Molekul Mol %Mol %Mol x BM Asam Laurat (C 12:0

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Minyak kelapa sawit merupakan salah satu komoditas pertanian utama dan

I. PENDAHULUAN. Minyak kelapa sawit merupakan salah satu komoditas pertanian utama dan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Minyak kelapa sawit merupakan salah satu komoditas pertanian utama dan unggulan di Indonesia, serta sebagai pendorong tumbuh dan berkembangnya industri hilir berbasis

Lebih terperinci

ANALISIS OIL LOSSES PADA FIBER DAN BROKEN NUT DI UNIT SCREW PRESS DENGAN VARIASI TEKANAN

ANALISIS OIL LOSSES PADA FIBER DAN BROKEN NUT DI UNIT SCREW PRESS DENGAN VARIASI TEKANAN ANALISIS OIL LOSSES PADA FIBER DAN BROKEN NUT DI UNIT SCREW PRESS DENGAN VARIASI TEKANAN Joto Wahyudi 1), Rengga Arnalis Renjani 1), Hermantoro 2) Jurusan Teknik Pertanian, Progam Khusus Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Minyak Kelapa Murni (VCO, Virgin Coconut Oil) berasal dari tanaman

BAB I PENDAHULUAN. Minyak Kelapa Murni (VCO, Virgin Coconut Oil) berasal dari tanaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minyak Kelapa Murni (VCO, Virgin Coconut Oil) berasal dari tanaman kelapa (Cocos nucifera) yang telah turun temurun digunakan dan dimanfaatkan dalam bidang kesehatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Oleo Pangan dan Mutu Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan (PPKS-Medan). Lokasi pengambilan sampel adalah kebun milik

Lebih terperinci

OPTIMASI UKURAN PARTIKEL, MASSA DAN WAKTU KONTAK KARBON AKTIF BERDASARKAN EFEKTIVITAS ADSORPSI β-karoten PADA CPO

OPTIMASI UKURAN PARTIKEL, MASSA DAN WAKTU KONTAK KARBON AKTIF BERDASARKAN EFEKTIVITAS ADSORPSI β-karoten PADA CPO OPTIMASI UKURAN PARTIKEL, MASSA DAN WAKTU KONTAK KARBON AKTIF BERDASARKAN EFEKTIVITAS ADSORPSI β-karoten PADA CPO Juli Elmariza 1*, Titin Anita Zaharah 1, Savante Arreneuz 1 1 Program Studi Kimia Fakultas

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 POLA PENINGKATAN KADAR ASAM LEMAK BEBAS BEKATUL PASCA PENGGILINGAN Kerusakan hidrolitik pada bekatul mulai terjadi ketika proses penyosohan beras berlangsung, dimana terjadi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN (Ditjen Perkebunan, 2012). Harga minyak sawit mentah (Crude Palm

I. PENDAHULUAN (Ditjen Perkebunan, 2012). Harga minyak sawit mentah (Crude Palm I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia dengan volume ekspor minyak kelapa sawit mencapai16,436 juta ton pada tahun

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. produksi dan mutu kelapa sawit mengingat tanaman kelapa sawit baru akan

TINJAUAN PUSTAKA. produksi dan mutu kelapa sawit mengingat tanaman kelapa sawit baru akan TINJAUAN PUSTAKA Bahan Tanaman (Bibit ) Faktor bibit memegang peranan penting dalam upaya peningkatan produksi dan mutu kelapa sawit mengingat tanaman kelapa sawit baru akan menghasilkan pada 3 4 tahun

Lebih terperinci

SKRIPSI KIKI ANDRIANI

SKRIPSI KIKI ANDRIANI PENGARUH SUHU DAN WAKTU PENYIMPANAN TERHADAP PERUBAHAN WARNA, KEKUATAN PARFUM, KADAR AIR, ALKALI BEBAS, ASAM LEMAK BEBAS, DAN BILANGAN PEROKSIDA PADA SABUN MANDI DAN SABUN CUCI PADAT SKRIPSI KIKI ANDRIANI

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Monogliserida (monoasilgliserol) merupakan senyawa kimia penting dari turunan komersil yang digunakan dalam industri makanan, kosmetik, farmasi, pelumas. Monogliserida

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE A. BAHAN DAN ALAT Bahan-bahan yang digunakan adalah minyak sawit merah netral (Neutralized Deodorized Red Palm Oil, NDRPO) dari Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan Asean sebagai basis produksi pasar dunia. Dilanjutkan dengan WTO ( World Trade Organization ) yaitu organisasi

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan Asean sebagai basis produksi pasar dunia. Dilanjutkan dengan WTO ( World Trade Organization ) yaitu organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi ini telah menjadikan setiap negara melakukan perdagangan secara bebas, sehingga tingkat persaingan di berbagai sektor perdagangan semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Prarencana Pabrik Keju Cheddar Substitute I-1

BAB I PENDAHULUAN. Prarencana Pabrik Keju Cheddar Substitute I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dewasa ini, keju merupakan salah satu jenis bahan pangan yang tidak lagi asing di masyarakat. Berbagai kalangan masyarkat telah menggunakan keju sebagai bahan dasar

Lebih terperinci

Dr. Ir. J un Elisabeth M.Sc Ketua

Dr. Ir. J un Elisabeth M.Sc Ketua Judul Pengembangan Minyak Sawit Dan Produk Turunannya Sebagai Bahan Baku Pelumas Padat (Grease) Nama Leni Maulinda Nomor Pokok: 027022005 Program Studi : Magister Teknik Kimia Menyetujui Komisi Pembimbing:

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 14 ikatan rangkap pada asam lemak tidak jenuh akan memudahkan terjadinya oksidasi di udara atau jika ada air dan dipanaskan. BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN III.1 Alat a. Neraca Analitik Kern Abs b.

Lebih terperinci

LABORATORIUM BIAK SEL DAN MIKROPROPAGASI TANAMAN PUSAT PENELITIAN BIOTEKNOLOGI DAN BIOINDUSTRI INDONESIA

LABORATORIUM BIAK SEL DAN MIKROPROPAGASI TANAMAN PUSAT PENELITIAN BIOTEKNOLOGI DAN BIOINDUSTRI INDONESIA LABORATORIUM BIAK SEL DAN MIKROPROPAGASI TANAMAN PUSAT PENELITIAN BIOTEKNOLOGI DAN BIOINDUSTRI INDONESIA Lokasi Terletak di dalam Kebun Percobaan Ciomas, Jalan Jabaru II No. 21, Ciomas, Bogor 16119, sekitar

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA AQUEOUS AMMONIA PLANT (STUDI DESKRIPTIF DI PABRIK PUPUK)

EVALUASI KINERJA AQUEOUS AMMONIA PLANT (STUDI DESKRIPTIF DI PABRIK PUPUK) EVALUASI KINERJA AQUEOUS AMMONIA PLANT (STUDI DESKRIPTIF DI PABRIK PUPUK) Nur Aida Amalia, Nurul Syefira Fatayatunnajmah, Bintang Iwhan Mehady Jurusan Teknik Kimia, Pliteknik Negeri Bandung, Bandung 40012

Lebih terperinci

PENGARUH WAKTU, SUHU DAN PERBANDINGAN BAHAN BAKU-PELARUT PADA EKSTRAKSI KURKUMIN DARI TEMULAWAK (Curcuma xanthorriza Roxb.) DENGAN PELARUT ASETON

PENGARUH WAKTU, SUHU DAN PERBANDINGAN BAHAN BAKU-PELARUT PADA EKSTRAKSI KURKUMIN DARI TEMULAWAK (Curcuma xanthorriza Roxb.) DENGAN PELARUT ASETON PROSIDING SEMINAR NASIONAL REKAYASA KIMIA DAN PROSES 2004 ISSN : 1411-4216 PENGARUH WAKTU, SUHU DAN PERBANDINGAN BAHAN BAKU-PELARUT PADA EKSTRAKSI KURKUMIN DARI TEMULAWAK (Curcuma xanthrriza Rxb.) DENGAN

Lebih terperinci

Dibimbing Oleh: Prof. Dr. Ir. Mahfud, DEA Ir. Rr. Pantjawarni Prihatini

Dibimbing Oleh: Prof. Dr. Ir. Mahfud, DEA Ir. Rr. Pantjawarni Prihatini PEMBUATAN TRANSFORMER OIL DARI MINYAK NABATI MELALUI PROSES TRANSESTERIFIKASI DAN PENAMBAHAN ADITIF Akh. Mokh. Hendra C. M. (2306100011) Much. Arif Amrullah (2306100081) Dibimbing Oleh: Prof. Dr. Ir. Mahfud,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kelestarian sumber daya alam (Mubyarto, 1994).

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kelestarian sumber daya alam (Mubyarto, 1994). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum sektor pertanian dapat memperluas kesempatan kerja, pemerataan kesempatan berusaha, mendukung pembangunan daerah dan tetap memperhatikan kelestarian

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Waktu dan Lokasi Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Lokasi Penelitian III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian lapang dilaksanakan dari bulan Januari s.d. Juli 2010. Lokasi percobaan terletak di Perkebunan Kelapa Sawit PT. Ceria Prima II, Divisi

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Asam Stearat dari Minyak Kelapa Sawit Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Asam Stearat dari Minyak Kelapa Sawit Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas utama yang dikembangkan di Indonesia. Dewasa ini, perkebunan kelapa sawit semakin meluas. Hal ini dikarenakan kelapa sawit dapat meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan oleh perusahaan. Bahan baku suatu perusahaan industri dapat

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan oleh perusahaan. Bahan baku suatu perusahaan industri dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahan baku yang berkualitas akan meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Bahan baku suatu perusahaan industri dapat bervariasi dari satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) merupakan tanaman

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) merupakan tanaman BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) merupakan tanaman perkebunan utama di Indonesia. Kelapa sawit menjadi komoditas penting dikarenakan mampu memiliki rendemen

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara PENGESAHAN SKRIPSI ANALISIS KOMPOSISI ASAM LEMAK DARI BERBAGAI MEREK SABUN MANDI DENGAN MENGGUNAKAN GC-MS OLEH: FRENGKI DANIEL TAMPUBOLON NIM 101501050 Dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit 4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Taksonomi kelapa sawit yang dikutip dari Pahan (2008) adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Embryophyta Siphonagama Kelas : Angiospermeae Ordo : Monocotyledonae

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah Kelapa Sawit Kelapa sawit pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1848. Ketika itu ada empat batang bibit kelapa sawit yang

Lebih terperinci

PENENTUAN BILANGAN PEROKSIDA PADA MINYAK INTI KELAPA SAWIT (CPKO) DI PT. ECOGREEN OLEOCHEMICALS KARYA ILMIAH RIMADANI RITONGA

PENENTUAN BILANGAN PEROKSIDA PADA MINYAK INTI KELAPA SAWIT (CPKO) DI PT. ECOGREEN OLEOCHEMICALS KARYA ILMIAH RIMADANI RITONGA PENENTUAN BILANGAN PEROKSIDA PADA MINYAK INTI KELAPA SAWIT (CPKO) DI PT. ECOGREEN OLEOCHEMICALS KARYA ILMIAH RIMADANI RITONGA 072401052 PROGRAM DIPLOMA-3 KIMIA ANALIS DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Kelapa Sawit Pohon kelapa sawit terdiri dari pada dua spesies Arecaceae atau famili palma yang digunakan untuk pertanian komersial dalam pengeluaran minyak kelapa sawit.

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG PENGARUH KOMPOSISI BAHAN BAKU, KEMASAN, DAN SUHU PENYIMPANAN TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA, SENSORIS DAN MIKROBIOLOGIS MINUMAN SARI BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava Linn) THE EFFECTS OF RAW MATERIAL

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PROFIL MUTU MINYAK SAWIT KASAR Minyak sawit kasar (CPO) yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari PT Sinar Meadow Internasional Jakarta, PTPN VIII Banten, PT Wilmar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Indonesia memiliki hasil perkebunan yang cukup banyak, salah satunya hasil perkebunan kelapa yang mencapai 3.187.700 ton pada tahun 2013 (BPS, 2014).

Lebih terperinci

Kajian Karotenoid, Vitamin A, dan Stabilitas Ekstrak Karotenoid Serabut Buah Kelapa Sawit (Elaeis guineensis) Segar dan Pasca-Perebusan

Kajian Karotenoid, Vitamin A, dan Stabilitas Ekstrak Karotenoid Serabut Buah Kelapa Sawit (Elaeis guineensis) Segar dan Pasca-Perebusan Kajian Karotenoid, Vitamin A, dan Stabilitas Ekstrak Karotenoid Serabut Buah Kelapa Sawit (Elaeis guineensis) Segar dan Pasca-Perebusan Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Biologi untuk

Lebih terperinci

Produksi dan Panen Kelapa Sawit

Produksi dan Panen Kelapa Sawit Produksi dan Panen Kelapa Sawit Tujuan Memberikan Informasi Mengenai Prinsip Pelaksanaan Panen dan Mutu Tandan Buah Segar Serta Pelaksanaan Inspeksi Panen Sesuai Peraturan Perusahaan Sasaran Pada akhir

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kelapa Sawit 2.1.1 Sejarah Perkelapa Sawitan Mengenai daerah asal kelapa sawit terdapat beberapa pendapat. Pendapat pertama menyatakan bahwa kalapa sawit berasal dari

Lebih terperinci

Lapisan n-heksan bebas

Lapisan n-heksan bebas Lapisan n heksan Lapisan air Diekstraksi lagi dengan 5 ml n-heksan Dipisahkan 2 lapisan yang terbentuk Lapisan n-heksan Lapisan n-heksan Lapisan air Disatukan dengan lapisan n-heksan pertama Ditambah 500

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan determinasi tanaman.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan determinasi tanaman. 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Determinasi Tanaman Bahan baku utama dalam pembuatan VC pada penelitian ini adalah buah kelapa tua dan buah nanas muda. Untuk mengetahui bahan baku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Ketertarikan dunia industri terhadap bahan baku proses yang bersifat biobased mengalami perkembangan pesat. Perkembangan pesat ini merujuk kepada karakteristik bahan

Lebih terperinci