PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

dokumen-dokumen yang mirip
PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh. untuk dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Hubungan Antara Persepsi

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

STUDY TENTANG DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP ANAK TUNAGRAHITA DI SLB KUNCUP MAS BANYUMAS

PENGARUH GAJI, LINGKUNGAN KERJA DAN PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN TETAP PADA PO ROSALIA INDAH

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

PENGARUH INDEPENDENSI, KECAKAPAN PROFESIONAL, OBYEKTIVITAS, KOMPETENSI, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT

PENGARUH SIKAP MANDIRI DAN KESEJAHTERAAN TERHADAP ETOS KERJA KARYAWAN PT. NOHHI INDONESIA GROGOL SUKOHARJO SKRIPSI

ISLAM INDONESIA FAKULTAS EKONOMI YOGYAKARTA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB)

PENGARUH GAJI, LINGKUNGAN KERJA DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN TETAP PADA PO SEDYA MULYA DI WONOGIRI

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI AJAR CERDAS BERBAHASA INDONESIA UNTUK SMA/MA KELAS XI KARANGAN ENGKOS KOSASIH TERBITAN :

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO

IDENTIFIKASI DAN IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ETOS KERJA KARYAWAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA IBU YANG HAMIL PERTAMA

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

HUBUNGAN KOMPENSASI DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN BORDIR UD BAROKAH BONDOWOSO SKRIPSI

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN FIQIH DI KELAS III MI MUHAMMADIYAH MUNGGUR NGEPOSARI SEMANU GUNUNGKIDUL

HALAMAN PERSEMBAHAN. Karya sederhana ini ku persembahkan untuk: Kedua orang tuaku, Drs.Aspari dan Astuti Rahayu Ama.

HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. TYFOUNTEX INDONESIA GUMPANG - KARTASURA SKRIPSI. Derajat Sarjana S-1

ANALISIS PENGARUH HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PRODUK NATASHA SKIN CARE DI SOLO

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN BURNOUT

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PELAKSANAAN PENILAIAN PRESTASI KERJA DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI KARYAWAN FAKULTAS X UNIVERSITAS Y SKRIPSI

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KESETIAAN MEREK PADA RESTORAN STEAK MOEN-MOEN

BAYU PUTRI ALDILA SAKTI NIM F

SUISWATI A SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna mencapai derajad Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

PERBEDAAN MOTIVASI BERPRESTASI ANTARA MAHASISWA PERGURUAN TINGGI NEGERI-SWASTA DITINJAU DARI MAHASISWA PENDATANG-BUKAN PENDATANG.

PENGARUH UPAH DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN DI UD SUKRI DANA ABADI DESA PURWOSARI PONOROGO

PENGARUH HARGA, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA TOKO OLI SUMBER REJEKI SUKOHARJO SKRIPSI

KATA PENGANTAR. Alhamdulillahirabbil alamin, segala puji hanya kepada Allah SWT Dzat

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI ADVERSITY QUOTIENT PADA MAHASISWA BERPRESTASI RENDAH DI FAKULTAS PSIKOLOGI UNISBA ANGKATAN 2012

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KESEJAHTERAAN, KOMUNIKASI, DAN KONDISI FISIK TEMPAT KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PT. PABELAN SURAKARTA SKRIPSI

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata S-1 Progam Studi Pendidikan Akuntansi

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SAPARUDIN NASUTION NIM. B

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

ANALISIS PERILAKU MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMS DALAM PEMBELIAN HELM INK

TUGAS AKHIR. : Mentari Endah Pratiwi No. Mahasiswa :

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH POROGO

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum, wr, wb.

SKRIPSI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Psikologi. Oleh : Cut Nyak Dian Kurniaty

Pengantar. Bapak yang terhormat, ditengah-tengah kesibukan Bapak, perkenankanlah saya

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1. Oleh : Dewi Purwati

KORELASI ANTARA POLA KEPEMIMPINAN ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 03 WONOREJO JATIYOSO KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGARUH RASIO AKTIVITAS, LIKUIDITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) (STUDI PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE DI BEI )

BAB III METODE PENELITIAN. Arikunto (2002: 75), berpendapat bahwa, Pada dasarnya metode

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK MADRASAH IBTIDAIYAH ISLAMIYAH KELAS IV DESA SIMPAR BANDAR BATANG TAHUN

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KOMITMEN ORGANISASI

PENGARUH PENGETAHUAN WAJIB PAJAK DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP SELF ASSESMENT SYSTEM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Motto UNIVERSITAS MEDAN AREA

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Biologi.

MOTIVASI BERHENTI MENGGUNAKAN NARKOBA (Studi Kualitatif Pada Mantan Pengguna Narkoba)

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEPEMIMPINAN OTORITER DENGAN INTENSI TURNOVER KARYAWAN S K R I P S I. Disusun Oleh: EVID MAFTUKHAH F

STUDI DESKRIPSTIFTENTANG PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA LUAR JAWA DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAJI DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN

HUBUNGAN ANTARA MODAL PSIKOLOGI DENGAN KINERJA GURU. Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana ( S-1) Psikologi

HUBUNGAN PEMBERIAN INSENTIF DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT BANK MEGA TBK KANTOR CABANG PONDOK INDAH SKRIPSI NIM :

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

KATA PENGANTAR. Alhamdulillahirabbil alamin, segala puji hanya kepada Allah SWT Dzat

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS)

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK, WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

UCAPAN TERIMA KASIH. Sarjana Psikologi di Fakultas Psikologi Universitas Medan Area.

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING SEKOLAH DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA AKSELERASI. Skripsi

PERBEDAAN KECERDASAN EMOSI ANTARA PERAWAT LAKI-LAKI DAN PERAWAT PEREMPUAN DI RUMAH SAKIT WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELI SABUN MANDI CAIR MEREK LIFEBUOY

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI TAHUN AJARAN

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna mencapai derajad Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

TESIS. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan dilakukan disegala bidang

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT DENGAN KINERJA GURU SMAN 2 DUMAI SKRIPSI

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Survei Pada Tim Anggaran Pemerintah Daerah KABUPATEN SRAGEN)

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

VOLUME PENJUALAN PADA PT BATIK SINUN REJEKI DI SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN PERAWAT DENGAN. KEPUASAN PASIEN DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN SKRIPSI

TAHUN AJARAN 2011 / 2012 SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PERNYATAAN. Bandung, September 2014 Yang membuat pernyataan, Wahyu Purnama NIM

Mamaku tercinta Siti Halimah Sinaga S.E

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN KUD MARGOREJO KABUPATEN PATI TAHUN 2014 SKRIPSI

DAMPAK SOSIAL EKONOMI KEBERADAAN PASAR MODERN PADA PASAR TRADISIONAL (Studi Pada Pasar Kota Boyolali)

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN PSIKOSOSIAL KERJA DENGAN STRES KERJA PADA GURU SMP MUHAMADIYAH SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KECENDERUNGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA REMAJA KLUB MOBIL VIOLET AUTO FEMALE DIKOTA PURWOKERTO

EFEKTIVITAS METODE STORYTELLING DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM MENGAKSES INTERNET DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TATA BOGA DI SMK NEGERI 3 WONOSARI

Transkripsi:

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi 2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila Anda mengutip dari Dokumen ini 3. Plagiarisme dalam bentuk apapun merupakan pelanggaran keras terhadap etika moral penyusunan karya ilmiah 4. Patuhilah etika penulisan karya ilmiah Selamat membaca!!! Wassalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh UPT PERPUSTAKAAN UNISBA

HUBUNGAN SIKAP TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ATASAN-BAWAHAN DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI CV. PANCA KARYA MANDIRI BANDUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Ujian Sidang Sarjana Fakultas Psikologis Universitas Islam Bandung Dosen Pembimbing I: Dra. Hj. Yuli Aslamawati, M.Pd Pembimbing II: Dra.Ria Dewi Eryani Oleh: PUSPITA LESTARI PUTRI 10050004021 UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG FAKULTAS PSIKOLOGI 2010

Motto Artinya : Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo`a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma`aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". (Q. S. Al-Baqarah: 286) Atas Rahmat Dan Ridlo Allah SWT Kupersembahkan Skripsi Ini Sebagai Tanda Cinta Dan Baktiku Kepada Ayah Dan Mama Serta Suami dan Buah hatiku Yang Selalu Menyayangi,Mendo akanku, semangat hidupku

ABSTRAK Puspita lestari putri (1000004021). Hubungan sikap terhadap efektivitas komunikasi atasanbawahan dengan motivasi kerja karyawan bagian produksi CV. Panca Karya Mandiri Bandung. Latar belakang masalah dalam penelitian ini berdasarkan fenomena di CV. Panca Karya Mandiri Bandung, yaitu menurunnya produktitivitas kerja karyawan bagian produksi semenjak 2007 yang menimbulkan banyaknya keluhan dari konsumen. Hal ini terjadi karena banyaknya karyawan yang bermalas-malasan dalam bekerja, seperti sebanyak 60% karyawan mangkir dari pekerjaan pada setiap bulan, karyawan tidak disiplin sekitar 20% karyawan sering terlambat masuk kerja tanpa ada alasan, pulang kerja sebelum waktunya, menunda-nunda pekerjaannya sehingga banyak kerjaan yang terbengkalai, padahal mereka mampu mengerjakannya, serta tidak tepat waktu dalam mengerjakan pekerjaannya. Karyawan bagian produksi mengeluhkan komunikasi yang dilakukan atasan, Karyawan harus mengikuti cara (proses) memproduksi barang sesuai petunjuk atasan, tetapi atasan tidak memberikan informasi atau instruksi secara jelas sehingga karyawan kurang memahami instruksi dan informasi yang disampaikan atasannya dan karyawan tidak berani menanyakan lebih lanjut. Hal tersebut mengakibatkan pekerjaan mereka tidak sesuai dengan atasan. Tidak adanya keterbukaan, dimana atasan tidak mempertimbangkan idea tau gagasan positif dari atasan. Karyawan menjadi malas mengeluarkan pendapat atau ide masalah pekerjaan, misal: ketika speartpart alat prees patah dan ditempat biasa membelinya sedang tidak ada, secara otomatis pekerjaan tertunta. Ternyata ada satu karyawan yang mengetahui dimana bisa mendapatkannya tetapi dia malas memberitahui atasannyaapabila atasan menegur bawahan yang melakukan kesalahan, atasan tidak menjelaskan letak kesalahannya dan apabila ada kesalahan yang dilakukan oleh satu karyawan misalnya: kesalahan terletak dikaryawan bagian produksi dibidang bubut, tetapi nyatanya semua karyawan ditegur dengan cara dibentak- bentak. Apabila karyawan mampu mengerjakan pekerjaan dengan baik, mereka jarang mendapatkan pujian atau komentar positif dari atasan, sehingga karyawan merasa kurang dihargai kemampuan kerjanya dan karyawan merasa bahwa pekerjaan mereka lakukan bukanlah merupakan hal yang berarti melainkan hanya untuk kepentingan bagi perusahaan. Selain itu karyawan merasa bahwa atasan mereka kurang memperhatikan bawahannya,seperti; atasan jarang menanyakan keadaan bawahannya, seolah olah atasan tidak mau tahu masalah yang dihadapi oleh bawahan sehingga bawahan merasa atasan hanya terpaku pada masalah pekerjaannya saja. Tidak ada timbal balik dalam komunikasi sehingga karyawan merasa komunikasi atasan tidak efektif. karyawan menilai bahwa komunikasi yang dilakukan atasan tidak menyenangkan, tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan oleh karyawan dimana atasan melakukan komunikasi yang efektif dengan cara adanya timbal balik adanya usaha untuk menciptakan suasana saling pengetian, saling melengkapi, saling mengeluarkan pendapat dan membangkitkan idealisme, sehingga ada suatu pengertian yang terjalin antara atasan-bawahan. Selain itu karyawan merasa bahwa apa yang sudah dilakukan untuk perusahaan tidak seimbang dengan apa yang sudah diperoleh. Kegunaan penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran bagi pihak perusahaan mengenai keterkaitan antara sikap terhadap komunikasi dan motivasi kerja karyawan bagian produksi CV. Panca Karya Mandiri, serta memberi masukan untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan bagian produksi dengan memperbaiki sikap terhadap komunikasi atasan Subjek penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian produksi CV. Panca Karya Mandiri yang berjumlah 15 orang. Alat ukur motivasi dua arah atasan bawahan yg digunakan adalah kuesioneri yang diturunkan dari teori komunikasi Devito, sedangkan alat ukur motivasi kerja menggunakan alat ukur Skala motivasi kerja yang dikembangkan oleh Kinlaw yaitu The Motivation Assessment Inventory (MAI) Pengolahan data menggunakan metode statistik Non-Parametrik Uji Statistik Koefisien Korelasi Rank Spearman, karena data yang digunakan adalah data ordinal. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh angka korelasi sebesar (rs) = 0,618 termasuk kedalam kategori sedang. Hal ini ada hubungan positif yang menggambarkan bahwa semakin positif sikap terhadap komunikasi atasan maka semakin tinggi motivasi kerja bawahan dan sebaliknya semakin negatif iperolehsikap terhadap komunikasi atasan maka semakin rendah pula motivasi kerja bawahan, khususnya pada karyawan Bagian Produksi CV. Panca Karya Mandiri.

KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum Wr. Wb. Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman dan Islam kepada kita. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW., keluarga, sahabat dan kita sebagai generasi penurusnya hingga akhir zaman. Atas rahmat dan hidayah-nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan penelitian yang dilakukannya yang berjudul Hubungan sikap terhadap efektivitas komunikasi atasan-bawahan dengan motivasi kerja karyawan CV. Panca Karya Mandiri Bandung. Selain itu tugas akhir ini bertujuan untuk melengkapi tugas akhir sebagai syarat kelulusan sarjana fakultas Psikologi di UNISBA. Dalam penyelesaian skripsi ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dan tidak terlepas dari kesalahan. Peneliti mengharapkan sekali saran dari seluruh pihak untuk dapat memberikan masukkannya, agar skripsi ini dapat mendekati sempurna. Sesungguhnya kesempurnaan yang sejati hanya milik Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua pada umumnya dan peneliti khusunya. Billaahitaufiqwalhidayah Wassalaamu alaikum Wr. Wb Bandung, Februari 2010 Peneliti

UCAPAN TERIMAKASIH Peneliti juga ingin mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang memberikan bimbingan, bantuan moril dan spirituil. Dengan rasa tulus dan ikhlas peneliti ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya, kepada : 1. Allah SWT, terimakasih atas nikmat sehat, nikmat waktu dan rezeki yang dilapangkan sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir ini. 2. Kedua Orang Tuaku tercinta, Ibunda tercinta Hj.U. Ratna Sulastri dan Ayahanda H.Yoyo Saputra yang selalu memberiakan untaian doa-doa, curahan perhatian serta kasih sayang dan dukungan yang tak terhingga. Semoga Ayah dan Mama selalu dalam lindungan Allah SWT. 3. Suami tercinta Yayan S Terimakasih atas cinta dan kasih sayang yang tulus dan dukungan moril, materi dan spiritual. setiap kata yang diucapkan selalu menjadi energi dalam melawan segala kelelahan dan kejenuhan dalam mengerjakan skripsi. 4. Buah hatiku, Maritza Kaylee S yang selalu jadi motivator dalam menyelesaikan skripsi ini. Senyummu, pelukanmu, ciumanmu dan tangismu menghilangkan segala kelelahan dan kepenatan dalam mengerjakan skripsi. 5. Ibu bapak mertua tercita, H. Yayat Muchtar dan Hj. Tini Rustini terimaksih atas doa dan dukungan yang diberikan semoga Alloh selalu melindungi.

6. Adikku tersayang, Giarty Lestiani P, Hilmy Fauzan S dan RiQ ijlal D.S terimakasih buat doa, dukungan dan semua canda dan tawa yang diberikan untuk memberikan semangat dalam mengerjakan skripsi. 7. Ibu Dra. Hj. Yuli Aslamawati, M.Pd, sebagai pembimbing utama yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, pemikiran dan petunjuk selama penyusunan skripsi ini dari awal hingga akhir. Meski kesibukan yang luarr biasa padat, namun ibu tetap bisa membimbing penulis menyelesaikan skripsi. Semoga Alloh SWT menjadikan kebaikan ibu sebagai amal jariyah. amien 8. Ibu Dra. Ria Dewi Eryani, selaku pembimbing kedua, yang telah meluangkan waktu untuk memberikan masukan-masukan yang berarti. Terimakasih banyak, semoga kebaikannya dapat dibalas oleh Alloh SWT. amien 9. Bapak Dr. H. Umar Yusuf, S.Psi., Psikolog selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung. 10. Bapak Drs. Agus Budiman, selaku dosen wali, yang telah memberikan bimbingan dan membantu dalam proses perkuliahan. 11. Nenek- Kakek, Om- tante, terima kasih atas doa-doanya. 12. Seluruh Staff, Karyawan dan Dosen Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung, yang selama ini telah banyak memberikan bantuan yang sangat berarti bagi peneliti. 13. Bapak Hj.Yayat Muchtar sebagai direktur CV. Panca Karya Mandiri, dan seluruh karyawan CV. Panca Karya Mandiri, terutama karyawan bagian

produksi, Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada peneliti untuk melakukan penelitian. 14. Kang Ari, yang telah membantu dan memberikan berikan berbagai masukan perhitungan statistic dalam mengerjakan skripsi ini 15. Sahabat-sahabatku, Sinta, Shanti, Iga, Meta, Adit, Achi, Aziz, Icha, meskipun tidak selalu ada di sampingku, tapi doa dan bantuan kalian selalu membuatku semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas dukungan, semangat, serta keceriaan yang kita jalin bersama kuliah bersama di Psikologi Unisba. Eka, sherly, Delia, Ratih, Tarita, Holki terimakasih atas persahabatan yang terjalin sampai saat ini, meskipun kita sudah tidak berada dalam lingkungan kampus yang sama, tetapi dukungan kalian sangat berarti sekali. Kalian semua menjadi motivasi buat menyelesaikan skripsi ini. 16. Teman-teman seperjuangan, Rini, Shinta, Aci, Icha, Sisca, Nelly, Uppy, Farah dan seluruh angkatan 2003, 2004, 2005 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, Terima kasih atas pengalaman-pengalaman yang tidak mungkin dapat terlupakan selama masa kuliah dan masa-masa sulit mengerjakan skripsi. 17. Teman- teman seangkatan, yaitu irma, nita, meyde, ica, bunda dan seluruh angkatan 2004 lainnya. 18. Teman konsultasi, Astrid Sonya terimakasih atas waktu dan ilmunya. Semoga Alloh SWT mengganti dengan yang lebih. amien

19. Pihak - pihak yang banyak membantu namun tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu. Terimakasih atas bantuannya, semoga alloh SWT membalas kebaikan dengan sesuatu yang lebih berarti. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya serta dapat menjadi referensi dalam pembuatan skripsi rekanrekan lainnya. Dan akhirnya saya berharap semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada saya dalam meyelesaikan skripsi ini. Jazakumullaahu khairran katsira Bandung, Februari 2010 Peneliti, Wassalamu alaikum Wr.Wb

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN MOTTO ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL i ii iii vii x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 1.2 Identifikasi Masalah 9 1.3 Tujuan Penelitian 15 1.4 Bidang Kajian 15 1.5 Kegunaan Penelitian 16 BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Sikap 17 2.1.1 Pengertian Sikap 17 2.1.2 Komonen-komponen Sikap 20 2.1.3 Pembentukan dan perubahan Sikap 21 2.1.4 Ciri-ciri Sikap 24 2.1.5 Teori Sikap 25 2.1.5.1 Teori Sikap Rosenberg 25

2.2 Komunikasi 28 2.2.1 Pengertian Komunikasi 28 2.2.2 Proses Komunikasi 30 2.2.3 Bentuk-bentuk Komunikasi 34 2.2.4 Arah Komunikasi 37 2.2.5 Aspek Komunikasi Atasan 38 2.3 Motivasi Kerja 43 2.3.1 Pengertian Motivasi Dan Proses Komunikasi 43 2.3.2 Pendekatan Teori Motivasi 46 2.3.2.1 Content Models 46 2.3.2.2 Process Theory 50 2.3.2.3 The Integrated models of Motivation Theory 52 2.3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja 55 2.4 Hubungan antara Sikap terhada komunikasi Atasan dengan Motivasi kerja 56 2.5 Kerangka Pikir 59 2.6 Hipotesis 71 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian 72 3.2 Identifikasi Variabel 72 3.3 Operasional Variabel 72 3.4 Alat Ukur 76

3.4.1 Alat Ukur Komunikasi Dua Arah Atasan Bawahan 76 3.4.2 Alat Ukur Motivasi Kerja 80 3.5 Studi Populasi 82 3.6 Pengujian alat ukur 83 3.6.1 Uji Validitas 83 3.6.2 Uji Reliabilitas 84 3. 7 Teknis Analisis Data 86 3.7.1 Uji Koefisien Korelasi rank Spearman (r s ) 86 3.8 Prosedur Pelaksanaan Penelitian 91 3.8.1 Tahap Persiapan 91 3.8.2 Tahap Pelaksanaan (Pengumpulan data) 92 3.8.3 Tahap Pengolahan Data 93 3.8.4 Tahap Pembahasan 93 3.8.5 Tahap Penulisan 94 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 95 4.1 Hasil Penelitian dan Pengolahan data 96 4.1.1Komunikasi Dua Arah Atasan Bawahan Dengan Motivasi Kerja 96 4.1.1.1 Hasil Perhitungan Statistik 96 4.1.1.2 Interpretasi Hasil Perhitungan Stastistik 96 4.1.2 Aspek Oppeness( Keterbukaan) Dengan Motivasi Kerja 97 4.1.2.1 Hasil Perhitungan Statistik 97 4.1.2.2 Interpretasi Hasil Perhitungan Stastistik 97

4.1.3 Aspek Emphaty dengan Motivasi Kerja 98 4.1.3.1 Hasil Perhitungan Statistik 98 4.1.3.2 Interpretasi Hasil Perhitungan Stastistik 98 4.1.4 Aspek Dukungan dengan Motivasi Kerja 99 4.1.4.1 Hasil Perhitungan Statistik 99 4.1.4.2 Interpretasi Hasil Perhitungan Stastistik 99 4.1.5 Aspek Perilaku Positif dengan Motivasi Kerja 100 4.1.5.1 Hasil Perhitungan Statistik 100 4.1.5.2 Interpretasi Hasil Perhitungan Stastistik 100 4.1.6 Aspek Kesamaan dengan Motivasi Kerja 101 4.1.6.1HasilPerhitunganStatistik 101 4.1.6.2 Interpretasi Hasil Perhitungan Stastistik 101 4.2.Hasil Perhitungan Frekuensi dan Presentasi Kategori Penilaian Sikap Positif dan Negatif Karyawan Terhadap Komunikasi Atasan beserta Aspek-aspeknya 103 4.3 Hasil Perhitungan Frekuensi dan Presentasi Kategori Tinggi dan Rendah Motivasi Kerja Karyawan 105 4.4 Pembahasan 108 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 111 5.2 Saran 112 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR TABEL Tabel 3.4.1 Kisi-kisi Alat Ukur efektivitas Komunikasi Atasan bawahan 7 Tabel 3.4.2 Kisi-kisi Alat Ukur Motivasi Kerja 81 Tabel 3.5 Skor Jawaban 82 Tabel 3.6 Koefisien Reliabilitas Cronbach Alpha 86 Tabel 3.7 Koefisien Korelasi Guilford 90 Tabel 4.1 Hubungan Antara Komunikasi Dua Arah Atasan Bawahan Dengan Motivasi Kerja pada CV. Panca Karya Mandiri 96 Tabel 4.2 Hubungan Antara Aspek oppeness (keterbukaan) dengan motivasi kerja pada CV. Panca Karya Mandiri 97 Tabel 4.3 Hubungan Antara Aspek Emphaty dengan motivasi kerja pada CV. Panca Karya Mandiri 98 Tabel 4.4 Hubungan Antara Aspek Dukungan dengan motivasi kerja pada CV. Panca Karya Mandiri 99 Tabel 4.5 Hubungan Antara Aspek Perilaku Positif dengan motivasi kerja pada CV. Panca Karya Mandiri 100 Tabel 4.6 Hubungan Antara Aspek Kesamaan dengan motivasi kerja pada CV. Panca Karya Mandiri 101 Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Antara komunikasi dua arah atasan bawahan dengan motivasi kerja 102 Tabel 4.8 Matriks Hasil Perhitungan Tinggi Rendahnya Penilaian Terhadap Komunikasi Dua Arah Atasan Bawahan dalam

Persen (%) Berdasarkan Nilai Tengah (Median) 103 Tabel 4.9 Matriks Perhitungan Tinggi Rendahnya Motivasi Kerja dalam Persen (%) Pada karyawan CV. Panca Karya Mandiri 105 Tabel 4.10 Matriks Hasil Tabulasi Antara Sikap Terhadap Komunikasi Atasan (X) Dengan Motivasi Kerja (Y) 105

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki abad 21 ini, dunia usaha mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dapat kita temukan di berbagai Negara di dunia, begitu pula halnya di Indonesia, walaupun beberapa tahun kebelakang dunia usaha di Indonesia ini sedikit mengalami keterlambatan karena terjadi krisis. Beberapa perusahaan harus berusaha keras untuk mempertahankan keberadaan mereka ditengah persaingan yang ketat dengan berbagai macam cara. Selain itu pada tanggal 23 mei tahun 2008 pemerintah resmi mengumumkan kenaikan rata-rata harga BBM sebesar 28,7%. Kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra. Di dunia usaha, salah satu yang paling berpengaruh terhadap kebijakan ini adalah industri teknik. Hal ini sangat berdampak pada kenaikan biaya produksi yang disebabkan kenaikan harga bahan baku, ini diakibatkan oleh naiknya harga-harga komoditas dunia. Selain itu berakibat juga pada biaya operasional yang paling berdampak yaitu biaya transportasi. Dalam hal ini yang sangat berpengaruh adalah home industry yang ada Indonesia. Di kota Bandung, banyak sekali home industry seperti: home industry rajutan, home industry kerajinan tangan, home industry makanan, home industry kulit, home industry teknik dan lain-lain. Kenaikan harga BBM ini sangat berpengaruh pada home industry yang ada di kota Bandung. CV. Panca Karya Mandiri, merupakan perusahan home industri yang masih bertahan di masa sulit ini. Dimana terjadinya kenaikan bahan baku yg diakibatkan oleh naiknya BBM, selain itu bisa bertahan dengan persaingan yang ketat.

Perusahaan ini yang berdiri sejak tahun 1990 merupakan perusahaan perseorangan yang bergerak dalam bidang teknik industri yang memproduksi suku cadang alatalat berat dan industri yang memiliki bahan baku dasar, seperti: karet, polyurethane, baklit, plastik, logam dan karbon. Produksi yang dihasilkannya dipasarkan di Bandung, Jakarta, Karawang, Cikampek, Cilengsi, Semarang, Surabaya sampai ke luar Pulau Jawa. CV. Panca Karya Mandiri memiliki jumlah karyawan 24 orang yang seluruhnya memiliki status kerja tetap. Pembagian kerja yang digunakan perusahaan ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian kantor (sekretaris, bagian keuangan, bagian marketing) dan bagian operasional (bagian produksi). Untuk bagian kantor masuk jam 08.00-16.00, sedangkan untuk bagian produksi dari jam 07.00-16.00 bahkan ada jam lemburnya dari jam 16.00-21.00. Sistem gaji di CV. Panca Karya Mandiri ini memiliki 2 macam cara pembayaran, yaitu: - Bagi karyawan bagian kantor gaji/upah dibayarkan setiap sebulan sekali - Bagi karyawan bagian produksi gaji/upah dibayarkan setiap seminggu sekali. Sistem gaji yang berlaku di CV. Panca Karya Mandiri ini adalah sistem senioritas atau gaji berdasarkan berapa lamanya karyawan bekerja dan bagaimana prestasinya. Upah yang didapat untuk ketagori senior (lama kerja 5 tahun ke atas) yaitu sebesar Rp. 65.000,-/hari. Sedangkan lama kerja di bawah 5 tahun mendapat upah sebesar Rp. 30.000,-/hari Rp. 45.000,-/hari dengan ketentuan bagaimana prestasi karyawan tersebut. Setiap tahun di CV. Panca Karya Mandiri ini melaksanakan kenaikan upah/gaji sebesar 10% -15% dari gaji harian berdasarkan

prestasi dari karyawan tersebut. Sedangkan untuk uang makan, yaitu Rp. 6000,- /hari yang diberikan/hari kepada karyawan. Selain itu uang lembur, yaitu Rp. 2000,-/jam. Tunjangan kesehatan, apabila ada kecelakaan kerja, yaitu biaya rumah sakit atau klinik ditanggung oleh perusahaan. Selain itu adanya pembagian sembako setiap bulannya, rekreasi dihari libur besar seperti: tahun baru, THR Adapun prosedur pesanan di CV. Panca Karya Mandiri, seperti: Pemesanan barang biasanya berupa gambar barang dan contoh barang yang diinginkan. Pesanan barang biasa dilakukan via telepon, fax bahkan konsumen langsung datang ke CV. Panca Karya Mandiri yang diterima oleh sekretaris.dari bagian sekretaris pesanan yang berupa gambar dan sampel langsung disampaikan kepada bagian produksi yang sesuai dengan keahliannya, salah satu contoh pemesanan berupa roda gigi penggerak turbin diesel, maka sudah pasti sekertaris langsung menunjuk salah satu bagian produksi di bidang bubut. Tujuannya untuk mengetahui berapa banyak bahan baku yang digunakan, alat-alat apa saja yang diperlukan untuk membuat barang tersebut, selain itu meminta kesanggupan bagian produksi untuk memproduksi pemesanan dengan waktu yang ditentukan dan bahan baku yang diminta oleh konsumen.proses tersebut merupakan tahap awal untuk membuat penawaran harga. Setelah diketahui berapa banyak bahan baku yang akan digunakan, waktu yang diperlukan, alat yang diperlukan, maka sekretaris dengan bagian keuangan langsung menghitung berapa biaya yang diperlukan untuk membuat roda gigi penggerak turbin diesel tersebut, cara pengiriman dan termasuk berapa keuntungan yang akan diambil, yang kemudian harga itu diinformasikan kepada bagian marketing tujuannya untuk mengkroscek

apakah harga tersebut tidak kemahalan dibandingkan dengan saingan. Setelah itu, bagian sekretaris melaporkan harga pesanan, siapa yang akan memproduksinya, waktu pengerjannya dan proses pengerjaannya kepada atasan. Proses tersebut disebut dengan kalkulasi harga. Proses kalkulasi beres maka sekretaris akan mengajukan penawaran harga kepada konsumen, maka terjadilah tawar menawar antara konsumen dengan sekretaris sampai terjadinya kesepakatan. Apabila telah terjadi kesepakatan harga,waktu, cara pengiriman dan cara pembayaran maka pihak konsumen langsung menerbitkan surat pemesanan barang (P O), untuk penagihan perusahaan kepada pihak pemesan.namun tidak jarang sekretaris menemui kendala dalam memenuhi permintaan konsumen yang bersangkutan dengan bahan baku. Biasanya bahan baku yang diminta oleh konsumen susah didapatkan, sehingga harus mengganti bahan baku dengan yang lain. Apabila terjadi hal tersebut, sebelum penawaran harga pihak dari CV. Panca Karya Mandiri menghubungi pihak konsumen mengkonfirmasi bahwa bahan baku yang diinginkan tidak ada dipasaran. Apabila konsumen sepakat mengganti bahan baku yang sesuai dengan yang lain, maka bagian sekretaris membuat penawarannya dan apabila konsumen tidak mau diganti dengan bahan baku yang lain, maka pesanan akan ditangguhkan dahulu sampai bahan baku yang sesuai ada. Karyawan bagian produksi memiliki peranan yang besar dalam menunjang keberadaan suatu perusahaan. Jumlah karyawan bagian produksi ini sebanyak 15 orang. 7 orang bagian bubut yang berpendidikan STM, 5 orang bagian press karet yang berpendidikan SD dan 3 orang lagi bagian plastik yang berpendidikan SMP.

Karyawan bagian produksi ini telah memiliki pengalaman dan kemampuan dalam bidangnya walaupun sebagian karyawan produksinya otodidak dalam bidangnya dan tidak melihat latar pendidikan, ini terlihat dengan lamanya karyawan yang bekerja dibidangnya masing-masing. Karyawan-karyawan bagian produksi ini telah lama bekerja di Panca Karya Mandiri sekitar 3-9 tahun, seleksi karyawan bagian produksi ini dilakukannya hanya melalui wawancara dengan pemimpin (atasan) dengan melihat pengalaman kerja dan apabila karyawan bagian produksi belum memilliki pengalaman, maka akan diberi pelatihan berupa training on the job. Karyawan yang ikut pelatihan on the job, bisa dikatakan sudah memilki kemampuan apabila karyawan dapat menyelesaikan pesanan dari konsumen. Sedangkan untuk penilaian kerja dilakukan atasan adalah apabila karyawan bagian produksi dapat menyelesaikan target pesanan. Bagian produksi mempunyai tanggung jawab terhadap terpenuhinya hasil produksi yang sesuai dengan target yang telah ditentukan. Karyawan bagian produksi memiliki peranan yang besar dalam kelancaran dan kemajuan jalannya perusahaan karena mereka secara langsung berhubungan dengan proses produksi dan karyawan tersebut dianggap sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap hasil produksi sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang diharapkan. Meskipun masih dapat bertahan di saat yang sulit, namun sejak tahun 2007 produksi CV. Panca Karya Mandiri mengalami penurunan hampir 50%. Selain mengalami penurunan kualitas, bagian produksi ini juga mengalami keterlambatan dalam menghasilkan hasil produksi. Hal ini ditandai dengan adanya komplain baik tentang kualitas produk maupun ketepatan waktu pengiriman produk, seperti:

1. Konsumen X dengan pesanan 5 macam barang, 2 macam barangnya minta diganti dengan alasan ukuran barangnya tidak sesuai. 2. Ada konsumen yang mengcancel pesanan padahal PO-nya sudah disepakati dikarenakan waktu pengerjaannya tidak sesuai dengan permintaan yang tertera dalam PO. 3. Tidak jarang hasil produksi dikembalikan, seperti: konsumen tetap yang meretur semua barang dengan nama pesanan rubber roller 27 x 33 x 1545 mm karena ukuran barangnya tidak sesuai. Padahal pesanan barang ini merupakan pesanan ulang yang ke 4 kalinya. Selain dari konsumen keluhan datang juga dari bagian keuangan, mereka mengeluhkan beban pengeluaran untuk bahan baku membekak dengan banyaknya barang yang dikembalikan. Menurut mereka bahan baku yang disediakan oleh perusahaan selalu sesuai dengan pesanan yang diminta. Bagian marketing pun mengeluhkan produksi yang tidak tepat pada waktunya, sehingga mereka sering dapat teguran dari konsumen. Karyawan marketing sudah jenuh membuat alasan kepada konsumen tentang keterlambatan pengiriman barang, hal tersebut bertujuan untuk mempertahankan kepercayaan konsumen. Menurut hasil interview dengan pihak pimpinan, komplain tersebut terjadi karena banyaknya karyawan yang bermalas-malasan dalam bekerja seperti: mangkir dari pekerjaan terutama pada bagian produksi yang seharusnya tiap hari bekeja untuk memproduksi, sekitar 60% dari jumlah karyawan 15 orang pada tiap bulannya; karyawan tidak disiplin sekitar 20 % karyawan bagian produksi tiap harinya sering terlambat masuk kerja tanpa ada alasan yang jelas; pulang kerja

sebelum waktunya; menunda-nunda pekerjaan sehingga banyak pekerjaan yang terbengkalai,padahal mereka mampu mengerjakannya; serta kegagalan karyawan dalam menyelesaikan tugas pada waktunya. Selain itu hasil observasi diperoleh data lain yaitu: banyaknya karyawan yang ngobrol waktu kerja sehingga kurang konsentari, kurang sungguh dalam mengerjakan tugasnya. Berdasarkan wawancara didapat data bahwa karyawan bagian produksi mengeluhkan interaksi yang dilakukan atasan, Karyawan harus mengikuti cara (proses) memproduksi barang sesuai petunjuk atasan, tetapi atasan tidak memberikan informasi atau instruksi secara jelas sehingga karyawan kurang memahami instruksi dan informasi yang disampaikan atasannya dan karyawan tidak berani menanyakan lebih lanjut. Hal tersebut mengakibatkan pekerjaan mereka tidak sesuai dengan atasan. Tidak adanya keterbukaan, dimana atasan tidak mempertimbangkan idea tau gagasan positif dari atasan. Karyawan menjadi malas mengeluarkan pendapat atau ide masalah pekerjaan, misal: ketika alat prees patah dan ditempat biasa membelinya sedang tidak ada, secara otomatis pekerjaan tertunta. Ternyata ada satu karyawan yang mengetahui dimana bisa mendapatkannya tetapi dia malas memberitahui atasannya. Apabila atasan menegur bawahan yang melakukan kesalahan, atasan tidak menjelaskan letak kesalahannya dan apabila ada kesalahan yang dilakukan oleh satu karyawan misalnya: kesalahan terletak dikaryawan bagian produksi dibidang bubut, tetapi nyatanya semua karyawan ditegur dengan cara dibentak-bentak. Selain itu apabila karyawan mampu mengerjakan pekerjaan dengan baik, mereka jarang mendapatkan pujian atau komentar positif dari atasan, sehingga

karyawan merasa kurang dihargai kemampuan kerjanya dan karyawan merasa bahwa pekerjaan mereka lakukan bukanlah merupakan hal yang berarti melainkan hanya untuk kepentingan bagi perusahaan. Data lain karyawan merasa bahwa atasan mereka kurang memperhatikan bawahannya seperti; atasan jarang menanyakan keadaan bawahannya, seolah olah atasan tidak mau tahu masalah yang dihadapi oleh bawahan sehingga bawahan merasa atasan hanya terpaku pada masalah pekerjaannya saja. Tanggapan atasan mengenai masalah yang dialami oleh karyawan tidak membantu karyawan dalam menyelesaikan kesulitannya. Tidak ada timbal balik dalam komunikasi sehingga karyawan merasa komunikasi atasan tidak efektif. Karyawan menilai bahwa komunikasi yang dilakukan atasan tidak menyenangkan, tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan oleh karyawan dimana atasan melakukan komunikasi yang efektif dengan cara adanya timbal balik adanya usaha untuk menciptakan suasana saling pengetian, saling melengkapi, saling mengeluarkan pendapat dan membangkitkan idealisme, sehingga ada suatu pengertian yang terjalin antara atasan-bawahan. Selain itu karyawan merasa bahwa apa yang sudah dilakukan untuk perusahaan tidak seimbang dengan apa yang sudah diperoleh. Maksudnya karyawan sudah melakukan atau memproduksi barang sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh atasan tetapi apabila ada kesalahan atasan akan tetap menyalahkan karyawan dengan cara membentak-bentak, sedangkan apabila karyawan dapat melakukan atau memproduksi barang sesuai dengan atasan, karyawan jarang mendapatkan pujian atau komentar positif dari atasannya. Karyawan merasakan tidak mendapatkan penghargaan dan pengakuan atas

kemampuannya. Hal ini berdampak pada perilaku karyawan yang tidak mengarahkan energinya,seperti banyaknya karyawan yang bermalas-malasan dalam bekerja, seperti sebanyak 60% karyawan mangkir dari pekerjaan pada setiap bulan, karyawan tidak disiplin sekitar 20% karyawan sering terlambat masuk kerja tanpa ada alasan, pulang kerja sebelum waktunya, menunda-nunda pekerjaannya sehingga banyak kerjaan yang terbengkalai, padahal mereka mampu mengerjakannya, serta tidak tepat waktu dalam mengerjakan pekerjaannya. Selain itu hasil observasi diperoleh data lain yaitu: banyaknya karyawan yang ngobrol waktu kerja sehingga kurang konsentari, kurang sungguh dalam mengerjakan tugasnya. Ini indikasi dari motivasi rendah Berdasarkan fenomena tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Hubungan sikap terhadap efektivitas komunikasi atasanbawahan dengan motivasi kerja karyawan bagian produksi CV. Panca Karya Mandiri Bandung 1.2. Identifikasi Masalah Tujuan perusahaan diantaranya adalah untuk peningkatan profit. Untuk dapat meningkatkan profit perlu dilakukan peningkatan produktivitas kerja. Peningkatan produktivitas kerja dapat dicapai bila karyawan memiliki motivasi kerja yang tinggi. Peningkatan motivasi kerja ini dapat tercapai jika faktor yang berkaitan dengan motivasi kerja diperhatikan oleh pihak perusahaan. Sikap terhadap komunikasi atasan terhadap bawahan termasuk faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kerja karyawan.

Berdasarkan fenomena di atas, permasalahan yang muncul adalah bahwa karyawan bagian produksi CV. Panca Karya Mandiri karyawan menilai bahwa komunikasi yang dilakukan atasan tidak menyenangkan, tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan oleh karyawan. Karyawan harus mengikuti cara (proses) memproduksi barang sesuai petunjuk atasan, tetapi atasan tidak memberikan informasi atau instruksi secara jelas sehingga karyawan kurang memahami instruksi dan informasi yang disampaikan atasannya dan karyawan tidak berani menanyakan lebih lanjut. Hal tersebut mengakibatkan pekerjaan mereka tidak sesuai dengan atasan. Tidak adanya keterbukaan, dimana atasan tidak mempertimbangkan idea tau gagasan positif dari atasan. Karyawan menjadi malas mengeluarkan pendapat atau ide masalah pekerjaan, misal: ketika speartpart alat prees patah dan ditempat biasa membelinya sedang tidak ada, secara otomatis pekerjaan tertunta. Ternyata ada satu karyawan yang mengetahui dimana bisa mendapatkannya tetapi dia malas memberitahui atasannya.apabila atasan menegur bawahan yang melakukan kesalahan, atasan tidak menjelaskan letak kesalahannya dan apabila ada kesalahan yang dilakukan oleh satu karyawan misalnya: kesalahan terletak dikaryawan bagian produksi dibidang bubut, tetapi nyatanya semua karyawan ditegur dengan cara dibentak-bentak. Hal ini mengakibatkan karyawan tidak sungguh-sungguh mengerjakan pekerjaannya karena karyawan beranggapan walaupun mereka melakukan pekerjaan dengan baik tetap saja akan mendapatkan teguran apabila ada karyawan lainnya melakukan kesalahan dalam bekerja.

Selain itu apabila karyawan mampu mengerjakan pekerjaan dengan baik, mereka jarang mendapatkan pujian atau komentar positif dari atasan, sehingga karyawan merasa kurang dihargai kemampuan kerjanya dan karyawan merasa bahwa pekerjaan mereka lakukan bukanlah merupakan hal yang berarti melainkan hanya untuk kepentingan bagi perusahaan. Data lain karyawan merasa bahwa atasan mereka kurang memperhatikan bawahannya seperti; atasan jarang menanyakan keadaan bawahannya, seolah olah atasan tidak mau tahu masalah yang dihadapi oleh bawahan sehingga bawahan merasa atasan hanya terpaku pada masalah pekerjaannya saja. Tanggapan atasan mengenai masalah yang dialami oleh karyawan tidak membantu karyawan dalam menyelesaikan kesulitannya. Tidak ada timbal balik dalam komunikasi sehingga karyawan merasa komunikasi atasan tidak efektif. Karyawan sudah melakukan atau memproduksi barang sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh atasan tetapi apabila ada kesalahan atasan akan tetap menyalahkan karyawan dengan cara membentak-bentak, sedangkan apabila karyawan dapat melakukan atau memproduksi barang sesuai dengan atasan, karyawan jarang mendapatkan pujian atau komentar positif dari atasannya. Karyawan merasakan tidak mendapatkan penghargaan dan pengakuan atas kemampuannya. apa yang sudah dilakukan untuk perusahaan tidak seimbang dengan apa yang sudah diperoleh. Komunikasi merupakan proses yang vital dalam organisasi, karena komunikasi diperlukan bagi efektifitas proses-proses organisasi. Komunikasi dapat diartikan sebagai proses penyampaian informasi antara dua orang atau lebih.

Di dalam proses komunikasi, sumber pengirim pesan kepada penerima pesan tersebut kemudian diterjemahkan atau ditafsirkan sehingga menimbulkan suatu efek yang mpengaruhi perilaku seorang penerima. Mendorong orang lain untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan yang kita inginkan inilah merupakan hasil yang paling sulit dicapai dalam suatu proses komunikasi,dengan adanya informasi tersebut akan mempengaruhi sikap penerima dan akan memberikan dukungan psikologis. Komunikasi yang efektif adalah penting bagi semua organisasi. Oleh karena itu, para pimpinan organisasi dan para komunikator dalam organisasi perlu memahami dan menyempurnakan kemampuan komunikasi mereka (Kotler 1981). Menurut Robbins, S (1996 : 5) Komunikasi adalah pemindahan dan pemahaman makna. Apabila isi dari komunikasi itu tidak tersampaikan maka komunikasi tidak efektif, padahal komunikasi yang efektif memungkinkan terciptanya hubungan kerja yang harmonis antara sesama anggota organisasi, sehingga kerjasama yang erat didukung dengan rasa pengertian dan keterbukaan akan meningkatkan gairah kerja dan motivasi kerja yang tinggi, dan pada akhirnya produktivitasnya pun diharapkan akan meningkat. Salah satu cara agar komunikasi antara atasan-bawahan efektif yaitu dengan adanya komunikasi antar pribadi yang efektif. Menurut Devito, 2006:46 komunikasi antar pribadi yang efektif adalah pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain atau sekelompok orang, kemudian ada proses umpan balik atasan menyampaikan informasi dan penjelasan mengenai tugas-tugas yang harus dilakukan oleh bawahannya, kemudian bawahan akan

memahami apa yang disampaikan oleh atasannya, sehingga terjadi antar pribadi yang timbal balik antara atasan dan bawahan. Komunikasi antar pribadi ini memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan organisasi, karena suatu organisasi tidak akan berjalan dengan lancar tanpa adanya komunikasi, baik itu antara sesama karyawan maupun antara atasan dan bawahan. Adapun karakteristik-karakteristik dari komunikasi antar pribadi yang efektif adalah adanya keterbukaan, adanya emphaty, adanya dukungan, adanya perilaku positif dan adanya kesetaraan dalam proses komunikasi yang dilakukan atasan. Pada karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya dapat menampilkan tingkah laku yang berbeda-beda. Tingkah laku yang berbeda antara karyawan dapat disebabkan karena karyawan memberikan reaksi atau tanggapan yang berbeda-beda terhadap komunikasi atasan. Reaksi ini menunjukkan sejauhmana individu mampu menyesuaikan diri terhadap situasi dan kondisi yang dihadapinya sesuai dengan apa yang diharapkan dan apa yang dirasakannya. Menurut Rosenberg (Rosenberg, 1960, dalam Syaifuddin Azwar, 2000), sikap adalah "kekuatan perasaan terhadap suatu objek sikap berkorelasi dengan pengertian mengenai objek tersebut. Sikap merupakan suatu bentuk predisiposisi untuk bertindak dengan cara yang menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap terhadap komunikasi atasan berdasarkan sikap yang ada dalam diri individu, tingkah laku yang ditampilkan dapat mencerminkan dari sikapnya. Sikap karyawan yang terdiri dari respon kognisi, afeksi, dan konansi terhadap komunikasi atasan akan dimanifestasikan dalam bentuk tingkah laku. Bagaimana

sikap seseorang terhadap objek sikap dipengaruhi oleh adanya pengalaman, kebutuhan, harapan, latar belakang dan pengetahuan dari sikap individu tersebut. Karyawan yang akan menilai komunikasi yang dilakukan oleh atasan sebagai hal yang positif dan adapula karyawan yang menilai komunikasi yang dilakukan oleh atasan sebagai hal yang negatif. Seperti di CV. Panca Karya Mandiri ini karyawan menilai komunikasi yang dilakukan oleh atasannya negatif, sehingga komunikasi atasan dianggap tidak menyenangkan. Hal ini berdampak pada perilaku karyawan bagian produksi seperti: banyaknya karyawan yang bermalas-malasan dalam bekerja seperti: mangkir dari pekerjaan terutama bagian produksi yang seharusnya tiap hari bekerja untuk memproduksi, sekitar 60 % dari jumlah karyawan 15 orang pada tiap bulannya; karyawan tidak disiplin sekitar 20 % karyawan bagia produksi tiap harinya sering terlambat masuk kerja tanpa ada yang jelas; pulang kerja sebelum waktunya; menunda-nunda pekerjaan sehingga banyak pekerjaan yang terbengkalai, padahal mereka mampu mengerjakannya; serta kegagalan karyawan dalam menyelesaikan tugas pada waktunya. Selain itu hasil observasi diperoleh data lain yaitu: banyaknya karyawan yang ngobrol waktu kerja sehingga kurang konsentrasi, kurang sungguh dalam mengerjakan tugas. Tingkah laku seseorang pada umumnya dimotivasi oleh keinginan untuk mencapai tujuan seperti yang diharapkannya, setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, hal ini tergantung pada kuat lemahnya kebutuhan seseorang. Dengan demikian kebutuhan adalah sesuatu yang ada dalam diri seseorang yang mendorong orang tersebut untuk melakukan aktivitasnya.

Motivasi kerja menurut Kinlaw (1981), adalah dipengaruhi oleh pertimbangan-pertimbangan dari orang tersebut. Seorang pekerja akan melihat derajat antara kebutuhan-kebutuhan dengan apa yang dapat dilakukan (match) untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Seorang pekerja juga harus membandingkan ganjaran ekstrinsik yang diperolehnya dengan kerugian yang dialaminya (return), dimana dan akhir adalah pertimbangan seorang pekerja untuk menentukan sampai sejauh mana lingkungan pekerjaan menguntungkannya (expectation), jumlah kekuatan dari ketiga pertimbangan tersebut akan menentukan motivasi seseorang dalam bekerja. Berdasarkan hal yang telah dijelaskan, maka peneliti mencoba merumuskan masalah sebagai berikut: seberapa erat hubungan sikap terhadap efektivitas komunikasi atasan-bawahan dengan motivasi kerja pada karyawan bagian produksi CV. Panca Karya Mandiri Bandung. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara empirik tentang keeratan hubungan sikap terhadap efektivitas komunikasi atasan-bawahan dengan motivasi kerja karyawan bagian produksi CV. Panca Karya Mandiri Bandung. 1.4 Bidang Kajian Dengan melihat latar belakang, identifikasi masalah dan tujuan penelitian yang telah dijabarkan di atas, maka bidang kajian yang akan diteliti yang dalam penelitian ini adalah Psikologi Industri dan Organisasi.

1.5 Kegunaan Penelitian Kegunaan dari penelitian ini adalah a. Bagi ilmu Psikologi, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan data yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu psikologi khususnya di bidang psikologi industri dan organisasi mengenai hubungan sikap terhadap efektivitas komunikasi atasanbawahan dengan motivasi kerja karyawan bagian produksi CV. Panca Karya Mandiri Bandung. b. Bagi perusahaan yang bersangkutan, memperoleh informasi mengenai hubungan sikap terhadap efektivitas komunikasi atasan-bawahan dengan motivasi kerja karyawan bagian produksi CV. Panca Karya Mandiri Bandung. Hasil dari penelitian ini juga diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pihak perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya peningkatan motivasi kerja karyawan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS Pada bab ini akan diuraikan beberapa teori yang dapat dijadikan kerangka acuan pembahasan hasil penelitian hubungan sikap terhadap efektivitas komunikasi atasan-bawahan dengan motivasi kerja karyawan bagian produksi CV. Panca Karya Mandiri Bandung. Dengan demikian teori yang akan dipaparkan disini adalah: 1. Sikap 2.1 Sikap 2. Efektivita Komunikasi atasan- bawahan. 3. Motivasi Kerja. 2.1.1 Pengertian Sikap Beberapa pengertian atau batasan mengenai sikap yang dikemukakan oleh beberapa pakar dalam bidang Psikologi, diantaranya adalah : Menurut Stephen P Robbins (2001: 138), dalam bukunya Perilaku Organisasi memberikan definisi sebagai berikut : "Attitude is evaluative statements either favorable or unfavorable or judgement concerning objects, people. or event". Sikap adalah pernyataan evaluasi, baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan atau keputusan tentang suatu objek, orang atau kejadian. Sedangkan menurut G.W Allport (1954 : 45, dalam buku Sikap Manusia Perubahan serta pengukurannya, Prof.DR. Mar'at, 1982 : 9) "A mental and neural state of readiness, organized through expertence, exerting a

directive or dynamic influence up on the individual s response to all objects and situations with which it is related". Sikap adalah suatu predisposisi untuk berespon dengan cara menyenangi atau tidak menyenangi objek, orang-orang, konsep dan lain sebagainya. Menurut Secord & Backman (dalam buku Skala Sikap, Saifuddin Azwar 2000 : 5), sebagai kelompok yang berorientasi kepada skema triadik, Sikap adalah "keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi), dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitar". Menurut Rosenberg (Rosenberg, 1960, dalam Syaifuddin Azwar, 2000), sikap adalah "kekuatan perasaan terhadap suatu objek sikap berkorelasi dengan pengertian mengenai objek tersebut" Dari definisi tersebut mengungkapkan bahwa sikap mengarah pada objek tertentu. Hal ini berarti bahwa sikap akan mempengaruhi penyesuaian diri seseorang terhadap objek tersebut. Disamping adanya pengaruh dari lingkungan sosial. Sikap merupakan predisposisi yang ada pada diri individu untuk bereaksi secara positif maupun negatif. Jadi sikap merupakan faktor yang menentukan perilaku karena sikap itu berhubungan dengan persepsi, kepribadian, proses belajar dan motivasi. Sikap diorganisasikan melalui pengalaman-pengalaman dan mempunyai pengaruh tertentu terhadap tanggapan seseorang terhadap orang lain, objek maupun situasi lingkungan yang berhubungan dengan dirinya. Berdasarkan pengertian tersebut Mitchell (Mitchell, 1987, dalam skripsi Retnowati, 1994), menjelaskan bahwa: 1. Sikap ada hubungannya dengan tingkah laku. Berdasarkan sikap yang ada

dalam diri individu, tingkah laku yang timbul akan merupakan pencerminan dari sikapnya, sebagai contoh seseorang yang menyukai pekerjaannya akan rajin bekerja dibandingkan dengan yang tidak menyukai pekerjaannya. 2. Sikap merupakan "unidimensional' dan dimensi ini merupakan perasaan seseorang terhadap objek dan merupakan derajat seberapa jauh seseorang menyukai objek. 3. Sikap merupakan kerangka hipotesis, artinya sikap itu sendiri ada di dalam diri dan hanya akibatnya yang dapat diobservasi, sedangkan sikap itu sendiri tidak dapat diobservasi. Adapun karakteristik dari sikap, yaitu : 1. Sikap mempunyai objek yaitu objek sikap. Objek sikap dapat terdiri dari hal yang abstrak seperti loyalitas, moralitas dan sebagainya. Dapat pula terdiri dari hal yang nyata seperti manusia, kelompok sosial, institusi dan lain sebagainya. 2. Sikap mempunyai orientasi terhadap suatu objek, oleh karena itu sikap: a. Mempunyai arah, seperti suka atau tidak suka terhadap objeknya. b. Mempunyai tindakan atau derajat, artinya sejauhmana seseorang bersikap positif atau bersikap negatif terhadap objeknya. c. Mempunyai intensitas, artinya menunjukkan tingkat pendirian seseorang untuk mengambil sikap. 3. Sikap merupakan hat yang dipelajari. Sikap dipelajari melalui pengalaman terhadap objeknya. Hal ini dapat secara langsung maupun tidak langsung atau melalui pengaruh orang lain.

4. Sikap pada umumnya bersifat relatif menetap dan bertahan. Dari uraian tersebut, terlihat bahwa sikap belum merupakan suatu tindakan tetapi merupakan predisposisi atau kesiapan individu untuk berespon senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju terhadap objek sikap. Sesuai dengan objek sikap dalam penelitian ini yaitu sikap terhadap komunikasi atasan. 2.1.2 Komponen-komponen Sikap dan konasi. Menurut Allport (1954) yang dikutip oleh Mar'at (1981) : 13, the cognitive component consist of beliefs about the attitude object, the affective component consist of the emotional feelings connected with the beliefs and the behavioural tendency is what Allport refers as the readiness to response a particular way Dapat diketahui bahwa sikap terdiri dari 3 komponen, yaitu kognisi, afeksi a. Komponen kognisi Merupakan pikiran, keyakinan atau ide-ide individu tentang suatu objek. Termasuk dalam hal baik atau buruk, penting dan tidak penting, sesuai dan tidak sesuai mengenai hubungan dua objek yang berarti, misalnya keyakinan bahwa pendidikan menentukan tingkat hidup yang lebih baik. Ini merupakan kognisi tingkat kehidupan. b. Komponen Afeksi Afeksi menyangkut perasaan suatu objek, misalnya perasaan suka atau tidak suka terhadap suatu objek. Termasuk kedalam komponen afeksi adaiah perasaan pro dan kontra serta perasaan suka dan tidak suka terhadap suatu objek. Jika sikap diarahkan pada objek tertentu maka objek tersebut akan

terkena afeksinya. Pada umumnya sesuatu yang diyakini akan disukai daripada sesuatu yang tidak disukai. Teori konsistensi mengelompokkan afeksi ke dalam positif atau negatif. c. Komponen Konasi Konasi merupakan kecenderungan untuk bertindak yang diarahkan pada - suatu tujuan. Dalam menentukan respon terhadap suatu objek. Individu sampai pada kecenderungan bertindak serta mengarahkan tindakannya. Individu yang mempunyai sikap positif pada suatu objek, tingkah laku diarahkan pada objek tersebut, sedangkan jika sikap terhadap objek negatif maka ia akan menghindarinya. Mann (1969) dalam skripsi Retnowati, 1994 menjelaskan bahwa komponen kognitif berisi persepsi, kepercayaan dan stereotipe yang dimiliki individu mengenai sesuatu. Seringkali komponen kognitif ini dapat disamakan dengan pandangan (opini), terutama apabila menyangkut masalah isyu atau problem yang kontroversial. Komponen afektif merupakan perasaan individu terhadap objek sikap dan menyangkut masalah emosi. Aspek emosional inilah yang biasa berakar paling dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan terhadap pengaruh-pengaruh yang mungkin akan mengubah sikap seseorang. Komponen perilaku berisi tendensi atau kecenderungan untuk bertindak atau untuk bereaksi terhadap sesuatu dengan cara-cara tertentu.

2.1.3 Pembentukan dan Perubahan Sikap Ada banyak sumber dari sikap. Sikap dibentuk dari keluarga, teman sejawat dalam kelompok masyarakat, pengalaman kerja sebelumnya. Pengalaman keluarga sewaktu kecil membantu menciptakan sikap individu. Kebudayaan, adat istiadat dan bahasa dari masyarakat juga mempengaruhi sikap. Orang belajar dan mengetahui sikap lewat pengalaman kerja. Mereka mengembangkan sikap terhadap faktor-faktor seperti persamaan upah, evaluasi prestasi, kemampuan manajemen, rancangan kerja dan keanggotaan kelompok kerja. Pengalaman masa lalu juga dapat menyebabkan perbedaan individual dalam sikap terhadap hasil karya, kesediaan dan tanggung jawab. Sikap sosial terbentuk dari adanya interaksi sosial yang dialami oleh individu. Interaksi sosial mengandung arti lebih daripada sekedar adanya kontak sosial dan hubungan antar individu sebagai anggota kelompok sosial. Dalam interaksi sosial, terjadi hubungan saling mempengaruhi diantara individu yang satu dengan yang lain, terjadi hubungan timbal balik yang turut mempengaruhi pola perilaku masing-masing individu sebagai anggota masyarakat. Lebih lanjut interaksi sosial itu meliputi hubungan antara individu dengan lingkungan fisiologis maupun dengan lingkungan psikologis disekelilingnya. Dalam interaksi sosialnya, individu bereaksi membentuk pola sikap tertentu terhadap berbagai objek piskologis yang dihadapinya. Diantara berbagai faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah pengalaman pribadi, budaya, dan orang lain yang dianggap penting, media masa, institusi atau lembaga pendidikan dan lembaga agama, serta faktor emosi dalam diri individu.

Terence Mitchell (1982) dalam skripsi Retnowati, 1994, mengemukakan asumsi bahwa sikap dapat dibentuk melalui 2 proses yaitu : 1. Assosiative learning Stimulus netral secara sistematis ditemukan dengan stimulus lain untuk menimbulkan reaksi, reaksi dapat berupa perasaan senang atau tidak senang terhadap objek. Apabila masing-masing stimulus sering bertemu, maka jika ada stimulus nertal akan menimbulkan reaksi yang sama sehingga akan terbentuk sikap baru. 2. Instrumental Learning Terjadi apabila tingkah laku individu diikuti oleh kejadian yang memperkuat dan mempelajari tingkah laku yang terjadi. Hal ini akan mempengaruhi kemungkinan dilakukan dan tindakan tingkah laku pada masa mendatang. Menurut Maier (1965), dalam skripsi Retnowati, 1994 sikap dapat diubah melalui cara-cara : a. Mengubah fakta, dengan cara mengubah situasi yang merupakan sumber pembentukan sikap, yang menjadi situasi yang membentuk sikap positif. Untuk memperoleh informasi tentang sikap positif atau negatif dapat melalui saluran komunikasi formal, manifestasi tingkah laku, interview (Gilmer, 1971). b. Mengubah pengalaman dari anggota kelompok. Pada umumnya sikap dipengaruhi oleh pengalaman yang dimiliki oleh kelompok. Dalam suatu perusahaan dapat diciptakan situasi dimana pekerja merasa dianggap penting,