Danang Triagus ST, MT

dokumen-dokumen yang mirip
Tujuan : 1. Mengetahui pengembangan 2. Pengambilan Keputusan administratif 3. Keperluan perusahaan

Shirley Fakultas Psikologi Universitas Medan Area

TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA Penilaian Kinerja

BAB II DAFTAR PUSTAKA

PRESTASI KERJA. Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE.

BAB II URAIAN TEORITIS. 25%, sedangkan sisanya 75% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan, karena suatu aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuannya yaitu

Apa Arti Kinerja / Performance?

Performance Appraisal (Penilaian Pekerjaan/Performa) MSDM-TIP FTP UB

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Pengembangan Sumber daya Manusia:2004) sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di bidang ekonomi saat ini menunjukkan perkembangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Proses Manajemen Kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA. Sumberdaya manusia merupakan investasi yang. sangat penting dalam suatu organisasi.

Apa Arti Kinerja / Performance?

BAB II BAHAN RUJUKAN

MSDM Penilaian Kinerja

APA ARTI KINERJA / PERFORMANCE?

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian Manajemen dan Fungsi Manajemen Pengertian Manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peneliti terdahulu, diantaranya adalah Burlian (2005) yang meneliti tentang pengaruh

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI. satu file sehingga menghasilkan satu hasil yang dikehendaki. (Abdul Kadir,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun,

KINERJA COMPILED BY: IY

Perancangan Instrumen Sistem Penilaian Kinerja Dosen Berbasis Spreadsheet

2.1.2 Faktor-faktor Disiplin Kerja Menurut Singodimenjo dalam Sutrisno (2011:86) bahwa hal yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu organisasi. Karyawan merupakan aset utama dalam organisasi serta menjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan yang efektif dan efisien. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dibutuhkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen, Organisasidan. Tim Kewirausahaan-SEDS Universitas Hasanuddin

BAB II URAIAN TEORITIS. Penilaian Prestasi Kerja Pegawai terhadap Kebijakan Promosi pada Kantor Bupati

Performance Management (Manajemen Kinerja)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Salah satu asset yang paling berharga bagi perusahaan adalah Sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktivitas kerja yang terpisah, tetapi berhubungan dan memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS. job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi

P KINERJA-TIM MSDM/UMY

manusia sebagai penduduk atau warga negara suatu negara atau dalam batas arti mikro adalah manusia atau orang yang bekerja atau menjadi anggota suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA Prestasi Kerja

BAB II TELAAH PUSTAKA

PERFORMANCE APPRAISAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam perusahaan. Keberadaannya di dalam sistem kerja dengan segala

Prepared by Farlianto. /

BAB 7. MANAJEMEN KINERJA. Tujuan-Tujuan Strategis Organisasi

Pertemuan 6. Nova Yanti Maleha, S.E.MM 07/10/2016

Bab 6 PENILAIAN KINERJA

Penilaian Kinerja. Levinson mendefinisikan kinerja dan beberapa istilah lain yang terkait berikut ini.

II. LANDASAN TEORI. Pengertian kinerja atau prestasi kerja diberi batasan oleh Maier (dalam

personalia yang diambil tidak tepat. h. Diagnosa Disain Pekerjaan i. Kesempatan Kerja yang Adil internal diambil tanpa diskriminasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penilaian Kinerja. Apa Arti Kinerja / Performance?

MSDM Materi 9 Penilaian Kinerja

pegawai, pengujian instrumen penelitian, deskripsi variabel dan pengujian hipotesis melalui analisis regresi berganda.

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini adalah pengertian dari perangkat lunak : Menurut Jogiyanto H.M (1992 : 420), perangkat lunak adalah program yang

PERAN MANAJEMEN PENILAIAN KINERJA DALAM PENCAPAIAN TUJUAN ORGANISASI. Oleh: Dra. SURYATI, SE., M.AB. Dosen Tetap Pada STIA ASMI SOLO ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada waktu dan tempat dari karyawan serta organisasi bersangkutan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berasal dari Bahasa Inggris yaitu To Manage yang berarti memimpin atau

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang

Oleh Untung Widodo, SE, MM

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem Informasi pada suatu sistem meliputi masukan data (input) yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. khususnya dalam pencapaian target pendapatan. Deskripsi pekerjaan yang. mencapai tujuan kinerja organisasi.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PKn SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN LABUHANBATU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berasal dari Bahasa Inggris yaitu To Manage yang berarti memimpin atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

satisfaction refers to an individual s general attitude toward his or her job. A person with

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. prestasi kerja karyawannya dalam melaksanakan pekerjaan. Karena karyawan

Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance. (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang).

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II BAHAN RU JUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SUSUNAN KEPEGAWAIAN INTERNAL DAN KARIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IX MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA

KINERJA KARYAWAN. Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat. SE.

MANAJEMEN KINERJA. Paradigma Baru Dalam Memanajemeni. Oleh: Rojuaniah Dosen FE - UIEU

Bab 9 - Project Human Resource Management Sumber: PMBOK 2000, Diterjemahkan oleh Mahasiswa STMIK Mardira Indonesia, Bandung

BAB I PENDAHULUAN. terletak pada kemampuannya dalam mengelola kinerja karyawan secara

KEPUASAN KERJA DAN PENINGKATAN PRESTASI KERJA. Oleh: Muslikhah Dwihartanti

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

Transkripsi:

Danang Triagus ST, MT

Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan. Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan.

Sasaran yang menjadi objek penilaian kinerja adalah kecakapan, kemampuan karyawan dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas yang dievaluasi dengan menggunakan tolak ukur tertentu objektif dan dilakukan secara berkala. Penilaian kinerja mengacu pada suatu sistem formal dan terstruktur yang digunakan untuk mengukur, menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan dengan perkerjaan, perilaku, dan hasil.

Penilaian kinerja digunakan perusahaan untuk menilai kinerja karyawannya atau mengevaluasi hasil pekerjaan karyawan. Dua pandangan berbeda: Memposisikan karyawan pada pihak subordinat dan dikendalikan. karyawan diposisikan sebagai aset utama perusahaan.

Suatu perusahaan melakukan peniaian kinerja didasarkan pada dua alasan pokok, yaitu: 1. Manajer memerlukan evaluasi yang objektif terhadap kinerja karyawan. 2. Manajer memerlukan alat yang memungkinkan untuk membantu karyawannya memperbaiki kinerja

Selain itu penilaian kinerja dapat digunakan untuk: Mengetahui perkembangan, yang meliputi: a) identifikasi kebutuhan, b) umpan balik kerja, c) menentukan transfer dan penugasan dan d) identifikasi kekuatan dan kelemahan karyawan. Pengambilan keputusan administratif, yang meliputi: a) keputusan untuk menentukan gaji, promosi, mempertahankan atau memberhentikan karyawan, b) pengakuan kinerja karyawan, c) pemutusan hubungan kerja

Keperluan perusahaan, yang meliputi: a) perencanaan SDM, menentukan kebutuhan pelatihan, c) evaluasi pencapaian tujuan perusahaan, d) informasi untuk identifikasi tujuan, e) evaluasi terhadap sistem SDM, dan f) penguatan terhadap kabutuhan pengembangan perusahaan. Dokumentasi, yang meliputi: a) kriteria untuk validasi penelitian, b) dokumentasi keputusan-keputusan tentang SDM, dan c) membantu untuk memenuhi persyaratan minimum.

Kegunaan penilaian kinerja ditinjau dari berbagai perspektif pengembangan perusahaan, khususnya manajemen SDM, yaitu: 1. Posisi tawar 2. Perbaikan kinerja 3. Penyesuaian kompensasi 4. Keputusan penempatan

5. Pelatihan dan pengembangan karier 6. Perencanaan dan pengembangan karier 7. Evaluasi proses staffing 8. Defisiensi proses penempatan karyawan 9. Ketidakakuratan informasi 10. Kesalahan dalam merancang pekerjaan

11. Kesempatan kerja yang adil 12. Mengatasi tantangan-tantangan eksternal 13. Elemen-elemen pokok sistem penilaian kinerja 14. Umpan balik SDM

Penyelia sering tidak berhasil untuk meredam emosi dalam menilai prestasi kinerja karyawan, hal ini menyebabkan panilaian menjadi bias. Bias adalah disorsi pengukuran yang tidak akurat. Bias ini mungkin terjadi sebagai akibat ukuran-ukuran yang digunakan bersifat subjektif.

Berbagai bentuk bias yang umum terjadi adalah: 1. Hallo effect pendapat pribadi (penyelia) mempengaruhi pengukuran kinerja baik dalam arti positif maupun negatif 2. Kesalahan kecenderungan terpusat

3. Bias karena terlalu lunak dan terlalu keras 4. Bias karena penyimpangan lintas budaya 5. Prasangka pribadi 6. Pengaruh kesan terakhir

Sistem penilaian kinerja yang baik sangat tergantung pada persiapan yang benar-benar baik dan memenuhi syaratsyarat sebagai berikut: 1. Praktis 2. Kejelasan standar

3. Kriteria yang objektif, meliputi: Reliability, ukuran kinerja harus konsisten. Jika ada dua penilai mengevaluasi pekerja yang sama, mereka perlu menyimpulkan hal serupa menyangkut hasil mutu pekerja. Relevance, ukuran kinerja harus dihubungkan dengan output riil dari suatu kegiatan yang secara logika itu mungkin. Sensivity, beberapa ukuran harus mampu mencerminkan perbedaan antara penampilan nilai tinggi dan rendah. Practically, kriteria harus dapat diukur dengan tepat.

1. Penilaian hanya oleh atasan: Cepat dan langsung, dapat mengarah ke distorsi karena pertimbangan pribadi 2. Penilaian oleh kelompok lini: Atasan dan atasannya lagi bersama-sama membahas kinerja bawahannya yang dinilai. Objektivitasnya lebih akurat, individu yang dinilai tinggi dapat mendominasi penilaian 3. Penilaian oleh kelompok staf: atasan meminta satu atau lebih individu untuk bermusyawarah dengannya; atasan langsung yang membuat keputusan terakhir. Penilaian gabungan yang masuk akal dan wajar

4. Penilaian melalui keputusan komite: Keputusan akhir didasarkan pada pilihan mayoritas. Memperluas pertimbangan yang ekstrim. 5. Penilaian berdasarkan peninjaun lapangan: Sama seperti pada kelompok staf, namun melibatkan wakil dari departemen SDM yang betindak sebagai peninjau yang independen. Membawa satu pikiran yang tetap ke dalam satu penilian lintas sektor yang besar. 5. Penilaian oleh bawahan dan sejawat: Mungkin terlalu subjektif, digunakan sebagai tambahan pada metode penilaian yang lain.

Kemampuan teknis, Kemampuan menggunakan pengetahuan, metode, teknik, dan peralatan yang dipergunakan untuk melaksanakan tugas serta pengalaman dan pelatihan yang diperolehnya. Kemampuan konseptual, Individual tersebut memahami tugas, fungsi serta tanggung jawabnya sebagai seorang karyawan. Kemampuan hubungan interpersonal, Kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain, memotivasi karyawan, melakukan negosiasi, dan lainlain.

1. Skala peringkat (Rating Scale) 2. Daftar pertanyaan (Checklist) 3. Metode dengan pilihan terarah (forced choice methode) 4. Metode peristiwa kritis (Critical incident methode) 5. Manajemen berdasarkan sasaran (Management By Objective)

Bentuk penilaian di mana karyawan dan penyelia bersama-sama menetapkan tujuan-tujuan atas sasaran-sasaran pelaksanaan kerja di waktu yang akan datang. Metode ini lebih mengacu pada pendekatan hasil.

Dalam proses pencapaian tujuan, atasan dapat membantu dalam bentuk memberi umpan balik. Pada akhir periode yang ditentukan, atasan dan bawahan melakukan evaluasi tetang pencapaian tujuan tersebut.

Kelebihan dari metode ini, adalah: Dengan mendorong setiap individu karyawan menentukan sendiri sasaran yang spesifik, MBO memiliki potensi memotivasi karyawan di samping sebagai basis penilain karyawan. Karyawan mengetahui secara tepat apa yang diharapkan dirinya, dan apa yang mereka capai jika mereka ingin dinilai positif oleh atasnnya. Sangat mudah bagi penyelia untuk melakukan penilaian dengan objektif karena kriterianya jelas yakni berorientasi pada hasil. Penetuan tujuan secara sistematis di seluruh perusahaan dan memudahkan dalam perencanaan dan koordinasi.

Kelemahan dari metode ini adalah: MBO tidak efektif dalam lingkungan di mana manajemen tidak memepercayai karyawan-karyawannya. Titik berat MBO hanya terhadap hasil-hasil saja, sehingga mengurangi penilaian pada bagaiamana hasil-hasil tersebut dicapai, misalnya: individu-individu mungkin mencapai hasil-hasil mereka dengan jalan yang tidak etis yang berdampak negatif bagi perusahaan. MBO sulit untuk membandingkan tingkat kinerja dari individu yang berbeda, karena penilaian berdasarkan sasaran-sasaran pribadinya. Banyaknya waktu yang diperlukan untuk menerapkan metode ini.