BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS 1. Kelas/Semester : VI/ 2 Alokasi Waktu : 4 x 35 menit ( 2 X Pertemuan )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN SIKLUS SD / KELAS HARI / TANGGAL WAKTU KET

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Gadingrejo yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peneletian Tindakan Kelas dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 2 Negararatu

3.1.2 Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBAGI WILAYAH WAKTU INDONESIA MELALUI METODE DEMONSTRASI PETA. Setiyanto

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Siklus 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PELAKSANAAN PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV MIN Jambangan tahun. pelajaran 2013/2014. pemilihan penelitian ini didasarkan pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PELAKSANAAN TINDAKAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN 3.1.SETTING PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I I PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.2. Karakteristik Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Selanjutnya dalam penelitian ini diperoleh data-data berupa data kualitatif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1 : Refleksi Pembelajaran Pra Siklus REFLEKSI PEMBELAJARAN PRA SIKLUS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Jenis, Setting, Karakter Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas) 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas VI SD Negeri Posong Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Pada lembaga inilah sehari hari penulis bertugas sebagai guru kelas. Adapun secara rinci profil lembaga pendidikan ini adalah sebagai berikut : 1. Nama : SD Negeri Posong 2. NSS : 101032510017 3. NPSN : 20322577 4. Tahun Didirikan : 1 Januari 1974 5. Status Sekolah : Negeri 6. Kegiatan Pembelajaran : Pagi 7. Alamat : Posong 8. Desa : Posong 9. Kecamatan : Tulis 10. Kabupaten : Batang 11. Propinsi : Jawa Tengah 12. Tahun beroperasi : 1974 3. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012. harapan penulis pada bulan April sudah dapat dilakukan finishing laporan penelitian. Dengan demikian penelitian dapat berjalan sesuai dengan jadwal yang direncanakan. Jadwal rencana penelitian dapat dilihat dalam tabel berikut. 21

22 Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian No Kegiatan Maret April Mei 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Persiapan X X 2 Siklus I X X 3 Analisis X X 4 Siklus II X X 5 Analisis X X 6 Penyusunan Laporan X X 7 Penyelesaian X X X Keterangan : 1. Siklus I dilaksanakan pada hari Rabu dan Kamis yaitu tanggal 18 & 19 April 2012 pukul 07.15 08.25 WIB. 2. Analisis dan refleksi siklus I dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 19 April 2012 pukul 08.25 09.00 WIB 3. Sikus II dilaksanakan pada hari Rabu dan Kamis yaitu tanggal 25 & 26 April 2012 pukul 07.15 08.25 WIB. 4. Analisis dan refleksi siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 26 April 2012 pukul 08.25 09.00 WIB. B. Subyek Penelitian. Kelas VI SD Negeri Posong Kecamatan Tulis Kabupaten Batang menjadi tempat penelitian. Kelas ini memiliki siswa berjumlah 13 anak. Siswa laki laki berjumlah 4 anak dan siswa perempuan berjumlah 9 anak.

23 C. Sumber data 1. Data sekunder SD Negeri posong kecamatan Tulis kabupaten Batang yang terletak di daerah pedesaan. Jumlah siswa kelas VI SD Negeri Posong berjumlah 13 siswa, yang terdiri dari 4 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Lokasi dalam satu ruangan dengan menggunakan tempat duduk satu-satu permeja. Siswa berasal dari daerah itu sendiri. Tingkat kemampuan siswanya berbeda-beda atau bervariasi mulai dari yang rendah, sedang dan tinggi. Tingkat pendidikan dan pekerjaan orang tua siswa yang berbedabeda membentuk karateristik siswa yang berbeda pula. Sebagian besar siswa berasal dari keluarga yang kurang mampu. Berdasarkan latar belakang diatas akan mempengaruhi kondisi belajar siswa, yang akhirnya dapat mengakibatkan prestasi belajar siswa kelas VI SD Negeri Posong menjadi menurun. 2. Data Primer Perencanaan perbaikan pembelajaran matematika siklus 1 merupakan refleksi awal berdasarkan hasil studi pendahuluan. Sebelum dilaksanakan penelitian melakukan berbagai persiapan sebagai berikut : a. Membuat langkah-langkah dalam proses pembelajaran b. Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran c. Menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pembelajaran d. Mengkondisi siswa agar bersikap biasa walaupun ada pengamat atau supervisor. D. Variable Penelitian 1. Variable Bebas ( X )

24 Instrument yang akan digunakan dalam Variabel bebas (X) ini adalah lembar observasi. Lembar observasi digunakan untuk mengukur kegiatan guru dalam pembelajaran yang menggunakan metode penemuan (Discovery) dengan menggunakan bantuan media dua dimensi yaitu mulai dari kegiatan Pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Instrument penelitian lembar observasi dengan menggunakan dua aspek perbaikan pembelajaran yaitu guru dan siswa. Aspek dari guru yaitu meliputi pengaktifan siswa, penggunaan metode pembelajaran, penggunaan media pembelajaran, pemberian motivasi terhadap siswa, pemberian soal-soal latihan, dan pemberian kesempatan bertanya. Aspek penilaian siswa meliputi keterlibatan siswa, kedisiplinan siswa, keaktifan siswa serta keberanian bertanya jawab. Cara pengisian lembar observasi yaitu berdasarkan skala penilaian dari 1 sampai 5 dengan kriteria seperti berikut ini : 1 = kurang sekali, 2 = kurang, 3 = cukup, 4 = baik, 5 = baik sekali. Cara mengisi jawaban dengan memberikan tanda cek () pada kolom skala penilaian tersebut. Jadi saat guru sedang mengajar dengan menggunakan metode penumuan (Discovery) dengan bantuan media pembelajaran dua dimensi, guru lain sebagai observer mengamati dari setiap kegiatan yang ada. 2. Variable terikat ( Y ) Data variable terikat (Y) dalam penelitian ini adalah aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran yaitu melalui tehnik pemgumpulan data dan alat pengumpulan alat data. Alat pengumpulan data yang digunakan disini adalah dengan menggunakan onstrument yaitu dengan Tes dan lembar observasi, sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan soal-soal tes. Adapun tahap pengumpulan data dilakukan sebagai berikut : 1. Antusias siswa dalam apersepsi. 2. Perhatian siswa dalam menerima penjelasan guru. 3. Keaktifan siswa terhadap penggunaan media pembelajaran.

25 4. Respon siswa terhadap tugas atau soal yang diberikan oleh guru. 5. Keaktifan atau kerjasama siswa dalam berdiskusi. 6. Keaktifan atau kerjasama siswa dalam memecahkan masalah yang diberikan guru. 7. Aktifitas siswa mengerjakan soal evaluasi. Kategori tersebut dikelompokkan dalam 4 yaitu : A = Sangat Baik C = Cukup B = Baik D = Kurang E. Rencana tindakan Setelah peneliti melakukan kegiatan pra siklus ditemukan beberapa masalah yaitu siswa tidak memperhatikan pelajaran saat guru menerangkan, siswa kurang tertarik bahkan banyak siswa yang mondar mandir keluar masuk kelas dengan alasan kebelakang, bila guru bertanya banyak siswa yang tidak mampu menjawab, karena tidak mengerti namun tidak mau bertanya, kurang motivasi sehingga pembelajaran pra siklus belum mengalami ketuntasan. Dengan memperhatikan Identifikasi masalah, Analisis masalah, dan Rumusan masalah, maka peneliti akan melakukan perbaikan pembelajaran yang belum tuntas yaitu dalam pembelajaran matematika kelas VI semester II tahun ajaran 2011/2012. SD Negeri Posong, Kecamatan Tulis Kabupaten Batang, dengan kompetensi dasar Mengenal koordinat posisi sebuah benda. Prosedur penelitian yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus. Adapun langkah-langkah penelitian per siklus dilakukan 4 tahapan yaitu : 1. Tahap Perencanaan. 2. Tahap Pelaksanaan. 3. Tahap Pengamatan/Observasi. 4. Tahap Refleksi.

26 A. Siklus I Kegiatan penelitian dimulai dengan diadakannya siklus I. Siklus ini dilaksanakan dalam satu kali pertemuan. Adapun tahapan dari siklus ini adalah sebagaimana tersebut di bawah ini. 1. Tahap Perencanaan Perencanaan ini merupakan refleksi awal dari kegiatan penelitian. Atas dasar dari studi pendahuluan, maka disusun perencanaan melalui beberapa tahap. Tahap-tahap yang dilalui pada perencanaan ini adalah: - Mendesain pembelajaran matematika tentang mengenal koordinat posisi sebuah benda dengan menggunakan metode bervariasi untuk meningkatkan hasil belajar matematika. - Desain pembelajaran disimulasikan; masukan dari hasil simulasi digunakan untuk merevisi desain pembelajaran berikutnya; - Penyusunan instrumen yang diperlakukan pada siklus. 2. Tahap Pelaksanaan Masalah yang dihadapi penulis pada mata pelajaran matematika tentang system koordinat Sehingga fokus yang perlu diperbaiki yaitu dengan strategi belajar, normatik dan menyenangkan yaitu dengan menggunakan media dua dimensi yaitu dengan menggunakan kertas berpetak. Untuk pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), maka penulis melaksanakan kegiatan sebagai berikut : a. Sebelum siklus penulis melaksanakan proses pembelajaran tentang system koordinat yang tanpa menggunakan media dua dimensi yang hanya menggunakan gambar di papan tulis dengan menggunakan kapur tulis. b. Penulis menganalisis hasil tes sebelum siklus. Hasil tes sebelum suklus tersebut baru 2 siswa yang berhasil mendapat nilai 58 ke atas dari 13 siswa. c. Kemudian penulis merencanakan proses pembelajaran siklus I dengan menggunakan media dua dimensi yaitu dengan menggunakan kertas berpetak. Proses Pembelajaran Siklus I

27 a) Kegiatan awal : ( 5 menit ) Menyiapkan segala sesuatu, antara lain media pembelajaran, lembar kerja, lembar soal serta materi pembelajaran. Melakukan apersepsi tentang materi yang akan dipelajari. b) Kegiatan inti ( 45 menit ) Menyampaikan tujuan pembelajaran. Membimbing siswa mengenal tentang sistem koordinat pada sebuah kertas yang ditempel oleh guru di depan kelas. Dengan menggunakan media pembelajaran guru membantu siswa untuk membantu cara mencari titik-titik pada gambar sistem koordinat yang di pasang di depan. Guru memberikan contoh letak titik koordinat yang baru, lalu siswa disuruh untuk menjawabnya. Secara bergantian siswa di suruh untuk maju kedepan menuliskan sebuah titik koordinat yang angkanya sudah ditentukan oleh guru. Dengan menggunakan metode penemuan (Discovery) siswa dibagi dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4 siswa perkelompok diberi beberapa tugas untuk mengerjakan secara bersama-sama dengan anggota kelompoknya. Guru membimbing cara mengerjakan tugas tersebut. Perwakilan dari tiap kelompok untuk maju ke depan untuk menyampaikan hasil diskusi dengan kelompoknya tersebut. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk menanggapi pendapat temannya. Guru memberi kesempatan kepada siswa yang lain untuk bertanya tentang materi yang belum jelas. Secara bersama-sama guru dan dan siswa menyimpulkan materi yang baru saja dipelajarimya. Memberi motivasi kepada siswa untuk banyak berlatih.

28 c) Kegiatan akhir ( 5 menit ) Memberi tugas kepada siswa untuk mengerjakan tes akhir secara individu. Menilai, menganalisis dan melaksanakan tindak lanjut. d) Tes Formatif ( 15 menit ) Secara klasikal guru mengadakan tes formatif kepada siswa. Tes ini diberikan secara tertulis, siswa mengerjakan tes pada buku pekerjaan siswa, sampai waktu habis, pekerjaan siswa dicocokan dan disimpulkan. Dari kegiatan siklus I tersebut ternyata hasil tesnya sedikit mengalami peningkatan yaitu dari 13 siswa sudah ada 5 siswa yang mendapat nilai 58 ke atas. 3. Tahap Pengamatan/Observasi Pengamatan dilakukan bersamaan dengan tindakan, juru peneliti sebagai penyampai materi dalam tahap dilakukan pula pengumpulan data-data setiap tindakan yang dilakukan guru dan siswa dan diamati oleh pengamat sebagai teman sejawat dengan menggunakan pedoman pengamatan. Pengataman dilakukan dari awal pembelajaran sampai pada akhir pembelajaran yang meliputi : a. Dalam apersepsi guru mengadakan tanya jawab secara lisan. b. Sebelum memberikan tugas guru menjelaskan tersebut cara mencari titik koordinat secara jelas. c. Guru menunjuk kepada beberapa siswa untuk maju mengerjakan tugas di papan tulis. d. Guru membimbing siswa yang maju mengerjakan tugas. e. Guru memberi tes formatif kepada siswa. f. Siswa sudah nampak aktif mengikuti jalannya pembelajaran, namun masih ada yang kurang serius atau pasif dalam menjawab pertanyaan dari guru. g. Sebagian siswa sudah dapat memahami materi yang disampaikan guru namun masih ada siswa yang nampak kebingungan karena penjelasan guru terlelu cepat.

29 Tabel 2. Lembar observasi pembelajaran Matematika pada siklus I NO Aspek perbaikan pembelajaran Skala nilai 1 2 3 4 5 A Guru 1 Mengaktifkan siswa 2 Penggunaan alat peraga 3 Pemberian motivasi pada siswa 4. 1. Penggunaan metode 2. Ceramah 3. Tanya Jawab 4. Demonstrasi 5. Diskusi 5. Pemberian soal soal latihan 6 Pemberian kesempatan bertanya B Siswa 1 Keterlibatan siswa 2 Kedisiplinan siswa 3 Keaktifan siswa 4 Keberanian bertanya dan menjawab Jumlah yang bernilai 4 8 1 Jumlah nilai 8 24 4 Keterangan: 1 = kurang sekali 4 = baik 2 = kurang 5 = baik sekali 3 = cukup

30 4. Tahap Refleksi. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang hasilnya sebagai bahan refleksi penulis untuk memperbaikinya.setelah penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus I, Penulis dengan pengamat melakukan diskusi tentang. Kegiatan yang sudah baik dalam perbaikan hasil pembelajaran : a. Pengaktifan siswa Dalam kegiatan pembelajaran guru telah mengaktifkan siswa Tanya jawab, guru memberikan tugas kepada siswa, membimbing siswa dalam mengerjakan tugas, serta memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang belum dipahami. b. Penggunaan Metode dalam Pembelajaran Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran, guru sudah menggunakan metode dengan baik, sesuai dengan perencanaan, sehingga siswa tidak merasa jenuh dan bosan c. Pemberian Motivasi Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran guru memberikan dorongan/motivasi kepada siswa supaya berani menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Guru memberikan motivasi berupa pujian-pujian dan acungan jempol kepada siswa yang berani menjawab pertanyaan dan memberikan motivasi juga kepada siswa yang belum berani bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. d. Penggunaan Alat Peraga Dalam proses perbaikan pembelajaran untuk menyampaikan materi dengan kompetensi dasar mengenal koordinat posisi sebuah benda semester II kelas VI Tahun pelajaran 2011/2012, guru menggunakan alat peraga dua dimensi dan penggunaan metode penemuan (discovery). Kegiatan yang belum diberikan pada siswa antara lain: 1. Penggunaan bahasa

31 Penyampaian dalam perbaikan pembelajaran kepada siswa guru menggunakan bahasa Indonesia, sedangkan sebagian siswa belum dapat memahami bahasa yang digunakan oleh guru masih terlalu cepat dalam penyampaiannya. 2. Pemberian kesempatan bertanya: Pada perbaikan pembelajaran guru tidak memberi kesempatan bertanya, karena guru terlalu lama dalam menjelaskan materi, dan banyak siswa yang tidak berani untuk menanyakan materi yang belum dipahami atau dimengerti. Dari hasil tes formatif siswa ternyata menunjukkan adanya kenaikan yang cukup berarti kalau pada pra siklus nilai ketuntasan klasikal siswa hanya mencapai 30,77%, maka pada siklus I ini meningkat menjadi 38,46%, tetapi karena nilai ketuntasan klasikal siswa belum mencapai target 75%, maka penulis perlu melakukan perbaikan siklus II. B. Siklus II a. Tahap Perencanaan Seperti pada siklus I, kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus II sama, yaitu menyusun rencana perbaikan pembelajaran dan dikonsultasikan pada supervisor. Dalam perencanaan ini penulis memfokuskan perbaikan pembelajaran pada siklus I yang belum berhasil Yaitu, penggunaan alat peraga, bahasa pengantar dan pemberian kesempatan bertanya. Penulis dan pengamat membuat kesepakatan lagi. Pada siklus II dilakukan satu kali pertemuan. Alokasi waktu yang diperlukan pada siklus ini yaitu 2 x 35 menit dalam satu kali pertemuan. Kegiatan-kegiatan rencana pembelajaran pada siklus II antara lain : 1. Membuat Rencana Perbaikkan Pembelajaran Siklus II. 2. Merancang dan membuat soal-soal evaluasi / tes formatif. 3. Menyiapkan alat peraga yang berupa gambar pesawat sederhana. 4. Metode yang digunakan adalah metode penemuan (Discovery).

32 b. Tahap Pelaksanaan 1. Kegiatan awal: ( 5 menit ) Dalam kegiatan awal guru melakukan apersepsi dengan cara malakukan tanya jawab tentang mean, media dan modus. 2. Kegiatan inti : ( 35 menit ) a. Guru memberikan penjelasan tentang mean, median dan modus b. Guru memperlihatkan suatu data mata pencaharian suatu penduduk desa. c. Berdasarkan data tersebut guru memberikan contoh cara untuk mencari mean, median serta modusnya d. Guru memberikan contoh data lain dan siswa disuruh untuk maju kedepan mencari mean, median dan modusnya berdasarkan data yang dibuat guru. e. Pemberian kesempatan bertanya kepada siswa apabila ada yang belum dipahaminya. f. Guru membentuk kelompok diskusi menjadi 4 kelompok. g. Siswa berdiskusi kelompok dengan bimbingan guru untuk mencari mean, median dan modus, tetapi dengan masalah yang berbeda-beda yaitu : kelompok 1. Berdasarkan jenis olahraga yang diminati siswa kelas VI, kelompok berdasarkan makanan kesukaan dan kelompok 3 berdasarkan usia siswa kelas VI. Dari masalah-masal tersebut siswa di suruh untuk mencari mean, media serta modusnya. h. Perwakilan masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusinya dan kelompok yang lain memberikan tanggapan. i. Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan atau merangkum materi pelajaran yang telah didiskusikan 3. Kegiatan akhir : ( 10 menit ) Pada kegiatan akhir dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran, guru mengadakan evaluasi atau tes secara lisan, yaitu untuk menyebutkan kembali tentang mean, median dan modus.

33 4. Tes Formatif: ( 15 menit ) Dalam perbaikkan pembelajaran secara klasikal guru memberikan tes formatif kepada siswa, siswa mengerjakan tes formatif pada buku pekerjaan siswa, setelah selesai dicocokan dan dinilai untuk ketahui hasil dari perbaikan pembelajaran. c. Tahap Pengamatan / Observasi. Dalam pengamatan, guru telah melakukan aktivitas sesuai dengan pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang telah terdapat pada perencanaan pembelajaran. Kegiatan itu merupakan aktivitas guru dan siswa, antara lain: 1. Guru mengadakan tanya jawab tentang materi pembelajaran.( 4 ) 2. Guru memberi penjelasan apa yamg harus di laksanakan dalam berdiskusi kelompok. ( 4 ) 3. Guru memberi motivasi kepada siswa untuk bisa melaporkan tugas diskusinya. ( 5 ) 4. Guru memberi tugas kelompok yang berbeda agar tiap kelompok bisa berdiskusi sendiri tanpa kerja sama dengan kelompok lain. ( 4 ) 5. Setelah menyimpulkan laporan / menerangkan hasil diskusi. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang belum di pahami.( 4 ) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan tes farmatif.(4) 6. Ketertiban siswa sudah meningkat ( 5 ) 7. Siswa sudah disiplin dalam mengikuti proses pembelajaran ( 5 ) 8. Siswa sudah berani menjawab pertanyaan guru, dan siswa sudah berani bertanya terhadap materi yang belum dimengerti ( 4 )

34 Tabel 3 Tabel observasi pelaksaan perbaikan pembelajaran Matematika pada siklus II NO Aspek perbaikan pembelajaran Skala nilai 1 2 3 4 5 A Guru 1 Mengaktifkan siswa 2 Penggunaan alat peraga 3 Pemberian motivasi pada siswa 4. Penggunaan metode 1. Ceramah 2. Tanya Jawab 3. Demonstrasi 4. Diskusi 5. Pemberian soal soal latihan 6 Pemberian kesempatan bertanya B Siswa 1 Keterlibatan siswa 2 Kedisiplinan siswa 3 Keaktifan siswa 4 Keberanian bertanya dan menjawab Jumlah yang bernilai 5 8 Jumlah nilai 20 40 Keterangan: 1 = kurang sekali 4 = baik 2 = kurang 5 = baik sekali 3 = cukup

35 d. Tahap Refleksi. Setelah kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus I dan siklus II selesai, penelitian dan pengamat mengadakan laporan atas diskusi tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan baik pada siklus I atau siklus II. Hasil pembelajaran menjadi bahan pertimbangan bagi penulis. Pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran di Siklus II telah terdapat banyak peningkatan aktivitas pembelajaran. Dan semua aktivitas telah berjalan dengan baik. Dengan nilai rata- rata 64,61. Kegiatan kegiatan yang terjadi antara lain : 1. Pengaktifkan siswa dalam pembelajaran. Dalam mengaktifkan siswa, guru melakukan tanya jawab, memberi tugas latihan yang dikerjakan secara induvidu maupun kelompok, dan memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang belum di mengerti. 2. Penggunaan alat peraga. Pada proses perbaikan pembelajaran guru menyampaikan materi dengan menggunakan alat peraga yang berupa bangun datar persegi dan persegi panjang. 3. Penggunaan metode Penemuan (Discovery). Guru telah menggunakan metode dengan baik, sesuai dengan perencanaan. Sehingga siswa tidak bosan dan jenuh, siswa selalu aktif dan suasananya senang. 4. Pemberian Motivasi. Dalam perbaikan pembelajaran, siswa diberi motivasi dengan baik (disanjung, diberi hadiah) sehingga siswa dalam menerima pembelajaran selau aktif dan menyenangkan. 5. Pemberian Soal- soal Latihan. Dalam penyampaian materi pembelajaran guru sudah memberi soal-soal latihan lisan atau tertulis dengan bagus dan cukup banyak. Siswa dalam menjawab soalsoal tes dengan baik dan ada peningkatan pada hasil tes farmatif. 6. Pemberian Kesempatan Bertanya.

36 Guru telah memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi pembelajaran yang belum dipahami atau kuasai, sudah ada peningkatan sebab sudah banyak yang berani menanyakan materi yang belum dikuasai. Pada Siklus II ini disamping telah terjadi peningkatan peningkatan aktivitas pembelajaran oleh guru juga nilai hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang sangat menggembirakan. Kalau pada siklus I rata-rata nilai ketuntasan klasikal siswa 38,46 %, maka pada siklus II ini meningkat menjadi 84,61 %. Karena nilai ketuntasan klasikal siswa sudah melampaui tarjet minimal 75 % maka perbaikan pembelajaran dihentikan. Hasil belajar siswa dalam perbaikan pembelajaran Matematika kelas VI semester II tahun ajaran 2011/2012 SD Negeri Posong Kecamatan Tulis Kabupaten Batang, dalam kompetensi dasar Mengenal koordinat posisi sebuah benda dan Pengolahan Data 1. Refleksi Siklus I Tahap refleksi siklus I dilakukan peneliti bersama teman sejawat, tahap ini membahas tentang kegiatan pembelajaran siklus I oleh guru dan observer maupun teman sejawat untuk melihat keberhasilan pembelajaran dalam siklus I. tindakan ini menitikberatkan pada kelebihan tindakan maupun kekurangan tindakan. Hasil ini digunakan untuk menentukan sikap yang harus dilakukan pada siklus II. Pada tahap ini dilakukan pula analisis data untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan, sudah dicapai atau belum pada siklus I yang menggunakan media dua dimensi bangun persegi panjang. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang hasilnya sebagai bahan refleksi penulis untuk memperbaikinya.setelah penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus I, Penulis dengan pengamat melakukan diskusi tentang Kegiatan yang sudah baik dalam perbaikan hasil pembelajaran : a. Pengaktifan siswa

37 Dalam kegiatan pembelajaran guru telah mengaktifkan siswa melalui Tanya jawab, guru memberikan tugas kepada siswa, membimbing siswa dalam mengerjakan tugas, serta member kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang belum dipahami. b. Penggunaan Metode dalam Pembelajaran Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran, guru sudah menggunakan metode dengan baik, sesuai dengan perencanaan, sehingga siswa tidak merasa jenuh dan bosan. c. Pemberian Motivasi Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran guru memberikan dorongan/motivasi kepada siswa yang bias menjawab pertanyaan pertanyaan dengan benar berupa pujian-pujian dan acungan jempol, dan kepada siswa yang belum bias menjawab dengan benar guru memberikan nasehat untuk melakukan latihan-latihan. d. Penggunaan Alat Peraga Dalam proses perbaikan pembelajaran untuk menyampaikan materi dengan kompetensi dasar Mengenal koordinat posisi sebuah benda semester II kelas VI Tahun pelajaran 2011/2012, guru menggunakan alat peraga kertas berpetak. Kegiatan yang belum diberikan pada siswa antara lain: a. Penggunaan bahasa Penyampaian dalam perbaikan pembelajaran kepada siswa guru menggunakan bahasa Indonesia, sedangkan sebagian siswa belum dapat memahami bahasa yang digunakan oleh guru masih terlalu cepat dalam penyampaiannya. b. Pemberian kesempatan bertanya: Pada perbaikan pembelajaran guru tidak memberi kesempatan bertanya, karena guru terlalu lama dalam menjelaskan materi, dan banyak siswa yang tidak berani untuk menanyakan materi yang belum dipahami atau dimengerti. Dari hasil tes formatif siswa ternyata menunjukkan adanya kenaikan yang cukup berarti kalau pada pra siklus nilai ketuntasan klasikal siswa hanya mencapai 30,77%, maka pada siklus I ini meningkat menjadi 38,46 %, tetapi karena nilai ketuntasan

38 klasikal siswa belum mencapai target 75%, maka penulis perlu melakukan perbaikan siklus II. 2. Refleksi Siklus II Siklus II berlangsung setelah diadakan refleksi atas perbaikan pembelajaran siklus I. Guru sebagai peneliti dan pelaksana pembelajaran, mengadakan diskusi dengan teman sejawat. selain diskusi, guru juga berkonsultasi dengan supervisor. Konsultasi dilakukan agar dapat menentukan langkah-langkah perbaikan pembelajaran pada siklus II. Kekurangan-kekurangan yang ditemukan pada siklus I akan diatasi. Dalam mengatasi masalah ini guru sebagai peneliti sekaligus pelaksanaan pembelajaran berpedoman pada rencana pembelajaran siklus II, disamping itu guru juga berpedoman pada hasil refleksi yang telah dilakukan. Dengan kata lain kegiatan pada siklus II ini dilaksanakan sebagaimana telah dilaksanakan pada siklus I. penyajian materi pembelajaran dengan menggunakan media untuk meningkatkan daya ingat dan motivasi belajar siswa. Dalam siklus II ini seluruh siswa diupayakan agar membawa media sebagaimana telah tugaskan pada siklus I berupa kertas berpetak. Setelah kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus I dan siklus II selesai, penelitian dan pengamat mengadakan laporan atas diskusi tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan baik pada siklus I atau siklus II. Hasil pembelajaran menjadi bahan pertimbangan bagi penulis. Pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran di Siklus II telah terdapat banyak peningkatan aktivitas pembelajaran. Dan semua aktivitas telah berjalan dengan baik. Dengan nilai rata- rata 84,61. Kegiatan kegiatan yang terjadi antara lain : 1. Pengaktifkan siswa dalam pembelajaran. Dalam mengaktifkan siswa, guru melakukan tanya jawab, memberi tugas latihan yang di kerjakan secara induvidu maupun kelompok, dan memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang belum di mengerti. 2. Penggunaan alat peraga.

39 Pada proses perbaikan pembelajaran guru menyampaikan materi dengan menggunakan alat peraga yang berupa bangun datar persegi dan persegi panjang. 3. Penggunaan metode yang bervariasi. Guru telah menggunakan metode dengan baik, sesuai dengan perencanaan. Sehingga siswa tidak bosan dan jenuh, siswa selalu aktif dan suasananya senang. 4. Pemberian Motivasi. Dalam perbaikan pembelajaran, siswa diberi motivasi dengan baik (disanjung, diberi hadiah) sehingga siswa dalam menerima pembelajaran selau aktif dan menyenangkan. 5. Pemberian Soal- soal Latihan. Dalam penyampaian materi pembelajaran guru sudah memberi soal-soal latihan lisan atau tertulis dengan bagus dan cukup banyak. Siswa dalam menjawab soalsoal tes dengan baik dan ada peningkatan pada hasil tes formatif. 6. Pemberian Kesempatan Bertanya. Guru telah memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi pembelajaran yang belum dipahami atau kuasai, sudah ada peningkatan sebab sudah banyak yang berani menanyakan materi yang belum dikuasai. Pada Siklus II ini disamping telah terjadi peningkatan peningkatan aktivitas pembelajaran oleh guru juga nilai hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang sangat menggembirakan. Kalau pada siklus I rata-rata nilai ketuntasan klasikal siswa 38,46 %, maka pada siklus II ini meningkat menjadi 84,61 %. Karena nilai ketuntasan klasikal siswa sudah melampaui tarjet minimal 75 % maka perbaikan pembelajaran dihentikan. F. Tehnik dan alat Pengumpulan data 1. Tehnik Pengumlulan data Alat yang digunakan dalam pengumpulan data disebut instrument. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

40 1. Tes Tes yang digunakan sebagai alat pengumpulan data untuk mengukur kemampuan tingkat pengetahuan siswa pada materi sistem koordinat pada mata pelajaran matematika, tes yang digunakan berupa tes akhir siklus 1 dan tes akhir siklus 2. 2. Lembar observasi Dalam menggunakan metode bervariasi dan penggunaan media pembelajaran dua dimensi merupakan cara yang cukup efektif yaitu dengan menyusun format-format yang berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. Dianjurkan di sini bahwa penguraian tingkah laku memang harus spesifik dan dengan contoh, tetapi contoh tersebut tidak dituliskan dalam formal. Pedoman pengisian perlu disusun untuk memperjelas pengamatan. Pengamatan ini dilakukan oleh peneliti dan 2 orang supervisor sebagai pendamping peneliti untuk menghasilkan penelitian berikutnya. 2. Alat pengumpulan data a. Lembar soal tes ( terlampir ) Selesaikan soal-soal berikut ini! Pada buku berpetak, gambarlah bidang koordinat di bawah ini. Kemudian tentukan letak titik-titik berikut : a. A. (1,1) f. (6,6) b. B (2,2) g. (7,7) c. C (3,3) h. (8,8) d. D (4,4) i. (9,9) e. E (5,5) j. (10,10)

41 TABEL 4 Lembar observasi pembelajaran Matematika pada siklus I NO Aspek perbaikan pembelajaran Skala nilai 1 2 3 4 5 A Guru 1 Mengaktifkan siswa 2 Penggunaan alat peraga 3 Pemberian motivasi pada siswa 4. 1. Penggunaan metode 2. Ceramah 3. Tanya Jawab 4. Demonstrasi 5. Diskusi 5. Pemberian soal soal latihan 6 Pemberian kesempatan bertanya B Siswa 1 Keterlibatan siswa 2 Kedisiplinan siswa 3 Keaktifan siswa 4 Keberanian bertanya dan menjawab Jumlah yang bernilai 4 8 1 Jumlah nilai 8 24 4 Keterangan: 1 = kurang sekali 4 = baik 2 = kurang 5 = baik sekali 3 = cukup

42 G. Validasi Data 1. Data nilai siswa (data kuantitatif) divalidasi dengan instrumen soal tes. 2. Data proses pembelajaran (data kuantitatif) divalidasi dengan triangulasi sumber H. Analisa data Data hasil belajar siswa dianalisis menggunakan analisis diskritif, kuantitatif atau komperatif (membandingkan) antara nilai pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. Bisa dibuat dalam bentuk tabel atau grafik. Data proses pembelajaran dianalisis menggunakan analisi diskritif, kuantitatif atau komperatif. I. Indikator kinerja Data yang terkumpul ditabulasi dan dianalisis dengan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi penilaian tes dan penilaian ketuntasan belajar siswa. 1. Penilaian Tes Penilaian ini digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan. 2. Penilaian ketuntasan belajar Penilaian ini digunakan untuk mengetahui gambaran tentang seberapa besar pengetahuan siswa terhadap materi yang sudah di sampaikan, Apakah sudah mencapai KKM ( 58 ) yang sudah ditentukan, nilai rata-rata kelas dan skore aktifitas siswa serta dapat mencapai ketuntasan minimal 75 % dari jumlah siswa.

43 J. Prosedur penilaian Penelitian ini menggunakan pendekatan PTK yang terdiri dari 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari langkah-langkah perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.