PENGARUH KREATIVITAS KULINER TERHADAP CITRA KOTA BANDUNG SEBAGAI KOTA WISATA KULINER

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBAR 1.1 LAMBANG DAN BENDERA KOTA BANDUNG

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II. A. Struktur Organisasi. Pemerintah Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata, yang didapat dari mata uang asing yang dikeluarkan oleh wisatawan

BAB I PENDAHULUAN. industri pariwisata nasional. Indonesia merupakan negara yang memiliki luas

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Dengan semakin meningkatnya penyelenggaraan pariwisata yang

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 Ganesha Mocktail Cafe Bandung Sumber: Dokumen Ganesha Mocktail Cafe, 2017.

BAB I PENDAHULUAN. (diakses pada 2 Febuari 2013) 2

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sekilas Tentang Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta. pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2016 STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA RUMAH MAKAN SAUNG POJOK DADAHA KOTA TASIKMALAYA

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Profil Perusahaan

BAB I PENGANTAR. menjadi sub sektor andalan bagi perekonomian nasional dan daerah. Saat ini

terus berlomba-lomba untuk menawarkan produknya agar dapat dikenal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, di antaranya

BAB I PENDAHULUAN. maksimal guna mempertahankan keberadaan perusahaan di tengah persaingan.

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF. Pelaksanaan. Kegiatan. Badan Promosi Pariwisata. Pedoman.

BAB I PENDAHULUAN. Barat, 2013.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Statistik Kunjungan Wisatawan Mancanegara Di Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Destiana, 2015

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata merupakan salah satu sumber daya yang dapat. dimanfaatkan. Sesuai perkembangannya kepariwisataan bertujuan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Congo Café and Resto

BAB I PENDAHULUAN. Badan Pusat Statistik, Kementrian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif, Survey Pengeluaran Wisatawan Mancanegara, 2015.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan sosial. Menurut definisi pada Undang-undang no 10 tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. Bali sebagai pusat pengembangan kepariwisataan di Indonesia telah

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum Instansi

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Hal ini sejalan dengan pernyataan Dr. Sapta Nirwandar selaku Wakil

6. MODEL PENGEMBANGAN DAN RANCANGAN IMPLEMENTASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Jakarta merupakan kota metropolitan di Indonesia yang sedang maju pesat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di dunia ini, setiap manusia ataupun setiap makhluk hidup memilki kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN Profil Perusahaan a) Abuba Steak

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya untuk makan karena hanya dengan makan manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, keinginan dan harapan manusia yang terus-menerus meningkat. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tarik wisatawan domestik maupun asing. Selain itu Jakarta juga sebagai kota

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selvi Arini, 2013

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merata dan berkesinambungan (Halim, 2007:229). Pada Era Otonomi saat ini di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengunjungi daerah-daerah wisata tersebut. dan berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

: Andian Ari Anggraeni, M.Sc Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rahendra Andry Irawan, 2015

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Keterangan Jumlah kendaraan yang masuk via gerbang tol 1. Jumlah pengun jung melalui gerban.

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH NOMOR : 800/ /203 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Adanya destinasi pariwisata merupakan salah satu bagian dari pembangunan

2015 PENGARUH STORE ATTRIBUTE TERHADAP LOYALITAS WISATAWAN DIKONTROL OLEH MOTIVASI BERBELANJA

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA DI PUNCAK DARAJAT DESA PASIRWANGI KABUPATEN GARUT

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Pada dasarnya saat ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan. Sedangkan menurut

B A B I PENDAHULUAN. Kota Solo memiliki banyak keunikan salah satunya dikenal sebagai

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG

BAB 2 DATA DAN ANALISA

ABSTRAK. Kata Kunci: Wisata Kuliner, Keputusan berkunjung. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA

BAB I PENDAHULUAN. Wonogiri, sebuah Kabupaten yang dikenal dengan sebutan kota. GAPLEK dan merupakan salah satu Kabupaten di Indonesia yang

PUSAT RESTORAN MASAKAN TRADISIONAL YOGYAKARTA DENGAN KONSEP TROPIS MODERN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. mendapat perjalanan baru. Pariwisata mempunyai spektrum fundamental pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2015 lalu, sektor pariwisata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Dari tahun wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BISNIS CAMILAN JAGUNG, RENYAH DAN BANJIR UNTUNG

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MELAYANI UNTUK MENJADI BERKAT

BAB I PENDAHULUAN. terpanjang kedua di dunia setelah Kanada (Sastrayuda, 2010). Bentang alam yang

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN KLATEN TAHUN

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TAHUN 2015 DINAS PARIWISATA, SENI BUDAYA, PEMUDA, DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANYUASIN

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DPRD KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG LAMBANG DPRD KABUPATEN PANGANDARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata yang memiliki peran penting dalam peningkatan pendapatan suatu

Transkripsi:

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2012 PENGARUH KREATIVITAS KULINER TERHADAP CITRA KOTA BANDUNG SEBAGAI KOTA WISATA KULINER Peni Santika Putri¹, Maylanny Christin² ¹Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi Dan Bisnis, Universitas Telkom Abstrak ABSTRAK Penelitian ini berjudul Pengaruh Kreativitas Kuliner Terhadap Citra Kota Bandung Sebagai Kota Wisata Kuliner. Bertujuan untuk mengetahui pengaruh kreativitas kuliner terhadap citra Kota Bandung sebagai Kota wisata kuliner. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan Kreativitas sebagai variabel X dan Citra sebagai variabel Y. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan metode survei. Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling dengan teknik pengambilan sampel menggunakan cluster sampling. Objek penelitian adalah wisatawan domestik yang datang ke Bandung. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan positif antara kreativitas kuliner terhadap citra Kota Bandung sebagai Kota wisata kuliner. Sebesar 67.2% citra Kota Bandung sebagai Kota wisata kuliner dipengaruhi oleh kreativitas kuliner, selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain. Kata Kunci: Kreativitas, Citra, Wisata Kuliner ABSTRACT This research entitled the Influence Of Culinary Creativity On The Image of Bandung City As A City Of Culinary Tours. Aims to determine the influence of culinary creativity to the image of Bandung city as a city of culinary tours. To answer that question then this research using creativity as the X variable and image as the Y variable. This research is a type of quantitative research with a survey method approach. Sampling technique used is a probability sampling with a sampling technique using a cluster sampling. The object of the research is domestic travellers who comes to Bandung. The results showed a positive relationship between culinary creativity on the image of Bandung city as a city of culinary tours. For 67.2% of Bandung's image as a culinary city influenced by the culinary creativity, rest influenced by other factors. Keyword : Creativity, Image, Culinary tours

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Singkat Kota Bandung Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Jawa Barat sekaligus menjadi ibu kota provinsi Jawa Barat. Kota ini terletak 140 km sebelah tenggara Jakarta. Karena lokasinya yang dipegunungan menyebabkan Bandung relatif sejuk (Www.Bandung.go.id, diakses pada 12/02/2012). Lokasi kota Bandung cukup strategis, dilihat dari segi komunikasi, perekonomian maupun keamanan. Hal tersebut disebabkan oleh : 1. Kota Bandung terletak pada pertemuan poros jalan raya : a. Barat Timur yang memudahkan hubungan dengan Ibukota Negara. 1

b. Utara Selatan yang memudahkan lalu lintas ke daerah perkebunan (Subang dan Pangalengan). 2. Letak yang tidak terisolasi serta dengan komunikasi yang baik akan memudahkan aparat keamanan untuk bergerak ke setiap penjuru. Secara topografis kota Bandung terletak pada ketinggian 768 meter di atas permukaan laut, titik tertinggi di daerah Utara dengan ketinggian 1.050 meter dan terrendah di sebelah Selatan adalah 675 meter di atas permukaan laut. Di wilayah Kotamadya Bandung bagian Selatan permukaan tanah relatif datar, sedangkan di wilayah kota bagian Utara berbukit-bukit sehingga merupakan panorama yang indah. Iklim kota Bandung dipengaruhi oleh iklim pegunungan yang lembab dan sejuk. 2

1.1.2 Visi dan Misi Kota Bandung I. Visi Kota Bandung Adapun visi Kota Bandung adalah sebagai berikut: "Terwujudnya Kota Bandung Sebagai Kota Jasa yang Bermartabat (Bersih, Makmur, Taat dan Bersahabat)" Untuk merealisasikan keinginan, harapan, serta tujuan sebagaimana tertuang dalam visi yang telah ditetapkan, maka pemerintah bersama elemen seluruh masyarakat kota Bandung harus memahami akan makna dari visi tersebut yaitu : 1. Kota Bandung sebagai kota jasa harus bersih dari sampah, dan bersih praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme ( KKN ), penyakit masyarakat ( judi, pelacuran, narkoba, premanisme dan lainnya), dan perbuatan-perbuatan tercela lainnya yang bertentangan dengan moral dan agama dan budaya masyarakat atau bangsa. 2. Kota Bandung sebagai kota jasa yang memberikan kemakmuran bagi warganya. 3

3. Kota Bandung sebagai kota jasa harus memiliki warga yang taat terhadap agama, hukum dan aturan-aturan yang ditetapkan untuk menjaga keamanan, kenyamanan dan ketertiban kota. 4. Kota Bandung sebagai kota jasa harus memiliki warga yang bersahabat, santun, akrab dan dapat menyenangkan bagi orang yang berkunjung serta menjadikan kota yang bersahabat dalam pemahaman kota yang ramah lingkungan. Secara harfiah, bermartabat diartikan sebagai harkat atau harga diri, yang menunjukkan eksistensi masyarakat kota yang dapat dijadikan teladan karena kebersihan, kemakmuran, ketaatan, ketaqwaan dan kedisiplinannya. II. Misi Kota Bandung Misi adalah tugas yang diemban Pemerintah Kota Bandung meliputi : 1. Mengembangkan sumber daya manusia yang handal yang religius, yang mencakup pendidikan, kesehatan dan moral keagamaan. 4

2. Mengembangkan perekonomian kota yang adil, yang mencakup peningkatan perekonomian kota yang tangguh, sehat dan berkeadilan dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat, menciptakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha. 3. Mengembangkan sosial budaya kota yang ramah dan berkesadran tinggi, serta berhati nurani, yang mencakup peningkatan partisipasi masyarakat dalam rangka meningkatkan ketenagakerjaan, meningkatkan kesejahteraan sosial, keluarga, pemuda dan olah raga serta kesetaraan gender. 4. Meningkatkan penataan kota, yang mencakup pemeliharaan serta peningkatan prasarana dan sarana kota agar sesuai dengan dinamika peningkatan kegiatan kota dengan tetap memperhatikan tata ruang kota dan daya dukung lingkungan kota. 5. Meningkatkan kinerja pemerintah kota secara professional, efektif, efisien akuntabel dan transparan, yang mencakup pemberdayaan aparatur pemerintah dan masyarakat. 5

6. Mengembangkan sistem keuangan kota, mencakup sistem pembiayaan pembangunan yang dilaksanakan pemerintah, swasta dan masyarakat. 1.1.3 Lambang Kota Bandung Lambang kota Bandung ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota besar Bandung tahun 1953, tertanggal 8 Juni 1953, yang diijinkan dengan Keputusan Presiden tertanggal 28 April tahun 1953 No.104 dan diundangkan dalam Berita Provinsi Jawa Barat tertanggal 28 Agustus tahun 1954 No.4 lampiran No.6. Lambang tersebut bertokoh Perisai yang berbentuk Jantung. Perisai tersebut terbagi dalam dua bagian oleh sebuah Balok-Lintang mendatar bertajuk empat buah, yang berwarna hitam dengan pelisir berwarna putih (perak) pada pinggir sebelah atasnya. Berikut merupakan gambar 1.1 lambang kota Bandung: 6

Gambar 1.1 Lambang Kota Bandung Sumber: Bandung.go.id Keterangan : 1. Bagian atas latar kuning (emas) dengan lukisan sebuah gunung berwaarna hijau yang bertumpu pada blok-lintang. 2. Bagian bawah latar putih (perak) dengan lukisan empat bidaang jalur mendatar berombak yang berwarna biru. Di bawah perisai itu terlukis sehelai pita berwarna kuning (emas) yang melambai pada kedua ujungnya. Pada pita itu tertulis dengan 7

huruf-huruf besar latin berwarna hitam amsal dalam bahasa kawi, yang berbunyi GEMAH RIPAH WIBAWA MUKTI. Sebagai tokoh lambang itu diambil bentuk perisai atau tameng, yang dikenal kebudayaan dan peradaban sebagai senjata dalam perjuangan untuk mencapai sesuatu tujuan dengan melindungi diri. Perkakas perjuangan yang demikian itu dijadikan lambang yang mempunyai arti menahan segala mara bahaya dan kesukaran. Kuning (emas), berarti : kesejahteraan, keluhungan. Hitam (sabel), berarti : kokoh, tegak, kuat. Hijau (sinopel), berarti : kemakmuran sejuk Putih (perak), berarti : kesucian Biru (azuur), berarti : kesetiaan Gemah ripah wibawa mukti, berarti : tanah subur rakyat makmur. 8

1.2 Latar Belakang Semenjak dibukanya tol Cipularang, akses Jakarta-Bandung semakin lancar. Sejalan dengan kemudahan akses menuju Bandung, jumlah wisatawan yang datang ke Bandung pun semakin banyak. Data yang diperoleh dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, jumlah wisatawan yang datang ke Bandung selalu meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung dapat dilihat secara rinci pada tabel 1.1 berikut: Tabel 1.1 Jumlah Wisatawan NO Keterangan 2008 2009 2010 2011 1 Wisatawan Mancanegara 175.111 185.076 228.449 225.282 2 Wisatawan Domestik 4.320.634 4.822.532 4.951.439 6.487.239 Jumlah 4.495.745 5.007.608 5.179.888 6.712.824 Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung (Januari,2012) 9

Berwisata di Kota Bandung bukan hanya menikmati panorama alamnya. Bandung dikenal dengan Parijs van Java karena keindahannya Kotanya. Selain itu kota Bandung juga dikenal sebagai kota belanja, dengan mall dan factory outlet yang banyak tersebar di kota ini, dan saat ini berangsur-angsur kota Bandung juga menjadi kota wisata kuliner (http://id.wikipedia.org, 28 Januari 2012). Dengan demikian saat ini kota Bandung mendapat citra baru sebagai kota wisata kuliner. Salah satu wisatawan yang merupakan artis Teuku Wisnu tidak pernah melewatkan wisata kuliner saat sedang berkunjung ke kota Bandung. Sapulidi merupakan salah satu restoran favoritnya di kota Bandung (http://bandung.detik.com, diakses pada 12/02/2012). Dalam hal kuliner, Bandung bisa dikatakan berada pada urutan kedua setelah Jakarta. Namun jika dihitung berdasarkan tingkat kepadatannya, Bandung mungkin menempati urutan pertama. Luas kota Bandung yang hanya sekitar 17.000 hektar lebih sudah dipenuhi oleh tempat makan yang lokasinya tersebar dari pusat kota sampai ke 10

daerah utara yang merupakan kawasan perbukitan. Pertumbuhan tempat-tempat makan tersebut terjadi sejak krisis moneter tahun 1997. Perkembangan tempat-tempat makan tersebut membuat ekonomi kota Bandung semakin meningkat hingga saat ini Bandung mendapat julukan baru sebagai Kota Kuliner (Suganda, 2011:189). Bandung memang terkenal sebagai kota yang banyak menghadirkan beragam kuliner kepada masyarakat. Hampir setiap kuliner yang ada di kota Bandung dapat diterima dan digemari oleh khalayak. Tidak hanya itu Bandung juga dikenal dengan keanekaragaman kuliner yang unik dan menarik, tidak hanya dari sisi rasanya saja tetapi dari sisi nama dan penyajian serta kemasannya pun dibuat dengan inovasi yang unik. Data yang diperoleh dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, tercatat 524 rumah makan, restoran serta bar yang berijin pada tahun 2011. Jumlah tersebut terus meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Berikut gambar 1.2 perkembangan restoran, rumah makan dan bar di Kota Bandung. 11

Gambar 1.2 Perkembangan Restoran Rumah makan & Bar di Kota Bandung 600 500 400 300 200 100 0 2008 2009 2010 2011 Restoran, Rumah makan dan Bar Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung (Januari, 2012) Menurut Suganda, Bandung gudangnya orang-orang kreatif, termasuk dalam soal kuliner (2011:190). Kreativitas masyarakat Bandung yang tak pernah habis membuat perkembangan kuliner di Kota Bandung terus berkembang. Berikut beberapa contoh produk kreativitas kuliner yang berasal dari Bandung : 12

1. Sub7ero Frozen Es krim biasanya identik dengan rasa yang manis, namun berbeda dengan es krim Sub7ero Frozen yang tidak hanya menawarkan es krim dengan rasa manis tetapi juga menawarkan sensasi es krim dengan rasa asam, asin dan pedas. 2. Maio Greenburger Maio Greenburger adalah burger yang disajikan dengan roti yang berwarna hijau. Selain warnanya yang unik, kemasan burger ini menarik karena terbungkus daun pisang. 3. Black Burger Black Burger merupakan burger yang disajikan dengan roti yang berwarna hitam. 4. Durian Bakar Durian bakar merupakan makanan yang terbuat dari buah durian yang dipanggang didalam oven dan disajikan dengan ketan hitam serta potongan kelapa. 13

5. Keripik Ma icih Keunikan dari keripik ini adalah memiliki tingkat kepedasan dan cara mendistribusikannya. Selain itu pemasaran yang dilakukan juga menggunakan media sosial facebook dan twitter. 6. Nasi Bancakan Keunikan dari tempat makan ini adalah penyajian makanan dan minuman disajikan dengan piring dan gelas dari seng. 7. Waroeng Surabi Merupakan salah satu tempat makan yang ada di jalan Setiabudi. Tempat ini menawarkan surabi dengan berbagai varian rasa yang menarik. Kreativitas memang dituntut dalam hal mengembangkan kuliner. Karena pertumbuhan dan perkembangannya makin marak, maka persaingan diantara produsen kuliner semakin ketat. 14

1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah yang diambil adalah Bagaimana Pengaruh Kreativitas Kuliner Terhadap Citra Kota Bandung Sebagai Kota Wisata Kuliner 1.4 Identifikasi Masalah Citra sebuah kota menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Oleh sebab itu penjabaran dari permasalahan berdasarkan latar belakang diatas dapat diidentifikasikan dalam beberapa permasalahan, yaitu: 1. Seberapa besar kreativitas kuliner di kota Bandung saat ini? 2. Bagaimana citra Kota Bandung saat ini? 3. Bagaimana pengaruh kreativitas kuliner yang ada di Kota Bandung saat ini? 15

4. Seberapa besar pengaruh kreativitas kuliner di Bandung terhadap citra Bandung sebagai Kota wisata kuliner? 1.5 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari diadakannya penelitian pada kreativitas kuliner yang ada di kota Bandung adalah untuk memperoleh, mengolah, menganalisis dan mengintepretasikan data mengenai pengaruh kreativitas kuliner yang ada di kota Bandung dengan citra kota Bandung sebagai kota wisata kuliner. Hasil penelitian ini kelak akan digunakan oleh penulis sebagai bahan untuk menyusun skripsi yang diajukan sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian sidang sarjana pada Sekolah Komunikasi Multimedia Institut Manajemen Telkom. Sedangkan tujuan utamanya adalah: 1. Untuk mengetahui seberapa besar kreativitas kuliner di kota Bandung. 2. Untuk mengetahui citra kota Bandung saat ini. 16

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kreativitas kuliner terhadap citra kota Bandung. 4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kreativitas kuliner di Bandung dengan citra Bandung sebagai kota wisata kuliner. 1.6 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi peneliti, berguna untuk memahami dan mengembangkan ilmu pengetahuan berdasarkan teori-teori yang telah diperoleh di bangku kuliah. 2. Bagi Institut Manajemen Telkom, dapat menambah perbendaharaan perpustakaan sebagai bahan kajian maupun bahan pembanding penelitian pada masa yang akan datang terhadap masalah serupa. 17

1.7 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN BAB I berisikan latar belakang penelitian, rumusan masalah, identfikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian serta sistematika penulisan skripsi. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah Pengaruh Kreativitas Kuliner Terhadap Citra Kota Bandung Sebagai Kota Pariwisata. BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB II berisikan tentang rangkuman teori yang digunakan, penelitianpenelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis penelitan serta ruang lingkup penelitian yang berisi variabel penelitian, lokasi dan obyek penelitian serta waktu penelitian. 18

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2012 BAB III METODE PENELITIAN BAB III berisikan jenis penelitian yang digunakan yakni penelitian kuantitatif dengan metode survei. Kemudian menjelaskan operasional variabel, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, uji validitas dan reabilitas serta teknik yang digunakan dalam menganalisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV berisikan krakteristik responden, hasil dari penelitian serta pembahasan hasil dari penelitian. BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V berisi kesimpulan dari penelitian serta saran-saran yang diberikan oleh penulis baik bagi institusi ataupun bagi pembaca. 19

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini penulis akan memberikan kesimpulan atas data yang diperoleh dan diolah serta akan meberikan saran-saran yang berkenaan dengan pengaruh kreativitas kuliner terhadap citra Kota Bandung sebagai Kota wisata kuliner. Semoga dapat bermanfaat baik bagi institusi terkait ataupun pembaca. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data-data yang telah dilakukan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Penelitian ini menunjukan bahwa kreativitas kuliner di kota Bandung sangat tinggi. Hal tersebut terlihat dari hasil perhitungan dan analisis pada garis kontinum yang 124

menunjukan kreativitas kuliner memiliki presentase sebesar 83.0% atau berada pada kategori sangat tinggi. 2. Citra kota Bandung di benak responden saat ini sangat tinggi. Dari hasil perhitungan, dcitra kota Badung memiliki presentase nilai 82.7% yang berada pada kategori sangat tinggi. Sebanyak 59 responden memilih citra kota Bandung sebabai kota wisata kuliner, sisanya 33 responden memilih kota Bandung sebagai kota wisata belanja dan 18 responden memilih citra kota Bandung sebagai kota wisata rekreasi. 3. Pengaruh kreativitas kuliner saat ini cukup positif bagi citra kota Bandung sebagai kota wisata kuliner. 4. Tidak hanya positif, pengaruh yang diberikan oleh kreativitas kuliner terhadap citra Kota Bandung pun cukup signifikan yakni sebesar 67.2%. Sisanya citra kota Bandung dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. 125

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2012 5.2 Saran Berikut beberapa saran dari penulis baik bagi Institusi, Instansi maupun pembaca: 1. Bagi instansi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung agar dapat meng-update informasi-informasi baik yang ada di kantor ataupun yang ada di website resmi. 2. Bagi masyarakat yang memiliki usaha dibidang kuliner agar mengurus perijinan usaha demi kelangsungan usahanya. 3. Bagi penelitian selanjutnya yang ingin mengangkat tema serupa, penulis sarankan agar menggali lebih dalam lagi informasi dari responden. Tidak hanya sebatas meneliti untuk mengetahui adanya pengaruh atau tidak, tapi lebih menggali faktor lain yang berpengaruh terhadap citra kota Bandung sebagai kota wisata Kuliner. 126

DAFTAR PUSTAKA Tugas Akhir - 2012 Fajar, Yani. (2010). Bandung Peta kota, kuliner & tempat menarik, info penting. Surabaya, Karya Pembina Swajaya. Hermantoro, Henky. (2011). Creative-Based Tourism. Depok, Aditri. Marliany, Rosleny. (2010). Psikologi Umum. Bandung, Pustaka Setia. Munandar, Utami. (2002). Kreativitas dan Keberbakatan. Jakarta, Gramedia Pustaka Utama. Purwanto, Erwan Agus dan Sulistyastuti, Dyah Ratih. (2007). Metode Penelitian kuantitatif. Yogyakarta, Gava Media. Rakhmat, Jalaluddin. (2009). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung, Remaja Rosdakarya. Rakhmat, Jalaluddin. (2008). Psikologi Komunikasi. Bandung, Remaja Rosdakarya. Riduwan. (2010). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung, Alfabeta. Riduwan, dan Kuncoro, Engkos Achmad. (2008). Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur(Path Analisis). Bandung, Alfabeta. Soemirat, Soleh dan Ardianto, Elvinaro. (2008). Dasar-Dasar Public Relations. Bandung, Remaja Rosdakarya. Suganda, Her. (2011). Wisata Parijs Van Java. Jakarta, Kompas Media Nusantara.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung, Alfabeta. Tugas Akhir - 2012 Sugiyono. (2011). Statistika untuk Penelitian. Bandung, Alfabeta. Wardianto. (2011). Perencanaan & Pengembangan Pariwisata. Bandung, Cv.Buluk Agung Sumber lain: a. Skripsi Fadilah, Insani Ratih. (2010). Pengembangan Produk Kreatif Pariwisata dalam Membentuk Brand Image Kota Bandung Sebagai Kota Kreatif yang Bermartabat. Skripsi Sarjana pada Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Irvin, Rizal Jovial. (2008). Pengaruh Iklan Telepon Rumah di Media Televisi Terhadap Citra Manfaat Produk PSTN Telkom. Skripsi Sarjana pada Institut Manajemen Telkom Bandung. Noviana, Lina. (2009). Pengaruh Promosi Flexi Rp.0 Terhadap Citra Merek Telkom Flexi di Bandung.

Skripsi Sarjana pada Institut Manajemen Telkom Tugas Akhir - 2012 Bandung. Ratri, Lutiary Eka. (2007). Hubungan Antara Citra Merek (Brand Image) Operator Seluler dengan Loyalitas Merek (Brand Loyalty) pada Mahasiswa Penggguna Telepon Seluler di Fakultas Ekonomi Reguler Universitas Diponogoro. Diterbitkan pada : http://eprints.undip.ac.id. b. Publikasi Dokumen Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung. (2012). Data Jumlah Wisatawan di Kota Bandung tahun 2008-2011. Bandung Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung. (2012). Data Jumlah Restoran, Rumah Makan dan Bar di Kota Bandung tahun 2008-2011. Bandung

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) c. Internet Tugas Akhir - 2012 http://emeraldinsight.com http://teorionline.wordpress.com http://www.scribd.com Kota Bandung. Diakses Pada http://id.wikipedia.org (28 Januari 2012) Nurmatari, Avitia (2012) Teuku Wisnu Senang Wisata Kuliner di Bandung. Diakses pada http://bandung.detik.com (12 Februari 2012) Profil Singkat Kota Bandung. Diakses pada http://bandung.go.id (12 Februari 2012)