Produksi dan Panen Kelapa Sawit
|
|
- Harjanti Budiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Produksi dan Panen Kelapa Sawit
2 Tujuan Memberikan Informasi Mengenai Prinsip Pelaksanaan Panen dan Mutu Tandan Buah Segar Serta Pelaksanaan Inspeksi Panen Sesuai Peraturan Perusahaan
3 Sasaran Pada akhir pertemuan, peserta dapat: Menerapkan standard mutu yang benar Mengaplikasikan inspeksi dengan tepat Menerapkan teknis panen dengan baik Dapat mensosialisasikan dengan karyawan di bawah pengawasannya
4 KONSEP DASAR Produksi tertinggi yang dapat dicapai apabila seluruh kondisi lingkungan, agronomi dan management berada dalam kondisi sempurna/optimum GENETIC YIELD POTENTIAL (GYP) Produksi yang dapat dicapai dengan memperhitungkan berbagai faktor spesific yang mempengaruhi potensi genetiknya SYP = f(f1xf2xf3xfi) X Potensi genetik SITE YIELD POTENTIAL (SYP) Produksi nyata yang diperoleh ACTUAL YIELD
5 Aspek Produksi Tanaman H2O + CO2 CH2O + O2 Respirasi Respirasi Pemeliharaan Pemeliharaan 50% Akar (3%) Respirasi Respirasi Pertumbuhan Pertumbuhan 25% Daun Daun (10%) (10%) Akar (3%) Batang (2%) (2%) Tandan Buah(10%) Tandan Buah(10%)
6 SYP Concept (Goh et all, 1994 dalam Mathews, 2006) No Constraints Yield Gap = GYP-SYP YIELD GAP GYP GYP reduction due to soil and climate (Sunshine, Rainfall, Soil Depth and WHC) SYP GYP reduction due to planting material (Seed Producers) GYP reduction due to planting density and pattern (Planting Distance) YIELD GAP Yield Gap=SYP-Actual Yields Agronomy-Management Practices 1. Canopy 2. FFB Harvesting and Collection 3. Fertilizers 4. PAD 5. Economic 6. Sosial Actual Yield
7 SITE YIELD POTENTIAL Suatu angka potensi produksi yang dapat dicapai dengan memperhitungkan berbagai faktor spesifik yang mempengaruhi potensi genetiknya. Faktor-faktor yang mepengaruhi : Iklim : Curah hujan, hari hujan, penyinaran matahari, suhu, RH Tanah : kedalaman, teksture, Water Holding Capacity Bahan Tanaman Jarak tanam, pola tanam Umur tanaman dsb Untuk Mengetahui SYP : Dapat Dilakukan dengan Serangkaian Percobaan atau Penerapan Best Management Practices (BMP)
8 SITE YIELD POTENTIAL Usaha-usaha yang harus dilakukan adalah bagaimana caranya agar GAP atau perbedaan antara realisasi produksi dengan Potensi produksi secara specifik lokasi (SYP) dapat diperkecil Beberapa prinsip dasar mengelola perkebunan agar GAP antara realisasi produksi dengan potensinya dapat diperkecil diantaranya adalah : Keputusan-keputusan management berdasarkan kepada semua informasi yang ada dan relevan Pengelolaan harus bersifat spesifik berdasarkan hasil baik survey tanah maupun tanaman Melakukan pengelolaan perkebunan berbasis BMP Input yang diberikan kepada tanaman berdasarkan tanaman itu sendiri survey kebutuhan
9 POTENSI PRODUKSI TBS Yield defining factors Climate Soil Planting material Site specific yield potential Ton MT FFB Yield limiting factors Water Topography And Drainage Density Attainable yield potential Ton Yield reducing factor Weeds Pests and Diseases Fertilizer Actual yield potential Hervesting, Management Workers Infrastructure Transportation Realized Yield Ton=90,68 %
10 Kriteria Buah Matang Panen Dan Cara Panen Kelapa Sawit
11 Pendahuluan Kuantitas dan kualitas produksi kelapa sawit yang tinggi ditentukan oleh: PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri Mutu tandan yang dihasilkan Tehnis panen yang benar Pengawasan mutu panen Panen yang baik adalah apabila TBS yang dipanen memiliki kandungan minyak yang tinggi dengan kadar Asam Lemak Bebas (ALB) rendah
12 Jumlah dan mutu minyak yang dihasilkan PKS, sebagian besar ditentukan di lapangan
13 Faktor yang mempengaruhi kualitas buah matang panen Iklim/lingkungan Pemupukan Penyerbukan Kultur tehnis Hama dan penyakit Jenis dan umur tanaman
14 Kriteria Buah Matang Panen Sistem fraksi buah Berdasarkan jumlah brondolan yang jatuh di piringan
15 Kriteria Buah Matang Panen Berdasarkan Fraksi Fraksi Jumlah brondolan lepas Kematangan 00 Tidak ada, buah masih berwarna hitam Sangat mentah ALB (%) % dari buah luar Mentah % dari buah luar Kurang matang % dari buah luar Matang I % dari buah luar Matang II % dari buah luar 5 Brondolan dari bagian dalam buah Lewat matang I Lewat matang II
16 Kriteria Buah Matang Panen Berdasarkan Brondolan di Piringan Sesuai kebijakan managemen TBS dapat dipanen apabila di piringan sudah dijumpai: 1 2 brondolan, 10 brondolan, atau Berdasarkan berat tandan rata-rata, seperti 1 brondolan/kg TBS
17 PENGARUH KONDISI BUAH & PENUNDAAN HARI PROSES TERHADAP LAJU FFA 15Source PTP.II, % FFA BUAH UTUH 2,66 2,71 3,77 3,8 4,47 6,85 6,93 7,9 7,98 BUAH KOTOR 2,66 4,35 4,58 4,6 5,89 6,77 7,22 9,66 10,41 BUAH MEMAR 2,66 4,54 4,59 5,32 6,75 10,85 11,42 11,96 12,42
18 YANG DILARANG DALAM KEGIATAN PANEN Tangkai buah tidak dipotong TANGKAI PANJANG PENYUMBANG KEHILANGAN MINYAK DI PABRIK SALAH BENAR
19 YANG DILARANG DALAM KEGIATAN PANEN 9. Buah tidak diberi no. panen 10. Buah tidak disusun di TPH 11. Brondolan tidak dikarungi
20 PRODUKTIVITAS PANEN TBS DI AL FFB (Kg) POTONG BUAH TAHUN Total Kebun (Ton) Ha/Thn Out put (kg/hk) Biaya (Rp/ton)
21 Average crop planting (6 9 years old) FFB CPO PKO GP GP GP GP GP
22 NILAI SATU BIJI BERONDOLAN Asumsi 80 biji brondol = 1 kg, 40% CPO & 8 % Kernel di brondolan. Harga /kg CPO Rp Harga / kg Kernel - Rp Nilai CPO / kg brondolan -Rp Nilai Inti / kg brondolan -Rp Nilai SATU biji brondolan- Rp
23 Mengapa berondolan SANGAT PENTING? 1. Paling Optimal ada 10-12% berondol to TBS supaya RENDEMEN akan MASIMAL. FFA akan berada antara % dengan 10-12% berondol. 2. Setiap persen berondol akan mengkontribusi minimal 0.40% rendemen minyak dan inti sawit menyumbang 0.08%. RENDEMEN akan sangat ter PENGARUH jika kekurangan berondol! 3. Satu lapis berondolan lapisan luar memkontribusi 50% dari total hasil minyak karena formasi berondol lapisan luar paling LENGKAP karena mendapat cahaya matahari yang cukup sehingga fotosintesa lebih sempurna. Mengapa Tangkai Panjang, Sampah dan Tandan Kosong tidak baik untuk PROSES? 1. Tangkai panjang, Janjang kosong dan Sampah TIDAK MEMPUNYAI MINYAK DAN INTI, hanya menambah berat tidak produktif saja. Efek Tangkai Panjang, Tandan kosong dan Sampah : Menyerap minyak selama sterilisasi dan threshing Membutuhkan lebih banyak steam di proses perebusan Pembayaran biaya panen berlebihan.
24 Penggolongan Kematangan TBS Contoh gambar TBS dengan berat 15 Kg
25 Buah Normal
26 Buah Mentah Memiliki brondolan lepas kurang dari 3 brondolan per tandan
27 Buah Keras (Hardbunch)) Memiliki beberapa brondolan yang tidak mau lepas Berwarna hitam dan pecah-pecah Bermasalah pada saat proses stripping di pabrik
28 Buah Kurang Matang Memiliki brondolan lepas lebih dari 3 brondolan per tandan tapi kurang dari standard minimum
29 Buah Matang Memiliki brondolan lepas antara standard minimum sampai 50 % dari total brondolan terluar per tandan
30 Buah Terlalu Matang Memiliki brondolan lepas lebih dari 50 % dari total brondolan per tandan
31 Buah Abnormal
32 Parthenocarpic dan Buah Landak Parthenocarpic: Brondolan tidak berbiji dan tidak mengandung minyak Buah Landak: Pembentukan buah (fruit set) tidak sempurna, buah jarang diantara spikelet yang panjang seperti duri landak
33 11/7/2016 ASSISTED POLLINATION
34 Buah Mentah Buah Tangkai Panjang < 2 Cm KRITERIA BUAH SAWIT INTI (KEBUN SENDIRI) Buah Matang Tandan Kosong Buah Busuk Kriteria Fraksi TBS Kebun Inti & Kebun sendiri : Buah Mentah : TBS membrondol < 10 brondolan. Buah Matang : TBS membrondol > 10 brondolan. Buah Busuk : TBS yang buah dalam ikut membrondol. Tandan Kosong : TBS tanpa brondolan. Tangkai Panjang : TBS dengan panjang tangkai > 2 Cm dari pangkal tandan. Hubungan Antara Fraksi TBS dengan ALB Minyak Sawit Buah : Rendemen : % ALB : 1. Mentah ,6 2,8 2. Matang ,8-4,9 3. Busuk < 20 > 5,0%
35 Alat Cangkem Kodok
36
37
38 ALLWAYS A STEP AHEAD-THE BEST START WILL BE THE BEST END
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Produktivitas Tanaman Kelapa Sawit Potensi produksi tanaman kelapa sawit ditentukan oleh beberapa faktor sebagai berikut.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Produktivitas Tanaman Kelapa Sawit Potensi produksi tanaman kelapa sawit ditentukan oleh beberapa faktor sebagai berikut. A. Jenis atau Varietas Kelapa Sawit Jenis (varietas)
Lebih terperinciPEMBAHASAN Kebutuhan Tenaga Panen
PEMBAHASAN Kebutuhan Tenaga Panen Kebutuhan tenaga panen untuk satu seksi (kadvel) panen dapat direncanakan tiap harinya berdasarkan pengamatan taksasi buah sehari sebelum blok tersebut akan dipanen. Pengamatan
Lebih terperinciPEMBAHASAN Penetapan Target
54 PEMBAHASAN Penetapan Target Tanaman kelapa sawit siap dipanen ketika berumur 30 bulan. Apabila memasuki tahap menghasilkan, tanaman akan terus berproduksi hingga umur 25 tahun. Pada periode tanaman
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit
4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Taksonomi kelapa sawit yang dikutip dari Pahan (2008) adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Embryophyta Siphonagama Kelas : Angiospermeae Ordo : Monocotyledonae
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Panen Kelapa sawit Panen merupakan suatu kegiatan memotong tandan buah yang sudah matang, kemudian mengutip tandan dan memungut brondolan, dan mengangkutnya dari pohon ke tempat
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit
TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) berasal dari Afrika dan termasuk famili Aracaceae (dahulu: Palmaceae). Tanaman kelapa sawit adalah tanaman monokotil
Lebih terperinciKAJIAN JUMLAH TANDAN BUAH SEGAR DAN GRADING DI PT. SAWIT SUKSES SEJAHTERA KECAMATAN MUARA ANCALONG KABUPATEN KUTAI TIMUR PROPINSI KALIMANTAN TIMUR
KAJIAN JUMLAH TANDAN BUAH SEGAR DAN GRADING DI PT. SAWIT SUKSES SEJAHTERA KECAMATAN MUARA ANCALONG KABUPATEN KUTAI TIMUR PROPINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh : BAYU SUGARA NIM. 110500079 PROGRAM STUDI BUDIDAYA
Lebih terperinciVI. PENINGKATAN MUTU PRODUK KOMODITAS BERBASIS KELAPA SAWIT
VI. PENINGKATAN MUTU PRODUK KOMODITAS BERBASIS KELAPA SAWIT QFD (Quality Function Deployment) adalah suatu alat untuk membuat pelaksanaan TQM (Total Quality Management) menjadi efektif untuk mentranslasikan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Kelapa Sawit
3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Kelapa Sawit Kelapa sawit merupakan tanaman yang berasal dari Afrika. Tanaman yang merupakan subkelas dari monokotil ini mempunyai habitus yang paling besar. Klasifikasi
Lebih terperinciPANEN KELAPA SAWIT Pengrtian Panen Sistim Panen 2.1 Kriteria Matang Panen 2.2 Komposisi TBS Fraksi Komposisi (%) Kematangan
PANEN KELAPA SAWIT 1. Pengrtian Panen Panen adalah serangkaian kegiatan mulai dari memotong tandan matang panen sesuai criteria matang panen, mengumpulkan dan mengutipbrondolan serta menyusun tandan di
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Syarat Tumbuh
3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit diklasifikasikan sebagai berikut : Divisi : Embryophyta Siphonagama Kelas : Angiospermae Ordo : Monocotyledonae Famili : Arecaceae Sub Famili
Lebih terperinciI. U M U M. TATA CARA PANEN.
LAMPIRAN : PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 17/Permentan/OT.140/2/2010 TANGGAL : 5 Pebruari 2010 TENTANG : PEDOMAN PENETAPAN HARGA PEMBELIAN TANDA BUAH SEGAR (TBS) KELAPA SAWIT PRODUKSI PEKEBUN TATA
Lebih terperinciMETODE MAGANG. Tempat dan Waktu
METODE MAGANG Tempat dan Waktu Kegiatan magang dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu dimulai dari tanggal 13 Februari 2012 sampai 12 Mei 2012 di Teluk Siak Estate (TSE) PT. Aneka Intipersada, Minamas Plantation,
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA. mandor panen. Rumus peramalan produksi harian yaitu : P = L x K x T x B. L = Luas areal yang akan dipanen (ha)
I. TINJAUAN PUSTAKA A. Produksi 1. Peramalan Produksi Peramalan produksi sangat penting dan ketepatannya akan meningkatkan efesiensi dibidang pemakaian tenaga pemanen, angkutan dan jam olah pabrik. peramalan
Lebih terperinci2013, No.217 8
2013, No.217 8 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/Permentan/OT.140/2/2013 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN HARGA PEMBELIAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT PRODUKSI PEKEBUN TATA CARA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pengolahan tandan buah segar (TBS) di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dimaksudkan untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengolahan tandan buah segar (TBS) di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dimaksudkan untuk memperoleh minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil) dari daging buah dan inti sawit (kernel)
Lebih terperinciSIMULASI HUBUNGAN ANTARA FRAKSI KEMATANGAN BUAH DAN TINGGI POHON TERHADAP JUMLAH BUAH MEMBRONDOL TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq)
Jurnal Penelitian STIPAP, 2013, 4 (1) : 1-11 SIMULASI HUBUNGAN ANTARA FRAKSI KEMATANGAN BUAH DAN TINGGI POHON TERHADAP JUMLAH BUAH MEMBRONDOL TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) 1 2 Mardiana
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. apabila seluruh kondisi perlakuan dilaksanakan dengan baik.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Produktivitas Tanaman Kelapa Sawit Potensi produksi tanaman kelapa sawit tergantung dari tingkat kesesuaian lahan, keunggulan bahan tanam, dan tindakan kultur teknis. Unsur kesesuaian
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Deskripsi objek penelitian adalah putusan Pengadilan Pajak terhadap sengketa pengkreditan Pajak Masukan yang terkait dengan penyerahan barang yang bersifat strategis
Lebih terperinciTUGAS AKHIR WINDA WAHYUNI SILITONGA
PENENTUAN KADAR MINYAK DAN ASAM LEMAK BEBAS (ALB) TANDAN BUAH SEGAR (TBS) BERDASARKAN DERAJAT KEMATANGAN BUAH DI PTP.NUSANTARA III PKS (PABRIK KELAPA SAWIT) SEI MANGKEI TUGAS AKHIR WINDA WAHYUNI SILITONGA
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Manajemen Agribisnis Kelapa Sawit Syarat Tumbuh Kelapa Sawit
3 TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Agribisnis Kelapa Sawit Agribisnis kelapa sawit membutuhkan organisasi dan manajemen yang baik mulai dari proses perencanaan bisnis hingga penjualan crude palm oil (CPO) ke
Lebih terperinci4.3.10. Pokok Bahasan 10: Pengamatan Panen. Tujuan Intruksional Khusus:
108 4.3.10. Pokok Bahasan 10: Pengamatan Panen Tujuan Intruksional Khusus: Setelah mengikuti course content ini mahasiswa dapat menjelaskan kriteria, komponen dan cara panen tanaman semusim dan tahunan
Lebih terperinciDisampaikan oleh : Edison P. Sihombing dan Dimas H. Pamungkas
Pengaruh Anomali Iklim dan Pengaruhnya pada Produktivitas Kelapa Sawit Studi Kasus di Bangun Bandar Estate PT Socfin Indonesia Wisma Avros, PPKS. Medan, 21 Juli 2016 Workshop GAPKI Sumatera Utara Disampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dihasilkan oleh perusahaan. Bahan baku suatu perusahaan industri dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahan baku yang berkualitas akan meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Bahan baku suatu perusahaan industri dapat bervariasi dari satu
Lebih terperinciProduktivitas Optimal PENDAHULUAN 13/07/2017 PT PADASA ENAM UTAMA. Bahan Tanaman. Manajemen Kebun. Oleh: Lambok Siahaan.
IMPLEMENTASI BEST MANAGEMENT PRACTICES (BMP) MELALUI PEMELIHARAAN KESEHATAN TANAH SEBAGAI BAGIAN DARI PENGELOLAAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN Oleh: Lambok Siahaan PT PADASA ENAM UTAMA PENDAHULUAN
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Hasil yang diperoleh selama periode Maret 2011 adalah data operasional PMS Gunung Meliau, distribusi penerimaan TBS di PMS Gunung Meliau, distribusi penerimaan fraksi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Teknis Panen
3 TINJAUAN PUSTAKA Teknis Panen Panen merupakan rangkaian kegiatan terakhir dari kegiatan budidaya kelapa sawit. Pelaksanaan panen perlu dilakukan secara baik dengan memperhatikan beberapa kriteria tertentu
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. serta genus Elaeis dengan spesies Elaeis guineensis Jacq. 8 m ke dalam tanah dan 16 m tumbuh ke samping (PANECO, dkk., 2013).
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Taksonomi dari tanaman kelapa sawit adalah sebagai berikut; divisi Spermatophyta, dengan subdivisi Pteropsida. Kelapa sawit tergolong kelas Angiospermae dengan subkelas
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Panen merupakan salah satu kegiatan yang penting pada pengelolaan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Panen Kelapa Sawit Panen merupakan salah satu kegiatan yang penting pada pengelolaan tanaman kelapa sawit menghasilkan. Selain bahan tanaman dan pemeliharaan tanaman, panen juga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyebaran Kelapa Sawit Kelapa sawit (Elais guineensis Jacq) diusahakan secara komersial di Afrika, Amerika Selatan, Asia Tenggara, Pasifik selatan, serta beberapa daerah lain
Lebih terperinciPEMBAHASAN. Tabel 11. Rencana dan Realisasi Pemupukan Kebun Mentawak PT JAW Tahun 2007 dan 2008.
51 PEMBAHASAN Produksi Pencapaian produksi tandan buah segar (TBS) Kebun Mentawak PT JAW dari tahun 2005 2007 (Tabel 2) mengalami peningkatan yang signifikan yaitu dari tahun 2005 ke 2006 ± 10 000 ton,
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 395/Kpts/OT.140/11/2005 TENTANG
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 395/Kpts/OT.140/11/2005 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN HARGA PEMBELIAN TANDAN BUAH SEGAR (TBS) KELAPA SAWIT PRODUKSI PEKEBUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,
Lebih terperinciTUGAS AKHIR MESTIKA Y. D. OPPUSUNGGU
PENENTUAN KADAR MINYAK BRONDOLAN BUAH SAWIT PADA KEADAAN MENTAH, AGAK MATANG, MATANG, DAN LEWAT MATANG DI PTP. NUSANTARA III PKS ( PABRIK KELAPA SAWIT ) SEI MANGKEI TUGAS AKHIR MESTIKA Y. D. OPPUSUNGGU
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. PERKEBUANAN NUSANTARA VII (Persero) UNIT BEKRI KAB. LAMPUNG TENGAH PROV. LAMPUNG. Oleh :
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. PERKEBUANAN NUSANTARA VII (Persero) UNIT BEKRI KAB. LAMPUNG TENGAH PROV. LAMPUNG Oleh : MARIA ULFA NIM.110 500 106 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Kelapa sawit termasuk tanaman keras (tahunan) yang mulai menghasilkan pada umur 3 tahun dengan
Lebih terperinciPENGELOLAAN TENAGA KERJA PANEN DAN SISTEM PENGANGKUTAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT
PENGELOLAAN TENAGA KERJA PANEN DAN SISTEM PENGANGKUTAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI KEBUN MUSTIKA PT SAJANG HEULANG MINAMAS PLANTATION KALIMANTAN SELATAN Oleh CINDY CHAIRUNISA
Lebih terperincisegar yang dipanen dapat masuk ke pabrik pada hari yang sama.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Panen Kelapa Sawit Panen dan produksi merupakan hasil dari aktivitas kerja dibidang pemeliharaan tanaman. Baik dan buruknya pemeliharaan tanaman selama ini akan tercermin dari panen
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kelapa Sawit 2.1.1 Sejarah Perkelapa Sawitan Mengenai daerah asal kelapa sawit terdapat beberapa pendapat. Pendapat pertama menyatakan bahwa kalapa sawit berasal dari
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit
TINJAUAN PUSTAKA Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit semula merupakan tanaman yang tumbuh liar di hutan-hutan maupun daerah semak belukar tetapi kemudian dibudidayakan. Sebagai tanaman
Lebih terperinciClick to edit Master subtitle style
Click to edit Master subtitle style [ X.214] Kajian Peningkatan Daya Simpan Tandan Buah Segar Guna Meningkatkan Rendemen CPO di Provinsi Riau Marsid Jahari, SP BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN RIAU
Lebih terperinciTabel 6. Hasil Pendugaaan Faktor Penentu Produktivitas Kelapa Sawit
41 PEMBAHASAN Penurunan produktivitas tanaman kelapa sawit dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor lingkungan, faktor tanaman, dan teknik budidaya tanaman. Faktor-faktor tersebut saling berhubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan komoditas perkebunan unggulan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan komoditas perkebunan unggulan dan utama Indonesia. Tanaman yang produk utamanya terdiri dari minyak sawit (CPO) dan
Lebih terperinciPEMBAHASAN (A) (B) (C) (D) Gambar 13. TBS Yang Tidak Sehat (A) Buah Mentah dan Abnormal, (B) Buah Sakit, (C) Buah Batu dan (D) Buah Matang Normal
PEMBAHASAN Kriteria Mutu Buah Sebagai Dasar Sortasi TBS Tandan buah segar yang diterima oleh pabrik hendaknya memenuhi persyaratan bahan baku, yaitu tidak menimbulkan kesulitan dalam proses ekstraksi minyak
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 14/Permentan/OT.140/2/2013 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN HARGA PEMBELIAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT PRODUKSI PEKEBUN
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 14/Permentan/OT.140/2/2013 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN HARGA PEMBELIAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT PRODUKSI PEKEBUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,
Lebih terperinciManajemen Panen Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Di Kebun Tambusai Kec. Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu, Riau
Bul.Agrohorti 2 (3): 213-220 (2015) Manajemen Panen Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Di Kebun Tambusai Kec. Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu, Riau Harvest Management of Oil Palm at Tambusai District
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTANIAN. Kelapa Sawit. Pembelian Produksi Pekebun.
No.79, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTANIAN. Kelapa Sawit. Pembelian Produksi Pekebun. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 17/Permentan/OT.140/2/2010 TENTANG PEDOMAN
Lebih terperinciManajemen Panen Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Sungai Bahaur Estate, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
Manajemen Panen Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Sungai Bahaur Estate, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Havest Management of Oil Palm (Elaeis guineensis Jacq.) at Sungai Bahaur Estate, Kotawaringin
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 395/Kpts/OT.140/11/2005 TENTANG
MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 395/Kpts/OT.140/11/2005 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN HARGA PEMBELIAN TANDAN BUAH SEGAR (TBS) KELAPA SAWIT PRODUKSI PEKEBUN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciMATERI PEMBELAJARAN MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN KELAPA SAWIT
MATERI PEMBELAJARAN MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN KELAPA SAWIT Tujuan manajemen budidaya kelapa sawit adalah untuk menghasilkan produksi kelapa sawit yang maksimal per hektar areal dengan biaya produksi
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis yang telah dilakukam maka simpulan dari penelitian ini adalah : 1. Bahan Baku. a. Pelaksanaan pengendalian kualitas penerimaan TBS (Tandan Buah
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI BIAYA POKOK UNTUK MEMPRODUKSI CPO DI PKS TANAH PUTIH. Oleh AHMAD FAUZI LUBIS 07 118 039
SISTEM INFORMASI BIAYA POKOK UNTUK MEMPRODUKSI CPO DI PKS TANAH PUTIH Oleh AHMAD FAUZI LUBIS 07 118 039 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011 SISTEM INFORMASI BIAYA POKOK UNTUK MEMPRODUKSI
Lebih terperinciII.TINJAUAN PUSTAKA. Proses ini sangat penting karena akan berpengaruh pada proses-proses selanjutnya. Proses
II.TINJAUAN PUSTAKA A. Perebusan Proses pertama yang dilakukan di Pabrik Kelapa Sawit adalah proses perebusan. Proses ini sangat penting karena akan berpengaruh pada proses-proses selanjutnya. Proses perebusan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Varietas Kelapa Sawit 1. Varietas Kelapa Sawit Berdasarkan Ketebalan Tempurung dan Daging Buah Ada beberapa varietas tanaman kelapa sawit yang telah dikenal. Varietasvarietas itu
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kelapa sawit biasanya mulai menghasilkan buah pada umur 3-4
I. TINJAUAN PUSTAKA A. Panen Tanaman kelapa sawit biasanya mulai menghasilkan buah pada umur 3-4 tahun. Proses pemanenan kelapa sawit meliputi kegiatan memotong tandan buah yang masak, memungut brondolan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya minat masyarakat pedesaan di Daerah Riau terhadap usaha tani kelapa sawit telah menjadikan Daerah Riau sebagai penghasil kelapa sawit terluas di Indonesia.
Lebih terperinciPENDAHULUAN Tanaman kelapa sawit merupakan tidak lepas dari peran perusahaan tanaman perkebunan yang sangat perkebunan besar baik milik negara
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT PADA PT. HUTAHAEAN DALU-DALU KABUPATEN ROKAN HULU RIAU Parlindungan, Ikhsan Gunawan, Irma Juliani, 1 Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciPROPOSAL INVESTASI TRADING TANDAN BUAH SEGAR SAWIT ( TBS ) : KOPERASI AL-ASNHOR SATU NEGERI PEKANBARU : PEKANBARU, RIAU INDONESIA
PROPOSAL INVESTASI TRADING TANDAN BUAH SEGAR SAWIT ( TBS ) Pengelola Lokasi : KOPERASI AL-ASNHOR SATU NEGERI PEKANBARU : PEKANBARU, RIAU INDONESIA Struktur Koperasi - Ketua Koperasi Gita Purnama, S.T -
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR A. PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI CPO. 1 B. PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI PKO...6 KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii A. PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI CPO. 1 B. PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI PKO...6 KESIMPULAN 8 DAFTAR PUSTAKA...9 PROSES PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI CPO
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Kelapa Sawit Pohon kelapa sawit terdiri dari pada dua spesies Arecaceae atau famili palma yang digunakan untuk pertanian komersial dalam pengeluaran minyak kelapa sawit.
Lebih terperinciANALISA KEBUTUHAN UAP PADA STERILIZER PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN LAMA PEREBUSAN 90 MENIT
ANALISA KEBUTUHAN UAP PADA STERILIZER PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN LAMA PEREBUSAN 90 MENIT Tekad Sitepu Staf Pengajar Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Abstrak Sterilizer
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
V-34 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT.PN III (PT. Perkebunan Nusantara III) Kebun Rambutan merupakan salah satu unit PT. PN III yang memiliki 8 wilayah kerja yang dibagi berdasarkan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. produksi dan mutu kelapa sawit mengingat tanaman kelapa sawit baru akan
TINJAUAN PUSTAKA Bahan Tanaman (Bibit ) Faktor bibit memegang peranan penting dalam upaya peningkatan produksi dan mutu kelapa sawit mengingat tanaman kelapa sawit baru akan menghasilkan pada 3 4 tahun
Lebih terperinci= pemanen. Sistem Penunasan
PEMBAHASAN Kebijakan penunasan di PT Inti Indosawit Subur adalah mempergunakan sistem penunasan progresif. Penunasan progresif adalah penunasan yang dilakukan oleh pemanen dengan bersamaan dengan panen.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut data yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Perkebunan tahun 2008 di Indonesia terdapat seluas 7.125.331 hektar perkebunan kelapa sawit, lebih dari separuhnya
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
18 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Produksi Tandan Buah Segar 4.1.1. Kebun Rimbo Satu Afdeling IV Hasil dari sensus pokok produktif pada tiap blok sampel di masing-masing perlakuan dapat dilihat pada Gambar
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT Perkebunan Sumatera Utara diperoleh dari perusahaan Inggris pada awal tahun 1962-1967. PT Perkebunan Sumatera Utara pada awalnya bernama Perusahaan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prospek agroindustri perkebunan kelapa sawit di Indonesia sangat bagus, hal ini bisa dilihat dari semakin luasnya lahan tanam yang ada. Luas lahan yang sudah ditanami
Lebih terperinciPEMBAHASAN. I.1 Peralatan Panen
45 PEMBAHASAN Kegiatan panen merupakan salah satu kegiatan budidaya kelapa sawit yang paling penting. Cara panen yang tepat sangat mempengaruhi kuantitas produksi dan waktu yang tepat mempengaruhi kualitas
Lebih terperinciManajemen Panen Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Kebun Adolina, Serdang Bedagai, Sumatera Utara
Manajemen Panen Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Kebun Adolina, Serdang Bedagai, Sumatera Utara Harvest Management of Oil Palm (Elaeis guineensis Jacq.) in Adolina Estate, Serdang Bedagai, North
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT. Suryaraya Lestari 1 merupakan salah satu industri berskala besar yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah PT. Suryaraya Lestari 1 merupakan salah satu industri berskala besar yang memproduksi minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil : CPO). Perusahaan ini mengolah
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Panen adalah serangkaian kegiatan kegiatan dimulai dari memotong
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Panen Panen adalah serangkaian kegiatan kegiatan dimulai dari memotong tandan matang panen sesuai kriteria matang panen, mengumpulkan dan mengutip brondolan serta menyusun tandan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pabrik Kelapa Sawit (PKS) merupakan perusahaan industri yang bergerak
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) merupakan perusahaan industri yang bergerak dibidang pengolahan bahan baku Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit dengan tujuan memproduksi
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
17 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Pemberian Bahan Humat dengan Carrier Zeolit terhadap Jumlah Tandan Pemberian bahan humat dengan carrier zeolit tidak berpengaruh nyata meningkatkan jumlah tandan
Lebih terperinciPENGELOLAAN PEMANENAN TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq. ) DI PERKEBUNAN UJAN MAS PT CIPTA FUTURA, MUARA ENIM, SUMATERA SELATAN.
Makalah Seminar Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor 5 November 2009 PENGELOLAAN PEMANENAN TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq. ) DI PERKEBUNAN UJAN
Lebih terperinciKAJIAN PANEN DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
KAJIAN PANEN DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis jacq) PT. YUDHA WAHANA ABADI AFDELING DELTA KECAMATAN SUNGAI KELAI KABUPATEN BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh : KHALID BIN WALID NIM. 120500056
Lebih terperinciPengelolaan Panen Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Riau. Harvest Management of Oil Palm (Elaeis guineensis Jacq.) in Riau
Pengelolaan Panen Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Riau Harvest Management of Oil Palm (Elaeis guineensis Jacq.) in Riau Nurcahya Destiawan dan Ani Kurniawati * 1 Departemen Agronomi dan Hortikultura,
Lebih terperinciPT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI
PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI INSTRUKSI KERJA PENGEMBANGBIAKAN SERANGGA FRUIT SET YANG OPTIMAL NO. ISK/AGR-KBN/33 Status Dokumen No. Distribusi DISAHKAN Pada tanggal 02 Desember 2015 Dimpos Giarto V. Tampubolon
Lebih terperinciManajemen Panen Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Kebun Sei Lukut, Siak, Riau
Manajemen Panen Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Kebun Sei Lukut, Siak, Riau Harvesting Management of Palm Oil (Elaeis guineensis Jacq.) in Sei Lukut Estate, Siak, Riau Zul Adhri Harahap dan Hariyadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelapa sawit menjadi pemimpin dalam penghasil minyak nabati dunia (2006), dengan produksi 37,1 juta ton dari buah kelapa sawit dan lebih dari 4,3 juta ton dari kernel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dan meningkatkan penjualan produk atau jasa yang diproduksi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan, baik yang bergerak di bidang produk ataupun jasa, mempunyai tujuan untuk tetap hidup dan berkembang, tujuan tersebut dapat dicapai melalui upaya
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bawang Merah Bawang Merah merupakan tanaman yang berumur pendek, berbentuk rumpun, tingginya dapat mencapai 15-40 cm, Bawang Merah memiliki jenis akar serabut, batang Bawang Merah
Lebih terperinciAGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN BAB XIII PANEN DAN PASCA PANEN TANAMAN PERKEBUNAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang terkait dengan proses belajar mengajar yang berdasarkan kepada
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengalaman kerja praktek mahasiswa (PKPM) merupakan mata kuliah khusus di semester enam dan tugas akhir mahasiswa Politeknik Pertanian Universitas Andalas. Kegiatan PKPM
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit
TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Setyamidjaja (2006) menjelasakan taksonomi tanaman kelapa sawit (palm oil) sebagai berikut. Divisi : Spermatophyta Kelas : Angiospermae Ordo : Monocotyledonae Famili
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Akar tanaman kelapa sawit berfungsi sebagai penyerap unsur hara dalam
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Akar tanaman kelapa sawit berfungsi sebagai penyerap unsur hara dalam tanah dan respirasi tanaman. Akar tanaman kelapa sawit tidak berbuku, ujungnya runcing, dan berwarna
Lebih terperinciPEMBAHASAN Manajemen Panen Teluk Siak Estate
48 PEMBAHASAN Manajemen Panen Teluk Siak Estate Dalam kegiatan agribisnis kelapa sawit dibutuhkan keterampilan manajemen yang baik agar segala aset perusahaan baik sumberdaya alam, sumberdaya manusia,
Lebih terperinciTEKNIK PASCAPANEN UNTUK MENEKAN KEHILANGAN HASIL DAN MEMPERTAHANKAN MUTU KEDELAI DITINGKAT PETANI. Oleh : Ir. Nur Asni, MS
TEKNIK PASCAPANEN UNTUK MENEKAN KEHILANGAN HASIL DAN MEMPERTAHANKAN MUTU KEDELAI DITINGKAT PETANI Oleh : Ir. Nur Asni, MS Peneliti Madya Kelompok Peneliti dan Pengkaji Mekanisasi dan Teknologi Hasil Pertanian
Lebih terperinciUkuran Plot: 50 cm x 50 cm
Lampiran 1. Bagan dan Plot Penelitian 1 2 3 a U b L 1 M 0 L 1 M 2 L 2 M 1 L 3 M 0 L 3 M 2 L 3 M 0 a = 40 cm (jarak antar blok) L 2 M 0 L 2 M 2 L 0 M 2 S b = 20 cm (jarak antar plot) L 0 M 1 L 3 M 0 L 3
Lebih terperinciHubungan Mutu Buah dan Curah Hujan Terhadap Kandungan Asam Lemak Bebas pada Minyak Kelapa Sawit
Hubungan Mutu Buah dan Curah Hujan Terhadap Kandungan Asam Lemak Bebas pada Minyak Kelapa Sawit Relationship Between Fruit Quality and Precipitation on Free Fatty Acids Content of Palm Oil Imdad Julian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kelapa sawit dapat berbuah setelah berusia 3-4 tahun dengan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kelapa Sawit Kelapa Sawit (Elaeis guinenensis) merupakan tanaman perenial (berumur panjang), dapat berproduksi hingga usia 30 tahun. Bibit kelapa sawit diperoleh dengan pembibitan
Lebih terperinciPT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI
(Pemahaman - Persiapan Pelaksanaan - Angkutan) NO. PSM/AGR-KBN/06 Status Dokumen No. Distribusi DISAHKAN Pada tanggal 03 Maret 2015 Dimpos Giarto Valentino Tampubolon Direktur Utama Disusun Oleh ; Diperiksa
Lebih terperinciRingkasan. Agro Masang Perkasa III (AMP-III) Tapian kandis, Kecamatan Palembayan, Kabupaten
Ringkasan Zilfiadi. Manajemen Panen dan pasca panen Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) di PT. Agro Masang Perkasa III (AMP-III) Tapian kandis, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Dibimbing
Lebih terperinciV. ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. biaya tenaga kerja, biaya per tanaman, biaya per hektar, biaya per blok dan biaya
V. ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Analisa Hasil Analisa hasil yang dilakukan yaitu perhitungan biaya bahan, biaya alat, biaya tenaga kerja, biaya per tanaman, biaya per hektar, biaya per blok dan biaya
Lebih terperinciPEMBAHASAN. Kriteria Panen. Tabel 9. Kriteria panen divisi II Unit Kebun Pinang Sebatang Estate. Kriteria panen oleh pemanen
53 PEMBAHASAN Kriteria Panen Kriteria panen atau minimum ripenes standart (MRS) secara umum untuk tandan buah yang dapat dipanen di Unit Kebun Pinang Sebatang Estate berdasarkan jumlah brondolan yang terlepas
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Premi 2.1.1 Definisi Premi Menurut Jiwo Wungu (2003:102) premi merupakan bayaran lebih yang diberikan perusahaan karena pegawai harus bekerja lebih keras untuk berbagai keadaan
Lebih terperinciANALISIS OIL LOSSES PADA FIBER DAN BROKEN NUT DI UNIT SCREW PRESS DENGAN VARIASI TEKANAN
ANALISIS OIL LOSSES PADA FIBER DAN BROKEN NUT DI UNIT SCREW PRESS DENGAN VARIASI TEKANAN Joto Wahyudi 1), Rengga Arnalis Renjani 1), Hermantoro 2) Jurusan Teknik Pertanian, Progam Khusus Sarjana Teknik
Lebih terperinciPENGELOLAAN RESIKO PANEN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT
PENGELOLAAN RESIKO PANEN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI BUKIT PINANG ESTATE, PT. BINA SAINS CEMERLANG, MINAMAS PLANTATION, SUMATERA SELATAN OLEH RIZA EKACITRA PUTRIANI RACHMAN
Lebih terperinciANALISIS KADAR DAN RENDEMEN MINYAK SAWIT (CPO) DAN MINYAK INTI SAWIT (PKO) DENGAN EKSTRAKSI SOKLETASI DI PTPN III PKS RAMBUTAN TEBING TINGGI
ANALISIS KADAR DAN RENDEMEN MINYAK SAWIT (CPO) DAN MINYAK INTI SAWIT (PKO) DENGAN EKSTRAKSI SOKLETASI DI PTPN III PKS RAMBUTAN TEBING TINGGI KARYA ILMIAH SRI TAURINA RIZKI S 072401026 PROGRAM STUDI DIPLOMA
Lebih terperinciVII. FAKTOR-FAKTOR DOMINAN BERPENGARUH TERHADAP MUTU
VII. FAKTOR-FAKTOR DOMINAN BERPENGARUH TERHADAP MUTU Faktor-faktor dominan yang mempengaruhi mutu komoditas dan produk sawit ditentukan berdasarkan urutan rantai pasok dan produk yang dihasilkan. Faktor-faktor
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. pengumpulan hasil (TPH) berikut brondolannya (Vademecum PTPN IV, 2010).
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Panen 1. Pengertian Panen Panen adalah serangkaian kegiatan mulai dari memotong tandan matang panen sesuai kriteria matang panen, mengumpulkan dan mengutip brondolan serta
Lebih terperinci